TUHAN MEMBERI HARAPAN
URAIAN PELAJARAN: Orang Majus adalah ahli perbintangan yang dipandang pandai dan bijak dari daerah Timur, kemungkinan dari daerah Persia. Pada kala itu, orang Majus tersebut melihat sebuah bintang di Timur yang menandai lahirnya seorang Mesias. Dengan rasa penasaran yang besar, mereka berjalan mengikuti bintang tersebut untuk mencari tempat lahirnya Sang Mesias. Mereka sangat yakin bahwa bintang itu menjadi petunjuk, di mana lahirnya Sang Mesias tersebut. Mereka datang jauh dari Timur untuk melihat dan menyembah Sang Mesias, yaitu Yesus (ayat 2). Mereka sangat bersukacita untuk bertemu Sang Mesias yang telah lahir tersebut. Berdasarkan informasi dari imam kepala dan ahli Taurat, tempat kelahiran Sang Mesias adalah di Bethelem, Tanah Yudea. Raja Herodes adalah penguasa Tanah Yehuda pada waktu itu (40SM). Ia mendengar bahwa orang-orang Majus datang ke tanah Yehuda untuk mencari Sang Mesias. Herodes merasa bahwa kekuasaannya akan terancam, sebab Sang Mesias bagi orang Yahudi berarti Raja yang akan memerintah bangsa Yahudi. Ia takut bahwa dirinya tidak akan menjadi raja atas bangsa Yahudi lagi. Ia tidak mau jika Sang Mesias itu menggantikan dirinya menjadi raja atas bangsa Yahudi. Oleh karena itu, Herodes mempunyai rencana yang tidak baik untuk membunuh Sang Mesias dengan berpura-pura mau menyembah-Nya. Ia menyuruh orangorang Majus untuk memberitahu kepada dirinya jika orang Majus telah menemukan Sang Mesias itu. Namun, rencana itu gagal karena orang-orang Majus itu mau mendengar peringatan lewat mimpi (band ayat 12). Pada akhirnya, orang-orang Majus itu menemukan Sang Mesias. Mereka sangat bersukacita dan sujud menyembah kepada-Nya. Mereka menyapa Maria dan Yusuf dengan rasa gembira, dan mengucapkan selamat atas kelahiran Sang Mesias. Dengan rela hati, mereka memberikan hadiah yang sangat indah dan bagus, berupa mas, kemenyan, dan mur. Mereka benar-benar bersukacita karena dapat bertemu dengan Sang Mesias, dan memberikan hadiah kepada-Nya. Hal yang menarik untuk dipelajari adalah kesetiaan orang Majus dalam mencari Sang Mesias. Mereka dengan setia dan gembira melakukan perjalanan yang sangat jauh untuk bertemu Yesus. Mereka tidak pernah mengeluh,
4 Januari 2015
ORANG MAJUS YANG SETIA Matius 2:1-12 Nilai Kristiani: Melalui cerita ini anak belajar untuk meneladani sikap setia orang Majus Pujian: Kidung Ceria 225 “Saya Mau Ikut Yesus”
Ayat Indah: “Dan engkau Bethlehem, tanah Yehuda, engkau sekali-kali bukanlah yang terkecil di antara mereka yang memerintah Yehida, karena dari padamulah akan bangkit seorang pemimpin, yang akan mengggembalakan umat-Ku Israel” (Matius 2:6). 9
meskipun mereka tentu merasakan udara panas, haus, lapar, dan letih. Namun, mereka tidak pernah memutuskan untuk menghentikan perjalanannya. Mereka dengan tekun dan setia mengikuti arah bintang sebagai penunjuk di mana Sang Mesias lahir. Bahkan, kesetiaan mereka juga diuji ketika harus melewati berbagai rintangan, seperti bertemu dengan sang raja besar orang Yahudi yaitu raja Herodes yang iri hati pada Yesus dan berniat membunuh-Nya. Meskipun mereka bertemu dengan raja yang tidak baik itu, tetapi mereka tetap setia untuk mencari Sang Mesias. Melalui kisah ini, anak dapat diajarkan untuk melihat kesetiaan orang Majus dalam perjalanannya mencari Sang Mesias dengan panduan bintang, juga kerelaan hati mereka dalam menghadapi rintangan selama perjalanan berlangsung.
KREATIVITAS PENYAMPAIAN CERITA: Cerita disampaikan dengan media gambar flanel atau bermain peran (role play) mengenai kisah orang Majus. Berikut ini urutan penyampaian ceritanya: 1. Mulailah menceritakan mengenai orang Majus yang melihat bintang di timur sebagai tanda adanya seorang Mesias lahir. Tunjukkan kepada anak perasaan gembira yang dirasakan oleh para orang Majus kala itu. Mereka sangat penasaran dan ingin cepat melihat bayi Mesias itu. Kemudian, mereka melakukan perjalanan untuk melihat Sang Mesias tersebut. Mereka mengikuti arah bintang tersebut. Mereka yakin bahwa bintang tersebut memberikan petunjuk di mana lahirnya Sang Mesias itu. 2. Ceritakanlah bahwa orang-orang Majus harus mengalami berbagai kesulitan dalam menemukan bayi Yesus. Mereka harus menempuh perjalanan yang sangat jauh menuju Bethelhem. Mereka harus merasakan udara yang sangat panas, kehausan, kelaparan, dan tentunya mereka sangat letih. 3. Selain itu, mereka juga harus menghadapi raja Herodes. Ia bersikap manis kepada para Majus. Tetapi, sebenarnya, ia berniat membunuh bayi Yesus. Ia berpesan kepada para Majus, jika mereka sudah berhasil menemukan tempat kelahiran Mesias itu agar lekas memberitahunya. Ia ingin menyembahnya juga, demikian alasannya kepada para Majus. 4. Ceritakan apa yang terjadi. Malaikat Tuhan yang mengingatkan para Majus agar tidak kembali pada Herodes. Mereka pun memilih mengambil jalan lain untuk kembali ke negerinya. 5. Ceritakanlah mengenai kesetiaan orang Majus. Orang Majus tetap setia untuk mencari Yesus meskipun diperhadapkan dengan berbagai kesulitan. Kesetiaan mereka tidak sia-sia. Pada akhirnya, ia menemukan bayi Yesus. Mereka sangat gembira. Sebagai ungkapan bahagianya, mereka mempersembahkan mas, kemenyan, dan mur, serta menyembah Yesus. 6. Tanyakan kepada anak, pernahkah mereka malas untuk pergi ke gereja karena mereka ingin menonton TV di rumah? Anak dapat mengenal Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat melalui ibadah setiap minggunya. Namun sayangnya, anak terkadang terhadang oleh berbagai tantangan seperti acara kartun di TV, rasa malas, rasa mengantuk, dan lainnya. Tolong anak untuk meneladani sikap orang Majus yang setia dalam melakukan perjalanan untuk bertemu Yesus dan beribadah kepada-Nya, sekalipun ada banyak kesulitan yang mereka hadapi.
TOKOH-TOKOH YANG DIPERSIAPKAN: 1. Tiga orang sebagai orang Majus. 2. Satu orang sebagai raja Herodes.
10
Orang Majus yang Setia
3. 4. 5. 6.
Satu orang sebagai Malaikat yang memberikan peringatan kepada orang Majus. Satu orang sebagai ibu Yesus (Maria). Satu orang sebagai ayah Yesus (Yusuf ) Pakailah atribut boneka sebagai bayi Yesus.
LABIRIN ORANG MAJUS DARI TIMUR Alat dan bahan yang dibutuhkan: 1. 1 Kertas buffalo 2. Alat tulis 3. Gunting
Langkah pembuatan: 1. Cetak dan gunting pola labirin yang tersedia 2. Bagikan kertas labirin kepada anak 3. Minta anak untuk mengisi labirin dengan tepat
Orang Majus yang Setia
11
11 Januari 2015
YOHANES PEMBAPTIS YANG RENDAH HATI Markus 1: 4-11 Nilai Kristiani: Anak dapat meneladani sikap Yohanes Pembaptis yang rendah hati dan bekerja dengan sungguh-sungguh. Pujian : Kidung Ceria 227 “Tanganku Hendak Ku Pakai”
Ayat Indah: “Aku akan membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus” (Markus 1:8). 12
URAIAN PELAJARAN: Kitab Markus dibuka dengan cerita Yohanes Pembaptis. Dalam Injil Lukas 1: 5-25 diceritakan bahwa Yohanes Pembaptis adalah anak dari Imam Zakharia dan Elisabeth. Yohanes tampil di padang gurun dan menyerukan pertobatan kepada banyak orang agar mereka tidak hidup dalam dosa. Baptisan yang dilakukan oleh Yohanes sebagai tanda pertobatan dan pengampunan dosa. Orang-orang diajak untuk bertobat, berbalik, dan mengarahkan diri kepada Allah, serta meninggalkan ilahilah lain. Selain sebagai tanda pertobatan, baptisan Yohanes juga dipahami sebagai pengampunan dosa. Mereka yang dibaptis akan dengan rendah hati mengakui dosa mereka, dan pada saat itulah mereka menerima anugerah Allah yakni pengampunan dosa. Kehadiran Yohanes membawa pengaruh yang luar biasa, baik di Yerusalem dan seluruh tanah Yudea. Karya Yohanes sangat menarik perhatian, sehingga banyak orang datang untuk dibaptis sambil mengakui dosa-dosanya. Yohanes adalah pribadi yang rendah hati dan sederhana. Meskipun banyak orang yang menjadi pengikutnya, tetapi ia tidak menampilkan sikap yang sombong. Hal ini dibuktikan melalui sikap hidupnya yang lebih memilih tinggal di padang gurun yang gersang, menggunakan pakaian dari jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit yang kala itu pakaian ini sangatlah sederhana. Serta ia hanya memakan belalang dan madu hutan yang jauh dari kesan makanan mewah. Busana yang dipakai Yohanes mengingatkan kita pada penampilan para nabi zaman Perjanjian Lama (band. 2 Raja-raja 2:8; Zakharia 13:4). Hal ini sangatlah berbeda dengan kehidupan para imam kala itu yang lebih senang untuk tinggal di Bait Allah dengan bangunan yang besar dan memakan makanan yang enak, serta menggunakan pakaian berupa jubah yang bagus sekali. Yohanes mengakui dirinya sebagai seorang perintis jalan, atau bisa disebut sebagai hamba yang mempersiapkan jalan bagi kedatangan Mesias. Selain itu, sikap rendah hati dirinya juga diperlihatkan melalui perkataannya bahwa ia bukanlah orang yang berkuasa. Dia mengatakan bahwa kelak akan datang seorang Pribadi yang lebih berkuasa dan Yohanes hanyalah hamba dari Pribadi yang berkuasa tersebut. Hal ini
dipertegas pada ayat 8: “... Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus.” Yohanes melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh. Bahkan, Yesus sendiri pun kala itu juga turut merasakan baptisan yang dilakukan oleh Yohanes kepada orang banyak. Pada saat itu, Yesus pun meminta agar Yohanes membaptisnya. Yohanes bingung sekali mengapa Yesus mau dibaptis olehnya. Namun, Yohanes tetap melakukan baptisan tersebut sebagai bentuk ketaatan pada kehendak Allah. Pada saat Yesus dibaptis itulah terdengar suara Allah “...Engkaulah Anak-Ku yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan” (ayat 11). Pernyataan Allah itu menunjukkan siapa diri Yesus, Dialah yang dipilih itu. Dialah Sang Mesias. Melalui cerita mengenai Yohanes pembaptis ini, anak diajak untuk meneladani sikap Yohanes Pembaptis yang rendah hati, tidak sombong, dan selalu bekerja dengan sungguh-sungguh untuk Allah.
KREATIVITAS PENYAMPAIAN CERITA: 1. Tanyakan kepada anak, pernahkah mereka tidak mengerjakan PR yang diberikan oleh ibu guru? Pernahkah mereka tidak mau pergi ke sekolah karena malas? 2. Tanyakan kepada anak , pernahkah mereka tidak mau meminjamkan salah satu dari lima pensil kepada teman mereka? Pernahkah mereka memiliki makanan dan minuman yang lebih dan tidak mau berbagi makanan dan minuman yang mereka miliki kepada teman mereka? 3. Ceritakan kepada anak mengenai pekerjaan Yohanes Pembaptis yang selalu membaptiskan banyak orang. Jelaskan juga mengenai maksud baptisan yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis kepada banyak orang. Maksud baptisan tersebut supaya banyak orang yang percaya kepada Tuhan dan berhenti berbuat tidak baik, serta hidup sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan. Yohanes Pembaptis melakukan pekerjaannya dengan sungguh-sungguh. Ia tidak pernah berhenti untuk mengajak banyak orang mengakui kesalahannya dan percaya kepada Tuhan. Meskipun mungkin banyak orang yang tidak mau mendengar perkataannya, tetapi ia tidak pernah berhenti untuk melakukan pembaptisan. Yohanes bekerja sungguhsungguh untuk Tuhan. Bahkan, karena ia sungguh-sungguh bekerja untuk Tuhan, Yesus pun turut merasakan baptisan yang dilakukan oleh Yohanes Pembaptis. Yohanes tahu bahwa dirinya adalah hanya seorang hamba yang dipakai Tuhan untuk membuat semua orang percaya kepada Tuhan. Oleh sebab itu, Ia berusaha dengan sungguh dalam mengemban tugasnya. (Lihat gambar 1.1) 4. Hasil dari pekerjaan Yohanes Pembaptis yang bersungguh-sungguh adalah banyaknya orang yang mau dibaptis oleh dirinya. Banyak sekali orang yang mau menjadi pengikutnya. Namun, ia tidak mau sombong. Ceritakan kepada anak mengenai pribadi Yohanes Pembaptis yang sederhana dan rendah hati. Ia memilih tinggal di alam terbuka yakni padang gurun dengan udara yang panas, kedinginan, terkadang kehujanan. Selain itu, ia hanya menggunakan pakaian seadanya, dan memakan makanan yang sangat sederhana. Situasi seperti ini jelaslah sangat kontras dengan kehidupan pada imam Yahudi kala itu yang lebih senang melayani di Bait Allah dengan bangunan yang besar dan tinggi, menggunakan baju yang bagus, dan makanan yang sangat enak. Tunjukkan kekontrasan antara Yohanes Pembaptis dengan para imam Yahudi. (Lihat gambar 1.2) 5. Tolong anak untuk memahami bahwa sikap Yohanes Pembaptis perlu dicontoh oleh mereka. Kalau pertanyaan di awal tadi pernah mereka alami, jelaskan bagaimana sikap mereka yang seharusnya. Mungkin anak masih sering malas untuk pergi ke Sekolah Minggu dan Sekolah. Bahkan, mungkin
Yohanes Pembaptis yang Rendah Hati
13
masih ada di antara mereka yang pernah tidak mengerjakan PR (pekerjaan rumah) sekolah mereka. Tindakan seperti ini merupakan tindakan yang menunjukan bahwa mereka tidak bekerja dengan sungguh-sungguh. Tuhan memberikan tugas kepada anak untuk belajar dengan baik di Sekolah dan rajin ke Sekolah Minggu. Kalau tidak mereka kerjakan, berarti mereka bukan anak-anak Tuhan yang mau bekerja dengan sungguh-sungguh untuk Tuhan. 6. Tolong anak juga untuk memahami sikap Yohanes Pembaptis terkait dengan rendah hati. Kalau pertanyaan kedua di awal tadi pernah mereka alami, jelaskan bagaimana sikap mereka yang seharusnya. Anak tidak boleh bersikap sombong kalau mereka memiliki sesuatu yang lebih. Mereka tidak boleh memamerkan sesuatu yang berlebih kepada teman mereka. Namun, mereka harus bersikap rendah hati dengan mau berbagi kepada sesama mereka. Sebagai contoh, kalau anak mempunyai lima pensil, anak tidak boleh memamerkannya, tetapi anak bisa meminjamkan satu pensilnya kepada teman-temannya yang membutuhkan. Dengan demikian, anak sudah menerapkan sikap rendah hati.
GAMBAR-GAMBAR UNTUK BERCERITA Gambar 1.1
(Sumber: http://katolik.co/listing/sakramen-pembaptisan-dan-sejarah-perubahan-ritusnya/)
14
Yohanes Pembaptis yang Rendah Hati
Gambar 2.1
Pakaian Sederhana Yohanes Pembaptis (Sumber: www.childrenstory.info)
Tempat Tinggal dan Tempat Pelayanan Yohanes Pembaptis di Padang Gurun (Sumber: Goodsalt.com)
Yohanes Pembaptis yang Rendah Hati
15
Pakaian Para Imam Yahudi (Sumber: http://kpengantenministry.wordpress.com/2013/05/28/tabernakel-iii/)
Tempat Tinggal Para Imam Yahudi (Sumber: http://www.sarapanpagi.org/golongan-yahudi-di-era-yesus-kristus-vt2813.html)
16
Yohanes Pembaptis yang Rendah Hati
BURUNG MERPATI Alat dan bahan yang dibutuhkan: Untuk paper bag 1. Kertas HVS putih ukuran Folio 2. Selotip bening Untuk Burung merpati 1. kertas putih 2. kertas spektra kuning 3. Lem 4. Gunting
Langkah pembuatan: Membuat paper bag Membuat burung merpati 1. Cetak pola mata, bulu, dan sayap di kertas HVS putih. 2. Cetak pola paruh dan kaki di kertas spektra kuning. 3. Minta anak menempelkan pola paruh, kaki, mata dan sayap pada kantong kertas contoh (lihat gambar). Bagian bawah kantong menjadi bagian kepala burung merpati. 4. Tempelkan ayat indah pada bagian yang sesuai
Yohanes Pembaptis yang Rendah Hati
17
18
Yohanes Pembaptis yang Rendah Hati
Yohanes Pembaptis yang Rendah Hati
19
18 Januari 2015
KISAH NATANAEL DARI KANA Yohanes 1:43-51 Nilai Kristiani: • Anak tahu bahwa Tuhan Yesus mengenalnya • Anak mau menjadi murid Tuhan Yesus Pujian : Kidung Ceria 219 “Mari Mengikut Jejak Tuhan Yesus”. Lagu Pop. “Dengar Dia Panggil Nama Saya”
Ayat Indah: “..... Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia” (Yohanes 1:51). 20
URAIAN PELAJARAN: Murid dan guru merupakan dua istilah yang tidak dapat dipisahkan. Kedua istilah tersebut saling bergantung satu dengan yang lain. Murid biasanya merujuk kepada seseorang atau kumpulan orang yang menerima dan mendengarkan pelajaran dari seorang guru. Pemahaman mengenai murid yang seperti ini tidak berbeda jauh dengan pemahaman murid pada zaman Yesus. Murid pada zaman Yesus diartikan sebagai seorang pengikut yang belajar dan mendengarkan pengajaran dari Rabinya (gurunya). Murid akan mengikuti ke mana gurunya pergi, sehingga itulah mengapa mereka yang disebut sebagai pengikut Yesus juga disebut sebagai murid Yesus. Bacaan kali ini berkisah murid-murid Yesus yang pertama. Di antaranya adalah Andreas dan Simon Petrus. Andreas mengikut-Nya setelah mendengar kesaksian Yohanes Pembaptis, “Lihatlah Anak Domba Allah!” Lalu, ia mengajak saudaranya, simon, “Kami telah menemukan Mesias.” Mereka mengikut Yesus dan mengakui-Nya sebagai Mesias yang akan menyelamatkan kehidupan manusia. Sewaktu Yesus melakukan perjalanan menuju Galilea, Yesus berjumpa dengan Filipus. Filipus berasal dari Betsaida wilayah utara Laut Galilea dekat Dekapolis, yang juga kota asal Andreas dan Simon Petrus. Pada perjumpaan tersebut, Yesus memanggil Filipus: “Ikutlah Aku!” Ia pun pergi mendatangi Natanael dan menceritakan kepada-Nya tentang perjumpaannya dengan Yesus. Ia menyampaikan juga bahwa Yesus ini berasal dari Nazaret. Natanael sangsi dengan cerita Filipus. “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” (ayat 46). Benarkah Mesias yang dijanjikan itu datang dari Nazaret? Ia berasal dari Kana. Baik Kana maupun Nazaret adalah kota kecil. Apa mungkin tokoh besar datang dari kota kecil? Dan mengapa kota Nazaret? Mengapa bukan kota Kana? Filipus tidak berusaha menjawab keraguan Natanael. Mungkin ia berpikir penjelasan tidak akan berguna. Maka, ia mengajak Natanael untuk berjumpa langsung dengan Yesus. Ketika melihat Natanael, Yesus berkata: “Lihat, inilah seorang Israel yang sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” (ayat 47). Yesus menjabarkan karakter Natanael. Padahal, mereka baru bertemu kali itu. Bagaimana Yesus bisa
mengenal kepribadiannya. Ketika ia menanyakan hal ini kepada-Nya, Yesus menjawab bahwa sebelum Filipus memanggilnya, Ia telah melihat Natanael di bawah pohon ara. Ini lebih aneh lagi. Sebab, sewaktu Filipus memanggilnya, Yesus tidak ada di situ. Di situlah Natanael percaya bahwa Yesus itu Mesias. Dengan semangat ia berkata: “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!” Natanael langsung percaya setelah Yesus berkata bahwa Ia sudah melihatnya bahkan sebelum mereka bertemu. Tetapi, Yesus berkata bahwa mereka, para murid-Nya akan menyaksikan langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia. Hal ini mengingatkan mereka pada kisah Yakub yang bermimpi melihat anak tangga sampai ke langit. Lalu di tangga itu malaikat-malaikat Allah turun naik. Kini, Yesus berkata bahwa malaikat-malaikat itu tidak lagi turun naik di tangga, melainkan turun naik ke dalam diri-Nya. Melalui kisah ini, anak mendengar kisah luar biasa para murid pertama yang diundang untuk mengikut Dia. Biasanya para murid yang harus belajar dan mengenal Gurunya. Tetapi, Guru yang ini mau mengenal murid-murid-Nya. Ia bahkan sudah mengenal murid-Nya sebelum mereka bertemu.
KREATIVITAS PENYAMPAIAN CERITA: 1. Awali cerita dengan adegan berbisik-bisik. Kasak-kusuk. Bisik-bisiknya agak lama, supaya anak penasaran. Habis, bisik-bisik, tokoh yang satu, pergi. Namanya, Andreas. Ia pergi menemui Filipus. Setelah berbisik padanya, ia mengajaknya pergi. 2. Filipus bertemu dengan Yesus. Ceritakan apa yang dikatakan Yesus padanya. Ia berkata: “Ikutlah Aku!” Tunjukkan betapa semangat Filipus menyambut undangan Tuhan. Ia berkata kepada Andreas bahwa semua yang diceritakan Andreas tentang-Nya itu benar. 3. Ceritakan apa yang dilakukan Filipus. Ia menemui Natanael. Ia berbisik-bisik lagi, menceritakan pengalamannya berjumpa dengan Yesus. Ia tahu Natanael seorang yang hatinya lurus dan jujur. Ia cerita bahwa Yesus ini Mesias yang diberitakan para nabi dan yang ditulis di Kitab Musa. 4. Ceritakan reaksi Natanael. Ia tidak percaya. Ia sendiri berasal dari Kana. Baik Kana maupun Nazaret itu kota kecil. Apa mungkin tokoh besar bisa datang dari kota kecil seperti Nazaret. Dan mengapa Nazaret? Mengapa tidak kota Kana saja? 5. Tunjukkan reaksi Filipus. Ia bingung bagaimana menjawab pertanyaan-pertanyaan Natanael. Ia pikir lebih baik Natanael bertemu langsung saja dengan orangnya. Lalu, ia pun membawa Natanael bertemu Yesus. 6. Ceritakan apa yang terjadi ketika Yesus melihat Natanael. Apa yang dikatakan Yesus kepadanya. Ia menyebutkan karakter Natanael. Ia adalah orang Israel sejati yang hatinya jujur, tidak suka menipu. 7. Ceritakan bagaimana reaksi Natanael. Ia heran. Bagaimana Yesus bisa mengenal sifatnya. Padahal, mereka belum pernah bertemu sebelumnya. 8. Ceritakan jawab Yesus pada Natanael. Ia berkata bahwa Ia sudah melihat Natanael di bawah pohon ara. 9. Ceritakan reaksi Natanael. Ia semakin heran. Sebab, sewaktu Filipus menemuinya, Yesus tidak ada di situ. 10. Tunjukkan bagaimana reaksi Natanael. Ia percaya bahwa Yesus inilah Mesias, Juruselamat. 11. Tutup cerita dengan mengisahkan apa yang disampaikan Yesus kepada murid-murid-Nya. 12. Jelaskan pada anak bahwa Yesus adalah Guru yang istimewa. Ia mau mengenal murid-murid-Nya. Ia bahkan sudah mengenal mereka sebelum bertemu dengan mereka.
Kisah Natanael dari Kana
21
AKU MURID YESUS Alat dan bahan dan alat yang dibutuhkan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
3 kertas kado metalik berwarna 2 kertas bufalo berwarna Kertas HVS Pita Pembolong kertas Lem Gunting
Langkah pembuatan: 1. Cetak dan guntinglah pola-pola yang tersedia, seperti pola lingkaranm persegi, dll 2. Minta anak menuliskan syarat menjadi murid Yesus, seperti : TAAT, LEMBUT, RENDAH HATI, MENGASIHI, JUJUR, SABAR, MURAH HATI. 3. Minta anak untuk menuliskan kalimat “aku murid Yesus” pada kertas buffalo 4. Minta anak untuk menempelkan kata-kata tersebut pada kertas metalik dan juga disekeliling kertas karton yang berbentuk lingkaran 5. Bolongi kertas buffalo 6. Minta anak untuk memasukkan pita pada kertas yang bertuliskan “aku murid Yesus”
22
Kisah Natanael dari Kana
Kisah Natanael dari Kana
23
25 Januari 2015
MURID-MURID YESUS YANG PERTAMA Markus 1: 16-20 Nilai Kristiani: Melalui cerita ini, anak belajar untuk menjadi pengikut Yesus yang aktif melayani sesama. Pujian : Kidung Ceria 204 “Mari Menjadi Penjala Orang”
Ayat Indah: “.... Mari, ikutlah Aku dan kamu akan Kujadikan penjala manusia” (Markus 1:17). 24
URAIAN PELAJARAN: Pekerjaan Yesus dalam Injil Markus dimulai dengan pemanggilan murid-murid-Nya yang pertama. Kala itu, Yesus sedang berjalan-jalan di sekitar danau Galilea. Lalu, Ia melihat dua orang kakak beradik yang bernama Andreas dan Simon sedang menebarkan jala di laut. Mereka bekerja sebagai nelayan. Saat mereka sedang bekerja, datanglah Yesus menyapa dan langsung mengajak mereka untuk menjadi murid-Nya. Yesus mengajak mereka dengan lemah lembut dan tanpa paksaan. Kata-kata Yesus yang lemah lembut mampu membuat Andreas dan Simon menerima ajakan Yesus untuk menjadi murid-Nya. Mereka dengan sukacita mengikut Yesus. Mengapa kedua murid langsung menurut perintah Yesus? Apakah mereka mengetahui konsekuensi yang dihadapi saat mereka menjadi pengikut Yesus? Mereka mengetahui bahwa tidak mudah untuk menjadi pengikut Yesus. Pilihan mengikut Yesus bukanlah sekadar menuruti apa mau Yesus saja, tetapi di dalamnya mengandung sikap penyerahan dan pengikatan diri kepada Yesus Kristus. Mengikut Yesus berarti menuruti segala sesuatu yang diperintahkan Yesus.Yesus memanggil kedua murid pertamanya bukan hanya untuk mengikuti Dia saja, tetapi juga untuk melayani, “....kamu akan kujadikan penjala manusia.” Artinya, atas nama Tuhan para murid akan menarik dan membawa manusia yang belum percaya kepada Yesus untuk menjadi percaya. Setelah Andreas dan Simon memutuskan untuk mengikut Yesus, Yesus pun kembali melanjutkan perjalanannya di sepanjang danau Galilea. Lalu, Ia bertemu dengan dua orang nelayan bernama Yakobus dan Yohanes yang kala itu sedang membereskan jala di dalam perahu. Sama seperti Andreas dan Simon, Yakobus dan Yohanes pun diajak untuk menjadi pengikut Yesus. Tindakan Yesus sungguh mengagumkan bagi mereka. Yesus memilih mereka yang hanya seorang nelayan untuk menjadi pengikut-Nya. Gaya diri-Nya yang sederhana, dan ajakan-Nya yang lemah lembut tanpa paksaan dapat membuat Yakobus dan Yohanes dengan sukacita menerima ajakan Yesus. Kemudian, mereka meninggalkan perahu dan ayah mereka untuk mengikut Yesus. Yakobus dan Yohanes tentu saja juga mengetahui bahwa pilihan mengikut Yesus bukanlah suatu pilihan yang mudah.
Mereka tidak hanya sekadar mengikut ke mana Yesus pergi, tetapi mereka juga harus melayani sesama mereka sesuai dengan apa yang Yesus telah lakukan. Mereka harus membawa orang-orang yang belum mengenal dan percaya Yesus untuk mengenal dan percaya kepada-Nya. Pekerjaan-pekerjaan yang seperti ini harus dilakukan oleh murid-murid-Nya dengan taat dan sungguh-sungguh. Melalui cerita ini, anakanak dapat belajar untuk menjadi pengikut Yesus yang taat mendengarkan perintah Yesus, salah satunya adalah melayani sesama.
KREATIVITAS PENYAMPAIAN CERITA: 1. Tunjukkanlah kepada anak contoh gambar-gambar orang yang sedang kesulitan, seperti orang kelaparan, orang sedang sedih, dan orang yang sedang sakit.
(Sumber: anismahdi.blogspot.com)
(Sumber:rahasiasains.blogspot.com
(Sumber: rahasiasains.blogspot.com)
Murid-murid Yesus yang Pertama
25
2. Tunjukkan kepada anak gambar-gambar orang yang sedang menolong orang lain.
(Sumber: supriyadikaranganyar.wordpress.com)
(Sumber:supriyadikaranganyar.wordpress.com)
(Sumber: supriyadikaranganyar.wordpress.com)
26
Murid-murid Yesus yang Pertama
3. Mulailah untuk bercerita kepada anak mengenai kedua pemanggilan murid-murid Yesus. Pemanggilan pertama adalah ketika Yesus sedang berjalan dan melihat dua orang kakak beradik Andreas dan Simon yang sedang menebarkan jala. Mereka berdua diminta oleh Yesus untuk menjadi murid-Nya. Pemanggilan kedua adalah ketika Yesus memanggil Yohanes dan Yakobus. Mereka sedang membereskan jala kala itu. Mereka semua sangat bersukacita karena mereka ditawarkan untuk menjadi murid Yesus, sehingga mereka berani memutuskan untuk menjadi murid Yesus. Mereka sangat tahu konsekuensi untuk menjadi murid Yesus. Mereka harus menjadi penjala manusia yang berarti mereka harus aktif untuk melayani sesama. 4. Tunjukkan kembali gambar-gambar di awal tadi untuk menunjukkan contoh-contoh melayani sesama.
PENJALA MANUSIA Bahan dan alat yang dibutuhkan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
2 Kertas spektra warna-warni Benang kasur Pita warna Gunting Lem Pembolong kertas Tali emas
Langkah pembuatan: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Siapkan 1 buah kertas spektra warna Tempelkanlah pita warna pada sekeliling kertas spektra Tempelkanlah banang kasur pada kertas spektra hingga membentuk jala-jala. Cetaklah pola yang sesuai dan cantik pada kertas spektra warna yang berbeda Mintalah anak untuk menuliskan namanya dan teman-temannya pada kertas tersebut Tempelkan tulisan tersebut pada celah-celah jala yang sesuai Tuliskan kata “Penjala manusia” pada sisi atas kertas spektra Bolongkan sisi atas kertas spektra dan masukan tali emas hingga membentuk gantungan
Murid-murid Yesus yang Pertama
27