34
Penelitian ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif hanya memaparkan situasi atau pristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjalaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.37 Penelitian deskriptif ditujukan untuk: (1) mengumpulkan informasi aktual secara rinci yang melukiskan gejala yang ada, (2) mengindentifikasi masalah atau memeriksa kondisi dan praktek-praktek yang berlaku, (3) membuat perbandingan dan evaluasi, (4) menentukan apa yang dilakukan orang lain dalam menghadapi masalah yang sama dan belajar dari pengalaman mereka untuk menetapkan rencana dan keputusan pada waktu yang akan datang.38 Pendekatan kualitatif menurut Bogdan dan Taylor (1975: 5) adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan dua data deskriptif berupa kata-kata atau lisan dari orang-orang dan prilaku yang dapat diamati. Menurut mereka, pendekataan ini diarahkan pada latar dan individu tersebut secara holistic (utuh). Jadi, dalam hal ini tidak boleh mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis, tetapi memandangnya sebagai bagaian dari suatu keutuhan.39 Pendekatan kualitatif dalam penelitian ini akan dilakukan dengan menggali informasi melalui wawancara mendalam (indepth interview) terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam penulisan skenario film Doa Yang Mengancam. Data deskriptif berupa ucapan atau tulisan dari orang-orang yang diamati dalam penelitian ini kemudian dianalisa untuk mendapatkan gambaran mengenai peran script writer dalam proses produksi film adaptasi cerpen Doa Yang Mengancam. 34
37
Jalaludin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi ( Bandung: PT. Rosdakarya, 1990), h .24 Ibid, 25 39 Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya 1998), h. 3 38
35
3.2 Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus (case study). Studi kasus merupakan salah satu teknik penelitian untuk mengembangkan analisis mendalam tentang satu kasus atau kasus majemuk dengan pendekatan penelitian kualitatif. Dalam metode penelitian studi kasus peneliti menggali kesatuan atau fenomena tunggal (“kasus”) yang dibatasi oleh waktu dan aktivitas (program, kejadian, proses, institusi, atau kelompok sosial) dan mengumpulkan informasi rinci dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data selama periode waktu yang lama (Meriam, 1988; Yin, 1989).40 Metode studi kasus pada penelitian ini digunakan untuk menggali kasus tunggal yaitu peran script writer (penulis skenario) dalam produksi film Doa Yang Mengancam. Jadi peneliti hanya membahas masalah peran penulis skenario yang bertanggung jawab membuat naskah (blue print) sebagai pedoman produksi film, tanpa mengembangkan bahasan pada produksi film secara keseluruhan.
3.3 Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data adalah merupakan cara sistematis dan standar untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti untuk adalah sebagai berikut:
3.3.1 Data Primer Data primer diperoleh dengan melakukan wawancara mendalam (indept interview) terhadap key informan, yaitu dilakukan tanya jawab secara langsung
40
John W. Creswell, Reseach Design Qualitative Approaches (Jakarta: KIK Press, 2002), h. 11
36
dengan penulis cerpen dan skenario Doa Yang Mengancam dan praktisi terkait dibidang penulisan naskah film.
3.3.2 Data Skunder Data skunder didapat dengan cara studi kepustakaan (literature) yaitu membaca buku, koran, majalah, blog beberapa kru yang terlibat dalam produksi film tersebut, serta bahan dari berbagai sumber yang berhubungan dengan permasalahan yang sudah diteliti guna melengkapi data yang sudah ada.
3.4 Definisi Konsep Untuk pelakasanaan penelitian ini, berbagai konsep dari istilah perlu diperjelas. Definisi konsepnya sebagai berikut: 1. Film adaptasi adalah film yang ceritanya diadaptasi dari karya seni lain dalam hal ini adalah karya sastra cerpen (cerita pendek). 2. Skenario menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah rencana suatu lakon dalam pementasan suatu drama/film. 3. Script writer makna secara bahasa adalah penulis naskah, penulis skenario. Adalah seorang yang bertugas/bertanggung jawab menyusun naskah film. 4. Film Doa Yang Mengancam adalah film layar lebar produksi Sinemart dengan sutradara Hanung Bramantyo. Film tersebut adalah adaptasi dari cerpen Doa Yang Mengancam karya Jujur Prananto.
3.5 Fokus Penelitian Fokus penelitian merupakan garis besar dari pengamatan penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus penelitian adalah peran penulis skenario
37
dalam produksi film adaptasi cerpen Doa Yang Mengancam. Fokus tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut: 1. Pemilihan seting dan pengembangan ide cerita. 2. Penentuan lakon/tokoh Cerita. 3. Penyusunanan alur cerita/pengembangan grafik Aristoteles. 4. Proses Penulisan Naskah Skenario. 5. Tugas dan tanggung jawab Script Writer Pasca Penulisan Naskah Skenario.
3.6 Narasumber Posisi narasumber sangat penting, bukan sekedar memberi respons, melainkan juga sebagai pemilik informasi. Karena itu ia disebut informan (orang yang memberikan informasi, sumber informasi, sumber data) atau disebut juga subjek yang diteliti, karena ia bukan saja sebagai sumber data, melainkan juga aktor atau pelaku yang ikut menentukan berhasil tidaknya sebuah penelitian berdasarkan informasi yang diberikan.41 Wawancara dilakukan dengan format tidak terstruktur, wawancara semacam ini digunakan untuk menemukan informasi yang bukan baku atau informasi tunggal. Wawancara jenis ini lebih bebas iramanya dalam waktu bertanya dan cara memberikan respons. Responden biasanya terdiri atas mereka yang terpilih saja karena sifat-sifatnya yang khas. Biasanya mereka memiliki pengetahuan dan mendalami situasi serta lebih mengetahui informasi yang diperlukan.42 41
Imam Suprayogo dan Tobroni, Msi, Metodologi Penelitian Sosial Agama (Bandung: PT Rosdakarya, 2001), h 176 42 Lexy J. Moeleong, op.cit., 139
38
Narasumber yang berkompeten untuk diwawancarai dan dimintai informasi sehubungan dengan penelitian ini adalah: 1. Jujur Prananto (Key Informan) Jujur Prananto adalah penulis skenario senior yang sudah menghasilkan karya-karya penting dalam perfilman Indonesia. Diantara karyanya yang fenomenal adalah film Petualangan Sherina dan Ada Apa Dengan Cinta yang diproduksi oleh Miles Production. Kedua film tersebut muncul diawal kebangkitan film Indonesia setelah cukup lama mati suri. Selain itu dalam menjalankan karirnya sebagai penulis skenario Jujur Prananto telah banyak mendapatkan penghargaan diantaranya adalah serial KupuKupu Kertas yang berhasil memperoleh penghargaan dari Festival Sinetron Indonesia pada tahun 1998 sebagai cerita terbaik. 2. Siti Nur Aisyah (Informan) Siti Nur Aisyah adalah akademisi di bidang broadcasting sekaligus praktisi─sutradara,
penulis,
master
kreatif.
Telah
banyak
menghasilkan karya audio visual salah satu karyanya adalah FTV berjudul Kalau Cinta Seharusnya Happy.
3.7 Teknik Analisa Data Analisa data menurut Patton (1980: 268) adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola kategori, dan satuan uraian dasar. Ia membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian, dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian. Dari rumusan tersebut
diatas dapatlah kita
39
menarik garis bahwa analisis data bermaksud pertama-tama mengorganisasikan data.43 Analisis data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan. Data yang diperoleh dari hasil wawancara akan dikumpulkan untuk kemudian jawaban-jawaban dari hasil wawancara itu dianalisa dan ditarik kesimpulan. Tujuan dari analisis data di dalam penelitian adalah menyempitkan dan membatasi penemuan-penemuan hingga menjadi suatu data yang teratur. Proses analisis merupakan usaha untuk menemukan jawaban atas pertanyaan prihal objek penelitian. Untuk menganalisa data yang telah terkumpul melalui hasil wawancara mendalam (indepth interview), maka cara yang digunakan adalah melalui prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif yaitu berupa kata-kata atau alasan lisan dari orang-orang dan prilaku yang diamati, dan peneliti hanya memaparkan data yang diperoleh secara apa adanya.
43
Lexy J. Moleong, op.cit., 103