ASUHAN KEBIDANAN PADA Ny “F” GI P00000 TRIMESTER III INPARTU DENGAN PRE EKLAMPSIA BERAT Siti Aisyah* dan Sinta Lailiyah** *Dosen Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan **Mahasiswa Program Studi Diploma III Kebidanan Universitas Islam Lamongan ABSTRAK Pre eklampsia merupakan penyakit dengan tanda-tanda hipertensi, oedema dan protein uria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi pada triwulan ke 3 kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya. Persalinan dengan kasus pre eklampsia - eklampsia terjadi sekitar 13% dari persalinan. Pre eklampsia merupakan penyulit kehamilan yang akut dan dapat terjadi ante, intra, dan postpartum. Tujuan untuk mendapatkan gambaran nyata tentang teori dan praktek lapangan untuk mengembangkan pola pikir dalam melaksanakan asuhan kebidanan dengan menggunakan menejement kebidanan 7 langkah varney. Setelah melakukan pengumpulan data maka ditemukan diagnosa Ny “F” GI P00000 Trimester III Inpartu Dengan Pre Eklampsia Berat dengan masalah gangguan rasa nyaman, rasa khawatir terhadap persalinan serta oedema pada kaki dan tangan. Dari hasil karya tulis ilmiah ini terdapat beberapa kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus. Pada pengkajian terdapat kesenjangan, identifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan tidak terdapat kesenjangan, pada antisipasi masalah potensial terdapat kesenjangan, dan pada identifikasi kebutuhan segera, intervensi, implementasi serta evaluasi tidak terdapat kesenjangan. Untuk itu diharapkan ibu hamil supaya teratur memeriksakan kehamilannya untuk mendeteksi dini komplikasi dan tindakan yang harus dilakukan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan pada saat persalinan. Kata Kunci : persalinan, pre eklampsia Di dunia ini setiap menit seorang perempuan meninggal karena komplikasi yang terkait dengan kehamilan dan persalinan. Dengan kata lain, 1.400 perempuan meninggal setiap hari atau lebih dari 500.000 perempuan meninggal setiap tahun karena kehamilan dan persalinan. Di Indonesia, 2 orang ibu meninggal setiap jam karena kehamilan, persalinan dan nifas. (PONEK, 2008) Persalinan dengan kasus pre eklampsia - eklampsia terjadi sekitar 13% dari persalinan. Pre eklampsia merupakan penyulit kehamilan yang
PENDAHULUAN Persalinan merupakan suatu proses alami yang akan berlangsung dengan sendirinya, tetapi persalinan pada manusia setiap saat terancam penyulit yang membahayakan ibu maupun janinnya sehingga memerlukan pengawasan, pertolongan dan pelayanan dengan fasilitas yang memadai. Persalinan pada manusia dibagi menjadi empat tahap penting dan kemungkinan penyulit dapat terjadi pada setiap tahap tersebut. (Ida Bagus Gede Manuaba, 2010)
58 Jurnal Midpro, edisi 1 /2013
akut dan dapat terjadi ante, intra, dan postpartum. Dari gejala-gejala klinik pre eklampsia dapat dibagi menjadi pre eklampsia ringan dan pre eklampsia berat. Pre eklampsia berat ialah pre eklampsia dengan tekanan darah sistolik ≥160 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥110 mmHg disertai protein uria atau edema, penyakit ini umumnya terjadi pada trimester 3 kehamilan, tetapi dapat juga terdapat sebelumnya (Prawirohardjo, ilmu kebidanan: 2008) Dampak dari pre eklampsia dalam kehamilan bagi ibu yaitu gangguan pembekuan darah, perdarahan, gagal ginjal, ikterus, hipoksia, dan kejang. Sedangkan pada bayi yaitu pertumbuhan janin terhambat dan gawat janin. (Sastrawinata: 2005) Untuk mencegah terjadinya komplikasi dalam kehamilan dan persalinan terutama pada pre eklampsia, pemeriksaan ANC yang teratur dan teliti dapat menemukan tanda – tanda dini pre eklampsia dan dalam hal itu harus di lakukan penanganan semestinya, namun frekwensinya dapat di kurangi dengan pemberian informasi secukupnya dan pelaksanaan pengawasan yang baik pada wanita hamil. Penjelasan tentang manfaat istirahat dan diet berguna dalam pencegahan. Istirahat tidak selalu berbaring di tempat tidur, namun pekerjaan sehari-hari perlu di kurangi dan di anjurkan lebih banyak duduk dan berbaring. Diet tinggi protein dan rendah lemak, karbohidrat, garam dan penambahan berat badan yang tidak berlebihan perlu di anjurkan. Mengenal secara dini pre eklampsia dan segera merawat penderita tanpa memberikan diuretika dan obat anti hipertensi,
memang merupakan kemajuan yang penting dari pemeriksaan antenatal yang baik. (Prawirohardjo, 2008) TUJUAN PENULISAN
Penulis mendapat gambaran nyata tentang teori dan praktek lapangan untuk mengembangkan pola fikir dalam melaksanakan asuhan kebidanan dengan menggunakan menejement kebidanan varney pada Ny “F” GI P00000 Trimester III Inpartu Dengan Pre Eklampsia Berat. PEMBAHASAN
Pengkajian Data Subyektif Data subyektif adalah data yang diperoleh dari wawancara langsung kepada klien dan keluarga yang terdiri dari biodata, keluhan utama, riwayat kesehatan sekarang, riwayat penyakit yang lalu, riwayat kehamilan sekarang, riwayat kesehatan keluarga, pola kebiasaan sehari-hari, keadaan psikososial dan latar belakang sosial budaya. Beberapa keluhan yang terjadi pada pre eklampsia yaitu pasien mengeluh bengkak pada ekstermitas dan wajah, pandangan kabur dan kepala pusing. Pada tinjauan kasus didapatkan biodata yang berisi klien berumur 21 tahun, suami berumur 25 tahun, pendidikan terakhir SMA, ibu mengatakan kehamilannya sudah 9 bulan dan sekarang perutnya terasa kenceng-kenceng dan mengeluarkan lendir sejak tanggal 01-04-2012 jam 22.00 WIB. Dan ibu mengatakan kepalanya terasa pusing serta bengkak di kaki dan tangan. tekanan darah 160/120 mmHg, protein urine ++. Jelas pada langkah pertama dan data subyektif ada kesenjangan antara tinjauan teori dan tinjauan kasus
59 Jurnal Midpro, edisi 1 /2013
Adanya kesenjangan dalam hal ini karena keluhan utama pada pre eklampsia antara lain bengkak pada kaki dan wajah, pandangan kabur dan kepala pusing dan pada kasus keluhan utama pandangan kabur tidak muncul.
dituangkan dalam sebuah rencana asuhan terhadap klien. Pada tinjauan pustaka terdapat diagnosa Ny “......”G..P... Trimester III Inpartu dengan Pre Eklampsia Berat dan beberapa masalah yang mungkin timbul seperti gangguan rasa nyaman, cemas/ khawatir, dan oedema. Sedangkan pada tinjauan kasus berdasarkan data pengkajian pada klien ditemukan diagnosa, yaitu Ny “F” GI P00000 Trimester III Inpartu dengan Pre Eklampsia Berat, keadaan umum ibu cukup dan masalah yang muncul adalah Gangguan rasa nyaman karena Ibu mengeluh kesakitan dan perutnya kenceng- kenceng serta ibu juga merasa pusing. rasa khawatir terhadap persalinan karena ibu sering bertanya tentang kapan berakhirnya proses persalinan. Dan oedema akibat dari penimbunan cairan. Sehingga tidak di temukan kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus.
Data Obyektif Data obyektif adalah data yang diperoleh melalui pemeriksaan fisik umum dan khusus, berupa inspeksi, palpasi, auskultasi dan perkusi serta pemeriksaan penunjang seperti albumin urine. Pada tinjauan pustaka didapat TTV : TD :> 140/ 90 mmHg, nadi : 76 – 92 x/menit, suhu : 36 – 37,5C, respirasi : 16 – 24 x/menit Inspeksi pada muka : ada oedema, ekstremitas : oedema, pemeriksaan penunjang protein urine ≥ ++. Pada tinjauan kasus dilakukan dan di dapatkan TTV : TD : 160/120 mmHg, RR : 20 x/menit, suhu 37,2C nadi : 80 x/menit, Inspeksi pada muka : sedikit oedema, ekstremitas atas dan bawah : kanan kiri oedema, pemeriksaan penunjang albumin urine (++) jelas pada data obyektif tidak ada kesenjangan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus.
Antisipasi masalah potensial Masalah potensial merupakan langkah antisipasi terjadinya diagnosa atau masalah yang sudah di identifikasikan, langkah ini membutuhkan antisipasi bila memungkinkan dilakukan pencegahan. Pada tinjauan pustaka adanya antisipasi masalah potensial yeng terjadi pada inpartu dengan pre eklampsia berat pada ibu potensial terjadi : atonia uteri, ablasi retina, gagal ginjal, perdarahan otak, edema paru, gagal jantung, syok, eklampsia dan pada janin potensial terjadi : IUFD, gawat janin. Sedangkan pada tinjauan kasus berdasarkan data subyektif dan obyektif yang telah ada, terdapat masalah potensial yang
Identifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan Pada langkah ini dilakukan identifikasi yang benar terhadap diagnosa atau masalah dan kebutuhan klien berdasarkan interprestasi yang benar atas datadata yang telah dikumpulkan dan diinterprestasikan sehingga ditemukan suatu masalah atau diagnose yang spesifik. Ada beberapa masalah tidak dapat diselesaikan seperti diagnose tetapi tetap membutuhkan penanganan
60 Jurnal Midpro, edisi 1 /2013
timbul yaitu atonia uteri, syok, eklampsia dan pada janin potensial terjadi : gawat janin. Jadi pada langkah ketiga terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus.
perut, menganjurkan klien untuk mencari posisi yang aman seperti saat tidur posisi miring kiri, menganjurkan dan ajarkan ibu untuk mengatur pernafasan dengan bernafas lebih dalam (nafas panjang), mencuukupi kebutuhan nutrisi dengan rendah garam, lemak, karbohidrat, menganjurkan ibu untuk Bedrest total, mengobservasi TTV, Reflek Patella, produksi urine dan CHPBK sesuai dengan partograf, melakukan kolaborasi dengan Dr. Sp.OG untuk pemberian MgSO4 dan oksitosin drip, melakukan pertolongan persalinan 58 langkah, melakukan Manajement aktif kala III, melakukan observasi laserasi jalan lahir, melakukan penjahitan luka perineum, mengobservasi TTV, kontraksi uterus, Kandung Kemih, TFU, Perdarahan tiap 15 menit pada jam pertama dan 30 menit pada jam kedua setelah persalinan, membersihkan ibu dengan larutan DTT dan lakukan dekontaminasi alat-alat selama 10 menit, melakukan pendokumentasian pada lembar patograf, memberi HE pada ibu tentang : Diet tinggi protein rendah lemak, karbohidrat dan garam, istihat yang cukup,menganjurkan untuk mengatur posisi yang aman seperti saat tidur atau posisi miring kiri dan menganjurkan mengatur pernafasan dengan bernafas lebih dalam (napas panjang) untuk mengurangi rasa nyeri saat his datang. Rencana yang dilakukan pada tinjauan kasus sesuai dengan teori telah dilaksanakan semua. Hal ini disesuaikan dengan keadaan klien pada saat dikaji. Dengan demikian tidak ada kesenjangan antara tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus.
Identifkasi kebutuhan segera Untuk melakukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien. Mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh dokter dan untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Pasien dengan pre eklampsia berat membutuhkan tindakan segera, jika terjadi tanda– tanda yang mengarah pada eklampsia dan harus segera kolaborasi dengan dokter. dan merupakan antisipasi pencegahan terhadap masalah potensial yang mungkin timbul dan bila tidak segera ditangani akan mengganggu keselamatan klien. Sehingga pada langkah 4 ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dan kasus. Intervensi Merupakan penatalaksanaan rencana asuhan menyeluruh yang ditemukan dari langkah-langkah sebelumnya, berdasarkan diagnosa yang timbul dan di sesuaikan pada Ny “F” GI P00000 Trimester III Inpartu dengan Pre Eklampsia Berat, rencana yang akan dilakukan adalah melakukan pendekatan dengan pasien dan keluarga, menjelaskan pada pasien dan keluarga hasil pemeriksaan, memberi dukungan dan penjelasan singkat tentang persalinan, menganjurkan suami atau keluarga untuk menemani dan mendampingi ibu, menjelaskan penyebab dari kenceng-kenceng pada
Implementasi
61 Jurnal Midpro, edisi 1 /2013
Merupakan penatalaksanaan rencana asuhan yang menyeluruh, pada tinjauan kasus implementasi yang dilakukan yaitu melakukan pendekatan dengan pasien dan keluarga, menjelaskan pada pasien dan keluarga hasil pemeriksaan, memberi dukungan dan penjelasan singkat tentang persalinan, menganjurkan suami atau keluarga untuk menemani dan mendampingi ibu, menjelaskan penyebab dari kenceng-kenceng pada perut, menganjurkan klien untuk mencari posisi yang aman seperti saat tidur posisi miring kiri, menganjurkan dan ajarkan ibu untuk mengatur pernafasan dengan bernafas lebih dalam (nafas panjang), mencuukupi kebutuhan nutrisi dengan rendah garam, lemak, karbohidrat, menganjurkan ibu untuk Bedrest total, mengobservasi TTV, Reflek Patella, produksi urine dan CHPBK sesuai dengan partograf, melakukan kolaborasi dengan Dr. Sp.OG untuk pemberian MgSO4 dan oksitosin drip, melakukan pertolongan persalinan 58 langkah, melakukan Manajement aktif kala III, melakukan observasi laserasi jalan lahir, melakukan penjahitan luka perineum, mengobservasi TTV, kontraksi uterus, Kandung Kemih, TFU, Perdarahan tiap 15 menit pada jam pertama dan 30 menit pada jam kedua setelah persalinan, membersihkan ibu dengan larutan DTT dan lakukan dekontaminasi alat-alat selama 10 menit, melakukan pendokumentasian pada lembar patograf, memberi HE pada ibu tentang : Diet tinggi protein rendah lemak, karbohidrat dan garam, istihat yang cukup,menganjurkan untuk mengatur posisi yang aman seperti saat tidur atau posisi miring kiri dan menganjurkan mengatur pernafasan
dengan bernafas lebih dalam (napas panjang) untuk mengurangi rasa nyeri saat his datang. Pada langkah keenam ini tidak ada kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus karena semua rencana asuhan berhasil dilaksanakan sepenuhnya oleh peneliti, pasien dan keluarganya. Evaluasi Evaluasi dilakukan untuk mengetahui keaktifan asuhan yang sudah diberikan apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kriteria hasil yang ditentukan dalam perencanaan pada tinjauan kasus telah dilakukan asuhan kebidanan pada Ny “F” GI P00000 Trimester III Inpartu dengan Pre Eklampsia Berat didapat ibu sudah mengerti dengan penjelasan yang telah di berikan. Ibu sudah mengerti tentang pre eklampsia, karena langkah evaluasi merupakan penelitian dan pelaksanaan sesuai dengan kriteria hasil dan alokasi waktu yang telah diberikan keberhasilan evaluasi bergantung pada kerjasama antara pasien keluarga, petugas serta sarana dan prasarana yang tersedia juga penatalaksanaan asuhan kebidanan yang sesuai dengan standar kebidanan. Pada langkah ketujuh ini tidak ada kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus. KESIMPULAN 1. Pengkajian terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus pada keluhan utama. 2. Identifikasi diagnosa, masalah dan kebutuhan tidak ditemukan kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus.
62 Jurnal Midpro, edisi 1 /2013
3. Antisipasi masalah potensial dan penangananya terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus pada antisipasi hanya muncul 3 masalah potensial pada ibu dan 1 masalah potensial pada janin. 4. Identifikasi kebutuhan segera tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus. 5. Intervensi tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus. 6. Implementasi tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus. 7. Evaluasi tidak terdapat kesenjangan antara tinjauan pustaka dan tinjauan kasus
Persalinan. EGC
Paket Pelatihan Pelayanan Obstetri Dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK). 2008. Jakarta. Prawiroharjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo. Sastrawinata, Sulaeman. 2005. Obstetric Patologi Unpad, Bandung : Elstar Offset. Varney,
DAFTAR PUSTAKA Abadi, Agus, dkk. 2008. Pedoman Diagnosis dan Terapi BAG/SMF Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan. Surabaya: RSU Dr. Soetomo. Chapman, Vicky. 2006. Asuhan Kebidanan: Persalinan dan Kelahiran. Jakarta: EGC Jensen, Bobak Lowdermik. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas, Edisi 4. Jakarta : EGC. Manuaba, Prof. dr. Ida Bagus Gde, DSOG. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit kandungan, dan KB. Jakarta : EGC. Oxorn, Harry & William R. Forte. 2010. Ilmu Kebidanan: Patologi & Fisiologi
63 Jurnal Midpro, edisi 1 /2013
Yogyakarta:
Hellen, 2007. Asuhan Kebidanan Hallen Varney. Jakarta : EGC.