ASUHAN KEBIDANAN BERKELANJUTAN PADA NY. NUNING UMUR 31 TAHUN GIIIPIAI UMUR KEHAMILAN 38+4 MINGGU DI BPM LEJAR SUPENDAH AM.KEB, WONOLOPO, MIJEN - SEMARANG
ARTIKEL
Disusun Oleh
:
LEE YANA SAPTA ASMI NIM : 0131663
AKADEMI KEBIDANAN NGUDI WALUYO UNGARAN 2016
ABSTRAK Asmi, Lee Yana Sapta. 2016 ; Asuhan Kebidanan Berkelanjutan pada Ny. Nuning di Bidan Praktek MandiriLejar Supendah, Wonlopo, Mijen, Semarang. Karya Tulis Ilmiah. DIII Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo. Pembimbing I : Ninik Christiani, S.SiT., M.Kes. Pembimbing II : Ari Andayani, S.SiT., M.Kes. Latar belakang : AKI tahun 2015 menunjukkan angka 346 dengan target AKI 2019 adalah 309/100.000 KH. Upaya dalam menjalankan program pemerintah yaitu penurunan AKI dimana dipengaruhi oleh ibu pada masa kehamilan, bersalin dan nifas. KB tidak dapat lepas dalam mempengaruhi ketiga penyebab AKI, karena KB sendiri merupakan program pemerintah dalam menjarangkan kehamilan. AKB dipengaruhi bayi pada masa neonatus juga merupakan program pemerintah. Tujuan : Mampu melakukan asuhan kebidanan pada Ny Nuning secara berkelanjutan meliputi masa kehamilan, persalinan, masa nifas, bayi baru lahir dan keluarga berencana dengan manajemen 7 langkah Varney dan pendokumentasian dengan metode SOAP. Metode : Penulis menggunakan metode wawancara, observasi, pemeriksan fisik, dan studi pustaka dalam pengumpulan data. Hasil : Asuhan kebidanan yang sudah dilakukan dengan pengumpulan data hingga pelaksanaan pada Ny. Nuning mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB dari tanggal 28Oktober 2015 hingga tanggal 13 Maret 2016. Evaluasi hasil yang diperoleh setelah dilakukan asuhan kebidanan berkelanjutan pada Ny Nuning dan bayi tidak terjadi komplikasi selama kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB. TD 120/80 mmHg, Nadi : 82 x/menit, Suhu :36,50C, PPV kala I sampai kala IV ± 250 cc. BB bayi Ny Nuning : 4000, PB : 50 cm, LK : 34 cm, LD : 33 cm, Ny Nuning memilih KB suntik 3 bulan. Kesimpulan : Asuhan berkelanjutan pada Ny Nuning dinyatakan berhasil meskipun didalam kehamilan terdapat kesenjangan yaitu TFU ibu tidak sesuai dengan usia kehamilan, namun pada persalinan ibu tidak mengalami komplikasi karena kesenjangan tersebut, seperti distosia bahu, bayi lahir spontan, menangis kuat, gerak aktif dan kulit kemerahan, serta tidak mengalami komplikasi apapun pada nifas dan ibu memilih kontrasepsi KB suntik 3 bulan setelah nifas. Kata Kunci : Asuhan Kebidanan Berkelanjutan
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
1
ABSTRACT Asmi, Lee Yana Sapta. 2016. Sustainable Midwifery Care to Mrs. Nuning in Lejar Supendah Midwives Private Practice, Wonolopo, Mijen, Semarang. Ngudi Waluyo Midwifery Academy . Supervisor I: Ninik Christiani, S.SiT., Kes. Supervisor II: Ari Andayani, S.SiT., M.Kes. Background: AKI 2015 showed the number 346 with the target MMR in 2019 was 309 / 100,000 KH .Efforts in running a government program that is reducing maternal mortality rate which is influenced by the mother during pregnancy, childbirth and postpartum. KB can not be separated in influencing the third cause of AKI, because birth itself is a government program in space pregnancy.AKB is affected infants in the neonatal period is also a government program. Purpose: Able to conduct and analyze sustainable midwifery care to Mrs. Nuning Include pregnancy, childbirth, postnatal, newborn and family planning with 7 steps Varney management and documentation with SOAP method. Method : Author using interview, observation, physical examination, and literature in..data..collection. Results: Midwifery care has been done with data collection through to implementation in Mrs. Nuning ranging from pregnancy, childbirth, postpartum, newborn and birth date October 28, 2015 until March 13, 2016. Evaluation of the results obtained after the sustainable midwifery care to Mrs. Nuning and infant complications occur during pregnancy, childbirth, postpartum, newborn, and family planning. Blood Preassure 120/80 mmHg, Temperature: 36,5oC, PPV stage I to stage IV ± 250 cc. Baby have weight 4000 grams, baby have long body 50 cm, head circumference 34 cm, chest circumference 33 cm, Mrs. Nuning chose contraceptive..injections..every..3..month. Conclusions: Sustainable midwifery care to Mrs. Nuning declared successful even in pregnancy there is a gap that is not in accordance with the TFU maternal gestational age, but at birth mother had no complications due to the gap, such as shoulder dystocia, the baby is born spontaneously, cry loudly, active movement and skin redness, and did not experience any complications in the postpartum and maternal choose contraceptive injection 3 months after childbirth. Keywords: Sustainable Midwifery Care PENDAHULUAN Latar Belakang Target AKI (Angka Kematian Ibu) di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 kematian per 100.000 kelahiran hidup, sementara itu berdasarkan SDKI (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia). Menurut WHO angka kematian ibu di negara-negara Asia Tenggara yaitu Indonesia 214 per 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih cukup jauh dari target yang harus dicapai pada tahun 2015( WHO, 2015 ). Target diusahakan untuk menurunkan AKI sampai pada angka 102 dari angka 190 seperti yang dihitung oleh WHO. Jumlah dari angka yang diharapkan tersebut mencapai setengah
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
dari jumlah yang telah dihitung belakangan ini. Usaha penyelamatan ibu dari kematian pasca melahirkan harus ditingkatkan sejauh 400 persen hingga 1 tahun mendatang, dibanding dengan usaha yang berhasil dilakukan selama satu dekade belakangan ini (Kurnia, 2014). Berdasarkan laporan dari kabupaten/ kota AKI di Provinsi Jawa Tengah tahun 2014 sebesar 126,55/100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan AKI pada tahun 2013 sebesar 118,62/100.000 kelahiran hidup, hal ini berarti mengakibatkan terjadinya peningkatan permasalahan kematian ibu di Provinsi Jawa Tengah (Profil Dinkes
2
Jateng, 2015). Menurut laporan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Semarang Jumlah kematian Ibu maternal, berdasarkan laporan Puskesmas dan Rumah Sakit AKI di kabupaten Semarang pada tahun 2014 sebanyak 33 kasus dengan jumlah kelahiran hidup (KH) sebanyak 26.992 orang atau 122,25 per 100.000 kelahiran hidup (Profil Dinkes Semarang, 2015). Menurut data yang ada di BPM Lejar supendah jumlah ibu hamil dari bulan Januari sampai November 2015 sebanyak 217 pasien, dari 217 pasien tersebut 100 di antaranya sudah melahirkan dan yang sudah dirujuk sebanyak 19 pasien, sedangkan alasan pasien tersebut dirujuk karena pasien memiliki resiko tinggi bila melahirkan dibidan dan jumlah AKI dan AKB yang ada di BPM Lejar Supendah tidak ada. Adapun beberapa penyebab kematian ibu di Indonesia adalah penyebab langsung perdarahan, pre eklamsi/eklamsi dan infeksi. Sedangkan Penyebab tidak langsung sebagai akar masalah kematian ibu adalah karena kondisi masyarakat seperti pendidikan, sosial ekonomi dan budaya. Kondisi geografi serta keadaan sarana pelayanan yang kurang siap ikut memperberat permasalahan. Beberapa hal tersebut mengakibatkan kondisi 4 terlambat (terlambat mendeteksi atau mendiagnosa, terlambat mengambil keputusan, terlambat sampai di tempat pelayanan dan terlambat mendapatkan pertolongan yang adekuat di tempat rujukan) dan 4 terlalu (terlalu tua, terlalu muda, terlalu banyak, dan terlalu rapat jarak kelahiran) (Profil Dinkes Indonesia, 2015). Melihat dari masih tingginya AKI di indonesia pemerintah melakukan beberapa upaya untuk menurunkannya. Adapun beberapa upaya yang telah dilakukan pemerintah antara lain pada tahun 2010 pemerintah meluncurkan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) ke Puskesmas di Kabupaten/Kota yang difokuskan pada kegiatan preventif dan promotif dalam program Kesehatan Ibu dan Anak, sedangkan perogram terbaru
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
pemerintah sebagai upaya agar penurunan AKI dan AKB di Indonesia bisa teratasi dengan baik maka pemerintah menghapus semua hambatan financial masyarakat untuk mengakses pelayanan kesehatan melalui pelaksanaan system jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dijalankan oleh BPJS kesehatan yang berlaku sejak 1 Januari 2014 (JAMSOS Indonesia). Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan penyebab kematian ibu banyak disebabkan oleh perdarahan dan pre eklamsi/eklamsi. Oleh karena itu penulis ingin meningkatkan pelayanan dalam bidang kesehatan dengan melakukan antenatal care (ANC), asuhan persalinan normal (APN) yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan dan pemberian stiker Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K ) pada ibu hamil untuk memantau kehamilan menuju persalinan yang aman dan selamat sehingga ibu hamil dengan resiko tinggi dapat di deteksi dengan segera, dan angka kematian baik ibu dan bayi dapat diturunkan. Adapun Indikator P4K adalah dengan pemasangan stiker P4K yang terdiri dari penolong persalinan, tempat persalinan, pendamping persalinan, transportasi, dan calon donor darah. TUJUAN 1. Tujuan Umum Penulis mampu menerapkan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir sampai menjadi akseptor KB sesuai dengan standar asuhan dengan menggunakan pendokumentasian SOAP dengan pendekatan managemen kebidanan. 2. a.
Tujuan Khusus Mampu melakukan pengkajian, mengiprestasikan data, mendiagnosa potensial, mengantisipasi tindakan segera, merencanakan, mengimplementasikan dan mengevaluasi pada Ny. Nuning 31 tahun GIIIPIAI usia kehamilan 38+4
3
b.
c.
d.
e.
minggu dan mendokumentasikan secara SOAP. Mampu melakukan pengkajian, mengiprestasikan data, mendiagnosa potensial, mengantisipasi tindakan segera, merencanakan, mengimplementasikan dan mengevaluasi pada Ny. Nuning Persalinan dan mendokumentasikan secara SOAP. Mampu melakukan pengkajian, mengiprestasikan data, mendiagnosa potensial, mengantisipasi tindakan segera, merencanakan, mengimplementasikan dan mengevaluasi pada Ny. Nuning Nifas dan mendokumentasikan secara SOAP. Mampu melakukan pengkajian, mengiprestasikan data, mendiagnosa potensial, mengantisipasi tindakan segera, merencanakan, mengimplementasikan dan mengevaluasi pada Bayi Baru Lahir Ny. Nuning dan mendokumentasikan secara SOAP. Mampu melakukan pengkajian, mengiprestasikan data, mendiagnosa potensial, mengantisipasi tindakan segera, merencanakan, mengimplementasikan dan mengevaluasi pada Ny. Nuning sebagai calon askseptor KB dan mendokumentasikan secara SOAP.
MANFAAT 1. Teoritis Menambah ilmu pengetahuan dan keterampilan secara langsung dalam memberikan asuhan kebidanan yang sesuai standar pelayanan kebidanan. 2. Praktis a. Bagi institusi Mahasiswa dapat menerapkan asuhan kebidanan dalam menyusun studi kasus, mendidik, dan membimbing mahasiswa agar lebih terampil dalam memberikan asuhan Kebidanan. b. Bagi lahan praktik Meningkatkan mutu pelayanan kebidanan melalui pendekatan asuhan
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas, BBL, serta KB yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan. c. Bagi Klien Mendapat pelayanan asuhan kebidanan yang sesuai sengan standar pelayanan kebidanan. d. Bagi penulis Media bahan pembelajaran agar lebih terampil dalam melaksanakan asuhan kebidanan yang sesuai dengan standar pelayanan kebidanan HASIL DAN PEMBAHASAN Pengkajian pada asuhan kebidanan kehamilan, bersalin, nifas, bbl sampai dengan Kb pada Ny Nuning diidentifikasi berdasarkan, usia, usia kehamilan, jumlah kehamilan, riwayat kesehatan, dan status sosial ekonominya serta hasil pemeriksaan fisik dan penunjangnya berupa hasil tes urin dan tes darah. Pengkajian asuhan kebidanan ibu hamil dilaksanakan pengumpulan data dasar yaitu data subyektif dan data obyektif, serta penegakan diagnosa dan planning. Kehamilan : 1. Data Subyektif Pengkajian pertama tanggal 28 Oktober 2015 ibu mengatakan hamil ke tiga, pernah melahirkan sekali dan pernah keguguran sekali. Ibu mengatakan pada kakinya mengalami pembengkaan. Pengkajian kedua tanggal 04 November 2015. Ibu mengatakan mulai merasakan kenceng-kenceng tapi tidak sering. 2. Data Objektif Pengkajian pada tanggal 28 Oktober 2015 hasil pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik pada ibu dalam batas normal, TD 110/80 mmHg, S 36,5oC, R 22x/mnt, N 82x/mnt. Pengkajian kedua pada tanggal 04 November 2015 hasil pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik pada ibu dalam batas normal. 3. Assasment Diagnosa yang muncul pada kunjungan pertama pada Ny Nuning umur 31 tahun, G3P1A1 umur kehamilan 38 minggu 4 hari, janin tunggal hidup intra uteri letak memanjang punggung
4
kanan, preskep, divergen. Diagnosa kunjungan kedua pada Ny Nuning umur 31 tahun, G3P1A1 umur kehamilan 39 minggu 4 hari janin tunggal hidup intra uteri letak memanjang punggung kanan, presentasi kepala, divergen. Setelah diagnosa kebidanan ditegakan pada Ny Nuning tidak ditemukan adanya masalah sehingga diagnosa potensial tidak perlu ditegakkan dan tidak memerlukan antisipasi penanganan segera. 4. Planning Planning kunjungan pertama pada Ny Nuning di lakukan pemberian pendidikan kesehatan tentang tanda bahaya TM III, ketidak nyamanan TM III, cara mengurangi bengkak pada kaki, memberi tablet Fe di minum malam hari 1x1 tab, vitamin C. menganjurkan untuk kunjungan ulang 1 minggu lagi, dan planning ada kunjungan kedua memberi KIE tentang tanda persalinan dan persiapan persalinan, menganjurkan ibu segera kebidan jika sudah merasakan tanda persalinan. Persalinan : 1. Data Subyektif Ibu datang pada jam 00.55 WIB, mengatakan sudah merasakan kenceng-kenceng sejak jam 20.00 WIB. Ketuban belum pecah dan sudah mengeluarkan lendir darah. Jam 02.50 WIB ibu mengatakan semakin merasa mules seperti ingin BAB, dan sudah ada dorongan ingin meneran. 2. Data Objekfif Pemeriksaan dalam : jam 00.55 WIB VU kosong, vagina elastis, porsio lunak, pembukaan 8 cm, effacement 80 %, kulit ketuban masih utuh, presentasi belakang kepala, tidak ada bagian yang menumbung, his 4x10’45”, DJJ : 140 x/mnt, bandle ring : tidak ada. Jam 02.50 WIB vagina elastis, porsio lunak, pembukaan 10 cm, efficement 100 %, kulit ketuban sudah pecah, presentasi belakang kepala, tidak ada bagian yang menumbung, his 5x10’50”, penurunan hodge III+, PPV : lendir darah, DJJ : 140 x/mnt, bandle ring : tidak ada. 3. Assasment Diagnosa kebidanan jam 00.55 WIB
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
pada Ny Nuning umur 31 tahun G3P1A1 hamil 40 minggu 1 hari, janin tunggal, hidup intra uteri, letak memanjang, puki, presentasi kepala, divergen, inpartu kala I. Jam 02.50 WIB diagnosa kebidanan pada Ny Nuning adalah Ny Nuning umur 31 tahun G3P1A1 hamil 40 minggu 1 hari, janin tunggal, hidup intra uteri, letak memanjang, puki, presentasi kepala, divergen, inpartu kala II . Setelah diagnosa kebidanan ditegakan pada Ny Nuning tidak ditemukan adanya masalah sehingga diagnosa potensial tidak perlu ditegakkan dan tidak memerlukan antisipasi penanganan segera. 4.
Planning Pada kasus Ny Nuning di lakukan pimpin persalinan dan pertolongan persalinan. Jam 02.50 WIB lahir bayi perempuan dengan berat 4000 gram. Tidak terdapat komplikasi pada ibu dan bayi. Nifas : 1. Data Subjektif Kunjungan pertama 6 jam postpartum ibu mengatakan masih merasakan mules pada perutnya sejak setelah melahirkan, dan pada pengkajian kedua 1 minggu postpartum ibu mengatakan sudah tidak merasa mules dan keadaan ibu sudah mulai membaik. Kunjungan ke 3 dan ke 4 ibu mengatakan merasa keadaan sudah membaik dan tidak mengalami penyulit selama nifas. 2. Data Objektif Hasil pemeriksaan pada pengkajian pertama 6 jam postpartum TFU 2 jari dibawah pusat, dan lochea masih mengeluarkan darah. Kunjungan kedua 1 minggu postpartum didapatkan hasil TFU sudah tidak teraba dan lochea sudah tidak mengeluarkan darah lagi. Kunjungan ketiga dan keempat keadaan ibu sudah membaik. Tidak terdapat lochea yang berbau busuk dari kunjungan 1 sampai 4. 3. Assasment Kunjungan pertama pada Ny Nuning ditegakkan diagnosa Ny Nuning umur 31 tahun P2A1, 6 jam postpartum fisiologis. Kunjungan kedua pada Ny Nuning ditegakkan diagnosa Ny Nuning
5
umur 31 tahun P2A1, 1 minggu postpartum fisiologis. Kunjungan ketiga pada Ny Nuning ditegakkan diagnosa Ny Nuning umur 31 tahun P2A1, 2 minggu postpartum fisiologis, dan Kunjungan keempat pada Ny Nuning ditegakkan diagnosa Ny Nuning umur 31 tahun P2A1, 4 minggu postpartum fisiologis. Setelah diagnosa kebidanan ditegakan pada Ny Nuning tidak ditemukan adanya masalah sehingga diagnosa potensial tidak perlu ditegakkan dan tidak memerlukan antisipasi penanganan segera. 4. Planning Planning pada kunjungan pertama Ny Nuning penulis melakukan obserfasi KU, kontraksi dan perdarahan, menganjurkan ibu ambulasi dini, mengajarkan ibu cara memperthankan kotraksi, menberikan KIE tentang tanda bahaya masa nifas, meberikan vitamin A 2X 200,000 IU, memberikan KIE tentang asi eksklusif, membri KIe tentang perawatan tali pusat dan anjurkan ibu kontrpl ulang 1 minggu lagi. Pada kunjungan kedua penulis melakukan asuhan pada Ny Nuning yaitu memastikan involusi uterus berjalan baik, beritahu ibu kembali KIE pentingnya pemberian, asi eksklusif, meberikan KIE kebutuhan Nutrisi pada masa nifas dan menglangkembali KIE tentang tanda bahaya nifas. Pada kunjungan ketiga penulis melakukan asuhan pada Ny Nining yaitu memastikan involusi uterus berjalan normal, pastikan ibu tetap makanmakanan bergizi, istirahat cukup dan pastikan ibu memberikan asi secara ondemand. Pada kunjungan keempat penulis memberikan asuhan pada Ny Nuning tentang pemakaian KB secara dini dan menganjurkannya untuk datang ke pelayanan kesehatan untuk mendapatkan kontrasepsi KB. Bayi Baru lahir : 1. Data Subyektif Ibu mengatakan bayinya lahir tanggal 08 September 2015 jam 03.18 WIB, sudah dilakukan IMD 1 jam pertama bayilahir, bayi juga diberikan injeksi vitami K 0,1 mg, salep mata 1%
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
dan injeksi HB0 satu jam setelah bayi lahir. 2. Data Obyektif Adapun data Obyektif yang didapatkan bayi lahir tanggal 08 November 2015 pukul 03.18 WIB, BB lahir 4000 gram, TB 50 cm, LK 34 cm, dan LD 33 cm. Pada 6 hari neonatus tali pusat sudah lepas dan bayi mengalami peningkatan BB 100 gram. Pada kunjungan ketiga bayimengalami peningkatan BB 200 gram dari berat lahir 4000 gram dan pada kunjungan keempet bayi juga mengalami peningkata BB 100 gram. 3. Asessment Pada kunjungan pertama diagnosa yang timbul adalah bayi Ny Nuning 6 jam postpartum. Diagnosa pada kunjungan kedua adalah bayi Ny Nuning 6 hari jam postpartum. Diagnosa pada kunjungan ketiga adalah bayi Ny Nuning 2 minggu postpartum dan diagnosa yangtimbul pada kunjungan keempat bayi Ny Nuning 28 hari postpartum. Setelah diagnosa kebidanan ditegakan pada bayi Ny Nuning tidak ditemukan adanya masalah sehingga diagnosa potensial tidak perlu ditegakkan dan tidak memerlukan antisipasi penanganan segera. 4. Planning Adapun asuhan yang diberikan pada bayi Ny Nuning pada kunjungan pertama yaitu penanganan bayi barulahir, memberikan KIE pada Ny Nuning tentang tanda bahaya bayi baru lahir, perawatan tali pusat dan KIE tentang asi eksklusif. Pada kunjungan kedua memastikan tali pusat sudah lepas dan tidak terjadi infeksi pada pusat, timbang berat bayi dan memastikan ibu tidak mengalami kesulitan selama menyusui. Pada kunjungan ketiga asuhan yang diberikan timbang berat bayi, pastikan ibu tidak mengalami kesulitan dalammenyusui dan pastikan ibu memberikan asi secara ondemand Pada kunjungan keempat pastikan ibu memberikan asi secara eksklusif, timbang berat bayi. Keluarga Berencana : 1. Data Subyektif
6
Ibu mengatakan ingin menggunakan KB Suntik 3 bulan dan suami setuju dengan alat kontrasepsi yang dipilih ibu. 2. Data Objektif Pemeriksaan umum dan pemeriksaan fisik ibu dalam batas normal, tidak ada kontraindikasi akseptor KB suntik 3 bulan. 3. Assasment Kunjungan pertama pada Ny Nuning ditegakkan diagnosa Ny Nuning umur 31 tahun, P2A1 calon akseptor KB suntik baru 3 bulanan dan Kunjungan kedua pada Ny Nuning ditegakkan diagnosa Ny Nuning umur 31 tahun, P2A1 akseptor KB suntik 3 bulan. Setelah diagnosa kebidanan ditegakan pada bayi Ny Nuning tidak ditemukan adanya masalah sehingga diagnosa potensial tidak perlu ditegakkan dan tidak memerlukan antisipasi penanganan segera. 4. Planning Asuhan yang diberikan pada Ny Nuning di lakukan suntik KB 3 bulan dan konseling efek samping KB sunntik 3 bulan. Didapatkan dari evaluasi setelah ibu menggunakan KB suntik 3 bulan didapatkan ibu tidak mengalami keluhan apapun setelah menggunakan suntik KB 3 bulan. PENUTUP A. Kesimpulan Setelah penulis melakukan asuhan kebidanan terhadap Ny Nuning dengan menggunakan pendekatan komprehensif (berkelanjutan) dan pendokumentasian secara SOAP dari kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir hingga KB yang dimulai dari tanggal 28 Oktober 2015 sampai dengan tanggal 13 maret 2016 dapat disimpulkan bahwa : 1. Asuhan kebidanan pada Ny Nuning selama kehamilan sudah dilakukan pelayanan kebidanan sesuai kebutuhan pasien dan kewenangan bidan, tidak ditemukan masalah pada kehamilan Ny Nuning, konseling tentang keluhan sudah dilakukan untuk mengurangi kecemasan atas keluhan yang dialami oleh pasien. 2. Asuhan kebidanan pada Ny Nuning
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
3.
4.
5.
selama persalinan berlangsung spontan dan tidak dilakukan penanganan secara khusus karena selama persalinan tidak menunjukkan adanya kesulitan atau komplikasi yang terjadi selama persalinan. Asuhan kebidanan pada Ny Nuning saat nifas dilakukan pemeriksaan uterus untuk memastikan involusi uterus berjalan normal, tidak terjadi bendungan asi pada payudara, tidak terjadi perdarahan atau infeksi pada jalan lahir dan memastikan Ny Nuning tidak mengalami kesulitan dalam mengasuh bayinya. Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir Ny Nuning tidak menimbulkan komplikasi, dan penatalksanaan bayi baru lahir pada Ny Nuning sesuai dengan asuhanbayi baru lahir normal, dan inisiasi menyususi dini juga sudah dilakukan dan bayi sejauh ini dalam keadaan sehat. Asuhan kebidanan pada keluarga berencana Ny Nuning tidak menimbulkan masalah sejak awal pengakajian. Ny Nuning sudah merencanakan menggunakan KB suntik 3 bulan setelah melahirkan dan Ny Nuning sudah disuntik obat depo provera dan Ny Nuning sejauh ini tidak menngalami keluhan setelah pemakain KB suntik 3 bulan tersebut.
B. Saran Berdasarkan kesimpulan diatas maka penulis akan menyampaikan saran yang mungkun bermanfaat yaitu : 1. Bagi Penulis Diharapkan bagi penulis dapat meningkatkan asuhan-asuhan yang diberikan sesuai dengan teori sehingga dapat meningkatkan peran serta pemerintah dalam mencegah dan mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu dan bayi. Mahasiswa mampu melakukan asuhan secara komprehensif dan efektif. 2. Bagi Profesi Diharapkan bidan lebih mampu mengkaji masalah yang timbul, melakukan antisipasi atau tindakan
7
3.
segera dan merencanakan asuhan kebidanan secara komprehensif. Bagi Institusi Pendidikan Agar lebih meningkatkan mutu pendidikan dalam proses pembelajaran baik teori maupun praktik. Agar mahasiswa dapat meningkatkan penegtahuan dan wawasan tentang asuhan kebidanan komprehenshif.
DAFTAR PUSTAKA Ambarwati dkk, 2009; h. 131-132 Buku Panduan Khusus Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : YBP- SP, JNPK-KR, POGI, dan JHPIEGO. Depkes RI, 2009. Profil Kesehatan Indonesia tahun 2008. Jakarta : Depkes RI Irianto Koes, 2014, Pelayanan Keluarga Berencana Dua Anak Cukup. cetakan kesatu, Bandung : Alfabeta Kusmiayati, Dkk. 2014. Perawatan Ibu Hamil (Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta: Fitramaya. Kusumah, 2009, “Kadar Haemoglobin ibu hamil triwulan II-III dan Faktor –faktor Yang Mempengaruhinya di RSUP H Adamalik Medan “ (thesis). Sumatra.: Universitas Sumatra. Manuaba, Ida Ayu Chandranita, dkk 2010, Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB. Jakarta : EGC Marmi dkk, 2014, Asuhan Kebidanan Patologi, Celeban Timur: Pustaka Pelajar Marmi, Kukuh Raharjo, 2014, Asuhan Neonatus, Bayi,Balita dan Anak Prasekolah. Cetakan Kedua, Celeban Timur: Pustaka Pelajar Mochtar,R. 2012. Sinopsis Obstetri Edisi 2. Jakarta: EGC. Muslihatun nur, 2010, Asuhan Neonatus Bayi Dan Balita cetakan I.
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
Yogyakarta : Fitramaya Notoatmodjo, 2005. Metodeologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta. Profil kesehatan. 2015. Profil kesehatan indonesia 2014; hal. 141. Jakarta : Kementrian Kesehatan Repoblik Indonesia. Profil kesehatan. 2015. Profil kesehatan provinsi jawa tengah 2014; hal. 28. Semarang : Dinas Kesehatan Provinsi Jawa tengah. Profil
kesehatan. 2015. Perofil kesehatan kota semarang 2014; hal. 20. Semarang : Dinas Kesehatan Kota semarang.
Saifudin, 2006, Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Edisi I Cetakan Keempat, Jakarta ; Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo,2006. Sin – sin, 2008, Masa Kehamilan dan Persalinan, Jakarta : PT Alex Media Komputindo Smith R John,evid Chelnow, Chief, D evid Chelnow, 2010, Managemet The Third Stage of Labor, Medscape reference, Available from; http://emedicine.medscape.com/arti cle/275304-overview. [Diunduh tanggal 10 November 2015]. Didapat dari : https://www.scribd.com Sulistyawati Ari, 2013, Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin cetakan kelima. Jakarta : Salemba Medika Sunarsih, Vivian Nanny, 2013, Asuhan Kebidanan pada Ibu Nifas. Jakarta: Salemba Medika Varney H, 2006, Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Jakarta : EGC Walyani siwi, 2015, asuhan kebidanan
8
pada kehamilan cetakan pertama. Yogyakarta : Pustaka Baru Press Wiknjosastro, 2005, Ilmu Kandungan Edisi ke dua Cetakan ke 4. Jakarta ; EGC
Wiknjosastro, 2008, Ilmu Kebidanan edisi ketiga Cetakan ke 7. Jakarta ; EGC Yulifah, 2014, Konsep Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika
Wiknjosastro, 2005, Ilmu Kebidanan edisi ketiga Cetakan ke 7. Jakarta ; EGC
Akademi Kebidanan Ngudi Waluyo
9