ASPEK GIZI DAN pH BERBAGAI MINUM AN KOMERSIAL
FATHIN GAANIYATI
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUTE PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
ABSTRACT FATHIN GAANIYATI. Nutrient Aspect and pH of Commercial Beverages. Supervised by HARDINSYAH and MIRA DEWI. The purpose of this research was to analyze the content of energy, carbohydrates, protein, fat, vitamin, and mineral of commercial beverages base on nutrition fact and to analyze pH of commercial beverage. The way to choose the sampel in this research was based on beverage category by Codex, which was modified into this study context. A number of 246 commercial brand beverages available in the three largest supermarkets in Bogor, were bought and analyzed at chemical and food analysis laboratorium, Departement of Community Nutrition of IPB. The highest average energy content of commercial beverage was from milk powder category and energy drink water-based flavoured category. The highest average of carbohydrates content was milk powder category and the highest protein and fat content was on the liquid milk category. For beverage category, the highest average of vitamin A content was liquid milk category, and the highest average content of vitamin B1, vitamin B2 and vitamin B6 were on energy drink water-based flavoured category. The commercial beverage category that had the highest average content for vitamin B9 and vitamin C was isotonic water-based flavoured category. The product with the highest average of Natrium and Kalium was liquid milk. Based on individual brand the range of pH on the commercial beverage was from 2,7 to 7,7; while based on beverage category was from 3,26 to 6,73. Since the pH of commercial beverage varied from brand to brand, it was suggested the value of pH should be written in the label. For this purposed a regulation is required.
Keywords: nutrient aspect, pH, commercial beverage.
RINGKASAN FATHIN GAANIYATI. Aspek Gizi dan pH Berbagai Minuman Komersial. Dibimbing oleh HARDINSYAH dan MIRA DEWI. Kandungan zat gizi yang terkandung dalam pangan, serta mempunyai peran dalam mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh adalah air (Santoso dkk 2011). Salah satu sumber air yang banyak di konsumsi oleh masyarakat adalah minuman komersial yang memiliki kecenderungan telah ditambahkan pemanis, pewarna, zat gizi dan zat lainnya. Penambahan zat-zat tersebut dapat memberikan pengaruh seperti meningkatkan cita rasa serta merubah pH minuman yang pada dasarnya netral. Beberapa penelitian di Amerika menunjukkan bahwa gula dalam produk minuman akan menimbulkan efek yang buruk bagi kesehatan apabila dikonsumsi secara berlebihan, misalnya saja dapat memicu pertambahan berat badan serta menimbulkan kerusakan gigi (Wirakartakusumah 2001; Maghlaes et al 2008). Faktor yang paling penting pada proses erosi enamel gigi adalah asiditas yang berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh seseorang (Lussi et al 2004; Lussi & Jaeggi 2006). Berdasarkan pertimbangan tersebut maka perlu dilakukan penelitian tentang aspek gizi dan pH berbagai minuman komersial di Bogor. Tujuan umum penelitian adalah untuk menguraikan dan menganalisis kandungan zat gizi dan pH dari berbagai minuman komersial yang beredar di pasar. Secara khusus penelitian ini, adalah 1) menguraikan jumlah sampel berdasarkan kategori dan volume takaran saji berbagai minuman komersial, 2) menguraikan kandungan energi, karbohidrat, protein dan lemak berbagai minuman komersial berdasarkan label, 3) menguraikan kandungan vitamin dan mineral, 4) menganalisis pH berbagai minuman komersial. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2011. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel berdasarkan kategori jenisnya (FAO dan WHO, 2010) di wilayah kota Bogor, kemudian dilakukan pengujian sampel di Laboratorium Kimia dan Analisis Pangan, Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor, Bogor. Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah berbagai jenis minuman komersial dengan kategori susu cair dan bubuk, air mineral, jus buah dan sayur cair maupun bubuk, minuman berasa berbasis air soda berkalori, soda non-kalori, isotonik, serta energy drink, minuman lain teh cair maupun bubuk dan kopi bubuk. Daftar sampel minuman komersial tersebut berasal dari daftar produk halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan kemudian di sesuaikan dengan kategori FAO dan WHO (2010) serta penyesuaian yang dilakukan berdasarkan ketersediaan sampel yang terdapat pada tempat pembelian sampel. Alat-alat yang digunakan untuk analisis minuman komersial yaitu gelas kimia, batang pengaduk, pH meter, magnetik stirrer, gelas piala. Jenis data sampel yang di olah dalam penelitian ini adalah komposisi zat gizi yang terkandung dalam tiap sampel minuman komersial berdasarkan Nutrition Fact. Tahap-tahap dalam penelitian ini ada dua tahapan, tahapan pertama adalah pembelian sampel minuman baik yang cair maupun yang bubuk. Kemudian setelah sampel di beli dicatat komposisi zat gizi yang terdapat pada nutrition fact. Hal ini merupakan salah satu cara pengambilan data sampel minuman komersial yang di teliti dalam penelitian ini, kemudian minuman komersial tersebut di ukur asiditasnya dengan menggunakan alat pH meter. Jumlah sampel berdasarkan kategori dari minuman komersial yang beredar di kota bogor sangatlah bervariasi. Minuman komersial yang paling
sedikit jumlah sampelnya berdasarkan kategori pada penelitian ini adalah dengan kategori minuman berasa berbasis air soda non-kalori (3 sampel). Sedangkan untuk jumlah jenis yang paling banyak adalah kategori susu cair (52 sampel) dari keseluruhan sampel sebanyak 248 sampel. Takaran saji sampel pada penelitian ini juga sangat bervariasi, meskipun pada penelitian ini takaran saji minuman komersial dengan volume lebih dari 600 mL tidak dilakukan analisis terhadap sampel tersebut. Hal ini dilakukan dengan pengasumsian minuman komersial yang dijual dengan volume takaran saji terendah memiliki kadar pH yang sama dengan volume minuman komersial tertinggi berdasarkan sampel produk minuman kemasan tersebut. Kandungan energi rata-rata tertinggi pada minuman komersial adalah pada kategori susu bubuk (71 kkal/100 mL) dan kategori minuman berasa berbasis air energy drink (71 kkal/100 mL). Rata-rata kandungan karbohidrat tertinggi juga terdapat pada kategori susu bubuk (13.8 g/100 mL). Protein dan lemak dengan rata-rata tertinggi terdapat pada kategori susu cair (2.5 g/100 mL dan 10.14 g/100 mL). Vitamin A dengan rata-rata tertinggi pada minuman komersial adalah kategori susu cair (102.63 IU/100 mL). Kandungan vitamin B1, vitamin B2 dan vitamin B6 tertinggi terdapat pada kategori minuman berasa berbasis air energy drink (0.13 mg/100 mL, 0.25 mg/100 mL dan 2.4 mg/100 mL). Rata-rata tertinggi untuk vitamin B9 dan vitamin C terdapat pada kategori minuman berasa berbasis air isotonik (27.27 mg/100 mL dan 33.82 mg/100 mL). Mineral yang terdapat pada minuman komersial kategori susu cair memiliki kandungan Natrium dan Kalium (39.57 mg/100 mL dan 77.79 mg/100 mL) tertinggi pada penelitian ini. pH minuman komersial dengan rata-rata terendah terdapat pada minuman komersial kategori jus buah dan sayur bubuk (3.26). Minuman komersial dengan rata-rata pH tertinggi terdapat pada sampel minuman kategori susu bubuk (6.73). Sebaiknya dicantumkan nilai pH pada label minuman komersial. Untuk ini diperlukan regulasi atau standar minimal dan maksimal untuk setiap kategori minuman. Penelitian yang dilakukan kali ini hanya terbatas pada minuman komersial kemasan, sebaiknya penelitian dilakukan dengan cakupan sampel berupa minuman lainnya.
ASPEK GIZI DAN pH BERBAGAI MINUM AN KOMERSIAL
FATHIN GAANIYATI
Skripsi Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Gizi pada Departemen Gizi Masyarakat
DEPARTEMEN GIZI MASYARAKAT FAKULTAS EKOLOGI MANUSIA INSTITUTE PERTANIAN BOGOR BOGOR 2011
Judul Skripsi
: Aspek Gizi dan pH Berbagai Minuman Komersial
Nama
: Fathin Gaaniyati
Nim
: I14096042
Menyetujui :
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
(Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS)
(dr. Mira Dewi, S. Ked, M.Si)
NIP 19590807 198303 1 001
NIP 19761116 200501 2 001
Mengetahui : Ketua Departemen Gizi Masyarakat
(Dr. Ir. Budi Setiawan, MS) NIP: 19621218 198703 1 001
Tanggal Lulus :
PRAKATA Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas semua rezeki dan karunia-Nya sehingga skripsi dengan judul Aspek Gizi dan pH Berbagai Minuman Komersial dapat penulis selesaikan. Penulisan skripsi ini
tidak lepas dari bantuan dan dukungan banyak
pihak. Penulis mengucapkan terima kasih kepada; Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS dan dr. Mira Dewi, S. Ked, M.Si yang telah senantiasa sabar membimbing dan mengarahkan penulis dalam melaksanakan penelitian dan menyelesaikan skripsi. Dr. Ir. Ikeu Ekayanti, M.Kes selaku pembimbing akademik yang telah memberikan nasehat serta bimbingan kepada penulis selama dua tahun dalam menuntut ilmu di Departemen Gizi Masyarakat. Dr. Ir. Lilik Kustiyah, M.Si selaku pemandu seminar dan dr. Yekti Hartati, S.Ked selaku penguji skripsi yang telah memberikan saran dan pengarahan kepada penulis dalam memperbaiki skripsi. Kedua orangtua dan keluarga yang telah memberikan dukungan dan doa kepada penulis. Pak Mashudi selaku laboran di Laboratorium Kimia dan Analisis Pangan atas semua bantuannya dalam pelaksanaan penelitian. Rekan-rekan Program Penyelenggaraan Khusus S1 Ilmu Gizi atas kebersamaan selama dua tahun dalam menuntut ilmu di Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumber informasi bagi penelitian selanjutnya.
Bogor, Desember 2011
Fathin Gaaniyati
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Pekanbaru pada tanggal 5 Maret 1987 sebagai anak kedua dari lima bersaudara pasangan Masykur Hamdi dan Elmiwati. Tahun 2005 penulis lulus dari SMA Negeri 2 Pekanbaru. Pada tahun 2006 penulis lulus di Ujian Saringan Masuk DIII Politeknik Kesehatan Depkes Padang pada Jurusan Gizi. Selama mengikuti perkuliahan, penulis menjadi Sekretaris Jendral Forum Studi Islam Nurus Shihah Politeknik Kesehatan Depkes Padang pada tahun 2007/2008, serta Koordinator Konsumsi pada Kemah Bakti Mahasiswa 2008/2009. Beasiswa diperoleh selama pendidikan DIII dan S1 dari PT Cevron Texaco Indonesia. Pendidikan DIII ditempuh di Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Depkes Padang, lulus pada tahun 2009. Kesempatan untuk melanjutkan ke Program Penyelenggaraan Khusus S1 pada program studi Ilmu Gizi di Institut Pertanian Bogor pada tahun yang sama.
DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI .......................................................................................... ..
viii
DAFTAR TABEL ................................................................................... ..
x
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ ..
xi
PENDAHULUAN.........................................................................................
1
Latar Belakang ............................................................................. ..
1
Tujuan .......................................................................................... .
2
Kegunaan ..................................................................................... ..
2
TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................
3
Konsumsi Minuman Bagi Kesehatan..............................................
3
Minuman Komersial.........................................................................
5
Susu....................................................................... ..................... .
5
Minuman Bukan Susu....................................................................
6
Zat Tambahan dalam Minuman.......................................................
12
Zat Gizi.............................................................. .......................... .
12
Zat Fungsional................................................................ ............. .
14
Bahan Tambahan Pangan................................................................
14
Pemanis.............................................................................................. 15 Pewarna.............................................................................................. 16 Perisa (Flavoring).............................................................................. 17 pH dan Faktor yang Mempengaruhi................................................
18
METODE ..................................................................................................... 20 Waktu dan Tempat.............................................................................. 20 Bahan dan Alat.................................................................................... 20 Jenis dan Cara Pengambilan Sampel...............................................
20
Dokumentasi Kandungan Energi serta Kandungan lainnya pada Minuman Komersial..........................................................
20
Analisis pH Minuman Komersial...............................................
21
Pengolahan Data..........................................................................
21
Defenisi Opera sional..................................................................
24
HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................................... 25 Jenis dan Takaran Saji Minuman Komersial.............. ................... ..
25
Kandungan Energi, Karbohidrat, Protein dan Lemak pada Minuman Komersial ...................................................................... ..
27
Kandungan Vitamin pada Minuman Komersial.............. ................ ..
32
Kandungan Mineral pada Minuman Komersial.............. ................ ..
35
pH pada Minuman Komersial...........................................................
37
KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................... 39 DAFTAR PUSTAKA.................................................................................... 41
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Halaman Persyaratan Kualitas Air Minum Menurut Peraturan Menteri Kesehatan
7
2
Sampel Minuman Komersial
22
3
Jumlah jenis dan volume takaran saji Minuman Komersial yang di Analisis
26
4
Kandungan Energi Minuman Komersial
28
5
Kandungan Karbohidrat Minuman Komersial
29
6
Kandungan Protein Minuman Komersial
31
7
Kandungan Lemak Minuman Komersial
31
8
Kandungan Vitamin A dan B1 pada Minuman Komersial
33
9
Kandungan Vitamin B2 dan B6 pada Minuman Komersial
34
10 Kandungan Vitamin B9 dan C pada Minuman Komersial
35
11 Kandungan Natrium dan Kalium pada Minuman Komersial
36
12 Nilai pH Minuman Komersial
38
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Halaman
Kandungan pH dan Energi, Karbohidrat, Protein dan Lemak pada Minuman Komersial
45
2
Kandungan Vitamin pada Minuman Komersial
55
3
Kandungan Mineral (Na, K dan Ca) pada Minuman Komersial
62
4
Dokumentasi Penelitian
67
PENDAHULUAN
Latar Belakang Menurut Wirakartakusumah (2001) pangan salah satu kebutuhan yang paling dasar bagi manusia, yang seharusnya tersedia dalam jumlah yang cukup, aman, bermutu, bergizi, beragam dengan harga yang terjangkau oleh kemampuan daya beli masyarakat. Keamanan serta mutu pangan yang berdasarkan standar harus tersedia di masyarakat sehingga tidak merugikan dan membahayakan kesehatan konsumen dan menjamin perdagangan yang jujur dan bertanggung jawab. Pangan, merupakan segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun yang tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan/atau pembuatan pangan (Peraturan Pemerintah No 28 tahun 2004 tentang keamanan, mutu dan gizi pangan). Pangan mengandung zat-zat gizi atau unsur kimia yang bermanfaat bagi tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh. Zat gizi tersebut berfungsi sebagai zat pembangun dan mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh. Salah satu zat gizi yang berperan dalam mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh adalah air. Air diperlukan untuk metabolisme, kontraksi otot, transmisi impuls saraf, membantu pengaturan keseimbangan elektrolit, pengatur keseimbangan suhu tubuh, pengangkutan serta melarutkan zat gizi maupun non gizi di dalam tubuh, seperti di dalam darah, cairan pencernaan, jaringan, dan proses pembuangan zat yang tidak berguna dari tubuh (Santoso et al 2011). Salah satu sumber air yang banyak di konsumsi oleh masyarakat adalah minuman komersial. Kecenderungan minuman komersial yang banyak beredar dan dikonsumsi di kalangan masyarakat telah diperkaya dengan zat gizi, pewarna, dan zat lainnya. Penambahan zat-zat tersebut dapat memberikan pengaruh seperti meningkatkan cita rasa serta merubah pH minuman yang pada dasarnya netral. Menurut Wirakartakusumah (2001). Beberapa penelitian di Amerika menunjukkan bahwa gula dalam produk minuman akan menimbulkan efek yang buruk bagi kesehatan apabila dikonsumsi secara berlebihan, misalnya saja dapat memicu pertambahan berat badan, menimbulkan kerusakan pada
gigi, menyebabkan kekurangan vitamin dan mineral, memperberat keadaan suatu penyakit. Hal lain yang dapat ditimbulkan akibat kebiasaan minum minuman dengan pH rendah, yaitu dapat merusak enamel gigi (enamel erotion) (Prasetyo 2005; Maghlaes et al 2009) serta menurunkan kadar pH lambung yang akan berakibat pada kondisi patologis seperti ulkus atau gastritis (Pearce 2002). Erosi enamel gigi adalah penurunan komposisi permukaan gigi oleh proses kimia yang tidak dipengaruhi oleh bakteri (Lussi 2006). Meskipun berbagai faktor mempengaruhi proses ini, namun faktor yang paling penting adalah asiditas yang berasal dari makanan atau minuman yang dikonsumsi oleh seseorang (Lussi et al 2004; Lussi & Jaeggi 2006). Saat ini, peningkatan konsumsi makanan dan minuman dengan pH rendah perlu diperhatikan karna dapat menyebabkan erosi enamel (Lussi et al 2004; Lussi 2006) Berdasarkan pertimbangan tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui aspek gizi dan pH berbagai minuman komersial di Bogor.
Tujuan Tujuan umum penelitian adalah untuk menguraikan dan menganalisis kandungan zat gizi dan pH dari berbagai minuman komersial yang beredar di pasar. Secara khusus penelitian ini, adalah 1) menguraikan jumlah sampel berdasarkan kategori dan volume takaran saji berbagai minuman komersial, 2) menganalisis kandungan energi, karbohidrat, protein dan lemak berbagai minuman komersial berdasarkan label, 3) menganalisis kandungan vitamin dan mineral, 4) menganalisis pH berbagai minuman komersial. Kegunaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi serta menambah wawasan kepada masyarakat pada umumnya tentang informasi kandungan komposisi zat gizi dan asiditas dari berbagai minuman komersial yang beredar.
TINJAUAN PUSTAKA Konsumsi Minuman bagi Kesehatan Pangan adalah segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukan sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan, pengolahan, dan atau pembuatan makanan atau minuman berdasarkan Peraturan Pemerintah No 69 tahun 1999. Minuman merupakan barang atau wujud benda yang diminum. Minuman bersifat cair karena terbuat dari bahan dasar air. Meskipun berasal dari bahan dasar yang sama, yaitu air yang sifatnya tawar
dan
berwarna
bening,
minuman
dapat
dinikmati
dengan
rasa
dan warna yang berbeda (Patterand & Hotchkiss 1995; Ahira 2011). Komponen utama dalam tubuh manusia adalah air. Pada tubuh pria dewasa, 55% sampai 60% berat tubuh adalah air; pada perempuan dewasa 50% sampai 60% berat tubuh adalah air. Sebagai salah satu zat gizi mikro, air mempunyai fungsi dalam berbagai proses penting dalam tubuh manusia, seperti pengangkutan, metabolisme dan sirkulasi zat gizi dan non gizi, kontraksi otot, pengendalian suhu tubuh, transmisi impuls saraf, pengaturan keseimbangan elektrolit, dan proses pembuangan zat tak berguna bagi tubuh. Namun, air sangat sering terlupakan sebagai zat gizi yang penting bagi tubuh. Kebutuhan tubuh akan air tidak dapat dipenuhi oleh tubuh manusia itu sendiri. Oleh karena itu, manusia perlu memenuhi kebutuhan airnya melalui asupan air yang cukup (Santoso et al 2011). Fungsi penting air sebagai zat gizi bagi tubuh manusia; yaitu 1)sebagai pembentuk sel dan cairan tubuh; 2)sebagai pengatur suhu tubuh; 3)sebagai pelarut 4)sebagai pelumas dan bantalan; 5)sebagai media transportasi; 6)sebagai media eliminasi toksin dan produk sisa metabolisme. Penelitianpenelitian telah banyak dilakukan yang hasilnya menunjukkan bahwa kurangnya pemenuhan air oleh tubuh berdampak buruk bagi kesehatan atau dapat meningkatkan resiko kejadian berbagai penyakit, seperti sembelit, kram, batu ginjal, infeksi saluran kemih. Konsumsi air yang kurang juga berdampak menurunkan stamina, produktivitas kerja dan meningkatkan risiko kecelakaan kerja (Santoso et al 2011). Tubuh manusia yang mengalami kekurangan air sebanyak 1% dari berat badan akan mengakibatkan terganggunya kerja otak dan kemampuan berfikir.
Kurang air 2% dari berat badan menyebabkan penurunan konsentrasi dan daya ingat sesaat. Jika hal ini terjadi pada anak-anak, maka akan berdampak buruk pada kecerdasan dan pendidikannya (Santoso et al 2011). Kajian asupan air pada populasi dewasa di Amerika Serikat menunjukkan total asupan air yang berasal dari makanan adalah 28% dan dari minuman adalah 72% dengan sumber minuman tersebut berasal dari air putih (28%) dan minuman lainnya (44%). Penelitian di Amerika Serikat juga menunjukkan asupan air sebesar 1.764mL/hari, dengan rincian air putih 673 ml, susu 312 mL, teh dan kopi 360 mL, dan minuman ringan 420 mL per hari. Asupan air dalam penelitian tersebut tidak termasuk air dari makanan. Hasil penelitian di Singapura menunjukkan bahwa sumber air tubuh yang utama adalah air putih (74%), kemudian diikuti dengan teh dan kopi (32%), serta minuman ringan (17%). Penelitian THIRST di Indonesia menunjukkan bahwa orang dewasa (71,3%) lebih menyukai air putih sebagai minuman utama setiap hari. Pilihan kesukaan lainnya adalah teh, kopi, jus dan susu bagi orang dewasa. Air putih yang dikonsumsi berasal dari air putih tanpa kemasan (36%) dan air putih kemasan (36%) (Santoso et al 2011). Kebiasaan didefinisikan sebagai pola perilaku yang diperoleh dari pola praktek yang terjadi berulang-ulang. Berdasarkan survei di Singapura yang dilakukan oleh Asian Food Information Centre (AFIC) (1998) diketahui bahwa, sebagian besar individu tidak minum dalam jumlah yang cukup, survei di Singapura menunjukkan bahwa laki-laki minum 1,5 liter cairan per hari, sementara perempuan minum 1,6 liter per hari. Pada usia yang lebih muda (1524 tahun), laki-laki dan perempuan minum air dalam jumlah yang lebih sedikit yaitu sekitar 1,4 liter per hari. Sebagian besar responden mengetahui jumlah cairan yang seharusnya dikonsumsi dalam satu hari, namun hal ini tidak diikuti dengan kebiasaan minum yang baik. Sebanyak 45% responden mengatakan bahwa 5-8 gelas cairan harus dikonsumsi untuk menjaga agar tubuh tetap sehat, 35% mengatakan bahwa 8-10 gelas cairan adalah jumlah yang tepat untuk dikonsumsi dalam satu hari. Pada dasarnya dalam satu hari minimal minum delapan gelas (dua liter) (AFIC 1998). Sebagian besar individu tidak minum air dalam jumlah yang cukup pada saat olahraga. Pada saat berolahraga, cairan yang dibutuhkan meningkat, karena tubuh banyak kehilangan cairan, sehingga diperlukan penggantian cairan secara cepat untuk mencegah dehidrasi. Hasil survei menunjukkan bahwa 40%
laki-laki yang berolahraga hanya minum enam gelas per hari. Sebanyak 74% orang Singapura lebih memilih air putih sebagai pilihan pertama, sedangkan teh dan kopi (32%) dan minuman ringan berkarbonasi (17%) sebagai pilihan berikutnya. Kebanyakan orang mendapatkan minum dari rumah yaitu sebanyak (56%), 13% dari kantor dan 9% dari pusat jajanan (AFIC 1998). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Magalhaes et al (2008), minuman ringan yang dalam kondisi asam dan tanpa adanya penambahan zatzat gizi tertentu seperti Ca, Fe dan P memiliki kondisi yang cenderung lebih reaktif terhadap kejadian erosi pada enamel gigi sampel. Minuman Komersial Minuman yang tersedia secara alamiah tidak selalu bebas dari senyawa yang tidak diperlukan oleh tubuh, bahkan dapat mengandung senyawa yang merugikan kesehatan orang yang mengkonsumsinya. Senyawa-senyawa yang dapat merugikan kesehatan dan tidak seharusnya
terdapat di dalam suatu
bahan pangan dapat dihasilkan melalui reaksi kimia dan biokimia yang terjadi selama pengolahan maupun penyimpanan, baik karena kontaminasi ataupun terdapat secara alamiah. Selain itu sering dengan sengaja ditambahkan bahan tambahan pangan (BTP) atau bahan untuk memperbaiki tekstur, warna, aroma dan komponen mutu lainnya ke dalam proses pengolahan pangan. Kualitas minuman dapat ditinjau dari aspek mikrobiologis, fisik (warna, bau, rasa dan tekstur) dan kandungan gizinya. (Hardinsyah et al 2001) FAO/WHO Food Categories mengkategorikan klasifikasi dan jenis minuman, yaitu susu dan minuman bukan susu. Sub kategori dari kategori utama tersebut, yaitu susu (susu cair, susu bubuk, susu kental manis dan susu fermentasi), sedangkan minuman bukan susu (minuman non-alkohol dan minuman beralkohol). Minuman non-alkohol terdiri atas air minum, jus buah dan sayur, nektar buah dan sayur, minuman berasa berbasis air (minuman olahraga, minuman berenergi, elektrolit dan khusus) dan minuman lain (kopi, teh, hebal dan lainnya, tidak termasuk coklat) (Santoso et al 2011).
Susu Susu adalah hasil ternak perah yang memiliki kandungan gizi yang sesuai dengan kebutuhan tubuh manusia yang pada awalnya berfungsi sebagai sumber gizi bagi keturunan mamalia dan kemudian di olah sedemikian rupa sehingga
dapat di konsumsi juga oleh manusia. Susu merupakan salah satu hasil yang mudah rusak (perishable food), sehingga diperlukan proses penanganan yang baik (Patterand and Hotchkiss 1995 dan Wulandari 2006). Susu disebut sebagai bahan makanan sempurna karna memiliki nilai gizi yang tinggi dan perbandingan zat gizi di dalam susu sangat ideal, mudah dicerna serta diserap darah secara maksimal (Sanjaya et al 2007) Produk susu siap minum saat ini semakin berkembang. Industri susu mengalami peningkatan yang cukup baik dengan ditandai dengan meningkatnya konsumsi susu per kapita menjadi 7,7 liter, di mana pada tahun 2007 angka ini berkisar 6.5 liter. Klasifikasi susu yaitu susu pasteurisasi, susu steril/UHT, minuman susu/rasa susu, susu bubuk, minuman susu bubuk berperisa, susu kental manis dan berbagai produk olahan susu (Oktaviani 2008). Minuman bukan susu Klasifikasi jenis minuman kemasan yang digunakan secara global, salah satunya adalah berdasarkan Codex. Dengan klasifikasi minuman dalam dua kategori; 1) susu dan produk turunannya (kategori 1), 2) minuman bukan susu (kategori 2). Minuman pada kategori 1 meliputi susu segar, susu bubuk, dan susu kental manis. Pada kategori 2, jenis minuman tanpa alkohol meliputi air mineral, jus, nektar, minuman berasa, dan minuman lainnya (Santoso et al 2011). Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) 01-3553-2006, Air Minum Dalam Kemasan yang disingkat AMDK adalah air baku yang telah diproses, dikemas dan aman diminum. Air minum dalam kemasan yaitu air baku yang telah diproses, dikemas, dan aman diminum mencakup air mineral dan air demineral. Air mineral yaitu air minum dalam kemasan yang mengandung mineral dalam jumlah tertentu tanpa menambahkan mineral. Sedangkan air demineral adalah air minum dalam kemasan yang diperoleh melalui proses pemurnian seperti destilasi, deionisasi, reverse osmosis, dan proses setara. Persyaratan kualitas air minum terdiri dari beberapa parameter yaitu parameter utama yang terdiri dari mikrobiologi, kimia an-organik, fisik, dan kimiawi. Sedangkan parameter tambahan syarat kualitas air minum, yaitu kimiawi (bahan anorganik dan organik), pestisida, desinfektan dan hasil sampingannya, serta radioaktifitas . Dalam persyaratan kualitas air minum terdapat salah satu parameter pH yang termasuk dalam paramater kimiawi. Syarat aman parameter ini yaitu 6,5 - 8,5. Syarat tersebut dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 Persyaratan Kualitas Air Minum Menurut Peraturan Menteri Kesehatan
No 1.
Parameter Wajib
a 1)
Parameter yang berhubungan langsung dengan kesehatan Paramater mikrobiologi E. coli
2)
Total bakteri koliform
b 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 2.
Kimia anorganik Arsen Flourida Total kromium Kadmium Nitrit (sebagai NO2-) Nitrat (sebagai NO3-) Sianida Selenium Parameter yang tidak berhubungan langsung dengan kesehatan Parameter fisik Bau Warna Total zat padat terlarut Kekeruhan Rasa Suhu Parameter kimiawi Aluminium Besi Kesadahan Klorida Mangan pH Seng Sulfat Tembaga Amonia Kimiawi Bahan anorganik Air raksa Antimon Barium Boron Molybdenum Nikel Sodium Timbal Uranium
a 1) 2) 3) 4) 5) 6) b 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) 10) 1 a
Parameter tambahan
Jenis Paramater
Satuan
Kadar maksimum yang diperbolehkan
Jumlah per 100 ml sampel Jumlah per 100 ml sampel
0
mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L
0,01 1,5 0,05 0,003 3 50 0,07 0,01
TCU mg/L NTU ºC
Tidak berbau 15 500 5 Tidak berasa Suhu udara ± 3
mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L
0,2 0,3 500 250 0,4 6,5-8,5 3 250 2 1,5
mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L
0,001 0,02 0,7 0,5 0,07 0,07 200 0,01 0,015
0
Tabel 1 Lanjutan No b
Parameter Tambahan
c
Jenis Paramater Bahan organik Zat organik (KMnO4) Deterjen Alkana terklorinasi Karbon tetraklorida Diklorometan 1,2-dikloroetana Etana terklorinasi 1,2-dikloroetana Trikloroetana Tetrakloroetana Hidrokarbon aromatik Benzena Toluena Xylene Etilbenzena Styrene Benzena terklorinasi 1,2-diklorobenzena (1,2-DCB) 1,4-diklorobenzena (1,4-DCB) Lain-lain Di (2-etilhexyl)phthalate Akrilamid Epiklorohidrin Hexaklorobutadiene Etilenediamine-tetraacetic acid (EDTA) Nitrilotriacetic acid (NTA) Pestisida Alachlor Aldicarb Aldrin dan dieldrin Atrazine Carbofuran Chlordane Chlorotoluron DDT 1,2-dibromo-3-chloropropane (DBCP) 2,4-dichlorophenoxy acetic acid (2,4-D) 1,2-dichloropropane Isoproturon Lindane MCPA Methoxychlor Metolachlor Molinate Pendimethalin Pentachlophenol
Satuan
Kadar maksimum yang diperbolehkan
mg/L mg/L
10 9,05
mg/L mg/L mg/L
0,004 0,02 0,05
mg/L mg/L mg/L
0,05 0,02 0,04
mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L
0,01 0,7 0,5 0,3 0,02
mg/L mg/L
1 0,3
mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L
0,008 0,0005 0,0004 0,0006 0,6
mg/L
0,2
mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L
0,02 0,01 0,00003 0,002 0,007 0,0002 0,03 0,001 0,001
mg/L
0,03
mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L mg/L
0,04 0,009 0,002 0,002 0,02 0,01 0,006 0,02 0,009
Tabel 1 Lanjutan No
Jenis Paramater
Satuan
Permethrin mg/L Simazine mg/L Trifluralin mg/L Chlorophenoxy herbicides selain 2,4-D dan MCPA 2,4-DB mg/L Dikloporp mg/L Fenoprop mg/L Mecoprop mg/L 2,4,5-trichlorophenoxy acetic mg/L acid d Desinfektan dan hasil sampingannya Desinfektan Klorin mg/L Hasil sampingan Parameter Bromat mg/L Tambahan Klorat mg/L Klorit mg/L Klorofenol mg/L 2,4,6-triklorofenol (2,4,6-TCP) mg/L Bromoform mg/L Dibromoklorometana (DBCM) mg/L Bromoklorometana (BDCM) mg/L Kloroform mg/L Asam asetat terklorinasi Asam dikloroasetat Asam trikloroasetat Kloral hidrat Halogenated acetonitrilies Dichloroacetonitrilies Dibromoacetonitrilies Cyanogen klorida (sebagai CN) 2. Radioativitas Gross alpha activity Bq/L Gross beta activity Bq/L Sumber : Peraturan Mentri Kesehatan No.492/Menkes/Per/IV/2010
Kadar maksimum yang diperbolehkan 0,3 0,002 0,02
0,09 0,1 0,009 0,001 0,009
5 0,01 0,7 0,7 0,2 0,1 0,1 0,06 0,3 0,05 0,02
0,02 0,07 0,07 0,1 1
Menurut Anggraini (2009), minuman sari buah adalah minuman yang diperoleh dengan mencampur air minum, sari buah atau campuran sari buah yang tidak difermentasi, dengan bagian lain dari satu jenis buah atau lebih, dengan atau tanpa penambahan gula dan karbondioksida. Kandungan sari buah pada minuman sari buah adalah 99-35% (b/v). Minuman rasa buah adalah minuman yang terdiri dari satu atau jenis buah, dengan kandungan sari buah adalah tidak kurang dari 10% (b/v). Badan POM membagi minuman sari buah menjadi, sari buah (kadar sari buah 100%), minuman sari buah (kadar sari buah
99-35%), minuman rasa buah (kadar sari buah 34-10%) dan minuman berperisa sari buah (kadar sari buah kurang dari 10%). Jus buah atau sayur adalah jus yang bukan difermentasi, diambil dari bagian buah atau sayur yang dapat dimakan yang diproses sedemikian rupa sehingga dapat memelihara sifat fisik, kimia, cita rasa dan kandungan gizi. Jus buah atau sayur dapat ditambahkan ampasnya dan diatur konsentrasinya. Jus dengan konsentrasi lebih kental dinamakan konsentrat jus (Santoso et al 2011). Pada kategori pangan diatur ketentuan penggunaan nama sari buah dan minuman rasa buah, serta minuman berbasis air berperisa tidak berkarbonat. SNI (Standar Nasional Indonesia), Badan POM, dan Standar Codex mengatur berbagai jenis sari buah yang berbeda. Pengaturan pemberian nama yang berbeda untuk minuman yang mengandung sari buah telah diatur sejak tahun 1991 melalui Keputusan Dirjen POM Nomor 02240/B/SK/VII/1991 tentang Pedoman Persyaratan Mutu serta Label dan Periklanan Pangan (Anggraini 2009). Minuman ringan (soft drink) dapat dibagi dalam dua sub kategori, yaitu minuman ringan tanpa soda (still drink) dan minuman ringan bersoda (carbonated soft drink). Still drink awalnya mencakup jus buah dan minuman sari buah, kemudian dengan perkembangannya muncul produk-produk yang memiliki kebutuhan dan proses mirip dengan minuman still drink, seperti air beraroma, minuman isotonik, minuman bervitamin, teh rasa buah, energy drink dan lain-lain. Minuman ringan bersoda biasanya adalah minuman rasa buah atau ekstrak jernih yang diberikan soda (gas CO2) sebagai preservatif dan penyegar, seperti cola dan squash . Minuman ringan bersoda pada dasarnya telah ditambahkan pemanis, flavored, acidified, pewarna, kandungan soda, dan kandungan kimia lainnya (Patterand and Hotchkiss 1995; Trisnanto 2008). Fungsi minuman ringan itu tidak berbeda jauh dengan minuman ringan lainnya yaitu sebagai minuman untuk melepaskan dahaga sedangkan dari segi harga, ternyata minuman ringan karbonasi relatif lebih mahal dibanding minuman non karbonasi. Hal ini disebabkan teknologi proses yang digunakan dan kemasan yang khas, yaitu dalam kemasan kaleng atau botol seperti Sprite, dll (Trisnanto 2008). Menurut Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan (Dirjen POM) No. 02240/B/SK/VII/91, minuman ringan merupakan produk yang diperoleh tanpa melalui proses fermentasi, dengan atau tanpa karbondioksida, dapat langsung
diminum setelah diencerkan, tidak termasuk susu dan milkshake, sari buah, kopi, cikori, coklat dan hasil olahannya, minuman beralkohol dan tidak boleh ditambahkan alkohol. Minuman berenergi adalah jenis minuman ringan yang diharapkan dapat menambah energi dan kekuatan seseorang yang meminumnya. Bagi beberapa kalangan, minuman energi diminum dengan tujuan untuk mencegah kelelahan dan kantuk. Minuman energi di Indonesia digolongkan sebagai minuman kesehatan, tetapi sebaliknya di luar negeri,
khususnya di Amerika
Serikat minuman energi digolongkan sebagai minuman ringan. Hal ini terjadi mungkin karena sampai saat ini dampak dan manfaat bagi kesehatan pada minuman energi tidak terbukti secara ilmiah. Kandungan dalam minuman energi yang utama adalah air, gula atau kafein. Kandungan lain ditambahkan secara bervariasi berupa taurin, ginseng, ginkobiloba, guarana, vitamin, teh hijau, zat pewarna, zat perasa dan lain-lain (Judarwanto 2011). Minuman teh adalah minuman yang diperoleh dari seduhan teh (Tea sintesis L) dengan penambahan gula, dengan atau tanpa penambahan bahan tambahan makanan yang diizinkan serta dikemas secara hermatis, hal ini berdasarkan SNI 01-3142-92. Teh juga merupakan salah satu minuman yang juga terkait dengan kesehatan, karna selain memiliki kandungan kafein yang berfungsi sebagai substansi yang memberikan nilai kepuasan dan kenikmatan bagi siapa saja yang mengkonsumsi minuman tersebut, juga memiliki zat tambahan yang dapat memberikan efek yang baik bagi kesehatan. Produkproduk teh diantaranya yaitu; teh hitam, teh hijau, teh oolong dan teh instan. Proses pembuatan teh instan juga diawali dengan ekstraksi teh kemudian ekstrak tersebut di dehidrasi (Patterand & Hotchkiss 1995). Kopi merupakan bahan minuman yang terkait dengan aspek kesehatan, higienis, dan estetika. Sebagai bahan minuman, kopi memiliki cita rasa yang khas karena dapat memberikan nilai kepuasan dan kenikmatan bagi yang meminumnya yaitu melalui cita rasa, proses fisiologis, dan psikologis. Kopi merupakan minuman atau bahan penyegar yang banyak dikonsumsi masyarakat. Kopi mengandung kafein, yang dalam dosis rendah dapat mengurangi rasa lelah dan membuat pikiran jadi segar. Kopi instan merupakan salah satu produk pengembangan dari ekstrak kopi yang kemudian dilakukan proses dehidrasi serta essence-recovery dengan peralatan tertentu pada Industri kopi (Patterand & Hotchkiss 1995; Purboyo 2008).
Zat Tambahan dalam Minuman Zat aditif adalah suatu bahan kimia yang ditambahkan ke dalam produk makanan maupun minuman dengan maksud dan tujuan tertentu. Biasanya zat aditif ditambahkan ke dalam produk pada saat proses pengolahan. Beberapa zat aditif yang ditambahkan kedalam produk minuman adalah zat gizi dan zat fungsional. Zat ini juga termasuk dalam kategori Bahan Tambahan Pangan (BTP), namun belum tercantum dalam Permenkes. Zat Gizi Zat gizi merupakan unsur-unsur yang terdapat dalam makanan dan diperlukan oleh tubuh untuk berbagai keperluan seperti menghasilkan energi, mengganti jaringan aus serta rusak, memproduksi substansi tertentu misalnya enzim, hormon dan anti bodi. Zat gizi dapat dibagi menjadi kelompok makronutrien, yang terdiri atas protein, lemak serta karbohidrat. Dan kelompok mikronutrien yang terdiri atas vitamin dan mineral (Hartono 2006). Menurut Almatsier (2004) zat gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan. Energi dalam tubuh manusia dapat dihasilkan, karna adanya pembakaran karbohidrat, protein dan lemak. Sehingga agar manusia selalu tercukupi energinya diperlukan pemasukan zat-zat makanan yang cukup ke dalam tubuh manusia tersebut (Kartasapoetra 2002). Manusia membutuhkan energi untuk mempertahankan hidup, menunjang pertumbuhan dan melakukan aktivitas fisik. Kandungan karbohidrat, lemak dan protein suatu bahan makanan menentukan nilai energinya (Almatsier 2004). Sumber energi berkonsentrasi tinggi adalah bahan makanan sumber lemak, kemudian bahan makanan sumber karbohidrat, seperti gula. Semua bahan makanan yang dibuat dengan bahan tersebut merupakan sumber energi. Keseimbangan energi dicapai bila energi yang masuk kedalam tubuh melalui makanan sama dengan energi yang dikeluarkan. Keadaan ini akan menghasilkan berat badan ideal atau normal. Apabila konsumsi energi melalui makanan kurang dari energi yang dikeluarkan, maka akan terjadi kekurangan energi. Akibatnya berat badan akan kurang dari berat badan seharusnya (ideal). Bila terjadi pada anak-anak akan menghambat pertumbuhan. Sebaliknya, kelebihan energi dapat terjadi bila konsumsi energi melalui makanan melebihi energi yang dikeluarkan.
Kelebihan energi ini akan diubah menjadi lemak tubuh sehingga terjadi berat badan lebih atau kegemukan (Almatsier 2004). Protein merupakan bahan penyusun tubuh yang mengandung nitrogen dengan unit dasarnya yaitu asam amino. Molekul protein tersusun dari asam amino yang saling berhubungan dalam suatu ikatan peptide (CONH). Unit-unit dasar tersebut selanjutnya diserap oleh aliran darah ke seluruh tubuh dan sel-sel jaringan mengambilnya untuk digunakan sebagai pembangun dan pemeliharaan kesehatan jaringan. Protein merupakan zat pembentuk tubuh yang penting di samping air, lemak, mineral, karbohidrat, dan berbagai vitamin yang terdapat di seluruh tubuh pada otot, kulit, rambut, jantung, dan organ tubuh lainnya (Kartasapoetra 2002). Asam amino penting dari kelompok non-esensial salah satunya adalah taurin. Taurin dapat disebut sebagai asam amino detoksifikasi yang bekerja mengikat dan menetralkan ksenobiotik (istilah umum untuk semua jenis toksin. Taurin (taurine) adalah asam amino detoksifikasi yang memberikan efek seperti glisin dalam menetralkan semua jenis toksin (xenobiotik) berbahaya. Manfaat lain taurin adalah sebagai pengendali neurotransmitter yang dapat mencegah kejang. Suplementasi
taurin
bersama
dengan
multivitamin
dapat
membantu
meningkatkan daya tahan tubuh dan memulihkan stamina setelah sembuh dari sakit. Dalam produk minuman pembangkit tenaga (energy drink), taurin digunakan sebagai unsur utama. Penggunaan taurin adalah sebagai pemulih stamina dosis 1000 mg sehari. Karnitin yang disebut juga sebagai vitamin BT, adalah senyawa mirip vitamin dengan fungsi utama melindungi hati dari toksin, terutama alkohol. Kadar karnitin yang tinggi dalam hati diperlukan untuk mengatasi peningkatan asam lemak yang terjadi karena konsumsi alkohol, diet tinggi lemak, dan pemaparan pada zat kimia beracun (Herwana 2005). Suplementasi
karnitin
ditujukan
untuk
menghambat
terjadinya
penumpukan lemak di hati akibat konsumsi alkohol dan kegiatan fisik yang berlebihan, sehingga tubuh kekurangan karnitin. Dalam keadaan normal, karnitin mempermudah konversi asam lemak menjadi energi, yaitu dari hidrolisis ATP menjadi ADP. Karenanya karnitin digunakan pula sebagai suplemen kebugaran tubuh yang memberikan energi ekstra pada atlet supaya terjadi kontraksi otot yang lebih kuat. Karnitin termasuk asam amino non-esensial. Di dalam tubuh, karnitin diproduksi di liver dan ginjal dari sintesa asam amino lisin dan metionin dengan bantuan vitamin C, besi, niasin, dan vitamin B6. Namun, dalam dosis
lebih besar karnitin digunakan sebagai suplemen kebugaran, dalam bentuk senyawa L-carnitine dengan daya kerja yang lebih baik. Sumber dari makanan karnitin didapatkan pada daging. Dalam penggunaannya karnitin digunakan untuk meningkatkan kebugaran. Peranan Taurin sendiri yaitu asam amino yang berperan dalam proses konjugasi asam empedu di dalam tubuh. Taurin diindikasikan sebagai anjuran pada terapi hiperkolesterolemia dan gangguan kardiovaskuler (Herwana et al 2005).
Zat Fungsional Daun teh mengandung tiga komponen penting yang dapat mempengaruhi mutu minuman, yaitu kafein yang dapat menimbulkan efek stimulan, tanin dan turunannya yang membentuk warna, kekuatan rasa (strength), rasa ketir (astringency), serta minyak atsiri yang berpengaruh pada flavor dan aroma (Paterrand & Hotchkiss 1995). Komponen-komponen pada daun teh ini akan berubah menjadi beberapa jenis senyawa kimia apabila daun digiling dan cairan sel keluar selama pengolahan daun teh. Senyawa-senyawa yang dimaksud adalah asam-asam galat dan katekin (catechin). Turunan asam galat yang paing dikenal adalah tanin. Tanin dan kafein mampu berikatan membentuk komplek tearubigin-kafein yang bersifat sukar larut dalam air, sehingga membentuk endapan dan kekeruhan pada teh. Para ahli yang meneliti daun teh sepakat bahwa teh mengandung
senyawa-senyawa
bermanfaat
seperti
polifenol,
theofilin,
flavonoid/metixantin, tanin, vitamin C dan E, katekin, serta sejumlah mineral seperti Zn, Se, Mo, Mg, (Suriawiria 2002). Antioksidan adalah BTP yang dapat mencegah atau menghambat oksidasi. Antioksidan digunakan untuk mencegah oksidasi dalam makanan atau minuman olahan yang disebabkan kontak dengan oksigen dari udara. Oksidasi menyebabkan ketengikan dan perubahan warna. Buah-buahan dapat berubah warna karena oksidasi, pada minuman contohnya yaitu; asam askorbat dan asam erithorbat (Enie 2006). Bahan Tambahan Pangan Bahan Tambahan Pangan (BTP) adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam makanan dalam jumlah kecil dengan tujuan untuk memperbaiki penampakan, cita rasa, tekstur dan memperpanjang daya simpan.
Selain itu, juga dapat meningkatkan nilai gizi seperti protein, mineral dan vitamin (Widyaningsih dan Murtini, 2006). Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.722/Menkes/Per/IX/1988, tentang bahan tambahan pangan atau aditif. Bahan tambahan makanan adalah bahan yang biasanya tidak digunakan sebagai makanan dan biasanya bukan merupakan ingredien khas makanan, mempunyai atau tidak mempunyai nilai gizi, yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan untuk maksud teknologi (termasuk organoleptik) pada pembuatan, pengolahan, penyediaan, perlakuan, pewadahan, pembungkusan, penyimpanan atau pengangkutan makanan untuk menghasilkan atau diharapkan menghasilkan (langsung atau tidak langsung) suatu komponan yang mempengaruhi sifat khas makanan tersebut. Pemanis Pemanis Buatan adalah BTP yang dapat memberikan rasa manis pada makanan, yang tidak atau hampir tidak mempunyai nilai gizi (Erni 2006). Penetapan jenis pemanis yang diijinkan dan batas ADI di Indonesia lebih mengacu peraturan yang dikeluarkan oleh US Food and Drug Administration (FDA) atau Codex Alimentarius Commission (CAC). Pertimbangannya adalah bahwa kategori pangan sistem CAC telah dikenal dan digunakan sebagai acuan oleh banyak negara dalam komunikasi perdagangannya (FAO 2010). Banyak aspek yang dijadikan pertimbangan dalam menentukan jenis pemanis buatan yang diijinkan untuk digunakan dalam produk makanan, antara lain nilai kalori, tingkat kemanisan, sifat toksik, pengaruhnya terhadap metabolisme, gula darah, dan organ tubuh manusia (FAO 2010). Berikut ini pemanis yang biasa digunakan dalam produk minuman; 1) Alitam merupakan senyawa yang disintesis dari asam amino L-asam aspartat, D-alanin, dan senyawa amida yang disintesis dari 2,2,4,4-tetra metiltienanilamin. Alitam dapat dicerna oleh enzim dalam saluran pencernaan dan diserap oleh usus berkisar antara 78-93 % dan dihidrolisis menjadi asam aspartat dan alanin amida. Sedangkan sisa alitam yang dikonsumsi yaitu sebanyak 7-22% dikeluarkan melalui feses (FAO 2010). Asam aspartat hasil hidrolisis selanjutnya dimetabolisme oleh tubuh dan alanin amida dikeluarkan melalui urin sebagai isomer sulfoksida, sulfon, atau terkonjugasi dengan asam glukoronat. Oleh karena itu, Calorie Contro Council (CCC) menyebutkan alitam aman dikonsumsi manusia (FAO 2010).
2) Acesulfame-K merupakan senyawa yang tidak berbau, berbentuk tepung kristal berwarna putih, mudah larut dalam air dan berasa manis dengan tingkat kemanisan relatif sebesar 200 kali tingkat kemanisan sukrosa tetapi tidak berkalori. Kombinasi penggunaan acesulfame-K dengan asam aspartat dan natrium siklamat bersifat sinergis dalam mempertegas rasa manis gula. (FAO 2010). 3) Aspartam atau Aspartil fenilalanin metil ester (APM) merupakan senyawa yang tidak berbau, berbentuk tepung kristal berwarna putih, sedikit larut dalam air, dan berasa manis. Kajian digestive dari Monsanto memperlihatkan bahwa aspartam dimetabolisme dan terurai secara cepat menjadi asam amino, asam aspartat, fenilalanin, dan metanol, sehingga dapat meningkatkan kadar fenilalanin dalam darah (FAO 2010) 4) Neotam merupakan senyawa yang bersih, berbentuk tepung kristal berwarna putih, penegas cita-rasa yang unik dan memiliki tingkat kelarutan dalam air sama dengan aspartam. Neotam termasuk pemanis non-nutritif yaitu tidak memiliki nilai kalori. Penggunaan neotam dalam produk pangan dapat dilakukan secara tunggal maupun kombinasi dengan pemanis lain seperti aspartam, garam acesulfame, siklamat, sukralosa, dan sakarin. Neotam dapat berfungsi sebagai penegas cita rasa terutama cita rasa buah (FAO 2010). 5) Sakarin sebagai pemanis buatan biasanya dalam bentuk garam berupa kalsium, kalium, dan natrium sakarin. Secara umum, garam sakarin berbentuk kristal putih, tidak berbau atau berbau aromatik lemah, dan mudah larut dalam air, serta berasa manis. Kombinasi penggunaannya dengan pemanis buatan rendah kalori lainnya bersifat sinergis. Sakarin tidak dimetabolisme oleh tubuh, lambat diserap oleh usus, dan cepat dikeluarkan melalui urin tanpa perubahan. CAC mengatur maksimum penggunaan sakarin pada berbagai produk pangan berkisar antara 80-5.000 mg/kg produk. Saat ini, meskipun sakarin telah dinyatakan aman untuk dikonsumsi, namun di USA sendiri penggunaannya dalam produk pangan masih sangat dibatasi (Kroger et al., 2006).
Pewarna Pewarna adalah bahan yang ditambahkan ke dalam makanan maupun minuman untuk meningkatkan atau memberi warna, mengembalikan warna yang hilang sewaktu pengolahan dan penyimpanan kepada warna aslinya,membuat
warna produk olahan menjadi seragam, serta memberikan karakteristik warna yang diinginkan pada makanan maupun minuman (Erni 2006). Pewarna terdiri dari 2 jenis, yaitu DYES dan LAKES. DYES merupakan senyawa organik sintetisdan juga pewarna makanan yang paling murah/ ekonomis. LAKES merupakan pewarna yang dibuat melalui pengendapat soluble dyes pada substrat aluminium hidroksida yang kemudian dikeringkan dan digining menjadi serbuk halus, umumnya stabil terhadap panas, cahaya dan perubahan pH. Fungsinya yaitu sebagai pigmen yang tidak perlu dilarutkan lagi (Erni 2006). Zat warna sintetis sering dipakai dalam pembuatan berbagai macam makanan maupun minuman. Zat warna tersebut dapat dicampurkan dan akan menghasilkan warna yang menarik. Peraturan tentang pemakaian pewarna sintetis di Amerika Serikat dikenal dengan Food and Drug Act (FDA) yang mengizinkan penggunaan tujuh macam zat pewarna sintetis, yaitu orange no. 1, erythrosin, ponceau 3R, amaranth, indigotine, napthol-yellow, dan light green. Di Indonesia peraturan peggunaan zat pewarna sintetik baru dibuat pada tanggal 22 Oktober 1973 melalui SK Menkes RI No. 11332/A/SK/73. Beberapa Contoh Pewarna Makanan yang diijinkan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan), yaitu; 1) Allurared/serbuk merah tua, 2) Sunset Yellow FCF/Orange Yellow S, 3) Ponceau 4R, 4)Fast Green FCF/Food Green 3, 5) Tartrazin/kuning lemon ,
6)
Azorubine/ Serbuk merah maron, 7) Brilliant Blue FCF/FD&C Blue No.1 (Rachmawati 2008). Perisa (Flavor) Perisa adalah BTP berupa preparat konsentrat, dengan atau tanpa tambahan zat lainnya. Perisa yang digunakan untuk memberi flavor, dengan pengecualian rasa asin, manis dan asam, tidak dimaksudkan untuk dikonsumsi secara langsung dan tidak diperlakukan sebagai bahan pangan. Beberapa contoh perisa yang biasa digunakan pada produk makanan maupun minuman, yaitu; 1) Benzaldehida (buah lobilobi), 2) Etil-butirat (buah nanas), 3) Oktil-asetat (buah jeruk), 4) Amil-asetat (buah pisang), 5) Amil-valerat (buah apel), 6) Isobutilpropionat (buah rum), 7) Benzal dehid (buah cherry) (Erni 2006).
pH dan Faktor yang Mempengaruhi pH adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan intensitas keadaan asam atau basa suatu larutan. pH merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan
karena
derajat
keasaman
air akan
mempengaruhi sistem
metabolisme dalam tubuh manusia (Prasetyo 2005). pH merupakan suatu ekspresi dari konsentrasi ion hidrogen (H) di dalam air. Besarnya dinyatakan dalam minus logaritma dari konsentrasi ion H.
Sebagai contoh, pernyataan
mengenai pH 6 memiliki arti bahwa konsentrasi ion H dalam air tersebut adalah 0.000001 bagian dari total larutan, jikalau pH 5, maka artinya konsentrasi H dalam air terebut adalah 0,00001 bagian dari total larutan. Apabila kita menurunkan pH dari 6 ke 5 artinya kita harus meningkatkan kepekatan ion H sebanyak 10 kali lipat. Misalkan pH pada gula, maka dengan menurunkan pH dari 6 ke 5, sama artinya bahwa larutan tersebut sekarang 10 kali lebih manis dari pada sebelumnya (Bender & Bender 1999; Victoria 2010). Standar Nasional Indonesia (SNI.01-3553-1996) menetapkan pH AMDK (Air Minum dalam Kemasan) yaitu berkisar antara 6,5 hingga 8,5. Menurut Trisnanto (2008), minuman ringan still drink maupun yang bersoda memiliki pH rendah (pH < 4,5). Kopi dan teh biasanya memiliki tingkat keasaman netral (pH < 5-7). Berdasarkan pH-nya, terdapat dua jenis jus yakni acidic juices (pH < 4,6) dan low acidic juices (pH > 4,6). Menurut Sandrapratama (2009), susu segar mempunyai sifat ampoter, artinya dapat bersifat asam dan basah sekaligus dengan pH susu segar terletak antara 6,5 hingga 6,7. Menurut hasil penelitian Prasetyo (2005), demineralisasi dapat terjadi apabila enamel berada dalam suatu lingkungan pH di bawah 7. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya, bahwa air minum yang bersifat asam (pH < 7) dapat menyebabkan terjadinya kasus erosi gigi. Proses demineralisasi enamel adalah rusaknya hidroksi apatit gigi yang merupakan komponen utama enamel akibat proses kimia. Saat ini banyak minuman dengan pH di bawah 5,5 yang dikonsumsi oleh masyarakat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo dengan melakukan perendaman terhadap premolar gigi rahang atas, hasil menunjukkan bahwa sampel yang direndam dalam minuman cola menyebabkan kekerasan gigi berkurang atau menurun. Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pH minuman merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya erosi enamel. pH yang rendah pada minuman tersebut
dipengaruhi oleh bahan tambahan pangan (BTP), kandungan kalori, suhu, enzim, kemasan, lama penyimpanan, efek fermentasi, serta kandungan mineral dari minuman tersebut (Prasetyo 2005; Lussi A 2006; Magalhes et al 2008).
METODE Waktu dan Tempat Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2011. Penelitian ini dilakukan dengan pengambilan sampel berdasarkan kategori jenisnya (FAO dan WHO, 2010) di wilayah kota Bogor, kemudian dilakukan pengujian sampel di Laboratorium Kimia dan Analisis Pangan, Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia, IPB, Bogor. Bahan dan Alat Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah berbagai jenis minuman komersial dengan kategori susu cair dan bubuk, air mineral, jus buah dan sayur cair maupun bubuk, minuman berasa berbasis air soda berkalori, soda non-kalori, isotonik, serta energy drink, minuman lain teh cair maupun bubuk dan kopi bubuk. Daftar sampel minuman komersial tersebut berasal dari daftar produk halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan kemudian di sesuaikan dengan kategori Codex (FAO dan WHO 2010) serta penyesuaian yang dilakukan berdasarkan ketersediaan sampel yang terdapat pada tempat pembelian sampel. Alat-alat yang digunakan untuk analisis minuman komersial yaitu gelas kimia, batang pengaduk, pH meter, magnetik stirrer, gelas piala. Jenis dan Cara Pengambilan Data Sampel Jenis data sampel yang di olah dalam penelitian ini adalah komposisi zat gizi yang terkandung dalam tiap sampel minuman komersial berdasarkan Nutrition Fact. Tahap-tahap dalam penelitian ini ada dua tahapan, tahapan pertama adalah pembelian sampel minuman baik yang cair maupun yang bubuk. Kemudian setelah sampel di beli dicatat komposisi zat gizi yang terdapat pada nutrition fact. Hal ini merupakan salah satu cara pengambilan data sampel minuman komersial yang di teliti dalam penelitian ini, kemudian minuman komersial tersebut di ukur asiditasnya dengan menggunakan alat pH meter. Dokumentasi Kandungan Energi serta kandungan lainnya pada Minuman Komersial Kandungan Energi, KH, Protein dan Lemak, Vitamin dan Mineral yang terdapat pada sampel minuman komersial di dapatkan dari pencatatan terhadap
kandungan zat tersebut sesuai dengan nutrition fact yang terdapat pada kemasan minuman komersial.
Analisis pH Minuman Komersial Pada sampel yang Ready to Drink dilakukan pengujian langsung. Sedangkan untuk sampel yang bubuk terlebih dahulu dilarutkan sesuai dengan ketentuan yang terdapat pada kemasan minuman komersial tersebut, setelah itu dilakukan
pengukuran
pH
pada
berbagai
sampel
minuman
komersial.
Pengukuran asiditas ini dilakukan dengan menggunakan alat pH meter dan dengan metode Elektrometri. Pengukuran pH minuman komersial ini dilakukan pada suhu ruang. Gambar 1 merupakan diagram alir analisis pH minuman komersial dimodifikasi dari SNI 01-3554-2006 tentang cara uji air minum dalam kemasan Persiapan Sampel Minuman Komersial
Pembilasan elektroda dengan aquades
Pencelupan elektroda yang telah dibersihkan dengan aquades kedalam 50ml sampel yang akan diukur pH-nya
Pencatatan dan pembacaan nilai pH sampel (Ulangan I) Pembilasan elektroda dengan aquades
Pencelupan elektroda yang telah dibersihkan dengan aquades kedalam 50ml sampel yang akan diukur pH-nya (Ulangan II)
Pencatatan dan baca nilai pH sampel lakukan hal yang sama untuk sampel lainnya
Gambar 1 Diagram alir analisis kadar pH minuman komersial dimodifikasi dari SNI 01-3554-2006 tentang Cara uji air minum dalam kemasan Pengolahan Data Pengolahan data pada awalnya dilakukan dengan cara pentabulasian data yang didapatkan baik dari pengukuran sampel maupun dari nutrition fact , kemudian data tersebut dilakukan pengkodingan, pengklasifikasian (tabel 2), pengeditan, kemudian dikelompokkan sesuai dengan kategori Codex. Data yang telah diperoleh kemudian di olah dengan menggunakan microsoft excel 2011
untuk melihat distribusi frekuensinya. Data distribusi frekuensi dari pengukuran sampel tersebut dijelaskan dalam bentuk tabel dan narasi. Tabel 2 Sampel Minuman Komersial No 1
2
3
4
Kategori dan Merek Susu Cair Indomilk Es Krim Vanila, Indomilk Coklat, Indomilk Stroberi, HiLo School VegiBeri, Frisian Flag Cool-Choco, Indomilk Susu UHT Stroberi, Ultra Milk Susu UHT Coklat, Frisian Flag Cool-Strawberry, Indomilk Susu UHT Coklat, HiLo Teen Chocolate, Indomilk Kids Susu UHT Coklat, YES! Fruity Apel, YES! Fruity Tutti Fruity, YES! Fruity Stroberi, YES! Fruity Jeruk, YES! Fruity Anggur, Indomilk Melon, Calpico Original, Calpico Stroberi dan Blackcurrant, Nestle Bear Brand Susu Steril, Nestle Bear Brand Gold dengan Sari Teh putih, Nestle Bear Brand Gold dengan Sari Malt putih, Mimi Susu UHT Rasa Stroberi, Indomilk Kids Susu UHT Vanila, Indomilk Kids Susu UHT Stroberi, Ultra Milk Susu UHT Stroberi, VitaMilk Prebiotik Coklat, VitaMilk Prebiotik Stroberi, Diamond Milk Rasa Stroberi, Diamond Milk Rasa Coklat, Indomilk Susu UHT Vanilla, Frisian Flag Low Fat High Ca Californian Strawberry, Frisian Flag Low Fat High Ca Belgian Chocolate, Frisian Flag Low Fat High Ca French Vanilla, Frisian Flag Rasa Stroberi, Frisian Flag Rasa Full Cream, Frisian Flag Rasa Coklat, Ultra Milk Susu UHT Full Cream, Ultra Milk Susu UHT Low Fat Hi-Ca, Ultra Milk Susu UHT Full Cream, Mimi Susu UHT Rasa Stroberi, Mimi Susu UHT Rasa Vanila, Mimi Susu UHT Rasa Coklat, Indomilk Kids Susu UHT Rasa Vanila, Diamond Milk Minuman Susu Rasa Sereal Coklat, Diamond Milk Minuman Susu Rasa Sereal Stroberi, Diamond Milk Minuman Susu Rasa Sereal, Indomilk Pasteurised Milk Fresh Milk Full Cream, Indomilk Pasteurised Milk Fresh Milk Full Cream Chocolate, Diamond Pasteurised Chocolate Milk, Diamond Pasteurised Farm Fresh Milk Susu Bubuk Dancow full cream milk powder instant, Dancow full cream milk powder instant coklat, Pop Ice Grape, Pop Ice Strawberry, Pop Ice Durian, Pop Ice Mango, Pop Ice Cappucino, Pop Ice Coffee Moccacino, Pop Ice Avocado, Pop Ice Soursup, Pop Ice Melon, Pop Ice Milk Chocolate, Pop Ice Lychee, Pop Ice Chocolate, Pop Ice Vanilla Blue, Pop Ice Bubble Gum, Pop Ice Coffee Vanilla Latte Air Mineral Dalam Kemasan Hexagonal, SUPER O2, Nestle, Cleo, Amidis, Evian, 2Tang, Prima, Club, AQUA, Alto, VIT, Ron 88 Jus Buah dan Sayur Cair Country Choice Jus Goji Berry, Happy Jus Grape, Pulpy Tropical, Pulpy Orange, Country Choice Jus Mangga, Original Love Juice Orange,Original Love Juice, Pomegranate, Original Love Juice Guava, NutriSari Dragon Fruit, Buavita 2Go Apple Passion, Buavita 2Go Melon Crush, Buavita Jus Mangga, Buavita Jus Jeruk Mandarin, Buavita Jus Jeruk, Buavita Jus Leci, Buavita Jus Sirsak, Buavita Jus Apel, Country Choice Jus Apel, Country Choice Jus Jeruk, NutriSari Pomegranate, ABC Leci, Country Choice Jus Jambu biji, NutriSari Orange Juice, NutriSari Cucumber Lime, NutriSari Fruits and Vegetables Mix, NutriSari Kiwi Latte, NutriSari Kiwi, Capri-Sonne Apple, Capri-Sonne Strawberry, Capri-Sonne Orange, Capri-Sonne Grape, Capri-Sonne Peach, Happy Jus Apple, Happy Jus Orange, Happy Jus Apple Berry, Happy Jus Cherry-B, Mr. Jussie Fruity Leci, Mr. Jussie Fruity Anggur, Mr. Jussie Milky Orange Twist, Sunkist Sweet Orange, Mr. Jussie Fruity Jeruk, Ale-Ale Strawberry, Ale-Ale Fuji Apple, Ale-Ale Orange, ABC Sirsak, ABC Mangga, ABC Jambu, ABC Apel, ABC Jeruk, Buavita Jus Jambu Biji
Tabel 2 Lanjutan 5
6
7 8
9
10
11
12
Jus Buah dan Sayur Bubuk NutriSari Florida Orange Manis Asam, Nutrisari Guava, Nutrisari Sweet Mango, Marimas Jeruk manis, Marimas melon, Segar sari Jeruk manis, Segar sari Jeruk, Nutrisari Minuman Berasa berbasis Air Soda Kalori Sprite, Coca Cola, Fanta Strawberry, Pepsi Blue, Pepsi, 7UP, Root Beer, Mirinda, Pepsi Twist, A&W Sarsaparila, TEBS Tea with Soda, Schweppes Air Tonik, Schweppes Rasa Jahe, F&N Sarsi, F&N Kopi Soda, F&N Air Tonik, Green SANDS Recharge Redberry, Green SANDS Original, Fanta Fruitpunch, Fanta Orange, AJE Big Cola, AJE Big Strawberry, AJE Big Orange, AJE Big Lemon, Pepsi (KFC), Pepsi Blue (KFC), Mirinda (KFC), 7Up (KFC) Minuman Berasa berbasis Air Soda Non Kalori Sprite Zero, Coca Cola Zero, Schweppes Air Soda Minuman Berasa berbasis Air Isotonik Pocari sweat, Myzone lychee lemon, Myzone orange lime isotonik, Myzone apple guava, Myzone passion fruit, Z porto Lemon, Z porto Orange, Fatigon Hydro Original Coco Water, Fatigon Hydro Coco Orange, Powerade Isotonik Rasa Grapefruit-Lemon, Powerade Isotonik Rasa Orange Vit C Minuman Berasa berbasis Air Energy drink Hemaviton Energy Drink, Hemaviton Energy Drink rasa Anggur, Lipovitan Honey, Lipovitan Pasak Bumi, M-150, Kratingdaeng Energy Drink, Kratingdaeng-S Energy Drink Minuman Lain Teh Cair Tehbotol Jasmine tea, NU Green tea, Joy Tea Green Tea Honey Lemon, Joy Tea Green Tea Jasmine, NutriSari Golden Flower, Frestea Markisa, Frestea Apel, Tehbotol Jasmine Tea Less Sugar, C2 Lemon, Frestea Jasmine, Fruittea HOT, C2 Apel, Frestea Lemon, Joy Tea Green tea Jasmine Less Sugar, Frestea Green, Fruittea Apple, Fruittea Blackcurrant, Fruittea Strawberry, Fruittea Fussion, Fruittea Extreme, Fruittea WOW, Fruittea Guava, NU Green tea Madu, TEAZ Iced Tea Honey Lemon, Teh Rio, Teh Gelas Green tea, Mountea Apel, Mountea Stroberi, Mountea Jambu, Mountea Blackcurrant Minuman Lain Teh Bubuk Teh sisri tea extract, Teh sisri blackcurrant, Teh sisri apel, Teh sisri gula batu, Teh sisri lemon, Teh sisri lemon cola, Teh sisri cincau, Teh sisri melati, Teh sisri madu, Max tea Tarik Minuman Lain Kopi Bubuk Good Day The Original, Good Day Vanilla Latte, Good Day Coolin' Coffee, Good Day Mocacino, Good Day Chococinno Good Day Carrebian Nut, Good Day Cappuccino, Torabika Duo, Torabika Moka, Torabika Jahe Susu, Torabika Susu, Torabika Cappuccino, Kopi ABC Susu, Kopi ABC Moka, Kopi ABC Brownies, Indocafe Coffeemix, Kopi Kapal Api, Susu Ginseng, Kopiko Brown Coffee
Definisi Operasional Aspek Gizi berbagai Minuman Komersial adalah kandungan energi serta zatzat lain, seperti vitamin dan mineral yang terdapat pada sampel berdasarkan nutrition fact. pH berbagai Minuman Komersial adalah tingkatan yang menunjukkan asam atau basanya suatu minuman komersial yang diukur pada skala 0 sampai dengan 14. Minuman komersial adalah minuman yang diperjual belikan di beberapa swalayan terbesar di kota Bogor, baik susu maupun minuman bukan susu, tidak termasuk minuman alkohol.
HASIL DAN PEMBAHASAN Jenis dan Takaran Saji Minuman Komersial Minuman komersial yang digunakan sebagai sampel pada peneilitian ini merupakan minuman komersial yang pada awalnya merupakan minuman yang sesuai dengan kategori yang telah ditetapkan oleh Codex (FAO & WHO 2010). Menurut Codex kategori terbesar pada minuman komersial yaitu, susu, minuman non alkohol dan minuman beralkohol. Pada penelitian ini kategori yang diambil adalah minuman non alkohol serta susu. Hal ini di karenakan konsumsi masyarakat Indonesia yang lebih terlihat pada minuman komersial tersebut (Santoso et al 2011). Minuman komersial dengan dua kategori tersebut kemudian terbagi lagi menjadi beberapa kategori minuman seperti yang terlihat pada Tabel 3. Tabel tersebut menggambarkan beberapa kategori minuman komersial, jumlah sampel berdasarkan kategori minuman tersebut serta takaran saji yang digunakan pada penelitian ini. Komponen utama dalam tubuh manusia adalah air. Sebagai salah satu zat gizi mikro, air mempunyai fungsi dalam berbagai proses penting dalam tubuh manusia, seperti pengangkutan, metabolisme dan sirkulasi zat gizi dan non gizi, kontraksi otot, pengendalian suhu tubuh, transmisi impuls saraf, pengaturan keseimbangan elektrolit, dan proses pembuangan zat tak berguna bagi tubuh. Namun, air sangat sering terlupakan sebagai zat gizi yang penting bagi tubuh. Kebutuhan tubuh akan air tidak dapat dipenuhi oleh tubuh manusia itu sendiri. Oleh karena itu, manusia perlu memenuhi kebutuhan airnya melalui asupan air yang cukup (Santoso et al 2011). Penelitian-penelitian telah banyak dilakukan yang hasilnya menunjukkan bahwa kurangnya pemenuhan air oleh tubuh berdampak buruk bagi kesehatan atau dapat meningkatkan resiko kejadian berbagai penyakit, seperti sembelit, kram, batu ginjal, infeksi saluran kemih. Konsumsi air yang kurang juga berdampak menurunkan stamina, produktivitas kerja dan meningkatkan risiko kecelakaan kerja (Santoso et al 2011). Kajian asupan air pada populasi dewasa di Amerika Serikat menunjukkan total asupan air yang berasal dari makanan adalah 28% dan dari minuman adalah 72% dengan sumber minuman tersebut berasal dari air putih (28%) dan minuman lainnya (44%). Penelitian di Amerika Serikat juga menunjukkan asupan air sebesar 1.764 mL/hari, dengan rincian air putih 673 ml, susu 312 mL, teh dan
kopi 360 mL, dan minuman ringan 420 mL per hari. Asupan air dalam penelitian tersebut tidak termasuk air dari makanan. Hasil penelitian di Singapura menunjukkan bahwa sumber air tubuh yang utama adalah air putih (74%), kemudian diikuti dengan teh dan kopi (32%), serta minuman ringan (17%). Penelitian THIRST di Indonesia menunjukkan bahwa orang dewasa (71,3%) lebih menyukai air putih sebagai minuman utama setiap hari. Pilihan kesukaan lainnya adalah teh, kopi, jus dan susu bagi orang dewasa. Air putih yang dikonsumsi berasal dari air putih tanpa kemasan (36%) dan air putih kemasan (36%) (Santoso et al 2011). Tabel 3 Jumlah sampel berdasarkan kategori dan volume takaran saji Minuman Komersial yang di Analisis No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Kategori Minuman Susu Cair Susu Bubuk Air Mineral Dalam Kemasan Jus Buah dan Sayur Cair Jus Buah dan Sayur Bubuk Minuman Berasa berbasis Air Soda Berkalori Minuman Berasa berbasis Air Soda Non-kalori Minuman Berasa berbasis Air Isotonik Minuman Berasa berbasis Air Energy Drink Minuman Lain Teh Cair Minuman Lain Teh Bubuk Minuman Lain Kopi Bubuk Jumlah
Jumlah Sampel 52 18 13 50 8
Takaran Saji (mL) Minimum Maksimum 90 250 150 200 240 600 110 350 200 250
28
200
535
3
330
350
11
250
500
7
150
150
29 11 18 248
150 200 150
500 300 250
Jenis minuman komersial yang dianalisis memiliki jumlah sampel berdasarkan kategori yang cukup beragam dan didominasi oleh jenis minuman kategori susu cair dan jus buah dan sayur cair, hal ini disebabkan oleh sampel pada kategori minuman tersebut memiliki jumlah sampel yang cukup banyak beredar. Takaran saji pada tiap jenis minuman juga bervariasi. Kategori air mineral memiliki takaran saji yang paling tinggi dibandingkan dengan jenis minuman lainnya. Volume minimal takaran saji pada minuman komersial yaitu pada kategori susu cair. Sampel minuman komersial yang digunakan berasal dari pembelian yang dilakukan di beberapa swalayan terbesar di kota Bogor. Pada Tabel 3 selain takaran saji juga ada takaran saji dengan volume yang lebih besar pada minuman komersial yang terdapat di kota Bogor yang tidak di jadikan sampel dalam penelitian ini, salah satunya yaitu 1,5 L pada air mineral.
Pemeriksaan pada sampel dengan volume lebih dari 600 mL tidak dilakukan adalah dengan asumsi pH minuman komersial dengan volume tersebut memiliki pH yang sama dengan sampel yang memiliki volume yang lebih rendah dari 600 mL. Quality appearence menurut Patterand dan Hotchkiss 1995 adalah faktorfaktor yang mencakup ukuran, bentuk, keutuhan, bentuk lain dari kerusakan, kondisi permukaan yang masih baik, kelemahan, warna, dan konsistensi. Untuk produk minuman komersial, quality appearance ini akan dapat dilihat pada awalnya dari kondisi fisik kemasan minuman komersial yang dijual di pasaran. Kondisi fisik dari sampel minuman komersial yang digunakan sebagai sampel, telah dilakukan seleksi pada saat pembelian dilakukan berdasarkan quality appearance, hal ini dilakukan untuk meminimalisasi kerusakan pada sampel minuman komersial yang dianalisis. Kandungan Energi, Karbohidrat, Protein dan Lemak Minuman Komersial Zat gizi merupakan unsur-unsur yang terdapat dalam makanan maupun minuman yang diperlukan oleh tubuh untuk berbagai keperluan seperti menghasilkan energi, mengganti jaringan yang aus serta rusak, memproduksi substansi tertentu misalnya enzim, hormon dan anti bodi. Zat gizi dapat dibagi menjadi kelompok makronutrien, yang terdiri atas protein, lemak serta karbohidrat. Kelompok mikronutrien yang terdiri atas vitamin dan mineral (Hartono 2006). Energi dalam tubuh manusia dapat dihasilkan, karna adanya pembakaran karbohidrat, protein dan lemak, sehingga agar manusia selalu tercukupi energinya diperlukan pemasukan zat-zat makanan yang cukup ke dalam tubuh manusia tersebut (Kartasapoetra 2002). Keseimbangan energi dicapai bila energi yang masuk kedalam tubuh melalui makanan sama dengan energi yang dikeluarkan. Keadaan ini akan menghasilkan berat badan ideal atau normal. Apabila konsumsi energi melalui makanan telah terpenuhi dan kemudian di tambah dengan adanya kalori dari minuman akan mengakibatkan kelebihan energi pada seseorang. Jika hal ini maka kelebihan energi ini akan diubah menjadi lemak tubuh sehingga terjadi berat badan lebih atau kegemukan (Almatsier 2004). WHO menganjurkan kepada konsumen untuk membatasi konsumsi minuman berkalori agar energi dari penambahan gula (added sugar) tidak lebih dari 10% konsumsi energi total. Seorang remaja atau dewasa dengan kebutuhan
energi 2000 kkal akan memperoleh 20% energi dari penambahan gula bila mengkonsumsi dua gelas (kemasan) minuman komersial berkalori (Krebss-Smith 2001; Duffey & Pumpkin 2006; Barquera et al 2008) Kandungan Energi tertinggi pada sampel minuman komersial per 100 mL nya yang dianalisis terlihat pada minuman kategori susu bubuk dengan rata-rata 71 kkal/100 mL dengan nilai yang tidak jauh berbeda dengan kategori minuman berasa berbasis air energy drink yang memiliki nilai rata-rata 71 kkal/100 mL (Tabel 4). Tabel 4 Kandungan Energi Minuman Komersial No
Kategori Minuman
1 2 3 4 5 6
Susu Cair Susu Bubuk AirMineralDalamKemasan Jus Buah dan Sayur Cair Jus Buah dan Sayur Bubuk Minuman Berasa berbasis Air Soda Berkalori Minuman Berasa berbasis Air Soda Non-kalori Minuman Berasa berbasis Air Isotonik Minuman Berasa berbasis Air Energy Drink Minuman Lain Teh Cair Minuman Lain Teh Bubuk Minuman Lain Kopi Bubuk
7 8 9 10 11 12
Minimum (kkal/100 mL)
69 ± 12 71 ± 10 49 ± 10 21 ± 4
Median (kkal/ 100 mL) 67 69 50 23
44 65 0 15
Maksimum (kkal/100 mL) 95 109 68 24
24 ± 24
31
0
58
0±0
0
0
0
24 ± 8
26
16
36
71 ± 3
72
67
75
39 ± 10 -
44 -
20 -
56 -
± SD* (kkal/100 mL)
*ket : ; rata-rata, SD ; standar deviasi
Kategori minuman yang memiliki kandungan kalori terendah terlihat pada kategori minuman berasa berbasis air soda non-kalori dengan rata-rata 0 kkal/100 mL. Konsumsi pada kategori minuman berasa berbasis air energy drink menurut penelitian Kurniawan (2000) juga menjadi sampel yang cukup banyak di konsumsi oleh konsumen yang berusia 14-18 tahun. Konsumsi yang cukup tinggi dan juga kandungan energi pada kategori minuman berasa berbasis air energy drink diduga memiliki kontribusi energi yang cukup tinggi terhadap konsumen yang mengkonsumsi jenis minuman tersebut. Kandungan kalori yang terdapat pada kategori minuman susu bubuk juga dapat memberikan sumbangan yang cukup berarti pada sampel. Data yang berasal dari penelitian Rachma (2009) juga menunjukkan tingginya frekuensi konsumsi sampel pada penelitian tersebut terhadap kategori susu bubuk. Hal ini diduga dapat menjadi salah satu hal yang menjadi kontribusi yang cukup berpengaruh terhadap konsumsen yang mengkonsumsi minuman komersial tersebut, hal ini sejalan dengan data yang terdapat pada sumber Santoso et al
(2011) konsumsi minuman pada kategori susu bubuk juga merupakan minuman komersial ketiga terbanyak yang di konsumsi oleh masyarakat Indonesia. Sumber energi yang memiliki konsentrasi tinggi salah satunya adalah bahan makanan sumber karbohidrat, seperti gula. Semua bahan makanan yang dibuat dengan bahan tersebut merupakan sumber energi. (Almatsier 2004). Minuman dengan penambahan kandungan energi yang cukup tinggi juga dapat menjadi penyumbang energi pada konsumen yang mengkonsumsi minuman tersebut. Beberapa penelitian telah membuktikan konsumsi yang cukup tinggi pada minuman tertentu dapat menjadi salah satu penyumbang energi yang cukup berarti terhadap penambahan energi konsumen yang mengkonsumsi minuman tersebut. Salah satu minuman yang dapat menjadi penyumbang energi tersebut adalah minuman komersial yang banyak beredar di masyarakat (KrebssSmith 2001, Duffey & Pumpkin 2006, Barquera et al 2008). Komposisi kandungan karbohidrat tertinggi pada sampel minuman komersial per 100 mL nya terlihat pada minuman dengan kategori susu bubuk dengan rata-rata 13.8 g/ 100 mL. Kandungan karbohidrat terendah pada sampel minuman komersial terlihat pada kategori minuman berasa berbasis air soda non kalori dengan rata-rata 0 g/100 mL. Karbohidrat merupakan salah satu sumber energi yang juga akan memberikan kontribusi kandungan kalori yang berarti terhadap konsumsi. Konsumsi yang cukup berarti dan didukung dengan kandungan energi yang cukup tinggi pada minuman kategori susu bubuk dapat memberikan kontribusi kalori yang berarti pada sampel yang mengkonsumsi minuman komersial kategori tersebut (Rachma 2009 dan Santoso et al 2011). Tabel 5 Kandungan Karbohidrat Minuman Komersial No
Kategori Minuman
1 2 3 4 5 6
Susu Cair Susu Bubuk AirMineralDalamKemasan Jus Buah dan Sayur Cair Jus Buah dan Sayur Bubuk Minuman Berasa berbasis Air Soda Berkalori Minuman Berasa berbasis Air Soda Non-kalori Minuman Berasa berbasis Air Isotonik Minuman Berasa berbasis Air Energy Drink Minuman Lain Teh Cair Minuman Lain Teh Bubuk Minuman Lain Kopi Bubuk
7 8 9 10 11 12
± SD (g/100 mL) 10.4 ± 3.3 13.8 ± 2.2 12.1 ± 2.4 5.3 ± 0.8
Median (g/ 100 mL) 10.4 14.3 12.4 5.5
Minimum (g/100 mL) 4.5 5.9 0.0 4.0
Maksimum (g/100 mL) 16.3 15.8 17.2 6.0
6.1 ± 6.0
8.7
0.0
14.8
0.0
0.0
0.0
0.0
6.2 ± 1.6
6.8
4.0
8.0
10.0 ± 9.4
16.7
0.0
18.7
9.7 ± 2.3 -
11.2 -
4.8 -
12.4 -
*ket : ; rata-rata, SD ; standar deviasi
Protein merupakan salah satu bahan penyusun tubuh yang mengandung nitrogen dengan unit dasarnya yaitu asam amino. Protein merupakan zat pembentuk tubuh yang penting di samping air, lemak, mineral, karbohidrat, dan berbagai vitamin yang terdapat di seluruh tubuh pada otot, kulit, rambut, jantung, dan organ tubuh lainnya (Kartasapoetra 2002). Asam amino penting dari kelompok non-esensial salah satunya adalah taurin. Taurin dapat disebut sebagai asam amino detoksifikasi yang bekerja mengikat dan menetralkan ksenobiotik (istilah umum untuk semua jenis toksin. Taurin (taurine) adalah asam amino detoksifikasi yang memberikan efek seperti glisin dalam menetralkan semua jenis toksin (xenobiotik) berbahaya. Manfaat lain taurin adalah sebagai pengendali neurotransmitter yang dapat mencegah kejang. Taurin yang terkandung di dalam produk minuman pembangkit tenaga (energy drink) digunakan sebagai unsur utama. Penggunaan taurin adalah sebagai pemulih stamina dosis 1000 mg sehari (Herwana 2005). Protein dengan kandungan komposisi tertinggi pada sampel minuman komersial per 100 mL nya terlihat pada kategori minuman susu cair dengan ratarata 2.5 g/ 100 mL (Tabel 6). Nilai komposisi kandungan terendah untuk zat gizi protein pada sampel minuman komersial terlihat pada kategori minuman berasa berbasis air soda non kalori dengan rata-rata 0 g/100 mL. Kandungan protein pada minuman komersial juga merupakan salah satu penyumbang kalori pada minuman tersebut, dan kandungan protein tertinggi yang terdapat pada sampel minuman dengan kategori susu cair dan juga susu bubuk merupakan sampel yang juga dapat dikategorikan sebagai konsumsi yang cukup banyak diminati oleh masyarakat, hal ini terdapat pada penelitian Rachma (2009) dan Santoso et al (2011), yang menunjukkan frekuensi konsumsi minuman kategori susu bubuk dan cair yang cukup banyak dikonsumsi.
Tabel 6 Kandungan Protein Minuman Komersial No
Kategori Minuman
1 2 3 4 5 6
Susu Cair Susu Bubuk AirMineralDalamKemasan Jus Buah dan Sayur Cair Jus Buah dan Sayur Bubuk Minuman Berasa berbasis Air Soda Berkalori Minuman Berasa berbasis Air Soda Non-kalori Minuman Berasa berbasis Air Isotonik Minuman Berasa berbasis Air Energy Drink Minuman Lain Teh Cair Minuman Lain Teh Bubuk Minuman Lain Kopi Bubuk
7 8 9 10 11 12
± SD (g/100 mL) 2.5 ± 1.0 1.0 ± 0.9 0.0 ± 0.2 -
Median (g/ 100 mL) 2.6 0.7 0.0 -
Minimum (g/100 mL) 0.0 0.4 0.0 -
Maksimum (g/100 mL) 4.5 3.8 1.00 -
0.0 ± 0.0
0.0
0.0
0.2
-
-
-
-
-
-
-
-
0.5 ± 0.5
0.67
0.0
1.1
-
-
-
-
*ket : ; rata-rata, SD ; standar deviasi
Menurut
Almatsier
(2004)
Lemak
merupakan
sumber
energi
berkonsentrasi tinggi. Analisis komposisi kandungan lemak tertinggi untuk sampel minuman komersial per 100 mL nya terlihat pada minuman kategori susu cair dengan rata-rata 10.14 g/ 100 mL (Tabel 7). Zat gizi lemak dengan komposisi kandungan terendah pada sampel minuman komersial terlihat pada kategori minuman jus buah dan sayur cair dengan rata-rata dan standar deviasi 0.01 ± 0.05 g/100 mL. Komposisi kandungan lemak yang cukup beragam pada kategori ini menyebabkan nilai standar deviasi yang lebih tinggi dari nilai rata-rata pada sampel. Tabel 7 Kandungan Lemak Minuman Komersial No
Kategori Minuman
1 2 3 4 5 6
Susu Cair Susu Bubuk AirMineralDalamKemasan Jus Buah dan Sayur Cair Jus Buah dan Sayur Bubuk Minuman Berasa berbasis Air Soda Berkalori Minuman Berasa berbasis Air Soda Non-kalori Minuman Berasa berbasis Air Isotonik Minuman Berasa berbasis Air Energy Drink Minuman Lain Teh Cair Minuman Lain Teh Bubuk Minuman Lain Kopi Bubuk
7 8 9 10 11 12
± SD (g/100 mL) 10.14 ± 4.21 4.31 ± 6.69 0.01 ± 0.05 -
Median (g/ 100 mL) 2.63 0.67 0.00 -
Minimum (g/100 mL) 3.44 0.13 0.00 -
Maksimum (g/100 mL) 18.30 23.71 0.40 -
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.02 ± 0.11 -
0.00 -
0.00 -
0.61 -
*ket : ; rata-rata, SD ; standar deviasi
Komposisi kandungan zat gizi lemak yang terdapat pada minuman komersial juga merupakan salah satu penyumbang kalori pada minuman komersial tersebut, dan dengan kandungan lemak yang cukup tinggi pada minuman susu cair dan susu bubuk yang konsumsinya juga cukup banyak pada penelitan Rachma (2009) dan Santoso et al (2011). Hal ini dapat diduga sebagai salah satu penyumbang kalori tambahan pada konsumen yang mengkonsumsi minuman komersial kategori susu cair dan susu bubuk. Kandungan Vitamin pada Minuman Komersial Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karna itu pemenuhannya harus di dapatkan dari sumber pangan, baik makanan maupun minuman. Tiap vitamin memiliki tugas yang sangat spesifik dalam tubuh. Vitamin merupakan zat organik yang dapat rusak karna penyimpanan dan pengolahan (Almatsier 2004). Pada minuman komersial vitamin dapat berasal dari kandungan alami minuman tersebut serta termasuk kedalam zat gizi, maupun tergolong ke dalam zat lain yang ditambahkan ke dalam minuman komersial yang dapat termasuk ke dalam golongan zat fungsional sebagai anti oksidan (Suriawiria 2002). Vitamin A dan B1 yang dianalisis berdasarkan komposisi nutrition fact pada sampel produk minuman komersial yang digunakan memiliki kandungan tertinggi per 100 mL nya terlihat pada minuman kategori susu cair dengan ratarata dan standar deviasi 102.63 ± 117.9 IU/100 mL untuk vitamin A, 0.12 mg/100 mL nilai rata-rata untuk vitamin B1. Jenis sampel minuman komersial yang memiliki kandungan vitamin A dan B1 terendah terlihat pada minuman kategori susu bubuk dengan rata-rata dan standar deviasi vitamin A sampel 46.92 ± 117.80 IU/100 mL dan vitamin B1 terdapat pada sampel kategori minuman berasa berbasis air energy drink 0.01 mg/100 mL (Tabel 8). Vitamin A dan B1 dengan kandungan yang cukup tinggi terlihat pada minuman komersial kategori susu cair. Sebagai penyumbang yang cukup berarti dalam pemenuhan vitamin A dan B1 pada kebutuhan konsumen yang mengkonsumsi minuman komersial, konsumsi minuman komersial kategori susu cair termasuk ke dalam konsumsi yang cukup banyak di konsumsi oleh konsumen, hal ini sesuai dengan penelitian Rachma (2009) dan Santoso et al (2011) yang menyatakan banyaknya konsumen yang mengkonsumsi minuman komersial kategori susu cair.
Tabel 8 Kandungan Vitamin A dan B1 pada Minuman Komersial No
Kategori Minuman
1
Susu Cair
2
Susu Bubuk
3 4
AirMineralDalamKemasan Jus Buah dan Sayur Cair
5
Jus Buah dan Sayur Bubuk
6
Minuman Berasa berbasis Air Soda Berkalori Minuman Berasa berbasis Air Soda Non-kalori Minuman Berasa berbasis Air Isotonik Minuman Berasa berbasis Air Energy Drink Minuman Lain Teh Cair Minuman Lain Teh Bubuk Minuman Lain Kopi Bubuk
7 8 9 10 11 12
± SD Vit B1 (mg/100 mL)
Min – Maks Vit B1 (mg/100 mL)
0.12 ± 0.07
0.00 – 0.35
0.01 ± 0.03
0.00 – 0.10
-
-
0.02 ± 0.03
0.00 -0.11
0.03 ± 0.04
0.00 – 0.09
-
-
-
-
-
-
-
-
-
0.01 ± 0.01
0.00 – 0.02
-
-
0.13 ± 0.26
0.00 – 0.67
-
-
-
-
± SD Vit A (IU/100 mL)
Min – Maks Vit A (IU/100 mL)
102.63 ± 117.9 46.92 ± 117.80 59.66 ± 86.05 47.50 ± 51.20
0.00 – 790.00 0.00 – 424.24 0.00 – 480.00 0.00 – 100.00
-
*ket : ; rata-rata, SD ; standar deviasi, min; minimum, maks; maksimum
Vitamin B2 dan B6 yang komposisinya paling tertinggi pada sampel minuman komersial per 100 mL terlihat pada kategori minuman berasa berbasis air energy drink dengan rata-rata dan standar deviasi 0.25 ± 0.44 mg/100 mL dan 2.40 mg/100 mL. Kandungan terendah Vitamin B2 terlihat pada kategori minuman berasa berbasis air soda berkalori dengan rata-rata 0.01 ± 0.05 mg/100 mL, sedangkan untuk vitamin B6 terdapat pada sampel minuman dengan kategori susu bubuk dengan rata-rata dan standar deviasi 0.01 ± 0.03 mg/100 mL (Tabel 9). Konsumsi minuman komersial kategori minuman berasa berbasis air energy drink merupakan salah satu jenis minuman komersial yang cukup banyak di konsumsi oleh sampel pada penelitian Rachma (2009). Sehingga konsumsi pada kategori minuman berasa berbasis air energy drink dapat menjadi salah satu penyumbang vitamin B2 dan B6 pada konsumen yang mengkonsumsi minuman komersial tersebut.
Tabel 9 Kandungan Vitamin B2 dan B6 pada Minuman Komersial No
Kategori Minuman
1 2 3 4 5 6
Susu Cair Susu Bubuk AirMineralDalamKemasan Jus Buah dan Sayur Cair Jus Buah dan Sayur Bubuk Minuman Berasa berbasis Air Soda Berkalori Minuman Berasa berbasis Air Soda Non-kalori Minuman Berasa berbasis Air Isotonik Minuman Berasa berbasis Air Energy Drink Minuman Lain Teh Cair Minuman Lain Teh Bubuk Minuman Lain Kopi Bubuk
7 8 9 10 11 12
± SD Vit B2 (mg/100 mL) 0.10 ± 0.07 0.02 ± 0.07 0.03 ± 0.06 -
Min – Maks Vit B2 (mg/100 mL) 0.00 – 0.30 0.00 – 0.24 0.00 – 0.27 -
± SD Vit B6 (mg/100 mL) 0.19 ± 0.09 0.01 ± 0.03 0.05 ± 0.07 0.10 ± 0.10
0.01 ± 0.05
0.00 – 0.29
-
-
-
-
-
-
-
-
0.14 ± 0.16
0.00 – 0.40
0.25 ± 0.44
0.00 – 1.07
2.40 ± 1.19
0.67 – 3.33
-
-
-
-
Min – Maks Vit B6 (mg/100 mL) 0.00 – 0.35 0.00 – 0.12 0.00 - 0.21 0.00 – 0.20
*ket : ; rata-rata, SD ; standar deviasi, min; minimum, maks; maksimum
Sampel minuman komersial dengan kategori minuman berasa berbasis air soda berkalori yang memiliki kandungan vitamin B2 terendah dengan rata-rata dan standar deviasi 0.01 ± 0.05 mg/100 mL dan vitamin B6 terdapat pada sampel minuman kategori susu bubuk 0.01 ± 0.03 mg/100 mL. Nilai minimum dan maksimum terendah pada sampel minuman komersial yang dianalisis yaitu pada sampel minuman kategori susu bubuk dengan nilai 0.00 dan 0.24 mg/100 mL untuk kandungan vitamin B2, sedangkan kandungan terendah vitamin B6 yaitu 0.00 dan 0.12 mg/100 mL. Analisis untuk kadar Vitamin B9 dan C tertinggi per 100 mL pada sampel yang digunakan terlihat pada kategori minuman berasa berbasis air isotonik dengan rata-rata dan standar deviasi 27.27 ± 57.50 mg/ 100 mL untuk vitamin B9 dan vitamin C 33.82 ± 71.29 mg/100 mL. Komposisi kandungan vitamin B9 dan C terendah pada sampel minuman komersial terlihat pada kategori minuman jus buah dan sayur bubuk dengan rata-rata dan standar deviasi 2.50 ± 7.07 mg/100 mL untuk vitamin B9, sedangkan vitamin C pada sampel kategori susu bubuk 1.06 ± 3.00 mg/100 mL. Pada Tabel 10 nilai ini juga diikuti dengan nilai minimum dan maksimum yang juga merupakan komposisi dengan sampel jenis minuman komersial yang sama.
Tabel 10 Kandungan Vitamin B9 dan C pada Minuman Komersial No
Kategori Minuman
1
Susu Cair
2
Susu Bubuk
3 4
AirMineralDalamKemasan Jus Buah dan Sayur Cair
5
Jus Buah dan Sayur Bubuk
6
Minuman Berasa Berbasis Air Soda Berkalori Minuman Berasa Berbasis Air Soda Non-kalori Minuman Berasa Berbasis Air Isotonik Minuman Berasa Berbasis Air Energy Drink Minuman Lain Teh Cair Minuman Lain Teh Bubuk Minuman Lain Kopi Bubuk
7 8 9 10 11 12
-
Min – Maks Vit B9 (mg/100 mL) 0.00 – 100.00 0.00 – 103.04 -
2.64 ± 6.70
0.00 – 24.00
2.50 ± 7.07
0.00 – 20.00
-
-
-
-
-
-
-
-
27.27 ± 57.50
0.00 -136.36
33.82 ± 71.29
0.00 – 169.09
-
-
-
-
-
-
3.17 ± 9.48 -
0.00 – 45.20 -
± SD Vit B9 (mg/100 mL) 3.87 ± 14.36 3.22 ± 9.71
± SD Vit C (mg/100 mL)
Min – Maks Vit C (mg/100 mL)
3.24 ± 5.55
0.00 – 20.36
1.06 ± 3.00
0.00 – 10.91
23.36 ± 19.57 17.16 ± 20.90
0.00 – 72.00 0.00 – 45.00
*ket : ; rata-rata, SD ; standar deviasi, min; minimum, maks; maksimum
Minuman komersial dengan kategori minuman berasa berbasis air isotonik yang pada penelitian ini merupakan penyumbang terbesar terhadap asupan vitamin B9 dan vitamin C pada konsumen yang mengkonsumsi minuman berasa berbasis air isotonik, namun berdasarkan penelitian Santoso et al (2011) konsumsi pada kategori minuman berasa berbasis air isotonik sangat jarang di konsumsi oleh sampel pada penelitian tersebut. Kandungan Mineral pada Minuman Komersial Mineral merupakan bagian dari tubuh dan memegang peranan penting dalam pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh secara keseluruhan. Kalsium, fosfor, dan magnesium adalah bagian dari tulang dan gigi (Almatsier 2004). Penambahan mineral – mineral tertentu seperti kalsium dan fosfor menjadi salah satu faktor penghambat pelepasan mineral kalsium pada gigi ketika terjadi paparan dengan minuman yang memiliki pH rendah, hal ini sesuai dengan penelitian Magalhaes et al (2009). Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan tubuh diperlukan salah satunya untuk pemeliharaan keseimbangan asam-basa (Almatsier 2004). Mineral pada sampel minuman komersial yang dianalisis berdasarkan nutrition fact produk memiliki komposisi kandungan tertinggi per 100 mL terlihat pada jenis minuman kategori susu cair dengan rata-rata 39.57 mg/100 mL untuk kadar
natrium, sedangkan rata-rata dan standar deviasi kalium yaitu 77.79 ± 82.84 mg/100 mL (Tabel 11). Kandungan mineral terendah natrium dan kalium pada sampel minuman komersial terlihat pada minuman kategori susu bubuk dengan rata-rata dan standar deviasi 3.00 ± 12.08 g/100 mL untuk natrium dan 0.00 g/100 mL pada kandungan kalium terendah. Minuman dengan kategori susu cair dan minuman berasa berbasis air isotonik merupakan minuman dengan kandungan natrium dan kalium yang cukup tinggi pada minuman komersial. Menurut penelitian Santoso et al (2011) konsumsi minuman komersial dengan kategori susu cair termasuk dalam kategori minuman yang cukup banyak di konsumsi, sedangkan minuman dengan kategori minuman berasa berbasis air isotonik termasuk dalam kategori yang jarang di konsumsi pada sampel penelitian tersebut, sehingga konsumsi minuman kategori susu cair akan memberikan pengaruh yang cukup berarti terhadap asupan mineral natrium dan kalium konsumen yang mengkonsumsi minuman tersebut. Konsumsi minuman dengan kategori minuman berasa berbasis air isotonik di duga tidak akan memberikan pengaruh yang berarti terhadap konsumen yang mengkonsumsi minuman komersial tersebut, karena konsumsi yang cukup rendah oleh sampel terhadap minuman komersial tersebut. Tabel 11 Kandungan Natrium dan Kalium Minuman Komersial No
Kategori Minuman
1
Susu Cair
2 3 4 5
Susu Bubuk AirMineralDalamKemasan Jus Buah dan Sayur Cair Jus Buah dan Sayur Bubuk
6
10
Minuman Berasa berbasis Air Soda Berkalori Minuman Berasa berbasis Air Soda Non-kalori Minuman Berasa berbasis Air Isotonik Minuman Berasa berbasis Air Energy Drink Minuman Lain Teh Cair
11 12
Minuman Lain Teh Bubuk Minuman Lain Kopi Bubuk
7 8 9
± SD Natrium (mg/100 mL) 39.57 ± 27.40 3.00 ± 12.08 7.56 ± 6.68 16.55 ± 11.02
Min – Maks Natrium (mg/100 mL)
± SD Kalium (mg/100 mL)
0.00 – 120.00
77.79 ± 82.84
0.00 – 51.35 0.00 – 15.00
0.00 ± 0.00 0.00 ± 0.00
0.00 – 46.00
8.33 ± 21.01
5.71 ± 8.20
0.00 – 37.88
0.00 ± 0.00
0.00 – 0.00
7.58 – 36.00
0.00 ± 0.00
0.00 – 0.00
22.00 – 54.55
35.37 ± 37.85
0.00 – 108.00
-
-
-
0.40 – 63.89
0.68 ± 2.25
0.00 – 10.53
-
-
-
17.19 ± 16.29 35.84 ± 13.35 17.56 ±13.15 -
*ket : ; rata-rata, SD ; standar deviasi, min; minimum, maks; maksimum
Min – Maks Kalium (mg/100 mL) 0.00 – 200.00 0.00 – 0.00 0.00 – 0.00 0.00 – 112.00
pH pada Minuman Komersial pH adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan intensitas keadaan asam atau basa suatu larutan. pH merupakan salah satu faktor yang harus diperhatikan
karena
derajat
keasaman
air akan
mempengaruhi sistem
metabolisme dalam tubuh manusia (Prasetyo 2005). Standar Nasional Indonesia (SNI.01-3553-1996) menetapkan pH AMDK (Air Minum dalam Kemasan) yaitu berkisar antara 6,5 hingga 8,5 untuk Air mineral, sedangkan air demineral 5.0 – 7.5. Menurut Trisnanto (2008), minuman ringan still drink maupun yang bersoda memiliki pH rendah (pH < 4,5). Kopi dan teh biasanya memiliki tingkat keasaman netral (pH < 5-7). Berdasarkan pH-nya, terdapat dua jenis jus yakni acidic juices (pH < 4,6) dan low acidic juices (pH > 4,6). Susu segar mempunyai sifat ampoter, artinya dapat bersifat asam dan basa sekaligus dengan pH susu segar terletak antara 6,5 hingga 6,7 (Sandrapratama 2009). Standar Nasional Indonesia untuk beberapa kategori minuman komersial memiliki standar pH, seperti minuman berasa berbasis air isotonik diharuskan memiliki standar pH maksimum 4.0. Minuman berasa berbasis air energy drink memiliki batas untuk standar pH, yaitu 2.5 – 4.0. Air minum dalam kemasan memiliki dua standar berdasarkan proses pembuatannya. Menurut hasil penelitian Prasetyo (2005), demineralisasi dapat terjadi apabila enamel berada dalam suatu lingkungan pH di bawah 7. Hasil ini sesuai dengan penelitian sebelumnya, bahwa air minum yang bersifat asam (pH < 7) dapat menyebabkan terjadinya kasus erosi gigi. Proses demineralisasi enamel adalah rusaknya hidroksi apatit gigi yang merupakan komponen utama enamel akibat proses kimia. Saat ini banyak minuman dengan pH di bawah 5,5 yang dikonsumsi oleh masyarakat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Prasetyo dengan melakukan perendaman terhadap premolar gigi rahang atas, hasil menunjukkan bahwa sampel yang direndam dalam minuman cola menyebabkan kekerasan gigi berkurang atau menurun. Berdasarkan
penelitian-penelitian
yang
telah
dilakukan,
dapat
disimpulkan bahwa pH minuman merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi terjadinya erosi enamel. pH yang rendah pada minuman tersebut dipengaruhi oleh bahan tambahan makanan (BTM), kandungan kalori, suhu, enzim, kemasan, lama penyimpanan, efek fermentasi, serta kandungan mineral dari minuman tersebut (Prasetyo 2005; Magalhes et al 2009).
pH tertinggi pada sampel minuman komersial yang di analisis dengan menggunakan alat pH meter terlihat pada jenis minuman air mineral dengan ratarata 6.69. Sampel minuman komersial dengan kadar pH terendah terlihat pada jenis minuman jus buah sayur 3.26 (Tabel 12). Tabel 12 Nilai pH Minuman Komersial No
Jenis Minuman
1 2 3 4 5 6
Susu Cair Susu Bubuk AirMineralDalamKemasan Jus Buah dan Sayur Cair Jus Buah dan Sayur Bubuk Minuman Berasa berbasis Air Soda Berkalori 7 Minuman Berasa berbasis Air Soda Non-kalori 8 Minuman Berasa berbasis Air Isotonik 9 Minuman Berasa berbasis Air Energy Drink 10 Minuman Lain Teh Cair 11 Minuman Lain Teh Bubuk 12 Minuman Lain Kopi Bubuk *ket : ; rata-rata, SD ; standar deviasi
± SD pH 6.33 ± 1.08 6.73 ± 0.51 6.69 ± 1.07 3.82 ± 0.37 3.26 ± 0.30
Mininum pH 3.55 4.90 4.39 3.00 2.92
Maksimum pH 7.11 7.20 7.72 4.52 3.82
3.27 ± 0.48
2.71
4.43
4.22 ± 1.24
3.06
5.53
3.84 ± 0.28
3.28
4.31
3.42 ± 0.26
3.03
3.76
4.78 ± 1.30 5.68 ± 2.00 6.39 ± 0.25
3.41 3.32 5.86
7.25 7.41 6.82
Hasil dari penelitian Alamsyah (2010) diketahui bahwa minuman dengan pH lebih rendah dari 3.00 memiliki kemampuan yang sangat cepat dalam mempengaruhi erosi enamel gigi. Hal ini juga dibuktikan dengan penelitian ini yang menemukan bahwa sampel sebelumnya memang memiliki kadar pH yang rendah (Maghales et all 2008). Sampel minuman lainnya memiliki kadar pH yang cukup bervariasi, namun didominasi oleh kadar pH yang rendah karna adanya penambahan BTP seperti asam askorbat, penambahan flavoring, penambahan pemanis dengan kandungan kalori tertentu, suhu minuman, penambahan enzim pada minuman tertentu, misalnya pada minuman kesehatan. Pengemasan minuman yang dapat menjaga ataupun menurunkan efek perubahan organoleptik pada minuman komersial, lama penyimpanan minuman komersial dan tempat penyimpanan sebelum di konsumsi oleh konsumen, efek fermentasi beberapa minuman yang sengaja di olah dengan efek perubahan komposisi pada minuman tersebut. (Lussi 2004; Prasetyo 2005; Maghlaes et al 2009; Lussi & Jaeggi 2006)
SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN 1. Jumlah sampel berdasarkan kategori pada minuman komersial yang beredar di kota bogor sangatlah bervariasi. Minuman komersial yang paling sedikit sampelnya berdasarkan kategori pada penelitian ini adalah pada kategori minuman berasa berbasis air soda non-kalori (3 sampel). Sedangkan untuk jumlah sampel yang paling banyak terdapat pada kategori susu cair. Takaran saji juga sangat bervariasi, meskipun pada penelitian ini takaran saji minuman komersial dengan volume lebih dari 600 mL tidak dilakukan analisis terhadap sampel tersebut dengan asumsi minuman yang memiliki volume yang lebih rendah memiliki kadar pH yang sama dengan volume yang lebih dari 600 mL. 2. Kandungan energi rata-rata tertinggi pada minuman komersial adalah pada kategori susu bubuk dan kategori minuman berasa berbasis air energy drink (71 kkal/100 mL). Rata-rata kandungan karbohidrat tertinggi juga terdapat pada sampel dengan kategori susu bubuk (13.8 g/100 mL). Protein dan Lemak dengan rata-rata tertinggi terdapat pada sampel kategori susu cair (2.5 g/100 mL dan 10.14 g/100 mL). 3. Vitamin A dengan rata-rata tertinggi pada minuman komersial adalah sampel dengan kategori susu cair (102.63 IU/100 mL). Kandungan Vitamin B1, Vitamin B2 dan Vitamin B6 tertinggi terdapat pada sampel kategori minuman berasa berbasis air energy drink (0.13 mg/100 mL, 0.25 mg/100 mL dan 2.4 mg/100 mL). Rata-rata tertinggi untuk Vitamin B9 dan Vitamin C terdapat pada sampel kategori minuman berasa berbasis air isotonik (27.27 mg/100 mL dan 33.82 mg/100 mL). Mineral yang terdapat pada minuman komersial kategori susu cair memiliki kandungan Natrium dan Kalium ( 39.57 mg/100 mL dan 77.79 mg/100 mL) tertinggi pada penelitian ini. 4. pH minuman komersial dengan rata-rata terendah terdapat pada minuman komersial kategori jus buah dan sayur bubuk (3.26). Minuman komersial dengan rata-rata pH tertinggi terdapat pada sampel minuman kategori susu bubuk (6.73).
SARAN Sebaiknya dicantumkan nilai pH pada label minuman komersial. Untuk ini diperlukan standar minimal dan maksimal untuk setiap kategori minuman serta regulasinya. Penelitian yang dilakukan kali ini hanya terbatas pada minuman komersial kemasan, sebaiknya penelitian dilakukan dengan cakupan sampel berupa minuman lainnya.
DAFTAR PUSTAKA Alamsyah RM. 2010. Efek Perbedaan Cara Meminum SOFTDRINK (Minuman Ringan) Terhadap Penurunan pH Saliva pada Siswa SMP Raksana Medan [tesis]. Medan: Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Sumatera Utara. Almatsier S. 2004. Prinsip Dasar ILmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Anggraini I. 2009. Klasifikasi dan Pelabelan Minuman Buah. Majalah Food Review Indonesia, 9 September, vol. IV/No 9, hlm 54-57. Asian Food Information Centre (AFIC). 1998. Singapore Drinking Habits Survey. http://www.afic.org [20 Maret 2011]. Barquera S et al. 2008. Energy Intake from Beverage is Increasing among Mexican Adolescent and Adults. The Journal of Nutrition, 138: 2454-2461. Bender DA, Bender AE. 1999. Bender’s Dictionary of Nutrition and Food Technology: Seventh Edition. England, Woodhead Publishing Limited. [BPOM] Badan Pengawas Obat dan Makanan. Bahan Tambahan Pangan. http://www.pom.go.id [02 Juni 2011]. Duffey KJ, Popkin BM. 2006. Adults with Healthier Dietary Patterns Have Healthier Beverage Patterns. The Journal of Nutrition, 136: 2901-2907 Erni AB. 2006. Bahan Tambahan Pangan Dalam Industri Minuman: Jenis, Penggunaan Dan Keamanannya. Pusat Informasi Industri Pangan, Semarang. [FAO and WHO] Food Agriculture Organization and World Health Organization. Food Categories. Diunduh dari http://www.codexalimentarius.net/gsfaonline/foods/index.html [10 Mei 2011] Hardinsyah. 2001.Sistem Mutu dan Keamanan Pangan. Di dalam: Hardinsyah, editor. Pengendalian Mutu dan Keamanan Pangan. Jakarta: Perpustakaan Nasional (Katalog Dalam Terbitan) hlm. 1-6 Hartono A. 2006. Terapi Diet Dan Diet Rumah Sakit. EGC, Jakarta Herwana et al. 2005. Efek pemberian minuman stimulan terhadap kelelahan pada tikus. Universa Medicina. Januari-Maret 2005, Vol.24 No.1.
Judarwanto W. 2011. Bahaya Terbesar Minuman Energi pada Remaja dan Dewasa Muda. http://kesehatan.kompasiana.org [10 Maret 2011]. Kartasapoetra, dkk. 2002. Ilmu Gizi. Jakarta: PT Asdi Mahasatya. Krebs-Smith SM. 2001. Choose Beverages and Foods to Moderate Your Intake of Sugars: Measurement Requires Quantification. The Journal of Nutrition, 131: 527-535. Kroger, M., K. Meister, and R. Kava. 2006. Low-calorie Sweeteners and Other Sugar Substitutes: A Review of Safety Issues. Comprehensive Reviews in Food Science and Food Safety (CRFSFS) Vol.5. Institute of Food Technologists. Kurniawan R. 2000. Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Konsumsi Minuman Ringan dan Suplemen pada Remaja di SMUN 70 dan SMUN 32 Jakarta Selatan [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Lussi A. 2006. Erosive Tooth Wear – A Multifactorial Condition of Growing Concern and Increasing Knowledge. Dental Erosion Vol 20:1-8. Lussi A, Jaeggi T. 2006. Chemical factors. Monogr Oral Sci. 20:77–87. Lussi A, Jaeggi T, Zero D. 2004. The role of diet in the etiology of dental erosion. Caries Res. 38:34–44. Magalhaes et all. Effect of ion supplementation of a commercial soft drink on tooth enamel erosion. Food Additives and Contaminants 2009; No.2, Vol.26:152-156. Oktaviani L. 2008. Tren Inovasi di Industri Susu. http://www.foodreview.biz [1 April 2011]. Pearce EC. 2002. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia, Jakarta. Purboyo A. 2008. Pembuatan Kopi Bubuk Rendah Kafein (Kajian Suhu Dan Lama Pengukusan). http://www.caffein.org [18 April 2011] [PP] Peraturan Pemerintah No.28. 2004. Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan. http://www.indonesiabch.org/docs/PP28-2004.pdf [29 Februari 2011] Paterrand NN, Hotchkiss JH. 1995. Food Science: Fifth Edition. USA, Chapman and Hall Dept.
Prasetyo, E.A. 2005. Keasaman Minuman Ringan Menurunkan Kekerasan Permukaan Gigi. Majalah Kedokteran Gigi (Dental Journal) 38 (2): 60 – 63. http://journal.unair.ac.id [15 Maret 2011]. Rachma P. 2009. Kebiasaan Minum, Kebutuhan Cairan dan Kecenderungan Dehidrasi Siswi Sekolah Dasar [skripsi]. Bogor: Fakultas Ekologi Manusia, Institut Pertanian Bogor. Rachmawati M. 2008. Bahaya Pewarna Tekstil dalam http://teknofood.blogspot.com/2007/04/pewarna-makanan.pdf [30 Mei 2011]
Makanan.
Sanjaya AW et al. 2007. Higiene Pangan. Bogor: Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor Santoso et al. 2011. Air Bagi Kesehatan. Jakarta: Centra Communications. [SNI] Standar Nasional Indonesia 01-3143-92. Standar Mutu Minuman Teh dalam Kemasan. Dewan Standarisasi Nasional. Jakarta. [SNI] Standar Nasional Indonesia. 2006. Cara Uji Air Minum dalam Kemasan. http://pustan.bpkimi.kemenperin.go.id/files/SNI%2001-3554-2006.pdf [28 Februari 2011] Suriawiria U. 2004. Teh Minuman Penuh Manfaat. http://www.kompas.org/00008/25/iptek/teh.15.pdf [12 Mei 2011] Trisnanto S. 2008. Sanitasi & hygiene pada Proses Minuman RTD. Majalah Food Review Indonesia, 2 Februari, vol. III/No 2, hlm 34-37. Victoria. 2010. pH Air Ro dan Darah Manusia. AMDK-Air Minum Dalam Kemasan. http://www.hotfrog.co.id [6 Maret 2011]. Widyaningsih DT dan Erni SM. 2006. Bahan Tambahan Pangan. Penerbit Trubus Agrisarana. Surabaya. Wirakartakusumah, MA. 2001. Peraturan Perundangan Tentang Mutu dan Keamanan Pangan. Di dalam: Hardinsyah, editor. Pengendalian Mutu dan Keamanan Pangan. Jakarta: Perpustakaan Nasional (Katalog Dalam Terbitan) hlm. 7-17 Wulandari Z. 2006. Introduksi teknologi pengolahan susu pasteurisasi untuk meningkatkan pendapatan peternak sapi perah di Kunak Cibungbulang. Bogor: Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Bogor.
LAMPIRAN
Lampiran 1 Kandungan pH dan Energi, Karbohidrat, Protein dan Lemak pada Minuman Komersial No 1
Kategori
pH
Kandungan Gizi per 100 mL Energi KH Protein Lemak
Air Mineral Hexagonal SUPER O2 Nestle Cleo Amidis Evian 2Tang Prima Club Aqua Alto VIT Ron 88
2
Kemasan
Susu Cair Indomilk Es Krim Vanila Indomilk Coklat Indomilk Stroberi HiLo School VegiBeri Frisian Flag CoolChoco Indomilk Susu UHT Stroberi Ultra Milk Susu UHT Coklat Frisian Flag CoolStrawberry Indomilk Susu UHT Coklat HiLo Teen Chocolate Indomilk Kids Susu UHT Coklat YES! Fruity Apel
Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Cup Plastik Cup Plastik Cup Plastik Cup Plastik Cup Plastik Botol Plastik
7,27
-
-
-
-
5,16
-
-
-
-
6,96
-
-
-
-
5,29
-
-
-
-
4,39
-
-
-
-
7,20
-
-
-
-
6,84
-
-
-
-
7,54
-
-
-
-
7,24
-
-
-
-
7,43
-
-
-
-
7,72
-
-
-
-
7,54
-
-
-
-
6,33
-
-
-
-
6,87
67
9,7
2,1
2,3
6,80
87
13,3
2,1
2,6
6,82
72
9,7
2,1
2,3
Tetrapack
6,94
64
10,4
2,4
1,6
Tetrapack
6,94
89
13,2
2,6
2,6
Tetrapack
7,01
70
10,0
2,0
2,5
Tetrapack
6,91
75
11,0
3,0
2,0
Tetrapack
6,79
79
11,6
2,6
2,4
Tetrapack
7,01
85
13,0
2,0
2,5
Tetrapack
6,99
80
14,5
3,0
1,0
Tetrapack
7,03
88
13,6
2,4
2,8
Botol Plastik
4,33
67
15,6
1,1
0,6
Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik
Lampiran 1 Lanjutan No 2
Kategori
Kemasan
YES! Fruity Tutti Fruity YES! Fruity Stroberi
Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik
YES! Fruity Jeruk YES! Fruity Anggur Indomilk Melon Calpico Original Calpico Stroberi dan Blackcurrant Nestle Bear Brand Susu Steril Nestle Bear Brand Gold dengan Sari Teh putih Nestle Bear Brand Gold dengan Sari Malt putih Mimi Susu UHT Rasa Stroberi Indomilk Kids Susu UHT Vanila Indomilk Kids Susu UHT Stroberi Ultra Milk Susu UHT Stroberi VitaMilk Prebiotik Coklat VitaMilk Prebiotik Stroberi Diamond Milk Rasa Stroberi Diamond Milk Rasa Coklat Indomilk Susu UHT Vanilla Frisian Flag Low Fat High Ca Californian Strawberry Frisian Flag Low Fat High Ca Belgian Chocolate Frisian Flag Low Fat High Ca French Vanilla
pH
Kandungan Gizi per 100 mL Energi KH Protein Lemak
4,31
67
15,6
1,1
0,6
4,32
67
15,6
1,1
0,6
4,34
67
15,6
1,1
0,6
4,34
67
15,6
1,1
0,6
6,78
72
9,7
2,1
2,3
3,86
56
13,3
0,0
0,0
Botol Plastik
3,83
56
13,3
0,0
0,0
Kaleng
6,56
63
4,8
3,2
3,7
Kaleng
6,78
50
6,4
2,9
1,4
Kaleng
6,67
86
16,4
2,1
1,1
Tetrapack
6,73
72
11,2
3,2
2,0
Tetrapack
6,95
88
12,8
2,4
2,8
Tetrapack
6,94
80
11,2
2,4
2,8
Tetrapack
6,85
72
10,4
3,2
2,0
Tetrapack
7,07
56
8,9
1,7
1,4
Tetrapack
7,00
56
8,3
1,7
1,7
Tetrapack
7,11
50
7,5
4,0
1,0
Tetrapack
7,00
75
8,5
3,5
3,0
Tetrapack
6,98
65
9,0
2,0
2,5
Tetrapack
6,62
52
7,6
2,8
1,0
Tetrapack
6,85
60
8,8
3,2
1,4
Tetrapack
6,74
48
6,0
2,8
1,2
Lampiran 1 Lanjutan No 2
3
Kategori Frisian Flag Rasa Stroberi Frisian Flag Rasa Full Cream Frisian Flag Rasa Coklat Ultra Milk Susu UHT Full Cream Ultra Milk Susu UHT Low Fat HiCa Ultra Milk Susu UHT Full Cream Mimi Susu UHT Rasa Stroberi Mimi Susu UHT Rasa Vanila Mimi Susu UHT Rasa Coklat Indomilk Kids Susu UHT Rasa Vanila Diamond Milk Minuman Susu Rasa Sereal Coklat Diamond Milk Minuman Susu Rasa Sereal Stroberi Diamond Milk Minuman Susu Rasa Sereal Indomilk Pasteurised Milk Fresh Milk Full Cream Indomilk Pasteurised Milk Fresh Milk Full Cream Chocolate Diamond Pasteurised Chocolate Milk Diamond Pasteurised Farm Fresh Milk Susu Bubuk Pop Ice Grape Pop Ice Strawberry Pop Ice Durian Pop Ice Mango Pop Ice Capucino
Kandungan Gizi per 100 mL Energi KH Protein Lemak
Kemasan
pH
Tetrapack
6,75
76
11,6
2,8
2,4
Tetrapack
6,78
60
5,2
2,8
3,2
Tetrapack
6,93
88
13,2
2,8
2,8
Tetrapack
6,62
60
5,2
3,2
3,2
Tetrapack
6,64
44
5,2
3,2
1,2
Tetrapack
6,59
56
8,4
2,4
1,4
Tetrapack
6,61
72
11,2
3,2
2,0
Tetrapack
6,54
72
8,8
3,2
3,2
Tetrapack
6,65
80
12,0
3,2
2,0
Tetrapack
6,80
88
12,8
2,4
2,8
Tetrapack
6,90
64
9,6
1,6
2,8
Tetrapack
6,77
64
8,0
3,2
2,4
Tetrapack
6,84
64
7,2
3,2
2,4
Tetrapack
6,73
65
5,5
3,0
3,5
Tetrapack
6,69
95
13,0
3,0
3,5
Tetrapack
3,60
80
7,5
4,0
4,0
Tetrapack
3,55
70
4,5
4,5
3,5
Sachet
7,10
67
15,3
0,7
0,3
Sachet
6,89
67
15,3
0,7
0,3
Sachet Sachet Sachet
7,00 7,00 6,63
70 67 67
14,7 14,7 14,7
0,6 0,6 0,7
1,0 0,9 0,7
Lampiran 1 Lanjutan No 3
Kategori Pop Ice Coffee Moccacino Pop Ice Avocado Pop Ice Soursup Pop Ice Melon Pop Ice Milk Chocolate Pop Ice Lychee Pop Ice Chocolate Pop Ice Vanilla Blue Pop Ice Bubble Gum
Dancow full cream milk powder instant Dancow full cream milk powder instant coklat Pop Ice Coffee Vanilla Latte 4
Jus Buah dan Sayur Cair Country Choice Jus Goji Berry Happy Jus Grape Pulpy Tropical Pulpy Orange Country Choice Jus Mangga Original Love Juice Orange Original Love Juice Pomegranate Original Love Juice Guava NutriSari Dragon Fruit Buavita 2Go Apple Passion Buavita 2Go Melon Crush Buavita Jus Mangga Buavita Jus Jeruk Mandarin Buavita Jus Jeruk
Kandungan Gizi per 100 mL Energi KH Protein Lemak
Kemasan
pH
Sachet
6,40
65
14,7
0,7
0,7
Sachet Sachet Sachet
6,70 7,03 7,01
73 73 67
14,0 14,0 15,3
0,7 0,7 0,7
1,3 1,3 0,3
Sachet
6,90
67
13,3
1,3
0,7
Sachet
4,90
73
14,0
0,7
1,3
Sachet
7,20
67
14,0
1,3
0,7
Sachet
6,85
73
13,1
0,4
2,4
Sachet
6,97
73
13,3
0,7
2,0
Sachet
6,54 9
70
5,9
3,8
0,0
Sachet
6,93 0
109
15,8
3,0
0,0
Sachet
6,35 1
66
14,7
0,7
0,0
3,99
44
10,7
0,0
0,0
4,33
53
13,3
0,0
0,0
3,75
46
11,1
0,0
0,0
3,93
47
11,4
0,0
0,0
4,02
47
12,0
0,0
0,0
3,65
44
11,2
0,0
0,0
3,00
40
9,6
0,0
0,4
3,41
56
13,6
0,0
0,0
3,43
55
13,6
0,0
0,0
3,44
50
12,3
0,3
0,0
4,09
50
12,0
0,7
0,0
Tetrapack
4,09
44
10,8
0,0
0,0
Tetrapack
4,12
40
10,0
0,0
0,0
Tetrapack
4,06
44
10,8
0,0
0,0
Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik
Lampiran 1 Lanjutan No
Kategori Buavita Jus Leci Buavita Jus Sirsak Buavita Jus Apel Country Choice Jus Apel Country Choice Jus Jeruk NutriSari Pomegranate ABC Leci Country Choice Jus Jambu biji Nutrisari Orange Juice NutriSari Cucumber Lime NutriSari Fruits and Vegetables Mix NutriSari Kiwi Latte NutriSari Kiwi Capri-Sonne Apple Capri-Sonne Strawberry Capri-Sonne Orange Capri-Sonne Grape Capri-Sonne Peach Happy Jus Apple Happy Jus Orange Happy Jus Apple Berry Happy Jus Cherry-B Mr. Jussie Fruity Leci Mr. Jussie Fruity Anggur Mr. Jussie Milky Orange Twist Sunkist Sweet Orange Mr. Jussie Fruity Jeruk Ale-Ale Strawberry Ale-Ale Fuji Apple Ale-Ale Orange
Kandungan Gizi per 100 mL Energi KH P L 40 10,4 0,0 0,0
Kemasan
pH
Tetrapack
4,52
Tetrapack
3,80
68
17,2
0,0
0,0
Tetrapack
3,99
48
12,0
0,0
0,0
Tetrapack
4,10
60
14,4
0,0
0,0
Tetrapack
4,25
56
14,0
0,0
0,0
Tetrapack
4,08
45
12,0
0,0
0,0
Tetrapack
3,95
52
13,2
0,0
0,0
Tetrapack
3,87
45
11,2
0,0
0,0
Tetrapack
4,05
60
14,0
0,0
0,0
Tetrapack
3,95
50
11,0
0,0
0,0
Tetrapack
4,19
50
12,0
0,0
0,0
Tetrapack
4,17
35
8,0
1,0
0,0
Tetrapack
3,79
45
11,0
0,0
0,0
Pack
3,21
50
12,5
0,0
0,0
Pack
3,07
55
13,5
0,0
0,0
Pack
3,19
55
14,0
0,0
0,0
Pack
3,05
55
13,5
0,0
0,0
Pack
3,36
45
11,5
0,0
0,0
Tetrapack
4,16
50
13,0
0,0
0,0
Tetrapack
4,12
50
13,0
0,0
0,0
Tetrapack
4,15
50
13,0
0,0
0,0
Tetrapack
4,29
50
13,0
0,0
0,0
Tetrapack
3,76
50
12,8
0,0
0,0
Tetrapack
3,98
56
13,3
0,0
0,0
Tetrapack
4,15
64
14,55
0,0
0,0
Tetrapack
3,32
0
0,00
0,0
0,0
Tetrapack
3,73
55
13,64
0,0
0,0
CuPlastik
3,43
35
8,50
0,0
0,0
CuPlastik CuPlastik
3,58 3,46
50 50
12,00 12,50
0,0 0,0
0,0 0,0
Lampiran 1 Lanjutan No 4
5
6
Kategori ABC Sirsak ABC Mangga ABC Jambu ABC Apel ABC Jeruk Buavita Jus Jambu Biji Jus Buah dan Sayur Bubuk NutriSari Florida Orange Manis Asam Nutrisari Guava Nutrisari Sweet Mango Marimas Jeruk manis Marimas melon Segar sari Jeruk manis Segar sari Jeruk Nutrisari Minuman Berasa Berbasis Air Soda Kalori Sprite Coca Cola Fanta Strawberry Pepsi Blue Pepsi 7UP Root Beer Mirinda Pepsi Twist A&W Sarsaparila TEBS Tea with Soda Schweppes Air Tonik Schweppes Rasa Jahe F&N Sarsi F&N Kopi Soda F&N Air Tonik
Kandungan Gizi per 100 mL Energi KH P L 52 12,80 0,0 0,0 52 12,40 0,0 0,0 56 13,20 0,0 0,0 52 12,40 0,0 0,0 52 12,40 0,0 0,0
Kemasan
pH
Tetrapack Tetrapack Tetrapack Tetrapack Tetrapack
3,55 3,85 3,67 4,07 3,67
Tetrapack
4,07
52
13,20
0,0
0,0
Sachet
3,22
24
5,6
-
-
Sachet
3,82
23
5,5
-
-
Sachet
3,60
23
5,5
-
-
Sachet
2,92
15
4,0
-
-
Sachet
3,11
15
4,0
-
-
Sachet
3,17
23
6,0
-
-
Sachet Sachet
3,07 3,18
23 23
6,0 5,5
-
-
3,83
52
12,4
0,0
-
2,74
42
11,2
0,0
-
3,28
56
14,0
0,0
-
3,02
36
10,9
0,0
-
2,71
30
10,6
0,0
-
3,53
55
9,0
0,20
-
4,35
0
0,0
0,0
-
3,33 3,06 4,43
0 33 56
0,0 10,6 14,8
0,0 0,0 0,0
-
Kaleng
3,96
48
12,1
0,0
-
Kaleng
2,81
36
9,7
0,0
-
Kaleng
3,20
36
9,1
0,0
-
Kaleng Kaleng Kaleng
3,75 3,86 2,83
0 0 0
0,0 0,0 0,0
0,0 0,0 0,0
-
Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Kaca Kaleng Kaleng Kaleng
Lampiran 1 Lanjutan No 6
Kategori Green SANDS Recharge Redberry Green SANDS Original Fanta Fruitpunch Fanta Orange AJE Big Cola AJE Big Strawberry AJE Big Orange AJE Big Lemon Pepsi (KFC) Pepsi Blue (KFC) Mirinda (KFC) 7Up (KFC)
7
pH
Kaleng
2,97
40
10,0
0,0
-
Kaleng
2,92
32
8,4
0,0
-
Kaleng Kaleng Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Cup Kertas Cup Kertas Cup Kertas Cup Kertas
3,60 3,16
58 55
14,2 13,3
0,0 0,0
-
2,82
0
0,0
0,0
-
3,29
0
0,0
0,0
-
2,90
0
0,0
0,0
-
2,85
0
0,0
0,0
-
2,72
0
0,0
0,0
-
2,93
0
0,0
0,0
-
3,18
0
0,0
0,0
-
3,46
0
0,0
0,0
-
4,06
1
-
-
-
3,06
0
-
-
-
5,53
0
-
-
-
3,68
25
6,0
-
-
3,76
16
8,0
-
-
3,76
16
4,0
-
-
3,83
16
4,0
-
-
3,77
16
4,0
-
-
3,82
30
7,3
-
-
4,03
30
7,3
-
-
Tetrapack
4,31
28
6,8
-
-
Tetrapack
4,17
36
8,0
-
-
Minuman Berasa Berbasis Air Soda Non Kalori Sprite Zero Coca Cola Zero
8
Kandungan Gizi per 100 mL Energi KH P L
Kemasan
Schweppes Air Soda Minuman Berasa Berbasis Air Isotonik Pocari sweat Myzone lychee lemon Myzone orange lime isotonik Myzone apple guava Myzone passion fruit Z porto Lemon Z porto Orange Fatigon Hydro Original Coco Water Fatigon Hydro Coco Orange
Botol Plastik Botol Plastik Kaleng
Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik
Lampiran 1 Lanjutan No 8
9
Kategori Powerade Isotonik Rasa Grapefruit-Lemon Powerade Isotonik Rasa Orange Vit C Minuman Berasa Berbasis Air Energy Drink Hemaviton Energy Drink Hemaviton Energy Drink rasa Anggur Lipovitan Honey Lipovitan Pasak Bumi M-150
10
Kratingdaeng Energy Drink Kratingdaeng-S Energy Drink Minuman Lain Teh Cair Tehbotol Jasmine tea NU Green tea Joy Tea Green Tea Honey Lmn Joy Tea Green Tea Jasmine NutriSari Golden Flower Frestea Markisa Frestea Apel Tehbotol Jasmine Tea Less Sugar C2 Lemon Frestea Jasmine Fruittea HOT C2 Apel Frestea Lemon
Kandungan Gizi per 100 mL Energi KH P L
Kemasan
pH
Botol Plastik
3,28
28
6,8
-
-
Botol Plastik
3,34
28
6,8
-
-
Botol Kaca
3,03
72
0,0
0,7
-
Botol Kaca
3,19
72
0,0
0,7
-
3,61
75
18,7
0,0
-
3,33
73
18,0
0,0
-
3,76
75
0,0
0,0
-
3,60
67
16,7
1,0
-
3,38
67
16,7
1,1
-
7,16
34
8,4
-
0,0
6,76
32
8,0
-
0,0
4,44
40
10,0
-
0,0
6,47
28
7,0
-
0,0
3,81
48
11,5
-
0,6
3,69
50
12,4
-
0,0
3,67
50
12,4
-
0,0
7,25
22
5,6
-
0,0
4,00
45
11,5
-
0,0
6,86
36
8,8
-
0,0
4,13
47
11,3
-
0,0
3,97
45
11,0
-
0,0
3,41
50
12,4
-
0,0
Botol Kaca Botol Kaca Botol Kaca Botol Kaca Botol Kaca
Tetrapack Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik
Lampiran 1 Lanjutan No 10
Kategori Joy Tea Green tea Jasmine Less Sugar Frestea Green Fruittea Apple Fruittea Blackcurrant Fruittea Strawberry Fruittea Fussion Fruittea Extreme Fruittea WOW Fruittea Guava NU Green tea Madu TEAZ Iced Tea Honey Lemon Teh Rio Teh Gelas Green tea Mountea Apel Mountea Stroberi Mountea Jambu
11
Mountea Blackcurrant Minuman Lain Teh Bubuk Teh sisri tea extract Teh sisri blackcurrant Teh sisri apel Teh sisri gula batu Teh sisri lemon Teh sisri lemon cola Teh sisri cincau Teh sisri melati Teh sisri madu Max tea Tarik
Kemasan
pH
Botol Plastik
Kandungan Gizi per 100 mL Energi
KH
6,21
20
4,8
-
0,0
6,87
35
9,2
-
0,0
4,01
44
11,2
-
0,0
4,07
44
11,2
-
0,0
4,13
44
11,2
-
0,0
4,08
44
11,2
-
0,0
4,00
44
11,2
-
0,0
3,41
47
11,3
-
0,0
3,96
44
11,2
-
0,0
6,45
56
9,2
-
0,0
4,26
48
11,6
-
0,0
5,80
45
11,5
-
0,0
5,08
34
8,4
-
0,0
3,98
25
6,1
-
0,0
3,74
25
6,7
-
0,0
3,91
25
6,1
-
0,0
3,75
28
7,2
-
0,0
Sachet
7,18
-
-
-
-
Sachet
3,43
-
-
-
-
Sachet
3,33
-
-
-
-
Sachet
7,41
-
-
-
-
Sachet
3,32
-
-
-
-
Sachet
3,35
-
-
-
-
Sachet Sachet Sachet Sachet
7,30 7,36 7,31 6,76
-
-
-
-
Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Cup Plastik Cup Plastik Cup Plastik Cup Plastik Cup Plastik Cup Plastik
P
L
Sachet
Lampiran 1 Lanjutan No 12
Kategori Minuman Lain Kopi Bubuk Good Day The Original Good Day Vanilla Latte Good Day Coolin' Coffee Good Day Mocacino Good Day Chococinno Good Day Carrebian Nut Good Day Cappuccino Torabika Duo Torabika Moka Torabika Jahe Susu Torabika Susu Torabika Cappuccino Kopi ABC Susu Kopi ABC Moka Kopi ABC Brownies Indocafe Coffeemix Kopi Kapal Api Susu Ginseng Kopiko Brown Coffee
Kemasan
pH
Sachet
Kandungan Gizi per 100 mL Energi
KH
P
L
5,99
-
-
-
-
Sachet
6,22
-
-
-
-
Sachet
5,99
-
-
-
-
Sachet
6,46
-
-
-
-
Sachet
6,62
-
-
-
-
Sachet
6,53
-
-
-
-
Sachet
6,51
-
-
-
-
Sachet Sachet
5,86 6,64
-
-
-
-
Sachet
6,82
-
-
-
-
Sachet
6,54
-
-
-
-
Sachet
6,59
-
-
-
-
Sachet Sachet
6,42 6,32
-
-
-
-
Sachet
6,44
-
-
-
-
Sachet
6,44
-
-
-
-
Sachet
6,30
-
-
-
-
Sachet
6,38
-
-
-
-
Lampiran 2 Kandungan Vitamin pada Minuman Komersial No
Kategori
1
Susu Cair Indomilk Es Krim Vanila Indomilk Coklat Indomilk Stroberi HiLo School VegiBeri Frisian Flag CoolChoco Indomilk Susu UHT Stroberi Ultra Milk Susu UHT Coklat Frisian Flag CoolStrawberry Indomilk Susu UHT Coklat HiLo Teen Chocolate Indomilk Kids Susu UHT Coklat YES! Fruity Apel YES! Fruity Tutti Fruity YES! Fruity Stroberi YES! Fruity Jeruk YES! Fruity Anggur Indomilk Melon Calpico Original Calpico Stroberi dan Blackcurrant Nestle Bear Brand Susu Steril Nestle Bear Brand Gold dengan Sari Teh putih Nestle Bear Brand Gold dengan Sari Malt putih Mimi Susu UHT Rasa Stroberi Indomilk Kids Susu UHT Vanila
Kemasan Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik
Kandungan Vitamin per 100 mL A B6 B9 C 74,00
0,18
0,00
0,00
74,00
0,18
12,31
0,00
44,40
0,18
0,00
0,00
T
267,20
0,32
19,20
16,00
T
76,53
0,11
0,00
4,00
T
278,34
0,20
0,00
0,00
T
200,00
0,10
0,00
3,75
T
84,21
0,16
0,00
3,68
T
200,00
0,20
0,00
3,75
T
790,00
0,35
100,00
17,15
T
240,00
0,16
0,00
0,00
127,02
0,29
0,00
0,00
127,02
0,29
0,00
0,00
127,02
0,29
0,00
0,00
127,02
0,29
0,00
0,00
127,02
0,29
0,00
0,00
29,31
0,21
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
Kaleng
0,00
0,00
0,00
0,00
Kaleng
102,07
0,29
0,00
10,11
Kaleng
122,49
0,29
0,00
10,11
Tetrapack
68,59
0,16
0,00
0,00
Tetrapack
68,59
0,24
0,00
0,00
Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik
Lampiran 2 Lanjutan No 1
Kategori Indomilk Kids Susu UHT Stroberi Ultra Milk Susu UHT Stroberi VitaMilk Prebiotik Coklat VitaMilk Prebiotik Stroberi Diamond Milk Rasa Stroberi Diamond Milk Rasa Coklat Indomilk Susu UHT Vanilla Frisian Flag Low Fat High Ca Californian Strawberry Frisian Flag Low Fat High Ca Belgian Chocolate Frisian Flag Low Fat High Ca French Vanilla Frisian Flag Rasa Stroberi Frisian Flag Rasa Full Cream Frisian Flag Rasa Coklat Ultra Milk Susu UHT Full Cream Ultra Milk Susu UHT Low Fat HiCa Ultra Milk Susu UHT Full Cream Mimi Susu UHT Rasa Stroberi Mimi Susu UHT Rasa Vanila Mimi Susu UHT Rasa Coklat Indomilk Kids Susu UHT Rasa Vanila Diamond Milk Minuman Susu Rasa Sereal Coklat
Kemasan
Kandungan Vitamin per 100 mL A B6 B9 C
Tetrapack
68,59
0,24
0,00
0,00
Tetrapack
45,73
0,10
0,00
0,00
Tetrapack
0,00
0,33
0,00
0,00
Tetrapack
0,00
0,33
0,00
0,00
Tetrapack
142,90
0,25
7,65
3,75
Tetrapack
142,90
0,25
7,65
3,75
Tetrapack
71,45
0,20
0,00
0,00
Tetrapack
57,16
0,16
9,16
18,88
Tetrapack
59,44
0,16
9,88
18,84
Tetrapack
51,64
0,20
10,00
20,36
Tetrapack
84,64
0,16
0,00
3,60
Tetrapack
58,24
0,12
0,00
3,16
Tetrapack
76,84
0,12
0,00
3,84
Tetrapack
57,16
0,08
0,00
3,60
Tetrapack
0,10
0,12
9,16
3,76
Tetrapack
45,73
0,08
0,00
3,00
Tetrapack
68,59
0,16
0,00
0,00
Tetrapack
68,59
0,16
0,00
0,00
Tetrapack
68,59
0,16
0,00
0,00
Tetrapack
68,59
0,24
0,00
0,00
Tetrapack
45,73
0,24
0,00
4,32
Lampiran 2 Lanjutan No
Kategori
1
Diamond Milk Minuman Susu Rasa Sereal Stroberi Diamond Milk Minuman Susu Rasa Sereal Indomilk Pasteurised Milk Fresh Milk Full Cream Indomilk Pasteurised Milk Fresh Milk Full Cream Chocolate Diamond Pasteurised Chocolate Milk Diamond Pasteurised Farm Fresh Milk Susu Bubuk Pop Ice Grape Pop Ice Strawberry Pop Ice Durian Pop Ice Mango Pop Ice Cappucino Pop Ice Coffee Moccacino Pop Ice Avocado Pop Ice Soursup Pop Ice Melon Pop Ice Milk Chocolate Pop Ice Lychee Pop Ice Chocolate Pop Ice Vanilla Blue Pop Ice Bubble Gum Dancow full cream milk powder instant Dancow full cream milk powder instant coklat Pop Ice Coffee Vanilla Latte
2
Kemasan
Kandungan Vitamin per 100 mL A B6 B9 C
Tetrapack
36,58
0,24
6,10
2,88
Tetrapack
45,73
0,24
6,10
2,88
Tetrapack
71,45
0,20
0,00
0,00
Tetrapack
157,19
0,20
0,00
0,00
Tetrapack
142,90
0,00
0,00
0,00
Tetrapack
142,90
0,00
0,00
0,00
Sachet Sachet Sachet Sachet Sachet Sachet Sachet Sachet Sachet Sachet Sachet Sachet Sachet Sachet
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00 0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
270,27
0,07
21,62
7,30
424,24
0,12
36,36
10,91
0,00
0,00
0,00
0,00
Sachet
Sachet
Sachet
Lampiran 2 Lanjutan No 3
Kategori Jus Buah dan Sayur Cair Country Choice Jus Goji Berry Happy Jus Grape Pulpy Tropical Pulpy Orange Country Choice Jus Mangga Original Love Juice Orange Original Love Juice Pomegranate Original Love Juice Guava NutriSari Dragon Fruit Buavita 2Go Apple Passion Buavita 2Go Melon Crush Buavita Jus Mangga Buavita Jus Jeruk Mandarin Buavita Jus Jeruk Buavita Jus Leci Buavita Jus Sirsak Buavita Jus Apel Country Choice Jus Apel Country Choice Jus Jeruk NutriSari Pomegranate ABC Leci Country Choice Jus Jambu biji NutriSari Orange Juice NutriSari Cucumber Lime NutriSari Fruits and Vegetables Mix NutriSari Kiwi Latte NutriSari Kiwi Capri-Sonne Apple
Kemasan
Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik
Kandungan Vitamin per 100 mL A B6 B9 C
76,20
0,17
0,00
62,93
16,67
0,00
0,00
6,82
0,00
0,00
0,00
12,86
0,00
0,00
0,00
33,71
266,67
0,15
0,00
60,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
60,61
0,12
13,64
27,27
0,00
0,00
0,00
6,67
0,00
0,00
0,00
8,00
Tetrapack
80,00
0,05
16,00
18,00
Tetrapack
120,00
0,08
24,00
35,88
Tetrapack Tetrapack
480,00 80,00
0,04 0,05
0,00 0,00
56,64 20,77
Tetrapack
80,00
0,12
0,00
24,54
Tetrapack
120,00
0,08
0,00
49,09
Tetrapack
160,00
0,10
0,00
36,00
Tetrapack
160,00
0,10
0,00
36,00
Tetrapack
100,00
0,20
20,00
45,00
Tetrapack
0,00
0,00
0,00
9,00
Tetrapack
160,00
0,10
0,00
45,31
Tetrapack
0,00
0,00
0,00
45,00
Tetrapack
100,00
0,20
19,00
45,00
Tetrapack
100,00
0,20
0,02
45,00
Tetrapack
101,50
0,21
19,14
47,50
Tetrapack
99,00
0,20
20,00
45,00
Pouch
0,00
0,00
0,00
4,50
Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik
Lampiran 2 Lanjutan No 3
Kategori Capri-Sonne Strawberry Capri-Sonne Orange Capri-Sonne Grape Capri-Sonne Peach Happy Jus Apple Happy Jus Orange Happy Jus Apple Berry Happy Jus Cherry-B Mr. Jussie Fruity Leci Mr. Jussie Fruity Anggur Mr. Jussie Milky Orange Twist Sunkist Sweet Orange Mr. Jussie Fruity Jeruk Ale-Ale Strawberry Ale-Ale Fuji Apple Ale-Ale Orange
4
ABC Sirsak ABC Mangga ABC Jambu ABC Apel ABC Jeruk Buavita Jus Jambu Biji Jus Buah dan Sayur Bubuk NutriSari Florida Orange Manis Asam Nutrisari Guava Nutrisari Sweet Mango Marimas Jeruk manis Marimas melon Segar sari Jeruk manis Segar sari Jeruk Nutrisari
Kemasan
Kandungan Vitamin per 100 mL A B6 B9 C
Pouch
0,00
0,00
0,00
18,00
Pouch
0,00
0,00
0,00
72,00
Pouch
0,00
0,00
0,00
9,00
Pouch
0,00
0,00
0,00
4,50
Tetrapack
71,45
0,00
0,00
11,25
Tetrapack
71,45
0,00
0,00
11,25
Tetrapack
71,45
0,00
0,00
11,25
Tetrapack
71,45
0,00
0,00
11,25
Tetrapack
47,63
0,00
0,00
17,50
Tetrapack
47,63
0,00
0,00
17,50
Tetrapack
0,00
0,00
0,00
8,18
Tetrapack
0,00
0,00
0,00
0,00
Tetrapack
103,93
0,00
0,00
40,91
0,00
0,00
0,00
4,50
0,00
0,00
0,00
4,50
0,00
0,00
0,00
4,50
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
9,00 9,00 18,00 9,00 9,00
Tetrapack
137,18
0,08
0,00
41,40
Sachet
80,00
0,16
0,02
36,00
Sachet
100,00
0,20
0,02
45,00
Sachet
100,00
0,20
20,00
45,00
Sachet
0,00
0,00
0,00
0,00
Sachet
0,00
0,00
0,00
0,00
Sachet
0,00
0,00
0,00
4,50
Sachet Sachet
0,00 100,00
0,00 0,20
0,00 0,00
6,75 0,00
Cup Plastik Cup Plastik Cup Plastik Tetrapack Tetrapack Tetrapack Tetrapack Tetrapack
Lampiran 2 Lanjutan No 5
Kategori
Myzone lychee lemon Myzone orange lime isotonik Myzone apple guava Myzone passion fruit Z porto Lemon Z porto Orange Fatigon Hydro Original Coco Water Fatigon Hydro Coco Orange Powerade Isotonik Rasa Grapefruit-Lemon Powerade Isotonik Rasa Orange Vit C Minuman Berasa Berbasis Air Energy Drink Hemaviton Energy Drink Hemaviton Energy Drink rasa Anggur Lipovitan Honey Lipovitan Pasak Bumi M-150
7
Kandungan Vitamin per 100 mL A B6 B9 C
Minuman Berasa Berbasis Air Isotonik Pocari sweat
6
Kemasan
Kratingdaeng Energy Drink Kratingdaeng-S Energy Drink Minuman Lain Teh Cair Tehbotol Jasmine tea NU Green tea
Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik
-
0,00
0,00
0,00
-
0,02
0,00
0,00
-
0,02
0,00
0,00
-
0,02
0,00
0,00
-
0,02
0,00
0,00
-
0,35
136,36
169,09
-
0,35
136,36
169,09
Tetrapack
-
0,12
0,00
0,00
Tetrapack
-
0,12
0,00
0,00
Botol Plastik
-
0,40
0,00
0,00
Botol Plastik
-
0,40
0,00
0,00
Botol Kaca
-
3,33
-
-
Botol Kaca
-
3,33
-
-
-
1,47
-
-
-
0,67
-
-
-
3,33
-
-
-
3,33
-
-
-
1,33
-
-
Tetrapack
-
-
-
45,20
Botol Plastik
-
-
-
0,00
Botol Kaca Botol Kaca Botol Kaca Botol Kaca Botol Kaca
Lampiran 2 Lanjutan No 7
Kategori JoyTeaGreenTea Honey Lemon JoyTeaGreenTea Jasmine NutriSari Golden Flower Frestea Markisa Frestea Apel Tehbotol Jasmine Tea Less Sugar C2 Lemon Frestea Jasmine Fruittea HOT C2 Apel Frestea Lemon JoyTeaGreenTea JasmineLoSugar Frestea Green Fruittea Apple Fruittea Blackcurant Fruittea Strawberry Fruittea Fussion Fruittea Extreme Fruittea WOW Fruittea Guava NU Green tea Madu TEAZ Iced Tea Honey Lemon Teh Rio Teh Gelas Green tea Mountea Apel Mountea Stroberi Mountea Jambu MounteaBlakcunt
Kemasan Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Cup Plastik Cup Plastik Cup Plastik Cup Plastik Cup Plastik CupPlstik
Kandungan Vitamin per 100 mL A B6 B9 C -
-
-
0,00
-
-
-
0,00
-
-
-
0,00
-
-
-
0,00
-
-
-
0,00
-
-
-
10,04
-
-
-
0,00
-
-
-
0,00
-
-
-
5,02
-
-
-
0,00
-
-
-
0,00
-
-
-
0,00
-
-
-
0,00
-
-
-
0,00
-
-
-
0,00
-
-
-
0,00
-
-
-
0,00
-
-
-
0,00
-
-
-
0,00
-
-
-
25,60
-
-
-
9,14
-
-
-
0,00
-
-
-
0,00
-
-
-
0,00
-
-
-
0,00
-
-
-
0,00
-
-
-
0,00
-
-
-
0,00
Lampiran 3 Kandungan Mineral (Na, K dan Ca) pada Minuman Komersial No
Kategori
1
Susu Cair Indomilk Es Krim Vanila Indomilk Coklat Indomilk Stroberi HiLo School VegiBeri Frisian Flag Cool-Choco Indomilk Susu UHT Stroberi Ultra Milk Susu UHT Coklat Frisian Flag Cool-Strawberry Indomilk Susu UHT Coklat HiLo Teen Chocolate Indomilk Kids Susu UHT Coklat YES! Fruity Apel YES! Fruity Tutti Fruity YES! Fruity Stroberi YES! Fruity Jeruk YES! Fruity Anggur Indomilk Melon Calpico Original Calpico Stroberi dan Blackcurrant Nestle Bear Brand Susu Steril Nestle Bear Brand Gold dengan Sari Teh putih Nestle Bear Brand Gold dengan Sari Malt putih Mimi Susu UHT Rasa Stroberi Indomilk Kids Susu UHT Vanila Indomilk Kids Susu UHT Stroberi Ultra Milk Susu UHT Stroberi VitaMilk Prebiotik Coklat VitaMilk Prebiotik Stroberi Diamond Milk Rasa Stroberi Diamond Milk Rasa Coklat Indomilk Susu UHT Vanilla Frisian Flag Low Fat High Ca Californian Strawberry Frisian Flag Low Fat High Ca Belgian Chocolate Frisian Flag Low Fat High Ca French Vanilla Mimi Susu UHT Rasa Stroberi Mimi Susu UHT Rasa Vanila Mimi Susu UHT Rasa Coklat Indomilk Kids Susu UHT Rasa Vanila Diamond Milk Minuman Susu Rasa Sereal Coklat
Kemasan
Kand Mineral per 100 mL Na K Ca
Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Tetrapack Tetrapack Tetrapack Tetrapack Tetrapack Tetrapack Tetrapack Tetrapack Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Kaleng
84,62 82,05 41,03 0,00 0,00 37,50 22,50 36,84 45,00 110,00 120,00 22,22 22,22 22,22 22,22 22,22 46,15 22,22 22,22 60,85
0,00 92,31 0,00 0,00 0,00 0,00 160,00 126,32 0,00 150,00 0,00 33,33 33,33 33,33 27,78 33,33 0,00 0,00 0,00 0,00
0,99 0,99 303,20 91,00 84,20 95,15 99,79 76,12 300,00 304,48 126,87 126,87 126,87 126,87 126,87 97,59 0,00 0,00 0,00 108,74
Kaleng
46,43
0,00
108,74
Kaleng
46,43
0,00
213,14
Tetrapack Tetrapack Tetrapack Tetrapack Tetrapack Tetrapack Tetrapack Tetrapack Tetrapack
36,00 0,00 0,00 24,00 52,78 0,00 40,50 40,00 80,00
168,00 0,00 0,00 176,00 0,00 0,00 197,50 200,00 0,00
182,69 334,96 91,36 126,87 126,87 114,18 95,15 76,12 152,24
Tetrapack
52,00
140,00
170,36
Tetrapack
56,00
164,00
159,20
Tetrapack
60,00
160,00
97,76
Tetrapack Tetrapack Tetrapack
38,00 46,00 38,00
128,00 172,00 160,00
122,92 80,52 106,57
Tetrapack
20,00
196,00
121,79
Tetrapack
56,00
176,00
91,36
Lampiran 3 Lanjutan No 1
2
3
Kategori Diamond Milk Minuman Susu Rasa Sereal Stroberi Diamond Milk Minuman Susu Rasa Sereal Indomilk Pasteurised Milk Fresh Milk Full Cream Indomilk Pasteurised Milk Fresh Milk Full Cream Chocolate Diamond Pasteurised Chocolate Milk Diamond Pasteurised Farm Fresh Milk Susu Bubuk Pop Ice Grape Pop Ice Strawberry Pop Ice Durian Pop Ice Mango Pop Ice Capucino Pop Ice Coffee Moccacino Pop Ice Avocado Pop Ice Soursup Pop Ice Melon Pop Ice Milk Chocolate Pop Ice Lychee Pop Ice Chocolate Pop Ice Vanilla Blue Pop Ice Bubble Gum Dancow full cream milk powder instant Dancow full cream milk powder instant coklat Pop Ice Coffee Vanilla Latte Jus Buah dan Sayur Cair Country Choice Jus Goji Berry Happy Jus Grape Pulpy Tropical Pulpy Orange Country Choice Jus Mangga Original Love Juice Orange Original Love Juice Pomegranate Original Love Juice Guava NutriSari Dragon Fruit Buavita 2Go Apple Passion Buavita 2Go Melon Crush Buavita Jus Mangga Buavita Jus Jeruk Mandarin Buavita Jus Jeruk
Kemasan
Kand Mineral per 100 mL Na K Ca
Tetrapack
40,00
196,00
60,90
Tetrapack
36,00
200,00
91,34
Tetrapack
0,00
0,00
114,18
Tetrapack
0,00
0,00
114,18
Tetrapack
40,00
0,00
95,15
Tetrapack
40,00
0,00
133,21
Sachet Sachet Sachet Sachet Sachet Sachet Sachet Sachet Sachet Sachet Sachet Sachet Sachet Sachet
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2,67
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 76,00
Sachet
51,35
0,00
184,86
Sachet
0,00
0,00
207,27
Sachet
0,00
0,00
0,00
Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik
7,33 14,00 4,00 8,00 21,21 8,33
0,00 30,00 8,00 8,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Botol Plastik
11,67
0,00
0,00
Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Tetrapack Tetrapack Tetrapack
10,00 8,00 18,00 46,00 34,00 36,00 7,20
20,00 26,00 112,00 28,00 60,00 20,00 0,00
6,08 18,28 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Lampiran 3 Lanjutan No
Kategori
Kemasan
3
Buavita Jus Leci Buavita Jus Sirsak Buavita Jus Apel Country Choice Jus Apel Country Choice Jus Jeruk NutriSari Pomegranate ABC Leci Country Choice Jus Jambu biji NutriSari Cucumber Lime NutriSari Fruits and Vegetables Mix NutriSari Kiwi Latte NutriSari Kiwi Capri-Sonne Apple Capri-Sonne Strawberry Capri-Sonne Orange Capri-Sonne Grape Capri-Sonne Peach Happy Jus Apple Happy Jus Orange Happy Jus Apple Berry Happy Jus Cherry-B Mr. Jussie Fruity Leci Mr. Jussie Fruity Anggur Jus Buah dan Sayur Bubuk NutriSari Florida Orange Manis Asam Nutrisari Guava Nutrisari Sweet Mango Marimas Jeruk manis Marimas melon Segar sari Jeruk manis Segar sari Jeruk Nutrisari Minuman Berasa Berbasis Air Soda Kalori Sprite Coca Cola Fanta Strawberry Pepsi Blue Pepsi 7UP Root Beer Mirinda Pepsi Twist A&W Sarsaparila TEBS Tea with Soda
Tetrapack Tetrapack Tetrapack Tetrapack Tetrapack Tetrapack Tetrapack Tetrapack Tetrapack
Kand Mineral per 100 mL Na K Ca 7,33 0,00 0,00 14,00 30,00 0,00 4,00 8,00 0,00 8,00 8,00 0,00 6,00 0,00 0,00 12,00 0,00 0,00 28,00 0,00 0,00 7,60 0,00 0,00 5,00 0,00 0,00
Tetrapack
15,00
0,00
0,00
Tetrapack Tetrapack Pack Pack Pack Pack Pack Tetrapack Tetrapack Tetrapack Tetrapack Tetrapack Tetrapack
17,50 42,50 17,50 15,00 20,00 15,00 17,50 15,00 22,50 22,50 22,50 22,50 33,33
0,00 62,50 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 76,50 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 38,06 38,06 38,06 38,06 0,00
4
5
Sachet Sachet Sachet Sachet Sachet Sachet Sachet Sachet
8,00 10,00 15,00 0,00 0,00 12,50 15,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
16,00 19,00 19,00 0,00 0,00 0,00 0,00 19,00
Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Kaca Kaleng Kaleng Kaleng Kaleng
12,00 5,20 8,00 15,15 15,15 10,00 0,00 0,00 15,15 9,39 37,88
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Lampiran 3 Lanjutan No 5
6
7
8
Kategori Schweppes Air Tonik Schweppes Rasa Jahe F&N Sarsi F&N Kopi Soda F&N Air Tonik Green SANDS Recharge Redberry Green SANDS Original Fanta Fruitpunch Fanta Orange AJE Big Cola AJE Big Strawberry AJE Big Orange AJE Big Lemon Pepsi (KFC) Pepsi Blue (KFC) Mirinda (KFC) 7Up (KFC) Minuman Berasa Berbasis Air Soda Non Kalori Sprite Zero Coca Cola Zero Schweppes Air Soda Minuman Berasa Berbasis Air Isotonik Pocari sweat Myzone lychee lemon Myzone orange lime isotonik Myzone apple guava Myzone passion fruit Z porto Lemon Z porto Orange Fatigon Hydro Original Coco Water Fatigon Hydro Coco Orange Powerade Isotonik Rasa Grapefruit-Lemon Powerade Isotonik Rasa Orange Vit C Minuman Lain Teh Cair Tehbotol Jasmine tea NU Green tea Joy Tea Green Tea Honey Lemon Joy Tea Green Tea Jasmine NutriSari Golden Flower Frestea Markisa Frestea Apel TehJasmineTeaLessSugar
Kemasan Kaleng Kaleng Kaleng Kaleng Kaleng
Kand Mineral per 100 mL Na K Ca 4,55 0,00 0,00 6,06 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Kaleng
3,20
0,00
0,00
Kaleng Kaleng Kaleng Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Cup Kertas Cup Kertas Cup Kertas Cup Kertas
6,00 7,58 4,55 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Botol Plastik Botol Plastik Kaleng
36,00 8,00 7,58
0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00
Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik
45,00 22,00 22,00 22,00 22,00 48,48 54,55
0,00 19,00 19,00 19,00 19,00 22,73 25,76
0,00 9,13 9,13 9,13 9,13 0,00 0,00
Tetrapack
44,00
108,00
4,80
Tetrapack
48,00
104,00
4,80
Botol Plastik
30,40
17,20
15,20
Botol Plastik
30,00
26,80
4,00
Tetrapack Botol Plastik
10,00 4,00
0,00 0,00
0,00 0,00
Botol Plastik
11,20
0,00
0,00
Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik
11,33 18,18 0,40 0,40 11,20
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00
Lampiran 3 Lanjutan No 8
Kategori C2 Lemon Frestea Jasmine Fruittea HOT C2 Apel Frestea Lemon Joy Tea Green tea Jasmine Less Sugar Frestea Green Fruittea Apple Fruittea Blackcurrant Fruittea Strawberry Fruittea Fussion Fruittea Extreme Fruittea WOW Fruittea Guava NU Green tea Madu TEAZ Iced Tea Honey Lemon Teh Rio Teh Gelas Green tea Mountea Apel Mountea Stroberi Mountea Jambu Mountea Blackcurrant
Kemasan Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik
Kand Mineral per 100 mL Na K Ca 30,00 0,00 0,00 15,00 0,00 0,00 18,33 0,00 0,00 32,50 5,00 0,00 0,40 0,00 0,00
Botol Plastik
8,00
0,00
0,00
Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Botol Plastik Cup Plastik Cup Plastik Cup Plastik Cup Plastik Cup Plastik Cup Plastik
12,20 22,40 22,40 22,40 22,40 22,40 18,33 22,40 4,00 6,00 17,50 7,89 63,89 36,11 30,56 25,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 10,53 0,00 0,00 0,00 0,00
0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00