1 2 PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PEMBANGUNAN MANUSIA ANTAR DAERAH DI INDONESIA TE SIS Oleh : SRIWIYANA TEGUH ANANTO Nomor BP PROGRAM PASCA:S.ARJANA UNIVERS...
l'~mb1togun.ao V.ko11mni dao Pembanguaan Maousia An tar Daerall Di Iadonesia Oleh : Sri wiyana Teguh A1111n10 (dibawuh bimbingeu Sofy-.irdi dan Nasri 13achtiar)
Kcbijakan otonorni dacrah memberikan kepaoa
pcmerimah
daerah
untuk
kewenangan yang lehih !nas kr.hijakan
rncrumuskan
dan
arah
r·~mhnngtman dacrahnya ma.~ing-masing. yang dapat dilihar dari dua si.5i yaitu pcmhangunan
ekonomi dan pembaagunan menusia,
I lasil pembangunan
ekonomi dapat dilih111 dari penumbuhan ekono111i dan pendapatan per !capita.
$Cdangkm hasil pcrnbangunan 11J1111usia dicemtinkan oleh besarnya .fhortfal/
dan nilai lndeks Pcmbangunan Manusia (!PM} yang dicapai. I'enclitian
ini
bertuiuan untuk
n1enganalis:s
faktnr-fok1or yang
mcmpenguruhi pcml>angunan ekonomi dan pcmbangwian rnanusia
.::erta
1Jpnlog1 dan arah pembangunan daerah di Indonesia, Dari
tiga faktor yang ditcliti,
pcngeluaran
pcmcrintah,
pendidikan
pcnduduk perernpuan, dan kcter:>c:diaan teuaga medis, faktor ketcrsedi
tenaga TC1Cdis sccara konsisten 1m.:.1niliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap
pembangunan
ekooomi
dan
pcmbangunan
manusia
sckaligus.
l'eningkiilan jumlah ten.aga mcdis akan meningkrulran pcndapatan per kapiia serta pcncapaian IPM suatu daerah,
Faktor pengeluaran pernerintah hanya
hcrpenganoh terhadap pcmbangunan ckonomi, sedangkan faktor pcndidikan
perempuan hanya berpcngaruh tcrhadap pcmbangunan manusia.
Ill
1-la~il analisis tipologi dan arah pcmbangunan daerah mernperiihstkan bahwa daerah-daerah yang kaya alum swnbcr days alam seperti Riau, Sumatera
Uta:11, Kalimantan Tcngah dan Kalimantan Timur, mcrupakan daerah yang maju dan unggul baik secara ekonomi maupun sumber daya manusia, serta
memilliki arah pembangunan yang seimbang antara pembangunan ekonomi dan pcmbangunan manusia. Sebaliknya dacrah-daerah seperti Nusa Tenggara
Timur, Kalirnantan Baral, Knlimantan Selatan dan Malulcu Utara, merupakan daerah yang relatif tertinggal dan perkembangan pembangunannya pun relarif berjelan lambat dibandingkan dacrah lainnya. Hasil analisis ini menunjukkan bahwa kebijakan oronomi daersh mcmberikan kcuntungan yang bestir hllgi
dacrah-daerah yang kaya akan sumber daya alam dalam proses percepatan oembangunan di daerahnya,
lV
PEMBANGUNAN EKONOMI DAN PEMBANGUNAN MANUSIA ANT AR DAERAH DI INDONESIA
Oleh :
SRIWIY ANA TEGUH ANANTO Nomor BP 06 206 090
Tes is Sebagai salah satu syarat
untuk rnemperoleh gelar Magister Sains pada Program Pascasarjana Universitas Andalas
PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS ANDALAS
2007
v
Judul penelitian
: Pembangunan Ekonomi dan Pembangunan Manusia •
Antar Daerah Di Indonesia
Nama Mabaslswa : Sriwiyana Tegub Ananto
:No. BP
: 06.206.090
Program Studi
: Perencanaao Pembangunan
Tesis ini telah diuji dan dipertahankan Akhir Magister Saias pada
dihadapan sidang Panitia Ujian
Program Paseasarjana
dan dinyatakan lulus pada tanggal
Universitas Andalas
31 Agustus 2007.
Menyetujui : Komisi. Pembimbing
<
Prof. Dr. Soft
di, SE, MA
Ketua
-
pr. Nnsri Bac.htiar. SE. MS Anggota
Prof~ r. Hazli Nnrdin, M.Se NIP.130 353 .234
Vl
Se" utig..g.uf'uiy.a, "e" udal't llu utitan. itu llda lie.mudalian
nieiig.et.jalian "eca"'a o ung.guA-6 un.g.g-ull ( p eie1t:j~an.) (Jang laln. { 111 ()ar'anal l(M1"lm, &a:rtJI '/'Ylllt:tl f:f.tMtg.rab: i/4}
J(upersembuhkan
Btuu Mereko. Yang Kukasihi Yang Memb eri Arl!i Dalam Hidup :
Orang Tua Mertua Yur ida, Istri Tercinta Puja, Bil aw a, Yahya, Anak-anak Harapanku Kakak-kakak dan Kedua Adi kku
Dcngan
ini
judu\ "Pembanguaan Di Indonesia"
saya
menyatakan
Ekonomi
bahwa tesis yang saya tulis dengan
uan Pembllagonsn
Maousia An(ar l>aerah
adalah hasil kerja/karya say~ sendiri dan bukan mcrupakan
jiplakan dari hasil kerja/karya orang lain. kecuali kutipan yang sumbernya dicantumkun. Jiku dikemudian
hari pcmyataan ini tidak bcnar. maka status
kelulusan dan gclar yang saya peroleh meojadi batal deJ1~1 sendirinya.
Pa 1 Aeimus 2007 ~!;membuai myataan
Sriwiyana
RIWA Y AT HIDt:P
Penuli s dilahirkan psda rane,e,iil 18 Februari I %9 di Ngawen Kahn
raten
Blora sebagai anak ke enam dari delapan bersaudara. Ayahanda bernama Sapd
Siswodihardjo
dan Ibunda
Susi Munrrarun. Penulis menamatkan
pcnd.dikan pada Sckolah Dasar (SD) Ncgcri No. I Ngawen tahun 1981 dan
Sekolah Menengeh Pertama (SMP) Negeri Ngawen tahun 1984. perdidikan
Selepas
SL TP tersebut, pcnulis merantau ke Bengkulu dan rneneruskan
pendidikan di Sckolalt Mencngah Atas (SMA) Muhammadiyah
I Bengkulu
hingga tamat lahun 1987. Melahn jalur Penelusuran Minat Dan Kemampuan (PMDK),
penuh.~ berkesempaian
nnmk
kuliah di Fakult~s Pertarnan
Un: versitas Bengkulu dan memperoleh gelar kcsarjanaan pad a tahun 1993. Selarna kuliah penuhs mendapatkan beasiswa dari Y ayasan Super Semar. Pada pertengahan tahun 1994, pcnulis diangkat scbagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada Badan Pusat Statisuk (BPS) Kabupaten Bengkulu Utara
sebelum akhirnya dirnurasi ke BPS Propinsi Bcngkulu sejak tahun 1998 hingga sekarang. Dengun kernurahan Allah, pada tahun 2006 penulis mcmperoleh beasiswa dari Bappenas untuk lanj utkan studi kc progran Pasca Sarjana Lniversitas Andalas pada Program Studi Pcrencanaan Pembangunan. Mulai tanggal 4 November
1995, pcnulis mcngarungi
bahtera rumah
tangga bersama istrt tercinta Yurida, dan tclah dikaruniai tiga orang putra putri
masing-masing
Aisyah Puja Maghfira,
Masykur Nurhamdi,
Bilawa Dwiprayoga,
dnn Yahya
KATA PENG/\NTAR
Puji syukur kc hadhirat Tuhi111 Yang Maha Kuasa. bahwa alas Iimpahan rahmat yang diberikan-Nya,
penulisan
Ekonomi dan Pembangunan
Manusia Antar Daerah di Indonesia" bcrhasil
terselesaikan.
Melalui
tesis
tesis yang bcrjudul "Pernbangunan
ini diharapkan
dapat mcnyumbang
scdikit
pi::i niJ.. i ran atas otonomi daerah yang saat 1 ni tengab dilaksanakan,
Dougan pcnuh kesadaran, pcnulis mcngakm bahwa keberhasilan penulisan tcsis ini merupakan buah dari dorongan, bamuan. dan rnasukan dari berbagai
pihak. Oleh karcna itu, pada kcscrnpatan ini penulis ingin menyampaikan rasa pcnghargaan dan terima kasih yang tulus kcpada scgcsap p1halc y.~ne tel:;h memberi dorongan, bantuan, dan rnasukan hingga tesis selcsai diselesaikan. Pertama-tamu
penulis mengucapkan
rusa terima kasih kepadu sel uruh
rakyat Indonesia, yang mclalui pajak yang mcreka bayar, akhirnya pcmerintah rm:lalui Bappcnas dapal rncmprogramkan bca siswa pasc21 sarjana yan~ dapat
penulis manfoatkan untuk menempuh studi ini, Terkait dengan itu, penuhs juga mengucapkan tcrimakasih kepada Kepala Bappenas dan Kepala Pusat Pembinaan, Pendidikan dan Latihan Perencanaan (Pusbirdiklatren) Bapocnas yang telah berkcnan memberi kesempaian dan mem hiayai pendidikan pases sarjana yang penulis tempuh di Universitas Andalas ini.
Hal yang sama juga penulis sampaikan kepada Bapak Dr. Rusman lleriawan,
SE, MS, APU (Kepala Badan Pusat Statistik), Bapak Bambang
Sabarudin,
M.Sc (Kepala Pusat Pendidikan
dan l..atihan (Pusdiklat)
81'~).
x
Bapak Abdul Manaf, MA
(Kepala BPS Pmpinsi 1-k-nekuln), clan Bapak
Firdaus, SE (Kcoala Bidang Staustik Distribusi HPS Propinsi Beogkulu) selaku pimpinan tcmpat pcnulis bckerja, yang telah memberikan izin dan kesempacan untuk mclanjutkan pendidikan. Selesainya tesis pcmbimhing
i111
tidak tcrlepas dari bimbiogan dan masukan dari dosen
maupun pcnguji.
Oleh karena itu, penulis mcngucapkan
terimakasih yang n.lus kepada Bapak Prof. Dr. Sofyanli, SE. MA dan Bapal.< Dr. Nasri Bahtiar, SE. MS selaku pembimbing atas kesabaran beliau dalam
mengomcntari, mcngoreksi dan mernperkaya tulisan ini, demikian juga k.epada Llapak Prof Dr. Firwan Tao, SE. M.Ec.DEAJog. l!apak Dr, Werry Dana Taifur, SE, MA, Bapak Prof. Dr. Elfindri, SE. MA Bapak Dr. Hefrizal Handra, M.Soc.Sc serta lbu Laksmi Dewi, SE. M.Si. atas saran dan rnasukannya baik kcuka tesis ini diserninarkan rnaopun dipertahankan dalam ujian. Penulis juga rnengucapkaa terinia kasili kepada sduruh doscn pengajar di Program Siudi
PPn ll nand, atas transfer ilmu yang bcliau-bcliau bcrikan selama penulis kuliah di tempat tcrscbut.
Kepada Bapak Ferry Adrianus, St::. M.:Si, yang telah
banyak mcmbantu sejak penerimaan mahasiswa, pcnempatan asrama, hiugga proses akademik lainnya, penulis juga mengucapkan banyak terirna kasih. Tesis ini tidak akan selesai tanpa adanya input data. Olch karcnanya,
pcnulis sangar bcrrcrimakasih kepada sahabat-sahabat di DPS scpcrti Mbak Ekasari,
Tri
Haryanto.
clan Sumarah
yang banyak mernbantu
dalam
menginmkan bcrbagai data yang penulis buruhkan, Tak lupa, penulis juga
rnengucapkan terirna kasih kepada sahabat-sahabar di tcmpat kuliah, sepcrti
Xl
Masyhuri, Mavlan. Ek1. Hcndra . Khairunnas .. Mitropi. Menfobri, Edwin. ' . Dicky . Helyan, Vivi, Desi. Tiwi. Dwi. Vern. Lisa, Era.. Tan. Yuri. yang bersama rnereka penulis dapat berdiskusi rncngenai berbagai hal. Akhimya penulis juga i:1gin mengncapkan terima kasih kcpada keluarga, terutama istn tercinta Yurida dan anak-anak Puja, ~ilawa, Jan Yahya, yang <.k11g<:1u tulus ikhles mcndukung sepenuhnya keinginan pcnulis mclanjutkan
studi, Juga kepada kakak-kakak yang selalu mendorong dan rnembcri inspirasi untuk mcnempuh pendidikan yang h..-bih liuggi .. serta kepada Ayahanda Sejadi yang tclah mcnanamkan pentingnya arti pcndsdikan dalam kehidopan. Dcmikianlah,
penulis selalu rnenyadari bahwa ada ketidakscmpurnaan
dalam hasil karya manusia,
Penulis tetah bclajar banyak untuk mencnma
kritik. Oleh karena itu .. scgala tanggapan .. komcntar. maupun kriuk senan.iasa pcnuhs terima demi perbaikan isi resis ini. Apabila tcrdapat kebenaran dalarn
tulisan ini, sesungguhnya rtu adalah ndho dan tuntunen Allah sernata.. sodangkan udanya kekurangan dan kesalahan dalam tutisan ini sdalah tanggung
jawab penulis, Semoga karya sedcrhana ini dapai bermanfaat bagi kita semua.
Oambar 4.10. Rasio Dokier per 100.000 Penduduk Antar Propinsi Di Indonesia Tahun 2005
84
xviii
Halaman
Gambar 4. J l. Persentase
Pcnduduk
Berumur 15 tahun Ke Abs
Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2005 Cambar4.12
Persentase Penduduk )'ang Bepeadidikan SLT.A Ke
Atas MenU11..1t Jerus Kelamin T ahun 2005 Garnbar S.l.
125
Kuadran Silang Pertumbuhan fJ..onnmi dan Shortfall
1-PM Antar Propinsi di mdoeesia Tal1U11 2005 Oan1har 5.3.
89
Kuadran Silang Pcndaparan Per Kapita dan IPM Anter Propinsi di Indonesia Tahun 2005
Garnbar 5.2.
8.5
129
Perbandingen Persenrase Pengcluaram Pemerintah (G), Pendidikan Pe11du~uk Pcrempuan (W .educ). clan Jumlah Tenaga Mcdis (Med) Amara Dacrah Maju dzn Unggul Dengan Dserah KUJang Berk.,mbaris
139
I>AFTAR LAMPIRAN
1 falaman
Lampiran l.
Output Rcgresi Pcngujian )ilackinon. While dan
Davidson (M\VD) Pada Model Pembangunan Ekonorni Lampi ran 2.
Oulput
155
Regrcsi Pada Model Pcmbangunan
Ekonomi
Lampiran 3.
Output
156 Regresi
Multikolinearitas
Auxiliary Untuk
Penguiian
(Mctode Detcksi Klien) Pada
Model Pembangunan Ekonorni I.ampiran 4.
Output Deng an
158
Regresi Pcogujian Heterokedatisrtas Metodc
\\t'bitc
Pada
Model
l'cmbangunan Fkonoml
Lampiran 5.
Output
161
Regresi Pada Pengnjian Mackinon,
While dan Davidson (MWD} Peda Model
Pembangunan Manusia Lampiran 6.
Output
Rcgresi
Pada
163
Model Pernbangunan
Manusia t.ampiran 7.
Output
164 Rcgrc..~
Psda Model Pembangunan
Manusia Setelah Revisi (N=28) Lampi ran 8.
I Mi
Output Rcgresi Auxiliaty Untuk Pengujian Multikohrearitas (Metodc Dcteksi Klien) Pada
Model Pernbangunao Manusia Lampiran 9.
Output Dengan
Regrcsi
Pengujian
Metode
Pcmbaogunan Manusia
While
167 Hcrcrokedatisitas Pada
Model
170
)()(
Hal am an
Lnmpiran l0.
Data Variaeel Pcnelitian
Larnpiran 11.
Produk Domestik Regiooal 13nrto (l'URil) Alas
172
Dasar Harga Konstan Tatum 2000 dan Rata-Rata Pertumhuhan
PORR
l\.{enurut
Propinsi
Tahun
2002 2(1()5 l.ampiran 12.
ln
173
Manusia (lPMJ dan
Shortfall IPM Menurut Propinsi di Indonesia Tahun 2002 dan 2005
174
I. PENDAHUT,IJAN
I. I. La tar Betakan g Mulai tahuu 2001. Indonesia memasuki babak baru dalam tatanan sistem perncriniahan.
Perneriruah Onie Baru yang dibangun berdasarkan
struktur kckuasaan politik yang terpusar y~ng did11kung olch mcnguatuya
peran rniliter, akhirnya runwh dalarn reformasi yang. menghendaki penguacan peran dacrah clan demokra.si. Benlasarkan Unclang-l'ndar.g Nomor 22/1 '199 (yang l..emudian dire•isi menjadi Undang-Undana Nornor 32/2004) rentang Pcmerintah Daerah dan Undar.g-Undang Nornor
25/l999 {yang kemudian dire"JSI mcnjadi lfndang-l Indang Nomor :B/2004) tetuang Pcrimbangan Keuangan antara Pusar clan ll.1~rah. sistem pemcrintaban menjadi descntratisasi dengan member. pcran yang
tebih luas kepada daerah. Undang-Undang Nomor 3212004, pemcrimeh dacrah mcmpunyai kcwenangsn yang sanger luas.
I lampir seluruh kcwenangan di bid;uag
pernerintahan rnenjadi tangguag jawah pemerintah daerah. Pemeriurah pusat hanya memiliki k.cwenangan dalam lirua tugas pokok. yaitu politik luar negeri. pcrtahanan keamanan, peraditan, rnoneter, dan agarna, serta ditambah beberapa fungsi khusus sepcrti pcrcncanaan ekonorni makrn, sistcm administrasi
negara, pengembangan sumbcr daya rnanusia,
pengcmbangan tchnologi, sistem transfer fiskal, dan ukuran standar nasional, Dalam ha] pemhiayaan, format yang berlaku dalam 1 ln
2
Undang Nomor 3 3/2004 memungkinkan daerah-daerah
yang kaya akan
sum her daya a lam. seperti Nanggroe Aceh Darussalam, Riau, Kahmantan
Timur, Papua, untuk memperoleh bagi hasil yang lebih besar alas pendapatan sumber daya alam scperti minyak, gas dan husil hutan yang dieksploitasi dan daerahnya. Kuncoro (2004) mcnyataken bahwa kcbijakan otouomi
daerah
dimaksudkan untuk mernpercepat proses pembangunan
daerah, clcngan
prinsip yar.g nyata, bertanggung jawab dan dinamis,
Nyata bcrarti
oronomi daerah sesuai situasi can kondisi obyektif daerah, bertanggung jawab
rnengandung arri bahwa otonomi disclaraskan atsu diupayakan
urtuk mernperlancar pembangunan di sel uruh pelosok tanah air. dan dinamis bcrati pelaksanaan otonomi selalu menjadi sarana dan dorongan untuk lebih bark dan maju.
Berlakunya
otonomi daerah membuka
peluang yang besar kcpada daerah untuk mengalokasi dan mencntukan sendiri
prioritas
pcmbangunan
scsuai dcngan visi dan misi yang
diinginkan berdasarkan pada potcnsi
sumber daya yang dimilii(i dan
masalah yang dihadapi. l'ola seperti ini rnembawa konsekuensi hetcrogenitas dalarn strateg]
pcmbanguuan,
Kuncoro (2004) mengilustrasikan
pembangunan di daerah.
beberapa strategi
Kabnpaten Nabire - rnisalnya - dengan visi
".Menuiu Nature 20/() yang masyarakatnya kenyang, sehat. Jan pimar", mernllih
strar1:gi
pcmbangunan
-
yang
dalam
litcratur
ekonorm
pembengunan - dikenal ~e.hap:ai basic needs strategy ; pembangunan
3
yang berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan pokok.
Kabupaten
Kutai l rrnur · sebuah kahupaten y-.mg kaya akan surnber daya alarn khnsusnya
barubara •
menetapkan
~'tl'ategi pernbangunun
pengembangan sumber daya alam ynng dapat dipcrbaharui
peda (untuk
mengumngi keteTgnntungiut terhadap batubara) ck:ng.1111 menjadikan Kutai Timur scbagai pusar agriblsnis Jan agroindusm. Contoh Jain adalah
Jawa Timur. bcrlandaskan
l'ropin.si ini menc:wpkan ~rcgi pcmbllngu1111n yilllg pada peruerataan kesempaum
ekonomi, dan pcningkaten pelayanan
pcndidikan,
kcsehatan,
pemulihan
StrategJ ini didasari
kenyataan bahwa Propinsi Jawa Timur merniliki rnasalah serius dalam bidang pcndidikan
den kesehatan,
lndikatornya
lcrlihat pada ruigka
harapan hidup, angka melek l11auf dan rara-raia lama sokolah di propinsi Jawu Timur pade tahun 20<)2 tercatat lcbih rendah diba.ndingkan dcng.a1: angka nasional.
l\ngka harapan hidup nasional 66,2 tahun, di Jawa
Timur 66,0 tahun ; angka melek huruf nasional !i9.5 %, di Jawa Timur 83 .2 % ; rata-raa lama sekolah oasinnal ?, I tahun, di Jawa Timur 6.5 tahun (UPS-Bappenas-UNDP,
2004). Ilustrasi
di atas menunjukkan
bahwa scti~p daerah selalu beresaba untuk merumusken kebija~an pembangunan yang paling baik bagi kemajuan dacrahnya, sesu1Ji deugan sumber daya y-
diinginkan, Ilasil-hasil pembangunan dapat dinilai melalui sejumlab indikator,
Paradigrna baru pcmbangunan menyatakan bahwa pernbangunan bukan
4
hsnyll ncrdimen~i ck.onomi. tetapi multidimensi.
Karena itu indik.ator
yang drkC'mbangkan bukan hanya indikalor d:onomi scpcrti pertumbuhan ekonomi dan ptlapatan pC'r kapita, terspi .i uga. indikator sosial seperti Indeks Pcmbangunan Manesia (ll'M), Dengan dcmikian pembangunan harus
rncrupakan
smergi
antara
pembangunan
ekonomi
dengan
pcmbangunan manusra Berlakunya
otouonu
daerah.
merupcrcepar \aju pcmbangunan,
diharapkan
dapar
mendorong
dan
baik dan sisi pembangunan ekonomi
maupun pembangunan manusia, Remi (2004) mensinyalir :-iahv.a pcmbangunan
yang
dilaksanakan
mernbcrikan
hasil yang
berbeda
terhadap pencapaian pembangunan ckonomi dan pcmbangunan manusia.
Suani propmsi yanr, mcngalami kcmajuau ekonomi yang rclatil' unggr, yang dicerminkan memiliki
oleh besarnya pendapatun
kcmajuan
pembengunan
per kapita, tidak selelu
rnanusra yang lebih unggi pula.
Sebagai ilustrasi, pada tahun 2002 Propinsi Papua yang dalam hal bcsarnya pcndapatan per kapita menempati peringkat keempat diantara scluruh
propinsi
di Indonesia.
ternyata dalam pencapaian IJ'M
menempaii peringkat ke-28. Sebahknya Sulawesi Utara, pendapatan per kapitanya mcnempari penngkat kc-I 6.
tetapi pencapaian IPM·nya
menempati peringkat kedua,
Kuncoro (2004) mengatakan bahwa uniuk mciakukan perencanaan pembangunan di daerah. perlu dikctahui indikatcr fundamental ekonomi daerah, .~alah satunya adalah dengan menganalisis
poza dan struktur
pertumbuhan ckonomi sorta perkembangan sumber daya rnanusia. yang disebut analisis tipologi,
Ranis dan Stewart {2005) telah menggunakan
model
meng.analisis
tescbut
untuk
pembangunan
ekonorni
dan
pembangunan manusia antar negara, yang disebut model dynamic lmks. Analisis in: sangat bcrguna untuk mcmetakan 1111l.li pembanguuan, apakah cendcrung
kcpada
pembaugunan
ekonomi,
rnengarah
pembangunan manusia, ataukah scimbang antara keduanya.
kepada
Dalam
kanan milah, menarik uutuk dikaji bagairnanakah dynamic links antara
pcmbangunan ekonomi dan pemhaneim11n mnnusia ant~r dacrah di Indonesia.
11trclas.ukan
pernetaan
scperti
ini,
diharapkan
dapai
herrnanfaat sebagai evaluasi atas peln.l:snr.aan otonomi daerah yang 1dah bertengsung selurna ini. sckaligus dapat digunakan sebagai referensi dalam pcrcncanaan pembangunan yang lehih lcbih seimbang.
l3c:rbag.ll1 ~ludi mo::nunjukkan
bahwa pembangunan ekonorni dan
pernbangunan mauusia Mling berkailan satu sama fain. l'cmbangunan ekonomi akan maju semakin cepat apabila didukung oleh modal rnanusia
yan~ berkualitas, dan sebaliknya
untuk mcmbangun rnanusia yang.
bcrkuatitas diperlukan somber daya yang diperoleh dari pembangunan ckonorni,
Adanya hubungan timbal balik seperti ini misalnya terlihat
dari basil sludi Runis, Stewart, Jan Ramirez (2000), Ranis clan Stewart (2005) aiaupun Brata {2004).
bahwa uegara-ncgara
yang
Peugalarnan empiris juga membuktikan
sejak awal tclah mclctakkan pondasi
pembangunan poda pengembangan modal manusia seperti Korea Selatan,
6
Taiwan.
Hongkong,
Singapura,
dan kemodian
ruengalami kemajuan ekonomi yang pcsat
Malaysia.
ternyata
(Elfindn. 2001).
Bahkan
kctika krisis ekonomi melanda kawasan A~-ia Timur dan Tenggara pada tahun 1997-1998 negara-negara tersebut mampu puhh lebih cepat (Remi. 2004).
Dcmikian JU!fd negara-negara }'anz merniliki kemajuan ekonomi
cukup tinggi
Australia,
sepr.rt1
Kanada,
Amerika Serikat. lnggris.
Perancis, ternynta ,JtigA memiliki pcriugk,« ulu.\ dalam hal pembangunan manusia sebagaimana tereermin dalam H11m11n Devclopmennt
2005
Report
(l.INDr. 2006). Hasil pcuelitian MHriana (2005) dan Sitepu &
A~a~d (2005) turut 11it:mperku111 argu~n bahwa kebijaknn ekonorn:
berpengaruh terhadnp pcmbangunanmanusia l'enycleng1i.araan pernbangunan daerah rnemerhikan modal atau biaya.
Salah satu instrumen J'l(':ntinr, unruk mernbiayai pembangunan
daerah adalah melalui anggaran pcmerintah daerah
Mankiw (2003 i
mt:nyat$an bahwa pengclusran pemerintah rnoruplll:.11I1 instrurncn yang
dapat digunakan untuk mcndorong produksi liar.mg dan jasa, yang pada gilirannya Pengcluaran
ak.1111
menyebabkan
tcrj!ldinya
pcrtumbuhan
ekonorni.
pcmerintah jugs dapat digunaklln unluk mcnstimulast
penycdiaan lapangan kerja, y-,mg pada gilirannya akan mengurangi tingkat pengangguran, meningkatkan daya beli, dan dapa( mendorong pcrturnbuhan ekonomi. dapat meningkatkan manusia.
Terjadinya pcrrumbuhan ekonorni diharapkan
sumber-sumber
pembiayaan bagi pcmbangunan
BPS-Bappenas-UNDP pemerintah peoting
(2004) mengcmukakan bahwa pengeluaran
yang dialokasikan untuk pembangunan
dalern
men
pemhan&'Uru!D
rnanusia berperan
ckonorni.
Pengeiuaran
pemerintah untuk program keschaian sepcrti imunisasi, pernberantasan penyakit menular, penyediaan sanitasi, pcrawatan ibu bami) dan anak balita, pcnycdiaan indi vidu
icnaga medis, bukan hanya mcnjadikan individu-
lebih sehat, tetapi
pmJukulilll:;
berdampak
pula terbadap peningkatan
yang pada Rilirannya alcan meningkarkan penii!!pMan
nasional, Dernikian juga pengeluaran pemerintah di bidang pendidikan.
Pendidikan yang baik akan membanru untulc meningkarkan kcrrampilan dan meningkatkao kcsudaran terhadap keschatan, lndividu yang teramJ)il
dan schat akan mampu didayngum1kun u111uk mcnlngkaikan pnxluktifitas dan pendapatan nueional, BPS-flappencei·UNlJI' (2004) secara eksplish bahkan mcnyatakan
penliJ11~11ya pendidikan k.aum perempuan, karena
pendidikan percrnpuun bcrpcngaruh langsung tcrhadap kesehatan ibu dan anak.
Selain itu Ranis. Stewart. clan Ramirez (/N)O) mengemukakan
bahwa
pendidikan perempuan
rumahtangga. rasional
berpengaruh terhadap pola konsumsi
P~rempuan yang berpendidikan lebih tinggi akan lebih
pcnting yang mcrnpengaruhi pembangunan, bukan hanya
g
untuk pembangunan ckonomi tetap1 juga pcmbangunen manusia . Karena itulah, selain rnelakukan analisis dynamic /i,.A.t aruara pembaugunan ckonomi dan pembangunan manusia antar daerah di Indonesia, penulis juga melakukan analisis faktor-faktor yang rnempengaruht kedua bentuk
pembangunan tcrscbui. Analisis iersebut penulis lakukan mclalui scbuah pcnelitian yang hcrjudul
~ Pemhangunan
Manusia dan Pernbangunan
Ekonomi Antill' Dacrah di Indonesia".
1.2.
Rumusan Masalah Sebagaimana ielsh disebutkan datam sub bab scbelurmya. kebijakan otonomi
daerah tclsh
mcmhcrikan
kewenangan
pcrnerimah dncu•h untuk melaksanakan Untuk meluksanakan
yan!l besar kcp~cfa
pembangenan di daerahnya.
pernbangunan, pemerintah daerab mcnggunakau
instrumen fiskul yang ditetupl..ao mclalui A.P13l) (An;:g~n•u Pendapatan dan Bclanja Daerah), ll~mya APl31) berbeda-beda scti
musing.
merupakan kcwenangan pemerimah dacrah masing-
Hasil kebiiakan pcmbaogunan ter.ieOut seianjutnya dapat dinilai
dari dua sisi, yalcni dari pembangunan ekonorni dan pembanguuan rnanusia. pendapatan
llasil pcmbangunan ekonomi dicerrninkan oleh indikalor per
kapita
sedangkan
hasil
pembangunan
manusia
dipcrlihatkan oich indikator Jndcks Pembangunan Manusia (JPM). Namun demikian antnra pcmbangunaa
ckonomi dan pembangunan
manusia di beberapa daerah belum selalu sejala.n. Ada daerah yaag
9
pcmbangunan
ekonominy»
berlangsung
cepat
tetapi
pembangunan
manusrnnya rertinggal. dan sebaliknya ada daerah yHJ1g pernbangunan ekonorninya larnbat tctapi pembangunan
Kedua si.::1i im harus dilihal
manusianya meningkal ccpat.
secara bersama-sems
scllingga
dipetakan posi'i pembangunan soatu daerah. 13crhagai studi menyarakan
pemhangunan
ruanusia
dapat
bahwa pembangunan
clipengaruhi
uleh
ekonomi dan
beberapa
foktor.
d1ari1aranya udalah pengeluaran pcmerir.tah dan kualuas .~umher daya manusia yans dirmliki oleh dacrah tersebur,
k~b1.1akar. datam memcnuhi kornirmcn untuk membangun
l:.li~iensinya
akun rernhat upakah pengcluaran pemcrinrah
tersebut mampu mcndorong terjadinya kemajuan dalam pembangunan ekonorni
dan
pcrnbangunan
manusia.
Kcmajuan tcrsebut juga
dipengaruhi oleh kesiapan sumber daya manusia yang dimi liki, yaug dapar tliJihal dari tingkat pendidikan
clan kesehatan
penduduknya.
Semakin ti nggi tingkat pcndidikan clan scrn akin tinggi derajat keschatan
penduduk, diharapkan scmakin mempercepat proses pernbangunan. Da!am hal mi Fli'S-D«pp;;na~-UNDP (2Q04J rnenyatakan pcntingnya peudidikan kaum perempuan dalam proses pembaugunan, Syahrir (l 9&o) rnengemukakan
pentingnya
meningkatkan kesehatan pcnduduk.
ketersediaan
Sedangkan rnedis untuk
10
Berdasarkan uraian tersebut di alas serta latar belakang yang melandasinya,
penelitian ini disusun untuk menganalisis
pcrmasalahan
yang dinyaiakan dalam bcntuk pertanyaan penelitian sebagai berikut :
a.
Bagaimana pengaruh faktor pengeluaran pemeriruah, pendidikan penduduk perempoan, dan ketersediaan renaga medi s terhadap
pembangunan ckonomi dan pembangunan rnanusia di Indonesia ? b.
Ragaimana npologi dan arah pembangunan daerah di Indonesia dalam P'!mhangunan ekonomi dan pembangunan manosia '!
1.3. Tuj uan Pcnelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab pertanyaan penelitian sebagaimana dirurnuskan di atas. Lebih spesilik, penelitian ini bertuiuan untuk : a.
Menganalisis
pcngaruh
faktor
pengeluaran
pemerintah,
pendidikan penduduk pcrempuan, dau ketersediaan tenaga rnedis
terhadap pembangunan ekonomi dan pcmbangunan manusia di
Indonesia h,
Menganalisis tipologi dan arah pcmbangull3JI daerah
di
Indonesia dalam pembangunan ekonomi dan pembangunan manusia.
11
t.4. Hipctesis Dalarn menganalisis faktor-Iaktor yang mempengaruhi pernbangnnan ekonomi dan pembangunan manusia, oeneliuan
ini didasarkan
atas
hiporcsis : diduga variabel pengcluaran pemerint.ah, pcndidikan penduduk pcrcmpuan,
dan
ketersediaan
teoaga medis, berpcngaruh
terhadap
pembangunan ekonomi dar. pembangunan manusia.
1.5. Mirnfaat Peneiitian l lastl dari pencliuan mi diharapkan dapat dirnanfaatkan scbagai :
a. Referensi dalam
rnenyusun
percncanaan pemhangunan dacrah dan
pengcmhangan penelirian lehih lanjut.
b. Masukan bagi perencanaan dan pengalokasian anggaran pemcrintah daersh ,;:hingga lebih mampu mcmacu pcmbangunan daerah,
1.6. Ruang Lingkup Peaennan Mengingat bahwa aspek pembangunan manusia dan pembangunan ckonomi sangat luas, rnaka ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada :
a.
l-aktor-luktor pcngeluaran
yang dianalisis terbaias rm
dan ketersediaan tenaga medis.
b.
Aspek pembangunau ekonomi adalah Produk Domestik Regional Brute {PDRil) clan PDRB per kapita. scdangkan aspek pembangunan rnanusia adalah Indcks Pembangunan Manusia (!PM)
c. Rcferensi yang digunakan adalah tahun 2005.
12
II. TINJAU ..\N PUST AKA
2.1. Makna Pcmbaogumm Pembangunan dcngan
mulai dikenal pasca akhir Pcrang Duma II, seiring
kcbcrhasilan
Marshall
kembafi perekonomian
negara-negara
terpuruk pcrekonorniannya yung
ham
111~rdck11
rnengejar ketertinggalan
l'la.11 dalam
perang,
mcmulihkan
Eropa Ha.rat dan Jcpang yang
akibat pcrang.
seusai
mcmbantu
Selain itu, berbagai negara
terdorong
sernangamya
untuk
dari negara-negara yang telah tama merdeka.
Karena itulah, dibutuhkan suatu proses yang discbut pernbangunan (Kuncoro, 2003 ). Pendangan tradisional yang berkcmbang pada awal-awal teori ekonomi pcmbangunan dirumuskan, memberi makna pembangunan sebagai pertumbuhan
ekonomi.
lrawan
don Suparmoko
(l 983)
menyatakan pembangunan ckonomi scbagai pcningkatan stander hidup penduduk negara yang bcrsangkutan yang biasa diukur dengan pcndapatan
riil
per
kapita
mcn<.lcliriisikannya scbagai
Dcmikian
juga
kcm1ikan pendapaian
Jhingan
(2004)
nasional
dan
pendapatan per kapita riil dalam suatu jangka waktu yang paniang dan adanya pcrbaikan terhadap kesejahtcraan materiil secara terus menerus. Sedangkan Kuznets !!i)Jl!ITI Todaro (2004) menyatakan pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan dalam jangka panjang kemampuan suani
13
negara umuk mcningkatkan scdiaan berbagai macam bsrang ekonorni
hae;i
pendnduknya. Ketiga
pertumbehan
definisi
ekonomi ditandai
Domcstik Bruto (POB I
rcrsebut
olch
lllCllllll)llkkan
hahwa
kenaikan Produk
tcrjadinya
PDB a.dalah pendapatan low! atau pengeluaran
toull atas output barang dan jasa suatu negara (Mankiw. 20()3) Apabila PDD dibagi dengan jumlah peududuk, diperoleh angka pendapatau per
kapira.
Konsep ini dilandasi olef pemikira» bahwa yang mcmbcdakan antara ncgara muj u dcngan ncgara tcrbclakaog ad.alah dari pendapatan rakyatnya.
Karrna imlah. pembangunan diarahkan untuk mcningkatknn
pcnd4pnt4n. akan dapat tcrpecahkau melalui •·uampak mercmbes kc bawah" (trh·kle down e.ffe<:f) (Kuncoro, 2003). Namun dalam perjalanan sclaniutnya. terlihat bahwa trickle down effect rernyata tidak seperti yang diharankan.
Sejak awal dekade 1970-
an, dcrajat daya hasil (1!,{fecliveness) pcrtumhuhan Pnn dipcrtanyakan ketika terlibat terja.dinya ketidakadilan secara meluas serta berkurangnya kemajuan dalam indikator sosial. Syahrir (1986} dcngan mcngutip World
Development Report tahun 19Sl ya11g diterbitkan oleh World B11nk. menyehutkan bahwa meskipun pada dasawarsa 1960-1970 negara-ucgaru sedang berkembang
berhasil rncncapai
penumbuhan
ekonomi
yang
mcngcsankan yang mencapai 5.9 % per tahun, namun masalah-masalah
14
fundamenud yang mcnyangkut pengangguran, kemiskiuan di pedesaan,
distribusi pcndapatan, dan ketidakseimbangan struktural tctap tidak teratasi, bahkan ccndcrung mem buruk. Karena uulah, makna pembanguuan
kemudian didefinisi ulang.
Pemhangunan bukan hanya menunjukkan adanya peningkaian produksi barang dan rasa. tetapi berdimensi lcbih luas dari sekedar pertumbuhan
ckonomi.
Pertumbuhan
ekonomi
mem<mg merupakan syarat yang
dip~rlukari (111•/'P.Ul)ry) tctnp1 tidak mencukupi (su.ffident) bagi proses ekonorni (Esmara ~
Kuncoro. 2003 ). Pertumbuban ekonomi hnnya
rnencatut pcnmgkatan
produksi
barang dan jasa
sccara
nas'onal.
scdangkan pcrnbangunan berdiuiensi kbih Iuas dari itu. Pernbangunan seharusaya ihpaharni si::b~ai proses multidimeosi yang rnelibatkan perubahan-perubahan dalam strukrur, sikap dan faktor kelembagaan, juge percepatan pcrtumbuhan
ekonomi,
pengurangan
kctidekadilnn,
dan
penghapusan kemiskinan absolut (Todaro. l 99S). Lebih lanjut, Todaro ( 1995) mcnycbutkan
bahwa pcmbungunan
harus merniliki tiga kornponen dasar atau inti, yaitu life sustenance, self
esteem, dan freedom
Life sustenance atau kebutuhan pangan yang
bcrkclanjutan adalah kemampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar yang
mcliputi •nakanan, tcmput tinggal,
kesehatan
dan perlindungan
keamanan. Self esteem atau harga diri, diartikan sebagai prasvarat untuk
mcnjuli rnanusia, yakni suatu perasaan akan nilai dan martabat serta hormat terhadap diri pribadi.
Sedangkan freedom atau kcmcrdckaan
15
mcrupakan
kcmampuan
unruk dapat mcmilih.
Pcmbangunan
akan
mcmngkatkan kesejahteraan ekonomi, dan kesejahteraan ckonomi akan lebih memampukan
rnanusia untuk lebih mengendalikan
surnbcrdeya,
rnemilih peluang-pclueng yang bcsar, mcmiliki harang dan jasa lcbih banyak,
ruampu menolak keiugiuan merncnnngkan rnakna material. dan
hipirilual yang damai.
harus mengacu
kcpsda
tiga
tttiuun
Karena 11Ulah pembangunan
pokok.
yaitu
mcningkatkan
keterscdiaan dan penyebaran barsnu kebutuhan pokok , meningkatkan
taraf kehidupan serta memperluas ragam pilihan ckonomr dan sosial bagi pribadl maupun negarn UNDP (United Na1111n$ Development Prngromttu:) mcngernukakan dimcnsi lain makna pembangune», yal.ui pembangunan yang berpusat kcpada rnanusia, )
sebagai tuiuun akhir
pembangunan dan bukan sebagai alat pembangunan.
Dulam k.alimat
pembuka Human irevelopment Repor! 199{) (HPS-RappcnM-Lf)JDP,
2004) dinyatakan bahwa : '' Mannsin adalah kekayaan bangsa yang sesungguhnya,
Tojuan
pembangunan adalah mcnciptakan lingkmgoo yang rnernungkinkan bagi ralcyat Mtuk mcnikmati umur panjang, s<.-lwl dau menjalankan kchidupan yang produktif"
Ul\DP mcmberi
tekanan pada pembangunan manusia (httman
development) nan bukan pembangunan
sumber days manusia (human
resources development), sebab pada istilah yang kedua cenderung untuk memperlakukan manusia sebagai input bagi proses produksi; sebagai alat dan bukan t~juai1akhir pembangunan.
Pembangunan
manusia
16
berorientasi mcnggabungkan aspek produksi dan distri busi komoditas, serta pemanfaatan kemnrnpuan manusia. ant] perturnbuhan,
Pcmbangunan manusia tidak
tctapi mempcrgueskan perrumbuhan
scbagai alat
untuk meocapai tujuan akh« yakni mempcrluas pihhan bagi manusia
(tll'S-ttappcnas-UNDP. pembangunan
2004).
telah mcngalanu
pada pcmhangunan
Dengan
demikian.
cvolusi yang rnendasar, bukan hanya
ekonorm. tctam lchrh bohstik,
pcmbangunan S('.h~gai
suatu
pengeruan
proses
yang
yang mernandang
multidimensi,
dengan
rnenempatkan man11Sw sebagai pusat pembengunan dan tujuan akhir
pernbangunan
2.2. Slr:degi Pembangunan Seiring pcmbangunan,
dengan slratci(i
proses
yan)(
berkcmbang,
pembangunan
yang
dalarn
mernaknai
diterapksn juga
turut
mcngalarni perkembangan, Tercatar :iM berbagai strategi yang dilakukan oleh berbagai ncgara dalarn mcngcmbang~an pembangunan, diantarnnya adalah strategi oembangunan dengan penumbuhan.
stratcgi pcrtumbuhan
dcngan distnbusi, strategr pembanguaan kebutuhau pokok (ha.~ic needs), strutegi pembangunen rr.anciri, strategi pembangunan bcrkelanjutan, dan stratcgi pcmbangunan berbasis cmis,
Ketika
pcmoangunan Jcbih
ekonomi, strategi yang diterapkan
dimaknai sebagai
pertumbuhan
adalah
bagairnana upaya untuk
mcncapai perturnhuhan ckonomi yang linggi.
Meskipun banyak varian
17
penukiran, namun pada dasarnya terda1lal kesamaan pend11pat bahwa k
untuk
Persoalannya berkerubang
pertumbuhan adalah
ekonomi
akumulasi
pudu umumnya
modal
masih
pcmbcnrukan
modal.
ncgara-negora
sedang
adalah di
rcndah.
diundanglah modal asing dan diinulailah
Umuk
mcngatasinya
industrialisasi. Diundangnya
modal asiug diilhami uleh kcbcrnasilan Marshal Plan dalam membantu pemulihan ekonorm neuara-ncgara Eropa Barat
scbagai negara y~ng mempelopori industriallsasi (Kuneoro, 2003). Namun sesclah strategi d1:1•1J/or1m~n1 fer growth tcrbukti tidak cfcktif
dalam mengatu~1 masalch-masalah sosial, berkembanglah pemikiran untuk mcmbcrikan orientasi lain selain pcrtumbuhan, Timbul strateg: baru yang discbut sebagai pertumbuhan dengan diStribu.~i (Syahrir, 19R6;
Kuncoro. 200.3). Salah saru pikiran pennng dalarn pendckatan baru ini adalah hasll karya Kuznets mengenai pola lJ terbalik antara pertumbuhan ekonomi dan disuibusi pcndapatan.
Pola ini rnenggambarkan hahwa
pada tahap awal pcrtumbuhan yang meningkat, distribusi pendapatan akan memburuk,
narnun setelah sampai peda dcrajat pertumbuhan
tertentu, maka distribusi akan mcmbaik. Pada masa ini juga bcrkcmbang berbagai ukuran kcurnpangan pendapatan SCJJer\i
koefisien Gini dan
kurva Lorenz (Syahrir, 1986).
Irnemational
mengembangkan
Labour
Organization
(!LO) pada
tahun
1969
strategi kebutuhan pokok (basic needsv dalarn
18
pembangunan, kclompok
Stratcgi ini menekankan
adanya jaminan
sosial yang paling lemah mendapat
program pembangunan,
manfaat
Dcngan kata lain. kebutuhan
agar setiap dari setiap pokok harus
d1pandang scbagai dasar utama dalam stratcgi pcmbanguran dan sosial,
ckononu
Il.O mendefinisikan kebutuhan pokok scbagai rerpcuumnya
kebutuhan dasar dalam hat kesehatan, pendidikan, µangan. pcrsedraen air. dan sanitasi (Syahrir, I 986i
Dahlin konteks Indonesia. mcnurut Syahnr
( 1986 ). strategi im pernah ditcrapkan di dekadc pembangunan ketika pcmerintah
mengcluatkan
19~0-ao
kebijakan rnelalui lnstruksi Presiden
(Inpres) unruk mcnyediakan berbagai kebutuhan pokok sepcrti pcndman SD lnpres, puskesmas, program Bimas. dan sebagainya. Pcm bangunan dengan mengandalkan pada modal asing sebagannana yang 1crjadi pada banyak
menimbulkan
kegagalan
ketergannmgan lahimya
ncgara
dunia
bahkan
1ernadi1p negara maju.
teori ketergantungan
(Todaro,
ketiga,
tcrnyata
banyak
mcnumbuhkan
cendcrung
Hal inilah yang mendorong 2004).
Tesis dari tcori
ini
didasarkan aias pandangan bahwa intcraksi antara negara berkcmbang dengan
ncgara
maju bersitat mengunumgkan
sepihak
dan bcrsifat
eksploitatif olch ncgara maju terhadap ncgara sedang bcrkembang, Di sisi lain, pemberian bantuan telah menycbabkan bargu111ing position ncgara
sedang
menckankan
berkcmbang
menjadi
mcnunm.
Strategi
pada usaha rnandiri dalam pcmbangunan
atau tanpa integrasi dengan dunia luar.
ini lehih
dengan sedskit
19
Pembangunan temyata juga mcnimhnlkan dampak lingkungan, ini sernakin lingkungan
disadari
ketika
bcrbagai
banyak diungkupkan
laporan
: menipisnya
mengenai
Hal
kerusakan
lapisan ozon, polusi
( udara, air. dan tanah), crosi. dan pcnggundulan hutan. Kcrusakan alam iui rnengancam kchidupan manusie. Semakiu ruenguamya isu lingkungan tcruiama pada dasawarsa I 970-an, menimbulkan pemikiran baru untUk melaksanakan straiegi r.embangunan yang berwawasan lingkungan aiau
s~ring di sebut pembangunan berkelaniutan (sustainable developmemi. Intinya adalah hahwa masyarakat dan ekosistem di suatu daerah harus hcrkembang sccera bcrsama-sama mem~iv produktitfila~ clan pemenoho» kebutuhan y1mg icbih iinggl. Pcrnbangunan harus berkclanjutan baik dari
~i~1 ckulogi, rnaupun sosial (Kuncoro, 2003 ). Stn:Lc~i pembangunan berbasis etnis, berrnula dari adanya konllik
an tar etnis ( Kuncorc, .2003 ). Persoslan ini teruiama rerjlldi padtl negaranegara yang
muutetnnic»
Ada berbagai hal yang dapat memunculkan
konflik antar ornis, ni!ll\lMll\ya bcrkaitan dcngan penguasaan sumber daya alam, pcnguasaan inlrastruktur, keumpangan pembangonan antar kawasan yang didiarni etnik berbeda, maupun perbedann dalom ha! pcnerapan stratcgi pcmbangunan dan pcndistribusian sumberdaya antar etnik. Menurut l:;uncoro (2003), sciauh ini barn Malaysia yang secara
resmi dan tcrbuka mencrapkan kebijakan ethnodevelopment
dala.m
formates. kcbijakan c.konominya. Kebiiakan ckonoml tersebut dirancang
20
dan dignnakan untuk mcnjamin agar hasil pembangunan dapat
etnis.
2.3. Iadikator l'emba11gunan Untuk mcnilai keberhasilan pembangunan. di perlukan seiurnlah
indikator. Indikator pernbangnnan dapat dioedakan menjadi mdikator ckonorni.
indikator sosiaL atau gabungan antara keduanya
Dalam
ukuran ckonomi. Mankiw (2003) menyebutkan tiga ukuran yang paling sering digunakan, yaitu PDB (Produk Do1'1CStik Bruto), lndeks Harga Konsumen (lHK). dan tingkar pcngangguran. PDB digunakan untuk mengukur pcndapatan total atau peageluaran total nasional atas output barang dan jasa, IHK mengukur tingkat harga dan tingkat pengangguran (unemployment ra1e) menyatakan jwn\ah pekerja yang tidak memiliki
pckcrjaan. Namun diantara tiga iadikator tersebut, PDB-lah yang paling sering digunakaa, Uahkan Bank Dunia dalam laporan tahunan World Development Report mengklasifikasikan suaiu negara berdasarkan PDH pt:r
kapita atau pendapatan per kapita, Angka ini diperoleh dnri dari
hasil pembagian POR dcngan jumlah penduduk, Namun dcmikian, menurut Kuncoro {200)) perbandingan antar ncgara berdasarkau PDB per kapita sering menyesatkan. Ini disebabkan ada perbcdaan daya beli atas nilai pendapatan suaiu negara setelah dikonversikan ke dalam satu rnata uang yang sama (dollar AS). Karena
21
itu dikcmbangkan indikator berupa PUB yang telah discsuaikan dengan paritas daya beli (purchasing power par1tr).
Pcngguuaan
sebagai
ukuran
kcscjahteraan mcmpunyai banya\( kelemahan.
K elemahan
rorsebut
terkait
tiJak
dcngan
PDB
sislc111
atau
PDB per
pcnghiumgannya
kapira
ycmg
memasukkan
produksi yang iidak mclalui pasur, sepcrti pcrekonemian suhsisten. jasa
ibu rumah tangga. transakst barang !)el.a.~. xerusaken ling,k.u111w11 dun distribust pcndapatan. Karena itulnh kcmudian dikembangkan indikator-
indikator !a.in seha~rai pelenehp
araupun altcmatif dari mdikator
ekonorni,
L'l'iRISD Development)
(United Nation» Reuorch pads tahun 1970
!1111/111/e un
Social
mengembangkan indikator ~o~ial
ckonoroi yan11 rerdiri atas scmbilan indikator sos.al dan tujuh indikator ckonorni : angka harapan nidup, persemasc penduduk di suatu daerah sebanyak 20.UOO al!W lcbih, konsumsi protein hcwani per kupite perbari, kombinasi tinr.kat pendidikan dasar dan mcnengah, rasio pendidikan luar sekolah, rata-rata jurnlah ornug per kamar, sirkulasi swat kabar per I 000 pen
gas dau air, produksi pertanian per pekerja pria, persentasc tenaga kerja pria dewasa di pcrtanian, komOOlSi energi (ckuivalcn kg batu bara per kapita), pcrsentase :;(;kl.or rnanufaktur dalam GDP, pcrdagsngan luar negeri per kapita, dan perseotasc pencrima upah den gaji terhadap
angkatan kcrja, World Bank menggunakan indikator sosial yang sedikit
22
berbeda, yang terdiri dari tingkat pcndidikan dasar, kesarnaan gender. angka kematian bayi dan balita, lingkat kemaiian ibu melahirkan dan kesehatan
reoroduksi, serta ditnmbah
mengenai kcmampuan sepcni
dengan indikator lingkungan
manpertabankan dan rcgcncrasi lingkungan
luas lahan hutan,
biudiversny.
efisieosi
energi, dan c1111>i
karbondioksida (Kuncoro, 2003). !LO
Umernattonal Latxno: ()rga11iwrion)
mcmperkcnalkan
model pembangunan berbasis kcbutuhan pokok dengan menggunakan enam indikator : kcsehatan (dengan ukuran harapan hidup sej:ik lahir), pendidikan
(angkn mclck huruf dan persentase murid sekolah dasar),
pangan (kctcrscdiean kalori per lcapiUs), penduduk
perscdiaan air (persentase
ynng mcmpcrolch air bcrsih), angka kematiau bayi, dau
sanitasi ( pcrscntasc penduduk dengan (a:sililaS sanitasi) (Syahrir, 1986).
lndikator lain YMA bersifat komposit (gabungan) adalah yang. dikernbangkan oleh Morris (Syahrir, 1986) yang dikcnal sebagai Indeks
M11t:t1 Tlidup (lMH) arau Physical QllaliJy lift:. index (PQU).
PQLl
merupakan indcks komposit dari tiga indikator : harapan hidup pada usia satu tahun, angka kematian bayi, dan tingkat melek huruf. Salah satu kritik mcndasar tcrhadap PQLI adelah bahwa kumponennya harapan hidup pada usia satu tahl.Wl dan angka kematian bayi mengukur ha! yang harnpir sama, yang dibuktikan oleh kuatnya korelasi antar keduanya, sehingga sebarusnyacukup diwakili olch salah satu saja.
Kelemahan inilah yang antara lain mclatarbelekangidikembangkannya
.....
')' )
Indikator Pembangunan Manusia ( IPM) atau Human Development Index
(HDI) (BPS UND!>, 1996). lndcks Pcmbangosan
Inda (1 IJ) I) dirumuskan pembangunan.
Manusia (IPM) alau !111nra11 Development
berdasarkan tiga tujuan atau produk
yaitu ruasa hidup (long
harapan hidup,
pcngctahuan (knowledge)
yang
diukur
dengan
kemarnpuan baca tulis orang dewasa dan rata-rata tahun bersckolah. dan standar kehidupan (.11undar1 of' livmg) yang diukur dengan pcudapatan per kapita yang discsuaikan dengan paritas daya bcli ipuschase pov:«:
panty) (Todaro. 2004). lndeks Pembangunan Manusia (IPM) men.pakan indeks komposir yang terdi ri dari tiga jcnis indcks, yaitu mdcks usia harapan hid up. indek~ pcndidikan,
dsn
ind~ks
Kend.o.ti lndcks
pendapat.'ln
Pcmbangunan Manusia 1,lPM} membcrikan wawasan yang lcbih luas mengcnai pernbangunan, pcnung
mengenai
pernbangunan.
Todaro (2004) membcrikan ernpet catatan
digunakannya
indeks
Pertama, bahwa pembcntukan
oleh strategi politik
untuk lebih
ini
scoagai
indikator
!PM sebagian didorong
memperhatikan
kesehatan dan
pendidikan: kcdua, IPM merupakan indikator yang bagus, namun bukan ideal (misalnya untuk keschatan,
indikater yang lebih baik adalah status
nutrisi balita, namun datanya lidak tcrscdia); ketiga, nilai IPM dap~I mernbawa dampak kurang mcnguntungk.an jika rnengabaikan masalah ketidakmcrataan;
keernpat,
altcmatif pendekaran
yang mcmandang
24
rangking PDB perkapita dan indikatoc sosial Iainnya masih dihargai, clan
kelirna harus diingat bahwa IP.M merupakan indikator yang bersifat relauf. sehingga bila semua ncgara mengalami peningkaran pada tingkat yang sama, rnaka ucgara miskiu tidak tedihat kemajuannya. Selain itu,
BPS-UN DP ( 1986) juga menyatak.an bahwa !PM adalah suaru indeks kornposit yang tidal< memiliki arti sendiri secara individual. Ni'ai lPM suatu negara (atau daerah] tidak akan bermakna tanpa dibandingksn
dengan !PM negara (atau daerah) lainnya,
2.4. Per.on Pengeluaran
Pemeri11!2b
rum
Mndal Manusia
Dalam
Pembangunan Kebcrhasilan pembangunan, hark pcmbangunan ckonomi maupun pembengunan
manusia,
Reksohadiprodjo
(2001)
ciipengaruhi
oleh
berbagai
menyalllkan bahwa pcngeluaran
faktor,
perncrintah
merupakan takeor yang s;;ngat pealing dalam mcnentukan pencapaian
pembangunan ckonomi maupun pcmbangunan ruanusia. kebijakan lisl
berbagai
infuNruktur
yang
dapat
Me!alui
anggaran guna menstimulasl
perturnbehan ekonorni. sorta mengalokasikan sebagian lainnya umuk mvestasi pombangunan manusia, Pcnelitian rnenunjukkan
yang dilakukan adanya pcngaruh
oleh Sitepu
dan
Kam-Karo
(2005)
besamya pcngeluaran publik dalam
pembangunsn rnanusi a dan pengentasan kcmiskinan di Indonesia.
25
Hasilnya
rnenunjukkan
bahwa semakin
besar pengeluaran
publik
(berupa pcngcluaran pernerintah untuk pendidikan dan kcsehatan) baik pencapaian
scmakin
!PM
dan
semakin
berkurnng
ungkat
kcmiskinan.
Penelitian yang hampir sama yang dilllk.ubm oleh Ana Mariana (2005) juga menghasilkan kesimpulan
bahwa anggaran pcrnermiah
mcmberikan pengaruh yang Ietnh bcsar dalam peningkatan IJ>M dalam jangka
sedangkan
PllllJ311g.
rumahtanggalah
dalam
jangka
~nd~k
pcmbiayaan
yang lebih berpcngaruh. Lcbih !anjut. temuan Raharti
clan Makhfarih (2004) menunjukan bahwa J)l
perrumbuhan ekonomi kareoa merupakau uivestasi untuk meningkarkan ketrampilsn somber daya msnusia, memperkuat modal fislk can
kernarupuan rncnyesualkan perk.embangan telmolol,fi. Menurut Lains (198'/) kualitas modal manusia (penduduk) dapat berupa kualitas non fisik dan kualitas fisik. disntaranya berupa
sifat batiniah, kejiwaan,
Kualitas non fisik kualitas hubungannya
dengan T uhan, hubongannya dengan alam dan dcngan sesame manusia, serta kualiias kekaryaannya.
Sedangkan
kualilas fisik dapat berupa
indikator fisik kependudukan sepcrti angka keuiatian, urnur harapan hidup, ukuran dan benmk badan, kescha!an jasmani, dan indikator fisik
kependudukan lainnya,
Dua komponen yang menentukan kualitas
26
penduduk adalah pcndidikan dan kesehatan, Penman kualuas pcnduduk
terhadap pcmbangunan digambarkan Lains ( 1987i sebagai berikut :
Gambar 2.1. Model Kualit10.~ Penduduk D .. 1 .. m Pcmbangunan
---
.
!\ml.t.lc "'
I
1'..u~tuMon Fud.
T:..ctc.t
I
L.c.1ehlt.n
T~t~m ~ ..c.g.u..,.
.!:.lmlJ\I, i. ... l'tny>k1t
! 1·
P:o!ul
11:.Uhus ll•LI
,~ I
~ltt.t
-
I
. ...... r
Tab_ ...
=---1 Kcwu-
--?
''
P..~ ...J'l.\tlrl
I
u2':...."liu. Pt~
"
ic.••
"".tm k
I
'
Sumber : Lains (1987)
Dalam alur bagan di etas, pcnduduk mcmiliki dua pcran scka.igus, yairu sebagai produsen dan konsomen.
Sebagai produsen mereka akan
berusaha rnemaksirnalkan produktifuas, dan sebagai konsumen mcreka akan rasional umuk memuksimatkan kepuasan yang didapat. Penduduk yang berkualitas
lcbih rasional dan tehih efisien dalam mclakukan
27 kcgiatan konsumsinva
Karenanya
secara
tidak
lang.~ung akan
mcningkatkan pcndapatan rii I dan kcmakmuran masyarakat. Pnla
konsurnsi
akan
mempengaruhi
pola
tabungan.
Dapat
diperkirakan bahwa tingkat tabungan dari pcnduduk yang berkualitas akan
lcbih
besar dibandingkan
mereka
yang kurang berkualitas.
T ubungan masyarakat merupakan sumber daua yan~ wk up penting untuk membiaya;
l:.q,;iatan pembangunan. Tentu harus diikuti
olch
kebijakan fiskal dan moneter yang serasi (Lains, 1987). Ranis, Stewart dan Ramirez (2000) serta Ranis dsn Stewart (2005)
mcnyatakan adn soling kc:Lerkaitan nnt~ra pernbangunan manusia dengan pcmbangunan ekonorni, yang dapat ditclusuri melalui dua jolur. Jalur pertama adatah dari pembangunun ekonomi ke pcmbangunan manusia. Pembangunan ekonorni mempengaruhi pernbangunan manusia melalui
tiga
aktifitas
kclcmbagaau,
lembaga keruusyarakatan.
yakni
rumahtangga,
pcmerintah.
dan
Aktifitas rwnahtangga dapat berupa paiak
yang mcrcka bayar. yang selanjutnya digunakan oleh pemenntah untuk pembangunan rumahtangga
manusia. untuk
Selain
konsm.,si
uu juga
berupa
barang-barang
yang
pola
bolanja
berkonsuibusi
rerhadap pcmbangunan rnanusia seperti makanan, air, pendidikun. dan kesehatan,
Aktifitas pemcrintah berupa anggaran untuk pcngcluaran
sektor publik guna meningkatkan aktifitas
lcmbaga
kemasyarakatan
pcrnbangunan dapat
dilihat
manusia, sodangkan melalui
program-
program baniuan kesehatan, bantuan makanan tambahan, bea siswa, dan
program lain yang berkanan dengan pengentasan kemiskinan. kcdua adalah dari pembengnnan
Jalur
manusia ke pembangunun ekonomi.
Pembangunan manusia akan menghasilkan individu yang lcbih sehar, lehih tcrdidik, dan tcrcukupi gizi makanannya.
lndividu yang demikian
akan mcrnbcn konstribusi yang peruing dalam pcrnbanguuan ekonorm. lebih tanjur, studi mereka mcntu'\jukkan bahwa faktor yan~ bcrpengaruh
terhadap pembangonan rnan rsia adalah pertumbuhan GDP per kapira. pcogcluaran pemcrintah. llistribusi pendapatan dan pcndidika« penduduk pcrempuan,
sedangkan
yang
berpcngaruh
tcrhadup
pcmbangcnaa
ekunomi acfal11h angka harapan hidup dan angka melek huruf.
Ranis,
Stewart, dan Ramirez (2000) melakukan pengamatan arnar ncgara dan kawasan antaru kurun waktu 1970 - 1992.
Dalwn kasus Indonesia, Urata (2004) tclah melakukan
penelinen
mcugenai hubuugan timbal bahk antar pembangunan rnanusia dan kinerja ekonomi daerah ringkat II di lndoncsis,
Penelitian tc~cbut
menggunakan persamaan srmultan untuk mengestimasi pengaruh angka harapan hidU(l. perscntase rumahtangga pengguna air bersih dun lama sekolah anak perempuan terhadap output regional, dan scbaliknya juga mengcstimasi pcngaruh output regional scrta variabel yang
:K1111a
terhadap angka harapun hidup. Hasilnyajuga rncnunjukkan babwa angka harapan hidup bcrpengaruh signifikan terhadap output regional, dan sebaliknya output regional juga berpengaruh signitikan terhadap sngka herapan bidup.
29
Raharti dan Makhfatih mcmpunyai
peranan
merupakan
(2004) mcnyatakan
penting dalam
pcrtumbuhan
invesrasi untuk mcningkatkan
rnanusia, mernperkuat
modal
bahwa
pendidikan
ekonomi,
karena
ketrampilan
sumber daya
fisik dan kemampuan
menyesuaikan
pcrkcmbangan tchnologi, Raharti dan Makhfatih (2004) tclah meneliti peran pendidikan sumberdaya rnanusia tcrbadap perturnbuhan ekonomi Indonesia
tahun
Dengan
I <J75-2000.
menggunakan
variabel
ekspla11111ory bcrupa pengeluaran publik bidang pendidikan, mvestasi
swasta
dan
tingkat
pendidikan
pcnduduk.
basil
penclitiannya
menunjukkan bahwa scmua variebcl berpengaruh secara signifikan terhadap besarnya J>OB. Dalam hal t1ngk11t pendidikan, Ranis, Stewart dan Ramirez (2000).
T:lfindri (2001). Bl'S-Dappena.q-{JNDI' (2004) maupun Ranis dan Stewart (2005) secara eksplisit mengernukakau pentingnya pendidikan
perempuan.
Fakior pendidikan perempuan (ibu) memi.liki pcranan
pcnting tcrhadap perilaku sehat ibu dan unak, tcrhadap kesadaraa pcndidik.an
anak.
rurnahtangga, yang
dan terhadap pilihan rasional dalam konsumsi J)OOR
Dalam konleks mikro,
eiliranny<1 akan meningkatkan produkrifiias. basil pcnclitian Ellindri (2001) menyatakan
bahwa pembangunan manusia di tingka( rumahtangga dipengarnhi olch pendidikan dominan
orang tua. dipcngaruhi
Tingkat daftaran oleh
pcndidikan
murid usia bepsk
S1:
13-15
tohun
dibandingkan
ibu.
bagaimana pendidikan
30
ibu berpengaruh rcehadap p.~lalm sehar mmahraugga, seperti dalam hal pcmeriksaan kchamilan clan pemberian makanan tambahan bagi anak
balita. Syahrir {l 987)
mcnyatakan bahwa tingkat kesehatan masyarakat
dapat tcrgarnbar melalui banyaknya jumlah tcnaga kcschatau ynng mclayani pcnduduk suatu kawasan,
lni didasari oleh hasil penelitian
Grosse di daerah pedesaan di Jawa yang dikutip oleh Syahrir ( !987) yang
menuniukkan
bahwa peningkaian jumlah tenaga kesehatan
bcrpcngaruh tcrhadap perbaikan iodikator keschatan masyarakat. yang dicerminkan oleh penurunan angka kemauan bayi. Pcrbaikan kcschatan
masyarakat. mcourut Lains ( 1987). akan berdampak pada peningkatan produktifitas
dnn lrnTC'Mnya akan meningkatkan pcndapatan rii! dan
kemakrnuran rnasyarakat, Berdasarkan berbagai temuan empiris di alas, terlihat bahwa faktorfoktor yang paling utama yang sama-sama merniliki pengeruh terhadap pembangunan manusia dan pcmbanguoan ekonomi, acla!ah pengeluaran pcmcrintah., pendidikan pcoduduk perempuan dan kctcrsediaan tcnaga
rnedis, Penelitian
dalam
tesis
ini
beri>eda dengan
penelitian
lain
sebagairnana telah diseburkan di atas. Penama, disamping menggunakan pendekatan ekonometrik. pcnditian ini juga discrtai dcngan pemetaaan
tipologi daerah berdasarkan kemajuan pcmbangunan manusia dar. pernbangunan ekonominya,
Kedua. variabel
indepcndcn yang
11
digunakan unruk rncnjclaskan variabel dependen pernbsngunnn manusia
dan pernbangunan ckonomi adalah sama Sehingga pcnelitian in.i lebih bersifat rnclihat darnpak dibandingkan hubungan seoab-akibat.
Ini
berbeda dengan penelitian Ranis, Stcwar., dan Ramirez (2000) maupun 11raca (2004) yang l>ersifat kausalitas. dependcn
pada
model
pembangunan
deugan menjadikan variabel ekonomi
mcnjadi
indepcndcn psda model pembangunan manusia, dan sebaliknya.
variabel
Ill. M:ETODE
PRNF.J,ITIAN
J.l. Landasao Tcori Kajiaa mengenai pcrtumbuhan ckonorni dan sumberdaya munusia
dapa; dirujuk rnulai dari teori klasik yang dipclopori oleh Adam Smith hingga herkernbangnya tcori neoklasik dan teMi pertumbuhan endogen,
Dalam pandangan klasik. sumberdaya manusia merupakan pekcrja yang berfungsi scbagai faktor produksi.
Namun demikian. modal rnasih
dianggap scbagtti fakror produksi yang paling pMtil\g. H11l ini misalnya, terlihat dari model Harrod Demar yanl:! menekankan pada pcntingnyn monabung dan mC11ginvo~111Sikan
sehanyak mungkin POU (Produk
DomcstiK. Brute) gune memperccpar laju pcrtumbuhan ckonomi (fo
dan
Swan
dengan
menambenkan
faktor
tenaga
kena
dan
mempe.rkenalkan variabel tchnologi.
Analisisnya menyatakan bahwa
pertumbuhan
kepada
ekonomi
terg1mt1Jng
faktor-foktor
produksi
(akumulasi modal dan 1e1111ga kerja) serta tingka( kemajuan tehnologi, Dolrun bcntuk yang lebih formal, model pertumbuhan neo klasik Solow menggunakan fungsi produksi agrcgat standar, yakni :
Y ~ K"(AL)1-Q di mana Y adalah produk domestik bruto, K adalah stok modal lisik dan modal manusia, L adalah tcnaga kerja dan A adalah produktifitas tcnaga
33
kerja,
Dalam model
ini dig:tl(l."lk.an asumsi
slcala
hasrl yang rerus
berkurang (dtminislimg remrm) dari input tenaga kcrja dan modal jika keduanya dianalisis secara terpisah (Todaro, 2001). Dalam mood pcrtumbuhen
eeoklasik Solow. tingkat kcmajue»
tchnologi ditentukan sccara eksogen, sedangkan simbol o, mclarnbangkan clastisitas
output terhadap modal.
Menuml teori mi. penumbuhan
ekonomi sclalu bcrsember dari saiu atau lebih dari 1iga faktor, yakm kenaikan
kuantitas dan 1.:ualitas tenaga kerja (mclalui pcrtumbuhan
jurnlah penduduk (mdalui Namun
dan
perbailuu: pendidikan). penambahan
rabung
meojclaskan
Kuncoro (2003)
sena penyempurnaan
modal
tebnologi.
model yang dibangun ini ~~gal
ams terjadinya perbedaan
ting.bl perrumbuhan ekononn
antar negara yang rnemiliki tehnologi yang serupa. Perbedaan terscbut, meuurut Todaro (2004} discbebkan adanya perbedaan rasio modal-tcnaga kerja
Masuknya investasi yang tinggi ke uegara berkcmbang
yang
mcmpunyai rasio rnodai-tenaga kerja yang rcodah. merniliki porensi pengcrnbalian
yang rendah disebabkan
ncgara
berkembang k urang
melakukan invesrasi kcmplernenter dalam hal surnber daya manusia (pcndidikan), intrastruktur atau rise! pengembangan, Kondisi inilah yang
kemudian mcadorong dirumuskannya teori penumbuhan baru atau teori pertumbuhan endogen. Berbcda dengan model Solow yang menetapkan bahwa
sebagian
besar sumber pcrtumbuhan ekonomi dueetukan otch faktor cksogen yang
34
iedepcnden dari kemajuan tehnologi, dalam teori pertumbuhan endogcn disebutkan
bahwa pcnumbuhan
(IUtput
diteatukan o\ch sistem yang
mengamr proses produksi dan bukan olch kekuatan dari luar. Model pertumbuhan endogen mcmpunyai kemiripan struktural d1111gan model
neoklasik. ietapi bcrbeda dalam ha! asumsi rang digunakan.
semakin rneningkat (increasing returns to scule) yang discbabkan adanya peran eksrcmahtas cfAl~m tinglrnt pengcmhalian investasi modal. Oalarn pandangan teori ini. investasi publik dan swasta terhadap pengembangan
sumbcr
daya
nY.un~ia. ukon mengbesilkan
ekcnomi eksternal,
mcningkatkan produktiliies, dsn roembalikkan kecenderungan ha.~i I yang menurun secara alllmiah (Todero, 2004j.
Secara scdcrhana, pcrsamsan teeri pcrrumbuhan endogen dirullskan dengan
Y
AK,
dimana A ada!ah falctor yang rncmpengaruhi
tehnologi.
sebab
investasi
dalam
modal
manusia
can
fisik
akan
mcnghasilkan penghemutan eksternal dan peningkatan produktifitas. Mdalui model ini, 1crlihat pentingnya pcran ektif kcbijakan publik dalam meningkatkan pembangunan ekonomi melalui investasi langsuog maupun
lidak langsung da!am human capitaldan industri yang padat pengetahuan (Kuncoro, 2003).
Berdasarksn landasan teori sebagaimana rersebut di atas. penclitian iru
menggunakan
rcprescntasi
variabcl
pcngcluaran pemcrinzah daerah
dari modal
clan variabcl perdid.kan
fisik
sebagai
penduduk
perempuan dan ketcrsediaan tenaga medis sebagai reprcsentasi modal manusia. Hal ini didasari oleh kerangka pemikiran sebagai berikm ·
Gam~r
J.l.
Skems Ken
-··::==~] I
/\
I ~\
}\o 1 l>1lf.l'll
hliaolrUalr
a.:...m
__
....._
__,
L-----·--J
Sumber : Diotah Dari Model Penelitian
36
3.2. Model 3.2.1. Model Ekonomctrik
l'embangunao
Ekonomi dan PcmbRogunllD
Manu.sia Untuk menganalisis pengaruh pengeluaran pemerimah daerah, p.?n
perempuan,
dan kerersediaen
tenugn medis
tcrhadap pcmbangunan ck.onomi (yang dinyarakan sebagai pendapatan per kapna) dan tcrhadap pembangunan manusia (yaug dinyatakan dalam lndcks Pcmbangunan Manusia), digunakan model ekonometrik sebagai berikut :
vi
~ au
+ 131 G, + P2 \\I.educ, + lh Med, + e;
JP-"I, ~ u1 +
13,
G;
+ 13~
W.F.Aluc, + 136 Med,+
i;,
(I) (2)
Di mana : Y,
Pendapatan per kapita pada propinsi i
G,
Pcngeluaran P~merintah Uaerah, dalam hal ini Belania Modal J\PBD propinsi dan kabupaten/kota
pada
propinsi i W.l-dU<:, - Pendidikan penduduk pcrempuan pada propinsi i
Med,
Ketersediaantenagamedis pada propinsi i
I PM,
~ Indeks Pembangunan Manusia pada propinsi i
f:,
ll
= error term
dan a 1 adalah imersep, sedangkan (31
rnerupakan kocfisicn variabel.
•.•
136 masing masiag
37 Model tersemu dikernbangkan berdasarkan kerangka penukiran sebagai benkut : vanabel dependent Y
(pendapatan per kapita)
mencerminkan pcncapaian pembangunan ekonomi dan variabel dependent IPM mencerminkan pencapaian pembangunan manusia. lJntuk mengintervensi pembangunan ekonorni dan pernbangunan manusis dipcrlukan instmmen, dalam ha! i11i adalah pengeluemn pernerintah daerah manusia
lnstnuncn ini akan efcktif bila dise11m mo
yang bcrkualitas, yang terdidik dan sehat, Modal rnannsia
yang terdidik diproksi dengan pcrsentase penduduk wanita yang berpendidikan SLTI\ ke atas.
Modal manusia yang sehat diproksi
dengan jurnlah tcnaga medis per I 00.00 penduduk. Asumsinya semakin tinggi jumlah tenaga medis, maka semakin besar kemungkinan pcnduduk untuk schat. Model pertama merupakan adaptasi dari model yang pemah dignnakan oleh Hartati dan Makhfatih (2004), sedangkan model (2) diadaptasi
dari
Ranis,
Stewart
dan Ramirez
(2000).
Dalam
penelitiannya Hartati dan Makhfatih (2004) menggunakan pengeluaran pemerintah untuk pendidikan. investasi swasta dan jumlah pcnduduk dalam berbagai tingkat pendidiklllt scbagai explanatory variable untuk mcngamati pcrturnbuhan GDP Indonesia tahun l 975-2000. Sedangkau Jalam penclitian ini digunakan pengeluaran
pemcnntah daerah.
Tojuannya adalah unrnk mengctahui bagaimanak.ah pengaruh intcrvcnsi
38
pemcrintah daerah
(mela!ui
fiskal) dalam mcncapai pembangunan
ekcmomi dan pemhangunan manusia sekahgus.
Jumlah
penduduk
dalam
bt·rh:lgai lmgkal pcndidikan
yanl!
digunakan Hartati dan Mal:hfatih (2004) diadaptasr menjadi pcndnduk
pcrcrnpuan yang bcrpendidikan SLTA kc atas. Hal ini didasari oleh pernikiran bahwa tingginya pend1d1kan perempuan mcmilik; pengaruh
positif
terhadap
sratus keschatau
augguta
rumahtangga dun
partisipasinya dalam pasar kerja (F.lfindri. 2001)
'fi:i~bt pendidikan
perempuan juga 1clah digunatan Hanis, Stewart dan Ramirez (2000) ontnk me1ig~stima.~i pembangunan manusia, Untuk mcngestimasi model digunakan metode OLS (Ordinary
r .cast Square),
Ouna mencmukan jenis model yang ierbaik (model
linter atau log-Iinierj, Davidson)
dii,.'Unal
yang dikomhinasikan
dengan melihat
besaran dcrojat
dctcrrulnasi (R"), arah kocfisien (posiLil7ue~ati1) sena hauyak.ny~ variabel yang signiflkan pada taraf yanll. diuii, Untuk mcnguji ketepaian
model dilakukan test of significance berupa uj1 t dan uji f dengan taraf uji sebesar 5 % don
1 %,
dcl'ajat determinaxi (K2) serta uji
penyirnpangan asumsi klasik multikolineritas dan hetcrokedatisitus (Gujarati, 1978).
Pcngolahan data dilakukan dengan rrenggenakan
pcrangkat lunak liPSS ·~'J'Si 11 5 dan Eviews versi 3.
39
3.2.2. Model Tipulogi Klassen PembJ111gunan Ekonomi dan l:'emban~unan Manusia Merode ini dilakukan dt:ngan melalmkan analisis silang antaru pernoangunan ekonomi dan pcmballgunan
manusia,
Metode
iui
dimodifikasi dari model analisis yang digunakan olch Ranis dan Stewart (2005). dengan
Ranis dan S1ewart (2005) melakukan analisis silana
menggnnaksn
variabel
penumbuhan ekonorni
(scbagai
representasi pcmbangunan ekooomi) dan shortfall reduction angka kcmaliim bayi {~cbngai representasi pembangunan manusia), dan menghasilkan cmpat tipologi pcmhangunan yM{( dlscbutnya Economic Grow1h (J-X1) Lup~·idccl. Humun l>evelopmenr (/ID) Lopsided. Vicious,
dun Virtuous.
Dengan mem.odi1ikasi istilah Ja11 vanabel yang
dig.unakan di aras, dalam menentukan upologi pembangunan daeruh, peaeliuan ini rncnggunakan liga langkab analisis silang, yaitu : Pertama, analisis silang antara variabel pendapatan per kapita dan nilai IPM. Hasil analisis ioi akan me-0ghasilkan ernpat tip0logi dRemh berdasarkan potensi pembangunannya, yaitu daerah maju dan unggul, daereh potensial maju, dacrah potensial unggul dnn dnerah kurang bcrkeinbang, Su.atu dacrah discbut maju bila pcndapatan per kapita dacrah tersebut lcbih unggi daripada rata-rata pendapatan per kupita tingkat nasiona!, dan disebut wiggul bila nilai Indeks Pembangunan \1anusia (ll'M) daereh tersebut lebih
tinW danpada rata-rata [ndeks
40
Pernbangunan Manusia (Il'M) nasional.
Dcngan dernikian, suatu
daerah disebur : Maju dan Unggul, bila daerah terscbut memiliki pcndapatan pcrkapaa scrta IPM yang lebih tinggi di bandingkan rata-rata pendapatan per kapita dan !PM nasional
Dacrah Potcnsial Unggul, yaitu dacrah yang pendapatan perkapitanya relatif rcndar.• ictapi mermliki lPM yaug relatif tinggi dihandi ngkan angka raia-rata uasioual.
Dacrah Potcnsial Maju.. merupa.kan daerah yang pendapatan perkapitanya rclatif lchih tinggi. tetapi ni'ai JPM-nya rclatif rendah dibandingkan angka rata-rata nasional.
Daerah Kurang Berkemhang, bila baik pendapatan per kapita maupun IP'vf daerah tersebut relatif rendah dibandingkan angka
rara-rara nasional. Model analisisnya dapat digambarkan dalam bentuk kuadran scbagai berikut :
41
Gambar 3.2. Bentuk Kusdran Silang Pendapatae Per Kapita (Y) dan IPM Pffld•p....,
Y da-.r-.h '· YtJ~1onaf IPt.l Oa~rah -.:. IPr.t tfu1c-n.if
"t' ddlerah
0Mtah Pot~n~fal l.i~;u
.• Y J·ia;1onal IPtJ C~•r4'h < IPf,1r ia&ional
Sumbcr : Ranis dan Stewart (2005). Kedua, analisis silang antara perturnbuhan ekonomi dengan shortfall !PM. Sesuai dengan Iokus peueliuan pada pembagunan daerah di era otonomi, pettumbuhan ckonorni dan shortfall !PM yang dianalisis adalah kurun "-aklu 2002-2005. Dari analisis silang ini akan dipcrolch empat tipologi daerah berdasarkan arah pcmbangunannya, pcmbangunan
yaitu pcmbangunan yang scirnbang, ke arah
ckonomi.
ke arah pembangunan manusia, dan
pcmbangunun yang relatif lambat.
4:?
Suatu dacrah dikaiakan memitiki arah pcmbangunan yang:
Seirnbang, bila clan
suatu daerah memiliki perturnbuhan ekonorm !PM yang lchih tin!!J.:i daripada rata-ruta
shortfal!
pertumhuhan ekonomi dan shroifall lPM nasional.
Cenderung kc arah pembangunan ckonomi. _\ika besarnya pcrtumbuhan ekonomi suatu dacrah lcbiti nnggi daripada ratarara, tctapi shor(fall IPM-nya lcbih rendah dnnpada ratu rata shortfall IPM nasional, Ccnderuug
ke arab pembangunan
manusra, jika bcsarnya
penumbuhan ekonomi suaiu daerah lehsh rendah daripada ratarata, tetapi shortfali IPM-nya lebih linggi daripada shortfall lJ'M
nasional.
Relatil' lambat. bila suatu daerah rnemiliki pertumbuhan ekonorni
dan shnrtfoll !PM )'ane lcbih n -.10Rh dlbandmgkan
rata-rata perternbuhan ekooomi dan sbonfall !PM nasional, Ketiga, serclah diperoleh tipologi daerah berdasarkan potensi dan arah pembsngunnnnya, dikctahui
selanjutnya digabungkan sehingga
dapat
kcccnderungan arah pcmbangunan dari masing-masing
kelompok (tipologi).
Adapun bcntuk kuadran silang antara variabel
pcnumbuhan ckononu dan :>hf>rlj'all!PM dapal digambarkan sebagai berikui :
g d•••a.i' <:;1~don'af r d~<e<';Jt) ... ' n::.""IOtu1I
9d#t.. .-h "d.••rM
l\U~IAnltl
R•i.-trf 'r ea 131111.)~t
t\l~~;,nfV K.e A1 ~h P emba091.1tl an
gd ..~.t~h
(1~1;,h
> 9 nmon<111 > f n:.fl.o.1'lto'
,.,
~1,<1(
IPl.:1 (' (
< 1.l~«d
1 aMrJoh ... 1 n•.,.""~
ldlMah
El- o.n..:irr11
> 0 n..... ~._,,...,..
-.1
O•$t(l.rl.&'
I ;
Sumber · Ranis dan Stewart (2005).
3.3. Defiuisi Opcrasional Dalam penelitian ini, variabel-variabd y·ang dianalisis adalah pcndapallli1 p.;r kapiia, penumbuhan ekonomi, nilai Indcks Pernbangunan Manu~ia (H'M), shortjatl !PM. l'roduk Dornestik Ree;cmal Bruto (PDRR), pengcluaran pcmcrintah, pcrsentasc pcnduduk wanita yang bcrpcndidikan SJ. TA kc atas, dan banyalmyR tenaga mcdis per I 00.00 penduduk. Adapun deflnisi operasional yang digunakan dalam peneliuan iui adalah sebagai berikut . R.
Pcmbangunan ekonomi yang dimaksud dalam peneliuan ini adalah
pembangunan
yang
diukur
dengan
menggunekan
pendapaian per kapira atau pcrtumbuhan ekonomi.
imlikator
44
b, Pcmbangunan manusia yang dimaksud dnlam penelitian im adalah pernbangunan yang diukur dcngan menggunaksn indikator Indeks Pernbangunan Manusia (IPM) atau shortfall I PM. c.
Pendapatan per kapita dalam penelitian mi adalsh pendapatan per kapita propiusi atas dssar harga bcrlaku pada iahuu 200'.i. Peudapaian
per kapita dipcroleh dari beS>1111ya Produk Dornestlk Regional Bruto (PPR~) Propinsi d1 h~gi dengan jumlah penduduk propins: tersebut.
d. Perurnbuhan
ekonomi dalam penelinan
ini
adalah
ra1a-rala
pertumbuhan ekonomi propin~i ya.os dihitung berdasarkan perubahan PDIUl atus dasar harga konstan dari tahun 2002-2005.
Pertumbuhan ekonomi per tahun dinyatakan dcngan rumus :
PDRB :iii I
-
Pl,}RE\ riil ,.,
g·----------POR.B nil t-t Otmnna ~ &la.Ian pcrturnbuhan ekouomi tahun t dari rahun scbelumnya (l· I), dan selanjutnya dirata-ratakan perturnbuhannya
selarna kurun waktu tahun 2002-200S. e,
lndeks
Pembangunan
Manusia
(!PM)
yang
digunukan
dalarn
penelitian ini adalah nilai fi>M propinsi di Indonesia pada tahun 2005. IPM merupaksn indeks komposit yMg ti.:rdiri dari tiga jenis indcks, yaitu indck.:; usia harapan hidup, iudeks pendidikao, dan indek.s
pendupatan, Metoda penghiumgan IPM adalah scbagai berikut :
44
b. Pernbangunan pembangunan
manusia yang. dimaksud dalam penr-l inan mi adalah yang diukur dengan menggunakan
iadrkator lndcks
Pembangunan Manusia (IPMJ atau shortfall ll'M. c. Pcndspatan per kapitn dalarn penchuan ini adalah pendapatan per
kapita propinsi aias dasar liargtt bcrlaku J>Bda
li.111011
?005. l'cadapalan
per kapita dipcroleh dan l>Gsa1:iy;, Produk Domcstik Hcg11>1:al Bru10 (J>DRli) l'ropinsi d1 hi:gi dcnganjuml;1h penduduk pr<1p;n,i terscbur d. Pcrtumbuhan
ekononn
dalam
pencliuan
1111
sdalah rnt,,·rma
pcrtumbuhan ekonomi propins1 y~n~ d1hi1tmg berdasarkan peruhahan PORB aUls dasar iiArga kenstan dati tuhun 20()2-2005 Pcrtumbuhan ekonomi per tabun dinyatakan cfoni:(an rumus :
('))1{}3
riil ,
- Pf)l{B ri1l 1.1
g - ----·---
PDIUl riil,.. Oimana g adalah penumbuhan sebelumnya (t-1 I. dan selaniutnya
ckonomi tahun t dari tahun dirata-tatakan
pcrtumbuhannya
sclama kurun waktu tanun 2002-200~. e. hideks Pembangunan Manusia (!PM)
yang digunakan
dalam
pcnclitian ini adalah nilai IPM propinsi d: Indonesia pada tahun 2.005.
IJ>'YJ rncrupukan indcks kompesit yang tcrdiri <Jan tiga Jen is indeks, yauo inW:k~ usia harapan hido;>, in
Metoda venghi1ungan !PM adalah scbagui berikur ·
45
ll'M - 1!3 (Indcks Xi t Indeks X2 + lndcks X3)
Di mana : X 1 = indcks harapan hidup
X2
-e-
mdeks tmgkat pendidikan
X ~ - mdeks pendapatan Peojelasan . (I)
lndeks Ilarapan Hi
e., •
25 ·----x
X1 = --··-· 85 - e.
100
Oi mana <.lo =
angka harapan hidup
25
standar lJNDP.
e-
yang rnerupakan angka harapan hidup
terendah yang pcruah
l1.-'1)1td1.
Angka harapan hidup
terendah ini pernab dialami nlch ncgara Sierre Leone. 85 -
standar UNDP. rnerupakan basil proycksi demograli angka harapan hidup negara maju pada tahun 2050
(2). Indeks Tingkat Pcadidikan (X,) lndeks ungkat pcndidikan (X2) merupakan gabungan dari dua komponen : indeks melek huruf (I .it) dan indeks lama sekolah (MYS). Indeks melek huruf diheri bobot dua pertiga sedangkan indeks lama sekolah diberi bobot sepertiga,
Dalam bentuk matcmatik ditulis : X! - 2/3 indcks I .it + 1/3 lndeks MYS Pcnghiumgan
masing-rnasing
komponen
indeks
pcndidikan
11d11lah sebagai bcrikut : Lit
- IOO
Jndeks I.ii
x I 00 100 - ()
Dimana : Lit
angka melck huruf. scdangkan angka 0 dan 1 OD
=
merupakan stundar UN DI' untuk menuojukkan
pcrsentase angka melek huruf mimmum dan maksirnum yang mungkin dicapai.
MYS· 0 Indcks MYS
-
-·~ x 100 15 - 0
Dimana : MYS
Rata-rata lama sekolah, sedangkan angka 0 dan 15
e-
mcrupakan scandar UNDP unnik men11nj11kki;n lam11 sckolah (rahun) yang minimum dan maksimum yang
mungkin dicapai. (3). Indeks Pendapatan (Xi). tndeks
Pcndapatan
(XJ)
dihitung
dengan
menggunakan
pengcluaran riil per kapita (PK} yang tclah disesuaikan dengan daya beli.
47
PK lnJcks X.\
=
--
- ~()0 - -·-
732.72 - 3(10
Di mana : PK.
= pengeluarnn rtil per kapila
JOO
=
!?&11s kcmiskman terendah (dalam nhuan)
y;uig digunakan dalam pen£hitungim !PM 1996 360
'~
penyesuasan gari> kerniskman tcreudah tehun 1999
732. 72 -
nilai tertingg1 pengeluaran
pcrkapira, yang
dibitung bcrdssarkan pruycksi peugeluaran riil per
tahun dari propinsi yang mcmilikl angka tcrhnggi (Jakartu) pada uuum 2018. f. Slw1·1jd/ lPM mcrupakan perbundingan
mencapur !PM ideal.
aruara capaian yang tctah
lPM ideal bernilai 100 (BPS-UNFP/\,
Dalern pcnelitinn iru shortfall dih.ituns dalam kurun waktu
1998).
2002-:2005. Besarnya shortfall Shorrfa/i IPM (
1 )
dihitung dengan rurnus : --._
( IPM,.. - JrM,) x I 00 r ~
(ll'M '~"' - IPMr)
l>i rnana : IPMt
If•M pada tahun l
!PM..n
!PM pada vahun l -n
IPM odc.i
~
JOO
JI
(in
41!
g. Pengeluaran pernerintah daerah yang dimaksud dslam penehtian ini adalah pengeluaran
yang digunakan
untuk investasi atau
belaoja moda], yang merupakan gabungan dari belanja modal dalam Ai>DD propinsi propiusi tersebnt,
maupun APBD kabupatcn/kota
dalum
Hela11j11 modal adalah bagian dari pcngeluaran
pemcrintah yang digunakan untuk mcmbiayai pembangunan yang
bersifat rnenambah nilai asset. sepeni umuk pembangunan jalan, jembatan, bangunan gcdung, pcrlenukapan sarana keschatan, sarana
pendidikan
termasuk
buku
dan
kepustakaan,
sorta
pemhangunan lain yang rnengakibatkau penambahan nilai asset. h. Pendidikan
perempuan
datum pcncl itian
i ni diproksi melalui
angka pcesentase penduduk wanita yang bcrpendidikan SLTA ke
alas, yaitu j umlah pendu.duk wanna yang mcmiliki pendidikan SL TA kc atas di bagi dengan jumlah scluruh pcnduduk dan
dinyatakan dalam persen.
i. Ketersediaan tcnuga medis dalam penclitian ini diproksi melalui jumlah doktcr per I 00.00(} penduduk, yaitu jwnluh scluruh dokter dalam suatu propinsi dibagi dengan jumlah pcnduduk • propinsi tcrsebut dikalikan l 00.000.
49
3.4. Data dan Samber Data Data yang digunakan dalam peoelinan ini berupa ,1~1.a sekunder yang
tcl
Produk Domcsuk Regional Bnao {PORB\ diperoleh dari publikasi
tahunan
Produk
Domcstik Regional llmto
Propiust-Proprusi
l11do11e:;1a Menuntl Lapangan Osalia yang <.lilcrt>11b11 oleh HPS b. Realisasi Pcngcluaran Anggaran Pcndapatan dan Belama Daerah. dipcrotch dari web site Oeparremcn Keuangan I< (
c. Indcks Pernbangunan diperoleh
dart
Manusia lli''.1.1) dan angka harapan hidup,
Laporan Kegiatar; Pcrcepatan
Penyediaan
Data
Statistik Dalam Rangka Kehijllkan Dana Perimbangan oleh BPS dan Departemcn Kcuangan, d. Data pendidikan penduduk perempcan, diperoleh dart hasi! Survei Angkatan KerJU Nasional (Sakcmas) dalam henruk publikasi Keadaan Angkntan Kerja di Indonesia c.
Data mengcna: jumlah tcnsga mcdis
Dacrah Dalam Angk
l V. C.:AMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
4. I. Kon dis i Oern OJ!rafis
Indonesia yang memilikr luas daraian lebih dari 1.89 [uta kilometer persegi dengan lebih dari 13 000 pulau. mcrupakan ncgara berpenduduk terbesar keempat riidnni:1. menyebutkan jiwa.
.l-l<1sil Senses Pct1duduk pada tahun 2000
hahwa jumlah fl('il(lud11k lndonesia mencapai 205, B juta
Selama kurun waktu hma tahun bingga tahun 2005, jurnlah ini
meningkat menjadi 22(), 73 juia jiwa atau n11:ngalnsni pertembuhan rata-
r"w l .J4
% per tahun (BPS. 2006j.
Pertumbuhan
pcnduduk tidak sama antar daerah,
l'ropinsi Riau
tcrcatat scbagai daerah yang paling dinarnis pertumbuhan pcnduduknya.
Dal::om kurun waktu 2000-2005, pcnduduk propinsi Riau tumbuh sebcsar 430 % per tahun dan merupakan yang tertinggi dibandingkan daerab luinuya. Sebagian bcser propinsi mcngalami pertumbuhan penduduk di atas satu persen.
Ilanya eoam propinsi yang iuengalarni pertumbuhan
penduduk kurang dari satu persen, yakni Nanggroe Aceh Darussalam,
Sumatera Baral, DK) Jakarta, Jawa Tcngah.. JawaTimur dan Goronialo. Untuk lebih jelasnya, jumlah
dap
SI
T .. 1,.,1 4.1 .. luD'll:ah d:an Pcrtumbuban Penduduk Mcnurut Pmpinsi di Indonesia Tabun 2001).2005.