Adalah Lebih Diberkati Memberi . . .
Claudia sedang risau.1 Perayaan terbesar tahunan akan tiba dan dia belum memiliki hadiah untuk diberikan kepada keluarga angkatnya. Dia adalah seorang mahasiswi pertukaran pelajar dari Eropa yang masih berjuang untuk membangun kembali kehidupannya setelah Perang Dunia II, bagi Claudia keluarga angkatnya yang kaya raya itu seperti telah memiliki segalanya yang setiap orang inginkan. Apa yang dapat anda berikan kepada orang yang telah memiliki segalanya? Keluarga angkatnya telah begitu baik dan murah hati kepadanya. Dia tahu di dalam perayaan berikutnya mereka akan memberikan banyak hadiah kepadanya seperti anak mereka sendiri. Apa yang dia harus berikan kepada orang yang semua kebutuhannya sudah tersedia dan dapat membeli untuk diri mereka sendiri apa pun yang mereka sukai? Hari besar itu semakin dekat dan dekat. Akhirnya, dua hari sebelumnya, Claudia tahu apa yang dia dapat lakukan. Dengan menumpangi sebuah bis kota, dia pergi ke pusat perbelanjaan yang
bagus dan membeli baju anak-anak yang paling bagus yang dapat ia beli dengan uangnya dan membungkusnya dengan kertas kado. Sambil meninggalkan toko itu, dia berjalan mendekati penjaga pintu dan bertanya, “permisi, apakah anda tahu dimana saya dapat menemukan tempat tinggal keluarga yang miskin?” Penjaga pintu itu menatap curiga dan berpaling. Kemudian Claudia mendekati seorang polisi. “Sebuah keluarga miskin? Anda jangan pergi ke sana, nona. Wilayah kota tersebut tidak aman. Pulanglah sekarang dan semoga liburan anda menyenangkan.”
New York City adalah kota yang sibuk setiap saat sepanjang tahun dan tanpa terkecuali dua hari sebelum hari libur besar. Claudia merasa sangat kesepian di antara para pembeli yang sibuk bergegas melewatinya. Dia mulai berjalan tanpa tahu ke mana selanjutnya dia harus pergi untuk menyelesaikan rencananya, khawatir jika dia akan gagal. Setelah beberapa saat, dia mendatangi jalan-jalan yang tidak sebaik yang pernah dia jalani sejak datang ke Amerika. Di sini, bangunan-bangunannya lebih kumuh; orang-orangnya tidak berpakaian bagus. Dia mendengar dentingan lonceng dan, dia lega melihat seorang pria dengan seragam merah membunyikan sebuah lonceng di samping sebuah ember persembahan Tentara Keselamatan. Dia tahu Tentara Keselamatan. Karena Tentara Keselamatan juga ada di Eropa. Dengan bimbang, malu, dan takut ditolak lagi, Claudia mendekati pria itu. “Permisi, apakah anda tahu dimana saya dapat menemukan keluarga yang miskin?” Pria itu, seorang kakek yang ramah, dapat merasakan ada banyak pertanyaan yang akan ditanyakan. Karena keramahannya, kata-kata Claudia, dalam Bahasa Inggris yang terbata-bata, terdengar pada telinga yang bersimpati. Petugas Tentara Keselamatan itu mengerti. “Ya, saya mengenal sebuah keluarga yang miskin. Sebenarnya, ada begitu banyak. Waktu tugas saya hampir habis. Jika anda dapat menunggu beberapa menit, saya akan membawa anda kepada salah satu keluarga miskin.” Setelah beberapa saat kemudian, pria itu memanggil taxi dan mengarahkannya ke bangunan rumah petak yang tinggi. Yang miskin tentunya. Claudia tidak pernah mengetahui kemiskinan seperti itu ada di Amerika. Petugas Tentara Keselamatan itu keluar dan membukakan pintu untuk Claudia. Claudia menggelengkan kepalanya. “Tidak. Saya mohon, anda harus memberikan hadiah ini kepada mereka. Bukan hak saya untuk memberikan ini kepada mereka. Tolong jelaskan: hadiah ini dari seseorang yang telah memiliki segalanya.” Sopir taksi itu mengantar Claudia ke rumah dengan selamat tetapi tidak mengambil bayaran tarif dari Claudia. Sebab sopir tersebut mendengar percakapan mereka tadi dan mengerti. Hari besar itu pun tiba. Dengan tumpukan hadiah yang bagus. Claudia, seperti yang dia perkirakan, menerima banyak hadiah yang sangat bagus. Ketika semua telah dibuka, dengan rasa malu, bimbang, dia mencoba menjelaskan dalam bahasa Inggrisnya yang tersendat-sendat, alasan mengapa dia tidak memberikan hadiah. “Saya mohon kalian mengerti. Saya ingin memberikan kalian hadiah yang sangat istimewa. Tetapi kalian sudah memiliki segalanya. Kalian tidak membutuhkan apa yang saya dapat berikan. Tidak ada yang dapat saya beli yang dapat menunjukkan rasa terima kasihku dari hatiku untuk semua yang kalian lakukan untukku. Sehingga, saya membeli baju anak-anak yang paling bagus yang saya dapat temukan dan memberikannya kepada keluarga yang sangat miskin. Mereka lebih membutuhkannya. Saya memberikannya atas nama kalian. Hadiah itu dari kalian.” Claudia menjelaskan bahwa rasa terima kasih dari keluarga yang miskin itu adalah untuk mereka, dan bukan untuk dia. Ini adalah hadiah Claudia untuk mereka, yang telah memiliki segalanya.
Keheningan menyelimuti ruangan itu. Air mata berlinang di dalam mata keluarga angkatnya. Keindahan hadiah kasihnya akan selalu dikenang setelah Claudia kembali ke rumahnya dan melanjutkan kehidupannya, sebab kasihnya telah menyadarkan mereka untuk “pergi dan melakukan hal yang sama” di tahun mendatang. Sebuah hati yang mengasihi, selalu ingin memberi. Rasa terima kasih atas kasih yang diterima terlihat di dalam memberi balasan.
Tetapi apakah yang anda berikan kepada orang yang telah memiliki segalanya? Yahuwah memiliki segalanya. Pada kenyataannya, Dia adalah sumber segalanya! Apakah yang dapat diberikan oleh seorang manusia kepada Penciptanya sementara segala-galanya adalah milikNya? Yahuwah Sendiri telah mengatakan kepada kita tentang jenis hadiah yang Dia paling hargai: Ibadah yang murni dan yang tak bercacat di hadapan Yahuwah, Bapa kita, ialah mengunjungi yatim piatu dan janda-janda dalam kesusahan mereka, dan menjaga supaya dirinya sendiri tidak dicemarkan oleh dunia. (Lihat Yakobus 1: 27). Yahuwah tidak membutuhkan sebuah baju baru. Dia tidak perlu menggunakan sebuah buku, sebuah jam tangan atau gadget terbaru. Hadiah-hadiah yang Yahuwah hargai adalah hadiah-hadiah yang akan Dia berikan jika Dia ada di atas bumi : mengasihi, perbuatan-perbuatan baik; kata-kata menghibur dan mendorong semangat; makanan dan pakaian untuk mereka yang membutuhkannya; kebenaran-kebenaran sorgawi untuk jiwa yang lapar. “Sesungguhnya, Aku berkata kepadamu, segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.” (Matius 25: 40, NKJV)
Segala sesuatu yang dilakukan untuk mengurangi penderitaan atau ketidaktahuan orang lain diterima oleh Yahuwah sebagai sebuah hadiah pribadi, yang diberikan kepada Dia. Yahushua berkata: “Sesungguhnya barangsiapa memberi kamu minum secangkir air oleh karena kamu adalah pengikut Kristus, ia tidak akan kehilangan upahnya” (Markus 9: 41, NKJV) Bahkan mengurangi rasa haus seseorang, diterima sebagai sesuatu yang dilakukan untuk Yahuwah! Alasannya sederhana: Yahuwah dan Yahushua merasakan segala yang dirasakan oleh anak-anak duniawi Mereka. “Sebab Imam Besar yang kita punya, bukanlah imam besar yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita, sebaliknya sama dengan kita, Dia telah dicobai.” (Ibrani 4:15, KJV) Oleh karena itu, jika seseorang menderita kelaparan, Yahuwah merasakan kepedihan rasa lapar juga. Sebuah pemberian makanan yang dapat menolong dari rasa sakit yang dirasakan oleh orang yang lapar akan mengurangi rasa sakit yang Yahuwah rasakan ketika salah seorang dari anak-Nya menderita. Kata-kata pengharapan dan iman diperkatakan untuk memberi semangat jiwa yang gelisah dan tersakiti, meredakan rasa sakit emosional yang dirasakan oleh Yahuwah ketika salah satu anak-Nya sedang bersedih dan putus asa. Mungkin hadiah yang terbaik dari semuanya yang dapat diberikan adalah pengetahuan akan kebenaran. Banyak orang hidup dalam kesedihan dan kebutaan akan kesalahan dan takhayul. Dengan memberikan mereka hadiah kebenaran, sehingga mereka dapat bersukacita di dalam keselamatan Yahuwah dan diselamatkan masuk ke dalam kerajaan kekal-Nya, adalah sebuah hadiah istimewa yang dihargai oleh Bapa Sorgawi.
Hal ini penting bagi orang-orang yang menganut gereja rumah dan tidak memiliki struktur yang terorganisir untuk memberikan uang mereka untuk memahami prinsip-prinsip pengembalian persembahan perpuluhan dan persembahan khusus. WLC tidak menerima persembahan perpuluhan dan persembahan khusus dan jika seseorang tidak
bergabung dengan sebuah gereja, akan sulit untuk memahami apa yang harus dilakukan dengan dana tersebut. Ada sejumlah cara seseorang dapat mengembalikan kepada Yahuwah apa yang menjadi milik-Nya – bahkan jika seseorang itu menghadiri gereja rumah. Ada sebuah perbedaan antara persembahan perpuluhan dan persembahan khusus. Persembahan Perpuluhan diberikan kepada Yahuwah untuk tujuan memajukan pekerjaan-Nya di bumi, baik dalam menunjang hamba-hamba-Nya atau dalam penyebaran injil. Persembahan khusus, di sisi lain merupakan pemberian-pemberian yang diberikan kepada Yahuwah, sebagai ungkapan rasa syukur dan kasih. Pemberian-pemberian kasih ini mungkin terbagi dalam berbagai bentuk dan termasuk sesuatu yang lebih dari uang.
Persembahan Khusus Yahushua bukan hanya sekeedar Penebus kita saja. Dia juga adalah teladan di dalam hidup kita. Dia adalah guru terbaik di dunia, tetapi sebelum mengajarkan manusia tentang kebenaran keselamatan, Dia pertama-tama memenuhi kebutuhan jasmani manusia. Dia menyembuhkan penyakit-penyakit mereka, memberi penglihatan kepada yang buta, pendengaran kepada yang tuli, dan menolong orang yang kerasukan setan, dan keberanian bagi mereka yang lemah. Ketika dibutuhkan, Dia bahkan memberikan makanan untuk mereka! Setelah hati mereka dipenuhi rasa syukur, orang-orang tersebut akan lebih terbuka untuk mendengar firman kebenaran ilahi yang Ia ingin bagikan. Di dalam mengikuti teladan-Nya, adalah sangat diterima jika orang-orang percaya menggunakan persembahan mereka dalam mengurangi penderitaan yang ada di sekitar mereka. Alkitab penuh dengan teguran untuk menunjukkan kemurahan dan kebaikan bagi mereka yang membutuhkan. Beginilah firman Yahuwah semesta alam: Laksanakan hukum yang benar dan tunjukkanlah kesetiaan dan kasih sayang kepada masing-masing. Janganlah menindas janda dan anak yatim, orang asing dan orang miskin. (Lihat Zakharia 7: 9, 10). Jika anda mengenal seorang pria tua yang tidak memiliki cukup makanan untuk dimakan, sebuah pemberian makanan membantu dia di dalam kesusahannya, merupakan sebuah persembahan kasih yang senang diterima Yahuwah. Ini adalah kebiasaan orang Israel yang taat memberikan makanan kepada pengemis pada hari keenam di setiap minggu agar keinginan para pengemis itu terpenuhi dan mereka tidak mengemis di jam-jam kudus pada hari Sabat.
Jika ada seorang ibu berusaha untuk menunjang anakanaknya, dengan hadiah-hadiah mantel-mantel musim dingin dan sepatu boot untuk memenuhi kebutuhan khusus, hal itu merupakan sebagai persembahan yang berkenan kepada Yahuwah, sebab ketika kesusahan anak-anak duniawi-Nya dihiburkan, penderitaan-Nya bersama mereka juga dihiburkan. Hati Yahuwah yang penuh kasih selalu merasakan setiap kali ada penderitaan. Perhatian-Nya berfokus pada mereka yang membutuhkan, dan siapa pun yang bekerja untuk memenuhi kebutuhan tersebut, yang bekerja bersama Yahuwah dan pemberian-pemberian yang diberikan tersebut adalah persembahan sejati yang diberikan kepada-Nya. Siapa yang menaruh belas kasihan kepada yang lemah, memiutangi Yahuwah; yang akan membalas perbuatannya itu. (Lihat Amsal 19: 17.) Sebuah hadiah berbeda dengan sebuah pinjaman. Sebuah hadiah diberikan tanpa mengharapkan balasan. Pinjaman, di sisi lain, hanya dipinjamkan untuk jangka waktu tertentu dengan harapan bahwa pinjaman tersebut akan dikembalikan ke pemiliknya di kemudian hari. Itu tidak mungkin memiutangi Yahuwah. Dia adalah sumber dari segala pemberian yang murah hati. Persembahanpersembahan yang diberikan kepada orang miskin dan yang membutuhkan adalah dianggap oleh Yahuwah sebagai pinjaman. Dia akan memastikan bahwa pemberi tersebut tidak akan pernah dilupakan keinginannya, tetapi akan dikembalikan lebih dari apapun yang telah diberikan untuk membantu orang lain. Yahuwah bahkan tetap menghitung makanan dan keramahan yang diberikan untuk memberkati orang-orang kudus-Nya, dan akan memastikan pemberi tersebut menerima upah yang penuh. “Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin.” (Amsal 22: 9, KJV)
“Jangan kamu lupa memberi tumpangan kepada orang, sebab dengan berbuat demikian beberapa orang dengan tidak diketahuinya telah menjamu malaikat-malaikat.”2 Kata-kata ini tidak kehilangan kuasanya seiring berjalannya waktu. Bapa Sorgawi kita masih terus memberikan anak-anak-Nya kesempatan-kesempatan yakni berkat-berkat tersembunyi; dan mereka yang meningkatkan kesempatan-kesempatan ini menemukan sukacita yang besar. “Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas, maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari: dan . . . [Yahuwah] akan menuntun engkau senantiasa memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan.”3 Untuk hamba-hamba-Nya yang setia saat ini . . . [Yahushua] mengatakan, “barang siapa yang menyambut kamu, ia menyambut Aku, dan barangsiapa menyambut Aku, ia menyambut Dia yang mengutus Aku.” Tak ada perbuatan baik yang ditunjukkan dalam nama-Nya akan gagal untuk diakui dan dihargai. Dan di dalam kelembutan yang sama pengakuan . . . [Yahushua] bahkan termasuk kepada orang-orang paling lemah dan paling rendah dari keluarga . . [Yahuwah].4 Di dunia moderen kita, sangat mudah untuk begitu terbatas memandang sesuatu yang dimaksud dengan “persembahan perpuluhan dan persembahan khusus.” Adalah mudah untuk berpikir bahwa selain uang yang diberikan untuk menunjang sebuah organisasi, itu tidak dapat dihitung sebagai persembahan perpuluhan dan persembahan khusus. Namun hal itu tidak sesuai dengan Alkitab. Israel kuno adalah masyarakat petani: dimana sebagaian besar masyarakatnya adalah para petani, peternak dan penggembala. Persembahan perpuluhan dapat berupa hewan-hewan,
berbotol-botol minyak, bergantanggantang buah, berkantong-kantong gandum atau berbarel-barel tepung gandum. Persembahanpersembahan dapat berupa apa saja yang ingin diberikan kepada Yahuwah. Seorang wanita yang pandai dalam menjahit, dapat menyulam sepotong kain halus, atau menenun sesuatu menggunakan alat tenunnya. Ketika keluarganya pergi ke kemah suci untuk Hari Raya Pondok Daun, suaminya dapat membawa berkantong-kantong gandum sebagai persembahan perpuluhan menurut hasil ladangnya, tetapi wanita tersebut dapat juga membawa persembahan pribadi: sebuah pemberian kasih untuk menunjukkan rasa syukurnya kepada Yahuwah karena
berkat-berkat-Nya di sepanjang tahun. Karena tidak semua orang dapat bepergian setiap tahun ke Yerusalem untuk hari raya tersebut, uang saku juga diberikan kepada mereka yang karena alasan apapun, tidak dapat melakukan perjalanan tersebut. Persembahan perpuluhan yang kedua disimpan untuk tujuan memberi tumpangan kepada orang miskin untuk tinggal di dalam rumah untuk hari raya tahunan. Yahuwah peduli terhadap orang miskin, orang sakit dan yang lanjut usia. Dia membuat ketentuan bagi semua orang untuk berbagi di dalam berkat-berkat hari-hari raya. Mereka yang terlalu miskin untuk menanggung biaya perjalanan ke Yerusalem masih dapat menikmati berkat-berkat dari tuaian yang melimpah dan perayaan rohani tersebut dengan menerima tumpangan dari mereka yang berkelebihan. Dengan demikian, seluruh perekonomian orang Ibrani didasarkan pada kemurahan hati dan membantu orang miskin dan orang yang membutuhkan. Pemberian-pemberian tersebut, sekalipun bukan berupa uang, dianggap sebagai persembahan-persembahan dan diterima oleh Yahuwah sebagai pemberian yang diberikan kepadaNya. Siapa yang memberi kepada orang miskin tak akan berkekurangan, tetapi orang yang menutup matanya akan sangat dikutuki. (Amsal 28:27, KJV)
Persembahan Perpuluhan Tak seperti persembahan khusus, persembahan perpuluhan bukanlah sebuah hadiah yang diberikan kepada Yahuwah. Persembahan perpuluhan sudah menjadi milik-Nya! Dalam kenyataannya, segalanya adalah milik Sang Pencipta. Dia yang memiliki segalanya, sebab Dia yang membuat segalanya! Kembalilah kepada-Ku, maka Aku akan kembali kepadamu, firman . . . [Yahuwah] semesta alam. Tetapi kamu berkata: Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali? Bolehkah manusia menipu . . . [Yahuwah]? Namun kamu menipu Aku. Tetapi kamu berkata: dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau? Mengenai persembahan perpuluhan dan persembahan khusus. (Maleakhi 3: 7, 8, KJV) Yahuwah dengan murah hati mengijinkan kita menggunakan 9/10 dari segala yang Dia berikan kepada kita. Hanya satu permintaan-Nya yaitu bahwa kita harus mengembalikan 1/10 kepada-Nya. Ketika persembahan khusus merupakan pemberian yang diberikan karena kasih kepada Yahuwah, di dalam pribadi orang-orang kudus-Nya, persembahan perpuluhan adalah untuk tujuan memberitakan kebenaran-Nya di bumi. Hal ini dapat dilakukan dengan mendukung hamba-hamba-Nya secara langsung; baik berupa uang, makanan, atau apapun yang dapat mendukung pelayanan mereka di dalam memberitakan injil. Persembahan perpuluhan juga dapat dikembalikan di dalam beberapa cara lain. Setiap pengeluaran yang mendukung penyebaran kebenaran memenuhi syarat sebagai persembahan perpuluhan.
Termasuk pembelian Alkitab dan materi-materi rohani lainnya untuk dibagikan kepada yang lain. Mereka yang tidak memiliki alat-alat pencetak sendiri, dapat mengembalikan perpuluhan mereka dengan mencetak artikel-artikel yang berisi kebenaran di Kafe-kafe Internet dan memperbanyak artikel-artikel tersebut di tempat photo copy. Artikel-artikel ini dapat dibagi dengan yang lain. Toko Gratis WLC juga memiliki bagian Alat-alat Berbagi Kebenaran yang dapat juga berguna untuk menyebarkan kebenaran. Karya keselamatan dapat sangat maju jika semua orang yang memiliki persembahan perpuluhan akan menyerahkannya secara langsung ke dalam pekerjaaan untuk memajukan kebenaran di dalam lingkungan mereka sendiri. Yahuwah telah berjanji untuk memberkati dengan berlimpah-limpah orang yang mengembalikan kepada-Nya persembahan perpuluhan yang merupakan milik-Nya. Bawalah seluruh persembahan perpuluhan itu ke dalam rumah perbendaharaan, supaya ada persediaan makanan di rumah-Ku dan ujilah Aku, firman . . . [Yahuwah] semesta alam, apakah Aku tidak membukakan bagimu tingkap-tingkap langit dan mencurahkan berkat kepadamu sampai berkelimpahan. Aku akan menghardik bagimu belalang pelahap, supaya jangan dihabisinya hasil tanahmu dan supaya jangan pohon anggur di padang tidak berbuah bagimu, firman . . . [Yahuwah] semesta alam. Maka segala bangsa akan menyebut kamu berbahagia, sebab kamu ini akan menjadi negeri kesukaan, firman . . . [Yahuwah] semesta alam. (Maleakhi 3:10-12, KJV)
Yahuwah telah menjanjikan sebuah berkat yang luar biasa bagi semua orang yang percaya kepadaNya yang mengembalikan persembahan perpuluhan dan persembahan khusus kepada-Nya dengan tidak mementikan diri sendiri. Tak ada seorang pun yang merasa bahwa persembahan perpuluhannya terlalu sedikit untuk dihitung, atau bahwa pemberiannya tidak akan membawa perubahan. Yahuwah yang memberi pertumbuhan! (1 Korintus 3: 6, 7) Terlepas dari pekerjaan yang dilakukan oleh seseorang, atau banyaknya persembahan perpuluhan dan persembahan khusus yang ia kembalikan, Yahuwah melihat hati, dan sesuai dengan keinginan si pemberi, Dia yang memberi pertumbuhan. Pemberian yang sedikit, yang diberikan dari hati yang murni dan penuh kasih, di dalam iman, akan menerima upah yang lebih besar dari ratusan dollar yang diberikan dari sebuah dorongan usaha dan kebanggaan diri sendiri. Yahushua ingin memastikan setiap orang memahami maksud ini. Suatu hari, ketika seperti biasa Dia berada di dalam Bait Suci bersama dengan murid-murid-Nya, Yahushua mengangkat muka-Nya, Ia melihat orang-orang kaya memasukkan persembahan mereka ke dalam peti persembahan, Ia melihat juga seorang janda miskin memasukkan dua peser ke dalam peti itu. Lalu Ia berkata: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya janda miskin ini memberi lebih banyak dari pada semua orang itu. Sebab mereka semua memberi persembahannya dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya, bahkan ia memberi seluruh nafkahnya.” (Lukas 21: 1-4, NKJV) Orang kaya yang memberi banyak uang, memiliki sisa uang yang banyak. Janda miskin hanya memiliki dua peser untuk dipersembahkan. Namun dia memberi lebih dari semua yang memberi persembahan, karena dia “memberi seluruh nafkahnya.” Dengan kata lain, jumlah uang yang sedikit yang dia seharusnya gunakan untuk menopang hidupnya hari itu adalah yang dia persembahkan: dia memberikan semuanya.
Hasilnya, upahnya akan jauh lebih besar dari orang kaya yang memberi banyak, tetapi masih memiliki banyak sisa. Kelak di Sorga,
Juruselamat akan menunjukkan kepada janda miskin tersebut hasil dari pemberiannya yang tak mementingkan diri sendiri: para pekabar injil dan dokter diutus ke seluruh belahan dunia, rumah sakit dibangun, sekolah-sekolah dan rumah panti asuhan ditunjang. Apa yang dimulai seperti sebuah pemberian yang sedikit dengan dua peser, berkembang dan berkembang sampai itu membesar menjadi lautan kebajikan dan kemurahan yang besar, semua diilhami dan dibuat mungkin oleh teladan dari pemberiannya yang tidak mementingkan diri sendiri. Betapa besar upahnya kelak! Apa yang sedang ada di tangan anda? Apakah yang anda miliki untuk dikembalikan kepada Yahuwah? Bentuk dari pemberian kasih tidak menjadi masalah. Jumlah persembahan perpuluhan tidak membuat perbedaan. Semua yang dihitung adalah kasih yang mendorong pemberian tersebut. Yang terpenting dari semuanya adalah kerinduan untuk bekerja bersama Yahuwah di dalam menyebarkan kebenaran-Nya. Tidak ada pemberian sekecil apapun yang akan gagal menerima balasan yang berlimpah. Sesuatu yang sangat besar akan menjadi upah bagi semua orang yang memberi dari apa yang mereka miliki kepada Elohim.
1
Nama telah diganti untuk melindungi privasi.
2
Ibrani 13: 2.
3
Lihat Yesaya 58.
4
E.G. White, “The Reward of Hospitality”, Review & Herald, 28 Agustus 1913.