“B”ukan(Budi) “D”ia(Dave)
(AKU BUKAN DIA)
Jakarta, 2025
“Prof…. makalah Psikoanalisa nya di kumpulin nya jangan besok yaa” , ucap seorang mahasiswi wanita.
“loh memang nya kenapa kalo besok?”, tanya ku.
“Saya harus menjenguk Ibu saya di kampung, dia sakit keras”, kata nya.
Ku tatap wanita itu dalam dalam, dia tak berkedip saat ku tatap. Lalu nafas nya juga konstan, ia juga tak menggaruk belakang leher nya. Hmmm dia tak berbohong pikir ku.
“Baik lahh, semoga ibu mu lekas sembuh yaa..manfaatkan lah jatah absen mu sebaik baiknya, dan ku pikir ini lah waktu yang tepat untuk menggunakan nya”, ucap ku pada nya.
“ Terima kasih Proffesor Andi, bapak memang dosen paling pengertian” . Aku hanya memberikan seutas senyuman padanya, lalu mahasiswi itu pun berlalu sambil sebelumnya menjabat tangan ku untuk menempelkan jidat nya pada telapak tangan ku.
Aku adalah Andi Ariesuluru, seorang dosen Psikoanalisa pada suatu Universitas Negri di Jakarta. Pada Fakultas Ilmu Pendidikan di jurusan Psikologi.Sudah 4 tahun aku mengabdi pada lembaga ini. Aku juga adalah seorang Proffesor muda. Aku lulus jenjang S1 tepat di umur 22 tahun, lalu melanjtukan jenjang S2 sampai umur 24 tahun. Lalu aku langsung mengambil gelar master dan selesai pada umur 27. Lalu setahun setelah nya aku menjadi dosen di Universitas ini. Sudah terbayang berapa umur ku kan? Kalau kau bisa menganalisa dengan baik maka kau juga tau pada bulan dan tanggal apa aku lahir.
Aku juga pakar nya dalam menganalisa bahasa tubuh dan mendeteksi kebohongan. Tapi hanya 1 yang tak dapat ku analisa. Masa-masa kanak kanak ku. Tepat nya aku tak dapat mengingat sama sekali kejadian tentang masa SD ku. Ibu ku bilang pada waktu SD aku sempat mengalami kecelakaan hebat yang menyebabkan aku gegar otak dan menyebabkan amnesia permanen. Tapi 1 yang tak ku mengerti dari pernyataan ibu ku ini. Amnesia akan menyebabkan kerusakan ingatan seseorang pada hal hal yang bersifat otobiografi dan Impersonal. Lalu mengapa aku masih dapat mengingat nama Ayah, Ibu, Kakak dan saudara saudara ku.Ini aneh pikirku.ada 1 lagi keanehan sebenarnya, walau aku tak bisa mengingat kejadian kejadian pada waktu SD tapi aku bisa sangat mengingat jelas 2 sahabat setia ku beserta kenagan ku bersama mereka. Dave dan Budi.mereka berdua adalah 2 orang yang sangat hebat. Tapi aku tak tahu sekarang mereka berada dimana.
-----iiii----Pagi itu, aku sangat sibuk dan sedikit panik. Aku mencari cari dokumen transkrip nilai para mahasiswa ku yang dari subuh tadi ku cari cari tapi tak dapat ku temukan. Aku sangat panik karena besok aku harus memasukkan nilai nya secara online.
“Ibu!!! Liat dimana dokumen nilai mahasiswa-mahasiswa ku?” tanya ku pada ibu yang sedang masak makan pagi. “ Mungkin, kau simpan nya di lemari baju mu,nak…..” sahut ibu ku.
“Sudah ku cari disana, tapi tak ada buu…” jawab ku.
“ Hmm mungkin ibu tak sengaja memasukkan nya ke lemari ibu, kau tau kan tempat tersimpan nya dokumen dokumen itu??” tanya nya
“Iya aku tahu,……huh dasar ibu!”. Keluh ku.
Ibu selalu sabar menghadapi ku, walau aku berkesah, marah, kesal ibu selalu menerima nya dengan lapang dada. Hmmm…ku cari cari di lemari tempat ibu menyimpan dokumen dokumen keluarga. Bukan transkrip nilai yang kudapatkan, malah hal yang mengejutkan yang tak ku sengaja temukan.
Drapp..drapp…drapp….bunyi deru langkah terburu buru mengahmpiri ku di depan pintu tempat lemari keluarga itu… “ Andii……………………..” ucap nya.ia terpaku di depan pintu.
---III--Sebelum ibu mengahampiri,aku menemukan sebuah piagam piagam penghargaan kejuaraan matematika tingkat Jabodetabek untuk Sekolah Dasar, lalu ada juga piagam penghargaan lomba matematika tingakat kecamatan, kotamadya, bahkan ada juga yang tingkat Olimpiade nasional.
Lalu ada juga piagam penghargaan lomba menggambar tingkat Sekolah Dasar di jakarta barat. Lalu piagam penghargaan tingkat kota madya. Lalu beberapa piagam-piagam dari beberapa pameran pameran di Jakarta. Dan semua piagam piagam itu bernama kan Andi Ariesuluru. Aku tak pernah ingat pernah menerima ini.
Seingat ku yang pernah menerima Piagam-Piagam ini adalah mereka berdua.
Drapp..drapp…drapp….bunyi deru langkah terburu buru mengahmpiri ku di depan pintu tempat lemari keluarga itu…
“ Andii……………………..” ucap nya.ia terpaku di depan pintu.
“ Ibu.???” Ujar ku terkejut.
“Kau telah melihat nya??”
“ Yaa aku telah melihat nya bu….tapi….”
“Apa kau ingat sesuatu??
“Yaa aku ingat……piagam piagam ini punya Budi dan Dave , darimana ibu bisa mendapatkan nya??mengapa bisa ada di rumah kita”
“Yaa mereka menitipkan itu pada Ibu..”
Aku tahu ibu berbohong. Mata nya tak fokus menatap mata ku. Dan sesekali ia menyentuh depan hidung dengan tangan kanan nya. Tapi mengapa kebohongan ibu ini rasa nya harus kupercaya.
“Ahhhhhaaa…” ujar ku.
“Ada apa Ndi??” tanya ibu.
“Aku baru ingat!! Dokumen transkrip nilai itu ada di bawah foto Budi,Dave dan aku. Itu tepat ada diatas meja kerja ku di kampus”.
Lalu aku pun tak menghiraukan kebohongan ibu itu. Dan bergegas mengambil kunci motor ku lalu menuju tempat parkir rumah lalu bergegas menuju kampus.