Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DAN KASAR MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DI ATAS PASIR PADA ANAK KELOMPOK B TK DARMA WANITA II DESA DERSONO PRINGKUKU PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015
ARTIKEL PENELITIAN
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi PG PAUD
OLEH : IDA NARWINI NPM: 11.1.01.11.0264
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2015
Ida Narwani | 11.1.01.11.0264 FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HALAMAN PERSETUJUAN IDA NARWINI NPM. 11.1.01.11.0264
Judul:
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DAN KASAR MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DI ATAS PASIR PADA ANAK KELOMPOK B TK DHARMA WANITA II DESA DERSONO PRINGKUKU PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Telah disetujui untuk diajukan kepada Panitia Ujian/Sidang Program Studi PG PAUD FKIP UNP Kediri
Ida Narwani | 11.1.01.11.0264 FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Ida Narwani | 11.1.01.11.0264 FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN MOTORIK HALUS DAN KASAR MELALUI KEGIATAN MENGGAMBAR DI ATAS PASIR PADA ANAK KELOMPOK B TK DARMA WANITA II DESA DERSONO PRINGKUKU PACITAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Ida Narwini 11.1.01.11.0264 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan – Program Studi PG Paud Hanggara Budi Utomo, S.Psi., M.Pd., M.Psi dan Dra. Martini,M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Ida Narwini: Upaya Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Dan Kasar Melalui Kegiatan Menggambar Di Atas Pasir Pada Anak Kelompok B TK Dharma Wanita II Semester II. Skripsi PG PAUD, FKIP UNP KEDIRI, 2013. Tahun Pelajaran 2014/2015. Dalam proses pembelajaran kehadiran media pembelajaran mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara.Kerumitan bahan yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah, Bagaimanakah upaya meningkatkan kemampuan Motorik halus dan kasar melalui kegiatan menggambar diatas Pasir pada anak kelompok B TK Dharma Wanita II Desa Dersono Pringkuku Pacitan? Rancangan peneliti yang dipakai adalah peneliti tindakan kelas (PTK). Lokasi yang menjadi subyek perbaikan pembelajaran ini adalah TK Dharma Wanita Dersono Pringkuku Pacitan tahun pelajaran 2014/2015 anak didik kelompok B dengan jumlah anak 14, yaitu 7 anak laki-laki dan 7 anak perempuan. Berdasarkan hasil peneliti yang telah dilakukan,dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan kemampuan Kreatifitas pada anakdidik kelompok B Taman Kanak-kanak Dharma Wanita II Desa Dersono Pringkuku Pacitan tahun pelajaran 2014/2015. Pada siklus ketiga anak didik tuntas dalam belajar dengan naiknya tingkat kemampuan menggambar jika dibandingkan dengan tindakantindakan sebelumnya. Berdasarkan kesimpulan di atas dapat disampaikan saran-saran sebagai langkah tindak lanjut sebagai berikut: (1) Bagi guru diharapkan untuk berperan aktif dalam meningkatkan pengetahuan bagi pihak sekolah diharapkan untuk lebih meningkatkan sarana dan prasarana berupa penyediaan media pengajaran yang memadai, sehingga pelaksanakan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien; (2) Bagi guru diharapkan bisa memanfaatkan alam sekitar sebagai sumber belajar karena lebih murah, mudah dan berkesan bagi anak didik; dan (3) Bagi pihak pemerintah diharapkan untuk melakukan kegiatan pelatihan, seminar atau lokakarya pendidikan dan pembelajaran guna peningkatan kompetensi guru dalam mengajar. Kata Kunci: motorik halus dan kasar, menggambar
Ida Narwani | 11.1.01.11.0264 FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Kegiatan motori khalus sebaiknya
I. LATAR BELAKANG kini
sudah diperkenalkan kepada anak pra
menuntut masyarakat untuk lebih aktif
sekolah. Tentu saja hal ini seiring dengan
dalam
kegiatan motorik kasarnya. Anak-anak
Perkembangan
zaman
menuntut
atau
masa
mengenyam
pendidikan. Sebab dengan pendidikan
memerlukan
diharapkan
mereka
setiap
individu
dapat
persiapan
yang
sebelum
bersekolah,sehingga
kelak
meningkatkan kualitas dirinya dan mampu
diharapkan mereka mampu menguasai
berperan
gerakan-gerakan
aktif
dalam
pembangunan.Dengan
pesatnya
perkembangan dunia di era globalisasi,
yang akan dilakukan
nantinya pada saat bersekolah. Kemampuan
motorik
halus
anak
terutama di bidang teknologi dan ilmu
adalah kemampuan yang berhubungan
pengetahuan, maka pendidikan nasional
dengan ketrampilan fisik yang meliputi
juga harus terus menerus dikembangkan
otot kecil, koordinasi mata dan tangan.
seiring tuntutan zaman.
Motorik halus anak ini dapat dilatih dan
Mengingat
pentingnya
pendidikan
dikembangkan
melalui
kegiatan
dan
masa kanak-kanak sebagai pondasi dari
rangsangan yang kontinu secara rutin.
awal pertumbuhan dan perkembangan
Seperti : bermain puzzle , menyusun balok,
mereka di masa datang, maka optimalisasi
memasukan benda ke dalam lubang sesuai
pendidikan ditiga lingkungan yaitu ,
bentuknya, membuat garis, melipat kertas
keluarga , masyarakat dan sekolah menjadi
dan sebagainya.
sangat penting. Aspek – aspek yang dikembangkan
diantaranya
aspek
Kemampuan
motorik
halus
anak
berbeda-beda, dalam hal kekuatan maupun
fisik,sosial, emosional, dan kognitif yang
ketepatannya
saling berkaitan dan saling mempengaruhi
pembawaan anak dan stimulasi yang
satu sama lain .
didapatkannya. Lingkungan atau orang tua
Perkembangan fisik motorik anak meliputi motorik kasar dan motorik halus anak. Perkembangan motorik halus anak
dan
dipengaruhi
oleh
mempunyai pengaruh yang lebih besar dalam kecerdasan motorik halus. Kemampuan motorik halus ini bisa
pada
dikembangkan dengan cara anak-anak
koordinasi gerakan motorik halus dalam
bermain dalam suasana suka cita, gembira
hal
dan penuh kasih sayang (bermain menggali
taman
kanak-kanak
ini
berkaitan
ditekankan
dengan
kegiatan
meletakkan atau memegang suatu objek
pasir, tanah, menuangkan air, dll ).
dengan menggunakan jari tangan.
Ida Narwani | 11.1.01.11.0264 FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Hamdani
(2010:
14)
beberapa
Solusinya
supaya
anak
berminat
kemampuan motorik halus yang penting
terhadap motorik halus dan motorik kasar
bagi anak untuk dikembangkan adalah :
dengan
1. Mampu melengkungkan telapak tangan membentuk cekungan. 2. Menggunakan jari telunjuk dan jempol untuk memegang suatu benda,sambil menggunakan jari manis untuk kestabilan tangan mereka . 3. Membuat bentuk lengkung dengan jempol dan telunjuk .
mengembangkan imajinasi anak kemudian
Hasil observasi peneliti yang terdapat
cara
memotivasi
dengan
anak akan termotivasi dari dalam diri anak. Supaya motorik halus dan kasar dapat berkembang lebih baik dari sebelumnya dan lentur dalam hal menghias gambar tersebut dengan cara merobek kertas yang berukuran
kecil-kecil
dengan
cara
pada Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dalam
memberikan arahan yang dimengerti oleh
hal merobek dan menempel kertas lipat
anak dan bimbingan yang tepat pada anak
kemudian ditempel pada gambar yang
usia dini supaya dapat perlahan-lahan
telah disediakan masih banyak anak yang
dalam mengerjakan pekerjaannya dengan
masih kurang pada motorik halus, ada anak
teliti dan rapi.
yang masih asal-asalan, dalam merobek kertas tidak beraturan, dan belum rapi. Berdasarkan
kondisi
Dari uraian di atas maka, penulis tertarik
permasalahan
untuk
melakukan
“Upaya
mengenai
penelitian
Meningkatkan
yang nyata terjadi di kelompok B di TK
Kemampuan Motorik Halus dan Kasar
Dharma Wanita II anak-anak masih belum
Melaui Kegiatan Menggambar di atas pasir
tertib,
materi
Pada Anak Kelompok B TK Dharma
kurang dipahami oleh anak, dan kurang
Wanita II Desa Dersono Pringkuku Pacitan
dalam hal medianya atau bahan-bahan
Tahun Pelajaran 2014/2015 “ .
dalam
penyampaiannya
untuk anak. Aktivitas tersebut terlihat mudah namun memerlukan latihan dan bimbingan agar anak dapat melakukannya secara baik dan benar. Ada
9
berkembang menempelkan
(60
%)
dalam potongan
II. METODE A. Subjek dan Setting Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan di Taman
belum
Kanak-kanak Darma Wanita II Desa
mengerjakan
Dersono Kecamatan Pringkuku Kabupaten
anak
kertas
yang
Pacitan.TK Darma Wanita II ini dijadikan
berukuran kecil-kecil pada sebuah gambar
peneliti
dan 6 (40%)
dikarenakan
anak yang sudah mulai
sebagai
tempat
masih
penelitian memerlukan
berkembang sesuai harapan dari jumlah 15
pengembangan metode pembelajaran yang
anak .
selama
Ida Narwani | 11.1.01.11.0264 FKIP – PG.PAUD
ini
dirasakan
masih
banyak
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
menggunakan metode ceramah. Selain itu,
Penjelasan alur di atas adalah:
penelitian ini juga difungsikan agar anak
1. Rencana
awal,
TK Darma Wanita II lebih termotivasi
mengadakan
untuk
menyusun
lebih
giat
sebelum
penelitian rumusan
masalah,
mengikutikegiatanpembelajaran.Waktu
tujuan
yang
untuk
tindakan, termasuk di dalamnya
Meningkatkan
instrumen penelitian dan perangkat
diperlukan
melakukanpenelitian
kemampuan motorik halus dan kasar
dan
peneliti
membuat
rencana
pembelajaran.
melalui metode menggambar di atas pasir
2. Tindakan, meliputi tindakan yang
pada anak di Taman Kanak-kanak Dharma
dilakukan oleh peneliti sebagai
Wanita
upaya
II
Pringkuku
Pacitan
Tahun
membangun
pemahaman
Pelajaran2014/2015” dilaksanakan selama
konsep anak didik serta mengamati
kurang lebih enam bulan yaitu bulan
hasil
Oktober sampai bulan April.
diterapkannya
Yang menjadi tema perbaikan dalam
pembelajaran model klasikal.
pembelajaran ini adalah Alat Komunikasi .Kegiatan
perbaikan
pembelajaran
atau
3. Pengamatan,
dampak
dari metode
berdasarkan
hasil
ini
refleksi dari pengamat membuat
dilakukan di Taman Kanak-kanak Darma
rancangan yang direvisi untuk
Wanita II Kecamatan Pringkuku Pacitan.
dilaksanakan
Dengan jumlah siswa 14 terdiri dari 7
berikutnya.
Laki-laki dan 7 Perempuan. B.
4. Refleksi,
Rancangan penelitian yang dipakai adalah
dampak
penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
dilakukan
tindakan kelas merupakan salah satu cara
pengamatan
yang
pengamat.
bagi
pendidik
siklus
melihat
dan
mempertimbangkan
Prosedur Penelitian
strategis
pada
untuk
dari
hasil
atau
tindakan
yang
berdasarkan yang
lembar
diisi
oleh
meningkatkan atau memperbaiki layanan
Penelitian tindakan kelas ini
pendidikan dalam konteks pembelajaran di
didesain untuk memecahkan masalah-
kelas. Tujuan penelitian kelas adalah untuk
masalahyang
perbaikan
langsung di dalam kelas. Seharusnya
dan
peningkatan
layanan
dipublikasikan
pemberian
profesional pendidik dalam menangani
metode
proses belajar mengajar (Arikunto, 2008:
pembelajaran menggambar didukung
108).
oleh
lingkungan,
psikologis, Ida Narwani | 11.1.01.11.0264 FKIP – PG.PAUD
tugas
secara
baik
sosiologis,
dalam
secara maupun
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
antropologis. Penelitian tindakan kelas
kemajuan
ini dilakukan secara kolaboratif oleh
dicapai.
peneliti dan guru sebagai praktisi
yang
telah
2) Pelaksanaan
dengan mengambil latar alamiah di
Fokus perbaikan pembelajaran
kelas.
pada Sesuai dengan jenis penelitian
yang dipilih yaitu penelitian tindakan, maka
penelitian
ini
menggunakan
model penelitian tindakan dari Kemmis dan Taggart (dalam Arikunto, 2008: 73), yaitu berbentuk spiral dari siklus yang satu ke siklus yang berikutnya. Setiap
siklus
meliputi:
planning
(rencana),
action
(tindakan),
observation
(pengamatan),
dan
siklus
I
meningkatkan
adalah
kemampuan
menggambar diatas pasir. 3) Pengamatan Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan
terhadap
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan
lembar
pengamatan yang telah dibuat. 4) Refleksi
reflection (refleksi). Langkah pada
Hasil yang dicapai dalam tahap
siklus berikutnya adalah perencanaan
pengamatan dikumpulkan serta
yang
dianalisis
dalam
pengamatan, dan refleksi.
Refleksi
dilakukan
a. Siklus I
melihat
data
pengamatan
apakah
proses
pembelajaran
sudah
direvisi,
tindakan,
1) Rencana tindakan
tahap
dengan
Kegiatan yang dilakukan dalam
yang
tahap perencanaan ini adalah
meningkatkan
sebagai berikut.
belajar siswa sesuai dengan
a) Membuat
skenario
pembelajaran; b) Membuat
lembar
pengamatan untuk melihat bagaimana
kondisi
pembelajaran
tersebut
c) Mendesain penilaian untuk sejauh
dapat
kemampuan
tujuan penelitian. Hasil analisis data yang dilaksanakan dalam tahap ini dipergunakan sebagai acuan
untuk
merencanakan
siklus berikutnya. b. Siklus II 1) Rencana tindakan
ketika diterapkan;
melihat
diterapkan
ini.
mana
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perencanaan ini adalah sebagai berikut.
Ida Narwani | 11.1.01.11.0264 FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
a) Membuat
skenario
tujuan penelitian. Hasil analisis
pembelajaran;
data yang dilaksanakan dalam
b) Membuat
lembar
tahap ini dipergunakan sebagai
pengamatan untuk melihat
acuan
bagaimana
kondisi
siklus berikutnya.
pembelajaran
tersebut
ketika diterapkan;
merencanakan
C. Instrumen Pengumpulan Data Metode yang digunakan untuk
c) Mendesain penelitian untuk melihat
untuk
sejauh
mana
mengumpulkan
yang
telah
sesuai dan mendukung tercapainya
kemajuan
data
dicapai.
yang
data
adalah
diinginkan.
yang
Dalam
penelitian tindakan kelas ini metode
2) Pelaksanaan Sesuai dengan masalah yang
yang digunakan adalah unjuk kerja.
dihadapi
Kemampuan yang dinilai:
fokus
perbaikan
pembelajaran pada siklus II
1. Ketentraman
adalah
2. Minat baca
meningkatkan
kemampuan
bahasa
anak
3. Daya imajinasi
melalui kegiatan menggambar
4. Daya ingat
diatas
5. Kemauan
pasir
berdasarkan
Indikator:
refleksi siklus I.
1. Menirukan kembali 3-4 urutan kata
3) Pengamatan Pada tahap ini dilaksanakan pengamatan
terhadap
pelaksanaan tindakan dengan menggunakan
lembar
pengamatan yang telah dibuat. 4) Refleksi dilakukan
melihat
data
pengamatan
apakah
proses
pembelajaran
diterapkan
meningkatkan
dengan
kembali
kalimat
sederhana 3. Menyebutkan
kata-kata
yang
mempunyai suku awal yang sama misal; kaki, kaca, atau suku kata akhir yang sama misal; nama, sama 4. Menceritakan
Refleksi
yang
2. Mengulang
pengalaman
atau
kejadian secara sederhana 5. Menyebutkan
kembali
kata-kata
yang baru di dengar
dapat
6. Menyebutkan
kemampuan
diperlihatkan
nama-nama
yang
belajar siswa sesuai dengan Ida Narwani | 11.1.01.11.0264 FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
7. Menghubungkan
gambar
atau
c.
benda dengan kata 8. Unjuk kerja merupakan penilaian yang menuntut peserta didik untuk melakukan tugas dalam perbuatan yang dapat diamati. Instrumen Penilaian Kelompok :
d.
Anak mendapatkan bintang dua ( ) jika sudah mulai berkembang (MB) dan separuh kegiatannya dibantu oleh guru. Anak mendapatkan bintang satu ( ) jika anak sama sekali belum mampu (BB) atau selalu dibantu oleh guru. Metode observasi digunakan dalam
Unjuk
Kerja
1) Subjek yang dinilai: mengenal melalui metode menggambar diatas pasir. 2) Kemampuan yang dinilai: keberanian, sportivitas, ketepatan. 3) Indikator: membuat gambar dengan teknik merobek dengan memakai media kertas. 4) Teknik penilaian: unjuk kerja. a. Guru melaksanakan penilaian dengan mengacu pada tingkat pencapaian perkembangan, capaian perkembangan dan indikator. b. Catatan hasil penilaian harian perkembangan anak dicantumkan pada kolom penilaian di RKH, penilaian dilakukan mulai dari proses sampai kegiatan selesai. c. Penggunaan tanda bintang ( ) di RKH sebagai simbol tingkat pencapaian perkembangan anak dapat diganti dengan angka. d. Hasil catatan penilaian yang ada di RKH kemudian dirangkum ke dalam lembar penilaian. e. Rekaman hasil penilaian perkembangan anak digunakan sebagai bahan refleksi. 5) Kriteria penilaian: a. Anak mendapatkan bintang empat ( ) jika berkembang sangat baik (BSB) melebihi indikator seperti yang diharapkan dalam RKH atau sama sekali tidak dibantu oleh guru. b. Anak mendapatkan bintang tiga ( ) jika berkembang sesuai harapan (BSH) sesuai yang diharapkan dalam indikator atau sedikit dibantu guru.
melakukan penelitian pendahuluan sebagai tahap orientasi. Temuan dari hasil studi pendahuluan
ini
kemudian
digunakan
untuk melakukan refleksi bersama guru dan peneliti untuk merancang langkah kegiatan
selanjutnya
sehingga
tujuan
penelitian tercapai. III. HASIL DAN KESIMPULAN A. Gambaran Selintas Setting Penelitian Setting penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini dilaksanakan di Taman Kanak-kanak Dharma Wanita II Dersono Pringkuku
Pacitan
2014/2015.
TK
tahun
Dharma
pelajaran Wanita
II
memiliki visi: cerdas, terampil, sopan berdasarkan
imtaq.
Melaksanakan keterampilan
Misi:
KBM, melalui
(1)
bimbingan
bermain
sambil
belajar; (2) Meningkatkan efektifitas dan kreatifitas
guru
dalam
melaksanakan
KBM; dan (3) Meningkatkan keimanan, ketaqwaan dan budi pekerti. Pada saat penelitian semua anak hadir dengan jumlah 14, yaitu 7 anak laki-laki dan 7 anak perempuan.
Mereka
siap
melakukan
pembelajaran seperti hari-hari biasanya. Ida Narwani | 11.1.01.11.0264 FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 10||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Peneliti bertindak sebagai guru dengan
2) Pelaksanaan
bantuan sejawat guru sebagai kolaborator.
Pelaksanaan tindakan kelas adalah sebagai
Peneliti sudah mempersiapkan perangkat
berikut:
pembelajaranuntuk
Kegiatan awal:
memperlancar
pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini.
a) Baris, salam, do’a
B.
b) Berbagi cerita tentang handpon
1.
Deskripsi Temuan Penelitian
c) Melompati kardus
Pelaksanaan Tindakan Siklus I
a. Rencana Kegiatan Harian I
d) Menyebutkan waktu yang baik untuk
Pelaksanaan kegiatan tindakan kelas siklus
bertelepon
I RKH 1 dilaksanakan pada tanggal 9
Kegiatan inti:
Maret 2015 di kelompok B TK Dharma
a)
Wanita
II
Pringkuku
Desa
DersonoKecamatan
Kabupaten
Pacitan
Menghitung jumlah pasir yang di taruh di botol aqua, yang jumlahnya
dengan
ada10
jumlah anak 14, yaitu 7 anak laki-laki dan
b) Menggambar bebas model HP
7 anak perempuan. Dalam hal ini peneliti
c)
bertindak sebagai guru. Adapun proses
Istirahat:
belajar mengajar mengacu pada rencana
a) Bermain bebas
kegiatan
harian
komunikasi,
dengan
dibantu
Meniru. Menulis handpon
tema
alat
b) Cuci tangan, berdo’a
ibu
Tri
c) Makan bersama
oleh
Subiyantini sebagai kolaborator.
Kegiatan akhir:
1) Rencana Tindakan
a) Berani mengemukakan jawaban guna
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap
HP
perencanaan ini adalah sebagai berikut:
b) Tanya jawab kegiatan hari ini
a) Membuat
c) Do’a, salam, pulang
skenario
meningkatkan
pembelajaran
kemampuan
Motorik
C. Simpulan
halus dan kasar melalui menggambar
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
diatas pasir;
dilakukan,
b) Membuat lembar pengamatan untuk melihat pembelajaran
bagaimana tersebut
dapat
diambil
kesimpulan
bahwa penggunaan media gambar dapat
kondisi
meningkatkan kemampuankreativitas pada
ketika
anak didik kelompok B Taman Kanak-
diterapkan; c) Mendesain penilaian untuk melihat
kanak Dharma Wanita II Desa Dersono Pringkuku
Pacitan
Tahun
pelajaran
sejauh mana kemajuan yang telah
2014/2015. Pada siklus ketiga anak didik
dicapai;
tuntas dalam belajar dengan naiknya
Ida Narwani | 11.1.01.11.0264 FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 11||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
tingkat
kemampuan
menggambar
jika
dibandingkan dengan tindakan-tindakan sebelumnya. Perbaikan pembelajaran pada siklus
ketiga
jumlah
anak
yang
mendapatkan bintang 1 sudah tidak ada (0%), yang mendapat bintang 2 sudah tidak ada (0%), yang mendapat bintang 3 sebanyak 4 anak (30%), yang mendapatkan bintang 4 sebanyak 10 anak (70%), sehingga
penelitian
ini
berhasil
meningkatkan kemampuan Motorik halus dan kasar dengan gambar pada siklus III. D. Saran-saran Berdasarkan kesimpulan di atas dapat disampaikan saran-saran sebagai langkah tindak lanjut sebagi berikut: 1.
Bagi pihak sekolah diharapkan untuk lebih
meningkatkan
sarana
dan
prasarana berupa penyediaan media pengajaran yang memadai, sehingga pelaksanaan belajar mengajar akan lebih efektif dan efisien. 2.
Bagi
guru
diharapkan
Depdiknas. 2008. Unsur Perkembangan Motorik. DEPNIKNAS Depdikbud, Dirjen Dikti, Proyek Pendidikan Tenaga Akademik IKIP Malang. Djoko Pekik Irianto Pekik. 2000. Ilmu kebugaran jasmani. Bandung: Alfabeta Endang Rini Sukamti. 2007. Ketrampilan Non Lokomotif. Jakarta: Universitas Terbuka Hamdani . 2010. Penerapan kemampuan motorik halus. Bandung: Alfabeta Kemmis dan Taggart. 2008. Siklus prosedur penelitian. DEPDIKNA Martuti. 2008. Pelaksanaan pembelajaran. Bandung: Depdiknas Moeslichatoen R. (1999). Metode Pengajaran di Taman Kanak-kanak, Rochiati, W. (2006). Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suharsimi, Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Sumantri . 2005. Pengertian Motorik Halus. Bandung: Depdikbud Sunardi dan Sunaryo. 2007. Perkembangan Motorik Kasar. Jakarta: Balai Pustaka Yudha dan Rudiyanto. 2005. Pengertian Motorik Halus. Bandung: Depdikbud
bisa
memanfaatkan alam sekitar sebagai sumber belajar karena lebih murah, mudah dan berkesan bagi anak didik.
DAFTAR PUSTAKA Bambang Sujiono. 2008. Pengertian Motorik Halus. Bandung: Depdikbud Depdiknas (2000). Diklat calon instruktur guru TK Atraktif, Pengembangan Model Pendidikan untuk TK Atraktif, Depdiknas, Dirjen Dikdasmen, PPPG Keguruan Jakarta.
Ida Narwani | 11.1.01.11.0264 FKIP – PG.PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 12||