BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini
berusaha
menggambarkan situasi
atau
kejadian.
Data
yang
dikumpulkan semata-mata bersifat deskriptif sehingga tidak bermaksud menguji hipotesis, membuat prediksi, maupun mempelajari implikasi. Dalam Ronny Kountur (2004:105) penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti. B. Populasi dan sampel Setiap penilitian ilmiah berhadapan dengan sumber data yang disebut populasi dan sampel. Menurut Rony Kountur (2004 : 138) populasi adalah suatu kumpulan menyeluruh perhatian peneliti. Obyek penelitian dapat berupa makhluk hidup, benda – benda, sistem, prosedur, fenomena, dan lain – lain. Sedangkan menurut W. Gulo (2002 : 6) mengatakan “populasi terdiri atas sekumpulan obyek yang menjadi pusat perhatian yang dari padanya terkandung informasi yang ingin diketahui. Sebagai populasi dalam penelitian ini adalah guru SMA Masehi Jepara. Mengambil sampel guru SMA Masehi Jepara sebanyak 25 orang.
1
Tabel.1 Distribusi Frekuensi
Responden
Jumlah
Jumlah sampel
anggota Guru
25
25
JUMLAH
25
25
Sampel menurut Sugiyono (2011:81) adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Apa yang dipelajari dari sampel itu, kumpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini simple random sampling. Menurut Sugiyono (2011:82) simple random sampling adalah teknik pengambilan sampling yang dilakukan karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi itu. Menurut Suharsimi Arikunto (2002:112) menyatakan Untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi, selanjutnya jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10%-15% atau lebih. Maka di ambil sampel sebanyak 25, yang di peroleh dari jumlah populasi.
2
C. Metode Pengumpulan Data Dalam W. Gulo (2009:119) wawancara adalah bentuk komunikasi langsung antara peneliti dan responden. Komunikasi berlangsung dalam bentuk Tanya – jawab dalam hubungan tatap muka, sehingga gerak dan mimik responden merupakan pola media yang melengkapi kata – kata secara verbal. Wawancara dilakukan terhadap objek penelitian, yaitu Kepala Sekolah SMA Masehi Jepara. Sugiono (2011:142)
kuesioner
(angket) adalah tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan oleh responden. Dalam penelitian dikenal beberapa metode pengumpualan data, yaitu dengan observasi, wawancara, dokumentasi, angket/kuesioner. Namun penelitian yang dilakukan ini menggunakan dua metode pengumpulan data yaitu metode wawancara dan kuesioner. Penelitian ini melalui dua tahap pengumpulan data yaitu tahap persiapan dan tahap pelaksanaan. Tahap persiapan melalui proses persiapan instrument pengumpulan data untuk wawancara dan kuesioner . dalam tahap pelaksanaan, instrument yang telah disiapkan dipergunakan untuk wawancara dan kuesioner disebar kepada sasaran yaitu guru, karyawan, dan siswa SMA Masehi Jepara yang sudah ditentukan. Setelah data diperoleh maka data diolah.
3
D. Teknis Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskriptif, analisis dilakukan dengan membandingkan teoriteori yang ada dengan kenyataan yang terjadi berdasarkan informasi yang dikumpulkan. Dalam penelitian ini adalah mendiskripsikan mengenai gambaran ada tidaknya kompetensi kepemimpinan seorang Kepala Sekolah SMA Masehi Jepara yang dilihat dari kemampuan kepemimpinan yang dimilikinya. E. Definisi Operasional Demi mencapai tujuan penelitian, dapat dikemukakan definisi perasional dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Kepemimpinan Kepala Sekolah SMA Masehi Jepara adalah seorang kepala sekolah yang memiliki kemampuan mempengaruhi guru, karyawan dan siswa untuk mencapai tujuan tertentu pada situasi tertentu di SMA Masehi Jepara dan juga mempunyai kompetensi kepemimpinan. F. Instrumentasi Instrument penelitian menurut w. Gulo (2002:28) adalah alat – alat yang digunakan untuk mengumpulkan data sesuai dengan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data, seperti wawancara, kuesioner. Dalam penelitian ini ditanyakan mengenai kompetensi kepemimpinan yang mencakup di dalammya tentang keterampilan berkomunikasi, kemampuan memotivasi orang lain, kemampuan membuat keputusan yang
4
cepat dan tepat, kemampuan berorganisasi, kemampuan memimpin tim kerja, dan kemampuan mengendalikan stress. 1. Pedoman wawancara Pedoman wawancara menurut Nana Syaodih (2005:216) merupakan suatu pedoman yang berisikan sejumlah pertanyaan atau pernyataan yang meminta untuk dijawab atau direspon oleh responden. Pertanyaan atau pernyataan – pernyataan tersebut bisa sangat berstruktur, sehingga jawabannya menjadi singkat – singkat atau pendek – pendek, bahkan membentuk instrument berbentuk ceklis. 2. Kuesioner Dalam penelitian ini digunakan kuesioner crosscheck yang digunakan sebagai media untuk kebenaran data dari hasil wawancara. Kuesioner ini diukur dengan menggunakan skala perbedaan makna (semantic differential scale), dalam Budi susetyo ( 2005:20). Skala yang dikembangkan oleh Osgood, suci, dan Tannenbaum ini didasarkan pada pandangan bahwa objek itu mempunyai dua macam makna bagi seseorang, yaitu makna donotatif dan konotatif. Makna dotatif suatu subjek dinyatakan secara tidak langsung. Makna konotatif suatu subjek dinyatakan dengan sejumlah kata – kata sifat yang mempunyai dua kutub (bipolar) dan meminta beberapa orang untuk menilai objek itu dengan berpedoman dengan kata – kata sifat. Osgood membagi
5
skala ini atas tujuh titik dengan angka 0 sebagai titik tengahnya ke atas sampai +3 dan ke bawah -3 untuk menilai sikap. Kuesioner ini menggunakan pedoman sifat baik (positif) dan buruk (negatif) Untuk menilai sikap. Baik
+3
+2
+1
-1
0
-2
-3
Buruk
Instrument penelitian untuk kuesioner dapat dilihat melalui tabel di bawah ini Tabel.2 Instrument Kompetensi Kepemimpinan Manajerial Kepala Sekolah SMA Masehi Jepara yang akan diberikan kepada guru.
NO
PERNYATAAN
+3
+2
SKALA PENILAIAN +1 0 -1
-2
-3
Kompetensi kepemimpinan manajerial kepala sekolah : 1
2
3 4 5
6 7 8
Melibatkan Guru dalam penyusunan program jangka panjang Sekolah Melibatkan Guru dalam penyusunan program jangka pendek Sekolah Menyelenggarakan sekolah berdasarkan pada renstra Melakukan analisis kebutuhan sekolah Melibatkan Guru dalam penyusunan analisis kebutuhan sekolah Memimpin pengembangan organisasi sesuai dengan kebutuhan Melibatkan Guru dalam pengembangan organisasi Berusaha meningkatkan sumber
6
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
20 21
22 23 24
25
26
27
28
daya manusia Memiliki kepekaan terhadap perubahan Memanfaatkan perubahan sebagai pengembangan sekolah Berusaha menciptakan budaya organisasi yang kondusif Berusaha menciptakan iklim organisasi yang kondusif Memberdayakan Guru dan staf secara optimal Mengelola sarana dan prasarana secara optimal Melibatkan guru dalam mengelola sarana dan prasarana Mempersiapkan Penerimaan siswa baru terlebih dahulu Melibatkan Guru dalam Penerimaan siswa baru Menyusun progran pengelolaan keuangan Melakukan Pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip akuntabel dan transparan Melakukan Pengelolaan keuangan secara efektif dan efisien Melakukan Ketatausahaan sekolah sesuai dengan program yang disusun Melakukan Ketatausahaan sekolah sesuai dengan tujuan sekolah Melakukan layanan khusus dalam mendukung kegiatan pembelajaran Mengelola Sistem Informasi sekolah dalam mendukung pengambilan keputusan Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan pembelajaran Memanfaatkan kemajuan teknologi informasi bagi peningkatan manajemen sekolah Melakukan monitoring pelaksanaan program kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat Melakukan evaluasi pelaksanaan kegiatan sekolah dengan prosedur 7
29
30
yang tepat Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat Merencanakan tindak lanjut hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat TOTAL : TOTAL KESELURUHAN :
8
9
62