ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA Ny.A UMUR 20 TAHUN G1P0A0 UMUR KEHAMILAN 38MINGGU 4 HARI DI BIDAN PRAKTIK MANDIRINy.ERNA PAULINA Am.Keb. KECAMATAN KEBONHARJO K0TA SEMARANG
ARTIKEL
Disusun Oleh HELMIYANTI 0131653
AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO UNGARAN 2016
INTISARI Helmiyantil. 2015; Asuhan Kebidanan Berkelanjutan Pada Ny. A Umur 20 Tahun G1P1A0 Umur Kehamilan 38 Minggu 4 Hari Dengan Anemia Ringan Di BPS Ny Erna Paulina Amd.Keb.Kecamatan Kebonharjo Kota Semarang Desember 2015. Karya Tulis Ilmiah. DIII Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo. Pembimbing I: Widayati S.Sit.,M.Keb., Pembimbing II. Risma Aliviani Putri S.SiT. Latar belakang: Kematian ibu maternal di kota Semarang pada tahun 2014 sebanyak 33 kasus dari 26.992 jumlah kelahiran hidup atau sekitar 122,25 per 100.000 KH naik jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu 29 dari 26.547 jumlah kelahiran hidup atau sekitar 109,2 per 100.000.Kematian ibu tertinggi adalah karena eklamsia (48,48%), penyebab lainya adalah karena perdarahan (24,24%), disebabkan karena penyakit sebesar (18,18%), infeksi sebesar3,03% dan lain-lain sebesar 6,06 % dengan kondisi saat meninggal paling banyak pada masa nifas yaitu 54,55 % diikuti waktu bersalin (27,2%) (Profil Kesehatan Kota Semarang 2014). Tujuan: Mampu melaksanakan dan menganalisis asuhan berkelanjutan pada Ny. A Umur 20 tahun di bidan praktek mandiri Ny. Erna Paulina. Metode: Pengumpulan data ini menggunakan metode study kasus, wawancara, pemeriksaan fisik dan dokumentasi. Hasil: Dilakukan asuhan pada kasus Ny. A setelah dilakukan pengkajian sampai pelaksanaan dari kehamilan, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan KB sejak tanggal 16 Desember 2016 sampai dengan tanggal 20 April 2016. Evaluasi hasil yang diperoleh setelah dilakukan asuhan kebidanan berkelanjutan pada Ny.A pada ibu dan bayi tidak ada komplikasi selama kehamilan sampai dengan KB. TD : 110/70 mmhg, S: 36,5 OC, PPV kala I sampai dengan kala IV kurang lebih 200 cc, BB bayi Ny.A : BB : 3300 gram, PB : 48 cm, LK : 35 cm, LD : 34 cm, LILA : 11 cm, Ny.A menggunakan alat kontrasepsi KB suntik 3 bulan. Saran: Diharapkan tenaga kesehatan terus berperan aktif memberikan pelayanan kebidanan yang berkualitas terutama dalam asuhan kebidanan kehamilan sampai dengan kb secara fisiologis maupun patologis sehingga dapat menurunkan AKI dan AKB di Indonesia.
Kata Kunci : Asuhan kebidanan berkelanjutan pada ibu hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir, dan keluarga berencana PENDAHULUAN Latar Belakang hipertensi dalam kehamilan dan infeksi (Depkes, 2014). Menurut laporan WHO tahun 2014 Angka Kematian Ibu (AKI) didunia yaitu 289.000 jiwa. Amerika Serikat yaitu 9300 jiwa, Afrika Utara 179.000 jiwa dan Asia Tenggara 16.000 jiwa. Angka kematian ibu di negara-negara Asia Tenggara yaitu Indonesia 214 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 170 per 100.000
kelahiran hidup, Vietnam 160 per 100.000 kelahiran hidup dan Malaysia 39 per 100.000 kelahiran hidup (WHO,2014). Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 berdasarkan laporan dari kabupaten/kota sebesar 116,34/100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada Tahun 2013 sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah).
Kematian ibu maternal di kota Semarang pada tahun 2014 sebanyak 33 kasus dari 26.992 jumlah kelahiran hidup atau sekitar 122,25 per 100.000 KH naik jika dibandingkan dengan tahun 2013 yaitu 29 dari 26.547 jumlah kelahiran hidup atau sekitar 109,2 per 100.000.Kematian ibu tertinggi adalah karena eklamsia (48,48%), penyebab lainya adalah karena perdarahan (24,24%), disebabkan karena penyakit sebesar (18,18%), infeksi sebesar3,03% dan lain-lain sebesar 6,06 % dengan kondisi saat meninggal paling banyak pada masa nifas yaitu 54,55 % diikuti waktu bersalin (27,2%) (Profil Kesehatan Kota Semarang 2014). Sebagai upaya untuk menurunkan Angka Kematian Ibu (AKI), telah dilaksanakan berbagai pelatihan peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak diantaranya Pelatihan Asuhan Persalinan Normal (APN) yang merupakan setandar persalinan dan pendamping persalinan dukun bayi oleh tenaga kesehatan, Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergency Dasar (PONED) dan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Komprehensif (PONEK) serta yang lainnya (Profil Kesehatan Kota Semarang 2014). Angka kematian bayi adalah jumlah penduduk yang meninggal sebelum mencapai usia 1 tahun yang dinyatakan dalam 1.000 kelahiran hidup pada tahun yang sama. Usia bayi merupakan kondisi yang rentan baik terhadap kesakitan atau kematian. Pada satu sisi angka kematian bayi merupakan salah satu Indikator dari tujuan MDGS 2015 yang ke 4. Berdasarkan laporan hasil kegiatan sarana pelayanan kesehatan tahun 2014, jumlah kematian bayi yang terjadi di Kota Semarang sebanyak 253 dari 26.992 kelahiran hidup, sehingga didapatkan angka kematian Bayi (AKB) sebesar 9,37 per 1.000 KH. Berdasarkan pencapaian tersebut maka terdapat penurunan dari tahun sebelumnya. Jumlah kematian bayi di Kota Semarang
terjadi penurunan sejak tahun 2011 sampai 2013 yaitu berturut turut 314 kasus kematian bayi pada tahun 2011 terdapat 293 kasus kematian bayi pada tahun 2012, 251 kasus kematian bayi pada tahun 2013. Jika dibandingkan dengan target MDGS dimana tahun 2015 target AKB sebesar 23 per 1.000 KH, maka AKB Kota Semarang telah dibawah target (Profil Kesehatan Kota Semarang 2014). Continuity of midwifery care adalah pelayanan yang dicapai ketika terjalin hubungan yang terus-menerus antara seorang wanita dan bidan. Asuhan yang berkelanjutan berkaitan dengan kualitas pelayanan dari waktu kewaktu yang membutuhkan hubungan terus menerus antara pasien dengan tenaga profesional kesehatan. Layanan kebidanan harus disediakan mulai prakonsepsi, awal kehamilan, selama semua trimester, kelahiran dan melahirkan sampai enam mingggu pertama postpartum (Pratami, 2014). Maka, upaya untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak salah satunya adalah untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan ibu dan anak salah satunya adalah melaksanakan asuhan secara berkelanjutan atau Continuity of midwifery. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dibagian atas, maka penulis merumuskan masalah yaitu bagaimanakahasuhan kebidanan berkelanjutan yang sesuai pada Ny. A di BPM Erna Paulina di Kebonharjo. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan dalam menyusun karya tulis ilmiah ini meliputi : 1. Tujuan umum Penulis dapat melakukan asuhan kebidanan pada Ny. A secara komprehensif meliputi masa kehamilan, persalinan, bayi baru lahir, nifasdan keluarga berencana (KB) sesuai kompetensi dan standar pelayanan kebidanan dan melakukan pendokumentasian dengan metode
SOAP yang sesuai manajemen Varney 7 langkah 2. Tujuan khusus 3. Melakukan pengkajian, interpestasi data, menentukan diagnosa potensial, antisipasi, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan menganalisis pada Ny. A umur 20 tahun G1P0A0, Hamil di BPM Erna Paulina di Kota Semarang. 4. Melakukan pengkajian, interpestasi data, menentukan diagnosa potensial, antisipasi, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan menganalisis pada ibu bersalin Ny. A umur 20 tahun G1P0A0, di BPM Erna Paulina di Kota Semarang. 5. Melakukan pengkajian, interpestasi data, menentukan diagnosa potensial, antisipasi, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan menganalisis pada bayi baru lahir Ny. A umur 1 bulan tahunP1A0, di BPM Erna Paulina di Kota Semarang. 6. Melakukan pengkajian, interpestasi data, menentukan diagnosa potensial, antisipasi, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan menganalisis pada ibu nifas Ny. A umur 20 tahun P1A0, di BPM Erna Paulina di Kota Semarang. 7. Melakukan pengkajian, interpestasi data, menentukan diagnosa potensial, antisipasi, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan menganalisis pada ibu akseptor KB Ny. A umur 20 tahun P1A0, di BPM Erna Paulina di Kota Semarang. . Metode Pengumpulan Data Karya Tulis Ilmiah inimenggunakanmetodedeskriptifyaitu penulisan yang bertujuanuntukmenjelaskanperistiwake jadiansekarang. Cara Pemerolehan Data 1. Suatumetode yang digunakanuntukmengumpulkan data, dimana
penilitimendapatkanketerangansec aralisandariseseorangsasaranpen elitiatauberkomunikasi berhadapanmukadengan orang tersebut (face to face) (Sujono dan Riyadi, 2012). Menggunakan metode ini penulis mendapatkan data Subyektif atau data yang langsung diperoleh dari pasien melalui pengkajian meliputi Identitas pasien dan penanggungjawab, Keluhan, Riwayat penyakit yang diderita pasien sekarang dahulu dan keluarga, Riwayat pernikahan, Riwayat obstetri meliputi Menstruasi, Riwayat kehamilan persalinan dan nifas yang lalu, Riwayat kehamilan sekarang, Riwayat KB, Kebutuhan dalam sehari-hari dan data pengetahuan psikososial, spiritual dan ekonomi budaya. 2. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan dilakukan secara komprehensif yang berkaitan dengan keadaan fisik kehamilan, kelainan organ tubuhdantanda-tandapenyakit. Pengkajian harus dilakukan secara komprehensif serta meliputi riwayat kesehatan teknis yang dipergunakan dalam pengkajian fisik meliputi : Pemeriksaan umum meliputi Keadaan umum, kesadaran ,TTV, TB,BB, LILA pemeriksaan fisik meliputi pemeriksaan kepala, mata, muka, hidung, telinga, mulut,leher, dada, payudara, ketiak, abdomen, genetalia, ekstermitas atas dan bawah, anus (Nursalam, 2008). Menurut Priharjo (2007) bahwa pemeriksaan fisik meliputi : a. Inspeksi Inspeksimerupakan proses observasidenganmenggunakan matainspeksi yang dilakukanuntukmendeteksitand a-tandafisik yang berhubungandengan status fisik. Meliputi Muka, payudara, abdomen dan genetalia.
b. Palpasi Palpasidilakukandenga nsentuhan atau rabaan.Metodeinidikerjakanunt ukmendeterminasi, ciriciriringanatau organpada pemeriksaan Leopold I-IV c. Perkusi Metodepemeriksaande ngancaramengetukdengantuju anuntukmenentukanbatasbatas organ ataubagiantubuhdengancaram erasakanvibrasi yang ditimbulkanakibatadanyagerak an yang diberikankepadajaringan. Meliputi reflek patella kanan dan kiri. d. Auskultasi Auskultasimerupakanm etodepengkajian yang menggunakanDoppler atauLinex untukmemperjelaspendengara n denyutjantungjanin. e. Study Pustaka Bahan pustaka merupakan hal yang sangat penting dalam menunjang latar belakang teoritis dari suatu penelitian. Dari buku-buku laporan penelitian, majalah ilmiah, dan jurnal. Sehingga dapat memperoleh berbagai informasi berupa teori-teori (Notoatmodjo, 2010). TINJAUAN TEORI Kehamilan Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya kehamilan normal 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 trimester, yaitu trimester pertama dimulai dari hasil konsepsi sampai 3 bulan,
trimester kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan, trimester ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan (Khumaira, 2012). Standar Asuhan Khamilan TM III Menurut Depkes RI (2009), dalam melakukan pemeriksaan antenatal, tenaga kesehatan harus memberikan pelayanan yang berkualitas sesuai standar asuhan antenatal care“14T” yang terdiri dari: 1. Timbang berat badan 2. Ukur tekanan darah 3. Ukur TFU 4. Pemberian Tablet Fe 5. Pemberian Imunisasi TT 6. Pemeriksaan Hb 7. Pendeteksi dini anemia 8. Pemeriksaan VDRL 9. Perawatan payudara 10. Temu wicara, konseling seputar kehamilan, persiapan persalinan, P4K, dan rujukan 11. Pemeriksaan proteinurine 12. Pemeriksaan reduksiurine 13. Pemberian terapi kapsul yodium 14. Pemberian terapi anti malaria Persalinan Persalinan normal adalah proses pengeluaran bayi yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam waktu 1824 jam tanpa komplikasi baik ibu maupun janin (Sumarah, 2009). Tahapan Persalinan 1. Kala I Pembukaan 0-10 (lengkap) 2. Kala II Kelahiran Bayi 3. Kala III Kelahiran Plasenta 4. Kala IV Observasi 2 jam post partum Nifas Masa nifas adalah masa setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil (Saleha, 2009). Asuhan Masa Nifas 1. 6-8 jam setelah persalinan 2. 6 hari setelah persalinan 3. 2 minggu setelah persalinan 4. 6 minggu persalinan Bayi Baru Lahir
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir pada usia kehamilan 37-42 minggu dan berat badannya 2500-4000 gram (Dewi, 2010). Kunjungan BBL 1. KN-1 Setelah lahir/ 24 jam pertama 2. KN-2 6-48 Jam 3. KN-3 3-7 Hari 4. KN-4 8-28 Hari Keluarga Berencana Kontrasepsi adalah usaha-usaha untuk mencegah terjadinya kehamilan yang dapat bersifat sementara, dan dapat juga bersifat permanen (Wiknjosastro,2008). Tinjauan Kasus Kehamilan Pada saat kehamilan dilakukan dua kali pengkajian yaitu pada saat umur kehamilan 38 minggu 1 hari dan umur kehamilan 38 minggu 4 hari, didapatkan data : 1. Data Subyektif : a. Ibu mengatakan bernama Ny. A umur 20 tahun b. Ibu mengatakan hamil yang pertama belum pernah melahirkan dan tidak pernah keguguran. c. Ibu mengatakan mengatakan sering merasa pegal-pegal. 2. DataObyektif: Pemeriksaanumum dan pemeriksaan fisik dalam batas normal, kadar Hb 10,2 gr/dl. 3. Assasment : Ny. A G1P0A0 umur 20 tahun, hamil 38 minggu 1hari, janin tunggal, hidup, intrauterine, letak memanjang, puki, presentasi belakang kepala, divergen 4. Planning : KIE body mekanik cara mengatasi pegal-pegal dibagian pinggang. Pada kunjungan kehamilan penulis menemukan kesenjangan antara teori dan lahan pada penimbangan berat badat ibu terlalu naik sampain mencapai 25 kg, hal ini tidak ada komplikasi apapun terdapat pada Ny. A disaat kehamilannya. Persalinan Pada saat persalinan penulis melakukan pengkajian satu kali yaitu dari
kala I sampai dengan kala IV, didapatkan data: 1. Data Subjektif : Ibu mengatakan sudah merasakan kenceng-kenceng jam 0800 WIB. pada tanggal 20 Desember 2015 jam 09.30 ibu mengeluarkan lendir darah,Ibu mengatakan merasakan gerakan janin > 10x dalam 24 jam terakhir. Ibu mengatakan makan minum terakhir tanggal 20-12-2015 pukul 08.30 WIB porsi satu piring penuh dengan komposisi nasi,ikan,sayur dan 2 gelas air putih.Ibu mengatakan BAB terakhir tanggal 20-12-2015 pukul 06.00 WIB, dan BAK terakhir tanggal 20-12-2015 pukul 09.10 WIB. 2. Data Obyektif : TFU 33 cm, punggung kiri, presentasi kepala sudah masuk PAP 2/5 bagian, TBJ 3410 gram DJJ 12-11-12 ( 140 x/mnt) Kontraksi uterus 3 kali dalam 10 menit, lamanya 30 detik,intensitas sedang. Jam 13.10 WIB: VT Ø 6 cm, efficement 50%, ketuban (+), teraba kepala,UUK, penurunan kepala H II+, tidak ada bagian kecil janin yang menyertai kepala, molase0. 3. Assasment: Ny. A umur 20 tahun G1P0A0, hamil 38 minggu 4 hari, janin tunggal, hidup, intrauteri, letak memanjang, puki, presentasi belakang kepala, divergen, , inpartu kala II 4. Planning : Persiapan pimpinan persalinan Pada saat persalinan pada hari Minggu, tanggal 20 Desember 2015, penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dan praktek pada saat kala IIpada Ny. A diletakanya kain 1/3 dibawah bokong. Nifas Pada saat nifas, penulis melakukan kunjungan sebanyak empat kali yaitu pada saat postpartum 6 jam, postpartum 6 hari, postpartum 2 minggu dan postparum 6 minggu fisiologis, didapatkan data : 1. Data Subyektif :
a. Ibu merasa kondisi tubuhnya sudah membaik, perut masih terasa mules, terdapat pengeluaran darah yang tidak terlalu banyak. b. Ibu mengatakan sudah BAK dan BAB ke WC tanpa bantuan, ibu sudah makan dan minum obat, sudah mampu memberikan ASI dan senang atas kelahiran bayinya. 2. Data Obyektif : TFU 2 jari bawah pusat, kontraksi uterus baik, kandung kemih kosong. Terdapat luka jahitan masih basah lochea rubra jumlah perdarahan normal (150 cc). 3. Assasment : Ny. A umur 20 tahun P1A0 postpartum 6 jam-6 minggu dengan nifas fisiologis 4. Planning : Melakukan pengawasan perdarahan dan kontraksi uterus keras, Memastikan involusi berjalan dengan baik dan tidak ada perdarahan sampai dengan memotivasi ibu untuk menggunakan alat kontrasepsi Pada saat nifas, penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dengan lahanselama melakukan asuhan nifas. Bayi baru lahir Pada saat bayi baru lahir, penulis melakukan pengkajian sebanyak empat kali yaitu bayi baru lahir umur 1 jam, bayi baru lahir umur 6 jam, bayi baru lahir umur 2 minggu, bayi baru lahir umur 28hari, didapatkan data : 1. Data Subyektif : a. Ibu mengatakan bayi lahir pada hari Minggu20 Desember 2015 b. Ibu mengatakan bayi menangis kuat, gerak aktif,kulit kemerahan dan reflek menghisap kuat. c. Ibu mengatakan bayi sudah BAK dan BAB 2. Data Obyektif : BB : 3300 gram. PB : 48 cm , Lingkar Kepala 35 cm, Lingkar Dada 34 cm, reflek neonatus normal. 3. Assasment : Bayi baru lahir Ny. I umur 1 jam. 4. Planning :
Mempertahankan suhu tubuh bayi, sampai dengan rencana memandikan bayi setelah 6 jam atau sampai dengan menyesuaikan suhu lingkungan, bayi sudah dilakukan pencegahan infeksi dengan diberikan injeksi vit.kdan salep mata pada 1 jam setelah lahir. Pada saat melakukan asuhan pada bayi baru lahir, penulis tidak menemukan kesenjangan antara teori dengan lahan. KB Pada saat KB penulis melakukan pengkajian dua kali yaitu pada saat ibu akan menjadi akseptor baru sampai dengan ibu melakukan kunjungan ulang, didapatkan data : 1. Data Subyektif : Ibu mengatakan ingin menggunakan KB suntik 3 bulan. 2. Data Obyektif : Pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik ibu dalam batas normal. 3. Assasment : Ny. A P1A0 umur 20 tahun akseptor KB suntik 3 bulan. 4. Planning : Penyuntikan KB suntik 3 bulan. Pada saat memberikan asuhan saat KBpenulis menemukan kesenjangan antara teori dengan lahan yaitu tidak menggunakan sarung tangan dan mencuci tangan sesudah dan sebelum penyuntikan. PENUTUP Kesimpulan Adapun ruang lingkup asuhan kebidanan komprehensif ini dimulai dari kehamilan TM III, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana yang dilakukan dalam bentuk 7 varney pada Ny. A Umur 20 Tahun di BPM Ny Erna Paulina Amd.Keb. Kecamatan KebonharjoKotaSemarang pada bulan Desember 2015 sampai bulan April 2016. 1. Asuhan kebidanan pada Ny. A selama kehamilan sudah dilakukan pelayanan kebidanan sesuai dengan kebutuhan, keluhan pasien dan kewenangan bidan, terdapat kesenjangan antara teori dan praktek yaitu pada standar
2.
3.
4.
5.
asuhan pelayanan ANC yang tidak sesuai dengan standar asuhan 14T. Asuhan kebidanan pada Ny. A selama persalinan berlangsung normal pada tanggal 20 Desember 2015. Persalinan dilakukan di bidan tidak ditemukan penyulit dan kompikasi. Pada saat kala I kala II, III, dan IV persalinan berjalan dengan normal tidak ada penyulit dan komplikasi sehingga bayi sudah lahir dan keadaan ibu sudah lebih membaik, tidak terdapat kesenjangan selama proses persalinan pada kala II . Asuhan Nifas pada Ny. A dari tanggal 20 Desember 2015 sampai dengan 31i Januari 2016 yaitu dari 6 jam postpartum sampai 6 minggu postpartum. Selama pemantauan masa nifas, berlangsung dengan baik dan tidak ditemukan tanda bahaya atau komplikasi. Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir pada bayi Ny. A dari tanggal 20 Desember 2015 sampai dengan 31 Januari 2016, bayi yang berjenis kelamin Laki-laki, BB: 3300 gram, PB: 48 cm. Tidak ditemukan adanya infeksi dan tanda bahaya. Bayi telah diberikan injeksi Vit K, bayi sudah diberikan salep mata, dan imunisasi HB 0. Sampai pada usia 6 minggu tidak ditemukan adanya komplikasi dan tanda bahaya. Asuhan KB pada tanggal 31 Januari 2016 ibu mengatakan ingin menggunakan KB suntik 3 bulan, sudah memberikan konseling tentang KB suntik 3 bulanpada saat kunjungan nifas keempat pada tanggal 31 Januari2016 Ny.A memberikan keputusan sudah mantap ingin menggunakan KB suntik 3 bulan Pada hari itu juga tanggal 31 Januari 2016 Ny.Alangsung melakukan pemasangan KB suntik 3 bulan, ibu tidak mempunyai keluhan dan ditemukan adanya kesenjangan antara teori dengan dalam prosedur pemasangan KB suntik 3 bulan. Pada tanggal 31 Januari 2016 Ny.Ayaitu tidak menggunakan handscoon.
Saran 1. Bagi penulis
Diharapkan mahasiswa mendapatkan pengalaman dalam mempelajari kasus-kasus pada saat praktik dalam bentuk manajemen SOAP serta menerapkan asuhan sesuai standar pelayanan kebidanan yang telah ditetapkan sesuai dengan kewenangan bidan yang telah diberikan kepada profesi bidan. Serta diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif 2. Bagi institusi pendidikan Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan bagi mahasiswa dengan penyediaan fasilitas sarana dan prasarana yang mendukung peningkatan kompetensi mahasiswa sehingga dapat menghasilkan bidan yang berkualitas. 3. Bagi tenaga kesehatan Supaya tenaga kesehatan, hendaknya melakukan asuhan sesuai dengan standar pelayanan atau kebijakan yang telah ditetapkan oleh pemerintah dan selalu menggunakan alat pelindung diri (APD) ketika melakukan pertolonagn persalinan dan senantiasa mengembangkan ilmu yang dimiliki dalam memberikan asuhan kebidanan, terutama harus menggunaakan hansdcon selanjutnya dan pemberian tablet Fe. 4. Bagi masyarakat Supaya masyarakat mampu melakukan deteksi dini komplikasi pada kehamilan dan melakukan kunjungan ke tenaga kesehatan untuk mencegah resiko yang tidak diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA Arum, dkk. 2009. Panduan Lengakap Pelayanan KB Terkini. Yogyakarta. Mitra Cendikia Press Asrinah,Dkk: 2010, Asuhan Kebidanan Masa Persalnan, Yogyakarta, Graha Ilmu. Barbara , 2004. Perawatan ibu-bayi baru lahir.jakarta:EGC.
Depkes . 2010. Buku Kesehatan Ibu dan Anak.Jakarta : Departemen kesehatan dan JICA (Japan Internasional Cooperation Agency). Depkes RI. 1993. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Dalam Konteks Keluarga. Jakarta. Cetakan Ke III.
Maryunani M,Asuhan kebidana berkelanjutan 2009; h. 10Maternitas, Jakarta. Direktor Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat Maulana, M. 2008.Asuhan Kehamilan fisiologi. Jakarta :salemba Medika
Dewi M. 2012. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Yogyakarta Pustaka
Mochtar, M, R. 2008.Sinopsis Obstetri Jilid 2. Jakarta: EGC
DNS,
Mochtar, M,R. 2012. Sinopsis Obstetri Edisi 2. Jakarta: EGC.
dkk. 29. Panduan lengkap pelayanan KB Terkini. Yogyakarta : Mitra Cendikia.
Elisabet, C. 2008. Buku Saku Patologi. Jakarta. EGC Hidayat, 2013 Pelayanan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP-SP Hutahaean, 2013 Buku ajar asuhan kebidanan. Jakarta: EGC. Ida A. M, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta :EGC Iswanto, J. 2012. Sejarah Pendidikan Bidan. Desember 11 2013 (Diakses 10 Juni 2016) Jam 13:12:35. Didapatkan dari : http:/www.sumbasehat.com JNPK-KR.2008 Asuhan Persalinan Normal. Jakarta: DepKes RI. Khumaira, 2012. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta : Graha Ilmu Kusmiayati, Dkk. 2014. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Fitramaya. Yogyakarta: Manuaba, 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta :EGC Manuaba, IBG, dkk. 2008. Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan. Jakarta :EGC
Mufdilah. 2014. Asuhan Kebidanan Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuha Medika. Nugroho, T. 2012. Patologi Kebidanan. Yogyakarta : Nuha Medika. Oxorn, dkk. 2010. Ilmu Kebidanan : Patologi dan fisiologi Persalinan. Yogyakarta:Andi, YEM. Padila,
2014 Konsep Manajemen Kebidanan. Jakarta. EGC.
Prawirohardjo, S. 2009, Ilmu Kebidanan, Jakarta , PT. Bina Pustaka Prawirohardjo, S. 2011. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka. Prawirohardjo,S. 2009, Buku Acuan Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta. YBP-SP Prawirohrdjo, S, 2013 Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Bidan. Jakarta: EGC Profil kesehatan kota semarang 2014. juni 09 2015 (Diakses tanggal 23 juni 2016 ) Jam 01:20:23. Didapatkan dari : http://www.dinkeskotasemarang.go.id Ratna. H. 2009. Metode dan Tekhnik Penggunaan Alat Kontrasepsi. Jakarta. Salemba Medika: Riathayla, 2009 Ilmu Kebidanan. Jakarta. YBP-SP. SDKI
Saiffudin. AB. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal.Jakarta: YBP-SP
Yulifa,dkk. 2009. Komunitas. Medika
Saifuddin, A. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Keserhatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: YBP-SP.
Yuni, K. Dkk, 2009, Asuhan Ibu Hamil. Yogyakarta :EGC
Saifuddin, AB. 2001. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal, Jakarta : JPNKR-POG Saifudin, 2007 Asuhan Persalinan Normal,JNPK-KR / POGI, 2008: Salemba medika Saleha S.2002.Buku Saku Obsteri dan Ginekologi. Jakarta Suherni, dkk. 2013 50 tahun IBI.Jakarta : PP-IBI Sulistiawati dkk, 2010, Widya Medika Saroha. P. 2009. Kesehatan Reproduksi dan Kontrasepsi. Jakarta. Trans Info Media Suhen S, 2012. Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP Sujiatini, dkk 2011. Asuhan Kebidanan II ( Persalinan). Yogyakarta: Rohima Press. Sulistyawati, A. 2007. Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin. Jakarta: Salemba Medika. Syahputra, A.2012. Perubahan Anatomi dan Adaptasi.Jakarta : EGC Syaifuddin, A, 2014. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT Bina Pustaka Varney, H,2008.Buku Ajar Asuhan Kebidanan. EGC. Jakarta : EGC Wahyuni, S. 2011. Pengaruh Perawatan Bayi Letak Terhadap Peningkatan Berat Badan Bayi. Yogyakarta. Nuha Medika Widyastuti, Y. 2009. Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta : Fitramaya
Asuhan Kebidanan Jakarta :Selemba
Yuniastuti, A. 2008. Gizi dan Kesehatan. Yogyakarta : Graha Ilmu