ASPEK DALAM MASALAH PANGAN YANG BERPENGARUH PADA
S ..... rA'TUS G1-ZI DAN
KESEHATAN MANUSIA
Oleh :
IT. Herwuti Owi Utami NIP 13 1 622 483
,
"
\
\
DAFTU lSI
I.
II.
PENDAHULUAN
.
ASPEK-ASPEK DALAM MASALAH PANG AN
.
1
...........................
2
,. Aspek produks i
2
Aspek Districua1 dan Pemasaran
.........................
3. Aspek Konsumsi
DAFTAR PUSTAKA
13
.....................................................
•
..
10
14
[.
Kekuft1ngan
persedil1an
PENDAUULUAN
bahan
pangan
yang
setempat banyak lllenderita kurang makan, jumpai
dl
dllerah-daerah
yt1ng
termasuk
mengakibatkan
penduduk
pacta umumnya sering di katagori
Daerah
rawl1n.
rawsn disini dil1rtikan sebagai 1.
Daerah yang sering tertimpa bencana scbagai
akibat
kekeri
ngan atau kebanjirl1n atau hama tikus
2.
Daerah yang karena aillmnya sangat duduknya
llipat,
sehingga bahan
tandus, pangan
t
idak subur,
produksi
pen
setempat
tidak mencukupi kebutuhan masyarakat. Kekurangan bahan pangan ilU ada yang hanya untuk sementara waktu,
misalnya ketika terjadi khronis
te~jadi
ben~l1na keku~angan
itu saja, dan ada yang
setiap tahun berulang ka.li.
Eerdasarkan peogaruh makanan
lerhadap status gizi
dan kesehatan
seseorallg, masalah plingan dapat dikelompokkan ke dalalll J aspek : 1. Aspek produksi
2. Aspek pemasuran
J Aspek konsumsi.
Ketiga aspek di
at as
dengan
faktor-falctor
saling tergantung satu dengan yang lainnya.
l
Jain yang ditetapkan,
II.
I.
ASpe.
ASPEK-ASPEK DALAN kASALAH PANGAN
ProdUk.i
IndoneSia adaJah
S~lah
Satu negara di Asia
yang masih Inemungkin_
kan Untuk mengembangkan produksi Tetapi untuk daerah ,
Jawa
pang an melalui
ekstensifikasi.
Madura dan Bali ekstensifikasi sudah
tidak mungkin dilakukan, bila ekslensifikasi dilakukan fflaka hUlan
dan 18nsh tandus akan habis semuanYa. scki ta.r 9
juta ha
tanah di
Untuk pertaniBn baru, demikian
rendah
tanah-tanah
luar JaWa dan Madura
tersebu[
tidak
masa
datdn~.
sUbur,
Padang
Uludah
rumput
da.n
dipakai
ada
dibuka Nantun
terercsi
hulan
juta ha dalam bentuk belukar
dan
di
dtln
luar
sekitar
IndOnesia
mempunyai area
untuk mengembangkan
peternakan di
12.5 juta ha dalam bent uk ilalang. yang 1uas
rang dapa t
dapat
terutama untuk tanakam setahun.
kandungan mi nera 1nya.
pulau Jawa sekitBr 4
SebaJiknya mssih
Jadi
untuk memproduksi makanan daglng . u otuk konsumsi
domestik (eksport) dan juga. untuk energi
tambahan bagi
aktifia.s
pertanian.
untuk mengatasi masalah pangan nlelalui peri
Cara yang potensidl
kanan
oanYak
Indonesia ditutupi juta
.\ on i
sekal i,
adalah
lautan
oleh danau.
··'tar se,>!
seba b
dan
sungai
ikan dapat dipanen
70% dalam
sekitarv 20% dati dan
kolam,
setiap
luas
keseluruha.n
seluruh daraT;an
Diperkirak4n
tahun dar i
~ekitar
8
pe nil. ran Indonesia,
bawah kapasitas opti , kapasitas penaogkapan ikan masih di Te t ap I'
mum,
yal' t u sekitar 1.5
jut a. ton I
tahun.
lni ada-lah salah satu
dengan lIlenetapkan 1, masalah pangan, jal.an potensial untuk mengatas h dan scba.i.}.~ mungber alam yang mura kebijaksanasn Pemakaian ,sum
2
• \
kin.
Untuk
tekna 10gi
m~laksan6kan
"Iode"!n
dapat
kebijaksanaan
di gunakan,
pengembangan
khususnya
pertanian
untulc pengeot rolan
air. cuaea dan pengolaha t8nah. Disamplng usaha pengemba.ngan pertanian • ada duB. jall1n lain untuk mensikkan preduksi pangan yaitu: 1.
Intensifikasl
komoditi
pangan dominan
{beras,
palawija,
holtikulturs, peternakan, perikanan raut}.
, ..
Mengembangkan t8naman dan hewan Yang belum dikenat yang tidak
langsung
DaIam usaha meningkatkan produksi pertanian, dikenal
istilah
Panes Usaha. tani yang menuntun
terutama
dapat
digunakan baik secara
langsung maupuo
untuk makanan maousia.
intensifikasi
pertaniun
produksi beras yaitu: I.
Pengo I ahan dan peme Ii haraan tanah
2.
pengairan t mengontrol dan menyediakan kebutuhan tanaman akan air)
J. Menggunakan bibit unggul 4
pemupukan yang memadai
5.
Perlindungan tanaman.
Prinsip
dasar
Panca Usaha Tani
de-pat
juga dipaktli
untuk
semua
tanaman pangan bahkan untuk peterna.Kan dan perikanan. walaOpun usaha deversifikasi pangan sudah nyl1 beras
masih
tetap
sebagai
dengan aktivitas
baru untuk mencmukan varietas 3
, kelihatan
bahan makanan pokok yang
utama
Pertanian modern dalam Inemproduksi
untuk masa yang akan datang. :-beras diawali
~igalakkan
pengembangan
sup~r.
varietas-varietss
I I-'~mt:lihar<:liln.
.5!:1ja.
pt:rbdikan
InnUllldl1
S~rangl;HI
l:ntuk
hallW
delll
{It>nyakit
JlJt-ngdtusir:ya
lebih
'
,
L
,
"
c,
,.
... :.
"
,
" . ; ' .',,"
..
_',_,
~aflah
Kt'SUnUriln
In~lallli
juga nlt:fupbkan !Ielllupukan.
serlng {H.ik
,nenggag<1lk3n
uengdH
\
" _
jalan
Jddi
,.'t,.;lIIua
tindakan
Pl'OS~,>
rotdsi
perrania.n.
prt:\'t:ntif
Ada tiga metodt: pt:ngolltroldn yaitu: Biola .. ,i
I .
untuk
mt:nggunakan lllo.:Lllutus':;'dn
larva d,'tn
pn.:dC\tor hidup
,"iiklus
atau
par2ls it,
hrll1lCi
dan
rOldS i
lana"lan
pen)'<:tki t
Jar,tk
l .... lllr,
Dolam pemakaian curd
(. i
I'
killllaw~
yans
h<:lru,;
hali-hati
mCjlY~bBblHn
yan~
unlUk.
ketldak
!J~r\.ani.al1
Pet!laSaft>n
Trans-port.bS 1
Kredl
t
pacta petiln 1
tanah dtln
]ed:lkafl dari
'elA\1 resis ten ~ h <'l 1
}.
Illenghindari pOlusi
pt:ntiTlg
4.
Input pertanian I modal,
5.
Pertukaran teknologi yang (erus menerus.
alat·~lat
dll.)
1'antBngsn dalam mengstasi masalah pangan adalah bertambahnya jumlah pangan yang harus disediakan karena pel·tumbuhan populasi. hal fun.
lni menyebabksil Xctersediaan sumber dan kualitas
jadi lnenu
Jadi masalahnya adalah bagaiulana untuk nlcnggunakan tckno
logi modern untut menyokoog penggunaan/ pemanfaatan produksi
pangan yang cukup caopa mengorbankan mass depan kita.
Jika leita
tidak mcnggunakan teknologi yang cocok, maka tujuan untuk memerlu
hi kebutuhan manusia akan pangan sukar dicapai. Masalah yang saogat mcncemaskan adalah bagailnana untut memenuhi kebutuhan
pangan
buruh yang
ba~i
penganggur atau pekel-ja kasar musiman, dan
hanya mempunyai
tanah sedikit,
terutama pad a daerah
miskln dimana rroduksi mi1Kanan rl:iatif rendah. Usuha untuk menga li1S1 rnasalah ini masih
didus~rkan
dan belum diatasi secara tuntus. Rctalah proyek padat karya.
bumi dll.
Salah satu usaha yang diK"enal
Proyek ioi biasanya dlkerjakan secara
gotoog royong. proyek in"!. juga yang sullt
pad a gejala-gejaJa yang timbul
langsung~membantu
pada tlaerah yang menderita
banj~l'.
progr<1m-program
kekeringan,
Dari proyek ioi meilipunyai dua faedah yaitu:
1.
Distribusi pan gao pada group masyarakat ekooomi leDlah
2.
Memperbaiki prasarana pertanian.
Sumber .biologi \)angkan tertentu
gelOpa
sebagai
tli
Indonesia ba.nyak yang pOlensial
sURlber
nlakanan.
Kelolnpok-kclompok
telah ada yung memanfaatkarl sumber
sumber makanan walaupun dalalll jUlnlah yang
5
un:uk diKem nlR.s)'arak.t\t
tersebut
s~dikit_
sebagai
Heberapa SUlnber
pan~an
yang mempunyai
prospek baik untuk
dikembangkan pada masa mendatang adalah: 1.
Sumber karbohidrat a. Biji-tijian
sesuai densun susunan zat gizi,
biji-bijian
merupak~n
sumber enersi yang utama karena mcngandung karbohidrat dan protein. disamping mengandung vitalnln Bl. lagung merupakan biji-bijian yang dipakai sebagai alterna
untuk lnengatasi kcbuluhan yang sangat bcsar akan
tif
beras.
Cars pengelolaan tandman jagung lebih mudah diban
dingkan beras, miselnya tandman
jagung hisa lumbun di
tansh kering sehingga irigasi bukan suatu faktol- pembatas,
scrangan
hama
penyakit
.sedikit,
dan keadaan tanah sangat baik. lain adalah sorgum ngah.
X'ogYtl.
adaptasi
rerhadap
Jenls biji-bijian yang
Sorgum biasanya tUlllbuh oi
Jawa Timur.
iklim
Jawa
Te
Nusa Tenggara Timur_
heras dan jagung, se h i ngga pro • duksinya tidak untuk makanan POKok tctapi hanya untuk kurang disenangi
seperti
p~n~&anti
makanan
bagi keluargd seiama musim paceklik.
b" Umb j -umu ian, ~;Ada
beberapa spesies umbi-umbian yang dikenal ubi
,-scpeni
kcntang.
ubi
jalar
tanaman yang lain dapat
kebun dan 1'Ol:85i
ka.yu,
padi
lahan
kenrang,
mtlnUS16
talas.
tUI\lbuh di
tanah kering,
sawah saat musim kering sebagai
jagung atau tanaman palawija lainnya.
6
Kecuali
tanaman Umb i
umbian unit
ternyata
mengandung
energi
yang
lebih
luas dibandingkan dengan biji-bijian.
tinggi
Sebagai contoh
singkong mengandung energi tiga kali energi jagung, energi
padi.
per
2 kali
Di Indonesia umbi-umbian pada daerah terten
tU dipakai sebagai Inakanan pokok dan didaerah tertentu lainnya dipakai
sebagai
makanan
pelengkap.
kemungk i nan un t uk men i ngka t kan produks i bian sangat potensiil, ra
langsung
Dilihat
pangan,
dari
umb i -UI11
tetapi untuk konsumsi manusia seca
tidak memadai
karena
kandungan
proteinnya
rendah. c. Sagu Masyarakat pulau Maluku telah menggunakan sagu yang terse dia sejak beberapa abad yang la·lu. hidrat
tinggi
tetapi
Sagu mengandung karbo
zat gizinya rendah.
Tanpa
tersedia
nya sUlnber protein sagu hanya sebagai Inakanan
tambahan
untuk nlenutupi kekurangan energi pada makanan biji-bijian. 2.
Sumber Protein a. Protein sayuran Biji-bijian
tidak
kaya akan
protein,
sekitar 6-10% jadi harus dikonsumsi untuk i'
memenuhi
proLein
dalam
mengandung
jumlah besar
sehari-hari.
Kil-a-'kira
2/3 konsumsi protein di Indonesia berasal dari biji-bijian terutama beras. kacangan.
,-'
kebutuhan
hanya
Sumber p(rotein ke dua adalah kacang
Tiga spesies kacang-kacangan yang biasa diguna
kan untuk lnakanan yaitu cang
hijau.
Mereka
kedelai,
terrrlasuk 7
kacang
tanalnan
tandh,
dan
palawija yang
ka
telah
dikenal
dimana-mana
dan
dari pada dikonsumsi.
lebih
menguntungkan
untuk
dljual
Beberapa jenis kacang-kacangan yang
masih mungkin untuk dikelnbangkan untuk menaikkan produksi adalah kacang buncis, lain-lain.
kacang panjang,
Umumnya mereka
tumbuh
kacang kapri
dan
tanpa perawatan khusus.
tetapi benihnya yang kering mempunyai
kualitas protein /
yang tinggi yaitu antara 20 -
40 %.
b. Protein Hewani Ada sepuluh spesies hewan yang hidup oi digunakan sebagai sumber makanan.
Indonesia yang
Ada 4 kelolnpok dari
spesies yang diternakan secara tradisional oleh masyarakat pedesaan
seperti
sapi,
kerbau,
kambing/biri-biri,
babi umumnya dipelihara pada peternakan besar. diBali, tangga. produksi 1.
Irian Jaya Ada
kecuali
dipelihara sebagai hewan piaraan rumah cara yang potensial
untuk Inenaikkan
ternak :
Menaikkan
cara ini
tiga
kuda.
populasi
dengan
mempercepat .laju
kelahiran,
tergantung pada car a penyediaan pangannya dan
padang rUlllput
yang baik.
Di
Jawa
hal
ini
sudah
tidak
Illungkin 1agi. 1:
Dengan jalan perkawinan silang antara bibit
. unggul atau mengimport
lokal
yang
ternak.
3. Mengontrol kesehatan agar tingkat kematian rendah.
Cara ini te1ah berhasil dengan terlihatnya kenaikkan hasil 8
dan populasi ayam lnaupun produksi atas
masih
dapat
yang baik. Hal
ditingkatkan
telur.
sehingga
Cara-cars di
memberikan
hasil
Inl dapat juga diterapkan untuk unggas
lain
seperti itik, angsa. Tentang masih
potensi
lautan
perhatian
berpotensi
besar.
dapat dipanenper
tahun,
dimanfaatkan.
Sekitar tapi
pada
2.3
perikanan
juta
ton
darat
ikan yang
hanya 46.2 % yang baru dapat
Protein ikan mempunyai
kedudukan ke dua
setelah biji-bijian dalam pola konsumsi makanan Indonesia, yaitu menyumbang
10
30 % dari
-
kebutuhan
total
Jika faktor-faktor yang melnpengaruhi produksi air.
protein.
ikan (polusi
penangkapan ikan yang berlebihan dengan alat
kekurangan sarana diatasi.
penyimpanan dan
maka produksi
ikan dapat
modern,
transportasi)
mengatasi
dapat
sedikit
kebu
tUhan yang mendesak.
3.
Sumber Vi tamin dan Garam Mineral
• Mereka dikelompokkan dalam buah-buahan dan sayuran. pengelolaannya t ahunan. musiman
bermacam-macam dapat
pe rke bunan yang
hor t i ku 1 t u r.
dirotasi
Perkebunan hortikultur
dengan di
daJam
bentuk
tanaman
t anaman
kebun,
tanaman
tanaman
daerah yang
lain. t inggi
pagar
hidup.
yang
mempu
"nyai suhu rendah biasanya ditanami apel. anggur. kubis.
,
~elihat
kemampuan
produksinya
yang dikhawatirkan.
mereka masih
han.
dikhawatirkan
Masalah
yang
9
Cara
tidak
tomat dan
ada
masalah
tersedia secara berlebi adalah
aspek
teknologi
selama
pem~liharaan
pan~n,
hasil
distribusi
dan
pengola
han.
Aspek
II.
Distribusi dan PemaSBran
Banyak masalah yang dihadapi pemasaran,
diancaranya
selama mekanisme distribusi
adalah
kehilangan
selama
dan
pengangkutan,
kebijaksanaan pang an pelnerintah dan pelaksanaannya serta
m~kanis
me pemasaran.
A.
M~salah
Pang an Yang Tercecer
Umumnya pembicaraan Illengenai situasi pangan secara
produksi
k~seluruhan.
kehilangan pangan baik kwalitas karena
faktor
penyimpanan komoditi.
dan
pengepakan,
pemasakan
nya
kehilangan kurang
tepat.
kwantitas diancaranya
pengolahan.
I<.:.ehi langan
pangan,
Betapa
Salah satu usaha untuk Inencegah
berbeda
transportasi, menurut
tidak
h~ran
pent"ingnya
jika data 5ta
masalah
hilangnya
penyediaan pangan yang m~mbesarnya
adalah dengan perbaikan teknologi
jenis
I<.:.nrena beragamnya faktor yang
maka
panen dalam hubungannya dengan
tidak menggambarkan
Fakcor yang mempengaruhi
maupun
varietasnya, musim dsb ..
mempengaruhi tistik
pemanenan,
pangan
cukup.
pangan yang tercecer
tepas panen serta adanya tempat
penyimpanan yang memadai.
B. Kebijaksanaan Pemerintah dan Pelaksanaannya. Agar
terjadi
sung maupun
situasi tidak
pang an yang
langsung
ikut
10
setabil, campur
pemerintah baik
dalam urusan
lang
jalul--jalur
pangan.
Sall;ih
sl;itunya
ialah
pengawasan
harga
oleh
pemerintah
yang merupakan usaha untuk melindungi produsen pangan atau konsu men,
kebijaksanaan subsidi bagi produksi dan kebijaksanaan penum
pukan barang. Dalam usaha melindungi turan land-reform,
produsen pangan disamping penetapan pera
peraturan bagi hasil pemerintah juga menyedia
kan fasilitas kredit melalui koperasi petani ngi
petani
dari
tengkulak
dan
pengijon.
(KUD) untuk melindu Peraturan
bagi
hasil
terutama untuk Inelindungi buruh tani dan nelayan agar mendapatkan bagian yang sepadan. Salah satu usaha pemerintah dalam usaha melindungi lah dengan
membuat
pengolahan
beras,
sangat
bersih,
hal
peraturan
pangan.
pemerintah ini
untuk
Misalnya
melarang
peraturan
menggiling
menghindari
konsumen ada
beras
hilangnya
ini
telah
kolonial
dibuat
beberapa
sebelum perang,
tahun
tetapi
dilaksanakan apalagi sejak adanya
yang
sampai
lalu
sekarang
kebij~ksanaan
hailipir selnuanya dalam keadaan bersih.
oleh
sampai
vitamin
yang berguna untuk mengatasi masalah penyakit beri-beri. ran
dalam
B1
Peratu
pemerintah
tidak pernah
import beras yang
Peraturan yang lain adall;ih
keharusan untuk menempel peringatan berupa label pada susu kental Illanis dengan kata "Bukan untuk Inakanan bayi". Bany~~
perencanaan yang dibuat
kebijaksanaan produksi. kan
untuk melengkapi
dan membantu
Produsen harus dirangsang untuk Illenaik
produksinya dengan berbagai cara.
Kebijaksanaan pemerintah
dalalll hubungannya masalah distribusi dan pemasaran antara lain:
11
a.
Mengatur mekanisme harga misalnya menetapkan harga dasar' padi kering (gabah) dan beras menyediakan subsidi untuk pupuk dan pestisida pember ian kredit dengan bunga yang rendah dan prosedur yang mudah.
b.
Mengatur fattor-faktor di membentuk
kelompok
luar harga kerja
di
pedesaan
untuk memudahkan
pelayanan pemerintah dan penyuluhan kepada petani perbaikan sarana (jalan,
irigasi , jembatan).
inpres, program untuk membangun pedesaan dll. Da lam
hubungannya
pemerintah operat ion
dengan
melaksanakan buffer
penyed iaan program
stock.
pangan
persediaan
Cadangan
pangan
se lama pangan
inl
sat u
tahun.
yang
disebut
digunakan
sebagai
alat pengontrol harga agar harga tidak terJalu rendah atau terla "lu
tinggi.
Untuk
produksi
lokal
(beras),
operasi
buffer
stock
digunakan untuk mengatasi panen yang berlebihan dan untuk memenu hi
permintaan
diwaktu
musim
paceklik.
Jika
masih
kurang
dapat
diatasi dengan import.
I I I.
Aspek Konsumsi
Makanan manusia tidak sesederhana makanan hewan. yang mempengaruhi makanan manusia adalah : a.
keinginan pribadi
b.
lingkungan sosiaJ dan budaya
c.
lingkungan fisiknya
d~
standart hidup
12
Beberapa faktor
Faktor-faktor
tersebut
di
atas
saling
berkaitan
satu
sarna
ltdn
membentuk pola makanan dari generasi ke generasi berikutnya. Makanan
Indonesia dapat
dikelompokkan
da16m
5
kelompok
yang
disebut 4 sehat 5 sempurna yaitu: makanan pokok lauk pauk diluar sayuran sayur mayur buah-buahan susu Pola makanan tersebut menjadi
tidak lengkap baik secara kualita
tif maupun kuantitatif dengan adanya pemilihan makanan poko selain beras kebutahurufan kemiskinan pengaruh industri makan6n . Pola makanan masyarakat pembangunan bangsa dan maupun keilmuan.
yang sehat memberikan sumbangan negara
secara menyeluruh baik
terhadap
kebudayaan
Untuk mewujudkannya akan menemui beberapa kesu
litan karena harus merubah kebiasaan dan cara berfikir suatu masyarakat.
13
DAFTAR PUSTAKA
1.
Husaini
(1980)
Emergency Nutrition
daerah rawan pangan. Institut
2.
keadan gizi penduduk
Bogor: Jurusan Gizi Masyarakat,
Pertanian Bogor.
Khumaidi, Muhamad
11984).
Institut Pertanian Bogar.
1
14
Masa1ah Pangan dan Gizi.
Bogar: