ARTIKEL
Profil Peneliti Badan Litbang Kesehatan dalam komputasi Unit Komputasi - Badan Litbang Kesehatan Oleh dr. Zainul Bakri, M.Sc.; Syahrudji Naseh, Dip.Med. Stat.
Pendahuluan alam rangka memberi dukungan terhadap pembangunan kesehatan, Badan Litbang Kesehatan dituntut untuk terus menerus memberi dukungan informasi bagi pelaksana program Departemen Kesehatan. Kualitas dan informasi yang disampaikan diantaranya sangat ditentukan oleh kualitas peneiiti di lingkungan Badan Litbang Kesehatan. Kualitas peneiiti bukan saja ditentukan oleh pendidikan formal yang dilalui sebelum mulai bekerja, tetapi juga dipengaruhi oleh pembinaan, pengalaman dan masukan lainnya selama bekerja di Badan Litbang Kesehatan. Pembinaan terus menerus dan atasan atau tenaga yang lebih berpengalaman, pelatihan atau pendidikan lanjutan, kesempatan untuk mengikuti pertemuan penting, penghargaan sesuai dengan luaran yang dihasilkan, kesempatan untuk terlibat dalam kegiatan strategis dan sebagainya akan memberikan masukan yang akan menambah kemampuan peneiiti. Faktor lain yang juga berperan adalah sarana pendukung dan faktor lingkungan.
B
asaan statistisi dan jangkauan analisis yang dilaksanakan, tidak dapat disangkal lagi bahwa komputer sangat membantu peneiiti dalam melaksanakan pekerjaannya sejak awal sampai dengan akhir penelitian. Dengan demikian dalam upaya untuk meningkatkan mutu penelitian, salah satu sisi yang perlu diperhatikan adalah sampai sejauh mana ketrampilan peneiiti memanfaatkan komputer secara lebih mandiri untuk meningkatkan mutu penelitiannya. Dalam usaha tersebut perlu diketahui teriebih dahulu keadaan saat ini baik kuantitas maupun kualitas. Data yang dikumpulkan diharapkan dapat memberi gambaran status ketrampilan peneiiti saat ini dan dapat memberi masukan untuk langkah selanjutnya. Metodologi Suatu angket sederhana telah dikembangkan dan disebarkan sejak 23 September 1993 kepada seturuh peneiiti dan calon peneiiti diseluruh Pusat Penelitian dalam lingkungan Badan Litbang Kesehatan.
Dalam waktu yang sama, teknologi komputasi terus berkembang, kemajuan dalam bidang ini memungkinkan peneiiti untuk melakukan penelitian lebih cepat dan ruang lingkup yang lebih luas. Kemudahan penggunaan komputer memungkinkan peneiiti melakukan kegiatan lebih mandiri mulai dan tahap awal, selama kegiatan penelitian, sampai dengan tahap akhir dalam menyampaikan hasil penelitiannya.
Responden adalah peneiiti, atau calon peneiiti (golongan Ill/a keatas yang belum mempunyai jabatan fungsional) dari seluruh Pusat Penelitian dalam lingkungan Badan Litbang Kesehatan yang diperkirakan berjumlah 279 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan formulir isian yang diisi sendiri langsung oleh peneiiti. Angket yang telah selesai diisi, dikembalikan langsung ke Unit Komputasi Badan Litbang Kesehatan.
Terlepas dan penguasaan substansi penelitian, ditambah lagi dengan pengu-
Angket tersebut dikembangkan dengan pengisian diperkirakan menghabiskan wak-
14
Media Litbangkes Vol. IV No. 03/1994
ARTIKEL tu 5 menit. Hasil dari angket ini sangat subyektif dan belum dapat memberikan gambaran sebenamya, tetapi diharapkan dapat member! gambaran secara umum pada tahap awal. Angket ini diharapkan dapat menjawab beberapa pertanyaan seperti berikut ini:
pan tertinggi berasal dari peneliti di lingkungan Puslitbang Farmasi (76.19%) dan Puslit Ekologi Kesehatan (73.21%). label 1. Unit kerja responden
Aanlah
» Sampai seberapa jauh pemakai dalam hal ini peneliti menggunakan komputer secara langsung tanpa meminta pihak lain (misalnya 'bagian pengdahan data', operator komputer, juru ketik, ahli statistik, peneliti yang lebih muda dan sebagainya). * Piranti lunak apa saja yang digunakan. » Berapa banyak waktu kerja penelitian atau keteriibatan dalam penelitian yang dilaksanakan dengan bantuan komputer. » Komputer dimana saja yang pemah digunakan. « Sampai seberapa jauh yang bersangkutan mendapat kesempatan mengikuti suatu pelatihan (pelatihan metodologi riset, pelatihan khusus menggunakan komputer, pendidikan formal S1/S2/S3 dsb) dimana sebagian atau seluruh kegiatan tersebut dilaksanakan dengan bantuan komputer. * Kalau pemah mengikuti, piranti lunak apa saja yang digunakan. * Sampai seberapa jauh keinginan yang bersangkutan untuk mengikuti pelatihan komputer, dan pelatihan apa saja. * Disamping itu yang bersangkutan diminta untuk menyumbangkan saran baik secara umum maupun khusus dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan peneliti di lingkungan Badan Litbang Kesehatan. Analisis dilakukan untuk mendapatkan gambaran pada saat ini. Sumber data lain yang digunakan adalah data dasar kepegawaian Badan Litbang Kesehatan. Hasil Dari seluruh angket yang telah disebarkan kepada peneliti maupun calon peneliti, sebanyak 141 (50.54%) telah diterima kembali oleh Unit Komputasi - Badan Litbang Kesehatan. Unit asal responden terbanyak berasal dari Puslit Ekologi Kesehatan yaitu 41 orang atau 29.08% dari seluruh responden (label 1). TanggaMedia Litbangkes Vol. IV No. 03/1994
Puslttbang Giri
IS
24.19%
62
100%
Pustttbang Pelavanan Kewhrtan
26
50.98%
51
100%
PusHt Ekologi Kesthatan
41
73.21%
56
100%
PinHbang Farmasi
32
7619%
42
100%
Puslit Penjaldt Mcnular
11
29.73%
37
100%
16
51.61%
31
100%
141
50.54%
Pmllt Petiyaktt Tidak Menular
100%
*) tennasuk calon penebti
Hasil menunjukkan jumlah angket yang dikirimkan kembali relatif kecil. Hal ini mungkin disebabkan oleh: » Form angket tidak sampai pada peneliti. • Form angket sampai pada peneliti, tetapi kemudian tidak sempat diisi/ dikirim kembali. » Peneliti merasa tidak perlu berpartisipasi dalam kegiatan, karena yang bersangkutan/kelompok/lingkungannya tidak menemukan masalah tersebut dalam kegiatan sehari-hari. • Peneliti tidak menaruh perhatian akan masalah yang berkaitan dengan masalah sumber daya manusia Badan Litbang Kesehatan. Calon responden yang belum tercakup dalam pengumpulan data akan dikirim ulang untuk melengkapi data dasar yang akan dikaitkan dengan data base kepegawaian. label 2. Distribusi responden Responded
<30
12
66.7%
6
33.3%
31-35
26
70.3%
11
29.7%
36-40
21
43.8%
27
56.3%
41-45
31
42.5%
42
57.5%
46-50
19
48.7%
20
51.3%
51-55
16
50.0%
16
50.0%
56-60
8
50.0%
8
50.0%
ARTIKEL 61+
50.0%
50.0%
Pria
61
44.9%
75
55.1%
Wanfta
75
56.0%
59
44.0%
IIL'a
48
57.1%
36
42.9%
Wb
20
43.5%
26
56.5%
ffl/c
25
54.3%
21
45.7%
m/d
9
29.0%
22
71.0%
IV/a
13
52.0%
12
48.0%
IV/b
7
50.0%
7
50.0%
rv/c rv/d
4
50.0%
4
50.0%
4
57.1%
3
42.9%
IV/e
2
33.3%
4
66.7%
Partisipasi responden yang termasuk golongan umur yang lebih muda cenderung lebih banyak dari pada yang tua menurut jenis kelamin, responden perempuan lebih banyak dari pria. Pada golongan III cenderung lebih banyak dari golongan IV. Informasi dari angket yang berhasil dikumpulkan masih mengandung penyimpangan dari keadaan sebenamya dimana: * peneliti yang merasa sudah tahu cukup banyak dalam komputasi merasa tidak perlu mengisi angket ini; » dilain pihak peneliti yang sangat berminat dalam masalah komputasi dan kemungkinan belum begitu menguasai teknologi komputasi sebagian besar mengisi angket ini; * peneliti yang tidak berminat dalam pengembangan komputasi mungkin enggan mengisi angket ini; * peneliti yang merasa tidak perlu terlibat dalam masalah komputasi tidak mengisi angket; * dan kemungkinan penyimpangan lainnya. Dari sejumlah 141 peneliti 21 orang (14,8%) di antaranya tidak pemah memakai komputer secara langsung. Hal ini kemungkinan karena: » yang bersangkutan kurang berminat menggunakannya secara langsung, 16
•
atau dalam pekerjaan penelrtian, yang bersangkutan tidak begitu memerlukannya, • atau tidak mendapat kesempatan menggunakannya, » atau pelaksanaannya cukup dikerjakan oleh anggota tim lain, peneliti muda, atau tenaga penunjang lainnya dan sebagainya. Dari 21 peneliti, sebanyak 3 orang pernah mengikuti pelatihan dengan menggunakan komputer dan 19 orang ingin atau masih ingin mengikuti pelatihan komputer. Sebagai peneliti sebenamya mereka diharapkan menggunakan komputer secara langsung dan bekerja lebih mandiri. Banyak kemudahan yang bisa dimanfaatkan dalam penggunaan piranti lunak yang dapat digolongkan sebagai berikut:
» Piranti lunak pengolah kata (Word Processor) sangat membantu untuk menyusun dokumen, usulan, laporan akhir, dan sebagainya. » Piranti lunak tembar kerja (Spreadsheet) akan membantu misalnya dalam menyusun rencana biaya, sehingga dapat disusun biaya yang layak dan sistimatis dalam waktu relatif singkat. Pada tahap akhir piranti ini membantu membuat grafik sehingga memudahkan pembaca dalam memahami hasil penelitiannya. • Piranti lunak pengelola data (Data Base Management) akan membantu dalam merekam data yang dikumpulkan, pemeriksaan data, penelusuran data dan sebagainya. • Piranti lunak statistika (Statistics) membantu peneliti dalam pengolahan data dan analisis. • Dan banyak piranti lunak lainnya yang tidak termasuk dalam golongan diatas. Piranti lunak dalam golongan yang sama dikeluarkan oleh pihak yang berbeda dengan kelebihan dan kekurangannya, pemakai tinggal memilih yang sesuai dengan selera masing-masing. Dari 120 peneliti yang pemah menggunakan langsung komputer, hampir seluruhnya menggunakan piranti lunak Media Lftbangkes Vol. IV No. 03/1994
ARTIKEL pengolah kata dimana sebagian besar menggunakan WordStar. Beberapa peneliti sudah menggunakan Amipro dan Microsoft Word for Windows. Sekitar separuh menggunakan piranti lunak statistik dan juga separuh menggunakan 'data base management1 (pengelola data).
kan sebagian besar bantuan komputer (diatas 75%). Perkiraan pemakaian komputer ini sangat subyektif, tetapi secara umum dapat memberikan gambaran sampai seberapa jauh keterlibatan penggunaan komputer dalam penelitiannya.
Tabel 3. Penggnnaan paket piranti lunak (N=120)
Tabel 4. Perkiraan % waktu pemakaian komputer dalam penetttian i; ::: :;!:;?;.;- J'«*b**». § | | | g ^.Jn^:: %.*;* | :«& - : | ' i
9 41 40 29
24.0%-
Tidak menjawab
1
0.8%
Junuah
120
100%
76-100% Pengolah kata
118
98.3%
Lembar kerja
41
33.9%
Pengelola data
61
50.4%
Statistik
62
51.2%
Paket binnya
45
37.2%
Jenis piranti lunak yang digunakan sangat bergantung pada lingkungan dimana yang bersangkutan bekerja. Banyak sekali ditemukan pengalaman dimana seseorang mendapat kesempatan mengikuti pelatihan/ pendidikan lanjutan yang menggunakan jenis piranti lunak tertentu pada saat yang bersangkutan kembali bekerja di unit kerjanya harus menggunakan piranti lunak yang lain yang biasa digunakan dalam lingkungannya. Hal seperti ini tidak dapat dihindari dan yang bersangkutan sebenamya hanya membutuhkan waktu yang singkat supaya dapat menyesuaikan dengan piranti lunak yang ada. Piranti lunak pada golongan yang sama walaupun dengan nama yang berbeda mempunyai cara penggunaan yang hampir sama. Dari hasil pengisian angket ditemukan penggunaan piranti lunak yang paling sering dipakai yaitu: * piranti lunak pengelola kata yang paling sering digunakan adalah Wordstar (94.2%), » piranti lunak tembar kerja yang paling sering digunakan adalah Lotus 123 (33.9%), * piranti lunak pengelola data yang paling sering digunakan adalah dBase (49.6%), * piranti lunak statistika yang paling sering digunakan adalah SPSS/PC+ (47.1%). Kira-kira dua pertiga dari 120 peneliti tersebut menggunakan waktu komputer 25-75% dari seluruh waktu antara penelitian, beberapa (9 orang) membutuhMedia Litbangkes Vol. IV No. 03/1994
51-75% 25-50%
<25%
7.4% 33.9% 33.9%
Faktor yang mempengaruhi sampai berapa jauh seseorang menggunakan komputer seperti diatas dipengaruhi bukan saja oleh pengetahuan akan kegunaan komputer tersebut tetapi juga oleh faktor lain diantaranya adalah keterjangkauan komputer tersebut terhadap yang bersangkutan. •
Beberapa komputer digunakan oleh cukup banyak pemakai, menyebabkan pemakai harus antri untuk mendapat kesempatan menggunakarmya. * Dilain pihak ada komputer yang berlokasi ditempat tertentu sehingga hanya digunakan oleh 1-2 pemakai saja. * Beberapa komputer yang mempunyai kemampuan terbatas, sehingga tidak bisa digunakan pengolahan data dengan jumlah kasus cukup besar. • Lokasi komputer cukup jauh dari ruang kerja, sehingga yang bersangkutan enggan memakainya. Lokasi komputer sangat menentukan kemudahan peneliti untuk menggunakan komputer. Peneliti yang dapat menggunakan komputer di ruang kerjanya ditemukan sebesar 47.5%, sebagian dapat menggunakan komputer di luar ruang kerjanya yaitu sebesar 46.7%. Pengamatan lebih lanjut menunjukkan bahwa 85.1% dari 120 peneliti tersebut menggunakan komputer di Badan Litbang 17
ARTIKEL Kesehatan yang berada baik di ruang atau di luar ruang kerjanya. Dari 120 peneliti, kira-kira separuhnya mempunyai komputer pribadi. Pengamatan atas lokasi komputer ini belum dapat mengamati kondisi, kecepatan atau daya tampung komputer yang digunakan.
(Server), yang dapat dijalankan langsung dari komputer terminal baik di Unit Komputasi maupun yang ada di Pusat Penelitian. Ruang kerja yang ada di dalam komputer terminal (hard disk) dapat dihemat karena hampir seluruh piranti lunak diletakkan di komputer induk jaringan bukan pada komputer terminal.
Tabel 5. Lokasi komputer
MUM
67
55.8%
Di rnang kerja
57
47.5%
Di luar ruang kerja
55
46.7%
DihiarBPPK
9
7.5%
Dari 140 peneliti, 72 orang (51.4%) pernah ikut pelatihan khusus atau pelatihan yang melibatkan komputer. Pelatihan statistik diikuti oleh 67.1% kelompok ini, berkesempatan mengikuti sebagian pelatihan pengolah kata (47.9%). Tabel 6. Jems Pelatihan (N=72) • : ' ,f™i* Piwmtt t**afc
Kebutuhan akan adanya komputer yang sesuai dengan kebutuhan sudah lama dirasakan, sehingga beberapa pemakai mencoba mencari dan menyisihkan dana untuk sedikit demi sedikit membeli seperangkat komputer. Beberapa pemakai bahkan dengan susah payah membeli sendiri, supaya pekerjaan yang tidak atau belum selesai dikerjakan di unit kerjanya bisa dilanjutkan di rumahnya. Komputer ini kemudian diatur hanya bisa dipakai oleh kelompok tersebut atau perorangan, kadang-kadang teknologi komputer tersebut sering sudah tertinggal dengan kebutuhan pada saat yang sama. Usaha untuk memperkecil jarak dan menyediakan komputer dengan kemampuan yang sesuai sebenamya sudah dirintis dengan dibangunnya LAN tahun 1987, tetapi tidak/ belum ada kesepakatan akan tindak lanjut baik dalam penyelenggaraan sehari-hari maupun pengelolanya. Dalam 2 tahun terakhir, Unit Komputasi mengelola 6 unit komputer dengan kemampuan yang memadai untuk digunakan oleh seluruh peneliti dari seluruh Pusat Penelitian. Unit komputer tersebut dirangkai dengan komputer yang ada di Pusat Penelitian dalam sebuah jaringan (LAN). Jaringan ini diharapkan tahap demi tahap tersebar lebih merata sampai pada kelompok peneliti. Piranti lunak yang sering dipakai disediakan dalam induk jaringan 18
i | xhaalafc
%
Pengolah kata
35
47.9%
Lembar kerja
13
17.8%
Pengelola data
21
28.8%
Statistik
48
67.1%
Paket lainnya
9
12.3%
Pelatihan yang baik bukan menggunakan contoh data yang mungkin sudah kedaluwarsa atau tidak sesuai dengan bidang yang dikuasai atau dihadapi oleh peserta, tetapi sebaiknya menggunakan data yang saat ini sedang dikerjakan oleh para peserta. Pelatihan harus direncanakan sedemikian rupa mempunyai tujuan dan lingkup yang jelas. Pelatihan yang dipaksakan setiap hari dan dilakukan dari pagi sampai sore merupakan suatu pemborosan. Disamping itu hasil dari pelatihan sangat ditentukan oleh mantan peserta pelatihan tersebut. Berdasar pengalaman dalam memberikan pelatihan, kursus yang relatif singkat yang menghabiskan waktu hanya 1-2 minggu bersangkutan belum menjamin yang langsung mahir menggunakan bahan yang pemah dilatih tersebut. Pembinaan pasca pelatihan sangat menentukan kualitas mantan peserta pelatihan tersebut. Pelatihan sebaiknya disusul dengan kegiatan pertemuan, konsultasi dan sebagainya. Kegiatan magang dalam jangka waktu tertentu juga merupakan pula salah satu pilihan setelah peserta mengikuti pelatihan. Pelatihan bukan satu-satunya masukan Media Lttbangkes Vol. IV No. 03/1994
ARTIKEL untuk menambah pengetahuan, tetapi sebaiknya ditambah dengan usaha penyebaran majalah atau buletin secara teratur membahas masalah-masalah yang sering ditemukan, kemajuan teknologi komputasi saat ini dan sebagainya merupakan pula suatu wadah untuk menambah wawasan peneliti. Pada tahun 1993/94 telah berjalan pelatihan lanjut untuk para peserta pelatihan metodologi riset di FKM Ul 1992/93 dan 1993/94. Dari 141 peneliti, 128 diantaranya (90.8%) diantaranya masih menginginkan pelatihan ketrampilan komputer. Jenis pelatihan yang diinginkan terbanyak adalah pelatihan statistik (67.1%). Ditemukan juga dari 49 peneliti yang pemah ikut pelatihan statistik, 38 orang (77.5%) diantaranya masih menginginkan jenis pelatihan yang sama.
Rekomendasi Pengamatan atas hasil angket dapat dijadikan bahan dasar untuk langkah selanjutnya. •
•»
»
• label 7. Jenis pelatihan yang diingmkan (N=128) Jtius Piranrt Luoak Pengolah kata
Jamfah
•HOiiCill
73
47.9%
Lembar kerja
65
17.8%
Pengelola data
64
28.8%
107
67.1%
21
12.3%
Statistik Paket lainnya
Dari hasil angket yang dikumpulkan terkesan bahwa banyak peneliti ingin ikut pelatihan hanya untuk ingin tahu bagaimana menggunakan piranti lunak tertentu, walaupun piranti lunak tersebut termasuk dalam golongan piranti lunak yang salah satunya sudah dikuasai. Peneliti masih ingin mempelajari Word Perfect padahal yang bersangkutan sudah menguasai Word Star, atau mempelajari SAS padahal yang bersangkutan sudah menguasai SPSS/PC*. Hal ini hanya akan membuang waktu, peneliti dari waktu ke waktu hanya berlatih sementara mungkin bahan pelatihan yang pemah diberikan selama pelatihan yang dimaksudkan sebagai penunjang kegiatan penelitiannya tidak tampak hasilnya atau kurang digunakan dalam kegiatannya. Media Litbangkes Vol. IV No. 03/1994
•
• »
Informasi dari setiap peneliti sangat berguna sebagai informasi tambahan data ketenagaan yang sudah ada dan perlu dimutakhirkan pada waktu waktu tertentu, untuk memantau potensi peneliti dari waktu ke waktu. Perlu usaha untuk mengoptimaikan penggunaan komputer baik yang saat ini ada di Unit Komputasi - Badan LJtbang Kesehatan maupun yang termasuk dalam LAN-nya (Local Area Network). Perlu usaha untuk memperluas LAN sampai mencapai setiap ketompok peneliti untuk memanfaatkan fasiiitas yang ada di Unit Komputasi-Badan Litbang Kesehatan. Perlu perencanaan peiaksanaan pelatihan yang baik dan menyeluruh termasuk pertemuan, konsultasi tindak lanjut dan sebagainya untuk jangka waktu menengah atau panjang untuk meningkatkan potensi peneliti. Menyebarkan informasi yang dirasakan perlu dan terkait dengan masalah komputasi melalui media yang ada atau media khusus, seminar dan sebagainya. Memperluas pengamatan terhadap penggunaan komputer oleh tenaga penunjang. Pengamatan atas penggunaan komputer oleh peneliti, perlu dilanjutkan untuk mengamati potensi statistisi peneliti.
19