ARTIKEL
HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI ALKOHOL DENGAN KEJADIAN SIROSIS HEPATIS PADA PASIEN HEPATIC DISORDERS DI RUANG PERAWATAN LONTARA 1 RSUP DR.WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
LA META WALI 21206204
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MAKASSAR MAKASSAR 2014
Page | 1
HUBUNGAN KEBIASAAN KONSUMSI ALKOHOL DENGAN KEJADIAN SIROSIS HEPATIS PADA PASIEN HEPATIC DISORDERS DI RUANG PERAWATAN LONTARA 1 RSUP DR.WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR LA META WALI Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIK) Makassar Program Studi Ilmu Keperawatan
ABSTRAK P
Pada tahun 2003 prevalensi sirosis hati di Indonesia adalah 1-2,4%. Laporan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan Desember 2008 menyatakan Sulawesi Selatan preverensi pengkonsumsi alkohol adalah sebanyak 32,9% , dan data yang pada tahun 2014 di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar preverensi pengkonsumsi alkohol sebanyak 30 orang. Mengetahui hubungan kebiasaan konsumsi alkohol dengan kejadian sirosis hepatis pada pasien hepatic disorders di Ruang Perawatan Lontara 1 RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar 2014. Penelitian dilaksanakan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar mulai tanggal 11 sampai 11 April 2014 dengan menggunakan desain Deskriptif analitik non eksperimen, degan metode pendekatan mengunakan rancangan Croos Sectional, pengambilan sampel mengunakan metode Nonprobaliti Sampling dengan teknik “accidential sampling” pada pasien di ruang perawatan lontara 1 RSUP Dr. Wahidin Sudiorhusodo Makassar dengan jumlah sampel 30 responden. Data dianalisis secara statistik dengan uji Chi Square dengan tingkat singnivikan < 0,05. Hasil penelitian menunjukan dari 30 responden penderita Hepatic Disorders yang memiliki kebiasaan konsumsi alkohol berat atau ringan sebanyak 18 orang mengalami sirosis hepatis. Penguji hipotesis mengunakan analisis statistik uji chi square pada tingkat kemaknaan 0,05 diperoleh adanya hubungan antara kebiasaan konsusmi alkohol berat/kronis dengan kejadian sirosis hepatis karena nilai p (0,000) < 0,05. Perlu ada pembinaan dan penyuluhan tentang dampak buruk dari kebisaan konsumsi alkohol apakah itu akut atau kronik, perlu menjaga kesehatan dan menghindari dari kebiasaan buruk konsumsi alkohol sehingga dapat menikmati kesehatan dan hidup yang sejahtera.
Page | 2
Data statistik di prancis angka
PENDAHULUAN Penyalagunaan
telah
kematian yang disebabkan oleh alkohol
menjadi masalah pada hampir setiap
berkisar sekitar 12.000 orang pertahun.
negara di seluruh dunia. Menurut
Lima juta orang mengalami hidup yang
(WHO, 2011). Diperkirakan sebanyak
bermasalah baik dari segi kesehatan
2,5 juta penduduk dunia meninggal
maupun
setiap tahunya akibat penyalagunaan
pengunaan alkohol (Hartati Nurwijaya,
alkohol. Salah satu penyakit yang
2009).
terjadi
akibat
alkohol
kebiasaan
konsumsi
kehidupan
Menurut
sosial
institut
akibat
Nasional
alkohol adalah Sirosis Hepatis. Data
statistik dan ekonomi (Istitut National
Word Health Organizatin
de
(WHO)
la
Staistique
et
des
etydes
menunjukan jumlah penderita sirosis di
ekonemigues), tahun 2008, rata-rata
Dunia pada 2000 mencapai 170-juta
orang mengonsumsi alkohol sekitar
orang atau tiga persen dari penduduk
13% perbulan atau setara dengan tiga
dunia. Menurut Paulus, sirosis kini
gelas. Seringnya muncul pemberitaan
menjadi
karena
tentang tata niaga miras (minuman
prevalensi terus meningkat. Jumlah itu
keras) setidaknya merupakan indikasi
terus bertambah tiga jutaan sampai
bahwa minuman beralkohol banyak
empat jutaan pasien setiap tahun.
dikomsumsi oleh masyarakat Indonesia
Jumlah alkohol yang dikonsumsi di
(Pribadi, 2008). Sedangkan Pada 2003
prancis telah melonjat tinggi. Prancis
prevalensi sirosis hati di Indonesia
termasuk
adalah
ancaman
dalam
20
serius
besar
Negara
1-2,4%.
Laporan
Badan
dengan konsumsi alkohol terbanyak
Penelitian
didunia.
Kesehatan, Departemen Kesehatan RI
dan
Pengembangan
Page | 3
Desember 2008 menyatakan bahwa
biasa dijumpai di dalam minuman keras
Sumatra Utara prevalensi komsumsi
adalah ethyl alcohol atau disebut juga
alkohol 12 bulan terakhir adalah 6,1%,
etanol, dengan rumus kimia C2 H5 OH,
prevelensi konsumsi alkohol satu bulan
namun biasanya lebih sering disebut
terakhir adalah 71,9%. Sedangkan di
sebagai alkohol saja. Jenis senyawa
Tapinuli Utara prevalensi konsumsi
alkohol
alkohol 12 bulan terakhir adalah 17,8%,
propanol,
prevalensi satu bulan terakhir adalah
Metanol atau methy lalcohol digunakan
78,2%. Perilaku minum alkohol pada
sebagai bahan bakar (spiritu) dan dapat
umur 15-24 tahun di Sumatra Utara
menyebabkan kebutaan. Propanol atau
dalam 12 bulan terakhir adalah 4,5%,
propyl alcohol d igunakan sebagai
konsumsi alkohol satu bulan ahir adalah
bahan
67,0%. sementara di Sulawesi Selatan
monitor
preverensi
butanol atau
pengkonsumsi
alkohol
lainya butanol,
pembersih, dan
adalah
metanol,
dan
lain-lain.
elektronik,
lain-lain.
CD,
Sedangakan
buthyl alcohol
juga
adalah 32,9% Berdasarkan daerah, di
digunkan sebagai bahan bakar (Hartati
Sumatra Utara prevalensi peminum
Nurwijaya, 2009).
alkohol 12 bulan akhir adalah lebih
Alkohol merupakan substansi
tinggi pada pedesaan sebesar 7,7%,
yang paling banyak digunakan di dunia,
konsumsi alkohol satu bulan akhir
dan tidak ada obat lain yang dipelajari
adalah 71,6%, (Depkes RI, (2008).
sebanyak alkohol. Dalam ilmu kimia,
Secara medis, kematian akan
alkohol (atau alkanol) adalah nama
didapatkan seseorang jika kadar alkohol
yang umum untuk senyawa organik
dalam darahnya sudah mencapai 400
yang memiliki gugusan hidroksil (OH)
mg/dL (Budiman, 2009). Alkohol yang
yang terikat pada atom karbon, yang ia
Page | 4
sendiri terikat pada atom hidrogen dan/atom
karbon
lain
penelitian
Di Ruang Perawatan Lontara 1 Dr.
Wahidin
Jenis
(Hartati
Nurwijaya, 2009).
RSUP
METODE PENELITIAN
Sudirohusodo
penelitian Deskriptif
ini
adalah
analitik
non
eksperimen dengan metode pendekatan mengunakan rancangan Croos Sectinal,
Makassar tercatat jumlah pasien dengan
dimana
sirosis hepatis ditemukan data sebesar
kejadian sirosis hepatis diobservasi
128 orang pasien yang dirawat selama
suatu saat (point time approach) artinya
2012 dan 83 kasus. Dari data awal yang
setiap
telah didapat dari RSUP Dr. Wahidin
diobservasi sekali saja.
Sudirohusodo Makassar dan banyaknya
HASIL DAN PEMBAHASAN
kematian
Analisis Univariat
akibat
alkohol
dan
penyalagunaanya dan berdampak pada kelainan sebagian organ terkusus pada sirosis hepatis maka
Umur (Tahun)
n
maka peneliti tertarik
30-39 40-49 50-69 Jumlah
7 11 12 30
untuk
melakukan
penelitian tentang Hubungan kebiasaan
hubungan
alkohol
subjek/sampel
dengan
penelitian
Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Umur Di Ruang Perawatan Lontara I RSUP. Dr. Wahidin % Sudirohusodo 23,3 Makassar 36.7 40,0 100,0
Sumber : Data primer, 2014 Tabel
Konsumsi Alkohol Dengan Terjadinya
menunjukkan
Sirosis Hepatis Pada Pasien Hepatic
umur
terendah
30-39
Desolders Di Ruang Perawatan Lontara
sebanyak 7 orang (23,3%),
1 RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
dan umur tertinggi 50-69
Makassar.
sebanyak 12 orang (40,0%).
Page | 5
Pekerjaan
n
%
PNS
2
6,7
Pegawai Swasta
1
3,3
Wiraswasta
6
20,0
21
70,0
30
100,0
Lain-lain Distribusi Frekuensi Jumlah Sampel Berdasarkan Pendidikan Di Ruang Perawatan Lontara I RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
Sumber
Sudirohusodo Makassar
Tabel Pekerjaan
menunjukan
tertinggi
Pendi dikan SD
n
%
sebanyak 2 orang (6,7%),
1 2
dan
SLTP
8
4 0, 0 2 6, 7 2 6, 7 6, 7 2 1, 0
SLTA
8
SI
2
Jumla h
3 0
:
terendah
pendidikan
Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan kebiasaan konsumsi Alkohol Di Ruang Perawatan Lontara I RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar
Data
Kebiasaan Konsumsi Alkohol Berat
14
Ringan
16
Jumlah
30
Sumber
menunjukkan terendah
SD
sebanyak 2 orang (6,7%). Distribusi Frekuensi Sampel Berdasarkan Pekerjaan Di Ruang Perawatan Lontara I RSUP Dr. Wahidin
:
Data
primer, 2014
sebanyak 12 orang (40,0%), Dan pendidikan tertinggi SI
Lain-lain
sebanyak 21 orang (70,0%).
primer, 2014 Tabel
PNS
Tabel bahwa
responden
mempunyai konsumsi
menunjukkan yang
kebiasaan alkohol
Berat
sebanyak 14 orang (46,7%),
Page | 6
n
1
dan Ringan sebanyak
16
Analisis Bivariat
orang (53,3%).
Analisa
Distribusi Frekuensi Penderita Hepatic Disorders Di Ruang Perawatan Lontara I RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo Makassar
bivariat
digunakan adalah analisis uji Chi Square untuk mengetahuai adanya
hubungan konsumsi
Hepatic
n
Disorders
yang
kebiasaan alkohol
%
dengan
kejadian
Sirosis
18
60,0
sirosis hepatis pada
Bukan
12
40,0
pesien
Jumlah
30
100,0
disorders.
hepatic
a. Sumber : Data primer, 2014
Hubungan
Kebiasaan
Konsumsi Alkohol Dengan Tabel
menunjukkan
kejadian
bahwa dari 30 Penderita
Pada
Hepatic
Disordesr
Disorders
yang
Sirosis
Hepatis
Pasien
Hepatic
di
Ruang
Sirosis berjumlah 18 orang
Perawatan Lontara I RSUP
(60,0%),
Dr.Wahidin
dan
sebanyak 12 (40,0%).
bukan
Sudirohusodo
Makassar
Page | 7
Hubungan Kebiasaan Konsumsi Alkohol Dengan kejadian Sirosis Hepatis Pada Pasien Hepatic Disorders di RSUP Dr. Wahidin Sudirohuso Makassar
square
antara
variabel
kebiasaan konsumsi alkohol dengan
variabel
kejadian sirosis
Hepatic Disorders Jumlah
Kebiasaan Konsumsi Alkohol
Sirosis
P
Bukan
hepati s
n
%
n
%
n
%
Berat
14
100,0
0
0,0
14
100,0
Ringan
4
25,0
12
75,0
16
100,0
Jumlah
18
60,0
12
40,0
30
100,0
dipero leh 0,000
nilai P
=
Sumber : Data primer, 2014 0,000 P < = 0,05, hal ini Tabel
menunjukan berarti ada hubungan antara
bahwa dari 30 responden kebiasaan konsumsi alkohol yang
ditemukan,
yang dengan
kejadian
sirosis
menderita penyakit hepatic hepatis pada pasien hepatic disorders
dan
memiliki disorders
di
Ruang
kebiasaan konsumsi alkohol Perawatan Lontara I RSUP berat yang mengalami sirosis Dr. Wahidin Sudirohusodo sebanyak
14
orang Makassar 2014.
(100,0%), yang
bandingkan
memiliki
konsumsi yang
di
kebiasaan
alkohol
ringan
mengalami
sirosis
sebanyak 4 orang (25,0%). Berdasarkan hasil uji chi
Page | 8
Pembahasan
produksi radikal bebas pada
1. Hubungan Kebiasaan Konsumsi
tikus
yang
diberikan
Alkohol Dengan Kejadian
(Kono, et al, 2001).
Sirosis Hepatis Pada Pasien
Pada
penelitian
etanol
yang
Hepatic Disorders Di Ruang
dilakukan (Jawi, et al, 2007).
Perawatan Lontara I RSUP Dr.
Mengenai
Wahidin Sudirohusodo
akut maupun kronis terhadap
Makassar
kadar
pemberian
SGOT
alkohol
dan
SPGT
Konsumsi etanol dalam
menunjukan bahwa pemberian
jumlah yang besar dan terus
alkohol akut dan alkohol kronis
menerus
(selama
(peminum)
dapat
14
hari)
tidak
merusak sel hati hepatosit yang
menimbulkan SGOT dan SGPT
pada
secara bermakna. Kadar SOGT
akhirnya
menimbulkan
berbagai penyakit hati seperti”
dan SGPT
kelompok kontrol
sirosis hati” (Pospos, 2002).
sedikit
lebih
Selain radikal hidroksietil pada
dibandingkan dengan kelompok
peminum alkohol kronis terjadi
alkohol
peningkatan radikal bebas lain
alkohol kronis. Kadar SGOT
yang sumbernya belum jelas.
dan
Diperkirakan
alkohol
sumber
dari
akut
SPGT akut
dan
rendah
kelompok
pada
kelompok
dan
kelompok
radikal bebas tersebut adalah
alkohol kronis hampir sama
xanthin okxidase dan NADPH
(p<0,05). (Penelitian Jawi, et al.
sebab
2007),
tersebut
penghambatan dapat
enzim
menurunkan
menunjukan
bahwa
pemberian alkohol akut maupun
Page | 9
kronis
juga
menyebabkan
jam konsumsi alkohol akut 5%
perubahan pada jaringn hati dan
mengandung
akan mengalami kerusakan.
sebesra 117,15 dan setelah 24
Penelitian diberikan gram
lain
etanol
diawali
/kg/hari
ladar
ALDH
yang
jam konsumsi alkohol kadar
10
ALDH sebesar 108,14% terjadi
kemudian
peningkantan
Kadar
ALDH
dinaikan menjadi 16 gram/hari
dibanding yang tidak diberikan
selama empat minggu, dengan
alkohol.
intragastric
infusion
terjadi
Konsumsi alkohol kronis
kerusan jaringan hati akibat
atau berat berkaitan erta dengan
oxidative
gangguan
stress (Nanji, et al,
2003).
organ
diantaranya
hepatitis alkoholik, fatty liver, Pada penelitian Ni Made
dan
yang
paling
sering
Suaniti dkk, konsumsi alkohol
mengakibatkan kematian adalah
secara
dapat
komplikasi akibat sirosis hepatis
hati
yang 15-20% terjadi pada oranr-
alkoholoik yang dapat diketahui
orang alkoholik kronis, (Hendri
lebih awal dengan penentuan
Halim, 2006).
terus
mengakibatkan
menerus penyakit
biomarker-biomarker
Dari
Alkohol
menyebabkan
alkohol. Salah satunya adalah
cedera hepar melalui berbagai
enzim yang digunakan untuk
mekanisme,
seperti
mengoksidasi
seluler
jalur
etanol
adalah
dari
ALDH. Pada sampel serum tikus
esensial,
Wister yang diambel setalah 6
menyebabkan
energy metabolic
metabolism
lemak,
penurunan
Page | 10
ekuivalen berlebihna didalam
penderita hepatic disorders
hati, terutama sebagai NADH.
yang menderita sirosis hepatis
Produksi
yang
sebanyak 18 orang (60,0%),
inilah
nampkanya
di Ruang Perawatan Lontara
mendasari
sejumlah
NADH
berlebiahn yang
gangguan
metabolism
yang
menyertai alkoholisme berat atu
1
RSUP
Dr.
Wahidin
Sudirohusodo Makassar 3. Dari hasil penelitian diketahui
kronis, (Katzung, 2001).
bahwa ada hubungan antara
SIMPULAN DAN SARAN
kebiasaan konsumsi alkohol
Simpulan
berat/kronis dengan kejadian
Berdasarkan
hasil
sirosis hepatis pada pasien
penelitian yang dilakukan, maka
hepatic
dapat ditarik kesimpulan sebagai
pengkonsumsi alkohol berat
berikut:
sebanyak 14 orang (46,7%),
1. Dari
hasil
penelitian
disorders
yakni
dibandingkan pengkonsumsi
diketahui bahwa 30 orang
alkohol ringan sebanyak
pasien
disorders
orang (25,0%),
kebiasaan
Perawatan Lontara 1 RSUP
alkohol di
Dr. Wahidin Sudirohusodo
hepatic
memiliki mengkonsumsi
Ruang Perawatan Lontara 1 RSUP
Dr.
Wahidin
Sudirohusodo Makassar
bahwa
dari
30
orang
di Ruang
Makassar. Saran 1. Perlunya
2. Dari hasil penelitian diketahui
4
masyarakat
kesadaran agar
tidak
mengkonsumsi alkohol, karna
Page | 11
dengan
mengkonsumsi
3. intensif dari aparat terkait
alkohol akan menambah kerja
mengenai hubungan alkohol
orang tubuh terutaam hati
dengan
penyakit
yang
(Sirosis),
agar
akan
mempengaruhi
hati
masyarakat
terjadinay penyakit hati dan
dapat
jika tidak ditangani
pencegahan sedini mungkin
akan
menjadi sirosis hepatis 2. Perlunya
dilakukan
penyuluhan yang lebih
DAFTAR PUSTAKA Arifin, Syamsul. 2012. Kebiasaan Konsumsi Minuman Keras Sebagai Perilaku Remaja Menyimpang Studi Kasus Trehadap Mahasiswa Universitas Trunojo Madura. Diakses tanggal 14 Januari 2014. Depkes RI. 2008. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar RISKESDAS Indonesia, (online), http://ejournal.litbang.depkes.go.id./ind ex.Php/bkp/articel/ download /47/158. Diakses Tanggal 15 Januari 2014 Esse Puji, Syatriani, S.dkk. 2014. Pedoman Penulisan Skripsi Edisi 10. Stik Makassar Fleming M. Dkk, 2007. Etanol Dasar Farmakologi Terapi : Jakarta : EGC
melakukan
upaya
sehingga angka morbiditas dan mortalitas sirosis hepatis dapat diminimalisir. Hidayat Alimul A, 2011. Metode Penelitian Keperawatan dan Teknin Analisis Data. Salemba Medika, Jakarta. Hadi, S. 2002. Gastroenterologi, Penerbit Albumun Bandung, Bandung Hartati Nurwijaya & Ikawati Zullies Dkk, 2009. Bahay Alkohol Dan Mencegah Kecanduanya. PT. Elex Media Komputindo, KOMPAS GRAMEDIA –Jakarta Hendri, Halim. Dkk, 2006. Pemberina Alkohol Peroral Secara Kronis Menurunkan Kepadatan Sel Granula Cerebellum Pada Tikus Putuh. Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Madah, Yogyakarta. Ira Oktaviana, 2012. Aspek farmakokinetik Klinik Obat-Obatan Yang Digunakan Pada Pasien Sirosis Hati. Di Bangsal Interne RSUP. DR. M
Page | 12
Jami Padang. Diakses Tanggal 14 Januari 2014 Jawi IM, Sutirta-Yasa WP, Saputra H, 2007. Gambaran Histologi Hepar Serta Kadar SGOT & SGPT Darah Mencit Yang Diberikan Alkohol Secara Akut Dan Kronis. Dexa Media 1 (20): 23-26. Katzung, Bertram G.2001. farmakologi Dasar Dan Klinik. Buku II Jakarta : Salemba Medika . Kemenkes RI, 2011. Interpretasi Data klinik
Pedoman
Nanji AA, 2003. Curcumin Prevents Alcohol-Induced Liver Disease In Rats By Inhibiting The Expresion Of NFKB-Dependent Genes. AJPGatsrointestinal And Liver Physiology “ 284: G321-G327 Pande Made, Saskara Aditya Dkk, 2012. Laporan Kasusu Sirosis Hepatis.Bagian /SMF Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/Rumah Sakit Umum Pusat Sangala Denpassar. Diakses Tanggal 14 Januari 2014
Kono H, Rusyn I, Uesung T, 2001. Piphenyleneiodonium Sulfate An Nadph Oxidase Inhibitor Prevents Early Alcohol-Induced Livets Injuty In The Rat. AJP-Gastrointestinal And Liver Physiology 280: G1005-G1012
Pribadi E.T, 2008. Penyalagunaan Alkohol Di Indonesia 46 Halaman. (online), http://www.scrib.com/doc/19502600/17 /1V-2-Rekomendasi. Diakses Tanggal 15 Januari 2014
Menkes RI NO.86/Menkes/Per/1V/77. Tentang minuman keras
Pospos NS, 2002. Bukti Gambaran Etanol Merusak Sel Hati & Pengaruhnya Terhadap Kosentrasi ATP Intraseluler Medika. No 1 Tahun XXV11. 17-20
Mansur, 2008. Toksikologi Dan Distribusi Agent Toksik.(online), htpp://library.usu.ac.id/download/fk/ked okteran-Mansyur2.Pdf.Diakses Tanggal 15 Januari 2014 Masters, S.B, 2002. Farmakologi Dasar Dan Klinik Edisi 4, EGC, Jakarta Nursalam. 2009. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrument Penelitian Keperawatan. Salemba Medika, Jakarta.
Price S.A, 2006, Patofisologis Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit, Edisi 6, EGC, Jakarta. Purnama Putra Dwi Yustinus, 2010. Perilaku Minum Alcohol Dikalagan Mahasiswa Ditinjau Dari Presepsi Terhadap Pola Asuh Orang Tuaa. Fakultas Psikologi Universitas Katolik Segijakparanata Semarang. Diakses Tanggal 15 Januari 2014
Page | 13
Rekam Medik RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo, 2013. Data penyakit sirosis hepatis. Makassar
And Alcoholisme (NIAAA) 5635, Fisher Lane. MSC 9304 Bethesda.
Sri Nuriani, 2011.Hubungan Konsumsi Alkohol Dengan Fungsi Hati. Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang. Suhaemi, 2002. Disfungsi Autonomik Dan Neu Ropati Perifer Pada Penderita Sirosis Hati. Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara. Diakses 14 Januari 2014 Sudoyo AW, Seti Yohadi B. Dkk, 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid 1 Edisi V, 83-88 Interna Publishing, Jakarta. Thannickal & Fanbung, 2000. Reaktive oxygen Species In Cell Signaling. AJP– Lung Cell And Mol Physiologi.279: L1005.L1028 Word Health Organization, 2011. Global Status Report On Alcohol And Healt.73 hlm.(online), http://www.who.int/subtance abuce/publication/global alcohol report/ms bg surpr ofiles.pdf.Diakses Tanggal 15 Januari 2014 Zhou Z,Wang L,Song Z. 2003. A Critical Involment Of Oxidative Stress In acute Alcohol-Induced hepatic TNFA Production. American Journal Of Phatology.163 :1137-46. Zakhari Samir, 2006. Overvie how Is Alcohol Metabolized By the Body? National Institute On Alcohol Abuse
Page | 14