KTSP & K-13
Geografi ASPEK KEPENDUDUKAN III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami perhitungan angka kelahiran. 2. Memahami perhitungan angka kematian. 3. Memahami komposisi penduduk. 4. Memahami transisi demografi.
L.
Menghitung Angka Kelahiran Pada bagian ini, akan dijelaskan beberapa rumus dalam menghitung angka kelahiran.
1.
Angka Kelahiran Kasar Angka kelahiran kasar atau CBR (Crude Birth Rate) adalah jumlah kelahiran hidup dari 1.000 penduduk dalam satu tahun. Rumus: L CBR = ×1.000 ∑ penduduk
Keterangan: CBR < 20 : rendah 20 – 30
: sedang
>30
: tinggi
1
K e l a s
XI
Contoh Soal Pertengahan tahun 2016 jumlah penduduk negara X sebanyak 20 juta jiwa. Kelahiran selama tahun tersebut sebanyak 800.000 jiwa. Berapakah CBR penduduk pada tahun tersebut? Jawaban: CBR =
L ×1.000 ∑ penduduk
800.000 ×1.000= 40 20.000.000 Artinya, pada tahun 2016 setiap 1.000 penduduk lahir 40 bayi.
2.
Angka Kelahiran Menurut Umur Angka kelahiran menurut umur atau ASFR/ASBR (Age Specific Fertility/Birth Rate) adalah jumlah kelahiran hidup dari 1.000 wanita usia tertentu dalam satu tahun. Rumus: ASFR / ASBR =
L ×1.000 wanita(usia tertentu) ∑
Contoh Soal Pertengahan tahun 2016 wanita usia 20 – 24 sebanyak 2.500.000 jiwa dari kelompok terlahir 125.000 bayi. Berapa ASFR/ASBR pada tahun tersebut? Jawaban: ASFR / ASBR =
L ×1.000 wanita(usia tertentu) ∑
125.000 ×1.000=50 2.500.000 Artinya, pada tahun 2016 setiap 1.000 wanita usia 20 – 24 tahun lahir 50 bayi.
2
3.
Angka Kelahiran Umum Angka kelahiran umum atau GFR (General Fertility Rate) adalah jumlah kelahiran dari 1.000 wanita usia reproduksi (15 – 44 tahun) dalam satu tahun. Rumus: GFR =
L ×1.000 ∑ wanita(usia15 − 44 tahun)
Contoh Soal Pertengahan tahun 2016 jumlah penduduk negara X sebanyak 20 juta jiwa. Jumlah wanita usia reproduksi sebanyak 4 juta jiwa. Jumlah kelahiran selama tahun tersebut sebanyak 800.000 jiwa. Berapakah GFR pada tahun tersebut? Jawaban: GFR =
L ×1.000 ∑ wanita(usia15 − 44 tahun)
800.000 ×1.000=200 20.000.000 Artinya, pada tahun 2016 setiap 1.000 wanita usia reproduksi (15 – 44 tahun) lahir 200 bayi.
M. Menghitung Kematian Pada bagian ini akan dijelaskan beberapa rumus dalam menghitung angka kematian.
1.
Angka Kematian Kasar Angka kematian kasar atau CDR (Crude Death Rate) adalah jumlah kematian dari 1.000 penduduk dalam satu tahun. Rumus: CDR =
L ×1.000 ∑ penduduk
CDR < 10 : rendah 10 – 20
: sedang
>20
: tinggi
3
Contoh Soal Pertengahan tahun 2016 jumlah penduduk Negara X adalah 20 juta jiwa. Selama satu tahun jumlah penduduk meninggal adalah 400.000 jiwa. Berapakah CDR ada tahun tersebut? CDR =
400.000 ×1.000=20 20.000.000
Artinya, tiap 1.000 penduduk pada tahun 2016 terdapat 20 orang penduduk yang meninggal.
2.
Angka Kematian Menurut Umur Angka kematian menurut umur atau ASDR (Age Specific Death Rate) adalah jumlah kematian dari 1.000 penduduk usia tertentu dalam satu tahun. Rumus: ASDR =
L ×1.000 penduduk (usia tertentu) ∑
Contoh Soal Pertengahan tahun 2016 jumlah penduduk Negara X yang berumur 55 – 60 tahun adalah 5 juta jiwa. Dari kelompok tersebut tercatat angka kematian 200.000. Berapa ASDR pada tahun tersebut? ASDR =
200.000 ×1.000= 40 5.000.000
Artinya, tiap 1.000 penduduk umur 55 - 60 tahun mati 40 orang pada tahun 2016.
3.
Angka Kematian Bayi Angka kematian bayi atau IMR (Infant Mortality Rate) adalah jumlah kematian bayi dari 1.000 kelahiran hidup dalam satu tahun. Rumus:
IMR =
M <1tahun ×1.000 L
4
Contoh Soal Dari 800.000 kelahiran terdapat 100.000 bayi meninggal. Berapakah angka IMR-nya? IMR =
100.000 ×1.000=125 800.000
Artinya, tiap 1.000 kelahiran bayi terdapat 125 bayi yang meninggal dalam satu tahun. Besar atau kecilnya angka kematian bayi (IMR) dipengaruhi oleh beberapa hal berikut. a.
Tingkat kesehatan ibu.
b.
Tingkat pendapatan (kehidupan sosial ekonomi).
c.
Sanitasi lingkungan (kesehatan lingkungan).
N. Komposisi Penduduk Komposisi penduduk adalah susunan penduduk atau pengelompokan penduduk berdasarkan kriteria tertentu atau karakteristik yang sama, seperti umur, jenis kelamin, pendidikan, mata pencarian, tempat tinggal, agama, dan status perkawinan. Berikut akan dijelaskan satu per satu dari hal tersebut.
1.
Komposisi Penduduk Menurut Struktur Umur Struktur umur penduduk dipengaruhi oleh faktor kelahiran dan kematian. a.
Struktur umur muda apabila kelompok usia muda (< 15 tahun) adalah ≥ 35 %
b.
Struktur umur tua apabila kelompok umur muda (< 15 tahun) adalah < 15 %.
c.
Komposisi penduduk muda (usia muda > usia tua) membutuhkan lapangan kerja yang banyak.
d.
Bagi perencanaan pembangunan, komposisi menurut umur dapat digunakan untuk mengetahui: 1)
kelompok usia nonproduktif (0 – 14 tahun) dan > 64 tahun;
2)
kelompok usia produktif (19 – 64 tahun);
3)
proporsi wanita usia subur;
4)
rasio ketergantungan/beban tanggungan.
5
Rasio ketergantungan atau dependency ratio adalah perbandingan jumlah penduduk nonproduktif dan produktif.
Rasio ketergantungan=
Jumlah penduduk nonproduktif ×100 nduduk produktif Jumlah pen
Keterangan: Nonproduktif : 0 – 14 tahun dan > 64 tahun Produktif
: 15 – 64 tahun
Contoh Soal Dari 20 juta jiwa penduduk negara X yang berusia: •
0 – 14 tahun adalah 10 juta jiwa
•
15 – 64 tahun adalah 8 juta jiwa
•
> 64 tahun adalah 2 juta jiwa
Berapakah rasio ketergantungan di negara X? Jawaban: Rasioketergantungan ketergantungan= Rasio = =
Jumlah penduduk nonproduktif ×100 nduduk produktif Jumlah pen 10.000.000+2.000.000 ×100 =150 8.000.000
Artinya, setiap 100 penduduk usia produktif menanggung beban 150 penduduk nonproduktif. Rasio ketergantungan menunjukkan kondisi ekonomi suatu negara, tergolong negara maju atau berkembang.
2.
Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Komposisi ini dapat digunakan untuk mengetahui sex ratio atau nisbah jenis kelamin. Artinya, perbandingan jumlah penduduk laki-laki dengan jumlah penduduk perempuan. Rumus: Sex ratio =
∑ laki - laki ×100 ∑ perempuan
6
Contoh Soal Berdasarkan sensus penduduk DKI Jakarta tahun 2010, penduduk laki-laki sebanyak 4.650.000 jiwa dan penduduk perempuan sebanyak 5 juta jiwa. Berapa sex ratio DKI Jakata pada tahun 2010 tersebut? Jawaban: Sexratio ratio== Sex
∑ laki - laki ×100 ∑ perempuan
=
4.650.000 ×100 = 93 5.000.000
Artinya, setiap 100 penduduk perempuan terdapat 93 penduduk laki-laki. Apabila sex ratio kurang dari 100, artinya nilai sex ratio rendah. Hal ini akan menyebabkan hal berikut.
3.
a.
Poligami.
b.
Angka kelahiran tinggi.
c.
Rasio ketergantungan tinggi.
Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan Komposisi ini dapat digunakan untuk mengetahui hal berikut.
4.
a.
Penggolongan jenis pekerjaan.
b.
Persebaran jenis pekerjaan.
c.
Peningkatan penghasilan pekerja.
d.
Menciptakan lapangan pekerjaan.
Komposisi Penduduk Menurut Mata Pencarian Komposisi ini digunakan untuk menyelenggarakan jenis penduduk tertentu guna meningkatkan keterampilan.
5.
Komposisi Penduduk Menurut Tempat Tinggal Komposisi ini dapat digunakan untuk hal berikut. a.
Menggambarkan persebaran penduduk.
b.
Mengetahui kepadatan penduduk.
c.
Menentukan jumlah fasilitas dan sarana.
7
6.
Komposisi Penduduk Menurut Umur dan Jenis Kelamin Komposisi ini dapat digunakan untuk menggambarkan piramida penduduk.
O. Transisi Demografi Transisi demografi adalah turunnya tingkat kelahiran dan kematian secara bertahap dari tingkat yang tinggi ke tingkat yang lebih rendah. Kelompok
Tahap
Kelahiran
Kematian
Pertumbuhan Alami
I
Stasioner tinggi
Tinggi
Tinggi
Nol
II
Awal perkembangan
Tinggi
Menurun
Lambat
III
Akhir perkembangan
Menurun
Menurun lebih cepat Cepat daripada kelahiran
IV
Stasioner rendah
Rendah
Rendah
V
Menurun
Rendah
Lebih tinggi daripada Negatif kelahiran
Kondisi penduduk Indonesia berada pada tahap awal perkembangan.
8
Nol