Atribut
(bisa diibaratkan fitur pada handphone)
yang perlu dimiliki oleh Manager
@GraceS1ana
Kunci keberhasilan organisasi terletak pada kualitas dari para manager dan supervisor-nya the key to your organization’s success is the quality of your managers and front line supervisors. Menurut Anda bagaimana ke-2 nya bisa berhubungan (Sukses organisasi dengan kualitas para managernya) ?
“Bila organisasi memiliki masalah dengan banyaknya orang yang keluar atau turn over yang tinggi, coba lihat dulu kualitas para manager-nya” k a r e n a
“People leave managers, not companies.” Coffman & Marcus Buckingham
Manager (Atasan dan pemimpin) menjadi penentu apakah seseorang akan ‘ikut’ pimpinannya. Karena perusahaan ‘dirasakan’ oleh karyawan melalui managernya masingmasing.
Bagaimana diri kita sebagai manager? Jenis Manager yang seperti apa dimata anak buah dan tim kita? Tidak berperikemanusiaan Keren banget
Galak bukan main!
Agak ‘oon’
Menjadi Manager • Manager adalah seseorang yang (SEHARUSNYA) memanage atau mengelola. • Apa yang dikelola? DEPARTEMEN (output alias hasil kerja, budget, improvement, proses, kualitas, output) dan juga ORANG (atau orang-orang)!
Sifat apa yang kita harapkan dimiliki oleh manager (atasan) kita? ( belum tentu terpenuhi namun, memiliki harapan dan ekspektasi boleh kan?)
Sekarang coba di balik, bila kita yang menjadi menjadi manager (atasan) nya, apakah kita memiliki sifat-sifat tersebut?
Kata ‘orang – orang’, atribut manager yang baik ada beberapa:
1. Mereka Peduli • Peduli tentu tidak sama dengan ‘kepo’ • ‘kepo’ biasanya memiliki intensi yang lebih egoistik, demi memuaskan keingintahuan diri sendiri. • Peduli intensinya untuk kebaikan orang lain (atau setidaknya untuk bawahan dan timnya) Kalau gambaran peduli menurut Anda sendiri?
2. Mereka memiliki selera humor yang baik Sungguh tidak terbayang, kalau setiap hari kita selalu berhadapan dengan manager yang seperti ini:
Wajahnya selalu serius, seringkali tanpa ekspresi, atau ‘ngamuk-ngamuk’ terus, senyumnya ‘mahal’ dan tidak kenal becanda !
Humor • Dibutuhkan untuk mencairkan ketegangan, memberikan suasana yang rileks dan tidak mencekam • Intinya yang penting adalah suasana kerja menyenangkan bukan ‘horor’ • Suasana kerja menyenangkan berkorelasi positif dengan kualitas / hasil kerja
3. Memiliki kemampuan komunikasi yang baik (lisan maupun tulisan) • Komunikasi bukan pilihan, namun keharusan yang harus dikuasai oleh manager • (Untungnya), kemampuan komunikasi bukan diturunkan namun dipelajari (yang penting memiliki niat untuk belajar!) Buku-buku, pelajaran, seminar, artikel mengenai komunikasi banyak sekali. Namun karena begitu kompleks, komunikasi membutuhkan jam terbang, latihan dan feedback. Komunikasi melibatkan persepsi, gaya kepribadian, kebutuhan dan lain-lain
“Communication is the real work of leadership” - Nitin Nohria (Komunikasi merupakan pekerjaan yang sebenarnya dari kepemimpinan)
• Mau jadi pemimpin WAJIB berkomunikasi, kalau tidak mau berkomunikasi jangan jadi pemimpin • Banyak-banyak belajar dan berlatih, tidak pernah ada kata berhenti untuk belajar komunikasi demi hubungan yang lebih baik dan berkualitas • Jangan pernah takut dengan feedback. Feedback yang baik akan membantu meningkatkan kemampuan kita. • Kemampuan berkomunikasi tidak HANYA kemampuan berbicara.
4. Mereka memiliki rasa keadilan ketika menghadapi permasalahan maupun menghadapi orang • Isu keadilan bukan merupakan isu yang mudah untuk dilakukan • Menurut Anda, Adil itu semua sama rasa atau sesuai kebutuhan? Manapun pilihan kita persepsi orang lainlah yang menentukan adil atau tidak. • Bahkan tidak semua orang bisa bilang TUHAN itu ADIL Libatkan integritas serta kepentingan / tujuan bersama (kepentingan yang lebih besar)
5. Mereka memiliki perilaku yang konsisten Anda bisa contohkan perilaku manager Anda yang konsisten dan yang tidak konsisten? Dan mengapa bisa demikian menurut penilaian Anda?
• Konsisten bukan berarti selalu SAMA tanpa berubah, atau tanpa mempedulikan kontekstual dan lingkungan • Konsisten = Sesuai, tidak bertentangan (dengan peran dan tanggung jawab sebagai manager atau bertentangan dengan etika) • Konsisten itu tetap memiliki prinsip, memegang teguh nilai-nilai organisasi, tidak plin plan, apalagi berperilaku ‘ABS’ (Asal Bapak (Boss) Senang) • ‘Walk the talk’ , apa yang dikatakan konsisten dengan yang dilakukan
6. Mereka memiliki pengolahan emosi yang sehat, serta fasih dalam memanfaatkannya untuk hubungan yang berkualitas dan sehat
• Emosi merupakan bagian dalam diri manusia yang tidak mungkin terpisahkan. • Berperilaku Profesional ≠ dengan berperilaku TANPA emosi. • Bahkan, mengacu pada penelitian terbaru, emosi menjadi tools yang powerful untuk merekatkan hubungan interpersonal, semangat kebersamaan membela tim serta menciptakan ‘energi pendorong’ kerja sama tim.
Mau tahu bagaimana emosi menjadi kekuatan pemimpin, coba cek referensi bacaan ini:
Sempatkan untuk menggali dari referensi-referensi tersebut!
7. Mereka percaya bahwa karyawannya lebih PENTING dari dirinya sendiri; keberhasilan perusahaan lebih penting dari dirinya sendiri • Ego manusia yang mendasari kita untuk selalu melihat diri kita terlebih dahulu, juga memikirkan yang penting / menguntungkan untuk kita dulu • Namun, pemimpin (seharusnya) mampu beyond dari dirinya sendiri. • Pada pundaknya dipercayakan kepentingan semua karyawannya dan juga kepentingan organisasi yang lebih besar Apakah karyawan Anda menilai Anda membela kepentingan mereka? Atau juga membela kepentingan organisasi Anda di atas kepentingan pribadi?
8. Mereka Jujur • Jujur bukan berarti selalu ‘blak-blak’-an tanpa lihat situasi, kesiapan anak buah/tim kita, atau juga mengumbar kekesalan kita • Jujur bisa diartikan tidak ‘niat-an’ menyembunyikan/menutupi/memodifikasi sesuatu demi kepentingan pribadi kita • Bersikap jujur juga berarti jauh dari munafik Kebohongan putih (demi kebaikan) apakah boleh dilakukan seorang Manager?
9. Mereka bersedia meminta masukan dari karyawannya dan membangun kesepakatan • Posisi sebagai manager terkadang menjadikan kita ‘gengsi’ untuk meminta masukan/pendapat/ide dari bawahan kita • Padahal, meminta masukan dari tim/bawahan membantu meningkatkan engagement mereka pada tim dan organisasi Apa saja yang sering menghalangi Anda untuk meminta masukan/pendapat/ide dari bawahan Anda?
10. Mereka berpikiran terbuka • Berpikiran terbuka untuk ide baru, cara baru, darimanapun sumbernya. • Mengkritisi bukan berarti juga tidak terbuka. • Pikirkan terlebih dahulu, pertimbangkan sebelum mengambil kesimpulan • Belajar hal baru, ketrampilan baru, jangan menutup diri untuk mengalami hal baru.
11. Mereka Fleksibel • Karena perubahan tidak dapat kita hindarkan, maka kemampuan adaptasi-lah yang penting untuk dimiliki • Siapapun yang tidak dapat berubah, tidak akan mampu bertahan. • Menjadi fleksibel adalah keharusan , manager harus mampu untuk memimpin di tengah ambiguitas dan kompleksitas di sekitarnya
12. Mereka memiliki ego yang terolah dengan baik • EGO memiliki peranan penting untuk membangun rasa percaya diri dan kompetensi teknis pribadi, TETAPI Ego bukan alat kepemimpinan ketika BERINTERAKSI dengan orang lain. • Terlalu banyak menggunakan EGO akan mengakibatkan hasil yang buruk – “It’s my way or the highway.” Saya akan melakukan dengan cara saya, tidak peduli apapun yang terjadi. Kalau ada yang keberatan dengan hal tersebut silahkan pergi. – “Saya tidak butuh untuk menyesuaikan dengan orang lain – mereka yang harus menyesuaikan diri dengan saya” – “Jika mereka tidak mau bekerja dengan saya, saya akan menemukan orang lain yang mau” – “Tidak ada orang lain yang bekerja secepat saya”
Bagaimana Mengelola Ego untuk kualitas interaksi yang sehat Sehat tidaknya suasana di perusahan terpancar dalam percakapan kita sehari-hari. Ego merupakan kontinum. Terlalu banyak dan besar kita terlalu percaya diri dan sombong, sedangkan terlalu kecil dan sedikit kita kurang percaya diri dan rendah diri. Yang PENTING untuk dilakukan adalah menyeimbangkannya. Kerendahan hati adalah kuncinya (Jim Collins on great leaders “Good to Great)
"Pride is concerned with who is right. Humility is concerned with what is right.“ — Ezra Taft Benson
13. Mereka memiliki rasa aman. Anda dapat menemukan ciri-ciri ‘insecurity’ berikut ini dalam diri Anda atau atasan Anda? 1. 2. 3. 4.
Sulit memberikan kredit atas kesuksesan orang lain Menyimpan informasi penting untuk dirinya sendiri Tidak sudi untuk ekspos anak buahnya pada leader lain Biasanya micromanager (ingin selalu memegang KENDALI atas segala hal)
5. Haus Pujian dan Sanjungan 6. Menuntut lebih banyak dari apa yang mereka berikan 7. Tidak menyediakan rasa aman pada orangorang yang dipimpinnya (Tidak tahu apa yang diharapkan, persaingan tidak sehat, saling curiga)
14. Mereka pendengar yang baik Apakah Anda Mendengarkan?
Tanyakan pada lawan bicara Anda, hitung-hitung kita meminta feedback dari mereka
Mendengarkan: • Membutuhkan KONSENTRASI dan ATENSI • Mendengarkan adalah AKTIF bukan PASIF • Mendengarkan juga segala sesuatu yang tidak terucapkan, tidak hanya apa yang disampaikan anak buah • Mendengarkan aspirasi, minat, kebutuhan, ketakutan, ide-ide dan masukan mereka.
15. Mereka mampu untuk direktif tanpa menjadi abusif atau menyerang Pemimpin yang direktif mampu mengarahkan pengikutnya untuk melakukan apa yang harus dan penting untuk dilakukan, juga memberikan standar spesifik untuk hasil yang diharapkan.
Tidak perlu sampai menyuruh-nyuruh, membentak, atau bicara menyakitkan (abusif) pada orang lain, apalagi sampai merendahkan dan menghina.
16. Mereka memiliki intensi yang tulus pada orang lain dan kesejahteraan mereka
Intensi tulus artinya mementingkan kesejahteraan orang lain / anak buahnya di atas kepentingan sendiri, dan bersedia PASANG BADAN demi membela anak buahnya.
17. Mereka memahami apa yang akan membuat anak buahnya ‘bersinar’ • Pengembangan anak buah menjadi tanggung jawab sang pemimpin • Mengenali potensi yang dimiliki oleh anak buahnya sehingga anak buahnya memberikan kontribusi optimal bagi kinerja tim dan organisasi
• Melatih anak buahnya, membantu anak buahnya untuk memperbaiki kemampuan dan ketrampilannya.
18. Mereka membiarkan orang lain mendapat kredit atas keberhasilan mereka dan menginginkan orangorangnya untuk sukses
19. Mereka bersedia mengakui kelemahan mereka dan tidak memaksakan diri untuk dinilai paling ‘benar’
Anda memiliki fitur-fitur “Good Manager ” tersebut?
Tanyakan pada diri sendiri, refleksikan masukan / feedback orang lain, dan uji nilai-nilai kita selama ini.