Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK KELOMPOK A TK MUTIARA HATI CERDAS KECAMATAN BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016.
ARTIKEL ILMIAH Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan PG. PAUD
OLEH : ELIP MUYASAROH NPM: 12.1.01.110028
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ELIP MUYASAROH | 12.1.01.11.0028 FKIP- PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 1||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ELIP MUYASAROH | 12.1.01.11.0028 FKIP- PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
ELIP MUYASAROH | 12.1.01.11.0028 FKIP- PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN KEMAMPUAN SOSIAL EMOSIONAL ANAK KELOMPOK A TK MUTIARA HATI CERDAS KECAMATAN BOYOLANGU KABUPATEN TULUNGAGUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016. ELIP MUYASAROH 12.1.01.11.OO28 Program Sudi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan email Drs. Kuntjojo, M.Pd., M.Psi dan Linda Dwiyanti, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI
ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi dari hasil pengamatan peneliti tentang kemampuan sosial emosional anak yang masih rendah. Hal ini dapat diamati dari hasil observasi perilaku anak ketika berada disekolah. Aspek sosial emosional merupakan salah satu aspek yang dapat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak. Keberhasilan anak dalam mencapai tugas perkembangan sesuai dengan tahapannya didukung oleh beberapa faktor, faktor internal dan faktor eksternal. Salah satu faktor diantaranya yang sangat berpengaruh pada anak adalah pola asuh orang tua. Rumusan masalah penelitian ini adalah adakah hubungan pola orang tua dengan kemampuan sosial emosional anak kelompok A TK Mutiara Hati Cerdas Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2015/2016.? Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif analitik dengan subjek penelitian anak kelompok A TK Mutiara Hati Cerdas Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung. Teknik pengumpulan data menggunakan skala pola asuh orang tua dan pencatatan dokumen dari guru kelas. Data dianalisis menggunakan korelasi product moment pearson dengan software SPSS versi 16.00. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan nilai signifikansi sebesar 0,005 dengan N= 13 subjek, bahwa nilai sig (2-tailed) lebih kecil dari nilai α yaitu 0,01. Kesimpulan dari penelitian ini adalah: “ada hubungan antara pola asuh orang tua dengan kemampuan sosial emosional anak kelompok A TK Mutiara Hati Cerdas Kecamatan Boyolangu Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2015/2016”. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan (1) maka untuk meningkatkan kemampuan sosial emosional anak, pihak sekolah diharapkan kerjasamanya dengan orang tua lebih diintensifkan, (2) bagi orang tua, hendaknya merubah pola asuh yang kurang baik menjadi lebih baik lagi agar perkembangan anak khususnya dalam aspek kemampuan sosial emosional dapat berjalan dengan optimal Kata kunci: pola asuh orang tua, kemampuan sosial emosional.
ELIP MUYASAROH | 12.1.01.11.0028 FKIP- PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
I.
PENDAHULUAN
kondisi emosi dan sosial yang muncul
A. LATAR BELAKANG
dihadapanya. Dengan demikian anak
Taman
kanak-
kanak
atau
mempunyai kesiapan dan kemampuan
disingkat TK adalah salah satu bentuk
untuk
pendidikan
berbagai masalah dan tantangan yang
prasekolah
yang
beradaptasi
menyediakan program dini bagi anak
timbul
usia empat tahun sampai memasuki
perkembangannya.
serta
mengatasi
selama
proses
pendidikan dasar (PP No. 27 tahun
Peran orang tua dan guru sangat
1990, Bab 1, pasal 1). Mengacu kepada
dibutuhkan anak. Orang tua dan guru
isi kurikulum TK 2004, maka yang
merupakan model bagi anak dalam
menjadi sasaran bidang pengembangan
melakukan sesuatu, anak akan meniru
pada level TK ruang lingkupnya adalah
setiap perilaku baik itu benar atau salah,
pengembangan Moral dan Nilai- nilai
untuk itu pengasuhan dan pembelajaran
Agama,
Sosial,
yang tepat dapat menjadikan anak
Kemandirian,
mampu mengatasi setiap masalah dalam
pengembangan Kemampuan Berbahasa,
proses perkembagannya. Kemampuan
pengembangan
Kognitif,
sosial emosional anak sangat erat
pengembangan
Fisik Motorik, serta
kaitannya dengan pola asuh orang tua.
pengembangan
Emosional
dan
pengembangan Seni.
Terdapat sejumlah faktor-faktor yang
Salah satu aspek perkembangan
dapat
mengganggu
proses
yang penting pada anak pra- sekolah
emosional anak TK yaitu:
adalah perkembangan sosial emosional
1.
Kemampuan perlu
dilatih
sosial
sejak
emosional
dini,
karena
keberhasilan
individu
dalam
berbagai aspek kehidupan.
2.
sejak dini, sejak dini anak harus dikenalkan
pada
Faktor
konflik-konflik
dalam
proses perkembangan anak. 3.
Faktor lingkungan keluarga.
4.
Faktor dari luar rumah atau luar
Pentingnya pengembangan sosial emosional pada anak harus dimulai
Faktor keadaan di dalam diri individu.
kemampuan ini merupakan salah satu poros
sosial
keluarga. 5.
Faktor pengaruh pengalaman awal yang diterima anak.
kemampuan
Dari sejumlah faktor diatas,
mengenali, mengolah dan mengontrol
maka peneliti ingin melakukan
emosi serta perilaku sosialnya agar
penelitian yang berjudul hubungan
dapat merespon dengan baik
pola
ELIP MUYASAROH | 12.1.01.11.0028 FKIP- PG PAUD
setiap
asuh
orang
tua
dengan
simki.unpkediri.ac.id || 2||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
kemampuan sosial emosional anak
a. Pengertian Sosial Emosional
kelompok a tk mutiara hati cerdas
Menurut
kecamatan boyolangu kabupaten
(Kamus
tulungagung
Indonesia 2002: 1085) secara
tahun
pelajaran
Hasan Besar
Alwi, Bahasa
2015/2016.
bahasa sosial berarti sesuatu
Adapun teori yang mendukung
yang
penelitian tersebut adalah:
orang lain atau masyarakat.
berkenaan
dengan
Sosial juga bisa berarti suka
1. Pola Asuh Orang Tua
memperhatikan kepentingan
a. Pengertian Pola Asuh Orang Tua
umum,
seperti
suka
menolong, menderma dan Menurut
Ahmad
Tafsir
sebagainya.
Sedangkan
seperti yang dikutip oleh Danny
emosi secara bahasa berarti
I. Yatim Irwanto dalam (Rizkia
luapan
1991: 94) “ Pola asuh berarti
berkembang, keadaan dan
pendidikan,
reaksi
sedangkan
perasaan
psikologis
pendidikan adalah bimbingan
fisiologis
secara
kegembiraanbersifat
sadar
oleh
pendidik
yang
dan seperti
terhadap perkembangan jasmani
subjektif.
dan rohani anak didik menuju
beberapa pengertian diatas,
terbentuknya kepribadian yang
maka sosial emosional dapat
utama”.
diartikan sebagai perbuatan
Dari pengertian ini, maka
yang
Berdasarkan
disertai
dengan
pola asuh orang tua dapat
perasaan- perasaan tertentu
diartikan
gaya
yang melingkupi individu
pendidikan dan metode disiplin
disaat berhubungan dengan
yang diterapkan orang tua dalam
orang
berinteraksi
perkembangan
anaknya
sebagai
dengan dalam
anak-
kehidupan
lain.
Jadi sosial
emosional pada anak usia
sehari-hari.
dini
(https://skripsipsikologie.wordpr
perilaku
ess.com/2010/01/09/pola-asuh
dengan perasaan- perasaan
orangtua-dan-tipenya/)
tertentu
2. Kemampuan Sosial Emosional
ELIP MUYASAROH | 12.1.01.11.0028 FKIP- PG PAUD
anak
adalah
perubahan
yang
yang usia
disertai
melingkupi dini
saat
simki.unpkediri.ac.id || 3||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
berhubungan dengan orang
subyek penelitian semua anak
lain.
kelompok A. 3. Waktu Penelitian
II.
Waktu penelitian dilakukan
METODE PENELITIAN
pada tanggal 02 mei 2016 sampai
A. Identivikasi Variabel Penelitian 1.
dengan tanggal 03 juni 2016.
Variabel Penelitian. a. Variabel Bebas (X): pola asuh orang tua.
D. Populasi dan Sampel
b. Variabel
Terikat(Y):
kemampuan
1. Populasi
sosial-
Jumlah
populasi
dalam
emosional anak.
penelitian ini berjumlah 13 anak
B. Teknik dan Pendekatan Penelitian
terdiri dari 6 anak perempuan dan
1.
Pendekatan digunakan
2.
7 anak laki- laki.
Pendekatan Penelitian. penelitian yaitu
yang
Mengingat jumlah populasi
pendekatan
kecil, maka tidak diambil sampel
kuantitatif analitik, yaitu suatu
dan
tidak
dilakukan
proses menemukan pengetahuan
sampling.
yang menggunakan data berupa
dijadikan subjek penelitian.
angka sebagai alat menemukan
E. Teknik Pengumpulan Data dan
Sehingga
semua
keterangan mengenai apa yang
Instrumen Penelitian
ingin kita ketahui.
1. Teknik Pengumpulan Data Pada
Teknik Penelitian. Teknik
penelitian
yang
akan
teknik
umumnya
berhasil
penelitian
apabila
banyak
digunakan dalam penelitian ini
menggunakan instrumen, sebab
adalah teknik korelasional .
data
yang
diperlukan
untuk
menjawab pertanyaan penelitian (masalah) dan menguji hipotesis
C. Tempat dan Waktu Penelitian 1.
Tempat Penelitian Tempat
diperoleh melalui instrumen.
penelitian
ini
mengambil TK Mutiara Hati
a.
Jenis data Terdapat dua jenis data
Cerdas Kecamatan Boyolangu
dalam penelitian ini yaitu :
Kabupaten Tulungagung untuk
1) Data perhatian orang tua
diteliti,
dengan
mengambil
anak. Data kemampuan sosial- emosional anak.
ELIP MUYASAROH | 12.1.01.11.0028 FKIP- PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 4||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
b. Teknik.
Untuk mengumpulkan
1) Data tentang pola asuh orang
tua
anak.
dikumpulkan
dengan
menggunakan
teknik
angket
data
tersedia di sekolah. F. Teknik Analisis Data
emosional
1.
Teknik
anak.
Teknik
statistik
dengan
digunakan dalam penelitian ini
menggunakan
teknik
adalah dengan Korelasi Product Moment.
Sumber data
menurut Sugiyono (2000 : 27) dengan rumus sebagai berikut :
orang tua yang diperoleh rxy
dari orang tua anak. 2) Data tentang kemampuan sosial- emosional anak . Pengembangan
Instrumen
Penelitian
2 X
X Y XY N X Y Y N N 2
2
2
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y X = Nilai variabel X
hendak diuji, berikut adalah data
Y = Nilai variabel Y
yang digunakan dalam penelitian
N = Jumlah subyek
ini:
2. Norma Keputusan Pengembangan
Skala
Perhatian Orang tua 1) Langkah-
Norma
keputusan
pengujian langkah
berikut:
skala
a. Jika r
pengembangan
hitung
hipotesis ≥ dari r
sebagai sebagai
tabel
dalam
taraf signifikansi α= 5 % atau
perhatian orang tua.
b.
Keterangan :
Sesuai dengan hipotesis yang
a.
yang
dikumpulkan
1) Data tentang pola asuh
2.
teknik
pencatatan data yang sudah
pencatatan data. c.
peneliti
menggunakan
2) Data tentang kemampuan sosial-
sosial-
emosional
(kueisioner
tertutup).
tentang
2) Skoring
α=0,05 maka ada hubungan
3) Validasi Instrumen
antar variabel bebas dengan
Pengembangan
untuk
mengumpulkan data tentang
variabel
terikat,
sehingga
hipotesis diterima.
sosial- emosional. ELIP MUYASAROH | 12.1.01.11.0028 FKIP- PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 5||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
b. Jika r hitung < r tabel dalam taraf
Tabel 4.2
signifikansi α=5 % atau α=
Analisis Deskriptif Variabel X
0,05 maka tidak ada hubungan
(Variabel Pola Asuh Orang Tua)
antar variabel bebas dengan
Statistics
variabel
terikat,
sehingga
Pola Asuh Orang
hipotesis ditolak. III.
HASIL
PENELITIAN
Tua DAN
N
13
PEMBAHASAN Mean
66.54
Data tentang pola asuh orang tua.
Median
67.00
Tabel 4.1
Std. Deviation
A. Deskripsi Data Variabel 1.
Skor Variabel Pola Asuh Orang Tua (X) Nama
10.284
Minimum
50
Maximum
82
No.
anak
Skor
1
A1
82
2
B2
62
3
C3
50
4
D4
77
5
E5
71
6
F6
60
7
G7
59
8
H8
72
9
I9
60
10
J10
80
Interval
11
K11
67
12
L12
13
M13
Sum
865
Diketahui
bahwa nilai rata- rata
pola asuh orang tua adalah 66,54. Setelah diketahui
nilai
selanjutnya
rata-
rata,
menentukan
kategori
disajikan dalam tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3 Klasifikasi Pola Asuh Orang Tua Skor
Jumlah
71-82
Sangat Baik
6 siswa
73
57-70
Baik
5 siswa
48
43-56
Sedang
2 siswa
29-42
Kurang
0 siswa
Berdasarkan data dari tabel 4.1 diketahui bahwa skor tertinggi 82 dan skor
atau
klasifikasi pola asuh orang tua yang
Klasifikasi
(Sumber : hasil angket pola orang tua)
langkah
15-28
Sangat Kurang
0 siswa
terendah 50. Setelah dilakukan analisis diskriptif, hasilnya disajikan dalam tabel 4.2 sebagai
2. Data
Kemampuan
Sosial-
Emosional
berikut: ELIP MUYASAROH | 12.1.01.11.0028 FKIP- PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 6||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Variabel
kemampuan
emosional
anak
sosial
diperoleh
(Variabel Kemampuan Sosial-Emosional
dari
Anak)
penilaian perkembangan anak dalam bidang
sosial
emosional
Statistics
yang
Kemampuan
dilakukan oleh guru kelas. Data
Sosial-Emosional
hasil pengukuran variabel disajikan
Anak
dalam tabel 4.4 berikut ini :
N
13
Tabel 4.4 Skor Variabel Kemampuan SosialEmosional Anak (Y) No.Resp.
Nama Anak
Mean
66.62
Median
70.00
Std. Deviation Minimum
47
Maximum
85
1
A1
85
2
B2
65
3
C3
49
4
D4
70
5
E5
70
6
F6
66
7
G7
51
8
H8
71
9
I9
70
10
J10
82
sebagai berikut:
11
K11
62
B. Analisis Data
12
L12
78
13
M13
47
Berdasarkan data dari tabel 4.4
Sum
866
Berdasarkan data dari tabel 4.5 diketahui bahwa nilai rata- rata pola asuh orang tua adalah 66,62 Setelah diketahui nilai rata- rata, langkah selanjutnya menentukan kategori atau
klasifikasi
sosial
1. Hasil Analisis Data Corelasi antara pola asuh orang tua dengan kemampuan sosial emosional
dan skor terendah 47.
menggunakan
dilakukan
kemampuan
emosional yang disajikan dalam tabel 4.6
diketahui bahwa skor tertinggi 85
Setelah
11.976
Skor
anak
dianalisis
korelasi
product
analisis
moment pearson dengan software
diskriptif, hasilnya disajikan dalam
SPSS versi 16.00. setelah dilakukan
tabel 4.5 sebagai berikut:
perhitungan
Tabel 4.5 Analisis Deskriptif Variabel Y
ELIP MUYASAROH | 12.1.01.11.0028 FKIP- PG PAUD
SPSS
selanjutnya
disajikan dalam tabel 4.7 sebagai berikut :
simki.unpkediri.ac.id || 7||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Tabel 4.7
kecil dari nilai α yaitu 0,01. Data
Corelasi Pola Asuh Orang Tua Dengan
tersebut menunjukan adanya hubungan
Kemampuan Sosial- Emosional Anak
yang signifikan antara pola asuh orang tua dengan kemampuan sosial emosional
Correlations
anak. Dengan demikian hipotesis yang
Kemam Pola
diajukan dalam penelitian ini dinyatakan
puan
diterima.
Asuh Sosial-
B. Pembahasan
Orang Emosion Tua
Dari
al Anak
menunjukkan Pola
Pearson
Asuh
Correlation
1
.728**
puan
13
Sosial- Sig. (2Emosio tailed)
pengasuhan
anak. Pengasuhan ini mendorong anakanak
Correlation
pola
demokratis merupakan model pola asuh
.005
tailed)
Kemam Pearson
penelitian
yang paling ideal dalam pendidikan
Sig. (2-
N
hasil
agar
menetapkan
13
pengendalian .728
**
mandiri
1
mereka.
tetapi
masih
batas-batas atas
dan
tindakan-tindakan
Musyawarah
untuk
pengambilan setiap keputusan dan orang .005
tua memperlihatkan kehangatan serta kasih sayang kepada anak. Anak akan
nal
N
Anak
13
13
semakin termotivasi dalam melakukan kegiatan karena adanya kepercayaan diri
**. Correlation is significant
yang diberikan oleh orang tua, sehingga
at the 0.01 level (2-tailed).
semakin bertanggung jawab. Sedangkan 2. Interpretasi Hasil Analisis Data Berdasarkan
tabel
diatas
diketahui bahwa nilai signifikasi sig. ( 2-tailed) sebesar 0,005 nilai ini lebih kecil dari nilai α yaitu 0,01. A. Pengujian Hipotesis Dari tabel 4.7 diketahui nilai signifikansi sebesar 0,005 dengan N= 13 subjek, bahwa nilai sig (2-tailed) lebih
pola asuh otoriter merupakan efek pengasuhan diterapkan
terhadap
baik
anak
jika karena
pengasuhan ini Anak harus tunduk dan patuh terhadap kemauan orang tua. Apapun yang dilakukan oleh anak ditentukan oleh orang tua. Anak tidak mempunyai pilihan dalam melakukan kegiatan yang ia inginkan, karena semua sudah
ELIP MUYASAROH | 12.1.01.11.0028 FKIP- PG PAUD
yangkurang
ditentukan
oleh
orang
tua,
simki.unpkediri.ac.id || 8||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
begitupun dengan pola asuh permisif
kemampuan
dimana pola asuh ini memperlihatkan
tergantung pada pola asuh orang tua,
bahwa orang tua cenderung memberikan
oleh karena itu untuk membangun
banyak kebebasan kepada anaknya dan
kemampuan
kurang memberikan kontrol. karena
maka pola asuh orang tua perlu
harus
ditingkatkan.
menentukan
sendiri,
maka
perkembangan kepribadian anak menjadi
C. Saran
tidak terarah. Maka diperlukan pola asuh
1.
demokratis
agar
kemampuan
sosial
emosional
sosial
emosional
anak
anak
Bagi Guru
sosial
Pihak sekolah diharapkan
emosional anak tumbuh dengan baik
kerjasamanya dengan orang tua
sesuai
lebih diintensifkan. Lalu, dalam
dengan
tahapan
perkembangannya.
kerjasama ini pihak sekolah berharap agar pola asuh orang tua
V.
yang selama ini diberikan dapat
PENUTUP
ditingkatkan menjadi lebih baik
A. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian,dapat disimpulkan bahwa “Ada hubungan
lagi. 2.
Bagi Orang Tua
antara pola asuh orang tua dengan kemampuan
sosial-emosional
anak
Pola asuh orang tua berhubungan erat dengan
kelompok A TK Mutiara Hati Cerdas
kemampuan sosial emosional anak,
Kecamatan
oleh karena itu bagi orang tua
Boyolangu
Kabupaten
Tulungagung
Tahun
Pelajaran
hendaknya merubah pola asuh yang
2015/2016”.
Hal
berarti
kurang baik menjadi lebih baik lagi
ini
menunjukkan bahwa semakin baik pola
agar perkembangan anak
asuh orang tua, maka semakin baik pula
khususnya dalam aspek kemampuan
kemampuan
sosial emosional dapat berjalan
sosial-emosional
anak.
Sebaliknya, semakin kurang atau jelek
dengan optimal.
pola asuh orang tua, maka semakin rendah
pula
kemampuan
sosial-
emosional anak.
Alwi, Hasan, dkk. 2002. Kamus Besar Bahasa
B. Implikasi Jika
DAFTAR PUSTAKA.
pola
mempengaruhi
asuh
orang
kemampuan
tua
Indonesia.
Jakarta:
Balai
Pustaka
sosial
emosional anak maka tinggi rendahnya ELIP MUYASAROH | 12.1.01.11.0028 FKIP- PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 9||
Artikel Skripsi Universitas Nusantara PGRI Kediri
Drs. Margono, S., 2010. Metodologi
Nugraha, Ali dan Yeni Rachmawati.,
Penelitian Pendidikan, Jakarta: Rineka
2005. Metode Pengembangan Sosial
Cipta.
Emosional,
Hildayani, Rini, dkk,. 2007. Psikologi
Terbuka
Perkembangan Anak. (Novan A.W,
Nugraha, Ali, dkk., 2008. Kurikulum
Ed.) Jakarta: Universitas Terbuka
dan
Hude,
M.
Darwis.
(penjelajahan
2006.
religio-
Emosi
psikologis
Jakarta:
Bahan
Belajar
Purwakania H, Aliah B. 2006. Psikologi Perkembangan
an).
rentang
A.W,
Ed.).
Jakarta:
Erlangga. Hurlock,
1998.
Perkembangan
Suatu
Psikologi Pendekatan
Islami
kehidupan
prakelahiran E.B.
TK,Jakarta:
Universitas Terbuka.
tentang emosi manusia dalam alQur(Novan
Universitas
(menyingkap manusia
hingga
dari pasca
kematian).(Novan A.W,Ed.). Jakarta: Rajawali Press
Sepanjang Rentang Kehidupan. (Rizkia
Soetjiningsih, Christiana Hari. 2012.
S.K, Ed.) Jakarta: Erlangga.
Perkembangan Anak. (Novan A.W,
Ilman, S. dan Alzena, M. 2011.
Ed.). Jakarta: Prenada Media Group.
Membangun Sosial Emosional Anak Di
Sugiyono.2007.
Usia 4-6 Tahun. (Novan A.W, Ed.).
Pendidikan
Jakarta: Dirjen PAUDNI
kualitatif dan R&D). Bandung: CV
John W, Santrock. 2002. Perkembangan
Alfabeta.
Anak.
TIM Penyusun Kamus Pusat Pembinaan
(Rizkia
S.K,
Ed.)
Jakarta:
Metode
Penelitian
(pendekatan
kuantitatif,
Erlangga.
dan
Kuntjojo . 2012. Metode Penelitian.
Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta
Kediri: Universitas Nusantara.
: Balai Pustaka.
Kirana,
Wiyani, Novan Ardy, M.Pd.I 2014.
Rizkia, S. 2013.
Hubungan
Pola Asuh Orang Tua Dengan Temper Sekolah.
Tantrum
Pada
Skripsi.
Anak
Pengembangan
Bahasa.1988.
Psikologi Perkembangan Anak Usia Pra
Dipublikasikan.
Dini (Panduan Bagi Orang Tua dan Pendidik
dalam
Memahami
serta
Semarang:UNS.Sumber:http://www.jur
Mendidik Anak Usia Dini). Yogyakarta:
nal.fkip.uns.ac.id/index.php/sosant/artic
Gava Media.
le/viewFile/2752/1893,
Yuliani, N.S dan Bambang, S. 2010.
diunduh
15
Februari 2016
Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan
Lestari, Sri., 2013. Psikologi Keluarga,
Jamak. (Novan A.W, Ed.). Jakarta:
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Indeks.
ELIP MUYASAROH | 12.1.01.11.0028 FKIP- PG PAUD
simki.unpkediri.ac.id || 10||