ASOSIASI PROGRAM STUDI MUSIK MUSIC STUDY PROGRAM ASSOCIATION Jurusan Musik, FSP ISI Yogyakarta Jl. Parangtritis Km 6,5 Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Telp. +62274375380; +6281804251709; email:
[email protected]
LAMPIRAN 2 Berita Acara Kongres APSM ke-1, No. 04/APSM/XII/2015
REKOMENDASI PENATAAN NOMENKLATUR BIDANG MUSIK
A. Pengantar Pada tahun 2002 Kementrian Pendidikan Nasional menerbitkan peraturan kurikulum nasional pendidikan tinggi berbasis kompetensi. Kurikulum yang meliputi Kompetensi Utama, Kompetensi Pendiukung, dan Kompetensi Lain (Permendiknas 045/2002). Di bidang seni, distribusi rumusan kompetensi tersebut telah dinterpretasikan oleh para pakar seni nasional, dalam Paradigma Baru Pendidikan Tinggi Seni Indonesia (lihat Tim PKPTSI, Dirjen Dikti, 2007:25) yang memberikan rambu-rambu agar bidang-bidang ilmu seni pada tingkat pendidikan tinggi mengacu, khususnya, pada ranah-ranah pengkajian, penciptaan, dan penyajian seni. Pada Januari 2012 terbit peraturan presiden tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang disusul oleh pengesahan Undang-undang No. 12 Tahun 2012 tentang pendidikan tinggi. Pasca diberlakukannya undang-undang tersebut kini pendidikan tinggi Indonesia juga telah mengubah kebijakan konstruksi kurikulumnya dari basis kompetensi ke basis Capaian Pembelajaran (Permendikbud 049/ 2014). Seiring dengan hal tersebut terjadi pula proses perubahan nomenklatur bidang ilmu yang didasarkan atas KKNI dan UU No. 12/ 2012. Ketika pada tahun 2014 program-program pada perguruan tinggi disibukkan dengan upaya pengimplementasian kebijakan kurikulum berbasis KKNI, sebagai bagian penting dari Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNPT) yang tertuang dalam Permendikbud No. 049/2014, beberapa bulan kemudian terbit Permendikbud 154/2014 tentang penetapan perubahan rumpun ilmu yang diyakini menuntut perubahan nama-nama program yang telah digunakan pada
perguruan tinggi selama ini. Peraturan tersebut dipertegas oleh surat Dirjen DIKTI No. 0404/E3.2/2015 tentang rumpun ilmu pengetahuan dan teknologi serta gelar lulusan perguruan tinggi berikut kedua lampirannya. Lampiran pertama tentang sistematika serta metode penyusunan nomenklatur, dan lampiran yang kedua adalah daftar nomenklatur bidang ilmu serta gelar lulusan. Draft nomenklatur baru menuntut perubahan nama program studi “Seni Musik” menjadi “Musik”.
Pada dafrar tersebut Musik memiliki sub bidang-
bidang (karawitan, etnomusikologi, musik nusantara, dan musik bambu, yang tidak mengakomodasi kebidangan “seni musik” yang berorientasi ke musik diatonis Barat. Sehubungan dengan itu masalah yang ingin dibahas dalam diskusi ini ialah: Bagaimana mengakomodasi kebidangan seni musik berikut varietasnya ke dalam usulan program-program baru yang setara dengan sub-sub kebidangan musik yang sudah terlebih dahulu terdaftar dalam draft nomenklatur baru? Pemecahan masalah dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut: 1) Tinjauan terhadap perubahan bidang kelimuan seni, khususnya seni pertunjukan, dari nomenklatur lama ke nomenklatur baru, 2) Tinjauan terhadap perubahan posisi bidang musik di bawah rumpun ilmu seni pertunjukan, dari nomenklatur lama ke nomenklatur baru, 3) Melakukan analisis terhadap posisi keberadaan bidang musik pada sistemtika nomenklatur baru, 4) Mencermati kelayakan “seni musik” sebagai nama program studi melalui perbandingan terhadap program yang sama di beberapa universitas di manca negara, 5) Menghimpun varietas sub kebidangan seni musik yang berkembang di beberapa perguruan tinggi seni musik, 6) melakukan perbandingan dengan program-program serupa berikut penerapan gelar-gelar akademiknya di beberapa perguruan tinggi manca negara, 7) menetapkan pengusulan nama program-program baru untuk disertakan ke dalam nomenklatur baru, 8) menampung usulan-usulan peserta kongres.
B. Perubahan Peta Keilmuan Bidang Seni Sistematika nomenklatur bidang ilmu yang ditawarkan DIKTI di bawah Kemendikbud berdasarkan masukan dari berbagai pemangku kepentingan tersebut, pada dasarnya memperjelas posisi peta keilmuan bidang musik.
2 | APSM 2015 – Usulan Penataan Nomenklatur Nama Program Studi Bidang Musik
Walaupun tetap di bawah cakupan bidang Seni Pertunjukan, perubahan peta keilmuan bidang seni yang didasarkan atas KKNI tampaknya tidak mengabaikan penataan pohon ilmu terdahulu. Sistematika bidang ilmu seni mengalami perubahan. Seni Pertunjukan sebelumnya menginduk pada bidang “seni, media dan desain” sebagai sebuah kesatuan bidang. Kini “media” dan “desain” terpisah dari “seni”. “Seni” (filem, seni pertunjukan, dan seni rupa) berada di bawah ilmuilmu humaniora (sedangkan “desain” dan “media” berada di bawah ilmu-ilmu “terapan” menempati posisi sebagai bagian dari rumpun keilmuan “terapan”, tepatnya menjadi bagian dari sub rumpun bidang “arsitektur” (lihat nomenklatur nama prodi pada nomor urut: 419 jo 437-442, 444-447, 448, 449-451).
C. Perubahan Peta Keilmuan Bidang Musik Selama ini pendidikan tinggi musik di Indonesia dilaksanakan pada beberapa
bidang
yang
terpisah-pisah.
Bidang-bidang
tersebut
ialah
“etnomusikologi” yang merupakan bagian dari sub rumpun ilmu “kesenian” dan “seni karawitan” serta “seni musik” sebagai dua di antara bagian-bagian lain dari ilmu “seni pertunjukan” sebagai sub rumpun yang menginduk pada rumpun ilmu “seni, media, dan desain.” Pemetaan pohon ilmu yang memposisikan musik sebagai bagian dari bidang seni pertunjukan sebagaimana terbentuk pada taksonomi kodifikasi lama bidang ilmu Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti) tersebut berlaku hingga 2013 (lihat Lampiran 1, buku Panduan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat di Perguruan Tinggi Edisi IX (2013: 368-369). Bidang musik pada draft nomenklatur baru masih tetap berada di bawah Seni Pertunjukan. Walaupun demikian berbeda dengan keadaan sebelumnya, yang semula bernama “seni musik” dan tidak memiliki sub kebidangan apapun, kini berubah menjadi “musik” yang telah diposisikan sebagai suatu bidang yang membawahi beberapa sub keilmuan, sebagai berikut:
NO. 30 40
KODE a b c d 9 1 2 01 6 1 2 01 05
NAMA PROGRAM STUDI DALAM BAHASA IDONESIA e Seni Seni Pertunjukan
NAMA PROGRAM STUDI DALAM BAHAS A INGGRIS f Performing Arts
3 | APSM 2015 – Usulan Penataan Nomenklatur Nama Program Studi Bidang Musik
43 45 47 48 50 51 53 55 57
6 6 6 6 6 6 6 6 6
1 1 2 1 1 2 1 1 1
2 2 2 2 2 2 2 2 2
01 01 01 01 01 01 01 01 01
05 05 05 05 05 05 05 05 05
03 04 04 04 04 04 05 05 06
Seni Pedalangan Musik 01 Musik Nusantara 10 01 Etnomusikologi 13 Seni Karawitan 15 Angklung dan Musik Bambu Tari 03 Antropologi Tari Teater
Arts of Pedalangan Music Indonesian Traditional Music Ethnomusicology Arts of Karawitan Angklung and Bamboo Music Dance Ethno-choreology Theatre
Ilustrasi 1: Tabel nomenklatur program studi bidang seni pertunjukan (Dikutip dari: Lampiran 2 Surat Dirjen Dikti No. 0404/E3.2/2015, tanggal 2 Februari 2015, tentang Rumpun Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Gelar Lulusan Perguruan Tinggi).
Ekstrak nomenklatur bidang ilmu seni di atas menunjukkan bahwa seni pertunjukan (nomor kode “05”) adalah salah satu dari cabang-cabang bidang Seni (nomor kode “01”). Cabang-cabang seni pertunjukan yang sebelumnya meliputi: “seni tari”, “seni musik”, “seni teater”, “seni pedalangan”, dan “seni karawitan”; sementara “etnomusikologi” adalah cabang dari Kesenian, maka kini pada draft nomenklatur baru, seperti pada tabel di atas, “seni karawitan”
dan “etno-
musikologi” kini berada di bawah bidang musik.
D. Analisis posisi keilmuan bidang musik pada nomenklatur baru Berdasarkan penataan nomenklatur bidang ilmu yang diterbitkan oleh DIKTI penjenjangan posisi keilmuan bidang musik yang menginduk ke KKNI meliputi D-3 (kolom “a” dengan nomor kode “5”) S-1 dan D-4 (nomor kode “6”). Di samping itu bidang musik hanya tersedia pada dua jenis pendidikan, yaitu Akademik (kolom “b” dengan nomor kode “1”) dan vokasi (“2”). Dapat kita maklumi bahwa musik adalah bagian dari rumpun ilmu humaniora (lihat kolom “c” dengan nomor kode “2”). Kolom “d” pada daftar nomenklatur adalah untuk identas program studi. Kolom ini terdiri dari lima tingkat digit. Untuk bidangbidang musik digit pertama adalah induk keilmuan, yaitu rumpun “Seni” dengan nomor kode “01”, di bawahnya, pada digit kedua ialah sub rumpun seni, yaitu “seni pertunjukan” dengan nomor kode “05”. Di bawah seni pertunjukan, pada digit ketiga, terdapat empat bidang termasuk “musik” dengan nomor kode “04”. Dengan demikian “musik” berdampingan dengan tari (nomor kode “05”), teater 4 | APSM 2015 – Usulan Penataan Nomenklatur Nama Program Studi Bidang Musik
(nomor kode “06”), dan pedalangan (nomor kode “03”). Pada digit keempat kolom “d” terdapat empat sub keilmuan musik, yaitu “etnomusikologi” (nomor kode “10”) “musik nusantara” (nomor kode “01”), “seni karawitan” (nomor kode “13”), dan “angklung dan musik bambu” (nomor kode “15”). Pada draft tersebut nama “Seni Musik” (Musical Arts) tidak tercantum. Sesuai dengan instruksi perubahan nomenklatur sebelum tersusunnya draft ini, “Seni Musik” harusnya berubah menjadi “Musik”.
Ilustrasi 2: Peta keilmuan Musik pada sistem pohon illmu pendidikan tinggi Indonesia berdasarkan nomenklatur baru (Februari 2015)
Terkait dengan implementasi kebijakan tinggi saat ini, varietas dari realitas keberadaan program studi seni musik di daerah-daerah yang berbeda telah mengakibatkan kesulitan dalam perumusan Capaian Pembelajaran pada singularitas posisi kebidangan musik. Perubahan nama bidang ilmu sebagaimana diusulkan kemendikbud pada draft nomenklatur baru, belum bisa mengakomodasi varietas tersebut. Nama “musik” pada penataan nomenklatur tersebut ternyata tidak mewadahi semua varietas seni musik di Indonesia, bahkan “seni musik” sendiri yang telah berjalan puluhan tahun, justru menghilang. Sebaliknya “musik” justru mewadahi bidang-bidang selain “seni musik”, seperti “karawitan”, “etnomusikologi”, dan “angklung dan musik bambu.” Jika “musik” harus menjadi wadah varietas rantimg-ranting spesifikasi yang ditawarkan maka selaiknya di 5 | APSM 2015 – Usulan Penataan Nomenklatur Nama Program Studi Bidang Musik
bawah “musik” harus
tetap ada “seni musik”, di samping karawitan, etno-
musikologi, angklung & bambu, dan musik nusantara.
E. Kelayakan Seni Musik Sebagai Nama Program Studi Program studi “seni musik” (musical arts) harus tetap tedaftar pada nomenklatur baru karena secara internasional telah diakui keberadaannya sebagai bidang studi yang setingkat dengan tingkatan Doktor Terapan di bidang musik, yaitu “Doctor of Musical Arts”, atau disingkat DMA. Program ini telah sangat lazim dilaksanakan di perguruan tinggi terkenal seperti Yale University (http://music.yale.edu/study/degrees-programs/dma/), the University of Arizona (http://grad.arizona.edu/gsas/degree-requirements/doctor-musical-arts), the University of Notre Dame (http://sacredmusic.nd.edu/doctor-of-musical-arts/), the University of Washington (https: //music.washington.edu/doctor-musical-arts), the University
of
Houston
(http://www.uh.edu/class/music/degrees-academics/
graduate/doctor-of-musical-the University of Sydney (http://sydney.edu.au/ handbooks/conservatorium/postgraduate/research/dr_musical_arts.shtml), dan arts /index.php). Dengan demikian nama “Seni Musik” sudah selaiknya dipertahankan sebagai bagian dari studi “Musik”, setidaknya untuk jenjang doktoral di bidang kesenimanan musik (DMA), sebagai alternatif dari program doktor bidang akademik, Doctor of Philosophy (Ph.D.).
F. Pengembangan Program Studi Seni Musik di ISI Yogyakarta Beberapa program studi Seni Musik di Indonesia yang memiliki student body dan sumber daya dosen yang besar, seperti ISI Padangpanjang, Institut Kesenian Jakarta, dan Universitas Pelita Harapan, menawarkan berbagai paket Minat Utama (MU), atau konsentrasi, yang berragam. Umumnya paket-paket tersebut diposisikan sebagai Kompetensi Utama sehingga sebuah program studi memiliki kompetensi ganda dan diyakini menjadi ciri dari masing-masing proram. Hal ini tentunya berseberangan dengan ide Kompetensi Utama (Permendiknas 045/2002) yang seharusnya bukan menjadi ciri lokal melainkan pembeda antar prodi, dan menjadi ciri nasional. Dengan kata lain Kompetensi Utama sebuah
6 | APSM 2015 – Usulan Penataan Nomenklatur Nama Program Studi Bidang Musik
program studi, dalam hal ini Seni Musik, mestinya sama di semua perguruan tinggi Indonesia Sementara itu program studi seni musik di perguruan tinggi lain yang jumlah sumber dayanya manusianya masih minim, tidak memiliki pilihan paketpaket Minat Utama sebagai Kompetensi Pendukungnya. Namun demikian Kompetensi Utama program-program S1 Seni Musik tersebut secara nasional berbeda-beda dan menjadi ciri institusi masing-maing. Sebagai contoh ialah Kompetensi Utama Seni Musik di AKMR yang terfokus pada penguasaan musik Melayu, dan contoh lain ialah STiMB pada penguasaan musik industri. Di antara perguruan tinggi yang menjalankan program studi S1 Seni Musik, pada saat ini ISI Yogyakarta adalah institusi yang relatif cukup produktif dalam mengusulkan program-program baru. Sebagai contoh dalam hal ini dibatasi pada program S-1 dan D-4. Program-program baru tersebut secara umum ditujukan untuk memenuhi kebutuhan yang mendesak di masyarakat. Namun demikian dari aspek latar belakang pendiriannya program-program baru tersebut dapat dikelompokkan kepada dua. Kelompok pertama ialah program-program yang terstimulasi dari trend/ isu-isu eksternal. Program-program baru terkini yang sudah dijalankan tersebut ialah: (1) Program Studi S-1 mata Kelola Seni, yang terkait dengan manajemen pagelaran/ pameran hasil karya seni dan 2) Program Studi S-1 Sendratasik (Seni-Drama-Tari-Musik), yang terkait dengan trend pengembangan ilmu-ilmu kependidikan/ keguruan, pada institusi-institusi di luar mainstream
kelompok
perguruan
tinggi
pendidikan,
khususunya
yang
dahulumnya berasal dari Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP). Kelompok kedua ialah program-program yang walaupun motivasi pendiriannya adalah juga melayani masyarakat, yaitu perluasan kesempatan mendapatkan pendidikan tinggi musik yang profil-profil pekerjeaannya lebih bervariasi, namun latar belakang pendiriannya bukan baru sama saekali melainkan pengembangan program yang sudah ada selama ini, yang dijalankan oleh Jurusan Musik, Fakultas Seni Pertunjukan, yaitu Program Studi S-1 Seni Musik, atau dengan kata lain lebih terstimulasi oleh isyu-syu internal.
7 | APSM 2015 – Usulan Penataan Nomenklatur Nama Program Studi Bidang Musik
Isyu internal terkini, yang sebenarnya pernah dirintis oleh sivitas akademika Jurusan Musik sejak 2002, ialah pendirian Fakultas baru melalui reposisi organisasi dari Jurusan Musik menjadi Fakultas Musik. Sehubungan dengan diperlukannya program-program baru untuk mencapai visi tersebut, maka Jurusan Musik, melalui program hibah DIKTI, merevitalisasi program studi S-1 Seni Musik dan melakukan pengembangan muatan industri kreatif pada kurikulum, yang dilaksanakan pada tahun 2011. Kegiatan-kegiatan yang terkait dengan pengembangan tersebut dilaksanakan dalam bentuk seminar dan diskusi tentang minat-minat yang berkembang di Jurusan Musik, dan juga rapat-rapat pengembangan kurikulum. Program studi S-1 Seni Musik di Jurusan Musik, FSP ISI Yogyakarta berasal dari gabungan program studi “Sastra Musik” dan program studi “Musik Sekolah” pada tahun 1995. Sementara itu program studi “S-1 Teori & Komposisi Musik”, yang telah dilaksanakan bersama kedua program studi tersebut sejak 1984, bahkan sejak masa pra ISI Yogyakatrta, atau pada masa Akademi Musik Indonesia dari 1965 hingga 1984, dihapus. Setelah bergabung Program Studi Seni Musik saat itu memiliki dua Minat Utama (MU), atau konsentrasi studi, yaitu Musikologi dan Musik Pendidikan. Pada tahun 2006 minat utama Seni Musik bertambah dua lagi, yaitu Komposisi Musik dan Musik Pertunjukan. Untuk selanjutunya pada tahun 2009 bertambah satu lagi yaitu MU Pop Jazz. Dengan demikian sejak itu Seni Musik mengakomodasi 5 MU, yaitu Musikologi, Musik Pendidikan, Komposisi Musik, Musik Pertunjukan, dan Pop-Jazz. Sejak pertengahan 2011 Jurusan Musik merevitalisasi kurikulumnya sesuai dengan rambu-rambu kompetensi kurikulum perguruan tingi yang berlaku saat itu. Berbeda dengan prinsip pendidikan sebelumnya yang dianut oleh Akademi Musik Indonesia Yogyakarta (berdiri tahun 1964) sebagai pendahulu Jurusan Musik, yaitu “Seniman yang sarjana”, Program studi seni musik menetapkan diri sebagai program akademik yang menghasilkan lulusan sebagai musisi akademik dengan konsep: “Sarjana yang Seniman”, sebagai profil Kompetensi Utamanya. Sehubungan dengan itu bobot Kompetensi Utama bidang Seni Musik ditetapkan sebesar 99 Sks/ 68,75% dan Kompetensi lain 21 Sks/
8 | APSM 2015 – Usulan Penataan Nomenklatur Nama Program Studi Bidang Musik
14,58%. Sementara itu kelima MU diposisikan sebagai Kompetensi Pendukung dan menjadi paket-paket elektif yang dapat dipilih oleh mahasiswa mulai dari semester ke-5 dan menyelaraskan masing-masing paket MU yang bobotnya antara 29 hingga maksimum 31 Sks dengan minimum kelulusan 24 Sks/ 16,66%, untuk mencapai kelulusan minimum program Srajana, yaitu 144 SKS Ketiga proram studi baru di Jurusan Musik dikembangkan dari kelima paket pilihan Kompetensi pendukung. Pengembangan dilakukan dengan cara mengevaluasi, menetapkan MU yang bisa dikembangkan, dan menambah bobot Sks-nya sehingga layak sebagai Kompetensi Utama, dari 16-20% menjadi minimum 40%, atau antara 57-60 Sks, dari total 144 Sks. Selisih bobotnya kemudian dilengkapi dengan Kompetensi Pendukung dan Kompetensi Lain. Setelah ketiga komponen kompetensi tersebut terpenuhi maka lahirlah kurikulum baru. Program Studi Asal Program Studi Minat Utama Muskologi Musik Pendidikan S-1 Seni Musik Komposisi Musik Musik Pertunjukan Pop-Jazz
Program Studi Baru S-1 Pendidikan Musik S-1 Penciptaan Musik D-4 Penyajian Musik
Ilustrasi 3: Tabel pengembangan Program Studi S-1 Seni Musik di Jurusan Musik FSP ISI Yogyakarta
Kurikulum MU yang telah direvitalisasi menjadi kurikulum baru yang profilnya sangat spesifik kemudian dijadikan dasar penyusunan proposal tiga program studi baru dan diusulkan ke DIKTI melalui Rektorat ISI Yogyakarta dengan mengikuti prosedur yang berlaku saat itu. Setelah mandat penyelenggaraannya terbit, kurikulum ketiga program studi baru tersebut disesuaikan dengan model kurikulum KKNI yang berbasis Capaian Pembelajaran. Institut Seni Indonesia Yogyakarta telah menerima mandat penugasan penyelenggaraan program studi dari DIKTI untuk pelaksanaan lima program studi, yang empat di antaranya berasal dari Jurusan Musik pada Fakultas Seni Pertunjukan. Kempatnya ialah satu program lama (S1 Seni Musik) dan tiga program yang dikembangkan dari program lama, yaitu: 1) S-1 Seni Musik, 2) S-1
9 | APSM 2015 – Usulan Penataan Nomenklatur Nama Program Studi Bidang Musik
Pendidikan Musik, 3) S-1 Penciptaan Musik, dan 4) D-4 Penyajian Musik (Surat Dirjen DIKTI No. 647/E.E2/DT/2014, tanggal 23 Juli 2014). Menyusul diturunkannya mandat tersebut, pada tanggal 20 Maret 2015 ketiga program studi baru tersebut telah memperoleh ijin penyelenggaraannya melalui penerbitan Surat Keputusan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 30/ M/Kp/III/2015. Kini ketiga program studi baru tersebut sedang memproses pengusulan akreditasinya yang pertama.
G. Usulan anggota APSM untuk pencantuman beberapa sub bidang musik Pada dasarnya semua perwakilan program studi musik, yang meliputi Ketua PS D4, S1 dan D3, mengharapkan dipertahankannya nama “Seni Musik.” Mereka sepakat bahwa nomenklatur nama program studi dan gelar lulusan saat ini belum mengakomodasai “Seni Musik” sebagai program yang berbasis ilmu musik Barat, atau bukan seni tradisi. Sub-sub kebidangan musik pada nomenklatur saat ini
justru
adalah
bidang-bidang
musik
yang
bebrasis
tradisi/
etnik
(etnomusikologi, musik nusantara, musik angklung/ bambu, dan seni karawitan). Sebagaimana diusulkan oleh forum APSM, daftar nomenklatur nama program studi dan gelar lulusan perlu dilengkapi dan mencantumkan beberapa nama program studi yang berbasis teori-teori musik Barat, termasuk yang telah dilaksanakan hingga saat ini, yaitu: Seni Musik, Musikologi, Musik Pendidikan, Komposisi Musik, Penyaji Musik, dan Musik Industri. No 1. 2. 3. 4.
a 5 6 6 6
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
8 9 8 9 6 6 8 9 5
Usulan kode nomenklatur b c d 2 2 01 05 04 1 2 01 05 04 2 2 01 05 04 2 2 01 05 04 01 2 2 1 1 1 1 2 1 2
2 2 2 2 2 2 2 2 2
01 01 01 01 01 01 01 01 01
05 05 05 05 05 05 05 05 05
04 04 04 04 04 04 04 04 04
02 02 03 03 04 05 05 05 06
Nama Program Studi Musik Musik Musik Musik Nusantara Seni Musik Seni Musik Musikologi Musikologi Musik Pendidikan Komposisi Musik Komposisi Musik Komposisi Musik Penyaji Musik
Nama Program Studi dalam bahasa Inggris Music Music Music Indonesian Traditional Music Musical Arts Musical Arts Musicology Musicology Educational Music Music Composition Music Composition Music Composition Music Performer
Jenjang Pendidikan D3 S1 D4 D4 Magister Terapan Doktor Terapan S2 S3 S1 S1 Magister Terapan Doktor Terapan D3
10 | APSM 2015 – Usulan Penataan Nomenklatur Nama Program Studi Bidang Musik
No 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24.
a 6 6 6 6 6 6 6 6 5 6 6
Usulan kode nomenklatur b c d 2 2 01 05 04 06 2 2 01 05 04 07 2 2 01 05 04 07 01 2 2 01 05 04 07 02 2 2 01 05 04 07 03 2 2 01 05 04 07 04 2 2 01 05 04 07 05 1 2 01 05 04 10 01 2 2 01 05 04 13 1 2 01 05 04 13 2 2 01 05 04 15
Nama Program Studi Penyaji Musik Musik Industri Teknologi Musik Musik Multi media Musik Populer Musik Pop-Jazz Musik Jazz Etnomusikologi Seni Karawitan Seni Karawitan Musik Angklung dan Musik Bambu
Nama Program Studi dalam bahasa Inggris Music Performer Industrial Music Music Technology Multi-Media Music Popular Music Pop-Jazz Music Jazz Music Ethnomusicology Arts of Karawitan Arts of Karawitan Angklung and Bamboo Music
Jenjang Pendidikan D4 D4 D4 D4 D4 D4 D4 S1 D3 S1 D4
Ilustrasi 4: Tabel usulan sub-sub kebidangan Musik yang belum ada dalam draft terakhir nomenklatur nama program studi.
Beberapa bidang keilmuan dari jenre musik popular, seperti teknologi musik, musik multi media, musik pop, musik pop-jazz, dan musik Jazz, dapat menginduk ke bidang “Musik Industri”. Dengan demikian pohon keilmuan yang menyangkut musik, secara visual dapat dilihat pada alur bagan sebagai berikut:
Ilustrasi 5: Bagan usulan pohon ilmu bidang musik
H. Usulan anggota APSM untuk gelar lulusan Di samping itu beberapa anggota kongres mencermati bahwa gelar-gelar lulusan yang ditawarkan akan sukar untuk dikenali secara internasional. Sehubungan dengan itu penyusunan gelar lulusan sebaiknya mengacu, atau
11 | APSM 2015 – Usulan Penataan Nomenklatur Nama Program Studi Bidang Musik
didasarkan, pada kelaziman internasional. Jika tidak, maka sebaiknya sekalian saja menggunakan gelar internasional. Gelar akademik untuk bidang musik (S-1) dapat menggunakan S.Sn., yang setara dengan BFA (Bachelor of Fine Arts), atau BA (Bachelor of Arts), sedangkan untuk bidang vokasi sebaiknya tidak menggunakan terminologi yang terlalu umum, “Terapan” tapi langsung menyebut bidang terapannya dari seni, yaitu “Musik.” Dengan demikian untuk Sarjana Terapan (D-4) bidang musik sebaiknya tidak menggunakan Sarjana Terapan Seni (S.Tr.Sn.), tetapi langsung S.Mus. (Sarjana Musik), sehingga sepadan dengan istilah internasionalnya yang sudah lazim, yaitu B.Mus. (Bachelor of Music).
Jenjang
S1
Gelar lulusan Internasonal
Nasional S.Sn.
BFA
S.Mus.Pd. S2
M.Sn.
MFA
S3
Dr.
Ph.D.
D4
S.Mus.
B.Mus.
S.Mus.Tr. Magister Terapan Doktor Terapan
M.Mus. DSM.
M.Mus. DMA
Program Studi Indonesia
Inggris
Musik Komposisi Musik Etnomusikologi Musik Nusantara Seni Karawitan
Music Composition Ethnomusicology Indonesian traditional music Indonesian gamelan music
Musik Pendidikan
Educational Music
Musikologi Pendidikan Musik Musikologi
Musicology Music Education Musicology
Pendidikan Musik
Music Education
Musik Penyaji Musik Musik Angklung & Bambu Musik Industri Terapi Musik Seni Musik Komposisi Musik Seni Musik Komposisi Musik
Music Performance Angklung and Bamboo Music Industrial Music Music Therapy Musical Arts Composition Musical Arts Composition
Profil lulusan Musisi akademis Calon Komposer
Pelatih dan Perancang Musik Sekolah Musikolog Ahli Pendidikan Musik Musikolog ahli Pengkaji Pendidikan Musik Musisi Instrumentalis/ Vokalis Musisi bambu Praktisi Musik Industri Praktisi Terapi Musik Penyaji musik ahli Komposer ahli Empu Penyajian Musik Empu Komposisi Musik
Ilustrasi 6: Tabel kesepadanan gelar dan profil akademik musik yang diusulkan terhadap program-program internasional
Sumber referensi gelar akademik internasional yang disebutkan pada ilustrasi 6 di atas, diantaranya adalah sebagai berikut: B.F.A.
(Bachelor of Fine Arts) – Marshal University – http://www. marshall.edu/
B.M.A.
(Bachelor of Musical Arts) – the University of Michigan – http:// www.music.umich.edu/
B. Mus
(Bachelor of Music) – http://www.nzsm.ac.nz/
12 | APSM 2015 – Usulan Penataan Nomenklatur Nama Program Studi Bidang Musik
M.F.A.
(Master of Fine Arts) – the University of Gothenburg – http:// www.gu.se/english
M.Mus.
(Master of Music) – The University of Queensland – https:// www. uq.edu.au/study/
M.M.A.
(Master of Musical Arts) – Yale School of Music, The University of Yale (http://music.yale.edu); New Zealand School of Music, Victoria University of Wellington (http://www.nzsm. ac.nz/).
D.M.A.
(Doctor of Musical Arts) – Univ of Illinois –http://www.music. illinois.edu/
I. PENUTUP 1. Kesimpulan a. Draft nomenklatur program studi untuk bidang musik saat ini yang berada di bawah bidang ilmu humaniora belum mengakomodasi bidang-bidang musik yang berbasis keahlian musik Barat. b. Gelar-gelar lulusan perguruan tinggi untuk bidang musik yag tersusun melalui sistematika nomenklatur saat ini tidak dikenali, atau terlalu umum, secara internasional. 2. Rekomendasi a. Nomenklatur bidang ilmu dan gelar lulusan perlu mencantumkan sub-sub kebidangan musik yang lain di samping musik nusantara, etnomusikologi, seni karawitan, dan angklung & bamboo. Sub-sub bidang musik tersebut ialah: (1) Seni Musik, (2) Musikologi, (3) Musik Pendidikan, (4) Komposisi Musik, (5) Penyaji Musik, dan (6) Musik Industri (Teknologi Musik, Musik multi Media, Musik Populer, Musik Pop-Jazz, dan Musik Jazz). b. Gelar akademik bidang musik di bawah keilmuan humaniora mengacu pada kelaziman internasional: (1) Sarjana Seni/ S.Sn., untuk programprogram akademik (sepadan dengan Bachelor of Arts/ BA, atau Bachelor of Fine Arts/ BFA), (2) Sarjana Musik/ S.Mus., untuk program-program vokasi (Sepadan dengan Bachelor of Music/ B.Mus.), (3) Magister Seni/ M.Sn., untuk program-program S-2 musik (sepadan dengan Master of
13 | APSM 2015 – Usulan Penataan Nomenklatur Nama Program Studi Bidang Musik
Arts/ MA, atau Master of Fine Arts/ MFA), (4) Magister Musik (M.Mus.), untuk Magister Terapan bidang vokasi musik (sepadan dengan Master of Music/ M.Mus., atau Master of Musical Arts/ MMA), (5) Doktor/ Dr., untuk program S-3 musik (sepadan dengan Doctor of Philosophy/ Ph.D.), dan (6) Doktor Seni Musik/ DSM, untuk program Doktor Terapan bidang musik (sepadan dengan Doctor of Musical Arts/ DMA).
Yogyakarta, 5 Desember 2015 Diusulkan oleh Peserta Kongres APSM ke-1 2015 a/n Pengusul, Ketua APSM,
Dr. Andre Indrawan, M.Hum., M.Mus. Ketua Asosiasi Program Studi Musik
14 | APSM 2015 – Usulan Penataan Nomenklatur Nama Program Studi Bidang Musik