HUBUNGAN STRATEGI SUPERVISI KEPALA RUANG DENGANMOTIVASI PERAWAT DALAM PELAKSANAAN PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT DAERAH PARIAMAN
ARTIKEL
Oleh : ETLIDAWATI BP : 1021224025
PROGRAM MAGISTER ILMU KEPERAWATAN KEKHUSUSAN KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN KEPERAWATAN ALIANSI UNIVERSITAS INDONESIA – UNIVERSITAS ANDALAS PADANG 2012
HUBUNGAN STRATEGI SUPERVISI KEPALA RUANG DENGAN MOTIVASI PERAWAT DALAM PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEPERAWATAN DI RUANG RAWAT INAP RSUD PARIAMAN Etlidawati1, Zulkarnain Edward2, Etty Rekawati3 Abstrak Supervisi dalam keperawatan di tujukan untuk mengarahkan pada perawat dalam ,memberikan asuhan keperawatan. Penelitian bertujuan untuk melihat hubungan strategi supervisi kepala ruangan dengan motivasi perawat pelaksanan dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di ruang rawat inap RSUD Pariaman tahun 2012.Jenis penelitian deskriptif korelasi pendekatan cross sectional. Pengumpulan di lakukan tanggal 1 sampai 16 Juni 2012 . Sampel adalah perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD Pariaman dengan jumlah sampel 86 orang. Dengan teknik pengambilan sampel , proposional random sampling. Hasil uji statistik bivariat chi-square menunjukanbahwa ada hubungan bermakna startegi supervisi kepala ruang dengan motivasi perawat pelaksana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan ,yaitu dilihat struktur, keterampilan, dukungan dan keberlanjutan supervisi, serta dalam analisis multivariat faktor yang dominan keberlanjutan supervisi. Rekomendasi untuk manajemen diharapkan selalu meningkatkan kemampuan supervisi kepala ruang , motivasi perawat dalam memberikan asuhan keperawatan termasuk pendokumentasian dengan mengevaluasi format asuhan keperawatan yang sudah ada . Kata kunci : Struktur,keterampilan,dukungan,keberlanjutan supervisi dan motivasi Relationship of strategy supervision head nursing with of motivation nursing care implementation of documentation in ward of RSUD Pariaman 2012 abstract Supervision in nursing aimed to direct the nurse in, providing nursing care. The study aims to look at the relationship of supervision strategy head room with the conduct of the motivation nurses documenting nursing care in the inpatient hospital Pariaman in 2012. Descriptive research cross sectional correlation. Research done 1st to June 16th, 2012 at hospitals Pariaman. The sample is a nurse practitioner in a hospital inpatient Pariaman with a sample of 86 people. With sampling, a proportional random sampling. The results of statistical tests chisquare bivariate results showed the presence of a significant relationship supervision strategy nurse executive room with motivation in the documentation of nursing care, which is visible structures, skills, support and sustainability, while the results of multivariate analysis of the most dominant factor is the continuation of supervision once in control by skills, structure and support. Recommendations for nursing management are expected to always improve head room supervision, motivation of nurses in providing nursing care included documentation. Keywords:structure, skills, Reference : 1987 – 2011
support,
supervision
and
motivation
sustainability
Supervisi adalah suatu proses kemudahan
LATAR BELAKANG Manajemen
keperawatan
adalah
untukpenyelesaiantugas–tugas keperawatan
terlaksananya asuhan keperawatan yang
(Swanburg& Swansburg,1999). Kegiatan
bermutu
Pelaksanaan
supervisi adalah kegiatan – kegiatan yang
didukung
terencana seorang menejer melalui aktifitas
kepada
menajemen
pasien.
keperawatan
kemampuan
dan
kepemimpinan
keterampilan
dalam
bimbingan,
pengarahan,
observasi,
pelayanan
motivasi dan evaluasi pada stafnya dalam
keperawatan yang efektif dan efisien oleh
melaksanakan kegiatan atau tugas sehari –
setiap perawat apakah sebagai staf, ketua
hari ( Arwani,2006). Seorang supervisor
tim, kepala ruang, pengawas atau kepala
keperawatan dalam menjalankan tugasnya
bidang (Swansburg,Rc.2000).
sehari – hari harus memiliki kemampuan
Melaksanakan
(Arwani,2006)
yaitu
memberikan
memberikan asuhan keperawatan kita akan
pengarahan
petunjuk
yang
dapat melihat kinerja perawat melalui
sehingga dapat dimengerti oleh staf dan
pengamatan
proses
pelaksana keperawatan, memberikan saran,
atau
nasehat dan bantuan kepada staf dan
pemberian catatan
peran
perawat
langsung asuhan
pasien
dalam
yaitu
keperawatan
(dokumentasi)
asuhan
dan
pelaksanaan
jelas
keperawatan,memberikan
keperawatan yang telah diberikan. Dalam
motivasi untuk meningkatkan semangat
melaksanakan perannya biasa perawat
kerja, memberikan latihan dan bimbingan
dilandasi
yang
oleh
adanya
motivasi
dan
diperlukan
kemampuan dalam memberikan asuhan
keperawatan,
keperawatan.
terhadap
Teori
Motivasi
menurut
oleh
pelaksanan
melakukan
penampilan
penilaian
kinerja
perawat,
Frederick Herzberg (Winardi,2001) yang
mengadakan agar asuhan keperawatan
dikenal
yang diberikan lebih baik. Hyrkas dan
dengan
teori
dua
faktor
menjelaskan bahwa ada dua faktor yang
Pauninen
mempengaruhi motivasi seseorang dalam
Supratman
melaksanakan
faktor
supervisi klinik yang dilakukan dengan
motivator dan faktor hygienis. Dalam
baik berdampak positif bagi quality of care
pelaksanaan
atau kualitas pelayanan yang meningkat.
pekerjaan
asuhan
yaitu
keperawatan
-
Ilmonen
(2001
2008),menjelaskan
dalam bahwa
diperlukan pengarahan dan pengawasan
Dokumentasi keperawatan adalah suatu
melalui kegiatan supervisi.
mekanisme
yang
di
gunakan
untuk
mengevaluasi asuhan keperawatan yang di
hasil medical record di ambil 50 sampel
berikan
Fungsi
dokumentasi rekam medik pasien rawat
keperawatan
inap, hanya 21 dokumen (42%) yang
bertanggung jawab untuk mengumpulkan
dokumentasi asuhan keperawatan terisi
data dan mengkaji status klien, menyusun
lengkap,19 dokumen (58%) di isi tidak
rencana
lengkap.
kepada
pendokumentasian
asuhan
klien.
keperawatan
dan
menentukan tujuan, mengevaliasi asuhan
Dan hasil pengamatan di ruang rawat inap
keperawatan yang diberikan kepada klien.
dokumentasi asuhan keperawatan terisi ,
Kegiatan supervisi yang baik tidak terlepas
Pengkajian 47%, diagnosa keperawatan
dari kemampuan seorang manajer ( kepala
54%,
ruangan ) dalam melakukan bimbingan
keperawatan 49 % dan evaluasi 50 %. Dari
,arahan serta memotivasi karyawannya
data
dalam kegiatan,Termasuk dalam kegiatan
dokumentasi asuhan keperawatan masih
supervisi yang dapat dilihat dari model
rendah
supervisi yang dilakukan kepala ruang
ditetapkan
yang dapat di lihat dari kemampuan
menunjukan asuhan keperawatan yang
struktur, skills, support dan sustainability
berkesinambungan
kepala
dengan baik. Hal lain di dapatkan pada
ruangan
Berdasarkan hasil
Perencanaan
tersebut
47
%,
tampaklah
(49,5
%).
pelaksanaan
Sedangkan
Depkes
80%,
belum
yang
hal
ini
terlaksana
pengkajian selama praktek Residensi (
waktu
Etlidawati,2011).di RSUD Pariaman di
pendokumentasian tidak ada di lakukan
dapatkan
oleh
data
berdasarkan
hasil
residensi
tindakan
kepala
supervisi
ruang.
terhadap
Setelah
perawat
pengamatan bahwa, supervisor di RSUD
melakukan implementasi tindakan tidak
Pariaman bekerja berdasarkan SK Direktur
dilanjutkan dengan pencatatan, perawat
dan berada di bawah koordinasi bidang
pada
pelayanan keperawatan. Kepala ruangan
supervisi klinik seorang supervisor harus
sebagai supervisor belum melakukan peran
mampu membuat aturan, meningkatkan
bimbingan
ketetampilan,
secara
optimal,
kegiatan
status
pasien.
Menurut
memberikan
model
dukungan
supervisi di ruangan lebih berfokus pada
kepada untuk meningkatkan kemampuan
pengawasan terhadap pendokumentasian.
dalam memberikan asuhan serta selalu
Dilihat dari semua
mengevaluasi yang berlanjut terhadap apa
format dokumentasi
asuhan belum terisi dengan lengkap. Dari
yang di lakukan ( Page & Wosket, 1995).
Tujuan
penelitian
untuk
mengetahu
Berdasarkan
perhitungan
diatas
maka
hubungan strategi supervisi kepala ruangan
jumlah sampel yang digunakan dalam
dengan
dalam
penelitian
pendokumentasian asuhan keperawatan di
responden
ruang rawat inap RSUD Pariaman.
proportional random sampling. Penelitian
motivasi
perawat
ini
adalah
dengan
sebanyak
teknik
86
sampling
ini dilaksanakan mulai bulan Februari sampai
Metode Penelitian Desain
penelitian
ini
korelasi dengan
adalah,deskritif
Juli
penelitian
2012
dan
dilakukan
pelaksanaan
mulai
dari
uji
cross sectional study
kuesioner sampai pengumpulan data dari
karena penelitian ini dilakukan untuk
tanggal 01 Juni sampai dengan 16 Juni
mengetahui
2012. Alat pengumpulan
hubungan strategi supervisi
data
dalam
kepala ruang dengan motivasi perawat
penelitian ini adalah dengan menggunakan
dalam pelaksanaan dokumentasi asuhan
kuesioner motivasi yang dikembangkan
keperawatan
oleh
Pariaman
di
ruang
rawat
RSUD
tahun
2012.
Penelitian
peneliti
sendiri
berdasarkan
ini
modifikasi dari beberapa teori dan konsep,
dilaksanakan di Ruangan rawat inap RSUD
Pengolahan data yang dilakukan melalui
Pariaman. Populasi dalam penelitian ini
beberapa
adalah seluruh perawat pelaksana yang
diantaranya editing, coding, processing,
bekerja di ruang rawat inap RSUD
dan cleaning. Analisis data dilakukan
Pariaman yang berjumlah 110. Besar
dengan analisis univariat, bivariat dan
sampel yang diteliti dengan menggunakan
multivariat.
tahapan
(Hastono,
2007)
rumus (Arikunto,2006) sebagai berikut : Hasil Dan Pembahasan N=
N 1 + N (d2)
Penelitian ini telah di laksanakan di Rumah Sakit
umum
Daerah
Pariaman.
Keterangan :
Dilaksanakan dari tanggal 1 Juni s/d 23
N = Besar populasi
Juni 2012 dengan jumlah sampel 86 orang.
n = Besar sampel
Adapun
d = Tingkat kepercayaan /ketepatan
responden antara lain , responden yang
yang diinginkan 95% (0,05)
berumur < 30 tahun (45,3%), berumur ≥ 30 tahun
hasil
(54,7%).
penelitian
Pendidikan
karakteristik
akademik
(90,7%), sarjana (9,3%). Lama bekerja < 5
Hubungan
tahun 51,2%, 5 – 10 tahun (34,8%) dan >
ruang dengan motivasi perawat dalam
10 tahun 14 dan status pekerjaan
pendokumentasian asuhan keperawan
PNS
(65,1%).. Tabel 1. Gambaran Strategi supervisi Variabel Struktur
Keterampilan
Dukungan
Keberlanjutan
Katego ri Baik
Frekuensi (n) 51
Persentase (%) 59,3
Kurang baik
35
40,7
Total
86
100,0
Baik
44
51,2
Kurang Baik
42
48,8
Total
86
100,0
Baik
45
52,3
Kurang Baik
41
47,7
Total Baik Kurang Baik Total
86 44 42
100,0 51,2 48,8
86
100,0
struktur
supervisi kepala
Tabel 3. Hubungan struktur dengan motivasi STRUKTUR SUPERVISI
Baik
MOTIVASI PERAWAT T R n n % % 35 16 68,6 31,4
T n % 51 100
Kurang Baik
14 40,0
21 60
35 100
Total
49 57,0
37 43,0
86 100
Berdasarkan analisis
P value
OR
0,016
3,2
bivariat hubungan
struktur supervisi kepala ruang dengan motivasi perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan, bahwa ada sebanyak 35(68,8%)struktur supervisi kepala ruang baik memiliki tingkat motivasi tinggi, di bandingkan dengan
struktur supervisi
Tabel 2. Gambaran Motivasi
kurang baik ada14 (40,0%)
KATEGORI FREKUENSI PERSENTASE (n) (%) Tinggi 49 57
tinggi, nilai p value = 0,016(p < α = 0,05 ).
Rendah
37
43
TOTAL
86
100
Maka
motivasi
adanya hubungan bermakna antara
struktur supervisi kepala ruang terhadap motivasi perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan. Hal karena perawat sering melakukan pengkajian data sejak
Dari tabel dapat dilihat motivasi perawat pelaksana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan, separoh responden (57 %) motivasi perawat tinggi .
klien
masuk
merumuskan
sampai masalah
dengan
pulang,
keperawatan
berdasarkan keluhan dan analisis masalah.
Dari penelitian ini
kegiatan supervisi
pendokumentasi, karena sebagai barang
kepala ruang di lihat dari strategi struktur
bukti. Hal ini terlihat
yang meliputi sebagai fasilitator,konsultasi
menerapkan proses keperawatan dari tahap
dan assisting( penilai ) sangat berhubungan
pengkajian sampai evaluasi dan di catat di
dengan
format yang baku.
motivasi
perawat selalu
perawat
dalam
Bimbingan
yang
Menurut Herzbeg’s ada beberapa unsur
perawat
yang mendorong faktor motivator yaitu
dalam menjalankan pekerjaannya. Maksud
umpan balik langsung ( direck feedback),
dari supervisi untuk memastikan bahwa
evaluasi kerja harus tepat pada waktunya,
perawat
asuhan
belajar sesuatu yang baru . Hal ini juga
dalam
yang di kemungkakan dalam peran dan
keperawatan
model supervisi keparawatan klinik dalam
telah sesuai dengan standart yang telah di
Model 4 S diantaranya strategi struktur
tetapkan ( PPNI, 2002).
supervisi
pendokumentasian. kurang
dapat
mempengaruhi
dalam
memberikan
keperawatan
termasuk
pendokumentasian
Penelitian
ini
asuhan
juga
penelitian(
Agung
mengatakan
bahwa
supervisi
kepala
dokumentasi adanya
asuhan
hubungan
dengan
sama
dengan
Pribadi,
2009),
adanya
hubungan
ruang
terhadap
karu
mengembangkan
yang
harus
mampu
pengalaman perawat
dalam konsultasi, fasilitasi dan assisting ( menilai). Hubungan
Keterampilan
Supervisi
keperawatan.Serta
kepala ruang terhadap motivasi perawat
motivasi
dalam
pendokumentasian
perawat asuhan
keperawat di ruang rawat inap RSUD
pendokumentasian
asuhan
keperawatan Tabel
Kelet Propinsi Jawa Tengah. .
4,
Hubungan
Keterampilan
supervisi dengan motivasi
Kesamaan hasil ini mungkin di sebabkan rata – rata di lihat dari umur banyak
KETERAMPLAN SUPERVISI
perawat di RSUD pariaman tersebut masih usia berkisar umur < 30 tahun berkisar
Baik
45,3 %. Pendidikan rata diploma. Serta perawat juga merasa dokumentasi asuhan keperawatan jawabnya
merupakan untuk
di
tanggung melakukan
Kurang Baik
Total
MOTIVASI PERAWAT T R n n % % 32 12 72,7 27,3 17 25 40,5 59,5
T
49 57,0
86 100
37 43,0
n % 44 100 42 100
p value
0R
0,002
3.922
Berdasarkan hubungan
analisa bivariat antara
keterampilan
supervisi kepala ruang
dapat
samping itu juga pendokumentasian baik,
(skill)
karena waktu praktek residen peneliti juga
dengan motivasi
melakukan
penyegeran
tentang
perawat di peroleh bahwa ada sebanyak 32
pendokumentasian melalui pelatihan yang
(72,7%) aspek keterampilan supervisi baik
di ikut oleh
mempunyai motivasi tinggi.
Hasil uji
perawat pelaksanan di RSUD Pariaman.
statistik didapatkan nilai p value = 0,005 (
Sehingga juga meningkatkan motivasi
α <0.05) maka dapat ada hubungan antara
perawat dalam pendokumentasian asuhan
skill supervisi kepala ruang terhadap
keperawatan.
motivasi
Serta
perawat
pelaksana
dalam
seluruh
adanya
kepala ruang dan
kebijakan
dari
pihak
pendokumentasian asuhan keperawatan
manajemen rumah sakit bahwa untuk
Hal
penelitian
kenaikan pangkat perawat harus membuat
Agung Pribadi ( 2009) bahwa diduga
asuhan keperawatan yang di nilai dari
adanya hubungan faktor persepsi perawat
dokumentasi
tentang supervisi kepala ruang dengan
juga
pelaksanaan
asuhan
sarjana
keperawatan di ruang rawat inap RSUD
semua
Kelet Jawa Tengah. Hasil ini juga sama
mendapat pelatihan manajemen ruangan .
dengan penelitian yang dilakukan Lusiana
Sehingga sebagai kepala ruang ia sudah
(2008) bahwa adanya hubungan yang
mempunyai ilmu untuk menata ruang yang
signifikan antara supervisi kepala ruang
lebih kondusif dalam bekerja,
dengan
Menurut Swansburg & Swansburg (1990)
juga di temukan
pada
dokumentasi
kualitas
dokumentasi
proses
asuhan keperawatan. Dan
pendidikan kepala ruang ada yang dan ada yang diploman serta kepala
ruang
menyatakan
Kesamaan penelitian ini di sebabkan
keperawatan antara lain meningkatkan
karena perawat sudah menggangap bahwa
kemampuan pekerjaan melalui orientasi,
pendokumentasian ini merupakan tanggung
latihan dan bimbingan individu sesuai
jawab dan tanggunggung gugat perawat.
kebutuhannya serta mengarahkan kepada
Dan dokumentasi merupakan bukti penting
kemampuan keterampilan keperawatan.
karena merupakan bukti dari pelaksanaan
Supervisi yang dilakukan oleh dari aspek
asuhan keperawatan dengan menggunakan
strategi keterampilan (skill) kepala ruang
pendekatan
di RSUD
keperawatan.
Di
tujuan
pernah
keperawatan.
proses
bahwa
sudah
supervisi
di kategorikan baik 72,7 %
dalam memotivasi perawat .Berdasarkan hasil penelitian ini karena baik yang motivasi
perawat
dalam
pelaksanaan
hal ini dillihat rata – rata
dokumentasi
berpendidikan setingkat akademi dengan pengalaman kerja > 10 tahun. pendidikan
DUKUN GAN SUPER VISI Baik
Tingkat
lebih
tinggi
pada
Kurang Baik
menyebabkan
orang
akan
Total
yang
umumnya
Tabel 6. Hubungan dukungan supervisi dengan motivasi
mampu bertanggung jawab terhadap tugas yang di berikan. Di samping itu tingkat pendidikan rata – rata perawat pelaksanan di RSUD Pariaman
yaitu diploma tiga
yaitu 90,7 %. Motivasi yang baik di perlihatkan dari kinerja perawat pelaksana melakukan pengkajian sejak klien masuk sampai
pulang
melakukannya.
72,1
%
Selalu
selalu
mengevaluasi
dokumentasi 52,3 % .
dalam upaya peningkatan SDM selain terhadap pendidikan juga di butuhkan pendidikan
dan
latihan
keterampilan
manajemen dan klinis untuk meningkatkan kualitas SDM.
TOT AL
49 57,0
86 100
37 43,0
n % 45 100 41 100
p valu e
CI
0,01 1
3,47 5
Dari hasil analisa bivariat hubungan antara strategi
dukungan
kepala ruang
(support)
supervisi
dengan motivasi perawat
pelaksana dalam pendokumentasian asuhan keperawatan di peroleh
bahwa ada
sebanyak 32 (71,1%) dukungan supervisi baik mempunyai motivasi tinggi. Hasil uji statistik didapatkan nilai p value = 0,011 ( α
Di samping itu juga komitmen rumah sakit
MOTIVASI PERAWAT T R n n % % 32 13 71,1 28,9 17 24 41,5 58,5
< 0.05 ) maka
antara strategi
dapat ada hubungan
support supervisi kepala
ruang dengan motivasi perawat pelaksana dalam
pendokumentasian
asuhan
keperawatan. Hasil penelitian ini juga hampir sama dengan
penelitian
Burdahyat
(2009).
Bahwa adanya hubungan antara dukungan Hubungan Supervisi Motivasi
Support Kepala
/ Ruang
Perawat
Dukungan Dengan Dalam
PendokumentasianAsuhan Keperawatan Di Ruang Rawat Inap RSUD Pariaman Tahun 2012
kerja dengan kinerja perawat pelaksana di instalasi rawat inap RSUP Sumedang. Adanya kesama ini mungkin di sebabkan karena
pihak
manajemen
selalu
memberikan dukungan kepada perawat dalam
peningkatkan
pengetahuan
termasuk
dalam
proses
dokumentasi
Hubungan
Keberlanjutan
supervisi
asuhan keperawatan. Serta hubungan yang
kepala ruang dengan motivasi perawat
harmonis
dalam
antara
perawat,pihak
perawat
manajemen
sesame dan
tim
kesehatan yang lainnya. Perawat di RSUD Pariaman juga tidak di beratkan dengan masalah
administrasi
pasien.
Serta
tersedianya format untuk membuat asuhan keperawatan.
mengatakan
keperawatan
prinsip
antara
Tabel 7. Hubungan Keberlanjutan supervisi dengan motivasi KEBERLAN JUTAN SUPERVISI
MOTIVASI PERAWAT TIN REND GGI AH n n % % 35 9 79,5 20,5
TOT AL
Kurang Baik
14 33,3
28 66,7
42 100
Total
49 57,0
37 43,0
86 100
Baik
supervisi
lain
supervisi
asuhan
keperawatan
Menurut Keliat ,dalam
model – model supervisi keperawatan klinik
pendokumentasian
n % 44 100
p val ue
O R
0,0 00
7,7 78
menciptakan lingkungan yang mendukung komunikasi efektif, merangsang kreativitas dan
motivasi.
Kegiatan
supervisi
Dari
hasil
analisis
univariat
mengusahakan seoptimal mungkin kondisi
keberlanjtan
kerja yang kondusif dan nyaman yang
kepala ruang terhadap motivasi perawat
mencakup lingkungan fisik, atmosfer kerja,
pelaksanan dalam pendokumentasian di
dan
dapatkan, dari 86 responden
jumlah
sumber
sumber
yang
(sustainability)
tentang supervisi
menjawab
memudahkan
baik 44 responden yaitu 51,2 % , yang
pelaksanaan tugas. (Suarli dan Bahtiar,
menjawab kurang baik 42 responden yaitu
2009): Supervisi terhadap kinerja perawat
48,8 %. Baiknya keberlanjutan supervisi
pelaksana dalam pendokumentasian asuhan
kepala ruang karena kepala ruang sering
keperawatan
dengan
memberikan umpan balik terhadap arahan
pengarahan,
yang di berikan,membuat topic dan jadwal
dibutuhkan
memberikan
untuk
dapat
dilakukan
bimbingan,
observasi dan pemberian motivasi serta
supervisi.Kemudian
evaluasi terhadap pendokumentasian tiap-
perawat dalam mengatasi masalah yang
tiap
ada
tahap
Kelengkapan
proses dan
keperawatan.
kesesuaian
dengan
diruang
rawat
selalu
melibatkan
khususnya
dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan
standar merupakan variabel yang harus
Arwani ,(2003) bahwa sebagai seorang
disupervisi (Wiyana, 2008).
supervisor kepala ruang harus mempunyai
kemampuan
/
untuk
kesempatan untuk melanjutkan pendidikan
memberikan latihan dan bimbingan . Di
, serta di izinkan untuk mengikuti pelatihan
samping itu sebagai supervisor kepala
– pelatihan
ruang harus memiliki pengetahuan dan
pendokumentasian. Serta adanya keinginan
keterampilan yang cukup untuk jenis
perawat dalam peningkatan pengetahuan
pekerjaan
dalam
yang
kompetensi
akan
di
supervisi.
yang berkaitan dengan
pendokumentasian
Meningkatkan pengetahuan , keterampilan
keperawatan.
dan perilaku bawahan yang di supervisi .
antisiasnya perawat ikut desiminasin ilmu/
Dari analisis bivariat hubungan antara
penyegaran
keberlanjutan
dokumentasi asuhan keperawatan waktu
(sustainability)
supervisi
Hal
terlihat
tentang
kepala ruang dengan motivasi perawat di
kami residensi.
peroleh bahwa ada sebanyak 32 (71,1%)
karu)
keberlanjutan (sustainability)
mempertahankan
supervisi
ini
asuhan
supervisi
rasa
dan
Kegiatan supervisor (
bertujuan
untuk
tetap
pengalaman,
baik mempunyai motivasi tinggi. Hasil uji
keterampilan, serta nilai – nilai yang di
statistik didapatkan nilai p value = 0,000 <
anut perawat. Kegiatan ini dilakukan
α 0,05 maka dapat ada hubungan antara
dengan cara supervisor menstranfer ilmu
keberlanjuan (stainability) supervisi kepala
kepada perawat pelaksanan.
ruang terhadap motivasi perawat pelaksana
Dilihat
dalam
jawab utama seorang supervisor adalah
pendokumentasian
asuhan
dari peran supervisor tanggung
keperawatan.
mencapai hasil sebaik mungkin dengan
Hasil penelitian oleh M Saefullah,(2009).
mengkoordinasikan system kerjanya. Para
Menunjukan adanya hubungan pelatihan
supervisor mengkoordinasikan pekerjaan
dokumentasi
karyawan
yang
dilakukan
secaara
dengan
mengarahkan,
kontinju dengan supervisi yang di lakukan
melancarkan, membimbingan, memotivasi,
oleh kepala ruang . Dari penelitian di
dan
RSUD Parianam adanya hubungan yang
Seorang
bermakna
subtainability
menjalankan tugasnya sehari-hari harus
supervisi karu dengan motivasi perawat
memiliki kemampuan dalam (Suyanto,
dalam
2008): a. Memberikan pengarahan dan
antar
aspek
dokumentasin
berkemungkinan
bahwa
,hal di
ini RSUD
Pariaman perawat pelaksana di berikan
mengendalikan
petunjuk dimengerti
kepala
yang oleh
(Dharma,
2003).
keperawatan
dalam
jelas, staf
sehingga dan
dapat
pelaksana
keperawatan.
b.
Memberikan
saran,
Asuhan Keperawatan di Ruang Rawat
nasehat dan bantuan kepada staf dan
Inap RSUD Pariaman Tahun 2012
pelaksanan keperawatan. c. Memberikan
Hasil analisis multivariat terlihat semua
motivasi untuk meningkatkan semangat
variabel memenuhi syarat untuk masuk uji
kerja
pelaksanan
kandidat dimana nilai p value <0,25. Tapi
keperawatan. d. Mampu memahami proses
yang paling dominan yang berkaitan erat
kelompok
dengan
kepada
staf
dan
(dinamika
kelompok).
e.
motivasi
perawat
dalam
Memberikan latihan dan bimbingan yang
dokumentasi yang dikaitkan dengan aspek
diperlukan
oleh
keperawatan.
f.
staf
dan
pelaksana
supervisi kepala ruang yaitu keberlanjutan
Melakukan
penilaian
terhadap supervisi kepala ruang.
terhadap penampilan kinerja perawat. g.
Aspek keberlanjutan
supervisi kepala
Mengadakan pengawasan agar asuhan
ruang
untuk
keperawatan yang diberikan lebih baik.
mempertahankan
Sedangkan di kaitkan dengan motivasi
keterampilan, nilai – nilai
dalam
asuhan
dianut perawat. Kegiatan ini di lakukan
keperawatan dimana di RSUD Pariaman ,
secara kontinju dengan cara mentranfer
Pihak manajemen rumah sakit selalu ingin
ilmu supervisor kepada perawat pelaksana
meningkatkan kemampuan dari perawat
( Page dan Wosket dari hasil penelitian di
dengan mengadakan pelatihan baik formal
Greater Machester dalam model supervisi
maupun
klinik, Supratman, 2008).
mendokumentasian
formal.
Dan
di
lihat
dari
bertujuan
tetap
pengalaman, yang telah
pengalaman kerja kepala ruangnya yang
Hasil uji statistik di dapatkan pada
lebih dari 10 tahun dan pendidikan minimal
pemodelan
akademik, hal tersebut juga banyaknya
sustainability memiliki nilai OR = 10. Hal
perawat muda yang masih berumur muda
ini berarti aspek keberlanjutan kepala
dan status kepegawaian yang kontrak.
ruang baik dalam memotivasi perawat
Membuat perawat yang terutama non PNS
dalam
untuk
keperawatan
meningkatkan
kerja
dalam
akhir
di
dapatkan
pendokumentasian berpeluang
aspek
asuhan
10,108
kali
pendokumentasian asuhan keperawatan
motivasi .di banding dengan variabel yang
Faktor yang Dominan Dalam Supervisi
lain.
Yang
Hal ini berkaitan dengan pengalaman kerja
Dilakukan
Kepala
Ruang
Terhadap Motivasi Dalam Dokumentasi
kepala ruang
yang lebih < 10 tahun,
perawat pelaksana masih banyak usia
upaya
dewasa 54,7 %. Karakteriktik perawatnya
keperawatan ( Arwani, 2006).
juga
Ada beberapa prinsip supervisi yang
banyak
perempuan
88,4
%.
meningkatkan
dilakukan
tingkat akademik 90,7 % yang sudah
(Nursallam, 2010) antara lain: 1) Supervisi
memahami
dilakukan
dokumentasi
bidang
asuhan
Pendidikan perawat pelaksana minimal
pentingnya
di
kualitas
sesuai
keperawatan
dengan
struktur
asuhan keperawatan.
organisasi, 2) Supervisi menggunakan
Menurut Robbin,2009, bahwa motivasi
pengetahuan
kerja dan kerja perawat pelaksana di
keterampilan hubungan antar manusia dan
pengaruhi oleh faktor individu perawat
kemempuan
yaitu latar belakang pendidikan, lama kerja
manajemen dan kepemimpinan, 3) Fungsi
dan status pegawai. Dan begitu juga
supervisi
menurut teori motivasi Herzbeg’s bahwa
terorganisasi
motivasi seorang di pengaruhi oleh faktor
petunjuk,
motivator / faktor instriksi yang meliputi
standard, 4) Supervisi merupakan proses
prestasi,
kerja
pengakuan,
tanggung
jawab,
dasar
menerapkan
diuraikan dan
peraturan
sama
manajemen,
yang
prinsip
dengan
dinyatakan urian
jelas, melalui
tugas
demokratis
dan
antara
kemajuan dan pertumbuhan.Dan faktor
supervisor dan perawat pelaksana. 5)
hygienis yaitu faktor ekstrinsi yaitu adanya
Supervisi merupakan visi, misi, falsafah,
supervisi kepala ruang , kebijakan rumah
tujuan dan rencana yang spesifik, 6)
sakit, hubungan kerja dengan rekan kerja
Supervisi menciptakan lingkungan yang
Prinsip
dalam
kondusif, komunikasi efektif, kreatifitas
kegiatan supervisi adalah harus dilakukan
dan motivasi, 7) Supervisi mempunyai
secara
tujuan yang berhasil dan berdaya guna
yang
objektif
harus
dan
dipenuhi
mampu
memacu
terjadinya penilaian diri (self evaluation),
dalam
pelayanan
keperawatan
yang
bersifat progresif, inovatif, fleksibel, dapat
memberi kepuasan klien, perawat dan
mengembangkan potensi atau kelebihan
manajer.
masing-masing orang yang terlibat, bersifat kreatif
dan
konstruktif
dalam
KESIMPULAN DAN SARAN
mengembangkan diri disesuaikan dengan
A. Kesimpulan
kebutuhan, dan supervisi harus dapat
1. Struktur supervisi kepala ruang dengan
meningkatkan
kinerja
bawahan
dalam
motivasi perawat pelaksanan dalam
pendokumentasian asuhan keperawatan
dengan motivasi perawat pelaksana
separoh baik.
dalam
2. Keterampilan dengan
supervisi kepala ruang
motivasi
pendokumentasian
pelaksana asuhan
dalam perawat
separoh baik 3.
supervisi
kepala
ruang
dengan
motivasi perawat pelaksanan
dalam
pendokumentasian
asuhan
keperawatan separoh baik perawat pelaksana dalam
paling berhubungan dengan motivasi dalam
pendokumentasia
askep adalah strategi keberlanjutan supervisi kepala ruang. B. Saran
.Selalu
meningkatkan
supervisi
asuhan
keperawatan baik yang di lakukan oleh
keperawatan sebagian besar
adalah
kepala
Ada
ruangan
maupun
bidang
keperawatan antara lain dengan : hubungan
bermaknan
antara
1. Penyusunan
materi,
jadwal
dan
struktur supervisi kepala ruang dengan
frekuensi yang teratur serta selalu
motivasi perawat pelaksana dalam
melakukan pantau dan evaluasi secara
pendokumentasian
periodi.
6. Ada hubungan
asuhan
2. Selalu meningkatkan kerja sama dengan bermakna antara
keterampilan supervisi kepala ruang dengan
motivasi perawat pelaksana
dalam
pendokumentasian
asuhan
keperawatan Ada
hubungan
dukungan
bermaknan
supervisi
3. Melakukan review terhadap uraian tugas (job
describtion)
kepala
perawat
ruang
terarah
motivasi perawat pelaksana
dalam
pendokumentasian
hubungan
mutu asuhan keperawatan.
antara
dengan
Ada
tim keperawatan untuk terus meningkat
kewenangan
dan
tanggung jawab pada kepala ruangan,
asuhan
keperawatan 8.
Analisis multivariat variabel yang
pendokumentasian
keperawatan.
7.
9.
Bagi RSUD Pariaman
tinggi 5.
asuhan
keperawatan.
perawat
Dukungan
4. Motivasi
pendokumentasian
sehingga supervisi dapat
b. Peningkatan kualitas sumber daya manusia perawat di RSUD Pariaman dapat dilakukan melalui berbagai upaya
bermaknan
antara
keberlanjutan supervisi kepala ruang
antara lain :
1. Upaya pengembangan SDM perawat masuk
kedalam
rencana
strategis
rumah
sakit
sehingga
peningkatan SDM perawat
upaya
DAFTAR PUSTAKA Arikunto,Suharsimi.(2006), Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta, Rineka Cipta.
menjadi
(2010), Manajemen Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta.
2. Menyusun dan mengadakan paket
Arwani & Heru Supriyanto,(2006), Manajemen Bangsal Keperawatan, Jakarta, EGC
lebih baik.
pelatihan keperawatan
dokumentasi secara
proses
regular
dan
bertahap di lingkungan internal RS dengan bekerjasama dengan institusi pendidikan. 2. Saran Penelitian Berikutnya 1. Melaksanakan
penelitian
lanjutan
tentang faktor lain yang berhubungan dengan kualitas dokumentasi proses keperawatan baik dari aspek individu, kelompok atau organisasi 2. Melaksanakan tentang mutu asuhan
A. Pribadi, (2009), Analisis Pengaruh Pengetahuan, Motivasi Dan Persepsi Perawat Tentang Supervisi Kepala Ruang Terhadap Pendokumentasian Pelaksanaan asuhan Keperawatan Di RSUD Kelet Japara, Jawa Tengah. Tesis Ahkmad, Husain.(21 Februari 2011). Supervisi dalam keperawatan. Online. Hhpp://oechayanthe blog blogspot.com/2011/2 Budiarto, Eko. (2002), Biostatistik Untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat, Jakarta. EGC
keperawatan dengan kepuasa perawat dalam
rangka
meningkatan
asuhan
keperawatan 3. Melakukan
penelitian
mengenai
efektifitas model asuhan keperawatan terhadap kualitas dokumentasi proses keperawatan dan meneliti kebutuhan tenaga parawat berdasarkan beben kerja
Clinical Supervision a structured approach to base practice. (2008). National Council for the professional development of nursing and midwevery Ireland. http:/www.newm.ei/1299/85/3167984 576%5C Clinical%20 Supervision% Cole, G.A.(1996). Management Theort and Practise. Letts Educational Aldine. London
sehingga di peroleh rasio perawat dan pasien yang seimbang
Dalami, Ermawati (2011). Dokumentasi Keperawatan Dengan Kurikulum berbasis Kompetensi. Jakarta. Trans Info Media.
Dessley, Gray. (1997).Manajement Sumber Daya Manusia. Jilid 1.Jakarta Pt Prenhallindo . Dinarti,& Ratna Aryani. (2009). Dokumentasi keperawatan. Jakarta Trans InfoMedia Departemen Kesehatan RI. (2001). Instrumen Evaluasi Penerapan Sandat Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit. Direktorat Yanmedik & Keperawatan. Jakarta Eni
Radiani.(2009). Analisis Motivasi Perawat Dalam Pendokumentasian Asuhan Keperawatan Di Puskesmas Rawat Inap Kabupaten Cimahi Tahun 2009. Tesis
Etta Mamang, S & Sopiah (2010). Metodologi Penelitian ;Pendekatan Praktis Dalam Penelitian. Jakarta. Andi Offset.
Hastono, (2006). Basic Data Analysis for Health Research Training, FKM. UI Hubber, D (2000). Leadrship Nursing Care Management, Philadelphia: WB. Saunders Company. Hamzah. (2011). Teori Motivasi & Pengukuran, Edisi 8. Jakarta. Bumi Aksara. Hyrkas K, & Paunonen – Ilmonen M, (2001), The effects of clinical supervision on the guality of care : examining the result of team supervision, Journal of Advanved Nursing, 33(4):492-502 Ilyas. (2000). Perencanaan Sumber Daya Manusia Rumah Sakit; Ivancevich, J M & Robert, Konospaske.(2006). Perilaku Dan Manajemen Organisasi . Jakarta. Erlangga.
Emizar. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan, Kualitatif dan Kuantitaf. Jakarta. Raja Grafindo Persada.
Kozier (1997). Fundamental of Nursing Concepts,Process and Practice California: Eddison Wesley Publishing Company.
Gillies. (1994). Nursing Management : a System Approach, Philadelphia : W.B. Sounders Company
Kron.Thora. Gray,Anne (1987). The Management of Patient Care : Putting Leadership Skill Work, Sixth Edition : W.b. Saunders Company
(1996)Manajemen Keperawatan ; Suatu Pendakatan System. Terjamahan Philadelphia: W B Saundert
Kusnanto. (2004). Pengantar Profesi & Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta. EGC.
Ghozali, I.(2005). Aplikasi Analisis Multi Variat dengan Program SPSS. Edisi 3. Semarang. Undip. Hamid, A Y. (2007). Buku Ajar Riset Keperawatan.Konsep.etika,Instrument. Jakarta. EGC
Lusianah,(2008). Hubungan motivasi dan supervisi dengan kualitas dokumentasi proses keperawatan di instalasi rawat inap RS Marinir Cilandak Jakarta Selatan. FIK UI (tesis)
Hasibuan ,SP.(2005). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta, Bumi Aksara. . (2010). Organisasi & Motivasi. Jakarta. Bumi Aksara
Marquis, B & Huston. (1990). Ledership Roles and Management Function in Nursing. Philadelphia : Lippincott Company.
Mc Eachen & Keogh.. (2007). Nurse Management Demystified, A Self teaching Guide, New York : Mc Graw Hill Milne, D & James, I A. ( 2005). Clinical Supervision : Ten test of a model, Clinical Psychologi. Form 151 : 6 – 9. Murhayati, Tatik.(2008). Analisis Pengaruh Faktor – Faktor Instrinsik Motivasi Perawat Terhadap Pelaksanaan Pendokumentasian asuhan keperawatan Di RSJD. Dr. Amino Gonhohutomo Semarang . tesis Muhammad Saefulloh. (2009). Pengaruh Pelatihan Asuhan keperawatan dan Supervisi terhadap Motivasi dan Kinerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUD Indramayu. FIK UI. Tesis.
Profil Kesehatan RSUD Pariaman. (2010) Rikosangatkeren.blongspot.com/2012/06/uj i-persyaratan – analisis dan pengujian Riyanto, Agus. ( 2010). Modul , Basic Data Analysis For Health Research Training. Di sampaikan Pada Pelatihan Pengolahan Data dan Analisis Data Kesehatan , Di akper Setih Setio Muara Bungo, Jambi Robbins, Stephen, P .(2001) Perilaku Organisasi: Konsep Kontroversi, Aplikasi, Edisi Bahasa Indonesia. Jakarta.PT Prenlindo. Saljan,(2005). Instrumen Evaluasi Supervisi. Online 31 Desember 2011 Sabri, Luknis & Hastono.(2010). Statistik Kesehatan. Jakarta. Rajawali Pres
Notoatmodjo. (2002). Pengantar Pendidikan dan Ilmu Prilaku Kesehatan. Yogyakarta. Andi Offset.
Sayanto. (2009). Mengenal Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan di Rumah Sakit. Yogyakarta. Mitra Cendikia.
. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: rineka Cipta.
Setiadi. (2012). Konsep & Penulisan Dokumentasi Asuhan keperawatan,Teori dan Aplikasi. Yogyakarta. Graha Ilmu
Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktek Keperawatan Profesional. Jakarta : Medica Salemba. . (2011). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu keperawatan, Edisi 2. Selemba Medika. Page S. & Wosket V, (1995), Clinical Supervision for Nurse and Allied Health Profesionals : the 4S Model Routledge & New York, Available From : www. Northwestsolution.co.uk Potter dan Perry. (2005). Buku ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses & Praktik. Jakarta. EGC.
Siagian, P Sondang. (2004). Teori Motivasi dan Aplikasinya.Jakarta. Rineka Cipta Sitorus, Ratna (2011). Manajemen Keperawatan : Manajemen Keperawatan Diruang Rawat. Jakarta. Sagung Seto. Sopiyudin Dahlan. (2009). Langkah – langkah : Membuat Proposal Penelitian Bidang Kedokteran dan Kesehatan . Jakarta. Sagung Seto Suarli, S & Yahyah Bahtiar.(2010). Manajemen Keperawatan. Jakarta. Erlangga
Setiawan, Nugraha.(2007). Penentuan Ukuran Sampel Memakai Rumus Slovin dan Tabel Krejcie – Morgan : Telaah Konsep dan Aplikasinya. Unpad Supratman. (2008). Model – Model Supervisi Keperawatan Klinis. FIK.UMS Swansburg. RC ( 2000). Kepemimpinan dan Manajemen Keperwatan , untuk perawat Klinis. Jakarta. EGC Wahyudi, Ardi. (2011). Hubungan Supervisi dan Motivasi Kepala Ruangan Dengan Kepuasan Kerja Perawat Di RSUD Dr. Soedarso. Pontianak. FIK UI. Tesis. Tidak di publikasikan Woke MM, (1990), Nursing care delivery system : status and vision, Journal of nursing administration 20 (5): 34-40