AKHLAK KEHIDUPAN SUAMI ISTRI DALAM ALBUM AKU BUKAN BANG TOYIB
SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Strata I Sarjana Komunikasi Islam Disusun Oleh: Endra Kurniawan NIM: 08210031
Pembimbing : Dra. Hj. Anisah Indriati, M.Si NIP. 19661226 199203 2 002
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2012
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada :
•
Ibundaku tercinta, yang telah
menghadirkanku ke dunia ini, tulus menyayangi dan mencintaiku. • Ayahandaku tercinta, inspirasi dalam hidupku serta memberiku nilai hidup yang amat berharga. • Untuk adik-adikku Fajar dan Rifa, yang memberi kesejukan keceriaan canda dan tawa mereka. • Wali Band, yang meluangkan waktu untuk berbagi bersama penulis dan
telah
menjadi
inspirasi
penulis
untuk menjadikan albumnya sebagai obyek penelitian. • Untuk Almamaterku jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
v
MOTTO
“ Hidup Indah Bila Mencari Berkah ” (Penggalan Lirik Lagu Cari Berkah – Wali Band)
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdilillahirobbil’ alamin Segala puji bagi Allah yang menciptakan jagad raya ini. Syukur tiada terhingga padaNya yang telah memberikan limpahan cinta, rahmat dan nikmat hingga penulis dapat menyelesaikan skripsi berjudul Akhlak Kehidupan Suami Istri Dalam Album Aku Bukan Bang Toyib. Sholawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada nabi Muhammad SAW yang selalu menjadi teladan penulis dalam menjalani tiap perjalanan hidup ini.. Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak mungkin selesai tanpa bantuan dan partisipasi dari berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak yang dengan ikhlas membantu penyusunan skripsi ini, terutama kepada : 1. Prof. Dr. Musa Asy’ari, selaku Rektor Uninersitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. 2. Dr. H. Waryono. M.Ag, selaku Dekan Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga 3. Dra. Hj. Evi Septiani TH, M.Si, selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga 4. Dra. Hj. Anisah Indriati, M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang selalu sabar dalam memberi pengarahan kepada penulis.
vii
5. Khadiq. M,Hum, selaku penasihat akademik yang selalu memdampingi, memberi saran akademik penulis selama kuliah di UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 6. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. 7. Bapak dan Ibu tercinta yang selalu memberikan dorongan dan doa kepada penulis. Tiada arti hidup ini tanpa kalian disisiku. 8. Seseorang yang spesial, Fajar, Rifa, Heny yang selalu memberikan keceriaan penulis
serta
memberikan
motivasi
dan
semangat
penulis
dalam
menyelesaikan skripsi. 9. Teman dekatku di kost,Ahmad Muhtar yang selalu menjadi teman sharing disaat suka maupun duka. 10. Armunt, Lili, Asih, Hainun, Ma’ruf, Rudi, Inne, Arwan, Rosyid, Lukman, Kamal, Ocha, Hanif, Rifki dan Teman- teman seperjuanganku di Komunikasi dan Penyiaran Islam angkatan 2008 lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang selalu saling memberikan semangat dan tukar pikiran. 11. Teman-teman OG. Al-jamiah, Agus, Habib, Nachu, Rohmad, Ryan, Qudsi, Ipul, Fawaid, Hasbi, Tola Imam, Riyadi, Dani, Ata, Zada, Shofi, Farida, Reny, Hilda, Ema, Khusnul yang selalu menjadi penghibur dan teman belajar bersama dalam musik. 12. Teman-teman Al- Hamro, Gogon, Sigit, Ayya, Umam, Kang Iput, Ifa, dan lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu. Kalian menjadi teman penulis untuk selalu bersholawat dan belajar seni.
viii
13. Om Wahyu sekeluarga yang telah menemani penulis dalam mengurus surat ijin penelitian dan memberikan tempat tinggal selama penulis ada di Jakarta. 14. Bang Zammy, Mpok Rini dan semua teman-teman yang ada di basecamp Wali Band yang telah membantu dalam proses pencarian data. 15. Teman-teman di Kampung, Aris, Ipix, Eko, Handa dan lainnya yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang selalu menjadi teman penghibur Penulis disaat bosan serta menemani hari-hari penulis dengan canda dan tawa. Serta semua pihak yang telah membantu penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga amal baik yang semua pihak lakukan dan berikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT, dan mendapat limpahan rahmatnya. Amien Penulis menyadari skripsi ini sangat jauh dari sempurna. Masih banyak yang harus diperbaiki dan ditata kembali, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini menjadi yang lebih baik lagi. Akhirnya skripsi ini dapat tersusun dan selesai dengan lancar. Kepada Allah penulis memohon ampunan. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan bagi pembacanya. Amin ya robbal’ alamin.
Yogyakarta, September 2012 Penyusun
Endra Kurniawan NIM. 08210031
ix
ABSTRAKSI Penelitian ini mengangkat fenomena yang terjadi di tengah kehidupan berkeluarga, yaitu terkait dengan akhlak kehidupan berkeluarga khususnya para suami istri dengan banyaknya masalah yang timbul yaitu krisis kepercayaan istri yang ditinggal bekerja merantau sang suami. Dan hal ini akan menimbulkan adanya sebuah kecurigaan diantara suami istri, dan pada akhirnya perpecahan dalam kehidupan keluargapun tidak bisa dihindari. Jalan satu-satunya untuk menghadapi hal tersebut dengan saling menjaga kepercayaan di antara suami dan istri, menjaga komunikasi,bersabar dan menerima segala ketentuan yang telah di tetapkanNya. Berdasarkan penjelasan di atas maka timbul pertanyaan yang menjadi dasar perumusan masalah yaitu bagaimana akhlak kehidupan suami istri dalam album “Aku Bukan Bang Toyib”. Penelitian ini bertujuan mengetahui gambaran tentang nilai-nilai akhlak yang ingin disampaikan oleh Wali Band melalui lirik lagu dalam album “Aku Bukan Bang Toyib”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif interpretatif dengan menggunakan pendekatan teori semiotika dari pemikiran Ferdinand de Saussure, dalam teori ini membagi masing-masing teks yang kemudian diteliti berdasarkan konsep tanda, yaitu berdasarkan signifier (penanda) adalah citra tanda seperti dipersepsikan, signified (petanda) adalah konsep mental dari penanda, dan signification adalah hubungan antar keberadaan fisik tanda dan konsep mental (mengkaitkan dengan realita kehidupan suami istri ). Validitas interpretasi ini diperkuat dengan konteks fisik dan sosial yaitu melihat fenomena atau kejadian yang terjadi dalam hubungan suami istri. Penulis menginterpretasikan lirik lagu dalam album “Aku Bukan Bang Toyib” yang diciptakan oleh Wali Band, dari hasil penelitian, penulis menemukan makna lirik lagu dalam album “Aku Bukan Bang Toyib” yaitu lima dari sepuluh lagu didalam album Aku Bukan Bang Toyib memiliki makna yang saling berkaitan mengandung pesan akhlak dalam kehidupan berkeluarga, khususnya akhlak suami istri. Kesimpulan dari hasil penelitian ini, bahwa lirik lagu dalam album “Aku Bukan Bang Toyib” terdapat sebuah penggambarantentang indahnya rumah tangga seorang muslim yang memperhatikan akhlak mulia dalam pergaulan suami istri, sebagaimana rumah tangga Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga perhatian terhadap kemuliaan akhlak ini menjadi satu keharusan bagi seorang suami maupun seorang istri.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
ii
SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ................................................................
iii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ...........................................................
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
v
MOTTO ...........................................................................................................
vi
KATA PENGANTAR .....................................................................................
vii
ABSTRAK .......................................................................................................
x
DAFTAR ISI ....................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL ............................................................................................
xiii
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................
1
A. Penegasan Judul ................................................................................
1
B. Latar Belakang Masalah..........................................................................
3
C. Rumusan Masalah .............................................................................
6
D. Tujuan Penelitian ..............................................................................
6
E. Manfaat Penelitian ...................................................................................
6
F. Kajian Pustaka ..........................................................................................
6
xi
G. Kerangka Teori..................................................................................
9
H. Metode Penelitian .............................................................................
24
I. Sistematika Pembahasan ...................................................................
30
BAB II : GAMBARAN UMUM ALBUM AKU BUKAN BANG TOYIB DAN WALI BAND ........................................................................
31
A. Profil Wali Band ................................................................................
31
B. Deskripsi Album Aku Bukan Bang Toyib .........................................
39
C. Deskripsi Lagu Dalam Album Aku Bukan Bang Toyib ...................
41
BAB III : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...........................
46
A. Analisis Lirik Lagu Aku Bukan Bang Toyib...................................
46
B. Analisis Lirik Lagu Doaku Untukmu Sayang .................................
52
C. Analisis Lirik Lagu Sayang Lahir Batin ..........................................
59
D. Analisis Lirik Lagu Yang Penting Halal .........................................
65
E. Analisis Lirik Lagu Aku Tidak Malu ..............................................
70
BAB IV : PENUTUP ......................................................................................
78
A. Kesimpulan ......................................................................................
78
B. Saran- Saran .....................................................................................
80
C. Penutup ............................................................................................
81
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................
82
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Analisis Semiotik Bait I Lirik Lagu Aku Bukan Bang Toyib ......
47
Tabel 3.2 Analisis Semiotik Bait II Lirik Lagu Aku Bukan Bang Toyib .....
48
Tabel 3.3 Analisis Semiotik Bait III Lirik Lagu Aku Bukan Bang Toyib ....
50
Tabel 3.4 Analisis Semiotik Bait I Lirik Lagu Doaku Untukmu Sayang .....
52
Tabel 3.5 Analisis Semiotik Bait II Lirik Lagu Doaku Untukmu Sayang ....
54
Tabel 3.6 Analisis Semiotik Bait III Lirik Lagu Doaku Untukmu Sayang...
56
Tabel 3.7 Analisis Semiotik Bait I Lirik Lagu Sayang Lahir Batin ..............
59
Tabel 3.8 Analisis Semiotik Bait II Lirik Lagu Sayang Lahir Batin ............
61
Tabel 3.9 Analisis Semiotik Bait III Lirik Lagu Sayang Lahir Batin ...........
63
Tabel 3.10 Analisis Semiotik Bait I Lirik Lagu Yang Penting Halal .............
65
Tabel 3.11 Analisis Semiotik Bait II Lirik Lagu Yang Penting Halal ............
67
Tabel 3.12 Analisis Semiotik Bait III Lirik Lagu Yang Penting Halal...........
68
Tabel 3.13 Analisis Semiotik Bait I Lirik Lagu Aku Tidak Malu ..................
70
Tabel 3.14 Analisis Semiotik Bait II Lirik Lagu Aku Tidak Malu .................
73
Tabel 3.15 Analisis Semiotik Bait III Lirik Lagu Aku Tidak Malu................
74
Tabel 3.16 Analisis Semiotik Bait IV Lirik Lagu Aku Tidak Malu ...............
75
xiii
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Penegasan Judul Skripsi ini berjudul “ Akhak Kehidupan Suami Istri Dalam Album Aku Bukan Bang Toyib.” Untuk menghindari adanya diversitas pemahaman terhadap judul skripsi ini, maka perlu adanya penegasan judul tersebut di atas: 1. Akhlak Menurut bahasa (epistemologi) perkataan akhlak ialah bentuk jamak dari khuluq (khuluqun) yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.1 Khuluq merupakan gambaran sifat batin manusia, gambaran bentuk lahiriah manusia. Dalam bahasa yunani pengertian khuluq ini disamakan dengan ethicos atau ethos, artinya adab kebiasaan, perasaan batin, kecenderungan hati untuk melakukan perbuatan.2 Akhlak melingkupi potensi dan kecenderungan rohani manusia dalam kandungan batin seperti keinginan, hasrat, cita-cita dan sebagainya.3 Jadi akhlak adalah suatu kondisi atau sifat yang telah meresap dalam jiwa dan menjadi kepribadian.4 2. Kehidupan Suami Istri Kehidupan antara dua insan yang berbeda jenis kelamin telah disatukan dalam ikatan pernikahan. Sedangkan arti pernikahan itu sendiri 1
A. Mustofa, Akhlak Tasawuf, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), hlm. 11 Sahilun A. Nasir, Tinjauan Akhlak, (Surabaya: Al-Ikhlas, 1991), hlm 14 3 HM. Amin Syukur, Studi Akhlak, (Semarang: Walisongo Press, 2010), hlm. 7 4 M. Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Alquran, (Jakarta: Amzah, 2007), 2
hlm. 4
2
adalah salah satu bentuk khas percampuran antar golongan, penyatuan dua watak yang berbeda diantara dua insan, menjalin hubungan yang erat dan harmonis, bekerjasama untuk mencukupi kebutuhan jasmani dan rohani masing-masing, membesarkan dan mendidik anak yang kelak akan lahir, menjalin persaudaraan diantara keluarga besar, bersama mengatasi kesulitan dan problematika yang mungkin terjadi, bersama mentaati perintah agama, bertetangga, bermasyarakat dan bernegara dengan baik.5 3. Album Aku Bukan Bang Toyib Album adalah sekumpulan lagu yang disatukan menjadi satu paket. Sedangkan lagu itu sendiri adalah berbagai irama yang meliputi suara instrumen atau jenis syair yang diiringi oleh musik.6 Di Album bukan bang toyib ini ada sekitar 10 lagu, yaitu Bukan bang toyib, Doaku Untukmu Sayang, Langit Bumi, Masih Adakah, Nenekku Pahlawanku, Yang penting Halal, Aku tidak Malu, Salam Rindu, Sayang Lahir Batin, Sejuta ( Setia, Jujur dan Taqwa ). Album “Aku Bukan Bang Toyib” adalah album ketiga karya Wali Band.7 Berdasarkan penegasan judul di atas, maka dapat dipahami bahwa yang dimaksud dari skripsi yang berjudul “Akhlak Kehidupan Suami Istri Dalam Album Aku Bukan Bang Toyib”, merupakan penelitian tentang pesan-pesan akhlak kehidupan suami istri yang disampaikan oleh Wali
5
Fuad Kauma dan Nipan, Membimbing Istri Mendampingi Suami, (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 1997), hlm. 5 6 Amir Pasaribu, Analisis Musik Indonesia, ( Jakarta:Pantja Simpati, 1996 ), hlm. 5-14 7 www.wikipedia.org diakses tanggal 27 Februari 2012
3
Band di dalam Album ketiga mereka yang berjudul “Aku Bukan Bang Toyib”.
B. Latar Belakang Masalah Dakwah bertujuan untuk mempengaruhi cara berfikir manusia, cara merasa, cara bersikap, dan cara bertindak, agar manusia bertindak sesuai prinsip-prinsip islam.8 Hal tersebut tidak lepas dari peran komunikasi. Arti dari komunikasi itu sendiri adalah proses berbagi makna melalui perilaku verbal dan nonverbal.9 Dalam penyampaian dakwah perlu menggunakan alat bantu yang berupa media guna mempermudah penyampaian pesan dakwah pada sasaran. Bentuk media juga bermacam-macam, dapat berbentuk media cetak, elektronik, tulisan,dan lainnya. Seperti menulis lirik atau syair lagu, sebagimana yang dilakukan oleh Wali Band yang termuat dalam Album “Aku Bukan Bang Toyib” yang sarat akan nilai-nilai akhlak dalam kehidupan suami istri. Wali Band menyampaikan pesan tersebut melalui lagu atau musik. Lirik lagu dapat menjadi komunikasi ekspresif. Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi instrument untuk menyampaikan perasaan-perasaan atau emosi.10 Oleh karena itu, ketika sebuah lirik lagu diaransir dan diperdengarkan kepada khalayak juga mempunyai tanggung 8
Rafi’udin dan Maman Abdul Djalil, Prinsip dan Strategi Dakwah, (Bandung: Pustaka Setia, 1997), hlm. 32. 9 Deddy Mulyana, Komunikasi Efektif, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008), hlm. 3 10 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), hlm. 24
4
jawab yang besar atas tersebar luasnya keyakinan, nilai-nilai, bahkan prasangka tertentu. Jadi sebuah lirik lagu bukanlah rangkaian kata-kata indah semata, tetapi lebih dari itu lirik lagu merupakan representasi dari realitas yang dilihat atau dirasakan oleh si pencipta. Seni musik mempunyai arti penting dari sudut pandang spiritual tidak hanya dari bagi musik itu sendiri melainkan juga dalam hubungannya dengan syair atau lirik. Al-Quran sekalipun dalam prosodi tradisionalnya merupakan musik
dan
syair
sekaligus,
meskipun
secara
tradisional
ia
tidak
diklasifikasikan sebagai keduanya, namun karena merupakan Firman Tuhan, maka termasuk dalam kategori seni manusia.11 Musik diartikan sebagai ungkapan berasal dari perasaan yang dituangkan dalam bentuk bunyi-bunyian atau suara, ungkapan yang dikeluarkan melalui suara manusia disebut vokal, sedangkan ungkapan yang dikeluarkan melalui bunyi alat musik disebut instrumen. Musik termasuk media komunikasi audio dan merupakan salah satu cara dalam melakukan kegiatan komunikasi melalui suara yang diharapkan mampu menyampaikan pesan dengan cara yang berbeda. Seperti halnya dengan Wali Band, mereka
muncul dengan album
ketiga mereka yang berjudul “Aku Bukan Bang Toyib”, syairnya yang mudah diingat serta nadanya yang sederhana,dan sangat enak didengar, membuat album “Aku Bukan Bang Toyib” karya Wali Band ini disukai semua kalangan, banyak penghargaan yang telah mereka dapatkan di blantika musik Indonesia. Lirik dalam album “Aku Bukan Bang Toyib” ini mengangkat fenomena yang 11
Sayyed Hossein Nasr, Spiritualitas dan Seni Islam, (Bandung: Mizan, 1993), hlm. 165.
5
terjadi ditengah kehidupan keluarga yang terkait dengan akhlak suami istri. Dimedia cetak maupun elektronik dan dikehidupan masyarakat sekarang ini banyak sekali kasus-kasus perceraian, ini dikarenakan salah satunya karena kurangnya pemahaman akhlak diantara suami istri. Berangkat dari sini penulis merasa tergelitik untuk melakukan penelitian tentang akhlak kehidupan suami istri dalam Album “Aku Bukan Bang Toyib” agar menjadi pesan dakwah dalam kehidupan suami istri khususnya dan masyarakat luas pada umumnya. Album “Aku Bukan Bang Toyib” ini menggambarkan kegigihan bekerja seorang suami dalam mencari nafkah yang jarang pulang karena terpaut jarak yang jauh tetapi masih ingat kepada keluarga, dan juga penggambaran seorang istri yang sabar dalam menanti suaminya pulang merantau. Peranan suami yang akhirnya menjadi tanggung jawabnya, suami harus bisa menjaga, mengayomi dan memberikan kesejahteraan bagi istrinya, sehingga seorang istri itu merasa bahagia lahir dan batin dalam menjalani bahtera rumah tangga. Penulis sangat tertarik untuk mengangkat tema akhlak kehidupan suami istri karena fenomena yang terjadi saat ini adalah krisis kepercayaan di antara suami istri yang memicu perceraian di antara keduanya. Lirik lagu ini sangat sederhana sekali tetapi banyak mengandung nilai-nilai akhlak kehidupan suami istri yang senantiasa harus bekerja keras dan bersabar hingga menghasilkan suatu interpretasi mengenai bagaimana akhlak kehidupan suami istri yang disampaikan oleh Wali Band dalam album “Aku Bukan Bang Toyib”.
6
C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat ditarik rumusan masalah, yaitu: Bagaimanakah akhlak kehidupan suami istri dalam Album “Aku Bukan Bang Toyib” karya Wali Band ?
D. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui akhlak kehidupan suami istri dalam Album “Aku Bukan Bang Toyib” karya Wali Band.
E. Manfaat Penelitian Setelah dapat diidentifikasi tujuan yang hendak dicapai, maka manfaat penelitian ini adalah: 1. Dapat mengetahui akhlak kehidupan suami istri dalam Album “Aku Bukan Bang Toyib” karya Wali Band? 2. Bagi peneliti akademis dapat dijadikan bahan rujukan atau sumbangan informasi bagi yang berminat mengadakan penelitian lebih lanjut tentang Album “Aku Bukan Bang Toyib” karya Wali Band dan dapat memperkaya keilmuan yang ada serta berkembang khususnya dakwah.
F. Kajian Pustaka Setelah dilakukan penelusuran terkait dengan judul penelitian ini, penulis tidak menemukan adanya penelitian yang sama dengan objek yang
7
akan diteliti. Meskipun demikian, penulis menemukan beberapa penelitian dan literatur yang ada kaitannya dengan judul penelitian ini, diantaranya: 1. Penelitian yang dilakukan Abdul Aziz dengan tema, “ Pesan Dakwah Dalam Syair-Syair Group Nasyid Akustik Eling Karepe Yogyakarta”.12 Syair-syair yang diteliti oleh saudara Abdul Aziz ini berisikan pesan-pesan yang berhubungan dengan islami. Adapun isinya mengandung pesan dakwah berupa keimanan (aqidah), budi pekerti (akhlak), dan masalah ibadah (syari’ah). Secara filosofi (gaya bahasa) yang terdapat dalam syairsyair Group Nasyid Eling Karepe dalam penyampaiannya adalah menggunakan bahasa jawa, bahasa arab, dan bahasa indonesia. Syair atau lirik dalam penelitian ini tidak jauh berbeda dengan lirik yang akan di teliti oleh peneliti, namun ada sedikit perbedaan yaitu berupa syair-syair berirama melayu yang mengandung pesan-pesan dalam kehidupan suami istri atau akhlak kehidupan suami istri dengan metode penulisan gaya bebas (syair modern) 2. Penelitian Fitriadi Hariyansyah, dengan tema Pesan-Pesan Dakwah Dalam Syair-Syair Nasyid Suara Syuhada.13 Secara khusus pesan-pesan dakwah dalam syair Nasyid pada penelitian ini banyak menyinggung masalah-masalah yang bertemakan ketuhanan, tentang Rosul, dan Cinta kasih. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode 12
Abdul Aziz, Pesan Dakwah Dalam Syair-Syair Group Nasyid Eling Karepe Yogyakarta, skripsi tidak diterbitkan, (Yogyakarta: Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga, 2004), hlm. 13 Fitriyadi Hariyansyah, Pesan-Pesan Dakwah Dalam Syair-Syair Nasyid Suara Syuhada, skripsi tidak diterbitkan, (Yogyakarta: Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga, 2005), hlm.
8
analisis isi. Di judul yang diangkat tersebut, peneliti melihat objek yang dikaji berbeda dengan objek yang peneliti susun. 3. Penelitian Arif, dengan tema “ Pesan Dakwah Dalam Syair Melayu (Analisis Syair di www.melayuonline.com Edisi Mei 2009)”.14 Penelitian ini membahas tentang ajakan untuk mengamalkan ajaran Islam melalui untaian
kata-kata
dalam
bentuk
syair-syair
melayu
di
www.melayuonline.com edisi Mei 2009. Dalam penelitian ini, syair yang bertemakan keislaman (syari’ah) lebih dominan jumlahnya dibandingkan dengan syair yang bertemakan keimanan dan budi pekerti. Menurut isinya hal ini cukup beralasan karena pesan keislaman merupakan pesan ajaran agama yang sangat penting dalam agama Islam yang harus diterapkan oleh umat manusia dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tercipta umat Islam yang amar ma’ruf nahi munkar. Dari penelitian di atas, objek dan subyek penelitiannya berbeda dengan penelitian yang peneliti akan teliti. Lirik yang akan peneliti jadikan sebagai bahan penelitian adalah lirik-lirik lagu yang terdapat dalam album “Aku Bukan Bang Toyib”, sedangkan subjeknya adalah Wali Band dengan menggunakan metode analisis semiotika.
14
Arif, Pesan Dakwah Dalam Syair Melayu (Analisis Syair Melayu di www.melayuonline.com Edisi Mei 2009), skripsi tidak diterbitkan, (Yogyakarta: Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga, 2010), hlm.
9
G. Kerangka Teori 1. Akhlak Kehidupan Suami Istri 1) Tinjauan Akhlak Akhlak merupakan dimensi ketiga dari ajaran Islam sebagai materi dakwah setelah aqidah dan syari’ah.15 Akhlak menurut istilah, berasal dari bahasa arab yaitu “ khuluq” jamaknya “khuluqun”. Akhlak menurut lughat diartikan sebagai budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Akhlak timbul sebagai media yang memungkinkan adanya hubungan baik antara khalik dengan makhluk dan antara makhluk dengan makluk.16 Menurut Endang Syaifudin Anshori, akhlak makhluk terhadap makhluk terbagi menjadi dua yaitu akhlak manusia dengan makhluk bukan manusia seperti berakhlak terhadap flora (melindungi dan merawat tumbuh-tumbuhan, tidak melakukan pembalakan liar dan lain sebagainya) dan fauna (tidak menyiksa dan menyakiti binatang). Adapun yang kedua adalah akhlak manusia terhadap manusia lain seperti berakhlak pada diri sendiri, rumah tangga atau keluarga dan masyarakat luas.17 Pesan-pesan akhlak atau pesan-pesan moral berkaitan dengan aktualisasi dan penyempurna iman seorang muslim. Akhlak mulia menjadi hal yang sangat penting dalam tata hubungan nilai antar sesama manusia. Nabi Muhammad saw sendiri diutus ke dunia ini, 15
Asep Mahyudin dan Agus Akhmad Safei, Metode Pengembangan Dakwah, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2002), hlm.181. 16 Rosihan Anwar, Akidah Akhlak, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2008), hlm.205. 17 Endang Syaifudin Anshori, Wawasan Islam, (Jakarta: Rajawali Pers, 1996), hlm.87.
10
juga dalam rangka memperbaiki akhlak dan sebagai suri tauladan bagi umatnya.18 2) Hak, Kewajiban dan Kasih Sayang Suami Istri Salah satu tujuan perkawinan dalam Islam adalah untuk mencari ketentraman atau sakinah, Allah SWT berfirman dalam QS. ArRum:21 “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu mendapatkan kehidupan yang tentram(sakinah), dan dijadikan-Nya di antara kamu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benarbenar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”
Dalam Ayat di atas Allah SWT menjelaskan bahwa yang berperan membuat keluarga menjadi sakinah ada dua faktor, pertama mawaddah, kedua rahmah.19 Dalam bahasa Indonesia paduan kedua kata tersebut adalah kasih sayang, sebagaimana terlihat dalam terjemahan ayat di atas. Menurut Yunahar Ilyas merujuk beberapa sumber, mawaddah dapat lahir dari sesuatu yang bersifat jasmani (kecantikan, kegagahan), sedangkan rahmah lahir dari sesuatu yang bersifat rohani (hubungan batin). Dalam interaksi suami istri kedua faktor itu berperan.20
18 19 20
Nurkholis Majid, Pintu-Pintu Menuju Tuhan, (Jakarta: Paramadina, 1994), hal.63. Amin Syukur, Studi Akhlak, hlm. 75 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlaq (Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset, 2011), hlm. 160.
11
Dalam membina sebuah keluarga terdapat hak istri atau kewajiban suami kepada istri yang harus dipenuhi seorang suami, yaitu: a). Mahar Mahar adalah pemberian wajib dari suami untuk istri. Suami tidak boleh memanfaatkannya kecuali seizin dan serela istri.21 Jumlah minimal dan maksimal mahar tidak ditentukan oleh syara. Tergantung kemempuan suami dan kerelaan istri. Yang penting ada nilainya. b). Nafkah Diantara kewajiban suami terhadap istrinya adalah memberi nafkah, baik lahir maupun batin. Pemilihan suami sebagai pihak yang bertanggung jawab terhadap pemberian nafkah adalah karena Islam ingin melindungi wanita dari beban yang berlebihan.22 Menurut Masdar, Wanita (Istri) sudah menanggung beban kodratinya sendiri, yaitu beban reproduksi yang penuh dengan resiko fisik dan mental.23 Logis jika beban nafkah tersebut diletakkan di pundak suami, karena dia tidak menanggung beban reproduksi, dan ini menjadi bentuk keseimbangan peran keseimbangan antara suami dan istri.24 Apabila
21
Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, hlm. 165 Marhumah dan M. Alfatih Suryadilaga(ed.), Membina Keluarga Mawaddah Warahmah Dalam Bingkai Sunah Nabi, ( Yogyakarta: PSW Sunan Kalijaga, 2003), hlm.156 23 Masdar F. Mas’udi, Islam dan Hak Reproduksi Perempuan (Bandung: Mizan, 2000), hlm. 88 24 Marhumah dan M. Alfatih Suryadilaga(ed.), Membina Keluarga Sakinah, hlm. 156 22
12
istri yang bekerja, maka hasil yang didapatkan merupakan hak istri, kecuali jika terjadi kesepakatan diantara keduanya.25 c). Ihsan al-Asyarah Ihsan al Asyarah artinya bergaul dengan istri dengan cara yang baik dan saling mempercayai, sehingga tidak tumbuh kecurigaan dalam hatinya.26 misalnya membuat istri gembira, menjaga rasa malu istri, tidak membuka rahasia istri, membantu istri apabila ia memerlukan bantuan, menghormati harta miliknya pribadi dan lainlain. d). Membimbing dan mendidik keagamaan istri Seorang suami bertanggung jawab terhadap Allah terhadap istrinya karena dia adalah pemimpinnya. Oleh karena itu menjadi kewajiban suami mengajar dan mendidik istrinya agar menjadi seorang istri yang sholehah. Dia harus mengajarkan hal-hal yang harus diketahui wanita tentang masalah agama. Disamping mengajar, seorang
suami
mempunyai
kewajiban
membimbing
istrinya
mengamalkan ajaran Islam.27 Juga terdapat hak suami atau kewajiban seorang istri kepada suami, yaitu patuh pada suami dan bergaul dengan suami sebaik-baiknya. Adapun penjelasannya adalah:
25
Hamim Ilyas, dkk, Perempuan Tertindas? Kajian Hadis-Hadis Misoginis, (Yogyakarta: eLSAQ Press, 2009), hlm. 140 26 Amin Syukur, Studi Akhlak, hlm. 75 27 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, hlm.169
13
a). Patuh pada suami Seorang istri wajib taat kepada suami sepanjang tidak bertentangan dengan kaidah agama dan norma susila.28 Apabila suami mengajak untuk berbuat yang haram atau meninggalkan kewajiban, maka istri berhak menentang dengan cara yang bijaksana, bahkan harus berusaha menyadarkan kembali ke jalan yang benar. b). Ihsan al Asyarah Ihsan al Asyarah istri terhadap suami antara lain dalam bentuk: Menerima pemberian suami lahir dan batin dengan rasa puas dan terima kasih, serta tidak menuntut hal-hal yang tidak mungkin, menjaga penampilan, dan lain sebagainya.29 3) Hubungan Jarak Jauh Suami Istri Menurut Islam Menjalani pernikahan jarak jauh memang bukanlah hal yang ringan. Memang rasa gundah kadang atau sering menghinggapi suami ataupun istri. Sulit membayangkan akan dapat membangun keluarga sakinah bila dijalani dengan jarak jauh, apalagi frekuensi pertemuan yang akan sangat jarang dilakukan. Karena untuk melakukannya membutuhkan biaya tidak sedikit, mengingat jarak tempuh perjalanan yang sangat jauh. Bila sang suami dan atau isteri memang sanggup menjalani pernikahan dengan berjauhan, hendaknya jalani dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Suami adalah pakaian bagi sang istri, begitu pun sebaliknya, istri merupakan pakaian bagi suaminya. 28 29
Amin Syukur, Studi Akhlak, hlm. 77 Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, hlm. 171
14
Penutup aurat, perhiasan diri serta sumber ketentraman dan kesenangan berumah tangga adalah makna fungsi pakaian tersebut.30 Allah SWT berfirman dalam QS. An-Nisa’:34 “ Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan kerena mereka (laki-laki) telah memberi nafkah dan hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh, adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nuyjuz, hendaklah kamu beri nasehat kepada mereka, tinggalkanlah mereka ditempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukulllah mereka. Tetapi jika mereka mentaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar.” Dari Hadits yang diriwayatkan melalui jalur Ahmad dan Abu Dawud mengungkapkan ada tiga ciri istri shalehah, yakni ketika ia dilihat oleh suaminya selalu menyenangkan, jika ia diperintah oleh suaminya maka ditaatinya, jika suaminya pergi (tidak ada dirumah), maka ia menjaga dirinya dan harta suaminya.31
30
Indra Widjaja, “Hak dan Kewajiban Suami Istri Dalam Islam”, http://indrawidjaja.wordpress.com/2010/12/04/adab-suami-istri-dalam-islam/. 31 Marhumah dan M. Alfatih Suryadilaga(ed.), Membina Keluarga Sakinah, hlm. 130
15
2. Syair 1) Pengertian Syair Syair adalah cerita yang bersajak (tiap-tiap sajak terdiri dari empat baris yang berbunyi sama). Juga sering disebut sajak atau puisi.32 Syair yang dimaksud disini adalah lirik lagu. Lirik adalah sajak yang merupakan susunan kata sebuah nyanyian atau karya sastra yang berupa
curahan
perasaan
pribadi,
yang
diutamakan
adalah
perasaannya.33 Syair adalah merupakan karya sastra dimana pengertian sastra adalah karya lisan atau tulisan yang memiliki berbagai ciri keunggulan seperti keorisinilan, keartistikan, keindahan dalam isi dan ungkapan.34 2). Macam Syair Menurut isinya syair dapat dibagi menjadi lima, yaitu : a). Syair Panji Syair yang sebagian besar merupakan olahan dari bentuk prosanya, misalnya syair panji semirang dan sering kali hanya isinya saja yang diambil bukan judulnya. b). Syair Romantis Jenis syair yang paling digemari karena sebagian besar menguraikan tema yang biasa terdapat dalam cerita rakyat. 32
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia ( Jakarta: Balai Pustaka, 1984) hlm.985 33 Panutji Sudjiman, Kamus Istilah Sastra, Jakarta: Gramedia, 1984), hlm.47 34
Ibid., hlm. 68
16
c). Syair Kiasan Syair yang mengisahkan percintaan antara ikan, burung, bunga atau buah-buahan. d). Syair Sejarah Merupakan syair yang berdasarkan peristiwa sejarah, diantara sejarah yang paling penting adalah peperangan. e). Syair Agama Syair yang paling penting perkara yang disyairkan di dalamnya semua bersifat keagamaan. Berdasarkan isinya syair agama ini terdiri dari beberapa jenis : a). Syair sufi yang dikarang oleh Hamzah Fanzuri dan penyairpenyair yang sezaman b). Syair yang merupakan ajaran Islam seperti ibadat, sifat 20, rukun haji, dan sebagainya. c). Syair anbiya’ yaitu syair yang mengisahkan riwayat hidup para Nabi, misalnya syair nabi Allah Ayub, Syair nabi Allah Musa, dan sebagainya. d). Syair nasehat yaitu syair yang bermaksud memberi pengajaran dan nasehat kepada pendengar atau pembacanya, misalnya : Syair nasehat bapak kepada putranya. Dari teori di atas, maka syair dalam Album “Aku Bukan Bang Toyib” dapat digolongkan sebagai jenis syair agama. Hal ini karena syair
17
dalam Album “Aku Bukan Bang Toyib” mengandung nasehat pesan akhlak dalam kehidupan suami istri. 3. Musik dan Semiotika Dalam Komunikasi Semiotika berasal dari bahasa Yunani yaitu semeion yang artinya tanda atau seme yang berarti penafsiran tanda. Semiotika adalah suatu model analisis atau suatu ilmu pengetahuan di mana segala sesuatu yang ada di dunia dapat dipahami melalui tanda. Pada dasarnya semiotika merupakan ilmu yang mempelajari hakikat tentang keberadaan suatu tanda yang ada pada kehidupan masyarakat yang menjadi bagian dari kehidupan sosialnya. Semiotika merupakan studi yang mengkaji makna dari simbol – simbol dan tanda – tanda produk komunikasi. Hampir semua aktivitas manusia dapat dikategorikan dalam pengertian semiotik secara luas.35 Semiotika atau semiologi, pada dasarnya hendak mempelajari bagaimana kemanusiaan (humanity) memaknai hal-hal (things). Memaknai (to signify) dalam hal ini tidak dapat dicampuradukkan dengan mengkomunikasikan (to communicate). Memaknai berarti objek-objek tidak hanya membawa informasi, dalam hal mana objek-objek itu hendak berkomunikasi, tetapi juga mengkonstitusi sistem terstruktur dari tanda.36 Dalam Semiotika, penerima atau pembaca, dipandang memainkan peran yang lebih aktif. Pembaca membantu menciptakan makna teks dengan membawa pengalaman, sikap dan emosinya terhadap teks tersebut.37
35 36 37
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 10-12 Ibid., hlm. 15 John Fiske, Cultural and Communication Studies, (Yogyakarta: Jalasutra, 2004)hlm.61
18
Tanda-tanda merupakan seperangkat yang sering atau bahkan selalu kita gunakan dalam menjalani kehidupan sehari-hari ditengahtengah manusia dengan manusia. Tanda merupakan sesuatu yang bersifat fisik, dapat dipersepsi melalui indera manusia. Tanda mengacu pada sesuatu di luar tanda itu sendiri dan bergantung pada pengenalan oleh penggunanya sehingga bisa disebut tanda.38 Pokok pembahasan semiotika adalah tanda. Studi tentang tanda dan cara tanda-tanda itu bekerja dinamakan semiotika atau semiologi. Semiotika mempunyai tiga bidang studi utama yaitu : 1) Tanda itu sendiri. Hal ini terdiri atas studi tentang berbagai tanda yang berbeda, cara tanda-tanda yang berbeda itu dalam menyampaikan makna,
dan
cara-cara
itu
terkait
dengan
manusia
yang
menggunakanya. Tanda adalah konstruksi manusia dan hanya bisa dipahami oleh manusia yang menggunakannya. 2) Kode atau sistem yang mengorganisasikan tanda. Studi ini mencangkup cara berbagai kode ini dikembangkan guna memenuhi kebutuhan suatu masyarakat atau budaya untuk mengeksploitasi saluran komunikasi yang tersedia untuk mentranmisikannya. 3) Kebudayaan tempat kode dan tanda bekerja. Ini pada gilirannya bergantung pada pengguna kode-kode atau tanda-tanda itu untuk keberadaannya dan bentuknya sendiri.
38
Ibid,. Hlm. 61
19
Dalam pendekatan semiotika, atau sering pula dinamakan semiologi, bahasa berfungsi sebagai sign atau tanda.39 Ada dua tokoh dalam semiotika yang sangat terkenal dan dianggap sebagai pelopor dalam semiotika moderen yaitu Charles Sanders Pierce, dan Ferdinand de Saussure. Menurut Pierce, logika harus mempelajari bagaimana orang menalar. Penalaran itu, menurut hipotesis teori Pierce yang mendasar, dilakukan oleh tanda-tanda. “Tanda-tanda menginginkan kita berfikir, berhubungan dengan orang lain”, dan memberi makna pada apa yang disampaikan oleh alam semesta. Pierce menyebut sistemnya sebagai seimotika, dan telah menjadi istilah dominan yang digunakan untuk ilmu tentang tanda-tanda. Teori dari Pierce menjadi grand theory dalam semiotik. Gagasannya bersifat menyeluruh, deskripsi struktural dari semua sistem penandaan.40 Pendekatan
semiotika
menurut
Ferdinand
de
Saussure
mengembangkan dasar – dasar teori linguistik umum. Kekhasan teorinya terletak pada kenyataan. Dia menganggap bahasa sebagai sistem tanda. Menurut Saussure tanda-tanda, khususnya tanda-tanda kebahasaan, setidak-tidaknya memiliki dua buah karakteristik primordial, yaitu bersifat linier dan arbitrer.41 Yang terpenting dalam pembahasan pokok pada teori Saussure adalah prinsip yang mengatakan bahwa bahasa adalah suatu sistem tanda, 39
Sunarto,dkk., Mix Methodology dalam Penelitian Komunikasi,(Yogyakarta: Mata Padi Pressindo, 2011), hlm. 233 40 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Analisis Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Framing, ( Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), hlm. 96-97 41 Kris Budiman, Kosa Semiotika, ( Yogyakarta: LkiS, 1999 ), hlm. 38
20
dan setiap tanda itu tersusun dari dua bagian, yaitu signifier (penanda) dan signified (petanda).42 Menurut Saussure bahasa merupakan suatu sistem tanda (sign).43 Tanda dalam pendekatan Saussure merupakan manifestasi konkret dari citra bunyi dan sering diidentifikasi dengan citra bunyi sebagai penanda. Jadi penanda (signifier) dan petanda (signified) merupakan unsur mentalistik. Proses pemberian makna (signification) atau signifikasi tanda terdiri dari dua elemen tanda. Menurut Saussure, tanda terdiri dari dua elemen tanda (signifier, dan signified), signifier adalah elemen fisik dari tanda dapat berupa tanda, kata, image, atau suara. Sedangkan signified adalah menunjukkan konsep mutlak yang mendekat pada tanda fisik yang ada. Sementara proses signifikasi menunjukkan antara tanda dengan realitas aksternal yang disebut referent. Signifier dan signified adalah produksi kurtural hubungan antara kedua (arbitier) memasukkan dan hanya berdasar konvensi, kesepakatan, atau peraturan dari kultur pemakai bahasa tersebut. Hubungan antara signified dan signifier tidak bisa dijelaskan dengan nalar apapun, baik pilih bunyi-bunyian atau pilihan yang mengaitkan rangkaian bunyi tersebut dengan benda atau konsep yang dimaksud. Karena hubungan yang terjadi antara signified dan signifier harus dipelajari yang berasal ada struktur yang pasti atau kode yang membantu menafsirkan.
42
Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, (Yogyakarta: Jalasutra, 2010),
43
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, hlm. 46
hlm. 36
21
Tanda adalah kesatuan dari suatu bentuk penanda (signifier) dengan sebuah ide atau petanda (signified). Dengan arti lain, penanda adalah “bunyi yang bermakna” atau “coretan bermakna”.44 Sedangkan petanda adalah gambaran mental, pikiran, atau konsep. Yang perlu diperhatikan adalah bahwa dalam tanda bahasa yang konkret, kedua unsur tadi tidak bisa dilepaskan, tanda bahasa selalu mempunyai dua segi : penanda dan petanda. Hubungan antara kedua hal ini bersifat konseptual dan ditentukan oleh konvensi sosial.45 Sebaliknya suatu petanda tidak mungkin disampaikan atau ditangkap lepas dari penanda, petanda atau yang ditandakan itu termasuk tanda sendiri dan dengan demikian merupakan suatu faktor linguistis. Sementara menurut Barthes, signifikasi atau semiosis adalah suatu proses yang memadukan penanda dan petanda sehingga menghasilkan tanda.46 Dalam penelitian ini, penulis akan menggunakan semiotika yang dikembangkan oleh Ferdinand de Saussure. Dia mendefinisikan semiotika sebagai ilmu yang mengkaji tentang peran tanda sebagai bagian dari kehidupan sosial. Dengan kata lain, akan mengaitkan hasil interpretasi pada syair lagu-lagu “Aku Bukan Bang Toyib, Doaku Untukmu Sayang, Yang Penting Halal, Aku Tidak Malu, dan Sayang Lahir Batin” yang terdapat dalam Album “Aku Bukan Bang Toyib” dengan realitas kehidupan suami istri.
44
Alex Sobur, Analisis Teks Media., hlm. 125 Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, hlm. 36 46 Kris Budiman, Kosa Semiotika, hlm. 108 45
22
Secara implisit dalam definisi tersebut adalah sebuah relasi, bahwa bila tanda merupakan bagian dari aturan-aturan sosial, yaitu pemilihan, pengkombinasian, dan penggunaan tanda-tanda dengan cara tertentu sehingga mereka mempunyai makna dan nilai sosial.47 4. Teori Makna Ada beberapa pandangan yang menjelaskan tentang ihwal teori atau konsep makna. Model proses makna menawarkan sejumlah implikasi bagi komunikasi antar manusia, yaitu: 1). Makna yang terdapat dalam diri manusia Makna tidak terletak pada kata-kata melainkan pada manusia. Kita menggunakan kata-kata untuk mendekati makna yang ingin kita komunikasikan. 2). Makna Berubah Kata-kata relatif statis. Banyak dari kata-kata yang kita gunakan 200 atau 300 tahun yang lalu. Tetapi makna dari kata-kata itu berubah, dan ini khususnya terjadi pada dimensi emosional dari makna. 3). Makna membutuhkan acuan Walaupun tidak semua komunikasi mengacu pada dunia nyata, komunikasi hanya masuk akal apabila ia mempunyai kaitan dengan dunia atau lingkungan eksternal.
47
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, hlm. vii
23
4). Penyingkatan yang berlebihan akan mengubah makna Berkaitan erat dengan gagasan bahwa membutuhkan acuan adalah masalah komunikasi yang timbul akibat penyingkatan berlebihan tanpa mengaitkan dengan acuan yang konkret dan dapat diamati. Hal ini sangat berhubungan dengan makna yang membutuhkan acuan. 5). Makna tidak terbatas jumlahnya Pada suatu saat tertentu, jumlah kata dalam suatu bahasa terbatas, tetapi maknanya tidak terbatas. Karena itu, kebanyakan kata mempunyai banyak makna. Ini bisa menimbulkan masalah bila sebuah kata diartikan secara berbeda oleh dua orang yang sedang berkomunikasi. 6). Makna di komunikasikan hanya sebagian Makna yang kita peroleh dari suatu kejadian (event) bersifat multiaspek dan sangat kompleks, tetapi hanya sebagian saja dari makna-makna ini yang benar-benar dapat dijelaskan. Karenanya, pemahaman yang sebenarnya pertukaran makna secara sempurna barangkali merupakan tujuan ideal yang ingin kita capai tetapi tidak pernah tercapai.48
48
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, hlm. 258
24
H. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis teks dengan pendekatan semiotika. Metode semiotika bersifat kualitatif interpretatif, atau dapat dijelaskan bahwa metode tersebut memfokuskan pada “tanda” dan “teks” sebagai objek kajian, serta bagaimana penulis “menafsirkan” dan “memahami kode” dibalik tanda dan teks tersebut dan memberikan kesimpulan yang komprehensif mengenai hasil penafsiran dan pemahaman yang telah dilakukan. Penelitian kualitatif bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpulan data sedalam-dalamnya.49 Pendekatan semiotika dalam penelitian ini digunakan karena penulis ingin mengungkapkan makna yang terkandung dalam syair-syair lagu dari Album “Aku Bukan Bang Toyib” karya Wali Band. Dengan menggunakan metode semiotika, makna dan tanda yang terkandung dalam syair lagu tersebut dapat dianalisis, sehingga makna yang terkandung dalam lagu tersebut dapat terungkap. 2. Obyek Penelitian Didalam Album “Aku Bukan Bang Toyib” ada sepuluh lagu tetapi hanya lima lagu yang akan diteliti, karena dari sepuluh lagu dalam Album tersebut hanya lima lagu yang syairnya sarat akan nilai-nilai akhlak kehidupan suami istri dan saling berkaitan satu dengan yang lain. 49
hlm.56
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2009),
25
Sedangkan lima lagu lagi lebih bercerita tentang kehidupan pranikah. Obyek kajian dalam penelitian ini adalah tanda-tanda yang ada dalam lima lagu “Aku Bukan Bang Toyib, Doaku Untukmu Sayang, Yang Penting Halal, Aku Tidak Malu, Sayang Lahir Batin” yang terdapat dalam Album “Aku Bukan Bang Toyib” karya Wali Band. 3. Sumber Data dan Fokus Penelitian Sumber data dalam penelitian ini ada dua yaitu: 1) Data Primer Data-data yang berkaitan langsung dengan objek penelitian, dalam hal ini adalah lima dari sepuluh syair lagu dari Album “Aku Bukan Bang Toyib” karya Wali Band. Dokumen merupakan bahan tertulis atau benda yang berkaitan dengan suatu peristiwa atau aktivitas tertentu, bisa merupakan rekaman surat-surat atau rekaman gambar yang berkaitan dengan suatu peristiwa.50 2) Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder.51 Data-data pendukung yang penulis dapatkan dari buku terkait serta internet, antara lain tentang sejarah, karya maupun biografi Wali band, dan Karya-karya tentang musik. Agar tercapai tujuan, penulis menfokuskan pada akhlak kehidupan suami istri dalam Album “Aku Bukan Bang Toyib” karya Wali band
50
Imam Suprayogo dan Tabroni, Metodologi Penelitian Sosial-Agama, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), hlm. 20. 51 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, hlm. 42
26
tentang bagaimana akhlak hubungan jarak jauh(long distance) pada kehidupan suami istri. 4. Metode Pengumpulan Data Jika data dicari dalam dokumen atau sumber pustaka, maka kegiatan pengumpulan data seperti ini disebut studi dokumentasi atau sumber pustaka.52 1) Dokumentasi Dalam kegiatan pengumpulan data penulis menggunakan metode dokumentasi. Metode ini merupakan metode pengumpulan data dengan mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, agenda, dan sebagainya selain itu juga didapatkan dari situs internet, kliping lagu dalam kaset dan sebagainya.53 2) Studi Pustaka Penulis juga akan melakukan studi pustaka yang akan bertujuan melengkapi data penelitian yang mengacu pada wacanawacana pustaka sebagai pembanding ataupun sebagai referensi dalam penelitian. Melalui penelusuran literatur atau mencari data mengenai teori seperti semiotika makna, simbol, pesan, serta untuk mendapatkan data lain yang berhubungan dengan penelitian ini.
52
I Made Wirartha, Pedoman Penulisan Usulan Penelitian Skripsi dan Tesis, (Yogyakarta: Penerbit Andi, 2006), hlm. 36. 53 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, hlm 118
27
3) Interview Interview atau wawancara adalah percakapan antara periset peneliti dengan seseorang yang diasumsikan mempunyai informasi penting tentang suatu objek. Wawancara merupakan metode pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumbernya.54 5. Metode Analisis Data Metode yang digunakan untuk menganalisis data tentang akhlak kehidupan suami istri dalam Album “Aku Bukan Bang Toyib” ini yaitu dengan metode analisis semiotika. Dalam penelitian terhadap lirik lagu dalam Album “Aku Bukan Bang Toyib” ini, penulis membuat interpretasi dengan membagi keseluruhan lirik lagu menjadi beberapa bait dan selanjutnya per bait akan dianalisis dengan menggunakan teori semiotika dari Saussure, dimana terdapat tiga unsur yaitu penanda (signifier), petanda (signified), dan signifikasi (signification). Ketiga unsur tersebut akan dipisahkan dan mempermudah penulis melakukan interpretasi terhadap lirik lagu dalam Album “Aku Bukan Bang Toyib”. Dalam menganalisis sebuah teks sesuai dengan teori Saussure terdapat beberapa aspek yang digunakan untuk melakukan interpretasi terhadap teks lagu dalam Album “Aku Bukan Bang Toyib”. Aspek-aspek tersebut adalah : 54
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, hlm. 98
28
1.
Penanda (Signifier) Aspek material dari bahasa, apa yang dikatakan, didengar, dan apa yang dibaca.55 Penanda juga dapat dikatakan sebagai bunyi atau tulisan yang memiliki makna. Dalam penelitian ini yang menjadi penanda (signifier) adalah lirik lagu “Aku Bukan Bang Toyib, Doaku Untukmu Sayang, Yang Penting Halal, Aku Tidak Malu, Sayang Lahir Batin”
2.
Petanda (Signified) Pikiran atau konsep aspek mental dari bahasa.56 Sebuah tahap pemaknaan terhadap teks yang menjadi objek penelitian terhadap lirik lagu
kemudian
dioperasionalkan
melalui
kategorisasi
untuk
memperoleh jawaban dari tujuan yang di inginkan yaitu untuk mengetahui gambaran tentang nilai akhlak kehidupan suami istri yang terdapat dalam lirik lagu “Aku Bukan Bang Toyib, Doaku Untukmu Sayang, Yang Penting Halal, Aku Tidak Malu, Sayang Lahir Batin”. 3.
Signifikasi (Signification) Hubungan antara keberadaan fisik tanda dan konsep mental.57 Sebuah proses petandaan atau penafsiran tanda-tanda komunikasi digunakan sebagai upaya mengetahui gambaran makna tentang nilai akhlak dalam lirik lagu “Aku Bukan Bang Toyib, Doaku Untukmu Sayang, Yang Penting Halal, Aku Tidak Malu, Sayang Lahir Batin”.
55 56 57
Alex Sobur, Analisis Teks Media., hlm. 125 Ibid., hlm. 125 Ibid., hlm. 125
29
Dalam penelitian album Aku Bukan Bang Toyib ini, penulis akan membuat bagan berdasarkan teori semiotika Saussure dimana terdapat signifier, signified, dan signification. Lirik yang ada dalam lagu merupakan konsep tanda atau lambang yang mempunyai makna tertentu. Tanda adalah sesuatu yang bisa ditangkap yang memperlihatkan hal selain dirinya sendiri.58 Tahapan analisis data penelitiannya adalah sebagai berikut: a. Mengapresiasikan obyek penelitian, sebagai langkah awal dalam memahami lirik lagu secara awam yaitu dengan mengikuti alur cerita lirik secara fokus sehingga mengerti pesan apa yang ingin disampaikan pencipta lagu kepada audien. b. Membedah objek penelitian dalam hal ini adalah lirik lagu secara keseluruhan menjadi per-bait untuk mencermati tanda-tanda mana yang digunakan oleh pencipta lagu dalam menyampaikan pesan pada objek penelitian. Ini dilakukan dengan mengartikan simbolsimbol yang mewakili pesan yang ingin disampaikan oleh sang pencipta lagu. c. Menafsirkan arti tanda-tanda tersebut dari sudut pandang penulis dengan analisis semiotika yang mengungkap signifier dan signified melalui ikon, indeks dan simbol dalam lirik tersebut. d. Menarik kesimpulan berdasarkan atas analisis yang dilakukan pada tahap-tahap analisis sebelumnya. 58
Jeanne Martinet, Semiologi Kajian Teori Tanda Saussuran Antara Semiologi Komunikasi dan Semiologi Signifikasi, (Yogyakarta: Jalasutra, 2010), hlm.45
30
I. Sistematika Pembahasan Sistematika penulisan penelitian ini direncanakan mencakup empat bab yang masing-masing bab terdiri dari sub bab. Maka gambaran secara garis besar materi yang dibahas : Bab Pertama berisi tentang Pendahuluan yang mencakup Penegasan Judul, Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kerangka Teori, Metode Penelitian, dan Sistematika Pembahasan. Bab Kedua membahas tentang Gambaran Umum Album Aku Bukan Bang Toyib, yang berisi tentang informasi Profil Wali Band yang terdiri dari sejarah Wali Band, Discography Wali Band, Biografi Personil Wali Band, diteruskan sub bab kedua yaitu Deskripsi Tentang Album Aku Bukan Bang Toyib, kemudian sub bab ketiga Deskripsi Lagu Dalam Album Aku Bukan Bang Toyib. Bab Ketiga adalah Hasil Penelitian dan Pembahasan, yaitu membahas tentang Akhlak Kehidupan Suami Istri yang terdapat dalam Album Aku Bukan Bang Toyib. Bab Keempat berisi Kesimpulan, Saran-saran, dan Penutup.
78
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Setelah penulis mengadakan penelitian dengan pembahasan melalui dokumentasi, studi pustaka, interview dan interpretasi mengenai Akhlak Kehidupan Suami Istri Dalam album “Aku Bukan Bang Toyib” karya Wali Band. Akhirnya penulis memberikan kesimpulan seperti dijelaskan di bawah ini. Dari hasil penelitian, penulis menemukan makna dalam kelima lirik lagu Wali Band yaitu lima pesan akhlak yang terkandung dalam kelima lirik lagu tersebut, antara lain: 1. Nilai Kesabaran yang terdapat dalam lirik lagu berjudul “Aku Bukan Bang Toyib”. Di dalam lagu tersebut terdapat pesan bahwa suami istri harus sabar dalam menjalani kehidupan rumah tangga yang harus berjauhan, serta harus saling percaya di antara suami dan istri. 2. Nilai Ketulusan terkandung dalam lirik lagu yang berjudul “Doaku Untukmu Sayang”. Di dalam lirik lagu tersebut terdapat pesan bahwa ketulusan di antara suami istri akan menumbuhkan rasa kasih sayang yang luar biasa. 3. Nilai Tanggung Jawab dalam lagu berjudul “Yang Penting Halal”. Di dalam lirik lagu ini terdapat pesan tentang tanggung jawab seorang suami dalam
memberi
nafkah
yang
halal
untuk
keluarganya,
apapun
pekerjaannya, berapapun gajinya tidak menjadi masalah, yang terpenting
79
pekerjaan tersebut halal, karena pekerjaan yang halal akan menjadi barokah bagi keluarga yang dinafkahinya. 4. Nilai Keikhlasan pada lagu “Aku Tidak Malu”. Di dalam lirik lagu ini terdapat pesan agar kita dalam menjalani kehidupan tidak mudah putus asa dikarenakan kekurangan yang ada dalam diri kita. Kita harus ikhlas serta yakin bahwa Allah tidak akan memberi cobaan hidup yang melampaui batas kemampuan manusia. 5. Nilai Kesetiaan dalam lirik lagu yang berjudul “Sayang Lahir Batin”. Di dalam lirik lagu tersebut terdapat pesan tentang kesetiaan di antara suami dan istri. Janji disaat ijab qabul menjadi bukti kesetiaan antara suami istri, bukan hanya kepada istri saja tetapi juga kepada Allah SWT. Kelima lagu yang diidentifikasi mengandung nilai-nilai akhlak dalam kehidupan suami istri, dimana Wali Band mengajak kita supaya bersikap sebagai seorang yang berakhlak mulia, saling menghargai dan menghormati di antara suami istri dengan memprlakukan pasangannya yang terus menerus diberi
kesempatan
untuk
mengembangkan
potensi
keberagamannya,
akhlaknya dan ilmu pengetahuannya serta memelihara nama baik diantara keduannya, saling memenuhi kebutuhan lahir batin dengan penuh kesabaran dan lapang dada khususnya dalam menjalani kehidupan berumah tangga dan pesan akhlak dari lagu-lagu dalam album Bukan Bang Toyib dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan sehari-hari demi diri sendiri, keluarga, orang-orang disekitar kita, demi tercapainya kehidupan keluarga yang sakinah, mawaddah dan wa rahmah.
80
B. Saran Berdasarkan penelitian dan pembahasan yang dilakukan, maka penulis ingin menyampaikan beberapa saran yaitu: 1. Bagi para pencipta Lagu Menciptakan sebuah lagu tidak hanya bersifat sebagai hiburan dan mengejar keuntungan saja, melainkan memberikan makna yang berarti untuk memberikan inspirasi bagi penikmat serta pendengarnya. Suatu hal yang perlu diingat bagi pencipta lagu, bahwa lagu bukan hanya sebagai hiburan semata namun harus ada unsur pendidikan atau nilai-nilai lain yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat bermanfaat untuk para pendengarnya. 2. Bagi Masyarakat Masyarakat sebagai penikmat musik dan lagu seharusnya mulai cerdas serta kritis untuk memilih lagu-lagu yang memiliki kualitas dalam lirik lagunya. Diharapkan juga supaya mampu menterjemahkan makna-makna yang terkandung dalam sebuah lagu. Dengan begitu masyarakat mempunyai pola pikir yang kritis dan maju sehingga dapat berpengaruh terhadap kondisi mental masyarakat. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan untuk dapat mencari lagu-lagu yang lebih kritis lagi untuk diteliti, sehingga nantinya akan ditemukan gambaran makna berbeda yang terkandung dalam lirik lagunya, dan dapat memberikan pengetahuan yang baru bagi masyarakat.
81
C. Penutup Penulis mengucapkan segala puji bagi Allah yang telah memberikan rahmat, taufiq, inayah dan petunjuk sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan melalui beberapa proses yang harus penulis tempuh. Meskipun terdapat beberapa kendala dalam menyelesaikan tugas ini, namun penulis sangat bersyukur semua dapat dilalui dengan pertolongan Allah melalui orang-orang yang selalu setia dalam membantu dan memberikan dukungan, semangat serta kontribusi fikiran pada penulis. Akhirnya saran dan kritik yang membangun selalu dinantikan penulis sehingga ini dapat membuat penulis berkembang lebih baik lagi. Tidak ada sesuatu yang sempurna, karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.
82
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Aziz, Pesan Dakwah Dalam Syair-Syair Group Nasyid Eling Karepe Yogyakarta, Yogyakarta: Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga, 2004, Tidak Dipublikasikan Agus Moh. Najib, dkk., Membangun Keluarga Sakinah dan Maslahah, Yogyakarta: PSW Sunan Kalijaga, 2006 Alex Sobur, Analisis Teks Media Suatu Analisis Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik dan Analisis Framing, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002. __________, Semiotika Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2003. Amin Pasaribu, Analisis Musik Indonesia, Jakarta: Pantja Simpati, 1996. Arif, Pesan Dakwah Dalam Syair Melayu (Analisis Syair Melayu di www.melayuonline.com Edisi Mei 2009), Yogyakarta: Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga, 2010, Tidak Dipublikasikan. Asep Mahyudin dan Agus Akhmad Safei, Metode Pengembangan Dakwah, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2002. Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009 _____________, Komunikasi Efektif, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2008 Djamaludin Ancok dan Fuad Nashori Suroso, Psikologi Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1995. Endang Syaifudin Anshori, Wawasan Islam, Jakarta: Rajawali Pers, 1986. Fitriyadi Hariyansyah, Pesan-Pesan Dakwah Dalam Syair-Syair Nasyid Suara Syuhada, Yogyakarta: Komunikasi Dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga, 2005, Tidak Dipublikasikan
Fuad Kauma dan Drs. Nipan, Membimbing Istri Mendampingi Suami, Yogyakarta: Mitra Pustaka, 1997 Hamim Ilyas, dkk., Perempuan Tertindas? Kajian-Kajian Hadis Misoginis, Yogyakarta: LSAQ Press, 2009 Ibrahim Amini, Bimbingan Islam Untuk Kehidupan Suami Istri, Bandung: AlBayani, 1996
83
Imam Suprayogo dan Tabroni, Metodologi Penelitian Sosial-Agama, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003 Indra
Widjaja, Hak dan Kewajiban Suami Istri Dalam Islam, http://indrawidjaja.wordpress.com/2010/12/04/adab-suami-istri-dalamislam/.
Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009. Jeanne Martinet, Kajian Teori Tanda Saussuran antara Semiologi Komunikasi dan Semiologi Signifikasi, Yogyakarta: Jalasutra, 2010 John Fiske, Cultural and Communications Studies, Yogyakarta: Jalasutra, 2004. Kris Budiman, Kosa Semiotika, Yogyakarta: LkiS, 1999. Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, Yogyakarta: Jalasutra, 2010. M. Amin Syukur, Studi Akhlak, Semarang: Walisongo Press, 2010. M. Quraish Shihab, Pengantin Al-Qur’an, Kalung Permata Buat Anak-Anakku, Jakarta: Lentera Hati, 2012 Marhumah dan M. Alfatih Suryadilaga (eds.), Membina Keluarga Mawaddah Wa Rahmah Dalam Bingkai Sunah Nabi, Yogyakarta:PSW Sunan Kalijaga, 2003 Nurkholis Majid, Pintu-Pintu Menuju Tuhan, Jakarta: Paramadina, 1994 Panutji Sudjiman, Kamus Istilah Sastra, Jakarta: Gramedia, 1984 Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana, 2009. Rafi’udin dan Maman Abdul Djalil, Prinsip dan Strategi Dakwah, Bandung: Pustaka Setia, 1997 Rosihan Anwar, Akidah Akhlak, Bandung: CV Pustaka Setia, 2008. Sahilun A. Nasir, Tinjauan Akhlak, Surabaya: Al-Ikhlas, 1991. Sayyed Hossein Nasr, Spiritualitas dan Seni Islam, Bandung: Mizan, 1993. Situs Label Wali Band, Launching Album Wali, http://www.nagaswara.co.id// Situs Resmi Wali Band, Tentang Wali Band, http://www.waliband.net//.
84
Sunarto, dkk., Mix Methodology dalam Penelitian Komunikasi, Yogyakarta: Mata Padi Pressindo, 2011 W.J.S. Poerwodarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1984 Wikipedia Ensiklopedia Bebas, WaliBand. www.wikipedia.org/wiki/waliband// Yatimin Abdullah, Studi Akhlak dalam Perspektif Alquran, Jakarta: Amzah, 2007. Yunahar Ilyas, Kuliah Akhlak, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011.
LAMPIRAN
Foto Penulis Bersama Wali Band
Foto Penulis Bersama Apoy Pencipta Lagu Dalam Album Aku Bukan Bang Toyib
Apoy Saat Tampil Pada Acara Launching Album Aku Bukan Bang Toyib
•Courtesy of www.waliband.net
Faank Saat Tampil Pada Acara Launching Album Aku Bukan Bang Toyib
• Courtesy of www.waliband.net
Ovie Saat Tampil Pada Acara Launching Album Aku Bukan Bang Toyib
•Courtesy of www.waliband.net
Tommy Saat Tampil Pada Acara Launching Album Aku Bukan Bang Toyib
•Courtesy of www.waliband.net
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Identitas Diri Nama Tempat / Tgl. Lahir Alamat Nama Ayah Nama Ibu
: Endra Kurniawan : Klaten / 30 Juli 1990 : Beteng, Rt.02/01, Kec. Jatinom, Kab. Klaten : Giyanto, S.Pd : Sumirah
B. Riwayat Pendidikan Pendidikan Formal a. SD Negeri 2 Randulanang, Tahun Lulus 2002 b. SMP Negeri 2 Jatinom, Tahun Lulus 2005 c. SMA Negeri 3 Klaten, Tahun Lulus 2008 C. Pengalaman Organisasi 1. Ketua Bidang Kreativitas Remaja pada Organisasi Remaja Islam Beteng, Kec. Jatinom, Kab, Klaten. 2. Sekretaris Karang Taruna Setya Manunggal Beteng, Kec. Jatinom, Kab Klaten. 3. Dewan Penggalang Pramuka SMP Negeri 2 Jatinom 4. Anggota UKM Al-Jamiah.