I
LEMBAR PERSETUJUAII PEMBIMBING PENGART'H RASIO TEVERAGE DAI\I LIKUIDITAS TERIIADAP PENGT'NGKAPAII SUKARELA DALAM LAPORAN TAHUNAII ( Studi Kasus PerusahaanManufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Tendeftar lli Bursa Efek Indonesia) ARTIKEL
Oleh AINT]N YTIYT]NIIUROAIN 921410006
Telah {.iperiksa dan disetujui untuk dipublikasi
PembimbingI
Ilartati TuliSE."Ak.D[Si NIP: 19721222}Wfir 2 003
Pembimbing II
Usnan"S.Pd..SE.Jl[.Si ItiIP: 1977[6242W812 | W2
PENGARUH RASIO LEVERAGE DAN LIKUIDITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN SUKARELA DALAM LAPORAN TAHUNAN ( Studi Kasus Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia) Ainun yuyun nur’ain, Hartati Tuli, Usman1 ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh leverage dan likuiditas terhadap pengungkapan sukarela laporan tahunan perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan sampel 42 laporan tahunan perusahaan dalam kurun waktu dua tahun terakhir pada periode 2011-2012. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel leverage berpengaruh namun tidak signifikan terhadap pengungkapan sukarela, likuiditas berpengaruh namun tidak signifikan terhadap pengungkapan sukarela. Sedangkan leverage dan likuiditas secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela dengan R Square sebesar 0,028 atau 2,8%. Kata kunci: Leverage, likuiditas, pengungkapan sukarela
1
Ainun Yuyun Nur’ain, Hartati Tuli, Usman. Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Gorontalo.
1
Pihak
eksternal
(stakeholder),
seperti
investor
menggunakan
informasi sebagai alat analisis yang menjadi dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi. Informasi tersebut dapat membantu investor dalam memprediksi tingkat resiko dan tingkat pengembalian, menilai waktu dan ketidakpastian aliran kas sekarang dan dimasa mendatang,
serta
menilai
dan
mengawasi
kinerja
manajemen
perusahaan. Dengan melakukan prediksi dan penilaian terhadap informasi yang disajikan, investor diharapkan dapat mengambil keputusan investasi terbaik. Menurut Yuliasti dalam Suta (2012:2), keputusan investasi sangat tergantung dari mutu dan luas pengungkapan (disclosure) yang disajikan dalam laporan tahunan. Pengungkapan (disclosure) dibedakan menjadi dua, yaitu mandatory disclosure (pengungkapan wajib) dan voluntary disclosure (pengungkapan sukarela).
Mandatory
disclosure
merupakan
pengungkapan
yang
diwajibkan oleh peraturan yang berlaku dan voluntary disclosure merupakan pengungkapan yang tidak diwajibkan, sehingga perusahaan bebas memilih jenis informasi yang akan diungkapkan, yang dipandang manajemen relevan dalam membantu pengambilan keputusan (Haryanto, 2008:1). Pengungkapan sukarela akan memberikan nilai tambah bagi perusahaan yang melakukannya dan dapat meningkatkan kredibilitas perusahaan secara lebih luas untuk membantu investor dalam memahami strategi bisnis manajemen (Daniel, 2013:2). Tetapi masih banyak perusahaan-perusahaan
di
Indonesia
yang
kurang
memberikan
pengungkapan sukarela. Hasil penelitian Sudarmadji (2007) terhadap laporan tahunan 8 perusahaan yang bergerak dalam manufaktur, menunjukkan bahwa tingkat pengungkapan sukarela rata-rata sebesar 37% . Suta (2012) juga meneliti pengungkapan sukarela manufaktur rata-rata sebesar 39,81% (skor maksimal 65,04% dan minimal 13,59 %). Sedangkan Priguno dalam penelitiannya tahun 2013 dengan sampel 56 perusahaan menemukan
2
bahwa tingkat pengungkapan sukarela rata-rata sebesar 46,46% (skor maksimal 54,55 % dan minimal 27,27 % ). Pengungkapan
sukarela
dalam
penelitian
ini
diukur
dengan
instrumen indeks disclosure seperti yang digunakan Sudarmadji (2007). Indeks pengungkapan untuk setiap perusahaan sampel diperoleh dengan cara sebuah item diberi skor 1 (satu) jika diungkapkan dan skor 0 (nol) jika tidak diungkapkan. Pengungkapan sukarela di ukur dengan indeks yaitu rasio total skor yang diberikan sebuah perusahaan dengan skor yang diharapkan (maksimal) yang dapat diperoleh perusahaan tersebut. Item pengungkapan sukarela yang digunakan dalam penelitian ini yaitu item yang digunakan oleh Barako (2007) sebanyak 47 item. Bringham dan Houston (2006) dalam Suta (2012:45) menyatakan rasio-rasio leverage memiliki sejumlah implikasi. Pertama, dengan memperoleh
dana
mempertahankan
dari
kendali
utang,
para
mereka
atas
pemegang perusahaan
saham tersebut
dapat dan
membatasi investasi yang mereka berikan. Kedua, kreditor akan melihat pada ekuitas, sebagai batasan keamanan, sehingga semakin tinggi proporsi dari jumlah modal yang diberikan oleh pemegang saham, maka semakin kecil risiko yang harus dihadapi oleh kreditor. Ketiga, jika perusahaan mendapatkan hasil dari investasi yang didanai dengan dana hasil pinjaman lebih besar daripada bunga yang dibayarkan, maka pengambilan dari modal pemilik akan diperbesar. Untuk itu, perusahaan dengan tingkat leverage tinggi memiliki dorongan yang lebih besar untuk mengungkapkan lebih banyak informasi untuk memenuhi kebutuhan kreditor terhadap informasi. Rasio yang digunakan adalah debt to equity ratio (DER) yang diukur dengan membagi total hutang dengan ekuitas.Berdasarkan uraian tersebut hipotesis pertama dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: H1 : Leverage berpengaruh terhadap Pengungkapan Sukarela Laporan Tahunan
3
Menurut Simanjuntak dan Widiastuti (2004) dalam Bernardi (2009:7) menyatakan tingkat likuiditas dapat dipandang dari dua sisi, sisi pertama tingkat likuiditas yang tinggi akan menunjukkan kondisi keuangan perusahaan yang kuat, dan di sisi lain likuiditas dipandang sebagai ukuran kinerja manajemen dalam mengelola keuangan perusahaan. Pernyataan tersebut didukung oleh teori signalling yang menjelaskan bahwa semakin kuat finansial suatu perusahaan, maka cenderung akan memberikan pengungkapan informasi yang lebih luas sebagai suatu sinyal keberhasilan manajemen dalam mengelola finansial perusahaan tersebut. Rasio yang digunakan adalah current ratio (CR) yang diukur dengan membagi aktiva lancar dengan hutang lancar. Berdasarkan uraian tersebut hipotesis kedua dalam penelitian ini, adalah sebagai berikut: H2: Likuiditas berpengaruh terhadap Pengungkapan Sukarela Laporan Tahunan
METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar dan mempublikasikan laporan tahunannya di BEI tahun 2011-2012. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Sampel penelitian No Kriteria 1 Perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia tahun 2011-2012 2 Perusahaan manufaktur menerbitkan laporan tahunan per 31 Desember selama periode pengamatan tahun 2011-2012. 3 Laporan tahunan yang diterbitkan jelas (tidak buram). 4 Jumlah perusahaan 5 Tahun pengamatan 6 Jumlah Sumber: data diolah, 2014
Jumlah 37 22 21 21 2 42
4
Model dan teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linear berganda. Persamaan regresi berganda dapat dinyatakan sebagai berikut : Y = b0 + b1 X1 + b2 X2 + e Keterangan: Y = Pengungkapan Sukarela, b0 = Konstanta, b1- 2 = Koefisien Regresi, X1 = Leverage, X2 = Likuiditas, e = Error HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Statistik Deskriptif Statistik deskriptif untuk variabel-variabel penelitian dapat kita lihat sebagai berikut: Descriptive Statistics N
Minimum
Maximum
Mean
Std. Deviation
Leverage
42
.11
2.60
.8406
.59171
Likuiditas
42
.58
11.74
2.4972
2.10311
IPS
42
.49
.87
.7036
.08131
Valid N (listwise)
42
Sumber: data diolah, 2014 Uji Normalitas
5
Dari gambar diatas dapat kita lihat bahwa titik-titik menyebar disekitar garis dan mengikuti garis diagonal, sehingga dengan demikian maka data dalam penelitian ini berdistribusi normal. Uji Multikolinieritas Coefficientsa Model
Collinearity Statistics Tolerance
VIF
(Constant) 1
Leverage
.700
1.429
Likuiditas
.700
1.429
a. Dependent Variable: IPS
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa untuk variabel leverage dan likuiditas mempunyai nilai tolerance dibawah 0.10 dan nilai VIF diatas 10. Dengan demikian antara kedua variabel diatas tidak terjadi multikolinieritas. Uji Heterokedastisitas
Hasil pengujian menunjukkan bahwa titik-titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y yang tidak membentuk suatu pola yang sistematis, sehingga dapat disimpulkan tidak terjadi heterokedastisitas. Uji Autokorelasi Model Summaryb Model 1
Durbin-Watson 1.967
b. Dependent Variable: IPS
6
Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai DW sebesar 1,967. Sedangkan nilai du diperoleh sebesar 1,6061 dengan demikian diperoleh bahwa nilai DW berada diantara du yaitu 1,6061 dan 4-du yaitu 2,3939 Dengan demikian menunjukkan bahwa model regresi tersebut sudah bebas dari masalah autokorelasi. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji t) Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
t
Sig.
Coefficients B
1
Std. Error
(Constant)
.682
.037
Leverage
.005
.026
Likuiditas
.007
.007
Beta 18.207
.000
.034
.179
.859
.184
.974
.336
a. Dependent Variable: IPS
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa , hasil uji t untuk variabel Leverage (X1) diperoleh t-hitung 0.179 lebih kecil dari t-tabel 2,02269 dengan probabilitas (p) 0,859 yaitu lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hasil tersebut leverage berpengaruh namun tidak signifkan terhadap pengungkapan sukarela pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hasil uji t untuk variabel Likuiditas (X2) diperoleh t-hitung 0.974 lebih kecil dari t-tabel 1,721 dengan probabilitas (p) 0,336 yaitu lebih besar dari 0,05. Berdasarkan hasil tersebut likuiditas berpengaruh namun tidak signifkan terhadap pengungkapan sukarela pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) ANOVAa Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
.008
2
.004
Residual
.263
39
.007
Total
.271
41
F
Sig. .564
.574b
a. Dependent Variable: IPS b. Predictors: (Constant), Likuiditas, Leverage
7
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pengujian secara simultan antara variabel leverage dan likuiditas terhadap variabel pengungkapan sukarela tidak berpengaruh signifikan. Ini dapat dilihat dari nilai F-hitung yaitu sebesar 0.564 yang lebih kecil dari F-tabel 3.24 dengan nilai probabilitas (p) sebsesar 0.574 lebih besar dari 0.05. Dengan demikian leverage dan likuiditas secara simultan
tidak berpengaruh terhadap
pengungkapan sukarela pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Uji Koefisiensi Determinasi (R2) Model Summaryb Model
1
R
R Square
.168a
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
.028
-.022
.08219
a. Predictors: (Constant), Likuiditas, Leverage b. Dependent Variable: IPS
Dari tabel diatas, dapat kita lihat bahwa nilai R= 0.168 dan koefisien determinasi (R Square) sebesar 0.028. Hal ini menunjukkan bahwa pengungkapan sukarela (Y) dipengaruhi sebesar 2.8% oleh variabel Leverage (X1) dan Likuiditas (X2), sedangkan sisanya sebesar 97.2% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam model peneltian ini. Pembahasan Rasio leverage yang digunakan dalam penelitian ini adalah debt to equity ratio (DER) yang diukur dengan membagi total hutang dengan ekuitas. Debt Equity Ratio (DER) ini menggambarkan sampai sejauhmana modal dapat menutupi utang-utang terhadap pihak luar (Harahap, 2012:303). Tingkat leverage sendiri menggambarkan tingkat kemampuan bertahan hidup perusahaan dilihat dari sisi jangka panjang (Daniel, 2013:4). Suta (2012:45) menyatakan perusahaan dengan tingkat leverage tinggi memiliki dorongan yang lebih besar untuk mengungkapkan lebih banyak informasi untuk memenuhi kebutuhan kreditor terhadap informasi.
8
Berdasarkan
hasil
olahan
statistik
dapat
dilhat
bahwa
leverage
berpengaruh namun tidak signifikan terhadap pengungkapan sukarela. Rasio likuiditas yang digunakan dalam penelitian ini adalah current ratio (CR) yang diukur dengan membagi aktiva lancar dengan hutang lancar. Rasio ini menunjukkan sejauh mana aktiva lancar menutupi kewajiban-kewajiban lancar (Harahap, 2011: 301). Kesehatan suatu perusahaan antara lain dicerminkan dengan tingginya rasio likuiditas berhubungan dengan luasnya pengungkapan. Hal ini didasarkan dari adanya pendapat bahwa secara finansial perusahaan yang kuat akan lebih mengungkapkan informasi dari pada perusahaan yang lemah. Tetapi sebaliknya, apabila likuiditas dipandang sebagai ukuran kinerja, perusahaan yang mempunyai likuiditas rendah perlu memberikan informasi yang lebih rinci untuk menjelaskan lemahnya kinerja dibanding perusahaan yang mempunyai rasio likuiditas yang tinggi menurut Wallace et. al.(1994) dalam Haryanto (2008:7-8). Berdasarkan hasil olahan statistik dapat dilhat bahwa likuiditas berpengaruh namun tidak signifikan terhadap pengungkapan sukarela. Secara simultan variabel independen (Leverage dan Likuiditas) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (Pengungkapan sukarela). ini dapat dilihat dari Ini dapat dilihat dari nilai F-hitung yaitu sebesar 0.564 yang lebih besar dari F-tabel 3.47 dengan nilai probabilitas (p) sebsesar 0.574 lebih besar dari 0.05. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan uraian serta analisis data yang telah dilakukan menunjukkan secara parsial rasio leverage berpengaruh namun tidak signifikan terhadap pengungkapan sukarela laporan tahunan pada perusahaan
manufaktur
sektor
barang
konsumsi
dan
likuiditas
berpengaruh namun tidak signifikan terhadap pengungkapan sukarela laporan tahunan pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi. Secara simultan atau bersama-sama rasio leverage dan likuiditas tidak
9
berpengaruh terhadap pengungkapan sukarela laporan tahunan pada perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi. Berdasarkan hasil penelitian dan simpulan yang telah diuraikan, maka saran-saran yang dapat diberikan sebagai berikut: 1. Bagi investor atau calon investor Hendaknya bagi investor maupun calon investor tidak hanya berfokus pada informasi keuangan saja. 2. Bagi perusahaan Hendaknya perusahaan dapat mengungkapkan laporan tahunan secara lengkap untuk memudahkan investor dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi. 3. Bagi penelitian selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya diharapkan agar dapat mengembangkan instrumen penelitian. DAFTAR PUSTAKA Barako, Dulcha G. 2007. Determinants of Voluntary Disclosure in Kenya companies
annual
reports.
African
Journal
of
Business
Management Vol. 1(5) pp. 113-128. Bernadi, Meliana dkk. 2009. Faktor-Faktor Yang Memengaruhi Luas Pengungkapan Dan Implikasinya Terhadap Asimetri Informasi (Studi Pada Perusahaan-Perusahaan Sektor Manufaktur Yang Go Public Di Bursa Efek Indonesia). Penerbit: STIE Tanjung Selor. Daniel, Niko Ulfandri. 2013. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage Dan Likuiditas Terhadap Luas Pengungkapan Laporan Keuangan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Artikel Penelitian. Universitas Negeri Padang. Harahap, Sofyan Safri.2011. Analisis kritis atas Laporan Keuangan. Penerbit: Rajawali Pers. Jakarta Hartanti, Irryne ardhika ayu.2008. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Sukarela Dalam Laporan Tahunan Yang
10
Terdaftar di BEJ Pada Tahun 2003. Skripsi. Penerbit: Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Haryanto, dan
Ira Yunita. 2008.
Analisis likuiditas, leverage, ukuran
perusahaan dan profitabilitas terhadap pengungkapan sukarela laporan keuangan (studi empiris pada perusahaan real estat). Penerbit: Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Priguno, Adi dan P. Basuki Hadiprajitno. 2013. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengungkapan sukarela pada laporan tahunan (studi Empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia). Skripsi. Universitas Diponegoro. Suta, Anita Yolanda dan Herry Laksito. 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Informasi Sukarela Laporan Tahunan (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010). Skripsi. Universitas Diponegoro. Sudarmadji, Ardi Murdoko.
2013.
Pengaruh
ukuran
perusahaan,
profitabilitas, leverage, dan tipe kepemilikan perusahaan terhadap luas voluntary disclosure laporan keuangan tahuan. Proceeding PESAT Gunadarma Vol 2, h. 53-61
11