Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA INTERAKTIF BERBASIS SCIENTIFIC SEBAGAI BAHAN AJAR GEOGRAFI MATERI POKOK ATMOSFER UNTUK KELAS X SMA (Eksperimen Pada Siswa Kelas X Di SMA N 1 Cawas Kabupaten Klaten Tahun Ajaran 2014/2015)
ARTIKEL TESIS
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Magister Program Studi Pendidikan Kependudukan Dan Lingkungan Hidup Minat Utama Pendidikan Geografi
Disusun Oleh: Yuhana Dwi Krisnawati NIM. S881402013
PROGRAM PASCASARJANA KEPENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2015 to user commit
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA INTERAKTIF BERBASIS SCIENTIFIC SEBAGAI BAHAN AJAR GEOGRAFI MATERI POKOK ATMOSFER UNTUK KELAS X SMA (Eksperimen Pada Siswa Kelas X Di SMA N 1 Cawas Kabupaten Klaten Tahun Ajaran 2014/2015) Yuhana Dwi Krisnawati1, Chatarina Muryani2, Moh. Gamal Rindarjono2 1)
Mahasiswa S2 Pendidikan Geografi FKIP Universitas Sebelas Maret Staf Pengajar Pendidikan Geografi FKIP Universitas Sebelas Maret E-mail:
[email protected]
2)
ABSTRACT Tujuan penelitian ini adalah untuk: (1) mengetahui karakteristik LKS interaktif berbasis scientific sebagai bahan ajar geografi materi pokok atmosfer, (2) mengetahui kelayakan LKS interaktif berbasis scientific sebagai bahan ajar geografi materi pokok atmosfer, (3) mengetahui efektivitas pembelajaran dengan menggunakan LKS interaktif berbasis scientific dalam proses belajar mengajar geografi materi pokok atmosfer di kelas X IIS SMA N 1 Cawas. Penelitian ini termasuk dalam penelitian pengembangan yang terbagi menjadi tiga tahap yaitu: difine, design dan develop (3-D). Desain LKS interaktif berbasis scientific ini dirancang dengan menggunakan aplikasi program animasi macromedia flash. Untuk mengetahui efektivitasnya, dilakukan uji coba di kelas X IIS SMA N 1 Cawas dengan desain penelitian eksperimen semu. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode dokumentasi, observasi, angket dan tes. Instrumen yang digunakan antara lain lembar angket, lembar observasi dan lembar penilaian. Data penilaian kelayakan LKS interaktif berbasis scientific diolah dengan menggunakan rumus deskriptif persentatif. Sedangkan analisis data efektivitas digunakan rumus uji-t. Hasil penelitian menunjukkan, karakteristik dari LKS interaktif berbasis scientific secara teknik dibuat dengan menggunakan program animasi macromedia flash. Materi dalam LKS memiliki keunggulan dengan adanya animasi, vidio pembelajaran, geo info, latihan, geo group dan evaluasi yang lebih interaktif yang dapat mengkonstruk pemahaman siswa terhadap materi atmosfer. Setelah melewati beberapa kali revisi dari masukan dosen ahli, guru geografi dan siswa diketahui LKS interaktif berbasis scientific layak digunakan sebagai bahan ajar geografi materi atmosfer dengan rata-rata kelayakan klasikal sebesar 83,76%. Selanjutnya dari hasil uji efektivitas diketahui bahwa thitung > ttabel yang berarti LKS interaktif berbasis scientific efektif untuk meningkatkan hasil belajar belajar siswa kelas X IIS pada materi atmosfer. Kata Kunci: pengembangan, LKS interaktif, scientific, atmosfer
ABSTRACT The aims of the research are: (1) to know the characteristic of A Scientific- based Interactive Student Worksheet as Geography Material subject matter of Atmosphere, (2) to commit to user Student Worksheet as Geography know the feasibility of A Scientific- based Interactive Material subject matter of Atmosphere, (3) to know the effectiveness of teaching- learning
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
process using A Scientific- based Interactive Student Worksheet as Geography Material subject matter of Atmosphere for Class X IIS SMA N 1 Cawas. This research belongs to development research dividing into three stages, which are: difine, design dan develop (3-D). The design of A Scientific- based Interactive Student Worksheet is designed using application of animation program macromedia flash. To know its effectiveness, the experimental for students class X IIS SMA N 1 Cawas was done by quasi- experimental research design. Data collecting method used in this research was documentation, observation, questionnaire and test method. Instruments used to support this research were questionnaire-sheet, observation- sheet, and assessment- sheet. The assessment data towards feasibility of A Scientific- based Interactive Student Worksheet was done by using descriptive preventative formula. Meanwhile, the data analysis of effectiveness was done using Test- t formula. The results of the research show that the characteristic of A Scientific- based Interactive Student Worksheet is technically made using animation program of macromedia flash. The materials in the Student Worksheet have superiority because of its animation, instructional video, geo- info, exercise, geo- group and more interactive evaluation which can build up students’ understanding towards atmosphere material. After taking some revision from Geography lecturers, Geography teachers, and students, it is identified that A Scientificbased Interactive Student Worksheet can be properly used as Geography material of atmosphere. This Student Worksheet has the average classical feasibility of 83, 76%. Then, from the result of effectiveness test, it is identified as thitung > ttabel, which means that A Scientific- based Interactive Student Worksheet is effective to improve students’ learning outcomes of Class X IIS in Atmosphere material. Keywords: Development, Interactive Student Worksheet, scientific, atmosphere
PENDAHULUAN Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Hal ini seperti yang tertera dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 (Diknas, 2008). Salah satu upaya yang dilakukan oleh pemerintah untuk mendukung keberhasilan kegiatan dalam pendidikan nasional yaitu dengan menyusun kurikulum dan mengembangkan kurikulum tersebut, dimana saat ini kurikulum yang digunakan di Indonesia terdiri dari dua jenis kurikulum yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Kurikulum 2013. Kedua kurikulum tersebut memiliki perbedaan, diantaranya terkait dengan tujuan pembelajaran dan proses pembelajaran, karena itu sarana dan sumber belajar yang digunakanpun berbeda. Misalnya, pada KTSP Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan mata pelajaran tersendiri, tapi dalam Kurikulum 2013 TIK merupakan sarana dan sumber pembelajaran yang dapat digunakan oleh semua mata pelajaran (Kemendikbud, 2013). Bahan ajar merupakan salah satu faktor yang mendukung dalam keberhasilan proses
commit to user
pembelajaran. Salah satu bahan ajar yang sering digunakan sebagai sarana belajar mandiri untuk peserta didik adalah Lembar Kerja Siswa (LKS). LKS merupakan bahan ajar yang dapat dirancang
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
serta dikembangkan sendiri oleh pendidik sesuai dengan tujuan pembelajaran dan materi yang akan disampaikan (Fitriyati, 2013: 8). Penyusunan LKS secara aplikatif terdiri dari beberapa tahapan, yang diawali dengan analisis kurikulum. Analisis kurikulum ini bertujuan untuk menentukan materimateri dalam LKS. Langkah kedua adalah menyusun peta kebutuhan LKS untuk menentukan prioritas dalam penulisan LKS. Langkah selanjutnya dirumuskan judul dan sub-sub judul dalam LKS yang ditentukan berdaasarkan kompetensi yang ingin dicapai. Langkah terakhir adalah penulisan LKS adalah pengembangan kompetensi dasar, menentukan alat penilaian serta menyusun materi dan struktur LKS (Prastowo, 2011). Di era globalisasi saat ini pesatnya perkembangan teknologi komputer dan internet membuat elearning menjadi penting dalam pembelajaran. Telah ada peningkatan kebutuhan pembelajaran multimedia dengan e-learning yang saat ini terbukti lebih menarik perhatian dan minat siswa dalam belajar (Sun, 2005:1). Hal ini didukung dengan adanya kurikulum baru yang selain lebih menekankan pada pendekatan scientific dalam pembelajar, juga mengharuskan penggunaan sarana dan prasarana yang interaktif dengan berbasis pada TIK. Oleh karena itu, berbeda dengan kurikulum-kurikulum sebelumnya bahan ajar yang digunakan pada Kurikulum 2013 harus lebih interaktif dengan menggunakan pendekatan scientific serta sarana dan prasarana pembelajaran yang berbasis TIK. LKS sebagai bahan ajar yang sangat sering digunakan dalam proses pembelajaran dapat dikembangkan dengan menggunakan teknologi saat ini, sehingga lebih menarik perhatian dan minat belajar siswa. Selain itu LKS juga dapat dikembangkan sendiri oleh guru sesuai dengan kebutuhan siswa, agar siswa dapat lebih mengkonstruk pemahamannya terhadap materi pembelajaran, sehingga siswa dapat menyimpulkan sendiri apa yang mereka pelajari. Namun, berdasarkan hasil observasi peneliti di SMA Negeri Kabupaten Klaten yang berbasis Kurikulum 2013 LKS yang digunakan masih bersifat konvensional, khususnya untuk Mata Pelajaran Geografi. Berdasarkan latar belakang tersebut ada beberapa permasalahan yang diidentifikasi oleh peneliti diantaranya belum sesuainya pendekatan pembelajaran untuk sekolah yang menggunakan Kurikulum 2013, masih digunakannya LKS konvensional dan rendahnya hasil belajar siswa kelas X pada materi atmosfer. Peneliti merasa perlu memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut dengan megembangkan bahan ajar baru yang lebih inovatif dan interaktif berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk kelas X pada materi atmosfer. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah: (1) mengetahui karakteristik LKS interaktif berbasis scientific sebagai bahan ajar geografi materi pokok atmosfer, (2) mengegetahui kelayakan LKS interaktif berbasis scientific sebagai bahan ajar geografi materi pokok atmosfer, (3) mengetahui efektivitas pembelajaran dengan menggunakan LKS interaktif berbasis scientific dalam proses belajar mengajar geografi materi pokok atmosfer di kelas X IIS SMA Neger 1 Cawas Kabupaten Klaten.
commit to user
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan jenis Research & Development (R & D). Peneliti mengunakan model R & D 4-D yang dirancang oleh Thiagarajan (dalam Trianto, 2009:189-192). Model 4-D oleh Thiagarajan dipilih karena sesuai untuk pengembangan perangkat pembelajaran. Karena keterbatasan waktu penelitian dan kepentingan penelitian yang hanya sampai pada pengembangan, untuk kebutuhan dalam penelitian ini peneliti hanya berfokus sampai tahap 3-D. R & D dalam penelitian ini dipadukan dengan penelitian eksperimen. Penelitian eksperimen sendiri masuk pada tahap terakhir dalam 3-D, yaitu implementasi produk dalam pembelajaran. Tahapan Penelitian dan Pengembangan (R & D) ini adalah, sebagai berikut: a. Pendefinisian (difine) Pada tahap pendefinisian dilakukan analisis kebutuhan dengan tujuan untuk mengamati masalah pembelajaran yang dihadapi oleh sekolah-sekolah di SMA Kabupaten Klaten yang menggunakan Kurikulum 2013, bahan ajar yang digunakan serta karakteristik peserta didiknya. b. Perancangan (design) Perancangan produk yang dikembangkan didasarkan pada hasil penelitian yang dilaksanakan pada tahap sebelumnya. Sesuai dengan permasalahan yang ditemukan pada tahap sebelumnya peneliti mendesain strategi pembelajaran dalam desain produk ini menggunakan pendekatan scientific. Strategi pembelajara ini didesain untuk menunjang pembelajaran geografi di sekolah sesuai dengan Kurikulum 2013. Desain produk LKS interaktif dibuat dengan menggunkan aplikasi program animasi macro media flash, dimana isi LKS lebih inovatif dengan menggunkan teknologi yang baru, dipadukan dengan gambar dan animasi yang dapat memudahkan pemahaman siswa. c. Pengembangan (develop) Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Interaktif Berbasis Scientific memiliki beberapa tahapan, antara lain: 1) Validasi desain Validator untuk produk LKS Interaktif Berbasis Scientific ini adalah dua dosen geografi UNS sebagai pakar materi, kualitas bahan ajar dan pakar media pembelajaran yaitu Prof. Dr. Ch. Muryani, M.Si., dan Singgih Prihadi, S.Pd, M.Pd. Setelah desain LKS divalidasi oleh dosen ahli dan direvisi, produk kembali di validasi oleh guru geografi yaitu Drs. Muryanto dan Purwanti, S.Pd. Angket validasi LKS Interaktif Berbasis Scientific ini disusun menggunakan standart kebukuan dari BSNP dengan sedikit modifikasi dari peneliti yang disesuaikan standart penyusunan LKS. Penilaian validator mencangkup kelayakan isi, kelayakan penyajian, kelayakan kegrafikan dan kesesuaian LKS Interaktif Berbasis Scientific dengan materi atmosfer. Setiap
commit to user
komponen penilaian memiliki skor 1 sampai 5, dengan kriteria 1 (tidak baik), 2 (kurang baik),
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3 (cukup baik), 4 (baik) dan 5 (sangat baik). Jumlah rerata skor pada setiap butir item masingmasing dicari reratanya dan dikonversikan dalam bentuk persentase. 2) Revisi Desain Produk Revisi desain produk dilakukan berdasarkan hasil validasi dari beberapa pakar yang kembali disusun menjadi draf I dan digunakan untuk uji coba terbatas. 3) Uji Coba Terbatas Uji coba terbatas ini bertujuan untuk mendapatkan tanggapan dan penilaian oleh siswa terhadap draf I produk LKS Interaktif Berbasis Scientific. Uji coba terbatas melibatkan siswa kelas X di SMA Negeri 1 Cawas yang berjumlah 9 siswa dari 3 kelas yang berbeda yaitu X IIS 1, X IIS 2 dan X IIS 3. Dari setiap kelas peneliti mengambil 3 siswa, yang masing-masing memiliki kriteria prestasi rendah, sedang dan tinggi. Fokus penilaian oleh siswa ini pada aspek keterbacaan yang meliputi tujuan pembelajaran, materi, bahasa serta ketertarikan siswa untuk belajar dengan LKS tersebut. Angket penilaian terdiri dari 10 butir item pernyataan dengan rentang skor 1 sampai 5, dengan kriteria 1 (tidak baik), 2 (kurang baik), 3 (cukup baik), 4 (baik) dan 5 (sangat baik). 4) Revisi Produk (Draf I) Hasil masukan siswa digunakan untuk merevisi draft I sehingga menjadi draf II yang digunakan untuk uji coba lebih lanjut dengan siswa sesungguhnya. 5) Uji Coba Lebih Lanjut Uji coba lebih lanjut ini dilaksanakan di kelas uji coba yaitu kelas X IIS 2 dengan jumlah 32 siswa. Tujuan dari uji coba lebih lanjut ini adalah mengetahui minat atau ketertarikan siswa terhadap LKS Interaktif Berbasis Scientific sebelum LKS diimplementasikan dalam pembelajaran. Selama proses implementasi pembelajaran dengan LKS Interaktif Berbasis Scientific berlangsung peneliti juga menguji efektivitas produk tersebut. Implementasi pembelajaran dengan menggunakan LKS Interaktif Berbasis Scientific ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas produk yang dibuat peneliti. Untuk menguji efektivitas ini peneliti menggunakan desain desain eksperimental semu (quasi experimental design). Desain ekperimen semu yang digunakan adalah nonequivalent control group design, yaitu membandingkan hasil belajar kelas eksperimen dan kelas kontrol dimana pembelajaran geografi dilaksanakan di dua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol (Sugiono, 2011). Pada kedua kelas ini dikenakan perlakuan yang berbeda saat pembelajaran. Di kelas eksperimen pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan LKS Interaktif Berbasis Scientific, sedangkan pada kelas kontrol dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan LKS Konvensional.
commit to user
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Analisis pembelajaran dan kurikulum
Analisis kebutuhan dalam pembelajar an
Merumusk an tujuan penelitian
Mengembangkan instrumen dan strategi pembelajaran
Uji Coba Terbatas (draf II)
Uji Coba Lebih Lanjut
Analisis materi, bahan ajar dan kondisi siswa
Mengembangkan dan memilih bahan
Revis i
Produk LKS Interaktif Berbasis Scientific
Validasi Ahli (oleh pakar Draf I
Revis i
Uji Coba
Kelas Eksperimen
Kelas Kontrol
Hasil Belajar
Hasil Belajar
Hasil belajar di kelas Eksperimen dengan LKS Interaktif Berbasis Scientific > daripada hasil belajar di kelas Kontrol dengan LKS Konvensional
Gambar 1. Diagram Alur Penelitian Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode dokumentasi, observasi, angket dan tes. Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh data tentang sekolah, siswa, rencana pembelajaran, dan bahan ajar Mata Pelajaran Geografi yang digunakan. Metode observasi digunakan untuk mengetahui pelaksanaan proses pembelajaran dan aktivitas belajar siswa di dalam kelas. Sedangkan metode angket digunakan untuk mengumpulkan data validasi dosen ahli, guru dan siswa serta tanggapan siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan LKS interaktif berbasis scientific. Hasil validasi tim ahli dan guru dianalisis dengan menggunakan rumus deskriptif persentatif. Hasil perhitungan persentase tersebut diinterpretasikan ke dalam katagori sebagai berikut: Tabel 1. Interpretasi Skor Kelayakan Validasi Skor rata-rata Kriteria 20% – 40% Tidak Layak 41% – 61% Cukup 62% – 82% Layak 83% – 100% Sangat Layak Berdasarkan kriteria dalam Tabel 1 tersebut, LKS interaktif berbasis scientific dikatakan layak jika hasil penilaian validator >61%. Sedangkan untuk membuktikan signifikansi perbedaan
commit to user
hasil belajar kelas eksperimen dan kontrol digunakan uji statistik dengan t-test berkorelasi.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN a. Karakteristik LKS Interaktif Berbasis Scientific Karakteristik dari LKS Interaktif Berbasis Scientific secara teknik dibuat dengan menggunakan program animasi macromedia flash. Materi dalam LKS memiliki keunggulan dengan adanya animasi, vidio pembelajaran, geo info, latihan, geo group dan evaluasi yang lebih interaktif dan dapat mengkonstruk pemahaman siswa terhadap materi atmosfer. b. Kelayakan LKS Interaktif Berbasis Scientific 1) Analisis Penelitian Pada Tahap Pendefenisian (Difine) Studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti bertujuan untuk mengamati masalah pembelajaran yang dihadapi oleh sekolah-sekolah di Kabupaten Klaten yang menggunakan Kurikulum 2013. Berdasarkan hasil observasi, peneliti tertarik mengadakan penelitian terhadap Lembar Kerja Siswa (LKS) yang digunakan di sekolah-sekolah tersebut. Saat ini LKS Geografi kelas X yang digunakan di SMA Kabupaten Klaten yaitu dari penerbit Viva Pakarindo. Analisis dari LKS Geografi kelas X semester genap tersebut menunjukkan bahwa LKS yang digunakan masih bersifat konvensional. 2) Perencanaan Desain Produk LKS Interaktif Berbasis Scientific LKS interaktif berbasis scientific ini dirancang berdasarkan hasil analisis pada penelitian sebelumnya terhadap bahan ajar LKS dan studi kasus di SMA Negeri 1 Cawas, dimana masih banyak ditemukan kekurangan-kekurangan pada LKS yang digunakan di sekolah. LKS interaktif berbasis scientific merupakan LKS yang dirancang menggunakan teknologi komputer dengan desain program macro media flash. LKS ini dibuat dengan basis scientific agar sesuai dengan kurikulum yang digunakan di SMA Negeri 1 Cawas yaitu Kurikulum 2013. Terdapat banyak perbedaan antara LKS konvensional dengan LKS Interaktif Berbasis Scientific. Desain LKS Interaktif Berbasis Scientific memiliki banyak kelebihan dibandingkan dengan LKS Konvensional, namun ada beberapa kekurangan yang dimiliki LKS tersebut yaitu hanya bisa digunakan di sekolah yang sudah memiliki teknologi pembelajaran yang memadai. Tapi masalah ini tidak terlalu berarti, karena saat ini sebagian besar sekolah sudah berbasis pada teknologi. Untuk menguji kelayakan dari desain LKS ini langkah selanjutnya adalah melakukan validasi dan uji efektifitas terhadap LKS. Untuk mengetahui perbedaan antara LKS konvensional dan LKS interaktif berbasis scientific sesuai dengan hasil analisis yang telah dilakukan oleh peneliti, dapat dilihat pada Tabel 2.
commit to user
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 2. Perbedaan LKS Interaktif Berbasis Scientific dan LKS Konvensional LKS Interktif Berbasis No Perbedaan LKS Konvensional Scientific 1. Materi Disajikan dalam bentuk Disajikan dalam bentuk deskriptif pertanyaan yang dapat mengkonstruk pemahaman peserta didik 2. Gambar, grafik Disajikan dalam Disajikan bergerak dan maupun tulisan keadaan diam langkah per langkah, ketika peserta didik tidak mengerti dapat diulang. 3. Komunikasi Dilakukan dengan satu Dua arah (ketika peserta arah didik memberikan jawaban LKS ini akan memberikan respon/umpan balik) pada 4. Isi Menekankan banyak Menekankan pada soal-soal. penanaman konsep atmosfer dalam kehidupan sehari-hari, soal hanya dijadikan sebagai pengantar pemahaman peserta didik. 5 Tampilan Disajikan pada lembaran Disajikan dalam bentuk kertas. elektronik dengan desain menggunakan macro media flas.
3) Pengembangan (Develop) LKS Interaktif Berbasis Scientific
Hasil dari pengembangan LKS Interaktif Berbasis Scientific ini adalah sebagai berikut: a) Validasi desain LKS Interaktif Berbasis Scientific oleh tim ahli (dosen)
Persentase hasil validari terhadap LKS Interaktif Berbasis Scientific oleh tim ahli (dosen) dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3. Rekaptulasi Hasil Validasi LKS Interaktif Berbasis Scientific oleh Tim Ahli Dosen (VD) No. Kode Validator Presentase (%) Kriteria 1. VD-1 78 Layak 2. VD-2 77 Layak Rata-rata Klasikal 77,5 Layak Sumber: Data Sekunder Penelitian 2015. Berdasarkan Tabel 3, rekaptulasi validasi LKS Interaktif Berbasis Scientific oleh tim ahli (dosen) tersebut didapatkan hasil kriteria persentase kelayakan klasikal yaitu 77,50% denga kriteria layak. Dari hasil analisis tersebut, maka LKS Interaktif Berbasis Scientific sudah dapat dinyatakan lolos uji kelayakan oleh tim ahli (dosen). Untuk perbaikan LKS ini peneliti mendapatkan beberapa masukan dari dosen ahli, antara lain
commit referensi to user dan tampilan. Berdasarkan masukan terkait dengan background, backsound, tersebut LKS direvisi, untuk selanjutnya di validasi olah tim guru geografi.
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b) Validasi desain LKS Interaktif Berbasis Scientific oleh Guru Mata Pelajaran Geografi
Persentase hasil validari terhadap LKS Interaktif Berbasis Scientific oleh guru geografi dapat dilihat pada Tabel 4. Tabel 4.Rekaptulasi Hasil Validasi LKS Interaktif Berbasis Scientific oleh Guru Mata Pelajaran Geografi (VG) No. Kode Validator Presentase (%) Kriteria 1. VG-1 93 Sangat Layak 2. VG-2 81 Layak Rata-rata Klasikal 87 Sangat Layak Sumber: Data Sekunder Penelitian, 2015. Berdasarkan Tabel 4, rekaptulasi hasil validasi LKS Interaktif Berbasis Scientific oleh Guru Mata Pelajaran Geografi tersebut didapatkan hasil rata-rata persentase kelayakan klasikal dari LKS adalah 87% dengan kriteria sangat layak. Hasil penilaian tersebut menunjukkan bahwa LKS Interaktif Berbasis Scientific sudah lolos uji kelayakan oleh tim ahli dari Guru Geografi, dengan masukan terkait dengan materi, tampilan dan soal evaluasi. c) Uji Coba Terbatas oleh Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 Cawas Hasil uji coba terbatas terhadap kelayakan LKS Interaktif Berbasis Scientific dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rekaptulasi Hasil Uji Coba Terbatas (UCT) No. Kode Siswa Persentase (%) 1. UCT-1 96 2. UCT-2 96 3. UCT-3 98 4. UCT-4 76 5. UCT-5 80 6. UCT-6 96 7. UCT-7 86 8. UCT-8 76 9. UCT-9 90 Rata-Rata % 88,22 Sumber: Data Primer Penelitian, 2015.
Kriteria Sangat Layak Sangat Layak Sangat Layak Layak Layak Sangat Layak Sangat Layak Layak Sangat Layak Sangat Layak
Berdasarkan Tabel 5 di atas hasil uji coba terbatas yang diberikan pada 9 siswa kelas X di SMA Negeri 1 Cawas menunjukkan LKS Interaktif Berbasis Scientific memiliki kriteria sangat layak, dengan persentase klasikal yaitu 88,22%. Masukan siswa uji coba terbatas terhadap draf I LKS Interaktif Berbasis Scientific yaitu terkait dengan tata tulis dan backsound dalam aplikasi LKS. Setelah draf I LKS direvisi, dilaksanakan uji coba lebih lanjut yang melibatkan siswa lebih banyak, untuk mendapatkan data kelayakan LKS dan efektivitas LKS setalah diimplementasikan dalam pembelajaran.
commit to user
d) Uji Coba Lebih Lanjut Terhadap LKS Interaktif Berbasis Scientific
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Hasil uji coba lebih lanjut terhadap kelayakan LKS Interaktif Berbasis Scientific dapat dilihat pada Tabel 6. Tabel 6. Rekaptulasi Kelayakan LKS Interaktif Berbasis Scientific oleh Siswa No. Persentase (%) Jumlah Siswa Kriteria 1. 20 – 40 Tidak layak 2. 41 – 61 1 Cukup Layak 3. 62 – 82 14 Layak 4. 83 – 100 17 Sangat Layak Rata-rata Klasikal (%) 82,31 Layak Sumber: Data Primer Penelitian, 2015 Berdasarkan Tabel 6, hasil dari keseluruhan penilaian tersebut diperoleh rata-rata klasikal sebesar 82,31%, yang berarti LKS berkriteria layak. Hasil dari penilaian kelayakan pada uji coba lebih lanjut ini juga menunjukkan bahwa LKS Interaktif Berbasis Scientific sudah lolos uji kelayakan, untuk selanjutnya LKS Interaktif Berbasis Scientific diuji cobakan efektivitasnya di kelas eksperimen. e) Implementasi pembelajaran dengan menggunakan LKS Interaktif Berbasis Scientific Hasil pre test menunjukkan rata-rata nilai kognitif siswa di kelas X IIS 1 adalah 52,52 sedangkan di kelas XIIS 3 nilai rata-rata 52,39. Uji statistik untuk hasil pre test menunjukkan thitung= -0,05, sedangkan t0,97(60) = 2,00 sehingga thitung < ttabel, maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan antara kedua kelas atau kelas mempunyai kemampuan awal yang relatif sama. Sehingga kedua kelas tersebut dapat dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan LKS Interaktif Berbasis Scientific, dilakukan post test di kedua kelas. Hasilnya di kelas eksperimen nilai rata-rata 80,13 dan kelas kontrol nilai rata-rata 75,09. Analisis statistik dari hasil belajar di kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk post test menunjukkan dari uji perbedaan dua rata-rata diketahui thitung= 2,249, sedangkan t0,97(60) = 2,00 sehingga thitung > ttabel. Maka kesimpulan yang dapat diambil dari hasil analisis data post test ini adalah terdapat perbedaan hasil belajar kognitif antara kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan dengan LKS Interaktif Berbasis Scientific dan kelas kontrol yang menggunakan LKS Konvesional. Hasil pengamatan terhadap aktivitas belajar siswa untuk kelas eksperimen memiliki nilai rata-rata klasikal 79,47% sedangkan kelas kontrol memiliki nilai rata-rata klasikal 74,63%. Berdasrkan data tersebut analisis statistik terhadap aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung menunjukkan hasil thitung= 3,769, sedangkan t0,97(60) = 2,00 sehingga thitung > ttabel. Kesimpulan yang dapat diambil terdapat perbedaan aktivitas belajar siswa di kelas ekperimen dan kelas kontrol, dimana di kelas eksperimen siswa lebih aktif dibandingkan siswa di kelas eksperimen.
commit to user
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa LKS Interaktif Berbasis Scientific “layak” digunakan sebagai bahan ajar dan media pembelajaran geografi untuk materi atmosfer kelas X SMA. Hal ini ditunjukkan dari hasil penilaian validasi dari dosen ahli, guru geografi dan siswa kelas X di SMA N 1 Cawas. Dari hasil implementasi LKS Interaktif Berbasis Scientific pada pembelajaran di kelas eksperimen, siswa juga memberikan tanggapan bahwa LKS tersebut “sangat baik” digunakan untuk pemebelajaran geografi. Hasil dari perbandingan nilai rata-rata hasil post test di kelas eksperimen dan kelas kontrol juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar diantara kedua kelas tersebut, dimana kelas eksperimen lebih unggul. Sedangkan untuk penilaian terhadap aktivitas belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol selama proses pembelajaran berlangsung, kelas eksperimen lebih aktif dibandingkan kelas kontrol. Dengan demikian dapat diambil kesimpulan bahwa LKS Interaktif Berbasis Scientific efektif untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dan aktivitas belajar siswa di dalam kelas dibandingkan dengan LKS Konvensional.
KESIMPULAN DAN SARAN KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan LKS Interaktif Berbasis Scientific pada mata pelajaran geografi Kompetensi Dasar (KD): 3.5.Menganalisis dinamika atmosfer dan pengaruhnya terhadap kehidupan untuk siswa kelas X di SMA N 1 Cawas, didapatkan hasil sebagai berikut: a. Karakteristik dari LKS Interaktif Berbasis Scientific secara teknik dibuat dengan menggunakan program animasi macromedia flash. Materi dalam LKS memiliki keunggulan dengan adanya animasi, vidio pembelajaran, geo info, latihan, geo group dan evaluasi yang lebih interaktif dan dapat mengkonstruk pemahaman siswa terhadap materi atmosfer. b. LKS Interaktif Berbasis Scientific layak digunakan sebagai bahan ajar pada mata pelajaran geografi materi pokok atmosfer, yang dibuktikan dari hasil validasi dosen ahli, guru geografi dan siswa yang menunjukkan rata-rata klasikal sebesar 83,76% . c. LKS Interaktif Berbasis Scientific efektif untuk meningkatkan hasil belajar kognitif dan afektif siswa pada mata pelajaran geografi materi pokok atmosfer. Hal ini dibuktikan dengan perbandingan hasil belajar kognitif dan afektif dari kedua kelas tersebut, dimana thitung > ttabel, artinya hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik dibandingkan dengan kelompok kontrol. SARAN Berdasarkan uraian pada kesimpulan di atas, saran yang diberikan peneliti adalah sebagai berikut:
commit to user
Generated by Foxit PDF Creator © Foxit Software http://www.foxitsoftware.com For evaluation only.
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
a. LKS interaktif berbasis scientific materi pokok atmosfer dapat digunakan sebagai sumber belajar mandiri bagi siswa SMA kelas X ataupun sebagai penunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah yang menggunakan Kurikulum 2013. b. Mengujicobakan LKS interaktif berbasis scientific secara lebih luas kepada siswa di SMA lain, sehingga menguatkan bukti kelayakan LKS ini serta mengetahui seberapa jauh kontribusinya dalam meningkatkan kualitas pembelajaran geografi. c. Untuk membuat produk-produk baru yang sejenis dengan LKS interaktif berbasis scientific atau bahkan lebih baik sehingga mampu memberikan inovasi baru dalam dunia pendidikan.
UCAPAN TERIMAKASIH Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada: 1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S., Rektor Universitas Sebelas Maret. 2. Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. 3. Prof. Dr. Chatarina Muryani, M.Si., Ketua Prodi PKLH dan dosen pembimbing I yang
telah memberikan kesempatan, bimbingan, arahan dan masukan. 4. Dr. Moh. Gamal Rindarjono, M.Si., Dosen pembimbing II yang telah memberikan
bimbingan, arahan dan masukan. 5. Ayah dan ibuku tercinta beserta keluarga besar. 6. Alamamater Universitas Sebelas Maret tercinta. DAFTAR PUSTAKA Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Atas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menenga Fitriyati. 2013. Pengembangan LKS Fisika SMA Kelas X Semester II dengan Website Online Berbasis Contekstual Teching Learning. Jurnal Radiasi Vol.3.No.1;7-11. Kemendikbud. 2013. Konsep Pendekatan Scientific Disajikan Pada Diklat Guru Dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan. Jogjakarta: DIVA Press. Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup. Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta. Sun, Pei-Chen and Hsing Kenny Cheng. 2005. The Design of Instructional Multimedia e-Learning: A Media Richness Theory-based Approach. Journal of Science Direct Taiwan Vol.2, Issue.1, commit to user 2005:01-15.