BB UU K KU U
P PE EG G AANNGGA AN N G G U R UU R U
Madya
Kristen Sejati
Tahun 2 Buku
3
Dunia Sekitar Kita Doa Guru Setiap kali sebelum mengajar, aku termangu sejenak, dan memohon kepada Yesus, “Bantulah aku, ya Allahku, untuk membuat setiap murid menjadi paham akan pelajaran ini. “Bantulah aku untuk melihat jiwa yang indah, yang tersayang pada setiap murid; dan izinkan aku memimpin mereka melalui jalan keajaiban-Mu." “Ya Allahku, oleh karena mereka melihat aku sebagai panutan Kristiani yang benar, aku memandang-Mu dan dengan rendah hati memohon agar Engkau mau mengajarku pula.” Segala kemuliaan bagi-Mu, Yesus, Amin
Buku Pegangan Guru Madya
Kristen Sejati
Tahun 2 Buku 3 (Januari/Februari/Maret)
DAFTAR ISI Sumber Pedoman Guru Garis Besar Pelajaran Prosedur Mengajar Beberapa Saran Yang Membantu Kebutuhan Dan Karakteristik Murid-Murid Anda Ayat Hafalan Tugas Membaca Alkitab
i viii xi xii xiv xv
Pelajaran Pelajaran 1 Pelajaran 2 Pelajaran 3 Pelajaran 4 Pelajaran 5 Pelajaran 6 Pelajaran 7 Pelajaran 8 Pelajaran 9 Pelajaran 10 Pelajaran 11 Pelajaran 12 Pelajaran 13
i
Kebenaran Dan Kebohongan Tujuh Puluh Kali Tujuh Berkecukupan Itu Cukup Bagiku Orang Yang Kurang Beriman Kudus, Kudus, Kudus! Kasih Persaudaraan Waktu Luangku Persembahan Bagi Allah Aku Mengasihi Rumah Allah Garam Dan Terang Bahkan Satu Katapun Dapat Menolong Warga Yang Baik Ulasan Akhir
Kristen Sejati
1 7 17 27 35 45 55 65 73 83 95 105 115
Garis Besar Pelajaran Tahun 2 Buku 3
M A D Y A
Kitab Bacaan Tujuan: Memberikan dasar kebenaran dari kisah Alkitab dalam pelajaran. Kami menyarankan agar Anda membaca Kitab Bacaan terlebih dahulu setidaknya dua kali, agar dapat menguasai keseluruhan cerita. Bagian ini memiliki informasi yang jelas, sehingga Anda dapat mengembangkan cerita. Mungkin Andapun dapat meminta murid-murid untuk mencari jawaban (nama seseorang, tempat, jumlah, dan lain sebagainya) dari Kitab Bacaan atau ayat-ayat tertentu dengan suara yang keras. Murid-muridpun diharapkan dapat membaca Kitab Bacaan dalam pelajaran ini di rumah. (Lihatlah bagian Tugas Membaca Alkitab pada halaman xvi dan Lembar Kerja bagian tersebut yang boleh dibawa pulang dari Buku Aktivitas Murid pada halaman B)
Inti Pelajaran
Inti Pelajaran
Tujuan: Menyampaikan topik utama dari bagian Kitab Bacaan. Inti Pelajaran merupakan konsep dasar atau pesan utama yang terdapat dalam setiap cerita yang disampaikan. Bagian ini haruslah ditekankan dalam seluruh pelajaran dan diulang sewaktu menyimpulkan pelajaran.
Tujuan Pelajaran Tujuan: Menerapkan suatu pengajaran dalam Alkitab ke dalam tindakan yang nyata dalam hidup. Anda dapat menuliskan apa yang menjadi Inti Pelajaran dan Tujuan Pelajaran di papan tulis, agar murid-murid dapat menyadari apa sesungguhnya yang telah diajarkan kepada mereka pada hari itu. Kadang, bagian Inti Pelajaran dirasakan “abstrak” bagi murid-murid kelas Madya. Oleh karena itulah, bagian ini dapat dijadikan pelengkap, agar Anda dapat memberikan teladan yang nyata yang nantinya dapat diikuti oleh murid-murid.
Kristen Sejati ii
Ayat Hafalan Tujuan: Membantu murid-murid dalam mengingat firman Tuhan. Setiap orang murid harus membawa pulang daftar Ayat Hafalan mereka masingmasing. (Lihat halaman xv dalam buku ini dan Lembar Kerja yang boleh dibawa pulang pada halaman A dalam Buku Aktivitas Murid) Setelah bagian Cerita Alkitab, jelaskan maksud dari ayat Alkitab tersebut dan gambarkan bagaimana kaitannya dengan kisah Alkitab atau kehidupan kita sehari-hari. Contoh yang unik dan menarik dapat membantu murid-murid Anda mengingat ayat hafalan mereka pada hari itu.
Latar Belakang Alkitab Tujuan: Memberikan informasi mengenai latar belakang Alkitab yang dapat meningkatkan pemahaman murid-murid terhadap topik yang dipelajari. Pada bagian awal setiap pelajaran, bagian Latar Belakang Alkitab memberikan informasi tambahan mengenai topik yang akan dipelajari pada hari itu. Sesungguhnya, murid-muridpun dapat memperolehnya dari kamus/ensiklopedi Alkitab Anak/buku referensi lainnya. Bila ada, kiranya Anda dapat memperlihatkan gambar atau hal baru yang sedang diperkenalkan dalam pelajaran yang bersangkutan kepada murid-murid, agar mereka beroleh pemahaman yang lebih jelas.
Mengenai Murid Anda Tujuan: Melengkapi Anda dengan informasi seputar perkembangan keadaan dan apa yang dibutuhkan oleh murid-murid. Bagian ini merupakan pengantar singkat tentang psikologi anak atau permasalahan yang berkaitan dengan proses perkembangannya yang dapat membantu Anda memahami latar belakang murid-murid Anda. Selain itu juga berfungsi sebagai panduan umum bagi Anda untuk dapat mempersiapkan pelajaran dengan lebih baik. Waspadalah terhadap permasalahan yang berkaitan dengan perbedaan pandangan.
iii
Kristen Sejati
Pemanasan Tujuan: Menarik minat murid-murid, sekaligus berperan sebagai peralihan untuk memasuki suatu pelajaran. Beberapa macam aktivitas memerlukan persiapan lanjutan. Penyelesaian pada tahap ini hendaknya berkaitan dengan pengajaran atau topik yang akan diajarkan selanjutnya.
Cerita Alkitab Tujuan: Agar murid-murid dapat memahami Allah dan umat-Nya dari Alkitab. Bagian ini memberikan kerangka dasar dari apa yang harus Anda ceritakan. Selain itu, Anda pun dapat menggunakan beberapa referensi lainnya untuk mengembangkan cerita yang ada. Karena sebagian besar dari murid-murid Anda mungkin telah sering mendengar cerita-cerita tersebut, sehingga Anda perlu menggunakan metode alternatif untuk menarik minat mereka. Oleh karena itu, Anda dapat menggunakan alat-alat peraga untuk memberikan kesan hidup pada gaya penceritaan dengan menyatakan ekspresi wajah, gerakan tubuh, dan variasi suara. Dalam beberapa kali pelajaran, Anda boleh memilih murid-murid yang memperagakan cerita Alkitab yang diajarkan pada hari itu.
Pertanyaan Diskusi Tujuan: Memberikan pemikiran yang lebih mendalam dan meningkatkan pemahaman dari beberapa pengajaran dalam Alkitab. Anda dapat mengajukan beberapa macam pertanyaan sewaktu bercerita, atau mengadakan diskusi terbuka setelah selesai bercerita. Sesungguhnya, bagian ini memiliki makna lebih dari sekedar pertanyaan yang berkaitan langsung dengan cerita.
Mengulang Tujuan: Menilai seberapa banyak yang diingat murid-murid Anda dari bagian Cerita Alkitab. Pastikan mengetahui pertanyaan yang terdapat dalam bagian ini, sebelum Anda bercerita, sehingga nantinya dapat menyertakan jawabannya sewaktu bercerita. Tuliskan semua nama yang sulit dieja di papan tulis. Bila perlu, ulangilah beberapa kali ejaan dari nama-nama itu sebelum memasuki bagian ini.
Kristen Sejati iv
Temuan Alkitab Tujuan: Memberikan kesempatan belajar yang lebih bebas bagi murid-murid untuk menemukan lebih banyak hal mengenai Alkitab. Bagian Temuan Alkitab atau Aplikasi Kehidupan diberikan setelah bagian Mengulang. Murid-murid harus membaca atau melengkapi bagian ini dalam Buku Aktivitas Murid mereka tanpa melakukan kerja sama, bila Anda tidak ingin menjadikannya sebagai aktivitas kelompok. Murid-murid Anda mungkin memerlukan Alkitab mereka pada bagian ini.
Aplikasi Kehidupan Tujuan: Menyatakan pengajaran Alkitab dalam kehidupan murid-murid pada masa sekarang ini. Dalam pelajaran 2, 3, 10, 11, dan 12, terdapat bagian Aplikasi Kehidupan sebagai ganti dari bagian Temuan Alkitab. Setiap orang murid harus membaca cerita tanpa melakukan kerja sama atau membacanya di hadapan murid lainnya, serta menjawab pertanyaan yang ada pada bagian akhirnya. Tokoh-tokoh untuk semua kisah Aplikasi Kehidupan diambil dari beberapa keluarga berikut ini: Keluarga Brown Ibu Tammy Brown telah menjanda dua tahun lamanya akibat meninggalnya sang suami dalam suatu kecelakaan mobil. Sejak itu, ia membesarkan anak lakilakinya, Kevin, yang sekarang telah berusia sepuluh tahun. Ibu Brown menjadi percaya kepada Kristus melalui tetangganya, keluarga Karington, yang membantunya dalam masa-masa sulit hidupnya setelah sang suami, bapak Brown meninggal. Keluarga Chang Anak-anak keluarga Chang adalah generasi ketiga dari jemaat Gereja Yesus Sejati. Bapak dan ibu Chang adalah orangtua Courtney, yang berusia tujuh tahun, Stephanie, yang berusia sembilan tahun, dan Lewis, yang berusia dua belas tahun. Ayah dari bapak Chang adalah salah seorang perintis gereja pada tahun 1920. Sebagian besar dari kerabat mereka adalah anggota jemaat. Baik bapak maupun ibu Chang, keduanya aktif dalam pekerjaan kudus. Oleh karena itu, kehidupan keluarga Chang sering kali berkaitan di sekitar aktivitas gereja. Keluarga Karington Keluarga Karington terdiri dari bapak dan ibu Karington beserta dengan ketiga orang anak mereka, yaitu: Judy yang berusia sembilan tahun, David yang berusia lima tahun, dan Leonard yang berusia tiga tahun. Keluarga ini sebelumnya berasal dari aliran gereja lain. Lima tahun kemudian, bapak Karington memberitahukan teman-teman di tempat kerjanya bahwa anak perempuannya, Judy, telah mengidap suatu penyakit yang langka dan mematikan. Kemudian,
v
Kristen Sejati
seorang rekan kerjanya, bapak Chang, bersaksi kepadanya mengenai mujizatmujizat yang terjadi di Gereja Yesus Sejati dan meminta agar jemaat mendoakan Judy. Dengan penuh kasih dan ketekunan, keluarga Karingtonpun bersama para jemaat melalui masa-masa pergumulan doa yang cukup lama demi kesembuhan Judy. Lagi pula, keluarga Karington mempelajari Kebenaran dengan tulus, sehingga akhirnya, Tuhan pun tergerak menyembuhkan penyakit Judy setelah ia dan keluarganya menerima baptisan. James Lee James sedang menjalani kuliahnya di suatu tempat yang mengharuskannya berjauhan diri dengan keluarganya. Sekalipun demikian, James tidak merasa kesepian, karena ia menganggap gereja sebagai tempat tinggal keduanya. Oleh karena itu, James berusaha melayani Tuhan dengan aktif, sehingga timbullah kerinduan yang besar dari dirinya untuk menjadi seorang guru sekolah minggu. Setelah ia mengajar anak-anak di kelas Pratama pada tahun pertama kuliahnya, maka pada tahun selanjutnya, iapun mengajar anak-anak di kelas Madya. Ia sungguh antusias dan ingin mempersembahkan yang terbaik untuk melayani Tuhan. Keluarga Lin Bapak dan ibu Lin baru saja berimigrasi bersama dengan anak-anak mereka, yaitu: Shu-Fang yang berusia sepuluh tahun dan Hua-Jeng yang berusia enam tahun. Sebelumnya, keluarga ini berpegang pada kepercayaan Budha, tetapi sekarang, keluarga ini telah menerima Kebenaran Allah dalam hati mereka. Dan di tempat yang baru itu, mereka harus menghadapi banyak tantangan, karena hal bahasa dan budaya. Sekalipun demikian, Shu-Fang belajar untuk mengenal negara yang baru ditempatinya itu dan berusaha untuk menyesuaikan diri, agar dapat diterima di sekolahnya yang baru. Keluarga Martinez Bapak dan ibu Martinez memiliki empat orang anak, yaitu: Mike berusia empat belas tahun, Sylvia berusia tiga belas tahun, Gustavo berusia sepuluh tahun, dan Carmen berusia tujuh tahun. Ibu Martinez pertama kali mendengar perihal Gereja Yesus Sejati dari ibu Chang. Mereka bertemu pada suatu siang ketika sedang menunggu anak-anak mereka di sekolah. Ibu Chang mengundang ibu Martinez untuk menghadiri kebaktian rumah tangga malam itu. Pada kali kedua, saat ibu Martinez beribadah di gereja, ia menerima Roh Kudus, sehingga percaya dan dibaptis tiga bulan kemudian. Setelah berdoa dengan sungguh-sungguh selama dua tahun, maka akhirnya, ibu Martinez memperoleh persetujuan dari suami
Kristen Sejati vi
Aktivitas Tujuan: Memberi semangat agar murid-murid menjadi pelaku firman. Setiap pelajaran memiliki dua macam aktivitas yang akan dikerjakan oleh muridmurid. Aktivitas 1 ditulis pula dalam Buku Aktivitas Murid, dan dimaksudkan sebagai tugas individu, sementara Aktivitas 2 dirancang sebagai tugas kelompok, di mana beberapa di antaranya mungkin memerlukan persiapan sebelumnya. Apabila waktu yang tersedia hanya untuk mengerjakan satu macam aktivitas, maka Anda boleh menugaskan murid-murid untuk mengerjakan Aktivitas 1 sebagai pekerjaan rumah mereka dan Aktivitas 2 dapat dikerjakan mereka di kelas. Kami menyarankan agar murid-murid dapat selalu melakukan Aktivitas 2 bagi setiap pelajaran di kelas. Mengapa demikitan? Karena aktivitas kelompok ini memberikan banyak kesempatan yang baik untuk membangun keterampilan sosial yang penting dan rasa kebersamaan di antara anggota kelas Anda. Ketika Aktivitas 1 dikerjakan di kelas, pastikan murid-murid “memperlihatkan dan menjelaskan” pekerjaan mereka atau membahas bersama sebagian dari jawaban mereka dengan muridmurid lainnya. Persaingan sengaja dihilangkan dari semua aktivitas kelompok yang ada untuk membangun semangat kesatuan. Gunakan kreativitas Anda untuk memodifikasi aktivitas yang ada sesuai dengan kebutuhan Anda sendiri. Ingatlah untuk menghargai usaha maupun prestasi yang dihasilkan oleh murid-murid Anda, karena sesungguhnya proses belajar dapat menjadi lebih berarti daripada hasil akhirnya. Catatan: Sebagian besar jawaban dari bagian Pertanyaan Diskusi merupakan pandangan yang dapat melengkapi jawaban muridmurid. Bersiaplah untuk menghargai jawaban yang berbeda dengan apa yang telah disarankan dalam buku ini.
vii
Kristen Sejati
Prosedur Mengajar
1
Pujian Ibadah (10-15 menit)
Prosedur Selalu awali dengan doa dalam nama Tuhan Yesus yang dipanjatkan dalam hati untuk mempersiapkan hati murid-murid Anda sebelum Pujian Ibadah. Guru atau pendamping guru menuntun murid-murid dengan lagu-lagu yang sederhana disertai dengan gerakan.
2
Cerita Alkitab (20-25 menit)
Prosedur Doa: Setelah menyanyikan Pujian Ibadah, kembali Anda mengajak murid-murid untuk memanjatkan sebuah doa pendek dalam nama Tuhan Yesus dengan bahasa akal. Anda. Inilah kesempatan yang baik bagi murid-murid Anda untuk belajar memimpin doa dalam bahasa akal. Ayat Hafalan: Hafalkan Ayat Hafalan pada hari itu secara bersamaan dengan murid-murid atau secara bergiliran agar lebih mudah dalam menghafalkannya. Anda dapat menyertakan Ayat Hafalan dalam bagian Mengulang. Pemanasan: Bantulah murid-murid memasuki pelajaran dengan lebih mudah melalui bagian peralihan ini. Pastikan adanya suatu topik yang menghubungkan dengan bagian Aktivitas dan bagian Cerita Alkitab. Cerita Alkitab: Anda dapat membagikan bagian ini dalam bentuk kelompok besar ataupun kelompok kecil bila ada beberapa orang guru dalam kelas itu. Biarkan muridmurid terlibat pula dalam cerita dengan bertanya (pertanyaan Anda sendiri ataupun dari bagian Pertanyaan Diskusi). Pertanyaan Diskusi: Anda dapat memasukkan beberapa pertanyaan yang ada pada bagian ini ke dalam bagian Cerita Alkitab atau menyimpannya hingga selesai bercerita. Bila tersedia waktu, Anda dapat menambahkan pertanyaan tambahan kepada murid-murid.
Kristen Sejati viii
3
Mempelajari Alkitab (25-30 menit)
Prosedur Mengulang: Sediakan waktu bagi murid-murid untuk mengerjakan beberapa pertanyaan yang tersedia dalam bagian Mengulang. Anda dapat meminta murid-murid saling menukarkan lembar kerja mereka, agar murid yang satu dapat memeriksa jawaban murid yang lainnya, atau Anda dapat memeriksa jawaban mereka dan memberinya nilai sendiri. Temuan Alkitab atau Aplikasi Kehidupan: Anda memiliki tiga macam pilihan dalam melaksanakan aktivitas berikut ini: 1. Sebagai aktivitas kelompok – murid-murid membaca secara bergiliran dan saling berdiskusi untuk menemukan jawaban atas beberapa pertanyaan yang ada di akhir bagian ini. 2. Sebagai aktivitas perorangan – murid-murid dapat membaca pertanyaan yang ada dan mencari jawabannya tanpa mendapat bantuan dari siapapun. 3. Sebagai aktivitas yang dikerjakan di rumah – murid-murid membawa aktivitas tersebut pulang untuk dilengkapi dan dibawa kembali pada minggu berikutnya. Aktivitas 1: Sekalipun aktivitas tersebut dirancang untuk diselesaikan di kelas tanpa saling bekerja sama, tetapi murid-murid dapat melakukannya seperti pada pilihan 1 dan 3 di atas. Aktivitas 2: Kami mendorong Anda untuk senantiasa melaksanakan aktivitas kelompok bagi setiap pelajaran. Bila Anda kekurangan waktu, berilah bagian Temuan Alkitab atau Aplikasi Kehidupan atau Aktivitas 1 sebagai pekerjaan di rumah.
Catatan: Departemen Pendidikan Majelis Pusat Indonesia menyarankan agar Anda mengikuti Prosedur Mengajar seperti yang telah disebutkan di atas. Karena waktu mengajar dan lamanya waktu yang diperlukan setiap pelajaran pada tiap-tiap gereja sungguhlah bervariasi. Oleh karena itu, waktu yang ditetapkan untuk setiap bagian pelajaran haruslah disesuaikan menurut keperluannya.
ix
Kristen Sejati
Fungsi guru yang sesungguhnya adalah menciptakan kondisi yang paling menyenangkan dalam proses belajar itu sendiri... Pengajaran yang sesungguhnya bukanlah yang memberikan pengetahuan, melainkan yang mendorong murid-murid untuk meraihnya. Orang yang dapat mengajarkan paling sedikit adalah guru yang mengajarkan paling baik. - John Milton Gregory -
Kristen Sejati x
Beberapa Saran Yang Bermanfaat Lakukan Persiapan Bacalah dalam hati seluruh isi pelajaran sebelum Anda datang ke dalam kelas, karena bila tidak, maka murid-murid akan mengetahui ketidaksiapan Anda dalam mengajar mereka. Untuk itu, Anda dapat berlatih di hadapan cermin atau di hadapan seorang pendengar. Selalu rencanakan lebih jauh daripada yang Anda kira dapat Anda perbuat. Antisipasilah hal-hal terburuk dan bersiaplah untuk menangani semuanya itu. Ingatlah bahwa buku ini hanyalah sebuah PEDOMAN. Oleh karena itu, gunakan daya kreativitas Anda untuk memodifikasi bagian manapun dari pelajaran, agar Anda dapat memenuhi kebutuhan murid-murid. Perhatikan bahwa beberapa aktivitas yang ada membutuhkan persiapan sebelumnya, tetapi ada satu hal yang lebih daripada semuanya itu, yaitu: Berdoa, berdoa, dan berdoalah! Lakukan Pengaturan “Suatu tempat untuk segalanya dan segalanya berada pada tempatnya” adalah sebuah semboyan yang baik untuk diperhatikan. Aturlah ruangan yang sesuai dengan gaya mengajar Anda. Simpanlah bahan-bahan kesenian di dekat tempat kerja. Taruhlah lembaran-lembaran aktivitas di dekat Anda. Siapkan sebuah tempat dari ruang kelas untuk berdoa. Anda pun dapat mempersiapkan sebuah tempat drama di mana murid-murid dapat memainkan peran dan aksinya mengenai pelajaran yang mereka dapati. Anda mungkin dapat menyediakan baju-baju bekas, handuk-handuk bekas, kain-kain bekas, atau bahan bekas lainnya untuk dijadikan kostum. Lakukan Penyesuaian Tidak semua rencana mengajar cocok untuk setiap keadaan kelas. Beradaptasilah! Bila murid-murid masih belum dapat membaca, lakukan beberapa aktivitas dalam kelompok untuk melatih otot-otot besar mereka. Jangan mengharapkan mereka dapat mengerjakan aktivitas yang ada seorang diri dengan hasil yang baik. Bila murid-murid adalah Aku-dapat-mengerjakan-semua-yang-harus-dikerjakan oleh murid-murid, dan janganlah mencoba untuk mengatur kehidupan mereka. Persiapkan berbagai macam aktivitas tambahan dengan menggunakan bahan yang tersedia dalam Pilihan Aktivitas, atau Anda dapat membuatnya sendiri. Jadilah Dirimu Sendiri Faktor yang terpenting dalam memberi pengajaran yang mendidik adalah pengalaman hidup yang Anda bagikan kepada murid-murid. Bagaimana Anda memperlakukan setiap orang murid ketika ia memasuki ke dalam ruangan kelas adalah kesaksian yang lebih dahsyat daripada cerita Alkitab manapun. Biarkan murid-murid mengetahui dan merasakan bahwa Anda menyayangi dan menerima diri mereka, sekalipun mereka hanya menghadiri kelas setiap hari Sabtu. Inilah tempat mereka, di sinilah Rumah Allah. Bersyukurlah atas segala talenta unik dan beragam yang dimiliki oleh masing-masing murid.
xi
Kristen Sejati
Karakteristik Murid-Murid Usia Antara 10 - 11 Tahun Perkembangan Fisik ¿ Penuh energi. ¿ Aktif dan penuh keinginan untuk mencari berbagai pengalaman baru dan berbeda. ¿ Memiliki otot besar dan otot kecil yang telah berkembang dengan baik: - Dapat menyatukan kembali model rancangan yang rumit; - Perlu mencari dan menyelidiki agar mendapatkan solusi dari permasalahan yang ada. ¿ Mendapatkan rasa puas dan berprestasi dengan menguasai berbagai ketrampilan fisik. Perkembangan Emosi ¿ Sensitif terhadap persepsi teman sebaya. ¿ Memiliki perasaan yang belum stabil ketika rasa sedih, kesal dan marah beralih ke rasa sukacita. ¿ Dapat mengubah perilaku sebagai akibat dari emosi yang belum stabil. ¿ Dapat dengan mudah menangis. ¿ Membutuhkan motivasi untuk mandiri dengan memberikan kesempatan dalam membuat sebuah pilihan atau sebuah keputusan. Perkembangan Sosial ¿ Ingin menjadi bagian dari suatu kelompok: - Menghargai aktivitas kelompok; - Berminat untuk tetap diterima dalam kelompok. ¿ Dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasakan, dan dilakukan oleh teman sebayanya. ¿ Telah banyak bergaul dan beraktivitas dengan teman lawan jenisnya. ¿ Menuntut kebebasan dari orang dewasa.
Kristen Sejati xii
Perkembangan Intelektual ¿ Dapat menyatakan pendapat dan perasaan melalui puisi, lagu, drama, cerita, gambar dan lukisan. ¿ Dapat bekerja dalam jangka waktu yang lama dengan konsentrasi dan antusiasme. ¿ Mulai berpikir secara abstrak. ¿ Ingin mengetahui alasan tentang benar dan salah. ¿ Dapat memperkirakan hasil akhir dari suatu keadaan. ¿ Mulai mempertanyakan berbagai konsep dan cara berpikir orang dewasa. ¿ Mulai mempunyai pikiran mengenai karir, teman hidup, dan gaya hidup di masa yang akan datang. ¿ Memahami dan menilai berbagai simbol. ¿ Dapat memasukkan berbagai potongan informasi dari masa pelajaran sebelumnya ke dalam prinsip yang lebih luas. Perkembangan Rohani ¿ Mampu memberikan perasaan kasih yang mendalam kepada Allah. ¿ Mulai mempunyai sikap bertanggung jawab terhadap gereja. ¿ Dapat membaca Alkitab dengan teratur. ¿ Dapat menggunakan ketrampilan, pemikiran, dan pengalaman yang lebih meningkat dalam mempelajari Alkitab. ¿ Mempunyai konsep akan dosa yang berarti “melakukan hal yang menyakiti diri sendiri maupun orang lain dan yang tidak berkenan kepada Allah.”
Bagaimana mungkin guru tidak akan bersungguh-sungguh dan bersemangat, bila materi bahasannya begitu kaya dengan pancaran kenyataan hidup? - John Milton Gregory xiii
Kristen Sejati
Ayat Hafalan 1. “Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya.” (Ams. 12:22) 2. “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” (Ef. 4:32) 3. “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibr. 13:5) 4. “Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat.” (2 Kor. 5:7) 5. “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri...” (1 Pet. 2:9a) 6. “Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!” (Mzm. 133:1) 7. “Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun.” (1 Kor. 6:12) 8. “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: Itu adalah ibadahmu yang sejati.” (Rm. 12:1) 9. “Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah! Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik daripada mempersembahkan korban yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, karena mereka tidak tahu, bahwa mereka berbuat jahat.” (Pkh. 4:17) 10. “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga.” (Mat. 5:16) 11. “Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.” (2 Tim. 4:2) 12. “Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya...; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.” (Rm. 13:1)
Kristen Sejati xiv
Tugas Membaca Alkitab Pelajaran 1
Kitab Bacaan 2 Raj. 5:1-27
2
Mat. 18:21-35
3
Kej. 14:17-24; 2 Raj. 5:1-27; Luk. 22:3-6
4
Mat. 6:30-34; 8:23-27
5
Yes. 6:3; 2 Kor. 6:17-7:1; 1 Pet. 1:15-16; 2:9; 1 Kor. 3:16-17; 6:19-20
6
Kej. 13:1-17; 45:4-11
7
1 Kor. 10:23-24,31
8
Luk. 21:1-4
9
Yoh. 2:13-16
10
Mat. 5:13-16
11
Kis. 8:26-40
12
1 Tim. 2:1-2; 1 Pet. 2:13-15; Mat. 22:18-22
Kami berharap dapat membantu murid-murid membangun kebiasaan membaca Alkitab di rumah dengan tugas ini. Mintalah murid-murid untuk membubuhkan keterangan bila telah menyelesaikan setiap tugas membaca Alkitab ini. Bila perlu, Anda dapat meminta para orang tua murid untuk membubuhkan tanda tangannya pada Lembar Kerja yang dibawa pulang. Sekali-kali periksalah Lembar Kerja tersebut dan ingatkan serta doronglah agar murid-murid Anda agar selalu melakukan kebiasaan membaca Alkitab itu.
xv
Kristen Sejati
Kebenaran Dan Kebohongan
1
Kitab Bacaan: 2 Raj. 5:1-27 Inti Pelajaran: Katakan yang sebenarnya karena memberitakan kebohongan adalah suatu kekejian. Tujuan Pelajaran: Mengakui kebohongan kita dan mohon pengampunan dari Allah. Ayat Hafalan: “Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi Tuhan, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya.” (Ams. 12:22)
Latar Belakang Alkitab
Gehazi Gehazi melayani Elisa dan besar kemungkinan mempunyai hidup yang sederhana seperti tuannya. Ia menjadi saksi atas kuasa Allah yang telah membangkitkan anak laki-laki perempuan Sunem dari kematian dan atas penyembuhan penyakit kusta Naaman. Pemberian Naaman Naaman telah menyiapkan 10 talenta perak, 6.000 syikal emas dan10 potong pakaian. Tidak heran bila Gehazi menjadi terpukau! Semua barang itu ditaksir mempunyai nilai Rp. 7 miliar lebih, karena masyarakat pada zaman itu hanya mempunyai pakaian yang mereka kenakan saat itu. Gehazi meminta agar Naaman memberikan 1 talenta perak dan 2 potong pakaian; Naaman pun mendesaknya untuk mengambil 2 talenta perak, dan Gehazi menerimanya.
Kristen Sejati 1
Mengenai Murid Anda Murid-murid zaman sekarang hidup dalam lingkungan yang bermoral buruk, di mana kebohongan dan korupsi telah diterima sebagai suatu kenyataan hidup. Hal ini berarti murid-murid telah belajar pada usia muda mereka bahwa kebohongan adalah jalan termudah dan tidak menyusahkan siapapun untuk keluar dari suatu permasalahan. Seringkali rasa ketakutan untuk dimarahi atau dalam menghadapi kebenaran membuat keinginan murid-murid untuk berterus terang menjadi memudar. Kadang, Anda dapat menemukan mereka berbohong atau mencoba membelokkan kebenaran untuk menghindari sebuah tanggung jawab. Pada tahap yang lebih serius, Anda dapat menemukan murid-murid dengan tidak malunya tetap berbohong, sekalipun tindakan mereka telah ketahuan. Sebagai seorang guru, Anda harus menghadapi murid-murid yang berbohong seperti Elisa menghadapi Gehazi. Anda harus memperlakukan mereka dengan penuh hati-hati. Anda dapat mengatakan kepada murid-murid, “Perasaanku mengatakan bahwa kamu tidak mengatakan yang sebenarnya tentang…“ Dengan cara ini, Anda tidak menuduh murid-murid telah berbohong secara langsung, tetapi memberikan kesempatan kepada mereka untuk menebus kesalahan tersebut, seperti halnya Elisa lakukan terhadap Gehazi. Anda pun hendaknya membantu murid-murid dalam mengatasi rasa takut mereka itu dengan kasih sayang. Perasaan aman bahwa mereka dikasihi dan diterima adalah dasar, di mana seorang anak dapat mengatakan kebenaran kepada orang lain dan Allah. Ketika Anda menghadapi murid-murid Anda yang berbohong, janganlah mencacimaki tindakan mereka itu, tetapi arahkan kepada hal kebohongan mereka. Sebagai contoh, Elisa tidak memarahi Gehazi karena telah berbohong, tetapi justru mengarahkan kepada tindakan serakah dari Gehazi itu sendiri. Berilah motivasi agar murid-murid tidak berbohong dengan mengatakan bahwa mereka yang berani mengatakan kebenaran adalah orang yang paling berani. Bantu atasi rasa takut mereka untuk tidak berdusta dengan meminta bantuan dan pengampunan Allah. Ingatkan bahwa Allah melihat ke dalam hati mereka, sehingga bila ingin berkata jujur, maka Allah akan membantu mereka. Jangan lupa untuk berbagi pengalaman atau kesaksian yang berhubungan dengan kebenaran dan kebohongan.
Pemanasan Sungguh Berlawanan! Tuliskan kata yang dihitamkan di papan tulis. Lalu, bacalah kata yang terdapat dalam daftar itu. Ketika Anda membaca, mintalah murid-murid meneriakkan lawan katanya. Tuliskan lawan kata dengan warna dan ukuran atau gaya penulisan yang berbeda di sebelah kata tersebut. 1. 2. 3. 4.
2
siang (malam) putih (hitam) panas (dingin) benci (cinta)
Kristen Sejati
5. 6. 7. 8.
besar (kecil) salah (benar) Allah (setan; iblis) kebenaran (kebohongan)
Ketika sampai pada kata terakhir, yaitu: “Kebenaran”, kiranya murid-murid menjawab “kebohongan.” Tunjukkan kepada mereka bahwa Allah itu kebenaran dan tidak pernah berbohong. Hal sebaliknya, iblis, adalah pribadi yang sungguh berlawanan dengan Allah; ia berbicara dengan penuh kebohongan. Dalam Yoh. 8:44, Anda dapat meminta murid-murid membacakan ayat ini yang mana dikatakan bahwa iblis adalah pembohong dan bapa dari segala kebohongan. Betapa mengerikan perkataan ini; ketika berbohong berarti kita telah berbuat serupa dengan yang iblis lakukan! Ketika kita berbohong akan membuat iblis menjadi senang, tetapi sekaligus membuat Allah di surga menjadi berduka. Ingatkan muridmurid mengenai betapa pentingnya untuk selalu berkata-kata terus terang, karena kita adalah anak-anak Allah, dan bukannya anak-anak iblis. Bila terpaksa harus berbohong, maka hendaknya kita mengakuinya di hadapan Allah dan mengatakan penyesalan, sehingga Ia akan mengampuni dan membantu kita untuk berkata-kata terus terang pada kesempatan berikutnya. Sebaliknya, bila berusaha menyembunyikan kebohongan dan menyatakan bahwa kita tidak pernah berbohong, maka Allah akan menghukum agar kita menyadari bahwa apa yang dilakukan adalah salah. Pada hari ini, kita akan mempelajari mengenai hal ini.
Cerita Alkitab Ceritakan hal berikut dengan jelas: Gehazi berbohong a. Allah menyembuhkan penyakit kusta Naaman (2 Raj. 5:1-14) b. Elisa menolak pemberian Naaman (2 Raj. 5:15-17) c. Gehazi yang licik (2 Raj. 5:20-24) d. Gehazi yang tidak jujur (2 Raj. 5:25) e. Kejahatan Gehazi dihukum (2 Raj. 5:26-27) Ingatkan hal berikut: 1. Gehazi berbohong untuk mendapatkan sesuatu yang bukan kepunyaannya. 2. Gehazi mengira bahwa tidak seorangpun mengetahui perbuatannya, tetapi Allah melihat semuanya. 3. Elisa memberikan kesempatan kepada Gehazi untuk mengakui apa yang telah diperbuatnya, tetapi ia berbohong lagi. 4. Gehazi mendapatkan hasil kebohongannya, tetapi ia tidak pernah dapat menikmatinya.
Pertanyaan Diskusi Apakah Gehazi dihukum langsung ketika ia berbohong? (Ingatlah! Gehazi tidak dihukum secara langsung, tetapi diberi kesempatan untuk mengakui kesalahan dan keserakahannya. Sayangnya, ia tidak mempergunakan kesempatan itu dengan bijaksana, bahkan berani untuk kembali berbohong. Saat itulah, Gehazi dihukum dengan penyakit kusta yang diderita Naaman sebelumnya. Dari sini kita dapat mengetahui bahwa sesungguhnya Allah tidak menyukai bibir yang berbohong, tetapi sekaligus maha pengampun. Ia selalu memberi kesempatan agar kita mengakui kesalahan dan bertobat. Tetapi bila kita melewatkan kesempatan ini dengan berusaha melindungi kebohongan, maka kita akan menderita dengan cara yang terlihat maupun yang tidak terlihat oleh orang lain. Sebagai contoh: Bila kita merasa bersalah, maka perasaan itu akan
Kristen Sejati 3
mempengaruhi kehidupan sehari-hari. Kita sulit untuk berkonsentrasi, merasa tertekan dan sedih, bahkan penuh ketakutan karena kebohongan yang selalu berada dalam pikiran kita. Kita akan kembali berbohong untuk menutupi kebohongan yang pertama yang mungkin telah menyakiti seseorang.) Mengapa Allah tidak menyukai kebohongan tetapi bersukacita dengan kebenaran? (Marilah kita bertanya kepada diri sendiri, mengapa orang harus berbohong? Banyak alasan seseorang harus berbohong, tetapi hal itu pulalah yang membuat Allah tidak menyukai kebohongan. Kebohongan berarti kita lebih percaya kepada pandangan dan kemampuan sendiri daripada dengan kuasa dan janji Allah yang maha kuasa, yang seolah-olah tidak lebih hebat daripada pertimbangan kita. Sikap seperti inilah yang membuat kita serupa dengan iblis yang adalah bapa dari segala kebohongan. Karena Allah tidak menyukai kebohongan, maka ingatlah bahwa dalam situasi yang sulit sekalipun, hendaknya kita bersikap dengan penuh kejujuran dan bersandar sepenuhnya kepada-Nya. Sikap seperti inilah yang membuat Allah bersukacita.)
Mengulang
4
1.
Berapa kali Gehazi berbohong dan kepada siapakah? (Gehazi berbohong sebanyak dua kali; pertama kali kepada Naaman dan yang kedua kali kepada Elisa.)
2.
Mengapa Gehazi berbohong saat pertama kalinya? (Karena Gehazi menginginkan pemberian Naaman yang ditolak oleh tuannya, Elisa.)
3.
Mengapa Gehazi berbohong untuk kedua kalinya? (Karena untuk menutupi keserakahannya, termasuk segala perbuatan salah yang Gehazi telah lakukan secara sembunyi-sembunyi.)
4.
Bagaimana Allah menghukum kejahatan Gehazi? (Penyakit kusta yang Naaman derita sebelumnya ditimpakan kepada Gehazi dan keturunannya dan iapun kehilangan posisinya sebagai hamba Elisa.)
5.
Mengapa Allah tidak menyukai kebohongan? (Karena ada berbagai macam alasan, yaitu: Berbohong berarti kita bersikap lebih percaya diri kepada sendiri daripada kepada Allah, ataupun sama sekali kita tidak merasa takut akan hadirat-Nya.)
Kristen Sejati
Aktivitas 1 Aku Ingin Bersikap Jujur Bahan: Buku Aktivitas Murid; bacalah kalimat yang belum lengkap berikut ini. Lalu, selesaikan dengan kata-katamu sendiri dengan sejujur-jujurnya. Aku sungguh ingin jujur tetapi kadang begitu sulit karena… Ketika berbohong, aku merasakan… Ketika mengetahui bahwa seseorang telah berbohong kepadaku, aku merasa… Ketika berbohong, aku mengetahui bila hal itu akan membuat Allah… Aku akan berusaha sekuat tenaga untuk menjadi jujur karena… Bila berbohong, aku mengetahui bahwa Allah menginginkanku untuk… Bila berbohong, aku mengetahui bahwa Allah akan… Sekarang, pilihlah 3 ayat Alkitab dari kitab Amsal berikut. Kemudian, tuliskan apa yang kamu pelajari dari ayat tersebut. Ams. 12:13 Ams. 19:5
Ams. 12:19 Ams. 21:6
Ams. 12:22 Ams. 24:28
Aktivitas 2 S.O.S. – Lepaskan Aku Dari Kekacauan Ini! Tujuan: Membantu murid-murid mengenali proses pemikiran yang dapat membawa mereka menuju kebenaran dan bukannya kebohongan. Bahan: Buku Aktivitas Murid Petunjuk: Bagilah murid-murid menjadi 3 kelompok. Setiap kelompok akan bekerja menurut satu skenario. Ketika telah selesai, hendaknya setiap kelompok melaporkan bagaimana mereka membantu seorang anak yang terdapat dalam skenario itu untuk keluar dari suatu kekacauan. Setelah selesai memberi laporan, biarkan kelompok lain memberikan berbagai saran dan komentar. Setelah itu, tanyakan kepada setiap murid tentang Ayat Hafalan pada minggu ini bersama-sama. Akhirilah dengan doa.
Kristen Sejati 5
Skenario 1 Stephanie belum kerjakan PR untuk kedua kalinya! Kemarin malam, Stephanie beritahukan ibunya, ibu Chang, bahwa ia telah kerjakan PR itu karena ingin tonton program televisi lebih banyak. Hari ini, di sekolah, sang guru tanyakan kepada Stephanie tentang PR itu. Stephanie menjadi panik... Skenario 2 Shu Fang dengan tidak sengaja memecahkan vas bunga kesayangan ibunya hingga lantaipun menjadi basah! Tidak ada seorangpun yang menyaksikannya kejadian itu, hanya adiknya, Hua Jeng, yang berada di rumah saat itu... Skenario 3 Sebelum pergi ke sekolah, Gustavo ambil $ 6.00 dari tabungannya untuk makan siang setelah ibunya, ibu Martinez, berkata hanya boleh ambil $ 3.00. Saat makan malam, ibu Martinez beritahukan pak Martinez bahwa tabungan itu telah berkurang $ 12.00 dan ia tidak tahu ke mana uang itu. Ibu Martinez bertanya kepada Gustavo, apakah ia melihat uang itu... Stephanie, Shu Fang, dan Gustavo berada dalam kesulitan dan mereka tidak tahu apa yang harus diperbuat. Mereka sungguh ketakutan! Hal pertama yang dapat mereka pikirkan adalah berbohong sehingga dapat menutupi apa yang sebenarnya telah terjadi. Tolong bantulah mereka! 1. Beritahukan mereka akibat dari berbohong dan berilah motivasi agar dapat mengatakan semuanya dengan jujur. 2. Bantulah mereka untuk berdoa kepada Allah sehingga mempunyai keberanian untuk mengerjakan apa yang benar. 3. Apakah yang dapat mereka katakan atau kerjakan untuk mengatasi situasi seperti ini dengan cara yang jujur?
6
Kristen Sejati
Tujuh Puluh Kali Tujuh
2
Kitab Bacaan: Mat. 18:21-35 Inti Pelajaran: Hendaknya ampuni kesalahan orang lain seperti Bapa di surga telah ampuni segala dosa kita. Tujuan Pelajaran: Mengerti yang dimaksud dengan "mengampuni tujuh puluh kali tujuh" dan berusaha ampuni orang lain, terutama saudara-saudari dalam keluarga Allah. Ayat Hafalan: “Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.” (Ef. 4:32)
Latar Belakang Alkitab
Sepuluh Ribu Talenta Satu talenta adalah sejumlah uang yang didapati oleh seorang yang bekerja 15 tahun lamanya. Sepuluh ribu talenta adalah jumlah hutang yang dihapuskan oleh sang tuan terhadap hambanya yang pertama. Seratus Dinar Satu dinar adalah sejumlah uang yang didapati oleh seorang yang bekerja satu hari lamanya. Seratus dinar adalah jumlah hutang dari hamba yang kedua terhadap hamba yang pertama. Hutang Hutang tidak selalu berarti dalam bentuk materi. Sebagai contoh, karena orangtua telah memelihara kita sejak bayi yang belum dapat berbuat apa-apa, sesungguhnya kita berhutang budi kepada mereka. Adalah kewajiban bagi kita menghormati dan menaati mereka. Saat dewasa, kita pun seharusnya mengasihi dan memelihara orangtua saat mereka menjadi tua dan mulai tidak berdaya. Sesungguhnya, inilah hutang terbesar selama kita hidup di dunia ini. Sekalipun demikian, hutang tersebut tidaklah begitu besar bila dibandingkan dengan hutang kita kepada Allah.
Kristen Sejati 7
Selain menyediakan orangtua, melahirkan kita, dan memberikan semua hasil alam untuk kita nikmati, Allah pun telah membuat sesuatu yang terpenting bagi kita, di mana tidak seorangpun dapat mengerjakannya. Sebelum kita semuanya ada, Allah telah terlebih dahulu datang ke dunia ini dalam rupa manusia dan mati disalib demi menebus segala dosa kita. Mengapa Allah melakukan semuanya ini? Alkitab mengatakan bahwa upah dari dosa adalah maut. (Rm. 6:23) Maksud perkataan ini adalah karena segala dosa yang diperbuat selama hidup, maka hanya kematianlah yang menjadi pengharapan manusia di saat akhir kehidupan ini. Tetapi, Allah adalah kasih. Justru karena kasih-Nya itu, terbukalah suatu jalan yang memimpin manusia menuju hidup kekal bersama-Nya di surga! Inilah anugerah Allah yang diberikan kepada manusia karena kasih-Nya. Kita, yang telah menerima baptisan air, yang dibasuh oleh darah Yesus, telah menerima anugerah kasih ini. Kita telah diberi petunjuk menuju jalan keselamatan dan tangan Allah yang penuh kuasa selalu menuntun kita untuk beroleh keberanian dan kekuatan. Kita menjadi tidak takut menghadapi kematian, bahkan bersukacita karena tempat yang telah dijanjikan-Nya untuk kehidupan selanjutnya. Dalam perjalanan menuju ke surga, kita dapat saja berbuat kesalahan dan dosa. Sekalipun demikian, Allah tetap akan mengampuni, menguduskan, dan membantu kita untuk lebih baik, bila kita mau mengakui segala dosa dan mohon pengampunan-Nya. (1 Yoh. 1:9) Dengan cara ini, kita dapat melanjutkan perjalanan menuju keselamatan. Kita selamanya berhutang kepada Allah, yang telah mengasihi dan berkorban demi kita yang sungguh tidak layak di hadapan-Nya. Ia selalu mengampuni segala dosa kita ketika penuh kesungguhan memohon kepada-Nya. Kita tidak berbuat apapun untuk mendapatkan kasih-Nya, dan tidak ada apapun yang dapat kita perbuat untuk membayar kembali apa yang Ia telah lakukan bagi kita.
Mengenai Murid Anda Murid-murid yang berusia 10 - 11 tahun umumnya mulai merasakan perubahan sifat dari masa kanak-kanak ke masa remaja. Patutlah disyukuri, sesungguhnya mereka masih dapat diajak bekerja sama sekalipun pada usia seperti itu. Pada umumnya mereka masih dapat dengan mudah memaafkan dan melupakan. Berhati-hatilah terhadap murid yang keras kepala, mereka akan memerlukan waktu yang lebih lama untuk berdamai dengan yang lainnya, sehingga membutuhkan perhatian yang lebih untuk menyatakan pengampunan. Bantulah murid-murid untuk menyatakan pengampunan dengan menunjukkan berbagai manfaat yang dapat mereka rasakan. Buatlah suatu daftar positif dan negatif dari tindakan pengampunan, sehingga murid-murid dapat melihat dengan jelas manfaat yang dirasakan. Buatlah suatu kelompok, berilah penilaian terhadap hal positif maupun hal negatif untuk mendapati akibat yang lebih buruk, dan putuskan apakah segera mengampuni seseorang atau tetap dalam amarah. Ajarilah murid-murid untuk berpikir tentang Yesus, ketika mereka merasa sulit untuk mema'afkan seseorang. Mintalah mereka untuk berpikir seperti Yesus, ketika Ia mengampuni segala dosa kita, sehingga mereka pun tidak mempunyai alasan untuk tidak mema'afkan orang lain.
8
Kristen Sejati
Pemanasan “Tujuh Puluh Kali Tujuh" Bahan: Kertas Pensil Petunjuk: Beritahukan kepada murid-murid untuk mengeluarkan selembar kertas dan sebuah pensil. (Anda boleh turut serta dengan mereka dalam bagian ini.) Mintalah murid-murid untuk menuliskan sebanyaknya hal jahat maupun hal baik yang telah mereka lakukan pada tahun yang lalu, sebelum Anda mengatakan: “Waktu telah habis!” Beritahukan mereka untuk menyimpan kertas-kertas tersebut. Mintalah murid-murid untuk mengerjakannya begitu Anda mengatakan: “Mulai!” Dan setelah 3 menit, mintalah mereka untuk “Berhenti! Tidak ada seorang muridpun yang boleh memegang pensil!” Mintalah setiap murid untuk melaporkan berapa banyak hal yang dapat mereka catat. Tanyakan kepada murid-murid yang mempunyai waktu yang lebih banyak, apakah mereka dapat membuat daftar yang lebih panjang? (Dengan penuh semangat, mungkin mereka akan berteriak, ”Ya!”) Mintalah murid-murid untuk mengangkat tangan: Berapa banyak hal yang terdapat pada daftar itu yang membuat orang lain menjadi tersinggung? Apakah hal itu pula yang melukai perasaan orang lain? Sekarang, mintalah mereka untuk melihat daftar tersebut sekali lagi. Beritahukan mereka untuk mengalikan dengan angka 90 (sesuai dengan usia yang mungkin mereka inginkan). Mintalah mereka untuk mengumumkan hasilnya. (Hasilnya pasti akan memberikan nilai yang besar.) Beritahukan murid-murid bahwa dalam 1 Yoh. 1:9 dikatakan bila kita mengaku dosa, Allah adalah setia dan akan mengampuni segala dosa kita serta menyucikan kita dari segala kejahatan. Maksud perkataan ini adalah sejak sekarang hingga usia lanjut, bila mereka memohon pengampunan Allah, maka Ia akan mengampuni mereka sebanyak itu pula! (Dan kemungkinan dapat lebih, karena mereka akan berbuat kesalahan yang sama lebih dari sekali!) Beritahukan murid-murid bahwa pada pelajaran hari ini adalah mereka akan mempelajari bagaimana pengampunan yang Allah berikan kepada mereka, juga selayaknya mereka berikan kepada yang lainnya.
Kristen Sejati 9
Cerita Alkitab Ceritakan hal berikut dengan jelas: 1. Pertanyaan Petrus (Mat. 18:21) 2. Jawaban Yesus (Mat. 18:22-35) - pemberi hutang yang tidak mau mengampuni Ingatkan hal berikut: a. Kita berhutang lebih banyak kepada Bapa di surga daripada siapapun yang berhutang kepada kita di dunia ini. b. Allah menginginkan agar kita mempunyai kesabaran dan pengampunan kepada sesama, terutama terhadap saudara-saudari dalam keluarga Allah sama seperti halnya Ia telah lakukan bagi kita. c. Kita tidak akan mempunyai harapan untuk diampuni, kecuali bila mengampuni lainnya dengan penuh ketulusan dari dalam hati.
Pertanyaan Diskusi Ketika Yesus mengatakan bahwa kita hendaknya mengampuni tujuh puluh kali tujuh, apakah Ia mengartikannya secara sungguh-sungguh? (Yesus bukan memaknai perkataan-Nya dengan angka yang sesungguhnya, tetapi untuk memberikan ilustrasi bagaimana seharusnya kita mengampuni sesama secara menyeluruh, inilah yang Allah perkenan dan Iapun akan mengampuni kita. Bapa kita di surga bukan saja mema'afkan kita tetapi juga tidak menyimpan catatan dosa kita. (Mzm. 130:3-4) Bila Allah menyimpan catatan dosa yang kita pernah perbuat terhadap-Nya, maka siapakah yang tahan berdiri dengan cukup keyakinan dan harapan dapat mengikuti langkah-Nya? Sebaliknya, bila kita bertobat dan mohon pengampunan-Nya, maka Allah akan mengampuni segala dosa kita. Inilah kesempatan yang Allah berikan agar kita selalu berbuat baik dan lebih baik, dan bukan mengingat kesalahan pribadi pada masa lalu yang dapat menghalangi kita untuk melangkah maju.) Bagaimana kita dapat mema'afkan kesalahan orang lain dengan mudah? Kadang untuk melakukan hal itu terasa begitu sulit, sehingga seperti sesuatu yang mustahil! (Itu benar; kadang ada saatnya ketika harus mema'afkan yang lainnya akan terasa begitu mustahil untuk dikerjakan, karena perasaan marah ataupun sedih telah memenuhi hati kita. Kita akan merasa bahwa mereka tidak layak untuk dima'afkan atau mungkin mereka dapat melakukan hal yang sama terhadap kita di lain kesempatan! Ingatlah, bagaimanapun mustahilnya menurut manusia adalah hal yang mungkin bagi Allah! Kita dapat mohon pertolongan Allah untuk membantu melakukan apa yang benar dan yang baik sesuai dengan kehendak-Nya. Ia akan memampukan kita mema'afkan orang lain, sekaligus melupakan hal yang pernah mereka lakukan terhadap kita! (Bukankah hal itu luar biasa?) Bila kita renungkan, ternyata cukup banyak hal yang Allah telah lakukan bagi kita, dan cukup sering pula kita berbuat kesalahan serta mohon pengampunan-Nya. Semuanya ini akan membantu kita untuk memaafkan orang lain pula.)
10
Kristen Sejati
Apakah yang terjadi bila aku tidak mau mema'afkan orang lain? (Hal terpenting, bila kita tidak mau mema'afkan orang lain, maka Allah pun tidak akan mengampuni kita. (Mat. 18:35) Bila kita tidak mau mema'afkan mereka, sesungguhnya kita sedang melukai diri sendiri. Kita selalu teringat akan apa yang orang lain telah lakukan kepada kita dan hal itu membuat hati makin terasa marah ataupun sedih. Dengan memelihara kemarahan ataupun dendam kepada seseorang, sesungguhnya tidak akan pernah mengubah sikap atau sifat orang itu. Dan bukankah hanya membuat kita tidak bahagia.) Mengapa Allah menginginkan kita untuk mema'afkan saudara-saudari dalam keluarga Allah? (Karena kita adalah satu keluarga dalam Kristus. Setiap saudara-saudari dalam suatu gereja telah dibasuh dan dibeli oleh darah Kristus melalui baptisan air. Jadi, mereka begitu berharga di hadapan-Nya. Ketika berada di dunia, kita hendaknya menjaga dan membantu saudarasaudari dalam Kristus dengan kasih yang dinyatakan oleh-Nya secara pribadi sampai pada akhirnya. Dalam 2 Kor. 2:7-8 memberitahukan bahwa setelah saudara-saudari dalam Kristus bertobat dan tidak melakukan hal yang salah, maka hendaknya kita mema'afkan dan menghibur mereka. Dengan cara inilah, mereka akan menjadi lebih baik dan tidak berkecil hati atau sedih.)
Mengulang 1.
Ketika Petrus bertanya kepada Yesus, berapa kalikah ia harus mema'afkan saudaranya bila bersalah terhadap dirinya? (Tujuh puluh kali tujuh kali.)
2.
Bagaimana Yesus menggambarkan jawaban-Nya itu? (b) a. Yesus menggambarkan dengan sebuah tongkat di tanah. b. Yesus memberikan perumpamaan. c. Yesus memberikan kesaksian.
3.
Berapa banyakkah hutang yang dimiliki oleh sang hamba kepada tuannya itu? (Hamba itu berhutang kepada tuannya sebanyak 10.000 talenta.)
4.
Apakah yang sang tuan lakukan ketika hamba ini memohon kesabaran kepadanya? (Sang tuan merasa kasihan terhadapnya, lalu segera menghapus semua hutang hambanya, dan membiarkannya pergi.)
5.
Berapa besarkah hutang yang dipunyai teman hamba ini terhadap dirinya? (Teman hamba ini berhutang kepada dirinya sebesar 100 dinar saja.)
6.
Apakah yang hamba pertama lakukan terhadap temannya yang belum dapat membayar hutangnya itu? (Sang hamba tidak mau mema'afkan temannya, bahkan mengirimnya ke penjara.)
Kristen Sejati 11
7.
Apakah yang sang tuan lakukan ketika mengetahui tentang perilaku hambanya yang tidak mau mema'afkan sesamanya sama sekali? (Sang tuan menyuruh hambanya untuk membalikkan badan dan mencambuknya sampai ia dapat melunasi semua hutangnya yang sejumlah 10.000 talenta itu.)
8.
Pengampunan macam apakah yang Yesus inginkan untuk kita lakukan terhadap sesama? (Pengampunan yang pernah Allah berikan kepada kita, yaitu mengampuni segala dosa kita dan melupakannya.)
Aplikasi Kehidupan Beban Stephanie “Berhenti mengikuti aku, Courtney! Kamu selalu menghalangiku! Pergilah bermain sendiri ke sana! Jangan ganggu aku lagi!” kata Stephanie dengan marah kepada adiknya hingga terdorong semua barangnya ke kursi lainnya pada meja makan itu. Courtneypun tampak seperti mau menangis. “Ma'afkan aku, Stephanie. Aku akan bersikap baik, “ janji Courtney. “Pergilah sana, Courtney. Apakah kamu tidak dapat melihat aku sedang sibuk?” tanya Stephanie dengan penuh kekesalan. Sesungguhnya, Stephanie harus menyelesaikan buku laporan sekolahnya, tetapi tidak dapat mengerjakannya dengan baik. Ia merasa frustrasi karena laporan itu begitu sukar dan banyak hal yang harus dilakukannya. Di samping laporan tertulis, Stephanie harus membuat sebuah poster mengenai buku laporannya dan memberikan presentasi di hadapan teman-temannya. Stephanie berharap bahwa ia dapat mengerjakan tugas sekolahnya itu jauh hari sebelumnya. Nyatanya, ia hanya mempunyai waktu satu minggu untuk menyelesaikannya. Courtney bukan membuat masalah menjadi lebih mudah dengan selalu mengikutinya, bahkan ia bermain dengan karton manilanya. Courtney tidak ingin pergi karena merasa suka bersama dengan Stephanie. Stephanie pintar dalam menggambar dan Courtney senang melihatnya. Courtney tidak bermaksud membuat Stephanie menjadi sedih, hanya ia ingin melihat kertas dengan keragaman warna yang dipakai oleh Stephanie. Courtney tetap ingin bersama Stephanie hingga ia duduk menyerupai patung. Stephanie menengok dan Courtney tetap berada di sana. "Grrrr, aku harus mengabaikannya," kata Stephanie dalam hatinya. Courtney duduk diam selama mungkin. Tetapi ketika Stephanie mulai menggambar, Courtney bangun dan melihat melalui pundak kakaknya. “Courtney! Jangan menyemburkan nafasmu ke leherku!” kata Stephanie dengan kesal. “Kamu akan membuat gambarku menjadi kacau!” Courtneypun bergerak sedikit ke belakang dan berdiri serta berusaha melihat apa yang Stephanie gambar. Tiba-tiba, Courtney kehilangan keseimbangannya. Tumpuan kakinyapun bergeser dan ia berusaha untuk mengulurkan tangannya memegang apapun agar tidak jatuh ke belakang. Satu tangan memegang lengan baju Stephanie, sementara tangan lainnya berusaha memegang meja, tetapi ia hanya mendapatkan beberapa pensil warna. Terlambat sudah. Courtney jatuh ke lantai dengan Stephanie berada di atasnya dan semua pensil warna pun turut berserakan di lantai.
12
Kristen Sejati
“Oh!” seru Stephanie penuh amarah. Ia begitu marah sehingga mukanyapun menjadi merah. “Courtney, kamu...! Aku telah menyuruhmu untuk pergi! Aku akan memberitahu ibu mengenai tingkah lakumu ini! Kamu akan dihukum!” kata Stephanie sambil bangun dari atas tubuh Courtney. Lalu, Stephanie melihat posternya yang indah. Ia tidak dapat mempercayai dengan apa yang terjadi bahwa posternya hampir terbelah menjadi dua! Ketika terjatuh dari bangku, ia mungkin memegang sisi poster itu. “Courtney!” teriak Stephanie. “Lihat, apa yang telah kauperbuat!” Courtney menjadi takut sekali dengan kemarahan kakaknya itu. Jadi, ketika Stephanie memarahinya, Courtneypun mulai menangis. Ayah mereka bergegas masuk ke ruang makan. “Apa yang telah terjadi?” tanya pak Chang kepada mereka. “Suara apa yang terjatuh dan mengapa kalian berteriak-teriak? Mengapa Courtney menangis, Stephanie?” Stephanie tidak dapat menahannya lagi. Ia begitu marah kepada Courtney dan sedih melihat posternya yang indah itu telah hancur; air mata pun mengalir di pipinya. Pak Chang membangunkan Courtney dari lantai sambil berusaha menghentikan tangis anaknya itu, sekaligus memeriksa apakah Courtney terluka atau tidak. Dan bersyukurlah, ternyata Courtney tidak terluka. Kemudian, sang ayah menyuruh Courtney untuk kembali ke kamarnya. Stephanie hanya dapat duduk di pinggir meja dengan air matanya yang mengalir di kedua pipinya. “Apakah yang terjadi, Stephanie,” tanya sang ayah sambil duduk di sampingnya. “Ayah, aku sungguh kesal karena Courtney selalu mengikutiku! Aku telah memintanya untuk tidak mengikutiku, tetapi ia tetap melakukannya! Ia tetap menggangguku dan membuat barang-barangku berantakan! Jangan menasihatiku bahwa aku lebih dewasa dan harus mema'afkannya, karena aku tidak dapat melakukannya! Dia akan tetap melakukannya lagi dan lagi! Aku benci kepadanya, ayah! Aku benci, benci, benci kepadanya!” teriak Stephanie dengan marah sebelum ia lari ke kamarnya dan membanting pintu kamar dengan keras. Beberapa saat kemudian, kemarahan Stephanie mulai mereda. Ia dapat menyatukan kembali posternya dengan perekat, tetapi ia masih marah terhadap Courtney. Ketika tiba waktu tidur, orangtua memanggil Stephanie, Lewis dan Courtney untuk berdoa bersama. Courtney berusaha untuk tersenyum di hadapan Stephanie, tetapi ia tidak mau memandangnya, bahkan tidak ingin berdekatan dengan Courtney, sehingga ia berlutut di seberang sisi ruangan. Lewis terheranheran dengan kelakuan aneh dari kedua adiknya hari ini. Orangtua pun memperhatikannya dan mereka mengeluh dengan sedih. Ketika mereka sedang berdoa, Stephanie berusaha bersikap tulus dalam doanya, tetapi ia belum dapat melakukannya. Untuk alasan tertentu, ia merasa bahwa Allah tidak mendengarkan doanya. Setelah doa malam itu berakhir, Stephanie merasa begitu gelisah dalam hatinya. Mengapa Allah tidak mendengarkan doanya? Stephanie mempunyai perasaan gelisah berturut-turut sejak 2 hari yang lalu. Akhirnya, ia tidak dapat menahannya lagi. Suatu malam, Stephanie berdoa seorang diri, setelah doa malam itu berlalu. Stephanie bertanya kepada Allah, "Mengapa aku merasa bahwa Allah tidak mendengarkan segala doanya? Mengapa Engkau tidak menghiraukannya?" Stephaniepun mulai menangis karena ia mengira bahwa Yesus tidak mengasihinya lagi.
Kristen Sejati 13
Tiba-tiba, suatu pemikiran melintas dalam benak Stephanie. Ia dapat mendengar suaranya berkata, "Jangan menasihatiku bahwa aku lebih dewasa dan harus mema'afkannya, karena aku tidak dapat melakukannya!" Stephanie mendengarkan perkataannya itu berulang kali di benaknya. Kemudian, ia teringat dengan perumpamaan yang Yesus katakan kepada murid-murid-Nya tentang pengampunan. Ia teringat bahwa Yesus telah mengatakan bahwa mereka tidak akan menerima pengampunan dari Allah, kecuali bila mereka saling mema'afkan dengan hati yang tulus. "Tuhan Yesus, apakah karena hal ini aku selalu merasa gelisah seperti ini?" tanya Stephanie. Sesungguhnya, Stephanie mengetahui jawabannya bahwa ia harus mema'afkan Courtney, tetapi ia merasa dirinya tidak sanggup untuk melakukannya karena benar-benar sedang marah terhadap adiknya. Hal ini makin membuat Stephanie menangis dengan keras, karena ia mengetahui bila dirinya tidak mau mema'afkan Courtney dengan tulus hati, maka Yesus pun tidak akan mengampuni kesalahannya ataupun mendengarkan doanya. Bantulah aku, ya Tuhan Yesus! Stephanie menangis dalam hatinya. Berilah kesanggupan kepadaku untuk dapat mema'afkan Courtney karena aku tidak dapat melakukannya seorang diri! Dengan ajaib, tiba-tiba Stephanie merasakan adanya kedamaian dalam hatinya. Ia tidak marah lagi terhadap Courtney. Sebaliknya, ia merasa begitu mengasihi adik kecilnya itu. Sekalipun masih teringat akan apa yang Courtney lakukan, tetapi perasaan marah itu telah tidak ada dalam hatinya! Air matanya berupa menjadi tangisan bahagia. Tuhan Yesus telah memberi kesanggupan kepada Stephanie untuk memaafkan adiknya! Stephaniepun memuji kebesaran Tuhan Yesus dan mengucap syukur kepada-Nya. Ketika selesai berdoa, Stephanie begitu terkejut melihat waktu. Ternyata ia berdoa begitu lamanya! Ia bersyukur kepada Tuhan Yesus yang telah membantunya berdoa begitu lamanya. Ketika Stephanie berbaring di atas tempat tidurnya, ia merasa tidak sabar menanti datangnya hari esok. Ia berharap untuk segera menghampiri Courtney dan memberi senyuman di hadapannya. Renungkan pertanyaan berikut: 1. Mengapa Stephanie tidak rela dalam mema'afkan Courtney?
14
2.
Apakah Allah merasa senang dengan sikap Stephanie ini? Bagaimana Stephanie mengetahuinya?
3.
Mengapa begitu penting bagi Stephanie untuk mema'afkan Courtney?
4.
Apakah yang Stephanie perbuat ketika menyadari bahwa ia belum dapat mema'afkan adiknya itu?
5.
Bila Stephanie menolak untuk mema'afkan Courtney, apakah Anda mengira bahwa Yesus akan mendengarkan doa Stephanie dan membantunya?
6.
Bila kemarahan Stephanie terhadap Courtney dibiarkan, apakah hal ini dapat mempengaruhi kehidupan keluarga tersebut?
Kristen Sejati
Aktivitas 1 Mengasihi Itu Mema'afkan
Kristen Sejati 15
Aktivitas 2 “Marah Atau Mengampuni - Itulah Permasalahannya!" Tujuan: Mengenali akibat dari pembalasan dan pengampunan. Bahan: Kartu Indeks Petunjuk: Bagikan 2 kartu indeks ke setiap murid. Beritahukan mereka untuk memberikan nomor 1 dan nomor 2 pada kartu itu, dan tuliskan pula 2 hal yang diperbuat oleh seseorang yang membuat mereka benar-benar marah atau sedih. Setelah selesai dengan kartu indeks itu, kumpulkan kartu 1 dan kartu 2 dalam 2 tumpukan yang berbeda dan kocoklah kartu itu. Mintalah murid-murid untuk duduk membentuk lingkaran dan taruhlah 2 tumpukan kartu itu di tengah-tengah mereka. (Anda dapat menghabiskan tumpukan yang satu, lalu tumpukan lainnya atau selang-seling antara 2 tumpukan kartu itu.) Tumpukan # 1: Dengan duduk melingkar, setiap murid harus mengambil satu kartu dari tumpukan ini dan membacakan situasinya dengan keras. Tugas dari pembaca adalah memikirkan ide-ide untuk pembalasan. Murid-murid lainnya akan memikirkan akibat dari aksi pembalasan itu. Tumpukan # 2: Sekali lagi, murid-murid harus mengambil satu kartu. Kali ini, pembaca harus memikirkan bagaimana untuk mema'afkan. Murid-murid lainnya akan memikirkan akibat dari tindakan mema'afkan itu. Setelah itu, tanyakan kepada murid-murid, apakah mereka pernah mempertimbangkan terhadap segala kemungkinan yang akan terjadi bila mereka telah memutuskan untuk melakukan sesuatu. Beritahukan murid-murid bahwa mempertimbangkan sesuatu dengan matang akan membantu mereka untuk melihat bahwa pengampunan adalah lebih baik daripada pembalasan. Mempertimbangkan semua hal dengan seksama akan membantu murid-murid melakukan hal yang benar dan Allah akan memberkati mereka. Akhirilah dengan berdoa.
16
Kristen Sejati
Berkecukupan Itu Cukup Bagiku
3
Kitab Bacaan: Kej. 14:17-24; 2 Raj. 5:1-27; Luk. 22:3-6 Inti Pelajaran: Umat Allah tidak boleh bersikap serakah. Tujuan Pelajaran: Merasa cukup dengan apa yang Allah telah berikan. Ayat Hafalan: “Janganlah kamu menjadi hamba uang dan cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Karena Allah telah berfirman: Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibr. 13:5)
Latar Belakang Alkitab
Merasa Cukup Merasa cukup adalah suatu perasaan terhadap apa yang kita punyai dan semua kebutuhan yang telah terpenuhi. Dari Alkitab, kita mengetahui bahwa rasa cukup yang sejati berasal dari Allah. Rasul Paulus mempelajari suatu rahasia untuk merasa cukup pada setiap lingkungan dan setiap keadaan yang berbeda, yaitu dengan bersandar dan percaya kepada Allah, maka semuanya dapat ia tanggung. (Flp. 4:11-13) Daud menyatakan rasa cukupnya dalam Allah dengan mengatakan bahwa kasih sayang Allah adalah lebih baik daripada hidupnya sendiri, bahwa Allah memuaskan hidupnya dengan makanan yang terbaik. (Mzm. 63:4,6) Karena Allah adalah pertolongannya, maka Daud mengetahui bahwa ia tidak perlu kuatir dan akan selalu menyanyikan pujian kepada-Nya. (Mzm. 63:8)
Kristen Sejati 17
Keserakahan Menjadi serakah adalah ketika seseorang menjadi lupa atau kurang menghargai terhadap apa yang telah dipunyainya dan mulai menginginkan lebih banyak dari pada apa yang diperlukannya, termasuk berhasrat untuk mempunyai barang orang lain. Adam dan Hawa kurang menghargai terhadap segala hal yang Allah telah sediakan bagi mereka, seperti: Rumah yang indah, makanan yang berlimpah, binatang, dan pasangan hidup sebagai teman hidup mereka, bahkan sempat membuat keputusan buruk ketika mereka memakan buah dari pohon pengetahuan tentang baik dan jahat. (Kej. 2:16-18; 3:6)
Mengenai Murid Anda Serakah adalah sifat dasar dari seorang manusia. Dari usia muda, seorang anak telah belajar untuk meminta sari buah, biskuit, mainan, dan lain sebagainya dalam jumlah cukup banyak hanya untuk memuaskan kekosongan jiwanya sesaat. Ketika mulai bertambah dewasa, anak akan belajar untuk meminta sesuatu yang lebih banyak karena ia memang menginginkan yang lebih banyak. Anak-anak telah belajar bahwa lebih banyak adalah lebih baik; lebih berarti kebahagiaan; lebih juga berarti bahwa orangtua lebih menyayangi mereka. Murid-murid makin dewasa dengan mentalitas serupa yang telah diajari oleh lingkungan, kecuali bila menyadari bahwa mereka tidak selalu mendapatkan lebih. Mereka tidak dapat merengek untuk mendapatkan apa yang diinginkan karena orangtua telah mengatakan bahwa mereka terlalu tua untuk merengek. Sekalipun demikian, sifat serakah masih tetap ada. Mereka tetap menginginkan mainan, peralatan tulis, atau pakaian yang temanteman mereka punyai. Dan sesungguhnya, murid-murid memerlukan bantuan Anda untuk mengatasi perasaan serakah mereka itu. Pertama, bantulah murid-murid untuk menghadapi perasaan mereka. Bantulah mereka memaknai perasaan serakah dalam kalimat yang nyata. Tanyakan kepada mereka, apakah yang akan dilakukan bila berada dalam posisi Abram dan Elisa? Ajarilah mereka untuk merasa cukup dalam Allah. Mintalah mereka untuk merenungkan segala hal yang Allah telah sediakan bagi mereka. Mintalah muridmurid untuk saling berbagi sehingga mereka dapat menemukan cara untuk mengalahkan perasaan serakah itu dengan tidak membandingkan dan mempunyai toleransi terhadap mereka yang tidak mempunyai banyak dalam hal materi. Yang terpenting, ingatkan kecukupan yang kita miliki dalam Kristus.
18
Kristen Sejati
Pemanasan Petunjuk: Tuliskan sajak berikut di papan tulis sebelum kelas dimulai. 1.
Serakah itu buruk, serakah itu jelek, Dia membuatmu jahat dan membuat Allah berduka Puaslah dengan apa yang kau punyai, karena serakah itu buruk, serakah itu jelek.
2.
Serakah membawa luka dan serakah membawa sakit Hikmat bergoyah; iman mulai luntur Puaslah dengan kelimpahan surgawi, karena serakah membawa luka dan serakah membawa sakit.
3.
Semua rasa terima kasih dan kepercayaan kita kepada Allah yang membentuk kita dari debu Dia telah memberikan harta yang tidak berkarat, karena Dia begitu mengasihi, bijaksana, dan adil.
Dengan menunjuk pada baris yang sesuai, tanyakan kepada murid-murid (secara retoris): a. “Bagaimana serakah membuatmu jahat dan mendukakan Allah?” b. “Bagaimana serakah membawa luka dan sakit?” c. “Apakah yang dimaksud dengan 'hikmat bergoyah; iman mulai luntur' itu?” d. “Harta apakah yang tidak dapat berkarat yang Allah berikan bagi kita?" Beritahukan kepada murid-murid bahwa pada pelajaran hari ini, mereka akan melihat banyak tokoh seperti Gehazi, Yudas, Abram, dan Elisa untuk mempelajari jawaban terhadap pertanyaan di atas.
Cerita Alkitab Ceritakan hal berikut dengan jelas: 1. Contoh dari keserakahan dan hasil akhirnya a. Gehazi (2 Raj. 5:15-27) i. dihukum dengan penyakit kusta ii. kehilangan jabatannya sebagai hamba Elisa b. Yudas (Luk. 22:3-6) i. sebagai alat bagi pekerjaan iblis ii. diselimuti perasaan berdosa (Mat. 27:3) iii. kematian yang tragis (Kis. 18:19) 2.
Contoh dari merasa cukup dan hasil akhirnya a. Abram (Kej. 14:17-24) Tuhan adalah perisai dan upah besar bagi Abram (Kej. 15:1) b. Elisa (2 Raj. 5:15-19) i. kemuliaan kepada Allah adalah upah yang diperkenan ii. Allah beserta dengan Elisa iii. berlanjut sebagai alat bagi pekerjaan Allah
Kristen Sejati 19
Ingatkan hal berikut: a. Keserakahan hanya akan membawa celaka terhadap diri sendiri dan orang lain b. Kita tidak perlu mencari upah, karena Allah akan selalu memberi upah sebagaimana seharusnya, bahkan di luar dugaan! c. Kita harus merasa cukup dengan apa yang didapat, karena Allah adalah upah kita yang terbesar!
Pertanyaan Diskusi Apakah yang dimaksudkan dengan "Allah adalah upah kita yang terbesar" itu? Harta apakah yang tidak dapat berkarat yang Allah berikan kepada kita? (Biarkan murid-murid berusaha untuk memberi jawaban sendiri. Tanyakan kepada mereka dengan cara apakah Allah memberikan upah kepada kita? Apakah perbedaan antara upah yang berasal dari Allah dengan upah yang berasal dari dunia ini? Apakah manfaatnya bila kita mempunyai upah yang berasal dari Allah itu?) Mengapa ketika kita merasa cukup dapat menyenangkan hati Allah? (Ketika merasa cukup, kita mengenal dan menyadari bahwa betapa indahnya Allah telah menjaga dan menyediakan dengan banyak cara bagi kita. Allah selalu mengetahui apa yang kita perlukan dan memberikan apa yang terbaik bagi kita. Kita hendaknya merasa cukup dan bersyukur atas segala yang Allah telah berikan dan tidak perlu merasa kuatir tentang masa depan, karena Ia maha tahu atas segala yang kita perlukan. Perasaan damai, percaya, menghargai, dan bersyukur akan menyenangkan hati Allah.) Bagaimana perasaan cukup dapat mempengaruhi yang lainnya? (Ketika kita menyadari bahwa Allah telah sediakan apa yang diperlukan, maka kita dapat memuji dan bersyukur kepada-Nya di hadapan orang lain. Kita dapat berbagi dengan orang lain, ketika mereka sedang memerlukannya dan tidak perlu merasa kuatir akan kekurangan.) Mengapa Allah tidak menyukai keserakahan? Bagaimana keserakahan itu dapat membuat Allah berduka dan iman kita menjadi pudar? (Keserakahan datang dari hati yang tidak merasa cukup, yang selalu menginginkan lebih daripada apa yang dibutuhkannya, termasuk belum merasa puas dengan hal yang Allah telah sediakan hingga bersandar pada kemampuan sendiri untuk mendapatkannya. Seorang yang mempunyai hati yang serakah akan lebih percaya kepada dirinya sendiri dan hal yang bersifat materi daripada percaya kepada Allah.) Bagaimana keserakahan dapat mencelakakan diri kita dan orang lain? Bagaimana serakah dapat membuat kita bersikap jahat, hikmat berkurang, bahkan membawa luka dan sakit? (Karena keserakahan menghalangi kesadaran dan membawa kita untuk mengerjakan hal-hal yang mementingkan diri sendiri. Hal yang dipikirkan hanyalah apa yang kita inginkan. Kita mulai mengabaikan hal yang penting atau yang lebih penting sekalipun. Kita hanya peduli dengan cara untuk mendapatkan hal yang kita inginkan, sekalipun harus mengorbankan orang lain.
20
Kristen Sejati
Akibatnya, kita akan merasa bersalah karena tindakan serakah itu sendiri, dan mengumpulkan hukuman Allah atas diri sendiri, serta akan kehilangan warisan surgawi bila kita mau bertobat dari tindak keserakahan - 1 Kor. 6:9-11) (1Korintus 6:10)
Mengulang 1.
Gehazi menginginkan uang dan pakaian baru, dan Yudas menginginkan uang.
2.
Gehazi dihukum dengan penyakit kusta dan kehilangan pelayanannya sebagai hamba Elisa. Yudas menjadi alat bagi pekerjaan iblis dan akhirnya mati dengan cara yang mengerikan dan menyedihkan.
3.
Karena merasa cukup dengan apa yang dipunyai, maka Abram menolak imbalan yang raja Sodom berikan dan Elisa pun menolak pemberian Naaman.
4.
Allah datang kepada Abram dalam mimpi dan meyakinkannya bahwa Ia akan menyertai dan akan memberkati Abram. Elisa menikmati kepatuhannya kepada Allah dan selalu menjadi seorang hamba atau nabi bagi-Nya.
5.
Apakah akibat yang ditimbulkan dari sebuah tindak keserakahan? (b) a. Serakah dapat membuat kamu menjadi jahat, egois, dan memutuskan hal yang keliru. b. Baik a dan c adalah benar atau lebih dari satu adalah salah. c. Serakah dapat melukai diri sendiri maupun orang lain.
6.
Apakah hukuman terakhir bagi mereka yang bertindak serakah? (a) a. Mereka tidak dapat masuk ke dalam kerajaan surga. b. Mereka dapat mempunyai apa yang diinginkan, tetapi tidak membuat hidup ini bahagia. c. Mereka dapat kehilangan teman dan kesehatan.
Kristen Sejati 21
Temuan Alkitab Tujuan: Mengetahui apa yang terjadi terhadap orang yang bertindak serakah dalam Alkitab. Bahan: Buku Aktivitas Murid
22
Kristen Sejati
Aktivitas 1 Bahan: Buku Aktivitas Murid Petunjuk: Bacalah cerita berikut. Pilihlah salah satu cerita dan jawablah pertanyaan yang ada. Sampai minggu lalu, hanya aku dan Sue yang tidak memiliki anjing peliharaan. Sue dan keluarga pergi beli seekor anak anjing. Aku selalu ingin mempunyai anak anjing sejak kelas 1, tetapi orangtua tak ijinkan. Mereka katakan: 3 ekor ikan koki dan burung kanari telah cukup, karena pelihara Anak anjing itu tanggung jawab yang terlalu besar bagiku. Itu tidak adil! Usia Sue dan aku sama! Selain itu, aku lebih bertanggung jawab daripada Sue, karena ia selalu terlambat kerjakan PR sekolah! Mengapa orangtua tidak boleh aku punyai anak anjing? Aku selalu pikirkan hal ini dan selalu membuatku marah! __________ Apakah yang Patty inginkan?
Aku telah tabung untuk beli mainan kapal terbang terbaru. Aku melihatnya ketika beli cat untuk mainan kapal terbangku yang lainnya. Ku harus miliki! Tetapi ibuku katakan itu terlalu mahal dan mainkan saja yang masih ada di rumah. Ketika pulang dari toko, aku lupa mengecatnya, dan cari cara dapatkan cukup uang untuk beli yang baru. Aku tahu, pak Edwards butuh bantu an di toko kelontong-nya hingga setelah sekolah, ku sapu lantai tokonya dan ia beriku $ 2. Suatu hari, pak Edwards harus tinggalkan tokonya. Ia tunjukkan padaku tempat taruh uang dan suruhku ambil $ 1 untuk beli es krim dan permen. Kuambil $ 3, tetapi aku butuh $ 7 untuk beli model kapal itu! Aku yakin pak Edwards takkan perhatikan bila kuambil S 4 lagi. __________
Mengapa ia inginkan itu?
Keluargaku berada di rumah tante Anita dan paman Albert untuk makan malam. Aku suka ke sana karena masakannya lezat! Ia tahu bahwa kue coklat itu kesukaanku dan selalu ada tiap kali kami datang ke sana. Malam itu, makan malamnya begitu lezat! Spaghetti dan baso, ayam panggang, roti panggang bawang putih dengan banyak mentega, wortel dan brokoli rebus. Hmm... lezat-nya! Kumakan sampai kekenyangan. Aku malu, hampir tidak dapat berdiri 'tuk bantu ibu dan tanteku bawa piring kotor ke dapur! Ku lihat kue coklat besar akan dihidangkan sebagai makanan penutup! Ibuku telah tahu dan katakan bersabarlah sejenak. Tante setuju dan ia akan beriku sebagian kue 'tuk dibawa pulang. Tetapi aku tidak sabar dan katakan bahwa aku masih lapar. __________
Apa yang Teddy inginkan? Bagaimana sikap Patty hingga dapat terlihat lebih bertanggung jawab dan layak mempunyainya? Sungguhkah Patty perlukan hal itu? Apakah yang terjadi pada Patty bila selalu minta hal ini, dan orangtuanya tidak ijinkan? Bagaimana cara Patty redam keinginannya itu?
Apa yang Sylvia ingikan? Mengapa ia inginkan itu? Mengapa ia inginkan itu? Mengapa ibunya tak izinkan?
Apa ia membutuhkannya?
Apa yang Teddy lakukan untuk mendapatkannya?
Mengapa ibu suruh Sylvia untuk bersabar sejenak?
Apa yang terjadi bila ia melakukan hal itu?
Apa yang terjadi bila Sylvia mendapatkannya?
Apa yang Teddy lakukan untuk cegah dirinya berbuat sesuatu yang salah?
Bila kamu adalah Sylvia, apa caramu untuk cegah keinginanmu itu?
Kristen Sejati 23
Aktivitas 2 Lingkaran Untuk Berbagi Tujuan: Memotivasi murid-murid untuk saling membagi. Harap Andapun turut berpartisipasi dengan murid-murid. Bahan: Sepasang dadu 2 papan poster Spidol Petunjuk: Tuliskan pertanyaan berikut pada salah satu papan poster yang disandarkan pada kursi. Letakkan papan poster kedua di lantai dan kumpulkan semua murid di sekelilingnya. Beritahukan murid-murid untuk menuliskan 1 - 5 macam barang yang begitu diinginkan mereka atau mereka menginginkan orangtua membelikannya pada papan poster yang kosong. Setelah telah selesai, duduklah melingkar pada papan poster yang bertuliskan “Barang yang kuinginkan”. Setiap murid akan duduk membentuk lingkaran untuk melempar dadu pada poster itu. Angka yang muncul akan menentukan siapa yang akan menjawab pertanyaan yang mana. Bila jumlah dadu... Jawablah pertanyaan berikut... #1 Bagaimana perasaanku ketika melihat bahwa orang lain mempunyai barang itu dan aku tidak? (kamu)
24
#2
Inilah alasanku mengapa menginginkan barang itu karena… (orang yang duduk di sebelah kananmu)
#3
Apakah kehidupanku akan berubah bila mendapatkan barang itu? (kamu)
#4
Apakah kehidupanku akan berubah bila tidak mendapatkan barang itu? (pilihlah murid perempuan)
#5
Apakah aku sungguh memerlukan barang itu? Mengapa demikian? (pilihlah murid laki-laki)
#6
Jawablah pertanyaan # 10 dan # 11 (kamu)
#7
Bila orangtua tidak membelikanku barang itu, apakah alasan mereka? (pilihlah murid laki-laki)
#8
Bila orangtuaku tidak membelikan barang itu, apakah yang akan kulakukan? (orang yang duduk di sebelah kiri)
Kristen Sejati
#9
Apakah keinginanku untuk mempunyai barang itu membuat hati Allah senang? (orang yang duduk di seberang kamu)
# 10
Apakah yang dapat kupikirkan atau katakan untuk merasa cukup dengan apa yang telah kupunyai selama ini? (kamu)
# 11
Barang apakah yang benar-benar kuperlukan dan yang telah kupunyai? (kamu)
# 12
Hal apakah yang dapat kuperbuat untuk menunjukkan bahwa diriku tidak termasuk orang yang serakah? (kamu)
Setelah itu, berterima kasihlah kepada murid-murid yang telah berbagi pengalaman. Acungkan tinggi-tinggi poster “Barang yang kuinginkan” dan katakan kepada mereka bahwa mungkin barang yang tertera di papan itu begitu penting untuk dipunyai, tetapi ada yang lebih penting daripada semuanya itu, yaitu mempunyai Allah dalam hidup kita. Allah lebih berharga daripada apapun yang dapat ditemukan di dunia ini dan pengabdian-Nya, kasih-Nya, dan berkat-Nya adalah selamanya. Akhirilah dengan berdoa.
Kristen Sejati 25
26
Kristen Sejati
Orang Yang Kurang Beriman
4
Kitab Bacaan: Mat. 6:30-34; 8:23-27 Inti Pelajaran: Iman bukanlah yang dapat terlihat. Iman tidaklah merasa kuatir akan kehidupan sehari-hari. Iman adalah bersandar kepada Allah dalam segala hal. Tujuan Pelajaran: Memberitakan kesaksian iman. Ayat Hafalan: “Sebab hidup kami ini adalah hidup karena percaya, bukan karena melihat.” (2 Kor. 5:7)
Latar Belakang Alkitab
Iman Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. (Ibr. 11:1) Inilah kepercayaan yang teguh terhadap janji Allah, dan hasil tindakan yang sesuai dengan kepercayaan itu sendiri. Allah Yang Layak Dipercaya Alkitab telah mencatat banyak perihal Allah itu dapat dipercaya, tetapi semua penjelasannya hanyalah bayangan dari kenyataan. Sebagai contoh, Allah dijelaskan sebagai batu karang, benteng, pelindung. Bagaimana mungkin pikiran manusia dapat memahami dan berkomunikasi secara efektif dan tepat perihal kekuatan, kasih, dan hikmat dari Allah yang maha besar itu? Melalui Roh-Nya, sesungguhnya, apa yang dituliskan dalam Alkitab telah cukup untuk menunjukkan bahwa Allah itu dapat dipercaya, tidak berubah, dan juruselamat kita. Sekalipun banyak cara Allah untuk membantu di luar pengertian manusia, tetapi hendaknya kita beriman bahwa Allah dapat dipercaya dan bersandar penuh kepada-Nya.
Kristen Sejati 27
Mengenai Murid Anda Murid-murid pada usia 10 - 11 tahun masih berada pada ambang pemikiran abstrak. Maksudnya adalah mereka mulai berpikir dengan ide yang tidak nyata. Tunjukkan dalam cara yang nyata kepada mereka apa yang dimaksudkan dengan "beriman dalam menjalani hidup" dengan melakukan banyak latihan tentang tindakan iman. Sebagai contoh, tutuplah mata murid yang satu, dan mintalah murid lainnya untuk menuntun murid yang tertutup matanya dengan melewati berbagai rintangan. Beberapa murid mungkin akan mengira aktivitas ini menarik, tetapi sesungguhnya mereka akan merasa takut dan tidak berdaya dengan mata yang tertutup. Beritahukan mereka bahwa kita menghadapi hari esok bagaikan mata yang tertutup, dan Yesuslah yang berada di samping untuk menuntun kita. Bagilah pengalaman murid-murid yang mempunyai iman. Suatu contoh yang baik adalah saat memohon Roh Kudus. Ingatkan mereka bahwa memohon Roh Kudus memerlukan iman terhadap Allah. Bila kita yakin akan menerimanya, maka kita akan mendapatkannya.
Pemanasan Bahan: Potongan kain yang dapat menutupi mata murid-murid di kelas Petunjuk: Bantulah murid-murid ketika mereka saling menutupi mata masing-masing. Cobalah periksa, apakah penutup mata menutupi mata murid-murid dengan baik hingga mereka tidak dapat melihat untuk sementara waktu. Bantulah mereka yang tertutup matanya untuk menuju ke sudut ruangan yang lain, hadapkan mereka ke dinding, dan mintalah untuk menantikan tanda mulai dari Anda. Saat mereka mendengar tanda mulai dari Anda, mereka akan mempunyai waktu 1 menit untuk berjalan dari satu sudut ruangan yang satu ke sudut lainnya. Ingatkan mereka untuk berhati-hati. Sebelum Anda memberikan tanda mulai, pindahkan dengan perlahan kursikursi di kelas hingga menghalangi jalan mereka. Anda dapat menaruh rintangan lainnya, seperti tas sekolah, tong sampah, atau mungkin meja. Cobalah lakukan hal ini dengan cepat atau dengan meminta bantuan dari beberapa guru lainnya. Kemudian, berikan tanda mulai Anda, mundurlah ke belakang, dan perhatikan pergerakan murid-murid ke sudut ruangan lainnya. Ketika waktu telah tiba, mintalah murid-murid untuk mengangkat penutup mata mereka. Tanyakan kepada mereka apakah menemukan rintangan yang tidak terduga dalam perjalanan itu. Apakah rintangan itu mengejutkan mereka atau apakah mereka merasa bahwa tidak akan dapat menyeberang pada waktu yang telah ditentukan? Siapakah yang mengharapkan seorang penuntun jalan yang akan membantu mereka? Hubungkan aktivitas ini pada pelajaran yang akan diberikan dengan mengatakan bahwa kita menghadapi suatu hari yang baru dengan “mata yang tertutup.” Yang berarti, tidak seorangpun di antara kita yang mengetahui apa yang akan terjadi kepada kita atau apa yang akan kita hadapi. Sebaliknya, Tuhan Yesus berada di samping dan menjaga kita, sehingga kita tidak dibiarkan berjalan tanpa tujuan dan tidak berdaya. Yesus menghendaki kita untuk mengingat hal ini dan selalu mempunyai iman kepada-Nya.
28
Kristen Sejati
Cerita Alkitab Ceritakan hal berikut dengan jelas: 1. Allah akan menyediakan keperluan kita sehari-hari (Mat. 6:30-34) a. Tidak perlu merasa kuatir seperti halnya orang yang tidak mengenal Allah b. Carilah dahulu kerajaan Allah dan kebenaran-Nya 2.
32
Allah akan melindungi kita saat kesusahan (Mat. 8:23-27) a. Murid-murid menjadi takut b. Yesus tertidur c. “Mengapa engkau begitu takut?”
Ingatkan hal berikut: a. Allah mengetahui apa yang kita inginkan. b. Allah selalu menyediakan apa yang terbaik bagi kita. c. Hanya mereka yang tidak mengenal Allah mempunyai alasan untuk merasa kuatir. d. Allah ingin kita menggunakan waktu untuk mencari-Nya, dan bukannya larut dalam perasaan kuatir. e. Sekalipun kita tidak dapat melihat bagaimana Allah menghampiri kita, tetapi hendaklah percaya bahwa Ia adalah yang maha kuasa; inilah iman.
Pertanyaan Diskusi Yesus maupun murid-murid-Nya berada dalam situasi yang berbahaya. Mengapa reaksi mereka berbeda? (Yesus mempunyai iman dan mengetahui bahwa tidak ada sesuatupun yang perlu dikuatirkan atau ditakutkan. Sebaliknya, murid-murid-Nya menaruh keyakinan kepada apa yang terlihat di hadapan mereka. Mereka terlupa bahwa Bapa yang di surga sedang mengawasi mereka dan semua yang akan terjadi berada dalam kendali tangan-Nya.) Apakah rasa kuatir itu merupakan hal yang buruk? Bila bukan suatu dosa atau apapun, mengapa begitu buruk untuk seorang Kristen merasa kuatir? (Sebagai seorang Kristen, seharusnya tidak perlu merasa kuatir karena kita mempunyai Allah yang mengasihi, yang berkuasa melindungi dan yang menyediakan bagi kita. (1 Pet. 5:7) Ia hanya akan mengizinkan apa yang terbaik terjadi bagi kita. Kekuatiran akan mendatangkan bahaya yang dapat mengakibatkan keraguan dalam hati kita, dan inilah hal yang buruk. Kita dapat melupakan atau tidak percaya lagi terhadap kemampuan Allah untuk menolong kita. Keraguan menyebabkan kita mengatasi segala hal dengan kekuatan sendiri. Dan akhirnya, kita dapat berbuat sesuatu yang tidak menyenangkan hati Allah. Menurut kamu, bagaimana perasaan Allah ketika kita merasa kurang percaya kepada-Nya, dan lebih percaya kepada diri sendiri? Selain itu, kekuatiran akan menjadikan muka yang muram hingga kita kehilangan konsentrasi atau menjadi tegang. Kita mungkin menjadi frustrasi atau marah. Kekuatiran akan menganggu kesehatan, karena menyebabkan kita sulit tidur pada malam hari atau membuat perut terasa sakit.)
Kristen Sejati 29
Bagaimana bila sesuatu yang menakutkan atau yang buruk terjadi hingga kita sungguh ingin percaya dan bersandar kepada Allah, tetapi terlalu takut atau kuatir? Apakah yang seharusnya kita lakukan? (Bila suatu keadaan seperti di atas terjadi, maka kamu hendaklah berjaga-jaga terhadap pengujian imanmu ini; janganlah kesempatan ini membuat kamu meragukan kasih maupun kuasa Allah terhadap dirimu. Dalam 1 Kor. 10:13-14 dikatakan bahwa Allah tidak akan membiarkan kita dicobai melampaui kekuatan. Pada saat kita dicobai, Ia akan memberikan kepada kita jalan keluar, sehingga kita dapat menanggungnya. Jangan biarkan apapun yang terjadi menggoyangkan iman kita kepada Allah, seperti halnya yang terjadi dengan murid-murid ketika mereka merasa dan melihat ombak dan angin badai di tengah lautan. Bahkan bila kamu terlalu takut atau kuatir untuk percaya kepada-Nya, ingatlah perkataan Yesus, “Mengapa kamu begitu takut?” dan dengarkan suara-Nya yang menyakinkan, “Jangan takut, percaya saja!” (Mrk. 5:36)
Mengulang 1. Yesus tidak ingin kita merasa kuatir seperti siapa? (Orang yang tidak mengenal-Nya.) 2. Apakah yang menyebabkan kita menjadi tidak merasa kuatir? (Kita tidak perlu merasa kuatir, karena Allah mengetahui apa yang diperlukan dan akan menyediakannya bagi kita.) 3. Bagaimana cara mengetahui seseorang dapat bersandar kepada Allah untuk menyediakan dan melindunginya? (Kita dapat mengetahuinya dari apa yang Allah tuliskan dalam Alkitab, dari pengalaman orang lain, atau dari pengalaman pribadi.) 4. Yesus mengatakan bahwa ada dua hal yang lebih penting dari makanan, minuman, dan pakaian yang harus kita cari terlebih dahulu. Apakah dua hal itu? (Kerajaan Allah dan kebenaran-Nya.) 5. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya berada di tengah lautan, apakah yang membuat murid-murid-Nya begitu takut? (Angin ribut dan ombak yang dahsyat menerpa perahu mereka.) 6. Apakah yang Yesus perbuat saat badai itu mengancam perahu mereka? (Yesus sedang tertidur.) 7. Yesus maupun murid-murid-Nya berada dalam situasi yang berbahaya. Mengapa reaksi mereka dapat berbeda? (Yesus mempunyai iman dan mengetahui bahwa tidak ada sesuatupun yang perlu dikuatirkan atau ditakutkan. Sebaliknya, murid-murid-Nya menaruh keyakinan kepada apa yang terlihat di hadapan mereka. Mereka terlupa bahwa Bapa yang di surga sedang mengawasi mereka dan semua yang akan terjadi berada dalam kendali tangan-Nya.)
30
Kristen Sejati
Temuan Alkitab Misi Yang Tidak Mungkin! Beberapa peristiwa yang indah dan yang tidak mungkin telah terjadi terhadap umat Allah! Pilihlah 4 peristiwa. Lihatlah pada paragraf berikut untuk mengetahui apa yang akan terjadi. Lalu, isilah pada tempat yang kosong cara Allah menyelamatkan umat-Nya! _________________________________________________________________
_______________________________________________________________ _______________________________________________________________
Kristen Sejati 31
Aktivitas 1 Kesaksian Iman Pribadi
“Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau, dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau.” (Ibr. 13:5) Apa arti kalimat tersebut di atas buatmu? Dengan kata-katamu sendiri, jelaskan apa yang Allah katakan kepadamu dalam ayat tersebut. __________________________________________ __________________________________________ __________________________________________ __________________________________________ Sekarang, renungkan tentang hal yang Allah telah lakukan terhadapmu dan tentang kejadian di mana Ia telah membantumu. Pilihlah salah satu peristiwa dan tuliskan kesaksian pribadi tentang kejadian tersebut. __________________________________________ __________________________________________ __________________________________________ __________________________________________
32
Kristen Sejati
Aktivitas 2 Cerita Alkitab Tentang Iman Tujuan: Memotivasi murid-murid agar mempunyai iman kepada Allah. Bahan: Kartu indeks Petunjuk: Tuliskan 5 ayat Alkitab berikut pada 5 kartu indeks. Lalu, bagilah murid-murid ke dalam 5 kelompok. Berikan setiap kelompok satu kartu indeks dan beritahukan mereka untuk melihat ayat Alkitab yang dimaksud. Setiap kelompok akan membaca dan mempelajari ayat Alkitab yang diberikan dan kemudian melaporkan kesaksian iman tersebut di hadapan kelompok lainnya tanpa melihat pada Alkitab. Berikan waktu beberapa menit lamanya bagi setiap kelompok untuk menyiapkan pengalaman mereka. Ketika waktu telah berakhir, setiap kelompok akan bergiliran untuk datang ke depan kelas dan menceritakan kesaksian iman yang tertera dalam Alkitab. Mereka pun hendaknya menceritakan bagaimana tokoh Alkitab tersebut menunjukkan atau tidak menunjukkan iman mereka. Mat. 14:22-23 (Petrus berjalan di atas air) Mat. 15:21-28 (Kepercayaan perempuan Kanaan) 2 Raj. 4:1-7 (Kepercayaan seorang janda dan anaknya) Luk. 7:2-10 (Kepercayaan besar dari seorang Kapernaum) Mrk. 4:35-41 (Yesus meredakan badai)
Kristen Sejati 33
34
Kristen Sejati
Kudus, Kudus, Kudus!
5
Kitab Bacaan: Yes. 6:3; 2 Kor. 6:17-7:1; 1 Pet. 1:15-16; 2:9; 1 Kor. 3:16-17; 6:19-20 Inti Pelajaran: Allah itu kudus dan umat pilihanNya pun akan menjadi kudus. Tujuan Pelajaran: Mengejar kemurnian dan kekudusan. Ayat Hafalan: “Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri...” (1 Pet. 2:9a)
Latar Belakang Alkitab
Apakah Yang Dimaksud Dengan "Kudus" Itu? Kata “kudus” berasal dari bahasa Yunani “hagios”. Bila digunakan untuk menjelaskan Allah, kata ini menunjukkan kemurnian, kebesaran, dan kemegahanNya yang mutlak. Bila digunakan untuk menjelaskan manusia, kata ini berarti dipisahkan dari dosa dan dikuduskan bagi Allah. Pada Perjanjian Lama, Allah menyuruh umat pilihan-Nya untuk menjalani hidup yang kudus, sama seperti Dia adalah kudus. (Im. 11:44-45; 19:1; 20:7) Mereka memisahkan diri dari semua bangsa lain, termasuk segala perbuatan dosa mereka. Allah menginginkan umat pilihan-Nya menguduskan (menjadi sempurna dan mengabdikan) diri kepada Allah. Perintah yang Allah berikan kepada umat-Nya adalah cara Allah agar hidup mereka tetap kudus. Kekudusan akan menyatakan mereka sebagai umat pilihan Allah. Allah menuntut hal yang sama dari umat pilihan-Nya pada hari ini. Ia menginginkan agar semua yang telah dibaptis dalam nama-Nya (Yesus), kiranya dapat memisahkan diri dari kehidupan dosa dan mengejar kekudusan dengan cara berdoa dalam roh dan mematuhi perintah dan pengajaran-Nya yang terdapat dalam Alkitab.
Kristen Sejati 35
Bagaimana Kudusnya Allah Itu? Allah itu kudus, sempurna dan maha segalanya. Oleh karena hal inilah, tidak ada seorang manusiapun yang dapat melihat wajah Allah dan tetap hidup. (Kel. 33:20) Bila kemuliaan dan kebesaran dari kekudusan Allah meliputi kita, maka kita akan mati! (Ingatlah bagaimana reaksi Yesaya ketika dalam sebuah penglihatan, benarkah ia melihat Allah? - Yes. 6:5). Sekalipun demikian, Allah begitu mengasihi umat-Nya, karena kita adalah milik-Nya yang telah dibeli dengan darah-Nya yang kudus. Ia menginginkan kita menjadi serupa dengan diri-Nya, sekaligus selalu mendekatkan diri kepada-Nya. Tentu hal ini tidak mungkin dapat kita lakukan bila mengandalkan cara dan kemampuan manusia, tetapi bila kita bersikap rendah hati dan sudi, maka Allah akan menganugerahkan kekudusan-Nya kepada kita. Itulah sebabnya, Allah dengan murah hati memberikan firman dan Roh Kudus-Nya yang begitu berharga kepada kita. (Yoh. 17:17; Gal. 5:17; 2 Tes. 2:13) Firman Allah dan Roh Kudus akan mengajarkan, membimbing, dan membantu kita untuk menjadi kudus.
Mengenai Murid Anda Murid-murid setiap hari menghadapi situasi, ide, dan gambar yang tidak kudus melalui pengalaman mereka dari sekolah, teman, telepon, buku, musik, dan lain sebagainya. Ya, bahkan pada usia semuda ini! Untuk membantu murid-murid menghadapi semua tantangan ini dan menjadi kudus, Anda harus membuat mereka lebih sensitif terhadap hal yang tidak kudus atau tidak pantas. Salah satu cara adalah melatih mereka mengenali hal ini. Cara lain adalah mengembangkan kebiasaan bertanya pada diri sendiri apa yang Allah kehendaki tentang hal ini atau hal itu. Langkah-langkah ini akan membantu mengarahkan murid-murid untuk lebih berhati-hati dalam menjalani kehidupan sehari-hari mereka terhadap bahaya dosa dan ketidakkudusan di hadapan Allah. Tetapi, semua cara pencegahan ini bukan berarti murid tersebut tidak peduli untuk menjadi kudus dari dalam dirinya. Oleh karena itu, Anda harus mengingatkan pentingnya menjadi kudus dalam hati dan dalam pikiran, yaitu dalam keingingan dan pikiran mereka. Diskusikan dengan murid-murid mengenai benda, aktivitas, atau pikiran macam apakah yang mereka pikir atau ketahui adalah tidak kudus. Persiapkan pula dirimu untuk ditanyai dengan banyak pertanyaan seperti mengapa sesuatu itu tidak kudus, apa yang terjadi bila seseorang melakukannya, mengapa mereka tidak boleh melakukannya, bagaimana bila tidak ada cara untuk mengatasi tekanan dari teman, dan lain sebagainya. Semua pertanyaan ini adalah nyata dalam kehidupan dan mereka menaruh kepercayaan bila menanyakan hal ini kepada Anda. Yang terpenting dari hal ini adalah menjaga komunikasi yang terbuka dan bersikap jujur kepada mereka dan janganlah segera mempersalahkan mereka tanpa suatu alasan yang jelas. Janganlah takut untuk memberitahukan murid-murid tentang pandangan Alkitab atau akibat dari mengambil bagian dalam hal ini, tetapi lakukanlah dengan lemah lembut dan tulus hati. Berilah motivasi kepada murid-murid untuk dekat kepada Allah, dan jangan hanya memohon petunjuk Allah ketika sedang menghadapi masalah sulit. Dengan berbagi pengalaman pribadi atau orang lain akan membantu murid-murid memahami bahwa selama dekat kepada Allah, maka Ia akan menolong mereka untuk tetap kudus sehingga dapat memenuhi kehendak-Nya. Bila murid-murid mencari petunjuk-Nya, maka Ia akan sediakan jalan keluar bagi mereka.
36
Kristen Sejati
Pemanasan Bahan: 3 gelas kosong; biarkan gelas yang pertama tetap kosong, isilah gelas yang kedua dengan air dan gelas yang ketiga dengan air, pewarna makanan, kotoran, kerikil, dan potongan kertas. Petunjuk: Tempatkan dua gelas yang berisi air itu di atas sebuah meja dengan jarak sekitar 30 cm, lalu kumpulkan semua murid di sekeliling meja itu. Beritahukan bahwa salah satu gelas melambangkan Allah, sedangkan gelas lainnya melambangkan dunia. Gelas manakah yang dimaksud? (Kiranya mereka mengetahui bahwa gelas yang berisi hanya air melambangkan Allah). Bagaimana cara murid-murid dapat mengambil kesimpulan itu? Tunjukkan bahwa dunia ini telah dikotori oleh dosa, tetapi Allah itu kudus, bersih dan murni. Ingatkan bahwa isi dari kedua gelas itu begitu berbeda. Berikutnya, tempatkan gelas ketiga pada meja itu di antara kedua gelas tadi. Doronglah dengan perlahan gelas yang ketiga di antara kedua gelas tadi dan beritahukan kepada murid-murid bahwa gelas ini melambangkan umat Allah. Lalu, Allah menghendaki mereka seperti apakah? (Seperti Allah) Ingatkan bahwa Allah menginginkan umat-Nya menjadi seperti Dia, yaitu bersih dan jernih, murni dan kudus. Pelajaran hari ini akan menjelaskan mengapa dan bagaimana cara untuk menjadi seperti Dia.
Cerita Alkitab Ceritakan hal berikut dengan jelas: 1. Allah itu kudus (Yes. 6:3) 2. Umat Allah hendaklah kudus (1 Pet. 1:15-16; 2:9; 1Kor. 3:16-17; 6:19-20) 3. Janji Allah terhadap mereka yang mengejar kekudusan (2 Kor. 6:17-7:1) Ingatkan hal berikut: a. Kita hendaklah kudus karena Allah itu kudus b. Kita hendaklah kudus agar dapat melakukan pekerjaan Allah c. Kita hendaklah kudus karena kita adalah bait Allah d. Kita hendaklah kudus dalam segala perbuatan dan perkataan e. Kita dapat mengejar kekudusan dengan cara membaca Alkitab dan mematuhi ajaran-Nya, dengan berdoa, dan berjaga-jaga agar tetap murni.
Kristen Sejati 37
Pertanyaan Diskusi Seperti apakah “bersih” dan “murni” yang Allah ingin umat-Nya lakukan? (Jawaban bebas) Mengapa kita harus kudus? 1. Karena Allah itu kudus. Kekudusan adalah karakteristik yang akan menyatakan tingkat kesejatian suatu umat Allah. 2. Karena Allah telah memilih kita untuk mengabarkan injil keselamatan kepada orang-orang yang masih belum percaya. Sebagai duta Kristus, hendaknya kita nyatakan kemurnian dan kesempurnaan dari apa yang dikabarkan dan yang kita sembah. 3. Karena kita merupakan bait Allah. Allah berjanji untuk memberikan Roh KudusNya tinggal dalam diri kita, tetapi Ia tidak dapat tinggal dalam hati yang penuh dengan kejahatan dan dosa. Mengapa kita memerlukan Alkitab untuk mengejar kekudusan? (Alkitab adalah firman Allah. Segala pengajaran Alkitab berasal dari Allah. Oleh karena Allah itu sempurna dan kudus, maka cara terbaik untuk mengetahui bagaimana mengejar kekudusan adalah dengan melihat pengajaran yang Allah berikan kepada kita. Dari Alkitab, dapatlah diketahui hal apa saja yang Allah ingin kita lakukan dan hal apa saja yang dilarang, dan hal apa saja yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan-Nya - 2 Tim. 3:16-17; Mzm. 19:8-11.) Mengapa kita memerlukan Roh Kudus untuk mengejar kekudusan? (Kita mempunyai Alkitab untuk mengajari kita, sedangkan Roh Kudus akan membantu kita mengingat dan memahami apa yang telah kita baca serta memberikan kekuatan dan semangat untuk menjalani hidup secara benar. Roh Kudus pun akan membantu saat kita sedang berdoa kepada Allah - Yes. 11:2, Yoh. 14:25; 1 Kor. 2:7-12)
Mengulang
38
1.
Allah memerintahkan kita untuk mengejar kekudusan: __________. (c) a. karena Ia kudus; demikianpun dengan kita yang adalah umat pilihan-Nya b. sehingga kita dapat melakukan pekerjaan kudus c. a dan b benar
2.
Kita adalah umat __________, imamat __________, dan bangsa __________. (b) a. suka memilih, yang benar, yang makmur b. yang terpilih, yang rajani, yang kudus c. pilihan, yang kudus, yang rajani
3.
Umat pilihan Allah telah dikuduskan oleh __________. (a) a. darah Yesus Kristus b. air yang kudus dan hidup c. para hamba pilihan
Kristen Sejati
4.
Setelah dibaptis, bagaimana kita mengejar kekudusan? (Membaca Alkitab, mematuhi segala pengajaran-Nya, dan berdoa)
5.
Kita hendaklah menjaga diri agar tetap murni sehingga __________ dapat tinggal dalam hati kita. (Roh Kudus)
Aplikasi Kehidupan Sepulang dari sekolah, Stephanie dan Lewis berjalan kaki pulang ke rumah. Di tengah perjalanan, mereka melihat beberapa teman Lewis dari kejauhan seperti Roger, Sam, Edwin dan Oliver. Mereka sedang berbicara dengan beberapa anak yang tidak dikenali oleh Stephanie maupun Lewis. Lalu, Stephanie dan Lewispun segera menghampiri mereka. Ternyata, mereka mendapati bahwa anak-anak yang tidak dikenal mereka itu sedang merokok dan berkata-kata dengan keras dan kotor. Lewis segera berkata kepada Stephanie, “Steph, menyeberanglah!” Tetapi sebelum mereka sempat menyeberang, teman-teman Lewis itu telah melihat dan memanggil keduanya. Lewispun berpura-pura tidak mendengarnya dan tetap berjalan bersama dengan adiknya. Kemudian, salah seorang anak yang tidak dikenal itu berteriak, “Hey, Lewis Chang!” Stephanie menatap kakaknya dengan perasaan takut. “Lewis, apakah kamu kenal anak-anak ini?” tanya adiknya dengan takut. “Tidak, jangan menoleh kepada mereka dan tetaplah berjalan. Kita akan baik-baik saja,” nasihat Lewis kepada adiknya yang terdengar berani dan meyakinkan, padahal ia sendiri pun merasa takut. Hari berikutnya di sekolah, teman Lewis mendekatinya. “Hey, Lewis!” panggil Roger, “Apakah kemarin kamu tidak melihat kami di sudut jalan? Kami berteriak keras untuk memanggilmu! Atau kamu terlalu sibuk mengawal adikmu?” Murid lainnya pun tertawa mendengar gurauan Roger. “Hey, hentikan!” jawab Lewis. “Aku tidak suka kamu mengolok-olok adikku.” “Tenanglah Lewis! Kami hanya bercanda. Sekarang, cobalah tebak apa yang terjadi kemarin! Kami bertemu dengan beberapa anak dari wilayah yang lain. Wah, mereka hebat sekali!” “Yah,” jawab Edward. “Mereka mengajari kami semua hal luar biasa yang mereka telah lakukan sebelumnya. Benar-benar hal yang menarik!” “Yah, memang hebat, teman-teman,” jawab Lewis. “Ayo, Oliver, atau kita akan terlambat untuk mengikuti kelas IPA.” Ketika Oliver dan Lewis berjalan menuju kelas IPA, Oliver memberitahu Lewis hal lain yang mereka lakukan ketika bertemu dengan anak-anak dari wilayah lain itu. “Aku sebenarnya mengira mereka menakutkan,” kata Oliver. “Tetapi barang yang mereka bicarakan tampaknya benar-benar hebat! Aku tidak dapat percaya murid-murid seusia kita akan melakukan hal itu!” “Hal apa?” tanya Lewis. “Yah, seperti… merokok? Maksudku, asap barang itu begitu memusingkanku, tetapi mereka tampak hebat, Lewis! Bahkan beberapa dari mereka pernah minum minuman keras!” Lewis mengetahui bahwa Oliver benar-benar tertarik terhadap anak-anak itu.
Kristen Sejati 39
“Mau tahu lagi hal lainnya?” tanya Oliver dengan bersemangat. “Mereka pernah menghubungi layanan 600!” Oliver menunjukkan secarik kertas dari saku celananya. “Apakah pernah melihat sebelumnya? Mereka katakan bila kamu menghubungi nomor ini, maka kamu akan mendengar banyak hal yang lebih menarik lagi.” Lewis menatap pada secarik kertas itu. Kertas itu berisi salah satu nomor layanan 1-(600). Orangtua Lewis telah mengingatkannya untuk tidak menhubungi nomor layanan seperti itu. Nomor itu adalah nomor yang akan menghabiskan banyak biaya. Orangtua memberitahukan Lewis bahwa pelayanan yang ditawarkan tidaklah sesuai bagi umat Kristen. “Oliver, kamu tidak akan melakukan hal-hal yang anak-anak itu ceritakan, bukan?” “Oh, tentu saja tidak! Apakah kamu gila, Lewis? Orangtua akan menghukumku seumur hidup! Aku kira anak-anak itu sungguh tidak bermoral lagi; untuk apa aku melakukan hal seperti itu? Bukankah aku ini anak yang paling hebat di lingkungan ini?” kata Oliver sambil membusungkan dadanya dan berjalan seperti seorang pria yang gagah. Lewispun tertawa melihat kegilaan temannya itu. Di dalam kelas, Lewis teringat tentang nomor layanan yang Oliver sempat perlihatkan kepadanya. Sekalipun Lewis hanya melihat sekejap, tetapi karena nomor layanan itu mudah untuk diingat, maka nomor itu melekat dalam pikirannya. Ketika Lewis dan Stephanie sampai di rumah, sang ibu telah meninggalkan sebuah pesan yang dilekatkannya pada bagian depan kulkas. “Anak-anak. Ayah mengantar Courtney ke dokter gigi dan ibu sedang merangkai bunga di sekolah. Setelah menyelesaikan pekerjaan rumah, makan malamlah terlebih dahulu. Makanan terdapat dalam oven, ibu akan berkebaktian pukul 7 malam. Sayang, sang ibu.” Setelah selesai menikmati makanan ringan, Lewis dan Stephanie mengerjakan pekerjaan sekolah mereka. Ketika Lewis sedang belajar, nomor layanan yang Oliver perlihatkan tetap melintas dalam pikirannya. Lewis membayangkan hal menarik apa yang akan dapat ia dengar bila menghubungi nomor layanan itu. Mungkin, ia harus menghubungi untuk mengetahuinya, kata Lewis pada dirinya sendiri. Lewis meletakkan pensilnya dan pergi ke dapur untuk memastikan Stephanie tidak berada di sana, dan ia segera menghubungi nomor layanan itu. Ketika mendengar nada sambung, jantungnya berdegup dengan keras. Sebuah suara dari mesin penjawab menyambutnya dan mulai mengeluarkan sejumlah kata kotor yang mengejutkan yang seharusnya tidak pantas didengarkan oleh Lewis. Tetapi, ia tidak segera meletakkan gagang telepon, tetapi karena begitu terkejutnya, ia tetap saja mendengarkannya! “Lewis, kamu sedang berbicara dengan siapa?” tanya Stephanie ketika ia sedang mengambil sebuah gelas dari lemari. Lewis hampir saja menjatuhkan gagang telepon itu karena begitu terkejutnya. Segera ia menaruh gagang telepon itu. Jantungnya serasa dalam tenggorokannya. “Tidak dengan siapa-siapa, Steph! Mengapa pula kamu mengawasiku seperti itu, hah?” jawab Lewis dengan keras. Stephanie melihat kepada Lewis dengan terkejut. “Lewis, ada apa dengan dirimu? Aku tidak sedang mengawasi dirimu. Aku telah mengulangi pertanyaan yang sama sebanyak 3 kali sebelum akhirnya kamu menjawabku! Kepada siapapun kamu berbicara, kamu pasti begitu tertarik dengan apa yang mereka katakan!”
40
Kristen Sejati
Lewis merasa tidak pantas telah berkata begitu keras terhadap Stephanie. Ia merasa lebih buruk lagi perihal menghubungi nomor layanan itu. Ia masih dapat mendengar sebuah suara dan mengingat apa saja yang dikatakan. Jum'at malam itu ada kebaktian, Lewis duduk selama kebaktian berlangsung, tetapi tidak dapat mendengarkan sepatah katapun dari apa yang disampaikan oleh pendeta! Suara dari telepon itu selalu teringat dan terbayang dalam pikirannya. Ketika tiba saatnya untuk berdoa, Lewis tidak dapat berkonsentrasi. Ia hanya dapat berlutut seperti sebuah patung kayu. Pada keesokan malamnya, setelah hari Sabat, sang ayah dan ibu bertanya kepada Lewis dan adik-adiknya, apakah ingin mengunjungi keluarga Gustavo. Gustavo adalah salah seorang teman baik Lewis, tetapi Lewis merasakan sakit seharian di gereja. Lewis memberitahukan orangtuanya bahwa ia tidak merasa sehat, sehingga mereka membiarkannya tinggal di rumah seorang diri. Setelah seluruh keluarganya pergi sekitar 1 jam lamanya, Lewispun mulai teringat lagi tentang nomor layanan 600 itu. Lewis hanya seorang diri di rumah saat itu, tentu tidak ada seorangpun yang akan mengetahui bila ia menghubungi nomor itu sekali ini saja. Ia segera mendekati telepon, mengangkat gagangnya dan mulai memutar,”1..6..0..0..” Renungkan pertanyaan berikut: 1. Lewis melakukan sesuatu yang “mengotori” kemurnian pikiran dan hatinya serta berpengaruh banyak terhadap dirinya. a. Bagaimana cara pikiran dan hatinya “dikotori”? b. Bagaimana hal ini mempengaruhi dirinya? 2. Apakah yang harus Lewis lakukan sekarang? 3. Ketika kamu menghadapi godaan seperti ini, bagaimana kamu dapat mengalahkannya dan menjaga dirimu tetap kudus?
Kristen Sejati 41
Aktivitas 1 Katakan 'Tidak' Kepada Kecemaran
_________________________
_________________________
_________________________
_________________________
________________________________________
42
_________________________
_________________________
_________________________
_________________________
Kristen Sejati
Aktivitas 2 Satu Tubuh Yang Menjadi Bait Allah Yang Baik Akan… Bahan: Buku Aktivitas Murid Alkitab Pensil 5 lembar karton Stabilo Pensil warna Gunting Petunjuk: Sebelum aktivitas dimulai, beritahukan kepada setiap murid bahwa tubuh mereka merupakan bait bagi Roh Kudus. Sebelum Roh Kudus dapat masuk dan tinggal di dalamnya, mereka hendaklah mempersiapkan diri untuk menyambut-Nya. Setelah Roh Kudus datang, mereka hendaknya menjaga tubuh mereka agar tetap ramah dan menyenangkan hingga Roh Kudus akan tetap ingin tinggal. Beritahukan kepada murid-murid bahwa Anda mempunyai sebuah daftar ayat Alkitab yang akan memberitahukan bagaimana cara menjaga tubuh mereka agar tetap ramah dan menyenangkan bagi Roh Kudus. Bagian # 1 Bacalah setiap ayat di hadapan murid-murid dan biarkan mereka berlomba menemukan letak ayat itu. Barangsiapa yang pertama kali menemukannya hendaklah berdiri dan membaca ayat itu dengan suara yang keras dan kemudian menentukan bagian tubuh manakah yang sedang dibicarakan oleh ayat itu: Apakah mata, telinga, mulut, hati, atau pikiran? (Murid lainnya akan menggambar bagian tubuh yang tepat pada sebelah ayat itu.) Bagian # 2 Setelah semua ayat Alkitab ditemukan, bagilah murid-murid menjadi 5 kelompok. Setiap kelompok akan bertanggung jawab untuk membuat sebuah poster yang mewakili sebuah bagian tubuh yang baik dan menyenangkan. Kelompok itu hendaklah menggunakan ayat yang tepat untuk membantu mereka menjelaskannya. Dengan kata lain, seperti apakah sebuah bagian tubuh yang baik dan menyenangkan itu akan bersikap? Mereka dapat menghias atau menggambar poster itu sesuai dengan keinginan mereka. Kebutuhan minimal untuk membuat poster adalah: Nama dari bagian tubuh Penjelasan tentang apa yang boleh atau tidak boleh dilakukan atau diinginkan oleh bagian yang baik dan menyenangkan itu. Ketika semua telah selesai, tempatkan poster itu berdampingan dan biarkan mereka saling melihat hasil pekerjaan murid lainnya. Lalu, berilah ucapan selamat kepada setiap peserta yang dapat bekerja sama dengan kelompoknya hingga menghasilkan bagian tubuh yang menyenangkan dan ramah. Akhirilah dengan berdoa.
Kristen Sejati 43
Daftar Ayat Alkitab: ___ Ams. 4:20 ___ Mzm. 66:16-17 ___ Mzm. 119:15 ___ Kis. 15:12 ___ Mzm. 19:15 ___ Mzm. 119:36
44
Kristen Sejati
___ Flp. 4:8 ___ Mzm. 35:28 ___ Kis. 8:28; 13:15 ___ 2 Kor. 4:18 ___ Ams. 5:25 ___ Yoh. 10:27
___ Ams. 8:32-33 ___ Ul. 11:18-20 ___ Mzm. 119:171-172 ___ Mat. 6:22 ___ Kis. 17:21
Kasih Persaudaraan
6
Kitab Bacaan: Kej. 13:1-17; 45:4-11 Inti Pelajaran: Allah inginkan kita hidup rukun dengan saudara-saudari seiman lainnya. Tujuan Pelajaran: Dapat mengurangi kebiasaan berdebat di antara saudara-saudari seiman. Ayat Hafalan: “Sungguh, alangkah baiknya dan indahnya, apabila saudara-saudara diam bersama dengan rukun!” (Mzm. 133:1)
Latar Belakang Alkitab
Abram Dan Lot Setelah kematian ayah Lot, Abram membawa keponakannya itu menjadi bagian keluarganya. Melalui berkat Allah, Abram menjadi seorang yang begitu kaya dalam ternak, emas maupun perak. (Kej. 11:28; 12:4; 13:1-2) Kehidupan Lot pun turut berkelimpahan. Harta kepunyaan Lot dan pamannya, Abram, begitu banyaknya hingga tanah yang mereka tempati tidak lagi dapat menampung kawanan ternak mereka. (Kej. 13:5-6) Yusuf Dan Saudara-Saudaranya Pada masa mudanya, Yusuf pernah dipaksi untuk melepaskan pakaian indahnya, dirinya dimasukkan ke dalam sumur, lalu dirinya dijual kepada para pedagang yang lalu di tempat itu. Semua hal yang Yusuf alami ini dilakukan oleh saudara-saudaranya. Yusuf dibawa keluar dari tanah kelahirannya dengan paksa dan dijual kembali kepada seorang Mesir, dan akhirnya dijadikan seorang budak di Mesir. Yusuf berulangkali mengalami godaan dan tantangan hidup. Ia hidup di antara orang-orang yang memandang rendah dirinya sebagai keturunan orang Ibrani, di negeri yang penuh dengan penyembahan berhala dan tidak bermoral. Ia difitnah dan dibuang ke dalam penjara. Selama masa yang panjang di Mesir itu, Yusuf mempunyai waktu yang banyak untuk merenungkan apa yang telah diperbuat oleh saudara-saudaranya terhadap dirinya pada masa yang lalu. Setelah beroleh kedudukan yang tinggi, Yusufpun berkuasa melakukan apa saja yang dikehendakinya terhadap saudara-saudaranya itu. (Kej. 37-41)
Kristen Sejati 45
Mengenai Murid Anda Murid-murid yang berusia 10 - 11 tahun belumlah dapat memahami pandangan abstrak seperti kasih. Mereka telah sering mendengar kata ini, dan mungkin saja baru pada tahap mulai memahami tentang makna kasih itu. Anda akan temukan bagaimana murid-murid melakukan candaan tentang cinta di antara anak laki-laki dan anak perempuan. Anda pun akan temukan bahwa murid perempuan di kelas akan mempunyai ide romantis tentang cinta. Anak laki-lakipun akan mengembangkan ide tersebut, tetapi agak terlambat bila dibandingkan dengan anak perempuan. Pandangan romantis murid-murid tentang cinta adalah alamiah. Pada awalnya memang demikian, tetapi akan berkembang dan menguasai seluruh kehidupan mereka kelak. Anda dapat membantu murid-murid dalam menerima pelajaran ini dengan memberi penjelasan tentang pandangan abstrak dari kasih dalam bentuk yang lebih nyata. Mintalah kepada mereka untuk menemukan bentuk kasih dalam 2 cerita berikut, termasuk dalam kehidupan nyata. Bandingkan penyataan kasih dengan penyataan yang bukan kasih. Mintalah murid-murid untuk membayangkan bagaimana bila Abraham dan Yusuf tidak memperlihatkan kasih mereka, sikap seperti apakah yang akan kita dapatkan? Akhirnya, Anda perlu menanyakan tentang apa yang mereka dapat perlihatkan untuk mengasihi satu sama lainnya. Mintalah mereka menuliskan secara jelas, apakah yang mereka dapat lakukan untuk bersikap lebih baik terhadap teman sekelas? Sebagai contoh: Tidak memusuhi teman sekelas, atau meminta teman sekelas itu untuk bergabung dalam permainan.
Pemanasan Mintalah setiap murid untuk menuliskan 5 tim olahraga (basket, voli, renang, bulu tangkis, sepak bola, dan lain sebagainya) pada papan tulis. Lalu, murid-murid hendaklah menyebutkan jumlah pemain dalam setiap tim olahraga itu di sebelah jenis olahraganya. Tunjukkan kepada setiap murid bahwa, sekalipun setiap tim terdiri dari banyak orang, tetapi mereka harus bekerja sama untuk mencapai satu tujuan bersama, yaitu kemenangan. Ingatkan kepada setiap murid bahwa tim pemenang adalah tim yang paling kompak. Mintalah kepada setiap murid untuk membayangkan seperti apa jadinya bila dalam sebuah tim tidak ada kesatuan. Masalah seperti apakah yang mungkin mereka akan hadapi? Beritahukan kepada mereka bahwa ada suatu tim yang terdiri dari satu juta lebih anggotanya. Tahukah mereka tim apakah itu? Tim itu terdiri dari mereka, kamu, dan aku! Kita adalah satu tim, yaitu keluarga Allah, yang terdiri dari saudara-saudari seiman dalam Kristus! Kita semua berada dalam tim yang sama dan bergerak menuju tujuan yang sama pula, yaitu hidup kekal dalam kerajaan surga! Allah kita, Yesus Kristus adalah kapten dari tim itu. Ia menginginkan kita semua dapat hidup rukun seorang dengan yang lainnya. Kadang, kita memerlukan bantuan dari saudara-saudari seiman. Kadang, kitapun perlu mengalah terhadap mereka demi menjaga kesatuan dan kedamaian. Tidaklah mudah untuk mengejar kesatuan dan kerukunan. Tetapi kita dapatlah yakin bahwa Allah akan memberkati bila kita melakukan yang terbaik dan mencobanya.
46
Kristen Sejati
Cerita Alkitab Ceritakan hal berikut dengan jelas: 1. Abram dan Lot (Kej. 13:1-17) a. Abram lebih dahulu mendekati Lot (Kej. 13:5-8) b. Abram bersikap rendah hati dan mempersiapkan diri untuk menjadi nomor dua (Kej. 13:8-12) 2. Yusuf dan saudara-saudaranya (Kej. 45:4-11) a. Yusuf mema'afkan dan menenangkan hati saudara-saudaranya (Kej. 45:46) b. Yusuf bersikap rendah hati dan memberikan hormat bagi Allah (Kej. 45:7-8) c. Yusuf membantu keluarganya (Kej. 45:9-11) Ingatkan hal berikut: a. Abram dan Yusuf mengetahui pentingnya hidup rukun dalam sebuah keluarga b. Abram dan Yusuf bersikap rendah hati demi menjaga perdamaian c. Abram dan Yusuf meletakkan kepercayaannya terhadap pengaturan Allah d. Allah memberkati Abram dan Yusuf
Pertanyaan Diskusi Abram lebih kaya daripada Lot dan Yusuf lebih berkuasa daripada saudarasaudaranya. Mereka berdua dapat memperlakukan saudara mereka sesuka hati mereka. Tetapi, mengapa mereka tetap memperlakukan saudarasaudaranya dengan baik? (Jawaban bebas) Bagaimana cara Allah memberkati Abram dan Yusuf yang berusaha tetap hidup rukun dengan saudara-saudaranya? (Allah menyertai mereka hingga kedamaian dan kerukunanpun dapat dipertahankan dalam keluarga. Allah pun meyakinkan Abram akan berkat yang dijanjikan-Nya, demikianpun dengan Yusuf yang bersatu kembali dengan ayah dan keluarganya.) Dari pelajaran pada hari ini, apa yang kita perlukan untuk dapat hidup rukun seorang dengan yang lainnya? (Demi terjaganya kesatuan dan kerukunan hidup, kita perlu menerapkan terlebih dahulu jalan orang lain daripada jalan kita. Jadi, sebagai pengganti jalan yang kita sukai atau ingini, kita memandang positif jalan tersebut dapat menguntungkan orang lain dan biarkan hal ini terlebih dahulu diterapkan daripada jalan kita.)
Kristen Sejati 47
Mengulang 1. Ketika gembala Abram dan gembala Lot mulai bertengkar, apa yang Abram lakukan? (c) a. Abram menghukum keponakannya karena tidak mengajarkan gembalanya cara yang lebih baik. b. Abram memanggil Lot ke dalam tendanya dan meminta keponakannya itu untuk segera berkemas dan pergi dari kediamannya. c. Abram mendekati Lot dengan rendah hati dan mencoba menyelesaikan masalah itu. 2. Bagaimana Abram menunjukkan kerendahan hati dan imannya kepada Allah? (a) a. Abram bersedia menjadi nomor dua, karena ia mengetahui bahwa Allah akan menyediakan segalanya sama seperti yang telah dialaminya pada masa yang lalu. b. Abram mengatakan kepada Lot bahwa ia berkuasa dan memilih tanah yang terbaik terlebih dahulu. c. Abram membiarkan Lot memilih dahulu dan mengatakan kepadanya untuk tidak pernah melupakan betapa baik pamannya itu dan betapa besar pengorbanan yang telah diberikannya. 3. Dengan mempertimbangkan apa yang saudara-saudaranya telah perbuat pada masa yang lalu dan kekuasaan yang ada padanya sekarang, apakah yang mungkin Yusuf lakukan terhadap saudara-saudaranya itu? (Yusuf dapat saja melemparkan mereka ke dalam penjara atau menyiksa mereka, dan lain sebagainya.) 4. Bagaimana Yusuf memperlakukan saudara-saudaranya tanpa mengingat apa yang mereka telah perbuat terhadapnya pada masa yang lalu? (Berikan 3 hal) (Yusuf mema'afkan saudara-saudaranya; Yusuf menenteramkan saudarasaudaranya dengan memberitahukan untuk tidak memikirkan hal yang telah lalu; Yusuf membantu saudara-saudaranya untuk dapat keluar dari kemiskinan.) 5. Bagaimana Abram dan Yusuf diberkati dalam usaha mereka? (b) a. Allah memberikan Abram banyak anak laki-laki dan Yusuf menjadi orang kedua di bawah Fira'un. b. Allah mengatakan sekaligus meyakinkan Abram terhadap janji dan berkatNya. Yusuf mendapatkan kebahagiaan bersama dengan ayah dan keluarganya. c. Allah menolong Abram untuk mengambil semua harta Lot dan membantu Yusuf membalas dendam terhadap saudara-saudaranya.
48
Kristen Sejati
Aplikasi Kehidupan J.J. telah lama tidak hadir beribadah di gereja, karena ia tidak begitu menyukainya. Sang guru menguatirkan keberadaan muridnya ini dan mencari jalan agar J.J. dapat berkebaktian kembali di gereja. James mengetahui bahwa J.J. begitu menyukai bermain bola basket. Jadi, ia mengundang J.J. untuk datang bermain dengan anak-anak yang lain setelah kebaktian. J.J.pun tertarik dan setuju untuk hadir di gereja. Ketika J.J. muncul, James mengetahui bahwa J.J. telah berubah banyak sejak ia berhenti berkebaktian. Ia serupa dengan seorang penjahat jalanan kecil. Ia tampaknya tangguh dan sering mengeluarkan perkataan yang kasar. Ketika sedang bermain bola basket, ia beraksi seperti seorang bintang, menunjukkan segala teknik cepat dalam mengolah bola basket, penuh strategi dan bermain seolah-olah hanya dirinyalah yang berada dalam tim itu. Saat istirahat, Kevin dan Gustavo mulai mengeluh tentang J.J. “Ia kira hanya dirinya yang begitu hebat,” kata Kevin dengan kesal karena J.J. telah mengambil bola basket untuk ketiga kali dari padanya. “Aku menyukai permainan bola basket sebelum ia ikut serta dalam permainan ini,” kata Gustavo dengan kencang, sambil menggosok sikunya yang memar. (Gustavo begitu marah karena J.J. menjatuhkannya ke lapangan dengan sengaja ketika ia mencoba melemparkan bola basket itu ke dalam keranjang.) “Hai, apa yang kalian sedang bicarakan?” tanya Stephanie ketika ia mendekati Kevin dan Gustavo. “Itu, si J.J. atau siapalah namanya yang sedang memamerkan kehebatannya! Cobalah lihat, ia terus memegang bola...“ kata Kevin dengan kesal. “...mendorong siapa saja ke samping!” sahut Gustavo dengan marah. “Tenanglah... seharusnyakah kalian membicarakannya seperti itu? Bukankah J.J. juga anggota gereja kita,” kata Stephanie. “Memangnya kenapa?” sahut Kevin dengan tidak sabar. “Apakah maksudmu dengan 'memangnya kenapa'?” sahut Stephanie. “Apakah kamu tidak ingat, James memberitahukan bahwa kita sesama anggota adalah satu tubuh dalam Kristus? J.J. telah lama tidak hadir dalam kebaktian, seharusnya kita menyambutnya, dan bukan memusuhinya.” “Stephanie, kamu tidak tahu betapa jahatnya ia ketika kami sedang main!” bantah Gustavo. Stephaniepun terdiam sejenak karena tidak tahu lagi apa yang harus dikatakannya. Kevin menarik baju Gustavo. “Kita lebih baik segera kembali. Permainan sudah dimulai. Sampai nanti, Stephanie,” kata Kevin sambil lalu dari hadapan Stephanie. Lalu, kedua anak itu kembali memasuki lapangan. Malam itu, ketika Gustavo dan Kevin berada di atas tempat tidur, mereka sedang merenungkan hal yang sama yang Stephanie tadi katakan. Gustavo belum dapat menerima kenyataannya, bagaimana mungkin J.J. dan dirinya dapat berteman. Gustavo tidak dapat membayangkannya, tetapi ia mengetahui bahwa Stephanie mempunyai pendapat yang baik. Gustavo pun mengetahui bahwa Allah menginginkan agar semua anak-Nya dapat menjalani hidup damai dan saling mengasihi.
Kristen Sejati 49
Kevinpun sedang merenungkan bahwa betapa beruntungnya Allah telah memilih ia dan ibunya untuk masuk ke dalam gereja-Nya yang sejati. Kevin pun menyadari bahwa adalah anugerah bila ia dan ibunya dapat hadir di gereja setiap hari Sabat. Kevin mulai memaklumi bahwa J.J. telah kehilangan semua berkat ini, karena dirinya telah lama tidak berkebaktian. Kevin segera bangun dari tempat tidurnya dan berdoa di lantai. Ia memohon agar Allah mengampuninya karena telah bersikap marah terhadap J.J. Di sisi lain dari kota itu, Gustavo pun telah bangun dari atas tempat tidurnya dan sedang memohon Allah mengampuni sifat cepat marahnya dan kata-kata kasarnya yang telah dikatakannya tadi. Kedua anak ini memohon agar Allah menolong mereka menunjukkan kasih persaudaraan kepada J.J., sehingga mereka dapat menolong J.J. berkebaktian sekaligus menjadi bagian dari keluarga Allah kembali. Renungkan pertanyaan berikut: 1. Mengapa Gustavo dan Kevin marah kepada J.J.? 2. Mengapa mereka ingin mengubah amarah mereka menjadi kasih persaudaraan? 3. Gustavo merasa sulit mempercayai bahwa ia dapat berteman dengan J.J. hingga ia mohon bantuan Allah. Pernahkah kamu merenungkan hal yang tidak mungkin untuk dapat berteman dengan seseorang dan memohon bantuan Allah? Apakah yang terjadi? 4. Bagaimana pendapatmu tentang keinginan Kevin dan Gustavo untuk menunjukkan kasih persaudaraannya akan mengubah sifat dan sikap mereka terhadap J.J. itu? 5. Apakah reaksi J.J. menghadapi perubahan sifat dan sikap Kevin dan Gustavo?
50
Kristen Sejati
Aktivitas 1 Berhenti, Renungkan Dan Mengalah!
Ef. 4:26 :21 Rm. 12 7 Rm. 12:19 :1 1 Yoh. 3 Rm. 12:14 Rm. 12:18
Rm .
12:10 Mat. 5:9 2:17 R m. 1
Kristen Sejati 51
Aktivitas 2 “Dalam Posisi Mereka…” Tujuan: Melatih kasih persaudaraan ketika kita sedang marah terhadap saudara-saudari seiman di gereja. Bahan: Lembar skenario Petunjuk: Dalam aktivitas ini, murid-murid akan mempertunjukkan sebuah drama yang menggambarkan kerukunan di antara saudara-saudari yang berada dalam kesukaran. Setiap kelompok harus mencoba menempatkan diri mereka pada posisi tokoh yang ada, lalu berusaha mendapatkan sebuah cara untuk mengatasi situasi itu dengan semangat kasih persaudaraan. Kelompokkan murid-murid menjadi 2 murid setiap kelompoknya. Biarkan setiap murid berkumpul dengan pasangannya dan berikan lembaran skenario. Berikan mereka beberapa menit lamanya untuk membaca skenario itu sambil memikirkan sebuah jawaban yang mungkin. Pertanyaan yang ada untuk membantu mereka menemukan sebuah cara yang tepat dan damai. Setiap kelompok hendaklah dapat menyatakan sebuah percakapan sederhana sehingga mereka mengetahui apa yang harus dikatakan. Setelah setiap kelompok selesai pada gilirannya, bicarakan tentang pentingnya persatuan di antara saudara-saudari dalam Kristus. Beritahukan bahwa ketika kita bersatu dan saling mengasihi, maka orang lain dapat mengatakan bahwa kita adalah pengikut Kristus. (Yoh. 13:34-35) Akhirilah dengan berdoa. Lembar Skenario # 1 Saat makan siang, Gustavo telah mendapatkan bekal makanannya yang kemudian ditaruhnya di samping agar ia dapat bermain dengan seorang teman. Kevinpun keluar dari kelas dengan terlambat dan ternyata tidak ada lagi makanan yang tersisa. Salah seorang ibu melihat Kevin dan juga piring yang ditaruh oleh Gustavo yang tampaknya belum tersentuh dan memberikannya kepada Kevin. Ketika Gustavo kembali, ternyata bekal makanannya telah hilang! Gustavo bertanya ke sana ke mari dan seorang anak menunjuk Kevin yang sedang makan dengan senang. Gustavo menjadi lapar dan marah. Renungkan... Bila kamu adalah Gustavo, bagaimanakah perasaanmu? Bila kamu adalah Kevin, bagaimanakah perasaanmu?
52
Kristen Sejati
Lembar Skenario # 2 Stephanie sedang terburu-buru untuk pergi bermain di luar. Ia minta Lewis agar mau meminjamkan pelindung bisbolnya. "Silahkan Stephanie, pelindung bisbolnya berada di atas bukunya," kata Lewis. Lalu, Lewis pun mengingatkan Stephanie untuk tidak membuat berantakan pada mejanya, karena ia sedang mengerjakan sebuah tugas. Lewis memasuki kamarnya setelah Stephanie pergi dan mendapati segala buku yang berserakan di lantai berikut kertas tugasnya. Ketika Lewis sedang membereskan segala bukunya, Stephanie masuk kembali untuk minta pinjam topinya pula. Lewispun menjadi marah. Renungkan... Bila kamu adalah Lewis, bagaimanakah perasaanmu? Bila kamu adalah Stephanie, bagaimanakah perasaanmu? Lembar Skenario # 3 Di gereja, Hua Jeng meminjamkan sweater kesayangannya kepada Judy karena ia mendapati Judy yang sedang kedinginan. Saat istirahat makan siang, Hua Jeng mendapati sweaternya disangkutkan dengan sembarangan pada sebuah bangku di aula persekutuan dan Judypun tidak ada di sana! Bagaimana Judy dapat melakukan hal ini terhadap sweater kesayanganku? Ketika kelas dimulai, Judy menghampiri Hua Jeng dengan wajah yang kuatir dan mengatakan kepadanya bahwa ia tidak dapat menemukan sweater itu. Renungkan... Bila kamu adalah Hua Jeng, bagaimanakah perasaanmu? Bila kamu adalah Judy, bagaimanakah perasaanmu? Lembar Skenario # 4 Kevin dan Gustavo selalu berusaha untuk menjadi rekan dalam berbagai aktivitas di sekolah. Tetapi, dalam beberapa minggu terakhir ini, Gustavo tidak memilih Kevin sebagai rekannya, tetapi ia justru berpasangan dengan seorang murid yang baru saja bergabung dengan kelas mereka. Kevin merasa tersinggung dan kesal karena teman baiknya itu tidak memilih dirinya menjadi rekan dalam aktivitas sekolah. Dengan sengaja, Kevin menghindari Gustavo. Gustavo mulai menyadari keadaan ini dan menanyakan alasan Kevin untuk tidak berbicara dengannya lagi. Kevin menjawab, “Mengapa kamu tidak pergi saja mencari teman baikmu yang baru itu untuk berbincang-bincang!” Renungkan... Bila kamu adalah Kevin, bagaimanakah perasaanmu? Bila kamu adalah Gustavo, bagaimanakah perasaanmu?
Kristen Sejati 53
54
Kristen Sejati
Waktu Luangku
7
Kitab Bacaan: 1 Kor. 10:23-24,31 Inti Pelajaran: Kita perlu melatih penguasaan diri di saat waktu luang tersedia. Tujuan Pelajaran: Belajar memilih aktivitas yang bermanfaat bagi kita. Ayat Hafalan: “Segala sesuatu halal bagiku, tetapi bukan semuanya berguna. Segala sesuatu halal bagiku, tetapi aku tidak membiarkan diriku diperhamba oleh suatu apapun.” (1 Kor. 6:12)
Latar Belakang Alkitab
Pentingnya Penguasaan Diri Penguasaan diri adalah suatu cara mengendalikan diri sendiri untuk tidak melakukan hal yang keliru, tetapi justru melakukan hal yang benar. Hal ini memerlukan kebijaksanaan untuk menilai secara benar dan kekuatan dari dalam untuk mengambil tindakan. Kedua hal ini hanya dapat diperoleh ketika kita sedang berdoa, membaca Alkitab dan merenungkan firman Allah. Bagi orang Kristen, penguasaan diri bagaikan dinding pertahanan yang kokoh dalam melawan segala bentuk pencobaan dan dosa. (Ams. 25:28) Ketika mengetahui suatu aktivitas tidaklah membangun kerohanian, maka sebaiknya segeralah jauhkan diri dari padanya agar kita tidak terjerat melakukan hal yang Allah tidak senangi. Tanpa dinding pertahanan ini, maka peluang orang Kristen akan terbuka lebar bagi serangan iblis dan membawanya ke dalam dosa! Penguasaan diri bukan hanya suatu kebiasaan baik, tetapi sekaligus menjaga dari berbagai masalah lainnya. Penguasaan diri adalah alat yang penting untuk kelangsungan rohani orang Kristen! Penguasaan diri membuat seorang Kristen dapat hidup dalam iman, bukan hanya menjauhi kejahatan, tetapi sekaligus mengejar kebenaran. Dalam Alkitab, kita dapat temukan bagaimana penguasaan diri bekerja pada orang yang mengasihi dan takut kepada Allah, seperti Yusuf, Paulus, Daniel berikut ketiga orang temannya, dan lain sebagainya. Kita cenderung dapat meneladani mereka dengan lebih mudah ketika penguasaan diri itu digunakan dalam menahan godaan dibandingkan dalam mengatur diri sendiri untuk melakukan sesuatu yang baik dan yang benar. Sebagai contoh, kita mungkin tidak memperhatikan bahwa sesungguhnya perlu penguasaan diri untuk dapat bangun dan berdoa seperti yang Yesus lakukan, dan kita perhatikan pula ketika Daniel dan tiga orang temannya menolak makanan lezat dan anggur persembahan di Babel.
Kristen Sejati 55
Bagaimana Menghabiskan Waktu Luang? Sekalipun tidak dituliskan dengan jelas, tetapi sesungguhnya Alkitab menyatakan mengenai bagaimana mempergunakan waktu luang itu dengan bijak. Sebagai contoh, peringatan yang Paulus berikan kepada suatu gereja tentang bagaimana menyikapi gosip, celoteh, perkataan kosong dan sia-sia, yang semuanya termasuk ke dalam kategori perbincangan populer pada masyarakat saat ini. Pula, dari sebutan “latihan badani” (1 Tim. 4:7), kita dapat menyimpulkan bahwa beberapa orang menghabiskan waktunya dengan berolahraga dan latihan. Sementara yang lainnya, menghabiskan waktu dengan makan dan minum, serta berpesta (Ayb. 1:4). Ada orang yang tidak melakukan hal lain kecuali memperbincangkan dan mendengarkan pendapat terbaru (Kis. 17:21) dan yang lainnya menghabiskan waktunya dengan berbuat kebaikan (Kis. 9:36) dan menyebarkan kabar Yesus (Kis. 18:2-3,18,26). Beberapa orang lagi menggunakan waktu mereka dengan melakukan hal yang berguna (2 Raj. 2:23). Selain tugas dan kewajiban rutin yang harus diselesaikan, ada pula orang yang menghabiskan waktunya dengan membaca mazmur, perkataan bijak, puisi dan surat yang ditulisi oleh berbagai rasul untuk memuji dan memuliakan Allah, membaca dan memberi semangat kepada umat percaya.
Mengenai Murid Anda Ketika murid-murid meninggalkan masa kanak-kanaknya dan beranjak dewasa, mereka mulai memilih keinginan, sekaligus membuat keputusan yang sederhana seperti saat pelajaran di sekolah telah usai ataupun saat akhir pekan. Waktu tersebut tidaklah diawasi lagi oleh orangtua seperti ketika mereka masih berada pada beberapa tahun yang lalu. Beberapa murid telah dapat pulang sendiri dari sekolahnya, yang lainnya mungkin masih diawasi oleh orangtuanya. Bahkan ada yang telah membuat jadwal sehabis sekolah mengenai pilihan apa yang akan dilakukan maupun yang tidak akandilakukan. Kadang hal ini akan membuat kita merasa bingung ketika mereka mengatakan bahwa kelas itu membosankan. Pelajaran ini mengajarkan murid-murid untuk melatih menggunakan waktu luang mereka dengan sewajarnya. Sekalipun pelajaran ini tidak memberikan cerita Alkitab secara jelas, tetapi Anda hendaknya memberikan contoh tokoh dalam pengajaran Alkitab seperti Adam dan Hawa, raja Daud dan Tuhan Yesus. Beritahukan murid-murid bahwa mereka tidaklah seharusnya menghabiskan waktu luang mereka dengan sia-sia, tetapi hendaknya melakukan hal yang bermanfaat bagi diri mereka, keluarga dan teman. Karena murid-murid begitu aktif, maka Anda perlu mempersiapkan mereka dengan daftar hal alternatif yang bermanfaat sepanjang waktu luang mereka (Anda dapat melakukannya dengan aktivitas kelompok). Berbicaralah dengan terus terang kepada mereka bahwa melakukan hal yang baik tidaklah mudah. Bagikan pengalaman Anda dan mintalah murid-murid di kelas untuk membagikan pengalaman mereka dalam melakukan hal yang bermanfaat atau pengalaman sulit dalam melakukan hal yang baik.
56
Kristen Sejati
Pemanasan Bahan: Bila memungkinkan, rantai anjing dan penutup mulutnya Peganglah kedua benda itu dan tanyakan kepada murid-murid: Pernahkah mereka melihat seekor anjing yang terikat lehernya dengan sebuah rantai. Pernahkah melihat seekor anjing dengan penutup mulut? Apakah alasan kedua benda itu dipergunakan? (Menjaga agar anjing tidak berkeliaran hingga tidak menggonggong atau menggigit orang.) Beritahukan murid-murid bahwa kedua benda itu dipergunakan pada anjing dan binatang lainnya karena mereka tidak dapat menguasai dirinya. Binatang bertindak berdasarkan naluri dan dorongan. Jadi, binatang berbuat sesuai dengan apa yang mereka sukai dan tidak memiliki alasan yang masuk akal seperti yang manusia sering lakukan; kadang mereka berbuat sesuatu yang menyakitkan diri sendiri seperti mengejar mobil atau menyakiti lainnya seperti menggigit kaki tukang pos. Mereka harus dilatih dan dikendalikan hingga mereka tidak membawa bahaya untuk diri sendiri maupun manusia. Ingatkan murid-murid bahwa bila sesuatu tidak terkendali, maka mereka akan menyakiti dan menyebabkan kerusakan. Ingatkan pula bahwa satu hal penting yang membedakan antara kita dengan binatang adalah kita mempunyai kemampuan untuk menguasai diri sendiri. Memang hal ini sulit untuk dilakukan, terutama bila telah tahu sesuatu yang wajib dikerjakan, tetapi kita kurang menyukainya (kamu dapat menanyakan murid-murid tentang berapa banyak yang mengetahui bahwa mereka harus berdoa dan membaca Alkitab setiap hari dan yang melakukannya. Atau berapa banyak yang telah tahu bahwa mereka harus datang ke sekolah pendidikan agama tepat waktu. Atau berapa banyak yang tahu bahwa mereka tidak boleh berbohong dan berapa banyak yang tidak pernah berbohong.) Bersandar pada usaha sendiri tidak akan cukup mengatasi situasi seperti ini. Kita hendaklah mohon pertolongan Allah. Pada pelajaran hari ini, kita akan mempelajari tentang macam penguasaan diri yang berasal dari Allah dan mengapa hal ini penting bagi seorang Kristen dalam menggunakan waktu luang mereka.
Cerita Alkitab Ceritakan hal berikut dengan jelas: 1. Apakah pengertian penguasaan diri itu? a. Pandangan dunia i. pengekangan yang dilakukan terhadap dorongan hati, emosi ataupun keinginan diri (pengertian kamus) ii. berasal dari kekuatan hati yang kuat dan latihan b. Pandangan Alkitab i. menjaga dirimu dari tindakan salah dan jahat ii. melakukan hal yang benar dan baik iii. berasal dari kuasa dan kekuatan Allah melalui doa, membaca dan merenungkan Alkitab, dan perbuatan (Zak. 4:6; 2 Tim. 1:7; Flp. 4:13; Mzm. 138:3; Ams. 2:6)
Kristen Sejati 57
2.
Mengapa seorang Kristen harus selalu mempunyai penguasaan diri? a. Melindungi diri terhadap godaan dan dosa (Kel. 39:6-10; Dan. 1:5,8; 3:1218; Ams. 25:28) b. Melakukan hal yang memuliakan Allah dan melayani sesama (Mrk. 1:21,29-38)
3.
Mengapa penguasaan diri penting bagi seorang Kristen dalam menjalani sepanjang waktu luangnya? a. Kita dapat menggunakan waktu luang dengan aktivitas yang berguna, membangun diri dan lain sebagainya (1 Kor. 10:23-24) b. Kita tidak akan menghabiskan waktu luang untuk aktivitas yang merusak diri sendiri dan lain sebagainya (Mat. 18:6; 1 Kor. 10:32-33)
Ingatkan hal berikut: a. Kekuatan manusia tidak cukup untuk menahan kekuatan iblis (Rm. 7:1819,21-24) b. Kita perlu kebijaksanaan dan kekuatan dari Allah untuk membantu kita (Rm. 7:24-25; Flp. 4:13) c. Sebagai orang Kristen, kita harus mengembangkan penguasaan diri rohani (Rm. 8:9,14; Gal. 5:22) d. Kita harus menggunakannya dalam menghabiskan waktu luang dengan bijaksana
Pertanyaan Diskusi Macam penguasaan diri apakah yang Alkitab ajarkan kepada kita dan apakah perbedaannya dengan penguasaan diri dari dunia ini? (Alkitab mengajarkan tentang penguasaan diri yang berasal dari Allah. Hal ini sungguh berbeda dengan penguasaan diri dari dunia, karena pengertiannya bukanlah hanya pengekangan diri terhadap hal buruk, tetapi juga berarti melakukan hal baik secara aktif. Selain itu, penguasaan diri yang berasal dari Allah lebih kuat dan lebih baik daripada yang berasal dari dunia, karena berasal dari Allah dan dipimpin dan dikuatkan oleh hikmat dan roh-Nya. Penguasaan diri yang berasal dari dunia lebih kurang dapat diandalkan karena berdasarkan kekuatan manusia dan pengertian sendiri yang tidak selalu kuat atau benar.) Mengapa penguasaan diri penting bagi seorang Kristen? (Bila seorang kristen mempunyai penguasaan diri, maka ia akan dapat bertahan dari godaan dan tidak berbuat dosa.) Mengapa Anda mengira penting untuk menggunakan waktu secara bijaksana dan hati-hati? (Dalam hal waktu, kita seharusnya berpikir tentang kapan waktu yang terbaik dan berapa banyak waktu yang harus kita pergunakan untuk berbagai aktivitas dalam waktu luang kita. Dalam hal aktivitas, kita seharusnya berpikir tentang apakah suatu aktivitas itu baik atau tidak bagi kita dan aktivitas baik manakah yang penting bagi kita. Bila mempertimbangkan beberapa hal ini, maka kita akan dapat mengatur waktu dengan lebih baik, berkenan kepada Allah dan melakukan hal yang disukai.)
58
Kristen Sejati
Mengapa orang biasanya kurang dalam penguasaan diri? (Seringkali orang lupa untuk berpikir bagaimana tindakan mereka akan mempengaruhi diri sendiri maupun orang lain. Kadang, karena belum mengetahui dengan jelas apakah suatu hal itu benar atau salah, maka mereka melakukan apa yang dianggapnya baik. Kadang, karena belum memiliki kekuatan untuk melakukan apa yang benar, maka mereka hanya melakukan apa yang dianggapnya lebih mudah. Sebagai contoh, bila sekelompok teman ingin tetap bermain melewati jam malam, di mana mereka seharusnya pulang, maka akan lebih mudah untuk tetap tinggal bersama teman lainnya dan terus bermain daripada melakukan hal yang seharusnya dan mengatakan “tidak, terima kasih,” kemudian pulang ke rumah.) Mengapa Allah akan memberkati orang yang mempunyai penguasaan diri? (Karena orang yang mempunyai penguasaan diri berusaha untuk menjaga dirinya dari dosa. Mereka mengingat Allah dalam segala hal yang diperbuatnya dan berhatihati dalam melakukan apa yang menyenangkan hati-Nya dan menolong sesama. Alkitab dipenuhi dengan contoh tokoh yang mempunyai penguasaan diri dan disiplin diri untuk memuliakan Allah dan sesama. Sekalipun beberapa tokoh itu dianugerahi materi atau kesuksesan, tetapi upah terbesar mereka adalah penyertaan dan perlindungan dari Allah dan pengharapan akan upah kekal dalam kerajaan surga.)
Mengulang 1. Raja Salomo menulis bahwa penguasaan diri bagaikan tembok kota. Bila tidak ada tembok, maka suatu kota akan terbuka terhadap serangan musuh. 2. Bila tidak ada penguasaan diri, maka seorang Kristen akan mendapat kesempatan diserang dan digoda oleh iblis. 3. Siapakah yang memberi kita hikmat dan kekuatan untuk beroleh penguasaan diri yang sesungguhnya? (Allah) 4. Bagaimana kita memperoleh hal ini dari pada-Nya? (Dengan membaca Alkitab dan berdoa dalam Roh Kudus.) 5. Hal apakah yang harus kita pertimbangkan sebelum berpartisipasi dalam suatu aktivitas? (sebutkan 3 hal) (Apakah manfaat aktivitas ini bagiku dan orang lain? Apakah aktivitas ini membantu membangun diriku dan orang lain? Apakah aktivitas ini membuatku mematuhi orangtua? Apakah aktivitas ini menyebabkan aku berbuat dosa terhadap Allah? Apakah aktivitas ini akan menyenangkan hati Allah?) 6. Berikan 2 contoh dari Alkitab, waktu luang yang dipergunakan secara bijaksana: (Daud menulis mazmur, Yesus berdoa, Akwila dan Priskila menyebarkan injil Yesus, Dorkas menolong janda, dan lain sebagainya.)
Kristen Sejati 59
7. Berikan 2 contoh dari Alkitab, waktu luang yang dipergunakan secara kurang bijaksana: (Beberapa anak muda yang mengolok-olok Elisa, penduduk Athena yang tidak melakukan hal apapun kecuali membicarakan dan mendengarkan pendapat terbaru, bergosip dan berbicara omong kosong, dan lain sebagainya.)
Aplikasi Kehidupan Setelah mengajarkan pelajaran tentang penguasaan diri dan waktu luang, kak James memberikan tugas kepada murid-muridnya. Setiap murid datang membawa 4 daftar “aktivitas waktu luang” dan setiap daftar terdiri dari 5 macam aktivitas. Hal ini berarti setiap murid membawa 20 macam aktivitas. Daftar # 1 tentang 'Alam', daftar # 2 tentang 'Sehat', daftar # 3 tentang 'Memperhatikan', daftar # 4 tentang 'Menolong'. Setelah pelajaran, Kevin, Lewis, Gustavo, Shu Fang, Judy dan Stephanie duduk memikirkan apa yang mereka akan tuliskan dalam daftar mereka. Sebenarnya, mereka tidak begitu mengerti apa yang kak James inginkan untuk setiap daftar itu, karena mereka semua sibuk membereskan barang sehingga tidak mendengar penjelasannya. Beruntunglah, kak James masih berada di gereja dan berjalan ke arah mereka sekarang! Melihat muridnya, kak James berhenti sejenak dan berkata. “Hai, anakanak, ada apa?” tanyanya. Kevin menyikut Gustavo. Gustavo menyikut Shu Fang. Shu-Fang berusaha untuk menyikut orang berikutnya, tetapi ternyata tidak ada orang yang duduk di sebelahnya. “Kak James, dapatkah kakak jelaskan kembali tugas kita itu?” tanya Shu Fang dengan malu-malu. “Tentu, tetapi bukankah kalian telah tahu bahwa harus menunggu sampai kelas selesai untuk membereskan barang-barang?” tanya kak James sambil memandang ke setiap muridnya. “Bila tidak, kalian tidak akan mendengarkan apa yang guru katakan,” lanjutnya. “Baiklah, kak James,” kata Stephanie. “Ma'af ya, kak James,” kata Lewis dengan nada meminta ma'af. “Yah, kak James, aku juga minta ma'af!” sahut Judy. “Tidak apa-apa,” kata kak James. “Sekarang, kakak akan jelaskan tugasnya. Apakah kalian masih membawa lembar tugas itu?” Setelah itu, merekapun berenam bergegas ke tempatnya masing-masing mengambil tas buku dan tas punggung mereka. Dan dengan segera pula, mereka semua telah kembali. “Wow! Baik, sampai di mana kita?” kata kak James. “Kakak akan beritahukan kami tentang tugas itu,” sahut Gustavo. “Benar. Pada daftar pertama, pikirkan aktivitas yang berkaitan dengan alam.” “Seperti mengumpulkan serangga!” sahut Kevin dengan antusias, memotong perkataan kak James. “Atau menanam bunga di kebun!” tambah Shu Fang. “Benar,” kata kak James sambil tersenyum. “Untuk daftar kedua, pikirkan kegiatan yang berkaitan dengan kesehatan, seperti...“
60
Kristen Sejati
“Hiking!” kata Judy dengan menaikkan matanya. (Dia suka hiking!) “Atau berenang!” seru Lewis. “Ya!” kak James tertawa. Dia melanjutkan, “Untuk daftar ketiga, pikirkan aktivitas yang menunjukkan perhatian kepada orang lain.” Semuanya terdiam sejenak. “Maksud kakak, seperti… membuat kartu untuk orang yang sakit?” tanya Stephanie dengan nada kurang yakin. “Atau menulis surat untuk kawan?” usul Gustavo. “Hmm, bagaimana bila… mendoakan untuk seseorang...?” tanya Lewis dengan malu-malu. “Semuanya ide yang bagus, anak-anak!” kata kak James. Dia melanjutkan, ”Untuk daftar keempat, pikirkan aktivitas menolong.” “Seperti mengambilkan sampah di sekitar gereja!” kata Kevin sambil membungkukkan tubuhnya untuk memungut gelas bekas dekat kakinya. “Yah, lihatlah pada sampah sekitar sini,” kata Judy dengan setuju sambil melihat sekitarnya. Ia agak terkejut ketika melihat permen karet menempel pada kakinya! “Atau membersihkan ruang kelas kita?” tanya Shu Fang dengan dilihat oleh semua temannya. “Yah, itu sangat membantu, bukan?” kata Shu-Fang berusaha mempertahankan jawabannya. “Ya, benar, sekalipun ibu kalian mungkin akan terkejut!” kata kak James sambil tertawa. Mereka semua mengira bahwa orangtua akan pingsan ketika melihat mereka membersihkan ruangan. “Bagaimana, ada yang ingin bertanya?” tanya kak James. “Tidak!” sahut keenam anak itu dengan serentak. “Baiklah bila begitu. Kakak tidak sabar melihat kalian datang dengan tugas itu pada minggu yang akan datang. Ingatlah, 5 macam aktivitas untuk setiap daftar, yang berarti seluruhnya berjumlah 20 aktivitas! Hubungilah seorang dengan yang lainnya bila kalian memerlukan ide, oke?” kata kak James sambil berjalan. ”Sampai bertemu kembali!” ”Sampai jumpa pula, kak James!” sahut mereka dengan serentak. Dan segeralah mereka memulai tugas "Aktivitas Di Waktu Luang” itu. Renungkan pertanyaan berikut: 1. Andaikan kamu berada di sana pula! Ide apakah yang kamu akan muncul untuk tugas “Aktivitas Di Waktu Luang” itu? 2. Andaikan kamu harus membuat daftar "Aktivitas Di Waktu Luang Yang Tidak Baik”, yaitu hal yang tidak seharusnya kamu lakukan pada waktu luang itu. Apakah yang muncul di benakmu? 3. Semua murid akan mempersiapkan 4 macam daftar kegiatan besar yang sungguh menyenangkan, sekaligus bermanfaat! Dapatkah kamu pikirkan dengan cara bagaimanakah hingga aktivitas ini mungkin akan berubah menjadi tidak begitu baik, bila murid tidak menerapkan penguasaan diri ketika melakukannya? (Sebagai contoh, bila mereka melakukannya terlalu lama, keluar terlalu lama, mengabaikan kewajiban lainnya, tidak mengikuti hari Sabat, menghabiskan banyak uang untuk aktivitas tersebut, dan lain sebagainya.)
Kristen Sejati 61
Aktivitas 1 Lingkaran Waktu Tujuan: a. Menunjukkan kepada murid bahwa ada sejumlah waktu yang mereka pergunakan untuk suatu aktivitas yang berbeda. b. Membiarkan murid melihat bahwa mereka menggunakan waktu luangnya dengan bijaksana dan berhati-hati. Bahan: Pensil berwarna atau crayon
62
Kristen Sejati
Aktivitas 2 Daftar Utama! Tujuan: Mempelajari cara mengevaluasi dan memprioritaskan aktivitas yang murid-murid sukai dan menyadari mana yang lebih penting. Bahan: Kartu indeks Petunjuk: Bagilah murid-murid ke dalam 3 atau 4 kelompok, dan berikan setiap murid dalam kelompok itu 6 kartu indeks. Bagian # 1 Beritahukan kepada setiap anggota kelompok untuk menuliskan 2 set dari 3 aktivitas kesukaan mereka. Setelah itu, bagikan 4 kartu indeks lagi ke setiap kelompok dengan perkataan “membaca Alkitab” yang tertulis pada 2 kartu dan perkataan “berdoa” yang tertulis pada 2 kartu lainnya. Bagian # 2: Bagaimana Mengevaluasi Aktivitas? Setiap kelompok seharusnya mempunyai 2 set kartu aktivitas yang identik. Sebagai kelompok, mereka akan mengevaluasi aktivitas ini dan memprioritaskannya ke dalam kategori keuntungan dan kategori kesenangan. Di belakang set pertama, murid-murid menuliskan manfaat dari setiap aktivitas bagi mereka atau yang lainnya. Berilah nomor manfaatnya. Lalu, letakkan kartu beraturan menurut berapa banyak manfaat yang dipunyai. Kartu pertama akan beroleh manfaat terbanyak, kartu kedua akan beroleh manfaat terbanyak kedua, dan seterusnya. Di belakang set kedua, tuliskan mengapa aktivitas itu menyenangkan, menarik, menggembirakan atau menyukakan. Berilah nomor alasannya. Lalu, letakkan kartu beraturan menurut nomor alasan yang dipunyai. Kartu pertama akan beroleh alasan terbanyak, kartu kedua berolah alasan terbanyak kedua, dan seterusnya. Bagian # 3 Ketika setiap kelompok telah selesai, biarkan mereka mempresentasikan hasilnya. Apakah ada kelompok yang menemukan aktivitas yang mempunyai set kartu yang berbeda? Temukan murid yang mempunyai aktivitas paling menyenangkan, tetapi tidak bermanfaat. Sebaliknya, paling bermanfaat tetapi tidak menyenangkan. Allah menginginkan anak-anak-Nya memilih apa yang bermanfaat, yang menyenangkan dan yang berguna. Tanyakan kepada murid-murid bila mereka dapat temukan alasan Allah menghendaki hal ini bagi mereka (Ia tidak inginkan kita habiskan waktu; Ia inginkan yang terbaik bagi kita; Ia mengasihi kita; Ia inginkan kita membangun karakter yang positif; Ia inginkan kita membangun talenta; Ia inginkan kita mendapatkan penghargaan kekal daripada kebahagiaan sementara, dan lain sebagainya).
Kristen Sejati 63
Berilah motivasi kepada murid-murid untuk selalu mencari dan memilih aktivitas yang paling bermanfaat dan berguna. Hal ini akan paling menyenangkan hati Allah dan bantulah murid-murid untuk menolong diri mereka sendiri. Akhirilah dengan berdoa.
64
Kristen Sejati
Persembahan Bagi Allah
8
Kitab Bacaan: Luk. 21:1-4 Inti Pelajaran: Allah mengingat dan memberkati mereka yang beri persembahan dengan rela. Tujuan Pelajaran: Ikutlah dalam pelayanan persembahan. Ayat Hafalan: “Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: Itu adalah ibadahmu yang sejati.” (Rm. 12:1)
Latar Belakang Alkitab
Seorang Janda Miskin Seorang janda adalah perempuan yang telah ditinggali oleh sang suami karena suatu sebab, entah bercerai ataupun meninggal. Para janda semasa Perjanjian Baru berada dalam keadaan tidak terlindung dan tidak berdaya. Mereka hanya mempunyai sedikit sumber daya untuk mendapatkan uang, sekalipun hukum mengatakan mereka harus dibantu dan dilindungi. Keadaan ini hanyalah pengecualian dan bukanlah suatu peraturan yang harus dijalani. Tuhan Yesus mengetahui bahwa perempuan itu adalah seorang janda yang miskin. Hal ini terlihat dari penampilan seseorang yang mencerminkan status seseorang dalam masyarakat setempat, terutama dalam hal sosial, politik, ekonomi, dan agama. Sebagai contoh, entah itu mode ataupun kemakmuran, seorang perempuan biasanya mengenakan kerudung di atas kepalanya. Keadaan inilah yang membedakan mereka daripada seorang pelacur, yang menjalin rambut mereka dan membiarkan kepalanya tidak ditudungi untuk menarik perhatian. Kemiskinan janda ini dapat terlihat dari apa yang ia kenakan, atau mungkin dari cara ia membawa dirinya atau pun dari cara orang lain bersikap terhadapnya.
Kristen Sejati 65
Sebuah Persembahan Bagi Allah Di ruang persembahan dalam bait Allah terdapat 7 kotak untuk memasukkan pajak bait Allah dan 6 kotak untuk memasukkan persembahan sukarela. Ke dalam kotak persembahan sukarelalah sang janda memasukkan 2 koinnya. Menurut hukum Taurat, persembahan kepada Allah adalah yang terbaik dari apa yang dipunyainya, masing-masing sesuai dengan berkat yang telah diterimanya. Tanpa mempedulikan kemiskinannya, si janda masih merasakan berkat Allah kepada dirinya. Sekalipun persembahannya hanya berjumlah kecil, tetapi itulah yang terbaik dari padanya. Sesungguhnya, yang lebih penting daripada jumlah suatu persembahan adalah ketulusan hati dan sikap ketika seseorang memberi persembahannya kepada Allah, karena saat itulah Ia ingin melihat persembahan yang sejati. (1 Taw. 28:9; Yes. 29:13) Persembahan Yang Diterima Dan Dikenan Allah Dari contoh Kain dan Habel, jelaslah bagi kita bahwa ada persembahan yang dikenan Allah dan ada pula persembahan yang hanya diterima saja oleh-Nya. Ketika orang lain mempersembahkan sebagian kecil dari kelebihannya, sang janda memberikan semua yang dipunyai untuk dapat bertahan hidup. (Mrk. 12:44) Persembahan sang janda seperti persembahan Habel; kedua persembahan itu diterima dan dikenan Allah, karena mereka berikan persembahan dari hati yang tulus.
Mengenai Murid Anda Sesuatu yang hadir secara alamiah dari murid-murid menunjukkan mereka adalah penolong yang baik. Mereka akan menjadi pekerja yang lebih mandiri, tetapi masih menyukai interaksi sosial dalam aktivitas kelompok. Kadang, sukar bagi kita mendapatkan bantuan dari murid-murid, karena mereka lebih tertarik dalam aktivitas di luar kelas. Sekalipun demikian, bila Anda mengikutsertakan mereka pada suatu aktivitas yang penting, seperti membantu mempersiapkan pelajaran atau aktivitas dalam kelas, maka mereka masih suka untuk membantu. Anda mungkin perlu berinisiatif agar dapat menarik mereka untuk berpartisipasi. Salah satu cara agar murid-murid mengerti semangat memberi bantuan adalah dengan memberikan waktu bermain mereka dan bekerja bagi Allah. Jelaskan kepada murid-murid tentang pandangan memberi persembahan yang benar. Katakan kepada mereka bahwa bukanlah jumlah suatu persembahan yang penting di hadapan Allah, tetapi ketulusan hati saat seseorang memberi persembahan kepada-Nya. Tuhan Yesus menginginkan kita melayani-Nya dengan hati yang rela dan tulus. Tanyakan kepada murid-murid tentang cara mereka dalam melakukan suatu pelayanan. Sebagai contoh, jagalah kebersihan kelas; jagalah tempat bermain tetap bersih. Berilah motivasi agar mereka bersedia membersihkan tempat bermain yang berantakan, sekalipun bukanlah mereka yang melakukannya. Berusahalah mengerti terhadap ketidakrelaan mereka untuk membersihkan kotoran yang orang lain perbuat, tetapi ingatkan mereka tentang pelajaran kasih persaudaraan yang telah mereka pelajari pada minggu yang lalu. Mungkin sukar bagi murid-murid untuk mengerti tentang pandangan persembahan saat ini, tetapi apa yang Anda katakan sekarang akan muncul kelak ketika mental mereka telah berkembang seutuhnya, karena mereka telah mendapatkan banyak pengalaman hidup.
66
Kristen Sejati
Pemanasan Tujuan: Memberitahukan kepada murid-murid bahwa mempersembahkan diri adalah cara alamiah dalam menunjukkan kasih dan rasa syukur kita kepada Allah. Petunjuk: Tanyakan kepada murid-murid, bila mereka mengatakan “terima kasih” kepada Allah hanya untuk satu perkara, apa jadinya? Biarkan mereka berpikir sejenak. Lalu, panggillah murid-murid itu seorang demi seorang untuk menuliskan reaksi mereka di papan tulis. Tambahkan pendapat Anda di papan tulis. Ketika semua pendapat telah berada di papan tulis, tanyakan bila kita tidak berusaha untuk mendapatkan sesuatu, apakah Allah harus memberikannya. Kiranya, murid-murid akan memahami bahwa Allah tidak harus memberikannya. Ia akan memberikan segala sesuatu, karena Ia mengasihi dan peduli terhadap kita. Tanyakan kepada murid-murid, apakah merasa senang bila orang lain memberikan sesuatu yang baik dan indah bagi kita. Apakah yang kita akan lakukan sebagai balasannya untuk menunjukkan bahwa kita menyukai apa yang telah diberikan atau sebagai ucapan terima kasih? (Kita dapat mengucapkan 'terima kasih', memeluknya, melakukan sesuatu yang baik dan indah sebagai balasannya, dan lain sebagainya). Ingatkan kepada murid-murid bahwa Allah memberikan banyak hal yang baik, bahkan lebih banyak daripada apa yang dapat kita tuliskan di papan tulis. Apakah yang dapat kita lakukan untuk menunjukkan rasa terima kasih, karena kita menyukai apa yang Ia berikan? Apakah yang dapat kita tunjukkan bahwa kita merasakan kasih-Nya dan kita mengasihi-Nya pula? Katakan kepada murid-murid bahwa mereka akan selalu belajar cara untuk melakukan hal tersebut pada pelajaran hari ini.
Cerita Alkitab Ceritakan hal berikut dengan jelas: Persembahan dari seorang janda miskin (Luk. 21:1-4) Ingatkan hal berikut: a. Hati memberi persembahan: Tulus, berterima kasih, rela, rendah hati b. Sang janda memberikan yang terbaik dari dirinya c. Sang janda memberikan semua yang ia punyai d. Persembahannya diingat oleh Allah
Kristen Sejati 67
Pertanyaan Diskusi Apakah yang membedakan persembahan sang janda miskin dengan yang lainnya? (Persembahan sang janda miskin lebih kecil jumlahnya daripada persembahan yang lainnya, tetapi sesungguhnya, jumlah suatu persembahan bukanlah yang terpenting di hadapan Allah, tetapi hati dan sikap pada saat memberi persembahan itulah menjadi perhatian Allah. Orang lain memberikan sesuatu merupakan sebagian dari kekayaannya yang berlimpah, sementara sang janda memberikan yang terpenting dari hidupnya. Karena sang janda ini miskin, maka setiap sen dapat menjadi begitu berarti bagi hidupnya. Tetapi, ia berikan semua yang dipunyainya kepada Allah sebelum dipakai olehnya.) Bagaimana kita mengetahui bahwa persembahan sang janda ini diingat oleh Allah? (Karena Tuhan Yesus membedakan persembahan sang janda daripada yang lainnya dan perbuatannya ini dicatat dalam Alkitab.) Mengapa hati begitu penting saat kita memberikan suatu persembahan? (Persembahan yang kita berikan merupakan pernyataan sikap dari apa yang berada dalam hati kita. Hatilah yang membuat persembahan kita indah, diterima, dan menyenangkan di hadapan Allah. Bila persembahan itu berlimpah atau mahal, tetapi hatinya tidak berada di sana, maka sesungguhnya persembahan itu tidaklah berarti apa-apa di hadapan-Nya. Apakah baiknya sekeranjang buah apel yang besar, yang berwarna merah, mengkilat, bila di dalamnya berlubang dan tidak ada rasanya? Renungkanlah...) Apakah contoh lain dari persembahan yang menyenangkan hati Allah yang dapat kamu temukan dari Alkitab dan bagaimana Allah memberkati tokoh yang memberikannya? (Abraham mempersembahkan Ishak. Allah mengatakan kepada Abraham bahwa Ia pasti memberkati Abraham dan keturunannya hingga bagaikan bintang di langit dan pasir di laut, serta semua bangsa akan diberkati melalui keturunannya. (Kej. 22:1618) Persembahan syukur, kepatuhan, janji yang ditepati, dan sikap bersandar kepada Allah adalah persembahan yang lebih menyenangkan dan lebih berarti bagi Allah daripada korban bakaran. Allah akan memberkati pemberinya dengan penyertaan-Nya ketika mereka memanggil nama-Nya - 1 Sam. 15:22; Mzm. 50:915.) Dapatkah kamu temukan contoh tokoh dalam Alkitab yang tidak memberikan yang terbaik bagi Allah? (Ananias dan Safira - Kis. 5:1-11; bangsa Israel yang hanya mempersembahkan korban dan pujian dengan hati yang jauh dari hadapan-Nya - Yes. 29:13.)
68
Kristen Sejati
Mengulang 1. Apakah yang sang janda miskin masukkan ke dalam kotak persembahan? (Dua keping uang logam.) 2. Hal apakah yang terpenting yang membedakan persembahan sang janda dengan persembahan yang lainnya? (Hati dan sikap sang janda saat memberi persembahan.) 3. Seperti apakah hati dan sikap yang sang janda tunjukkan saat memberi persembahan? (Tulus hati, rela hati, bersyukur, rendah hati.) 4. Bagaimana hati dapat mempengaruhi apa yang kita persembahkan kepada Allah? (Hatilah yang menentukan apakah persembahan kita akan diterima, dikenan, dan diingat oleh Allah.) 5. Mengapa Tuhan Yesus mengatakan bawa sang janda miskin memberikan lebih banyak daripada persembahan semua orang lainnya? (Karena orang lain memberikan dari kelimpahannya, sedangkan sang janda memberikan dari kekurangannya, dan apa yang ia punyai.)
Aplikasi Kehidupan Misteri Yang Tidak Terpecahkan! Minggu ini di kelas Madya, murid-murid akan mempelajari tentang persembahan seorang janda miskin kepada Allah. Semuanya mendengarkan dengan seksama. Ketika kelas selesai, semua murid secepatnya bangun dan memasukkan persembahan ke dalam kotak. Lalu, mereka mulai melakukan tugas kebersihan tanpa diingatkan oleh kak James! Ketika mereka mengerjakan tugas masingmasing, kak James melihat sesuatu yang mengherankan. Semua murid menampakkan senyum di wajah mereka. Apakah yang membuat mereka tersenyum, kak James merasa heran, sambil menggaruk kepalanya. Sungguh, ia menemukan misteri yang mengejutkan dirinya. Setelah semua murid meninggalkan kelas, kak James merasakan kelas lebih bersih daripada minggu yang lalu. Nyatanya, ruang kelas tampak begitu bersih dan rapi! Apakah yang terjadi dengan diri mereka? Renungkan pertanyaan berikut: 1. Mengapa murid-murid melakukan sesuatu yang hebat? Dapatkah kamu menjelaskan sikap misterius mereka itu? 2. Bila kamu adalah seorang dari murid-murid itu, bagaimana kamu menjelaskan senyum di wajah mereka itu? 3. Tampaknya murid-murid tidak pernah bersikap seperti ini sebelumnya. Inilah saat pertama kalinya sang guru terheran-heran. Menurut kamu, sikap manakah yang lebih menyenangkan Allah: Sikap masa lalu mereka atau sikap sekarang ini? Mengapa?
Kristen Sejati 69
Aktivitas 1 Biarlah Aku Menjadi Persembahan Yang Hidup Tujuan: a. Menunjukkan kepada murid-murid bagaimana Tuhan Yesus memberikan diriNya menjadi persembahan melalui hidup yang ia jalani. b. Membantu murid-murid menemukan jalan untuk memberikan persembahan dari diri mereka.
70
Kristen Sejati
Aktivitas 2 Persembahanku Kepada Allah Tujuan: Menunjukkan bagaimana kita dapat memberikan persembahan yang indah dan berkenan kepada Allah. Bahan: Buku Aktivitas Murid 1 papan yang indah Kertas lipat Spidol Pensil warna atau krayon Perekat Gunting Pita Double tape Petunjuk: Sebelum kelas dimulai, gunakan spidol untuk menggambar kotak persembahan pada papan yang indah (lihatlah gambar pada halaman berikut). Bagian # 1: Menyiapkan hadiah Tanyakan kepada murid-murid, persembahan apakah yang mereka ingin berikan kepada Allah. Berikan kesempatan bagi mereka waktu untuk memikirkannya. Lalu, mintalah murid-murid untuk menemukan gambar yang sesuai pada halaman Buku Aktivitas Murid mereka. Mereka akan melihat sebuah kotak hadiah yang ada garis potongnya dengan garis-garis yang dapat ditulisi. Mintalah mereka menggunting bentuk itu. Setelah bentuk itu terpotong, mintalah mereka untuk menuliskan pada baris-baris tersebut dengan persembahan yang mereka ingin berikan kepada Allah. Kemudian, perlihatkan kepada murid-murid cara melipat kotak itu. Katakan kepada murid-murid, “Sekarang, kita mempunyai suatu hadiah bagi Allah. Marilah kita buat yang indah dan yang berkenan bagi-Nya, serta membungkusnya dengan hati kita.” Katakan kepada murid-murid untuk menggunting beberapa bentuk hati dari kertas lipat, lalu rekatkan bentuk hati itu pada bagian luar dari kota tersebut. (Ingatkan mereka agar kotak itu jangan sampai tertutup!) Pada bentuk hati ini, katakan kepada mereka untuk menuliskan salah satu atau semua yang berada di bawah ini: a. Mengapa mereka ingin memberi persembahan kepada Allah? b. Bagaimana perasaan mereka tentang persembahan yang diberikan? c. Bagaimana reaksi Allah yang mereka harapkan? d. Puji syukur kepada Allah. Setelah semua murid menuliskan apa yang berada dalam hati mereka, biarkan murid-murid menyelesaikan kotak mereka dengan menambahkan pita di atas kotak itu.
Kristen Sejati 71
Bagian # 2: Mempersembahkan hadiah Ketika semua murid telah selesai, bawalah kotak persembahan besar yang mereka telah buat sebelumnya, lalu letakkan di atas kursi atau membelakangi papan tulis. Katakan kepada murid-murid bahwa mereka akan memberi suatu persembahan kepada Allah. Seorang demi seorang maju dengan kotak persembahannya. Berikan kepada mereka sepotong double tape agar dapat direkatkan pada bagian belakang kotak itu. Mereka akan menyebutkan nama dan apa yang dipersembahkan, meletakkan hadiahnya ke dalam kotak persembahan, dan kembali ke tempat duduk semula. Setelah semua murid telah memberikan persembahan, ingatkan muridmurid bahwa apa yang mereka telah persembahkan itu sesungguhnya merupakan janji mereka untuk memberikan persembahan kepada Allah. Katakan kepada muridmurid bahwa mereka hendaknya mengingat persembahan ini menjadi nyata dengan menepati janji mereka itu. Katakan, “Kiranya Allah kami menerima dan berkenan terhadap persembahan kami.” Akhirilah dengan berdoa.
72
Kristen Sejati
potonglah garis kotak persembahan
Lipatlahlah sepanjang garis putus-putus
Lipatlahlah sepanjang garis putus-putus
potonglah garis kotak persembahan
Aku Mengasihi Rumah Allah
9
Kitab Bacaan: Yoh. 2:13-16 Inti Pelajaran: Gereja adalah rumah Allah. Tujuan Pelajaran: Berusaha menunjukkan kasih dan hormat kepada gereja. Ayat Hafalan: “Jagalah langkahmu, kalau engkau berjalan ke rumah Allah! Menghampiri untuk mendengar adalah lebih baik daripada mempersembahkan korban yang dilakukan oleh orang-orang bodoh, karena mereka tidak tahu, bahwa mereka berbuat jahat.” (Pkh. 4:17)
Latar Belakang Alkitab
Bait Suci Di Yerusalem Bait Suci di Yerusalem pertama kali dibangun oleh raja Salomo. Konstruksi bangunan dan kemegahan dari bait ini ditulis dalam 1 Raj. 5-6 dan 2 Taw. 2-4. Ketika selesai dibangun, raja Salomo dan rakyat Israel mentabiskan bait itu. Apipun turun dari langit dan kemuliaan Allah memenuhi tempat itu. (2 Taw. 7:1) Orang Israel berlutut berdoa dengan wajah mereka menyentuh tanah sambil menyembah Allah, memberi hormat kepada Allah dengan tulus dan kagum. (2 Taw. 7:3) Allahpun berjanji bahwa mata dan telinga-Nya akan tertuju dan mendengar semua permohonan yang disampaikan dari dalam bait suci itu. Allah pun berjanji untuk mengasihi semua umat pilihan-Nya dan memulihkan negeri itu. (2 Taw. 7: 1216) Orang Israel menyadari bahwa bait suci itu begitu penting, karena merupakan tempat yang sungguh istimewa sekaligus suci yang Allah telah berikan kepada mereka sebagai tempat beribadah. Akan tetapi orang Israel tidak selalu menjaga bait itu dengan sungguh-sungguh. Ketika mereka mulai menyembah berhala, kasih mereka terhadap Allah berubah menjadi dingin. Bait itu menjadi rusak. Tetapi masih ada beberapa orang yang ingat akan pentingnya bait itu, di antaranya adalah: Yosia, Ezra, Yoas; mereka bertekad untuk memperbaiki bait itu dan menjadikan kembali bait itu sebagai tempat doa dan penyembahan bagi Allah.
Kristen Sejati 73
Paskah Paskah adalah hari perayaan istimewa bagi orang Israel. Hari itu mengingatkan orang Yahudi akan kasih Allah yang telah mengeluarkan mereka dari tanah Mesir. Para keluarga akan membuat banyak persiapan untuk merayakan hari Paskah itu dan masing-masing akan memberikan korban persembahan ke bait suci di Yerusalem. Mereka rela berjalan jauh ke bait suci karena bertekad memberikan korban bakarannya bagi Allah. Karena jauhnya perjalanan, mereka baru membeli binatang persembahannya ketika tiba di kota. Para pedagang mengetahui dan mendirikan banyak tenda di dekat bait tersebut untuk menjual binatang untuk korban bakaran tersebut. Para pedagang itu dapat menjual dagangannya dengan harga tinggi, tetapi tidak memberikan binatang terbaik bagi para pendatang. Para penukar mata uang pun merasa beruntung karena pendatang akan menukarkan uangnya untuk berbelanja.
Mengenai Murid Anda Sekalipun murid-murid beribadah setiap minggunya, tetapi mereka masih belum mengerti terhadap pentingnya makna datang ke gereja. Sekarang, lebih banyak murid yang datang ke gereja seolah-olah mereka datang ke sekolah. Muridmurid menjadikan gereja sebagai bagian dari aktivitas mingguan mereka. Ada pula murid yang datang berkebaktian dengan alasan untuk bersosialisasi; mereka datang karena ingin bertemu dengan teman. Pelajaran ini akan menegaskan pentingnya makna rumah Allah untuk dijadikan sebagai rumah sendiri, sehingga mereka dapat mengasihi rumah Allah ini seperti rumah mereka sendiri. Bantulah murid-murid agar dapat mengasihi rumah Allah dengan memberikan mereka tempat atau meja dalam kelas (bila ruangannya cukup memadai). Biarkan mereka berpendapat bahwa kelas dan gereja adalah rumah mereka pula. Mintalah mereka untuk memerankan tentang bagaimana perasaan Yesus ketika mendapati rumah-Nya dalam keadaan demikian. Bantulah muridmurid untuk memahami bagaimana perasaan Yesus saat itu. Tanyakan murid-murid tentang hal apakah yang tidak diinginkan untuk terjadi dalam rumah mereka. Sambungkan perasaan kurang gembira yang terjadi di rumah mereka dan aplikasikan situasi itu dalam kelas. Mintalah murid-murid untuk mendaftarkan sebanyak kejadian dan aksi yang tidak mereka senangi saat berada di gereja. Dari pelajaran ini, murid-murid hendaklah belajar bersikap yang sopan ketika mereka berada di gereja. Gunakan kesempatan ini untuk memperbaiki sikap mereka selama ini yang dirasa kurang baik. Mintalah murid-murid untuk mencantumkan daftar sikap yang baik maupun yang kurang baik sebanyaknya di papan tulis. Mohon diingat bahwa mengubah sikap seseorang bukanlah perkara mudah karena memerlukan waktu, kesabaran dan kasih untuk membantu murid-murid memperbaiki sikap dan pandangan hidup mereka.
74
Kristen Sejati
Pemanasan Tanyakan murid-murid, apakah yang membuat kamar tidur mereka berbeda dari ruangan lainnya di rumah? (Karena kamar tidur adalah tempat yang istimewa; tempat pribadi, di mana mereka dapat menyimpan semua barang berharga; dan lain sebagainya). Bagaimanakah perasaan mereka: a. bila ada orang yang masuk dan memindahkan barang-barang mereka? b. bila ada orang yang masuk dan meninggalkan jejak kaki yang kotor di karpet mereka? c. bila ada orang yang masuk dan menggambar dinding kamar dan mencoret inisial nama mereka di meja belajar mereka? d. bila ada orang yang masuk dan mengangkat kaki mereka di atas tempat tidur mereka? e. bila ada orang yang menukar barang mereka di kamar itu dan orang asing masuk ke kamar mereka untuk melihat? f. bila mereka menemukan binatang yang bersuara keras dan bau memenuhi kamar mereka? Apakah mereka akan senang bila ada hal di atas yang terjadi dalam kamar mereka? (Mungkin jawabannya tidak). Jadi, bagaimana seharusnya kamar tidur mereka itu dipelihara? Katakan kepada murid-murid, perasaan sayang terhadap kamar mereka itu sama seperti perasaan Allah terhadap rumah-Nya, yaitu gereja. Tanyakan muridmurid, apakah mereka mengetahui di manakah rumah Allah. (Gereja, di mana mereka sedang duduk sekarang itulah rumah Allah). Gereja adalah tempat yang begitu suci dan istimewa bagi Allah, di mana anak anak-Nya akan berkumpul di sana dan berdoa untuk menyembah-Nya. Allah begitu mengasihi rumah-Nya dan Ia ingin anak-anak-Nya pun mengasihi rumah-Nya pula. Ingatkan kepada murid-murid bahwa mereka hendaknya memelihara dan menghormati gereja dengan takut dan hormat. Kita hendaklah berhati-hati dengan apa yang kita perbuat dalam gereja, bagaimana kita menyembah Allah dan bagaimana kita telah bersikap dalam gereja, dan bagaimana kita telah memakai fasilitas gereja. Oleh karena rumah Allah adalah rumah kita pula, maka hendaklah kita mengasihi dan memeliharanya seperti layaknya rumah kita sendiri.
Cerita Alkitab Ceritakan hal berikut dengan jelas: 1. Bait suci di Yerusalem saat Paskah (Yoh. 2: 13-14) 2. Reaksi Yesus (Yoh. 2:15-16) Ingatkan hal berikut: a. Gereja adalah rumah Allah dan tubuh Kristus b. Yesus sungguh marah terhadap mereka yang tidak menghormati rumah Allah
Kristen Sejati 75
Pertanyaan Diskusi Apakah yang begitu buruk yang telah orang banyak lakukan di bait suci Yerusalem itu? (Rumah Allah adalah tempat suci di mana orang banyak berdoa dan menyembah di hadapan-Nya, tetapi para pedagang itu telah menjadikannya sebagai tempat berdagang dan diri mereka sendiri pun tidak berdoa dan menyembah Allah. Mereka telah berpandangan dan bersikap keliru terhadap kekudusan rumah Allah. Bagi mereka, rumah Allah adalah tempat untuk mencari uang. Banyak dari para pedagang itu menyalahgunakan kedatangan para jemaat yang hendak berdoa dan memberikan korban bakaran Paskah. Para pedagang telah menjual mahal barang dagangan mereka. Para penukar uang pun telah berbuat curang dengan memberikan penukaran mata uang yang tidak adil. Dengan kehadiran para pedagang itu, rumah Allah berubah menjadi tempat yang berisik, tidak sopan dan tidak suci lagi.) Bagimana seharusnya sikap kita terhadap gereja? (Kita hendaknya mengasihi gereja seperti mengasihi rumah sendiri; berusaha menjadikan gereja sebagai tempat yang menyenangkan bagi Allah dan tempat terhormat serta tempat yang penuh dengan kasih persaudaraan.) Apakah yang kita dapat lakukan untuk menunjukkan kasih kepada gereja dan bagaimana cara menjaga tempat itu agar tetap menyenangkan hati Allah? (Kita hendaknya menghormati dan menjaga barang yang terdapat dalam gereja seperti layaknya menjaga barang kita di rumah. Oleh karena gereja adalah tubuh Kristus dan kita semua adalah anggota dari tubuh-Nya, maka kita hendaklah berusaha semaksimal mungkin untuk menghormati dan mengasihi semua saudarasaudari seiman.) Berilah contoh yang kamu kira adalah perbuatan yang tidak menghormati atau merusak rumah Allah. Bagaimana perbuatan ini dapat mempengaruhi orang lain? (Jawaban bebas) Contoh apakah yang dapat menunjukan hormat dan kasih terhadap rumah Allah? Bagaimana perbuatan ini dapat mempengaruhi orang lain? (Jawaban bebas)
Mengulang 1. Ketika Yesus datang ke bait suci di Yerusalem, apakah yang Yesus saksikan di sana? (Yesus menyaksikan para pedagang sedang berjualan domba, burung dan binantang korban lainnya, demikianpun dengan para pedagang mata uang asing.)
76
Kristen Sejati
2. Dalam hal apakah para pedagang dan para penukar uang telah mengambil keuntungan dari para jemaat itu? (Hari raya Paskah, di mana semua orang Yahudi yang takut akan Allah datang ke bait suci untuk menyembah dan membuat korban bakaran bagi Allah. Para jemaat itu akan membeli beberapa ekor binatang untuk dijadikan sebagai korban dan akan menukarkan uang mereka di sana untuk berbelanja.) 3. Apakah yang Yesus perbuat ketika menyaksikan semua yang terjadi di sana? (Tuhan Yesus mengusir mereka semua dan memporakporandakan tempat dagang itu.) 4. Mengapa Yesus begitu marah dengan apa yang disaksikan-Nya itu? (Karena Yesus mempunyai sikap yang benar terhadap rumah Allah. Ia sadar bahwa rumah Allah adalah tempat suci di mana orang dapat berdoa dan menyembah Allah. Yesus marah karena para pedagang itu telah menyalahgunakan tempat itu untuk berdagang. Mereka berada di sana hanya untuk mencari uang. Mereka menipu orang banyak yang datang beribadah dan berdoa di bait suci.) 5. Mengapa suasana di bait suci harus berbeda dengan suasana di tempat lainnya? (Karena bait Allah adalah tempat untuk berdoa dan menyembah Allah. Inilah tempat yang dipilih, dibangun dan diberkati oleh Allah.) 6. Bagaimana suasana bait suci itu telah dipengaruhi oleh kehadiran para pedagang itu? (Para pedagang itu telah mengubah suasana bait suci menjadi tempat pertukaran barang dan kebun binatang.)
Aplikasi Kehidupan Bapak dan ibu Karington begitu mengasihi Tuhan, karena Ia telah menyembuhkan penyakit putri mereka dan telah membawa seluruh keluarga ke dalam gereja. Bapak dan ibu Karington senantiasa mengingatkan anak-anak akan kasih Tuhan terhadap keluarga mereka. Judy, David dan Leonard mematuhi orangtua mereka dan selalu berusaha sebaik-baiknya untuk mengasihi Tuhan dalam semua tindakan mereka. Suatu kali, sekolah Judy mengadakan acara amal untuk membeli ruangan komputer yang baru. Setiap murid dalam kelas Judy hendaklah menjual sedikitnya satu kotak coklat. Bagi mereka yang dapat menjual lebih daripada satu kotak coklat, mereka akan memenangkan berbagai hadiah. Lebih banyak coklat yang mereka jual, lebih menarik pula hadiah yang mereka dapat peroleh. Judy begitu bersemangat dengan acara amal ini. Ketika sedang mencermati daftar hadiah yang dapat dimenangkan, ternyata ia dapat memperoleh sebuah bola voli hanya dengan menjual 6 kotak coklat. Segeralah terpikir olehnya, kepada siapa saja di gereja yang mau membeli coklatnya itu. Semua paman dan bibinya pasti mau membeli coklat yang dijualnya, apalagi bila mereka tahu bahwa uang yang dikumpulkannya untuk membeli sebuah ruang komputer yang baru di sekolahnya.
Kristen Sejati 77
Judy beryakinan besar bahwa ia dapat memenangkan hadiah bola voli itu. Lalu, ia meminta agar sang guru memberinya 6 kotak coklat dan bukannya 1 kotak coklat. Judy berencana untuk menjual 2 kotak coklat kepada orangtuanya, mungkin mereka dapat membantu menjual coklat itu kepada teman mereka di kantor. Dengan demikian, akan tersisa 4 kotak coklat lagi. Salah satu teman Judy menawarkan dirinya, apakah kamu mau pergi mengelilingi rumah sekitar lingkungan mereka untuk menjual coklat. Jadi, Judypun terpikir untuk menyisihkan 2 kotak coklat untuk dijualnya di sekitar rumahnya nanti. Sisa 2 kotak coklat lagi akan dibawanya ke gereja pada hari Jum'at dan hari Sabtu untuk ditawarkan kepada saudara-saudari seiman di sana. Minggu itu begitu menyenangkan bagi Judy. Sudah 2 kali setelah selesai dari sekolah, ibu teman Judy menemani temannya dan Judy menawarkan coklat dari rumah ke rumah. Senyum Judy makin membesar setelah berhasil menjual 2 kotak coklat. Judy selalu memikirkan bola voli barunya yang segera akan diperolehnya. Ia sungguh menyukai bermain bola voli, apalagi bila mempunyai bolanya sendiri. Tentu, ia pasti dapat bermain di mana saja dan kapan saja, bahkan dapat membawa bola voli itu ke gereja dan bermain dengan temannya di sana. Wah, pastilah sungguh menyenangkan. Kemudian, Judy berpikir bila ia dapat menjual 12 kotak coklat, tentu ia akan mendapatkan 2 bola voli. Jadi, ia dapat mempunyai 1 bola voli cadangan bila bola yang satunya rusak, hilang atau entah ke mana. Bagaimanapun Judy mengira menjual coklat itu tidaklah terlalu sukar. “Pastilah aku dapat menjual 6 kotak coklat lagi dengan mudah.” Jadi, Judy berencana untuk meminta 6 kotak coklat lagi dari sang gurunya. Setiap hari Judy sibuk memikirkan cara untuk menjual coklat-coklat itu dan memimpikan tentang bola voli barunya itu. Selesai sekolah, ia langsung pergi menjual coklat dan setelah itu ia menjadi terlalu lelah untuk mengerjakan PR, membaca Alkitab dan menghafal Ayat Hafalan dari sekolah pendidikan agamanya, tetapi ia masih ingat untuk berdoa sebelum tidur. Setiap malam, ia memohon kepada Tuhan untuk membantu menjual 6 kotak coklat lagi, agar ia dapat beroleh bola voli impiannya itu. Selesai sekolah pada hari Jumat itu, Judy telah merencanakan siapa saja yang akan ia datangi dan tawari agar membeli coklatnya. “Cobalah lihat” siapa saja yang Judy dapat datangi, daftar nama itu ditulisnya di kertas. “Ada Kevin, Stephanie, Shu Fang, Mike, Sylvia, Gustavo dan seluruh orangtua mereka. Oh, aku kira kakak James pun akan membeli satu atau dua kotak coklat. Ahh..., juga ada paman ini dan bibi itu...” demikianlah daftar nama Judy yang menjadi panjang. Ketika orangtua Judy tiba di rumah, mereka menceritakan kepada Judy bahwa teman-teman mereka menyukai coklat yang dijualnya. Tidak ada seorangpun yang tertinggal. Judy semakin senang mendengar kabar ini. “Ayah, ibu! Sekarang, keyakinanku bertambah bila aku akan memenangkan 2 bola voli. Besok, aku akan membawa 2 kotak coklat lagi dan menjualnya di gereja.” Ketika mendengar ide anaknya itu, bapak dan ibu Karington langsung mengerutkan dahi mereka. Hari Sabat adalah hari suci yang Tuhan berikan kepada mereka agar dapat beristirahat dan menyembah-Nya. Mereka mengetahui bahwa Tuhan tidak menginginkan anak-anak-Nya untuk bekerja pada hari Sabat, tetapi berkonsentrasi bagi Tuhan saja. Apa yang kamu akan perbuat sungguh tidak akan menyenangkan hati Tuhan, bila kita bekerja dan berbuat hal duniawi pada hari Sabat-Nya. “Judy, besok itu hari apa?” tanya ayah Judy.
78
Kristen Sejati
“Sabtu,” jawabnya. “Dan ke manakah kamu akan pergi besok?” tanya ibunya. “Tentu saja ke gereja,” kata Judy. “Menurut kamu, apakah yang Tuhan inginkan bila kamu berada di sana besok?” tanya ayah Judy. Judypun merasa bingung, untuk apa orangtuanya menanyakan hal-hal semacam itu? Ia terdiam sejenak sambil berpikir. “Ohhh”, hatinya menjadi sedikit berduka. Ia menyadari bila Tuhan tentu tidak begitu senang ketika menyaksikan dirinya datang ke gereja sambil berjualan coklat, apalagi pada hari Sabat-Nya yang kudus. “Tetapi, ayah, ibu,” protes Judy. “Bagaimana mungkin, aku dapat menjual 12 kotak coklat untuk memenangkan 2 bola voli?” “Apakah kamu kira dirimu benar-benar memerlukan 2 bola voli, Judy?” tanya pak Karington kepada putrinya itu. “Mungkin tidak,” jawab Judy dengan enggan dan sedih. “Bila demikian, kamu hanya perlu menjual dua kotak coklat lagi untuk mendapatkan 1 bola voli,” lanjut pak Karington. “Bagaimana bila kita menunggu sampai akhir kebaktian Sabat pada keesokan harinya, lalu memikirkan kembali bagaimana caranya mendapatkan bola voli itu, Judy?” “Ya, setuju,” kata Judy. Ia merasa sedih karena tidak dapat memperoleh 2 bola voli. Tetapi, Judy menyadari bahwa ia akan merasa lebih sedih lagi bila dirinya telah melakukan hal-hal yang tidak menyenangkan bagi Tuhan. “Sekarang, marilah kita makan malam bersama,” ajak ibu Judy. Judy memandang jam dinding dan tiba-tiba teringat bila ia belum membuat PR sekolah pendidikan agamanya, mungkin bila makan dengan cepat, ia masih sempat untuk membaca Alkitab dan menyuruh ayahnya untuk menanyakan Ayat Hafalannya dalam perjalanan ke gereja malam ini dan besok. Judy menyadari bila sekarang ia tidak mempunyai banyak waktu untuk menyelesaikan PR-nya dan kak James akan mengurangi angkanya karena telah menyerahkan PR-nya dengan tidak tepat waktu. Judy hanya dapat mengeluh. Apabila ia tidak terlalu memikirkan rencana menjual coklatnya dan bola volinya itu, tentu tidak demikian jadinya. Renungkan Pertanyaan berikut: 1. Alasan apakah yang dapat kamu berikan melihat Judy pergi ke gereja setiap minggunya? 2.
Bagaimana coklat tadi dapat mengubah tujuan dan motivasi Judy untuk datang ke gereja?
3.
Bila Judy memaksakan diri untuk tetap menjual coklatnya di gereja, bagaimana ia telah mempengaruhi hari Sabat? Adakah pengaruhnya bagi orang lain?
Aktivitas 1 Bagaimana Aku Dapat Membantu Menjaga Dan Mengasihi Gereja? Lihatlah gambar-gambar berikut dan berbagilah bagaimana caranya untuk menunjukkan kasih dan cinta terhadap gereja: Aula kebaktian, taman, anggota gereja, kelas dan fasilitas gereja.
Kristen Sejati 79
Aktivitas 2 Pilihlah Salah Satu Tugas Tujuan: a. Memikirkan ide untuk tugas yang harus menunjukkan kasih bagi gereja. b. Menyelesaikan tugas itu dalam 1 kelompok. Petunjuk: Bagilah murid-murid menjadi 2 kelompok, di mana setiap kelompok haruslah memilih tugas apa yang akan mereka kerjakan. Jelaskan kepada kedua kelompok ini bahwa mereka akan memilih beberapa bagian dari gereja ini dan merancang bagaimana cara mereka untuk memelihara bagian tersebut. Ketika mereka telah selesai dengan porposal, mintalah salah seorang anggota kelompok untuk maju ke depan kelas dan menjelaskan kepada muridmurid yang lainnya. Setelah selesai berpresentasi, buatlah fotokopi dari proposal itu untuk semua murid. Pajanglah proposal aslinya di papan tulis agar mereka semua dapat melihatnya. Ingatkan mereka untuk saling bekerja sama dalam menyelesaikan tugas itu. Ingatkan mereka pula untuk saling membantu dan saling mengingatkan dalam bertanggung jawab. Tuhan pastilah senang melihat usaha yang dikerjakan anak-anak bagi rumah-Nya. Akhirilah dengan berdoa.
80
Kristen Sejati
Formulir Proposal Tugas Kelompok: nama anggota kelompok Bagian gereja: area gereja yang dipilih oleh kelompoknya sebagai tugas Sasaran Tugas: Apakah yang hendak dilakukan di tempat yang mereka pilih itu? Petunjuk Tugas: Apakah yang direncanakan untuk mencapai tujuan itu? Tugas Individu: Tanggung jawab setiap anggota kelompok Waktu Tugas: tanggal mulai dan tanggal selesai tugas itu Di bagian bawah gambar, kelompok akan menulis nama dari setiap anggotanya dan tanda tangan mereka.
Kristen Sejati 81
82
Kristen Sejati
Garam Dan Terang
10
Kitab Bacaan: Mat. 5:13-16 Inti Pelajaran: Sikap seorang Kristen sejati hendaknya seperti garam dan terang. Tujuan Pelajaran: Memberi pengaruh positif terhadap sekeliling kita melalui perkataan dan perbuatan yang memuliakan Allah. Ayat Hafalan: “Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di surga.” (Mat. 5:16)
Latar Belakang Alkitab
Garam Dunia Ada 2 macam garam dunia, yaitu: Garam yang asin dan garam yang telah kehilangan keasinannya. Garam yang asin adalah garam yang baik dan yang berharga, karena dapat memberikan rasa dan warna, sekaligus dapat mengawetkan apapun. Sebagai orang Kristen, kita telah mengenakan Kristus melalui baptisan air (Gal. 3:27), kita mempunyai injil keselamatan (2 Tim. 3:14-15), dan kita telah menerima Roh Kudus. "Keasinan" kita dapat dinyatakan dalam kehidupan seharihari; kita dapat memberikan “rasa” dan “warna” kepada lingkungan sekitar sehingga mereka beroleh pengenalan tentang kehidupan yang kekal, sekaligus “mengawetkan” hati mereka untuk tetap menginginkan kehidupan tersebut. Tetapi, bila dalam kehidupan ini, kita tidak dapat menyatakan karunia yang unik yang kita telah terima dari Allah, maka kita akan kehilangan “keasinan” sebagai orang Kristen. Garam itu tidak lagi berguna untuk “memberi warna, rasa, apalagi mengawetkan.” Saat menghadapi musim dingin di waktu yang lalu, manusia menggunakan garam untuk mengurangi kelicinan lantai. Garam ditebarkan di atas pualam agar tidak terlalu licin. Tuhan Yesus pernah mengatakan bahwa garam yang telah kehilangan keasinannya sudah tidak berguna lagi, kecuali dibuang dan diinjakinjak orang.
Kristen Sejati 83
Terang Dunia Sekalipun Yesus memberitahukan bahwa kita adalah terang dunia, tetapi hanya Dialah terang dunia yang sebenarnya, sumber dari segala terang manusia telah datang. (Yoh. 1:6-9; 8:12; 12:36) Selama percaya kepada Yesus dan mengikuti segala pengajaran-Nya; selama Roh Kudus tinggal dalam diri, maka selama itu pulalah kita akan mempunyai terang-Nya. Bila kita memberi jarak atau memisahkan diri dari pada-Nya, maka terang-Nya akan semakin memudar dan berakhir dengan hilangnya terang-Nya itu. Selain mempunyai sumber hidup dan terang, kita sebenarnya tidak dapat berbuat apa-apa dan tidak mempunyai apa-apa, seperti halnya batang yang terpisah dari pohonnya, tentu tidak dapat memberi buah apaapa. (Yoh. 15:4-6) Kita hendaklah selalu memeriksa apakah terang-Nya membakar seperti yang Yesus inginkan, apakah terang-Nya dapat memberikan sinar bagi orang lain ataukah kita telah menyembunyikan terang-Nya bagi diri kita sendiri. Yesus menggunakan perumpamaan pelita untuk mengajarkan kita tentang pancaran terang-Nya. Sumber terang dari pelita itu berasal dari api yang diberikan minyak. Tubuh dari pelita itu sendiri sesungguhnya sederhana saja dan biasanya terbuat dari tanah liat. Ia sendiri tidak memberikan terang tetapi menampung minyak dan memberikan tempat bagi api itu. Ketika api itu membakar dan memberikan terangnya, maka minyak itu mulai terpakai. Pelita itu hendaklah senantiasa diisi dengan minyak agar api selalu membakar dan memberikan terangnya. Kita adalah pelita itu dan Roh Kudus adalah minyaknya. Agar api dari diri kita senantiasa memancarkan terang dan membakar, maka kita hendaknya dipenuhi oleh Roh Kudus. Dengan demikian, Yesus akan memakai diri kita sehingga dapat memancarkan terang-Nya kepada mereka yang masih berada dalam kegelapan dan memimpin mereka kepada Dia, yang adalah sumber terang dunia dan hidup.
Mengenai Murid Anda Dalam pelajaran ini, Anda menggunakan suatu perbandingan untuk menjelaskan peranan seorang Kristen di dunia ini kepada murid-murid, termasuk makna menjadi garam dunia dan terang dunia itu. Untuk lebih memudahkan perbandingan itu, berikan beberapa ilustrasi dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh, masakan yang memerlukan garam sebagai perasa; matikan lampu yang berada dalam ruangan kelas untuk menjelaskan peranan dari terang itu sendiri. Setelah selesai menjelaskan peranan masing-masing, hendaknya Anda dapat menyambungkannya dengan kehidupan mereka sehari-hari. Janganlah heran bila murid-murid menghadapi kesulitan terhadap peranan sebagai terang dunia dan garam dunia. Murid-murid yang berusia 10 - 11 tahun biasanya telah membentuk satu lingkaran sosial tersendiri. Dalam lingkungan inilah mereka ingin menjadi bagian dari kelompok tersebut. Murid-murid lebih mementingkan kehadirannya dalam lingkungan itu dan berusaha untuk bersikap sama seperti mereka semua yang termasuk di dalamnya. Begitu pula, ketika berada di sekolah, mereka merasa takut untuk menjadi yang “lainnya”. Mereka mungkin merasa takut untuk berdoa sebelum makan siang, dan mungkin pula merasa takut untuk membela temannya ketika sedang diolok-olok oleh murid-murid lainnya.
84
Kristen Sejati
Bantulah murid-murid untuk menjadi garam dunia dan terang dunia dalam kehidupan mereka dengan memberikan teladan seorang Kristen yang baik. Tanyakan kepada murid-murid, teladan apa sajakah yang dapat memberikan cerminan atas seorang Kristen yang baik itu. Jadikan pertanyaan ini sebagai tugas bagi mereka untuk minggu yang akan datang, bagaimana kita harus menunjukkan ciri-ciri orang Kristen kepada sesama. Kemudian, mintalah mereka berikan laporannya pada minggu yang akan datang. Yang terpenting adalah motivasilah murid-murid untuk memohon keberanian dari Yesus ketika merasa takut untuk bertahan dalam iman mereka.
Pemanasan Bahan: Garam Senter Petunjuk: Taruhlah sedikit garam di atas tempat yang berwarna gelap, seperti di atas piring atau kertas. Taruhlah sebuah senter di samping tumpukan garam itu. Mintalah murid-murid untuk berkumpul di sekeliling garam dan senter itu serta jelaskan apa yang mereka telah lihat. Tanyakan kepada murid-murid, apakah mereka mengetahui benda apa yang Anda telah taruh itu. (Garam biasa dan senter). Jelaskan bahwa kedua benda itu tampaknya kurang berharga, tetapi sebenarnya sangat dibutuhkan. Tanyakan kepada murid-murid, apakah mereka mengetahui mengapa kedua benda itu sangat dibutuhkan? (Garam membuat makanan mempunyai rasa, membuat makanan menjadi lebih enak, mengawetkan makanan. Senter dapat memberikan terang, dapat membantu ketika tersesat dalam kegelapan.) Yesus memberitahukan bahwa kita adalah garam dunia dan terang dunia. Memang tampaknya mereka itu sebagai murid yang biasa-biasa saja, tetapi sebenarnya mempunyai pekerjaan yang begitu penting. Yesus telah mendatangkan mereka ke dalam dunia ini untuk memberikan “rasa” yang lebih baik dan telah memilih mereka untuk menjadi “terang”-Nya di dalam kegelapan dunia ini. Dalam pelajaran ini, kamu akan belajar menjadi garam dunia dan terang dunia, serta bagaimana Yesus akan memakai kita untuk memuliakan nama-Nya.
Cerita Alkitab Ceritakan hal berikut dengan jelas: 1. Kamu adalah garam dunia (Mat. 5:13) Peranan: Bumbu, memberikan rasa dan mengawetkan a. menjadi pengaruh yang baik b.. membantu orang lain mendapatkan hidup yang kekal 2.
Kamu adalah terang dunia (Mat. 5:14-16) Peranan: Bersinarlah dengan perkataan dan perbuatan yang baik a. membawa pujian bagi Yesus Kristus b. membawa jiwa bagi Yesus Kristus
Kristen Sejati 85
3.
Teladan dari garam dunia dan terang dunia a. Barnabas i. Ia dinamakan sebagai anak penghiburan oleh para rasul (Kis. 4:36) ii. Ia berbuat baik dan telah menolong Saulus untuk bergabung dengan para rasul setelah pertobatannya (Kis. 4:37; 9:26-27) b. Dorkas Ia selalu berbuat baik dan menolong orang miskin, menunjukkan kasih Allah dalam hidupnya (Kis. 9:36,39) c. Yusuf i. Ia selalu memuji Allah dalam perbuatan dan perkataannya (Kej. 40:8; 41:16; 45:5,7) ii. Orang lain dapat menyaksikan bahwa Allah menyertainya (Kej. 39:3; 41:38-39)
Ingatkan hal berikut: a. Orang lain dapat menyaksikan apakah kita ini adalah garam dunia dan terang dunia dari perbuatan, perkataan, dan sikap kita. b.
Bila kita mempunyai garam dan terang Kristus, maka seharusnya kita dapat membawa orang lain ke dalam Kristus dan memuliakan nama-Nya.
Pertanyaan Diskusi Mengapa garam dan terang begitu penting dalam kehidupan kita sehari-hari? (Garam memberikan rasa terhadap makanan dan dapat mengawetkan makanan pula. Kita biasanya perlu membuat banyak masakan yang lezat dalam kehidupan sehari-hari. Terang membuat orang dapat menyaksikan sesuatu dalam kegelapan dan dapat menyinari sudut-sudut ruangan yang gelap. Kita pun memerlukan terang untuk bekerja dan bermain. Tidak ada hari yang kita lalui tanpa garam dan terang dalam kehidupan.) Apakah tanggung jawab kita sebagai garam dunia dan terang dunia? (Tanggung jawab kita sebagai garam dunia adalah memberikan “bumbu, rasa, dan mengawetkan” orang-orang yang berada di sekitar kita. Kita dapat melakukan ini dengan memberikan pengaruh positif untuk menyenangkan Allah dan membantu orang lain untuk mendapatkan hidup yang kekal. Tanggung jawab kita sebagai terang adalah memberikan terang melalui perbuatan dan perkataan kita, sehingga dapat memuliakan nama Allah dan membawa orang lain percaya kepada Yesus Kristus.) Alasan apa sajakah yang dapat membuat kita tidak menunjukkan keasinan dan terang dalam diri kita? (Jawaban bebas)
86
Kristen Sejati
Mengulang 1.
Tuhan Yesus mengatakan bahwa kita adalah garam dunia.
2.
Apakah maksud dari perkataan Tuhan Yesus itu? (Kita membuat dunia ini terasa lebih baik; memberikan rasa, warna dan mengawetkan seperti layaknya peranan garam dengan memberikan pengaruh baik di sekeliling kita dan untuk menyenangkan hati Allah dengan menolong mereka mendapatkan hidup yang kekal.)
3.
Tuhan Yesus mengatakan bahwa kita adalah terang dunia.
4.
Apakah maksud dari perkataan Tuhan Yesus itu? (Kita menerangi dalam kegelapan melalui perbuatan dan perkataan kita; memuliakan nama Bapa yang di surga dan memberikan terang dalam kegelapan jiwa mereka dan membawa mereka kepada Kristus.)
5.
Berilah teladan dari Alkitab, seorang tokoh yang telah menjadi garam dunia dan terang dunia, bagaimanakah ia telah menunjukkan semuanya itu?
Aplikasi Kehidupan Fred adalah salah seorang jemaat Gereja Yesus Sejati dari dahulu hingga kini. Ia senang bergaul dengan teman-temannya di gereja. Bahkan sebenarnya ia begitu senang bila datang ke gereja agar dapat bermain bersama dengan mereka. Biasanya pada jam makan siang, Fred akan bermain bola basket bersama dengan Jason dan Paul. Kemudian, mereka akan mengambil tongkat dan mengolok-olok anak-anak lainnya yang lebih kecil daripada mereka. Mereka senang berpura-pura menjadi “ninja yang jahat”. Pada suatu hari Sabat, Fred pergi ke sekolah sabat dan seorang anak baru berada pula di sana. Nama anak baru itu adalah Joe. Joe tampaknya adalah seorang anak yang baik, tetapi ia bertubuh kurus dan tinggi. Sang ibu gurupun memperkenalkan Joe kepada seluruh murid lainnya di kelas itu. Tetapi rupanya Fred kurang begitu menyukai Joe. Jadi ia mengacuhkannya dan tidak pernah memberi salam atau selamat datang kepadanya. Lalu, sang ibu guru mulai mengajarkan pelajaran Alkitab untuk hari itu. Dan Fredpun berteriak, “Awwww, apakah kita perlu belajar tentang cerita itu lagi, aku telah mengetahui cerita itu.” Jadi pada pelajaran itu, Fred terus berbicara bersama dengan Paul dan Jason. Mereka bahkan bercerita tentang apa saja yang mereka telah lakukan di sekolah. Cerita Fred, “He, apakah kalian tahu bahwa aku telah membuat salah seorang murid jatuh tersandung karena ia tidak mau memperlihatkan kartu bola basketnya kepadaku?” Jasonpun tertawa pelan, karena ia tidak mau sang ibu guru marah kepadanya. Paul hanya memnyembunyikan kepalanya di bawah meja, setengah tertidur dan setengah memperlihatkan wajahnya yang bosan itu. Joe, anak baru itu memperhatikan mereka saat pelajaran berlangsung. Sebenarnya, Joe tidak dapat berkonsentrasi dengan pelajaran itu, karena ia mendengar semua ocehan mereka. Joe pun ingin bergabung tetapi mereka mengacuhkannya.
Kristen Sejati 87
Setelah pelajaran selesai, Jason, Paul dan Fred pergi makan siang bersama, mereka meninggalkan Joe seorang diri. Beberapa murid perempuan mencoba untuk menyapa Joe, tetapi tidak begitu mengerti apa yang harus mereka bicarakan terhadap Joe. Jadi, mereka pun meninggalkan Joe seorang diri pula. Joepun meninggalkan ruang kelas dan menuju ke taman gereja, duduk seorang diri. Lalu, ia melihat Fred dan teman-temannya bersembunyi di balik rerumputan dan bertanya, “Apakah yang kalian sedang lakukan di sini?” Kemudian sahut Fred, “Pergilah kamu anak kurus, di sini adalah markas kami, dan aku adalah kepala ninja.” Setelah itu, Joepun bertanya kembali, “Bolehkah aku bergabung dengan kelompok ninjamu?” Fredpun menjadi marah dan berkata, “Tidak! Hanya anggota gereja saja yang boleh bergabung bersama dengan kami.” Fredpun segera mengambil tongkat dan melemparkannya ke arah Joe. Sebenarnya, Fred hanya ingin menakut-nakuti Joe, tetapi ia telah memukul Joe tanpa sengaja dengan tongkat itu hingga berdarah. Fred menyesali akan perbuatannya dan merasa bingung tentang apa yang harus dilakukannya. Fred sekarang berada dalam masalah karena ia telah meninggalkan goresan luka di muka Joe seumur hidupnya. Renungkan pertanyaan berikut: 1. Kadang, orang Kristen melupakan motivasi sebenarnya mereka datang ke gereja dan percaya kepada Yesus. Bagaimana Fred menunjukkan bahwa ia telah melupakan motivasi sebenarnya untuk datang ke gereja dan percaya kepada Yesus?
88
2.
Menjadi garam dunia dan terang dunia adalah contoh yang baik. Apakah kamu mengira bahwa Joe telah mendapatkan kesan yang baik tentang garam dunia dan terang dunia?
3.
Fred, Jason dan James telah memperlihatkan sikap yang tidak baik. Mengapa mereka berbuat demikian? Bagaimana cara memperbaiki sikap mereka itu?
4.
Fred merasa bangga telah menjatuhkan seorang anak di sekolahnya, perbuatan apakah yang Fred telah tunjukkan di luar gerejanya? Apakah kita bersikap beda saat kita berada di gereja dan di luar gereja?
5.
Kadang, kesalahan kita itu berdampak seumur hidup. Apakah hasil perbuatan Fred kepada Joe? Menurut kamu, bagaimana perbuatan Fred ini sampai mempengaruhi Joe? Apakah kamu setuju bila perbuatanmu dapat mempengaruhi orang lain? Bagaimana pengaruhnya?
Kristen Sejati
Aktivitas 1 Aku Adalah Garam Dunia Dan Terang Dunia Tujuan: Memahami berbagai cara menjadi garam dunia dan terang dunia.
Kristen Sejati 89
Aktivitas 2 Dapatkah Orang Lain Menilaimu Sebagai Garam Dunia Dan Terang Dunia? Tujuan: Melatih diri untuk menjadi garam dunia dan terang dunia Bahan: Kartu indeks Spidol Petunjuk: Siapkan suatu sandiwara yang telah dilengkapi dengan naskah dari masingmasing tokoh dan tuliskan naskah tersebut dalam kartu indeks. Lalu, gambarlah tokoh orang itu di balik kartu indeks atau kamu dapat perbanyak, gunting dan rekatkan di balik kartu itu. Bagian Satu Bagilah murid-murid menjadi 3 kelompok dan berikan setiap kelompok 1 set peran sandiwara dari kartu indeks itu. Biarlah mereka mempelajari isi dari karakter yang terdapat pada kartu mereka itu dan kemudian mempersiapkan naskahnya. Mintalah kelompok tersebut untuk memberikan dialog dan aksi dalam sandiwara mereka. Setiap kelompok hendaklah memberitahu keadaan dari peran mereka (bila ruang kelas lebih besar, buatlah kelompok dengan jumlah anggota yang lebih banyak agar mereka dapat memperagakan peran yang berlainan.) Bagian Dua Ketika semua kelompok telah siap, mintalah mereka untuk memperagakannya di depan kelas. Setelah itu, biarkan kelompok lainnya menebak siapa tokoh dalam sandiwara itu yang bersikap sebagai garam dunia dan terang dunia dan mengapa mereka berpikir demikian? Bagian Tiga Setelah semua kelompok telah memerankan sandiwara itu di depan kelas, mintalah mereka semua agar kembali ke tempat duduk masing-masing. Katakan kepada murid-murid bahwa mereka adalah garam dunia dan terang dunia. Semua yang mereka lakukan hendaklah memperlihatkan karakter tersebut, apalagi dalam perbuatan mereka. Dengan demikian, barulah mereka dapat mempengaruhi lingkungan di sekeliling dengan lebih baik. Mereka dapat mengubah keadaan yang tadinya buruk menjadi baik, bahkan dapat mengubah hidup orang lain. Mereka pun dapat membawa kemuliaan Allah dalam perbuatan mereka. Akhirilah dengan berdoa.
90
Kristen Sejati
Kartu-Kartu Sandiwara Kartu A - 1 Kamu sedang bermain bola bersama dengan temanmu sehabis makan siang di sekolah. Semua murid bergembira, kelompokmu sedang bermain, tiba-tiba kamu melihat ada seorang anak yang lain (A - 2) yang sedang berjalan ke arah permainanmu. Kamu mengacuhkannya. Kartu A - 2 Kamu baru saja pindah rumah dan belum mempunyai teman di sekolah. Tampaknya murid-murid di sekolah itu senang berolah raga, tetapi kamu kurang begitu menyukainya. Jadi, kamu kurang begitu dikenal mereka. Kamupun memberanikan diri untuk bergabung dengan kelompok bola di atas. Kartu A - 3 Kamu adalah garam dunia dan terang dunia. Kamu bermain bola melawan tim A - 1. Mereka hanya mengunggulimu beberapa angka di depanmu. Biasanya tim A - 1 memenangi pertandingan, tetapi hari ini tampaknya kamulah yang dapat memenangkan permainan bola ini. Rasanya kamu ingin sekali mengalahkan tim A 1 ini sekali saja seumur hidupmu. Kartu B - 1 Kamu adalah garam dunia dan terang dunia. Ada warung di dekat rumahmu. Tetapi cukup jauh jaraknya bila berjalan kaki, sekalipun demikian, ibumu memerlukan wortel dan sagu untuk memasak makan malam. Jadi, kamu harus berjalan ke sana untuk membelinya. Kamu mengajak teman untuk menemanimu. Dalam perjalanan pulang, kamu teringat bila ibumu pasti akan meminta kwitansi pembelian dari belanjanya itu. Ketika kamu memeriksanya dalam kantong plastik, ternyata kamu hanya membayar sagu saja dan tidak dengan wortelnya itu. Kartu B - 2 Kamu adalah pemilik warung itu. Kamu tidak suka terhadap anak-anak, karena mereka suka mencuri coklat, minuman dan permen dari tokomu. Kamu selalu memperhatikan dengan jeli ketika mereka masuk ke dalam toko dan dengan sengaja memberikan wajah yang galak agar mereka tidak berani berbuat macammacam di toko itu. Kartu B - 3 Kamu adalah teman yang telah bersamamu pergi ke warung pada kartu B - 1 itu. Kamu pernah pergi ke warung itu dan pemilik warungnya begitu menyebalkan. Kamu sungguh tidak senang terhadap pemilik warung itu.
Kristen Sejati 91
Kartu C - 1 Kamu adalah seorang guru sekolah dasar dari sekolah anak-anak yang terkenal kenakalannya. Kamu memberikan peraturan sekolah yang begitu ketat untuk mengendalikan kenakalan mereka. Tentu murid-murid tidak boleh berbicara ketika ulangan sedang berlangsung dalam kelas. Bila ada yang berbicara, maka murid itu langsung akan mendapat nilai merah. Suatu hari ketika ulangan sedang berlangsung, kamu mendengar suara teriakan dan melihat C - 3 sedang berbalik dari kursinya. Ketika waktu istirahat, kamu menyuruh C - 3 untuk tinggal dalam kelas. Kamu menyaksikan bahwa sang murid berbicara ketika ulangan berlangsung. Artinya sang murid akan langsung mendapatkan nilai merah dan langsung membawanya ke kantor kepala sekolah. Kartu C - 2 Kamu adalah garam dunia dan terang dunia. Kamu bangun kesiangan pada pagi ini dan kotak pensilmu tertinggal di rumah. Kamu berhasil meminjam pensil dari temanmu, tapi kamu tidak membawa penghapus. Saat ulangan sedang berlangsung, kamu membuat beberapa kesalahan. Kamu mencari dan melihat C - 3 mempunyai 2 buah penghapus. Lalu, kamu menanyakan dengan suara perlahan, apakah boleh meminjam salah satu dari penghapusnya itu. Seusai ulangan, C - 3 menghampirimu dengan marah, menyalahkanmu sebagai pengacau dan mulut besar serta memberitahukanmu apa yang terjadi pada dirinya. Kartu C - 3 Kamu telah belajar dengan sungguh-sungguh untuk ulangan tersebut. Saat ulangan berlangsung, kamu mendengar bisikan. Kamu mengacuhkannya karena mengetahui bahwa kamu dapat terkena marah bila berbicara saat ulangan berlangsung. Tetapi murid tersebut tetap berbisik, “Hei... C - 3, apakah aku boleh pinjam penghapusmu?” Akhirnya, bisikan itu membuatmu tidak dapat berkonsentrasi lagi. Kamu berbalik dan memberikan penghapus itu kepada C - 2 tanpa berbicara apa-apa kepadanya. Ketika tiba waktunya beristirahat, sang guru menanyaimu tentang hal itu, tetapi kamu menolak mengakui berbicara saat ulangan berlangsung. Kamu berusaha menjelaskan kepada sang guru, tetapi rupanya ia tidak mau mendengarkan penjelasanmu itu. Orangtua pasti marah bila melihat nilai merah di kertas ulangan nantinya. Kamu mulai menangis karena sebenarnya kamu tidak melakukan kesalahan dan kamupun begitu ketakutan. Kartu D - 1 Kamu seorang simpatisan. Kamu dan D - 3 adalah teman baik. Saat jam makan siang, kamu melihat D - 2 menundukkan kepalanya dan melipat kedua tangannya. Kamu mulai menertawakan dan mengolok-oloknya dengan terbahak-bahak. Kartu D - 2 Kamu adalah seorang Kristen. Sebelum makan biasanya kamu akan menutup mata dan berdoa sejenak. Tiba-tiba, kamu mendengar orang lain menertawakanmu. Kamu segera membuka matamu, mengangkat makananmu dan pindah ke meja lainnya.
92
Kristen Sejati
Kartu D - 3 Kamu adalah garam dunia dan terang dunia. D - 1 adalah temanmu tetapi ia belum mengetahui bahwa kamu adalah seorang Kristen. Saat makan siang, kamu duduk di samping D - 1, kamu mengetahui bahwa berdoa sebelum makan adalah tindakan yang benar, dan kamu baru saja hendak berdoa ketika mendengar D - 1 mengolokolok D - 2. Renungkan pertanyaan setelah sandiwara usai diperankan: a. Siapakah yang harus menunjukkan bahwa mereka adalah garam dunia dan terang dunia? b. Apakah yang mereka harus lakukan untuk menunjukkannya? c.
Bagaimana tingkah laku __________ yang dapat mempengaruhi lingkungan dan orang di sekitar mereka?
d. Bagaimana Allah dapat dimuliakan dengan perbuatan, perkataan dan sikap __________?
Kristen Sejati 93
94
Kristen Sejati
Bahkan Satu Katapun Dapat Menolong
11
Kitab Bacaan: Kis. 8:26-40 Inti Pelajaran: Memberitakan injil adalah amanat umat Kristen. Tujuan Pelajaran: Memberitakan injil dengan berani kepada orang lain. Ayat Hafalan: “Beritakanlah firman, siap sedialah baik atau tidak baik waktunya, nyatakanlah apa yang salah, tegorlah dan nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.” (2 Tim. 4:2)
Latar Belakang Alkitab
“Dan barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.” (Yl. 2:32) “Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya, jika mereka tidak percaya kepada Dia? Bagaimana mereka dapat percaya kepada Dia, jika mereka tidak mendengar tentang Dia?..." Amanat Agung Sebelum kenaikan Yesus ke surga, Ia memerintahkan murid-murid-Nya untuk melanjutkan pekerjaan kudus-Nya dengan memberikan mereka suatu amanat yang agung, yaitu: Pergilah ke seluruh dunia dan beritakan kabar baik, jadikan semua bangsa murid-Ku, dan baptislah mereka dalam nama-Ku serta ajarkan mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. (Mat. 28:19-20; Mrk. 16:15)
Kristen Sejati 95
"...Bagaimana mereka mendengar tentang Dia, jika tidak ada yang memberitakanNya? Dan bagaimana mereka dapat memberitakan-Nya, jika mereka tidak diutus?..." Siapakah Yang Diutus? Tanggung jawab dari pemberita injil tidak hanya terbatas pada para penatua dan pendeta, pengkhotbah dan diaken, ataupun guru pendidikan agama, tetapi meluas pula ke semua saudara-saudari seiman yang telah menerima anugerah keselamatan. (Rm. 1:15) Kita mungkin tidak menyadarinya bahwa sebenarnya kita pun adalah pembawa berita yang baik. Setiap firman Allah dan pelajaran agama yang kita dengar, setiap ayat Alkitab yang kita baca atau ingat, setiap kesaksian yang kita dengar, setiap doa yang kita sampaikan kepada Allah dalam roh – semua itu adalah macam makanan rohani yang kita makan dan minum. Mereka memberikan kesehatan dan kekuatan agar kita dapat berdiri teguh dalam iman dan mempersiapkan kita untuk berbagi injil keselamatan terhadap orang lain. (1 Pet. 2:2; Ibr. 5:12; 6:7) "…Seperti ada tertulis: Betapa indahnya kedatangan mereka yang membawa kabar baik!” Melalui Orang Biasa Bila kita cermati tentang latar belakang para rasul, maka mereka itu bukanlah tokoh yang hebat karena telah diberikan amanat yang besar, bukan pula karena mempunyai kekuatan super atau kemampuan intelektual yang istimewa hingga memberitakan injil dengan yakin dan tegar, tetapi sesungguhnya mereka adalah orang biasa yang pekerjaannya adalah menangkap ikan. Demikian pula halnya dengan yang lainnya, hanya memberitahukan apa yang mereka telah temukan atau yang Yesus telah lakukan bagi mereka kepada teman dan keluarga. (Yoh. 1:4041,43-45; 4:28-30,39-40; Mrk. 5:20) Melalui perkataan dari orang-orang biasa ini, Yesus membangun pekerjaan-Nya dan sebagai hasilnya banyak yang menjadi percaya kepada-Nya.
Mengenai Murid Anda Secara konsep, semua murid mengetahui bahwa mereka hendaknya memberitakan injil. Beberapa dari antara mereka bahkan telah mengetahui cerita tersebut, tetapi mereka cenderung untuk tidak menghubungkan pendidikan agama dengan kehidupan mereka di sekolah. Mereka merasa belum siap untuk memberitakan atau merasa takut untuk menyuarakan pandangan yang berbeda di antara teman-teman mereka. Dengan demikian, penting untuk menjelaskan ketakutan mereka dan menolong mereka dalam mengatasinya. Mintalah murid-murid untuk memainkan suatu sandiwara. Seorang murid berperan sebagai orang yang belum percaya kepada Yesus, sementara pemain lainnya memerankan sebagai seorang yang telah percaya kepada Yesus. Anda boleh menyediakan naskah untuk mempermudah sandiwara ini. Tunjukkan kepada mereka bagaimana seseorang mulai memberitakan injil kepada temannya. Ingatkan pula kepada murid-murid bahwa memberitakan injil dapat lebih efektif bila mereka telah menunjukkan karakter umat Kristen di antara teman-teman dalam
96
Kristen Sejati
menghadapi masalah sehari-hari. Yang terpenting, karena semua yang disampaikan dapat lewat begitu saja tanpa dipraktekkan, maka berilah tugas kepada setiap murid untuk membagikan injil kepada seorang teman selama satu minggu berikutnya. Dapat saja berupa tindakan sederhana seperti mengajak seseorang untuk datang ke gereja. Pada minggu berikutnya, mintalah murid-murid untuk menuliskan atau menceritakan pengalaman mereka. Ingatkan mereka untuk senantiasa memohon pertolongan Yesus. Ingatlah, kita hanya menabur benih di mana Yesuslah yang akan memberi pertumbuhan.
Pemanasan Bahan: Cangkir yang jumlahnya cukup bagi Anda dan semua murid Alkitab Permen agar-agar atau permen kecil macam lainnya Petunjuk: Sebelum murid-murid memasuki kelas, tempatkan cangkir pada tiap kursi. Ketika mereka masuk, mintalah murid-murid untuk mengambil cangkir dan datanglah untuk berkumpul mengelilingi Anda. Ketika mereka telah berkeliling, bukakan Alkitab pada Mrk. 16:15, lalu bacakan di hadapan mereka semua. Kemudian, katakan kepada murid-murid, “Tuhan Yesus memerintahkan kita untuk memberitakan injil kepada orang lain agar mereka pun mengenal-Nya dan diselamatkan.“ Setelah itu, tanyakan kepada mereka, “Apakah yang Tuhan Yesus ingin kita beritakan kepada mereka?” (Mengenai siapa diri-Nya, apa yang dilakukan-Nya, kasih-Nya, bagaimana Ia mati di kayu salib demi menanggung segala dosa manusia, perlindungan-Nya, berkat-Nya, pengajaran-Nya, dan mujizat-Nya.) Katakan kepada murid-murid bahwa semua hal di atas adalah kehendak Yesus agar kita sebarkan berita tentang diri-Nya itu. Dan hal ini adalah mudah untuk kita lakukan karena semua berita-Nya adalah berita baik! Mudah untuk kita beritakan karena membawa kegembiraan dan damai bagi yang mendengarkannya. Masukkan sepasang permen agar-agar ke dalam mulut Anda dan mulailah mengunyahnya. Beritahukan kepada murid-murid, “Hmm, berita tentang Yesus sungguh baik!” Lalu, taruhlah beberapa permen agar-agar ke dalam tangan Anda dan katakan kepada murid-murid, "Aku menerima kabar baik sepanjang waktu ketika datang ke gereja. (Biarkan beberapa permen agar-agar masuk ke dalam cangkir Anda.) Ketika menghadiri kelas pendidikan agama (Tambahkan permen agar-agar lagi). Ketika mendengar kesaksian (Tambahkan permen agar-agar lagi). Ketika menyanyikan lagu pujian (Tambahkan permen agar-agar lagi). Ketika mendengar lagu pujian (Tambahkan permen agar-agar lagi). Ketika membaca Alkitab (Tambahkan permen agar-agar lagi). Dan ketika berdoa kepada Yesus (Tambahkan permen agar-agar lagi). Akhirnya, cangkir Anda akan penuh dengan permen agaragar).”
Kristen Sejati 97
Katakan kepada murid-murid, “Aku menyukai berita baik karena mengenai Yesus. Aku pun mengetahui bahwa berita baik itu dapat membimbing mereka yang mendengar dan mempercayainya ke surga. Bila aku berbagi dengan yang lainnya, maka mereka pun akan mempunyai kesempatan untuk pergi ke surga, dan akupun akan diberkati karena menjalankan perintah-Nya. Yesus akan menjadi kecewa terhadapku bila aku hanya menyimpan semua berita baik yang Ia berikan untuk diriku sendiri.” Tuangkan semua permen yang terdapat pada cangkirmu itu ke dalam cangkir murid-murid. Lalu, katakan kepada mereka, “Oleh karena inilah, aku ingin berbagi berita baik ini kapanpun dan kepada siapapun. Nyatanya, sekarang aku akan berbagi berita baik ini denganmu tentang seorang murid yang bernama Filipus dan bagaimana ia memberitakan berita baik ini kepada sida-sida Etiopia.”
Cerita Alkitab Ceritakan hal berikut dengan jelas: Amanat Agung 1. Apakah ini? a. suatu tugas dan perintah yang diberikan oleh Tuhan Yesus b. beritahukan kepada dunia tentang diri-Nya, baptislah umat percaya dalam nama-Nya, ajarlah mereka untuk mematuhi segala perintah-Nya 2. Siapakah seharusnya yang menyampaikannya? Setiap orang yang telah menerima anugerah keselamatan 3. Contoh dari Filipus dan orang Etiopia a. Filipus dengan patuh mengikuti petunjuk Roh Kudus (Kis. 8:26-27,29-30) b. Filipus dengan berani membuka mulutnya dan memberitakan injil (Kis. 8:30,35) c. Sida-sida menerima pesan, dibaptis dan bersukacita (Kis. 8:36-39)
Pertanyaan Diskusi Sebelum Filipus bertemu dengan sida-sida Ethiopia, ia berada di tanah Samaria, di mana kuasa Allah melalui dirinya. Suatu hari, malaikat Allah memberitahu Filipus agar ia pergi ke suatu daerah di padang pasir. Bila Filipus itu adalah kamu dan malaikat memberitahumu bahwa suatu hari kamu harus bangun, tinggalkan rumahmu dan pergi ke daerah padang pasir, bagaimanakah reaksimu? Jelaskan! (Mungkin kita tidak rela meninggalkan keadaan rumah yang nyaman dan pergi ke padang pasir. Mungkin kita merasa takut karena tidak tahu akan apa yang terjadi. Mungkin kita mengira bahwa hal itu akan menjadi suatu masalah. Mungkin kita akan mengatakan permohonan ma'af untuk tidak pergi - karena sibuk, kurang sehat dan lain sebagainya.)
98
Kristen Sejati
Setelah malaikat Allah memberitahu Filipus apa yang harus dilakukan, maka ia mulai menuju ke arah jalan padang pasir. Hal ini menunjukkan apakah tentang Filipus? (Ini menunjukkan bahwa Filipus adalah seorang yang taat dan percaya kepada Allah. Ia tidak berusaha untuk mendiskusikan terlebih dahulu dengan Allah atau mengatakan keberatannya atau menanyakan alasan Allah mengutus dirinya. Ia hanya patuh dan percaya bahwa Allah akan menjaga segala hal karena Ialah yang mengutusnya. Kadang ada hal-hal yang kita tahu bahwa Allah ingin kita lakukan, tetapi mungkin yang tidak ingin kita lakukan. Menurut kita, hal itu membosankan seperti duduk mendengarkan dalam kebaktian atau mengikuti kelas pendidikan agama. atau mungkin kita hanya merasa tidak suka melakukannya – membaca Alkitab di rumah atau berdoa seorang diri, atau mungkin kita mengira bahwa mereka tidak mudah atau terlalu banyak masalah – mengikuti kegiatan rohani selama sehari penuh, penyambutan pendatang baru, atau membantu simpatisan untuk menemukan kebenaran dalam Alkitab. Tetapi Allah menginginkan kita melakukan hal ini agar nantinya pekerjaan baik-Nya dapat terlaksana. Bila kita patuh dan percaya serta melakukan apa yang Ia ingin kita lakukan, maka Allah akan memakai kita dalam rencana-Nya yang ajaib.) Apakah Filipus bekerja seorang diri dalam memberitakan injil kepada sidasida Etiopia? (Tidak; Allah menyertai Filipus di setiap langkah jalannya. Pertama, malaikat Allah mengarahkan Filipus dengan memberitahunya ke mana ia harus pergi. Filipus patuh dan Allahpun melanjutkan pekerjaan-Nya terhadap dirinya. Kedua, Roh Kudus memberitahu Filipus untuk menghampiri orang Etiopia yang sedang mengendarai kereta berkuda. Filipuspun mematuhinya. Filipus membantu memberitakan injil dengan menjadi seorang murid yang berjaga-jaga. Ia menunjukkannya dalam 2 hal. Pertama, Filipus berjaga-jaga terhadap perintah dari Roh Kudus. Bila diingatkan oleh Roh Kudus, maka hendaklah kita selalu mau pula mendengarkan bimbingan Roh Kudus kepada kita. Roh Kudus akan memberitahu atau mengingatkan kita tentang apa yang benar untuk dilakukan atau apa yang tidak benar untuk tidak dilakukan. Kita dapat percaya pimpinan Roh Kudus karena Ia hanya berbicara kebenaran dari Allah. (Yoh. 16:13) Roh Kudus berbicara melalui hati kita lebih sering daripada melalui pikiran kita, tetapi tidaklah selalu kita dengarkan karena hati kita terlalu sibuk atau terisi dengan banyak hal lainnya. Bila kita menenangkan hati dan mau mendengar serta berdoa, maka kita dapat mendengar pimpinan Roh Kudus dengan lebih jelas. Kedua, Filipus berjaga-jaga terhadap keadaan di sekelilingnya. Sekalipun ia belum mengetahui apa yang Roh Kudus inginkan dengan menyuruhnya menghampiri sida-sida Etiopia itu, tetapi Filipus tetap membuka mata dan telinganya untuk berjaga-jaga akan segala sesuatu. Oleh karena inilah, Filipus memperhatikan berbagai hal dengan teliti, dan inilah yang menolongnya dalam memperhatikan sidasida Etiopia yang sedang membaca kitab nabi Yesaya.)
Kristen Sejati 99
Bagaimana perbedaan Filipus dan sida-sida Etiopia itu? (Filipus adalah seorang Yahudi dan sida-sida adalah seorang Ethiopia. Mereka tampak berbeda dari cara berpakaian dan logat bicara. Selain itu, orang Etiopia tentulah mempunyai kedudukan yang penting karena ia adalah seorang pengawal ratu dari Etiopia. Ia sedang mengendarai kereta berkuda di mana Filipus berjalan kaki. Melalui hal ini, banyak perbedaan di antara mereka. Sekalipun demikian, Filipus tidak membiarkan perbedaan itu menjauhkan dirinya dari ketaatan akan perintah Allah atau dari amanat agung yang harus ia kabarkan. Sekalipun sida-sida Etiopia itu adalah seorang asing yang bertempat tinggal di luar daerah Yahudi, berpenampilan dan berlogat bicara yang berbeda, tetapi ia tidak menertawakan atau menjadi marah terhadap Filipus yang menghampirinya. Justru dengan rendah hati ia bertanya kepada Filipus yang dengan berani menghampiri dirinya.) Apakah hasil dari ketaatan Filipus dan keberaniannya itu? (Allah memakai Filipus untuk memberitakan injil keselamatan, dan akhirnya sidasida Etiopia itu dibaptis dan mungkin menjadi orang asing pertama yang menerima injil di negeri lain.) Lihatlah Yoh. 1:40-41,43-45; 4:28-30,39-40 dan Mrk. 5:20. Bagaimana berita baik itu dibagikan dan diberitakan? (Andreas menemui saudaranya dan memberitahukan hal baik yang telah didapatinya. Natanael tidak percaya kepada Filipus, maka ia mengundangnya untuk datang melihatnya sendiri. Perempuan Samaria membagikan kesaksiannya dan memberitahu tetangganya untuk datang dan melihat pula. Laki-laki yang disembuhkan pergi mengelilingi kota dan memberitahu semua yang Yesus telah lakukan terhadap dirinya. Dalam setiap kasus, yang digunakan adalah beberapa patah kata firman bagi pekerjaan Allah sebagai awalnya. Bila undangan atau kesaksian atau tantangan tidak pernah diberikan, bila tidak pernah ada orang yang memberitahu mereka, bagaimana orang lain dapat mengenal Yesus atau mencari-Nya? Kita tidak perlu melakukan sesuatu yang luar biasa untuk memberitakan bibit injil. Yang harus kita lakukan hanyalah membuka mulut kita dan berbicara dengan jujur. Kemudian, Allah dapat membuat firman bertumbuh dalam diri orang yang telah mendengar pesan kita itu - 1 Kor. 3:6.)
Mengulang Filipus diperintahkan oleh malaikat Allah untuk pergi ke jalan di padang pasir, yang mengutusnya untuk pergi dari Yerusalem ke Gaza. Dalam perjalanan, ia bertemu dengan seorang sida-sida Etiopia yang adalah pengawal dari Kandake, ratu negeri Etiopia. Sida-sida ini telah pergi ke Yerusalem untuk beribadah dan dalam perjalanan pulang. Selama dalam perjalanan pulang, ia duduk dalam kereta berkuda sambil membaca kitab nabi Yesaya. Sangat disayangkan, ia belum dapat memahami siapa yang sedang dibicarakan oleh nabi Yesaya dalam kitabnya itu.
100
Kristen Sejati
1.
Bagaimana Filipus menunjukkan ketaatan dan keberaniannya? (Filipus menunjukkan ketaatannya dengan pergi ke tempat yang telah ditunjuk oleh malaikat Allah; ia menunjukkan keberaniannya dengan berkata-kata sekalipun sida-sida Etiopia itu seorang asing yang mempunyai banyak perbedaan dengan dirinya.)
2.
Ketika sida-sida menanyakan Filipus tentang apa yang nabi Yesaya katakan, apakah yang Filipus lakukan? (c) a. Dengan gugup, Filipus memberitahukan bahwa ia sendiripun belum mengetahui dan segera melompat keluar dari dalam kereta berkuda itu. b. Filipus ragu-ragu karena menurutnya tidaklah bijak menyampaikan kabar baik kepada orang asing yang berbicara dan berpakaian berbeda. c. Filipus mulai menjelaskan dari awal dan menyampaikan kabar baik tentang Yesus kepada sida-sida itu. d. Filipus berkata kepada sida-sida, “Memalukan. Kamu pasti tidak berdoa dengan cukup, sehingga tidak mengerti tentang maksud dari firman ini.”
3.
Apakah hasil dari pertemuan yang tidak diharapkan antara Filipus dengan sidasida Etiopia itu?
Aplikasi Kehidupan Sebelum Jenny meninggalkan rumah untuk pergi ke sekolah, ia memohon kepada Allah agar dirinya dapat membawa temannya untuk pergi ke gereja dan menerima keselamatan dari pada-Nya. Selama waktu makan siang, Jenny melihat Marcia yang sedang duduk seorang diri dan bermuka sedih. Jenny sungguh ingin menolong Marcia, tetapi ia tidak tahu bagaimana caranya. Jenny telah mengenal Marcia sejak lama, tetapi ia belum pernah berusaha untuk berbicara kepadanya atau mengenalnya lebih mendalam. Akhirnya, Jenny memberanikan diri untuk menghampiri Marcia. “Hai, Marcia. Bagaimana kamu dapat terlihat sedih seperti ini?” ”Oh, aku pun tidak tahu. Aku hanya merasa sedikit tertekan. Kamu mengetahui segala sesuatu dalam hidupku sepertinya tidak adil. Aku merasa bahwa Allah tidak menyukai diriku.” “Oh, jangan beranggapan bahwa Allah tidak menyukai dirimu. Aku kira Dia begitu menyayangimu.” “Bagaimana kamu tahu? Aku belum pernah melihat Tuhan.” “Ya, aku hanya merasa demikian. Hei, maukah kamu datang ke gereja denganku pada hari Sabtu ini, Marcia?” “Hmm, aku tidak tahu, aku tidak pernah ingin ke gereja sebelumnya, bahkan aku tidak tahu apakah Allah itu ada.” Johnny mendengar pembicaraan Marcia tentang Allah tanpa sengaja dan berkata, “Hei, aku sangat setuju. Bagaimana kamu mengetahui bahwa Allah itu ada?” Jenny merasa seperti mendapat serangan pertanyaan. “Aku hanya mengetahui bahwa Allah itu ada, karena gerejaku mempunyai Roh Kudus dan kami berdoa dalam bahasa lidah.” Baik Marcia maupun Johnny melihat kepada Jenny dengan pandangan yang aneh sambil bertanya, “Apakah itu berdoa dalam bahasa lidah?” “Hmm, itu adalah tanda dari menerima Roh Kudus. Marcia, mengapa kamu dan Johnny tidak ikut saja denganku ke gereja pada hari Sabtu ini? Maka kamu dapat mengetahui lebih banyak tentang Roh Kudus dan tentang berdoa dalam bahasa lidah.” Johnny berkata, “Baiklah, aku akan pergi untuk melihat mengenai berdoa dalam bahasa lidah itu.” Marcia tampak bergembira dan berkata, “Setuju, akupun akan pergi pula.”
Kristen Sejati 101
Renungkan pertanyaan berikut: 1. Mengabarkan injil kepada orang lain sungguhlah penting, tetapi langkah pertama adalah harus mencari orang yang akan kamu injili. Bagaimana Jenny dapat mengabarkan injil kepada Marcia? 2. Kita sering menemukan kesulitan berbicara mengenai gereja atau Allah dengan teman-teman maupun orang yang belum percaya kepada Allah. Bagaimana Jenny mulai berbicara mengenai Allah? Cara lain apakah yang dapat kita gunakan untuk berbicara tentang Allah dengan orang lain? 3. Kadang, kita merasa orang lain memandang kita dengan aneh ketika sedang berbicara tentang Allah atau Roh Kudus. Apakah kita pernah merasa aneh ketika berbicara mengenai Allah kepada orang lain? Mengapa? Bagaimana kita dapat memperbaiki masalah ini? 4. Terlalu sering kita begitu saja lupa untuk mengajak teman-teman maupun orang yang belum percaya kepada Allah ke gereja karena kita mengira bahwa hal itu tidaklah penting. Apa yang dapat kita pelajari dari Jenny tentang pentingnya pemberitaan injil?
Aktivitas 1 Apakah Yang Dapat Kulakukan Demi Mengabarkan Injil Kepada Sesama? Tujuan: Mengenal banyak cara dalam menginjili sesama. Bahan: Buku Aktivitas Murid Selama pelajaran di kelas Madya berlangsung, kak James meminta agar semua murid membuka dan membaca Alkitab mereka dalam hati pada Yer. 1:5-8. Inilah percakapan antara Allah dengan Yeremia. Allah: “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” Yeremia: “Ah, Tuhan Allah! Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.” Ketika Gustavo membaca ayat ini, ia merenung dalam hatinya: Wah, aku mengerti dengan jelas bagaimana perasaan Yeremia! Aku hanyalah seorang anakanak! Aku pun tidak akan berhasil dalam mengabarkan berita baik! Apakah yang akan kukatakan? Bagaimana bila orang lain menertawakanku? Kemudian Gustavo membaca sedikit ayat di bawahnya:
102
Kristen Sejati
Allah: “Janganlah katakan: Aku ini masih muda, tetapi kepada siapapun engkau Kuutus, haruslah engkau pergi, dan apapun yang Kuperintahkan kepadamu, haruslah kausampaikan. Janganlah takut kepada mereka, sebab Aku menyertai engkau untuk melepaskan engkau.” Gustavo menarik nafas dan berlaku seolah-olah Allah bereaksi terhadap pikirannya! Marilah kita bantu Gustavo untuk taat dan mempunyai keberanian dalam melayani Allah. Susunlah kalimat berikut ini. Lalu, tuliskan beberapa cara mudah lainnya sebagai seorang anak kecil agar dapat mengabarkan kabar baik. Aku dapat membuat mereka: dalam/dan/melihat/perbuatanku/Yesus/sikap _______________________________________________________________ Aku dapat mengajak mereka: bersama/gereja/aku/ke/datang _______________________________________________________________ Aku dapat menceritakan: kesaksian/suatu/mereka/kepada _______________________________________________________________ Aku dapat memberitahukan: telah/Yesus/kupelajari/apa/tentang/yang _______________________________________________________________ Aku dapat memberitahukan: temanku/adalah/yang/mengapa/Yesus/terbaik _______________________________________________________________ Aku dapat mengajarkan mereka: kesukaanku/beberapa/pujian/lagu _______________________________________________________________ Aku dapat menunjukkan mereka: Alkitab/pasti/dengan/ayat/kesukaanku/dalam _______________________________________________________________ Aku dapat mengajak mereka: Sabatku/Sekolah/datang/kelas/ke _______________________________________________________________ Aku dapat mengajak mereka: gereja/ikut/piknik _______________________________________________________________ Aku dapat mengajak: persekutuan/suatu/mereka/mengikuti _______________________________________________________________
Kristen Sejati 103
Aktivitas 2 Berbagai Cara Mengabarkan Injil Bahan: Dadu Tempat yang permukaannya datar untuk menggulingkan dadu Balok besi Buku pujian Petunjuk: Dalam aktivitas ini, Anda dan murid-murid akan memikirkan tentang berbagai cara kalian dalam mengabarkan injil. Setiap orang akan mendapat giliran untuk menggulirkan dadu dan menjawab sebuah pertanyaan yang tertulis di papan, berdasarkan nomor yang keluar. Bila jumlah dadu / Kamu akan jawab Tulislah berikut pada papan tulis: 1 a Bagaimana kamu dapat... 2 b a. mengajak atau membuat 3 pilihlah pertanyaanmu seorang teman berminat sendiri untuk datang ke gereja? 4 c b. mulai ceritakan kepada 5 d seorang teman sebuah 6 peragakan jawabanmu kesaksian atau tunjukkan pada pertanyaan berkat Allah? pilihanmu c. beritahukan ajaran Yesus kepada seorang teman? d. ketahui kesempatan yang baik untuk kabarkan Yesus? Berikan motivasi agar murid-murid berpikir dan berkreatif ketika mereka memainkan aktivitas ini. Setelah itu, tanyakan kepada murid-murid, apakah mereka terkejut ketika menemukan begitu banyak ide yang dapat mereka keluarkan. Beritahukan murid-murid bahwa semua ide mereka itu adalah baik dan dapat digunakan. Ingatkan murid-murid bahwa Yesus akan merasa senang bila mereka patuh terhadap perintah-Nya dan bahwa Ia akan menolong mereka untuk memberitakan berita baik. Bila masih tersedia waktu, nyanyikan pujian dalam Kidung Rohani No. 422 yang berjudul "Beritakan Kasih-Nya", dan akhirilah dengan berdoa.
104
Kristen Sejati
Warga Yang Baik
12
Kitab Bacaan: 1 Tim. 2:1-2; 1 Pet. 2:13-15; Mat. 22:18-22 Inti Pelajaran: Umat Kristen hendaklah mematuhi pemerintah dan hukum negara. Tujuan Pelajaran: Bersikap yang benar dalam mematuhi peraturan dan hukum. Ayat Hafalan: “Tiap-tiap orang harus takluk kepada pemerintah yang di atasnya...; dan pemerintah-pemerintah yang ada, ditetapkan oleh Allah.” (Rm. 13:1)
Latar Belakang Alkitab
Ketika Yesus mengabarkan injil di dunia selalu ada orang yang mencoba untuk mencari kesalahan pada pengajaran dan pekerjaan-Nya, tetapi mereka tidak pernah berhasil. Yesus tidak hanya memberitakan kebenaran, tetapi menuntun orang banyak kepada kebenaran dan hidup yang suci yang ditunjukkan dari apa yang Ia ajarkan. Orang Farisi dan ahli Taurat berusaha menuduh Yesus pada dasar kepercayaan dengan menguji-Nya mengenai hukum dan perintah Allah. Tetapi, Yesus menunjukkan bahwa Ia mempunyai pengertian yang sempurna mengenai hukum dan perintah Allah. Yesus menunjukkan bahwa diri-Nya lebih berarti daripada semua ahli Taurat di Israel. Ketika orang Farisi tidak dapat menemukan kesalahan terhadap Yesus dalam dasar kepercayaan yang diajarkan-Nya, maka mereka bergabung dengan orang Herodian dan berusaha membuat Yesus seolah-olah bersikap tidak patuh terhadap pemerintah. Inilah alasan mereka menanyakan Yesus apakah benar bila membayar pajak kepada kaisar. (Mat. 22:15-22) Orang Herodian mengharapkan Yesus mengatakan “tidak”, agar mereka dapat menuduh-Nya telah melakukan pemberontakan terhadap pemerintahan Romawi. Tetapi sebaliknya, orang Farisi justru mengharapkan Yesus mengatakan “ya”, agar mereka dapat menuduh-Nya melakukan konspirasi dengan para musuh bangsa Yahudi yang berada dalam peraturan yang memberatkan semasa pemerintahan Romawi saat itu. Tetapi, Yesus mengetahui pikiran dan hati mereka, sehingga Ia menunjukkan kepada mereka sekali lagi, bahwa ajaran kebenaran-Nya tidak terdapat kesalahan dalam segala hal.
Kristen Sejati 105
Pada zaman para rasul, orang banyak masih berusaha mencari kesalahan pada pengabaran injil mengenai Tuhan Yesus. Para rasul melanjutkan pengajaran Yesus terhadap umat percaya agar mereka hidup baik dan kudus, dalam petunjuk kebenaran yang lengkap, dan menjadi terang yang bersinar bagaikan bintang di langit. Umat percaya pun diajarkan untuk mematuhi pemerintah dan hukum yang berlaku agar para pemfitnah dan penuduh iman menemukan bahwa tuduhan dan kritik mereka selama ini adalah sia-sia belaka dan tidak terbukti terhadap segala perbuatan baik umat percaya. (1 Pet. 2:15) Dari Alkitab, kita mengetahui bahwa mereka harus membayar jenis pajak yang berbeda dan memberikan hormat dan penghargaan yang seharusnya kepada yang berwenang seperti yang kita lakukan saat ini. (Rm. 13:7) Dalam Tit. 3:1-2 dituliskan dengan bijak tentang peranan umat Kristen sebagai warga yang baik, yaitu: ”Ingatkanlah mereka supaya mereka tunduk pada pemerintah dan orang-orang yang berkuasa, taat dan siap untuk melakukan setiap pekerjaan yang baik. Janganlah mereka memfitnah, janganlah mereka bertengkar, hendaklah mereka selalu ramah dan bersikap lemah lembut terhadap semua orang.”
Mengenai Murid Anda Murid-murid mulai belajar banyak peraturan dalam kehidupan bermasyarakat. Mereka mungkin mengenal beberapa peraturan lalu lintas, denda perpustakaan, dan masih banyak lagi. Mereka ingin sekali mengetahui alasan di balik semua peraturan tersebut dan macam hukum yang berlaku dalam berbagai situasi. Dalam pelajaran ini, murid-murid hendaknya perlu belajar untuk mematuhi hukum yang berlaku dalam masyarakat. Sebagai umat Kristen, kita tidak boleh mempunyai reputasi yang buruk karena kita telah disatukan dengan Yesus Kristus. Pertama, mintalah murid-murid untuk membuat daftar dari peraturan yang mereka ketahui dalam kehidupan masyarakat. Berikan tanda silang terhadap beberapa peraturan yang sulit untuk dilakukan, seperti mengambil sesuatu yang bukan kepunyaan mereka, membuang sampah sembarangan dan berjalan di sembarang tempat. Dengan bekerja sama dalam kelompok, carilah solusi untuk menghadapi peraturan yang agak sulit untuk dilakukan ini. Murid-murid mungkin merasa bingung membedakan antara hukum moral dengan hukum masyarakat. Bila Anda mengenal murid-murid dengan baik, mungkin dapat menjelaskan perbedaannya bagi mereka. Tetapi, bila Anda mengetahui bahwa murid-murid hanya akan bertambah bingung, maka cobalah untuk bimbing mereka dari hukum moral kepada hukum masyarakat. Sebagai contoh, mereka mungkin mengatakan kasihilah sesamamu. Maka Anda dapat melanjutkan dengan contoh yang lebih jelas mengenai mengasihi sesama, seperti mengecilkan suaramu ketika berjalan di jalanan atau tidak mengambil suatu barang kepunyaan tetangga. Hal yang terpenting dalam pelajaran ini adalah membuat mereka sadar bahwa mematuhi hukum masyarakat merupakan peranan dari umat Kristen.
106
Kristen Sejati
Pemanasan Bahan: Kartu indeks Petunjuk: Bagikan kartu indeks kepada masing-masing murid. Katakan kepada mereka: “Suatu hari, kamu akan diberikan peran untuk menjadi hakim yang agung di suatu negeri yang mempunyai wewenang untuk membuat hukum. Hukum apakah yang akan kamu buat?” Berikan waktu 1 menit untuk menulis hukum tersebut. Kumpulkan kartu indeks mereka dan bacakan dengan suara keras. Katakan kepada mereka: “Semua tulisan ini adalah hukum yang baik. Adakah yang ingin membagikan alasan tentang mengapa orang membuat hukum tertentu?” Biarkan beberapa murid mengutarakan alasan mereka dengan sukarela. Beritahukan kepada murid-murid: “Hukum yang telah kalian buat mempunyai alasan yang baik.” (Orang banyak akan beroleh manfaat oleh karenanya, dilindungi oleh hukum-hukum tersebut.) Bantulah murid-murid untuk melihat bahwa hukum dan peraturan yang dibuat pemerintah dan mereka yang berwenang bertujuan untuk membantu dan melindungi masyarakat pula. Hukum bertujuan untuk mengurangi kekerasan dan tingkah laku yang menyimpang. Itulah salah satu alasan mengapa kita harus mematuhi hukum. Tetapi, yang lebih penting lagi adalah kita harus mematuhi peraturan dan hukum karena Allah menginginkan kita berbuat demikian.
Cerita Alkitab Ceritakan hal berikut dengan jelas: Mengapa kita harus mematuhi peraturan dan hukum pemerintah? 1. Mereka berasal dari Allah a. Allahlah yang membentuk mereka (Rm. 13:1; Dan. 2:21) b. Allah menetapkan peraturan untuk menghukum mereka yang melakukan kesalahan (Rm. 13:3-4; 1 Pet. 2:13-14) 2.
Kita adalah umat Kristen yang sejati a. Bila taat kepada Allah, maka kita akan tunduk terhadap pemerintah yang telah ditetapkan-Nya di dunia ini (Rm. 13:2) b. Memimpin kepada kedamaian dan hidup yang tenang c. Membawa kemuliaan bagi Allah (1 Pet. 2:12) Membuat mereka yang menuduh dan mengkritik kepercayaan kita tidak dapat berkata apa-apa, karena ketaatan dan sikap kita yang baik (1 Pet. 2:12,15-16) d. Agar kita tidak menerima hukuman, baik oleh pemerintah ataupun oleh Allah (Rm. 13:2,4)
3.
Yesus memberi teladan (Mat. 22:15-22) a. Yesus membayar pajak karena pajak adalah milik Kaisar b. Yesus menunjukkan bahwa seorang Kristen yang baik akan menjadi warga yang bertanggung jawab
Ingatkan hal berikut: Bukan hanya mematuhi pemerintah, tetapi juga berdoa untuk mereka (1 Tim. 2:1-2)
Kristen Sejati 107
Pertanyaan Diskusi Terdapat banyak macam hukum dan peraturan untuk tempat dan situasi yang berbeda. Hukum dan peraturan apakah yang kamu patuhi setiap harinya? (Jawaban bebas. Buatlah murid-murid memikirkan hukum dan peraturan yang mereka harus patuhi di sekolah, di bis, ketika mereka berjalan di sepanjang jalan atau saat menyeberang jalan, di perpustakaan, di tempat parkir, di restoran, dan lain sebagainya.) Alkitab memberitahukan kita bahwa pemerintah ditetapkan oleh Allah untuk menghukum siapa yang bersalah. Apakah macam hukuman yang diterima bagi mereka yang bersalah? (Hukuman dapat berbeda antara negara yang satu dengan negara yang lainnya. Di Amerika Serikat, mereka yang bersalah mungkin harus membayar denda, atau harus melakukan beberapa jenis pelayanan masyarakat. Mereka mungkin dipenjarakan, atau bahkan menerima hukuman mati. Di beberapa negara lainnya, mereka yang bersalah mungkin menerima pukulan atau bahkan diasingkan dari negara itu.) Sebagai umat Kristen, kita tidak boleh hanya mematuhi pemerintah karena takut akan hukuman di dunia. Untuk alasan yang lebih penting apakah hingga kita harus berhati-hati menjadi warga yang baik dan patuh? (Kita harus menjadi warga yang baik dan patuh karena akan menyenangkan hati Allah dan akan menerima berkat dari pada-Nya. Bila kita dengan sengaja melanggar hukum atau memberontak terhadap pemerintah dengan melakukan kejahatan, bahkan bila belum tertangkap dan dihukum oleh pemerintah, maka Bapa kita yang di surga akan melihat segala sesuatu yang dilakukan dan akan menghakimi menurut perbuatan. (2 Kor. 5:10; Rm. 13:12) Alasan yang lainnya adalah bahwa dengan hidup taat, kita akan bertahan dan menjauhkan diri dari kejahatan. Hal ini tidak hanya akan memuliakan Allah, tetapi juga akan menarik orang lain kepada injil yang kita beritakan - Flp. 2:15-16.) Apakah yang harus dilakukan bila hukum mengatakan bahwa kita tidak boleh menyembah Allah atau bila tidak boleh berdoa kepada Allah atau bila tidak boleh menyebarkan injil dalam nama-Nya? (Dalam semua kasus lainnya, Allah menghendaki kita untuk patuh terhadap pemerintah dan hukum yang mereka buat, karena hukum itu memotivasi banyak orang untuk melakukan hal yang baik dan melarang untuk melakukan kejahatan. Tetapi, bila pemerintah berusaha mencegah kita mematuhi perintah Allah (untuk menyembah-Nya, berdoa kepada-Nya, menyebarkan injil dalam nama-Nya), maka ingatlah bahwa perintah Allah adalah sempurna dan di atas segala hukum manusia. (Kis. 4:16-19; 5:27-29) Bahkan bila kita harus menderita untuk melakukan apa yang benar di hadapan Allah, maka kita harus tetap taat kepada-Nya. Allah akan mengetahui bahwa kita menderita untuk melakukan kebaikan dan bukan kejahatan. Sekalipun pemerintahan dunia dapat menghukum atau memberlakukan kita dengan kasar, tetapi Allah akan menghakimi kita dengan adil pada akhirnya dan menghargai ketaatan dan keberanian kita dengan berkelimpahan - 1 Pet. 2:19-21. Beberapa contoh dari tokoh yang menderita demi Allah di tangan pemerintah dunia adalah Daniel, Hananya, Misael, Azarya, Yesus, dan Petrus.)
108
Kristen Sejati
Mengulang 1.
Siapakah yang menetapkan pemerintahan di bumi? (Allah sendiri.)
2.
Apakah tujuan pemerintahan di dunia ini? (Menghukum barangsiapa yang melakukan kesalahan dan memberi penghargaan kepada barangsiapa yang berbuat kebaikan.)
3.
Berikan 3 alasan mengapa kita harus patuh terhadap pemerintah dan hukum yang berlaku? (Mematuhi Allah; memimpin kepada kedamaian dan hidup yang tenang; memberi kemuliaan kepada Allah; membuat orang yang menuduh dan mengkritik tidak dapat berkata apa-apa karena sikap yang baik, atau agar tidak dihukum oleh pemerintah dan oleh Allah sendiri.)
4.
Bagaimana Yesus memberi teladan dengan menjadi warga yang bertanggung jawab? (Yesus membayar pajak yang diberlakukan oleh pemerintah Romawi terhadap orang Yahudi.)
5.
Alkitab memberitahukan kita bahwa lebih baik menderita karena melakukan kebaikan daripada dihukum karena melakukan kesalahan. Dalam situasi apakah yang mungkin menyebabkan kita dihukum oleh pemerintah karena melakukan apa yang benar dan yang baik? (Bila mereka memberitahukan bahwa kita tidak boleh menyembah Allah, berdoa kepada-Nya, atau mengabarkan injil dalam nama-Nya, atau memerintahkan untuk menyembah berhala dan kita tidak mau melakukannya.)
Aplikasi Kehidupan Seorang Kristen Sejati Akan Menjadi Seorang Warga Yang Baik Bulan ini adalah “Bulan Warga Yang Baik” di sekolah dan Kevin sungguh bergembira akan hal itu. Ada banyak aktivitas sekolah yang diadakan untuk memperkenalkan seorang warga yang baik, seperti memungut sampah, bekerja di kantin selama makan siang, dan merapikan buku di perpustakaan. Kepala sekolah pun mengumumkan bahwa para guru akan mengawasi 3 murid terbaik yang mewakili sekolah dengan menjadi warga yang baik. Ketiga murid terbaik ini akan diberikan nama dalam suatu pertemuan khusus pada hari Jum'at terakhir bulan itu. Masing-masing akan menerima piagam yang terukir dan selembar sertifikat sebagai hadiah ke Bango's Ice Cream Shoppe. Lebih dari itu, foto mereka akan dimuat dalam berita berikutnya pada surat kabar setempat! Sepulang dari sekolah, pemilihan warga yang baik telah menjadi pembicaraan banyak orang. “Bayangkan! Sebuah piagam dengan namamu akan terukir di sana!” kata Henry Kim sambil berteriak, ketika ia menaiki bis di depan Kevin.
Kristen Sejati 109
“Atau 4 tumpukan sendok banana split, dengan dibubuhi kacang, buah strawberry yang segar, dan pemanis yang terbuat dari gula, mentega dan susu,“ kata Sandy Mellon membayangkan ketika ia menaiki bis setelah Kevin. ”Itulah yang selalu kudapatkan di Bango's!” kata Sandy menambahkan. Piagam dan sertifikat tentu bagus sekali tampaknya, tetapi Kevin lebih tertarik dengan fotonya yang termuat dalam surat kabar. “Hal tersebut akan membuatku begitu senang!” pikirnya malam itu di tempat tidur ketika membayangkan wajahnya terpampang pada halaman depan surat kabar setempat. “Aku tahu bahwa ibu tentu akan bangga terhadapku!” kata Kevin yang terpilih menjadi salah satu dari ketiga murid terbaik. Lagipula, tampaknya tidak sulit untuk menjadi warga yang baik. Dari pukul 7.30 pagi hingga pukul 4.00 sore, setiap hari sekolah, semua murid berusaha untuk memenangkan penghargaan menjadi warga yang baik dengan menunjukkan tingkah laku yang terbaik. Kevin adalah seorang murid dari antara mereka. Ia memastikan tiba di sekolah lebih awal untuk menanyakan para guru bila mereka membutuhkan pertolongan dalam mempersiapkan kelas. Ia membersihkan meja, menghapus papan tulis dan mengosongkan tempat penyerut pensil. Di kelas, Kevin berusaha menolong sebanyak murid lainnya dengan pertanyaan mereka. Dan ketika Kevin memungut sampahnya sepulang dari sekolah, ia memastikan beberapa guru melihatnya. Tentunya, semua murid lainnya yang sedang bersaing untuk mendapat penghargaan tersebut melakukan hal yang serupa. Pada akhir minggu kedua, Kevin yang pertama merasa lelah dan ragu bahwa ia akan mendapatkan penghargaan tersebut. Ia merasa benar-benar tidak bersemangat lagi. Suatu malam saat makan malam, ibu Brown menanyakan Kevin mengenai bagaimana bulan Warga Yang Baik yang sedang berlangsung di sekolah. “Ibu, bagaimanapun, aku tidak mengira bahwa akulah yang akan memenangkan penghargaan warga yang baik itu,” beritahu Kevin kepada ibunya dengan wajah yang tidak bersemangat. “Semua murid melakukan hal yang serupa dengan yang kulakukan, dan para guru pun memperhatikan mereka lebih daripada mereka memperhatikanku. Aku akan berhenti menjadi warga yang baik. Tidak ada cara lagi agar aku dapat memenangkan penghargaan itu sekarang.” Ibu Brown mendengarkan keluhan anaknya yang bersikap pesimis. Sang ibu berpikir sebentar dan kemudian menjawab, “Kevin, mengapa kamu melakukan semua perbuatan baik itu?” “Agar aku mendapat penghargaan dan fotoku termuat dalam surat kabar,” jawab Kevin dengan singkat. Ibu Brown tersenyum terhadap jawaban anaknya. “Kevin, ayo bacalah sebuah pasal dari Alkitab bersama,” kata sang ibu sambil mengambil Alkitabnya. Ketika ibu Brown duduk, ia membuka Kol. 3:23-24 dan meminta Kevin untuk membacanya. “Apapun juga yang kamu perbuat,” suara Kevin memenuhi ruang makan malam yang kecil, “perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia,” henti Kevin sejenak untuk menarik nafas dan melanjutkan kembali, “Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya,” kata Kevin. Ia merenungkan bacaan Alkitab itu dalam hatinya sejenak. Yesus menginginkanku melakukan sesuatu yang baik bagi-Nya – bukan untuk piagam, sebuah sertifikat, atau untuk foto dalam surat kabar seperti yang dipikirkannya selama ini. Yesus menginginkanku melakukan sesuatu yang baik dari dalam hatiku!
110
Kristen Sejati
Sebelum Kevin tidur malam, ia berdoa dan memohon pengampunan karena hanya menantikan pujian dari orang lain ketika melakukan sesuatu yang baik. Ia memberitahu Yesus bahwa dirinya ingin berubah, yaitu melakukan sesuatu yang baik dari dalam hatinya dan akan berusaha melakukannya tanpa diketahui oleh orang lain. Kevin memohon agar Tuhan Yesus menolongnya. Minggu berikutnya, Kevin melakukan semua perbuatan baiknya dengan rendah hati dan diam-diam, tanpa berusaha untuk menarik perhatian siapapun. Dan ia tidak hanya melakukannya di sekolah, tetapi juga dalam bis, di supermarket bersama dengan ibunya, di perpustakaan, di rumah, dan di manapun asal ada kesempatan dan tidak ada orang yang melihatnya. (Ya, tidak ada orang kecuali Tuhan Yesus, hanya itu!) Kevin sungguh suka melakukan perbuatan baik sekarang karena, sekarang ia melakukannya bagi Yesus. Ia merasa senang ketika melakukannya dan hal itu terlihat dari senyuman pada wajahnya. Minggu terakhir dari bulan Warga Yang Baik berlalu dengan cepat. Akhirnya, terpilihlah 3 murid yang akan mendapatkan penghargaan berasal dari kelas Kevin. Semua orang mengelilingi mereka, mengatakan “ooh..” dan “aah..” pada piagam mereka yang berkilau dan sertifikatnya. Seorang reporter dari surat kabar setempat bahkan datang ke kelas mereka pada akhir aktivitas kelas itu untuk mengambil foto dari ketiga murid tersebut dan mewawancarai mereka! Sungguh menyenangkan! Tetapi, tidak lama kemudian, tibalah saatnya untuk pulang dan kelaspun dibubarkan. Berita surat kabar pada bulan Warga Yang Baik di sekolah Kevin dicetak pada hair Senin berikut. Kepala sekolah merekatkan artikel di jendela kantornya. Sekalipun bulan istimewa itu telah berlalu, tetapi Kevin tetap melanjutkan perbuatan baiknya. Ibu Brown begitu bangga terhadap anaknya dan membawanya ke Bango Ice Cream Shoppe untuk mengajaknya makan di akhir minggu itu. Dalam perjalanan ke sana, ibu Brown membeli surat kabar setempat dari penjual koran yang terletak di pojok jalanan. Ketika Kevin dan ibunya duduk berdampingan sedang makan es sundae, Kevinpun tiba-tiba melihat sesuatu yang menarik dan menunjuk pada salah satu gambar pada artikel di surat kabar itu. “Ibu akukah itu? Dan lihatlah, ada ibu pula!” kata Kevin dengan pandangan gembira. Ibu brown melihat lebih dekat. Ya, itu memang kamu, Kevin! Foto yang diambil di sebuah bis kota metro; Kevin bangun dari tempat duduknya ketika seorang laki-laki tua sedang berdiri di sampingnya, memberi senyum kepada Kevin. Ibu Brown membaca keterangan di bawah gambar artikel itu. “Suatu sikap baik yang telah dilupakan di antara warga kota setempat dari semua usia; peduli dan hormat terhadap yang lebih tua. Penumpang muda ini memberikan tempat duduknya kepada laki-laki tua dalam perjalanan yang lama dan tidak lancar dengan tujuan ke pusat kota. Inilah sikap yang patut kita teladani.” “Tidak diragukan lagi, itu memang kamu!” kata ibu Brown sambil tertawa bahagia. “Sepertinya kamu mendapatkan fotomu termuat di surat kabar pada akhirnya, Kevin!” “Tetapi bu! Aku tidak berbuat untuk itu!” protes Kevin. “Ya, aku tahu sayang,” kata ibunya sambil memeluknya. “Tetapi Tuhan Yesus melihat segala sesuatu dan ibu kira Ia pasti senang bahwa kamu melakukan ini bagiNya dan bukan untuk mendapat penghargaan.” Kevin memeluk ibunya. Hatinya merasa hangat dan senang. Kevin telah bersinar bagi Yesus dan mengucap syukur karena Yesus telah menolong dirinya untuk melakukannya.
Kristen Sejati 111
Renungkan pertanyaan berikut: 1. Mengapa Kevin ingin menjadi seorang warga yang baik pada permulaannya? 2.
Bagaimana perasaan Kevin dalam melakukan segala usahanya itu?
3.
Ketika Kevin mulai menjadi seorang warga yang baik bagi Yesus, bagaimana perasaannya dalam melakukan segala usahanya itu?
4.
Bagaimana kewargaannya yang baik berpengaruh terhadap orang lain?
5.
Ketika kamu menjadi seorang warga yang baik bagi Yesus, bagaimana perbuatan dan perkataanmu dapat berpengaruh terhadap orang lain?
Aktivitas 1 Apakah Aku Seorang Warga Yang Baik? Lengkapilah kalimat berikut dengan mengisi bagian yang kosong dengan kata SELALU, TERKADANG, atau TIDAK PERNAH. Dengan ini kamu dapat memeriksa dirimu sendiri, apakah kamu adalah seorang warga yang baik. Aku __________ membuat berantakan atau merusak barang sekolah. Aku __________ berlari-lari di lorong sekolah dan bermain atau berteriak. Aku __________ makan di kelas atau baca buku di kelas yang tidak ditugaskan bagiku. Aku __________ mengubah nilai rapor dan berbohong kepada orangtua untuk menyenangkan hati mereka. Aku __________ membuang sampah dengan sembarang. Aku __________ mendahului dalam antrian. Aku __________ terlambat ke sekolah atau masuk ke dalam kelas. Aku __________ menyontek. Aku __________ meminjam uang dan tidak mengembalikannya. Aku __________ mencuri atau mengambil sesuatu yang bukan kepunyaanku.
112
Kristen Sejati
Aku __________ menyuap orang lain. Aku __________ melukai binatang kecil. Aku __________ menyelinap ke suatu tempat tanpa membeli tiket terlebih dahulu. Aku __________ menonton gambar atau film porno. Aku __________ gunting gambar porno dari majalah dan menyimpannya. Aku __________ membuka surat yang bukan kepunyaanku. Aku __________ ukir inisial namaku atau hal lain pada pohon atau menulisnya di tembok. Aku __________ sembarangan dalam menyebrang. Aku __________ mematuhi rambu lalu lintas. Aku __________ memberikan tempat duduk bagi orang yang lebih tua usianya. Aku kira Allah __________ senang dengan ketaatanku pada peraturan dan hukum.
Aktivitas 2 Tujuan: Membiarkan murid-murid mengetahui tujuan positif dari mempunyai dan mematuhi hukum. Bahan: 2 lembar papan poster Spidol Pensil warna/krayon Gunting, Kertas lipat Perekat Penggaris Petunjuk: Bagilah murid-murid menjadi 2 kelompok dan berikan masing-masing kelompok selembar papan poster dan bahan yang diperlukan Bagian Pertama Setiap kelompok akan membuat sebuah poster berita. Mereka dapat merancang dan mengilustrasikannya seperti yang mereka inginkan, tetapi hendaklah membagi poster menjadi bagian yang berbeda untuk masing-masing pertanyaan topik. Setiap kelompok hendaklah memutuskan siapa yang akan melakukan apa. Awasilah perkembangan setiap kelompok dan tolonglah bila mereka memerlukannya. Bagian Kedua Ketika setiap kelompok telah selesai mengerjakannya, mintalah mereka untuk mempresentasikan poster mereka di hadapan kelompok lainnya. Setelah itu, letakkan poster di dinding. Berilah komentar murid-murid dalam kerja kelompok dan poster mereka yang telah selesai dikerjakan. Bagian Ketiga Ingatkan kembali bahwa baik bila kita mempunyai hukum dan menaatinya dalam kehidupan bermasyarakat. Bila tidak, dunia akan menjadi kacau atau rusak seperti pada poster yang mereka gambarkan. Tunjukkan kepada murid-murid tentang hal ini, sebenarnya beberapa tingkah laku yang melanggar hukum akan berpengaruhnya pada hari ini. Hal ini dapat kita lihat dan ketahui setiap waktu dalam berita dan surat kabar. Sebenarnya, kita mungkin pula melakukan tindakan itu! Beritahukan murid-murid bahwa Yesus telah menyatakan bahwa dunia akan menjadi makin durhaka hingga kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. (Mat. 24:12) Ia pun mengingatkan kita agar bertahan sampai akhir, sekalipun semuanya ini terjadi. (Mat. 24:13) Bukan berarti bertahan itu menunjukkan kita tetap percaya dalam nama Yesus, tetapi berarti pula tidak boleh menjadi seperti dunia yang mulai tidak menghormati dan tidak mematuhi pemerintah dan hukum. Ketika kita bertahan dalam ketaatan dan perbuatan baik, masyarakat akan menyaksikan dengan jelas bahwa kita berbeda dari masyarakat pada umumnya. Demikianlah bagaimana kita “bersinar seperti bintang” dalam kegelapan. Hanya dengan bertahan seperti inilah kita dapat menyelamatkan diri kita sendiri dan orang lain. (1 Tim. 4:15-16). Akhirilah dengan berdoa.
Kristen Sejati 113
Judul berita poster: Apakah yang akan terjadi bila masyarakat berhenti mematuhi hukum? Berbagai topik yang mereka harus bahas dalam poster itu: a. Bagaimana tingkah laku masyarakat saat ini? b. Apakah yang masyarakat akan lakukan untuk saat ini? c. Bagaimana pengaruhnya bagi hidup kita saat ini? d. Bagaimana pengaruhnya bagi masyarakat luas? e. Bagaimana pengaruhnya terhadap lingkungan? f. Bagaimana perasaanmu akibat terjadinya perubahan saat ini?
114
Kristen Sejati
Ulasan Akhir
13
Kitab Bacaan: Semua Kitab Bacaan sebelumnya. Inti Pelajaran: Allah telah memilih dan memisahkan kita untuk menjadi umat-Nya. Tujuan Pelajaran: Membedakan diri dari orang yang tidak percaya kepada Allah. Ayat Hafalan: Mengulang semua Ayat Hafalan pada pelajaran yang lalu.
Pemanasan
Petunjuk: Tulislah semua judul pelajaran pada papan tulis. Lalu, mintalah mereka duduk melingkar sambil berpegangan tangan masing-masing di belakang tubuh mereka. Pilihlah salah seorang murid untuk membentuk rantai (jangan terlalu banyak meremas). Bila murid pertama meremas 4 kali pada tangan murid yang di sebelah kanannya, maka murid tersebut akan meremas 3 kali pada tangan murid yang di sebelah kanannya lagi dan seterusnya. Barangsiapa yang menerima hanya 1 kali remasan hendaklah berdiri dan memberitahukan apa yang penting dari pelajaran ini (mungkin kebenaran Alkitab atau tujuan pelajaran), sesuatu yang mereka pelajari dari padanya atau apa yang mereka sukai mengenainya. Mereka dapat memilih pelajaran yang telah tertulis pada papan tulis, tetapi bila ada pelajaran yang tampaknya tidak mendapat perhatian, maka Anda dapat memilih pelajaran itu bagi mereka. Setelah menjawab, mereka akan duduk dan memulai membentuk rantai remasan tangan lainnya, baik ke kanan ataupun ke kiri.
Mengulang 1.
Siapakah Gehazi? (Gehazi adalah hamba Elisa.)
2.
Bagaimana Gehazi dihukum karena membohongi Elisa dan Allah? (Gehazi terkena penyakit kusta.)
3.
Siapakah bapa dari segala kebohongan? (Iblis.)
Kristen Sejati 115
4.
Berapa kalikah Yesus menyuruh murid-Nya untuk mengampuni kesalahan sesamanya? (Tujuh puluh kali tujuh.)
5.
Perumpamaan apakah yang Yesus ceritakan untuk memberi teladan mengenai pengampunan? (Perumpamaan tentang seorang peminjam uang yang tidak mau memberi kesempatan kepada temannya yang berhutang terhadap dirinya.)
6.
Dari perumpamaan di atas, kita beroleh pengajaran bahwa Allah tidak akan mema'afkan kesalahan kita, bila kita tidak mau ____________________. (Mema'afkan kesalahan orang lain dengan tulus hati.)
7.
Apakah yang Gehazi dan Yudas Iskariot lakukan untuk ketamakan? (Gehazi berbohong dan Yudas Iskariot menjual Yesus.)
8.
Siapakah yang merasa cukup dengan apa yang Allah berikan kepada mereka? (Abraham dan Elisa.)
9.
Apakah hukuman bagi mereka yang berbuat demi keserakahan? (Mereka tidak dapat masuk ke dalam kerajaan surga.)
10. Sebelum merasa kuatir terhadap makanan, minuman, atau pakaian, apakah yang Yesus perintahkan untuk kita cari terlebih dahulu? (Kerajaan surga dan kebenaran-Nya.) 11. Ketika Yesus dan murid-murid-Nya di tengah laut, apakah yang membuat murid-murid Yesus merasa takut? (Badai yang ganas dan ombak yang mengombang-ambingkan perahu yang mereka tumpangi.) 12. Apakah yang Yesus lakukan selama badai berlangsung? (Yesus sedang tidur.) 13. Setelah dibaptis, bagaimana kita mengejar kehidupan yang kudus itu? (Kita membaca Alkitab, mempelajari segala kebenaran-Nya dan berdoa.) 14. Kita hendaknya menjaga diri tetap hidup kudus agar ____________________ dapat tetap berdiam dalam hati kita. (Roh Kudus.) 15. Allah memerintahkan kita untuk menjadi kudus seperti __________. (Dia kudus adanya.) 16. Bagaimana hendaknya kita tunjukkan kasih persaudaraan? (Dengan saling menolong, saling merendahkan hati, bersikap peduli terhadap kebutuhan orang lain di atas kebutuhan kita.)
116
Kristen Sejati
17. Mengapa orang Kristen membutuhkan penguasaan diri dari Allah? (Agar mereka dapat menahan godaan dan tidak berdosa.) 18. Apakah yang sang janda persembahkan? (Dua keping uang logam.) 19. Mengapa Yesus mengatakan bahwa sang janda memberi lebih banyak dari semua orang yang juga memberi persembahan? (Karena sang janda memberi semua yang dipunyai dari kemiskinannya, sementara orang lain memberi dari kelimpahan mereka.) 20. Hati yang bagaimanakah yang dapat membuat suatu persembahan itu dikenan dan diterima oleh Allah? (Hati yang berterima kasih, penuh hormat, rela dan rendah hati.) 21. Apakah yang Yesus lakukan ketika Ia melihat pedagang dan penukar mata uang yang berada di bait suci? (Yesus membuat cambuk dari tambang dan mengusir semua pedagang itu keluar dari dalam bait suci, membalikkan meja dan menyerakkan uang.) 22. Mengapa Yesus bersikap marah? (Karena bait suci adalah rumah Allah, tempat orang berdoa dan beribadah kepada Allah. Pedagang dan penukar mata uang tidak memperlakukan rumah Allah dengan takut dan hormat.) 23. Yesus mengatakan bahwa kita adalah __________ dunia dan __________ dunia. (garam; terang) 24. Apakah peranan kita sebagai garam dunia dan terang dunia itu? (Kita hendaknya mempunyai pengaruh positif bagi orang banyak dan bersinar terang bagi Yesus.) 25. Bagaimana seseorang dapat menyaksikan bahwa kita adalah garam dunia dan terang dunia? (Melalui perbuatan, sikap dan perkataan kita.) 26. Siapakah yang Allah utus untuk memberitakan injil kepada sida-sida Etiopia? (Filipus.) 27. Apakah yang sedang dibaca sida-sida Etiopia dalam kereta berkudanya? (Kitab nabi Yesaya.) 28. Apakah yang terjadi setelah sida-sida Etiopia menjadi percaya kepada Yesus? (Sida-sida Etiopia menerima baptisan air dan bersukacita.)
Kristen Sejati 117
29. Mengapa kita harus mematuhi pemerintah dan hukum yang berlaku? (Pemerintah ditetapkan oleh Allah; kita hendaknya mematuhi Allah dengan mengikuti teladan Yesus, memimpin kepada kedamaian dan hidup yang tenang, memuliakan-Nya, membuat orang banyak yang menuduh dan mengkritik kepercayaan kita menjadi tidak dapat berkata apa-apa, menghindari hukuman dari manusia ataupun dari Allah.) 30. Mengapa Allah menetapkan pemerintahan di dunia ini? (Untuk menghukum barangsiapa yang bersalah dan memuji barangsiapa yang berlaku benar.)
Aktivitas 1 Mengulang Ayat Hafalan Bahan: 9 kartu indeks untuk setiap murid Petunjuk: Sebelum kelas dimulai, bagikan semua Ayat Hafalan menjadi 2 bagian dan tulislah setiap bagian pada selembar kartu indeks. Tulislah nama kitab, pasal, dan ayatnya pada 12 kartu indeks lainnya. Buatlah 2 set lagi yang seperti itu. Anda dapat pula menggunakan salah satu set untuk dipasangkan dengan beberapa kartu yang kosong atau kartu tambahan yang dapat ditukar dengan bagian manapun dari Ayat Hafalan atau nama kitab, pasal, dan ayatnya selama sepanjang murid dapat menemukan bagian yang hilang. Hanya yakinkan untuk membuat cukup kartu, agar setiap murid mendapatkan 9 kartu.) Bagian Pertama Mintalah semua murid untuk duduk melingkar di lantai. Letakkan tumpukan kartu di tengah. Beritahukan kepada murid-murid untuk bergantian mengambil kartu dari tumpukan kartu hingga habis. Murid-murid dapat melihat kartu masing-masing, tetapi janganlah biarkan murid lainnya melihat kartumu. Bagian Kedua Dengan tanda yang Anda berikan, hendaklah setiap murid melanjutkan salah satu dari kartu mereka dalam posisi tertutup kepada murid yang duduk di sebelah kananmu. Saat melanjutkan kartu itu, sang murid akan menerima kartu dari murid yang duduk di sebelah kirinya. Tujuannya adalah untuk mencoba melengkapi set kartu selengkap mungkin. Berikan tanda setiap 3 detik. Murid yang mempunyai 3 set lengkaplah yang menang.
Aktivitas 2 Berikan beberapa penyegaran ringan bagi murid-murid dan gunakan sedikit waktu untuk berbagi atau menyanyikan pujian.
118
Kristen Sejati
“
Dialah yang kami beritakan, apabila tiap-tiap orang kami nasihati dan tiap-tiap orang kami ajari dalam segala hikmat, untuk memimpin tiap-tiap orang kepada kesempurnaan dalam Kristus. (Kolose 1:28)
”
PENDIDIKAN AGAMA
Madya
True Jesus Church General Assembly, USA. (Buku ini hanya dipergunakan di dalam Gereja Yesus Sejati) Edisi Revisi 1, 2009