ARTIKEL
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP
K GI
RUAN DAN EGU IL
M
U
PE
KA NDIDI N
SEKOLAH T ING
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BIOLOGI SISWA KELAS X
Oleh NASIRUDIN NPM : 09220009
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) HAMZANWADI SELONG 2014
HALAMAN PENGESAHAN ARTIKEL TUGAS AKHIR/SKRIPSI
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP
K GI
RUAN DAN EGU IL
M
U
PE
KA NDIDI N
SEKOLAH T ING
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BIOLOGI SISWA KELAS X
NASIRUDIN NPM : 09220009 Pembimbing I
Pembimbing II
Dra. Hj. Hartini Haritani, M. Pd NIDN. 0825096301
Hj. ASIATUN, M. Pd NIDN. 0831127519
1
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH BIOLOGI SISWA KELAS X Program Studi Pendidikan Biologi Jurusan Pendidikan Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Email:
[email protected]
Abstrak - Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh penerapan model pembelajaran TPS terhadap kemampuan pemecahan masalah biologi pada siswa kelas X MA NW Aikmual khususnya pada materi Jamur Tahun Pembelajaran 2014/2015. Model pembelajaran TPS merupakan pembelajaran yang memiliki tiga langkah yakni proses Thinking (berpikir), Pairing (berpasangan) dan Sharing (berbagi). Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen, data hasil belajar siswa dikumpulkan melalui pengukuran kemampuan pemecahan masalah biologi dengan desain penelitian Post-Test Only Control Desigen, Berdasarkan hasil pengamatan dan analisis data, pada kelas eksperimen terlihat nilai rata-ratanya 79 dan pada kelas control 72. Analisis data akhir menggunakan rumus t-tes. Dari hasil perhitungan, pada hasil belajar di peroleh nilai t hitung (3,125) > nilai t tabel (2,012). Maka dari hasil diatas dapat dinyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, berarti ada pengaruh model pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap kemampuan memecahkan masalah biologi pada siswa kelas X MA NW Aikmual Tahun Pelajaran 2014/2015. Kata Kunci: Model Pemebelajaran Think Pair Share (TPS), dan Kemampuan Memecahkan Masalah.
2
EFFECT OF LEARNING MODEL Think Pair Share (TPS) ABILITY TO RESOLUTION OF BIOLOGY CLASS X Biology Education Study Program Department of Mathematics Education Natural Sciences Email:
[email protected]
Abstract - This study aims to determine the extent of the effect of the application of the learning model TPS to the biological problem-solving abilities in class X MA NW Aikmual especially on material Mushroom Learning Year 2014/2015. The learning model TPS is a learning process has three steps namely Thinking (thinking), Pairing (pairs) and sharing (sharing). This type of research used in this research is experimental research, student learning outcome data were collected by measuring the ability of solving biological problems with study design Post-Test Only Control desigen, Based on the observation and analysis of data, the experimental class looks mean values were 79 and on 72. The control class final data analysis using the t-test formula. From the calculation, the study results obtained t value (3.125)> t table (2,012). So from the above results it can be stated that Ho is rejected and Ha accepted, meaning there is the influence of the learning model Think Pair Share (TPS) on the ability to solve biological problems in class X MA NW Aikmual academic year 2014/2015. Keywords: Learning Model Think Pair Share (TPS), and Problem Solving Ability.
3
PENDAHULUAN Dunia pendidikan merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Peningkatan mutu pendidikan yang berorientasi pada masa depan bukan lagi milik manusia secara pribadi, tetapi secara sosial telah menjadi kebutuhan bersama bagi semua manusia. Dengan demikian, peningkatan mutu pendidikan haruslah mempertimbangkan berbagai aspek, diantaranya semua potensi yang mungkin dikembangkan, kendala-kendala yang mungkin dihadapi beserta penyelesaiannya. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sekarang ini menuntut adanya sumber daya manusia yang berkualitas. Atas dasar hal tersebut, lembaga-lembaga pendidikan berusaha semaksimal mungkin untuk dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan berbagai cara terutama dalam hal peningkatan mutu guru pada proses pembelajaran di sekolah dalam membimbing siswa menguasai materi pelajaran. Pembelajaran biologi di sekolah. ini masih terfokus pada guru sebagai sumber utama dalam kegiatan belajar mengajar (DI). Termasuk hasil observasi disalah satu sekolah yaitu di Madrasah Aliyah (MA) Darul Aminin NW Aikmual yang dilaksanakan pada tanggal 5 februari 2014 menunjukkan bahwa; 1) dari 10 tenaga pengajar (Guru) baru 3 orang yang menggunakan strategi baru dan inovatif selebihnya masih menggunakan strategi konvensional (ceramah) dan masih belum ada guru yang menggunakan pembelajaran Think Pair Share), 2) kemampuan siswa untuk menyelesaikan permasalahan dalam pembelajaran juga masih sangat minim disebabkan dalam KBM siswa masih jarang dibelajarkan dengan strategi yang mengajak kepada keterampilan pemecahan masalah, 3) sebagaian besar guru sudah mendengarkan dan mengetahui tentang metode kooperatif dan strategi-strategi yang mengarahkan kepada pemecahan masalah tapi belum bisa menggunakannya dengan baik sehingga pilihan tetap pada Direct Instruction (DI), 4) siswa sebagian besar masih mengharapkan informasi terbaik hanya dari guru tanpa percaya diri untuk bisa mencari pengetahuan sendiri dan untuk bisa memecahkan masalah, Untuk itu diperlukan sebuah metode pembelajaran yang tidak mengharuskan siswa menghafal fakta-fakta, tetapi metode
4
yang mendorong siswa mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka dan menarik minat mereka untuk belajar. Tipe model pembelajaran kooperatif yang dapat membangun kepercayaan diri siswa dan mendorong partisipasi mereka dalam kelas salah satunya adalah model pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share. Model Pembelajaran kooperatif tipe Think Pair Share membantu siswa untuk menginterpretasikan ide mereka bersama dan memperbaiki pemahaman. Oleh karena itu, strategi pembelajaran Think Pair Share diharapkan dapat meningkatkan aktivitas, hasil belajar, serta kemampuan dalam pemecahan masalah. Merujuk pada kelebihan yang ada pada strategi pembelejaran Think Pair Share, penulis tertarik untuk mengangkat penelitian tentang
“Pengaruh Penerapan Model
Pembelajaran Think Pair Share (TPS) Terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Mata Pelajaran Biologi Pada Siswa Kelas X MA DA NW Aikmual Tahun Ajaran 2014/2015”. Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah. 1. Manfaat teoritis a. Informasi yang di peroleh dalam penelitian ini di harapkan dapat memotivasi penelitian lain untuk mengungkapkan variabel-variabel lain yang juga berpengaruh terhadap keterampilan pemecahan masalah. b. Prestasi dan temuan penelitian diharapkan dapat bermanfaat dan sebagai motivasi, bahan acuan, masukan atau tambahan informasi bagi peneliti lain yang berminat pada masalah yang sama. 2. Manfaat praktis Adapun mamfaat praktis yang diharapkan dalam penelitian ini adalah Bagi siswa, Bagi peneliti lain, Bagi guru, dan Bagi sekolah.
5
METODE PENELITIAN Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian eksprimen. Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang sistematis, logis, dan teliti di dalam melakukan kontrol terhadap kondisi, Penelitian ini menggunakan rancangan Quasi Eksperimen dengan post-test only grup design pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MA Darul Aminin NW Aikmual yang berjumlah siswa yang terdiri dari 4 kelas, yaitu kelas XA (26 orang), XB (26 orang), kelas XC (27), dan XD (24 orang). Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul representative (mewakili), (Sugiyono, 2009). Pengambilan sampel ini menggunakan teknik random sampling. Teknik random sampling digunakan sebab dalam populasi terjadi pencampuran banyak subjek, dan semua subjek dianggap sama (memiliki kemampuan awal). Adapun sampel dari penelitian ini adalah terpilih kelas XA sebagai kelompok eksperimen dan kelas XB sebagai kelompok kontrol. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur. fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2010). Di dalam penelitian ini hanya meniliti aspek kognitif saja sehingga yang dipakai untuk instrumennya adalah tes. Tes sebagai istrumen pengumpul data adalah serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur keterampilan pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dalam bentuk uraian yang berjumlah 10 soal tentang jamur untuk mengetahui kemampuan memecahkan masalah. Data ialah bahan mentah yang perlu diolah sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif yang menunjukkan fakta (Ridwan, 2010). Dalam hal ini teknik pengumpulan data dengan tes, dengan bentuk soal
6
uraian yang dilakukan pada akhir (Post-test) pembalajaran sebab penelitian hanya mengamati aspek kemampuan pemecahan masalah. A. Teknik Analisis Data 1. Uji Prasyarat Analisis Setelah melakukan pengumpulan data yang dibutuhkan dalam penelitian, maka peneliti akan mendefinisikan data yang telah dikumpulkan kemudian peneliti akan melakukan analisis data. Teknik analisis data adalah suatu cara yang digunakan untuk menyusun data yang terkumpul sehingga dapat menghasilkan kesimpulan yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang masingmasing variabel, serta untuk menguji hipotesis penelitan mana terlebih dahulu dilakukan analisis data. Data yang diperoleh dideskripsikan dengan menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif yang digunakan meliputi penentuan skor rata-rata atau mean ( ) dan standar deviasi (SD). Untuk keperluan menyusun tabel konversi terlebih dahulu dicari mean ideal (Mi) dan standar deviasi ideal (SDi). a. Uji Normalitas Data Pembuktian normalitas data dilakukan untuk menguji apakah skor dalam variabel-variabel yang diteliti telah melalui distribusi normal atau tidak. Uji normalitas data digunakan rumus-rumus ”chikuadrat” sebagai berikut:
( fo fh ) 2 x fh 2
= Chi- Kuadrat o = frekuensi yang diobservasikan h = frekuensi yang diharapkan
(Sugiyono, 2010:107)
7
b. Uji Homogenitas Data Di samping pengujian terhadap normal tidaknya distribusi data pada sampel perlu kiranya peneliti melakukan pengujian terahadap kesamaan (homogenitas) beberapa bagian sampel, yakni seragam tidaknya varians sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama. Pengujian homogenitas sampel menjadi sangat penting apabila peneliti bermaksud melakukan generalisasi sebagai hasil penelitiannya serta penelitian yang data penelitiannya diambil dari kelompokkelompok terpisah yang berasal dari satu populasi. Uji homogenitas data dapat dicari dengan menggunakan uji-F, yaitu sebagai berikut:
F
var ian terbesar var ian terkecil Atau 2
F = S1 /S2 Keterangan:
2
F = koefisien F S12 = varian kelompok 1 (yang besar) S22 = varian kelompok 2 (yang kecil) (Sugiyono, 2009:275).
1. Uji Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H0: Tidak ada Pengaruh model pembelajaran Think Pair Share terhadap kemampuan memecahkan masalah biologi materi jamur. H1: Ada Pengaruh model pembelajaran Think Pair Share terhadap kemampuan memecahkan masalah biologi materi jamur.
8
Mengingat dalam penelitian ini menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol maka uji hipotesis yang digunakan adalah dengan menggunakan rumus uji-t dua sampel berkorelasi dengan rumus sebagai berikut. _
t
_
X1 X 2 (n1 1) S 1 (n 2 1) S 2 n1 n 2 2 2
2
1 1 n1 n 2
Keterangan :
x1
: rata-rata nilai tes akhir kelompok eksperimen.
x2
: rata-rata nilai tes akhir kelompok kontrol.
n1
: banyaknya siswa kelompok eksperimen
n2
: banyaknya siswa kelompok kontrol
S1
2
S2
2
: simpangan baku nilai tes akhir kelompok eksperimen : simpangan baku nilai tes akhir kelompok kontrol
Kriteria . Terima H0 jika thitung < ttabel dengan df = n1-1 dan n2-1 Terima H1 jika thitung ≥ ttabel dengan df = n1-1 dan n2-1
HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Deskripsi data Penelitian ini menggunakan dua model pembelajaran yaitu model Think Pair Share (TPS) dan model pembelajaran Konvensional dengan metode ceramah. Kedua metode ini diterapkan terhadap dua sampel yaitu pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Untuk kelas Eksperimen dengan jumlah siswa 26 orang diajarkan menggunakan model pembelajaran Think Pair Share sedangkan kelas kontrol
9
dengan jumlah siswa yang sama yaitu 26 orang diajarkan dengan metode ceramah. Sehingga secara keseluruhan ada 52 orang siswa yang digunakan sebagai sampel pada siswa kelas X MA NW Aikmual Tahun Pelajaran 2014/2015. Deskripsi data hasil Post-test pada masing-masing kelas dapat dilihat dalam bentuk ringkas disajikan dalam Tabel 1 berikut. Tabel 1. Deskripsi Data Post-test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Jumlah Total Nilai Standar Kelas Mean ( X ) Siswa (∑X) Deviasi (SD) Eksperimen
26
2046
79
4,85
Kontrol
26
1880
72
3
Dari Tabel 1 di atas, besarnya rata-rata yang dicapai oleh kelas Eksperimen adalah sebesar 79 dengan total nilai keseluruhan siswa pada kelas ini adalah 2046 dan memiliki nilai standar deviasi sebesar 4,85. Sedangkan pada kelas Kontrol memiliki rata-rata sebesar 72 dengan total nilai keseluruhan siswa pada kelas ini adalah 1880 dan memiliki standar deviasi sebesar 3. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa nilai kelas eksperimen lebih tinggi yaitu 2046 sedangkan kelas kontrol nilainya 1880. Begitu juga dengan mean dan setandar deviasinya lebih tinggi kelas eksperimen dibandingkan dengan kelas kontrol. 2. Uji Prasyarat a. Uji Normalitas Data Pengujian normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui keadaan data yang akan diolah sudah berdistribusi normal atau tidak. Pengujian dilakukan dengan menggunakan metode Chi Kuadrat (X2). Data yang diuji diambil dari
10
hasil Post-test masing-masing kelas, dari data tersebut dilakukan perhitungan sesuai dengan rumus. Hasil dari perhitungan uji normalitas ini disajikan secara ringkas pada Tabel 2 di bawah. Tabel 2 Ringkasan Uji Normalitas Data Hasil Post-test Kelas
X2 hitung
X2Tabel
Kriteria
Eksperimen
4,183
9,488
Terdistribusi normal
Kontrol
4,529
9,488
Terdistribusi normal
Dari Tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa nilai X2 hitung untuk masingmasing kelas lebih kecil dari nilai X2Tabel pada taraf signifikan 5% dan dk = 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelas
berasal dari sampel yang
berdistribusi normal. b. Uji Homogenitas Data Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui apakah kelompok Eksperimen dan kelompok Kontrol berasal dari sampel yang sama (homogen). Data yang digunakan untuk menentukan homogen atau tidaknya kedua kelompok diambil dari hasil tes akhir untuk masing-masing kelompok. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh Fhitung lebih kecil dari FTabel yaitu Fhitung = 1,83< FTabel= 1,98. Berdasarkan kriteria yang ada yaitu apabila Fhitung < Ftabel maka kedua kelompok tersebut berasal dari sampel
homogen, artinya kedua kelompok
mempunyai kemampuan awal yang sama. Perhitungan homogenitas lengkap dapat dilihat pada Lampiran 13. Berkaitan dengan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa Fhitung lebih kecil dari FTabel yaitu Fhitung = 1,83< FTabel= 1,98.
11
3. Tes Kemampuan Memecahkan Masalah Tes kemampuan memecahkan masalah diukur dengan tes dalam bentuk tes uraian yang berjumlah 10 soal. Tes diberikan setelah proses pembelajaran, Sedangkan urutan pengkategorian tiap tahap indikator memecahkan masalah siswa kelas eksperimen adalah
memahami masalah (
merencanakan penyelesaian (
) kategori tinggi,
kategori tinggi dan menyelesaikan masalah
sesuai rencana (67,36%) kategori tinggi. Sedangkan urutan pengkategorian tiap tahap indikator masalah (
(
memecahkan masalah siswa kelas Kontrol adalah memahami )
kategori
sedang,
merencanakan
penyelesaian
kategori sedang dan menyelesaikan masalah sesuai rencana (
)
kategori tinggi. 4. Uji Hipotesis Setelah terpenuhinya prasyarat analisis (uji normalitas dan homogenitas), maka dapat dilakukan uji hipotesis dengan menggunakn rumus t-test dengan polled varian. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh harga thitung = 3,125 dan tTabel = 2,012 pada taraf signifikan 5% dan dk = 50. Karena thitung > tTabel (3,125>2,012) maka H0 ditolak dan Ha diterima yang berarti bahwa Model TPS lebih efektif dibandingkan model pembelajaran konvensional dengan metode ceramah. Dalam penelitian ini lebih tingginya persentase tingkat kemampuan pemecahan masalah siswa yang diajar menggunakan metode pembelajaran Think Pair Share (TPS) dibuktikan oleh perbedaan perolehan nilai dan rata-rata serta diperkuat dengan hasil pengujian hipotesis. Selain itu ditunjang oleh hasil penelitian Dengan demikian, penggunaan metode pembelajaran Think Pair Share (TPS) dapat dijadikan salah satu alternatif media yang dapat digunakan dalam pembelajaran dalam memberikan pengaruh kemampuan kemampuan pemecahan siswa.
12
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang digunakan dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh pembelajaran Think Pair Share (TPS) terhadap kemampuan pemecahan masalah siswa pada mata pelajaran Biologi MA DA NW Aikmual Tahun Pelajaran 2014/2015. B. Saran Bertolak dari hasil penelitian, pembahasan dan simpulan di atas, maka dapat diajukan saran-saran sebagai berikut 1. Bagi Kepala Sekolah Diharapkan secara terus menerus memotivasi guru untuk menggembangkan model dan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar disamping menemukan dan mengatasi faktor-faktor penyebab lainnya. 2. Bagi Guru Kepada para guru khususnya guru Biologi dapat menerapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) pada materi jamur sehingga dapat meningkatkan kemampuan memecahkan masalah dalam kegiatan pembelajaran, 3. Bagi Siswa Bagi siswa agar menggunakan sumber belajar dalam memperkaya pengetahuan dalam belajar, seperti dari berbagai buku, internet maupun karya ilmiah lainnya. 4.
Bagi Peneliti Lain Penelitian ini sangat terbatas pada kemampuan memecahkan masalah, maka perlu disarankan untuk mengembangkan penelitian yang lebih luas dengan menerapkan model pembelajaran Think Pair Share (TPS) serta faktor-faktor lain yang turut berpengaruh terhadap pembelajaran.
13
DAFTAR PUSTAKA
Alwi Hasan, 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Amri, Ahmadi . 2011. Proses Pembelajaran Kreatif Dan Inovatif Dalam Kelas. Jakarta : Prestasi Pustaka Raya Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksar Rusman. 2012. Model-Model Pebelajaran Mengembangkan Propesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Sanjaya, Wina. 2010. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-Faktor yang Memepengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Tim
STKIP.
20012.
Pedoman
Skripsi
STKIP
Hamzanwadi.
Selong:
STKIP
HAMZANWADI Selong Sugiyono. 2010. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Berkarakter. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Trianto. 2009. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontuktivisme. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher
14