Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER DAN MINAT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELILING DAN LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG KELAS VII SMP KARYA WATES TAHUN AJARAN 2015/2016
ARTIKEL SKRIPSI Diajukan Untuk Penulisan Artikel Ilmiah Guna Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Pada Program Studi Pendidikan Matematika
OLEH : LISKA FIBIANTI NPM: 11.1.01.05.0115
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UN PGRI KEDIRI 2016
Liska Fibianti | 11.1.01.05.0115 FKIP- Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Liska Fibianti | 11.1.01.05.0115 FKIP- Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Liska Fibianti | 11.1.01.05.0115 FKIP- Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TREFFINGER DAN MINAT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK KELILING DAN LUAS PERSEGI DAN PERSEGI PANJANG KELAS VII SMP KARYA WATES TAHUN AJARAN 2015/2016 Oleh: Liska fibianti 11.1.01.05.0115 Fakultas keguruan ilmu pendidikan-Program studi pendidikan matematika
[email protected] Aan Nurfahrudianto, M.Pd dan Drs.Samijo, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Liska Fibianti : Pengaruh Model Pembelajaran Treffinger dan Minat Terrhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Keliling dan Luas Persegi dan Persegi Panjang Kelas VII SMP Karya Wates Tahun Ajaran 2015/2016, Skripsi, Pendidikan Matematika, FKIP UN PGRI Kediri, 2015 Penelitian ini di latar belakangi dari hasil pengamatan dan pengalaman peneliti bahwa pembelajaran matematika yang masih didominasi oleh aktifitas guru yang menyebabkan peserta didik menjadi pasif, sehingga hasil belajar masih tergolong rendah.Hal ini terlihat dari hasil ulangan harian yang diperoleh siswa yang masih kurang dari kriteria ideal berdasarkan KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pelajaran) yang diberlakukan di SMP Karya Wates. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru menyebabkan interkasi antara guru dan peserta didik menjadi berkurang yang berdampak pada kurangnya minat peserta didik terhadap hasil belajar. Pemasalahan dalam penelitian ini adalah (1) Apakah ada pengaruh model pembelajaran treffinger terhadap hasil belajar siswa? (2) Apakah ada pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar siswa? (3) Apakah ada interaksi model pembelajaran treffinger dan minat terhadap hasil belajar siswa? Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subyek penelitian siswa kelas VII SMP Karya Wates.Metode pengumpulan data penelitian ini adalah metode tes dan angket. Uji hipotesis uji analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah hipotesis (1) diperoleh nilai dengan . Dengan demikian , sehingga dapat disimpulkan bahwa H0A ditolak. Hal ini berarti ada pengaruh model pembelajaran treffinger terhadap hasil belajar siswa. Hipotesis (2) diperoleh nilai = 59,618 dengan . Dengan demikian , sehingga dapat disimpulkan bahwa H0B ditolak. Hal ini berarti ada pengaruh minat belajar terhadap hasil belajar siswa. Sedangkan hipotesis (3) diperoleh nilai = 1,233 dengan = 3,156. Dengan demikian , sehingga dapat disimpulkan bahwa H0AB diterima. Hal ini berarti tidak ada interaksi model pembelajaran treffinger dengan dan minat terhadap hasil belajar siswa. Berdasarkan simpulan penelitian ini memberikan saran bagi guru untuk menerapkan model pembelajaran treffinger dalam penyampaian pembelajaran materi pokok keliling dan luas persegi dan persegi panjang, yang selama ini siswa sulit untuk memahaminya, sehingga diharapkan peserta didik tidak mengalami banyak kesulitan sehingga tujuan pembelajaran dapat terwujud. Kata Kunci : model pembelajaran treffinger, minat, hasil belajar.
Liska Fibianti | 11.1.01.05.0115 FKIP- Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I. LATAR BELAKANG
nalar,
Pendidikan mempunyai peranan
pembentuk
memberikantekanan
penting dalam pembangunan suatu
keterampilan
bangsa.
matematika.
Oleh
pendidikan
karena
harus
itu
bidang
sikap,
dikembangkan
serta pada
dalam
penerapan
Matematika adalah yang fungsi
secara terus menerus sesuai dengan
praktisnya
kemajuan zaman. Menurut Sahertian
hubungan kuantitatif dan keruangan,
(2008:1) pendidikan adalah usaha
sedangkan fungsi teoritisnya adalah
sadar
untuk memudahkan berpikir (Johnson
yang
sengaja
dirancangkan
untuk
mengekspresikan
untuk mencapai tujuan yang telah
dalam
ditetapkan. Hal ini sejalan dengan
Merupakan salah satu bidang studi
tujuan
yang
pendidikan
yaitu
untuk
Mulyono,
memberikan
2003:252).
peran
penting
meningkatkan kualitas sumber daya
dalam pendidikan, sebagai buktinya
manusia
adalah pelajaran matematika diberikan
ialah
melalui
proses
pembelajaran di sekolah.
pada semua jenjang pendidikan mulai
Pendidikan yang ideal tidak dapat
dari sekolah dasar sampai perguruan
dicapai hanya belajar di sekolah,
tinggi dengan waktu
walaupun
banyak dari matapelajaran yang lain.
kurikulum
selalu
disesuaikan dengan peradaban saat ini.
Hal
Tingkat ekonomi juga menyumbang
pembelajaran matematika tidak hanya
banyak
tingkat
untuk mengetahui dan memahami apa
siswa
yang terkandung dalam matematika
tinggi
itu saja, tetapi lebih menekankan pada
pengaruh
penyerapan dengan
pada
seorang
tingkat
siswa,
ekonomi
tersebut
yang lebih
pola
dan berkarakter lebih baik dibanding
memecahkan masalah secara logis,
dengan siswa yang kurang mampu
kreatif dan teliti.
patokan.
Berbagai
agar
dapat
Salah satu ilmu matematika
telah
yang diajarkan di sekolah adalah
dilakukan oleh pemerintah dalam
keliling dan luas persegi dan persegi
meningkatkan
pendidikan
panjang.Meskipun keliling dan luas
khususnya matematika. Tujuan utama
persegi dan persegi panjang sudah
dari pendidikan matematika adalah
diajarkan, namun kenyataannya materi
memberikan penekanan pada penataan
tersebut masih kurang dikuasai siswa.
mutu
upaya
siswa
karena,
memiliki kesempatan berpendidikan
walaupun hal ini tidak menjadi sebuah
berfikir
disebabkan
Liska Fibianti | 11.1.01.05.0115 FKIP- Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Masih banyak siswa yang mengalami
sumber
kesulitan dalam belajar keliling dan
terhadap penciptaan kondisi belajar
luas persegi dan persegi panjang
siswa
sehingga banyak siswa yang tidak
menyenangkan.
tuntas pada materi tersebut. Untuk tersebut,
akan
yang
mendukung
menarik
dan
Hasil belajar yang meningkat
mengatasi
pembelajaran
belajar
masalah
merupakan
salah
satu
indikator
hendaknya
pencapaian tujuan pendidikan yang
lebih menekankan pada bagaimana
mana tidak terlepas dari minat dan
upaya
kreatifitas
guru
mendorong
atau
guru dalam
memfasilitasi siswa belajar, bukan
teknik
pada apa yang dipelajari siswa. Jadi
berbagai
guru
pembelajaran untuk mencapai tujuan
yang
mengajar
diharapkan
matematika
berperan
untuk
penyajian
mendesain
materi
melalui
dan
model
metode
pembelajaran secara maksimal.
mengembangkan pikiran inovatif dan
Menurut Sudjana (1989:39)
dalam
”hasil belajar yang dicapai siswa
mengembangkan daya nalar, berfikir
dipengaruhi oleh dua faktor utama
logis, sistematika logis, kreatif, cerdas,
yakni dari dalam diri siswa itu dan
rasa keindahan, sikap terbuka dan rasa
faktor yang datang dari luar diri siswa
ingin tahu (Sumarmo:2000).
atau faktor lingkungan”. Salah satu
kreatif,
membantu
siswa
Menurut Supardi (2010) proses pembelajaran
yang efektif adalah
faktor internal (faktor dari dalam siswa)
yang
turut
menentukan
pembelajaran yang menyenangkan,
keberhasilan belajar siswa adalah
menarik, dan bermakna bagi siswa.
minat. Minat menjadi sumber motivasi
Hal ini dipengaruhi oleh berbagai
yang kuat untuk belajar dan menjadi
unsur
yang
adanya minat belajar dalam diri siswa,
memahami secara utuh hakekat, sifat,
maka akan mengakibatkan kurang
dan
optimalnya
antara
lain
karakteristik
guru
siswa
metode
hasil
dalam
pembelajaran yang berpusat pada
pembelajaran.
kegiatan siswa, sarana belajar yang
karena siswa yang memiliki minat
memadai tersedianya berbagai sumber
terhadap subjek tertentu cenderung
belajar yang menarik dan mendorong
untuk memberikan perhatian yang
siswa untuk belajar, dan lain-lain.
lebih besar terhadap subjek tersebut.
Secara khusus, tersedianya berbagai
Untuk membangkitkan minat belajar
Liska Fibianti | 11.1.01.05.0115 FKIP- Pendidikan Matematika
Dikatakan
proses demikian
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
siswa, guru memiliki peranan penting. Guru
harus
kreatif
Dalam
berbagai
instansi
menciptakan
matematika diajarkan dengan jam
metode
penyampaian materi karena
pelajaran yang lebih banyak akan
cara
mengajar
tetapi, minat dan hasil belajar siswa
guru
dapat
mempengaruhi tinggi atau rendahnya
dalam
minat belajar siswa.
masih
Guru
memegang
pembelajaran relative
matematika rendah
jika
peranan
dibandingkan dengan mata pelajaran
sentral dalam proses belajar mengajar
lainnya. Faktor penyebabnya adalah
(Ali, 2007:4). Untuk mewujudkan
guru, siswa serta sarana dan prasarana.
apakah suatu pembelajaran aktif atau
Guru atau tenaga pendidik masih
tidak, akan sangat ditentukan oleh
banyak yang menggunakan modele
peran guru atau posisi sentral pengajar
pembelajaran konvensional ini hanya
atau
guru
pembelajaran
sebagai
pengelola
berpusat pada guru saja sementara
(Atmojo,
2003:20).
siswa hanya duduk diam, menerima
Oleh karena itu, salah satu upaya yang
dan
dilakukan untuk meningkatkan mutu
disampaikan oleh guru tanpa ada
pendidikan adalah meningkatkan mutu
umpan balik terhadap guru. Hal ini
desain
atau
menyebabkan aktifitas belajar yang
yang
cenderung pasif, karena tidak terjadi
sistem
perencanaan
pembelajaran pembelajaran
dikembangkan guru.
mendengarkan
apa
yang
interaksi terhadap guru dan siswa.
Aspek -aspek yang paling
Berdasarkan observasi di smp
dominan adalah guru, dan siswa.
karya wates tepatnya di jalan kelud no
Kegiatan yang dilakukan guru dan
1 tawang wates kediri penyebab tidak
siswa
tercapainya
dalam
pengajaran
disebut
ketuntasan
disebabkan
kegiatan belajar mengajar.Kegiatan
oleh sistem pembelajaran yang masih
belajar mengajar harus berpusat pada
menerapkan
siswa,
memiliki
sikap guru cenderung lebih banyak
perbedaan dalam minat, kemampuan,
bicara sehingga selalu mendominasi
kesenangan, pengalaman dan cara
proses pembelajaran.
belajar.
karena
Oleh
siswa
karena
itu
metode
konvensional
dalam
Selain itu, hasil belajar siswa
Kegaiatan Belajar Mengajar (KBM)
masih tergolong rendah. Rata-rata
harus
siswa memperoleh nilai dibawah 70
memperhatikan
bakat,
kemampuan, dan strategi belajar. Liska Fibianti | 11.1.01.05.0115 FKIP- Pendidikan Matematika
yang tidak sesuai dengan KKM. Hal simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ini terlihat dari perhatian, antusias
siswa tertarik dan bersemangat dalam
siswa terhadap pembelajaran yang
belajar matematika.
diajarkan
oleh
guru
dengan
Salah satu model pembelajaran
menggunakan metode konvensional,
yang menarik dan dapat memicu siswa
siswa menjadi pasif karena siswa tidak
untuk ikut serta secara aktif dalam
memiliki
kegiatan
keberanian
untuk
belajar
mengeksplorasi diri seperti berani
dengan
untuk
pembelajaran
bertanya,
menjawab
dan
mengajar
adalah
menggunakan treffinger
model sehingga
menjelaskan materi pelajaran kepada
dapat memperkecil rendahnya minat
temannya sehingga hasil belajar siswa
dan
masih banyak yang memperoleh nilai
Pembelajaran
tidak mencapai KKM yang ditetapkan
hakikatnya merupakan salah satu dari
sekolah yaitu 75. Kondisi seperti ini
sedikit
menyebabkan
berminat
masalah kreativitas secara langsung
terhadap proses pembelajaran dan hal
dan memberikan saran-saran praktis
ini juga dapat mempengaruhi hasil
bagaimana
belajar siswa cenderung rendah yang
Dengan
terlihat dari nilai ulangan harian siswa.
kognitif dan afektif pada setiap tingkat
kurang
Untuk mengantisipasi masalah
dari
hasil
belajar
matematika.
treffinger
model
yang
pada
menangani
mencapai
keterpaduan.
melibatkan
ketrampilan
model
ini,
treffinger
tersebut agar tidak berkelanjutan,
menunjukkan saling hubungan dan
maka dicarikan solusi yang tepat
ketergantungan atara keduanya dalam
sehingga dapat meningkatkan hasil
mendorong belajar kreatif.
belajar siswa dalam pembelajaran
Berdasarkan
uraian
latar
matematika. Para guru terus berusaha
belakang diatas, peneliti tertarik untuk
menyusun dan menerapkan berbagai
melakukan penelitian dengan judul
model pembelajaran mengarahkan kita
“PENGARUHMODEL
ke dalam mendesain pembelajaran
PEMBELAJARAN TREFFINGER
untuk
peserta
didik
DAN MINAT TERHADAP HASIL
sehingga
tujuan
BELAJAR SISWA PADA MATERI
pembelajaran tercapai (Joyce dalam
POKOK KELILING DAN LUAS
Trianto, 2009:22) yang bervariasi agar
PERSEGI
DAN
PANJANG
KELAS
membantu
sedemikian
rupa
Liska Fibianti | 11.1.01.05.0115 FKIP- Pendidikan Matematika
PERSEGI VII
SMP
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
KARYAWATES TAHUN AJARAN
kedalam
2015/2016”.
kategori tinggi, sedang, rendah.
II. METODE
skala
ordinal
dengan
Untuk kategori tinggi (b1): X i > X + s
A. Identifikasi Variabel Penelitian Yang dimaksud variabel adalah
Untuk kategori sedang (b2): X - s ≤ X i ≤ X +s
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
Untuk kategori rendah (b3):X i < X - s
untuk dipelajari sehingga diperoleh
Dengan :
informasi
s adalah standart deviasi
tentang
hal
tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya yang penulis kemukakan yang mencakup variabel sebagai berikut.
merupakan
bebas
adalah
variabel
yang
sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat).
Variabel bebas dalam penelitian ada 2, yaitu : treffinger,
diberi simbol X1, dimana dalam penelitian ini terdiri dari model pembelajaran treffinger (a1) untuk eksperimen
dan
konvensional
model (a2)
untuk kelas kontrol. Skala yang dipakai
menggunakan
skala
nominal. Simbol : aidengan i = 1, 2 b. Minat Belajar, diberi simbol X2. Skala pengukuran menggunakan interval
yang
2. Varibel Dependen : Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau
variabel bebas. (Sugiono, 2008: 61) Variabel
terikatnya
pada
penelitian, yaitu: Hasil Belajar
pembelajaran
pembelajaran
Simbol : bjdengan j = 1, 2, 3
yang menjadi akibat, karena adanya
(Sugiono, 2008:61)
kelas
dimana i = 1, 2, 3, …, n
siswa
mempengaruhi atau yang menjadi
a. Model
adalah skor total siswa ke-i,
X adalahrerata dari seluruh skor total
1. Variabel independen : Variabel
Xi
siswa, diberi simbol Y. Skala pengukuran menggunakan skala interval. Simbol : ab ij, dengan i = 1, 2 dan j = 1, 2, 3 B. Teknik dan Pendekatan Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Penelitian
kuantitatif
jenis
datanya berupa angka dan dianalisis menggunakan statistik.Bagian penting dari penelitian kuantitatif ini adalah proses pengukuran, karena proses ini
ditransformasikan
Liska Fibianti | 11.1.01.05.0115 FKIP- Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
adalalh
bagian
memberikan
sentral
hubungan
fundamental
antara
yang
kelas yang lain tidak. Kelas yang
yang
diberi
perlakuan
disebut
kelas
pengamatan
Eksperimen dan kelas yang tidak
empiris dan ekspresi matematis dari
diberikan perlakuan disebut kelas
hubungan-hubungan kuantitatif.
kontrol.
Masalah yang dikaji yaitu untuk mengetahui
pengaruh
model
pembelajaran treffinger dan minat terhadap hasil belajar siswa. Maka dari itu, pendekatan yang digunakan
O2). diberikan berpengaruh secara signifikan. C. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di SMP Karya Wates yang beralamat di
2. Teknik Penelitian penelitian
kuantitatif
adalah model yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
adanya
perlakuan (treatment) adalah (O1 :
adalah pendekatan kuantitatif.
Teknik
Pengaruh
pengumpulan
data
Jalan Kelud no.1 Tawang Wates Kabupaten Kediri. D. Instumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data 1. Pengembangan Instrumen
menggunakan instrumen, analisis data
Penelitian ini digunakan 2 macam
bersifat
instrumen, yaitu :
kuantitatif/statistik
dengan
tujuan untuk menguji hipotesis yang
a. Instrumen Tes, berupa :
telah ditetapkan.
Soal test posstest, dalam
a. Posttest
penelitian ini posttest dibuat oleh
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
teknik
penelitian
eksperimental.
adalah
model
b. Instumen non tes, yaitu berupa :
True
Experimental.
Angket digunakan sebagai alat untuk mengungkap seberapa besar
b. Minat Di
obyektif dengan jumlah butir soal 6 item.
Penelitian Experimental yang digunakan
peneliti dengan bentuk tes (uraian)
minat belajar siswa dalam kegiatan dalam
penelitian
ini
belajarmatematika.Untuk
terdapat dua kelas masing-masing
pengumpulan data yang dilakukan
dipilih secara random (R). Kelas
pada penelitian ini menggunakan skala
pertama di beri perlakuan (X) dan
likert.
Liska Fibianti | 11.1.01.05.0115 FKIP- Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
dalam angket adalah 0 sampai 3
2. Validitas Instumen a) Angket
makauji reliabilitasdigunakan rumus
1) Validitas konstruk
alpha, sebagai berikut :
Menurut Sugiyono (2008: 121) hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul
dengan
data
yang
rxy = ( b. Tes 1) Pengujian
berarti alat ukuryang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Para ahli diminta pendapatnya tentang
instrument
yang
disusun,
setelah
dilanjutkan
dengan
telah
pengujian uji
coba
instrument dengan sampel 10 orang
2) Uji Konsistensi Internal. Dalam
peserta
penelitian
ini
untukmenguji konsistensi internal butir
Konstruk
(Construct Validity)
sesungguhnya terjadi pada obyek yang diteliti.Instrumen yang valid
Validitas
angket
tentang
motivasi
siswamenggunakan rumus korelasi product
moment
dari
yang
pernah
mendapatkan materi pokok keliling dan luas persegi dan persegi panjang. 2) Pengujian Validitas Isi (Content Validity)
Karl
Pearson,sebagai berikut :
didik
dikatakkan
mempunyai
validitas yang tinggi jika skor pada butir mempuyai validitas yang tinggi jika skor pada butir mempunyai
Dalam penelitian ini, untuk butir
yang
indeks
konsistensiinternalnya kurang dari 0,4 maka butir tersebut tidak dipakai. 3) Uji Reliabilitas Angket Suatu reliabel
hasil
dengan
Kesejajaran
ini
skor
dapat
total.
diartikan
dengan korelasi Product Moment dari
korelasi
Pearson
Product
Moment, dengan rumus :
instrumen
jika
kesejajaran
dikatakan pengukuran
denganalat tersebut adalah sama jika sekiranya
pengukuran
tersebutdilakukan pada orang yang sama pada waktu yang berlainan ataupada
waktu
yang
sama.Skor
Liska Fibianti | 11.1.01.05.0115 FKIP- Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Dari
perhitungan
dengan
E. Teknik Analisis Data
menggunakan rumus diatas, setelah diketahui
maka
selanjutnya
dibandingkan r tabel dengan taraf siginifikasi 5%.Apabila rhitung ≥ rtabel
Dalam penelitian ini analisa data yang
digunakan
adalah
analisis
variansi dua jalan 2 x 3. Selain
analisis
variansi,
maka butir soal diyatakan valid,
digunakan pula analisis data yang lain,
sedangkan apabila rhitung < rtabel maka
yaitu uji-Z, metode Lilliefors, dan
butir soal diyatakan tidak valid.
metode Bartlett. Uji-Z digunakan untuk menguji keseimbangan antara
3) Reliabilitas Untuk mengetahui reliable
kelompok eksperimen dan kelompok
atau tidak, sebagasi alat ukur yang
kontrol. Metode Lilliefors dan metode
menggambarkan ketepatan peserta
Bartlett
dalam
maka
normalitas dan homogenitas antara
reliabilitas soal harus baik. Untuk
kelompok eksperimen dan kelompok
menentukan
kontrol.
menjawab
soal
besarnya
indeks
reliabilitas digunakan dengan rumus
digunakan
untuk
uji
1. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas
Alpha. Uji
reliabilitas
alat
ukur
dalam penelitian ini mengguanakan teknik Croanbach’s Apha dan cara penghitungannza
dibantu
dengan
mengggunakan Rumus Croanbach’s Apha sebagai berikut :
b. Uji Homogenitas 2. Uji Hipotesis Hipotesis penelitian diuji dengan teknik analisis variansi dua jalan 2 3dengan sel tak sama, a. Hipotesis : 1) H0A:
i
= 0 untuk setiap i = 1,2
(tidak ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat) H1A:paling sedikit ada satu
i
yang
tidak nol (ada perbedaan efek antar baris terhadap variabel terikat) 2) H0B: βj = 0 untuk setiap j = 1,2,3 (tidak ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat) Liska Fibianti | 11.1.01.05.0115 FKIP- Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 12||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
H1B:paling sedikit ada satu βj yang
telah diperoleh nilai uji
tidak nol (ada perbedaan efek antar kolom terhadap variabel terikat) 3) H0AB: ( βij) = 0 untuk setiap i = 1,2
dengan
. Dengan
demikian
, sehingga dapat
disimpulkan bahwa H0A ditolak. Hal
dan j=1,2,3 (Tidak ada interaksi
ini
baris dan kolom terhadap variabel
signifikan
model
terikat)
Treffinger
terhadap hasil belajar
H1AB: paling sedikit ada satu ( βij)
siswa.
yang tidak nol(ada interaksi baris
2. Terdapat
dan
kolom
terhadap
variabel
terikat)
berarti
ada
pengaruh
pembelajaran
pengaruh
terhadap
hasil
yang
minat
belajar
pada
materi pokok keliling dan luas (Budiyono, 2000: 225-226)
III. HASIL DAN KESIMPULAN
persegi
dan
persegi
panjang
Kelas VII SMP Karya Wates
Dari analisis data yang dilakukan
Tahun Ajaran 2015/2016 ?
oleh peneliti, hasil yang diperoleh pada
1. Hipotesis :
uji anava 2 x 3 adalah :
a) H0(AB) : tidak ada pengaruh
A. Pembahasan
minat tehadap hasil belajar
1. Terdapat
pengaruh
Model
PembelajaranTreffinger terhadap
hasil
siswa. b) H1
belajar
pada
tehadap hasil belajar siswa.
materi pokok keliling dan luas persegi
dan
persegi
panjang
Ada pengaruh minat
(AB) :
Berdasarkan
hasil
analisisdata variansi dua jalan
kelas VII SMP Karya Wates
dengan
Tahun Ajaran 2015/2016 ?
pengujian
1. Hipotesis :
pengaruh minat terhadap hasil
a) H0(AB ): tidak ada pengaruh
b)
sel
tak
hipotesis
yaitu nilai uji
tehadap hasil belajar siswa.
dan
:
Ada
pengaruh
model pembelajaran treffinger tehadap hasil belajar siswa. berdasarkan hasil analisis variansi
dan
mengenai
belajardidapatkan hasil penelitian
model pembelajaran treffinger
H1(AB)
sama
pada
taraf
signifikansi 5% Dengan demikian ,
sehingga
dapat
disimpulkan bahwa H0B ditolak. Hal ini berarti ada pengaruh yang
dua jalan dengan sel tak sama yang Liska Fibianti | 11.1.01.05.0115 FKIP- Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 13||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
signifikan antara minat terhadap
H0AB diterima,
hasil belajar siswa.
disimpulkan
Hal ini didukung dengan adanya
rata-rata
hasil
interaksi
belajar
pembelajaran
sebesar
treffinger lebih besar
daripada kelas kontrol sebesar yang menggunakan pembelajaran konvensional. 3. Tidak
ada
interaksi
pembelajaran
Treffingger
dan
minat terhadap hasil belajar pada materi pokok keliling dan luas persegi dan persegi panjang Kelas VII SMP Karya Wates Tahun Ajaran 2015/2016?
pembelajaran
treffinger dan minat terhadap hasil belajar. :
interaksi
pembelajaran
treffinger dan minat terhadap hasil belajar. Berdasarkan
Budiyono.2009.Statistika
analisis
variansi dua jalan dengan sel tak sama yang telah diperoleh nilai uji dan demikian
untuk
Penelitian.Surakarta:UNS Press.Eprinst.uny.ac.id/BAGAN_S [diakses
2
september
2015] Hamza, Ali.2014.Evaluasi Pembelajaran Matematika.Jakarta:PT Rajagrafindo Persada Majid,Abdul. 2012.Pembelajaran Tematik Terpadu.Bandung:PT
Remaja
Penelitian
Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R &D.Bandung : Alfabeta 2010.
Statistika
Untuk
Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiyono.2013. StatistikaUntukPenelitian. Bandung: Alfabeta. Trianto.
hasil
pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Sugiyono. Ada
model
Dengan
IV.
Sugiyono.2008.Metode
a) H0(AB) : Tidak ada interaksi model
ada
Rosdakarya
1. Hipotesis
b) H1(AB)
model
tidak
belajar.
KRIPSI
model
bahwa
dapat
treffingger dan minat terhadap hasil
siswa yang diajar menggunakan model
sehingga
2011.
Model
Pembelajaran
Terpadu (konsep, strategi, dan implementasinya dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan KTSP). Jakarta : PT Bumi Aksara
,
sehingga dapat disimpulkan bahwa
Liska Fibianti | 11.1.01.05.0115 FKIP- Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 14||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Widoyoko,Eko
Putro.2012.Teknik
Melalui
Penyusunan Instrumen Penelitian.
Pembelajaran
Yogyakarta:Pustaka Pelajar
Horay.(online).
Arikunto,
Suharsimi.
2010.
Prosedur
Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka cipta.
Pendidikan.Bandung:Alfbeta. Huda,
Miftahul.
2010.
Model-
Jakarta: Pustaka Belajar.
http:digilib.ump.ac.id/gdl.php?mod= browse&op=read&id=jhptump-a-
Pembelajaran.
25
juli
2015.
Model Pembelajaran Treffinger dalam MeningkatkanKreativitas Siswa,skipsi tidak dipublikasikan
Jihad, Asep & Haris, Abdul. 2013. Yogyakarta:
Multi Pressindo. Asep.
tersedia:
Irmatun Nadhifah,Efektivitas Penerapan
model Pengajaran dan Pembelajaran.
Evaluasi
Model
Coursereview
herawahyus-817.diunduh
Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian
Jihad,
Sukoraja
(Surabaya:IAIN,2009). Maulinawati,
Pengaruh
Model
Pembelajaran Treffinger Terhadap 2008.
Pengembangan
Prestasi BelajarMatematika Siswa
Kurikulum Matematika. Yogyakarta:
Kelas VIII MTsN Munjungan Tahun
Multi Pressindo.
Ajaran 2006 / 2007, skripsi tidak
Shoimin.aris
2007.Model-Model
Pembelajaran
Inovatif
dan kurikulum
2013.yogyakarta : Ar-Ruzz Media.
dipublikasikan,(Malang:UNISMA,2 007). Nasriaka, interaksi belajar.(online).
Slameto.2003. Belajar Dan Faktor-Faktor
tersedia
Yang Mempengaruhi. Jakarta: PT.
:http://jaisamq.blogspot.com/2010/0
Rineka Cipta. Sugiyono.
2013.
8/interaksi-belajar.html Metode
Kuantitatif,
Kualitatif,
Bandung:
Alfabeta.
Penelitian
dan
R&D.
Sudjana, Nana. 2013. Penilaian Hasil Proses Belajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suryaningsih, 2013.Peningkatan
Hera.Wahyu. Minat
dan
Prestasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII B MTs MA NU 1 Liska Fibianti | 11.1.01.05.0115 FKIP- Pendidikan Matematika
simki.unpkediri.ac.id || 15||