BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Pengembangan perusahaan dalam upaya untuk mengantisipasi persaingan
yang semakin tajam seperti sekarang ini akan selalu dilakukan baik oleh perusahaan besar maupun perusahaan kecil. Upaya tersebut merupakan permasalahan tersendiri bagi perusahaan, karena menyangkut pemenuhan dana yang diperlukan. Apabila suatu perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dananya mengutamakan sumber dari dalam perusahaan (saldo laba sering disebut dengan retained earning), maka akan sangat mengurangi ketergantungannya kepada pihak luar. Apabila kebutuhan dana sudah sedemikian meningkatnya karena pertumbuhan perusahaan, dan dana dari sumber internal sudah digunakan semua, maka tidak ada pilihan lain, selain menggunakan dana yang berasal dari luar perusahaan baik dari penerbitan obligasi (debt financing) maupun dengan mengeluarkan saham baru (external equity financing) dalam memenuhi kebutuhan dananya. Pada
prinsipnya,
Pilihan
pemenuhan
kebutuhan
dana
cenderung
menggunakan modal sendiri (intern) sebagai modal permanen ketimbang modal asing (ekstern) yang hanya digunakan sebagai pelengkap apabila dana yang dibutuhkan kurang mencukupi (Stein, 2012). Masalah modal akan meliputi baik usaha mendapatkan, menyediakan maupun menggunakan modal yang dibutuhkan perusahaan dengan cara yang
1
2
paling efektif dan efesien, dengan kata lain semua ini menyangkut masalah struktur keuangan dan struktur modal. Menurut Sawir (2005:10) menyatakan bahwa struktur keuangan adalah bagaimana cara perusahaan mendanai aktivanya.Aktiva perusahaan didanai oleh utang jangka pendek, utang jangka panjang danmodal pemegang saham sehingga seluruh sisi kanan dari neraca (pasiva) memperlihatkan struktur keuangan. Dan menurut Riyanto (2010:22) mengatakan bahwa struktur keuangan mencerminkan cara bagaimana aktiva-aktiva perusahaan dibelanjai, dengan demikian struktur keuangan tercermin pada keseluruhan pasiva dalam neraca. Struktur keuangan mencerminkan pula perimbangan antara keseluruhan modalasing (baik jangka pendek maupun jangka panjang) dengan jumlah modalsendiri. Pemilihan struktur keuangan merupakan masalah yang menyangkut komposisipendanaan yang akan digunakan oleh perusahaan, pada akhirnya berarti menentukanberapa banyak utang yang akan digunakan oleh perusahaan untuk mendanaiaktivanya. Menurut Sawir (2005) menyatakanstruktur modal adalah komposisi dari sumber-sumber pembiayaan yangdigunakan perusahaan dalam bentuk persamaan, maka hubungan antara struktur keuangan dan struktur modal adalah struktur keuangan dikurangi utang jangka pendek akan sama dengan struktur modal. Dapat disimpulkan bahwa struktur modal adalah perimbangan dari seluruh sumber pembiayaan
jangka
panjang
yang
digunakan
untuk
seluruh
perusahaan.struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan.
kegiatan
3
Pertumbuhan (growth) adalah seberapa jauh perusahaan menempatkan diri dalam sistem ekonomi secara keseluruhan atau sistem ekonomi untuk industri yang sama (Machfoedz, 1996:108).Ini berarti, Pertumbuhan perusahaan ditunjukan dari seberapa baik perusahaan mempertahankan posisi ekonomi dalam industri yang sama. Pada umumnya, perusahaan yang tumbuh dengan cepat memperoleh hasil positif dalam artian pemantapan posisi di era persaingan, menikmati penjualan yang meningkat secara signifikan dan diiringi oleh adanya peningkatan pangsa pasar.Perusahaan yang tumbuh cepat juga menikmati keuntungan dari citra positif yang diperoleh, akan tetapi perusahaan harus ekstra hati-hati, karena kesuksesan yang diperoleh menyebabkan perusahaan menjadi rentan terhadap adanya isu negatif. Beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian penting karena dapat menurunkan berita negatif yang menggambarkan kemampuan perusahaan untuk mempertahankan, mengembangkan dan membangun kecocokan kualitas dan pelayanan dengan harapan konsumen.Pertumbuhan cepat juga memaksa sumber daya manusia yang dimiliki untuk secara optimal memberikan kontribusinya.Agar pertumbuhan cepat tidak memiliki arti pertumbuhan biaya yang kurang terkendali, maka dalam mengelola pertumbuhan, perusahaan harus memiliki pengendalian operasi dengan penekanan pada pengendalian biaya. Perusahaan yang mempunyai tingkat pertumbuhan tinggi cenderung menggunakan sumber dana dari luar. Perusahaan dengan tingkat pertumbuhan
4
yang cepat harus lebih banyak mengandalkan modal eksternal daripada perusahaan yang lambat pertumbuhannya. Sartono (2010:122) menyatakan bahwa Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total asset, maupun modal sendiri. Perusahaan dengan tingkat pengembalian (return) yang tinggi cenderung menggunakan utang dalam jumlah yang kecil karena penggunaan modal sendiri (equity) lebih besar tetapi perusahaan dengan tingkat pengembalian yang rendah cenderung menggunakan utang yang besar untuk membiayai aktivitas perusahaan. Maka dapat diartikan bahwa Profitabilitas adalah salah satu cara untuk menilai secara tepat sejauh mana tingkat pengembalian yangakan didapat dari aktivitas investasinya. Jika kondisi perusahaan dikategorikan menguntungkan atau menjanjikan keuntungan di masa mendatang, maka banyak investor yang akan menanamkan dananya untuk membeli saham perusahaan (Haryanto dan Toto, 2003). Dengan kondisi tersebut dan ditunjang oleh peningkatan sektor usaha, salah satunya adalah sektor bangunan yangmencakup industri property and real estate. Sektor ini merupakan salah satu indikator bangkitnya kondisi makro ekonomi (tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar rupiah) di indonesia. Berkaitan dengan struktur modal dan pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas, maka penting untuk mengkaji sektor usaha property dan real estate di indonesia. Mengingat perusahaan property andreal estate merupakan salah satu sektor industri yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan perkembangan industri property and
5
real estate begitu pesat saat ini, bahkan akan semakin besar di masa yang akan datang. Hal ini disebabkan oleh semakin meningkatnya jumlah penduduk sedangkan supply tanah bersifat tetap. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, maka peneliti tertarik melakukan penelitian tentang “Pengaruh Struktur Modal Dan Pertumbuhan
Perusahaan
Terhadap
Profitabilitas Pada
Perusahaan
Property And Real Estate”.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka yang
menjadi permasalahan dalam penelitian ini: 1. Apakah struktur modal berpengaruh terhadap profitabilitas ? 2. Apakah pertumbuhan perusahaan berpengaruh terhadap profitabilitas ?
1.3
Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan:
1. Untuk mengetahui pengaruh struktur modal terhadap profitabilitas. 2. Untuk mengetahui pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas.
1.4
Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
6
1. Kontribusi Praktis Dapat digunakan sebagai referensi bagi perusahaan khususnya bagi para manager dalam upaya memaksimalkan profitabilitas sebagai tujuan utama perusahaan. 2. Kontribusi Teoretis Untuk memberikan gambaran dan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pengaruh struktur modal dan pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas pada perusahaan manufaktur dan serta menambah referensi buku empiris sebagai rekomendasi penelitian yang dilakukan dimasa yang akan datang.
1.5
Ruang Lingkup Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan hanya pada struktur
modal dan pertumbuhan perusahaan terhadap profitabilitas yang dapat meningkatkan profitabilitas dan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan investasi pada perusahaan yang akan ditanamkan dananya dengan melihat profitabilitas perusahaan tersebut.