Dari Redaksi
Semarang, 1 Januari 2013
Dari Dia, Oleh Dia, Kepada Dia Selamat datang di tahun 2013, tahun di mana kita memfokuskan diri dalam melayani Tuhan dan sesama. Inilah tahun di Jl. Pringgading 13 Semarang-50135 mana kita melayani dengan penuh Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861 komitmen. Tidaklah ada artinya kehidupan email :
[email protected] yang telah ditebus oleh Tuhan Yesus Kristus website : www.sinarkasih.net Ruang Tanya Jawab : dengan darah-Nya yang kudus, jika
[email protected] kemudian hanya diperuntukkan bagi diri sendiri. Kita dimerdekakan dan diselamatkan untuk melayani dalam kasih dengan penuh tanggung jawab dan kesetiaan. Kemampuan kita dalam melayani tidak berasal dari diri kita sendiri, tetapi semata-mata dari Allah Bapa yang oleh Roh-KudusNya telah mengaruniakan talenta kepada kita, serta kekuatan dalam menghadapi pelbagai tantangan. Jadi, semuanya hanya dari Dia, oleh Dia, dan kepada Dia. Jika prinsip ini terus kita pegang dalam kehidupan kita, maka pelayanan kita akan menjadi berkat bagi banyak orang dan mendatangkan kemuliaan bagi nama Tuhan kita Yesus Kristus.
Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah.
Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Budhi Wibowo Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Sekretaris : Bibit Gunawan Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Leny Pancaningrum (LP), Imeiliana (MI), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Pdm. Yurianto (YR), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdt. Daud Wenny (DW) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah)
n a n a g g n a erl B m r o F Harap diisi dengan huruf cetak
Nama
: _____________________________________________
Alamat
: _____________________________________________ _____________________________________________
Kota & Kode Pos : _____________________________________________ Telepon/HP
: _____________________________________________
Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim): Jawa
:
6 bulan Rp 33.000,-
12 bulan Rp 66.000,-
Luar Jawa
:
6 bulan Rp 36.000,-
12 bulan Rp 72.000,-
Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381 Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.
Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.
Tanda tangan pelanggan
(_____________________)
Bacaan Alkitab Setahun
Kejadian 1-5
selasa, 1 januari 2013
Haleluya Mazmur 150:1-6 Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudusNya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat! Mazmur 150:1
Menyambut tahun yang baru ada banyak hal yang terbentang di depan. Sebelum menjalani hari-hari yang akan terus bergulir, kita perlu berdiam sejenak untuk merangkai tahun-tahun yang telah berlalu sambil mengingat apa saja yang sudah kita lakukan dan mulai berbenah menyiapkan hal-hal yang hendak kita kerjakan ke depan. Tentu dengan harapan segala sesuatu akan menjadi lebih baik. Apa hal pertama yang hendak kita katakan dalam menyambut tahun yang baru? Sebagai makhluk ciptaan Tuhan, kita hendak memuji Tuhan dengan menyorakkan kata, “Haleluya!” Mulai dari pasal 148-150 pada ayat pertama selalu diawali dengan kata “Haleluya”, sebuah kata yang berasal dari bahasa Ibrani yang berarti “Pujilah Tuhan”. Kata ini sering kita dengar dalam acara kebaktian. Pemazmur mengajak setiap makhluk yang bernafas untuk memuji Tuhan yang bersemayam di tempat kudusNya, di sorga yang mulia. Kita tidak hanya bersorak “Haleluya” memuji Tuhan dalam acara kebaktian di gereja, tetapi kita patut memuji Tuhan dalam setiap waktu dan di mana saja. Di tahun yang baru di hari yang pertama ini kita mau bersorak “Haleluya” sebagai rasa syukur kita kepada Tuhan yang telah menyertai perjalanan hidup kita selama satu tahun yang telah kita lewati. Tangan-Nya yang perkasa menopang kita sehingga kita tidak jatuh. Ia melindungi dan menjagai kita sehingga kita terhindar dari mara bahaya. Ia juga menolong kita melewati setiap pergumulan dan tantangan yang melanda dalam hidup kita. Mari kita merajut hari depan yang penuh harapan bersama Tuhan sambil terus memuji Dia. Katakan “Haleluya” karena Tuhan baik. Ia merancangkan yang indah atas hidup kita dan Ia tidak pernah meninggalkan perbuatan tangan-Nya. (LL)
DOA Memuji Tuhan menjadi gaya hidup orang Kristen. renung a
n
Ajarku senantiasa memujiMu di setiap waktu di mana pun aku berada.
Bacaan Alkitab Setahun
Kejadian 6-9
rabu, 2 januari 2013
Sang Pencipta Kejadian 1:1–31 Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Kejadian 1:1
Seorang ilmuwan ateis berkunjung ke kantor kerja rekannya. Di atas meja kerja itu terdapat replika bola bumi yang begitu bagus. Ilmuwan ateis itu bertanya kepada rekannya: “Siapa yang membuat replika bola bumi yang bagus ini?” Rekan itu mengatakan: “Ah, itu ada dengan sendirinya, tidak ada yang membuatnya.” Sang ilmuwan ateis tersebut tersinggung dan balik berkata: “Kamu ini sombong, masa tidak mau memberitahu siapa pembuatnya.” Percakapan di atas menunjukkan bahwa apa pun yang ada di dunia ini ada yang membuatnya. Bahkan Alkitab menjelaskan bahwa bumi dan segala isinya tidak terjadi begitu saja, tetapi ada pribadi yang bertindak sebagai pencipta. Dia adalah Allah Sang Pencipta! Lalu siapakah yang menciptakan Allah itu sendiri? Alkitab kembali memberi jawaban bahwa Allah sudah ada dari kekekalan dan tetap ada sampai pada kekekalan. Itu sebabnya Dia mengatakan, “Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Awal dan Yang Akhir” (Wahyu 21:6). Allah Sang Pencipta memiliki otoritas mutlak atas alam semesta dan isinya. Dia memiliki kuasa yang tiada bandingannya. Dengan Sabda Firman-Nya, maka segala sesuatu menjadi ada. Betapa hebatnya Allah kita! Di antara segala ciptaan-Nya, manusia mendapat perlakuan khusus. Manusia diciptakan menurut gambar-Nya (ayat 27). Manusia diberi mandat untuk mengelola alam semesta ini. Dan segala yang sudah Allah ciptakan sungguh amat baik (ayat 31). Apabila manusia berpikir dan bertindak sesuai tuntunan firmanNya, maka segala yang baik itu pasti dialami. Sebaliknya, jika manusia tidak mau bertobat dan tidak mau dituntun oleh firman Tuhan, niscaya hidupnya mengalami banyak hal yang tidak baik.(LB)
DOA Alam semesta menceritakan kehebatan Sang Pencipta. renung a
n
Sikap dan perilaku manusia agar mensyukuri nikmat dan keagungan Tuhan yang telah memberikan bumi dan segala isinya.
Bacaan Alkitab Setahun
Kejadian 10-14
kamis, 3 januari 2013
Dia Yang Berdaulat Efesus 1:1-14 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. Efesus 1:4
Pada umumnya dalam setiap perlombaan ada dewan juri yang menilai para peserta lomba. Sebelum mereka melakukan tugasnya, wakil juri akan memberitahukan kepada semua peserta dan penonton bahwa keputusan juri bersifat mutlak, tidak dapat diganggu gugat. Tidak jarang kemudian muncul keputusan yang kontroversial bahkan mengarah pada keributan, karena para juri adalah orang-orang yang tidak sempurna. Keputusan mereka sebenarnya tidak bisa dikatakan mutlak. Bahkan tidak sedikit yang didorong oleh rasa suka/tidak suka. Sangat berbeda dengan keputusan Allah Bapa kita saat la menentukan rencana dan keputusan-Nya. Pertama, kedaulatan-Nya berdasarkan kasih karunia dan damai sejahtera, bukan untuk kecelakaan (ayat 2; Yeremia 29:11). Kedua, tujuan kedaulatan-Nya dinyatakan agar kita menikmati berkat rohani dalam kekekalan, yakni di sorga (ayat 3). Ketiga, tetap ada tanggung jawab kita untuk mau dibentuk oleh Roh Kudus-Nya sehingga kita kudus dan tak bercacat cela (ayat 4). Keempat, kedaulatan Allah ini tidak bertentangan dengan akal budi kita, melainkan melampaui akal budi kita sebab kepada kita dilimpahkan segala hikmat dan pengertian (ayat 8). Kelima, kedaulatan Allah ini tidak akan pernah gagal di tengah jalan, karena telah dimeteraikan oleh Roh Kudus sendiri (ayat 14). Sikap kita dalam menanggapi kedaulatan Allah ini adalah bersyukur dan berserah karena apa pun yang diperbuat-Nya adalah baik bagi kita, asalkan kita bersedia hidup taat dalam pimpinan Roh Kudus-Nya. (PF)
DOA Allah yang berdaulat menghendaki kita taat pada kehendak-Nya. renung a
n
Agar semua orang percaya lebih berserah kepada-Nya dan hidup dalam rencana dan kehendak-Nya.
Bacaan Alkitab Setahun
Kejadian 15-18
jumat, 4 januari 2013
Dia Yang Terutama Lukas 14: 25-35 Demikian pulalah tiap-tiap orang di antara kamu, yang tidak melepaskan dirinya dari segala miliknya, tidak dapat menjadi murid-Ku. Lukas 14:33
Seorang hamba Tuhan menyaksikan pengalamannya ketika melanjutkan studi di luar negeri. Tanpa diduga sementara dia masih studi di luar negeri, ada kabar bahwa ibunya dipanggil pulang oleh Bapa di sorga. Dia ingin pulang untuk memberi penghormatan yang terakhir kepada ibunya. Namun keadaan tidaklah memungkinkan. Studi lanjut yang dia dapatkan dari beasiswa hanya untuk keperluan studi – bukan di luar keperluan tak terduga semacam itu. Akhirnya hamba Tuhan tersebut hanya bisa berdoa dari jauh agar keluarga besarnya dikuatkan oleh Tuhan. Menjalani panggilan sebagai murid Tuhan terkait juga dengan adanya harga yang harus dibayar. Memang anugerah keselamatan yang Tuhan berikan kepada setiap kita adalah gratis namun untuk menjadi murid-Nya ada harga yang harus dibayar yakni segala sesuatu yang kita miliki. Tuhan menghendaki agar setiap murid Tuhan mau mengutamakan Tuhan di atas segala-galanya. Hal ini berarti bahwa kehendak Tuhan menjadi yang terutama dalam hidupnya. Kasihnya kepada Tuhan melebihi kasihnya kepada siapa pun, termasuk kepada dirinya sendiri. Hal-hal rohani menjadi suatu prioritas utama yang harus didahulukan di atas perkara-perkara lain dalam hidup ini. Firman Tuhan katakan “Segala sesuatu harus dilepaskan untuk mengikut Yesus.” Hal-hal apakah yang sampai saat ini masih menghalangi Saudara untuk menjadikan Yesus yang terutama? Apakah itu harta benda, keluarga, pekerjaan, hobi, kebiasaan-kebiasaan, pikiran-pikiran atau masih adakah hal-hal lainnya? Pastikan Tuhan menjadi yang terutama dalam hidup Saudara! (AS)
DOA Sejauh manakah Saudara mengutamakan Tuhan? renung a
n
Tuhan, tolong kami untuk mengutamakan Engkau di atas segalanya.
Bacaan Alkitab Setahun
Kejadian 19-22
sabtu, 5 januari 2013
Segala Yang Baik 2 Korintus 1:3-11 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Roma 8:28
Lagu “Semua Baik”, memiliki syair yang cukup baik dan enak dinyanyikan. Siapa menduga bahwa di balik lagu tersebut ternyata ada pergumulan yang sangat berat yang dihadapi oleh pencipta lagu tersebut. Bermula dari kesuksesan yang luar biasa dalam bisnis fashion retail-nya. Tapi kemudian secara drastis segala sesuatu tidak berjalan seperti yang direncanakan. Kondisi toko semakin seret pembeli, akhirnya ditutup dengan menyisakan hutang yang begitu banyak. Ia benar-benar tidak siap menghadapinya. Dalam kegalauan hatinya, akhirnya ia mencari Tuhan dan tersungkur di kaki Tuhan. Saat itulah ia berkata kepada Tuhan, “Semua baik, semua baik, apa yang tlah Kau perbuat di dalam hidupku…” Peristiwa itu mendekatkan dia kepada Tuhan. Kisah di atas mengingatkan kita pada sosok Rasul Paulus yang tetap setia mempersembahkan ucapan syukur dan pujian bagi Allah. Meskipun dalam pelayanannya ia harus menanggung beban yang sangat berat, bahkan merasa seolah-olah dijatuhi hukuman mati dan kebaikan Allah seolah-olah tidak berpihak kepadanya, Rasul Paulus tetap menjaga kemurnian imannya. Hal itu disebabkan, pertama, Ia menempatkan pengalaman hidupnya sebagai cara Allah menuntun dirinya supaya menaruh kepercayaan pada Allah dan bukan pada kekuatannya sendiri. Kedua, percaya akan datangnya pertolongan Allah yang siap menyelamatkan. Ketiga, Ia tahu bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. Sesungguhnya Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus selalu memberikan segala yang baik bagi kita. Oleh karena itu tetaplah bersyukur dan setia kepada-Nya. (ADL)
DOA Meskipun keadaan di sekitar kita berubah, Allah tetap baik pada kita. renung a
n
Orang-orang yang melupakan kebaikan Tuhan, supaya ingat bahwa Tuhan itu baik.
Bacaan Alkitab Setahun
Kejadian 23-25
minggu, 6 januari 2013
Karisma Ulangan 34:1-12 Seperti Musa yang dikenal TUHAN dengan berhadapan muka, tidak ada lagi nabi yang bangkit di antara orang Israel. Ulangan 34:10 Seorang pemimpin bangsa yang berkarisma mendapat tempat di hati rakyatnya. Ia disegani dan dihormati. Sekalipun sudah meninggal, namanya tetap dikenang. Kuburnya dipelihara dan diziarahi oleh banyak orang terutama mereka yang memuja-mujanya. Kepemimpinan Musa terhadap bangsa Israel menjadi cerita sejarah dari generasi ke generasi. Memang pada awalnya, Musa kurang diperhitungkan. Dengan mudahnya mereka marah-marah kepada Musa ketika kehausan. Tetapi Tuhan memberikan karisma yaitu karunia yang luar biasa kepada Musa untuk memimpin bangsa Israel yang terkenal tegar tengkuk. Musa bukan pemimpin yang egois. Ia membela bangsanya di hadapan Tuhan ketika mereka hendak dibinasakan karena menyembah anak lembu emas. Musa memohonkan ampun kepada Tuhan atas dosa mereka. Bahkan ia rela namanya terhapus dari kitab kehidupan jika Tuhan tidak mengampuni mereka (Keluaran 32:32). Semua yang dilakukan Musa mencerminkan dirinya sebagai seorang pemimpin yang patut disegani dan dihormati. Ia memiliki hati yang lembut namun ia juga bisa marah dan bertindak tegas. Karismanya benar-benar membuat orang mengaguminya. Di usia 120 tahun Musa mati dan dikuburkan, tetapi sampai hari ini tidak ada seorang pun yang tahu kuburnya. Beberapa teolog menafsirkan apabila kubur Musa diketahui, banyak orang akan berziarah ke kuburnya dan memuja-mujanya melebihi Allah. Bangsa Israel merasa sangat kehilangan Musa. Kematiannya ditangisi selama 30 hari. Tidak ada pemimpin seperti Musa yang dikenal Tuhan dengan berhadapan muka dan melakukan mukjizat Tuhan yang begitu dahysat. Milikilah kepemimpinan seperti Musa yang berkarisma baik sebagai kepala rumah tangga, pemimpin perusahaan, kepala sekolah dan sebagainya. (LL)
DOA Karisma adalah karunia dari Tuhan. renung a
n
Untuk para pemimpin bangsa dan pemimpin gereja.
Bacaan Alkitab Setahun
Kejadian 26-28
senin, 7 januari 2013
Hikmat Sejati Amsal 3:11–24 Dengan hikmat TUHAN telah meletakkan dasar bumi, dengan pengertian ditetapkan-Nya langit. Amsal 3:19
Kata presisi memiliki pengertian ketepatan dan keakuratan. Seorang arsitek sangat memperhatikan hal ini. Seorang perancang pesawat ruang angkasa juga bekerja dengan sangat teliti supaya pesawat yang diproduksinya sesuai harapan. Dan banyak hasil teknologi modern manusia yang memperhatikan tuntutan presisi ini. Sadarkah kita, bahwa langit dan bumi telah ribuan tahun menaungi hidup manusia dan makhluk hidup lainnya? Bumi berputar pada porosnya, musim silih berganti, sinar matahari dan bulan serta bintang muncul sesuai ritmenya. Semua itu karena kehebatan Sang Pencipta yaitu Tuhan Allah sendiri. Kitab Amsal mengatakan bahwa manusia akan berbahagia ketika mendapatkan hikmat dan kepandaian. Dari mana hikmat dan kepandaian sejati? Bukan dari intelek manusia karena manusia telah tercemar oleh dosa, sehingga seringkali hikmat manusia atau hikmat dunia dikendalikan oleh dosa. Hikmat sejati datang dari Tuhan yang telah meletakkan dasar bumi bahkan memeliharanya hingga kini. Kitab Amsal mengatakan “Permulaan hikmat adalah takut akan Tuhan, dan mengenal yang Mahakudus adalah pengertian” (Amsal 9:10). Itu sebabnya, jangan kejar apa yang ada di dalam dunia ini. Sebaliknya kejarlah hidup takut akan Tuhan dan kerinduan untuk terus bersekutu dengan-Nya agar semakin mengenal Dia. Seorang yang takut akan Tuhan akan menyukai firman-Nya. Hasilnya dia akan memiliki hikmat sejati. Memperoleh hikmat dari Tuhan melampaui keuntungan orang yang memperoleh perak dan emas, kata kitab Amsal ini. Jadi, apakah yang Saudara kejar dalam hidup ini? (LB) DOA Mendapatkan hikmat Tuhan mendapatkan segalanya. renung a
n
Orientasi hidup orang Kristen agar mencari perkara sorgawi lebih dari mengkhawatirkan hal jasmani.
Bacaan Alkitab Setahun
Kejadian 29-31
selasa, 8 januari 2013
Sumber Kehidupan Yohanes 7:37-41 ... Yesus berdiri dan berseru: "Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!” Yohanes 7:37
Banyak pemerintah telah menganggarkan dana penelitian yang tidak sedikit di bidang energi agar bisa memenuhi kebutuhan rakyatnya. Ada istilah "sumber energi terbarukan" (renewal energy source). Energi terbarukan adalah energi yang berasal dari alam seperti cahaya matahari, angin, tenaga air, tenaga gelombang dan geothermal (panas bumi) yang dapat diperbarui secara alamiah. Alam menyediakan berbagai sumber energi ini dalam jumlah yang sangat besar karena hampir selalu ada dan siap diolah menjadi sumber energi. Energi di atas adalah kebutuhan aspek jasmani manusia. Dalam aspek rohani Yesus Kristus juga menyadari adanya kebutuhan yang besar yaitu "air kehidupan". Itulah sebabnya Tuhan Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Sumber Kehidupan. Ia dapat memberikan kepuasan kepada mereka yang haus dan dahaga dalam hidup ini. Ia menyatakan hal yang sangat penting tersebut pada saat puncak perayaan Pondok Daun, di mana banyak orang Yahudi dan penganut agama Yahudi berkumpul di Yerusalem (ayat 37). Hari Raya Pondok Daun merupakan perayaan syukur atas hasil panen sekaligus memperingati zaman pengembaraan nenek moyang mereka di padang belantara (Imamat 23:33-44). Demikian halnya dengan kita di atas muka bumi ini, seperti pengembara di padang gurun yang gersang. Kita membutuhkan pemuas dahaga rohani kita. Kepuasan hanya ada di dalam Tuhan Yesus Kristus sebagai Sumber Kehidupan. Bahkan ketika kita menikmati kepuasan hidup dengan Dia, dari dalam hati kita memancar aliranaliran air hidup yang mampu menyegarkan orang lain juga. (PF)
DOA Alirkan air hidup yang berasal dari Yesus Kristus, Sang Sumber Hidup. renung a
n
Agar kasih Kristus memancar bagi kehidupan di sekitar orang percaya.
Bacaan Alkitab Setahun
Kejadian 32-35
rabu, 9 januari 2013
Pekerjaan-Nya Sempurna Efesus 2:1-10 Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya. Efesus 2:10
Ketika diminta memberikan tanggapan terhadap firman Tuhan yang didengar, seorang pendengar bertanya seperti ini: “Pak, mengapakah saya sering mengalami penderitaan yang bukan karena ulah saya? Mengapa bisa seperti itu?” Maka saya pun balik bertanya, “Apakah Saudara percaya bahwa tidak ada yang kebetulan di dalam Tuhan dan bahwa di dalam segala hal ada dalam kedaulatan Tuhan dan atas seizin Tuhan? Memang saat mengalami penderitaan, semua terasa berat namun pekerjaan Tuhan sempurna atas hidup setiap anak-anak-Nya, termasuk atas hidup Saudara.” Acap kali kita pun cenderung bersikap sama saat menghadapi berbagai kesulitan. Kita begitu mudah mengeluarkan pertanyaan, “Mengapa hal ini terjadi? Andaikan saya dulu begini dan begitu, tentu tidak seperti ini kejadiannya.” Mulailah kita mempertanyakan tentang maksud Tuhan atas hidup kita. Untuk itulah kita perlu memahami tiga prinsip Alkitab berkaitan dengan pekerjaan-Nya. Pertama, kita diselamatkan semata-mata karena karya-Nya. Oleh anugerah-Nya kita menjadi ciptaan yang baru di dalam Kristus Yesus melalui karya Roh Kudus-Nya. Itu bukan karena usaha atau pekerjaan kita. Kedua, Allah telah memberikan kepastian keselamatan dengan menyediakan tempat di sorga bagi orang yang percaya (ayat 6). Ketiga, tanggung jawab kita sekarang adalah menjalankan pekerjaan yang Tuhan telah rencanakan dan paparkan bagi kita sebagai anak-anak-Nya. Biarlah dalam setiap pekerjaan yang Tuhan telah rencanakan bagi kita, kita mau tetap percaya bahwa Tuhan sudah mengatur. Ia membuat segala segala yang mendatangkan kebaikan bagi kita karena pekerjaanNya sempurna. (AS)
DOA Apakah pekerjaan baik yang sedang Allah kerjakan dalan hidup Saudara? renung a
n
Tuhan, ajar kami untuk mensyukuri setiap karyaMu dalam hidup kami.
Bacaan Alkitab Setahun
Kejadian 36-39
kamis, 10 januari 2013
Nyata Kuasa-Nya Yohanes 15:1-11 Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firmanKu tinggal di dalam kamu, mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Yohanes 15:7
Semakin bertambahnya kemampuan berpikir manusia dan kemajuan teknologi yang dihasilkan, di satu sisi kita patut bersyukur. Namun di sisi yang lain, orang percaya harus semakin rendah hati dan sungguh-sungguh dalam menghormati Tuhan, karena tantangan terhadap iman akan semakin besar. Jika orang Kristen tidak kuat dalam iman, ia bisa menjadi orang yang tidak percaya pada kuasa Allah. Mukjizat hanya dianggap sebagai pengalaman keagamaan masa lalu, bahkan dianggap sebagai peristiwa biasa yang bisa dijelaskan dengan cara ilmiah. Seolah-olah hak Allah untuk melakukan segala sesuatu dan mengendalikan segala sesuatu semakin sulit diterima oleh akal manusia. Dalam perumpamaan tentang pokok anggur yang benar, Tuhan Yesus memberikan jaminan kepada orang percaya untuk menikmati hidup dalam kuasa Allah, yaitu dengan cara: pertama, membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan Yesus Kristus. Jika kita di dalam Kristus dan Kristus di dalam kita, maka kita pasti berbuah banyak yaitu menjadi berkat bagi banyak orang. Kedua, kita tinggal di dalam Tuhan dan Firman-Nya tinggal di dalam kita, sehingga kita bisa menikmati kuasa Tuhan yang bekerja di dalam hidup kita. Kuasa Tuhan tidak hanya membuat kita menjadi berkat tetapi juga bisa membuat kita menikmati berkat Tuhan. Ketiga, siap menjadi murid sejati dengan cara hidup yang memuliakan Bapa. Melalui cara hidup yang demikian, maka sukacita dari Tuhan yang kita terima akan membuat sukacita kita menjadi penuh. Semua ini merupakan bukti bahwa kuasa Tuhan itu nyata dalam hidup kita. Oleh karena itu tetaplah tinggal di dalam Tuhan. (ADL)
DOA Kuasa Tuhan nyata atas hidup orang-orang percaya sampai sekarang. renung a
n
Orang-orang yang selalu mengandalkan kekuatannya sendiri supaya belajar mengandalkan kuasa Tuhan.
Bacaan Alkitab Setahun
Kejadian 40-42
jumat, 11 januari 2013
Panggilan Kudus Efesus 4:1-7 Dialah yang telah menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus,… 2 Timotius 1:9
Tuhan Yesus Kristus datang ke dunia ini untuk memberikan keselamatan bagi setiap orang yang mau percaya kepada-Nya. Ia memanggil mereka dengan panggilan yang kudus untuk mengerjakan keselamatan yang telah mereka peroleh. Panggilan ini bersifat kudus, karena Dia yang memanggil adalah kudus. Orang percaya dipanggil bukan berdasarkan perbuatan baik yang ia lakukan, tetapi semata-mata berdasarkan maksud dan karunia Tuhan. Sesungguhnya Tuhanlah yang melayakkan kita untuk menerima panggilan kudus ini. Rasul Paulus mengatakan bahwa kita perlu Tuhan untuk menerangi mata hati kita, agar kita mengerti pengharapan apa yang terkandung dalam panggilan Tuhan. Pengharapan itu adalah bahwa kita akan mengalami kemuliaan yang telah ditentukan bagi orang-orang kudus. Kita juga mengalami kehebatan kuasa-Nya yang diberikan bagi kita orang percaya (Efesus 1:18). Oleh karena pengharapan yang terkandung dalam panggilan itu, bagaimana orang percaya merespons panggilan kudus dari Tuhan? Beberapa nasihat untuk merespons panggilan tersebut, yaitu: pertama, supaya hidup kita berpadanan dengan panggilan itu. Berpadanan berarti kita harus hidup dalam kerendahan hati; kelemahlembutan dan kesabaran; menunjukkan kasih dalam hal saling membantu; berusaha memelihara kesatuan Roh (Efesus 4:1-4). Kedua, supaya kita berusaha sungguh-sungguh agar panggilan kita semakin teguh. Jika kita melakukannya maka kita tidak akan tersandung, sehingga kepada kita akan dikaruniakan hak penuh untuk memasuki kerajaan kekal, yaitu Kerajaan Allah (2 Petrus 1:10). Keselamatan dan panggilan kudus yang Tuhan berikan kepada kita adalah pemberian yang sangat berharga. Untuk itu mari kita merespons panggilan tersebut dengan baik. (YL)
DOA Hanya Tuhan Yesus Kristus yang dapat menghapuskan dosa dan menyelamatkan manusia. renung a
n
Orang-orang yang mencari keselamatan berjumpa dengan Kristus Yesus, Sang Juruselamat.
Bacaan Alkitab Setahun
Kejadian 43-45
sabtu, 12 januari 2013
Ada Jalan Keluar Kejadian 16:1-16 Dan Abram mendengarkan perkataan Sarai. Kejadian 16:2
Dalam film Home Alone, aktor cilik Macaulay Culkin nampak selalu menemukan jalan keluar ketika ia tertinggal sendiri dan mengalami gangguan dari beberapa orang penjahat yang mendatangi rumahnya. Ia nampak sangat kreatif dalam memperdaya dua penjahat yang membuat banyak pemirsa terhibur. Sayangnya, Culkin sendiri ternyata tidak menemukan jalan keluar dari kehidupan nyatanya. Ia depresi berat, sedih dan kesepian. Ia kecanduan heroin dan meninggal dunia dalam usia sangat muda. Abram dan Sarai tahu bahwa Sarai mandul, tetapi Allah berkata kepadanya bahwa mereka akan mempunyai anak kandung, bahkan keturunannya akan sangat banyak seperti bintang di langit. Abram percaya kepada Tuhan yang berjanji kepadanya, namun kenyataannya istrinya mandul (Kej. 15:-6). Sesuai dengan budaya pada zaman itu, Sarai menyarankan suatu jalan keluar agar Abram memperoleh seorang anak dari Hagar, hambanya. Abram menerima saran tersebut dan lahirlah Ismael dari Hagar. Ismael pun diberkati Tuhan dan menurunkan 12 raja di jazirah Arab. Jalan keluar yang diusulkan Sarai saya sebut 'jalan keluar budaya' berdasarkan pemikiran manusia normal sesuai konteks zaman itu. Namun, ada jalan keluar ilahi, yaitu yang disediakan oleh Allah sendiri. Dengan hanya menantikan janji Tuhan, akhirnya Abram memperoleh Ishak dari Sarai. Berkat perjanjian yang kekal disediakan Tuhan atas keturunan perempuan merdeka, yaitu Ishak (Galatia 4:31). Jalan keluar dari Tuhan berbentuk mukjizat, yang tidak mungkin menjadi mungkin. Jika sekarang Saudara sedang mencari jalan keluar, jangan menggunakan ide manusia semata, tetapi nantikan pertolongan dari Tuhan. Percayalah Tuhan akan memberikan jalan keluar. (PF)
DOA Jalan keluar dari Tuhan tidak akan berakhir dengan penyesalan. renung a
n
Agar semua orang percaya diberi hikmat dan kesabaran dalam menantikan jalan keluar dari Tuhan.
Bacaan Alkitab Setahun
Kejadian 46-48
minggu, 13 januari 2013
Hamba Kebenaran Roma 6:15–22 Kamu telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. Roma 6:18
Coba Saudara perhatikan seekor burung yang berada di dalam sangkar. Kelihatannya ia begitu nyaman, makanan dan minumannya cukup tersedia bahkan berlebih. Setiap pagi si pemilik memandikannya dan mengajaknya bermain-main. Burung itu disayangi, namun apabila sang pemilik khilaf sedikit - pintu sangkarnya terbuka - burung itu segera terbang dan ia tidak kembali lagi. Mengapa ia terbang dan menghilang? Karena ia menginginkan kemerdekaan. Kemerdekaan itu bukan slogan, artinya bukan sekadar diucapkan di mulut saja, namun lebih dari itu. Kemerdekaan itu memang seharusnya dialami oleh setiap orang. Tetapi tatkala seseorang mempergunakan kemerdekaan itu tanpa batas, maka menjadi sangat berbahaya karena ia akan hidup dengan seenaknya. Orang yang sudah mengalami kemerdekaan semestinya tetap berada pada jalur pantau, yakni hidup dalam kebenaran sebagai target. Dulu kita adalah tawanan dosa yang sudah terkontaminasi dengan berbagai bentuk kejahatan sehingga tidak layak di hadapan Tuhan. Dosa sudah mengakar kuat dalam hidup setiap manusia. Tetapi oleh anugerah Tuhan melalui kematian Tuhan Yesus di kayu salib kita dibebaskan dari kuasa dosa. Oleh karena kita telah dimerdekakan oleh Kristus, maka kita menjadi hamba kebenaran. Paulus mengingatkan kepada kita supaya tidak lagi menyerahkan diri kepada kuk perhambaan dosa, artinya jangan mau lagi terikat dalam kebiasaan berdosa dan menjadi hamba Iblis! Jadi jika ingin bebas, hiduplah sebagai orang yang benar-benar merdeka sebagai hamba kebenaran. Berbahagialah kita yang telah dilepaskan dari perhambaan dosa dan maut dan kini kita menjadi hamba kebenaran. (YR)
DOA Kemerdekaan adalah anugerah Tuhan, bersyukurlah dan nikmatilah kemerdekaan itu !
renung a
n
Tuhan, aku telah dimerdekakan. Mampukan aku menjadi hamba kebenaran.
Bacaan Alkitab Setahun
Kejadian 49-50
senin, 14 januari 2013
Sahabat Allah Yakobus 2:14-26 Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran. Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah." Yakobus 2:23 Senang sekali tentunya kalau kita mempunyai seorang sahabat. Sahabat adalah seorang yang lebih dekat daripada teman biasa. Sahabat sebagai tempat curahan hati di kala kita sedang mempunyai masalah. Ia mau menerima kita apa adanya dan mau dengan sabar mendengarkan segala keluh kesah kita, serta membantu mencarikan jalan keluarnya. Sahabat bisa kita percaya, baik dalam suka maupun duka. Tapi persahabatan manusia ada batasnya. Adakalanya persahabatan itu bisa rusak karena keegoisan, kesalahpahaman dan motivasi-motivasi yang salah. Ada sebuah penggalan lirik lagu tentang persahabatan yang mengatakan, “Kini kita berjalan berjauh-jauhan. Kau jauhi diriku karena sesuatu…” Itulah persahabatan manusia yang bisa jauh 'karena sesuatu'. Tetapi Allah bukanlah manusia yang bisa terpengaruh oleh emosi, perasaan hati dan kepentingan diri sendiri. Apa yang membuat Abraham disebut sebagai sahabat Allah? Karena Abraham menaruh percaya penuh pada Allah dan Abraham adalah orang yang bisa dipercaya oleh Allah. Dia tidak mementingkan dirinya sendiri, tetapi dia ingin menggenapi rencana Allah dalam hidupnya. Abraham taat, sehingga Allah memperhitungkan hal itu sebagai kebenaran, yaitu saat dia dengan segenap hati menuruti perintah Allah untuk mempersembahkan Ishak, anak satu-satunya sebagai korban bakaran di gunung Moria (Kejadian 22:2). Karena ketaatannya itulah, imannya teruji, sehingga Allah menyediakan domba jantan sebagai ganti Ishak untuk dikorbankan (Kejadian 22:12-13). Bagaimana dengan hidup kita, sudahkah kita menjadi sahabat Allah? Jadilah seorang sahabat yang bisa dipercaya, setia, taat dan hidup dalam kebenaran firman-Nya. Inilah sifat-sifat sahabat Allah yang Ia kehendaki ada dalam diri kita. (DI)
DOA Tuhan Yesus Kristus adalah sahabat sejati kita. renung a
n
Agar setiap orang Kristen memiliki sikap hidup sebagai sahabat Allah.
Bacaan Alkitab Setahun
Keluaran 1-4
selasa, 15 januari 2013
Dapat Dipercaya Keluaran 18:19-27 Di samping itu kaucarilah dari seluruh bangsa itu orang-orang yang cakap dan takut akan Allah, orang-orang yang dapat dipercaya, dan yang benci kepada pengejaran suap. Keluaran 18:21
Di zaman sekarang ini mencari orang yang pandai banyak sekali jumlahnya, tetapi mencari orang yang dapat dipercaya tidaklah mudah. Contohnya beberapa pemilik perusahaan mengeluh karena mendapatkan pegawai yang tidak dapat dipercaya sehingga terjadi kebocoran-kebocoran baik dalam hal keuangan maupun rahasia perusahaan. Negara Indonesia akan mampu merealisasikan cita-citanya yaitu menyejahterakan rakyat apabila memiliki pemimpin dan wakil-wakil rakyat sebagai aset negara dan bangsa yang pandai mengatur negara dan dapat dipercaya. Yitro, ayah mertua Musa yang sudah berpengalaman memberi nasihat kepada Musa untuk merekrut para pemimpin guna mengadili perkara, agar Musa tidak bekerja sendirian. Ia tidak perlu lagi mengadili dari pagi hingga petang. Ia bisa menangani perkara yang berat saja sedangkan yang lain diserahkan kepada wakil-wakilnya. Yitro memberikan empat syarat yang harus dimiliki seorang pemimpin yaitu: pertama, cakap. Artinya seorang pemimpin memiliki kemampuan menyelesaikan perkara dengan baik sehingga orang yang membutuhkan pertolongan akan merasa puas dan senang. Kedua, takut akan Allah sebagai persyaratan mutlak karena seorang yang takut akan Allah pasti berusaha menyelesaikan masalah dengan bijaksana, adil dan obyektif. Ketiga, dapat dipercaya berarti ia bisa menyimpan rahasia atas masalah seseorang dan melakukan pekerjaan dengan jujur. Keempat, tidak bisa disuap. Melakukan suap menyuap berarti merusak. Suap dapat memutarbalikkan keadilan. Yang benar disalahkan dan yang salah dibenarkan. Apakah Saudara sudah memenuhi empat persyaratan tersebut di atas sebagai seorang pekerja atau pelayan Tuhan? Jika belum, belajarlah mulai sekarang. (LL)
DOA Karakter yang baik adalah modal utama dalam bekerja. renung a
n
Tuhan, bentuklah aku agar menjadi seorang yang berkarakter baik.
Bacaan Alkitab Setahun
Keluaran 5-8
rabu, 16 januari 2013
Komitmen Filipi 1:12–26 Karena bagiku hidup adalah Kristus dan mati adalah keuntungan. Filipi 1:21
Kata “komitmen” memiliki pengertian sebuah perjanjian atau keterikatan untuk melakukan sesuatu. Paulus seorang yang memiliki komitmen kuat sehingga ia berhasil mencapai sesuatu yang menjadi komitmennya. Bagi Paulus, alasan untuk apa dia hidup sangat jelas. Baginya hidup adalah Kristus dan apabila kematian datang itu sebuah keuntungan karena dia yakin setelah mati akan diam bersama Kristus di sorga selama-lamanya. Komitmen Paulus menjadikannya tetap fokus memuliakan nama Kristus. Walau perasaan, pemikiran dan egonya dicobai tetapi tidak ada tempat untuk rasa kecewa, takut, benci atau letih dalam melayani Tuhan Yesus Kristus. Saat Paulus dijebloskan ke dalam penjara karena Injil, dia tetap melihatnya sebagai kesempatan untuk kemajuan Injil. Saat ada orang yang memberitakan Injil tetapi tidak tulus dan bermaksud memberatkan bebannya di penjara, Paulus tetap bersukacita. Paulus merindukan dalam segala hal Kristus dimuliakan baik dalam hidup maupun matinya. Dia mengontrol pikiran, perasaan, sikap, perilaku dan tutur katanya. Demikian hendaknya hidup setiap orang Kristen. Mereka dapat belajar dari Paulus. Jangan biarkan dosa menyelinap dalam perasaan, pikiran dan perilaku kita! Banyak orang Kristen kandas mengikut Tuhan Yesus Kristus. Hidupnya tidak lagi setia dan memuliakan Kristus karena luka hati, kecewa, benci terhadap sikap orang Kristen lainnya. Emosinya tak terkendali, perkataannya kotor dan negatif bahkan perilakunya buruk gara-gara tersandung saudara seiman! Jika hal ini terjadi, rugi besar! Orang Kristen yang berkomitmen, tidak mengizinkan hidupnya menjadi rusak karena orang di sekitarnya. (LB)
DOA Hidup bagi Kristus akan selalu mengeluarkan buah yang baik. renung a
n
Kualitas iman Kristen di tengah kebobrokan moral zaman ini.
Bacaan Alkitab Setahun
Keluaran 9-11
kamis, 17 januari 2013
Hidup Tanpa Kompromi 2 Tawarikh 26:16-23 Tetapi imam Azarya mengikutinya dari belakang bersama-sama delapan puluh imam TUHAN, orang-orang yang tegas. 2 Tawarikh 26:17
Dalam banyak peristiwa yang terjadi di sekitar kita hari-hari ini, di mana banyak terjadi perusakan terhadap fasilitas publik yang dilakukan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab. Ada yang menduga terjadi tindakan 'pembiaran' oleh aparat keamanan. Padahal mungkin sebenarnya tidak bermaksud 'membiarkan', melainkan karena jumlah aparat tidak sebanding dengan jumlah massa yang begitu banyak. Tentu kita semua setuju agar tidak dilakukan 'pembiaran' terhadap orang yang dengan sengaja merusak. Imam Azarya bersama 80 rekan imam lainnya melakukan apa yang Tuhan inginkan, yaitu bersikap tegas terhadap dosa yang dilakukan oleh Raja Uzia. Pada mulanya Uzia adalah seorang raja yang baik, yang dididik oleh Zakharia untuk hidup takut akan Tuhan (ayat 4). Karena ia mencari Tuhan, maka Ia membuat segala usaha Uzia berhasil. Sayangnya ketika berhasil, Uzia menjadi tinggi hati dan melakukan hal yang merusak (ayat 16), termasuk memasuki bait Tuhan membakar ukupan di atas mezbah pembakaran ukupan yang seharusnya dilakukan oleh imam-imam. Ia ditegur keras, namun bereaksi dengan murka yang membara. Maka Tuhan pun menghukumnya dengan penyakit kusta. Jika ada orang yang salah tentu kita perlu menasihati dan membimbingnya ke arah yang benar. Namun jika ia ternyata tidak mau, maka kita harus bertindak tegas agar terjadi kemurnian, dan penyertaan Tuhan tetap ada pada kita. Ketegasan bisa membuat orang salah memahami kita, namun itulah risiko atas orang yang tidak mau berkompromi dengan yang tidak benar. Kalau kita bertindak benar sesuai kebenaran, maka Tuhan berada di pihak kita dan Dia pasti akan membela kita. (PF)
DOA Orang yang tegas terhadap dosa menghasilkan karya luar biasa. renung a
n
Agar setiap orang percaya bersikap tegas terhadap dosa.
Bacaan Alkitab Setahun
Keluaran 12-14
jumat, 18 januari 2013
Tidak Menajiskan Diri Daniel 1:1-20 Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja;...... Daniel 1:8
Di tengah-tengah dunia yang semakin rusak, kita diminta untuk tidak ikut lebur di dalamnya. Sebagai anak-anak Tuhan, kita perlu memiliki integritas yang baik agar tidak terpengaruh dengan gaya hidup hedonisme (kenikmatan dunia). Mari belajar dari Daniel dan ketiga temannya yang memiliki komitmen untuk tidak menajiskan diri dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja. Mengapa Daniel tidak mau makan santapan raja? Apa yang salah dengan santapan dan minuman raja? Kata “menajiskan” dalam bahasa aslinya adalah gaal. Kata ini biasanya digunakan berhubungan dengan darah (Yesaya 59:3; Ratapan 4:14), dengan persembahan yang cemar/najis (Maleakhi 1:12) dan juga dengan keimaman yang tidak sesuai dengan peraturan bagi seorang imam (Nehemia 7:64). Ternyata alasan Daniel menolak santapan raja berkaitan dengan hukum Taurat. Yang boleh dikonsumsi umat Tuhan waktu itu adalah hewan-hewan tahir, baik dari jenis maupun cara dan tujuan pengolahannya. Dimungkinkan bahwa makanan raja telah lebih dulu dipersembahkan kepada berhala atau diproses dengan cara yang tidak sesuai dengan hukum Tuhan. Ternyata kondisi tubuh Daniel jauh lebih baik dibandingkan mereka yang memakan santapan raja. Hal ini membuktikan bahwa keseriusan seseorang yang menjaga kekudusannya dengan tidak menajiskan diri mendapat perkenan Tuhan sehingga berkat Tuhan tercurah atasnya. Sebagai anak Tuhan, kita harus berani mengambil komitmen untuk berbeda dengan dunia ini yaitu dengan tidak menajiskan diri sekalipun harus menanggung risiko.(LP)
DOA Komitmen untuk tidak menajiskan diri diawali dengan berkata: “Tidak,” terhadap dosa. renung a
n
Ya Tuhan, ajar kami untuk hidup kudus dalam situasi dan kondisi apapun.
Bacaan Alkitab Setahun
Keluaran 15-17
sabtu, 19 januari 2013
Bersandar Pada Tuhan 2 Tawarikh 14:2-13 Tolonglah kami ya TUHAN, Allah kami, karena kepada-Mulah kami bersandar dan dengan namaMu kami maju melawan pasukan yang besar jumlahnya ini. 2 Tawarikh 14:11
Dalam perjalanan dengan sebuah bus malam seseorang duduk di bagian belakang. Dengan yakinnya ia bersandar hendak melepas rasa kantuk dan lelah. Tiba-tiba saja dalam lelapnya tidur tubuhnya terjungkal ke belakang. Ternyata tempat sandaran kursinya rusak sehingga tak dapat menahan tubuh yang sedang bersandar. Spontan saja penumpang dalam bus terkejut lalu secara otomatis perhatian tertuju pada orang yang berusaha berdiri dengan rasa sakitnya karena terjungkal. Sungguh manusiawi jika seseorang memikirkan tempat yang enak, nyaman dan terjamin sebagai sandaran hidupnya. Bersandar pada suami, istri, anak-anak, menantu, cucu atau pada orang lain yang dianggap mumpuni bahkan pada jabatan adalah keliru karena semua itu fana. Manusia yang fana tidak mungkin mendapatkan jaminan yang kekal dari yang fana. Bersandar pada yang fana tak lebihnya seperti bersandar pada kursi yang rusak. Manusia yang lemah juga tidak mungkin bisa bersandar pada yang lemah. Hanya dari yang kuat saja manusia memperoleh kekuatan untuk bersandar. Raja Asa meski memiliki pasukan dan kota-kota berbenteng namun bukan pasukan dan kota berbenteng yang menjadi sandarannya. Hanya Tuhan tempat sandarannya. Sekalipun peperangan yang harus ia hadapi melibatkan pasukan, tetapi tetaplah Tuhan yang menjadi sandarannya. Dalam hidup ini banyak peperangan yang harus kita perjuangkan. Tidak ada hal yang dapat menjamin kemenangan kecuali bersandar pada Tuhan saja. Raja Asa memperoleh kemenangan dalam peperangan karena ia bersandar pada Tuhan. (SM)
DOA Tuhan adalah tempat yang paling tepat untuk kita bersandar. renung a
n
Tuhan, aku membutuhkan Engkau untuk tempatku bersandar.
Bacaan Alkitab Setahun
Keluaran 18-20
minggu, 20 januari 2013
Hidup Bagi Dia Kisah Para Rasul 4:32-37 Dan dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah. Kisah Para Rasul 4:33
Banyak orang bertanya-tanya dalam hidupnya, “Bagaimana cara hidup yang benar untuk Tuhan? Apakah harus sepenuh waktu melayani Tuhan supaya orang memandang bahwa orang tersebut secara total hidupnya bagi Tuhan? Ataukah ada hal-hal lain yang bisa dilakukan oleh seseorang untuk menunjukkan bahwa hidupnya bagi Tuhan?” Dalam nas hari ini dijelaskan bahwa kumpulan orang yang telah percaya kepada Kristus membentuk satu komunitas hidup bagi Tuhan. Ada beberapa prinsip firman Tuhan yang dapat dilakukan oleh anakanak Tuhan untuk menunjukkan bahwa mereka hidup bagi Tuhan. Pertama, menyadari hidupnya telah ditebus oleh Kristus (1 Petrus 1:18-19). Tanpa kesadaran ini sulit sekali seseorang mau hidup untuk Tuhan. Kesadaran bahwa hidupnya telah ditebus oleh Kristus berarti hidupnya menjadi milik Kristus. Dengan demikian hidup ini akan terus didorong untuk menyenangkan hati Tuhan dan senantiasa bersyukur atas kasih karunia Tuhan dalam hidupnya. Kedua, mengetahui kehendak Tuhan dalam hidupnya, hidup sehati, sejiwa, tidak mencari keuntungan pribadi dan bersaksi tentang kebangkitan Tuhan Yesus. Ketiga, menjaga identitasnya sebagai orang Kristen. Jika seseorang lupa identitasnya/jati dirinya sebagai anak Tuhan, hidupnya akan dilalui begitu saja dan tidak ada nilai-nilai yang bermanfaat sebagai 'milik Kristus'. Milikilah tekad, kerinduan dan harapan untuk hidup bagi Tuhan, maka Saudara akan menikmati kehidupan yang indah di dalam Dia. (PS)
DOA Hidup bagi Tuhan adalah hidup yang berarti. renung a
n
Aku mau belajar hidup bagiMu. Jangan biarkan aku hidup tanpa ada arti dan manfaat bagi kemuliaan-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun
Keluaran 21-23
senin, 21 januari 2013
Maju Atau Mundur? Bilangan 14:1-9 Kemudian Kaleb mencoba menenteramkan hati bangsa itu di hadapan Musa, katanya: "Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!" Bilangan 13:30
Berhadapan dengan musuh yang lebih kuat tentu saja perlu mengukur kekuatan dan melakukan pertimbangan yang matang untuk kemudian memutuskan apakah akan maju terus atau sebaiknya mundur saja. Ketika para pemimpin dari setiap suku Israel pulang dari survei mengamat-amati keadaan tanah Kanaan, mereka menilai diri mereka bukan lawan yang tangguh. Melihat orang Enak yang terkenal berasal dari keturunan raksasa, nyali mereka menjadi kecut dan merasa diri mereka seperti belalang. Memang, jika kita mengandalkan kekuatan sendiri, sudah pasti kita akan kalah menghadapi musuh yang lebih kuat. Namun di antara 12 orang pengintai itu, ada dua orang yang berpikir optimis yaitu Kaleb dan Yosua. Dengan keyakinan yang kuat kaleb mengatakan di hadapan Musa dan teman-temannya: “Tidak! Kita akan maju dan menduduki negeri itu, sebab kita pasti akan mengalahkannya!” Mengapa Kaleb dan Yosua memiliki keberanian berhadapan dengan orang Enak? Keduanya memiliki alasan yang sangat kuat. Pertama, bahwa Tuhan berkenan memberikan negeri Kanaan asal mereka tidak memberontak kepada Tuhan. Kaleb dan Yosua memegang teguh janji Tuhan dan mereka beriman bahwa tanah Kanaan pasti akan menjadi milik bangsa Israel. Kedua, Tuhan menyertai mereka sehingga tidak perlu takut menghadapi musuh. Mereka percaya bahwa Tuhan menuntun dan menyertai sesuai dengan janji-Nya kepada Musa (Keluaran 3:8,17). Bersama dengan Tuhan tidak ada yang perlu kita takuti. Dia menetapkan kita menjadi pemenang asal kita mengandalkan Tuhan. Jadi, berpikirlah optimis maju terus bersama Tuhan. (LL)
DOA Mundur sebelum berperang adalah kekalahan telak.
renung a
n
Berikan aku iman untuk tetap maju dalam menghadapi apapun.
Bacaan Alkitab Setahun
Keluaran 24-26
selasa, 22 januari 2013
Dari Dia, Oleh Dia dan Kepada Dia Roma 11:25-35 Sebab segala sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-lamanya! Roma 11:36
Seorang suami begitu bahagia ketika menyaksikan istrinya melahirkan seorang anak laki-laki. Pasangan suami istri tersebut berharap kelak anak laki-lakinya dapat menjadi kebanggaan keluarga. Tetapi apa yang terjadi? Anak itu justru melakukan perbuatan-perbuatan tidak terpuji. Ia telah melupakan pergumulan orang tuanya yang mengasuh dan berjuang membesarkannya. Hal-hal yang dilakukan selalu membuat orang tuanya sedih dan malu. Tetapi orang tua si anak tetap berharap dan berdoa agar suatu hari anaknya bertobat dan kembali ke jalan yang benar. Jika orang tua tetap mengasihi anaknya sekalipun anaknya mengecewakan dan mempermalukan, apalagi Tuhan. Kasih setia Tuhan kepada umat-Nya tidak pernah luntur. Sekalipun bangsa Israel (Yahudi) yang dipilih Allah menjadi umat kesayangan-Nya telah memberontak bahkan menolak Mesias Sang Juruselamat yaitu Tuhan Yesus Kristus, Allah tetap mengasihi mereka. Ia tidak menyesali kasih karunia dan panggilan-Nya terhadap mereka. Allah masih memberi kesempatan kepada mereka. Bukan hanya bangsa Israel, tetapi kita semua yang bukan orang Israel mendapat kasih karunia Allah sehingga kita pun masuk dalam bilangan orang-orang yang memperoleh keselamatan dan hidup kekal. Sungguh luar biasa kasih setia dan kemurahan Allah. Dengan pikiran kita yang terbatas, tak akan mampu kita menyelaminya. Apa yang dapat kita lakukan untuk mengungkapkan rasa syukur atas kasih setia-Nya itu, selain memberikan sanjungan yang setinggi-tingginya kepada Tuhan Yesus Kristus. Dia telah memberikan segala sesuatu yang baik bagi kita, maka kita pun patut memberikan pujian, hormat dan kemuliaan kepada Dia. (LL)
DOA Segala sesuatu adalah dari Tuhan renung a
n
Terima kasih Tuhan untuk segala sesuatu yang sudah Kau berikan kepadaku. Aku mau memuliakan nama-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun
Keluaran 27-29
rabu, 23 januari 2013
Karakter Galatia 2:15-21 Namun aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku. Galatia 2:20
Pola pendidikan anak-anak masa kini lebih memacu intelektual daripada karakter. Hasilnya, mereka bagaikan mesin atau robot yang tidak lagi memedulikan orang lain. Mereka saling berkompetisi secara tidak sehat, dan tidak bisa bertoleransi terhadap perbedaan yang ada. Intelek hebat, tetapi karakter kurang. Tentu solusinya bukan kemudian membuang kurikulum yang meningkatkan kemampuan intelek, melainkan menyeimbangkan antara intelek dengan karakter, antara pikiran dan hati. Dahulu Rasul Paulus hidup dalam Taurat. Taurat yang kudus dan agung itu hanya dipahami sebagai sederetan hukum yang membuat manusia menjadi seperti mesin. Akibatnya manusia hidup dalam hukum agamawi yang kaku dan tidak mampu bertoleransi. Tetapi setelah ia hidup di dalam anugerah Tuhan Yesus Kristus, Paulus menyatakan bahwa tidak seorang pun dibenarkan karena melakukan hukum Taurat (ayat 16). Kini ia hidup untuk Allah (ayat 19). Ia memiliki karakter Yesus Kristus karena ia rela menyalibkan segala hawa nafsu dan keinginannya bersama Kristus, sehingga ia pun mengalami kehidupan yang baru di dalam Kristus. Ia merasa dikasihi oleh Kristus yang telah menyerahkan diri baginya (ayat 21). Kini, karakter Kristus menjadi karakternya. Beberapa ciri karakter Kristus yang juga harus ada dalam diri kita antara lain: Kerendahan hati sebagai hamba Allah; ketaatan kepada kehendak Bapa; keberanian menyatakan kebenaran; kesederhanaan menjalani kehidupan; kepedulian atas mereka yang membutuhkan. Secara lengkap Rasul Paulus mengungkapkan karakter Kristus ini adalah sembilan sifat buah Roh (Galatia 5:22-23). Mari kita memiliki karakter Kristus agar orang-orang di sekitar kita mengenal Kristus melalui kehidupan kita. (PF)
DOA Orang yang memiliki karakter Kristus akan hidup cerdik dan tulus. renung a
n
Agar semua orang percaya memiliki karakter Kristus secara nyata.
Bacaan Alkitab Setahun
Keluaran 30-32
kamis, 24 januari 2013
Yang Terbaik Kejadian 18:1-15 Lalu Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata: “Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!” Kejadian 18:6
Seringkali di dalam undangan pernikahan tertulis “Perjamuan Sederhana”, namun ketika kita menghadiri undangan tersebut, ternyata tidak sederhana. Perhelatan resepsi pernikahan tersebut luar biasa, dekorasinya sangat mewah dan makanan yang disajikan adalah menumenu yang mahal. Tentu saja acara tersebut dipersiapkan dengan matang dan penjamu ingin memberikan yang terbaik untuk para tamu undangan. Jika para tamu undangan disajikan menu yang mahal, bagaimana dengan tamu yang tak diundang? Di suatu siang yang panas tiba-tiba Abraham kedatangan tiga orang tamu. Begitu melihat ketiga tamu tersebut, Abraham langsung menyambut dan sujud sampai ke tanah. Siapakah mereka? Pada ayat 1 kita mengetahui bahwa tamu-tamu itu adalah makhluk surgawi yang menampakkan diri sebagai manusia. Dengan ramah Abraham mempersilakan mereka membasuh kaki dan menyuruh mereka duduk beristirahat di bawah pohon. Segera Abraham menyiapkan hidangan. Ia menyuruh Sara mengambil tiga sukat tepung yang terbaik untuk dibuat roti dan menyuruh bujangnya mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya untuk diolah menjadi masakan yang enak. Sambutan Abraham yang begitu hangat membuat Tuhan berkenan menyatakan firman-Nya bahwa Sara akan melahirkan seorang anak lakilaki. Tuhan telah menetapkan bagi Abraham dan Sara suatu janji yang segera digenapi. Meskipun hal itu mustahil bagi Sara tetapi di ayat 4 dikatakan, “Adakah sesuatu apa pun yang mustahil untuk Tuhan?” Sambutlah kehadiran Tuhan dengan penuh kehangatan dan berikan yang terbaik untuk Dia, maka Tuhan juga tidak segan-segan akan memberikan yang terbaik bagi kita. Apa yang sedang Saudara rindukan saat ini, Tuhan mengetahuinya dan Dia sedang menyiapkannya bagi kita. (LL)
DOA Persembahan yang terbaik bagi Tuhan adalah hidup kita. renung a
n
Tuhan, aku mau memberikan hidupku bagiMu menjadi persembahan yang terbaik.
Bacaan Alkitab Setahun
Keluaran 33-35
jumat, 25 januari 2013
Berikan Cuma-cuma Matius 10:5-15 Sembuhkanlah orang sakit; bangkitkanlah orang mati; tahirkanlah orang kusta; usirlah setansetan. Kamu telah memperolehnya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah pula dengan cuma-cuma. Matius 10:8
Apa yang ada di hati dan benak kita ketika kita memberi? Sesungguhnya ada banyak motivasi yang bisa muncul di saat memberi. Tidak jarang kita menemukan adanya orang-orang yang memiliki agenda-agenda tersembunyi ketika melakukan pelayanan, menolong orang, bahkan saat memberikan persembahan dan persepuluhan. Pada saat Tuhan Yesus mengutus para murid-Nya untuk memberitakan Injil, mereka diingatkan agar apa yang telah mereka peroleh dengan cuma-cuma, diberikan juga dengan cuma-cuma. Apa yang telah mereka peroleh dengan cuma-cuma itu? Pertama, keselamatan. Rasul Paulus mengingatkan bahwa keselamatan yang kita terima karena kasih karunia, itu bukan usaha kita (Efesus 2:8,9). Kedua, kuasa. Tuhan Yesus memberikan kuasa secara cuma-cuma kepada murid-murid-Nya untuk melakukan pelayanan, karena itu harus diberikan dengan cuma-cuma juga (Matius 10:8). Ketiga, karunia-karunia rohani. Sebagai bagian dari Tubuh Kristus, setiap kita diperlengkapi dengan karunia rohani (1 Korintus 12:7-12). Karena itu kita harus gunakan untuk kepentingan bersama, bukan untuk kepentingan pribadi. Keempat, kekayaan yang kita miliki sesungguhnya semuanya karena berkat Tuhan, bukan karena jerih lelah kita (Amsal 10:22). Tuhan memberi berkat, maka kita juga bagikan berkat kepada yang membutuhkan. Motivasi dalam memberi sungguh penting untuk kita perhatikan. Kita perlu memeriksa hati kita di saat memberi, apakah benar sudah berdasarkan kasih tanpa mengharap apa-apa atau masih ada pamrih dengan tujuan-tujuan terselubung di balik itu. Ingatlah bahwa apa yang kita peroleh dengan cuma-cuma harus diberikan dengan cuma-cuma pula. (DW)
DOA Memberi harus didasari kasih dan bukan karena tujuan-tujuan lain yang menguntungkan diri sendiri.
renung a
n
Supaya kita dibebaskan dari motivasi mementingkan diri sendiri.
Bacaan Alkitab Setahun
Keluaran 36-38
sabtu, 26 januari 2013
Segala Sesuatu Untuk Kemuliaan Allah 1 Korintus 10:23-33 “Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.” 1 Korintus 10:31
Seringkali terjadi perdebatan sengit antara “boleh” dan “tidak boleh”. Apa yang menjadi patokannya bagi umat Tuhan? Patokannya adalah Kitab Suci. Firman Tuhan yang tertulis di dalam Alkitab berisi perintah Tuhan; janji Tuhan dan penggenapannya; ajaran yang benar dan membangun iman. Semua yang difirmankan Tuhan itu mengandung nilai yang kekal. Kita perlu camkan dengan baik kata-kata firman Tuhan seperti: “Jangan”, “hati-hati”, “ingatlah” , “haruslah”, dan sejenisnya. Paulus memberikan tanggapan atas perdebatan yang terjadi pada jemaat Korintus. Ia menjelaskan bahwa memang segala sesuatu diperbolehkan. Contohnya dalam hal makanan. Semua makanan boleh dimakan tetapi apabila ternyata makanan yang telah dipersembahkan kepada berhala itu menjadi batu sandungan dan terlebih lagi jika apa yang dilakukan menimbulkan cemburu Tuhan, sebaiknya dihindari. Jika kita mengasihi Tuhan dengan segenap hati, maka kita memiliki keinginan untuk menyenangkan hati-Nya. Segala sesuatu yang kita lakukan mulai dari kegiatan sehari-hari seperti makan dan minum, bekerja, berpikir dan semua tindakan kita lakukan untuk memuliakan Allah. Hal-hal apa yang memuliakan Allah? Semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji. Kita perlu memikirkannya dan kemudian melakukannya (Filipi 4:8-9). Marilah kita berhati-hati dalam berucap dan bertindak karena semua yang kita ucapkan dan lakukan itu mencerminkan siapa diri kita. Jangan mendukakan Roh Kudus dengan melakukan hal-hal yang tidak memuliakan Dia. (LL)
DOA Muliakan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan! renung a
n
Tuhan, jagalah hati dan pikiranku untuk selalu memuliakan nama-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun
Keluaran 39-40
minggu, 27 januari 2013
Takut Akan Tuhan 2 Raja-Raja 5:15-27 Berpikirlah Gehazi, bujang Elisa, abdi Allah: “Sesungguhnya tuanku terlalu menyegani Naaman, orang Aram ini, dengan tidak menerima persembahan yang dibawanya. Demi TUHAN yang hidup, sesungguhnya aku akan berlari mengejar dia dan akan menerima sesuatu dari padanya.” 2 Raja-Raja 5:20
Masih adakah rasa “takut akan Tuhan” dalam hidup kita sebagai orang Kristen? Tidak takut akan Tuhan membawa malapetaka dalam hidup orang yang menjalani. Gehazi, bujang Elisa seorang yang baik pada mulanya. Ia membantu Elisa melayani Tuhan sesuai posisinya sebagai bujang. Namun, setelah sekian waktu dipercaya sebagai orang dekat Elisa, sikap hatinya mulai berubah! Timbul sikap loba, tamak, menginginkan kekayaan secara curang. Orang yang tidak beres hidup rohaninya, akan selalu tercobai oleh tabiat dosa dalam dirinya sendiri. Gehazi akhirnya menjadi orang yang pandai bertipu muslihat, licin dan licik perbuatannya. Dia memakai nama nabi Elisa untuk menemui Naaman guna memperkaya diri sendiri. Bermodal sikap baik dan tutur kata yang manis, Gehazi mengarang cerita bohong agar menerima harta benda dari Naaman. Ketidakjujuran adalah buah dari seorang yang tidak takut akan Tuhan. Gehazi berbohong kepada Elisa tuannya. Dia sembunyikan semua kekayaan yang besar hasil tipu muslihatnya terhadap Naaman. Gehazi berpikir dia bisa hidup nyaman dengan segala harta benda yang didapat. Dia bisa hidup nyaman tanpa harus bekerja keras lagi. Benarkah harta benda yang banyak adalah hal utama yang dapat membuat hidup bahagia? Ternyata, Tuhan melihat segala sepak terjang Gehazi yang sudah keterlaluan itu. Tuhan tidak bisa dipermainkan. Elisa sebagai abdi Allah tidak dibiarkan dicemarkan. Akhirnya, akibat perbuatan Gehazi yang sembrono itu, dia dikutuk dengan penyakit kusta bahkan sampai kepada anak cucunya. Mari kita periksa diri, dan pastikan bahwa kita masih hidup takut akan Tuhan.(LB)
DOA Takut akan Tuhan membuat seseorang hidup benar dan berkenan. renung a
n
Suami istri Kristen agar bertumbuh dalam hidup takut akan Tuhan.
Bacaan Alkitab Setahun
Imamat 1-3
senin, 28 januari 2013
Bermegah Dalam Tuhan Zakharia 10:3-12 “Aku akan menguatkan mereka, dan mereka akan bermegah di dalam nama TUHAN," demikianlah firman TUHAN. Zakharia 10:12
Di dalam suatu persekutuan diadakan acara interaktif. Beberapa jemaat yang hadir diminta mengisahkan pengalaman pribadi mereka dan juga seseorang yang mereka banggakan karena pernah menolong kehidupan mereka. Ada yang bangga dengan orang tua, guru, hamba Tuhan, pejabat, teman, dan sebagainya. Ketika ditanya bagaimana dengan masa kini, sebagian besar mengatakan bahwa mereka semua telah berubah. Yang dulu bisa menolong sekarang tidak lagi, bahkan sebaliknya, ada yang perlu ditolong. Tuhan menyatakan kepada umat-Nya melalui nabi Zakharia bahwa Ia melakukan hal-hal besar kepada umat-Nya. Ia akan memerhatikan dan memakai mereka sehingga dari antara mereka akan muncul pahlawan dan orang-orang besar (ayat 3-5). Ia akan menyelamatkan dan memulihkan mereka (ayat 6). Tuhan akan memberikan sukacita besar di hati mereka dan anak-anak mereka (ayat 7). Tuhan juga akan melipatgandakan jumlah mereka (ayat 8) dan mengembalikan mereka ke Tanah Perjanjian yang diberikan-Nya dahulu. Apa dasarnya? Apakah karena kebaikan mereka? Bukan, melainkan karena kasih setia Tuhan sendiri! Diharapkan, dengan karya Tuhan yang telah mereka alami, mereka akan bermegah di dalam Tuhan. Jika tadinya mereka menjadi bangsa yang terpuruk, menjadi budak yang ditindas, menjadi tawanan yang dibuang, kini dipulihkan! Kemegahan akan Tuhan itu diwujudkan dengan kesetiaan beribadah dan melayani Dia. Mari kita bersyukur kepada Tuhan di tahun yang baru ini. Keberadaan kita sekarang ini bukan karena kuat dan gagah kita, melainkan karena penyertaan dan pertolongan Tuhan semata-mata. Kita patut selalu bermegah di dalam Dia, dengan memuji dan menyembah-Nya serta menceritakan kasih-Nya kepada orang lain. (PF)
DOA Orang yang rendah hati pasti memegahkan Tuhan setiap hari. renung a
n
Agar semua orang percaya hanya bermegah di dalam Tuhan.
Bacaan Alkitab Setahun
Imamat 4-6
selasa, 29 januari 2013
Diperkenan Tuhan Mazmur 37: 23-40 TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya Mazmur 37:23
Ketika seorang atasan melihat pegawainya memperlihatkan prestasi yang baik dan menjadi pegawai yang dapat dipercaya serta memiliki integritas yang baik dalam melakukan pekerjaannya maka bisa jadi atasan tersebut akan menaikkan gaji atau jabatan pegawai tersebut. Mengapa? Karena atasan tersebut berkenan atas pegawai yang telah bekerja dengan baik dan penuh tanggung jawab. Demikian pula saat kita melakukan yang baik dan menjauhi kejahatan, maka Tuhan berjanji akan menuntun langkah hidup kita karena Tuhan berkenan atas hidup kita. Apa saja yang bisa kita perbuat untuk memperkenan hati Tuhan? Ternyata di Mazmur 37 ini ada kata yang selalu diulang-ulang yaitu orang fasik dan orang benar. Tentu yang diperkenan Allah adalah orang yang benar. Apa saja ciri-ciri orang benar itu? Pertama, pengasih dan pemurah (ayat 21b, 26) artinya mengerti akan kesulitan orang lain sehingga ketika orang lain mengalami kesusahan, dengan penuh kasih orang tersebut akan ditolongnya. Kedua, mulutnya berhikmat (ayat 30) artinya ketika berkata-kata tidak sembarangan, kata-katanya tidak menyakiti hati orang lain. Mampu menghibur orang lain yang sedang bermasalah lewat perkataan yang keluar dari mulutnya. Ketiga, suka akan firman Tuhan (ayat 31), sehingga dalam menghadapi persoalan dalam hidupnya, dia tidak goyah bahkan firman Tuhan direnungkannya siang dan malam (Mazmur 1:2), karena dia tahu firman Tuhan dapat menuntunnya pada kehidupan yang benar dan membuat segala usahanya berhasil (Mazmur 1:3). Jadilah orang yang diperkenan Tuhan dengan menjadi orang benar sehingga Tuhan menyelamatkan, melindungi, menolong, bahkan meluputkan kita dari segala marabahaya (ayat 39,40). (LP)
DOA Ingin mendapat perkenan TUHAN? Jadilah orang benar! renung a
n
Para pemimpin negara menjadi orang benar agar negara kita diperkenan Tuhan dan mengalami pemulihan.
Bacaan Alkitab Setahun
Imamat 7-9
rabu, 30 januari 2013
Transformasi Efesus 4:17–32 Supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu. Epesus 4:23
Transformasi memiliki pengertian perubahan rupa atau bentuk! Peristiwa ulat berubah menjadi kupu-kupu adalah gambaran yang jelas. Seekor ulat memiliki tabiat menjijikkan dan merugikan. Ia melahap habis dedaunan. Ia menimbulkan gatal dan iritasi pada kulit orang yang terkena olehnya. Sebaliknya, ketika ulat itu berubah menjadi kupu-kupu, maka semua orang senang. Kupu-kupu sangat indah bentuk dan warnanya. Kupu-kupu berguna dalam proses penyerbukan tumbuh-tumbuhan. Menjadi Kristen berarti mengalami perubahan dari manusia lama menjadi manusia baru! Tabiat yang lama sudah berlalu dan harus dibuang. Alkitab mengatakan hidup manusia baru tidak lagi meladeni kebiasaan dulu seperti mencuri, berkata dusta, berkata kotor, pemarah dan sebagainya. Kini hidup disertai dengan kerja keras, berkata benar bahkan perkataannya mampu membangun orang lain. Orang bisa menjadi marah tetapi bukan pemarah karena bisa mengendalikan diri dengan baik. Manusia baru itu terus menerus mengalami transformasi, semakin lama semakin mirip dan semakin memancarkan kemuliaan Sang Penciptanya. Orang Kristen yang demikian akan semakin mengenal dan peka terhadap pimpinan dan kehendak Allah. Kecintaan terhadap firman Tuhan akan terus bertumbuh. Kerinduannya pada perkara rohani makin utama dalam hidupnya. Hanya kuasa Roh Kudus yang bisa mengubah pikiran manusia. Pikiran seringkali telah menjadi kaku dan keras, sulit untuk mengalami perubahan. Tetapi apabila seseorang membuka diri, Roh Kudus menerobos hidupnya maka tidak ada yang mustahil. Pikiran yang picik, kotor dan sulit berubah akan berubah. Ada pembaharuan yang ajaib dalam iman kepada-Nya.(LB)
DOA Buka diri agar pembaharuan dari Roh Kudus terjadi. renung a
n
Bangsa dan negara Indonesia mengalami perubahan yang baik.
Bacaan Alkitab Setahun
Imamat 10-12
kamis, 31 januari 2013
Soli Deo Gloria Daniel 2:1-23 Ya Allah nenek moyangku, kupuji dan kumuliakan Engkau, … Daniel 2:23
Satu kata Yunani yang sering diucapkan oleh para penemu besar dunia adalah “Eureka!” Kata ini menjadi sangat terkenal karena dicetuskan oleh seorang ahli Fisika bernama Archimedes. Kata ini juga sering saya ucapkan ketika menemukan suatu jawaban atas masalah kehidupan dan pelayanan yang saya jumpai. Arti kata “Eureka” adalah “Sudah kutemukan!” Daniel sedang menghadapi masalah pelik mengenai mimpi raja Nebukadnezar yang masih merupakan suatu misteri. Orang-orang berilmu, ahli jampi, ahli sihir dan para Kasdim tidak mampu memecahkan misteri itu. Mereka semua terancam dibunuh oleh raja. Daniel pun berdoa dan meminta kepada Allah agar menyingkap misteri dan rahasia itu. Ia berdoa bersama rekan-rekannya (ayat 18). Ketika Allah mengungkap rahasia itu, Daniel memuji Allah. Daniel mengaku bahwa dari Tuhanlah hikmat dan kekuatan (ayat 20). Ia berkuasa mengubah waktu dan menetapkan pemerintah (ayat 21), serta menyingkapkan hal-hal yang tak terduga dan tersembunyi (ayat 22). Secara singkat, pengakuan Daniel dalam pujiannya kepada Allah, adalah Soli Deo Gloria, artinya “Kemuliaan hanya bagi Allah”. Daniel mengakui keterbatasannya. Tanpa pertolongan Allah. ia tidak akan mampu memecahkan rahasia itu. Ketika Daniel menyampaikan jawabannya kepada raja, banyak orang diluputkan dari kebinasaan, dan ia diangkat menjadi kepala semua orang bijaksana di Babel (Daniel 2:48). Mari kita mengakhiri bulan pertama di tahun baru ini dengan pujian yang mengagungkan Allah di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, yang mampu memberikan kepada kita hikmat dan kekuatan dalam menghadapi kehidupan ini. (PF)
DOA Orang yang selalu memuliakan Allah tidak akan mudah menyerah. renung a
n
Setiap anak Tuhan yang duduk dalam pemerintahan agar selalu memuliakan Allah melalui perkataan dan tindakannya.
s
Lepa l e k i t r A
Oleh :
Pdt. Lukas Budijana, M.A.
Pendahuluan Kata “holistik” mengandung arti “keseluruhan atau sepenuhnya”. Jikalau kata holistik dikenakan kepada pelayanan/misi gereja, maka memiliki pengertian “pelayanan/misi gereja yang meliputi segala aspek hidup manusia. Gereja melayani manusia seutuhnya, tidak hanya kebutuhan rohani saja tetapi juga jasmani, pendidikan, sosial ekonomi dan seterusnya. Dengan demikian gereja yang bersifat holistik menghadirkan nilai-nilai Kerajaan Allah dalam realita dan kenyataan hidup manusia seharihari, masa kini dan disini nilai-nilai Kerajaan Allah tidak hanya didapat dalam gedung gereja dan hanya pada hari Minggu saat ibadah raya saja, namun juga hadir dalam realita hidup orang percaya dan sekitarnya. Landasan pelayanan/misi holistik Mandat misi dalam Perjanjian Lama memiliki maksud agar membawa “shalom”. Arti dasarnya yaitu kesejahteraan yang dialami oleh suatu komunitas, lingkungan, bahkan suatu bangsa. Kesejahteraan itu menyangkut jasmani maupun rohani. Kesejahteraan dicapai karena ada hubungan yang harmonis dengan
Tu h a n , s e s a m a ( t e r m a s u k harmonis dalam keluarga) dan dengan lingkungan sekitar. Guna mencapai shalom itulah pelayanan/misi yang bersifat holistik sangat perlu diperhatikan oleh gereja Tuhan. Pelayanan holistik akan membebaskan manusia seutuhnya untuk menikmati shalom secara utuh juga. Tokoh-tokoh yang dipakai Tuhan dalam Perjanjian Lama baik raja, hakim maupun nabi adalah alat Tuhan yang menyuarakan dan mengupayakan masyarakat mengalami shalom. Tindakan yang anti shalom selalu dikecam dan dikoreksi oleh hamba-hamba-Nya secara keras. Tokoh seperti Yusuf adalah contoh orang yang melakukan pelayanan holistik. Melalui dia, krisis pangan nasional yang hebat selama tujuh tahun di Mesir dapat dilalui dengan baik, bahkan bencana kelaparan yang juga terjadi di Palestina dapat ditanggulangi. Tokoh lain seperti Nabi Natan menegur Raja Daud karena mengambil Batsyeba, istri Uria. Nabi-nabi lainnya menegur keras perilaku para penguasa yang korupsi, amoral serta menindas rakyat. Di Perjanjian Baru, Tuhan Yesus menegaskan misinya dalam Lukas 4:18-19 tentang berita “Tahun rahmat Allah” yang menyentuh kebutuhan aspek roh,
jiwa dan tubuh manusia. Yesus menyatakan kuasa-Nya untuk membebaskan manusia yang terbelenggu roh jahat. Ia menantang manusia untuk bertobat. Ia menegur sikap munafik, memberi kelegaan pada yang berbeban berat, juga menyembuhkan orang sakit dan memberi makan yang lapar. Tuhan Yesus menyampaikan Kabar Baik (Injil yang satu) untuk membebaskan manusia seutuhnya. Pergumulan Misi dan Pelayanan Gereja Pada abad duapuluh muncul pandangan yang berseberangan antara kelompok Injili dan Liberal yang mengerjakan pelayanan gereja pada ekstrim berbeda. Kelompok Injili memberi tekanan pelayanan vertikal yaitu penginjilan untuk menjangkau orang berdosa agar percaya Yesus Kristus sebagai Juruselamat. Sedangkan kelompok Liberal memberi tekanan pelayanan misi horisontal yaitu kepedulian sosial, menolong orang miskin dan yang terpinggirkan. Mana yang benar dan mana yang menjadi tugas gereja? Hal ini seringkali dipertentangkan dan saling mengklaim sebagai yang b e n a r. P a d a h a l k e d u a n y a
merupakan tugas gereja yang tidak boleh saling meniadakan. Gereja masa kini nampaknya telah meninggalkan pertentangan dalam fokus misi seperti diuraikan dalam alinea di atas. Misi dan pelayanan gereja mulai diwujudkan kepada setiap aspek hidup manusia, sehingga I n j i l Ye s u s K r i s t u s d a p a t mentransformasi seluruh aspek hidup manusia. Menengok pelayanan Tuhan Yesus Ia tidak m e m i s a h k a n a t a u menomorduakan pelayanan sosial dari pemberitaan Injil. Tuhan Yesus juga memberi makan, menyembuhkan orang sakit. Seperti yang dinyatakan oleh Van Engen dalam bukunya Mission on the Way, bahwa “Misi Allah mengandung transformasi yang radikal dari semua aspek kehidupan dan keberadaan.” Dengan demikian, apa pun yang dilakukan oleh gereja hendaknya dipahami sebagai tugas untuk membawa perubahan terhadap segala aspek hidup manusia. Model Misi dan Pelayanan Holistik Ada rupa-rupa model misi dan pelayanan holistik yang dikerjakan. Sejumlah model misi holistik yang terjadi pada masa kini dapat dibuat beberapa
kategori. Ada baiknya kita melihat pelayanan holistik yang telah dicermati oleh Yakob Tomatala yang menggolongkan dalam empat model, sebagai berikut: 1. Model Misi Eksklusif Spiritual. Gereja yang menjalankan misi ini biasanya menjalankan pelayanan dalam aspek rohani saja. Gereja hanya mementingkan pemberitaan Injil dalam arti mendorong setiap orang agar menerima Tu h a n Ye s u s s e b a g a i Juruselamat pribadi. Makanya dikatakan eksklusif spiritual karena menganggap hal sosial bukan urusan gereja. 2. M o d e l P o r o s I n j i l , m e n e m p a t k a n misi/proklamasi Injil sebagai fokus utama dari misi shalom Allah. Gereja yang menjalankan model ini adalah gereja yang menganggap halhal rohani secara hirarki primer sedang yang lain dianggap sekunder. Gereja cenderung pasif terhadap halhal yang dianggap di luar urusan rohani, seperti bisnis, dunia politik, masalah sosial kemasyarakatan. 3. M o d e l P r o p o r s i I n j i l Akomodatif adalah pelayanan yang melihat Injil dan urusan rohani lebih penting daripada
urusan hidup lainnya. Dengan demikian pelayanan cenderung mengutamakan hal rohani (sakral), sedangkan hal lainnya ala kadarnya, sehingga seringkali Injil hanya diberitakan dalam tembok gereja. 4. Model Misi Holistik Paripurna. Model ini bersifat inklusif yang merangkum seluruh aspek kompleks dari misi yang teologis, antropologissosiologis utuh. Model ini melihat misi Allah dari sisi shalom yang menyeluruh (wholeness). Misi atau pelayanan gereja untuk membawa pembebasan secara utuh agar menjadi manusia yang utuh. Injil dipandang sebagai spiritualmanusiawi, eksklusif-inklusif dan kuasa kerjanya bersifat holistik pula. Mengelola Misi Dan Pelayanan Holistik Ada baiknya gereja membuat pengelompokan tugas panggilan gereja misalnya dalam empat faktor utama yaitu persekutuan (koinonia), pembinaan/pengajaran (didaskalia), kesaksian dan pemberitaan Injil (marturia), sosial (diakonia). Pengelompokan
ini akan menolong gereja bisa memberi perhatian dan terus mengembangkan pelayanan gereja yang bersifat holistik. Dalam empat faktor utama yang menjadi pilar pelayanan gereja maka pelayanan yang bersifat holistik bisa dilaksanakan, masingmasing dikerjakan secara maksimal. Tidak ada satu bagian yang dianggap lebih utama dan yang lain sampingan, semuanya penting. Apabila empat faktor tersebut dituliskan dalam sebuah lingkaran maka itulah jari-jari dari lingkaran dan porosnya adalah misi holistik. Pelayanan holistik ini akan menyentuh aspek rohani–jasmani; aspek
intelektual–moralitas–dan karakter; menyentuh tugas memberitakan Injil keselamatan dan kesaksian Kristen yang baik; menjawab kebutuhan kesehatan jasmani, ekonomi dan sandang pangan papan. Dengan demikian kehadiran misi dan pelayanan gereja benar-benar sebagai garam dan terang dunia. Kuasa dan kekuatan Injil menyentuh, mengubahkan dan memperbaharui terus menerus manusia seutuhnya serta lingkungan/komunitas yang ada di muka bumi ini. Kiranya, dengan misi dan pelayanan holistik gereja shalom dari Tuhan Allah sungguh boleh hadir dimana–mana.
Sumber : 1. Charles Van Engen, Mission on the Way, Issue In Mission Theology – Grand Rapids: Bakker Books, 1996. 2. Stevri I Lumintang, Theologia dan Misiologia Reformed – Menuju kepada Pemikiran Reformed dan Menjawab Keberatan- Departemen Literatur PPII, Batu Jawa Timur, 2006. 3. Yakub Tomatala, Teologi Misi – pengantar Missiologi: suatu dogmatika Alkitabiah tentang Misi, Penginjilan dan Pertumbuhan Gereja- YT Leadership Foundation, Jakarta, 2003. Ralat Sinar Kasih Edisi Desember 2012 : Tanggal 4 Desember 2012 di kolom Renungan, alinea 2 baris ke-3 ...oleh Pemazmur...(Mazmur 30:18), yang benar ... oleh Yesaya... Yesaya 30:18. Demikian ralat kami sampaikan, mohon maaf atas kesalahan penulisan. Tuhan memberkati.
Ruang K
Tuhan Penolongku
esaksian
Veronica Sianliana - Semarang Kesaksian ini terjadi sekitar enam tahun silam. Saya selalu bersyukur karena saya diberi kesehatan yang baik. Saya jarang sekali sakit. Namun pada tahun 2006 saya baru menyadari bahwa perut saya lama kelamaan semakin buncit dan keras. Saya menganggapnya itu karena saya semakin gemuk. Banyak orang menanyakan apakah saya hamil lagi. Saya tidak pernah mengalami gagguan “bulanan”, selalu tepat waktu. Jadi dalam keadaan perut “membesar” saya tidak menghiraukannya. Saya hanya berpikir menstruasi selalu tepat waktu, menandakan bahwa dalam kandungan saya tidak ada masalah. Saya tahu dan percaya bahwa Tuhan Yesus Kristus ingin menunjukkan bahwa sebenarnya di dalam tubuh saya ada sesuatu yang tidak beres. Dua kali saya naik sepeda motor terjatuh, Puji Tuhan!Kedua kalinya juga saat saya terjatuh selalu berboncengan dengan anak saya dan hanya saya saja yang mengalami terkilir pada kaki kanan. Saya sudah berusaha pijat ke sana ke mari tetapi kaki belum sembuh betul. Kedua kali saya terjatuh lagi saat saya mau mengantar anak saya untuk Sekolah Minggu, tiba-tiba sepeda motor saya ditabrak orang dari belakang, giliran sekarang kaki kiri saya yang terkilir. Saya segera memijatnya, tetapi belum sembuh juga. Lama saya tidak hiraukan kaki saya, yang penting saya masih bisa berjalan meskipun agak kurang nyaman. Saat saya sedang berdoa, di samping mohon petunjuk untuk kesembuhan kaki saya, saya juga bertanya pada Tuhan Yesus: “Tuhan, perut saya besar, isinya apa ya...? Berikan petunjuk-Mu.” Dengan berjalannya waktu saya mendapatkan alamat seorang tukang pijat yang baik, saya pun ke tukang pijat tersebut dengan tujuan untuk memijat kaki saya yang terkilir. Berhubung tukang pijatnya seorang wanita, saya sekalian bertanya tentang perut saya yang semakin lama semakin besar dan keras. Tukang pijat tersebut mengatakan bahwa di dalam perut saya ada “balon”. Saya mendengarnya dengan acuh tak acuh saja karena saya pikir menstruasi saya normal. Pada Oktober 2006 saya sampaikan hal
tersebut pada teman-teman Kelompok Persekutuan Keluarga (KPK) untuk didoakan. Akhirnya saya tidak hiraukan lagi masalah “balon” di perut saya, yang penting kaki saya sudah sembuh. Pada tanggal 15 Januari 2007, secara iseng saya perikasa USG. Dokter mengatakan bahwa dalam perut saya (di saluran ovarium sebelah kanan) ada kista berdiameter 17,5 cm! Suatu ukuran yang tergolong besar dan harus dilakukan operasi. Teman-teman saya pun menanyakan kapan saya akan operasi. Saya jawab, “Saya mau tanya Tuhan dulu.” Kemudian teman saya bilang, “Kalau Tuhan tidak menjawab bagaimana? Dengan yakin saya katakan bahwa Tuhan akan menjawab. Benar juga pada tanggal 7 Februari 2007 ada sebuah artikel di koran Suara Merdeka yang mengulas tentang kista bersarang di ovarium. Dalam akhir artikel tersebut dikatakan, “Mau menunggu apa lagi, segera lakukan operasi!” Melihat hal itu saya berkeyakinan bahwa Tuhan Yesus mengharuskan saya untuk operasi. Pada bulan Juli 2007 saya masuk rawat inap sebagai pasien yang “sehat” sepertinya tidak terjadi sesuatu pun dalam tubuh saya sampai kemudian saya dioperasi. Ternyata di dalam perut saya berisi 7,5 lite air (kista). Setelah itu semalam-malaman saya tidak bisa tidur dan jika makan selalu tumpah karena perut terasa sakit, hanya air putih saja yang bisa masuk. Hb saya hanya 5.8 (waktu masuk rawat inap Hb 13). Pandangan saya mulai kabur dan sesak nafas. Kemudian saya di USG ulang, ternyata ada pendarahan di dalam. Saya dibawa kembali ke kamar operasi untuk operasi yang kedua kalinya guna membersihkan darah yang menggumpal. Saya harus ditranfusi darah sebanyak empat kantong. Puji Tuhan! malam itu Tuhan telah menyediakan dari teman-teman gereja dan rohaniawan. Pada pagi harinya saya berbaring ke kanan ke kiri sudah tidak sakit lagi. Saya mulai turun dari tempat tidur dan berjalan ke kamar mandi sendiri yang semula tidak dapat saya lakukan. Keesokan harinya saya diperbolehkan pulang ke rumah dengan Hb 9. Saya merasakan penyertaan Tuhan sungguh luar biasa. Dia selalu memelihara anak-anak-Nya yang taat kepada-Nya. Kondisi tubuh saya begitu cepat pulih dan sembuh! Itulah kemurahan Tuhan Yesus untuk yang ke sekian kalinya saya terima! Apabila kita diberi pencobaan atau ujian, percaya bahwa itu merupakan cinta kasih Tuhan atas diri kita. Jangan undur dari Nya, cari terus Tuhan Yesus Kristus dengan penuh ketaatan dan alami kuasa-Nya.
Ulangan 28:2-6
Berkat
Tuhan
Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.
Ulangan 28:2-6
Berkat
Tuhan
Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.