ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. “P” G2P10001 DENGAN KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE DI POLINDES KEDUNGMUNGAL KECAMATAN PUNGGING KABUPATEN MOJOKERTO HAMIDATUL NINGSIH 1211010015 Subject : Kehamilan, Asuhan Kebidanan, Kebersihan Tubuh, Ibu Hamil DESCRIPTION Kebersihan tubuh ibu hamil harus terjaga karena perubahan anatomi dan sistem metabolisme dapat meningkatkan pengeluaran keringat dan tubuh menjadi lebih lembab dan mudah terinfeksi oleh mikroorganisme sehingga menyebabkan berbagai gangguan fisik dan psikososial. Tujuan penelitian ini adalah memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kebutuhan personal hygiene. Laporan tugas akhir ini berupa asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan kebutuhan personal hygiene dengan menggunakan lima langkah dalam menejemen kebidanan yang meliputi pengkajian, perumusan diagnosa atau masalah kebidanan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Penelitian dilakukan di POLINDES Kedungmungal bidan Heni Setyowati, Amd.Keb. Pungging Mojokerto pada tanggal 06 April 2015. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan pemeriksaan fisik. Asuhan dilakukan selama 3 minggu dengan kunjungan rumah sebanyak 3 kali yaitu mulai tanggal 13-25 April 2015. Asuhan kebidanan pada Ny.“P” didapatkan hasil pemeriksaan keadaan umum: cukup, Kesadaran: compos mentis, tekanan darah : 110 / 70 mmHg, Nadi : 84 x/menit, Suhu : 36,7 C, RR : 21 x/menit dari pemeriksaan fisik didapatkan wajah Kusam, lidah kotor, gigi kotor dan terdapat caries pada gigi geraham sebelah kanan dan karang gigi pada gigi geraham sebelah kanan dan kiri , pusar kotor, pada Ekstremitas atas kulit kotor, kuku kedua jari kelingking panjang dan kotor, pada ekstremitas bawah ada bekas gatal-gatal. Asuhan yang dilakukan yaitu memberikan KIE tentang personal hygiene, gizi ibu hamil, kunjungan ulang dan dukungan moril. Pada asuhan kebidanan pada Ny.”P” Penulis menemukan kesenjangan antara teori dan kasus pada tahap pengkajian. Kebersihan diri selama hamil harus selalu dijaga berhubungan dengan segala perubahan fisik yang terjadi. Karena dengan terpeliharanya kebersihan diri akan membuat ibu merasa nyaman selama menjalani masa kehamilannya. Diharapkan bidan bisa meningkatkan mutu pelayanan dan memberikan pelayanan kesehatan yang komprehensif pada ibu hamil.
ABSTRACT Cleanliness pregnant woman's body should be preserved because of anatomical changes and metabolic systems can increase sweating and body becomes more humid and prone to infection by micro-organisms that cause a variety of physical and psychosocial disorders. The purpose of this study was to provide midwifery care in pregnant mothers with personal hygiene needs. This final report formed in midwifery care in pregnant mothers with personal hygiene needs by using the five steps in midwifery management that included assessment, determination of diagnosis or midwifery problems, planning, implementation and evaluation. The study was conducted in Polindes Kedungmungal midwife Setyowati Heni, Amd.Keb. Pungging Mojokerto on April 6, 2015. The data was collected using interview and physical examination. midwifery care done for 3 weeks with three times home visits began on 13-25 April 2015. Midwifery care at Mrs."P" obtained the results of the general state: enough, Consciousness: compos mentis, blood pressure: 110/70 mmHg, pulse: 84 x / min, body temperature: 36.7 C, RR: 21 x / min physical examination found Dull face, dirty tongue, dirty teeth and dental caries on right molars and tartar on the right and left molar, dirty bellybutton, dirty skin on upper extremities, both nails of little finger were dirty, there was scar of scratch on lower extremities. Midwifery cares done were provide IEC on personal hygiene, nutrition of pregnant mothers, repeated visits and moral support. On midwifery care at Mrs."P" The research found the incompatibility between the theory and the case at stage of the assessment. Personal hygiene during pregnancy should always be kept in touch with all the physical changes that occur. Because the maintenance of personal hygiene will make mothers feel comfortable during their pregnancy. Midwife is expected to improve service quality and provide comprehensive health services to pregnant mothers. Keywords : Pregnancy, Midwifery Care, Personal hygiene, Pregnant mother Contributor
: 1. Dian Irawati, S.SiT.M.Kes 2. Erfiani Mail, S.ST.,SKM Date : 13 Agustus 2015 Type Material : Laporan Asuhan Kebidanan Identifier :Right : Open Document
LATAR BELAKANG Kehamilan merupakan suatu proses kehidupan seorang wanita, dimana dengan adanya proses ini terjadi perubahan-perubahan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik, mental, dan sosial. Untuk mendapatkan ibu dan anak yang sehat perlu dipersiapkan sejak ibu dalam keadaan hamil. Personal hygiene adalah kebersihan yang dilakukan untuk diri sendiri. Kebersihan badan mengurangi kemungkinan infeksi, karena badan yang kotor banyak mengandung kuman-kuman (Alin, 2010:01). Orang yang tidak menjaga kebersihan diri kemungkinan akan merasa gatal dan banyak kotoran yang melekat di tubuh, hal ini tentu saja meningkatkan risiko seseorang terkena infeksi (Barahah, 2010:01). Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. Gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku. Selain itu juga akan menimbulkan masalah sosial antara lain gannguan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial (Hidayat, 2009:03). Berdasarkan penelitian, penyakit yang sering dijumpai karena kurangnya kebersihan diri adalah berbagai penyakit kulit (Kristiwiani, 2005:01). Berdasarkan Studi Pendahuluan yang dilakukan penulis di POLINDES Kedungmungal Kecamatan Pungging Kabupaten Mojokerto tanggal 06 Maret 2015 diperoleh data selama bulan Januari sampai Maret dari 24 Ibu hamil terdapat 3 orang (12.5%) ibu hamil dengan kebutuhan personal hygiene. Kebersihan tubuh harus terjaga selama kehamilan. Perubahan anatomi pada perut, area genetalia/lipat paha, dan payudara menyebabkan lipatan-lipatan kulit menjadi lebih lembab dan mudah terinfeksi oleh mikroorganisme (Prawirohadjo, 2008:287). Mandi dengan air bersih dan sabun dua kali sehari akan merangsang sirkulasi, menyegarkan, menghilangkan kotoran tubuh dan akan mengurangi terjadinya infeksi (Alin, 2010:02). Untuk mempersiapkan fisik dalam menghadapi kehamilan, persalinan dan nifas perlu komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) seperti Higiene, kebersihan diri dan lingkungan, terutama kebersihan pada daerah kemaluan dan payudara, kebersihan lingkungan, makanan, tempat tidur serta lingkungan tempat tinggal (Hanafiah, 2006:8). Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari. Kebersihan gigi dan mulut perlu medapat perhatian karena seringkali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. Rasa mual selama masa hamil dapat mengakibatkan perburukan higiene mulut dan dapat menimbulkan caries gigi (Kusmiati, dkk, 2009:101). Ibu hamil dianjurkan menggunakan pakaian yang longgar, bersih dan nyaman dan menghindari sepatu bertongkat tinggi (High Heels) dan alas kaki yang keras (tidak elastis) serta korset penahan perut (Prawirohadjo, 2008:287).
METODOLOGI Asuhan kebidanan ini dilakukan pada satu responden ibu hamil dengan kebutuhan personal hygiene dengan menggunakan lima langkah dalam menejemen kebidanan yang meliputi pengkajian, perumusan diagnosa atau masalah kebidanan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. Penelitian dilakukan di POLINDES Kedungmungal bidan Heni Setyowati, Amd.Keb. Pungging Mojokerto pada tanggal 06 April 2015. Pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dan pemeriksaan fisik. Asuhan dilakukan selama 3 minggu dengan kunjungan rumah sebanyak 3 kali yaitu mulai tanggal 13-25 April 2015.
HASIL DAN PEMBAHASAN Tanda gejala pada ibu hamil yang kurang menjaga kebersihan yaitu mudah terkena penyakit kulit, mudah terjadi carries dan gingivitis. Pada pengkajian didapatkan keluhan mudah berkeringat dan gatal-gatal pada kulit klien dan pada pemeriksaan fisik didapatkan kulit yang kotor dan kusam, bekas gata-gatal di bagian bawah lutut kaki, karang gigi serta gigi berlubang pada gigi gerahan sebelah kanan, klien juga mengeluh sering pusing, sakit kepala, lemas, sering ngantuk, kram dan kadang kram pada symphisis. Penulis menemukan kesenjangan antara teori dan kasus dimana hasil pengkajian juga didapatkan keluhan sering pusing, sakit kepala, lemas, sering ngantuk dan kram pada symphisis sedangkan menurut teori tidak ada. Beberapa faktor yang mempengaruhi personal hygiene antara lain Body Image, pengetahuan dan kondisi fisik. Karena itu yang diperlukan yaitu penjelasan tentang keadaan yang sedang dialami klien saat ini agar diperoleh gambaran individu terhadap dirinya termasuk adanya perubahn fisik sehingga individu bisa perduli terhadap kebersihannya karena itu akan sangat mempengaruhi pemenuhan kebersihan diri oleh klien, memberikan informasi tentang pola perawatan diri pada ibu hamil karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan pola Personal hygiene. Juga diperlukan dukungan dan bantuan dari keluarga karena pada keadaan sakit tertentu, kemampuan untuk merawat diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya. Diagnosa kebidanan pada Ny.”P” yaitu UK 15 minggu dengan kebutuhan personal hygiene. Masalah yang muncul pada Ny.“P” adalah gangguan rasa nyaman karena klien sangat mudah berkeringat dan kulitnya gatal-gatal, giginya kotor dan berlubang, klien mengaku belum pernah mendapatkan penyuluhan atau informasi tentang personal hygiene pada ibu hamil, klien juga belum bisa menerima perubahan yang terjadi pada dirinya karena banyak keluhan yang dia alami. Dari masalah yang timbul maka kebutuhan yang diberikan yaitu informasi tentang keadaannya saat ini, informasi tentang pola perawatan diri pada ibu hamil, anjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri serta berikan dukungan moril pada klien. Dari langkah tersebut penulis tidak menemukan adanya kesenjangan antara teori dengan hasil studi kasus yang dilakukan.
Keramas harus selalu dilakukan ketika rambut terasa kotor, menghindari pemakaian bra dengan ukuran yang terlalu ketat dan yang menggunakan busa, menjaga kebersihan genetalia dan mengganti celana dalam secara rutin minimal dua kali sehari atau sewaktu-waktu bila celana dalam sudah kotor, menjaga kuku agar selalu dalam keadaan pendek dan bersih. Ibu hamil harus selalu menyikat gigi setelah makan. Mandi sedikitnya dua kali sehari dan membersihkan daerah lipatan kulit, Mengganti pakaian minimal 2X sehari serta menggunakan pakaian yang longgar dan terbuat dari katun Perencanaan yang dilakukan pada Ny.”P” yaitu memberikan KIE tentang personal hygiene pada ibu hamil yaitu kebersihan rambut dan kepala, kebersihan mulut dan gigi, kebersihan kulit, kebersihan payudara, kebersihan pakaian, kebersihan genetalia, dan kebersihan kuku, anjurkan keluarga untuk memberikan dukungan moril pada ibu, anjurkan ibu untuk makan-makanan yang bergizi dan teratur serta mengurangi kebiasaan minum-minuman dalam kemasan, anjurkan ibu untuk minum obat atau vitamin yang diberikan bidan, serta beritahu ibu akan dilakukannya kunjungan ulang. Dalam langkah ini antara teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan. Pada tahap implementasi, dilakukan asuhan kebidanan secara efisien, aman dan menyeluruh berdasarkan dari intervensi yang telah direncanakan. Sehingga diharapkan kebutuhan personal hygiene klien bisa terpenuhi dengan baik. Di dalam teori bidan melaksanakan proses asuhan kebidanan sesuai dengan kewenangannya. Dalam praktek lapangan penulis telah melaksanakan asuhan kebidanan sesuai apa yang sudah direncanakan kepada klien tanpa ada tindakan yang menyimpang dari rencana sebelumnya. Sehingga dalam langkah ini antara teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan. Pada evaluasi kasus kebutuhan personal hygiene ini di harapkan dalam waktu 3 minggu klien mengerti akan pentingnya menjaga kebersihan diri selama hamil selain itu juga diharapkan segala masalah klien bisa teratasi dan kebutuhan personal hygiene klien bisa terpenuhi. Sehingga ibu bisa merasa nyaman dan rasa percaya diri ibu meningkat saat menjalani masa kehamilannya ini. Perencanaan dan asuhan yang diberikan benar-benar telah sesuai dengan kebutuhan dalam masalah dan diagnosa. Sehingga dalam langkah ini antara teori dan kasus tidak terdapat kesenjangan.
SIMPULAN Pelaksanaan asuhan kebidanan pada Ny.”P” Usia 25 tahun UK 15 minggu dengan kebutuhan personal hygiene di Dsn. Bendomungal RT/RW:01/03 desa Kedungmungal, Kec.Pungging–Kab. Mojokerto ini dapat dilaksanakan dengan baik dan penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: Didapatkan hasil pemeriksaan keadaan umum: cukup, Kesadaran: compos mentis, tekanan darah : 110 / 70 mmHg, Nadi : 84 x/menit, Suhu : 36,7 C, RR : 21 x/menit dari pemeriksaan fisik didapatkan wajah Kusam, lidah kotor, gigi kotor dan terdapat caries pada gigi geraham sebelah kanan dan karang gigi pada gigi geraham sebelah kanan dan kiri , pusar kotor, pada Ekstremitas atas kulit kotor, kuku kedua jari kelingking panjang dan kotor, pada ekstremitas bawah ada bekas
gatal-gatal. Asuhan yang dilakukan yaitu memberikan KIE tentang personal hygiene, gizi ibu hamil, kunjungan ulang dan dukungan moril. Dan setelah dilakukan asuhan kebidanan selama 3 minggu didapatkan hasil evaluasi yaitu kulit klien sudah tidak gatal lagi dan tubuhnya sudah tidak mudah berkeringat, klien sudah mampu membiasakan diri untuk menjaga kebersihan dirinya.
REKOMENDASI Diharapkan pasien dan keluarga bisa lebih mengerti tentang kebutuhan pada ibu hamil termasuk kebutuhan personal hygiene saat hamil, menjaga kebersihan diri selama hamil dan lebih peka terhadap masalah personal hygiene pada ibu hamil juga bisa menjadi bahan pertimbangan bagi profesi bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan pada ibu hamil dan diharapkan rumah sakit/instansi tempat pelayanan kesehatan dapat lebih meningkatkan mutu pelayanan dalam memberikan asuhan kebidanan khususnya pada kasus ibu hamil yang memiliki banyak kebutuhan salah satunya yaitu personal hygiene.
ALAMAT KORESPONDENSI Email No. Hp Alamat
:
[email protected] : 085236796387 : Dsn. Krajan Ds. Kedungrejo 003/001 Kec. Bantaran Kab.Probiliggo.