3 B A B
2
D ATA D AN AN A LIS A
2.1 Sumber Data Data-data dan literatur disini didapat dari bermacam-macam media, baik buku, internet, survey lapangan, dan video edukasi. Semua sumber merupakan bahan-bahan yang membantu memperkuat data-data teori cerita ataupun data visual referensi mengenai pembuatan film animasi pendek ini. 2.1.1
Buku
: Dibagi menjadi dua, yaitu buku referensi teori mengenai
Sejarah A gama (Emile Durkheim), Ensiklopedi M atahari dan Bulan (Muhammad Ismail al-Jawisy), dan Esensi Psikologi dan Hidup (Zimbardo). Juga buku referensi visual yang berasal dari buku-buku art visual dari film-film seperti Disney (The Princess and Frog), buku pembuatan animasi (3D Animation movie, dan How to make an Animation Movie). 2.1.2
Internet
: Untuk acuan data penulis mengambil dari wikipedia.org,
dhammacita.com, mreclipse.com dan masih banyak lagi. 2.1.3
Survey
: Survey dilakukan ke tempat-tempat yang mewakili
berkembangnya mitologi Dewa Dewi di Indonesia, seperti Wihara (Klenteng) dan M useum Nasional. 2.1.4
Video
: Video edukasi (The Sun The Moon, BBC), Referensi film
sejenis (Draw With me, Clocktower, dll.)
4 2.2 Data Umum 2.2.1 Animasi Animasi adalah tayangan gambar sequence 2D ataupun 3D yang dibuat secara sedemikian rupa hingga membentuk ilusi gerak. M erupakan optical illusion dari suatu gerakan berdasarkan dari fenomena gambar persisi, bisa dibuat dan di demonstrasikan dengan berbagai cara. M etode yang paling sering dipakai untuk mempresentasikan animasi adalah dengan film layar lebar ataupun video, walaupun masih banyak cara-cara lain untuk mempresentasikan animasi lainnya. Dunia film sebetulnya berakar dari fotografi, sedangkan animasi berakar dari dunia gambar, yaitu ilustrasi desain grafis (desain komunikasi visual).
2.2.1.1 Sejarah Animasi Kata “animasi” itu
sendiri sebenarnya merupakan
penyesuaian dari kata “animation” yang berasal dari kata dasar “to animate”, dalam kamus umum Inggris-Indonesia berarti “menghidupkan”. Secara umum animasi merupakan suatu kegiatan menghidupkan, menggerakan benda mati; Suatu benda mati diberikan dorongan kekuatan, semangat dan emosi untuk menjadi hidup dan bergerak, atau hanya berkesan hidup. Gambar 2.1 Goa Lascaux: Sistine Chapel versi Prasejarah
5 Percobaan
untuk
membuat
animasi
pertama
kali
ditemukan oleh para ahli purbakala di Gua Lascaux Spanyol Utara, sudah berumur dua ratus ribu tahun lebih; M ereka mencoba untuk menangkap gerak cepat lari binatang, seperti celeng, bison, atau kuda digambarkannya dengan delapan kaki dalam posisi yang berbeda dan bertumpuk. Orang M esir kuno menghidupkan gambar mereka dengan urutan gambar-gambar para pegulat yang sedang bergumul, sebagai dekorasi dinding. Dibuat sekitar tahun 2000 sebelum M asehi. Lukisan Jepang kuno memperlihatkan suatu alur cerita yang hidup dengan menggelarkan gulungan lukisan, dibuat pada masa Heian (794-1192). Lalu muncul mainan yang disebut Thaumatrope sekitar abad kesembilan belas di Eropa.
¾ Gambar 2.2 Thaumatrope Hingga tahun 1980-an, Jean M arey menggunakan alat potret beruntun merekam secara terus menerus gerak terbang burung. Berbagai kegiatan manusia dan binatang lainnya. Sebuah alat yang menjadi cikal bakal kamera film hidup
yang
berkembang sampai saat ini. Di tahun 1892, Emile Reynaud
6 mengembangkan
mainan
gambar
animasi
yang
disebut
Praxinoscope, berupa rangkaian ratusan gambar animasi yang diputar dan diproyeksikan pada sebuah cermin menjadi suatu gerak film, sebuah alat cikal bakal proyektor pada bioskop. Kedua pemula pembuat film bioskop, berasal dari Perancis ini dianggap sebagai pembuka awal dari perkembangan teknik film animasi. Sepuluh tahun kemudian setelah film hidup maju dengan pesarnya diakhir abad ke -19. Di tahun 1908, Emile Cohl pemula dari Perancis membuat film animasi sederhana berupa figur batang korek api. Rangkaian gambar-gambar bar-bar hitam dibuat diatas lembaran kertas putih, dipotret dengan film negatif sehingga yang terlihat figur menjadi putih dan berlatar belakang hitam. Pada tahun 1909, di Amerika Serikat Winsor McCay membuat film animasi “Gertie the Dinosaur”. Figur digambar dibar-bar hitam dengan latar belakang putih. M enyusul di tahuntahun berikutnya para animator Amerika mulai mengembangkan teknik film animasi disekitar tahun 1913 sampai pada awal tahun 1920-an, Max Fleischer mengembangkan “ Ko Ko the Clown”, dan Pat Sullivan membuat “Felix the Cat”. M cCay membuat rumusan film dengan perhitungan waktu, 16 kali gambar dalam tiap detik pergerakan. Fleischer dan Sullivan telah memanfaatkan teknik animasi cell, yaitu lembaran tembus pandang dari bahan selluliod yang disebut “cell”.
7 Adapula animator-animator pemula laginnya yaitu, Lotte Reiniger, dari Jerman pada tahun 1919 mengembangkan film animasi bayangan, dan Bertosch dari Perancis, di tahun 1930 membuat percobaan film animasi potongan dengan figur yang berasal dari potongan-potongan kayu. Perkembangan teknik animasi yang terpenting, yaitu disekitar tahun 1930-an. Dimana muncul film animasi bersuara yang dirintis oleh Walt Disney dari Amerika Serikat, melalui film “Mickey Mouse”, “Donald Duck”, dan “Silly Symphony” yang dibuat selama tahun 1928 sampai 1940. Kemudian pada tahun 1931, Walt Disney membuat film animasi warna pertama dalam filmnya “Flower and Trees”. Dan film layar lebar animasi pertama dibuat Disney pada tahun 1938, yaitu film “S now White and Seven Dwarfs”. Terus menerus teknik animasi berkembang dengan gaya dan ciri khas masing-masing pembuat di berbagai negara di dunia, dari Amerika, Eropa, hingga Jepang ataupun Cina.
2.2.1.2 Animasi di Indonesia Perjalanan animasi di Indonesia juga tidak jauh berbeda. Puluhan tahun yang lalu, di Sulawesi Selatan dan Papua juga sudah ditemukan cave painting yang bercerita tentang binatang buruan atau hal-hal yang berbau mistis. Wayang, yang jelas-jelas
8 cikal bakal lahirnya animasi, berasal dari Indonesia. Ternyata Indonesia juga punya sejarah animasi (Concept, 2008, p14). Awal mula munculnya animasi di Indonesia bisa kita telusuri sejak tahun 1933. Ketika itu Presiden pertama kita Bung Karno mengirimkan seorang seniman, Dukut Hendronoto (Pak Ooq) untuk belajar animasi di studio Disney. Beliau kemudian membuat film animasi pertama di Indonesia berjudul “S i Doel Memilih” (1955). Disusul pada tahun 1970-an ada satu studio animasi di Jakarta yang cukup produktif, yaitu Anima Indah yang didirikan oleh orang Amerika. Pada tahun 1980-an, terdapat pula film animasi produk Indonesia yang jadi serial televisi yaitu Petualangan Si Huma yang menjadi favorit anak-anak pada masa itu (Zaharuddin, 2007, p43).
Dah pada tahun-tahun itu pula muncul studio animasi
seperti Asiana Wang Animation, Evergreen, Marsa Juwita Indah, Red Rocket Animation Studio, Bening Studio, dan Tegal Kartun Era tahun 1990-an mulai muncul film-film lainnya seperti “Legenda Burisrawa” (1995). Kemudian animasi-animasi di Indonesia pun bertambah marak dengan masuknya beberapa stasiun tv swasta. TPI sempat memutar “S atria Nusantara” (1991), namun serial tersebut tidak berlangsung lama dan digantikan serial lainnya “Hela Heli Helo” yang dibuat atas
9 kerjasama dengan PT Nurtanio, Hela Heli Helo merupakan film animasi 3D pertama yang dibuat studio animasi dari Surabaya. Pada tahun 2000, Red Rocket memproduksi beberapa serial animasi untuk TV. Diantaranya Dongeng Aku dan Kau, Kilip dan Putri Rembulan, Mengapa Domba bertanduk dan Berbuntut Pendek, serta Si Kurus dan Si Macan. Pada saat ini animasi ini cukup populer karena menggabungkan 2D dan 3D animasi. Kemudian menyusul Bening Animation Studio membuat serial animasi untuk TV sebanyak 16 episode. Berbasis cerita rakyat seperti Si Kancil, Pangeran Katak, Hang Tuah, Lutung Kasarung, dll. Pada tahun 2003, serial animasi 3D mulai merambah layar lebar diantaranya “Janus Prajurit Terakhir” (Juni, 2003), namun sayangnya karena keterlambatan tayang, Janus muncul bersamaan dengan munculnya film Pixar, Finding Nemo, sehingga kemudian anjlok di Box Office. M enyusul tahun 2004 studio Kasat Mata membuat film animasi
3D
berdurasi panjang untuk
layar
lebar
yaitu
“Homeland”. Hingga pada tahun 2009, Indonesia berhasil membuat film animasi bertaraf
Internasional
dengan judul “S ing to the
Dawn”
atau
“
Meraih Mimpi” ¾ Gambar 2.3 Cuplikan Sing to the Dawn
10 yang di produksi oleh Infinite Frameworks (IFW). Adapula cara-cara lain yang sudah di buat untuk membangun minat masyarakat untuk berkreasi dan mengenal animasi adalah dengan mulai banyak bermunculannya festivalfestival animasi seperti Hello;Fest, Festival Film Animasi Indonesia, INAICTA, dan Urbanimation.
2.2.2 Mitos M itos atau mite(myth) adalah cerita prosa rakyat yang biasanya tokohnya adalah para dewa atau makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain pada masa lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh yang membuat cerita atau penganutnya. M itos pada umumnya menceritakan tentang
terjadinya alam
semesta,
dunia,
bentuk
khas binatang,
bentuk topografi, petualangan para dewa, kisah percintaan mereka dan sebagainya.M itos itu sendiri, ada yang berasal dari indonesia dan ada juga yang berasal dari luar negeri. M itos yang berasal dari luar negeri pada umumnya telah mengalami perubahan dan pengolahan lebih lanjut, sehingga tidak terasa asing lagi yang disebabkan oleh proses adaptasi karena perubahan zaman. M enurut Moens-Zoeb, orang jawa bukan saja telah mengambil mitosmitos
dari India,
melainkan
juga
telah
mengadopsi
dewa-
dewa Hindu sebagai dewa Jawa. Bahkan orang Jawa pun percaya bahwa mitos-mitos tersebut terjadi di Jawa. Di Jawa Timur misalnya, Gunung Semeru dianggap oleh orang Hindu Jawa dan Bali sebagai gunung
11 suci M ahameruatau
sedikitnya
sebagai
Puncak
M ahameru
yang
dipindahkan dari India ke Pulau Jawa. M itos di Indonesia biasanya menceritakan tentang terjadinya alam semesta, terjadinya susunan para dewa, terjadinya manusia pertama, dunia dewata, dan terjadinya makanan pokok.
2.2.3 Mitologi Istilah Mitologi telah dipakai sejak abad 15, dan berarti “ilmu yang menjelaskan
tentang mitos”.
Di masa sekarang, M itologi
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah ilmu tentang bentuk sastra yang mengandung konsepsi dan dongeng suci mengenai kehidupan Dewa dan makhluk halus di suatu kebudayaan. M enurut pakarnya, M itos tidak boleh disamakan dengan fabel, legenda, cerita rakyat, dongeng, anekdot atau kisah fiksi. M itos dan agama juga berbeda, namun meliputi beberapa aspek. M itologi terkait dekat dengan legenda maupun cerita rakyat. Tidak seperti mitologi, pada cerita rakyat, waktu dan tempat tidak spesifik dan ceritanya tidak dinggap sebagai suatu yang suci yang dipercaya kebenarannya. Sedangkan legenda, meskipun kejadiannya dianggap
benar, pelaku-pelakunya pada legenda adalah manusia
bukan dewa dan monster seperti pada mitologi. Istilah mitologi
biasa di satukan
dengan
mitos.
Untuk
perbandingan, mitologi berhubungan erat dengan kebudayaan suatu bangsa. Contohnya Mitologi Yunani yang merupakan pondasi dari segala
12 budaya Yunani kuno. Istilah “mitos” biasa dipakai sebagai cerita yang mengada-ada. Walaupun demikian dalam dunia akademik tidak dipakai sisi kebenaran atau kesalahannya, yang dilihat adalah sisi cerita tradisionalnya. Bagaimana menjelaskan dunia dan manusia dizaman mereka. 2.2.3.1 Karakteristik Tokoh utama dalam mitologi biasanya adalah Dewa ataupun Pahlawan super lainnya. Sebagai cerita yang sakral, mitologi biasanya disebarkan
oleh
pendeta dari
agama-agama setempat.
Didalam
masyarakat, mitologi biasanya dijadikan suatu cerita dari masa lalu. Bahkan dalam cerita rakyat terdapat dua jenis cerita: 1) “Cerita benar” atau mitos dan 2) “Cerita Karangan”, atau seperti fabel. M itos biasanya mengambil tempat di zaman dulu, dimana dunia belum mencapai bentuknya sekarang dan dimana adat istiadat masih terjalin. 2.2.3.2 Konsep yang menyerupai Cerita-cerita yang hampir mirip dengan mitos adalah legenda dan dongeng. M itos, legenda, dan dongeng bisa ditempatkan di waktu dan tempat dimana saja, mereka tidak dianggap sakral oleh masyarakat. Seperti mitos, legenda juga kadang dianggap sebagai kejadian yang benar. Namun legenda biasanya memakai manusia biasa sebagai karakter utamanya, sedangkan mitos biasanya memfokuskan pada manusiamanusia super.
13 2.2.3.3 Asal Muasal Mitologi A. Paham Euhemerus > M erupakan satu teori yang menyatakan bahwa mitos merupakan hasil kejadian nyata. M enurut teori ini, para penceritanya biasanya secara terus menerus melihat kejadian sejarah yang akhirnya
menjadikan
figur
karakter
didalam
sejarah
tersebut
menambahkan status dan kemudian menjadi dewa. Untuk contoh, ada yang mengatakan bahwa mitos dewa angin Aeolus berevolusi dari seorang raja yang mengajarkan para rakyatnya untuk menggunakan layar dan menangkap maksud angin ketika berlayar. Herodotus (5 SM ) dan Prodicus juga diceritakan dengan cara yang sama. Teori ini disebut sebagai “euhemerism” diambil dari nama Euhemerus (320SM ), yang mensugestikan
Dewa-dewi Yunani dibangun
dari legenda yang
menyatakan awalnya mereka merupakan manusia biasa. B. Alegori>> banyak dari teori-teori lain yang mengatakan bahwa mitos berasal dari alegori. Terdapat dalam satu teori, mitos diawali dari alegori suatu fenomena alam. Apollo direpresentasikan dengan api, Poseidon merepresentasikan air, dan seterusnya. Ada juga teori lainnya, mitos yang diawali dari alegori untuk konsep filosofis atau spiritual, seperti
Athena
merepresentasikan
kebijaksanaan,
Aprodhite
merepresentasikan keinginan, cinta, dan seterusnya. Pada abad 19, filsuf yang mempelajari kitab sansekerta, Max Muller mensupport teori alegori. Ia percaya bahwa mitos berasal dari deskripsi alam, dan secara gradual di interpretasikan, contohnya seperti puisi yang mendeskripsikan
14 laut yang sedang “marah”, secara gamblang diinterpretasikan sebagai dewa laut sedang marah. C. Personifikasi>> Pemikir-pemikir banyak yang percaya bahwa mitos di buat sebagai hasil personifikasi (benda dijadikan manusia) dari benda-benda, kekuatan, dan segala fenomena. M enurut beberapa filsuf, orang-orang dizaman dulu biasanya melihat benda-benda sebagai manusia, tidak sebagai objek barang. Dengan demikian mereka mengatakan kejadian-kejadian alam sebagai kekuatan sang dewa, dan menjadikan kebangkitan mitos. D. Teori Mitos ritual>> M enurut teori mitos ritual, keberadaan mitos itu berhubungan dengan ritual kebudayaan. Pada bentuk yang paling ekstrim, teori ini meng-klaim bahwa mitos dipakai untuk menjelaskan ritual. Klaim ini dijelaskan oleh seorang filsuf Alkitab, William Robertson S mith. M enurut Smith, orang-orang mulai melakukan ritual untuk beberapa alasan yang tidak berhubungan dengan mitos; selanjutnya, setelah mereka lupa alasan utama mereka melakukan ritual, mereka mencoba membuat suatu karakter untuk ritual mereka dengan menciptakn mitos dan mengklaim bahwa ritual itu dilakukan untuk mereka sehingga kejadian tersebut disebut sebagai mitos. James Frazer, seorang antropolog juga mengatakan teori yang tidak jauh berbeda. Frazer percaya bahwa manusia primitif sudah jauh-jauh hari mempercayai hukum gaib; yang kemudian, ketika manusia mulai kehilangan kepercayaan pada hal-hal gaib, mereka menciptakan mitos
15 mengenai Dewa dan meng-klaim ritual-ritual gaib tersebut dilakukan untuk menyembah sang Dewa. 2.2.3.4 Fungsi Mitos/Mitologi Satu hal yang paling penting dalam tujuan mitologi yaitu untuk memunculkan contoh kelakuan/ role model untuk manusia. Figur yang dideskripsikan di dalam mitologi biasanya memegang stuktur sosial yang tinggi, dari kekuatan institusi dan dimunculkan sebagai manusia yang sakral/abadi. M itos bisa juga menghibur. Fungsi lainnya yaitu agar masyarakat juga bisa mengikuti kejadian-kejadian religius. Dengan menceritakan ulang mitos, manusia bisa melepaskan sejenak diri mereka di zaman sekarang dan kembali ke zaman mythikal, dengan demikian membawa diri mereka sendiri lebih dekat ke sang kuasa. Bahkan, di kasus-kasus lain ada kalangan yang kembali melakukan kejadian mitos dengan drama sehingga bisa memproduksi kondisi pada zaman mistis. 2.2.3.5 Teori Pra Modern Intrepretasi kritis pada mitos bisa di kembalikan kezaman Presocratis, Euhemerus merupakan satu dari mitologi modern yang paling penting. Ia mengintrepretasikan mitos sebagai bentuk kejadian sejarah yang nyata, yang kemudian sudah berubah-ubah akibat banyaknya penceritaan ulang. Ketertarikan pada politheistic (dewa dewi) mitologi muncul kembali pada zaman Renaissance, dimana karya awal mitografi muncul di abad ke 16, seperti Theologia mythologica (1532).
16 2.2.3.6 Teori abad ke-19 Teori modern mengenai mitos muncul pada pertengahan abad ke 19. Pada umumnya, teori-teori di zaman ke 19 ini mengkategorikan mitos sebagai cara berpikir yang gagal, kadang mitos juga di interpretasikan sebagai cara primitif menghadapi ilmu modern science. E.B.Tylor menginterpretasikan mitos sebagai bentuk penjelasan literal terhadap fenomena alam. Ketidakbisaan masyarakat untuk menjelaskan hukum alam, pada zaman dulu manusia menjelaskan fenomena alam dengan memberikan jiwa pada objek-objek diam, dan memberikan kebangkitan pada zaman animisme. Ide-ide tersebut kemudian berevolusi menjadi beberapa tahap. 2.2.3.7 Teori abad ke-20 Banyak teori-teori di abad ke 20 justru menolak teori-teori yang ada pada abad ke 19. Pada umumnya teori abad ke 20 ingin mencoba melihat mitos sebagai teori science/ pengetahuan yang ketinggalan zaman. Jadi para manusia modern tidak bisa untuk meninggalkan mitos dari ilmu pengetahuan. Carl Jung, seorang psikologis mencoba untuk mengamati sisi psikologi dalam setiap mitos. Jung mengatakan bahwa manusia saling membagi kekuatan tidak terlihat satu sama lain, hal ini ia sebut sebagai archetypes. Jung percaya bahwa kesamaan setiap mitos dari tiap-tiap budaya yang berbeda memunculkan bentuk dari archetypes universal ini. M engikuti Jung, Joseph Campbell juga percaya bahwa didalam ilmu
17 psikologi, terdapat kesamaan dalam mitos-mitos yang sudah ada di bumi ini. M itos dipercaya merefleksikan pattern/pola dalam pikiran.
2.2.4 Mitologi di Indonesia Untuk melihat pola pikir mitologi di Indonesia, penulis merasa kita harus kembali ke zaman pra sejarah. Dimana pertama kali munculnya kepercayaan pemujaan roh yang disebut sebagai Dinamisme dan Animisme. Orang-orang pra sejarah ditandai dengan mata pencahariannya yang mulai berburu dan mengumpulkan makanan. M ereka juga mulai bermukim digua. Pada saat inilah mereka mulai mendapatkan kejadian-kejadian trance, dan menggambarkan apa yang mereka anggap dewa di dinding goa pada zaman M esolithikum. Kepercayaan terhadap roh terus berkembang pada zaman prasejarah hal ini tampak dari kompleksnya bentuk-bentuk upacara penghormatan,
penguburan
dan
pemberian
sesajen.
Kepercayaan
terhadap roh inilah dikenal dengan istilah Animisme. Aninisme berasal dari kata Anima artinya jiwa atau roh, sedangkan isme artinya paham atau kepercayaan. Di samping adanya kepercayaan
animisme,
juga
terdapat
kepercayaan
Dinamisme.
Dinamisme adalah kepercayaan terhadap benda-benda tertentu yang dianggap memiliki kekuatan gaib. Contohnya yaitu kapak yang dibuat dari batu chalcedon (batu indah) dianggap memiliki kekuatan.
18 Zaman dan manusia primitifpun terus berkembang, bercocok tanam, hingga mengenal barter dan perdagangan. Indonesia mempunyai letak yang sangat strategis, yaitu terletak diantara dua benua (Asia dan Australia) dan dua samudra (Indonesia dan Pasifik) yang merupakan daerah persimpangan lalu lintas perdagangan dunia.
¾
Gambar 2.4 Peta Gambar Perdagangan laut Asia Tenggara
Pada abad 1 M asehi, jalur perdagangan tidak lagi melewati jalur darat (jalur sutera) tetapi beralih kejalur laut, sehingga secara tidak langsung perdagangan antara Cina dan India melewati selat M alaka. Untuk itu Indonesia ikut berperan aktif dalam perdagangan tersebut. Akibat hubungan dagang tersebut, maka terjadilah kontak/hubungan antara Indonesia dengan India, dan Indonesia dengan Cina. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab masuknya budaya India ataupun budaya Cina ke Indonesia. M engenai siapa yang membawa atau menyebarkan agama Hindu - Budha ke Indonesia, tidak dapat diketahui secara pasti, walaupun demikian para ahli memberikan pendapat tentang
19 proses masuknya agama Hindu - Budha atau kebudayaan India dan Cina ke Indonesia. M itologi di Indonesia berasal dari dua agama besar tersebut, Hindu Buddha yang dibawa oleh para pedagang mulai masuk dan berakulturasi dengan kebudayaan Indonesia. Untuk agama Budha diduga adanya misi penyiar agama Budha yang disebut dengan Dharmaduta, dan diperkirakan abad 2 M asehi agama Budha masuk ke Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya penemuan arca Budha yang terbuat dari perunggu diberbagai daerah di Indonesia antara lain S empaga (Sulsel), Jember (Jatim), Bukit Siguntang (Sumsel). Dilihat ciri-cirinya, arca tersebut berasal dari daerah Amarawati (India Selatan) dari abad 2 - 5 M asehi. Dan di samping itu juga ditemukan arca perunggu berlanggam Gandhara (India Utara) di Kota Bangun, Kutai (Kaltim).
2.3 Data Cerita dan Karakter Berikut penjelasan hasil data-data baik mengenai cerita dan juga karakter dari segala sisi, baik agama Hindu (India), Budha (Cina), ataupun Ilmu Pengetahuan yang akan mendukung pemilihan background cerita untuk film animasi pendek ini.
20 2.3.1 Mitologi Hindu (India) 2.3.1.1 Dewi Bulan (Dewi Ratih) Ada banyak sekali versi mengenai Dewi Bulan. M enurut mitologi Bali Dewi Bulan bernama Sang Hyang Nari Ratih atau yang sering di sebut Dewi Ratih. ¾ Gambar 2.5 Patung Dewi Ratih
Dikatakan
juga
kecantikan. M itos terkenal
bahwa mengenai
ia dewi
adalah
dewi
Ratih
adalah
tentang gerhana bulan. Pada saat gerhana, dewi Ratih yang berlari di kahyangan tertangkap oleh Kala Rau. Ia dikejar karena ialah yang memberi tahu dewa Wisnu bahwa Kala Rau hendak minum dari Tirta Amertha(Air kehidupan abadi). Ada juga versi yang mengatakan bahwa Dewi Bulan bernama Dewi S oma, istri dari Dewa Bulan, Dewa Candra, dan dari merekalah kemudian muncul wangsa Chandra. Ada juga mitos mengenai Dewi Ratih dengan Batara Kamajaya. Salah satu karya sastra lama yang menceritakan kisah cinta Batara Kamajaya dan Dewi Ratih ialah buku Smaradahana. Penulis buku Smaradahana adalah Empu Dharmaja yang hidup pada jaman kerajaan Kediri. Buku itu menceritakan mengenai Para Dewa panik karena Suralaya (Kahyangan) akan diserbu oleh bala tentara raksasa yang di pimpin Raja Nilarudraka. Sayangnya
21 Dewa Siwa baru saja mulai bertapa. Para dewan Dewa akhirnya melakukan musyawarah dan menunjuk Batara Kamajaya untuk membangunkan Batara Guru dari tapanya. Berangkatlah Batara Kamajaya ke pertapaan Batara Guru. Sesampai di pertapaan, Batara Kamajaya tidak berani mendekat.
Batara
Guru
yang
sedang
bertapa.
Batara
Kamajayapun mencoba berbagai cara untuk membangunkan Batara Guru. Namun sayangnya tindakan tersebut membuat Batara Guru marah dan seketika itu juga menggunakan mata ketiga di dahinya, Batara Kamajaya dibakar dan mati seketika. Kemudian Batara Guru kembali ke Kahyangan. Dewi Ratih sangat berduka cita mendengar berita suaminya mati terbakar. Ia bermaksud “mati obong” (membakar diri) bersama suaminya sebagai rasa cinta kasih. Kemudian Dewi Ratih yang setia itupun menyusul suaminya mati terbakar. M engetahui kejadian itu seluruh dewa berduka cita. M ereka sadar bahwa kematian Batara Kamajaya karena keputusan sidang para dewa untuk mengatasi bahaya yang mengancam Kahyangan. Oleh karena itu para Dewa berusaha memohonkan ampun atas kesalahan yang diperbuat oleh Batara Kamajaya. Selain itu para dewa memohon agar Batara Guru berkenan menghidupkan lagi Batara Kamajaya dan Dewi Ratih. Akan tetapi Batara Guru tidak dapat
mengabulkan
permohonan
itu,
karena
mempunyai
pandangan yang lebih jauh. Batara Guru menghendaki keturuanan
22 atau kelestarian kehidupan manusia di arcapada (dunia). M aka Batara Kamajaya diperintahkan agar tinggal pada setiap hati atau rasa orang laki-laki dan Dewi Ratih tinggal pada setiap hati atau rasa orang perempuan. Dengan demikian antara orang laki-laki dan perempuan selalu timbul rasa cinta kasih, sehingga kelangsungan hidup di dunia dapat dipertahankan.
2.3.1.2 Dewa Matahari (Dewa Surya) Surya adalah nama dewa M atahari menurut kepercayaan umat
Hindu.
Surya
juga
diadaptasi
kedalam dunia pewayangan sebagai dewa yang menguasai atau mengatur surya dan matahari, dan di beri gelar “Batara”.
¾
Gambar 2.6 Dewa Surya
M enurut kepercayaan Hindu, Surya mengendarai kereta yang ditarik
oleh
7
kuda.
Ia memiliki kusir
bernama Aruna,
saudara Garuda, putra Dewi Winata. Dewa S urya dalam pewayangan Batara Surya ini adalah Dewa yang menjadi tumpuan mahluk hidup di alam dunia ini terutama tumbuhan dan hewan, Batara Surya terkenal sangat sakti mandraguna dan menjadi salah satu Dewa andalan di kahy0angan. Batara Surya terkenal senang
23 memberikan pusaka-pusaka atau ajian-ajian yang dimilikinya terhadap orang-orang yang dipilihnya. M itos
mengenai
Batara
Surya
yaitu
ketika Anoman menyalahkan Batara Surya atas kejadian yang menimpa Ibunya Dewi Anjani dan neneknya yang dikutuk menjadi tugu oleh Surya
harus
suaminya
bertanggung
sendiri. Anoman merasa jawab
Batara
sehinggaAnoman dengan
ajiannya mengumpulkan awan dari seluruh dunia untuk menutupi alam dunia sehingga sinar sang surya tidak bisa mencapai bumi. Untungnya kejadian ini dapat diselesaikan secara baik-baik sehingga Anoman dengan sukarela menyingkirkan kembali awanawannya sehingga alam dunia terkena sinar mentari kembali.
2.3.2 Mitologi Buddha (Cina) 2.3.2.1 Penjaga Bulan (Chang E) Chang E, Chang O, atau Chang Ngo(BahasaCina 嫦娥; pinyin: Cháng'é) ,
merupakan Dewi Bulan menurut
mitologi Cina. ¾
Gambar 2.7 Chang E
Tidak seperti kebudayaan mengenai Bulan lainnya yang mempersonifikasikan bulan, Chang E hanya tinggal di Bulan. Dan biasa dipanggil sebagai sebutan “Wanita di bulan”. Chang E
24 merupakan subyek beberapa legenda di mitologi Cina, dimana kebanyakan menceritakan mengenai cerita sang Dewi dengan, Hou Yi sang pemanah, kaisar langit, obat kehidupan, dan tentu saja Bulan. Asal usul cerita ini mungkin bisa diambil dari legenda agama hindu tentang Dewa Chandra. Chang'e dan Pemanah Houyi (Versi 1) M enurut legenda, Chang E dan suaminya HouYi adalah dewa dewi yang tinggal di surga. Suatu hari, sepuluh anak dari Kaisar Giok Langit berubah menjadi sepuluh matahari dan mengakibatkan
mara
bahaya
bagi
bumi.
Dikarenakan
kesulitannya untuk menyuruh anak-anaknya untuk berhenti menghancurkan bumi, Kaisar Langit memanggil Houyi untuk membantu. Houyi, menggunakan kepandaiannya, memanah ke sembilan matahari, dan menyisakan satu matahari. Tentu saja Kaisar
Langit
tidak
senang
dengan
cara
Houyi untuk
menyelamatkan bumi, sembilan anaknya meninggal. Sebagai hukuman, Kaisar Langit membuang Houyi dan Chang E untuk tinggal sebagai manusia biasa di bumi. M elihat hal tersebut Chang E merasakan sangat kecewa atas kehilangan keabadian dirinya. Houyi kemudian berjanji untuk membawakan pill keabadian agar mereka bisa menjadi abadi kembali. Pada akhirnya didalam perjalanannya, ia bertemu dengan Ratu Bagian Barat yang setuju untuk memberikan pill
25 kepada Houyi, tetapi mengingatkannya bahwa tiap orang hanya memerlukan setengah pil untuk menjadi abadi. Houyi membawa pil tersebut pulang dan menaruhnya dikotak. Ia memperingatkan ChangE untuk tidak membuka kotak tersebut karena ia akan pergi keluar sebentar. Seperti Pandora dalam mitologi Yunani, Chang E menjadi sangat penasaran dan membuka kotak tersebut dan menemukan pill saat Houyi pulang. M erasa kaget ketika Houyi menemukan dirinya membuka kotak tersebut, Chang E tidak sengaja memakan keseluruhan dari pil tersebut. Ia kemudian terbang kelangit karena overdosis. Walaupun Houyi ingin memanah istrinya agar tidak terbang ke langit, ia tidak bisa memanah istrinya sendiri.Hingga akhirnya Chang Epun tiba di bulan. Chang'e dan Pemanah Houyi (Versi 2) Chang'e adalah seorang gadis cantik yang bekerja di kerajaan Raja Langit di surga, dimana para dewa dewi, orangorang baik, dan bidadari tinggal. Suatu hari, ia tidak sengaja memecahkan sebuah
guci.
Sang kaisar marah besar dan
membuangnya untuk tinggal dibumi, dimana orang biasa tinggal. Ia bisa kembali ke surga apabila ia memberikan kontribusi yang baik di bumi. Chang'e tinggal dirumah keluarga petani miskin. Ketika ia berusia 18 tahun, seorang pemburu muda bernama Houyi dari
26 dusun sebelah melihatnya, yang sekarang adalah wanita muda yang cantik. M erekapun menjadi teman. Suatu hari, sebuah fenomena aneh terjadi, 10 matahari muncul di langit, dan mulai menghancurkan bumi. Houyi yang pintar memanah, maju untuk menyelamatkan bumi. Ia secara sukses berhasil memanah sembilan matahari, dan secara instan menjadi pahlawan. Ia kemudian menjadi raja dan menikah dengan Chang'e. Namun memaksakan
Houyi tumbuh keabadian
menjadi seorang tiran.
dengan
memesan
obat
Ia
untuk
memperpanjang hidupnya. Obat tersebut hampir selesai ketika Chang E datang dan melihatnya, kemudian secara sengaja atau tidak ia memakan pill tersebut. Raja Houyi yang marah pergi mencari istrinya. Setelah kabur ChangE loncat dari kamar jendela dikamar paling atas kerajaannya, bukannya jatuh ia pun malah terbang kearah bulan. Raja Houyi mencoba untuk memanahnya dengan panah, namun tidak berhasil. Tak lama kemudian Houyi pergi ke matahari dan membuat kerajaannya disana. Jadi Chang’e dan Houyi merupakan gambaran yin dan yang. Bulan dan M atahari.
27 2.3.2.2 Penjaga Matahari (Houyi) Houyi (Chinese: 后羿), yang biasa dipanggil Yi, adalah seorang karakter mitologis. Seorang pemanah dari Cina dan adalah pemimpin Dongyi. Kadang ia di proyeksikan sebagai Dewa Pemanah yang turun kebumi dan menjadi ketua dari suku Youqiong pada
(有窮國) masa
pemerintahan Raja Xiang Dinasti Xia. Istrinya,
Chang'e,
adalah penjaga Bulan. Gambar 2.8 Hou Yi
Setelah Chang E, istrinya meminum obat keabadian dan tinggal selamanya di Bulan. Houyi menjadi seorang tiran dan berubah imagenya dari seorang pahlawan (lihat kisah Houyi diatas) menjadi seseorang yang benci masyarakat. Houyi mengajarkan para manusia bagaimana memanah dan Feng M eng merupakan murid terpandainya. Suatu hari Feng M eng mencoba bertanding dengan Houyi. Tentu saja Houyi menang dengan mudahnya, dan mengatakan bahwa Feng M eng tidak mungkin bisa mengalahkannya. Dibutakan oleh rasa sakit hati, Feng M eng kemudian membunuh gurunya tersebut. Houyi yang gagah itupun meninggal secara sadis. Kemudian jiwa Houyi
28 tinggal di matahari dan membuat kerajaan disana. Jadi Chang'e, istrinya dan Houyi merupakan yin dan yang, bulan dan matahari.
2.3.2.3 Dewi Tara “Bintang” Tara atau yang dalam bahasa sansekerta berarti “bintang” dikenal juga sebagai Jetsun Dolma dalam bahasa Tibet) adalah figur suci wanita Buddha (Boddhisattva) yang masih diamalkan dan dilestarikan sampai sekarang sebagai tantra Buddha dalam agama Buddha Tibet. Tara atau dewi Tara merupakan lambang dari kebebasan/ kemerdekaan jiwa, menyatakan keberhasilan, dan prestasi hidup yang sejati dan bersifat suci. Dewi Tara juga merupakan lambang dari belas kasih serta kehampaan (Śūnyatā, ketidak beradaan dan ketidak kekalan duniawi) yang diajarkan dalam agama Buddha. Dalam mitologi Buddha, Tara di katakan lahir dari air mata Awalokiteswara (yang kemudian di kenal oleh warga Cina sebagai Dewi Kwan Im/ Guanyin), disebutkan ketika sang dewi menangis akibat kemiskinan dan kejahatan yang ada di bumi menjadikan airmatanya terkumpul dan terjadilah danau. Disana akan tumbuh teratai, dan ketika teratai itu mekar maka muncullah Dewi Tara. 2.3.2.4 Yin Yang Dalam filosofi Cina, konsep dari yin dan yang ([yin – dalam bahasa cina: 阴; Cina tradisional :陰; pinyin: yīn]
29
Gambar 2.9 Simbol Yin Yang
[yang bahasa cina :阳; tradisional Cina: 陽; pinyin: yáng] biasa di tulis dalam bahasa barat sebagai yin dan yang) biasa dipakai untuk mendeskripsikan kekuatan kontras yang saling berhubungan didalam didunia dan bagaimana mereka saling menguatkan satu sama lain. Konsepnya berada pada ilmu pengetahuan alam klasik dan filosofi, sebagai aturan dalam pembuatan obat, inti dari kekuatan seni bela diri cina, dan masih banyak lagi. Yin Yang diibaratkan gelap dan terang, pria dan wanita, rendah dan tinggi, dingin dan panas, dll. Yin Yang merupakan suatu persatuan didalam hal yang saling berlainan. Segala hal memiliki Yin dan Yang, walaupun elemen yin yang biasa berada di dalam objek diwaktu yang berbeda.. Yin yang biasa saling berkomunikasi, namun tidak terlihat didalam kondisi statis.
2.3.3 Ilmu Pengetahuan Alam 2.3.3.1 Bulan Bulan adalah
satu-satunya satelit
alami Bumi,
dan
merupakan satelit alami terbesar ke-5 di Tata Surya. Bulan tidak
30 mempunyai sumber cahaya sendiri dan cahaya Bulan sebenarnya berasal dari pantulan cahaya M atahari. Jarak rata-rata Bumi-Bulan dari pusat ke pusat adalah 384.403 km, sekitar 30 kali diameter Bumi. Diameter Bulan adalah 3.474 km,[1] sedikit lebih kecil dari seperempat diameter Bumi. Ini berarti volume Bulan hanya sekitar 2 persen volume Bumi dan tarikan gravitasi di permukaannya sekitar 17 persen daripada tarikan gravitasi Bumi. Bulan beredar mengelilingi Bumi sekali setiap 27,3 hari (periode orbit), dan variasi periodik dalam sistem Bumi-Bulan-M atahari bertanggungjawab atas terjadinya fase-fase Bulan yang berulang setiap 29,5 hari (periode sinodik). Bulan yang ditarik oleh gaya gravitasi Bumi tidak jatuh ke Bumi disebabkan
oleh
gaya sentrifugal yang
timbul
dari orbit Bulan mengelilingi bumi. Besarnya gaya sentrifugal Bulan adalah sedikit lebih besar dari gaya tarik menarik antara gravitasi Bumi dan Bulan. Hal ini menyebabkan Bulan semakin
menjauh
dari
bumi
dengan
kecepatan
sekitar
3,8cm/tahun. Bulan berada dalam orbit sinkron dengan Bumi, hal ini menyebabkan hanya satu sisi permukaan Bulan saja yang dapat diamati dari Bumi. Orbit sinkron menyebabkan kala rotasi sama dengan kala revolusinya. Bulan adalah satu-satunya benda langit yang pernah didatangi dan didarati manusia. Obyek buatan pertama yang
31 melintas
dekat
Bulan
adalah wahana
antariksa milik Uni
Sovyet, Luna 1, obyek buatan pertama yang membentur permukaan Bulan adalah Luna 2, dan foto pertama sisi jauh bulan yang tak pernah terlihat dari Bumi, diambil oleh Luna 3, kesemua misi dilakukan pada 1959. Wahana antariksa pertama yang berhasil melakukan pendaratan adalah Luna 9, dan yang berhasil mengorbit Bulan adalah Luna 10, keduanya dilakukan pada tahun 1966.[1] Program Apollo milik Amerika Serikat adalah satu-satunya misi berawak hingga kini, yang melakukan enam pendaratan berawak antara 1969 dan 1972.
2.3.3.2 Matahari Matahari adalah bintang terdekat
dengan Bumi dengan
jarak rata-rata 149.680.000 kilometer (93.026.724 mil). M atahari serta kedelapan buah planet (yang sudah diketahui/ditemukan oleh manusia) membentuk Tata Surya. M atahari dikategorikan sebagai bintang kecil jenis G. Matahari adalah suatu bola gas yang pijar dan ternyata tidak
berbentuk
bulat
betul.
M atahari
mempunyai katulistiwa dan kutub karena gerak rotasinya. Garis tengah
ekuatorialnya 864.000 mil,
antar kutubnya 43
mil lebih
sedangkan
pendek.
garis
tengah
M atahari merupakan
anggota Tata Surya yang paling besar, karena 98%massa Tata Surya terkumpul pada matahari.
32 Di samping sebagai pusat peredaran, matahari juga merupakan pusat sumber tenaga di lingkungan tata surya. M atahari terdiri dari inti dan
tiga
lapisan
kulit,
masing-
masing fotosfer, kromosfer dan korona. Untuk terus bersinar, matahari,
yang
terdiri
dari
gas
panas
menukar
zat hidrogen dengan zat helium melalui reaksi fusi nuklir pada kadar 600 juta ton, dengan itu kehilangan empat juta ton massa setiap saat. Perputaran Matahari Karena M atahari tidak berbentuk padat melainkan dalam bentuk plasma,
menyebabkan rotasinya lebih
di khatulistiwa daripada
di kutub.
Rotasi
cepat
pada
wilayah
khatulistiwanya adalah sekitar 25 hari dan 35 hari pada wilayah kutub. Setiap putaran dan mempunyai gravitasi 27,9 kali gravitasi Bumi. Terdapat julangan gas teramat panas yang dapat mencapai hingga beribu bahkan berjuta kilometer ke angkasa. Semburan matahari 'sun flare' ini dapat mengganggu gelombang komunikasi seperti radio, TV dan radar di merusak satelit atau stasiun
Bumi angkasa yang
dan
mampu
tidak
terlindungi.
M atahari juga menghasilkan gelombang radio, gelombang ultraviolet, sinar
infra-merah, sinar-X,
dan angin
matahari yang
merebak ke seluruh tata surya. Bumi terlindungi daripada angin matahari oleh medan magnet bumi, sementara lapisan ozon pula melindungi Bumi
33 daripada sinar ultra-violet dan sinar infra-merah. Terdapat bintik matahari yang muncul dari masa ke masa pada matahari yang disebabkan oleh perbedaan suhu di permukaan matahari. Bintik matahari itu
menandakan
kawasan
yang
"kurang
panas"
berbanding kawasan lain dan mencapai keluasan melebihi ukuran Bumi.
Kadang-kala
peredaran
Bulan
mengelilingi
bumi
menghalangi sinaran matahari yang sampai ke Bumi, oleh itu mengakibatkan terjadinya gerhana matahari.
2.3.3.3 Bintang Bintang merupakan
benda
langit
yang
memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Secara umum sebutan bintang adalah objek luar angkasa yang menghasilkan cahaya sendiri (bintang nyata). M enurut ilmu astronomi, definisi bintang adalah: “Semua benda masif (bermassa antara 0,08 hingga 200 massa matahari) yang sedang dan pernah melangsungkan pembangkitan energi melalui reaksi fusi nuklir.” Bintang terdekat dengan Bumi adalah M atahari pada jarak sekitar
149,680,000
kilometer,
diikuti
oleh Proxima
34 Centauri dalam
rasi
bintang Centaurus berjarak
sekitar
empat tahun cahaya.
2.3.3.4 Gerhana Matahari Total Gerhana matahari terjadi ketika posisi bulan terletak di antara Bumi dan M atahari sehingga
menutup
sebagian
atau
seluruh cahaya M atahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu melindungi cahaya matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan M atahari yang mempunyai jarak ratarata 149.680.000 kilometer.
Gambar 2.10 Gerhana Matahari
Gerhana matahari dapat dibagi menjadi tiga jenis yaitu: gerhana total, gerhana sebagian, dan gerhana cincin. Sebuah gerhana matahari dikatakan sebagai gerhana total apabila saat puncak gerhana, piringan M atahari ditutup sepenuhnya oleh piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari piringan M atahari. Ukuran piringan M atahari dan piringan Bulan sendiri berubah-ubah tergantung pada masingmasing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-M atahari.
35 Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan M atahari. Pada gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan M atahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan. Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan (saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan M atahari. Gerhana jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan M atahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan M atahari, tidak seluruh piringan M atahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian piringan M atahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya. Gerhana matahari tidak dapat berlangsung melebihi 7 menit 40 detik. Ketika gerhana matahari, orang dilarang melihat ke arah M atahari dengan mata telanjang karena hal ini dapat merusakkan mata secara permanen dan mengakibatkan kebutaan.
2.3.4 Cerita Rakyat Jambi Legenda Matahari dan Pemanah Ulung (Jambi) Konon, pada zaman dulu matahari berjumlah 10 buah, sehingga suhu bumipun panas luarbiasa. Pada saat itu, ada seorang satria ahli memanah. Ia lalu menolong umat manusia dengan memanah sembilan matahari, dan menyisakan satu buah matahari untuk kehidupan manusia. Atas jasanya tersebut, Satria diangkat menjadi raja, sayangnya ia tumbuh
36 menjadi raja yang kejam. Saat itu satria belum menikah, kemudian ia bertemu dengan Dewa Pengatur Jodoh. Kata dewa pernikahannya masih lama, karena jodohnya masih anak-anak. Dewa lalu memperlihatkan diatas awan beberapa anak perempuan kecil sedang bermain, salah seorangnya adalah calon istri satria. M elihat itu Satria marah besar, ia pun mengambil busur dan anak panah untuk memanah anak perempuan tersebut. Karena kesaktiannya panah itu tepat mengenai dadanya, untungnya jiwa anak tersebut bisa tertolong. Beberapa tahun kemudian Satriapun menikahi anak tersebut yang tumbuh menjadi putri yang cantik. Setelah menikah istrinya sering mengalama sakit dibagian dada, rupanya itu akibat luka anak panah Satria yang pernah mengenainya dulu. M engetahui hal tersebut istrinya jadi amat kecewa dan memutuskan untuk memakan obat dewa, yang menjadikan tubuhnya menjadi ringan dan melayang kebulan serta bermukim disana untuk selamanya. Setelah kepergian istrinya Satriapun menyesal dan mengundurkan diri sebagai Raja. Atas ketobatannya, Dewapun menyuruhnya untuk tinggal di matahari. M aka sejak itu M atahari secara bergantian dengan Bulan menerangi bumi siang dan malam.
2.4 Data Hasil S urvey Penulis mengadakan survey berupa polling secara online menggunakan jasa service survey online www.surveymonkey.com . Penulis juga mengadakan survey
37 lapangan dan pergi ke Pura M erthasari, Wihara Dharma Bhakti (Klenteng Petak Sembilan), dan M useum Nasional. 2.4.1 Survey Polling Online Survey
ini penulis
lakukan
terhadap
kurang lebih
100
koresponden yang dianggap mengerti dan penikmat film animasi. Berikut hasil survey online yang diadakan penulis berhubungan dengan karakter Dewi Bulan serta mitos dan mitologi di Indonesia.
2.4.1.1 Polling Pertanyaan-pertanyaan, tabel, dan presentasi jawaban dari koresponden: 1. Apa jenis kelamin anda? Jumlah
Persentase (%)
Laki-laki
48
48.0
Perempuan
52
52.0
Total
100
100
Jumlah
Persentase(%)
< 11 tahun
8
8.0
12-18 tahun
15
15.1
19-25 tahun
49
49.4
2. Berapakah usia anda?
38 26-35 tahun
20
20.5
>36 tahun
8
8.0
100
100
Total
3. Apa jenjang pendidikan terakhir anda? Jumlah
Persentase (%)
SD
5
5.0
SM P-SM A
40
40.0
S1
48
48.0
S2
5
5.0
Lainnya
2
2.0
100
100
Total
4. Apakah anda pernah mendengar mengenai mitologi Dewa Dewi? Jumlah
Persentase (%)
Ya
72
72.0
Sedikit
25
25.0
Tidak
3
3.0
Total
100
100
39 5. Sebagai manusia di zaman modern, apa pendapat anda mengenai mitologi Dewa Dewi? Jumlah
Persentase (%)
M itos/ Dongeng
20
20.0
Menarik/ Unik
48
56.0
Ketidak mampuan bangsa primitif ttg fenomena Pelajaran yang baik
4
4.0
6
6.0
Tidak masuk akal
8
8.0
Budaya masa lampau
8
8.0
Belum pernah dengar
6
6.0
100
100
Total
6. Mitos/Mitologi mengenai Dewi Bulan mana yang paling biasa anda dengar? Jumlah
Persentase (%)
Hindu/ India (Ratih)
8
8.0
Budha/ Cina (Chang E)
38
38.0
Yunani (Luna)
32
32.0
Jepang (Tsukuyomi)
16
16.0
Lainnya
6
8.5
100
100
Total
40 7. Dari 2 agama besar di Indonesia, terdapat 2 perayaan yang berhubungan dengan dewi Bulan. Perayaan manakah yang anda sering dengar? Jumlah
Persentase (%)
82.0
82.0
Siwaratri
4
4.0
Tidak tahu keduanya
14
13.9
Total
100
100
Cap Go Meh
8. Image apakah yang cocok untuk menggambarkan karakter Dewi Bulan? Jumlah
Persentase (%)
Cantik, pemalu, pendiam
27
27.0
Penakut, Clumsy, M anis
3
3.0
Cantik, pintar, kuat
18
18.0
Cantik, feminim, setia
42
42.0
Lainnya
10
10.0
Total
100
100
9. Anda lebih suka menonton film dengan ending yang...
Happy Ending
Jumlah
Persentase (%)
72
72.0
41 Sad Ending
6
6.0
Ngegantung
4
4.0
Lainnya
18
18.0
Total
100
100
10. Dalam menonton film, apa yang paling anda utamakan? Jumlah
Persentase (%)
Pesan Moral
25
25.0
Action
6
6.0
Emosi
14.0
13.9
Karakter yang unik
7
6.9
Visual yang bagus
8
8.3
Cerita Original
16
16.0
Lainnya
24
24.0
Total
100
100
2.4.1.2 Analisis Dari polling diatas dapat disimpulkan analisa-analisa berikut: Pertanyaan 1-3 M emperlihatkan koresponden sebagian besar merupakan wanita, walaupun jumlah tidak berbeda jauh dengan koresponden pria. Berusia antara 19-25 tahun, dengan pendidikan terakhir Sarjana. Kesimpulannya adalah koresponden sebagian besar merupakan remaja yang menuju
42 dewasa, dengan tingkat pendidikan yang tinggi (modern) sehingga bisa lebih kritis dalam menjawab. Pertanyaan 4-5 M elihat jawaban diatas lebih dari 70 persen mengatakan tahu mengenai mitologi, dan lebih dari 30 persennya mengatakan mengetahui sedikit, hal ini memperlihatkan bahwa walaupun dizaman modern ini anak muda sekarang ini masih aware dengan keberadaan mitologi. Pada pertanyaan nomor 5 juga memperlihat dimana, hampir 50 persen mengatakan bahwa cerita mitologi merupakan cerita yang menarik, dan unik untuk dibahas. Pertanyaan 6-7 Penulis menanyakan pertanyaan 6 dan 7 untuk melihat versi Dewi Bulan manakah yang lebih menonjol di kalangan anak muda Indonesia saat ini. 38% (Cina),
Chang
menjawab lebih mengenal Dewi Bulan versi Buddha E.
Pada
jawaban
pertanyaan
nomor
7
juga
memperlihatkan bahwa perayaan Cap Go M eh dengan 82% jauh lebih dikenal dan melekat di benak masyarakat di lingkungan penulis saat ini. Pertanyaan 8-10 Untuk pertanyaan 8-10 akan penulis pakai sebagai pertimbangan cerita di kedepannya. Pertanyaan nomor 8 menanyakan image apa yang cocok dipakai untuk menggambarkan karakter Dewi Bulan, dan image yang cantik, feminim, serta setia yang cocok dengan sang dewi Bulan.
43 2.4.2 Survey Lapangan Penulis melakukan survey lapangan ke beberapa tempat yang dianggap bisa merepresentasikan budaya akulturasi yang menyebarkan atau mendasari adanya mitologi di Indonesia. 2.4.2.1 Wihara Dharma Bhakti (Klenteng Petak Sembilan) Berikut
contoh
beberapa
referensi
visual
yang
menggambarkan suasana budaya Buddha Tionghoa (Cina) yang penulis ambil ketika berada di Wihara Dharma Bhakti (Klenteng Petak Sembilan).
>> Gambar 2.11 Wihara Dharma Bhakti
2.4.2.2 Museum Nasional M useum nasional merupakan museum tertua dan terbesar di Indonesia, museum ini berisikan mengenai koleksi menarik dari zaman prasejarah sampai dengan koleksi khasanah budaya beserta sejarahnya bisa kita temukan. M useum ini juga berisikan
44 banyak arca-arca dewa dewi yang berasal dari akulturasi kebudayaan Hindu-Budha di Indonesia.
>> Gambar 2.12 Museum nasional
2.5 Data Produk 2.5.1 Film Pendek (Short Movie) Istilah “short” film/ Film pendek diambil dari panjang potongan film. Pita film pada zaman dulu mempunyai panjang 25 mm per frame, sedangkan dalam proyektor satu detik sama dengan 24 frame. Sehingga satu menit film 27.36 meter pita film. Satu jam memakan 1641 meter pita film. Oleh karena itu bentuk atau jenis film dibagi menjadi full length (lebih besar dari 70 menit), medium length (30-70 menit),dan short film (1-30 menit). Film Pendek merupakan deskripsi teknikal yang berasal dari industri film Amerika Utara pada periode awal sinema. Deskripsinya hampir sama dengan objek film yang pendek. Walaupun para orangorang Amerika Utara tersebut secara umum mengatakan bahwa film pendek merupakan film dengan durasi 20-40 menit, definisi tersebut berbeda sangat jauh di Eropa, Amerika Latin, dan Australia. Contohnya
45 di New Zealand misalnya, deskripsi film pendek merupakan segala macam film dengan durasi 1 sampai dengan 15 menit. Di Amerika Utara
film-film tersebut biasanya lebih fokus terhadap karakter,
sedangkan di Eropa dan Australia bentuk dari film biasanya lebih memperhatikan drama visual dan plot. Ditempat lainnya, film-film pendek biasa dipakai untuk showcase para sinematografer dan director komersial.
2.5.3 3D Animation 3D animasi merupakan animasi yang secara digital di model dan dimanipulasi oleh seorang animator. Dalam memanipulasi mesh, obyek diberikan struktur tulang digital untuk mengkontrol mesh tersebut. Proses ini dikenal sebagai rigging. Banyak teknik-teknik yang bisa di pakai untuk membuat atau memanipulasi obyek seperti fungsi matematis untuk gravitasi, simulasi partikel, dsb. Animasi 3D juga sering dipakai untuk efek-efek film layar lebar pada saat ini.
2.5.4 Film Romantis Dimana kebanyakan film-film mengambil aspek romantis untuk terjadi di tengah-tengah karakter (setidaknya menjadi subplot), film romantis bisa dibialng secara gamblang menggunakan aspek romantis menjadi plot utama dan menjadi premis cerita yang berkembang disekitar karakter protagonis. Tema umumnya berisikan karakter yang bergerak setelah menemukan ketertarikan romantis. Pertanyaan yang biasanya
46 timbul yaitu “Apa alasan aku hidup?” atau “Kenapa aku tetap bersama dengan pasanganku saat ini?” yang biasanya muncul. Hal yang menarik dari film ini yaitu dari sisi drama yang penuh dengan realitas emosi yang di ekspresikan oleh karakter-karakternya. Berikut ini contoh-contoh film yang bisa dikatakan romantis, film blockbuster tahun 1997, Titanic yang mendapatkan keuntungan lebih dari 600juta dolar Amerika dan 1.8 trilliun, diseluruh dunia. Hal yang menarik lainnya yaitu happy ending (atau setidaknya akhir yang tidak terlalu manis/ bittersweet) dan banyak yang berargumen bahwa tidak ada film dengan sad ending yang bsia dikatakan “romantis”.
2.6 Pembanding 2.6.1 Dalam Negeri Untuk pembanding industri film pendek animasi di dalam negeri masih bisa dikatakan sangat jarang. Adapula yang memicu adanya industri animasi di Indonesia yaitu mulai banyaknya festival-festival untuk membantu membangun keinginan masyarakat untuk membuat film animasi. Yang mulai paling dikenal oleh masyarakat yaitu film animasi pendek Hebring yang menang pada perlombaan INAICTA tahun 2007, dan menang kembali pada tahun 2009 dengan Hebring 2. Juga ada Wahyu Aditya festival hello motionnya dan beberapa film animasi pendeknya yang sangat menghibur.
47
Gambar 2.13 Animasi Pendek Dalam negeri
2.6.2 Luar Negeri Untuk luar negeri yang paling menonjol yaitu film animasi pendek karya Pixar. Film-film animasi pendek ini biasanya menjadi opening film-film durasi panjangnya. Adapula film animasi karya sekolah animasi Les Gobelins yang bertempat di Perancis. Karya-karya animasi para siswanya bahkan bisa disandingkan dengan animator profesional. Ada juga studio Blur yang membuat film animasi dengan visual yang sangat indah dan alur cerita yang lucu.
Gambar 2.14 Animasi Pendek Luar Negeri
48 2.7 Target Pasar 2.7.1 Target Primer Demografi
:
Laki-laki/ Perempuan, 12-25 tahun, remaja menuju
dewasa, Status ekonomi sosial B-A+. Psikografi
: Punya rasa ingin tahu yang besar, menyukai romantisme, menyukai seni dan mitologi budaya.
Geografi
: Berada di kota-kota besar.
2.7.2 Target S ekunder Demografi
:
Laki-laki/ Perempuan, 25 tahun keatas, anak-anak
ataupun dewasa, status ekonomi C-A+. Psikografi
: Terbuka, dan mempunya rasa romantisme.
Geografi
: Selain di kota besar.
2.8 Analisa 2.8.1 Pertimbangan Pengambilan Cerita Indonesia merupakan negara yang kaya akan kebudayaan. Budaya yang pertama kali masuk ke Indonesia adalah budaya yang dibawa oleh para pedagang India dan Cina, yang pada saat itu menyebarkan ajaran agama Hindu dan Buddha mereka. M asing-masing memiliki mitologinya, masing-masing memiliki pengaruh besar kepada mitologi yang ada di Indonesia. Untuk karakter baik penghuni bulan dan matahari dalam cerita yang akan penulis pakai. Penulis memakai cerita rakyat dari Jambi yang apabila kita lihat asal muasalnya merupakan akulturasi dari mitologi
49 Cina, dimana Chang E merupakan dewi bulan yang akan tinggal abadi disana, dan Houyi/ Satria, suaminya, yang dikirim ke matahari sehingga mereka bisa menerangi bumi secara bergantian. Karakter tersebutlah yang penulis cari, dimana ironi dalam cerita ini adalah bagaimana bulan dan matahari saling mencintai, namun terpisahkan dan tidak akan bisa bertemu. M enjadi simbol dari Yin dan Yang, keseimbangan di dunia.
2.8.2 Faktor Pendukung a. Tingginya minat masyarakat saat ini terhadap tayangan animasi. b. Teknologi software animasi yang semakin memudahkan pemakainya. c. Cerita romantisme biasanya lebih diminati masyarakat Indonesia. d. M itologi Cina yang sudah berakulturasi dengan budaya Indonesia memperkuat karakter sang Dewi dalam cerita ini.
2.8.3 Faktor Penghambat a. Jangka waktu pembuatan yang sempit. b. M itologi Cina yang berhambatan dengan tema local Content. c. M asih sulitnya jaringan internet yang cepat di kalangan mahasiswa, sedangkan animator sangat membutuhkan software update terbaru dengan tutorial-tutorial yang bisa sangat membantu proses pembuatan. d. M asih kurangnya pengalaman dalam membuat film.