BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah Sebagian besar perusahaan dalam mendirikan usaha memiliki tujuan untuk
memperoleh laba agar perusahaan dapat menjaga kelangsungan usaha dan dapat menghadapi persaingan bisnis. Berbeda halnya dengan suatu badan usaha yaitu koperasi. Tujuan utama badan usaha tersebut adalah untuk mensejahterakan anggotanya. Mengingat sejarah dimana terbentuknya koperasi pada awal abad 20, koperasi tumbuh pada saat kondisi perekonomian rakyat dan sosial yang buruk. Banyak rakyat Indonesia yang penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi yang terbatas, terdorong oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama membuat rakyat bersatu untuk menolong diri sendiri dan sesama untuk terlepas dari keterpurukan ekonomi pada masa itu hingga terbentuknya suatu badan usaha yaitu koperasi. Dilihat dari sejarah bahwa jelas koperasi bertujuan untuk dapat menolong perekonomian rakyat dan berperan serta dalam pembangunan bangsa. Dimana kesejahteraan anggota lebih diutamakan. Maka hal tersebut membedakan koperasi dengan badan usaha lain yang tujuan utamanya adalah untuk memperoleh laba. Menurut (Sumarsono: 2003) bahwa koperasi adalah suatu perkumpulan yang beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang memberikan kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan bekerja sama
secara kekeluargaan menjalankan usaha untuk mempertinggi kesejahteraan para anggotanya. Dari definisi tersebut memperkuat bahwa tujuan koperasi adalah untuk mensejahterakan anggota yang berfokus pada orientasi manfaat (benefit oriented) dan bukan pada semata- mata untuk menghasilkan laba (profit oriented). Namun dalam upaya mensejahterakan anggota, koperasi tetap harus berusaha agar tidak menderita kerugian dengan cara meningkatkan Sisa Hasil Usaha (S HU) dan dampaknya dapat meningkatkan kesejahteraan anggota serta dapat menjaga kelangsungan usahanya. Keuntungan/ laba di dalam koperasi biasa disebut dengan istilah Sisa Hasil Usaha (SHU). Menurut UU No. 25 Tahun 1992 Pasal 45 Ayat 1, Sisa Hasil Usaha merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam waktu satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. Dalam upaya memperoleh SHU koperasi memerlukan modal terlebih dahulu untuk mendanai kegiatan koperasi agar dapat beroperasi. Modal tersebut dapat diperoleh dari modal sendiri dan modal pinjaman. Modal sendiri koperasi yaitu modal yang dikumpulkan oleh koperasi dari para anggotanya berupa simpanan pokok dan simpanan wajib pada awal pendiriannya. Modal sendiri dapat juga diperoleh dari hibah dan cadangan, namun untuk cadangan koperasi harus memperoleh SHU terlebih dahulu karena dana cadangan diperoleh dari penyisihan SHU. Modal pinjaman berasal dari anggota, koperasi lain, bank da n
lembaga keuangan lainnya. Dari modal- modal tersebut koperasi dapat memulai kegiatannya hingga dapat menghasilkan SHU. Perolehan besar kecilnya SHU sangat penting bagi koperasi karena dapat menjadi tolak ukur dalam penilaian kinerja koperasi tersebut. Apabila SHU yang diperoleh tinggi maka kinerja koperasi dapat dikatakan baik. Kinerja koperasi yang baik menunjukkan bahwa koperasi tersebut telah dikelola secara profesional. Maka diperlukan upaya- upaya untuk meningkatkan kinerja koperasi dengan mengukur kinerja keuangan. Kinerja keuangan merupakan gambaran setiap hasil ekonomi yang mampu diraih oleh perusahaan/ badan usaha pada periode tertentu melalui aktifitasaktivitas perusahaan untuk menghasilkan keuntungan secara efektif dan efisien, yang dapat diukur perkembangannya dengan mengadakan analisis terhadap datadata keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan. Adapun alat ukur dalam penilaian kinerja keuangan yaitu dengan analisis rasio keuangan. Dengan alat ukur tersebut dapat memberikan gambaran dan penjelasan kepada penganalisa tentang baik buruknya keadaan atau posisi keuangan dari suatu periode ke periode berikutnya. Analisis rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain rasio likuiditas yaitu Current Ratio (CR), rasio solvabilitas yaitu Total Debt to Equity (DER), dan rasio profitabilitas yaitu Return On Asset (ROA).
Berikut penelitian sebelumnya terdapat pada tabel 1:
Tabel 1 Penelitian Terdahulu Nama Peneliti Judul Penelitian (Tahun) 1. Suryaningrum Pengaruh Modal Sendiri (2007) terhadap Perolehan Sisa Hasil Usaha (SHU) pada KPRI di Kota Semarang
No.
2. Aditya (2010)
Hasil (kesimpulan) Terdapat pengaruh yang signifikan antara modal sendiri dan perolehan Sisa Hasil Usaha di kota Semarang. Dan besarnya pengaruh yang diberikan variabel modal sendiri terhadap perolehan Sisa Hasil Usaha pada KPRI di kota Semarang adalah sebesar 51,5% Pengaruh Modal Sendiri Terdapat pengaruh variabel modal sendiri, pendapatan, net profit margin dan Kinerja Koperasi terhadap Perolehan SHU terhadap variabel SHU adalah sebesar pada Koperasi Pegawai 99,5%. PT. Mahkota Aman Sentosa
Berdasarkan uraian di atas, maka penelitian ini dimaksudkan untuk melakukan pengujian lebih lanjut mengenai modal sendiri dan kinerja keuangan dalam mempengaruhi perolehan SHU, sehingga penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Modal Sendiri dan Kinerja Keuangan terhadap SHU pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) di Kota Surabaya”.
1.2
Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka
rumusan masalah yang dikemukakan dalam penelitian ini adalah : Apakah modal sendiri dan kinerja keuangan (CR, DER, dan ROA) secara parsial berpengaruh terhadap SHU pada KPRI di Surabaya?
1.3
Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji secara parsial
modal sendiri dan kinerja keuangan (CR, DER, dan ROA) apakah mempengaruhi naik/turunnya SHU pada KPRI di Kota Surabaya.
1.4
Manfaat Penelitian Penelitian ini dapat membantu dalam memperoleh suatu jawaban atas
pertanyaan dalam rumusan masalah yang terkait baik dari segi akademik maupun segi praktis. Adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut: 1.4.1
Kontribusi Praktis
1. Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh koperasi sebagai alat untuk mengukur kinerja koperasi. 2. Sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan strategi dalam pengelolaan dan pengembangan usaha koperasi.
1.4.2 Kontribusi Teoritis 1. Menambah wawasan dan masukan bagi penulis untuk dapat menganalisis, memahami, memecahkan suatu masalah yang ada di instansi. 2. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi serta memperkaya wacana dan literatur penelitian khususnya masalah SHU dan kinerja koperasi.
1.5
Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian adalah suatu batasan studi yang menjelaskan
kefokusan studi agar pembahasan tidak melebar atau bahkan menimbulkan perbedaan presepsi. Dan ruang lingkup penelitian ini adalah: 1. Menggunakan Laporan RAT yaitu neraca dan perhitungan hasil usaha KPRI di Surabaya periode 2011-2012. 2. Alat ukur yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan adalah dengan Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), dan Return On Asset (ROA). 3. Pengaruh modal sendiri dan kinerja keuangan terhadap SHU, diukur dengan regresi linier berganda menggunakan aplikasi SPSS.