01
TO W N H O U S E
bernuansa “hijau” Penulis Imelda Anwar
1 Untuk menyiasati lahan terbatas di townhouse, diterapkan pola split level dengan susunan ruang setiap lantai diatur “mengalir” sehingga desain interiornya terasa lapang.
2
Fo to g ra fe r M . I f ra n N u rd i n
5 Dari foyer, kita dapat 6 melihat tangga yang memberi akses ke ruang duduk untuk menjamu tamu di lantai mezanin dan didesain dengan plafon tinggi mengikuti kemiringan atap.
3 “Celah” di tengah 4 massa bangunan didesain menjadi area pintu masuk utama (entrance) yang ditandai oleh tangga, dinding penyekat, kanopi dari kaca lebar dan tanaman menggantung yang eksotik.
36
Kawasan Kebagusan di Jakarta Selatan terkenal sebagai daerah resapan air bagi kawasan ibukota sekaligus permukiman dengan udara sejuk dan pepohonan rimbun
| Vol. 13 No.01 Januari 2012
Seiring dengan pesatnya pertumbuhan kota metropolitan, lahan hunian dan halaman hijau yang tersedia pun semakin terbatas. Fenomena ini terlihat di berbagai daerah suburban termasuk kawasan Kebagusan. Hal ini merupakan tantangan bagi pemilik rumah, arsitek dan desainer interior untuk menyiasati sebuah kaveling yang sempit menjadi kediaman yang lapang. Dalam konteks ini, salah satu solusi desain hunian yang inspiratif yaitu membangun unit townhouse keluarga Rusdy Akhsan yang berlokasi di kawasan Kebagusan, Jakarta Selatan. Townhouse ini dirancang oleh pemilik rumah bersama dengan arsitek Aang Wirawan dan kontraktor Reza M. Akhsan dari Griya Remiza. Dahulu, pemilik rumah yang pada usia mudanya aktif
mengelola bisnis properti (design and build) ini tinggal di hunian dengan lahan seluas 1100 m2 dan dikelilingi oleh pepohonan serta dikelilingi koleksi tanaman eksotik. Ketika harus pindah ke unit townhouse yang luas lahannya hanya 420 m2, pemilik rumah menginginkan agar koleksi tanamannya dapat dipindahkan sebanyak-banyaknya ke townhouse baru tanpa mengurangi kebutuhan ruang lainnya. Sebagai langkah awal, arsitek bersama dengan pemilik rumah dan kontraktor berupaya memanfaatkan potensi lahan diantara posisi kaveling yang berada di ujung deretan unit townhouse dengan bagian muka yang menghadap ke arah selatan-barat. Supaya dapat mengakomodasi berbagai kebutuhan ruang termasuk area “hijau”, maka pemilik
Interior
02
05
03
04
06
Vol. 13 No.01 Januari 2012 |
37
rumah, arsitek dan kontraktor sepakat untuk menerapkan pola split level pada hunian. Untuk mewujudkannya, sebagian lahan dikeruk untuk membentuk lantai semibasemen yang kemudian ditata untuk garasi dan area servis. Massa bangunan “dibelah” menjadi dua dan “celah” diantara kedua massa bangunan didesain menjadi area pintu masuk utama (entrance) yang ditandai oleh tangga dan dinding penyekat serta kanopi dari kaca lebar. Sebuah gazebo yang dikelilingi oleh taman dibangun di lantai dua massa bangunan yang berada di sisi barat. Sebatang pohon eksisting dibiarkan tumbuh agar dapat menahan teriknya cahaya matahari sekaligus menegaskan kesan “hijau”. Massa bangunan yang terdapat di sisi selatan didominasi oleh dinding masif dan dilengkapi oleh bak tanaman gantung agar ruang dalamnya tidak terasa panas dan
“wajah” rumah dapat tampil “sejuk”. Mengacu ke susunan ruang dengan pola split level, maka area tangga, yang menghubungkan antarlantai, ditempatkan di tengah hunian dan didesain transparan mulai dari lantai dasar sampai ke lantai teratas. Hal ini terlihat pada dinding penyekat ke arah area servis dan pagar tangga yang terbuat dari kaca bening. Desain ini berhasil memaksimalkan kontinuitas visual antarruang dan dapat memaksimalkan masuknya cahaya alami sehingga membuat hunian terasa lapang dan sehat. Susunan ruang setiap lantai diatur agar “mengalir” tetapi tetap memperhatikan privasi penghuni. Hunian dilengkapi oleh jendela kaca lebar agar ventilasi silang udara segar menjadi leluasa. Ketika memasuki foyer, kita akan menemui area makan yang menyatu dengan pantri dan disekat oleh dinding kaca lebar terhadap kolam renang agar menegaskan kesan indoor-outdoor. 08
Dari foyer, kita dapat melihat tangga yang memberi akses ke ruang duduk di lantai mezanin dan ke area servis di lantai semibasemen. Sebagai tempat menjamu tamu, ruang duduk tersebut didesain dengan plafon tinggi mengikuti kemiringan atap dan dilengkapi oleh taman kering di sampingnya. Dari ruangan ini, kita menuju ke ruang duduk lain yang digunakan untuk menonton TV dan bersantai dengan keluarga yang bersisian dengan kamar tidur tamu. Uniknya, plafon ruang duduk ini juga didesain tinggi mengikuti atap bangunan yang berbentuk pelana. Deretan jendela kaca lebar di ruangan ini termasuk pintu kaca yang menuju ke gazebo, memberikan vista yang menyegarkan sedangkan pada bordes tangga terdapat pintu menuju ke area servis. Untuk kamar tidur utama, pemilik rumah memilih posisi di sebelah area makan dan kolam renang serta melengkapinya dengan walk in closet, kamar mandi dan deretan jendela kaca lebar. Tempat beristirahat ini juga memiliki akses langsung dari halaman muka melalui teras privat. Untuk pilihan material, dipakai paduan 07
38
| Vol. 13 No.01 Januari 2012
10 Karena menghadap ke 11 Plafon ruang duduk sisi barat, maka dinding ini juga didesain ruang duduk yang tinggi mengikuti menghadap ke arah atap bangunan yang luar dibuat masif agar berbentuk pelana. ruangan tidak panas dan Konstruksi baja ekspos dilengkapi oleh jendela warna hitam pada plafon di bagian samping yang dipadu dengan parket mengalirkan udara kayu pelapis plafon. segar.
09
7 Pagar tangga dibuat dari kaca bening agar memaksimalkan kontinuitas visual antarruang seperti terasa di ruang keluarga sehingga dapat melihat ke arah ruang duduk penerima tamu.
8 Plafon ruang duduk ini 9 Karena menghadap ke 10 Ketika memasuki foyer, juga didesain tinggi sisi barat, maka dinding kita akan menemui area mengikuti atap bangunan ruang duduk yang makan yang menyatu yang berbentuk pelana. menghadap ke arah denga pantri dan disekat Konstruksi baja ekspos luar dibuat masif agar oleh dinding kaca lebar warna hitam pada plafon ruangan tidak panas dan terhadap kolam renang. dipadu dengan parket dilengkapi oleh jendela kayu pelapis plafon. di bagian samping yang mengalirkan udara segar.
11 Plafon ruang duduk ini juga didesain tinggi mengikuti atap bangunan yang berbentuk pelana. Konstruksi baja ekspos warna hitam pada plafon dipadu dengan parket kayu pelapis plafon.
11
10
Vol. 13 No.01 Januari 2012 |
39
bahan alami dengan bahan pabrikasi sehingga menegaskan kesan alami, sederhana dan perawatan yang praktis. Misalnya konstruksi baja ekspos warna hitam pada plafon dipadu dengan parket kayu pelapis plafon ruang duduk. Marmer Ujung Pandang dipakai untuk melapisi lantai dalam sedangkan batu travertine untuk dinding fasad bangunan. Untuk desain interior, dipilih furnitur yang simpel dan berwarna netral seperti krem, cokelat dan hitam sesuai dengan konsep arsitekturnya. Tata lampu (lighting) dengan cahaya warna kuning baik dari lampu downlight maupun dipasang tersembunyi (indirect lighting) menghadirkan suasana yang “hidup”. Terakhir adalah upaya inovatif pemilik rumah untuk menata pohon-pohon dan tanaman dalam pot yang ditata di setiap sudut hunian agar unsur “hijau” ini “menyatu” secara harmonis dengan interior hunian. Secara keseluruhan desain townhouse ini berhasil memberikan kepuasan dan kebanggaan bagi semua pihak. 12
12 Furnitur didesain 13 simpel dan berwarna netral seperti krem, cokelat dan hitam agar tercipta kesan nyaman seperti terlihat pada kamar tidur utama yang dilengkapi oleh teras privat. 14 K amar mandi utama didesain bagaikan tempat berbilas di
hotel resor berbintang sehingga terasa nyaman dan tampil berkelas. 15 Meskipun tidak luas, halaman belakang diolah secara cerdas menjadi kolam renang dan hanya disekat dengan kaca lebar sehingga terasa “menyatu” dengan ruang dalam hunian.
Lokasi K e d i a m a n K e l ua rg a R u s dy A k h s a n d i K awa s a n K e b ag u s a n , J a k a rta S e l ata n Ko n s u lta n A r s i t e k t u r da n I n t e r i o r A a n g Wi r awa n Ko n t r a k to r R e z a M . A k h s a n da r i G r i ya R e m i z a 13
14
40
| Vol. 13 No.01 Januari 2012
15