BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Permasalahan Peningkatan jumlah penduduk di dunia mempengaruhi peningkatan aktivitas manusia terutama di beberapa negara berkembang (Wikipedia.org). Aktivitas ini perlu didukung dengan alat transportasi yang nyaman dan aman. Beberapa negara berkembang seperti Indonesia, hingga saat ini memiliki transportasi publik yang tidak layak seperti yang dikatakan oleh Lembaga Advokasi dan Perlindungan Konsumen (2010), sehingga masyarakat cenderung
memilih
untuk
menggunakan
kendaraan
pribadi
(BeritaBatavia.com. 2011). Tidak hanya sebagai alat transportasi, kendaraan pribadi juga merupakan barang berharga yang dapat meningkatkan kepuasan bagi pemiliknya terutama kendaraan roda empat (mobil). Terbentuknya kebijakan ACFTA (ASEAN–China Free Trade Area) (Wikipedia.org) yang telah diberlakukan pada awal tahun 2010 sangat berpengaruh terhadap perkembangan industri di tanah air. Kebebasan mengenai produk impor yang boleh masuk ke dalam negeri dengan leluasa bahkan tanpa pembatasan yang berarti juga mempengaruhi peta persaingan produk dalam negeri. Hal ini terutama terjadi di wilayah Asia Pasifik meskipun setiap perusahaan memiliki segmentasi pasarnya sendiri. Selain itu,
2
semakin melambungnya harga minyak dunia
sangat mempengaruhi
peningkatan harga bahan baku yang dibutuhkan dalam proses produksi (Supriadi, 2011). Oleh karena itu perusahaan hendaknya senantiasa melakukan process improvement untuk mengurangi biaya produksi. Salah satunya adalah dengan menghilangkan produk cacat yang dihasilkan guna mencapai tujuan “zero defect”. Selain harga yang murah, kualitas merupakan salah satu daya tarik produk untuk menarik pelanggan. Kualitas merupakan sebuah ukuran seberapa dekat sebuah barang atau jasa memiliki kesesuaian dengan standarstandar yang ditentukan. Standar yang ditentukan dapat beraneka ragam tergantung pihak mana yang menetapkannya. Untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan memang mengeluarkan biaya tetapi kualitas bukan merupakan pengeluaran biaya melainkan investasi. Pengendalian kualitas ini adalah suatu usaha untuk mempertahankan kualitas dari barang yang dihasilkan agar sesuai dengan spesifikasi produk yang
telah
ditetapkan
berdasarkan
kebijakan
perusahaan.
Aktivitas
pengendalian kualitaspun sebaiknya fokus pada pengendalian proses dan tidak hanya pada hasil output. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan produk yang berkualitas. Salah satu faktor yang dapat digunakan untuk menghasilkan produk yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih murah adalah dengan menerapkan sistem pengendalian kualitas yang tepat. Hendaknya pengendalian tersebut
3
memiliki tujuan dan tahapan yang jelas, serta mampu memberikan terobosanterobosan dalam melakukan pencegahan dan pemecahan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan. Oleh karena itu, sistem pengendalian kualitas harus mencakup semua hal yang berhubungan dengan perusahaan. PT. Suzuki Indomobil Motor merupakan salah satu perusahaan otomotif terbesar di Indonesia. Untuk memproduksi sebuah mobil, perusahaan mengklasifikasi proses menjadi empat departemen. Setiap departemen tersebut bertanggung jawab terhadap kualitas produk maupun komponen yang dihasilkan. Berdasarkan dukungan data serta pengamatan yang dilakukan, kualitas yang dimiliki depertemen welding menurun seiring ditemukannya beberapa cacat pada white body (rangka mobil) yang dihasilkan. Oleh karena itu, perusahaan menghendaki adanya perbaikan untuk menurunkan tingkat kecacatan yang terjadi. Dewasa ini, banyak sekali metode yang ditemukan untuk mengatur dan membahas mengenai kualitas dengan karakteristiknya masing-masing. Salah satu sistem pengendalian kualitas yang cukup memberikan hasil yang signfikan adalah dengan menggunakan metode Six Sigma (John et al, 2009), dimana sistem ini pertama kali diterapkan oleh Motorola (Simon, 2011) pada tahun 1986 untuk memberikan fokus pada perbaikan dengan tujuan meminimalkan biaya, meningkatkan kepuasaan konsumen, dan meningkatkan kemampuan proses. Secara sistematis perusahaan dapat meningkatkan kemampuan proses produksinya sampai pada tingkat kegagalan nol (zero
4
defect). Selain itu, hal ini merupakan terobosan yang cukup baru dalam bidang manajemen kualitas. Metode Six Sigma merupakan sebuah metodologi terstruktur untuk memperbaiki proses produksi yang difokuskan pada usaha mengurangi variasi proses dan produk sekaligus mengurangi cacat hingga mencapai 3,4 DPMO (defect per million opportunity) dengan menggunakan statistik dan problem solving tools secara intensif. Sehingga perusahaan dapat mengurangi biaya operasional karena produk cacat dapat dihilangkan. Sebagai perusahaan besar, PT. Suzuki Indomobil Motor selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
produk yang
dihasilkannya agar dapat memenuhi harapan pelanggan. Untuk mewujudkan hal tersebut perusahaan hendaknya menerapkan suatu metode yang dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Oleh karena itu, penelitian ini difokuskan terhadap peningkatan kualitas dengan menggunakan metode Six Sigma.
1.2
Rumusan Permasalahan 1. Departemen apakah yang memiliki tingkat sigma terendah? 2. Berapakah tingkat sigma saat ini pada produk yang diteliti? 3. Apakah hasil perhitungan pengendalian statistikal pada proses produksi yang dilakukan telah terkendali? Mengapa?
5
4. Jenis cacat apa saja yang paling berpengaruh terhadap tingkat sigma perusahaan? 5. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi munculnya jenis cacat paling berpengaruh terhadap tingkat sigma perusahaan? 6. Perbaikan apakah yang dapat dilakukan pada modus kegagalan yang terjadi? 7. Bagaimana cara yang dapat dilakukan untuk mengendalikan tingkat sigma perusahaan sehingga dapat mencapai target sigma yang diharapkan?
1.3
Ruang Lingkup Pembahasan Agar pembahasan dan penyelesaian masalah lebih terarah, penelitian ini memiliki ruang lingkup sebagai berikut : Penelitian dilakukan pada PT. Indomobil Suzuki Motor Plant Tambun II Pengumpulan data mengenai cacat yang digunakan merupakan data dari 1 Januari – 31 Maret 2011 Departemen yang menjadi fokus penelitian dilakukan di departemen welding Tipe mobil yang diteliti adalah YLO Type II Metode pengendalian kualitas usulan yang digunakan adalah metode Six Sigma
6
Penelitian hanya mencakup pemberian saran pada perbaikan proses produksi untuk peningkatan dan pengendalian kualitas
1.4
Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah : Mengetahui tingkat sigma pada perusahaan ini berdasarkan banyaknya cacat yang terjadi Mengidentifikasi dan menganalisa penyebab terjadinya cacat yang paling dominan Mengurangi penyebab cacat yang terjadi Sedangkan manfaatnya adalah : Mengetahui produk yang memiliki tingkat kecacatan paling tinggi Memberikan informasi kepada perusahaan mengenai metode yang lebih efektif untuk menghilangkan cacat Meningkatkan standar kualitas produksi yang dihasilkan oleh perusahaan
7
1.5
Sistematika Penulisan Adapun sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah: BAB I
PENDAHULUAN Bab ini
berisi
latar
belakang permasalahan, rumusan
permasalahan, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II
TINJAUAN PUSTAKA Bab ini berisi urian teori yang berkaitan dengan penelitian, definisi konsep, istilah yang sering digunakan dan langkahlangkah perhitungan metode usulan.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN Bab ini berisi diagram alir beserta penjelasannya mengenai langkah-langkah dalam melakukan penelitian.
BAB IV
PENGUMPULAN,
PENGOLAHAN
dan
ANALISIS
DATA Bab ini berisi kumpulan data yang diambil untuk pengolahan data
serta
analisis
data
tersebut
guna
mendapatkan
penyelesaian. BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini berisi kesimpulan dan saran yang bermanfaat dari hasil penelitian.