MAKALAH
ARSITEKTUR INFORMASI PERUSAHAAN
Oleh :
HANDOYO 14111012
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA 2015
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang Konsep Dasar Sistem Secara sederhana, suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen, atau variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain, dan terpadu. Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian sistem secara umum, yaitu : 1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur. 2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan. 3. Unsur sistem tersebut bekerja sama untuk mencapai tujuan sistem. 4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar. Konsep Dasar Informasi Secara umum informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian yang nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Informasi merupakan data yang telah diklasifikasikan atau diolah atau diinterpretasi untuk digunakan dalam proses pengabilan keputusan. Konsep Dasar Sistem Informasi Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya .
BAB II PEMBAHASAN
1. Pengendalian dalam sistem Pengendalian dalam sebuah sistem pada dasarnya berarti menjaga agar sistem beroperasi dalam batas prestasi tertentu. Sebuah sistem yang berada dalam kendali akan beroperasi dalam batas toleransi yang telah ditentukan. Keluaran dari sebuah sistem kadang-kadang tidak sesuai dengan keluaran yang semestinya (standar), hal ini membutuhkan pengendalian melalui sistem umpan balik untuk mencari gangguan-gangguan yang menghambat, sehingga terjadi hal seperti itu. Agar sistem umpan balik itu dapat berjalan baik maka sistem harus memiliki standar keterukuran keluaran, sensor yang dapat menangkap kondisi setiap keluaran, alat yang dapat membandingkan keluaran yang terjadi dengan keluaran standar, serta alat yang bergerak mengoreksi masukan. Oleh karena sistem keorganisasian mempunyai sifat terbuka, berbagai kemungkinan gangguan bisa terjadi dan tidak terduga. Mengingat hal itu manajer harus mampu dan siap menghadapi segala kemungkinan gangguan dalam hal inilah berlaku “hukum variasi kebutuhan pengendalian”. Tentu saja tidak seluruh tanggapan korektif dari sistem umpan balik harus diterima, hal ini akan tergantung kepada kepentingan organisasi, karena itu berlaku fungsi penyaringan. Artinya hal-hal yang tidak prinsipil dan tidak terlalu mengganggu jalannya organisasi tanggapan korektif bisa diabaikan. Adapun beberapa unsur pengendalian adalah sebagai berikut : a. Suatu standar yang memmemperincikan prestasi yang diharap.hal ini besa berupa anggaran prosedur pengoperasian,atau suatu algoritma keputusan. b. Suatu ukuran prestasi aktual. c. Suatu perbandingan antara prestasi yang diharapkan dan nyata. d. Suatu laporan penyimpangan pada sebuah unit pengendalian, misalnya seorang manajer. Suatu rangkaian tindakan yang diambil unit pengendalian untuk mengubah prestasi mendatang kalau saat ini ada keadaan yang kurang menguntungkan disertai serangkaian aturan keputusan untuk pemilihan jawaban yang tepat.
Terdapat dua kelompok pendekatan dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya. Pendekatan
sistem
yang lebih
menekankan
pada
prosedur
mendefinisikan sistem sebagai berikut ini: Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi didalam sistem. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya mendefinisikan sistem sebagai berikut : Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan dari elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang lebih luas dan lebih banyak diterima karena pada kenyataannya suatu sistem terdiri dari beberapa subsitem atau sistem-sistem bagian. Komponenkomponen atau subsistem-subsistem dalam suatu sistem tidak dapat berdiri sendiri, semuanya saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga sasaran sistem dapat tercapai.
2. Komponen Sistem Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa subsistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem tidak perduli betapapun kecilnya, selalu mengandung komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari subsistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu sistem yang lebih besar disebut dengan supra sistem, misalnya suatu perusahaan dapat disebut sebagai suatu sistem sedang industri yang merupakan sistem yang lebih besar dapat disebut dengan supra sistem. Kalau dipandang industri sebagai suatu sistem, maka perusahaan dapat disebut sebagai subsistem. Demikian juga bila perusahaan dipandang sebagai suatu sistem, maka sistem akuntansi adalah subsistemnya. Kalau sistem akuntansi dipandang sebagai suatu
sistem, maka perusahaan adalah supra sistem dan industri adalah supra dari supra sistem. Berikut adalah beberapa komponen sistem : a. Komponen input merupakan input merupakan data yang masuk ke dalam sistem informasi. b. Komponen model merupakan kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang memproses data yang tersimpan di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan. c. Komponen output, output informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem. d. Komponen teknologi, teknologi merupakan alat dalam sistem informasi, teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output, dan membantu pengendalian sistem. e. Komponen basis data, merupakan kumpulan data yang saling berhubungan yang tersimpan didalam komputer dengan menggunakan software database. f. Komponen control : 1. Orang, merupakan semua pihak yang bertanggung jawab dalam hal penyokong atau sponsor sistem informasi (system owner), pengguna sistem (system users), perancang sistem (system designer) dan pengembang sistem informasi (sistem development). 2. Aktivitas, merupakan sekumpulan aturan atau tahapan-tahapan untuk membuat, memakai, memproses dan mengolah sistem informasi ataupun hasil keluaran dari sistem informasi tersebut. 3. Data, secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas, dan transaksi yang tidak mempunyai makna dan tidak berpengaruh langsung secara langsung kepada pemakainya atau disebut juga sebagai sekumpulan fakta mentah dalam isolasi. 4. Perangkat keras, mencakup piranti-piranti fisik seperti komputer, printer, monitor, harddisk. 5. Pernagkat lunak, sekumpulan instruksi-instruksi atau perintah-perintah yang memungkinkan perangkat keras bisa digunakan untuk memproses data, atau sering disebut sebagai program.
6. Jaringan / Network, sistem penghubung yang memungkinkan suatu sumber dipakai secara bersama-sama, baik pada waktu dan tempat bersamaan ataupun berbeda.
3. Karakteristik Sistem Suatu sistem menpunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai batas (boundary), lingkungan luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), pengolah (process), dan sasaran (objectives) atau tujuan (goal). a. Batas sistem Batas sistem (boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipasang sebagai suatu kesatuan. Batas suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
b. Lingkungan luar sistem Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem. Lingkungan luar sistem dapat bersifat menguntungkan dan dapat bersifat merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga dan dipelihara. Sedang lingkungan luar yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup dari sistem.
c. Penghubung sistem Penghubung (interface) merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumber-sumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lain. Keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi satu masukan (input) bagi subsistem yang lain dan akan melalui penghubung. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan subsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.
d. Masukan sistem
Masukan (input) adalah energi yang dimasukkan kedalam sistem. Masukan dapat berupa masukan peralatan (maintenence input) dan masukan sinyal (signal input). Mantenance input adalah energi yang diproses agar didapatkan keluaran. Sebagai contoh didalam sistem komputer, program adalah maintenance input yang digunakan untuk mengoperasikan komputernya sedangkan data adalah signal input untuk diolah menjadi informasi.
e. Keluaran sistem Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran. Suatu sistem produksi akan mengolah masukan berupa bahan baku dan bahan-bahan yang lain menjadi keluaran berupa barang jadi. Sistem akuntansi akan mengolah transaksi menjadi laporan keuangan dan laporan-laporan lain yang dibutuhkan oleh menejemen.
f. Sasaran sistem Suatu sistem pasti mempunyai tujuan (goal) atau sasaran (objektif). Kalau sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali, masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
4. Klasifikasi Sistem Sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa sudut pandang, diantaranya sebagai berikut ini : Sistem abstrak dan sistem fisik. Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologia, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan tuhan. Sistem fisik merupan sistem yang ada secara fisik misalnya sistem komputer, sistem akuntansi dan sistem produksi. Sistem alamiah (natural system) dan sistem buatan manusia (human made system). Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, misalnya sistem perputaran bumi. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human machine system atau ada yang menyebut dengan
man machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang berinteraksi dengan manusia. Sistem tertentu (deterministic system) dan sistem tak tentu (probabilistic system). Sistem tertentu beroperasi tertentu dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Inteaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan programprogram yang dijalankan. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas. Sistem tertutup (closed system) dan sistem terbuka (open system). Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini bekerja secara otomatis tanpa adanya turut campur tangan dari pihak diluarnya. Secara teoritis sistem tertutup ada, tetapi kenyataan tidak ada sistem yang benar-benar tertutup yang ada hanyalah relatively closed system (secara relatif tertutup, tidak benar-benar tertutup), sedang sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan dan terpengaruh oleh lingkungan luarnya. Sistem ini menerima masukan dan menghasilkan keluaran untuk lingkungan luar atau subsistem yang lainnya, karena sistem sifatnya terbuka dan tepengaruh oleh lingkungan luarnya, maka suatu sistem harus mempunyai sistem pengendalian yang baik. Sistem-sistem yang baik harus dirancang sedemikian rupa, sehingga secara relatif tertutup karena sistem tertutup akan bekerja secara otomatis dan terbuka untuk pengaruh yang baik saja.
5. Pengembangan Sistem Informasi Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki sistem yang sudah ada. Sistem yang sudah lama perlu diperbaiki atau bahkan diganti, dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu : Kesalahan yang tidak sengaja, yang menyebabkan kebenaran data kurang terjamin. Tidak efisiensinya operasi pengolahan data tersebut. Adanya instruksi-instruksi atau kebijaksanaan yang baru baik dari pemimpin atau dari luar organisasi seperti peraturan pemerintah.
6. Informasi Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan data merupakan sumber informasi yang menggambarkan suatu kejadian (kumpulan fakta). Sistem informasi, menurut Leitel dan Davis dalam bukunya “Accounting Information System” mendefinisikan bahwa : Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan-kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan. Definisi yang umum, sistem informasi diartikan sebagai suatu sistem dalam suatu organisasi yang mengolah data menjadi bentuk yang lebih berguna untuk mencapai suatu tujuan.
A. Pengedalian Umpan Balik Negatif
Pengedalian dalam sebuah sistem pada dasr berarti menjaga agar sistem beroperasi dalam batas prestasi tertentu. Sebuah sistem yang berada dalam kendali akan beroprasi dalam batas toleransi yang ditentukan. Sebagai contoh, sebuah sistem produksi automatis adalah terkendali bila masukan bahan dan enerii standart, dan dengan prensentase ketidak sempurnaan dalam batas yang diijinkan. Sebuah sistem yang tak terkendali akan berfungsi diluar batas yang di tentukan karena mekanisme pengaturan tidak bekerja. Pengandalian dengan memakai umpan balik negatif biasanya melibatkan empat unsur : a. Sebuah ciri/kerakteristik atau kondisi yang harus dkendalikan, ciri atau kondisi harus dapat diukur dari beberapa keluaran. b. Sebuah sensor untuk mengujur ciri atau kondisi. c. Sebuah unit pengedali yang membandingkan pengukuran dengan suatu standart bagi ciri atau kondisi tersebut. d. Sebuah alat penggerak yang menjalankan suatu isyarat masukan korektif pada pengolahan. Sebuah contoh paling umum adlah termostat dan sistem penghangat. Termostat mengukur termperatur udara (hasil
sistem penghangat) dan
membandingkanya dengan kedudukan termostat. Bila temperature turun dibawah kedudukannya(standart).
Termostat
akan
menghidupkan
pemanas.
Yang
menyebabkan penambahan panas. Sebuah contoh keorganisasian adalah penggunaan sebuah anggaran sebagai standart dan penerapan berbagai tekanan keorganisasian (termasuk menghentikan karyawan) untuk Mempertahankan pendapatan dan biaya agar tidak banyak menyimpang dari anggaran. Pengawasan dan operasi sebuah sistem dapat menanbah pengalaman sehingga sistem mencapi suatu keadaan mantap diman hanya timbul sedikit penyimpangan tak terduga terhadap standart. Tetapi, dengan berubahnya/timbulnya gangguan (penggantian personalia, pergantian penyelia, kebijakan pembayaran baru jenis dokumen baru) akan menybabkan, sistem bergeser lagi. Bila umpan balik negatif dan sistem penyesuaian bekerja. Sistem akan bekerja stabil atau mantap kembali.
B. Pengedalian Umpan Balik positif Umpan balik positif (positive feedback). Menambahkan kekuataan arah gerak sistem. Jadi umpan balik positif menyebabkan sistem mengulai atau memperbesar penyesuaian atau kegiatan , sebagai contoh. Seorang penyedia pemograman mungkin pernah mencoba pengguunaan strutur program modular. Setelah menerapkan nya pada sebuah proyek kecil dan berhasil cukup baik (umpa balik positip), penyelia tersebut mencoba pada sebuah proyek besar, dan lagi brhasil baik. Ia akan meneruskan hal ini sehingga semua pemmograman dilakukan secara ini (suatu keadaan mantap) atau hingga menentukan proyek yang cara ini tidak baik sehingga mengghasilkan umpan balik negative. Umpan balik dimana sistem mengubah oprasinya bukanlah satu satunya penyesuaian yang dapat dipakai pada sisitem keorganisian . dalam menanggapi umpan balik oraganisasi dapat mengubah standart nya . karena oragnisasi bersifat menuju tujuan dan mengorganisasi diri . maka perubahaan tujuan dapat memnyebabkan perubahan dalam sistem untuk mencapainya. 7. Loop Tertutup atau Terbuka Loop pengendali umpan balik sering digolongkan sebagai tertutup atau terbuka. Sebuah loop pengendali tertutup adalah sebuah pengendali automatis seperti sebuah temostat atau pengolahan yang dikendalikan oleh computer. Hamper sama dengan sebuah sistem tertutup yang dipisahkan sama dengan sebuah sistem tertutup yang dipisahkan dari gangguan (disturbance) lingkungannya. Sebuah loop umpan balik tertutup dipisah dari gangguan dalam loop pengendalian.Sebuah loop pengendalian terbuka adalah loop dengan gangguan acak
(random
disturbance),
seperti
yang
berhubungan
dengan
elemen
pengendalian manusia. Ada berbagai variasi antara kedua ekstrim ini. Dengan lain perkataan. Pengendalian manusia cenderung menjadikan sebuah sistem tertutup. Karena itu sistem manusia/mesin adalah suatu upaya untuk memanfaatkan sifat terbaik keduanya untuk menjadikan sebuah sistem tertutup.
A. Hukum Variasi Kebutuhan (Law of Requisite Variety) Salah satu gagasan dasar teori pengendalian sistem adalah kebutuhan akan variasi kebutuhan untuk pengendalian. Disini ada berbagai rumusan yang cermat. Tetapi pemahaman akal yang sehatnya adalah bahwa untuk mengendalikan setiap keadaan unsur sitem yang mungkin. Harus ada keadaan pengadalian yang berkaitan. Untuk mengendalikan seratus keadaan unsur sitem. Harus ada seratus keadaan pengendalian yang berbeda. Ditinjau dari sudut lain, harus ada setidaknya sama banyak variasi pengendalian diterapkan dengan banyaknya cara sistem lepas dari kendali. Ini juga berarti bahwa pengendali (controller) sebuah sistem harus mampu menerima infrormasi keluaran setiap unsur dan meneruskan setiap variasi masukkan pengendalian kembali pada setiap elemen sistem. Ini membutuhkan penanganan informasi berjumlah besar dan kapasitas saluran yang besar pula. Dalam istilah keorganisasian, seorang manajer yang ingin mengendalikan sebuah sediaan yang terdiri dari 10.000 satuan barang harus mampu menerima informasi terperinci untuk setiap variasi yang mungkin untuk keadaan setiap satuan barang. Ini berada diluar kemampuan seseorang dalam arti kapasitas saluran untuk menerima dan meneruskan data dan dalam kemampuan mengolah untuk menerbitkan berbagai tanggapan pengendalian.Manajer tadi mengangani hal ini dengan membagi sistem atas subdivisi dan menugaskan seorang bawahan untuk meengendalikan subdivisi tersebut. Setiap bawahan dilengkapi dengan aturan keputusan untuk menciptakan berbagai tanggapan yang di butuhkan bagi pengendalian sediaan yang ditugaskan.Sebuh contoh sistem tanpa variasi kebutuhan akan menerapkan konsep ini: Sebuah perusahan pembikin alat-alat berat mendadak mendapatkan sediaan barang baki dan barang setengah jadinya meningkat. Tetapi pada saat yang sama, mengalami penurunan penjualan dan produksi. Sistem nya telah menjadi tak terkendali. Penyebabnya dilacak sampai pada analis bahan yang membuat keputusan sediaan detail. Mereka dibekali aturan keputusan untuk memesan.membatalkan dan sebagainya. Dalam keadaan normal. Mereka tidak memiliki aturan atas bagaimana menangani sediaan bila produksi menurun dan sebagian produksi dibatalkan.
B. Penyaringan (Filtering) Penyaringan sering dipakai untuk masukkan sistem dan dalam umpan balik. Sebuah penyaringan pada dasarnya adalah sebuah unsur sistem yang menahan masukan tertentu dan meloloskan lainya untuk memasuki sistem. Penyaringan oli sebuah mobil membiarkan oli masuk tetapi menahan partikel logam dan sebagainya.
Penyaringan dapat dipakai untuk: 1.
Mengurangi jenis masukkan. Sebagai contoh, Sekretaris direktur organisasi bertindak sebagagai sebuah penyaring untuk memisahkan jenis surat
tertentu (missal keluhan produk oleh pelanggan) pada
direktur dan hanya meloloskan jenis surat yang benar membutuhkan kebutuhan direktur. 2.
Mengurangi banyaknya informasi. Sebuah sistem umpan balik menyebabkan sistem tersebut menimbulkan tanggapan korektif. Tetapi mungkin
tidak
dikehendaki
bahwa
sistem
tanggapan
terhadap
penyimpang kecil. Sebuah penyaringan dipakai untuk menghapuskan umpan balik yang tidak mencapai batas yang tidak membutuhkan koreksi. Laporan pengecualian dalam industry yang hanya meliputi butir-butir yang membutuhkan penganan (semua lainya dianggap berada dalam batas pengendalian) merupakan contoh sebuah penyaringan.
C. Metode Memberikan Sistem Tanggapan Pengendalian Yang Memadai Bagi perancang sistem informasi, hokum variasi kebutuhan berarti dalam sistem yang akan dikendalikan,tiap pengendali (manusia atau mesin) harus dilengkapi dengan: 1.
Tanggapan pengendalian yang cukup ( apa yang harus dilakukan pada setiap kasus).
2.
Aturan keputusan untuk menimbulkan semua tanggapan pengendalian yang mungkin.
3.
Wewenang untuk menjadi sebuah sistem yang berdiri sendiri agar dapat menimbulkan tanggapan pengendalian. Menyebutkan satu persatu tanggapan yang mungkin timbul hanya
dimungkinkan dalam kasus sederhana. Sekalipun aturan keputusan bekerja
dengan baik, tetapi untuk mencakup semua dalam sistem terbuka tetap sulit. Sistem terbuka yang dikendalikan oleh computer tidak cukup layak karena hokum variasi kebutuhan ini. Pemecahanya adalah dengan menggunakan manusia/mesin
dimana
computer
memakai
aturan
keputusan
untuk
menimbulkan tanggapan pengendalian atas kasus yang mungkin dan seorang manusia yang mengambil keputusan untuk menimbulkan tanggapan pengendalian yang tak terduga
8. Definisi Arsitektur Informasi Arsitektur Informasi adalah suatu pemetaan atau rencana kebutuhankebutuhan informasi di dalam suatu organisasi. Adapun juga yang menyebutkan bahwa Arsitektur Informasi adalah Seni menggambarkan suatu model atau konsep informasi yang digunakan dalam aktivitas-aktivitas yang membutuhkan detail eksplesit dari suatu system kompleks.Contohn aktivitas tersebut adalah system pustaka pemrograman, system manajemen isi,pengembangan web interaksi pengguna,pengembangan basis data, pemograman, penulisan teknis, arsitektur perusahaan, dan desain perangkat lunak system kritis. Istilah ini pertama kali dikenal pada tahun 1975 oleh Richard saul Wurman. Arsitektur merupakan fondasi utama dalam mendesain sebuah situs web yang bagus.AI juga merupakan blueprint situs dimana aspek-aspek seperti form, fungsi, methapor navigasi dan interface, interaksi dan desain visual terintegrasi dalam satu kesatuan di dalam situs yang akan di bangun. Arsitektur informasi adalah bentuk khusus yang menggunakan teknologi informasi dalam organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan atau fungsi-fungsi yang telah dipilih. (Laudon 1998). Arsitektur Informasi adalah desain sistem komputer secara keseluruhan (termasuk sistem jaringan) untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan organisasi yang spesifik. (Zwass.1998). Ada 3 Macam Arsitektur Informasi Yang Mendukung Tujuan Diantaranya adalah : a. Arsitektur Tersentralisasi Arsitektur ini sudah dikenal semenjak tahun 1960-an dengan mainframe sebagai faktor utama. Mainframe adalah komputer yang berukuran relatif
besar yang ditujukan untuk menangani data yang berukuran besar,dengan ribuan terminal untuk mengakses data dengan tanggapan yang sangat cepat dan melibatkan jutaan transaksi.
b. Arsitektur Desentralisasi Arsitektur desentralisasi merupakan konsep dari pemrosesan data tersebar (terdistribusi). Sistem pemrosesan data terdistribusi (atau biasa disebut sebagai komputasi tersebar) sebagai sistem yang terdiri atas sejumlah komputer yang tersebar pada berbagai lokasi yang dihubungkan dengan sarana telekomunikasi
dengan
masing-masing
komputer
mampu
melakukan
pemrosesan yang serupa secara mandiri, tetapi bisa saling berinteraksi dalam pertukaran data.
c. Arsitektur Client/Server Pada arsitektur ini ada sebagian yang disebut client dan ada yang disebut server. Server adalah sistem atau proses yang menyediakan data atau layanan yang diminta oleh client. Secara fisik sebuah server dapat berupa komputer (mainframe, mini – komputer, workstation ataupun PC) atau piranti lain (misalnya printer). Client mempunyai kemampuan untuk melakukan proses sendiri. Ketika sebuah client meminta suatu data ke server, server akan segera menanggapinya dengan memberikan data yang diminta ke client bersangkutan. Setelah diterima client segera melakukannya.
9. Perancangan Arsitektur Informasi Dalam perancangan arsitektur informasi, keseluruhan data dapat di ambil kesimpulan bahwa instansi saat ini jika di pandang dari maturity level organisasi berada pada level dan dimensi ke-2, hasil analisis yang didapat tersebut maka pada tahap perancangan arsitektur informasi ini dirancang sebuah arsitektur informasi untuk kebutuhan integrasi system,dengan harapan dimasa mendatang instansi akan berada pada level ke-3. Untuk tujuan ini,ditempatkan kelas data dalam sebuah matriks yang berlawanan dengan proses bisnis, sebuah masukan huruf-huruf
C(Creat) dan U(Used) untuk menunjukan proses yang menciptakan data dan yang menggunakannya. Arsitektur sangat penting karena : - Biaya menemukan informasi - Biaya tidak menemukan informasi - Nilai Pendidikan - Biaya Konstruksi - BiayaPemeliharaan - Biaya Pelatihan - Nilai merek
10. Komponen Utama Arsitektur Informasi 1. Organisasi Informasi Organisasi Informasi membahas cara mengelompokan informasi. Pengelompokan Informasi juga disebut taksonomi dan hirarki. Sistem Organisasi membicarakan 2 hal : skema dan organisasi informasi.
a. Skema Ada beberapa jenis skema organisasi informasi yang sering dipakai, seperti: alfabetis, kronologis, geografis, berdasarkan topik, berdasarkan pekerjaan (task), berdasarkan audiens, metafora, atau gabungannya.
b. Struktur Organisasi Informasi Sedangkan struktur membahas taksonomi informasi. Pendekatan yang digunakan bisa bermacam-macam, seperti: hirarki (top-down approach), model basisdata (bottom-up approach), hiperteks, dan lain-lain. Dan yang paling penting dari itu semua, bagaimana membuat skema dan struktur saling mendukung dan terintegrasi dengan baik.
2. Sistem Pelabelan Sistem Pelabelan adalah cara bagaimana suatu istilah yang digunakan bisa dengan tepat mewakili suatu sekelompok informasi/konsep (how to represent information).
Biasanya ada 4 jenis label : a. Pertama, tautan kontekstual (contextual links). Yaitu hyperlink ke informasi lain yang terdapat di halaman lain atau halaman yang sama. b. Kedua, Tajuk (headings). Yaitu label yang secara tepat dan sederhana mampu mendeskripsikan konten yang mengikutinya. c. Ketiga, pilihan sistem navigasi. Label yang merepresentasikan pilihanpilihan pada sistem navigasi. d. Keempat, Istilah-istilah pengindeksan (index terms). Yaitu kata kunci dan tajuk subyek (subject headings) yang merepresentasikan konten untuk keperluan browsing dan searching. 3. Sistem Navigasi Sistem Navigasi membahas bagaimana membimbing pemakai web berpindah-pindah dari informasi satu ke yang lain tanpa kehilangan orientasi. Jenis sistem navigasi yang paling umum ada 3: 1. Navigasi global, 2. Navigasi lokal, 3. Navigasi kontekstual. Selain itu ada sistem navigasi tambahan lainnya, seperti: peta situs (sitemaps), Indeks situs (site indexes), daftar isi (table of contents) dan Panduan (guides, wizards). Dengan makin berkembangnya kebutuhan pengguna web, maka mulai muncul pendekatan baru dalam navigasi. Seperti: personalisasi, kustomisasi, visualisasi, dan navigasi sosial.
4. Sistem Pencarian Sistem Pencarian membahas pencarian melalui mesin pencari. Yang dipelajari anatara lain: antarmuka pencarian, Query Language, algoritma temu kembali (retrevil algorithms),zona pencarian,dan bagaimana mendesain antarmuka (interface).
Yang dipelajari antara lain: a. b. c. d. e.
Antarmuka pencarian, Query language, Algoritma temu kembali (retrieval algorithms), Zona pencarian, dan Bagaimana mendesain antarmuka (interface) penelusuran. Sistem Pencarian juga membicarakan masalah-masalah dalam temu
kembali informasi (information retrieval) seperti: relevansi (relevansi dokumen yang ditemukan) dan presisi (ketepatan dokumen yang ditemukan), dan perangkingan hasil pencarian (ranking).
11. Arsitektur Informasi Perusahaan
Kantor Pusat Perusahaan
Basis Data Perusahaan
LAN
Basis Data
Pemasaran / Marketing dan Penjualan
Basis Data
Keuangan
Jalur Telepon
PC
Produksi
Basis Data
Jalur Telepon
PCDivisi Server
PC Server
LAN
LAN
PC
PC
PC
PC
PC
BAB III PENUTUP KESIMPULAN Dari berbagai Penjelasan diatas, mulai dari pengertian dan bagaimana sebuah sistem informasi berbasis Software House bekerja, kerangka sebuah sistem dapat berjalan sesuai dengan prinsip dan kebutuhan yang telah didesain oleh sebuah Perusahaan yang akan menjual barangnya. Dan juga kebutuhan Customer yang sudah sangat kompleks, maka dapat disimpulkan bahwa Sistem dalam bekerja tidak hanya dapat dilakukan dengan membuat laporan secara manual terus dilaporkan kepada atasan dengan lembaran kertas saja, tetapi dengan menggunakan Sistem Informasi dengan menggunakan internet yang saat ini sudah sangat memasyarakat. Sehingga baik manajamen atau karyawan pun dapat dimudahkan dalam bekerja dan langsung dapat mendapatkan laporan secara cepat. Dan bagi owner dapat menerima keuntungan lebih dengan menggunakan sistem informasi.
Saran Dalam perumusan perancangan sistem diatas dapat dikatakan bisa dijalankan namun mungkin masih ada beberapa kekurangan yang harus dilengkapi, hal ini menjadi hak dari para pembaca ataupun penyimak Makalah ini, dengan demikian maka kami sangat menerima pertanyaan maupun perbaikan sehingga perancangan Sistem ini dapat disempurnakan dengan baik.