ASURANSI KESEHATAN SOSIAL SEBAGAI UPAYA NEGARA DALAM MEWUJUDKAN MASYARAKAT SEJAHTERA Arief Suryono Abstract
Healthinsurance is one of the ways to deal with the illness risks.Inthe health insurance, thereare two
well-known kinds ofinsurance, medical loss insurance andlife insurance. Based on itsfounding, thehealth insurance can be divided into optional/commercial health insurance and mandatory/social health insur ance.
Thecommercial healthinsurance is managedbyprivate institutions based on a certain agreement, and itis aimedatgeneratingprofits. Meanwhile, thesocialhealthinsurance is managedbythe government according to the persisting legislations, and it is not aimed at generating profit but fulfilling the human's basic needs.
The social health insurance is managed by the government in an attempt to protect the health of the community so as to realize the government's objectives and to fulfill its obligation to create prosperous citizens or at least to improve the basic health services, which are still felt less maximal. Keywords: The government's objectives, social health insurance, prosperous citizens.
A.
Pendahulan
Pada dasarnya setiap kehidupan akan selalu menghadapui risiko. Risiko yang dihadapi setiap manusia sangat komplek dan misterius tentang apa dan saat kapan risiko akan terjadi, baik risiko terhadap harta benda maupun jiwa.Salah satu risiko jiwa yang dihadapi setiap manusia adalah sakit. Namun manusia yang diberi kemampuan berpikir diharapkan dapat mengelola risikosakit secara baik. Dimana risiko adalah ketidakpastian yang dapat menimbulkan keuntungan atau kerugian. Risiko asuransi yang dimaksudkan adalah risiko yang dapat menimbulkan kerugian. Salah satu cara untuk mengatasi risiko sakit adalah dengan asuransi kesehatan, karenatujuan asuransi kesehatan adalah untuk memperalihkan risiko sakit dari tertanggung kepada penanggung.
Risiko sakit yang dimaksudkan adalah apabila tertanggung suatu saat mengalami sakit, maka penanggung akan menanggung biaya pelayanan perawatan kesehatan.Adapun yang dimaksud tertanggung adalah pihak yang memperalihkan risiko, sedangkan penanggung adalah pihak yang menerima peralihan risiko yaitu Perusahaan
kehilangan, kerugian, atau ketiadaan keuntungan yang diharapkan, yang akan dapat diderita olehnya karena suatu kejadian yang tidak pasti. Menurut Pasal 1 (1) UU No. 2/1992: Asuransi atau Pertanggungan adalah perjanjian antaradua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita
tertanggung yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya. Pengertian asuransi tersebut di atas disebut asuransi sukarela. Selain asuransi sukarela juga dikenal asuransi wajib atau sosial, dimana keberadaannya bersifatwajibberdasarkan peraturan perundang-undangan Menurut Pasal 4 UU No. 2/1992: Usaha
asuransi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a hanya dapat dilakukan oleh perusahaan perasuransian, dengan ruang lingkup kegiatan
Asuransi diatur dalam Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD) dan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian (UU No. 2/1992). Menurut Pasal 246 KUHD: Asuransi atau Pertanggungan adalah suatu perjanjian, di mana penanggung dengan menikmati suatu premi mengikat dirinya terhadap tertanggung untuk membebasakannya dari kerugian karena
sebagai berikut: 1. Perusahaan Asuransi Kerugian hanya dapat menyelenggarakan usaha dalam bidang asuransi kerugian, termasuk reasuransi; 2. Perusahaan Asuransi Jiwa hanya dapat menyelenggarakan usaha dalam bidang asuransi jiwa,dan asuransi kesehatan diri,dan usaha anuitas, serta menjadi pendiri dan pengurus dana pensiun sesuai dengan
102 Yustisla Edisi Nomor 74 Mei - Agustus 2008
Asuransi Kesehatan Sosial: Sebagai..
Asuransi.