Materi 8
PENGANTAR ARSITEKTUR PERTAMANAN
Bambang B. Santoso Semester Genap Tahun Ajaran 2009/2010
PENGERJAAN PEMBUATAN TAMAN Bambang B. Santoso 8 Mei 2010
PENGERJAAN PEMBUATAN TAMAN TUJUAN BELAJAR BAB INI : • Mengetahui langkah-langkah atau tahapan-
tahapan dalam pengerjaan pembuatan taman • Mampu menjelaskan maksud dan kegunaan pentahapan dalam pengerjaan pembuatan taman
3
SUB POKOK BAHASAN • • • • •
4
Pengantar Persiapan Pembuatan Konstruksi Penanaman Pembersihan dan Evaluasi
PENGANTAR • Pengerjaan pembuatan taman diawali dengan mempelajari desain taman. • Mempersiapkan peralatan dan elemen taman tentunya didasarkan pada kebutuhan. • Kemudian menetapkan target periode (lama) pengerjaan. Dalam mengerjakan pembuatan taman diperkenankan utk memodifikasi desain sepanjang tdk menyimpang atau mengubah tema desain yg ada. 5
Persiapan Pembersihan tanah • Pembersihan tanah dimaksud : pembersihan dari pengganggu bagi lancarnya proses pembuatan taman seperti batu, puing/benda-benda keras lainnya, sisa-sisa batang dan akar tanaman, gulma. • Pembersihan bertujuan agar kelak tanaman penyusun taman tumbuh sesuai dgn umur ataupun fisiknya, pengaturan elemen keras akan lebih mudah dan sesuai dgn desain yg akan dikembangkan. 6
Persiapan Pengaturan pola tanam • Pengaturan pola tanam disesuaikan dengan desain yang telah ditetapkan. Oki, ketelitian membaca gambar (desain) sangat menentukan keberhasilan pembuatan taman. • Agar pengaturan pola tanam memberikan hasil yang optimal, maka diperlukan bbrp peralatan pendukung seperti mistar atau, meteran, tali maupun ajir. 7
8
Persiapan Pengaturan pola tanam • Untuk membuat garis lengkung, sebaiknya menggunakan selang yg berisi air. Selang ini akan sangat mudah diatur kelengkungannya pd tingkat kelengkungan yg diinginkan. • Bilamana masih ditemui kesulitan dalam menentukan posisi, cara yg dpt membantu adalah dibuatkannya petakan-petakan kecil (garis-garis yg saling berpotongan – grid bujur sangkar). Dengan adanya kotak-kotak ini maka penentuan suatu posisi akan lebih mudah. 9
Persiapan Pengolahan dan pembentukan tanah • Bagain-bagain wilayah atau areal taman akan nampak setelah dilakukan pengaturan pola tanam. • Pada areal konstruksi tentunya akan dibangun suatu perkerasan, sedangkan pada areal tanam akan dilakukan pengolahan tanah. • Areal tanam diolah secara menyeluruh dengan cara membongkar tanah kemudian dihaluskan dari bongkahan-bongkahan. 10
11
Persiapan Pengolahan dan pembentukan tanah • Pengolahan tanah pada areal tanam harus merata intensitas pengolahannya. Keseragaman intensitas pengolahan akan memberikan hasil pd meratanya pertumbuhan tanaman (terutama jenis-jenis penutup tanah) • Bilamana desain taman mengharuskan membuat suatu kontur (bertopografi) yg biasanya dicirikan dgn adanya bentuk bukit-bukit kecil, maka penggunaan tanah timbunan harus yg berkualitas baik yaitu lapisan olah (top soil). 12
Persiapan
Pengaturan drainase • Bagi taman berukuran cukup luas, pengaturan draenasi sangat diperlukan. • Prinsip saluran draenasi adalah mengalirkan air berlebihan ke tempat yg lebih rendah. • Pengaturan draenasi yg baik akan memberikan pengaruh positif pd tanah. Tanah tidak cepat jenuh sehingga udara tanah tetap terjamin keberadaannya. Kondisi tanah yg mengandung cukup oksigen, akan mendukung penampilan tanaman yg sehat dan segar. 13
Persiapan Persiapan Pengaturan drainase • Pembuatan konstruksi saluran draenase ditempatkan pd bagian terendah dari taman. • Upayakan saluran draenasi tidak nampak secara langsung. • Penutupan dapat dilakukan dengan penutup dari bahan besi (logam) atau dgn pengaturan penanaman elemen tanaman di pinggir saluran agar tidak nampak jelas adanya saluran tsb • Pengaturan elemen keras juga dapat dilakukan agar dpt mengurangi kesan kaku saluran air dimaksud. 14
Persiapan Pemupukan • Selain tanah perlu diolah, bersamaan dgn pengolahan tanah-tanah sebaiknya dipupuk pula. • Pemupukan dgn pupuk organik akan memberikan pengaruh yg lebih baik bagi kesehatan tanah. • Penggunaan pupuk anorganik (buatan) diperlukan bilamana tanah nampak kurang subur sehingga diperlukan tambahan pemupukan pupuk jenis ini.
15
Pembuatan Konstruksi • Pekerjaan konstruksi (bangunan taman baik berupa perkerasan ataupun bangunan taman lainnya) umumnya dikerjakan sebelum penanaman tanaman. • Oleh karena pengaturan atau pengkerajaan konstruksi memerlukan ruang gerak yang lebih luas dan memerlukan waktu yang lebih lama daripada penanaman.
16
17
Pembuatan Konstruksi • Jenis pekerjaan konstruksi biasanya dikerjakan oleh kontraktor bangunan. • Oki, perlu penjelasan sehingga nantinya pekerjaan konstruksi tidak menyebabkan kerugian bagi penampilan taman baik melalui penghambatan pertumbuhan elemen tanaman atau tidak berfungsinya desain awal taman bersangkutan. • Pekerjaan konstruksi sedpt mungkin tidak meninggalkan sisa bahan bangunan, tidak menyebabkan pemadatan tanah di sekitarnya dan tidak mengganggu sistim draenase yg telah dibuat. 18
Penanaman
• Setelah seluruh pekerjaan konstruksi selesai, barulah dilakukan penanaman elemen tanaman sesuai dengan desain. • Penanaman dilakukan setelah pengolahan dan pemupukan juga selesai (telah dilakukan pada tahapan persiapan). Namun sesaat menjelang penanaman tanah sebaiknya diolah lagi. Pengolahan ini hanya diarahkan pada tempat atau lubang tanam saja, tidak secara keseluruhan. 19
Penanaman • Penanaman yang benar dan sesuai dengan jenis tanamannya serta dilakukan secara hati-hati akan memberikan hasil yang maksimal bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. • Penanaman sebaiknya dilakukan secara berurutan menurut jenis tanaman, misalnya mendahulukan jenis yang besar (pohon) kemudian semak dan penutup tanah serta rerumputan, atau mendahulukan penanaman tanaman yang posisinya jauh (dalam). 20
Penanaman Zonasi Penempatan tanaman
Penanaman Evaluasi awal terhadap hasil penanaman
21
Penanaman
• Pengaturan jenis media tanam sangat mendukung bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. • Untuk jenis-jenis tanaman yang suka kelembaban tinggi, sebaiknya lubang tanam dicampurkan beberapa potongan pakis atau pecahan batu bata agar dapat lebih lama menahan kelembaban. • Bagi jenis-jenis tanaman yang toleran dengan keadaan kering, pada lubang tanam sebaiknya dicampurkan pasir atau kerikil berukuran kecil. 22
Pembersihan dan Evaluasi • Pembersihan adalah kegiatan terakhir dalam pengkerjaan pembuatan taman. Pembersihan diarahkan utk membuang kotoran/sisa-sisa/bagian tanaman ataupun bahan konstruksi lainnya. • Bersamaan dgn pembersihan, dilakukan pula evaluasi terhdp tanaman yang telah tertanam. • Evaluasi dimaksudkan apakah tanaman nampak tetap segar ataupun terdapat penampilan yang janggal dari suatu tatanan yang telah dilakukan. 23
Pembersihan dan Evaluasi • Pembersihan juga mencakup membersihkan bagian-bagian tanaman yang nampak telah rusak, kemudian dipotong atau dipangkas. • Setelah pembersihan, kegiatan selanjutnya adalah dimulainya suatu pekerjaan pemeliharaan yang bertujuan agar tujuan desain taman yang telah dibuat dapat dipertahankan dalam suatu penampilan taman yang indah dan harmoni.
24
25
DAFTAR PUSTAKA • Ingels, J E., 1994. Ornamental Horticulture – Science, Operations and Management. State University of New York, College of Agriculture and Technology. ITP – Delmar Publishers Inc. • Soeseno, S., 1993. Taman Indah Halaman Rumah. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. • Sulistyantara, B., 1992. Taman Rumah Tinggal. Penebar Swadaya. 194h. • Wilson, DA., Thomas J. W and Wayne G. T., ? Planning and Designing Your Home Landscape. University of Wisconsin – Extension.
26
27