ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny ”S” GI P0000 TRIMESTER II DENGAN KEKURANGAN ENERGI KRONIK
Ansik Khoiriyah* dan Putri Noviya Endriani** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan
ABSTRAK Antenatal care merupakan pengawasan sebelum persalinan oleh tenaga kesehatan terutama di tujuhkan pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.Sedangkan mengenai masalah pada status gizi ibu hamil yaitu KEK yang merupakan keadaan dimana ibu hamil mengalami kekurangan gizi ( kalori dan protein ) yang berlangsung lama atau menahun yang diukur dengan batas ambang pemeriksaan LILA < 23,5 cm. Penelitian ini tinjauan pustaka dan tinjauan kasus menggunakan metode pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah varney. Hasil pengumpulan data maka ditemukan diagnosa yaitu Ny ”S” GIP00000 Usia Kehamilan 16 minggu dengan KEK. Resiko kekurangan energi kronik pada ibu hamil dapat menimbulkan komplikasi seperti BBLR, Partus Prematurus dan IUGR. Setelah di lakukan asuhan kebidanan selama 1 bulan masalah belum bisa teratasi maka di lakukan lagi asuhan kebidanan lanjut. Pada studi kasus ini didapatkan persamaan antara teori yang ada dengan kasus nyata. Maka diharapkan bagi petugas kesehatan dapat mengenali tanda, gejala untuk mencegah KEK sehingga dapat melakukan penatalaksanaan dengan benar. Kata Kunci : Ibu Hamil Trimester II, KEK kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun yang diukur dengan batas ambang pemeriksaan LILA < 23,5 cm. (Bobak, 2005). Target nasional, pada 2015 AKI akan turun dari 228/100.000 kelahiran hidup menjadi 102/100.000 kelahiran hidup begitu juga dengan angka kematian bayi turun menjadi 23/1.000 kelahiran hidup (regional kompas). Indeks kualitas hidup dapat dipengaruhi oleh tiga faktor utama yakni pendidikan, kesehatan, ekonomi dan penyakit-penyakit yang bisa menyerap asupan Gizi kalori dan protein seperti penyakit paru-
PENDAHULUAN Kehamilan Merupakan suatu proses yang dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Sedangkan pelayanan antenatal merupakan pelayanan yang diberikan kepada ibu hamil secara berkala untuk menjaga kesehatan ibu dan janinnya dengan melakukan pemeriksaan kehamilan dan upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan seperti halnya mengenai masalah pada status gizi ibu hamil yaitu KEK yang merupakan keadaan dimana ibu hamil mengalami
1 Jurnal Midpro, edisi 1 /2012
paru, penyakit kronis, TBC, infeksi, PMS dan lain lain. Faktor-faktor tersebut erat kaitanya dengan status gizi masyarakat yang dapat di gambarkan terutama pada status gizi anak balita dan wanita hamil karena kualitas bayi yang dilahirkan sangat di pengaruhi oleh keadaan ibu sebelum dan selama hamil. Faktor gizi yang kurang dan ibu yang tidak mengkonsumsi makanan baik dalam jumlah yang cukup dan kurun waktu yang lama untuk mendapatkan kalori dan protein aya dan resiko yang akan terjadi pada ibu hamil apabila ibu hamil mengalami KEK, begitu juga pada wanita usia subur, sebelum hamil pun harus mempunyai status gizi yang baik, jika status gizi seorang wanita usia subur tidak sesuai dengan angka normal, maka sebaiknya bidan memberikan konseling agar kehamilan di tunda dalam jangka waktu tertentu sampai status gizi terpenuhi sehinga nantinya kehamilan tidak beresiko melahirkan BBLR.
dalam jumlah yang cukup. Ibu hamil dengan resiko KEK diperkirakan akan melahirkan bayi BBLR. Bila bayi lahir dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) akan mempunyai resiko kematian, gizi kurang, gangguan pertumbuhan dan gangguan perkembangan anak.(Kasdu, 2004). Untuk mencegah KEK pada ibu hamil maka sebagai tenaga kesehatan khususnya bidan dapat memberikan konseling tentang bah Pengkajian Data Subyektif Data subyektif adalah data yang diperoleh dari wawancara langsung kepada klien dan keluarga yang terdiri dari biodata, keluhan utama, riwayat kesehatan sekarang, riwayat penyakit yang lalu, riwayat kehamilan sekarang, pola kebiasaan sehari-hari, keadaan psikososial dan pada latar belakang sosial budaya. Pada tinjauan pustaka disebutkan bahwa keadaan KEK pada ibu hamil disebabkan karena tidak mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup dan makanan yang tidak bergizi dalam waktu periode tertentu. Sedangkan pada tinjauan kasus didapatkan biodata yang berisi klien berumur 22 tahun, suami berumur 27 tahun, pendidikan terakhir SMP, dan sekarang ingin memeriksakan kehamilannya yang pertama dengan umur kehamilan 4 bulan, klien mengatakan sudah melakukan pemeriksaan kehamilan sebanyak 3 kali terhitung TM I : sebanyak 2 kali, TM II sebanyak 1 kali, pada pola kebiasaan sehari – hari terdapat masalah pada pola nutrisi ibu mengatakan selama hamil makan 2x/hari dengan porsi sedikit menu nasi, lauk , sayur. Terdapat
TUJUAN PENULISAN Mampu mengembangkan dan menerapkan pola pikir secara ilmiah dalam bentuk Asuhan Kebidanan Pada Ny. “S” GI P0000 Trimester II Dengan KEK sesuai dengan menejemen kebutuhan menurut Hellen Varney. PEMBAHASAN Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan Pada Ny. “S” GI P0000 Usia Kehamilan 16 Minggu Dengan KEK, maka didapatkan adanya kesamaan maupun kesenjangan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus, yaitu sebagai berikut :
2 Jurnal Midpro, edisi 1 /2012
masalah pada langkah I data subyektif yang ada pada TM II tidak semua dialami oleh klien. Berdasarkan data dari tinjauan pustaka dan kasus nyata terdapat persamaan yang menyebutkan bahwa keadaan pasien dengan tidak mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup dan makanan yang tidak bergizi dalam waktu periode tertentu mengakibatkan KEK di sebabkan karena faktor ekonomi pendapatan yang kurang, sehingga tidak mengkonsusi makanan dalam jumlah banyak dan tidak dapat memilih makakan yang baik. Data Obyektif Data obyektif adalah data yang diperoleh melalui pemeriksaan fisik, berupa inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi serta pemeriksaan penunjang seperti pemeriksaan panggul, laboratorium. Pada tinjauan pustaka didapatSedangkan pada tinjauan kasus dilakukan dan didapatkan hasil Antropometri pada pasien hamil denga KEK,TB : > 145 cm, BB sebelum hamil : Normal/menurun, BB saat hamil : Normal/menurun, BB TM I: penambahan BB ± 1 kg,TM II : penambahan BB ± 5 kg, TM III : penambahan BB ± 5,5 kg, Lila:<23,5 cm. TTV : TD : <100/70 mmHg, Nadi : 76 – 92x/ menit, Suhu : 36,5 – 37,5oC,Respirasi : 16 – 24x/ menit. Sedangkan pada tinjauan kasus yang di lakukan di dapatkan hasil TTV : TD : 100/60 mmHg, RR : 22 x/menit, suhu : 36,5 oC, nadi : 86 x/menit, Antropometri antara lain BB 40 kg, TB 152 cm, Lila 22 cm. Palpasi abdoment Leopold I : TFU pertengehan pusas shympisis, ballotement (+). Auskultasi DDJ (+), tidak ada wheezing -/-, ronchi -/-,
pemeriksaan panggul, distansia spinarum : 22 cm, distansia cristarum : 25 cm, conjugata eksterna : 17 cm, lingkar panggul : 79 cm. Berdasarkan data dari tinjauan pustaka dan kasus nyata terdapat persamaan yang menyebutkan bahwa keadaan pasien dengan Lila <23,5 cm merupakan tanda – tanda yang terjadi pada ibu dengan keamilan KEK. Identifikasi Diagnosa Masalah dan Kebutuhan Pada tinjauan pustaka didapatkan data subyektif dari keluhan ibu antara lain perasaan lemah, berkeringat dingin, pucat, BB <45 kg, TB <145 cm dan Lila <23,5 cm. Sedangkan pada tinjauan kasus didapatkan data subyektif dari keluhan ibu antara lain perasaan lemah, berkeringat dingin, pucat, BB 40 kg, TB 152 cm dan Lila 22 cm. Berdasarkan data dari tinjauan pustaka dan kasus nyata terdapat persamaan yang menyebutkan bahwa keadaan pasien dengan Lila <23,5 cm adalah sebagai data obyektif dan subyektif pada pasien dengan keamilan KEK. Antisipasi Masalah Potensial Masalah potensial merupakan langkah antisipasi terjadinya diagnosa atau masalah yang sudah diidentifikasi, langkah ini membutuhkan antisipasi bila memungkinkan dilakukan pencegahan ( Bobak, 2004 ). Pada tinjauan pustaka ditemukan adanya antisipasi masalah potensial yang terjadi pada kehamilan dengan KEK dengan umur kehamilan 16 Minggu diantaranya potensial terjadinya BBLR, Partus prematurus dan IUGR.
3 Jurnal Midpro, edisi 1 /2012
Pada tinjauan pustaka ditemukan adanya antisipasi masalah potensial yang terjadi pada kehamilan dengan KEK dengan umur kehamilan 16 Minggu diantaranya potensial terjadinya BBLR, Partus prematurus dan Abortus. Berdasarkan data dari tinjauan pustaka dan kasus nyata terdapat persamaan yang menyebutkan bahwa masalah potensial yang terjadi pada ibu dengan kehamilan KEK adalah Abortus, BBLR, partus prematurus dan IUGR.
tentukan dari langkah-langhkah sebelumnya, berdasarkan tujuan dan kriteria yang diharapkan intervensi disusun berdasarkan diagnosa yang timbul. Pada tinjauan teori intervensi atau rencana yang dilakukan pada pasien dengan kehamilan KEK antara lain Beritahu klien tentang hasil pemeriksaannya, beri KIE mengeai KEK pada ibu hamil, Beri HE tentang tanda bahaya trimester II, Anjurkan ibu untuk kontrol 4 minggu lagi dan Lakukan pendokumentasian pada buku KIA. Sedangkan pada tinjauan kasus intervensi atau rencana yang dilakukan pada pasien dengan kehamilan KEK antara lain Beri tahu ibu mengenai keadaan ibu dan janinnya saat ini, Beri konseling pada ibu mengenai KEK, Beri HE tentang tanda bahaya trimester II, Jadwalkan kunjungan ulang, Lakukan pendokumentasian di buku KIA, Anjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pada ibu hamil KEK, Beri HE pada ibu tentang pola istirahat dan Beri terapi obat. Berdasarkan data dari tinjauan pustaka dan kasus nyata terdapat persamaan yang menyebutkan bahwa intervensi atau rencana tindaka yang diberikan pada ibu dengan keamilan KEK.
Identifikasi Kebutuhan Segera Identifikasi kebutuhan segera merupakan langkah yang menggambarkan sifat berkesinambungan dari proses penatalaksanaan bukan hanya selama asuhan primer periodik atas kunjungan prenatal saja, tetapi juga pada saat bidan berada bersama klien. Pada tinjauan pustaka ditemukan adanya identifikasi kebutuhan segera yang terjadi pada kehamilan dengan KEK dengan umur kehamilan 16 Minggu tidak ada kebutuhan segera. Sedangkan pada tinjauan kasus tidak ada kebutuhan segera yang harus iberikan pada ibu dengan kehamilan KEK. Berdasarkan data dari tinjauan pustaka dan kasus nyata terdapat persamaan yang menyebutkan bahwa tidak ada kebutuhan segera yang harus diberikan pada Ibu dengan kehamilan KEK.
Implementasi Merupakan pelaksanaan rencana asuhan yang menyeluruh, pada tinjauan kasus implementasi yang dilakukan. Pada tinjauan pustaka implementasi yang dilakukan pada pasien dengan kehamilan KEK antara lain Memeriksa tanda-tanda vital ibu dengan hasil, Tekanan darah : 100/70 - 130/90 mmHg, Nadi : 76 – 92x/ menit, Suhu : 36,5 – 37,5oC,
Intervensi Merupakan pelaksanaan rencana asuhan menyeluruh yang di
4 Jurnal Midpro, edisi 1 /2012
Respirasi : 16 – 24x/ menit, Memberikan penjelasan pada ibu tentang keadaan KEK itu disebabkan karena asupan nutrisi yang kurang dan gizi yang tidak seimbang, Memberitahu ibu tentang tanda bahaya pada kehamilan trimester II antara lain Nyeri atau sakit kepa;a yang hebat, Pandangan kabur, Nyeri pada abnornal, Oedema pada ekstremitas, Perdarahan pervaginam. Meberikan HE pada ibu tentang : Pola istirahat : memberi tahu pada ibu agar istirahat denga cukup seperti tidur siang ± 1 jam/hari dan tidur malam ± 7-8 jam/hari, Pola nutrisi : memberi tahu ibu agar makan 3 kali sehari dengan porsi sedang dan menu yang bergizi seperti nasi, sayur – sayuran, lauk pauk, buah – buahan dan minum susu 1 gelas/hari. Memberi terapi multivitamin dan Tablet Fe pada ibu utuk kesejahteraan ibu dan janin. Memberitahu ibu untuk kontrol ulang 4 minggu kemudian. Melakukan pencatatan pada buku KIA sebagai pendokumentasian Sedangkan pada tinjauan kasus implementasi yang dilakukan pada pasien dengan kehamilan KEK antara lain Memberikan penjelasan pada ibu mengenai keadaan ibu dan janinnya yaitu kondisi ibu saat ini mengalami kekurangan energi kronik namun kondisi janin baik. Memberi konseling mengenai KEK yaitu : Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana remaja putri/wanita mengalami kekurangan gizi (kalori dan protein) yang berlangsung lama atau menahun. Risiko Kekurangan Energi Kronis (KEK) adalah keadaan dimana wanita mempunyai kecenderungan menderita KEK. Seseorang dikatakan menderita risiko KEK bilamana LILA <23,5 cm.
Memberikan informasi mengenai tanda bahaya kehamilan trimester II yaitu : - Sakit kepala atau kaki bengkak - Perdarahan pervaginam - Penglihatan kabur - Kejang - Nyeri hebat di perut - Bengkak pada muka dan jari-jari tangan - Demam / badan panas lebih dari 2 hari - Gerakan janin tidak terasa Jika terjadi salah satu gejala tersebut maka minta ibu dan keluarga segera mencari pertolongan pada petugas kesehatan. Menjadwalkan kunjungan ulang 1 bulan lagi atau sewaktuwaktu jika ada keluhan. Melakukan pendokumentasian di buku KIA untuk memantau kondisi ibu dan janin secara berkesinambungan. Menganjurkan ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yaitu : Makan makanan yang bervariasi dan cukup mengandung kalori dan protein termasuk makanan pokok seperti nasi, ubi dan kentang setiap hari dan makanan yang mengandung protein seperti daging, ikan, telur, kacang-kacangan atau susu sekurang-kurangnya sehari sekali. Minyak dari kelapa atau mentega dapat ditambahkan pada makanan untuk meningkatkan pasokan kalori, setidaknya makan minimal 3x sehari atau lebih banyak dari keadaan sebelum hamil. Memberikan HE dan menganjurkan pada ibu mengenai pola istirahat : Menganjurkan pada ibu untuk istirahat yang cukup seperti tidur siang + 1-2 jam dan tidur malam + 8 jam dan menganjurkan ibu untuk tidak terlalu banyak berfikir dan mengurangi pekerjaan yang berat. Memberikan terapi obat pada ibu yaitu Tablet Fe
5 Jurnal Midpro, edisi 1 /2012
60 mg 1 x1 dan vitromega 500 mg 1 kunjungan ulang 2 minggu x 1. berikutnya atau jika ada keluhan. Berdasarkan data dari tinjauan Berdasarkan data dari pustaka dan kasus nyata terdapat persamaan tinjauan teori dan kasus nyata yang menyebutkan bahwa implementasi atau terdapat kesenjangan yang pelaksanaan tindakan yang diberikan pada menyebutkan bahwa evaluasi pada ibu dengan keamilan KEK. tinjauan pustaka masalah sudah teratasi sedangkan pada tinjauan kasus masalah belum teratasi, jadi Evaluasi Evaluasi dilakukan untuk kita melakukan asuhan kebidanan mengetahui keaktifan asuhan yang lebih selanjutnya pada tinjauan kasus sudah diberikan apakah benar-benar yakni dengan melakukan catatan telah terpenuhi sesuai dengan kriteria perkembangan. hasil yang ditentukan dalam perencanaan. KESIMPULAN Pada tinjauan pustaka Dalam proses pengumpulan evaluasi yang dilakukan pada ibu data melalui pengkajian yang dengan kehailan KEK adalah SOAP merupakan langkah awal untuk yaitu pada data subyektif mendapatkan data klien yang berupa menyatakan Ibu mengatakan kontrol data subyektif yang diperoleh ulang periksa kehamilan dan obat melalui wawancara dengan klien dan sudah habis dan Ibu mengatakan ada keluarga klien. Sedangkan data penigkatan nafsu makan 3kali/hari obyektif di peroleh melalui dengan porsi sedikit. Pada data pemeriksaan fisik, baik inspeksi, obyekif didapatkan Keadaa umum palpasi, perkusi, auskultasi, ibu baik, TTV Dalam batas normal, pemeriksaan penunjang, pemeriksaan Pada assesement didapatkan G1 P0000 panggul luar. Trimester II Dengan KEK, Masalah Hasil pemeriksaan Ny. “S” teratasi sebagian. Serta pada GIP0000 Umur Kehamilan 16 Minggu planning didapatkan menganjurkan dengan KEK adalah TTV : TD : ibu kontrol ulang 4 minggu lagi. 100/60 mmHg, Nadi : 86 x/menit, Sedangkan pada tinjauan Suhu : 36,5oC, RR : 22 x/menit, usia kasus evaluasi yang dilakukan pada kehamilan 16 minggu, pada Leopold ibu dengan kehamilan KEK adalah I : Pertengahan pusat shmpisis, SOAP yaitu pada data subyektif Ibu ballotement ( +). mengatakan mengerti dengan Berdasarkan data subyektif dan penjelasan yang diberikan oleh data obyektif yang ada maka petugas dan bersedia menerapkan diagnosa yang di temukan adalah apa yang disarankan oleh petugas Ny. “S” GIP0000 Umur Kehamilan 16 dirumah. Data byektif ibu mampu Minggu dengan KEK. mengulangi penjelasan yang Antisipasi masalah potensial diberikan oleh petugas. Pada yang terjadi pada ibu hamil dengan asasement Ny. “S” GI P0000 Usia KEK adalah terjadi partrus Kehamilan 16 Minggu dengan prematurus, BBLR, Akan tetapi hal KEK,masalah belum teratasi. Pada ini tidak sampai terjadi karena untuk planing anjurkan ibu untuk mencegah hal tersebut dilakukan meminum obat secara teratur, pelayanan antenatal yang berkualitas.
6 Jurnal Midpro, edisi 1 /2012
Pada bagian ini memerlukan tindakan segera karena ada masalah kegawatan yang mempengaruhi janin dan ibunya sampai menyebabkan kematian pada janin. Dengan intervensi terutama asuhan kebidanan yang disusun di sesuaikan dengan kondisi klien kehamilan dengan KEK Umur Kehamilan 16 minggu, sehingga dapat dilakukan asuhan kebidanan intervensi mengacu pada tinjauan dan kriteria hasil sehingga rencana asuhan kebidanan yang akan dilaksanakan. Pada pelaksanaan asuhan kebidanan Ny. “S” GI P0000 Umur Kehamilan 16 Minggu dengan KEK mengacu pada rencana yang telah ditetapkan dan semua intervensi dapat di laksanakan karena adanya kerjasama yang baik antara petugas kesehatan pasien dan keluarga. Setelah dilakukan asuhan kebidanan Ny. “S” GIP00000 Umur Kehamilan 16 Minggu kehamilan dengan KEK selama 3 kali kunjungan, didapatkan hasil. Berdasarkan evaluasi yang diberikan oleh petugas, ibu mengerti tentang keadaan kesehatannya dan keadaan janinnya.
Mochtar Rustam, 2002. Sinopsis Obstetri Edisi 2, Jilid I. Jakarta; EGC. Nursalam, 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika. Prawirohardjo, Sarwono. 2002. ilmu kebidanan . Jakarta : YBP-SP Saifuddin, Abdul Bari. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : EGC Varney
Winkjosastro, Hanifa, 2005. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBPBS
DAFTAR PUSTAKA Bobak, Lowdermilk. 2005. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC James R.Scott. 2002. Obstetri dan Ginekologi. Jakarta : Widya Medika Kasdu, Dini. 2004. gizi ibu hamil. Jakarta : 3 G Publisher Manuaba Ida Bagus Gde, 2002. Kesehatan Reproduksi Wanita . Jakarta : EGC
7 Jurnal Midpro, edisi 1 /2012
Hellen, 2007. Varney’s Midwifery. Boston, London, Singapore: Jones and Bartlett Publisher.