ARTI SIMBOL DAN SINGKATAN
AMS
Arti Simbol dan Singkatan Astra Management Strategy
BDF
Bio Diesel Fuel
BMDTP
Bea masuk Ditanggung Pemerintah
BPS
Badan Pusat Statistik
BTKI
Buku Tarif Kepabeanan Indonesia
CE
Conformité Européenne
CMIC
China International Marine Containers
EFE
External Factor Evaluation
GS
Germany Safety
GE
General Electric
HBA
Harga Batubara Acuan
HD
High Duty
HINABI
Himpunan Alat-Alat Berat Indonesia
HPB
Harga Patokan Batubara
ICT
Information and Communication Technology
IFE
Internal Factor Evaluation
IPTEK
Ilmu Pengetahuan & Teknologi
KPA
Komatsu Patria Attachment
KCAL
Kilo Calori
KG
Kilogram
K3LH
Kesehatan dan Keselamatan Kerja dan Lingkungan Hidup
LBT
Low Bed Trailer
xiv
MP3EI
Master Plan Percepatan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia
OEM
Original Equipment Manufacturer
PAABI
Perhimpunan Agen Tunggal Alat Berat Indonesia
PAMI
Patria Maritime Industry
PEST
Politic, Economic, Social, Technology
PMA
Penanaman Modal Asing
PML
Patria Maritime Lines
PMP
Patria Maritime Perkasa
RPJMN
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
RTRWN
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
SAQAS
Standard Australia Quality Assurance Services
SBD
Side Bottom Dump
SDA
Sumber Daya Alam
SDM
Sumber Daya Manusia
SDT
Side Dump Trailer
SSB
Sanggar Sarana Baja
Sislognas
Sistem Logistik Nasional
Sistranas
Sistem Transportasi Nasional
SWOT
Strendgth Weakness Opportunity Threat
TQM
Total Quality Management
UTE
United Tractors Pandu Engineering
UT
United Tractors
xv
BAB I PENDAHULUAN I.1
Latar Belakang Pada tahun 2012 terdapat tantangan yang berat bagi perusahaan yang
bergerak di sektor pertambangan batu bara. Hal ini disebabkan karena harga jual batu bara yang telah diatur oleh Pemerintah melalui mekanisme Harga Batubara Acuan (HBA) dan Harga Patokan Batubara (HPB) pada Peraturan Dirjen No. 515/2011 menunjukkan penurunan harga jual batu bara yang signifikan. Selain itu, Pemerintah juga tidak dapat memastikan kapan harga batu bara akan naik kembali seperti semula. Penentuan indeks harga batu bara di Indonesia mengacu pada indeks harga dari domestik (Indonesian Coal Index) dan juga dari global (New Castle Index). Kedua indeks harga tersebut sangat dipengaruhi oleh permintaan dan penawaran dari pasar global. Berikut ini rangkuman pergerakan Harga Batubara Acuan (HBA) dari tahun 2010-2013:
(Sumber: Kementrian ESDM Indonesia, 2013)
Gambar 1.1 Harga Batubara Acuan (HBA) Indonesia 2010-2013
1
Pada Gambar 1.1 terlihat jelas bahwa besarnya penurunan harga batu bara dari tahun 2011 hingga semester kedua tahun 2013 sangat signifikan. Penurunan harga batu bara ini dapat dijelaskan melalui runtutan peristiwa global yang akhirnya menuju pada penurunan harga batu bara ini. Penurunan harga batu bara yang terjadi karena pengaruh keadaan global yang disebabkan oleh krisis ekonomi yang melanda Amerika dan Eropa. Pada saat itu kondisi Amerika yang terbelit masalah ekonomi harus memaksa pemerintah Amerika untuk membuat kebijakan penghematan nasional dalam hal impor komoditas batu bara dari luar negeri. Selain itu, saat ini Amerika juga sedang mengembangkan penggunaan energi ke arah energi yang terbaharukan (renewable energy) sehingga mengurangi penggunaan energi fosil seperti batu bara. Kondisi di Eropa juga terjadi gangguan stabilitas politik dan ekonomi yang menyebabkan diberlakukannya pengetatan fiskal di Uni Eropa. Imbas dari permasalahan Amerika dan Eropa mengakibatkan pembatasan impor batu bara ke kedua negara tersebut sehingga di Asia terjadi kelebihan pasokan batu bara yang mengakibatkan harga batu bara dunia turun secara drastis. Selain Amerika dan Eropa, di Cina juga diberlakukan kebijakan pemerintah mengenai pelarangan impor batu bara kalori rendah. Hal ini merupakan kabar buruk bagi para perusahaan pertambangan batu bara di Indonesia karena ekspor terbesar batu bara Indonesia di ekspor ke pasar Cina sebesar 31% dari total ekspor batu bara Indonesia. Kondisi politik dan ekonomi di Amerika, Eropa, dan Cina membuat permintaan batu bara di dunia menjadi berkurang dan menurunkan indeks harga batu bara dunia.
2
Pada Gambar 1.2 ditampilkan negara tujuan ekspor batu bara Indonesia ke pasar ekspor dunia yang memperlihatkan bahwa Cina merupakan importir batu bara Indonesia terbesar.
(Sumber: Kementrian ESDM Indonesia, 2013)
Gambar 1.2 Penjualan Batu Bara Indonesia ke Pasar Ekspor Banyak perusahaan di Indonesia yang bergerak di bidang batu bara mengalami krisis hingga saat ini, salah satunya adalah perusahaan yang bergerak di bidang alat-alat berat yang menjual sebagian besar produknya ke sektor pertambangan batu bara. Krisis yang sedang dihadapi oleh perusahaan alat-alat berat ini disebabkan karena penjualan alat-alat berat yang menurun seiring dengan merosotnya harga batu bara dunia. Harga batu bara yang rendah ini membuat banyak perusahaan pertambangan batu bara cenderung tidak melakukan investasi alat-alat berat baru. Selain itu, hal ini diperburuk dengan ketidakpastian mengenai kapan harga batu bara akan naik kembali, sekalipun oleh para ahli batu bara dan ahli ekonomi. Melihat kondisi krisis yang terjadi saat ini, perusahaan alat-alat berat harus mampu melakukan langkah-langkah strategi bersaing yang baru untuk mengantisipasi krisis perusahaan yang terjadi.
3
Berikut ini contoh keadaan laporan keuangan beberapa perusahaan alatalat berat yang dapat di lihat pada Tabel 1.1 yang menunjukkan penurunan pendapatan perusahaan di tahun 2012. Kondisi perusahaan-perusahaan tersebut mengalami penurunan pendapatan di tahun 2012 seiring dengan turunnya harga batu bara dunia. Tabel 1.1 Laporan Keuangan Perusahaan Alat-Alat Berat (2010-2012) No
Revenues
Perusahaan 2010
2011
37,323,872
55,052,562
Operating profit 2012
2010
2011
Net income
2012
2010
2011
2012
7,615,098
7,446,7553,
872,931
5,863,471
5,860,188
79,946
61,429
1
United Tractors
2
Kobexindo Tractors
-
1,306,674
980,446
-
113,543
86,889
3
Hexindo Adiperkasa
3,225,601
4,159,978
3,474,996
345,534
573,621
495,354
270,690
437,436
369,327
4
Intraco Penta
1,833,181
3,000,323
2,071,004
151,798
168,857
42,139
83,081
120,214
31,738
55,953,915 5,162,521
-
(Sumber: Bursa Efek Indonesia, diolah lebih lanjut)
PT United Tractors Pandu Engineering (UTE) adalah salah satu anak perusahaan PT United Tractors Tbk. (UT) yang merupakan unit bisnis dari PT Astra International Tbk. dan bergerak di bisnis alat-alat berat dan energi. Pada Gambar 1.3 menunjukkan bahwa pendapatan tertinggi UTE diperoleh dari sektor pertambangan
selama
beberapa
tahun
terakhir
dan
menunjukkan
pola
pertumbuhan yang signifikan setiap tahunnya. Hal ini disebabkan karena bisnis pertambangan batu bara menjadi populer beberapa tahun lalu dengan ditandai banyaknya perusahaan pertambangan batu bara yang berdiri, ijin konsensi pertambangan yang bertambah, dan tingginya permintaan batubara baik di pasar domestik dan ekspor.
4
(Sumber: Data internal departemen pemasaran, 2013)
Gambar 1.3 Pendapatan UTE Tiap Sektor dari Tahun 2005-2013 Keadaan krisis perusahaan yang terjadi di UTE pada awal tahun 2012 ini merupakan krisis yang terjadi seiring dengan penurunan harga batu bara dunia dan perusahaan sendiri tidak dapat memperkirakan kapan krisis ini akan berakhir. Strategi yang diterapkan oleh perusahaan yang bersifat agresif untuk menyerap semua permintaan alat-alat berat dari salah satu sektor yaitu dari sektor pertambangan batu bara nyatanya tidak memberikan jaminan akan suatu kondisi bisnis
perusahaan
yang
berkelanjutan.
Perubahan
lingkungan
industri
pertambangan batu bara yang cepat dan tidak terduga seperti yang terjadi saat ini harus dapat diantisipasi oleh setiap perusahaan dan dipersiapkan sebelumnya sehingga dapat meminimalisasi dampak negatif yang terjadi di perusahaan. Penerapan strategi perusahaan yang mengutamakan untuk memenuhi permintaan pasar dari sektor pertambangan batu bara saja harus dievaluasi kembali mengingat keadaan lingkungan bisnis alat-alat berat yang dinamis.
5
Oleh karena itu, diperlukan perumusan strategi bersaing alternatif untuk mempersiapkan perusahaan agar bisnis perusahaan tetap terjaga dengan baik dan berkelanjutan. Strategi yang dirumuskan harus dianalisis dari berbagai aspek internal dan eksternal sehingga didapatkan strategi bersaing yang sesuai dengan perusahaan sebagai solusi bisnis baru untuk menghadapi persaingan bisnis ke depannya. I.2
Rumusan Masalah Kondisi penurunan harga batu bara yang terjadi dari tahun 2011 hingga
saat ini membuat kondisi keuangan perusahaan menurun dibandingkan tahuntahun sebelumnya. Perusahaan harus mempunyai strategi bersaing alternatif yang sesuai dengan kondisi internal perusahaan dan kondisi eksternal di industri alatalat berat. I.3
Tujuan Penelitian 1. Mengetahui keadaan lingkungan eksternal industri alat-alat berat beserta keadaan internal perusahaan yang dimiliki. 2. Merumuskan strategi bersaing alternatif yang dapat dipakai oleh manajemen perusahaan ke depannya.
I.4
Manfaat Penelitian Manfaat dengan dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Untuk perusahaan Memberikan masukan berupa rekomendasi kebijakan strategi yang lebih komprehensif dan seimbang dengan menggunakan metode yang digunakan.
6
Penelitian ini juga bermanfaat sebagai bahan masukan dalam mengevaluasi strategi perusahaan yang dijalankan oleh perusahaan.
2. Untuk khazanah ilmu Sebagai bahan bacaan bagi para akademisi maupun pebisnis yang tertarik di industri alat-alat berat serta dapat dijadikan referensi dalam penerapan tools yang dipakai seperti analisis SWOT dan 5-Forces Porter. I.5
Sistematika Penulisan Tesis ini terdiri dari 3 bagian utama, yaitu bagian awal, bagian utama, dan
bagian akhir. Setiap bagian terdiri dari beberapa sub bagian, yaitu: a. Bagian Awal Bagian awal tesis mencakup lembar judul, lembar pengesahan, lembar pernyataan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, inti sari, abstract, arti simbol dan singkatan. 1. Lembar Judul Lembar judul memuat: judul tesis, maksud tesis, lambang Universitas Gadjah Mada, nama dan nomor mahasiswa, instansi yang dituju, dan tahun penyelesaian tesis. 2. Lembar Pengesahan Halaman ini memuat tanda tangan Dosen Pembimbing dan Penguji, beserta tanggal ujian. 3. Lembar Pernyataan Halaman ini berisi pernyataan bahwa isi tesis tidak merupakan jiplakan juga bukan dari karya orang lain.
7
4. Kata Pengantar Kata pengantar mengandung uraian singkat tentang maksud tesis, penjelasan-penjelasan, dan ucapan terima kasih. Dalam kata pengantar tidak terdapat hal-hal yang bersifat ilmiah. 5. Daftar Isi Daftar isi memuat daftar bab, topik, dan sub-topik beserta nomor halamannya. Subtopik dan topik harus ditandai sesuai dengan bab terkait, sebagai contoh, topik pertama pada Bab I ditandai dengan I.1 dan sub-bab pertamanya ditandai dengan I.1.1. 6. Daftar Tabel Pada daftar ini memuat judul tabel beserta nomor halamannya. Sistem penomoran dibuat sesuai dengan bab masing-masing, sebagai contoh, tabel pada Bab 3 diberi nomor secara berurutan: Tabel 3.1, Tabel 3.2. 7. Daftar Gambar Pada daftar ini memuat judul gambar beserta nomor halamannya. Sebagai contoh, gambar pada Bab 3 diberi nomor secara berurutan: Gambar 3.1, Gambar 3.2. 8. Daftar Lampiran Daftar ini bersifat pilihan (jika ada) dan memuat judul-judul lampiran yang ditampilkan pada bagian akhir. 9. Intisari Intisari merupakan uraian singkat dan padat tentang tujuan penelitian, cara penelitian, dan hasil penelitian. Umumnya intisari terdiri atas tiga
8
alinea dengan panjang maksimal satu halaman. Intisari diketik dalam satu spasi dan diberi kata kunci penelitian di akhir paragraf. 10. Abstract Bagian ini merupakan bagian intisari yang ditulis dalam Bahasa Inggris. Khusus untuk program Internasional, abstract ditempatkan sebelum intisari. 11. Arti Simbol dan Singkatan Simbol-simbol dan singkatan-singkatan yang tertulis pada tesis harus ditulis sesuai dengan konvensi internasional dan dalam penulisannya diurutkan sesuai abjad. b. Bagian Utama Bab Utama Tesis meliputi beberapa bab yaitu: Bab I – Pendahuluan, Bab II – Tinjauan Pustaka, Bab III – Metodologi Penelitian, Bab IV – Hasil Penelitian dan Pembahasan, dan Bab V – Kesimpulan dan Saran. 1. Bab I
: Pendahuluan
Bab Pendahuluan berisi sub-bab: (a) latar belakang (landasan konseptual dan landasan kontekstual), (b) rumusan masalah, (c) tujuan penelitian, (d) manfaat penelitian, dan (e) sistematika penulisan. 2. Bab II
: Tinjauan Pustaka
Bab Tinjauan Pustaka merupakan pengembangan dari tinjauan pustaka yang telah ditulis pada proposal tesis.
9
3. Bab III
: Metodologi Penelitian
Bab Metodologi Penelitian berisi pengembangan metoda penelitian yang telah dipaparkan pada proposal tesis. 4. Bab IV
: Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab Hasil Penelitian dan Pembahasan memuat hasil penelitian dan pembahasan yang sifatnya terpadu. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk daftar (tabel), grafik, foto, atau bentuk lain, dan ditempatkan dekat dengan pembahasan. Pada alinea pertama bab ini sebaiknya dikemukakan bahwa hasil penelitian dapat dijumpai pada daftar dan gambar yang nomornya disebutkan. Pembahasan berisi tentang hasil yang diperoleh, berupa penjelasan teoretik baik secara kualitatif, kuantitatif, atau statistika. 5. Bab V
: Kesimpulan dan Saran
Bab Kesimpulan dan Saran harus dinyatakan secara terpisah. Kesimpulan merupakan pernyataan singkat dan tepat yang dijabarkan dari hasil penelitian dan pembahasan untuk membuktikan kebenaran hipotesis. Saran dibuat berdasarkan pengalaman dan pertimbangan penulis, ditujukan kepada para peneliti dalam bidang sejenis yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian yang sudah diselesaikan. c. Bagian Akhir 1. Daftar Pustaka Daftar pustaka hanya memuat pustaka yang diacu dalam usulan penelitian dan disusun ke bawah menurut abjad.
10
2. Lampiran Dalam lampiran terdapat keterangan atau informasi yang diperlukan pada pelaksanaan penelitian, seperti kuesioner, dan sifatnya hanya melengkapi usulan penelitian.
11