Bab 1 “Awal Perjuangan” Ivan adalah nama dari seorang anak yang memiliki cita-cita sekolah karena keterbatasan biaya Ivan harus membantu kedua orang tuanya ayah yang bekerja sebagai pemulung sampah dan ibu yang bekerja sebagai ibu rumah tangga untuk mengurusi 3 anak , Ivan menjadi anak tunggal dari 3 bersaudara yang memiliki adik kedua dan ketiga adalah perempuan jika saat ini Ivan bisa bersekolah Ivan duduk dibangku kelas 8 SMP dulu Ivan adalah seorang anak yang pandai di sekolahnya pada kelas 7 Ivan pernah mendapatkan ranking 6 dan kelas 8 mendapatkan ranking 10 di sekolah Ivan yang mendapatkan beasiswa adalah yang mendapatkan ranking 1 , 2 , dan 3 akhirnya karena tak mampu untuk melanjutkan sekolah Ivan membantu ayahnya untuk menjadi pemulung sampah di pagi hari jam 04.00 WIB harus sudah bangun untuk mencari sampah sebelum diambil oleh pemlung lainnya terkadang ayahnya dan Ivan sampai rumah jam 20:00 WIB penghasilan kerja keras tiap hari itu tidak mencukupi untuk makan kadang harus dibagi nasi dan lauknya seadanya , Matahari sudah mulai terbenam Ibu Ivan segera menyiapkan untuk makan malam bersama keluarganya sambil menunggu kedatangan Ivan dan ayahnya pulang tak lama kemudian lebih cepat pulangnya dari biasanya. “Selamat malam , anak dan istriku” “Selamat malam juga ayah dan Ivan” “Mari kita menikmati makan malam ini dengan nasi dan lauk yang ada” “Ibu,sedikit ini nasi yang harus aku makan ?” ucap dari anak ke 2 “Sudahlah nak syukuri apa yang kita punya” Selesai makan malam ternyata jarum jam sudah menunjukan jam waktunya untuk beristirahat ternyata Ivan tidak istirahat tetapi dia hanya terdiam dan duduk di tempat tidur Ivan berpikir jika hidupku dan keluargaku hanya makan harus dibagi walau tiap hari harus menahan rasa lapar siapakah diantara keluargaku yang bisa menjadi sukses dan tidak hidup seperti ini lagi sekolahpun tidak bisa bagimana bisa sukses hanya ada kepasrahan dalam hidupku ini ,tiba-tiba Ayah membuka pintu kamarku dan bertanya. “Nak kenapa kamu belum tidur ?”
“Belum ingin tidur yah” “Sepertinya kamu sedang memikirkan sesuatu biasanya kamu cepat tidurnya” “Iya yah aku lagi memikirkan tentang kehidupan keluarga kita” “Hidup itu sudah diatur dengan Tuhan ada saatnya susah dan ada saatnya bahagia” “Tapi hidup keluarga kita hanya selalu susah” “Jangan katakan itu kedua kalinya susah dahulu bahagia kemudian hari” “Kapan yah ? kapan ? kita bahagia hari apa ?” “Sudahlah tidur sana” Ayah Ivan meninggalkan percakapan tersebut dan menutup pintu kamar semuanya sudah tidur dengan nyenyak , sekitar 6 sampai 7 jam sudah istirahat untuk tidur hari sudah pagi matahari sudah menampakan diatas yang artinya sudah waktunya untuk bekerja mencari nafkah Ivan dan ayahnya siap bergegas untuk berangkat mengais sampah demi sebutir nasi yang harus makan untuk keluarganya , ditengah perjalanan dengan panas terik matahari Ivan meminta ayahnya untuk beristirahat di warung untuk pergi ke warung itu harus menyebrang di jalan disaat menyebrang dari arah ayah Ivan ada mobil yang kencang menabrak ayah Ivan ayah Ivan berteriak “Ivan cepat maju ke depan” setelah Ivan menengok kebelakang terdengar suara tabrakan ternyata itu adalah Ayah Ivan sendiri sungguh kaget Ivan melihat keadaan yang tak harusnya ingin terjadi , warga di sekitar jalan langsung memberi bantuan dan menelponkan ke mobil ambulance dan kantor polisi tak lama kemudian mobil ambulance datang langsung membawa Ayah Ivan menuju kerumah sakit bersama Ivan dan pengendara mobil itu diurus oleh polisi sesampainya di rumah sakit Ivan disuruh menelpon keluarga Ivan menelpon Ibunya. “Halo halo ibu ?” “Iya dari siapa ?” “Ini Ivan bu “ “Ada apa Ivan kenapa kamu pakai telepon orang lain” “Ayah tadi ditabrak mobil saat dijalan ibu langsung datang ke rumah sakit sini saja”
“Ha .... oke ibu dan adik segara kesana” Setelah ibu Ivan datang kerumah sakit dan dokter sudah menyampaikan bahwa ayah Ivan sudah meninggal dunia sungguh kaget Ivan mendengar dari perkataan dari dokter padahal Ivan kemarin malam masih berbincang bincang dengan ayahnya dan yang tidak lupa dengan kenangan kenangan indah meyelimuti selalu di pikiran Ivan pada saat sekarang ini Ivan adalah salah satu sosok anak lelaki yang paling tua dari 3 bersaudaranya disinilah Ivan yang harus berjuang untuk keluarganya Ivan mungkin tidak lagi melakukan pekerjaan setiap hari yang menjadi seorang pemulung karena hasilnya tidak bisa untuk hidupnya , Ivan mencoba menjadi karyawan di toko tetapi syarat untu menjadi karyawan toko adalah harus lulus SMA atau sederajatnya sungguh kurang beruntung bagi Ivan sebenarnya Ivan memiliki bakat dalam hal menyanyi tetapi Ivan jarang sekali mengembangkan bakatnya tiba-tiba Ivan berpikir dengan bakatnya yang diberikan Tuhan akan dikembangkan dengan cara mengamen Ivan memilih ini untuk makan keluarganya , Hari pertama dimulai Ivan untuk mengamen dari bus satu ke bus lainnya memang sulit mengamen kadang di dalam satu bus mendapatkan Rp7.000 kadang hanya Rp3.500 ada juga tidak mendapatkan uang sama sekali disaat Ivan mengamen di sebuah Bus kota ada bapak bapak yang bertanya kepada Ivan. “Dik,kamu gak sekolah ya ?” “Gak pak tidak punya biaya untuk sekolah” “Bapak kamu dan ibu kamu pekerjaan apa ?” “Bapak sudah meninggal dunia dan ibu sebagai ibu rumah tangga mengurusi adik” “Ya ampun berarti kamu yang hanya bekerja demi keluargamu” “Iya pak harus begini untuk bisa bertahan hidup” “Ini aku berikan satu botol minuman kamu tampak lelah dan haus” “Makasih Bapak” Bapak itu memiliki wajah kasihan kepada Ivan anak muda yang harusnya sekolah tetapi harus bekerja demi keluarganya anak yang bisa sekolah masih banyak yang malas untuk berangkat sekolah ,di siang hari dengan terik matahari Ivan beristirahat di warung yang disitu ada perkumpulan pemuda tampangnya seperti preman yang masih memakai seragam sekolah disitu bisa dibilang wilayah markas dari perkumulan pemuda tersebut . Memang
disitu adalah tempat untuk membolos , minuman keras , merokok dan kadang sampai menggunakan narkoba saat Ivan membeli minuman di warung tersebut Ivan hanya melihat dan tersenyum oleh kelompok pemuda itu , Ivan ditanya oleh sekelompok pemuda yang sedang nongkrog di warung. “Kamu pengamen baru disini ?” “Iya emang kenapa ?” “Kenalin disini saya ketua dari geng” “Oh salam kenal aku Ivan” “Mau bergabung dengan geng kita ?” “Sebentar aku berpikir dulu” “Sambil berpikir mencobalah minuman ini rasanya enak” “Minuman apa ini ?” “Cobalah saja kamu nampak haus habis mengamen” Setelah Ivan mencoba minuman dari sekelompok geng itu karena rasanya pahit Ivan langsung memuntahkan minuman tersebut ternyata itu adalah minuman keras lalu Ivan lari meninggalkan warung tersebut dan sekelompok geng itu menertawakan dan mencacimaki Ivan . Melanjutkan untuk menjual suara demi sebutir nasi Ivan bergegas menuju ke Bus di saat Ivan menyanyikan lagu untuk mengamen tiba-tiba ada penumpang yang protes karena Ivan dari bau mulutnya seperti habis meminum minuman keras , tetapi Ivan berkata tidak namun tak ada yang menhiraukan perkataannya . Dan kernet pun mendengar protes dari penumpangnya yang tidak senang denga Ivan . Lalu Ivan pun di usir dari bus tersebut . Setelah itu Ivan pergi pulang , dan mampir untuk membelikan makanan di dekat rumah Ivan untuk keluarga di rumah . “permisi pak jumadi , saya ingin membeli nasi dan telur dadar” “ya” “berapa pak harganya ?” “van , kamu habis minum miras ya ?”
“kata orang juga begitu pak , tetapi saya tidak minum sama sekali pak” “tetapi mulut kamu bau minuman keras” “ya sudah saya pulang dulu pak , harganya berapa pak ?” “Rp 10.000 saja” Sesampainya di rumah Ivan berbicara pada ibunya bahwa Ivan tadi bertamu dengan sekelompok pemuda yang tidak baik , Ivan menceritakan semuanya apa yang telah terjadi . Lalu ibunya memberi nasihat untuk lebihberhati hati dan tetap waspada kepada orang yang belum di kenal . Ibunya bergegas menyiapkan makan malam untuk Ivan dan adik-adiknya yang menahan lapar . Saat makan malam telah selesai waktu menunjukan pukul 21.00 WIB , dan waktunya akan tidur Ivan masih penasaran dan memikirkan apa yang ia alami tadi siang yang banyak orang mengkatakan bahwa Ivan minum miras di pikiran Ivan mungkin yang diberikan oleh sekolompok pemuda saat di warung itu adalah benar minuman keras karena setelah Ivan meninggalkan tempat tersebut Ivan hanya di tertawakan dan dicacimaki minuman itu benar benar minuman keras yang diberiakan kepada Ivan dan rasanya juga tidak enak , rasa penasaran Ivan sudah membuatnya cukup lelah bersiaplah untuk tidur.