,n4-
!/1\ (.-'
i-.
*
RENGANA I'MUM TATA RT'ANG 1(OTA (RUTR]() t](t( ](/ARANG PENANG
2o,()3 r 2lJ^43
DOKUMEI'.ITASI
&
ARSIP
BAPPENAS
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH PE ME RINTAH KABUPATE,N SAMPANG Jl. Jamaluddin No. I
B
Telp./ Fax. (0323) 321538
t/
u;r
r\gua na'lJ
m
um ta
ta
fru"a
ng Ko ta
(KUTqn [IQ(l(p
ra
ng
{Pe
ru ng
ffirtat F0nsat
Bi smil I ahi mhm an i nah i m
Penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) lbukota Kecamatan (lKK) lGrang Penang Kabupaten sampang Tahun 2oog Pemerintah Kabupaten Sampang dengan Ct4 Geo Plano Nonsulhn, Surabaya.
-
2o1g merupakan kerjasama antara
Rencana Umum Tata Ruang Kota lbukota Karang Penang (RUTRK IKK KAMNG PENANG) Kabupaten Sampang ini merupakan usaha tindak lanjut dari dimensi waktu perencanaan IKK Karang Penang yang merupakan hasil pemekaran dari Kecamatan Robatal, sudah waktunya untuk disusun. Penyusunan RUTRK IKK tGrang penang sec€ra struktur tata ruang masih tetap memperhatikan fngsi kawasan perkotaan (lKK), dan secara langsung strategi tata rang terus mensiasati operasional kawasan menjadi wilayah hintettand sebagai wilayah perencanaan. Potensi dan masalah Kecamatan Karang Penang pada prinsipnya dapat tersusun p€ran (fungsi) dan peranan (operasi) yang pada akhirnya membentuk
mode|daristrktUryangterencanadaripadafasi|itas,Utititas,transportasi,resoUsdan daripo/,r(kebijakani|miah)danaddendum(kebijaksanaanpemerintah)direncanakanterpadudaripadadetineasi,konsepjarakF dominan, dan obyek khusus yang disiasati secara cermat dan b€kriteria dan mempunyai tolok ukur tJlad sticl} sesuai dimensi waktu perencanaan RUTRK IKK Karano penano tersebut.
sebagaiimp|ementasidarikegiatantersebutmakatahapkeduainidisarnpaikannaSkahRencana.BukuiniberisikanRencanadaripadakarakteristikkawasanperennaan'sena proSpekpengembangandarifungsi(peran)danoperasi(peranan)kawasan,sertaana|isakawasanperencanaan.Demikianjugaprospekpengembanganstruktur(mode (siasat) tata ruang dalam analisa perencanaan prasarana (infra struktur) dan sarana (supra slruktur) nya.
Akhir kata, Pemerintah Kabupaten Sampang mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dan telah membantu kelancaran penyusunan naskah Rencana Umum Tata Ruang Kota IKK Karang Penang ini, Amien.
Sampang,
September 2003
PEMERINTAH I(ABU PATEN SAMPANG
furcaru
'tJmum
ltau
Qyang
Kott (K.nR19 Il(J(I(prang
Qenang
Halaman
Pengantar Daftar lsi ......... Daftar Tabel..
Kata
i
ii
v
Daftar Peta......
vii
Daftar Gambar
ix
Daftar Lampiran
x
BABI
l-1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Penyusunan ... 1.2. Maksud dan Tujuan Penyusunan RUTRK ... . 1.3. Ruag Lingkup Pekerjaan 1.4. Pengertian Umum dan Dasar Hukum 1.5. Pendekatan dan Sisiematika Penyusunan 1.6. Dimensi Waktu Perencanaan ... BAB
II
..
l-
1
l-2
l-2 l-3 l-5 l-
5
KARAKTERISTIK WILAYAH PERENCANAAN
il-1
2.1.
ll -
Karakteristik Wilayah Kecamatan Karang Penang
2.1.1.
Kedudukan Kecamatan Karang Penang Dalam Lingkup wilayah Kabupaten sampang.
2.1.2. Peranan
il-1
Kecamatan Karang Penang Dalam Lingkup
Fisik
il-3 I -7 il-7
Kependudukan
ll
Wilayah Kabupaten Sampang
2.2.
1
Potensi Kecamatan Karang Penang
2.2.1. Karakteristik 2.2.2. Karakteristik 2.2.3. Karakteristik 2.2.4. Karakteristik 2.2.5. Karakteristik
Perekonomian
-8 u-12
Transportasi dan Perhubungan
t-12
Sarana dan Prasarana
u-14
.
furcatw't)mum tata Qgmg Kott (WIWQ lk(J(I{prang cpetwng
2.3.
2.3.1. 2.3.2. 2.3.3. 2.3.4. 2.3.5. BAB III
Karakteristik Fisik Kota Karang Penang
lt-17 ll-17
Karakteristik Kependudukan
lt -20
Karakteristik Perekonomian Karakteristik Transportasi dan Perhubungan
u-22 ,,-25
Karakteristik Sarana dan Prasarana
al-27
Potensi Kota Karang Penang
Bersih 3.6.1 1. Arahan Penggunaan Lahan 3.6.12. Arahan Budidaya Pertanian 3.6.13. Arahan Budidaya Ternak 3.6.14. Arahan Kegiatan Industri 3.6.10. Arahan Pelayanan Air
... 3.7. Rencana Umum Tata Ruang Kota Karang penang.. 3.6.15. Arphan Fasilitas Jasa
RENGANA UMUM TATA RUANG IBU KOTA KECAMATAN
KARANG PENANG
ilt -1
3.1. Kebijaksanaan Perwilayahan Regional... 3.2. Kebijaksanaan Ruang Kabupaten Sampang 3.3. Tinjauan Geografis Sekitar Karang Penang. 3.3.1. Kependudukan dan Sosial Ekonomi
lil-1 ilt -6 lll - 10 ilt -
3.4.
Rencana Struktur Kegiatan Di Kota Karang Penang
llt - 16
3.5.
Konsepsi Pengembangan Kota Karang Penang
ilt-17
3.5.1. 3.5.2. 3.5.3. 3.5.4.
Konsep Penataan Ruang
llt - 18
Hirarki dan Struktur Tata Ruang.
ilt-18 ilt-19 ilt-20
3.6.
Kebijaksanaan lnsentif dan Desinsentif
11
ilt - 't1
lll - 21
3.6.1.
ut-21 lL-22 ilt-23
3.6.3. Arahan Kepadatan Penduduk 3.6.4. Jumlah Tenaga Kerja 3.6.5. Arahan Perkembangan Permukiman 3.6.6. Arahan Sumber Daya Pengairan 3.6.7. Arahan Fasilitas Pendidikan 3.6.8. Arahan Fasilitas Kesehatan 3.6.9. Fasilitas Peribadatan
Perdagangan
lll - 29 lll - 29 lll - 29 lll - 31 lll - 31
ilt-32
Strategi Pengembangan Fasilitas dan Utilitas...
lll - 33
Strategi Tata Bangunan
lil-34
.
Strategi Sistem Transportasi ...
llt - 34
Konsepsi Rencana
lll - 3s
3.8.1 Rencana Sistem Pusat Pelayanan 3.8.2 Rencana Penggunaan Lahan 3.8.3 Rencana Sistem Jaringan Jalan 3.8.4 Rencana Unit Lingkungan dan pusat pelayanan 3.8.5 Rencana Pembagian BWK 3.8.6 Rencana Struktur Kegiatan 3.8.7 Rencana Kapasitas Tampung BWK 3.8.8 Rencana Obyek Khusus 3.8.9 Rencana Tata Bangunan
ilt-35 ilt-40
3.8.10 Rencana Sistim Transportasi Kota
lll - 62
3.8.1
1
Rencana Fasilitas Penunjang
3.8.12 Rencana Sistim Fasilitas dan Utilitas Kota
lll - 23
lll - 27
Rencana Pengembangan Kawasan perencanaan.......
.
Arahan Perkembangan Kota Karang Penang Pertimbangan Perkembangan Kecamatan.
3.8
lll - 10
3.3.2. Tata Guna Lahan 3.3.3. Kondisi Lingkungan Fisik
Penataan Kawasan
3.7.1. 3.7.2. 3.7.3. 3.7.4.
-
lll - 27
lll - 45
ilt-46 lll - 48
ilt-49 ilt-s3 lll - 53 lll - 59
ilt-65 lll - 65
BAB IV ASPEK RENCANA PELAKSANAAN DAN IMPLEMENTASI
lll - 23
PROGRAM PEMBANGUNAN
lll - 23
4.1. Tahapan dan Prioritas Pembangunan 4.2. Arahan Penanganan Lingkungan 4.3. Indikasi Program Pembangunan 4.4. Aspek Kelembagaan Pembangunan
il-2s ilt-25 ilt-27 ut
lv-1 lv-1 tv-4 tv-5 tV - g
funcaru Umum tata fuang Kota (W(WO fiQ{\srang et nng
4.5. Rencana
Pengembangan Prasarana Kota
lv -10
4.5.1 Sektor Jalan Kota 4.5.2 Sektor Pembuangan Air Hujan 4.5.3 Sektor Penyediaan Air Bersih 4.5.4 Sektor Pengelolaan Persampahan 4.5.5 Sektor Prasarana Pasar
lv -10
lv
-12
lv -14 lv -15 lv -15
iv
furcaru'Umum l[ata Eg"ang Kott (W)rfWO It(J(I(prang {Penang
Halaman
Tabel 2.1.
Proyeksi Penduduk Karang Penang Tahun 2013
fabel 2.2.
Data Jumlah Tenaga Kerja Per Sektor Kegiatan Kecamatan Karang Penqng Tahun 2OO1
ll -10 ll -13
.
Tabel 2.3.
Data Budidaya Ternak Kecamatan Karang Penang.
ll -13
Tabel 2.4.
Data Kondisi Permukiman Kecamatan Karang Penang.
ll -14
Tabel 2.5.
Kepadatan Penduduk Di Kecamatan Karang Penang
ll
Tabel 2.6.
Proyeksi Penduduk & Kepala Keluarga IKK Karang Penang
ll-22
Tahun 2003 - 2013 .....
Tabel 2.7.
-20
Komposisi Mata Pencaharian Penduduk IKK Karang Penang Tahun 2003
il-23
Tabel 2.8.
Kontribusi Sektor Peternakan IKK Karang Penang 2003.
Tabel 2.9.
Jenis Tempat Tinggal di IKK Karang Penang Tahun 2003
il-23 il-27
Tabel 3.1.
Kondisi Kependudukan di Empat Kecamatan Sekitar Kecamatan Karang
ill -
Tabel 3.2.
Luas Penggunaan Lahan Kabupaten Sampang.
Tabel 3.3
Jenis Batuan di Kabupaten Sampang ...
Tabel 3.4
Jenis Tanah Di Kabupaten Sampang
Tabel 3.5
Luas Wilayah Berdasarkan Kedalaman.Efektif
Tabel 3.6
Luas Wilayah Berdasarkan Tekstur Tanah
Tabel 3.7
Sarana Pengairan di Empat Kecamatan Sekitar Karang Penang
ilt-12 ill-13 ill-14 ilt-14 ill-15 ill-15
Tabel 3.8
Luas Daerah Genangan Di Empat Kecamatan Sekitar
.
..
11
Karang Penang.
ilt-16
Tabel 3.9
Data Luas Kecamatan Karang Penang
m-22
Tabel 3.10
Luas Kecamatan Menurut Jenis Tanah (Ha)..
ill-23
Tabel 3.11
Data Jumlah Tenaga Kerja Per Sektor Kegiatan Kecamatan Karang Penang Tahun 2001..
Tabel 3.12
tu-24
Data Keadaan Sumber Pengairan Kecamatan Karang Penang
Tahun 2001
.
m-24
Rencnna Umum'lata fuung t{otn (c4Uyc49 lft(l(I(prang cPetwng
Tahun 2001
.
lll - 25
IKK Karang
2001
lll - 25
Tabel 3.32 Kebutuhan Mushola/ Langgar di lKK. Karang Penang
.
lll - 27
lil-79
Tahun 2013
3.16 DataSumberAiarArtesisKecamatanKarangPenang............... lll - 27 Tabel 3.17 Data Penggunaan Lahan Kecamatan Karang Penang Tabel 3.18 Data Luas Budidaya Sawah dan Ladang Kecamatan
Tabel 3.33 Perkiraan Kebutuhan Air Minum di lKKKarang Penang
............... Tabel 3.19 Data Kegiatan Industri Kecamatan lGrang Penang Tahun2001..........
Tabel 3.35 Pe*iraan Kebutuhan Telepon di Kota Karang Penang
Tabef
Karang Penang Tahun 2001
lll
Tabel 3.34 Perkiraan Kebutuhan Listrik di Kota Karang Penang Tahun
-29
Tahun
lll-30 Tabel 3.20 Data Tenaga Kerja Disektor Industri Kecamatan l<arang Penang Tahun 2001 lll -30 Tabel 3.21 Data Keadaan Fasilitas iasa Perdagangan Kecamatan Karang Penang Tahun 2001......-........ lll -31 fab€l 3.22 Renc€na Penggunaan Lahan Kecamatan Karang Penang Tahun2013 lll-42 Tabef 3.23 Rencana Penggunaan Lahan Kecamatan Karang Penang Tahun 2013 lll - 43 kriteds....
Karang Penang Tahun
Tabel TabFJl
Tabel
lll - 56
...............
Tabel 3.27 Penentuan Angka Ruang Terbuka (ART) IKK Karang Penang
lll - 57
....
2013...............
4.2. 4.2.
lll -59
Tabel 3.28 Penentuan Jumlah Lantai Bangunan IKK Karang Penang.......... lll -59
Tabel 3.29 Penentuan lumlah Nilai Intensitas Penggunaan Lahan vi
l
-80
Tahapan & Pdoritas Program Pelaksanaan Pembangunan
Penang
lV - 3
Indikasi Program Pembangunan Kecamatan Karang Penang
-2013
lv-'t7
Indikasi Program Pembangunan Kota Karang Penang
Tahun2OO3-2013
Tabel 3.26 Rencana Pengembangan Pemukiman Oi Kota (lKK) Karang Penang Tahun 2013
4.1.
Tahun 2003
lll - 46
2013
................. lll -77
Fisik Kecamatan Karang
Tabel 3.25 Rencana Pengembangan Pemukiman di Kecamatan Karang Penang Tahun
2013
2013 lll-74
Tabel 3.36 Perkiraan Kebutuhan Sarana Pembuangan Sampah di Kota
Tabel 3.24 Pembobotan Beberapa Altematif Konsep yang dikaii Dad Beberapa
lll - 68
Tabel 3.31
Tabel 3.15 Data Fasilitas Peribadatan Kecamatan Karang Penang Tahun 2AO1
lll - 60
Tabel 3.30 Kebutuhan SD di IKK Karang Penang Tahun 2013.
Tabel 3.14 Data Fasilitas Kesehatan Kecamatan Karang Penang Tahun
Penang
lV
-2'l
funraru'l)mum tata Qyang Kota (WTWQ lkQ(I(prang eerung
Halaman
Peta
Peta 2.2
Peta Orientasi Kawasan Perencanaan Kecamatan
Peta 2.3
Peta Geologi...
n-2 il-5 il-6
Peta 2.4
Peta Proyeks! Penduduk Tahun 2013 ......
ll -
Peta 2.5
Peta Kondisi Topografi IKK Karang Penang
ll -18
Peta 2.6
Peta Penggunaan Lahan
u-21
Peta 2.7
Peta Persebaran Pertanian
il-24
Peta 2.B
Peta Jaringan Jalan IKK Karang penang.
ll -26
Peta
Peta Administrasi Kabupaten
2.1
3.1
Peta 3.2
Peta Orientasi Studi Kabupaten Sampang
Sampang.
lll - s
Peta Orientasi Kawasan Perencanaan Kecamatan Karang Penang
ilt
Peta 3.3
Peta IKK Karang Penang.
lll - 26
Peta 3.4
Peta Penggunaan Lahan Kota Karang penang Tahun 2019........ Peta Penggunaan Lahan Pusat Kota tKK Karang penang
ut-44
Tahun 2013.
lll- 44a
ilt-s0
Peta 3.6
Peta Rencana Pembagian BWK Kecamatan Karang penang ...... Peta Rencana Pembagian BWK IKK Karang penang
Peta 3.7
Peta Rencana Persebaran Pusat-Pusat BWK Kecamatan
Peta 3.4 Peta 3.5
Karang Penang
Peta 3.8
Peta Rencana Struktur Kegiatan...
Peta 3.9
Peta Rencana Pembagian Pusat BWK dan Unit Lingkungan
Peta
3.10
.
3.11 Peta 3.12 Peta
Peta Arahan Kapasitas Tampung penduduk riap
3.13
ilt-51
ilt-s5 gwK/ul
Kota Karang Penang Tahun 2013
lll - s8
Peta Rencana Tata Bangunan Kota Karang penang
ilt-61
Peta Rencana Pengambangan Jaringan Jalan Kota Karang Penang Tahun 2013
Peta
-7
ilt-52 ilt-s4
Kota Karang Penang
ilt-64
Peta Rencana Pentahapan Pembangunan Kota Karang penang Tahun 2A13
vlr
11
ilt-66
funcaru Umum tata Qgang Kota
Peta
3.14
(Wfqn
fie(I(prang
{penang
Peta Rencana Pengembangan Air Bersih Kota Karang penang
Tahun 2013
Peta
3.15
. Peta
Peta Rencana Pengambangan Jaringan Listrik Kota Karang Penang Tahun 2013
3.16 3.17 3.18
lll - 78
Peta Rencana Pengambangan Persampahan Kota Karang Penang Tahun 2013
Peta
ilt-75
Peta Rencana Pengambangan Jaringan Telepon Kota Karang Penang Tahun 2013
Peta
m-72
ilt-81
Peta Rencana Pengambangan Drainase Kota Karang penang
Tahun 2A13
lll - 82
vlll
funcana'Umum tatn fuung Kota
(WTWO lt(J{I(prang
Qetung
Halaman
Gambar 2.1
Gambar
t\
3.1
Prosentase Penggunaan lahan IKK Karang Penang
Tahun 2003
ll -25
Alternatif Sistem Pusat Pelayanan
lil-37 ilt-39
Gambar 3.2
Alternatif Struktur Kegiatan Kota
Gambar 3.3
Altematif Struktur Jaringan Jalan
Gambar 3.4
Hirarki Fungsi Jaringan jalan
ul-47 ilt -63
Qgntu'l)mum {ata fuang Kota (ry.ffqn lffi'l(arang
cPerung
Halaman Lampiran
1
Lampiran 2
FotoSurvey....
L-1
Arahan Standar Distribusi Fasilitas dan Kebutuhan Ruang Tiap Bagian Wilayah dan Unit Lingkungan Kota
KarangPenang Lampiran 3
L-3
Kebutuhan Pengembangan Fasilitas Pelayanan Tiap Bagian
Wilayah dan Unit Lingkungan Kota Karang Penang BWK/UL dan ll, Standar Pelayanan Lampiran 4
30.000
L-6
Kebutuhan Pengembangan Fasilitas Pelayanan Tiap Bagian
Wilayah dan Unit Lingkungan Kota Karang Penang BWI(UL dan ll, Standar Pelayanan Lampiran 5
I
120.000
I
L-8
Kebutuhan Pengembangan Fasilitas Pelayanan Tiap Bagian Wilayah dan Unit Lingkungan Kota Karang Penang
BW1(ULI.O2.O1 Lampiran 6
L-10
Kebutuhan Pengembangan Fasilitas Pelayanan Tiap Bagian
Wilayah dan Unit Lingkungan Kota Karang Penang
BWKUL t.02.O2, Lampiran 7
L-12
Kebutuhan Pengembangan Fasilitas Pelayanan Tiap Bagian
Wilayah dan Unit Lingkungan Kota Karang Penang
BWI(UL t.02.03. Lampiran 8
L-14
Kebutuhan Pengembangan Fasilitas Pelayanan Tiap Bagian Wilayah dan Unit Lingkungan Kota Karang Penang
BWI(UL il.01 .01, Lampiran 9
L-16
Kebutuhan Pengembangan Fasilitas Pelayanan Tiap Bagian
Wilayah dan Unit Lingkungan Kota Karang Penang BWK/UL il.01.02,
L-'18
Rgxrcan^a'Umum ltara
Lampiran
10
funng Kotu (AJ.fiWo l1(J(I(prang Qerung
Kebutuhan Pengembangan Fasilitas Pelayanan Tiap Bagian Wilayah dan Unit Lingkungan Kota Karang Penang
BWK/UL Lampiran
11
11.01.03,
L-20
Kebutuhan Pengembangan Fasilitas Pelayanan Tiap Bagian
Wilayah dan Unit Lingkungan Kota Karang Penang BWK/UL Lampiran
12
ilt.01.01
L-22
Kebutuhan Pengembangan Fasilitas Pelayanan Tiap Bagian Wilayah dan Unit Lingkungan Kota Karang Penang
BWK/UL Lampiran
13
11t.01.02,
..
L - 24
Kebutuhan Pengembangan Fasilitas Pelayanan Tiap Bagian
Wilayah dan Unit Lingkungan Kota Karang Penang
BWKUL Lampran
14
111.01.03,
L-26
:"H:Hl:L::Til::::1ff::*'"::':".:::: . .
Pola Perkembangan Sistem
**u
Pusat
L - 29
Kota
rrr :llfiT#,ffIH]hxr . .
Pola Hubungan Intensifikasi dan Ekstensifikasi Ruang
Sistem Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah Konsep Sistem Penyediaan Air Bersih
L.28
...
Kota
L - 30
l.:l L - 34 L - 35
Pedoman Menentukan Jarak Kerenggangan Bangunan dan Ketinggian
Bangunan
L-36
. ::lldtf#fifl{1il::l;,,,, AirKotor.
Sistem Pengelolaan Air
L-39
Limbah
L - 40
XI
funcana'Umum tata Qy^ang I(ota
(WtK19 l1(KKprang Sewng
{.1.
LATAR BELAKANG PENYUSUNAN
Kota merupakan konsentrasi dari seluruh aspek kehidupan penduduk yang akan selalu berkembang. Perkembangan tersebut selaras O"ng.n pertumbuhan penduduk dengan segala tingkat kebutuhannya. Kegiatan yang dilakukan penduduk ini dalam mekanismenya selalu bertambah, dan ini dapat diduga bahwa permintaan terhadap
ruang fisik kota juga mengalami peningkatan, baik untuk memenuhi kebutuhan
terhadap perluasan kegiatan yang sudah ada maupun untuk menampung pertumbuhan jenis
-
jenis kegiatan yang baru.
Fenomena dari kegiatan penduduk ditandai dengan meningkatnya kebutuhan
pemukiman, pendidikan, fasilitas umum, hiburan, ruang terbuka hijau dan lain sebagainya. Perubahan secara morfologi ditandai dengan berubah wujudnya fisik fingkungan buatan (build tenvionmenf), termasuk diantaranya adalah urban artifac,
?gHgf,Hq3Lq3.$fl
yang berupa bangunan arsitektur dan landscapenya. Pemanfaatan fungsi ruang sebagai pemenuhan terhadap kebutuhan ruang yang
bersifat kompetitif. Sebagai contoh Ruang untuk pemukiman bersaing ketat dengan
ruang komersial, ruang hijau, ruang
industri Sifat kompetitif ini
kurang
menguntungkan terhadap pertumbuhan kota-kota karena pengendaliannya memerlukan sisten yang utuh dan optimal.
Untuk mengatasi hal yang demikian diperlukan adanya perangkat pengendali sebagai alat dalam mengendalikan dan memberikan arahan terhadap pendistribusian kegiatan wilayah agar tercipta ruang yang merata, serasi dan optimal.
BabI '1
fum^cana'l)mumtata fuang Kota
(WtA09
flQ(Taprang {Perung
p€mekaran b. dari kecamatan Robatal perlu untuk menyusun Rencana Umum Tata Ruang Kota sebagai p€doman taia ruang dalam mengantisipasi perkembangEn kota di masa yang akan datiang. Langkah awal dalam penyusunan Rencana Umum Tala Ruang Kota IKK c. lGrang penang ters€but harus diperoleh input data baik itu primer maupun sekunder yang akan digunakan untuk menyusun buku pedoman RUTR IKK Karang Penang. Data tersebut dianalisa yang kemudian dituangkan dalam buku RUTR . d. 1.2. MAKSUD DAN TUJUAN PENYUSUNAN RUTRK. Proses Kompilasi data dimaksudkan untuk memperoleh gambaran mengenai Oleh Karena itu Kecamatan Karang Penang yang merupakan hasil
Menelaah karakteristik kecamatan Karang Penang sebagai masukan dalam menganalisis kondisi dan potensi kecamatan Karang Penang pada umumnya dan IKK tGrang P€nang pada khususnya Menelaah tefiadap Rencana Tata Ruang Vvilayah lGbupaien Sampang sebagai
acuan
di dalam pengaturan dan pengendalian ruang kawasan yang telah
ditetapkan, baik penggunaan lahan, pengembangan kota, struktur ruang, pengembangan transportasi, fasilitas dan utilitasnya.
Menelaah terhadap dinamika Kecamatan
lcrang Penang untuk mengetahui
penumbuhan dan sasaran perduduk, dinamika kegiatan usaha serta sosial budaya termasuk kelembagaanya.
faktor-faktor baik ekstemal maupun inlemal yang berpengaruah terhadap 1.3. RUANG LTNGKUP PEKERJAAN lrang dimaksud adalah karakteristik kecamatan Karang Penang ditinjau dari lingkup Penyusunan Buku Rencana RUTRK IKK lGrang Penang mencakup sistematika Kabupaten Sampang sedangkan faktor internal mencakup gambaran keadan di dan data regional kecamatan Karang penang. Kecamatan Karang Penang itu sendiri. Aspek-aspek yang dibahas anlara lain mencakup : Secara lebih operasional, tujuan tersebut dapat dirinci menjadi beberapa tahapan a. Kebijaksanaan regional yang diperkirakan akan mem pengaruhi terhaqap pokok, yaitu : perkembangan dan pembangunan wilyah perenc€naan. a. Menelaah kebijaksanaan pengetnbangan wilayah sebagai, pokok-pokok b. ldentifikasi kecamatan lGrang Penang yang meliputi aspek lokasi, keadaan pedoman/ arahan pengembangan regional yang secara langsung maupun tidak lahan, fisik dasar, kondisi bangunan, jaringan ialan, utilitas dan aspek langsung berpengaruh terhadap pola pengembangan kecamatan Karang kependudukannya. pertumbuhan dan perkembangan Kecamatan Karang Penang. Faktor ekstemal
penang.
IlabI'2
Qgncann'Umum tata ftyang Kota
c.
(W'tq79 lTyKKprang ?erung
dibahas mencakup rumusan kebijaksanaan yang telah ditetapkan diantaranya p€ngembangan kota, struktur ruang kota, pengembangan sistem tEnsportasi, pengembangan fasilitas dan utilitas, intensiias penggunaaan lahan. d. Dinamika lccamatan Karang psnang dan lbu Kota kecamatan lGrang Penang, aspek yang ditinjau mencakup p€rtumbuhan dan sebaran penduduk, dinamika kegiaian usaha, dinamika sosial di wilayah p€renc€naan. Tujuan terhadap RUTRK IKK Karang Penang aspek yang akan
Lebih lanjut, secara prinsip, RUTRK memual rencana pemanfaalan ruang kota secara
terinci yang disusun untuk penyiapan peMujudan ruang dalam prcgram-prog€m p€mbangunan kota. Garis besar isi RUTRKadalah memuat rumusan t€ntang
a. b. c. d. e. 1.4 PENGERTIAN UMUM DAN DASAR HUKUM f. RUTRK, pada prinsipnya merupakan penjabaran lebih lanjut dari Rencana Tata. g. Ruang Wlayah Kabupaten Sampang, khususnya dalam hal pemanfaatan ruang. h. RUTRK merupakan rencana pemanfaatan ruang kota yang disusun untuk menjaga i. keserasian pembangunan antar sektor dalam rangka pelaksanaan program-program j.
:
Rencana pengembangan penduduk; Rencana pemanfaatan ruang bagian wilayah kota Rencana struKur tingkat pelayanan bagian wilayah koia Rencana sistem jaringan tungsijalan bagian wilayah kota Rencana sistem iaringan utilitas bagian wilayah kota Rencana kepadatan bangunan lingkungan Roncana ketinggian bangunan Rencana garis sempadan Rencana penanganan lingkungan Rencana indikasi unit pelayanan bagian wilayah kota
pembangunan kota. Dengan demikian maka rumusan yang harus termuat dalam RUTRK mencakup
a. b. c. d. e. f.
:
Landasan hukum yang dipergunakan sebagai acuan penyusunan RUTRK adalah
kota Rencana pemanfaatan ruang kota
a.
kota Rencana sistem utama transportasi Rencana sistem utama iaringan utilitas kota lndikasi unit pelayanan kota
b.
Kebijaksanan pengembangan
Rencana struktur utama tingkat pelayanan
:
Undang-undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang pembentukan Daerahdaerah Kabupaten Dalam lingkungan propinsiJawa Timui Undang-undang Nomor
5 tahun
1960 tentang Peraturan Dasar pokok-
pokok agraria;
c.
Undang-undang Nomor
51 tahun
1960 tentang La€ngan-larangan
Pemilikan tanah Tanpa ljin yang berhak atas kawEsannya;
d.
Undang-udang-undang Nomor 20 Tahun 1961 tentang pencabutan hak-hak atas tanah dan benda-benda yang ada diatas tanah;
BabI'3
fu:ruana'Umumtatn Siuttg Kotd (KUfiWQ l?(KKprang
e.
{Penang
Undang-undang Nomor stahun 1974 tentang pokok-pokok pemerintahan
di
r.
daerah; f. g. h. i. j.
ruang tsduka hiiau diwilayah perkotaan;
Undang.udang Nomor 13 Tahun 1990 tentang
jalan;
UndangFundang Nomor 24 tahun |992 tentang penataan
s. ruang;
Undang-undang Nomor 23 tahun 1997 tentiang ketentuan-ketentuan pengelolaan lingkungan
Instruksi menteri dalam negeri nomor 14 lahun 1988 tentang penataan
dan Pengendalian secara Proporsional Pembangunan Rumah Tinggal di
pokok
hidup;
Peraturanpemerintah Nomor 26 tahun 1985 tentang
Instruksi Mented Dalam Negeri nomor 7 Tahun 1909 tentrang pengaturan
Wilayah kot4.
t. jalan
sebagian urusan pemerintah di bidang pekerjaan umum kepada daerah; k. Keputusan presiden Rl Nomor 9 Tahun 1982 tentang pedoman penyusunan perencanaan pengendalian pembangunan di daerah; l. Peraturan menteri dalm negeri No.2 tahun 1982 tentang pedoman penyusunan perencanan pengendalian pembanguan didaerah; m. Peraturan menteri dalam negeri Nomor 7 tahun 1986 tentang penetapan batas wilayah kota; n. Peraturan menteri dalam negeri dan menteri pekeriaan umum teniang Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 1987 tentang frenyerahan
Instruksi gubemur kepala daerah rawa timur nomor
I
Tahun l98O tentang
pelaksanaan pembuatian rencana iata ruang kota /tata daerah;
u.
Perda propinsi Jawa timur no 4 tahun 1996 tentang rencana tata ruang wilayah propinsiiawa timur tahun 2Ol 1/2012
v.
Perda Kabupaten Sampang Nomor '11 Tahun 1986, ter{ang Penetapan Rencana Umum Tata Ruang Kota Sampang Tahun 1985
w.
-
2OO8;
Perda lGbupaten Sampang Nomor 4 Tahun 1988 tentiang Penetapan Batas
Wlayah Kota.
x.
Perda Kabupaten Sampang Nomor 3 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kecamatan Karang penang Kabupaten Sampang Dalam Wilayah propinsi Jawa Timur
tugas-tugas dan ianggung iawab perencanaan kota;
o.
Keputusan bersama tentang tugas-tugas dan tanggung jawqF perencanaan kota;
p.
Keputusan menteri pekeriaan umum Nomor 6,40/KPTS/1985 tentang perencanaan tata ruang kota;
q.
Keputusan menteri dalam negeri Nomor 59 Tahun 1988 tentang petunjuk pelaksana peraturan menteri dalam negeri nomor 2 tahun 1987;
BabI -4
Qg:ncata'Umum tata fuang tlota (KrJt*JQ ITtKWrang {Penang
1.5.
Pendekatan dan Sistematika Penyusunan
Terdapat dua jenis pendekatan yang akan digunakan dalam penyusunan RUTRK IKK Karang Penang, yaitu
a.
:
Melakukan pengumpulan data dan informasi sekunder melalui berbagai instansi terkait dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Sampang.
b.
Melakukan pengumpulan data dan pengukuran serta pengamatan langsung
di
lapangan agar diperoleh gambaran nyata tentang keadaan wilayah
peren€naan sekaligus mencocokan data sekunder yang telah didapat. Data lapangan yang diamati meliputi data fisik dasar, lokasi obyek khusus/ instalasi
yang penting, land use (penggunaan lahan) dan keadaan sarana
dan
prasarana yang ada.
1.6.
Dimensi Waktu Perencanaan Dimensi waktu perencanaan penyusunan Rencana Umum Tata Ruang Kota
lbu Kota Kecamatan Karang Penang mengacu pada petunjuk kerangka acuan kerja yaitu selama 10 tahun dengan rincian sebagai berikut
-
Tahap Pertama : tahun 2003 Tahap
Kedua
:
-
:
2008,
tahun 2008 -2013.
BabI -5
t/i)
L__/.
KoroKenTk
Rgnrcona'Umum
tan
Qyang Kpta
(QPtWO lffiI(prang
Qennng
Pada bab ini akan dibahas mengenai karakteristik witayah perencanaan, yaitu kecamatan Karang Penang pada umumnya dan ibukota kecamatan Karang Penang
pada khususnya. Penggalian identitas karakteristik ini dimaksudkan untuk menggali
kondisi, potensi dan permasalahan yang ada karakteristik yang merupakan pencerminan
di kawasan rencana. Gambaran
dari kondisi wilayah perencanaan
merupakan acuan dasar dalam merumuskan rencana-rencana tata ruang pada tahap selanjutnya.
2.1.
KARAKTERISTIK WILAYAH KECAMATAN KARANG PENANG
2.1.1. Kedudukan Kecamatan Karang Penang Dalam Lingkup Wilayah Kabupaten Sampang terletak antara 1130 08'
K f, !!
f,KYE 1I19T1K W lt$Yf,fl
PgTtg?lgsffisfltt
- 1130 39' Bujur Timur dan 060 05'
070 13' Lintang selatan (tihat peta 2.1). Kabupaten Sampang sebelum ada pemekaran wilayahnya terbagi dalam 12 Kecamatan antara lain
:
Sreseh, Torjun,
Sampang, Camplong, Omben, Kedungdung, Jrengik, Tambelangan, Banyuates, Robatal, Ketapang dan Sokobanah. Sesuai perda nomor 3 tahun 2003, Kecamatan
Robatal dibagi menjadi Kecamatan Robatal dan Kecamatan Karang Penang, sedangkan Kecamatan Torjun dibagi menjadi dua yaitu Kecamatan Torjun dan kecamatan Pangarengan, sehingga secara administratif Kabupaten Sampang terdiri dan 14 kecamatan, 6 kelurahan dan 180 desa dengan luas keseluruhan 1233,3 Km2 atau 123.330 Ha.
Bab
II *1
KABUPATEN SAMPANG
LAUT JAWA
JUDUL PETA ADMINISTRASI KABUPATEN SAMPANG
KETERANGAN
_
JALAN NASIONAL JAJ,AN PROPINSI JALAN KABUPATEN
BATAS KABUPATEN BATAS AREA ORIENTASI
X
BATAS DESA
rn
AURAN SUNGAI BATAS WIL. KECAMATAN
Fl
Frl
z H
P
z x
BATAS SUB SVP barogsagah
\ l"tdrnbutu
Br* Sringin
Bstor+aDg
PETA LOKASI
:
14
z
Tmb*
i{ H H Fl
z Kdegspr@ Majogm Nonggal
.. .,''
6
g
As@RaJ€ .:
.,
B":gii
PROPINSI JAWA TIMUR
x
u
z
NOMOR DAN SKALA PETA U
+ SELAT MADURA
SKALA:
PETA
:
2.1
1:250.000
Bob ll-2
Q,gm^catta
Umum tata QSnng Kota
(WFWQ fl(l(I(prang
Qerung
Sedangkan Kecamatan Karang Penang merupakan kecamatan baru setelah
2.1.2. Peranan Kecamatan Karang Penang dalam Lingkup Wilayah kabupaten
adanya pemekaran wilayah yang terletak ke arah Timur Laut dari kota Sampang,
Sampang
berjarak sekitar 28 Km dari kota Sampang dengan luas wilayah 84,31 Kmz 18.+31 Ha) yang terdiri daritujuh Desa, meliputi
:
Salah satu faktor yang dapat dipakai sebagai indikator untuk melihat kontribusi suatu kota terhadap wilayah lainnya dapat dilihat dari sektor perekonomiannya. Faktor
yang mencerminkan besar kecilnya potensi kegiatan ekonomi suatu wilayah adalah
H * x( i[ # H *-
Desa Blu'uran dengan luas wilayah 16,21 Km2
jumlah produksi yang dihasilkan pada suatu waktu tertentu. Pola produksi sektor-
Desa Tlambah dengan luas wilayah 14,79 Km2
sektor kegiatan tertentu
Desa Bulmatet dengan luas wilayah 7,50 Km2
musim. Kabupaten Sampang merupakan penghasiljenis komoditi
Desa Poreh dengan luas wilayah 7,84 Km2
.
Tanaman
di
Pangan
kabupaten sampang cenderung berfariasi tergantung
:
Desa Karang Penang Oloh seluas 13,68 Km2
:
Jagung, Padi ladang, Kacang-kacangan, Padi sawah
dil.
Desa Karang Penang onjur seluas 6,30 Km2
Perkebunan
Tembakau, Jambu Mete, Kelapa, Cabe Jamu.
Desa Gunung kesan seluas wilayah 17,93 Km2'
Peternakan
Sapi, Kambing, Domba, Ayam dll.
Pusat pemerintahan Kecamatan Karang penang terletak di desa Karang Penang Onjur (Peta2.2).
Sampai saat
ini,
sektor pertanian di Kabupaten Sampang membrikan kontribusi
terbesar dalam PDRB atas dasar harga yang berlaku tahun 1996. Berdasarkan data PDRB tahun 1998 kontribusi sektor pertanian sebesar 57,8o/o dan pada tahun 2001
Secara administratif (Peta 2.3), wilayah kecamatan Karang Penang berbatasan dengan
meningkat menjadi 59,7o/o. PDRB Kabupaten Sampang pada tahun 1998 sebesar Rp. 1.602.195.880,00 dan pada tahun 2001 meningkat menjadi
:
Rp.
2.513.862.130,00.
a. Sebelah Utara
: Kecamatan Sokobanah
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Sampang pada tahun 1998 sebesar
b. Sebelah Timur
: Kabupaten Pamekasan
o/odan pada
c. Sebelah Selatan
: Kecamatan Omben
Jawa Timur Tahun 1998
d. Sebelah Barat
: Kecamatan Robatal.
tahun 2001 sebesar 3,9%o (Sumber
-
:
-
8,07
Hasil PDRB Kabupaten/ Kota se
2001).
Bab
II -S
fu:rcaru Umum tata Qyang I(ota (cfrl,.rfffiQ It(J(I(prang Qetung
Melihat besarnya kontribusi sektor pertanian di kabupaten Sampang , sektor tersebut perlu dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal, namun tidak berarti sektor
-
sektor lainya diabaikan tetapi dioptimalkan juga sebagai sektor penunjang
pertanian.
'
Jalur transportasi yang menghubungkan Kota Karang Penang dengan kawasan
lainnya yang dapat dicapai melalui jalan kabupaten. Dari IKK Karang Penang dihubungkan dengan jalan kabupaten ke kecamatan Sokobanah sejauh 13 Km ke
arah utara, sedangkan ke arah barat ke kecamatan Robatal, sedangkan dari lbuKota Kabupaten Sampang sejauh 23 Km. Kemudahan pencapaian secara eksternal ini didukung oleh adanya sarana transportasi umum yang menghubungkan kota kota tersebut.
Bab
II -4
KABUPATEN SAMPANG JUDUL
t ,j
PETA ORIENTASI 5E00.
KAWASANPERENCANAAN KECAMATAN KARANG PENANG
KETERANGAN FNLNN,
OEDUNC DAN BANOI'NAN LAINNYA
Jdt K.bup@
Bofame -
SEgei
Jdmh Jdm Lotd
-00'00"
Ori6tui
Kfu r-
---J-L.-.*tu',t
I
Kmrdia
,,-..'' -01'00"
i. \l
^. PETA LOKASI
's
:.i ,)-/-t
t./ i'_ <
I
i
\.-l 02'00'
]i ' ,-)t:-:)\
)
'
,t'\./
t
\
I/
|
I
,
I
.
,:-
',
'1'-' .
KABUPATEN SAMPANG 03 00
t' ( \ -r r..l )/ -\ _
f'*
;r;1
NOMORDAN SKALA PETA
PETA
:
2.2
-04'00"
Bob ll-5
I
I
I
I
I
I
KABUPATEN SAMPANG
-58'00u
JI.]DI]L
)1 *[' (v"
lf -
'\ \. '\ ,'l
PETA IKKKARANGPENANG
KETERANGAN FASLNAS, OEDUNC
DN BANqjNN HNNYA
,dmKdUG I
I
I
I
-z\_
I --l "'l '--l \ /
,''
BdKem6 SWi Jdr Da Jdx lrt l
59'00'
'-
Kffi -i-
K@tdid
DESA FOREH
, (
\_, ( xinlol'on \ t,
.' i
I
I
I
I
00'00"
PETALOKASI
t.?-a DESA BULMATET
I I
-01'00' KEC. KARANGPENANG
NOMOR DAN SKALA PETA
DESATI.AMBAH
I
PETA
I
I
I
I
I
I
: 2.3
-02'00"
Bob ll-6
Qgncarw Umum
2.2.
tata
A4rang Kotn (W,fTeJQ
II(J(I(grang eerwng
POTENSI KECAMATAN KARANG PENANG
Kondisi fisik alam Karang Penang relatif seragam (kemiringan dan jenis tanah),
2.2.1. Karakteristik Fisik
sehingga untuk menentukan daya tampung perkembangan kota, faktor penggunaan
Gambaran kondisi fisik alam Karang Penang adalah sebagai berikut
lahan yang telah terbentuk merupakan faktor yang paling dominan.
:
a.
Kemiringan lahannya relatif datar yaitu antara 2-1|o/o.
b.
Wilayah perencanaan terletak 61 m dari permukaan laut (DpL)
pemanfaatan lahan yapg kurang subur dan kurang produktif. Oleh karenanya untuk
Rata rata curah hujan setiap tahunnya sebesa 76,4 pada tahun 2oo1,
kota Karang Penang
curah hujan tertinggi sebesar 153 pada bulan Desember.
produktifitasn tanahnyasebagai kawasan pengembangan prioritas l. Pola pemanfaatan
Struktur geologinya terbentuk dari tanah bertekstur Pliocene sedimentary
ruang kecamatan Karang Penang sangat dipengaruhi oleh kedudukan Karang Penang
Facies. sedangkan jenis tanah dominan adalah Mediteran Merah dan
sebagai salah satu wilayah pengembangan SWP tengah-utara dan hubungannya
Litisol.
dengan wilayah lainnya secara eksternal. Saat ini pola penggunaan ruang kecamatan
Kota Karang Penang merupakan wilayah daratan dengan sebagian besar
Karang Penang terdiri dari empat komponen pokok. Jenis dan pola sebarannya dapat
tanahnya merupakan lahan kritis. Dilalui oleh sungai Bunlanwen. Sumber
dikemukakan sebagai berikut :
d.
e.
Pengembangan pada fungsi-fungsi perkotaan diarahkan dengan mengutamakan
airnya banyak mengandalkan sumur yang dimiliki oleh penduduknya.
a.
prioritas
.
nya ditentukan berdasarkan kesuburan
dan
Kawasan Perdagangan
Aglomerasi kegiatan perdagangan di kecamatan Karang Penang berada di
Secara umum, wilayah yang layak bagi pengembangan kegiatan perkotaan
sepanjang jalan utama (status jalan kabupaten) terutama di sekitar wilayah
adafah yang memiliki kemiringan lahan tidak lebih dari 2o/o, t1?ffitrn demikian bukan
pasar dan perempatan jalan yang menuju ke kecamatan Omben dan pusat
berarti wilayah yang terjal tidak layak dikembangkan untuk fungsi perkotaan. Lahan
kota Sampang.
yang berada pada kemiringan antara
2o/o sampai
dengan 15% masih dapat dikatakan
dapat dikembangkan sebagai kawasan perkotaan, tetapi menuntut
adanya
b.
Kawasan Pemeintahan
Bangunan pemerintahan
di
kecamatan Karang Penang beraglomerasi di
persyaratan khusus untuk menjamin kestabilan sistem wilayahnya. Dilihat dari
sepanjang jalan yang menuju ke Kecamatan omben dan yang menuju ke
kemiringan lahannya, kota Karang Penang masih layak dikembangkan sebagai
kecamatan Robatal. Perkantoran tersebut antara lain
kawasan terbangun.
Receiver Telkom Kantor polisi.
:
Puskesmas, PLN,
Bab
II -7
Qg:t
cua
Umum ltata Qgang l(ota (cpl,EWQ flQ{I(prang Qen-ang
2.2.2. Karakteristik kependudukan
Kawasan Perumahan
Kelompok perumahan di kecamatan Karang Penang tersebar merata pada 7
Pada tahun 2001 wilayah kecamatan Karang Penang (tujuh desa) berpenduduk
(tujuh) desa, namun secara pertumbuhan pemusatan perumahan cenderung
53.358 jiwa dengan tingkat pertumbuhan rata
berada pada dua desa yaitu Desa Karang Penang Onjur dan Karang Penang
kepadatan rata-rata penduduk kecamatan Karang Penang berdasarkan data tahun
Oloh. Pola Perkembangan kawasan perumahan
di
kecamatan Karang
Penang terdiri dari dua tipe yaitu tipe perkembangan perumahan pedesaan
dan perkotaan, dimana perkembangan saat ini cenderung mengikuti jaringan
jalan yang ada. Sedangkan pola tata tapaknya selain mengikuti pola jalan
2Oo1 sebesar 988
rata sebesar O,UV> /tahun. Tingkat
jiwa/ Km2 Distribusi jumlah penduduk di kecamatan Karang
Penang Tahun 2001 adalah
. .
-
:
Desa Blu'uran 8.921 jiwa Desa Tlambah 8.598 jiwa
yang ada (pola linear) juga berkelompok-kelompok membentuk pola cluster.
Desa Karang Penang Onjur 6.267 jiwa
Pola c/usfer ini merupakan pola pedesaan yaitu beberapa hunian membentuk
Desa Karang Penang Oloh 11.246 jiwa
hafaman sendiri secara bersama (tipologi Tanen/Tanean Lanjheng).
Desa Bulmatet 3.616 jiwa Desa Poreh 3.894 jiwa
d.
Kawasan Pertanian dan perkebunan
.
Desa Gunung Kesan 10.816 jiwa
Bagian utara kecamatan Karang Penang dikenal sebagai kawasan yang cukup subur dan potensial untuk pengembangan budidaya perkebunan dan
komoditas pertanian. Profil potensi pertanian, perkebunan dan ladang produksi dapat dilihat pada kinerja produksi hasil-hasil pertanian dan tanaman unggulan lain seperti palawija, tembakau, dan lain sebagainya.,
Dilihat dari jumlah penduduk, maka Desa Karang Penang Oloh dan Gunung Kesan adalah desa-desa yang memiliki potensi penduduk terbanyak, sedangakan desa-desa Poreh dan Bulmatet memiliki sumber daya penduduk yang sedikit.
Dengan berprinsip pada asumsi bahwa perencanaan selalu berorientasi pada waktu yang akan datang, maka salah satu variabel yang perlu diproyeksikan dalam
Di samping empat komponen pokok tersebut, kegiatan-kegiatan lainnya
di
perencanaan tata ruang suatu wilayah dan kota adalah aspek kependudukan. Untuk
kecamatan Karang Penang juga terdapat adanya sarana kesehatan (Puskesmas
),
memperkirakan jumlah penduduk kecamatan Karang Penang pada akhir tahun
sarana pendidikan dan sarana peribadatan. Kegiatan-kegiatan tersebut khususnya
rencana (2013), dilakukan dengan melakukan pendekatan Time Seies di wilayah
peribadatan berada pada lokasi yang tersebar di wilayah dua desa tersebut.
Bab
II -8
Rgilcotu l)mum tata Rsang Kota (RI,rtWQ
fi(l(\prang
Qetwng
Karang Penang. Untuk memprediksi jumlah penduduk di kawasan rencana diperlukan pendekatan dengan melihat kondisi penduduk diwilayah rencana (Peta 2.4).
Pada saat sekarang, diketahui tingkat pertumbuhan penduduk di kota Karang
penang sebesar 0,640/o, jumlah penduduk akan diperhitungkan dengan jumlah pertumbuhan yang disarankan. Dengan memperhatikan kebijakan dan arahan perkembangan
dan pertumbuhan ideal kependudukan di tiap-tiap SWP,
maka
pertumbuhan optimistis yang disarankan untuk dipergunakan sebagai dasar perhitungan proyeksi adalah pada kisaran angka 0,64%/tahun. Dengan menggunakan
asumsi tersebut, maka pada akhir tahun perencanaan (2013) jumlah penduduk di kecamatan Karang Penang akan menjadi112.331jiwa ( Tabel 2.1).
Bab
II -9
funrann1.)mum tata Qlung Kota
(Wfqn
fi(l(I(prang
Qerwng
TABEL 2.1 PROYEKSI PENDUDUK KECAMATAN KARANGPENANG TAHUN 2O{3 No
DESA : :',r,,: -j.: ' '' -' ,:- tt .l :' iii t'
.2098$
,.,.tQ$t,'r
,20-!U.;;,
2013
,
1
Blu'uran
8,921
9,492
10,099
10,746
11,434
12,165
12,944
13,772
14,654
15,592
16,589
17,651
18,781
2
Tlambah
8,599
9,149
9,4a7
10,357
11,O20
11,725
12,475
13,274
14,123
15,O27
15,989
17,O12
18,101
3
Karang Penang Onjur
6,267
6,669
6,857
7,549
9,032
8,546
9,093
9,675
10,294
10,953
11,654
12,400
13,193
4
Karang Penang Oloh
11,246
11,966
12,304
13,546
14,413
15,336
16,317
17,362
18,473
19,655
20,913
22,251
23,675
5
Bulmatet
3,616
3,847
3,956
4,356
4,634
4,931
5,247
5,592
5,940
6,320
6,724
7,155
7,613
6
Poreh
3,894
4,143
4,260
4,691
4,991
5,310
5,650
6,012
6,396
6,806
7,241
7,705
8,1 98
7
Gununq Kesan
10,816
11.508
11,834
13,028
13,862
14,749
15.693
16,698
17,766
18.903
20,113
21,401
22,770
JUMLAH
53.358
56.773
58,719
64,272
68,386
72,763
77,419
82,374
87.646
93,255
99,224
105,574
112,331
Sumber: Pengolahan Data BPS Sampang, 2001
Didasarkan atas pertumbuhan optimistis 0,64 % / tahun (linear) Pertumbuhan rata-rata eksisting 5 tahunan adalah 0,389%l tahun
Bab
II -10
KABUPATEN SAMPANG JUDUL \1 59'00"
RENCANA PENAMBAI{AN PENDUDUK TAHUN 2OI3 KEC AMATAN KARANG PENANG
KETERANGAN Jalan Kabupaten Batas Kecamatan Jalan Desa Jalan Lokal
00'00'
Km
i!^ I
r-
0l'00"
/ PETA LOKASI
\'/
02'00'
\
KABIJPATEN SAMPANG
NOMORDAN SKALAPETA
PETA 24 Odiry tro&
..-a^-)
'-/
SKAt-A
0
1000 2000
30OOm
Bob ll-l I
funcana Umum llata Qlung Kott
2.2.3. Karakteristik
(K)TWQ lt(J(I(prang
Qenang
Perekonomian
s€besar 12,37 %, penggunaan lahan untuk kebun sebesar 71,91%, untuk perkebunan
mata pencaharian yang bersifat rural yaitu di s€ktor pertanian dan petemakan. Pada iahun 2003, persentase penduduk yang bekefa pada sektor kegiatan pertanian tersebut sekitar 2.968 jiwa (51,09% dari iumlah penduduk Karang Penang yang bekeia di Sebagian besar penduduk kecamatan Karang Penang mempunyai
sebsar 13,98% sisanya untuk penggunaan sawah, lahan kosong dll. Rasio luasan kawasan terbangun di wilayah ini akan terus bertambah sejalan dengan
pertambahan penduduknya. Hal ini berarti akan semakin berkurangnya penggunaan lahan yang lainya baik itu lahan kosong, kebun ataupun yang lainnya.
wilayah tersebut yaitu sebesar 5.809 jiwa). Sedangkan untuk yang bekeria di seKor
yang 2.2.4. Karakteristik Transportasi dan Perhubungan bekeria di wilayah tersebut sebesar 5.809 iiwa) lihat label 2.2. selebihnya bekeria Jalur perfiubungan yang melalui kecamatan Karang penang dapat pada sektor kegiaian perkebunan, perdagangan, angkutan, industri dll. digambarkan sebagaiberikut: Di samping sektor pertanian tanaman pangan dan palawija serta perkebunan, a. Jalan utama kecamatan Karang penang yang menghubungkan ke Kota petemakan sebesar 1-653 jiwa ( 28,46% dali jumlah penduduk Karang Penang
kecamatan Karang Penang juga menghasilkan berbagai jenis hewan ternak. Tampak
bahwa persentase terbesar produksi sub sektor peternakan Penang berasal dari
di kecamatan Karang
ternak unggas, sapi dan kambing tabel 2.3. Kontribusi ternak
unggas sebesar 87,83o/o, sapi sebesar
11 ,22o/o
dan sisanya kambing.
Sebagai wilayah perkotaan dan sebagai pusat orientasi kegiatan pelayanan sosial dan ekonomi, dominasi sektor kegiatan pertanian di kecamatan Karang Penang diperkirakan akan mengalami perubahan, namun tingkat perubahannya kecil sekali.
Kabupaten melewati kecamatan Omben
-
Lebar perkerasan antara 4
:
- 4.5 m;
Konstruksijalan aspal makadam kondisi rusak; GSB antara 1 - 3 m dari as jalan hingga teritisan; Sebagian besar tidak berselokan; Terdapat pohon peneduh di beberapa tempat; Jembatan sempit, lebar 4 m kondisi rusak berat.
Hal ini didukung dengan kecenderungan rendahnya tingkat pertumbuhan sektor-sektor
kegiatan perkotaan di wilayah Karang Penang. Di samping itu, penggunaan lahan
(land use) untuk perumahan dan pekarangan di Karang Penang cenderung stabil, demikian pula penggunaan ruang untuk fungsi-fungsi yang lainnya. Berdasarkan komposisi pemanfaatan ruangnya, penggunaan lahan perumahan dan pekarangan
Bab
ll-12
lP\grcaru'Umum
tata Egang I(ota (cRl,ltQlQ l1(l('I(prang Qewng
Tabel2.2 DATA JUMLAH TENAGA KERJA PER SEKTOR KEGIATAN
KECAMATAN KARANG PENANG, TAHUN
DESA
No
1
2 3
4 5 6 7
2OO1
Pertanian Perkebunan Kehutanan Peternakan Perdagangan Angkutan Industri Penggalian Pertukangan
Blu'uran Tlambah Karang Penang Onjur Karang Penang Oloh Bulmatet Poreh Gununq Kesan
1984 2585 1267 1701 631 550 2451
JUMLAH
11{69
393 421 132 527 124 135 647 2379
966 1363 951
702 609 330 1295 6216
74 74
28 42 144 140 10
10 30 85 56 2 4 5 '|.92
I
25 398
78 97 49
Jasa
5
10
5
11
19
8
19 7
4;
12
5
45
14
44
83
Sumber: Data BPS Kabupaten Sampang
Tabel 2.3 DATA BUDIDAYA TERNAK KECAMATAN KARANGPENANG, TAHUN No
DESA
1
2 3 4 5 6 7
Sumber
:
Sapi
Kuda
Kambinq
Blu'uran Tlambah Karang Penang Onjur Karang Penang Oloh Bulmatet Poreh Gununq Kesan
1642 1265 848 549
3
21
JUMLAH
6274
228 286
1
151
6 3
117 29
1456
Ternak Domba
97 80
,2 3 !
2OO1
16
18
511
4
Ayam Kampung
Itik
7520 9663 5697 6228 4450 3912 1 1030 48500
114 129 90 54 92 65 73 617
Sampang Dalam Angka, 20Ol
Bab
ll-13
(KIWO fl(l{I(qrang
funraru'I)mum tata fuang Kota
b. Jalan internal yang
Qenang
menghubungkan wilayah antar desa dalam kecamatan
Tabel2.4 Kqrang Penang
-
:
DATA KONDISI PERMUKIMAN Lebar jalan 1,5
-
3 m;
KECAMATAN KARANGPENANG TAHUN
2OO1
Konstruksijalan makadam dan jalan tanah No
Tidak terdapat selokan
Di kecamatan Karang Penang tidak terdapat sarana sub terminal,
DESA
Rumah
Rumah
Setengah
Tinokat
Tembok
Tembok
Gedek
Papan 769
angkutan
barang dan angkutan penumpang berhenti di sepanjang jalan untuk mencari muatan. Tingkat aksesibilitas yang menghubungkan kota kabupaten maupun kota kecamatan
1
Blu'uran
84
2
Tlambah
167
69 99
3
2
78
58
2
64
84
1,615
459
6
28
292
362
6
Karanq Penanq Oniur Karanq Penanq Oloh Bulmatet Poreh
1.278 1.780 ,409
9
18
287
419
7
Gununq Kesan
12
51
1,417
876
420
407
7,078
4,434
4 5
lainya bisa dikatakan kurang, tetapi pada hari pasaran transportasi relatif mudah.
,UMLAH
2.2.5 Karakteristik Sarana dan Prasarana
4
882 667
Sumber: BPS Kabupaten Sampang
Berikut ini akan dibahas kondisi sarana pelayanan untuk setiap jenis fasilitas di kecematan Karang Penang.
a.
Sarana
Perumahan
kurang 3.276 KK Sedangkan jumlah rumah yang ada saat ini adalah 3.438 unit . Secara kuantitas mungkin sudah cukup memenuhi tetapi jika dilihat dari pertumbuhan penduduk yang besar di masa yang akan datang, secara otomatis kebutuhan akan rumah iuga meningkat. Menurut ienisnya perumahan di kecamatan Karang Penang terdiri dari Rumah tingkat, rumah tembok, setengah tembok. gedek, dan papan sepertiterlihat pada tabel 2.4.
Jumlah keluarga yang berdomisili di wilayah perencanaan saat ini lebih
b.
Sarana pendidikan
Di kecamaian lGrang penang saat ini terdapat 26 sekolahan dan .l pesantren. Sekolahan tersebut terdiri dari
I
pondok
SD, 1 SLTP dan 17 Mt swata. 3 SD
tertetak di desa Karang penang Onjur, S SD terletak di desa Karang penang Oloh,
dan 1 SLTP di Desa lGrang penang Onjur. Mengacu pada slandart yang berlaKu, yaitu sebuah SD melayani 1.600 p€nduduk, tingkat pelayanan sarana pendidikan
ini temasuk kurang, karena 1 SD melayani 2189 penduduk, idealnya iumlah penduduk sebesar 17.513 jiwa dilayani oleh 10 sD. oleh karena itu kekurangan
Bab ll-14
funcatu U mum tata fuang t{o ta
(qufryQ II(J( I(prang
Qmang
sekolah ini ditampung oleh Madrasah lbtidaiyah (Ml) sejumlah 17 buah, sehingga
d.
Sarana Pemiagaan
standart pendidikan secara umum bisa dikatakan lebih dari cukup.
Di kecamatan Karang Penang sarana perdagangan terdiri dari 1 pasar
SLTP yang yang ada di kecamatan Karang Penang berjumlah 1 buah sekolahan
berlokasi di Desa Karang Penang Onjur, 1 pasar hewan yang berlokasi di Karang
yang terletak di desa Karang Penang Onjur, tingkat pelayanan pendidikannya
Penang Oloh, 41 toko yang berada di kedua desa dengan perincian 26 toko di
cukup rendah
.
Standart yang berlaku 1 sekolahan melayani 4.800 jiwa, maka
dengan jumlah penduduk sebesar 17.513 jiwa, idealnya dilayani oleh minimal 3 sekofahan sehingga SLTP
di kecamatan Karang Penang terjadi over
estuvate
desa Karang Penang Onjur dan 15 toko
di
umum
Karang Penang Oloh. Tingkat
pefayanan toko tersebut 1 toko mela yani 427 jumlah penduduk, standart yang
berlaku 1 toko melayani 250 jumlah penduduk, namun hal ini masih belum
kelebihan daya tampungnya.
termasuk dengan adanya pasar
Kondisi SLTA belum terlayani di wilayah kecamatan Karang Penang, sehingga
secara baik namun demikian perlu diatur struktumya agar lebih baik.
, sehingga sarana
perniagaan dapat terpenuhi
siswa SLTP yang ingin melanjutkan sekolahnya harus sekolah di wilayah lain atau
ke lbu Kota Kabupaten. Standart pelayanan sekolah SLTA menurut aturan yang berlaku adalah 1 : 4.800 jumlah penduduk.
e. Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum
Standar kebutuhan sarana pemerintahan dan pelayanan umum untuk Karang Penang dibedakan menjadi dua, yaitu yang berskala pelayanan desa yang terdiri
c. Sarana Kesehatan
dari kantor desa dan sarana pendukungnya, kedua adalah yang
berskala
Puskesmas merupakan sarana kesehatan yang memiliki tingkat pelayanan untuk
pelayanan di tingkat kecamatan yang terdiri dari kantor kecamatan dan sarana
penduduk skala kecamatan. Pada saat ini, Kecamatan Karang Penang sudah
pendukungnya.
mempunyai Puskesmas yang berlokasi di Desa Karang Penang Onjur. Jadi tingkat
Kantor desa dan sarana pendukungnya terdiri dari
:
pelayanan sarana kesehatan sudah dirasa cukup baik. Keberadaan puskesmas ini
juga ditunjang oleh posyandu untuk membantu kesehatan ibu dan anak. Di wilayah
Kecamatan Karang Penang
terdapat 27 posyandu, 1 Puskesmas Keliling,
2
Puskesmas Pembantu yang berlokasi di Desa Blu'uran dan Desa Poreh. Apotik belum tersedia di IKK Karang Penang, standartnya 1 apotik harus tersedia di setiap kecamatan.
Bab ll -15
Qsncann Umum
tata fuang Kota (W$NO lT(l(I(prang Qenang
Sedangkan untuk pelayanan pemerintahan kecamatan dan sarana pendukungnya
memerlukan pertamanan yang tertata rapi. Ada tiga jenis taman yang berfungsi
terdiri dari
majemuk (sebagai tempat bermain, berolah raga, berkumpul, ruang sosial dan
:
sebagai tempat kegiatan khusus seperti pasar malam
disebut square) ialah
dll, di dalam
istilah tata ruang
:
per kecamatan.
Desa
- desa di kecamatan Karang Penang telah mempunyai kantor desa namun
demikian saran pendukung yang telah disebutkan di atas hendaknya perlu untuk
Selama ini kebutuhan akan pertamanan dan lapangan olah raga terletak di
dilengkapi dan diperbaiki lagi.
Kecamatan Robatal sebagai kecamatan lama, setelah pembentukan Kecamatan
Untuk meningkatkan pelayanan di tingkat kecamatan perlu untuk dibangun sarana
Karang Penang ini hendaknya kebutuhan akan sarana olah raga dan taman perlu
dan prasarananya agar pemerintahan di tingkat kecamatan berjalan dengan optimal.
untuk difikirkan. Selain jenis sarana yang telah disebutkan di atas, suatu kota memerlukan jalur
g.
Sarana Kebudayaan dan rekreasi
hijau, yang berfungsi sebagai paru-paru kota serta penyeimbang sistem ekologis
Untuk tingkat kecamatan, diperlukan sebuah gedung serba guna sebagai sarana
wilayahnya. Tingkat kebutuhannya kurang lebih sekitar 0,0015 Ha per jiwa terutama
kegiatan kebudayaan dan rekreasi.
untuk di sepanjang garis sempadan sungai perlu untuk dibuat jalur hijau.
Sarana OIah Raga dan Kawasan
Terbuka
':
Kebutuhan terhadap ruang terbuka di kecamatan Karang Penang dapat dikatakan
Untuk pelayanan utilitas Kecamatan Karang Penang, dapat dikemukakan sebagai
berikut:
a. Air
Bersih
tidak ada masalah, karena sebagian besar wilayah ini berupa kawasan kebun/
Pada saat ini kebutuhan air bersih penduduk kecamatan Karang Penang sebagian
tegalan, sawah dan lahan kosong. Namun dilihat dari segi estetika serta
besar dipenuhi dari sumur sumur pribadi, Sumber air hanya menjangkau di sekitar
kebutuhannya pada masa yang akan datang, kecamatan Karang Penang tetap
desa Blu'uran dan desa Tlambah. Sejalan dengan semakin bertambahnya jumlah
Bab ll-16
funtana'l)mum llata funng Kota (W.fTWQ lt(l(I(prang Qnang
penduduk IKK Karang Penang dan pertambahan kegiatannya, maka diperlukan
2.3.1 Karakteristik Fisik Kota Karang Penang
penyediaan air bersih yang terkelola dengan baik (oleh PDAM). Sampai saat ini
jaringan air bersih yang dikelola PDAM belum menjangkau kawasan rencana. Tempat-tempat penampungan air masih diusahakan secara pribadi oleh penduduk di IKK Karang Penang.
b.
Gambaran kondisi fisik alam Kota Karang Penang adalah sebagai berikut:
a. b. c.
Listrik
Tingkat pelayanan listrik dari PLN
Wilayah perencanaan terletak 61 m dari permukaan laut (DPL) (Peta 2.5)
Rata rata curah fujan setiap tahunnya sebesa 76,4 pada tahun 2001, curah hujan tertinggi sebesar 153 pada bulan Desember.
di kecamatan Karang Penang saat ini telah
d.
menjangkau kebutuhan warga, tetapi masih ada sebagian penduduk yang masih
Struktur geologinya terbentuk dari tanah bertekstur Ptiocene sedimentary Facies. Sedangkan jenis tanah dominan adalah Mediteran Merah dan Lr?iso/.
e.
menggunakan penerangan tradisioanal.
c.
Kemiringan lahannya relatif datar yaitu antara 2-1|o/o.
Kota Karang Penang merupakan wilayah daratan dengan sebagian besar
Telepon
tanahnya merupakan lahan kritis. Dilalui oleh sungai Bunlanwen. Sumber airnya
Jaringan telpon telah menjangkau sebagai penduduk di wilayah kecamatan Karang
banyak mengandalkan sumur yang dimiliki oleh penduduknya.
Penang. Sudah ada sarana telpon yang bisa dimanfaatkan untuk umum khususnya
Secara umum, wilayah yang layak bagi pengembangan kegiatan perkotaan
di pusat kota Karang Penang.
d.
Pelayanan Sampah
(CentralBusstnes DistricQ adalah yang memiliki kemiringan lahan tidak lebih dari 2%,
Menurut standart teknis yang berlaku, volume sampah di kota kecil kurang lebih
namun demikian bukan berarti wilayah yang terjal tidak layak dikembangkan untuk
2,3 l/ orang/ hari. Berdasarkan perkiraan jumlah penduduk pada akhir tahun
fungsi perkotaan. Lahan yang berada pada kemiringan antara 2% sampai dengan
rencana, volume sampah di Karang Penang akan terus bertambah.
15% masih dapat dikatakan dapat dikembangkan sebagai kawasan perkotaan, tetapi menuntut adanya persyaratan khusus untuk menjamin kestabilan sistem wilayahnya.
2.3. POTENSI KOTA KARANG PENANG
Dilihat dari kemiringan lahannya, kota Karang Penang masih layak dikembangkan
Kawasan rencana, yaitu ibukota kecamatan (lKK) Karang Penang merupakan
sebagai kawasan terbangun.
salah satu bagian wilayah kecamatan Karang Penang. Kawasan rencana yang terdiri
dari dua desa yaitu Karang Penang Oloh dan Karang penang Onjur
tersebut
mempunyai luas 19,98 Km2 atau seluas 1998 Ha.
Bab ll-17
_t_ I
I
KABUPATEN SAMPANG
_t_ I
I
JUDUL
KONDISI TOPOGRAFI KOTA KARANGPENANG
KETERANGAN
I
BATAS ADMNSTRTSI DAN KONDBI TOFOCRAFI I
BatB Kffiald JalanKabrpdm
DESA GUNUNG KESAN
['n'oo"
e.
-
Konur K@dma
DESA FOREH
I
_t_
I
I
PETALOKASI:
DESA BULMATET
KARANG I
I
I
I I
KEC. KARANGPENANG
\
I
Bet !
NOMORDANSKALA PETA
:
DESA
TLAI{BAII
PETA
2.5
I
_t_ I
:
i
I
!-02'oo"
Bob
ll- I B
Qgncana'Umum
l[au fuang'l(ota
(fl)tflQ I'I(l('I(prang Qenang
Luas wilayah kota Karang Penang adalah sebesar 1998 Ha, saat ini yang telah
a.
Kawasan Perdagangan
di
Kota
Karang penang berada
di sepanjang
jalan
Desa Karang Penang Onjur seluas 104,82 Ha
utama kota terutama
di
Desa Karang Penang Oloh seluas 142,03 Ha
pasar dan perempatan jalan yang menuju
berkembang menjadi kawasan terbangun sekitar 246,87 Ha atau sekitar 12,35o/o dari
Aglomerasi kegiatan perdagangan
seluruh wilayah kota, dengan perincian
-
:
ke
Selebihnya merupakan lahan pertanian dan tegalan.
Kondisi fisik alam Kota Karang Penang relatif seragam (kemiringan dan jenis
kecamatan Omben
sekitar wilayah
dan pusat
kota
Sampang.
tanah), sehingga untuk menentukan daya tampung perkembangan kota, faktor
b.
penggunaan lahan yang telah terbentuk merupakan faktor yang paling dominan.
Pengembangan fungsi-fungsi perkotaan diarahkan dengan mengutamakan
Bangunan Perkantoran
di sepanjang jalan yang menuju ke Kecamatan
kota Karang Penang prioritas nya ditentukan berdasarkan kesuburan dan produktifitas
l.
Omben dan yang menuju ke kecamatan
Kawasan tersebut berupa
Robatal. Perkantoran tersebut antara
tegalan dan lahan kosong seluas 1452,23 Ha.
Pola pemanfaatan ruang kota Karang Penang sangat dipengaruhi
di Kota Karang
Penang beraglomerasi
pemanfaatan lahan yang kurang subur dan kurang produktif. Oleh karenanya untuk
tanahnya sebagai kawasan pengembangan prioritas
Kawasan Perkantoran
lain : Puskesmas, PLN, Receiver Telkom Kantor polisi.
oleh
kedudukan kota Karang Penang sebagai wilayah pusat kota dan hubungannya dengan wilayah lainnya secara eksternal. Penggunaan ruang kota Karang Penang
c.
Kawasan Perumahan
di
Kota Karang
terdiri dari empat komponen pokok. Jenis dan pola sebarannya dapat dikemukakan
Kelompok perumahan
sebagai berikut:
Penang tersebar Desa Karang Penang
Onjur dan Karang Penang Oloh. Pola Perkembangan kawasan perumahan
Kota Karang Penang cenderung mengikutijaringan lalan yang ada di kawasan tersebut.
Bab
ll-19
Rgrcana Umum
tata fuang I(otn (A!,ITflQ lt(l(I(grang
cPmang
Sedangkan pola tata tapaknya selain mengikuti pola jalan yang ada (pola
2.3.2. Karakteristik kependudukan
linear) juga berkelompok-kelompok membentuk pola cluster. Pola c/usfer ini
Pada tahun 2001 wilayah kota Karang Penang (desa Karang Penang Onjur dan
merupakan pola pedesaan yaitu beberapa hunian membentuk halaman
Karang Penang Oloh) berpenduduk 17.513 jiwa dengan tingkat pertumbuhan rata
sendiri sec€lra bersama (tipologi Tanen/Tanean Lanjheng).
rata sebesar 0,64%. Tingkat kepadatan rata-rata penduduk Kota Karang Penang berdasarkan data tahun 2001 sebesar 908 jiwal
d.
Kawasan Pertanian
Sedangkan Desa Karang
Penang onjur sendiri mempunyai kepadatan 995 jiwa/ Km2', dengan luas 6,30 Km2,
Kawasan kosong berupa areal pertanian terdapat
di kedua wilayah desa.
dan Karang Penang Oloh kepadatan penduduknya sebesar 822 jtwat l(m2 dengan luas 13,68 Km2. Dari jumlah penduduk di wilayah perencanaan yang sebesar 17.513
Kawasan ini berupa areal kosong dan tegalan seluas 1452,23 Ha. Peta 2.6 menunjukan ilustrasi penggunaan lahan IKK Karang Penang tahun 2003
jiwa tersebut terdiri dan3.276 KK. (Tabel 2.5)
Tabel 2.5 Kepadatan Penduduk Di Kecamatan Karang Penang
Di samping empat komponen pokok tersebut, kegiatan kota Karang Penang juga
diwarnai dengan adanya sarana kesehatan (Puskesmas
Km2
-
) di desa Karang Penang
Onjur, sarana pendidikan dan sarana peribadatan. Kegiatan khususnya peribadatan berada pada lokasi yang tersebar
-
DESA
No
kegiatan tersebut
di wilayah dua
wNt Laki
Pmrp
Jumlah
Luas
Kepdtn
(Km2)
Penduduk
desa 1
Blu'uran
4489
4432
8921
16.21
550.34
2
Tlambah
4234
4364
8598
14.7A
584.90
3
Karang Penang Onjur
3025
3242
6267
6.30
994.76
4
Karang Penang Oloh
5334
s912
11246
13.68
822.O8
5
Bulmatet
1
73C
1
886
3616
7.50
482.13
6
Poreh
1
893
2001
3894
7.84
496.68
7
Gunung Kesan
525C
5566
10816
17.93
603.23
53358
84.16
4534.13
tersebut..
JUMLAH
Bab ll-20
I
I
I
I
I
KABUPATEN SAMPANG
5g'00u
JUDUL
PETA PENGC;UNAANLAHAN
KOTA KARANGPENANG TAHUN 2OO3 KETERANGAN PASIIJTAS, OEIX'NO DAN BANd,'NAN I,JINNYA:
,de K.bupser
I
59'00u
I
l------ Tell
B*sKomagr FI-?
I
Smh
Sugri
O @ O @ -:-
DESAFORDH
I
00'00'
I
JdoDq Jrhnldol PaE Pukms sDN sx.rp Kwdird
F'ffil SS cO @ @ X
Fdukimm S@oLBcirb
Ko![ Kmrtrkndirrahd rdr.jkl
L,tolN
Jobotn
PETALOKASI:
DESA BULMATET
I
I
I
I
01'00" KEC. KARANGPENANG
NOMORDAN SKALAPETA
PETA: 26
I
I
I
I
I
I
02'00n
Bob ll-21
figruana Umum tata fruang I(otn (W.\WQ
flQ({prang
eenang
Perencanaan selalu berorientasi pada waktu yang akan datang. Salah satu
Tabel
variabel yang perlu diproyeksikan dalam perencanaan tata ruang suatu kota adalah aspek kependudukan. Untuk memperkirakan jumlah penduduk kota Karang Penang
2.6
Proyeksi Penduduk & Kepala Keluarga IKK Karang Penang Tahun 2003 -2013
No
Tahun
Jumlah Penduduk
Jumlah KK
1
2003
19,161
3,584
2
2004
21.095
3,749
3
2005
22.445
3,922
4
2006
23.882
4,102
5
2007
25.410
4,291
6
2008
27.O37
4,488
pada akhir tahun rencana, dilakukan dengan melakukan pendekatan Time Sen'es di
wilayah kota Karang Penang. Untuk memprediksi jumlah penduduk
di kawasan
rencana diperlukan pendekatan dengan melihat kondisi penduduk diwilayah rencana.
Pada saat sekarang, diketahui tingkat pertumbuhan penduduk di kota Karang penang sebesar O,64oh, jumlah penduduk yang bertempat tinggal
di Kota
Karang
Penang adalah sebesar 17.513 jiwa terdiri dari 3.276 KK (data tahun 2001). Pada
7
2009
28.767
4,695
akhir tahun perencanaan (2013) jumlah penduduk menjadi 36.869 jiwa yang terdiri
8
2UA
30.608
4,911
dari 5.620 kepala keluarga ( Tabel 2.6).
9
2011
32.567
5,136
10
2012
34.651
5,373
11
2013
36.869
5,620
Sumber: HasilAnalisis
2.3.3 Karakteristik Perekonomian Sebagian besar penduduk kota Karang Penang mempunyai mata pencaharian
yang bersifat rural yaitu di sektor pertanian dan peternakan. (Peta 2.7) Pada tahun
2003, persentase penduduk yang bekerja pada sektor kegiatan pertanian tersebut sekitar 2.968 jiwa (51,09% dari jumlah penduduk kota Karang Penang yang bekerja di wilayah tersebut yaitu sebesar 5.809 jiwa). Sedangkan untuk yang bekerja di sektor peternakan sebesar 1.653 jiwa
(
28,460/o dari jumlah penduduk kota Karang Penang
yang bekerja di wilayah tersebut sebesar 5.809 jiwa) lihat tabel 2.7. Selebihnya bekerja pada sektor kegiatan perkebunan, perdagangan, angkutan. industri dll.
Bab ll -22
funcana Umum
Tabel
tan
AAung t{ota (R!.,fTryQ
2.7. Komposisi
fi(l(I(prang
{Pmang
Mata Pencaharian Penduduk IKK Karang Penang
Tahun
Tabel
2.8.
Kontribusi SeKor Peternakan IKK Karang penang Tahun 2oO3
2003
Sektor Kegiatan
No
1
)ertanian
Kota Karang Penanq Jumlah Persentase 2968
2
659
11.34
3
)eternakan
1653
28.46
4
141
2.43
5
\ngkutan )erdagangan
284
4.89
6
ndustri
49
0.84
7
Penggalian
4
0.07
I
Pertukangan
13
o.22
9
Jasa
38
0.65
5809
100.00
Total
Produksi (ekor)
51.09
f,erkebunan
Komoditi
No
1
Sapi
2
Unggas
3
Kambing/ Domba
JUMLAH
persentase
1397
10.20
12069
88.11
231
1.69
1369i
100.00
Sumber : Hasil analisa
Sumber: Hasil analisa
Di sairtping sektor pertanian tanaman pangan dan palawija serta perkebunan, Kota Karang Penang juga menghasilkan berbagai jenis hewan ternak. Tampak bahwa persentase terbesar produksi sub sektor peternakan di Kota Karang Penang berasal
dari ternak unggas, sapi dan kambing tabel 2.8. Kontribusi ternak unggas sebesar 88,117o, sapi sebesar 1O,2Oo/o dan sisanya
kambing.
:
Bab
ll-23
I
I
I
I
I
I
I
I
5g'00'
KABUPATEN SAMPANG JUDI]L
PETA PERSEBARAN PERTANIAN
KOTA KARANGPENANG
KETERANGAN
nGto \or: \--/
I
DESA GUI{UNC KESAN
BATA MMINETNAII DAN M@NN I I
I
59'00u
Tegal
D
-
q
/'r (_j \J' ( ?-
Jalm Kabrprda
BdsK€@sC8
rdoF4ro
{) *oS&n <^ Llv
I.A}IAN
f-)
Sryah
Kebu Kodinar
a DESA FOREH
,l
\
n
)^) I
I
.:
00'00'
PETALOKASI:
" P*ffilar c=-/
DESA BULMATET
I
I
ol
I
I
01'00" KEC. KARANGPENANG
NOMORDAN SKALA PETA
DESATLAMBAH
PETA:27
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
02'00u
Bob ll-24
funrnna'lJmum (ata Qyang K9 t4 (W-ntNQ I'I(J(1(prang Qetwng
Sebagai wilayah perkotaan dan sebagai pusat orientasi kegiatan pelayanan
Rasio luasan kawasan terbangun di wilayah ini akan terus bertambah sejalan dengan
sosial dan ekonomi, dominasi sektor kegiatan pertanian di IKK Karang Penang
pertambahan penduduknya. Hal ini berarti akan semakin berkurangnya penggunaan
diperkirakan akan mengalami perubahan, namun tingkat perubahannya kecil sekali.
lahan yang lainya baik itu lahan kosong, kebun ataupun yang lainnya.
Hal ini didukung dengan kecenderungan rendahnya tingkat pertumbuhan sektor-sektor kegiatan perkotaan di wilayah IKK Karang Penang. Di samping itu, penggunaan lahan
2.2.4. Karakteristik Transportasi dan Perhubungan
Jalur perhubungan yang melalui Kota Karang Penang dapat digambarkan
(land use) untuk perumahan dan pekarangan di IKK Karang Penang cenderung stabil,
demikian pula penggunaan ruang untuk fungsi-fungsi yang lainnya. Berdasarkan komposisi pemanfaatan ruangnya, penggunaan lahan perumahan dan pekarangan
sebagai berikut:
a. Jalan utama Kota Karang
sebesar 12,37 %, penggunaan lahan untuk kebun sebesar 71,917o, untuk perkebunan
Penang yang menghubungkan ke Kota Kabupaten
melewati kecamatan Omben
-
sebsar 13,98% sisanya untuk penggunaan sawah. lahan kosong dll.
:
Lebar perkerasan antara 4
-
4.5 m;
Konstruksijalan aspal makadam kondisi rusak;
Gambar 2.1 Prosentase penggunaan lahan IKK Karang Penang Tahun 2003
-
GSB antara 1 - 3 m dari as jalan hingga teritisan;
b.
Sebagian besar tidak berselokan;
Terdapat pohon peneduh di beberapa tempat; Jembatan sempi lebar 4 m kondisi rusak berat.
Jalan internal yang menghubungkan wilayah antar desa dalam kota Karang Penang
i
o Perumahan & pekarangan
:
-
Lebar jalan 1,5
-
Tidak terdapat selokan
-
3 m;
Konstruksijalan makadam dan jalan tanah
Peta 2.8 Menunjukan peta jaringan jalan di kota Karang Penang
Bab ll -25
I
I
I
I
KABUPATEN SAMPANG
58'00'
JUDTIL
PETA JARINGANJALAN KOTA KARANGPENANG
\
I
KETERANGAN
59'00"
-hr-13BF*\
I
BATAS ADMINISTRASI DAN ]ARINGAN JAIA}.I
-!i,
DDSA CUAIUNG KESAN
JaIm Kabupattr
\r
._-.,f
,.
:
Bdc Ksmat4 Jdu Dsa
-
a
Jalm Irckal
Sesa
Kmrdind I
.tt
ij
DESA FOREH
'l r\
::.i
.__1-:-:::
I
I
00'00"
I
PETALOKASI
DESA BULMATET
I
I
-01'00" KEC. KARANGPENANG
NOMOR DAN SKALA PETA
PETA
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
:
2.8
-02'00u
Bob ll-26
Qgncaru 'lJmum
tata fuung Kotn (WTWQ lt(J(I(prang eetnng
Di Kota Karang Penang tidak terdapat sarana sub terminal, angkutan barang dan
angkutan penumpang berhenti
di
Tabel
sepanjang jalan untuk mencari muatan. Tingkat
2.9. Jenis
Tempat Tinggal di IKK Karang Penang Tahun 2003
Jenis Rumah
No
Jumlah
persentase
aksesibilitas yang menghubungkan kota kabupaten maupun kota kecamatan lainya bisa dikatakan kurang, tetapi pada hari pasaran transportasi relatif mudah.
2.3.5. Karakteristik Sarana dan Prasarana Berikut ini akan dibahas kondisi sarana pelayanan untuk setiap jenis fasilitas di
1
l-ingkat
4
0.12
2
[embok
142
4.13
3
Setengah tembok
142
4.13
4
3edek )apan
2,O24
58.87
1,126
32.75
lumlah
3438
100.00
5
Kota Karang Penang.
a.
Sarana Perumahan
Sumber
:
Robatal Dalam Angka 2001, data diolah
Jumlah keluarga yang berdomisili di wilayah perencanaan saat ini lebih kurang 3.276 KK. Sedangkan jumlah rumah yang ada saat ini adalah 3.438 unit . Secara
kuantitas mungkin sudah cukup memenuhi tetapi jika dilihat dari pertumbuhan penduduk yang besar di masa yang akan datang, secara otomatis kebutuhan akan rumah juga meningkat. Menurut jenisnya perumahan di Kota Karang Penang terdiri
dari Rumah tingkat, rumah tembok, setengah tembok, gedek, dan papan seperti terlihat pada tabel 2.9.
b.
Sarana Pendidikan
'::'" - :
Di lbu Kota Kecamatan terdapat 26 " sekolahan dan 1 pondok pesantren. F .p.l*,'o, Sekolahan tersebut terdiri dari 8 SD, 1
)i,, .. t., l,itr .;il:. ii '#!i;;iiotii ,71.\',i,.,.1(li;;,
i"i$.: r{j1 r:iti
n:
SLTP dan 17 Ml swata.
,
..
desa- Karang Penang
3 SD terletak di
onjur, s SD terletak
ti
desa Karang Penang oloh, dan 1 SLTP di
Desa Karang Penang Onjur. Mengacu pada standart yang berlaku, yaitu sebuah
SD melayani 1.600 penduduk, tingkat pelayanan sarana pendidikan ini termasuk kurang, karena 1 SD melayani 2189 penduduk, idealnya jumlah penduduk sebesar 17.513 jiwa dilayani oleh 10 SD. Oleh karena itu kekurangan sekolah ini ditampung
oleh Madrasah lbtidaiyah (Ml) sejumlah 17 buah, sehingga standart pendidikan secara umum bisa dikatakan lebih dari cukup.
Bab ll -27
funcaru Amum
tau Qgang ttota (c417rry1 flQ(I(prang
eetung
SLTP yang yang ada di IKK Karang Penang berjumlah 1 buah sekolahan
d.
Sarana Pemiagaan
Di IKK Karang Penang sarana
yang terletak di desa Karang Penang Onjur, tingkat pelayanan pendidikannya cukup rendah
.
Standart yang berlaku 1 sekolahan melayani 4.800 jiwa, maka
perdagangan terdiri
umum
dengan jumlah penduduk sebesar 17.513 jiwa, idealnya dilayani oleh minimal 3
berlokasi di Desa Karang Penang Onjur,
sekolahan sehingga SLTP di IKK Karang Penang terjadi over estuvafe kelebihan
pasar hewan yang berlokasi di Karang
daya tampungnya.
Penang
Kondisi SLTA belum terlayani di wilayah IKK Karang Penang, sehingga
1
Oloh, 41 toko yang berada di
kedua desa dengan perincian 26 toko di
siswa SLTP yang ingin melanjutkan sekolahnya harus sekolah di wilayah lain atau
desa Karang Penang onjur dan 15 toko
ke lbu Kota Kabupaten. Standart pelayanan sekolah SLTA menurut aturan yang
pelayanan toko tersebut 1 toko melayani 427 jumlah penduduk, standart yang
berlaku adalah 1 : 4.800 jumlah penduduk.
berlaku
1 toko
Sarana Kesehatan
di
Karang penang oloh. Tingkat
melayani 250 jumlah penduduk, namun hal
termasuk dengan adanya pasar
c.
dari 1 pasa
,
ini masih
belum
sehingga sarana perniagaan dapat terpenuhi
secara baik namun demikian perlu diatur strukturnya agar lebih baik.
Puskesmas merupakan sarana kesehatan
yang meniliki tingkat pelayanan
untuk
e.
Sarana Pemerintahan dan Pelayanan Umum
penduduk skala kecamatan. Pada saat ini,
Standar kebutuhan sarana pemerintahan dan pelayanan umum untuk IKK Karang
kawasan rencana sudah
Penang dibedakan menjadi dua, yaitu yang berskala pelayanan desa yang terdiri
mempunyai
Puskesmas yang berlokasi di Desa Karang
dari kantor desa dan sarana pendukungnya, kedua adalah yang
Penang Onjur. Jadi tingkat pelayanan
pelayanan di tingkat kecamatan yang terdiri dari kantor kecamatan dan sarana
sarana kesehatan sudah dirasa cukup baik. Keberadaan puskesmas ini juga ditunjang oleh posyandu untuk membantu kesehatan ibu dan anak. Di wilayah
berskala
pendukungnya. Kantor desa dan sarana pendukungnya terdiri dari
:
perencanaan terdapat 7 posyandu yang berlokasi di Karang Penang Onjur dan 6 posyandu yang berlokasi
di Karang Penang Oloh. Apotik belum tersedia di IKK
Karang Penang, standartnya 1 apotrk harus tersedia di setiap kecamatan.
Bab ll-28
Rgncana '()mum
tata funng ltota
(qufqn
llQ(I(prang Qmang
rapi. Ada tiga jenis taman yang berfungsi majemuk
( sebagai tempat bermain,
berolah raga, berkumpul, ruang sosial dan sebagai tempat kegiatan khusus seperti Sedangkan untuk kantor kecamatan dan sarana pendukungnya terdiri dari
:
pasar malam
dll, di dalam istilah tata
ruang disebut square) ialah
:
per kecamatan.
Desa
- desa di IKK Karang Penang telah mempunyai
kantor desa namun demikian
Selama ini kebutuhan akan pertamanan dan lapangan olah raga terletak di IKK
saran pendukung yang telah disebutkan di atas hendaknya perlu untuk dilengkapi
Kecamatan Robatal sebagai kecamatan lama, setelah pembentukan Kecamatan
dan diperbaiki lagi.
Karang Penang ini hendaknya kebutuhan akan sarana olah raga dan taman perlu
Untuk meningkatkan pelayanan di tingkat kecamatan perlu untuk dibangun sarana
untuk difikirkan.
dan prasarananya agar pemerintahan ditingkat kecamatan berjalan dengan optimal.
Selain jenis sarana yang telah disebutkan di atas, suatu kota memerlukan jalur
hijau, yang berfungsi sebagai paru-paru kota serta penyeimbang sistem ekologis Sarana Kebudayaan dan rekreasi
wilayahnya. Tingkat kebutuhannya kurang lebih sekitar 0,0015 Ha per jiwa terutama
Untuk tingkat kecamatan, siperlukan sebuah gedung serba guna sebagai sarana
untuk di sepanjang garis sempadan sungai perlu untuk dibuat jalur hijau.
kegiatan t<ebudayaan dan rekreasi.
g.
Sarana Olah Raga dan Kawasan Tehuka
Kebutuhan terhadap ruang terbuka di IKK Karang Penang dapat dikatakan tidak ada masalah, karena sebagian besar wilayah ini berupa kawasan kebun/ tegalan, sawah
dan lahan kosong. Namun dilihat dari segi estetika serta kebutuhannya pada masa yang akan datang, IKK Karang Penang tetap memerlukan pertamanan yang tertata
Bab ll-29
cfu ncana'Umum
ltata fuang Ko tn
(WtW)
I Z1l( I(prang
Qe
rung
Untuk pelayanan utilitas IKK Karang Penang dapat dikemukakan sebagai
d.
Pelayanan Sampah
berikut:
Menurut standart teknis yang berlaku, volume sampah di kota kecil kurang lebih
a. Air Bersih
2,3 l/ orang/ hari. Berdasarkan perkiraan jumlah penduduk pada akhir Pada saat ini kebutuhan air bersih penduduk
tahun
rencana, volume sampah di IKK Karang Penang akan terus bertambah.
kota Karang Penang sebagian besar dipenuhi
dari sumur sumur pribadi, Sumber air hanya menjangkau
di sekitar desa Blu'uran dan
desa Tlambah. Sejalan dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk IKK Karang
Penang dan pertambahan kegiatannya, maka diperlukan penyediaan air bersih yang terkelola dengan baik (oleh PDAM). Sampai saat ini jaringan air bersih yang
dikelola PDAM belum menjangkau kawasan rencana. Tempat -tempat penampungan air masih diusahakan secara pribadi oleh penduduk di IKK Karang Penang. b.
Listik Tingkat pelayanan listrik dari PLN di IKK Karang Penang saat ini telah menjangkau kebutuhan warga, tetapi masih ada sebagian penduduk yang masih menggunakan penerangan tradisioanal
c.
Telepon
Jaringan telpon telah menjangkau sebagai penduduk di wilayah IKK Karang Penang. Sudah ada sarana telpon yang bisa dimanfaatkan untuk umum khususnya
di IKK Karang Penang.
Bab ll -30
ry,&HMns
Q2ncaru Umum
tata fruang Kotn (WiWQ fi(l(I(prang Qnang
3.{ KEBIJAKSANAAN PERWILAYAHAN REGIONAL Sahh satu upaya Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam mengefektifkan Strategi Pengembangan Daerah dalam rangka menyongsong era pembangunan adalah dengan
memantapkan kebijaksanaan Tata Ruang dalam wujud yang operasional. Hal ini dimaksudkan agar beberapa aspek tujuan pembangunan, khususnya yang terkait dengan tata ruang, dapat semakin dimantapkan secara nyata yaitu
:
a.
Memantapkan usaha pemerataan perkembangan wilayah,
b.
Keterpaduan (dalam konteks tata ruang) antara pembangunan berdasarkan sektor dan pembangunan daerah,
c.
lt!?l?fl?lf,
qjffi{Jffi
13f f,tTf, f,ltf,ffif,Tf,H
Tf,Tf, ?qjf,?{t
f,f,ilflflt ?!flf,?{t
Keseimbangan daya dukung sumber daya alam dengan upaya pengembangan wilayah,
d.
Pemantapan upaya konservasi,
e.
Upaya menanggulangi dan mengendalikan masalah pencemaran lingkungan,
f.
Mengarahkan nilai lebih dari hasil-hasil pemanfaatan tanah dalam rangka pembangunan, yang diupayakan dan diutamakan untuk kepentingan masyarakat luas,
g.
Pemantapan penerapan asas pemanfaatan lahan yang lestari, optimal, dan seimbang (LOS),
h.
Pemantapan prinsip tata lingkungan dalam pembangunan agar tercapai situasi yang aman, tertib, lancar, dan sehat
.
Bab lll
-I
QErcarw 't)mum Tata fuang Kota
(WfWg fl(l(I(grang Qetnng
dapat dimulai dengan memahami bahwa psrkembangan tidak akan ter.iadi dimana{ana sekaligus secara serentak, namun menjalar dalam sistem ruang dan waktu. Melalui interaksi antar wilayah, nilai-nilai keuntungan sosial ekonomi serta informasidan inovasi akan menjalar ke wilayah lain kemudian pada saatnya diadopsi oleh wilayah tersebut. Pembangunan memerlukan suatu intervensi terhadap sistem dan struKur baik pada tingkat Makro maupun mikro. Peranan tata ruang dalam perkembangan dan pengembangan wilayah
>
Diarahkan untuk menata intensitas penggunaan dan peruntukan tanah s€suai dengan fungsi dan daya dukung suatu kawasan dalam rangka mencapai tuiuantujuan pengembangan yang lebih makm,
>
Diamhkan untuk menciptakan suatu lingkungan kehidupan yang serasi antara
unsur buatan dan unsur alami secagai bagian dari upaya memaniapkan keseiahteraan masya€kat itu sendiri,
>
Diarahkan untuk menciptakan suatu lingkungan yang AMAN, TERTIB, LANCAR, dan SEHAT sebagai bagian dari tujuan kesejahteraan masyarakat,
Pada tingkat Makro
:
>
ekonomiwilayah,
>
Diarahkan untuk pertumbuhan
>
Diarahkan untuk pemerataan pertumbuhan dengan mempeGempit kesenjangan antar
>
wawasan
:
tuiuan
pembangunan, maka kerangka slrategi pengembangan tata rung secara sistematis dapat digambarkan melalui berbagaiialur upaya sebagai berikut
1. Diarahkan untuk keseimbangan ekologis dalam rangka kelestarian lingkungan hidup, > Diarahkan untuk mengamankan asset dan hasil-hasil pembangunan
daya,
2. > Diarahkan untuk penataan penggunaan lahan dengan per€ncanaan peruntukan tanah yang mantap, yang mengacu pada prinsip kelestarian, optimasi dan keseimbangan,
Pada tingkat mikro
hasil-hasil
Sesuai dengan tuiuan pengembangan wilayah dalam rangka
Diarahkan untuk memantapkan kesatuan wilayah dalam rangka
Diarahkan untuk optimasi pendayagunaan sumber
dan manfaat asset serta
pembangunan lainnya.
wilayah,
nusantara, > >
Diarahkan untuk meniaga fungsi
:
Jalur Upaya Pqnantapan Fungsi Lindung Jalur upaya ini dikaitkan dengan tujuan untuk menjamin pola pembangunan yang berkelaniutan. Jalur upaya
ini
dinyatakan dengan kebijaksanaan mengenai
kesepakatan kawasan budidaya dan kawasan bukan budifaya.
Jalur Upaya Optimasi Pemanfahn Sumber Daya Hal ini dikaitkan dengan tuiuan mencapai pemanfaatan optimal bagi sumber daya
yang ada, baik dilihat dad segi pengaruhnya terhadap pengembangan wilayah yang labih luas. Keluarannya antiara lain berupa arahan-arahan pemanfaatan.
Bab lll - 2
funcana 1Jmum tatn cRpng Kott (cN,'f(W) fl(l(I(prang Qmang
3.
Jalur Upaya Penyeimbangan Wlayah
Upaya peningkatan efisiensi produksi terkait dengan tujuan penyeimbangan
Hal ini dikaitkan dengan tujuan mencapai tingkat pemerataan perkembangan yang
perkembangan. Keluarannya adalah arahan-arahan tentang tingkat minimum
seluas-luasnya. Keluaranya antara
lain berupa perwilayahan pembangunan,
keterkaitan ruang hunian dan ruang usaha serta kebutuhan dasar penduduknya.
sistem pusat-pusat pengembangan dan struktur keterkaitan antar fungsi peranan kota-kota.
7.
Jalur Upaya Pemanfaatan Unsur Produksi Pedesaan Jalur ini dikaitkan dengan tujuan untuk mengoptimumkan pemanfaatan sumber
4.
Jalur Upaya Pemantapan Fungsi Kota
daya dalam menjamin fungsi yang berkelanjutan. Keluarannya adalah arahan
Jalur upaya ini merupakan tahapan mikro yang yerkait dengan peranan kota
tentang kepemilikan lahan minimum, jumlah pekerja minimum, jumlah penghuni
dalam perkembangan sosio ekonomi wilayah mengingat bahwa kota merupakan
minimum, besaran satuan permukiman maksimum, dalam rangka menjamin fungsi
pusat pengendali ekonomi wilayah (pusat koleksi distribusi) barang dan jasa.
produksi dan pemanfaatan sumber daya yang berkelanjutan.
Keluaranya, dalam konteks makros eperti tersebut dalam butir C), sedangkan
dalam konteks mikro tercakup dalam upaya penyusunan Rencana Umum Tata
8.
Ruang Kota,
Jalur Upaya Pemeliharaan Asset dan Hasil-hasil Pembangunan
Jalur upaya ini terkait dengan tujuan untuk penataan peruntukan, intensitas peruntukan, serta penataan geometris peruntukan lahan agar berbagai asset dan
Jalur Upaya Optimasi Penggunaan Unsur-Unsur Ruang Kota/ Permukiman
hasil pembangunan yang telah tercapai tetap atau meningkat fungsinya.
Jalur upaya ini berkaitan dengan tujuan untuk mewujukan sistem dan struktur peruntukan tanah, intensitas peruntukan lahan serta segi-segi geometris dalam tata ruang/ lingkungan.
9.
Jalur Upaya Pengembangan Kawasan Khusus Upaya ini terkait dengan usaha-usaha untuk mengembangakan kawasan khusus
seperti kawasan perindustrian, pariwisata, dan sebagainya. Keluaranya adalah
6.
Jalur Upaya Peningkatan Efisiensi Produk Pedesaan
Tata Ruang Kawasan Khusus.
Hal ini terkait dengan tahapan mikro mengenai peranan desa/ pedesaan dalam pengembangan wilayah. Desa mempunyai fungsi sebagai kawasan produksi yang
kegiatannya terkait langsung dengan pemanfaatan sumber daya alam yang ada.
Bab lll - 3
{au
furcana 'I)mum
c\yang
llota @UIWQ lt(J(I(prang Qerung
provinsi Jawa Timur terbagi menjadi sembilan Satuan wilayah
(swp)
lihat peta 3.1 sebagai
Pembangunan g.
diarahkan pada kegiatan pertanian, industri' perhubungan, pariwisata,
berikut:
Kota surabaya: diarahkan pada kegiatan Pemerintahan, Pemukiman, Industri dan pariwisata, p€rtanian, perhubungan, perdagangan, pendidikan, kesehatan dan
a. swp I
GERBANGKERTOSUSILA dengan pusat pengembangannya
di
perdagangan dan lingkungan hidup'
h.
SWP
dan
Foionegorc dengan pusat pengembangan di kota Tuban
pertambangan, perdagangan dan lingkungan hidup.
ll Madun dan Keputauan
dengan pusat pengembangan di Kola Sumenep;
diarahkan pada kegiatan pertanian, perkebunan pariwisata, pertambangan dan
c. SWp t
swP vrt Tuban
diarahkan pada 'ltegiatan pertanian, industri, perhubungan' pariwsala'
tingkungan. b-
SWP W ltradiun dan Seki|P/mlr'? dengan pusat pengembangan di Kota Madiun
,
perikanan,
petemakan,
energi.
lGbupaten Sampang merupakan bagian dari SWP
dengan pusat pengembangan
Banyuwangi dengan pusat pengembangan
di kota Banyuwangi
ll
Madura dan Kepulauannya
di sumenep' Msualisasi
kedudukan Kabupaten
Sampang dalam sistem peMilayahan tersebut dapat di lihat pada Peta 3 1'
dititikberatkan pada kegiatan p€rtanian, industri pertambangan, perhubungan' pariwisata, perdagangan dan pendidikan.
d.
SWP
,V
Probotinggo
-
Lumaiang dengan pusat pengembangan
di
kota
Probolinggo dititikberatkan pada kegiatan pertanian, industri, perhubungan' pariwisata dan Perdagangan.
e.
SWP
lV Malang
-
Pasuruan dengan pusat pengembangannya di Kota Malang
diarahkan pada kegiaian pertanian, industri, pertambangan, perhubungan' pariwisata, perdagangan, pendidikan, kesehatan dan lingkungan hidup'
l.
SWP V Redid
dan Sekitamya dengan pusat
pengembangan
di Kota
Kediri
dititikberatkan pada kegiatan pertanian, industri, perhubungan, pariwisata' p€rdagangan, pertambangan dan lingkungan hidup.
Bab lll - 4
I(ABUPATEN SAMPANG JUDUL
PETA SWP PROVINSI JAI{A TIMUR
I
A 11
Tf
KETERANGAN T
T
A
n
W
Batas Propinsi
Balas Kabupaten/ Kotamadya
JAWA TEI,IGAH
nq UO NUU
W|l
o
lbu Kota Propinsi
a
Ibu Kota Kabupaten/ Xotamadya
o
c----\^
lbu Kota Kecamatan Jalan Arteri Primer Jalan Arteri Sekunder Rel
SELAT
(ereta Api
Satuan llilayah Pembangunan (SUP)
MADURA
L
tz<
"''-^-B/ri
Yu/"4u
SELAT BALI
NOMOR DAN SKA]A PETA
PETA ^S
A M U D
E p A !L
1/ D 0
// E
.S
:
3.1
A
o
SKAI.A 22.OO
88.00
Bob lll-5
Rgnrcana
'Umumllata Eiung Kota
(WIW
flfl(I(prang
Qetwng
3.2. KEBIJAKSANAAN RUANG KABUPATEN SAMPANG
Peta
3.2 merupakan peta Sub Satuan Wilayah Pembangunan Kabupaten Sampang.
Untuk menunjang tercapainya sasaran pembangunan Nasional yaitu tercapainya landasan yang kuat bagi bangsa Indonesia untuk tumbuh dan berkembang atas
kekuatan sendiri menuju masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, dirumuskanlah strategi Pembangunan jangka panjang. Titik berat dalam pembangunan
ini pada pembangunan ekonomi dengan sasaran utama mencapai
keseimbangan
antara bidang pertanian dan bidang industri serta pemenuhan kebutuhan rakyat dengan
didukung oleh pembangunan bidang-bidang lainnya. Pembangunan daerah
di
luar
bidang ekonomi dilaksanakan seirama dan serasi dengan kemajuan-kemajuan yang dicapai dalam bidang ekonomi dan tersedianya sumber-sumber pembangunan yang lebih luas bagi peningkatan pembangunan di bidang agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Sosial Budaya, dan Pertahanan Keamanan Nasional. Tujuan pembangunan jangka Panjang tersebut dituangkan dalam kebijaksanaan sektoral maupun penrvilayahan.
Kabupaten Sampang merupakan bagian dari SWP
ll Madura dan kepulauannya
yang terdiri dari Kabupaten Sampang, Pamekasan dan Sumenep
.
Kota Sumenep
merupakan pusat SWP dan juga merupakan lbu Kota Kabupaten. Guna pemerataan pembangunan serta hasil-hasilnya, Kabupaten sampang dibagi menladi Empat Sub Satuan Wilayah Pembagian. SSWP Sampang Selatan berpusat di Sampang, SSWP
Sampang Tengah Bagian Barat berpusat
di
Kedundung, SSWP Sampang Tengah
Bagian Timur Berpusat di Robatal dan SSWP Sampang Utara berpusat di Ketapang. Sedangakan Kawasan rencana berada di SSWP Sampang Tengah Bagian Timur yang berpusat di Kecamatan Robatal.
Bab lll - 6
KABUPATEN SAMPANG
LAUT JAWA Pertanian
Kerajinan Industri
JUDUL
Perumahan
Pariwisata Perikanan Pemerintahan
PETA ARAHAN SSWP KABUPATEN SAMPANG
KETERANGAN _
BATAS JAI.AN JAI,AN JAI,AN
KECAMATAN NASIONAL PROPINSI KABUPATEN
ORIENTASI
;\
WllnTil,:[,tn sswP
H
FXS.\NN
q Fn Fl
z tJJ
zo X
F
Perkebunan Perumahan
SSwP SAUPANG SEI.,ATAN SSWP SAMPANG TENGAH TIMUR
Pertaniart
Kerajinan Industri
sA.]IPANG urARA
Kerajinan Industri
\'5
Perkebunan Perumahan
i
li+li{lTl
sswp sAMpANG TENGAH
rorl
BArAS suB. swP
f!-l
PUSAT srJB. swP
BARAr
Agroindusti
Agroindusfri
Pemerintahan
Pemerintahan
z
PETA LOKASI P\
m
-
Fr,1
z -tr I
^i
i
x
PROPINSI JAWA TIMUR
a
z
\
NOMOR DAN SKALA PETA
PETA SELAT MADURA
Pariwisata
Perkebunan
Pertanian Petemakan
Perikanan Pemukiman
Industri Kerajinan
Pemerintahan
SKALA: l:
:
3.2
250.000
Bob lll-7
furuau'tJmum
tau A3ung Ko ta (Wtc$g
lft(J(I(grang Qenang
Sebagai Operasionalisasi dari Poldas dan Renstra kabupaten Sampang, maka
M.
Rencana Pengembangan Kawasan Budidaya
pada tahun 1993 disusun Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sampang yang kemudian direvisi pada tahun 2003 sekarang
ini. Pokok pokok arahan
yang
Kawasan pertanian (sawah) yang dilarang atau dibatasi peralihan
di Kabupaten Sampang
ditetapkan dalam RTRW Kabupaten Sampang tahun 1994 yang terkait langsung
penggunaan tanahnya
maupun tidak langsung dengan pembangunan di IKK Karang Penang adalah sebagai
tersebar di setiap kecamatan.
seluas 12.010 Ha yang
berikut: Pemantapan terhadap kawasan perkebunan dikembangkan pada kawasan
A.
Rencana Pemanfaatan Ruang
yang diarahkan ubtuk tanaman keras, di Kabupaten Sampang yang termasuk
A.1
Rencana Pengembangln Kawasan Bukan Budidaya
kawasan ini seluas 3.137,13 Ha yang tersebar
di kecamatan Banyuates,
Ketapang, Omben, Robatal,Karang Penang, Sokobanah, Tambelangan.
Adalah Kawasan hutan yang mempunyai kemiringan lahan sekurang-kurangnya 4lo/o dan ketinggian 2000 meter
(lereng)
dpl atau lebih,
di
Kawasan perikanan
di
Kabupaten Sampang meliputi perikanan laut yang
meliputi pantai wilayah utara sepanjang
Kabupaten Sampang tidak terdapat kawasan lidung mutlak.
38 Km
meliputi Kecamatan
Sokobanah, Ketapang, Banyuates dan wilayah selatan meliputi kawasan
Kawasan yang mempunyai kemiringan lahan 40% atau lebih dengan ketinggian 1000
-
2AOA meter
dpl, di Kabupaten Sampang tidak terdapat
pantai sepanjang 48 Km meliputi Camplong, Sampang, Torjun dan Sreseh sedangkan perikanan air payau/ tambak seluas 4.345 Ha.
kawasan ini.
Kawasan Penggaraman Kawasan yang mempunyai ketinggian 1000 meter dpl dan mempunyai kemiringan lahan 4ooh atau lebih,
di Kabupaten Sampang
seluas 2.838 Ha yang
tersebar di Kecamatan Jrengik, Sampang, Sreseh, Pangarengan, Camplong.
di Kabupaten Sampang kawasan yang
termasuk kriteria ini seluas 2.286,60 Ha yang tersebar
di
Kecamatan
Banyuates, Jrengik, Kedungdung, Ketapang, Omben, Robatal, Sokobanah, Tambelangan.
Bab lll - 8
Rsncan^a'I)mum
Ag
tatn fiyang Kota (f'1..rTf178 It(KKgrang QaruW
Pemukiman > Kawasan Permukiman Pedesaan
d.
Kawasan
Pola jaringan jalan yang menghubungkan antara pusat desa/
pusat
pemukiman dengan jalan disebut ialan lokal tersier.
Penyebaran kawasan pemukiman pedesaan di Kabupaten Sampang seluas
Ha sdangkan paling sempit di wilayah kecamatan Kedundung seluas 123,12 Ha. > Kawasan Pemukiman Pefuotaan Penyebaran pemukiman perkotaan di lGbupaten Sampang seluas 10.598,98 Ha. 3.593,06 Ha yang terluas terletak di Kecamatan lctapang seb€sar 433,78
B.
Transportasi 81 Transportasi Jalan Raya Rencana Pengembangan
Pengembangan iaringan jalan berikut
a.
di
Kabupaten Sampang mengikuti pola
Rencana angkutan penumpang di lGbupaten Sampang mempunyai rute sebagai berikut
:
> Arah dari Sampang- Kedundung - Robatal - Ketapang dan sebaliknya. > Arah dari Bangkalan-Banyuates-Ketapang - Sokobanah sebaliknya. > Arah dari Sampang - Omben - Sokobanah - dan sebaliknya > Arah dari Sampang - Camplong - Pamekasan dan sebaliknya. > Arah dari Sampang - Torjun - Jrengik - TambelangEn - Banyuates dan sebaliknya.
sebagai
:
> >
-
Arah dari Sampang
-
Toriun
Arah dari Slampang
-
Pangarengan
Jrengik
-
-
Sreseh
-
dan sebaliknya.
Toriun dan sebaliknya.
Pola iaringan jalan yang menghubungkan pusat SWP mengikuti jaringan
dengan 82 Transportasi Kereta Api perencanaan yang ditetiapkan dalam SWP Kepulauan Madura antara Sistem pengangkutan dengan jasa kereta api merupakan salah satu langkah untuk Bangkalan, Sampang, Pamekasan sampai Sumenep merupakan ialan Arteri meningkatkan pengangkutan barang dengan sistem c€unfarher yang murah dan Primer membantu memecahkan masalah transportasi jalan. Saai ini di Kabupaten ,, ^man b. Pola jaringan jalan yang menghubungkan masing-masing sub wilayah Sampang sudah ada iaringan rel kereta api yang menghubungkan dari kota dengan pusat sub SWP merupakan jalan lokal primer yaitu menghubungkan Bangkalan - kota Sumenep, namun jaringan rel kereta api tersebut tidak berfungsi antara kota Sampang - Kedundung - Robatal - Ketapang. diharapkan dengan adanya iembatan Surabaya - Madura akan memacu kawasan c. Pola jaringan jalan yang menghubungkan masing-masing pusat sub SWP industri di Madura sehingga iaringan rel kereta api bisa difungsikan kembali. yang ada saat ini dan perencanaan di tingkat atasnya. Sesuai
dengan pemukiman yaitu dengan ialan lokal sekunder
Bab
lll - I
figcan a'Umum tatn tfuung Kota
83
(WfWg
lt(J(I(prang Qetang
3.3.1. KEPENDUDUKAN DAN SOSIAL EKONOMI
Transportasi Laut
Transportasi
laut bagi kabupaten Sampang diarahkan untuk kepentingan
Pada tahun 1997 jumlah penduduk Kabupaten Sampang adalah 707.862 jiwa,
di Kabupaten Sampang
dengan laju pertumbuhan rata-rata selama lima tahun terakhir relatif rendah, yaitu
pelayanan lokal maupun antar pulau. Transportasi laut
dilayani oleh 3 buah pelabuhan kecil dan 1 buah tambatan perahu. Rencana peningkatan pelabuhan tersebut sebagai
a.
Pelabuhan Branta Madura
b.
0,139% serta kepadatan rata-rata 574 jiwa/km2. Sebagai lbukota Kabupaten,
beikut:
ll, berfungsi sebagai pengangkutan antar pulau
Kecamatan Sampang a'dalah daerah terpadat dibandingkan dengan kecamatanseperti
- Probolinggo dan Pelabuhan Branta - Mandangin.
kecamatan lain, yaitu sebesar 1.213 jiwa/km2. 99,7 7o masyarakat Kabupaten Sampang
beragama lslam. Sebagian besar berpendidikan relatif rendah atau hanya tamat SD,
Pelabuhan Pengarengan, berfungsi sebagai pengangkutan antar pulau
bahkan di Kecamatan Sokobanah 60% penduduknya tidak tamat SD. Usia produktif
seperti ke pulau Bali.
mendominasi komposisi penduduk Kabupaten Sampang, yaitu meliputi 60% jumlah
Pelabuhan Nepa
di Kecamatan Banyuates berfungsi sebagai sarana
perhubungan antar pulau untuk kegiatan bongkar muat perdagangan.
penduduk. Mereka ini sebagian besar bermata pencaharian di sektor pertanian, yaitu 23,7 9Vo
jumlah penduduk.
Pada Tabel 3.1 disampaikan kondisi kependudukan
3.3.
TINJAUAN GEOGRAFIS SEKITAR KARANGPENANG
di empat kecamatan
sekitar
Karangpenang.
Tinjauan geografis sekitar Karang Penang diperlukan untuk mengetahui pengaruh dan potensi perkembangan secara kewilayahan. Tinjauan pada aspek kewilayahan juga akan memberikan masukan-masukan berkaitan dengan integrasi
aspek pembangunan, baik pada skala lokal kecamatan maupun skala kabupaten. Lingkup geografis sekitar kecamatan Karangpenang akan meliptiti tinjauan atas kecamatan Robatal, Omben, Kedundung, Sampang. Kabupaten Sampang terletak pada posisi
605'- 7013'Lintang Selatan dan 11308'- 113039'BujurTimur, dan berada pada
ketinggian 0
-
290 m di atas permukaan laut. Kabupaten Sampang meliputi wilayah
sefuas + 1.228,87 km2, dengan 12 kecamatan dan 186 kelurahan.
Bab lll - 10
funrara'l)mum (ata Qgang Kota
Tabel 3.1.
(WW
l((J(I(grang Qanonq
Kondisi Kependudukan
di Empat Kecamatan
Sekitar Kecamatan
Karang Penang
No
1.
Kecamatan Sampang
3.3.3. KONDISI LINGKUNGAN FISIK 1. Topografi
Kepadatan Penduduk (jiwa/ha) 1.213
Jumlah Penduduk fiiwa)
Rata-rata Pertumbuhan (%)
81.925
-0,101
Kabupaten Sampang bertopografi datar sampai berbukit, dan sebagian besar wilayahnya telah dimanfaatkan, terutama untuk tegalan dan sawah tadah hujan. Daerah
datar dengan ketinggian 0 - 25 m tersebar di daerah pantai, yaitu di daerah Kecamatan 2.
Omben
550
63.952
0,176
3.
Robatal
548
90.235
0,303
4.
Kedungdung
557
68.522
0,033
Sumber: Data Pokok Pembangunan Daerah dalam
Banyuates, Ketapang, Sokobanah, Sreseh, Camplong, Torjun, Sampang, dan sebagian
kecil Kecamatan Jrengik. Sementara daerah dengan ketinggian 100 - 300 m tersebar di
bagian tengah dan utara Kabupaten Sampang, tepatnya
di Kecamatan Banyuates,
Ketapang, Sokobanah, Camplong, Tambelangan, Omben, Kedungdung, Jrengik, dan Robatal.
3.3.2. TATA GUNA LAHAN Penggunaan lahan di Kabupaten Sampang yang memiliki luasan besar meliputi
kawasan untuk: pertanian lahan kering (tegalan, ladang, dan sejenisnya) seluas 57.520,6 Ha; pertanian lahan basah (sawah irigasi dan sawah tadah hujan) seluas 25.840,4 Ha; permukiman seluas 19.680,6 Ha; padang rumput seluas 8.622,8 Ha; dan ladang garam 5.812,3 Ha.
Dominasi penggunaan lahan pertanian, terutama pertanian lahan kering tersebar pada
bagian tengah wilayah Kabupaten Sampang. Wilayah selatan penggunaan lahannya cukup kompleks dan variatif. Kawasan ladang garam juga tersebar di wilayah selatan, sementara wilayah utara pemanfaatannya lebih didominasi untuk pekarangan, padang rumput, dan beberapa bagian berupa lahan terbuka. Secara detail perbandingan luas penggunaan lahan di Kabupaten Sampang dapat disimak pada Tabel 3.2.
Bab lll -
11
Rgnrana'lJmum (ata fuang Kota (K-YWO
Tabel 3.2
fi(f(I(4rang
Qenang
Berikut disampaikan empat klasifikasi kemiringan lereng.
Luas Penggunaan Lahan Kabupaten Sampang
1.
Belukar
2.
Hutan
3.
Hutan bakau
Kemiringan 0
-
2% tersebar di 36,61% luas wilayah Kabupaten Sampang atau
a/o
Luas (ha)
Penggunaan Lahan
No.
a.
meliputi luasan 44.993 Ha. Mayoritas merupakan daerah ladang garam, tambak, 10,8
0,01
dan rawa, meskipun wilayahnya juga sangat memungkinkan untuk
3057,3
2,50
pertanian tanaman semusim, kecuali di daerah genangan.
80,7
0,07
b.
55,19% luas wilayah Kabupaten Sampang atau meliputi luasan 67.826 Ha, adalah
-
daerah berkemiringan lereng 3 4.
KPH
5.
Ladang
6.
7.
1070,4
0,88
57520,6
47,03
Ladang garam
5812,3
4,75
Padang rumput
8456,2
6,91
Permukiman
9.
Rumput rawa
10.
Sawah
11.
Tambang terbuka
air. Mayoritas
merupakan daerah pertanian lahan kering.
c.
Daerah dengan kemiringan 16
-
40% meliputi wilayah seluas 7,897 Ha atau
6,43% luas wilayah Kabupaten Sampang. Daerah ini tersebar di bagian tengah
19847,3
16,23
257,4
o,21
2584A,4
21,13
139,3
15%. Daerah ini cukup baik untuk pertanian
dengan tetap memperhatikan usaha konservasi tanah dan
Kabupaten Sampang, yaitu 8.
usaha
Kecamatan Jrengik, Tambelangan, Kedungdung,
Robatal, dan Omben. Mayoritas merupakan daerah pertanian lahan kering, gundul, dan tandus.
d.
Wilayah yang seharusnya dihutankan adalah daerah dengan kemiringan lereng > 4oo/o, karena daerah
0,1
di
ini
memiliki fungsi lindung keseimbangan ekosistem.
1
Wilayahnya meliputi 1,77o/o luas wilayah Kabupaten Sampang atau seluas 2.171 12.
Waduk Klampis
Jumlah
214,6
0,18
122307,2
100,0
Ha.
Sumber: Neraca Sumberdaya Alam dan Lingkungan Hidup Daerah Kab. Sampang - Jawa Timur, 2000
Bab lll
-
12
funcana'Umum tatn fuang Kott (&UFWO nfl(I(urang Qenang
3' Tanah
z.Geotogi Secara geologis Kabupaten Sampang terbagiatas empat macsm bstuan, yaifru
aluvium,
Secara garis besar ienis tanah yang terdapat
di Kabupaten Sampang meliputi
tanah
p,bsenfaslbssed,i,ne4p',bsenfas,bsbatugamping,danmlbsenfas,'essadimen.Jenisaluvial,litoso|,a,Uv,b,ke|abukekuningan,komp|eksrnediteran4rmusol-l$l'
untuk tegafan dan sawah, serta sebagian kscil batuan p/iosen ias,bs sed,inen untuk tegalan. sementara batuan pliosen fasies batu gamping sebagian besar dimaniaatkan untuk batuan aluvium dan miosen fas,bs sedrinen banyak dimanfaatkan masyarakat
tambak. pada Tab€t 3.3 disampaikan jenis batuan yang terdapat di empat
kecamatan
asostbs'7ftoso' dan meditenn @ldat kemerahan' grumusol kelabu' kompleks med''telan
merah dan
kompleks grumuso/ kelabu dan /'loso'' serta asosiasi hidrcrloi
'ifoso'' kelabu dan p'anoso' coklat kelabuan Pada Tabel 3'4 disampaikan jenis tanah di kecamatan sekitar KaEngpenang'
sekitiar Karangpenang.
Tabel
No
3.3. Jenis Batuan Di Kabupaten Sampang Kecamatan
Jenis Batuan
1.
Aluvium
2.
Pliosen Facies
Smpng
Omben
Robatal
Kedungdung
ada
ada
tidak ada
ada
tidak ada
ada
ada
ada
ada
ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
'tidak ada
Sedimen 3.
Pliosen Facies Batu Gamping
4.
Miosen Facies Keterangan
aluvium
Sumber: Data Pokok Pembangunan Daerah
Bab lll - 13
funnna'Umumtata
Tabel No
fur^ang
Kota
(WTWQ lt(J(I(prang
cPerung
Sebagian besar wilayah Kabupaten Sampang mempunyai kedalaman tanah efektif > 90
3.4. Jenis Tanah Di Kabupaten Sampang
cm, sehingga kurang baik untuk tanaman. Kecamatan Robatal merupakan daerah yang
Kecamatan
Jenis Tanah Sampang
Omben
Robatal
Kedungdung
memiliki kedalaman efektif tanah
1.
Aluvial
ada
ada
tidak ada
tidak ada
Kecamatan Kedungdung seluas 12.902 Ha. Detail perbandingan luas berdasarkan
2.
Litosol
ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
klasifikasi kedalaman tanah efektif disampaikan pada Tabel 3.5.
3.
Asosiasi Hidromorf
ada
ada
tidak ada
tidak ada
Kelabu & Planosol
Tabel
3.5.
Luas Wilayah Berdasarkan Kedalaman Efektif
Coklat Kelabu No 4.
Kompleks
tidak ada
ada
ada
Kecamatan
ada
>90cm
Mediteran Merah & Litosol 5.
AluvialKelabu
ada
tidak ada
tidak ada
Asosrasi Litosol &
tidak ada
tidak ada
tidak ada
60-90 cm
30-60 cm
0-30 cm
Jumlah
1.
Sampang
6.472
95
680
7.247
2.
Omben
8.927
417
522
9.866
3.
Robatal
16.716
180
158
17.054
4.
Kedungdung
12.902
28
244
13.17
ada
Kamuning 6.
Luas Wilayah dalam Klasifikasi Kedalaman Tanah Efektif (ha)
tidak ada
Mediteran Merah Kecoklatan 7.
Kompleks
ada
tidak ada
tidak ada
tidak ada
Grumusol Kelabu
dan Litosol Sumber: Data Pokok Pembangunan Sampang
Sumber: Data Pokok Pembangunan Daerah Berdasarkan pada Tabel 3.5.
di atas, 88,640/o luas wilayah Kabupaten Sampang
termasuk dalam kelompok tanah bertekstur sedang, 10,55o/o bertektur halus, dan 8,81% sisanya bertekstur kasar. Kecamatan dengan tanah bertekstur sedang terluas adalah Kecamatan Robatal, yaitu seluas 17.054 Ha, menyusul Kecamatan Kedungdung dan Banyuates, masing-masing seluas 13.170 Ha dan 11.423 Ha.
Bab -E-
lil-
14
r\grcana Umum
tau
Qyang Ko ta
(W8WQ I 7Q{ I(prang
Tanah bertekstur halus terdapat
di
Qenang
Kecamatan Ketapang, Camplong,
Banyuates,
Sokobanah, Sampang, dan Jrengik. Sementara tanah bertekstur kasar paling luas
Tabel
3,7. Sanna Pengairan
No
Kecamatan
di Empat Kecamatan Sekitar Karangpenang
Pompa Air
Air
terdapat di Kecamatan Sampang, yaitu seluas 670 Ha. Pada Tabel 3.6 disampaikan rincian perlcandingan luas wilayah berdasarkan klasifikasi tekstur tanah.
Mata
1.
Sampang
2.
Bend. Semi Permanen
Bend. Permanen
tidak ada
ada
tidak ada
tidak ada
Omben
ada
ada
ada
tidak ada
3.
Robatal
tidak ada
ada
tidak ada
tidak ada
4.
Kedungdung
tidak ada
ada
tidak ada
tidak ada
Tabel 3.6. Luas Wilayah Berdasarkan Tekstur Tanah Kecamatan
No
Luas Wilayah dalam Klasifikasi Tekstur tanah (ha) Sedang
1.
Sampang
6.492
Halus
Kasar
85
670
Jumlah 7.247
Sumber. Data Pokok Pembangunan Daerah
2.
Omben
9.866
9.866
3.
Robatal
17.O54
17.054
Kecamatan Robatal merupakan wilayah dengan daerah bebas genangan terluas, yaitu
4.
Kedungdung
13.1 70
13.170
17.054 Ha, menyusul Kecamatan Banyuates seluas 14.577 Ha, Kecamatan Kedungdung seluas 13J70 Ha, dan Kecamatan Ketapang seluas 12.198 Ha. Daerah
Sumber: Data Pokok Pembangunan Daerah
tergenang periodik terdapat di Kecamatan Jrengik dan Sreseh, masing-masing seluas
233 Ha dan 310 Ha. Wilayah Kecamatan Sreseh seluas 3.305 Ha, Kecamatan Torjun 4. Hidrologi
seluas 3.005 Ha, dan Kecamatan Jrengik seluas 1.313 Ha, adalah daerah-daerah yang
Sebagian besar sungai
di Kabupaten Sampang adalah sungai musiman yang
mengalir
di musim hujan. Hanya sekitar 28% sungai di
mengalir
di
Kabupaten
hanya yang
selalu tergenang. Rincian detail mengenai luas daerah genangan dapat disimak pada Tabel 3.8.
-Sampang sepanjang musim. Diantara sungai yang mengalir sepanjang musim
tersebut adalah Sungai Klampis, Sungai Nepa, Sungai Marparan dan Disanah yang bermuara di Kali Blega, serta Sungai Kamuning. Sumber air Omben adalah sumber air
terbesar yang airnya dimanfaatkan untuk air minum Kota Sampang dan Pemekasan. Pada Tabel 3.7 disampaikan keberadaan sarana pengairan.
Bab lll
-
15
Rgn^cona'U mum ta ta Qyang Ko t4
Tabel
(W,\WQ flQ(I(srang eenang
4.
3.8. Luas Daerah Genangan di Empat Kecamatan Sekitar Karangpenang
Curah hujan > 2.000 mm, terjadi di Kecamatan Tambelangan, Robatal, dan bagian selatan Kecamatan Sokobanah.
Luas Daerah Genangan (ha) No
Kecamatan
Tidak pernah Tergenang
1.
Sampang
6.839
2.
Omben
4.576
Tergenang Periodik
3.4.
Selalu Tergenang
RENCANA STRUKTUR KEGIATAN DI KOTA KARANG PENANG Kota menengah dah besar biasanya menarik sebagai lokasi kegiatan manufaktur
72
dan jasa, karena di kota mudah terjadi gejala Aglomerasr, yaitu terkumpulnya berbagai 1.312
233
jenis manufaktur dan jasa yang mengakibatkan timbulnya penghematan ekonomi.l 3.
Robatal
4.
Kedungdung
12.198
30
3.241
3.305
310
Salah satu konsep aglomerasi inilah yang dipakai sebagai dasar dalam perencanaan
kecamatan Karangpenang secara terpadu, dimana perencanaan dan manajemen pengembangan kawasan di dalamnya akan menunjang satu dengan lainnya.
Sumber: Data Pokok Pembangunan Daerah
Dasar dari pengembangan Kawasan Pengembangan Kota2 terdapat dalam UndangUndang Rl No.24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang, sebagaimana dijelaskan 5. Iklim
pada Bab lV pasal 7 mengenai Perencanaan, Pemanfaatan dan Pengendalian, dimana Kabupaten Sampang mengenal dua musim, yaitu musim penghujan dari bulan Oktober
- April, dan musim kemarau dari bulan April - Oktober.
pada penjelasan bagian pertama disebutkan
Perbedaan terjadinya kedua
musim ini sangat jelas di Kabupaten Sampang. Berikut disampaikan klasifikasi curah hujan di Kabupaten
'Termasuk dalam kawasan budidaya adalah kawasan hutan produksi,
Sampang.
1.
Curah hujan < 1.500 mm, umumnya terjadi di daerah pesisir.
2.
Curah hujan 1.500
-
:
,,
1.750 mm, terjadi di bagian utara dan selatan membujur dari
kawasan pertanian, kawasan permukiman, Kawasan industri, kawasan berikat,
kawasan paiwisata, kawasan tempat beribadah, kawasan pendidikan dan pertahanan keamanan'
barat ke timur.
3.
Curah hujan 1.750
- 2.000 mm, terjadi di bagian tengah.
I
qolop.r-, Marsudi, Teori L,okasi ; Beberapa Aspek Keccndcungn Pcrnilihan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesis, Jakarta, TEhun 1992.
lrtrrr
I Jmuk
Kegreun
Mrnufltftr
dan jasa, Lrrnbaga
2 Menurut Permen Agraria/Kepala BPN No 3 Tahun 199?, Bab lV pasal 7 tcntang Pcqgrun t rnah Perr|run, hrkotasn dan Kednampran Tanah disebutkan :' Tanah rmanufaktur &n jasa a&lah meruJukan lalun yang drJuru$rn &n etau tcld rlurahaLan sebagai loliasi atau kawasan yang berorientasi pernsaran tmtuk keperluan konstnnsi '.
Bab lll - 16
Qgn^caru'l)mum
tata A3ung Kott (WTWQ I'I(l('l(grang
Qenang
Dasar perencanaan yang dipergunakan dalam RUTRK kedua adalah
adanya
Dengan dasar pentingnya peranan peningkatan kualitas penataan ruang, maka upaya
infrastruktur di daerah perkotaan (pusat dan pinggiran) yang berkembang pesat. lstilah
dalam mendukung kegiatan tersebut akan dapat mampu memberikan kontribusi penting
infrastruktur ini menyangkut jalan raya, sarana komunikasi, energi, fasilitas pelayanan
bagi kegiatan penataan ruang itu sendiri maupun dalam aplikasi terhadap materi
dan lain sebagainya. Keberadaan infrastruktur yang lengkap tidak akan ditemui pada
pembangunan di daerah.
daerah pedesaan yang relatif kecil. Infrastruktur yang maju berpengaruh pada kinerja
Pelaksanaan pembangunan di daerah yang tidak terlepas dari adanya permasalahan
ini
yang
dan keterbatasan menjadi tantangan tersendiri yang harus diupayakan solusinya.
menyebabkan lokasi untuk kegiatan-kegiatan perumahan, perdagangan dan jasa lebih
Faktor sumber daya, perangkat lunak dan sysfem support kelihatannya masih menjadi
perkembangan dan pertumbuhan suatu kawasan. Untuk alasan kedua
cenderung ber-aglomerasf penekanan biaya produksi
di
pusat-pusat kota dengan pertimbangan distribusi dan
3.
permasalahan dan kendala di bidang penataan ruang. Keterbatasan informasi rencana,
media penyebaran dan kualitas produk penataan ruang masih perlu diperdalam kualitasnya. Belum lagi masalah sistem perangkat lunak yang masih belum terpadu
3.5. KONSEPSI PENGEMBANGAN
KOTA KARANGPENANG
walaupun standar berkaitan dengan pemetaan dan integrasi informasi ruang telah lama diperkenalkan.
Didasari pemikiran bahwa pelaksanaan Undang-undang No. 24 tahun 1992 masih
Dengan dasar tersebut diatas, maka produk penataan ruang
ini
di
Kabupaten
memerlukan peningkatan baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian,
Sampang (dalam hal
maka dukungan terhadap sistem dan pendekatan baru sangat diperlukan agar tercipta
memberikan kontribusi penyelesaian terhadap permasalahan
peningkatan kinerja terhadap peran dan kemampuan daerah dalam penyelenggaraan
pembangunan di daerah. Kontribusi penting seperti tersedianya prasarana, sarana dan
kegiatan penataan ruang. Oleh karena itu upaya untuk meningkatkan kemampuan
fasilitas penunjang pembangunan akan dapat mempercepat proses penyelenggaraan
tersebut akan dapat mendukung tanggung jawab daerah dalam mengglola wilayahnya
dan pelaksanaan pembangunan di daerah.
penyusunan RUTR Kota Karang Penang) akan dapat
dan
kendala
sendiri sebagai daerah otonom. Tanggung jawab tersebut tidak hanya terlcatas pada pengelolaan sumber-sumber alam, akan tetapi termasuk pula penyiapan sumber daya manusia yang mempu memberikan perubahan terhadap pembangunan.
3
Qojodipuro, Marsudi, Teori Lokasi ; Beberapa Aspek Keoenderungan Pemilihan l,okasi Untuk Kegiatan Manufaktur dan jasa, Irrnbaga Penerbit Fakultas Elionomi Uniwrsitas lndonesia, Jakarta, Tahtm 1992.
Bao lll - 17
Rgnrann'Umum
tau
Qyang Ko t4
(WfW) fi(l(I(prang cPetung
desentralisasi. Penyusunan RUTR IKK Karang Penang mengacu, mengarah, dan
3.5.1 Konsep Penataan ruang "Ruang' didefinisikan sebagai: "wadah yang meliputi ruang daratan, ruang
mendorong daerah untuk lebih berdaya dan terencana dalam mengoptimalkan potensi
lautan, dan ruang udara sebagai safu kesatuan wilayah tempat manusia dan makhluk
yang dimilikinya untuk mencapai otonomi yang sesungguhnya, baik penataan sosial
lainnya untuk ada, berinteraksi, sosra/isasi, melakukan regenerasi,
budaya, ekonomi kawasan, pengembangan potensi kawasan secara terarah dan pasti
serta
mempeftahankan kelangsungan hidupnya. Adapun tata ruang adalah wujud struktural
Usaha penataan ruang diperlukan untuk menyelenggarakan pengaturan pemafaatan
dan pola pemanfaatan ruang, baik direncanakan maupun tidak. Tata ruang merupakan
ruang agar tercapai tujuan pembangunan nasional secara optimal, serasi dan
lingkungan fisik yang mempunyai hubungan organisatois, fungsional antara berbagai
berkelanjutan, mewujudkan kesatuan ruang untuk mencapai ketahanan nasional yang
objek dan manusia yang terpisah dalam ruang-ruang tertentu' (lihat Rapoport, dalam
tangguh, dan untuk menciptakan lingkungan hidup yang berkualitas bagi manusia dan
Environment and Behaviour, Planning and Everyday Urban life, Addison Wcsley
lingkungan baik saat ini maupun masa datang. Hal ini sesuai dengan prinsip penataan
Publishers Company Reading, 1980
atau Budhy Tjahjati:
Perencanaan Tata Ruang
ruang yaitu pemafaatan ruang bagi semua kepentingan secara terpadu, efektif, efisien,
Nasional di lndonesia, Makalah yang di sampaikan dalam Seminar Perencanaan Tata
serasi, selaras, dan seimbang, berkelanjutan berdasarkan asas
Ruang Wilayah Berbasiskan Pembangunan EkonomiWilayah, , 1999).
persamaan, keadilan, dan perlindungan hukum.
keterbukaan,
Berdasarkan konsep penataan ruang di atas dan sesuai dengan UU No. 24 Tahun 1992
Tentang Penataan Ruang disebutkan secara lebih spesifik bahwa penataan ruang
3.5.zHirarki dan Struktur Tata Ruang
merupakan suatu upaya untuk mewujudkan tata ruang yang terencana, melalui
Sesuai dengan pasal 19 UU No. 24 Tahun 1992 Tentang Penataan Ruang,
perencanaan, pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang tersebut. Dengan
dinyatakan bahwa penataan ruang wilayah dilakukan secara hirarkis berdasarkan pada
memperhatikan keadaan lingkungan alam, lingkungan buatan, lingkungan sosial,
aspek administrasi, mulai dari tingkat nasional sampai tingkat kawasan atau mulai dari
interaksi antar lingkungan, tahapan dan pengelolaan pembangunan, serta pembinaan
RTRWN, RTRW Propinsi, Sampai RTRW Kabupaten dan Kota. Hirarki ini menjadi
kemampuan kelembagaan dan sumberdaya manusia yang ada untuk kemakmuran bagi
relevan dengan dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintah Daerah
rakyat, pemeliharaan lingkungan hidup dalam rangka mempertahankan ketahanan
yang mempunyai kewenangan yang lebih luas untuk menyusun dokumen dan produk
nasional.
teknis penataan kawasan setempat.
Upaya untuk mewujudkan tata ruang terencana itu melibatkan seluruh sfakeho/ders dan
direalisasikan seirama antara pembangunan sektoral dan regional dalam iklim
Struktur tata ruang pada hakekatnya merupakan hasil dari suatu proses yang mengalokasikan objek-objek fisik dan aktivitas ke suatu kawasan
di suatu
wilayah.
9ab lll - 18
Wncana 'Umum (ata fuang Kotn
(K/6WQ fi(l(I(grang Qmang
Berhasilnya proses pengalokasian tersebut akan sangat ditentukan oleh komponen-
lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang
komponen pembentuknya yang merupakan pengejawantahan dari aktivitas individu
mendukung perikehidupan dan penghidupan
ataupun kelompok yang ada pada kawasan tersebut dengan mengenali seluruh sta keh olders yan
g membentuk dan mem pengaru
h
i
nya.
Adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian termasuk pengelolaan sumberdaya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai
3.5.3 Penataan Kawasan Tugas ini merupakan realisasi dari prioritas pembangunan untuk kawasan
tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa pemerintah, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi.
andalan disamping kawasan-kawasan lainnya. Pentingnya Penyusunan Rencana Tata
Ruang sangat bermanfaat dalam proses pembangunan yang lebih terarah dan
Adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama bukan pertanian dengan
sistematis dalam pelaksanaannya. Penyusunan RUTR ini diharapkan agar nantinya
susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perkotaan, pemusatan
penataan kawasan tidak menemukan konflik baik vertikal maupun horizontal. Berikut ini
dan distribusijasa pemerintah, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi
sesuai dengan PP No. 47 Tahun 1997 maka didefinisikan antara lain:
Adalah Kawasan yang ditetapkan secara nasional mempunyai nilai strategis Kawasan lindung adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama
yang penataan ruangnya diprioritaskan
melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumberdaya alam dan sumberdaya buatan.
Sebagai penjabaran dari UU Nomor 2411992 tentang Penataan Ruang, penyusunan Rencana Tata Ruang seyogyanya didasarkan pada pemahaman terhadap
Kawasan budidaya adalah kawasan yang ditetapkan dengan fungsi utama
kegiatan penataan ruang itu sendiri. Sebagaimana dijelaskan dalam Bab lV pasal 13
untuk dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumberdaya alam,
sampai dengan 18 UU No. 24 tahun 1992 tentang Penataan Ruang ditetapkan bahwa
sumberdaya manusia, dan sumberdaya buatan.
lingkup kegiatan penataan ruang terdiri dari tiga tahapan, yakni tahap perencanaan
tata ruang, tahap pemanfaatan ruang, dan tahap pengendalian pemanfaatan Adalah kawasan dari lingkungan hidup diluar kawasan budidaya baik berupa
ruang. Ketiga tahap kegiatan tersebut selayaknya berjalan dengan suatu siklus yang
kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai
kontinyu tanpa putus dengan keterkaitan yang ututh dalam suatu kegiatan manajemen
Bab lll - 19
Rgncaru'lJmum
tata fuang Kotn (f.J'fcRI{) II(KKrranB
cPen^ang
penataan ruang. Dengan demikian penataan ruang pada intinya merupakan satu
Kebijaksanaan i nsentif dan desin sentif
3.5.4.
kesatuan sistem yang tidak terpisahkan satu dengan yang lainnya. Selesainya satu
Penetapan kebijaksanaan insentif bertujuan memberikan rangsangan terhadap
kegiatan harus segera melakukan kegiatan berikutnya, atau seluruh kegiatan harus
kegiatan yang sering dengan tujuan penataan ruang. Sedang kebijaksanaan desinsentif
dilaksanakan secara simultan bersama-sama dengan tetap berpijak pada sistem yang
untuk membatasi pertumbuhan atau mengurangi kegiatan yang tidak sejalan dengan
terpadu.
rencana tata ruang
Untuk menyelenggarakan penataan ruang di daerah secara menyeluruh, Pemerintah
Pada langkah kegiatan ini hal yang ingin dicapai adalah
.
Daerah berkewajiban melaksanakan cakupan kegiatan berikut:
1.
*''llt*,"'""
dampak negatif terhadap lingkungan;
.
keterpaduan dalam penggunaan sumber daya alam dan sumber daya buatan
Penetapan RUTR
dalam kegiatan pembangunan;
Tahap pemanfaatan ruang, akan terdiri dari kegiatan-kegiatan
. . . . 3.
.
Pengaturan ruang
.
Mengidentifikasi dan mentabulasikan kawasan-kawasan yang perlu diberi insentif dan disinsentif
Penetapan insentif dan disinsentif Penyelenggaraan program pembangunan dan rencana tata ruang
Meningkatkan pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya buatan, secara berdaya guna, berhasil guna dan tepat guna
:
.
Menetapkan pengaturan tentang insentif dan disinsentif
Sinkronisasi materi rencana tata ruang
Tahap pengendalian dan pemanfaatan ruang, terdiri dari kegiatan-kegiatan
Kegiatan diatas bertujuan untuk merumuskan kesepakatan tentang pola dan
struktur ruang wilayah yang akan dituju dilengkapi dengan
berikut:
. .
Tercapainya pemanfaatan ruang yang berkualitas, guna mewujudkan
Penyusunan RUTR
Penerbitan dan Publikasi
2.
Terselenggaranya pemanfaatan ruang benuawasan lingkungan, dalam arti mewujudkan perlindungan fungsi ruang dan mencegah serta menanggulangu
Tahapan perencanaan tata ruang, tahapan ini akan meliputi kegiatan-kegiatan sebasai
:
rambu-rambu
Pengawasan
larangan/pembatasan. Kesepakatan dimaksud berupa terpadunya pengaturan teknis
Pengendalian
ruang-ruang di wilayah perencanaan, dimana pemerintah daerah mengatur ketentuan
umum persyaratan teknis pembangunan, sedangkan pengaturan secara kgbih rins
Bab
lll - 20
funcana Umum
(au
Agang Kota
(W,ffA@ Ift(J(I(grang
{Pmang
teknis operasional baik dari segi peruntukan, dimensi ruang, pola pengelolaan,
Penyiapan kebijakan penataan ruang pada saat sekarang, bagaimanapun akan membutuhkan cara pendekatan baru, karena secara wilayah, kewenangan, legalitas
pengawasan dan penertiban dan sebagainya.
Dengan diberlakukannya UU No. 2211999 tentang Pemerintah Daerah dan UU
No. 2511999 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah telah
membawa
dan sebagainya, memiliki subtansi yang berlainan dengan sebelumnya. Selain daripada
itu, juga dengan memperhatikan kinerja penataan ruang selama ini, baik dari segi
dan pengendalian yang pada kenyataannya masih
implikasi terhadap penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan, termasuk di
perencanaan, pemanfaatan
dalamnya penataan ruang. Undang-undang No. 24 tahun 1992 tentang Penataan
mengandung kelemahan dan sarat dengan permasalahan.
Ruang mengakomodasikan sistem pemerintahan yang sentralistik, sedangkan pada
3.6 ARAHAN PERKEMBANGAN KOTA KARANGPENANG
saat ini sistem pemerintahan telah bergeser menuju desentralisasi.
di sini dapatlah dimengerti, mengingat
secara subtansi Undang-undang
Arahan perkembangan kecamatan Karangpenang adalah kegiatan penilaian
tersebut memiliki perbedaan nyata dengan yang ada sebelumnya, terutama pemberian
kinerja perkembangan wilayah dan proyeksi dari faktor-faktor perkembangan yang
peran daerah untuk mengatur dan mengelola pembangunan atas dasar prakarsa
berpengaruh pada kurun waktu perencanaan sampai dengan tahun 2013. Interval
sendiri. Meskipun penguatan peran daerah lebih dititikberatkan pada kewenangan
waktu perencanaan 10 tahun dinilai sesuai dengan kinerja perkembangan Kecamatan
Pemerintah daerah, namun diperlukan kebijakan khusus terhadap beberapa sektor
Karangpenang yang termasuk tidak terlampau tinggi.
lmplikasi
pembangunan yang lingkup penanganannya cukup luas
dan strategi
secara
3.6.1 PERTIMBANGAN PERKEMBANGAN KECAMATAN
keseluruhan.
Mempertimbangkan penjelasan
di
atas, maka bagi Pemerintah
Sebagai kecamatan baru, maka identifikasi administrasi merupakan hal pokok
Daerah
dipandang perlu untuk sedini mungkin menyiapkan keb'rjakan pembangunan yang
yang perlu dipersiapkan data pendukungnya. Wilayah administrasi
mampu mengakomodasikan pelaksanaan undang-undang tersebul, maupun bagi
Karangpenang terdiri danT desa yaitu
pelaksanaan pada umumnya. Sejalan dengan itu salah satu yang dipandang cukup
penting adalah dalam hal penataan ruang, karena kebijakan ini memiliki kedudukan
strategis dalam menentukan strategi pembangunan
di daerah, dan pula sebagai
gedoman yang akan diacu semua pelaksana pembangunan (sfakeholders'1.
-
kecamatan
:
Desa Blu'uran Desa Tlambah Desa Karangpenang Onjur Desa Karangpenang Oloh Desa Bulmatet
&ab lll - 21
Rrncana'U mum ta ta Rgang Ko tn (IR(.,TW l1(J(l(grang cPenang
-
Desa Poreh
Tabel
DATA LUAS KECAMATAN KARANGPENANG
Desa Gunungkesan
DESA
No Dengan luas 84,25 Km2 prosentasi luas tiap-tiap desa adalah sebagai berikut
-
3.9.
Desa Blu'uran
19,240/o
Desa Tlambah
17.55o/o
Desa Karangpenang Desa Karangpenang
Onjur Oloh
16,240/o
8.9%
Desa Poreh
9,31%
Desa Gunungkesan
21,28
Persent. (%)
1
3lu'uran
16.21
19.24
2
Ilambah
14.79
17.5f
3
Karang Penang Onjur
6.3
7.4t
4
(arang Penang Oloh
13.6€
16.24
5
3ulmatet
7.t
8.9C
6
)oreh
7.8t
9.31
7
3unung Kesan
17.9i
21.2e
,UMLAH
84.25
100.0c
:
7,48o/o
Desa Bulmatet
LUAS (KM2)
Sumber: Data BPS Kabupaten Sampang
Secara admimistrasi pusat kota (lKK) akan berada Karangpenang Oloh
di dua desa yaitu desa
dan Karangpenang Onjur. Data administrasi
kecamatan
3.6.2 ARAHAN PENGGUNAAN TANAH
Karangpenang diperlihatkan pada tabel 3.9.
Berdasarkan tabel 3.10. tentang jenis usaha tanah, diketahui bahwa
pengusahaan lahan budidaya sawah masih sedikit diperbandingkan dengan t
penggunaan produksi lainnya. Hal yang mempengaruhi dan pada umumnya terjadi di
wilayah kabupaten Sampang adalah kurang mencukupinya kebutuhan air untuk mendukung usaha pertanian. Dari data diketahui bahwa desa Blu'uran,
Bab lll - 22
funratw'Umum tata Qjrang
l{ou
(*3U,Vagg lk(J(I(prang eenang
Tabel 3 .10. LUAS KECAMATAN MENURUT JENIS TANAH (Ha)
DESA
No
Tanah Sawah
Tanah Kerinq
3.6.4 JUMLAH TENAGA KERJA
Jumlah
Memperhatikan tabel 3.11. tentang data jumlah tenaga kerja dan sektor penyerap tenaga kerja, tedihat bahwa sektor-sektor primer masih merupakan sektor
yang menyerap banyak tenaga kerja. Sektor pertanian, perkebunan dan peternakan 1
82.7t
3lu'uran
2
l-lambah
3
(arang Penang Onjur
4
1537.9€
1620.7
adalah sektor yang mengnjol disamping beberapa sektor lainnya seperti perdagangan
,
29.1C
1449.49
1478.6€
6.8i
623.23
630.1
(arang Penang Oloh
C
1367.9(
1367.(
5
3ulmatet
(
749.9C
749.9
6
Poreh
(
783.7C
783.1
7
3unung Kesan
c
1793.0C
179i]
merupakan bangunan non permanent yang terbuat dari kayu. Dari data tersebut pula
118.77
8305.18
8423.9{
diketahui bahwa secara umum penyebaran bangunan permanent secara prosentasi
JUMLAH
angkutan, industri dan lain sebagainya.
3.6.5 ARAHAN PERKEMBANGAN PERMUKIMAN Kondisi permukiman (rumah tinggal) yang diperlihatkan pada tabel 2.3. secara
garis besar dapat menyimpulkan bahwa sebagian besar kondisi tempat tinggal masih
masih dibawah angka 1Ao/o, yaitu jumlah klasifikasi rumah tinggal permanent yang
Sumber: Data BPS Kabupaten Sampang
layak. Menurut pengamatan dilapangan, perkembangan bangunan permanan berada Tlambah dan Karangpenang Onjur adalah pusat-pusat kegiatan pertanian di kecamatan
pada sepanjang jalan-jalan utama dan berkembang secasa linear.
Karangpenang.
3.6.6 ARAHAN SUMBER DAYA PENGAIRAN 3.6.3 ARAHAN KEPADATAN
PENDUDUK
i
Berdasarkan data kependudukan yang diperlihatkan pada tabel 2.4, terlihat bahwa kosentrasi penduduk penyebarannya relative merata. Indikasi ini dapat dianggap
sebagai potensi untuk pengaturan dan perencanaan
di masa
Memperhatikan data tabel 3.12, tentang sumber-sumber pengairan di kecamatan
Karangpenang, terlihat bahwa sebagian besar sumber pengairan berupa sumur-sumur
artesis. Walaupun terdapat cukup mata air dan sungai/danau. Namun dengan curah
mendatang. Jumlah
hujan yang tidak terlalu tinggi dan bahkan berkatagori kering, wilayah kecamatan
kepadatan yang tertera sesuai tabel tersebut termasuk kepadatan rendah hingga
Karangpenang sering mendapat kesulitan dalam pengadaan air, baik untuk konsumsi
sedang.
maupun kegiatan ekonomi lain.
Bab lll - 23
Qqcaru Umum tata Ejrang I
Tabel
3.11
DATA JUMLAH TENAGA KERJA PER SEKTOR KEGIATAN
KECAMATAN KARANG PENANG TAHUN
DESA
Pertanian
Perkebunan
Peternakan
Perdagangan
Angkutan
Industri
Penggalian
Pertukangan
Jasa
Karang Penang Onjur
1267
132
951
144
85
49
4
5
19
Karang Penang Oloh
1701
527
702
140
56
8
19
No 1
2
2OO1
2001
Tabel 3.12 DATA KEADAAN SUMBER PENGAIRAN
KECAMATAN KARANGPENANG TAHUN
DESA
No
Sumur Pompa
PDAM
2OO1
Perigi Sumur
Sungai/ Danau
90
1
Karang Penang Onjur
1.239
2
Karang Penang Oloh
1.947
Sumber BPS,2001
Mata
air
Lain lain
1.329 1.947
t
Bab lll - 24
furcata'Umum tata Qyang Kota (KU(WQ lt(J(I(prang Qmnng
Tabel 3.13 DATA FASILITAS PENDIDIKAN KECAMATAN KARANGPENANG TAHUN
DESA
No
SD
SLTP
3.6.8 ARAHAN FASILITAS KESEHATAN
MI
Swasta
1
3lu'uran
3
Berdasarkan
2OO1
1
19
2
2
Ilambah
3
(arang Penanq Oniur
3
4
(aranq Penanq Oloh
5
I
1
5
Bulmatet
2
7
1
6
Poreh
2
4
7
Sununq Kesan
5
8
1
64
6
JUMLAH
3
23
1
Hal ini perlu direkomendasikan dalam
keluaran
RUTRK.
Tabel 3.14DATA FASILITAS KESEHATAN KECAMATAN KARANGPENANG, TAHUN
2OO1
I DESA
No
1
1
memiliki
puskesmas/puskesmas pembantu.
Pondok pesantren
I
tabel 3.14, terlihat bahwa belum semua desa
Puskesmas
3lu'uran
Puskesmas Pembantu
Puskesmas kelilinq
9
1
2 Ilambah 3 Karang Penang Onjur
Sumber: BPS Kabupaten
6 1
1
4 (arang Penang Oloh 5
3.6.7. ARAHAN FASILITAS PENDIDIKAN
3ulmatet
4
4
1
Jumlah dan keadaan fasilitas pendidikan diperlihatkan pada tabel 3.13. Terlihat 3unung Kesan
6
bahwa di kecamatan Karangpenang belum terdapat fasilitas SMTA dan yang sederajat.
Ini merupakan tantangan perencanaan yang perlui direncanakan dalam
JUMLAH
7 6
6 roreh 7
Posyandu
1
1
1
27
keluaran
RUTRK. SLTP terdapat 1 unit dan jumlah SD 23 unit. Berdasark"n O"d,rnbangan jumlah
penduduk, jumlah tersebut masih memerlukan tinjauan dan kajian berkaitan dengan
Sumber: BPS Kabupaten Sampang Peta 3.3 Menggambarkan sebaran fasilitas di Kecamatan Karang penang
jumlah unit dan persebaran.
Bab lll - 25
I
I
I
I
KABUPATEN SAMPANG
58'00'
JUDUL
-\.
IDENTIFIKASI KEGIATAN KOTA KARANGPENANG t
I
KETERANGAN FNLNN, OENNG DN BANG'NAN TAINNYA: I
I
I
I
5g'00"
B&KMh J.lhK.bWG Jdm bld Jdmk
:
DESA GUNUNG KESAN
O @ @ @ O @ O
DESA POREH
P-r
turmr sDN SLTP
Kmbrh.ritrblE Mrjid
M&i K@did
I
Q.L. t/
I
-00'00"
I
PETA LOKASI
DESA BULMATET
I
-0 1'00u
I
KEC. KARANGPENANG
Bpl
NOMORDAN SKALA PETA
DESATLAMBAH
PETA
I
I
I
I
I
I
I
I
I
I
: 3.3
-02'00'
Bob lll-26
funcaru'Umum
llau fipang Kota (K,YWQ I'{l(I(prang
Qetung
3.6.9. FASILITAS PERIBADATAN Fasilitas peribadatan di kecamatan Kamngpenang berdasarkan tabel 3.15
TABEL 3.16 DATA KEADAAN SUMBER alR ARTEsls KECAMATAN KARANGPENANG. TAHUN 2OOI
dinilai
telah mencukuoi kebutuhan.
Tabel 3.{5 DATA FASILITAS PERIBADATAN KECAMATAN KARANGPENANG, TAHUN
DESA
No
Masjid
No
Musholla
Surau
Sumur
3
34
2
4
1
Jlu'uran
2
Ilambah
36
15
3
19
19
4
(arang Penang Onjur (arang Penang Oloh
26
11
5
Sulmatet
12
19
6
)oreh
14
7
3unung Kesan
38
3lu'uran
I
2
Flambah
11
3
4
(arang Penang Onjur (arang Penang Oloh
5
Bulmatet
8
8
6
Poreh
7
9
7
3unung Kesan
14
1
22
JUMLAH
70
3
103
sumber: BPs Kabupaten
Sumur Pompa
1
6 1
JUMLAH
3
Sumber
sampang
3.6.1i.
ARAHAN
ARAHAN PELAYANAN AIR BERSIH
tentang penggunaan lahan
Karangpenang, tedihat bahwa mayorilas penggunaan lahan
Masyarakat kecamatan Karang Penang belum dilayani oleh system
6
LAHAN
3.17
pelayanan
dan distribusi air b€rsih PDAM. Berdasarkan data tabel 3.16 terlihat bahwa sebaoian
"
besar penduduk (KK) menggunakan sumur pompa dan sumur arteries
179
Sumber: BPS Kabupaten Sampang
'ENGGUNAAN Memperhatikan tabel
3.6.10.
Sumur Bor
2OO1
1
15
DESA
Pengamatan
tegalan,ped(ebunan,dan
di
kecamatan
saat ini
adalah
pertanian. Kawasan terbangun yang diidentifikasi dari
bangunan dan halaman mencapai 820,74 Ha. ldentifikasi sementara menyimpulkan tersedia cukup banyak lahan pengembangan untuk keluafan RUTRK tahun 2013.
pada musim kemarau menunjukan bahwa supply air sangat terbatas dan perlu arahan lebih lanjut dalam RUTRK.
Bab lll - 27
funcaw Umum tata A4nng l(ota (WfWO fiQ(I(prang emang
TABEL 3.17 DATA PENGGUNMN UHAN
No
DESA
KECAMATAN KARANGPENANG
Bangunan dan Halaman Sekitarnya
Tegal Kebun Huma
Sementara Tdk
Diusahakan'
Tanaman Kayu
Perkebunan
Sawah
1
Blu'uran
175.4
633.56
10
6
713
82.74
2
Tlambah
145.14
661.99
14
16.43
642
29.16
3
Karang Penang Onjur
144.82
436.39
6
5
71
6.87
4
Karang Penang Oloh
142.O3
998.84
9
8
208
5
Bulmatet
51.92
578.49
I
3.5
107
6
Poreh
70.62
578.O4
11
8
119
7
Gunung Kesan
130.81
1480.2
16
44.5
154
Sumber: BPS Kabupaten Sampang
Bab lll - 28
funcmu'Umum tata fuang Kott (WJTWQ fiQ{I(grang eerung
3.6.12
RAHAN BUDIDAYA PERTANIAN
3.6.13
RAHAN BUDIDAYA TERNAK
Tabel 3.18 memperlihatkan data luas panen dan produksi pertanian padi sawah
Memperhatikan data budidaya ternak, terlihat bahwa budidaya ternak sapi dan
dan padi ladang. Data menunjukan padi dengan system ladang lebih tepat untuk
kambing merupakan unggulan yang perlu diperhatikan dan dikembagkan lebih lanjut.
dikembangkan di kecamatan Karangpenang karena keterbatasan system irighasi dan
Dapat disimpulkan bahwa produksi unggas ayam kampung dan itik adalah potensial
supply air.
untuk dikembangkan menjadi komoditi unggulan. Hal lain yang menonjol adalah jumlah tenaga kerja yang mampu diserap oleh kegiatan peternakan di kecamatan
TABEL 3.18 DATA LUAS BUDIDAYA SAWAH DAN LADANG KECAMATAN KARANGPENANG TAHUN 2OO1
No
DESA
Padi Sawah Luas Produksi Panen (Ton) (Ha)
Karangpenang. Tidak kurang dari 3.573 tenaga kerja telah aktif dalam kegaiatan ini.
Padi Ladanq Luas Produksi (Ton) Panen
3.6.14
RAHAN KEGIATAN INDUSTRI
Berdasarkan data pada tabel 3.19 dan pengamatan lapangan, kegiatan industri
(Ha)
adalah merupakan salah satu kegiatan unggulan penting di Karangpenang. Hal terlihat 1
3lu'uran
110
2 Ilambah 3
(arang Penang Onjur
583 207
276
1314
I
48
119
518
255
1040
110
464
147
640
344
1684
1539
6952
lulmatet
6 roreh 7
3unung Kesan JUMLAH
1292
38
4 Karang Penang Oloh 5
288
157
838
dari banyaknya potensi kegiatan industri di kecamatan Karangpenang
terutama
industri kecil dan industri kerajinan (RT). Untuk tenaga kerja yang terserap, berdasarkan data tabel 3.20, terlihat bahwa kegiatan industri telah mampu menyerap 94 Tenaga Kerja untuk industri besar, 916 Tenaga Kerja industri kecil dan 206 Tenaga Kerja industri RT.
Sumber: BPS Kabupaten Sampang
Bab lll - 29
funcaru'Umum tata fuang Kott
(WlqK)
It(l{I(prang Qerwng
TABEL 3.19 DATA KEGIATAN INDUSTRI KECAMATAN KARANGPENANG, TAHUN No
Industri Besar/Sedang
DESA
1
3lu'uran
2
l'lambah
3 4
(arang Penang Onjur (arang Penang Oloh
5
Sulmatet
6
)oreh
7
3unung Kesan
2OO1
4
Industri Kecil
Industri Kerajinan RT
59
39
125
18
36
17 11
22
27
JUMLAH
4
247
107
Sumber: BPS Kabupaten Sampang
DArA TENAGA
;t+:ibl 3l*ro*
TNDUSTRI
KECAMATAN KARANGPENANG, TAHUN
No
2OO1
Industri Besar/Sedang
DESA
Industri Kecil
Industri Kerajinan RT
236
67
428
36
144
34
1
3lu'uran
2
l-lambah
3
(arang Penang
4
(arang Penang Oloh
22
5
tsulmatet
44
6
Poreh
7
3unung Kesan
94
Onjur
JUMLAH
,'
94
108
3
916
206
Sumber: BPS Kabupaten Sampang
Bab lll - 30
Qpcana'Umum (ata fuang'I(ota
3.6.15
(flIIAQQ II(J(I(4rang
Qennng
3.7
ARAHAN FASILITAS JASA.PERDAGANGAN
Fasilitas jasa-perdagangan diperlihatkan pada tabel no 3.21 Secara umum
RENCANA UMUM TATA RUANG KOTA KARANGPENANG
Titik perhatian rencana perkembangan kota Karangpenang (2 desa)
akan
pusat-pusat pemasaran di kecamatan Karengpenang telah memiliki pasar dan fasilitas
difokuskan pada penilaian tenaga kerja, kondisi lingkungan dan bangunan, dan
perdagangan sesuai dengan fungsi dan kebutuhan. Beberapa pasar berfungsi khusus
proyeksi penduduk
sepertri pasar hewan dan komoditi unggulan lainnya. Berdasar data di kecamatan
Tabel no 3.11 tentang'tenaga kerja memperlihatkan fakta bahwa pertanian dan
Karangpenang terdapat2 pasar umum, 1 pasar hewan dan memilikiT4 unit toko.
peternakan masih merupakan sektor yang dominant dalam perekonomian kota Karangpenang. Hal ini akan mempengaruhi rencana pengembangan dalam kaitan
TABEL 3.21
kefuaran RUTRK 2013.
DATA KEADAAN FASILITAS JASA-PERDAGANGAN KECAMATAN KARANGPENANG TAHUN
Tabel no. 2.3 tentang rekapitulasi kondisi tempat tinggal menyimpulkan bahwa
2OO1
bangunan semi permanent dari kayu masih merupakan jumlah terbesar No
DESA
Pasar
Pasar
Umum
Hewan
Toko
Restoran/
Karangpenang.
di
Hal tersebut akan dipertimbangkan dan diperhatikan
kota
dalam
R.Makan penyusunan rencana RUTRK.
1
3lu'uran
2
l-lambah
3
(arang Penang Onjur (arang Penang Oloh
4
1
1
1
I
5
Sampai dengan akhir tahun perencanaan tahun 2013, dengan asumsi pertumbuhan
7
6
O,640/o penduduk
26
7
15
20
4
6
lulmatet )oreh
7
3unung Kesan
10
6
74
M
5
pada tahun 2013 akan berjumlah 36.869 jiwa terdiri dari 13.193
penduduk desa Karangpenang Onjur dan 23.675 jiwa penduduk Karangpenang Oloh.
3
JUMLAH
2
1
Bab lll - 31
Qgilcana'Umum
tata
Qyang Kotn
(W)fWg fi(J({arang
Qennng
PERENCANAAN Pada dasarnya prakiraan kebutuhan ruang dihitung berdasaakan hasil proyeksi iumlah penduduk dan struktur tenaga kerjanya. Selanjutnya, dengan melihat potensi lahan dan kendala fisik yang ada, ssrta disosuaikan dengan situasi kegiatan yang akan ditempatkan, maka kebutuhan ruang dapat dirumuskan secara p/oporsrbn,T guna memenuhi kebutuhan. Dalam menentukan ruang untuk suatu kegiatan tertentu biasanya meruiuk kepada 'Standar Perencanaan Kota' yang sudah ada dan p€mah ditetapkan. Begitu pula 3.7.1. RENCANA PENGEMBANGAN KAWASAN
hal yang berhubungan dengan tingkat pemenuhan kebutuhan pelayanan fasilitas utilitas umum.
dalam menentukan batas ambang suatu pen@maran aiau mutu air bersih dan hal
Pada hakekatnya, pengertian slandar adalah luas, yang dalam
pengertian
.
Macam-macam komponen yang akan mengisi setiap tingkatan pusat pelayanan yang akan diterapkan.
Standar baku yang akan dibuat dalam aplikasinya pedu untuk disesuaikan dengan siiiasidan kondisi setempat.
Untuk kep€ntingan penyusunan Rencana Umum Tata Ruang IKK lGrang Penang, yang meniadi perhatian perencana kota adalah Standar Teknis Besaran Kebutuhan (Perfomanc€ Sfandart) dan Standar Teknis Besaran yang dibutuhkan.
Standar Teknis Besaran Kebutuhan (peftomance Standar), menyangkut masalah:
a.
Besaran kebutuhan lahan untuk suatu kegiatan fungsional tertentu,
b.
Besaran kebutuhan modut bangunan tertentu,
c.
Besaran kebutuhan ruang perkapita untuk s€tiap macam komponen kegiatan,
d.
Besaran kebutuhan konsumsi seperti air minum, listrik, telepon dll.
umum difahami sebagai 'Pedoman Baku" yaitu sebagai tolok ukur dari ketentuan
secara levantitatif. Sebagai contoh suatu standar untuk perencanaan pusat pelayanan umum akan menyangkut aspek - aspek sebagai berikut : . Sistem penentuan satuan (unit) yang dipakai dalam perencanFan lingkungan tertentu. . Jarak capai maksimum yang dipakai untuk setiap unit fasititas umum, sesuai minimal yang perlu dipenuhi sebagai syarat, baik secara kwalitatif maupun
Sedangkan Standar Teknis Besaran yang Dipersyaratkan menyangkut masalan:
a.
Batasan faktor pengaman,
b.
Batasan kualitas air bersih,
c.
Batasan kebutuhan sinar matahari,
d.
Batasan mengenai building coverage ratio (BCR), garis sempadan jalan (GSJ), garis sempadan bangunan (GSB) dan n?ht of way (ROW
dengan daya capai maksimum yang dapat ditempuh oleh setiap konsumen,
.
Luas ruangan untuk suatu rumlah penduduk di daerah perencanaan yang akan ditentukan sebagaijumlah penduduk yang paling optimum,
Bab lll - 32
funanu Umum tata Qyang Kptt (W(WQ lffi,I(qrang eetwng
e.
IKK
Faktor-faktor yang berpengaruh dalam penentuan standart perencanaan
kebutuhan
tersebut diantaranya adalah
memanfaatkan sumur, sungai/ danau, mata air dan sumber lain.
1.
:
Faktor sosial budaya seperti tata nilai, adat istiadat dan kebiasaan, pola etik, tradisi dan pendidikan,
2. Faktor sosial ekonomi
air bersih penduduk
b. Listrik Pengembangan sistem pelayanan listrik
seperti tingkat pendapatan, volume kerja dan
3. Faktor fisik seperti fisik geologis
manusia, ekosistem, keadaan fisik
KarangPenang dilakukan dengan :
Untuk keperluan permukiman adalah : rumah kapling kecil membutuhkan
450 vA, rumah kapling sedang membutuhkan 900 VA, rumah kapring
dasar, letak geografis, sumberdaya alam, potensi sumber dasar
besar membutuhkan 1.300 VA.
.
kebutuhan.
IKK
mengacu pada standart konsumsi listrik sebagai berikut
.
produktivitas,
Karang Penang dipenuhi dengan
Untuk keperluan selain permukiman diperkirakan 25o/o dari jumlah kebutuhan permukiman.
3.7.2. STRATEGI PENGEMBANGAN FASILITAS DAN UTILITAS Penyediaan dan pengembangan utilitas
c. Telepon
IKK KarangPenang mencakup jaringan
Pelayanan telepon di
IKK
Karang Penang sudah menjangkau di kawasan
air bersih, jaringan telepon, saluran pematusan, sistem sanitasi dan sistem
lKK. Standart pelayanan telepon untuk kota kecamatan atau
pembuangan sampah. Arahanya adalah sebagai berikut:
berpenduduk kurang dari 100.000 jiwa dianggap untuk melayani perumahan
a. Air Bersih
kapling besar (keperluan permukiman)
;
yang
sedangkan keperruan luar
air bersih mengacu pada standar tingkat konsumsi air bersih
permukiman lebih kuran 25o/o dari keperluan untuk permukiman. Selebihnya
penduduk perkotaan, khususnya kota-kota yang berpenduduk kurang dari
akan memperoleh pelayanan dari telepone umum; dengan standart tingkat
100.000 jiwa adalah 60 liter/ jiwa/ hari. Tingkat kebutuhan air bersih tersebut
pelayanan 1000 jiwa/ unit telepon umum.
Penyediaan
sudah termasuk kebutuhan selain untuk permukiman
keperluan permukiman
) dan faktor kehilangannya.
bertambahnya jumlah penduduk
( kurang lebih 30% dari
Sejalan dengan semakin
di IKK Karang Penang, penyediaan
Alternatif lain adalah dengan penyediaan wartel (warung telekomunikasi) yang dapat melayani kebutuhan telekomunikasi di IKK Karang Penang.
sistem
pelayanan air bersih yang terkelola dengan baik semakin diperlukan (saat ini
Bab lll - 33
funratu Umum'lau Qyang Kotn (W-ftWQ lffiI(prang Qmnng
luas lahan keseluruhan dan luas bangunan disetiap blok peruntukan. Ketinggian
d. Sistem Pembuangan Air Hujan Setiap lingkungan perumahan harus dilengkapi dengan sistem pembuangan
disetiap blok peruntukan ditentukan dalam ukuran Angka Luas Lantai (ALL) dan
air hujan yang
jumlah lantai bangunan atau Koefisien Lantai Bangunan (KLB). Selain itu juga perlu
mempunyai
kapasitas tampung mencukupi,
sehingga
diketahui Angka Ruang Terbuka (ART) pada setiap blok bangunan ; yang menyatakan
lingkungan perumahan bebas dari genangan air pada musim hujan.
e. Sistem Sanitasi Pengadaan sistem sanitasi terutama untuk mengatasi limbah rumah tangga
Sempadan Bangunan (GSB) ditentukan berdasarkan fungsi jalan yang berada
merupakan aspek yang penting dipertimbangkan dalam pembangunan
didepan bangunan tersebut.
suatu kota. Untuk
f.
perbandingan antara luas dan keseluruhan dan luas ruang terbuka. Sedangkan Garis
IKK Karang Penang, sistem sanitasi yang dapat
Kondisi tata bangunan
IKK Karang Penang pada saat ini masih
relatif belum
dikembangkan adalah bersifat komunal ataupun individual.
teratur dengan baik. Pada masa yang akan datang, perlu dirumuskan ketentuan-
Pembuangan Sampah
ketentuan yang mengatur ALD, ALL, ART, dan GSB, dengan mengacu pada ketentun
Produksi sampah rata-rata di kota kecamatan atau yang berpenduduk tidak
teknis yang berlaku.
lebih dari 100.000 jiwa, kurang lebih 2,3 liter/ orang/ hari.
Untuk
menanggulanginya, diperlukan suatu sistem pengelolaan sampah yang teratur. Sarana yang melengkapinya adalah adanya TPA serta TPS. Alokasi
3.7.4. STRATEGI SISTEM TRANSPORTASI
IKK
Karang Penang dikembangkan mengikuti bentuk recta-linier. Dalam
TPS sebaiknya sesuai dengan wilayah yang dilayani, tetapi pada kawasan
perwujudannya, pengaturan jaringan prasarana transportasi merupakan variabel
tertentu seperti pasar dan Central Bussrnes District (kawasan pusat kota)
penting menuju tercapainya arahan tersebut. Sasaran yang dikehendaki dalam
diperlukan pertimbangan tersendiri.
pengaturan sistem transportasi secara keseluruhan (sarana maupun prasarananya) adalah agar dapat terjadi pemerataan tingkat kemudahan pen€paian di setiap bagian
kota. Pengaturan sistem transportasi tidak hanya menitik beratkan pengembangan
3.7.3. STRATEGI TATA BANGUNAN Tata bangunan dalam lingkungan kawasan perkotaan diwujudkan dalam bentuk
jaringan jalannya, tetapi juga menetapkan fungsi jalan sesuai dengan wilayah yang
pengaturan kepadatan bangunan, ketinggian bangunan, dan garis sempadan
dilayaninya, serta pengaturan sirkulasi kendaraan dan pejalan kaki juga peningkatan
bangunan. Kepadatan bangunan lingkungan dinyatakan dalam ukuran ALD ( Angka
kualitas jalan.
Lantai Dasar ) atau KDB ( Koefisien Dasar Bangunan
) ; yakni
perbandingan antara
Bab lll - 34
funcaw Umum {au frpung Kota (KFWO flfl(,l(prang Aawng
Pengaturan sistem transportasi
IKK Karang Penang diarahkan pada upaya-
upaya mengurangi besarnya orientasi pada jalan utama kota.
Karang Penang ini berada di desa Karang Penang Onjur disepanjang jalur jalan yang melintasi tengah kota. Sedangkan sub pusat kota sudah terbentuk namun letaknya
masih belum terstruktur sesuai dengan kaidah pelayanannya, sehingga sistem
3.8
KONSEPSI RENCANA
Pofa ruang
IKK
pelayanan tidak berimbanO,
Karang Penang saat ini cenderung berbentuk Recta-Linier,
Dalam merumusken konsep sistem pelayanan di
IKK Karang Penang diberikan
dengan pusat orientasi pada jalur jalan utama yang melintas ditengah kota
beberapa alternatif sistem pusat pelayanan kota, alternatif tersebut adalah
(menghubungkan IKK Karang Penang dengan lbukota Kabupaten Sampang ). Bentuk
1. Alternatif
kota seperti ini cenderung menjadikan kegiatan memusat
di
:
1 : Pusat Tunggal
pusat kota dan
Sistem pemusatan ini didasarkan atas asumsi bahwa luasan kota masih terjangkau
memanjang secara linier disepanjang jalan utama yang berakibat menumpuk-nya
dengan adanya pelayanan masyarakat pada satu pusat saja. Hal ini didukung pula
berbagai aktivitas serta berbagai permasalahan pada satu titik, apabila tidak
oleh asumsi bahwa sistem transportasi pendukung pola tersbut. Oleh karena itu
direncanakan dengan baik. Untuk mengatasi masalah tersebut, perlu dilakukan
pusat kota ditetapkan sebagai pusat pelayanan primer sekaligus sekunder. Strategi
pengembangan bentuk kota. Dalam
hal ini bentuk
IKK
Karang Penang tetap
pengembangan kota ditetapkan didaerah pusat kota.
dipertahankan berbentuk Recfa-Linier namun disertai dengan mengembangkan jalan-
jalan alternatif pada bagian-bagian wilayah tertentu, sehingga bentuk tersebut dapat
2. Afternatif
2 : Pusat Jamak | (MultiNucleus)
tercapai sepenuhnya. Selain itu pengembangan ruas-ruas jalan disertai pula dengan
Dalam sistem pusat jamak ini, asumsi yang dipakai bahwa adalah luasan kota
penyebaran sub-pusat-sub-pusat kota ke seluruh wilayah kota sehingga tidak terjadi
yang ada tidak dapat dijangkau hanya dengan satu pusat saja. Selain itu, perlu
pemusatan kegiatan disatu titik saja.
adanya penyebaran pusat-pusat pelayanan agar pertumbuhan tidak terkonsentrasi
disatu titik saja (penyebaran pembangunan). Oleh karena itu sub-pusat yang
3.8.1 RENCANA SISTEM PUSAT PELAYANAN Kawasan pusat
IKK
belum terbentuk tersebut perlu dirangsang pertumbuhannya dan disebarkan
Karang Penang pada saat ini berfungsi sebagai pusat
pelayanan sekunder kesatu yang melayani penduduk
IKK
Karang Penang. Orientasi
kegiatan perekonomian maupun sosial di bagian wilayah ini sangat dominan di Kota
l(arang Penang Onjur dan Karang Penang
Oloh
Kawasan pusat pemerintahan
kearah utara, selatan dan barat sebagai kawasan yang tingkat pertumbuhannya rendah.
Pengurangan pemusatan kegiatan di kawasan pusat kota dapat dilakukan dengan
upaya dekonsentrasi fungsi pelayanan kota. Fungsi pelayanan primer dan fungsi
9ab tlt - 35
Qsrcoru Amum tata fuang Kota
(et/lffiQ fi(fl(I(prang
een"ang
pelayanan sekunder perlu dibedakan secara ruang; selain itu penjenjangan fungsi
3. Afternatif 3 : Pusat Jamak ll (Multi Nucleusl
sekunder perlu diatur. Fungsi pelayanan primer tetap berada dikawasan pusat
Secara prinsip sistem pusat jamak pada alternatif
kota. Fungsi sekunder kedua perlu dikembangkan di subpusat IKK Karang
Perbedaannya terletak pada pusat kota sebagai pusat pelayanan primer. Pada
Penang. Fungsi sekunder ketiga merupakan pusat pelayanan fungsi sekunder
alternatif
yang berada pada jenjang terendah, dengan jangkauan pelayanan unit lingkungan
kota. Sedangkan sub pusat lainnya disebar keselatan, barat dan utara, namun
pemukiman.
tetap diletakkan pada jalur jalan utama.
Unit-unit lingkungan sebagai satuan sub sistem kota terkecil, sebaiknya memiliki iangkauan atau radius pelayanan terbatas, agar kesatuan wilayah tersebut tetap
lll ini sama dengan altematif
ll.
lll ini, pusat kota sebagai pusat pelayanan primer tetap berada ditengah
Gambar 3.1 menunjukan konsep orientasi sistem pemusatan lingkungan
di IKK
Karang Penang.
terjaga. Radius pelayanan setiap unit lingkungan sebaiknya tidak lebih dari 1.000
meter. Sebagai pengikat ruangnya, yang terbentuk dari komponen fasilitas pelayanan umum. Hal ini dimaksudkan agar tingkat pelayanan dalam setiap unit lingkungan dapat merata.
Komponen pembentuk pusat-pusat lingkungan tersebut minimal terdiri dari sarana pendidikan berupa SD, sarana perdagangan berupa warung atau toko kecil, dan sarana olah raga sekaligus berfungsi sebagai ruang terbuka berupa berupa taman
kecil. Lokasi ideal komponen-komponen pembentuk pusat lingkungan adalah konsentrasi (memusat) terhadap wilayah yang dilayani. Namun berdasarkan pertimbangan optimal pelayanan serta pemamfaatan ruangnya, komponen pusat lingkungan dapat menyatu dengan sarana pelayanan umum lain yang berada di
unit lingkungan tersebut.
Bab lll - 36
fumcaru Umum
tau
fuung I(ou (O$,.rTOS) It(J(I(prang
GAMBAR
a.
Alternatif
|:
cPcnang
3.1
ALTERNATIF SISTIM PUSAT PELAYANAN
Pusat Tunggal
b.
Afternatif | : Pusat Jamak ll ( multinucleus)
I -
ffi
1
MODEL
PUSAT KOTA (PELAYANAN REGIONAL}
2.
MODEL
KAWASAN TRANSISI
wffiffi
tr-l ffi
KAWASAN PINGGIRAN PUSAT LINGKUNGAN PERUMAHAN PUSAT PELAYANAN
LI
NGKUNGAN
Bab lll - 37
Qgncann 'tJmum
(au
Agang Kota
(W,fWQ It(J{I(grang
Qenang
2. Alternatif 2
Sistem Struktur Keqiatan Kota Kegiatan-kegiatan utama atau primer yang dialokasikan di Kota Karang Penang
Dalam rencana ini disebutkan bahwa sistem pemusatan kegiatan yang dipakai
sebaiknya berada disepanjang jalan utama, dengan mempertimbangkan adanya
adalah model pusat jamak. Dengan demikian terjadi suatu pemisahan kegiatan
keuntungan aglomerasi dan kemudahan pencapaiannya dalam skala regional
utama kota disesuaikan dengan sifatnya. Kegiatan yang bersifat komersil
Kecamatan Karang Penang. Kegiatan yang memiliki karakteristik sejenis akan lebih
diarahkan pengembangannya
menguntungkan bila saling berkelompok, sehingga dapat menggunakan fasilitas
disebabkan karena pertimbangan aksesibilitas saja. Sedangkan kegiatan
secara bersama-sama seta lebih mudah melakukan interaksi.
perkantoran dikembangkan di wilayah pusat kota yang terpisah dengan kegiatan
di lokasi sekitar pasar sebagai pusat. Hal ini
di IKK Karang Penang saat ini belum terdapat.
pasar. Untuk kegiatan pendidikan diarahkan pada kawasan-kawasan yang belum
Namun kegiatan-kegiatan yang mengarah ke fungsi primer nampaknya cenderung
berkembang (di wilayah timur) dan difungsikan sebagai sub pusat pelayanan
Kegiatan-kegiatan primer
berkelompok
di
kawasan pusat kota. Kawasan pasar dan sekitarnya dapat
ditingkatkan menjadi kawasan fungsi primer, mengingat bahwa
IKK
Karang Penang
mempunyai fungsi sebagai pusat koleksi dan distribusi hasil pertanian dari wilayah
3. Alternatif 3 Dalam alternatif 3 ini, juga dipisahkan antara kegiatan komersil, perkantoran dan
sekitarnya.
Dalam pengembangannya untuk masa yang akan datang, dibuat rencana struktur kegiatan utama kota dengan berbagai alternatif, antara lain
1. Alternatif
lingkungan pula.
pendidikan. Namun semua fungsi primen dan sekunder terletak dijalur jalan utama.
Gambar 3.2 memberikan deskripsi tentang alternatif rencana kegiatan struktur utama
:
IKK Karang Penang.
1
Dalam alternatif 1 di sebutkan bahwa sistem pusat pelayanan terkonsentrasi di
pusat kota. Dengan demikian maka struktur kegiatan utama kota
(F1)
terkonsentrasi di pusat kota. Hal ini akan memperkuat eksistensi keberadaan pusat
kota secara tegas. Kegiatan-kegiatan utama di pusat kota meliputi kegiatan perekonomian/ perdagangan dan jasa perkantoran. Untuk itu dibutuhkan jalur akses yang lancar dari arah pusat kota keluar kota (utara, selatan dan barat).
Bab tli - 38
furcaru Umum tata Qlung Kpta (WTW) fle(I(prang
cpmang
GAMBAR 3.2 ALTERNATIF STRUKTUR KEGIATAN KOTA a.Alternatif
1 = pusattunggal
b. Alternatif 2
-
Pusat Jamak
ll
(Multinucleus)
PUSAT KOTA
KAWASAN TRANSISI KAWASAN PINGGIR.AN FUNGSI PRIMER FUNGSI SEKUNDER
Bab lll - 39
furcarw'lJmum tata Egang Kott
(Wfqn
fie(I(grang eeranl
-
3.8.2 RENCANA PENGGUNAAN LAHAN Struktur ruang kota merupakan kerangka landasan perencanaan penggunaan
lokasi pusat pelayanan. Semua kendaraan umum yang memasuki IKK Karang
lahan kota. Aplikasi rencana struktur ruang IKK Karang Penang menjadi rencana penggunaan lahan dapat diuraikan sebagai berikut
-
Kawasan perdagangan regional, yang saat ini beraglomerasi
di
Desa Karang
Kawasan perkantoran berada disepanjang jalan yang melintasi tengah kota. Konsentrasi areal berada
di sekitar pusat kota. Kawasan ini pada akhir
tahun
Penang Oloh (lokasi pasar lama) dan untuk pasar direncanakan berada di kawasan
rencana ditetapkan sebagai kawasan perkantoran dan jasa sosial ekonomi. Untuk itu
belahan selatan, pertimbangan faktor eksesibilitas terhadap jalan utama berdekatan.
lokasi-lokasi perkantoran yang tidak layak dan tidak sesuai dengan zonanya dapat
Kawasan perkantoran dan jasa sosial, yang telah berkembang di sepanjang jalan
dipindahkan secara bertahap.
raya Karang Penang (di perempatan jalan) direncanakan tetap berada di lokasi
-
Penang ini harus memasuki sub-terminal.
-
:
Kawasan sub-terminal direncanakan menempati kawasan yang berdekatan dengan
-
Lahan cadangan permukiman ditetapkan berada diwilayah utara dan selatan, dan
tersebut namun perkembangannya diarahkan ke bagian utara dan timur dari pusat
merupakan lokasi ladang/ tegalan yang saat ini. Kawasan ini dapat dipakai sebagai
kota.
lahan cadangan untuk mengantisipasi perkembangan penduduk di masa yang
Kegiatan industri yang diijinkan adalah industri yang bersilat non-potutant. Sifat
mendatang.
industri ini adalah home-indusf4yr, sehigga dapat menyatu dengan lokasi permukima. Disarankam bahwa lokasi industri ini adalah lokasi industri lama yang sudah ada
-
Kawasan perlindungan garis sempadan sungai dan mata
air serta lahan
kritis
ditetapkan sebagai kawasan hijau.
pada kondisi sekarang. Dan meyatu dengan lingkungan permukiman sebaiknya diarahkan pada kelahan barat atau utara.
-
dan
kebutuhan fasiliitas
Pengembangan kawasan perumahan, seuai dengan daya tarik perkembangan
pelayanan kota serta mempertimbangkan struktur pusat-pusat kegiatan, maka dapat
lokasi, lebih diarahkan menyebar di kedua wilayah desa tersebut. Mengingat bahwa
dipersiapkan rencana dan kompisisi penggunaan lahan
pertumbuhan penduduk
-
Berdasarkan perkembangan jumlah penduduk
di
kawasan rencana relatif kecil maka zona kawasan
di di kawasan
perencanaan
hingga akhir tahun perencanaan 2O13.
permukiman tidak akan berbeda dengan kondisi saat ini.
Rencana penggunaan lahan secara garis besar akan mempertimbangkan komposisi
Kawasan pendidikan tetap seperti halnya yang ada saat ini (sesuai kondisi eksisting).
rencana penggunaan lahan untuk seluruh kecamatan yang diperlihatkan pada tabel3.22
Penambahan fasilitas pendidikan pada akhir tahun rencana diarahkan ke timur sesuai dengan pengembangan yang direncanakan.
Bab lll - 40
furuarw Umum tata Rsang t(ota (frUfffiQ lt(J(I(prang Qenang
Rekapitulasi rencana penggunaan lahan untuk kecamatan Karang Penang adalah
:
Rekapitulasi dari rencana penggunaan lahan di kota Karang Penang hingga tahun 2013
Pemukiman
1.290 Ha
15o/o
adalah sebagai berikut
Fasilitas Umum
46
0,5o/o
Pemukiman
416
Ha
20o/o
Tegalan/Kebun
4.766 Ha
57o/o
Perdagangan dan Jasa
6,77
Ha
o,340/o
Jalur Hijau
74
Ha
0,9%
Pendidikan
5,42
Ha
0,27Vo
Tanaman Kayu
91
Ha
1.1o/o
Peribadatan
0,68
Ha
0,03%
Perkebunan
2.014 Ha
24Yo
Kesehatan
0,68
Ha
0,03%
Sawah
148
1.8o/o
Pemerintahan
1,35
Ha
o,070/0
Rekreasi dan OR
6,77
Ha
0,340/o
Dari komposisi penggunaan lahan kecamatan Karang Penang yang dipersiapkan hingga
Transportasi
5,42
Ha
0,270/0
tahun 2013 terlihat bahwa unsur kawasan budidaya dan lahan-lahan produktif masih
Tegalan/Kebun
1.215
Ha
61o/o
mendominasi rencana penggunaan tersebut.
Jalur Hijau
17
Ha
0,85%
Tanaman Kayu
13
Ha
0,65%
Dengan mempertimbangkan rencana penggunaan lahan untuk kecamatan Karang
Perkebunan
279
Ha
13.96%
Penang, maka dapat dipersiapkan rencana penggunaan lahan untuk kawasan Kota
Sawah
29
Ha
1,460/o
Ha
Ha
:
Karang Penang seperti yang diperlihatkan pada tabel 3.22.
Rencana penggunaan lahan di kota Karang Penang hingga akhir tahun rencana 2013
menunjukkan bahwa rencana perkembangan pemukiman dan fasilitas akan tetap berkembang secara linear pada poros-poros jalan utama dan sebagian akan tetap membentuk pola cluster dengan tetap mempertahankan ciri-ciri pemukiman pedesaan. (Peta 3.4)
Bab lll - 41
Qgnrana U mum ta ta
fuang
Ko ta
(WJ.[WQ I ffi 1(prang
cPenang
Tabel 3.22
RENCANA PENGGUNAAN LAHAN KECAMATAN KARANG PENANG TAHUN 2013 Ha No
Desa
Pemukiman
Fasilitas
Budidaya
Pelayanan
Tegalan
Jalur
Tanaman
Umum
Kebun
Hiiau
Kayu
Budidaya
Prosentase Perkebunan
Sawah
Jumlah
Luas
Administrasi
Blu'uran
213.11
3.84
592.01
10
6
713
82.74
1,620.70
19%
z Tlambah
228.40
3.84
544.59
14
16.43
642
29.74
1,479.00
18o/o
?
Karangpenang Onjur
165.71
16.07
337.06
6
5
71
29.16
630.00
7o/o
4
Bulmatet
87.94
3.84
538.63
I
3.5
107
6.87
756.78
9o/o
q
Poreh
108.63
3.84
536.49
I
I
119
783.96
9o/o
6
Karangpenang Oloh
2s0.94
11.O2
878.91
11
8
208
1,367.87
160/o
7
Gunung Kesan
235.55
3.84
16
44.5
154
1.793.00
21o/o
1,290.28
46.29
74.O0
91.43
2,O14.OA
148.51
O.9o/o
1.1o/o
24Yo
1.8o/o
1
Jumlah
15%
O.5o/o
1,339.1
1
4,766.90 57%
8,431.31 1
00%
Sumber : BPS Kabupaten Sampang, 2001, diolah untuk kepentingan rencana
Bab I-42
Qsxtcotu U mum
tata fuang I{o tn (frUlt\le flQ( I(prang
cperung
Tabet 3.23
RENCANA PENGGUNAAN LAHAN IKK KARANGPENANG TAHUN 2013 Datam (Ha) No
1
Desa
Karangpenang Onjur
z Karangpenang Oloh
Jumlah
Pemukiman
Fasilitas
Budidaya
Pelayanan
Tegalan
Jalur
Tanaman
Umum
Kebun
Hiiau
Kayu
Budidaya
Prosentase Perkebunan
16.07
337.06
6
71
25A.94
11.O2
878.91
11
208
416.65
27.09
1,z1J.V (
21o/o
1A%
61o/o
A.9o/o
13.00 O.7o/o
Jumlah
Luas
Administrasi
165.71
17.00
Sawah
29.16
279.00
29.16
14%
1.5%
630.00
32%
1,367.97
68%
1,999
100%
uumber: t PS Kabupaten Sampang, 2001, 200 diolah untuk kepentingan rencana
Bab lll - 43
I
KABUPATEN SAMPANG
58'00"
JUDUL
PETA RENCANA PENCIGLTNAAN
LAHAN KOTA KARANG PENANG
I
I
TAHUN 2OI3
f-
,t
, KETERANGAN JalmKabupatm --.---
-59'00"
I
DESA GUI{UNG KESAII
- i!] i4
iil DESA POREH
I
00'00"
Tegal
K@mah Smgai Jalm Dsa Jale Lokal
f---_-l
Pse
flllll
Batas
sawah
Kebu
l-----_l p*uki-". type pedeo -l s*"k Bel.kr f--_ K"*"""nbudidrvakebh
Pwkesma sDN
it] SLTP f--'__l F^irito pdaymq umm frTfl4i nsltltc Pmquahm tl-i sLrA 1 ltmmaFsilitsumm i9] \,{cyid Konru i1j Kantor Pmsintahe Kantor C3mt Jmbabn t{ i!] K@rdinar i?] Ketor Polisr i9] TamiMl/sub-tmrMl ;0=All@tifl 0'=Altmatifl PETA LOKASI
I
\
I
!
DESA BULMATBT
01'00" KEC. KARANGPENANG
NOMOR DAN SKALA PETA
DESATLAMBAH \
I
PETA: 34
I
I
I
I
SKALA
02'00"
0
1000
?000m
Bob lll-44
KABUPATEN SAMPANG
KOTA
JUDUL
RENCANA PENGGI-INAAN LAT{AN PUSAT KOTA IKK KARANG PENANG 2OI3
KETERANGAN
JataKabupam f - - - Orimtmi Kota Jaiat-oi.d r x Jembatm
ANG O
DESA
ii] p* fZl
L3-i sDN
l-+l
Kawmmbudidavakebu
f--
_-l
PemukimmKavling Pemukiman
f---l 1 ff
pwkem
__
Bca
slrr
H SLT.A fr] Mcjia
Kutor Pemin' Kavling*o-g - i?i tahm
KawMPerdagmgeJe [i] Kulorcmal 1 FcililcPelayomUmm lt] KmttrPolisi
p]
Fcilitupmqintahm
Teminal/subta minal
rmm&FroiritsUmm 3 =fllill,fl PETA LOKASI
:
G PENAN ,ONJUR IKK. KARANGPENANG
NOMORDAN SKALA PETA
Baduwa
PETA
Batumedung
:
3 4a
SKALA
O
250
500 m
Bob lll-44o
Qgncana Umum
tata fuang Kota
(Wffru) fi(l(I(prang
3.8.3. RENCANA SISTEM JARINGAN
Qenang
JAI"AN
I.
Altematif 1 :
balik. suatu bagian wilayah dapat bekembang bila ditunjang dengan adanya sistem transportasi yang memadai. Adanya sistem transportasi yang baik akan mendorong p€rkembangan suatu wilayah. Dikenal ada dua sistem jaringan jatan. Pertama adalah sistem jaringan jalan primer, yang disusun mengikuti ketentuan pengaturan tata ruang dan struktur pengembangan wilayah tingkat nasional, yang menghubungkan simpulsimpuljasa distribusi sebagai berikut :
Dasar struktur jalan pada alternatif ini adalah konsepsi p€musatan kegiahn
-
c. Jalan lain yang tidak termasuk
Sistem transportasi dan tata guna lahan mempunyai keterkaitan timbal
Dalam satu SWP menghubungkan secara langsung kota jenjang kesatu, kota jenjang kedua, kota jenjang ketiga, dan kota jenjang dibawahnya sampai ke persil.
-
pelayanan yang tersentralisir di pusat kota. Dengan adanya pemusatan kegiatan disatu titik, maka rencana slruktur raringan ialan ditentukan sebagai berikut
a. Jalan yang
:
meJEhubungkan IKK Karang penang keluar kota direncanakan
s€bagaijaringan arteri sekunder/ lokal pnmer.
b. Jalan meniangkau wilayah p€mukiman
direncanakan sebagai iaringan jatan
lokal sekunder.
dalam rencana diatas direncanakan sebagai
jalan lingkungan.
Menghubungkan kota jenjang kesatu dengan kota jenjang kesatu antar SWP.
Kedua adalah sistem jaringan jalan sekunder, yang disusun mengikuti
pengaturan
tata ruang kota yang
ketentuan
menghubungkan kawasan-kawasan yang
2. Alternatif
2
:
Jalan yang menghubungkan pusat kota keluar kota direncanakan sebagai
mempunyai fungsi primer, fungsi sekunder kesatu, fungsi sekunder kedua, fungsi
jaringan jalan arteri sekunder/ lokal primer.
sekunder ketiga, dan seterusnya sampai keperumahan. Ketentuan-ketentuan
a. Jalan yang menghubungkan pusat dan sub-pusat direncanakan
Penang. Pengembangan sistem jaringan jalan dilakukan dengan mengacu pada arahan bentuk kota Recla-LinieL Untuk ilu pedu dibangun ialan-jalan baru atau peningkatan
tersebut melandasi pengembangan sistem jaringan jalan IKK Karang
sebagai
jaringan jalan kolektor sekunder.
b. Jalan lain yang tidak termasuk dalam
rencana diatas direncanakan sebagal
jalan lokal sekunder dan lingkungan.
kondisi jalan, yang berfungsi untuk meningkatkan kemudahan hubungan antar bagian
kota dibawah ini akan dibahas bebeEpa alternatif rencana struktur jaringan jalan di IKK tGrang Penang yaitu
:
Bab lll - 45
RSrrcoM'I)mum
3. Alternatif
tata fiyang Kotn (WNTRJO l1(l{I(jrang
Senang
3:
Setiap kiteria berbobot nilai maksimum 25 (diambil dari bobot prosentase dari
Altematif ini juga merupakan pola multi-nucleus dengan rencana jaringan sebagai
a.
berikut:
Jalan yang menghubungkan pusat dan sub puset yang terletak dijalan
utama
sekunder.
kriteria diberi bobot (15). Sedangkan kondisi yang jauh berbeda dengan kriteria yang ditetapkan diberi bobot (6).
sebagaijalan
Jalan lain yang tidak termasuk dalam triteria diatas direncanakan kolektor sekunder dan lokal
keseluruhan 4 kriteria atau setiap kriteria berbobot % dari seluruh nilai). Kondisi yang
m€nd€kati kriteria diberi bobot tertinggi (25). Kondisi yang tidak begitu mendekati
direncanakan sebagaijalan arteri
b.
ialan
sekunder.
Setelah dilakukan pembobotan untuk tiap{iap altematif, didapatkan hasit sebagai berikut ; (lihat tabel 3.24)
Rencana iaringan ialan di IKK Karang Penang dapat dilihat dalam gambar 3.3
Tabel 3.24
Pembobotan Beberapa Alternatif Konsep Yang Dikaji Dari beberapa Kriteria
3.8.4. RENCANA UNIT LINGKUNGAN DAN PUSAT PELAYANAN Setelah dilakukan beberapa alternatif rencana pusat pelayanan, struktur kegiatan dan jaringan jalan, berikut ini akan ditentukan pemilihan dari beberapa alternatif tersebut. Pemilihan didasarkan atas
:
No
ALTERNATIF
KRITERIA
tl
ill
1
Jangkauan Pelayanan
5
25
25
1. Jangkauan pelayanannya terhadap penduduk yang dilayani. Makin jauh radius
2
Kondisi Lahan
15
25
25
pelayanannya menyebabkan fungsi pelayanan menjadi tidak efektif, karena akan
3
Kecenderungan 5
25
25
5
25
15
40
100
90
tergantung pada variabel waktu dan jarak (trasportasi).
2.
Perkembangan Kota
Ketersediaan lahan di lokasi eksisting. Lahan yang masih kosong menyebabkan
4
Kepadatan
pembentukan struktur kota tidak akan mengalami kesulitan. ,
3.
Kecenderungan perkembangan kota (tren yang diharapkanl. "Sita sudah
JUMLAH
di
tetapkan arah perkembangan kota, maka struktur dapat ditentukan agar arahan
Sumber
:
NILAI
Hasil Rencana
tadi dapat di realisir. Selain itu, kecenderungan perkembangan kota dapat pula menentukan struktur kota.
4. Kondisi eksisting yang padat akan menjadi kendala terbentuknya
struktur kota.
Bab lll - 46
ttsncaru Umum tata fuang Kota
(WIAJQ l1(J(I(srang
eenang
GAMBAR
r tI m
3.3
ALTERNATIF STRUKTUR JARINGAN JALAN
KAWASAN TRANSISI
ffi E
JALAN LOKAL PRIMER/ ARTERI SEKUNDER
KAWASAN PINGGIRAN
f-\I
JALAN KOLEKTOR SEKUNDER
PUSAT KOTA
PUSAT LINGKUNGAN
Bab
lll - 47
funcana'Umum tata Qgnng Kota (cLUlWQ [I(J(I(prang Qerung
sebaran kegiatan utama dan iaringan ialan yang dipilih adalah attematif 2 (tipe pusat iamak). Berdasaarkan penilaian diatas maka konsep struktur pelayanan,
berkembang sebagai kawasan permukiman dan fasilitas pendidikan. Untuk kawasan barat cenderung berkembang sebagai kawasan fasilitas sosial.
Adapun penentuan altematif kedua akan menetukan pembagian BWK
penentuan
unit
lingkungan, serta strategi kebijaksanaan yang
pengembangan fungsi-tungsi ditiaptiap
mendasari
BWK
Mengacu pada pertimbangan-pertimbangan tersebut, maka pembagian BWK IKK lGrang Penang di tentukan sebagai berikut
:
a. BWKI. 3.8.5, RENCANA PEMBAGIAN
BWK
Batas-batas BWK I adalah sebagai berikut '
pembagian IKK tGrang Penang dalam bagian-bagian wilayah kota dilakukan dengan mempertimbangkan
(BWK)
-
:
a. IKK Karang Penang cenderung berkembang
kearah utara, selatan dan barat.
Pada saat ini bagian tengah kota berkembang menjadi kawasan pusat kota yang
agak padat kegiatan maupun bangunannya. Stimulasi perkembangan
pada
Batas
utara
: Perbatasan Kota
timur Batas selatan Batas barat
Batas
BWK
: BWK ll
: BWK lll : Perbatasan Kota
I berpusat di Desa Karang Penang Oloh. Secara
administratif, BWK
bagian timur dan utara perlu dilakukan lebih intensif, agar terjadi keseimbangan
mencakup bagian-bagian wilayah Desa Karang Penang Oloh
perkembangan.
Bulmatet. BWK I ini di bagi menjadi 2 unit lingkungan, yaitu
b. Adanya jalan yang
-
menghubungkan IKK Karang Penang dengan kawasan di
luamya dan jalan-jalan di lingkungan dapat membantu terbentuknya BWK, dengan
Unit Lingkungan
I
, Poreh dan
:
1.01
Unit Lingkungan 1.02
mengarahkan pada bentuk recta-linier.
c.
Wilayah yang berada dibagian tengah dan utara (Desa Karang Penang Oloh
dan
Karang Penang Onjur) cenderung berkembang sebagai sebagai kawasan perdagangan/ perekonomian, perkantoran dan pemukiman. Sedangkan wilayah
bagian selatan (Desa Karang Penang Onjur) cenderung berkembang sebagai kawasan permukiman, pasar dan terminal. Sedangkan kawasan timur cenderung
b.
BWK ll
:
Batasan BWK ll adalah
-
utara Batas timur Batas selatan Batas barat
Batas
:
: Perbatasan Kota : BWK
I
: BWK lll : Perbatasan Kota
Bab lll - 48
Qgn^caw 'Umum
tatu Agang Kot4 (f../ff;f(.) fi(l(I(prang
penang
ll berada di sebagian wilayah Desa Karang Penang Oloh
Secara administrasi, BWK
dan Gunung Kesan. BWK ll di bagi lagi menjadi 2 unit lingkungan, yaitu
-
:
3.8.6. RENCANA STRUKTUR KEGIATAN Perkembangan kawasan pusat kota diarahkan tetap berada di sepanjang jalur
Unit Lingkungan
11.01
jalan utama IKK Karang Penang, dengan pengembangan kearah utara untuk menarik
Unit Lingkungan
11.02
pusat-pusat kegiatan agar tidak terkonsentrasi di jalan utama. Kawasan pusat IKK Karang Penang di bedakan dalam dua kelompok yaitu kegiatan perdagangan dan
c.
BWK lll
kegiatan perkantoran serta jasa sosial. Mengingat bahwa kawasan perdagangan
:
Batasan BWK lll adalah
-
Batas utara
: BWKI
Batas timur
: Perbatasan Kota
Batas
selatan
Batas barat
harus mempunyai akses dengan wilayah lain
:
di luar
kawasan rencana, maka
kawasan tersebut diletakkan maka kawasan tersebut diletakkan ditepijalan utama
.
Kawasan perdagangan dan perkantoran skala kecamatan direncanakan
di
: Perbatasan Kota
sebagai fungsi primer (F.1.1.). dan diletakkan
: BWK II
perkembangan kawasan perdagangan di arahkan kebarat dan selatan. Sedangkan
lokasi yang ada saat
ini,
Secara administratif, BWK lll berada disebagian besar wilayah Desa Karang Penang
kawasan sub-terminal direncanakan sebagai fungsi primer kedua (F.1.2). Kawasan
Onjur. BWK lll dibagi lagi menjadi 3 unit lingkungan, yaitu
industri ditetapkan sebagai kawasan primer ketiga (F.1.3). Yang dimaksud kawasan
-
:
Unit Lingkungan lll.01
industri ini adalah kawasan industri rakyat yang tidak potensial sebagai pencemar
Unit Lingkungan lll.02
lingkungan (pengusahaan genting dan bata).
Unit Lingkungan lll.03
Kawasan fungsi sekunder direncanakan menyebar
d'
seluruh kawasan
rencana. Kawasan fungsi sekunder pertama (F.2.1.) adalah kawasan pendidikan.
Peta 3.5 merupakan presentasi pembagian BWK Kecamatan Karang Penang dan
Kawasan ini menempati lokasiyang ada saat ini.
Peta 3.6 merupakan presentasi pembagian BWK IKK Karang Penang. Sedangkan Peta 3.7 Peta merupakan Peta Rencana Persebaran Pusat BWK Kec KR. Penang
Bab lll - 49
-l)
l-r)
(
jt",'tt ;/, \
ll\tt
BWKI
'A\". t.. t./ \t
t
KABUPATEN SAMPANG
t'.
JUDUL
l.t
RENCANA PEMBAGIAN BWK
-
5900
KECAMATAN KARANG PENANG
KETERANGAN Jalan Kabupaten Batas Kecamatan Jalan Desa Jalan Lokal 00 00
r
Batas
BWK 30 000 P
Baras
BWK
12.000 P
BWKII I I
I
I I
0l'00"
PETA LOI(ASI:
Ir/ / '-l i '.)-r- -r('('i
',lr'.)'-_.() ) 5-, -V
| I
l\l\,
''-.__-1 i
-(
{
02'00"
I^i"*
:i--,f ]-'ri',i)- -i'-
/--..-i,--'-,
I
BWK
III KABUPATEN SAMPANG
-
03'00'
NOMOR DAN SKALA PETA
BWKIV PETA
:
3,5
04'00'
SKALA
0
1000 2000
3000 m
Bob lll-50
I
I
I
I
-i-xe I
Sokobanah t2
K-
t
I
I
I
{
KABUPATEN SAMPANG
58'00"
JUDUL PETA RENCANA PEMBAGIAN BWK
DAN UNIT LINGKUNGAN KOTA KARANGPENANG KETERANGAN
I
I
I
I
Batas Kecamatan Jalan Desa Jalan Lokal
59'00'
DESA GUNUNG KESAN
I
Batas BWK dan Unit Lingkungan
BWK. PUSAT KOTA TERDIRI DARI 01. Unit Pusat 120.000 P 0l . Unit Pusat 30.000 P 09. Unit Pusat 12.000 P
27.Unit Pusat 3.000 P
Df,SA FOR"EH
I
I
I
I
00'00'
PETA LOI(ASI
:
:il Ke Robatal8
Km
.t LAOafAn
\ lr-
\
il
\
lr
lj
( ,\
I
i:.
I
i
DESA BULMATET
I
I
I
I
01'00" KEC. KARANGPENANG
NOMORDAN SKAIA PETA
\ \
r.._r
DESA TLAMBAH
/-L': Ke Omben Km
/
PETA: 36
13
I
I
I
I
I
I
I
I
02'00"
Bob lll-51
KABUPATEN SAMPANG JUDUL RENCANA PERSEBARAN PUSAT - PUSAT BWKKECAMA'TAN -59'00'
KARANGPENANG
l.'
li Ii
KETERANGAN
(.
Jalan Kabupaten Batas Kecamatan Jalan Desa Jalan Lokal Batas
BWK
Pusat 120.000
o -01'00"
o
Pusat 30.000
Pusat 12.000
PETA LOI(ASI
:
0o'
f-02 I
I
I
KABUPATEN SAMPANG 03 00'
NOMORDAN SKALA PETA
I I
PETA:37
I I I
l-04 00' I
SKALA
I
I
0
1000 2000
3000m
Bob lll-52
cfurcana Umum Tata Qpang t(ota
$]nalQ
lt(J(I(prang Qetwng
Sedangkan untuk pendidikan menengah direncanakan menyebar kearah timur
3.8.8. RENCANA OBYEK KHUSUS
kawasan. Fungsi sekunder kedua (F.2.2.) adalah kawasan peribadatan. Sarana
Tampilan segi-segi estetika sangat diperlukan dalam pengembangan suatu
peribadatan yang ada sekarang ini ditetapkan sebagai kawasan sekunder kedua.
kota, yang bernilai psikologis bagi penduduk kota tersebut maupun bagi pendatang
Sedangkan kawasan kesehatan ditetapkan sebagai kawasan fungsi sekunder ketiga
dan merupakan tampilan image kota secara keseluruhan. Tampilan tersebut dapat
(F.2.3.). Kawasan perdagangan skala lokal, ditetapkan sebagai kawasan fungsi
berupa landmark, yang merupakan bagian dari suatu wilayah yang relatif menonjol
sekunder keempat (F.2.4.). Sedangkan kawasan sekunder kelima (F.2.5.) adalah
dibandingkan bagian wilayahnya. Skala landmark beragam ; dapat dimunculkan pada
lapangan olah raga.
bangunan atau monumen tertentu yang sengaja diberi aksentuasi khusus sehingga
Peta 3.8 dan 3.9 mempresentasikan rencana struktur kegiatan utama di Kecamatan
menonjol terhadap lingkungan sekitarnya. Landmark dapat diwujudkan pada bentuk
dan IKK Karang Penang.
bangunan tertentu, namun perlu pula didukung oleh situasi lingkungannya. Perletakan bangunan yang menjadi landmark sebaiknya berada pada lokasi sentral
3.8.7. RENCANA KAPASITAS TAMPUNG BWK Berdasarkan pertimbangan proyeksi penduduk, arah pengembangan kota, dan
kegiatan.
IKK Karang Penang diarahkan agar dapat berkembang sebagai
pusat
indeks pertumbuhan rnaka dapat ditampung kapasitas tampung setiap BWK dan
orientasi bagi desa-desa di sekitarnya dalam skala kecamatan. Atas peran tersebut,
ditunjukkan pada tabel lll.25 berikut ini. (Peta lihat peta 3.10)
tampilnya image kota merupakan aspek estetika penting yang merupakan salah satu
Kapasitas tampung tiap BWK mempertimbangkan jumlah ketersediaan lahan-
faktor daya tarik kota tersebut. Perwujudannya dapat berupa penonjolan kawasan
lahan yang dapat dipergunakan untuk pengembangan pemukiman seperti tagalan,
perdagangan (pasar) atau bangunan yang spesifik terhadap wilayah sekitarnya.
pekarangan dan lahan-lahan diluar pertanian teknis. Sedangkan untuk pertimbangan
Selain itu penyedian masjid raya di sekitar pusat kota dapat pula dimamfaatkan
unit-unit pemukiman yang akan dikembangkan, dipergunakan standarisasi yang
sebagai salah satu unsur pembentuk 'wajah' IKK Karang Penang. Demikian pula
disarankan dalam penetapan ukuran kavling rumah tinggal yang dipergunakan dalam
pemberian landmark di atas wilayah kota, pembangunan monumen budaya setempat
penataan ruang di Indonesia.
dapat memberikan suatu tanda yang spesifik bagi identitas IKK Karang Penang.
Bab lll - 53
KABUPATEN SAMPANG
I
I
-59'00"
I
JUDUL
RENCANA STRUKTUR KEGIATAN
KOTA KARANGPENANG
KETERANGAN Batas Kecarnatan I
I
DESA GUNUNG KESAN
Jalan Desa Jalan Lokal
-59'00" r
Batc BWK du Unit Lingkungm
Fugsi Priner
F.l I : Perkmtora F 1.2: Pukemro
skala lokal dm regimal
Fl3=Pmdidiko Fmesi &kundq F.2.1 = Perdagmgm dm F.2 2: Indutri kecil
DESA FOREH
Jm
F.2.3 = Ptribadala F2 Pergudmgu(Gmn) F.2 5 = Ladmg garam Cf idak ada)
4:
F26=Pertmim F.2.7 = Sublminal F.2.8 = Psmahm F.2 9 Pertokou dm
:
I
-00'00"
I
wmng
PETA LOKASI
:
tiiiliii t.1
l1ii111i11,ii,ii
DESA BULMATET
'
Gertmgr
I
3 ONJUR
l-01'00" KEC. KARANGPENANG
\
NOMORDAN SKALA PETA
PETA
I
I
I
I
I
I
J
I
:
3,8
SKALA
02'00"
0
1000
2000 m
Bob lll-54
-l r"
sokobanah t2
K.
t
I
I
I
I
KABUPATEN SAMPANG
58'00'
JUDUL
PETA RENCANA PEMBAGIAN PUSAT BWK DAN UNITLTNGKUNGAN
KOTA KARANGPENANG
)
\ KETERANGAN Jalan Kabupaten
Batas Kecanatan
59'00'
I
Jalan Desa
I
-_
DESA GUIYUNG KESAN
I
Batas BWK
) DESA FOREH
I
I
21
I
Lokal
Jalan
du Unit Lingkungm
Pusar 120 0O0 P
O
tusar 30.000 P
e
Pussr 12 000 P
a
Pust
00'00"
3 000 P
PETA LOKASI.
r-A Ke Robatal
S
Km
I
I
01'00" KEC. KAR,A^NGPENANG
,l
NOMORDAN SKALA PETA
(*r'li
PETA
:
3.9
Ke Omben 13 Km I
I
I
I
I
I
I
I
I
SKALA
02'00"
0
1000
2000m
Bob lll-55
RgTrcana'lJmum'tau funng Kotn
@lnWQ
l1(J(I{prang Qenang
Tabel 3.25
RENCANA PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DI KECAMATAN KARANG PENANG TAHUN 2013 NAMA DESA
NO
NAMA BLOK
RENCANA PENDUDUK (2013)
RUMAH BESAR Luas (HA)
Unit
RUMAH SEDANG Luas (HA)
Unit'
Unit
RUMAH KECIL Luas (HA)
BWK.t.01
8,198
164
8.20
492
14.76
984
14.76
2 BULMATET
BWK.l.01
7,613
152
7.61
457
13.70
914
13.70
3 KARANGPENANG OLOH
BWK.t.02
14,205
284
14.21
852
25.57
1,705
25.57
BWK.il.01
9,47A
189
9.47
568
17.05
1,136
17.O5
BWKil.02
13,662
273
13.66
820
24.59
1,639
24.59
BWK.ll.03
9,108
182
9.11
546
16.39
1,093
16.39
BWK.ilr.01
7,916
158
7.92
475
14.25
950
14.25
BWK.llt.02
5,277
106
s.2B
317
9.50
633
9.s0
BWK.IV.O1
11,269
225
11.27
676
24.28
1,352
20.28
BWK.IV.02
7,512
150
7.51
451
13.52
901
13.52
lBWK.rV.01
10,861
217
10.86
652
19.55
1,303
19.55
7,240
145
7.24
434
13.03
869
13.03
112,331
2,247
112
6,740
202
1
POREH
4 GUNUNG KESAN
5 KARANG PENANG ONJUR
6 BLU'URAN
7
TLAMBAH
I
I
IBWK.IV.O2 JUML.AH
-
13,480
202
Keterangan : 1 Rumah (kavling) besar = 400-500 m2 2 Rumah (kavling) sedang = 200-300 m2 3 Rumah (kavling) kecil = 100-200 m2 4 Jumlah rata-rata hunian (KK) diasumsikan 5 penduduk/KK 5 Proporsi prosentase skala pemukiman adalah 10olo rurnsh besar, 30olo rurnah sedang dan 60% rumah kecil
t Bab
lll-
56
Qgncatw'() mum tatn cfoung Ko ta (W-fT(RIg I'I(J(7(prang cPenang
Tabel 3. 26
RENCANA PENGEMBANGAN PERMUKIMAN Dt KOTA (tKK) KARANG PENANG TAHUN 2013 NAMA DESA
NO
3 KARANGPENANG OLOH
5
KARANG PENANG ONJUR
NAMA BLOK
RENCANA PENDUDUK (2013)
RUMAH BESAR Luas (HA)
Unit
Unit
RUMAH KECIL Luas (HA)
Unit
852
25.57
1,705
25.57
9.47
568
17.A5
1,136
17.45
158
7.92
475
14.25
950
14.25
5,277
106
5.28
317
9.50
633
9.50
36,869
737
37
2,212
66
4,424
66
BWK.l.02
14,205
284
BWK.ll.01
9,470
189
BWK.ill.01
7,916
BWK.ilt.02
JUMLAH
Keterangan: 1 Rumah (kavling) besar = 400-500 m2 2 Rumah (kavling) sedang = 200-300 m2 3 Rumah (kavling) kecil = 100-200 m2 4 Jumlah rata-rata hunian (KK) diasumsikan 5 penduduk/KK s Proporsi prosentase skala pemukiman adalah 10% rumah besar,
.RUMAH SEDANG Luas (HA)
3Qo/o
'14.21
rumah sedang dan 60% rumah kecil
Bab
lll - 57
I
I
I
I
I
I
KABUPATEN SAMPANG
58'00'
JUDUL
ARATIAN KAPASITAS TAMPUNG PENDUDUK TIAP BWK/ UNIT LINGKUNGAN KOTA KARANG PENANG 2OI3
KETERANGAN Jalan Kabupaten Batas Kecamatan
59'00"
Jalan Desa Jalan Lokal
DESA GUNUNG KESAN
Batas
BwK
DESA FORf,H
00'00'
PETA LOKASI
:
DESA BULMATET
01'00' KEC. KARANGPENANG
baja
NOMORDAN SKALA PETA
DESATLAMBAH \
I
I
I
I
I
I
PETA
:
3.10
SKAL-A
02'00"
0
1000
2000m
Bob lll-58
Qgrcana'Umum (atn Qgng Kota
(WfWg
It(J(I(prang (Penang
Pendukung perwujudan image kota adalah sistem sirkulasi pergerakan kota atau
Tabel3.27 PENENTUAN ANGKA RUANG TERBUKA (ART) IKK KARANG PENANG
pathways. Sistem pergerakan IKK Karang Penang yang terorientasi pada jalur jalan raya Karang Penang perlu ditata agar lebih merata tingkat pelayanannya.
JENIS PENGGUNAAN
NO
3.8.9. RENCANA TATA BANGUNAN
Penang dapat ditentukan berdasarkan pedoman dalam
tabel 3. 27
I
BWK
BWK
III
0,60
0,50
- 0,60
0,50
-
0,60
: PEM
0,40
-
0,60
0,50
- 0,60
0,50
-
0,60
: PRD
0,40
- 0,60
0,40
- 0,60
0,40
-
0,60
: PND
0,40
- 0,80
0,50
- 0,60
0,50
- 0,60
5
Peribadatan: PRB
0,40
- 0,60
0,50
- 0,60
0,50
- 0,60
6
Kesehatan
0,50
- 0,60
7
Pasar
0,50
- 0,60
0,50
-
2
Pemerintahan
3
Perdagangan
4
Pendidikan
Karang
ALD akan
semakin intensif pada bagian-bagian wilayah kota yang tinggi nilai lahannya.
II
-
Permukiman r PKN
Dasar) atau KDB (Koefisien Dasar Bangunan) ; yakni perbandingan antara luas lahan
di setiap blok peruntukan. ALD di IKK
BWK 0,40
1
Kepadatan bangunan lingkungan dinyatakan dalam ukuran ALD (Angka Lantai
keseluruhan dan luas bangunan
ANGKA LUAS LANTAI
Penggunaan lahan untuk tujuan komersial akan cenderung dimamfaatkan seefisien mungkin ; jadiALD-nya akan semakin besar.
Sumber
:
:
: PSR
KSH
0,50
- 0,60
0,60
Hasil Rencana
Bab l-59
fumcann'U mum ta u
A,wnB Ko u (qWOgQ I
ffi
l(prang Qenang
TABEL
3.28
Hasil nilai IPL yang dihasilkan memberikan indikasi bahwa lahan yang berada di
PENENTUAN JUMLAH LANTAI BANGUNAN IKK KARANG PENANG
kawesan yang direncanakan sudah/ belum intensif dalam hal penggunaannya . Tabel 3.29 menuniukkan kondisi IPL untuk masing-masing 8WK di IKK Karang Penang.
ANGKA LUAS LANTAI
JENIS PENGGUNAAN
NO
BWK
I
BWK
II
BWK
III
1
Permukiman
: PKN
1-2
1-2
1-2
2
Pemerintahan
: PEM
1-2
1-2
1-2
: PRD
3
Perdagangan
4
Pendidikan
5
Peribadatan: PRB
6
Kesehatan
Pasar:
7 Sumber
. PND
1-2
1-2
1-2
1
1
1
1
1
1
: KSH
TABEL 3.29
PENENTUAN JUMLAH NILAI INTENSITAS PENGGUNAANLAHAN IKK KARANG PENANG
NO
ANGKA LUAS LANTAI
JENIS PENGGUNAAN
BWK I
BWK
5,3223
5
- 5,3223
- 5,3223
5
- 5.3223
: PKN
5-
Pemerintahan
: PEM
5
3
Perdagangan
. PRD
5,5854
4
Pendidikan
: PND
5
- 5,5854
5-
5
Peribadatan : PRB
5
- 5,5854
6
Kesehatan
7
Pasar
1
Permukiman
2
5.5854
- 5,5854
55
BWK ill
II
1
PSR
1
1
-
6
5,5854
-
6
5,5854
-
6
1
: Hasil Rencana
Angka intensitas penggunaan lahan (lPL) diperoleh dengan mempergunakan
5,3223
5
- 5,3223
5
- 5,3223
5
-
5.3223
5
- 5,3223 5
-
5,3223
pendekatan rumus sebagai berikut:
IPL =
1.903 + log
0.30r
ALL Sumber
:
: KSH
PSR
5-
5,3223
s-
5,3223
: Hasil Rencana
Peta 3.11 Peta Rencana Tata Bangunan di IKK Karang Penang
Bab lll - 60
58'00'
KABUPATEN SAMPANG JUDUL
AIL{IiAN KAPASITAS TAMPUNG PENDUDUK TIAP BWK/ T]NIT LINGKI,]NGAN KOTA KARANG PENANG 2013
KETERANGAN
BatasBWK
59'00'
Orientasi Kota
DESA GUNUNC KESAN
PEM: Pemerintahan PND :Pendidikan KSH : Kesehatan PRB : Peribadatan
PKN:Pemukiman PRD: Perdagangan & Jasa PSR : Pasar
DESA POREH
PRB : Peribadatar
NANG OLOH
00'00"
hersn
\.
PETA LOI(ASI
:
DESA BULMATET
\ \ (
01'00" KEC. KARANGPENANG
NOMOR DAN SKALA PETA
PETA
:
3.11
02'00"
Bob lll-61
funnw
Amum Tata Qg"ang Kotn (WTcpJQ
lffiI(prang
Qetwng
Garis sempadan bangunan (GSB) adalah jarak antara pagar atu tembok terdepan
jenjang dibawahnya, kota jenjang ketiga dengan persil, atau kota jenjang ketiga
suatu bangunan. Faktor yang menentukan ukuran GSB adalah fungsi jalan yang
sampai persil.
berada didepannya. Rencana GSB IKK Karang Penang ditentukan mengikuti pedoman sebagai berikut
-
b. Jalan Arteri Sekunder
Jalan arteri sekunder menghubungkan kawasan primer dengan
:
kawasan
Untuk bangunan yang berada di tepi jalan arteri sekunder memiliki GSB 8.00
sekunder kesatu, atau menghubungkan kawasan sekunder kesatu dengan
meter.
kawasan sekunder kedua
Untuk bangunan yang berada di tepi jalan kolektor sekunder memiliki GSB 5.00
J al a n Kol
meter.
Jalan kolektor sekunder menghubungkan menghubungkan kawasan sekunder
Untuk bangunan yang berada di tepi jalan lokal sekunder memiliki GSB 3.00
kedua dengan kawasan sekunder kedua, atau menghubungkan kawasan
meter.
sekunder dengan kawasan skunder ketiga.
d.
3.8.10.
ektor Sekunder
Jalan Lokal Sekunder
Jalan lokal sekunder menghubungkan kawasan sekunder kesatu
RENCANA SISTEM TRANSPORTASI KOTA
Sebagai upaya mengurangi orientasi pergerakan pada jalur jalan raya IKK Karang Penang, perlu dikembangkan jalan-jalan baru serta meningkatkan jalan yang
dengan
perumahan, menghubungkan kawasan sekunder kedua dengan perumahan, kawasan sekunder ketiga dan seterusnya sampai ke perumahan.
telah ada agar lebih optimal fungsinya. Gambar 3.4 Merupakan gambaran Hierarki
Berdasarkan ketentuan tersebut serta konsep pengembangan sistem jaringan jalan
Fungsi Jaringan Jalan.
IKK Karang Penang, pada peta tersebut di atas dan dapat dilihat rencana
Peta 3.12 merupakan rencana pengembangan jaringan jalan IKK Karang Penang karakteristik setiap fungsijalan tersebut adalah sebagai berikut
:
pengembangan fungsi jalan IKK Karang Penang ; mencakup jalan lokal primer, arteri
sekunder, kolektor sekunder, lokal sekunder dan jalan lingkungan.
a. Jalan Lokal Primer Jalan lokal primer menghubungkan kota jenjang kesatu dengan persil, atau menghubungkan kota jenjang kedua dengan persil, atau menghubungkan kota
jenjang ketiga dengan kota jenjang ketiga, kota jenjang ketiga dengan kota
Bab lll - 62
GAMBAR :3.4
HIERARKI FUNGSI JARINGAN JALAN
ffi W
\*l@'-l
@ PUSAT KOTA
AP : AFTER/ PRIMER SPK : SUB PUSAT KOTA AS : ARTERI SEKT]NDER KS : KOLEKTOR SEKUNDER LS : LOKAL SEKUNDER
KP : KOLEKTOR PRIMER
LP : LOKAL PRIMER /'e^\ \iffi ffi
\tlW,,
ORDE II
KP
SPK I
ORDE IV
Bqb lll-63
CJ
KABUPATEN SAMPANG
KE SOKOBANAH
Av l\
58'00"
br
JUDUL
RENCANA PENGEMBANGAN
JARINGANJALAN KOTA KARANG PENANG 2OI3
I
\
KETERANGAN "'r"'2r c...
JalanKolektorSekunder ROW 8 Damija 6
\
j
DESA GUNUNG Kf,SAN
t
I
.e.i
j
59'00"
E
Kekerasan aspal mi,r Jalan
")
Kekerasan aryal mix/ penetrasi Jalan
O Bungcarba
Lokal Utana
ROW 7 Damija 5
RUTE
DESA POREH
Lokal Kota
Terminal
A
Angkutan Umum Kr- Penang-Omben
f)u*akondung
-
Sampan g
RUTE
B
AngkutanUmum Kr Penang-Robatal-Sampang
RIITE
C
AngkutanUmum
I
Kr.Penane-Sokobanah
)
00'00u
PETA LOKASI:
/ I a
RUTE
B
I
{...rrr.rrrr. l\l ll()tl\ | \l
[rcaran Gertagah
\
DESA BULMATET
PENANGONJTIR
0l'00" KEC. KARANGPENANG
Dubaja
NOMORDAN SKALA PETA
t'd
rd:
bi H+
PETA
I, J
KEOMBEN
:
3
12
02'00'
Bob lll-64
Qgmraw Umum llata Rjtang Kota
(WnNg
I'I(J(I(prang Qentng
3.8.11. RENCANA FASILITAS PENUNJANG
dipertimbangkan besaran-besaran ruang yang berhubungan dengan jalur hijau, jalan
Fasilitas penunjang kelancaran sistem pergerakan IKK Karang Penang perlu
raya, utilitas, lahan konservasi dan lahan produktif.
ditunjang dengan penyediaan kawasan sub-terminal yang berfungsi sebagai tempat
Untuk dapat menggambarkan secara rinci kebutuhan ruang untuk pengembangan
menaikkan dan menurunkan penumpang dan barang ke dan dari kawasan rencana.
fasilitas pelayanan di kota Karang Penang pada tiap-tiap blok pengembangan (BWK),
Kawasan sub{erminal IKK Karang Penang direncanakan berada
di Desa
Karang
maka pada tabeltabel Lampiran 3 sampai dengan Lampiran 13 diperlihatkan jumlah
Penang Oloh (pada BWK lll), berdekatan dengan pusat pelayanan pemerintahan.
kebutuhan satuan luas tiap fasilitas yang akan dikembangkan hingga akhir tahun
Kemudahan hubungan antar pusat-pusat pelayanan maupun antara kawasan
2013 di kota Karang Penang. Satuan fasilitas akan mencakup kelompok penduduk
fungsional yang satu dan kawasan fungsional lain tidak hanya ditentukan oleh ada
120.000, kelompok 30.000 penduduk dan kelompok 12.000 penduduk. Sebagai
atau tidak adanya prasarana perhubungan, tetapi juga harus ditunjang dengan
Rencana Realisasi Pembangunan utilitas dan fasilitas dapat dilihat pada peta 3.13
sarana yang memadai. Sarana angkutan umum yang mampu melayani setiap bagian wilayah kota diperlukan agar ada pemerataan tingkat pelayanan perhubungan. Untuk
IKK Karang Penang, jangkauan pelayanan transportasi dari bagian wilayah kota ke pusat kota relatif dekat, oleh karena itu pelayanan transportasi ini cukup dilayani dengan angkutan luar kota, sepeda motor, sepeda, berjalan kaki.
3.8.12. RENCANA SISTEM FASILITAS DAN UTILITAS KOTA Berdasarkan prakiraan jumlah penduduk IKK Karang Penang pada akhir
tahun rencana, dapat dihitung kebutuhan sarana dan prasarana,. serta
ruang
pengembangan kota, dengan mengacu pada standar yang berlaku. Arahan standar
distribusi fasilitas dan kebutuhan ruang untuk kelompok penduduk 120.000, 30.000 dan 12 000 diperlihatkan pada tabel Lampiran2. Dalam acuan standar kebutuhan ruang tersebut, selain fasilitas-fasilitas pendidikan, kesehatan, perdagangan, peribadatan, pemerintahan, rekreasi dan trasnportasi, juga
Bab lll - 65
KABUPATEN SAMPANG
58'00u
JUDUL
RENCANA PENTAHAPAN PEMBANGT,'NAN KOTA KARA}.IG PE},I,ANG 2OI3
KETERANGAT{
Jalan Kabupaten
5g'00n DESA GTJIII,'NGKESAN
Tahp I Jdtahun 2008
;
O
Tahap
tr
tahun ( 2008-2013 )
Tahem>tatum2013 DESAFOREH
00'00n
PETALOKASI:
DESA BIJLMATET
-01'00" KEC. KARANGPENANG
NOMOR DAN SKALA PETA
PETA
:
3.13
-02'00u
Bob lll-66
Qgnrana Umum
A.
tata fuung Kott (W,ftq[g II(J(I(Arang Qenang
Sarana Perumahan
Melihat bahwa kecenderungan pertumbuhan penduduk yang relatif kecil, maka
Standar kebutuhan perumahan berdasarkan pada anggapan bahwa setiap keluarga memerlukan sebuah rumah
;
sedangkan jenis rumahnya dibedakan
menjadi tiga ialah (Sumber Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum,
Menteri Perumahan Rakyat No. 698-384/1992, No. 739/KPTSI1992 dan No. 009/ KPTS11992, tentang pengaturan kapling blok permukiman)
-
Rumah kapling kecil
seluas
50 m2 - 200
seluas
m2
300 m2 - 500
yang ada. Perkembangan kawasan permukiman diarahkan menyebar ke seluruh
wilayah, terutama kearah tegalan dan lahan-lahan kosong dan disediakan sebagai kawasan cadangan permukiman.
;
B. Sarana Pendidikan
Rumah kapling sedang seluas 2OA m2 - 300 m2 Rumah kapling besar
pertambahan kawasan permukiman tidak akan banyak berbeda dengan kondisi
Standar kebutuhan TK untuk IKK Karang Penang adalah sebuah TK untuk 1200
m2
penduduk. Pada akhir tahun rencana, IKK Karang Penang perlu tambahan 15 buah TK di samping yang telah ada saat ini sebanyak 1 buah.
Pada umumnya perumahan di IKK Karang Penang saat ini masih relatif leluasa
luasnya, terutama pada wilayah utara dan timur kota. Luas kapling tiap rumah
rata-rata antara 100 m2 hingga 300 m2. Tetapi perumahan yang berada di kawasan pusat merupakan perumahan dengan tingkat kepadatan tinggi dan luas kaplingnya relatif lebih kecil. Hal ini menunjukkan adanya kecenderungan bahwa
lahan yang berdekatan dengan kawasan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi
Fasilitas TK disebar
di
permukiman penduduk dengan memperhatikan radius
jangkau pelayanannya. Saat
ini IKK Karang
Penang memiliki
I
buah SD.
Berdasarkan standar kebutuhan sarana yang berlaku, penduduk wilayah ini memerlukan tambahan 14 SD sampai akhir tahun rencana. Untuk fasilitas SD ini
yang perlu dilakukan adalah peningkatan kondisi
fisik dan kualitas
pendidikan.
Perhatikan Tabel 3.30
akan semakin diminati. Dengan demikian, standar kebutuhan perumahan yang
disebutkan
di atas dapat dikatakan masih relevan bagi pengembangan
IKK
Karang Penang. Perbandingan kebutuhan perumahan kota adalah 6 buah rumah kapling kecil : 3
buah rumah kapling sedang
:
1 buah rumah kapling besar. Berdasarkan
ketentuan tersebut perkiraan kebutuhan rumah pada akhir tahun rencana di IKK Karang
.
Bab lll - 67
Rcn&na Umum {ata Qsung I{ota (Al.lTffiQ llQ(I(prang eenang
Tabel 3.30
Tabel 3.31
Kebutuhan SD Di IKK Karang Penang Tahun 2013
Kebutuhan SLTP Di IKK Karang Penang Tahun 2013
DESA
No
Proyeksi Penduduk Tahun 2013
Jumlah
Perkiraan Kebutuhan
SD
DESA
No
Luas 0iwa)
(Ha)
Eksistinq Jumlah
1
Karang Penang Onjur
1
2 Karang Penang Oloh
13.193
23.675
3
I
0,36
14
0,36
Karang Penang Onjur
2 Karang Penang Oloh
Proyeksi Penduduk Tahun 2013 (iiwa) 1
3,1 93
23,675
Jumlah SLTP
Perkiraan Kebutuhan
Eksistinq
Jumlah 1
Luas (Ha) o,42
0,42
: HasilAnalisis Sumber: HasilAnalisis
Kebutuhan sarana pendidikan setingkat SLTA adalah 1 SLTA untuk melayani
SLTP yang yang ada di IKK Karang Penang berjumlah 1 buah sekolahan
120.000 jiwa, jadi jumlah kebutuhan sarana yang diperlukan sampai dengan akhir
yang terletak di desa Karang Penang Onjur, tingkat pelayanan pendidikannya cukup
tahun rencana bisa digabung dengan kecamatan lain, mengingat bahwa sampai saat
rendah
.
Standart yang berlaku 1 sekolahan melayani 30.000 jiwa, maka dengan
jumlah penduduk di akhir rencana sebesar 36.868 jiwa sehingga SLTP di IKK Karang Penang tidak terjadi over estuvate (kelebihan daya
tampungnya).
!
ini kawasan rencana belum memiliki fasilitas sekolah SLTA. Setiap unit
SLTA
memerfukan lahan 0.42 Ha. Kawasan tempat berdirinya Sekolah baik SD, SMP dan
SLTA tersebut dapat ditetapkan sebagai kawasan pendidikan. Selain
itu,
pengembangan kawasan pendidikan juga diarahkan ke Desa Karang Penang Oloh (BWK
r).
Bab lll - 68
funcatw U mum tata
Qyang Ko ta
(N)VeJg IlQ( I(prang eenang
C. Sarana Kesehatan
dan masjid yang ada saat ini tidak akan mengalami perubahan. Yang
perlu
Puskesmas merupakan sarana kesehatan yang mempunyai tingkat pelayanan
dipertimbangkan lagi adalah perlu diadakannya masjid Jami' (masjid raya) yang
penduduk kecamatan. Sampai dengan akhir tahun rencana, penduduk di IKK Karang
memenuhi standart kebutuhan warga sebesar 120.000 jiwa dengan penggunaan
Penang belum memerlukan tambahan sarana ini. Pada saat ini wilayah perencanaan
lahan seluas 1,2 Ha.
telah dilayani oleh sebuah puskesmas yang terletak di Desa Karang Penang Onjur (BWK ll) dan sebuah puskesmas pembantu di Desa Karang Penang Onjur ( BWK lll).
Tabel 3.32 Kebutuhan Mushola/ Langgar Di IKK Karang Penang Tahun 2013
Pelayanan kesehatan pada lingkungan yang lebih kecil dilayani oleh pos kesehatan atau posyandu. Jenis sarana inipun telah mencukupi sampai dengan akhir
Proyeksi
tahun rencana.
Selain puskesmas dan pos kesehatan/ posyandu, sarana kesehatan yang diperlukan
di
IKK Karang Penang adalah adalah apotik. Jumlah kebutuhan apotik
DESA
No
pada akhir tahun rencana adalah 1 buah, dengan luas lahan 0.12 Ha (standar
Penduduk
Jumlah
Tahun 2A13
Musshola
fiiwa)
Eksisting
Perkiraan Kebutuhan
Jumlah
Luas (Ha)
kebutuhan lahan tiap unit apotik adalah 0.03 Ha). Lokasi apotik ditetapkan berada di Karang Penang Onjur
sekitar puskesmas dan berada di Desa Karang Penang Oloh (BWK l).
1
D. Sarana Peribadatan
2 Karang Penang Oloh
3,1 93
11
0,03
23,675
2A
0,03
1
Jumlah Langgar dan masjid saat ini di IKK Karang Penang adalah 52 buah
terinci menjadi 31 buah langgar/ surau dan 21 buah masjid. Untuk wilayah
Sumber
: HasilAnalisis
t
Kecamatan Karang Penang. Tingkat pelayanan langgar adalah 1 : 2.500 penduduk,
dan masjid 1 : 1.30.000 penduduk dengan mengacu pada tingkat pelayanannya saat
ini, maka dapat dihitung kebutuhan langgar pada akhir tahun renc€lna (lihat Tabel 3.32) Berdasarkan perhitungan maka kebutuhan langgar dan masjid di IKK Karang Penang sudah mencukupi memenuhi hinga akhir rencana. Sedangkan lokasi langgar
Bab lll - 69
Qgrcaru Amum Tata lRgang Kota (K/(AJO II(J{I(prang pcnang
E. Sarana Pemerintahan dan Pelavanan Umum
sedang (Taman skala BWK) yang diperlukan sampai akhir tahun rencana lebih
Sarana pemerintahan dan pelayanan umum yang dibutuhkan di Kota Karang
kurang berjumlah 1 buah. Luas lahan yang diperlukan untuk taman berukuran sedang
Penang adalah yang setingkat kecamatan dan yang setingkat desa. Kantor
adalah 0,25 Ha. Sebagai ibukota kecamatan, Kota Karang Penang juga memerlukan
Kecamatan melayani kebutuhan 120.000 jiwa dengan penggunaan lahan seluas 0.08
tambahan taman skala kota seluas 0,04 Ha
Ha. Sarana Kantor pemerintahan ini masih dalam tahap pembangunan, untuk kantor
Taman lingkungan direncanakan terdistribusi merata diseluruh
desa jumlahnya sudah memenuhi sampai dengan akhir tahun rencana, tetapi perlu
permukiman. Perletakannya dapat berupa halaman-halaman bersama yang terbentuk
lebih dilengkapi komponennya
akibat pola c/usfer pada permukiman penduduk, namun dapat juga berupa taman lingkungan yang direncanakan. Fasilitas
F.
Sarana Kebudavaan dan Rekreasi
wilayah
ini dapat dapat pula digabung
dengan
beberapa fasilitas lainnya seperti warung, langgar dan TK. Sedangkan Taman skala
Jenis sarana kebudayaan dan rekreasi yang diperlukan adalah
balai
BWK yang direncanakan sejumlah 2 unit diletakkan di pusat kota/ desa. Untuk taman
pertemuan dan Gedung Serba Guna, yang dapat menampung aktivitas sosial,
skala kota yang dilengkapi dengan lapangan olah raga dapat berbentuk square dan di
kebudayaan
dan hiburan yang
diselenggarakan
bagi masyarakat
di seluruh
letakkan di lokasi lapangan sepak bola saat ini.
Kecamatan Karang Penang. Luas lahannya, menurut standar kebutuhan ruang,
Sedangkan kebutuhan jalur hijau di IKK Karang Penang direncanakan seluas
adalah 0,04 Ha (untuk balai pertemuan), dan 0,1000 Ha (untuk Gedung Serba Guna).
336,6 Ha. Jalur hijau yang dimaksud adalah penghijauan daerah sepanjang garis
Balai pertemuan sejumlah 2(dua) unit diletakkan menjadi satu bagian dengan
sempadan sungai, dan perlindungan terhadap sumber mata air, lahan kritis dan
bangunan perkantoran Desa. Sedangkan letak gedung Serba Guna direncanakan
makam.
berada di sekitar perdagangan/ perkantoran. Gedung Serba Guna ini dapat dipakai
Penyediaan tanah pemakaman umum termasuk dalam jenis sarana ini.
sebagai tempat pertemuan seluruh warga, peringatan hari-hari besar tertentu ataupun
Kebutuhannya ditentukan berdasarkan jumlah penduduk, tingkat kematian pertahun,
resepsi pernikahan
dan standar kebutuhannya (lebih kurang 2 Mz per jiwa
).
Kebutuhan ini masih
terpenuhi oleh fasilitas yang ada saat ini. Dengan demikian maka dalam rencana di
G. Sarana Olah Raqa dan Kawasan Terbuka Kebutuhan taman kecil (taman lingkungan) di
tahun mendatang tidak akan dibutuhkan lagi lahan baru untuk fasilitas makam.
IKK
Karang Penang pada akhir
tahun rencana lebih kurang 18 buah, dengan luas total O,12Ha. Taman berukuran
Bab lll - 7A
Qsncaru Umum tata Qstang Kota
(W6WQ l1(J(I(prang
cPetung
Selain itu, kawasan perlindungan mata air yang sebagian lokasinya berada
Desa Tlambah dan Blu'uran (tidak termasuk kawasan rencana) dapat
di
J.
pula
difungsikan sebagai ruang terbuka hijau.
Kebutuhan Air Bersih Standar konsumsi air bersih penduduk perkotaan, khususnya kota-kota yang
berpenduduk kurang dari 100.000 jiwa adalah 60 liter/jiwa/hari. Tingkat kebutuhan air
bersih tersebut sudah termasuk kebutuhan selain permukiman (lebih kurang 30%
H. Sarana Perniaqaan
untuk rencana tahun ZOIO dari keperluan untuk permukiman) dan faktor kehilangan
Karang Penang lebih kurang memiliki 15 buah warung. Pada tahun 2013/2014 jumlah kebutuhannya tidak perlu ditambah lagi, karena iumlah yang ada belum mencukupi Warung merupakan ienis sarana pemiagaan berskala terkocil.
dari jumlah minimal yang dibutuhkan. Kebutuhan pertokoan di pada akhir tahun rencana mencapai
IKK
IKK
(wafer /oses). Tabel 3.33 merupakan presentasi perhitungan kebutuhan air bersih IKK
lGrang Penang. Peia 3.14 menunjukan Rencana pengembangan Air Bersih di IKK Karang penang
Karang Penang
Tabel 3.33 Perkiraan Kebutuhan Air Minum Di IKK Karang Penang
4 unit, sedangkan untuk fasilitas perbelanjaan
Tahun
dan toko tidak perlu ditambah lagi, mengingat bahwa keberadaan pasar telah memenuhi standar pelayanan hanya saja lokasi pasar tersebut perlu dipindah. Perletakan kawasan perkantoran tersebut tidak akan banyak berbeda dengan lokasi
No THN
JML Pdk/Jiwa
yang ada saat ini.
l.
Sarana Sub - Termial
Pengembangan fasilitas sub-terminal sebagai wadah transportasi
di IKK
Karang Penang merupakan bagian yang sangat penting dalam perencanaan Tata Ruang
IKK Karang Penang,
mengingat bahwa pengembangan fasilitas ini akan
memberikan dampak yang sangat penting bagi pengembangan
IKK Karang Penang
lebih fanjut. Dalam rencana, fasilitas sub-terminal ini disediakan seluas 1,2 Ha.
2AO4
- 2013
Perkiraan
Kebutuhan
Kebutuhan
Pelayanan
SIST
Sumur/Smber
(LU Hari)
(LU Hari)
PIPA
Lainnya
TARGET PELAYANAN TOTAL
1
2004
21.095
1.265.700
2
2006
23.882
1.432.920
171.9s0
114.634 286.584
3
2008
27.O37
1.622.220
194.666
129.778
324.444
60
253.140
253.140
Liter/Hari
4
2010
30.608
1.836.480
330.566
220.378
5s0.944
5
2012
34.651
2.079.060
374.231
249.487
623.718
6
2013
36.869
2.212.140 398.185
265.457
663.642
Sumber : HasilRencana
Bab lll - 71
KABUPATEN SAMPANG
5g'00n
JI.'DI]L
RENCANA PENGEMBAIIGAN AIR BERSIH KOTA INAIL{}IG PENANG TAHI.JN 2OI3
KETERA}.IGAN
Jalat Pipa Distribusi
5g'00' Duwl.l.ropos
DESA GUIITJNG KESAN
/'?\
-Q) S€sm
DESAFOREH
-00'00'
Reseryoir
)
iffii;rltyananrahapl
l
ffiffiJgYananrahaPtr
PETALOKASI:
DESABULMATET
-01'00" KEC. KARANGPENANG
NOMORDAI{ SKALI\PETA
PETA
:
3.14
PERPTPAAN MENTI'U S.IMEER
AIRDI KECJTMATAN OMEEN DENGAN SISTEM FOMPA
-02'00u
B€/c.l[-72
Qgnrcow 1)mum
tatn fuang Kot4
(Wj1W l1(J(I(prang
Qetnng
Karang Penang dipenuhi dari
meningkatkan pelayanan yang telah ada juga mengembangkannya sesuai dengan
sumur-sumur pribadi dan sumber air bersih . Sejalan dengan semakin bertambahnya
pertambahan penduduk beserta kegiatannya. Tingkat pelayanan listrik di IKK Karang
Pada saat ini kebutuhan air bersih penduduk
jumlah penduduk
IKK
IKK
Karang Penang beserta kegiatan yang menuniangnya,
Penang saat ini belum menjangkau seluruh kebutuhan warga, karena sebagian masih
Oleh karena
diperlukan penyediaan pelayanan air bersih yang terkelola dengan baik (oleh PDAM).
menggunakan penerangan tradisional (lampu minyak).
Sampai saat ini jaringan air bersih belum optimal. Untuk tahun mendatang, perlu
pengembangan yang dilakukan adalah memperluas jaringannya, terutama ke wilayah
adanya pengembangan jaringan sehingga dapat menjangkau seluruh penduduk
ke permukiman yang belum terjangkau fasifitas ini. Lihat Peta 3.15
itu
Karang Penang. Salah satu hal yang sangat mungkin adalah mengelola sumber air
yang ada dengan debit yang cukup besar agar terkelola dengan baik. Sumber air yang sangat potensial untuk dikelola lebih lanjut adalah sumber air yang sudah ada atau mencari sumber baru yang debit airnya minumnya 10 1/detik.
K. Kebutuhan Listrik Standar kebutuhan listrik untuk keperluan rumah tinggal adalah
- Rumah kapling kecil
:
450 VA
- Rumah kapling sedang
:
900 VA
- Rumah kapling besar
: 1.300 VA
:
Kebutuhan listrik untuk keperluan selain permukiman lebih kurang 25 olo dari keperluan permukiman. Berdasarkan ketentuan tersebut dapat dihiJung perkiraan jumlah kebutuhan listrik sampai dengan akhir tahun rencana
Kebutuhan listrik untuk keperluan selain permukiman lebih kurang 25 o/o dari keperluan permukiman. Berdasarkan ketentuan tersebut dapat dihitung perkiraan jumlah kebutuhan listrik sampai dengan akhir tahun rencana (lihat tabel 3.34). Untuk
memenuhi kebutuhan listrik sampai dengan akhir tahun rencana, selain
Bab lll
-
73
furcan^a Amum tata fuang t
DI DESA
No
1
Karang Penang Onjur
2 Karang Penang Oloh
Jumlah Sumber
:
Proyeksi Pddk Tahun 2013 (iiwa)
TABEL : 3.34 PERKIR/MN KEBUTUHAN LISTRIK
KOTA KARANG PENANG TAHUN 2O{3
Jumlah Rumah Besar Sedang Kecil (unit) (unit) (unit)
Kebutuhan Listrik Perumahan Besar Sedang Kecil Jumlah (VA) (KVA} ruA) ruA)
Kebutuhan Listrik
Non Perumahan
fotal Kbth Tahun 2013
(KVA)
3,1 93
264
792
1,583
343,200
712,900
712,350
17,684
4,421
22,104
23,675
473
1,424
2,841
614,900
1,278,040
1,278,450
31,714
7,929
39.642
36,868
737
2,212
4,424
958.100
1.990.800
1,990,900
49,397
12,349
61,746
1
Hasil Rencana
Bab lll - 74
KABUPATEN SAMPANG
58'00"
JIJDI.JL
RENCANA PENGEMBANGAN JARINGANLISTRIK
KOTAKARANG PENANG 2OI3
)
\ KETERANGAN
L..
\
I
59'00'
I
Jaringan Listrik Tegangan
Menengah
DESA GUIYTJNC KESAN
G
Jaringan Listrik Jaringan
Distribusi Jalan Lokal
tr
DESAFOREH
00'00u
PETALOKASI:
Lacaran Gertengah
DESA BULMATET
\ PENANG ONJT,'R
\
0l'00'
\
Tolekal
\
KEC. KARANGPENANG
I
I
NOMORDAN SKALA PETA I
\ PETA
:
3 15
02'00'
Bob lll-75
tR,gnuaru Umum
L.
tatn futang aota (A{.fiWO l\(J{I(4rang Qmang
Kebutuhan Telepon Standar kebutuhan sambungan telepon untuk kota kecil adalah sebagai berikut:
-
Sambungan rumah untuk setiap rumah kapling besar (kebutuhan permukiman) Kebutuhan selain permukiman25o/o dari kebutuhan permukiman Sebuah telepon umum untuk setiap 1.000 penduduk.
Sampai dengan akhir tahun rencana, kebutuhan permukiman, dan selain permukiman
di IKK Karang Penang dapat dilihat pada tabel 3.35 Untuk itu
perlu
dibangun Kantor Telepon (STO Mini) dan jaringan, karena sampai saat ini jaringan
telepon belum seluruhnya memasuki kawasan rencana. Mengingat bahwa intensitas perturnbuhan
di IKK Karang Penang cenderung naik, sehingga pada akhir
tahun
perencanaan (2013) sambungan telepon tersebut perlu untuk dapat menjangkau diseluruh pusat kota dan sub-pusat kota. Beberapa fasilitas yang membutuhkan sambungan telepon adalah kawasan perdagangan, industri, pendidikan, dan fasilitas perkantoran. Lihat Peta 3.16
Bab lll - V6
Sgttcotu Umum
(au {uang
Kota
(ry}Wg lffiI(prang
eenang
TABEL
DI
:
3.35
PERKIRAAN KEBUTUHAN TELEPON KOTA KARANG PENANG TAHUN 2013 Proyeksi Pddk Tahun 2013
Sumber
:
Hasil Analisis
Bab lll - 77
KABUPATEN SAMPANG
58'00"
JUDUL
RENCANA PENGEMBANGAN JARINGAN TELEPON KOTA KARANG PENANG 2OI3
I
\ KETERANGAN
t2j
L...
I Jsrh
DESA GUI\UNG KESA}I
i
dua j
Jaringan Telepon Utama
59'00"
,i
Jaringan Telepon Distribusi Jalan
l
t
")
o
i i/'
/ Bunccfiba t
Sentral Telepon
DESA POREH
-.\ \...
Duwirondung
Iokal
\
t 00'00"
PENAI\G
(
I
l:m
I
\
\
/' (
\
:
/
DESA BULMATET
\
i
PETA LOI(ASI
/ 0l'00"
i
t
\
\ iI
\.-
I
\...
KEC. KARANGPENANG
\
I
Dubaja
crunggungan
DESA
'\. '..
\/'
Bmt I j
..'1
NOMORDAN SKALA PETA
j
;
I
/' PETA
:
3.16
'".-...,/
02'00'
Bob lll-78
funraru Amum ltatn Egang Kotn (W8WQ lk(J(I(prang eenang
M.
N.
Perkiraan Volume Sampah
Jaringan Drainase
Menurut standar teknis yang berlaku, volume sampah di kota kecil Iebih kurang
Kondisi saat ini terlihat bahwa sistem jaringan drainase di kawasan rencana
2.3 liter/orang/hari. Berdasarkan perkiraan jumlah penduduk pada akhir tahun
belum tertata dengan baik. Walaupun saat ini tidak pernah menimbulkan masalah
rencana, volume sampah
di IKK
Karang Penang akan terus bertambah
sebagaimana dapat di lihat pada tabel 3.36
akibat tidak adanya 'jaringan drainase, namun dalam perencanaan nantinya penataan
IKK
Karang Penang perlu dilengkapi dengan jaringan drainase. Jaringan
Adapun fasilitas yang dibutuhkan dalam mengatasi masalah pembuangan
drainase kota sebagai jaringan yang mengalirkan buangan air hujan direncanakan
sampah tersebut adalah dengan disediakannya sebuah TPA dan 4 buah unit TPS.
secara terbuka dan diletakkan di sisi kiri dan kanan jalan. Sistem jaringan dibuat
Rencanakan perletakan TPA da TPS serta jalur sirkulasi pengangkutan sampah
sesuai dengan hirarkhi jalan dari jaringan primer, sekunder hingga tersier.
dapat dilihat dalam Peta 3.17
Kemiringan riol harus diatur sedemikian rupa agar aliran air dapat mengalir ketempat
.
yang lebih rendah . Perhatikan Peta 3.18
Bab lll - 79
funcnna Umum tata Ejung Kota &U(AJQ
lffiI(prang
eerwng
TABEL : 3.3G PERKIRAAN KEBUTUHAN SARANA PEMBUANGAN SAMPAH DI KOTA KARANG PENANG TAHUN 2013
DESA
No
Proyeksi Penduduk Tahun 2013 (iiwa)
PERKIRAAN VOI.UME (LTR/Hari)
1
Karang Penang Onjur
1
3,1 93
30,343.90
2
Karang Penang Oloh
23,675
54,452.50
Jumlah
36,969
84,796
Sumber
Kebutuhan Sarana TPA TPS
3
: Hasil Analisis
Bab
Il
- 80
KABUPATEN SAMPANG
58'00"
JI.JDT'L
RENCANA PENGEMBANGAN PERSAMPAIIAN KOTA KARANG PENANG 2OI3
KETERANGAN
59'00n Df,SA GUI{I.JNG KESAN
Duwal.l.ropos
o )
l
DESAFOREH
o
00'00'
Rute Pelsyanan Sampah
TPA ( Sanitasy Landfill ) Rencana Pelayanan Tahap
I
( 3003-2008 ) RencanaPelayanm Tah4 ( 3008-2013 )
tr
TPS
PETALOKASI:
DESABULMATET
-0 l'00u KEC. KARANGPENANG
NOMORDAI{ SKALAPETA
PETA
:
3.1?
-02'00n
Bob lll-81
KABUPATEN SAMPANG
58',00'
JUDUL
RENCANA PENGEMBANGAN DRAINASE KOTA KARANG PENANG 2013 I
\
KETERANGAN
(
c..
I
I
I
59'00'
DESA GUNUNG KESAN
I E
Saiuran Pnmer Saluran Sekunder Saluran Tersier
I
-
Jalan Lokal
DESA FOREH
00'00'
PETA LOI(ASI
:
DESA BULMATET
Gctmgah
PENANGOMIJ'R
0l'00" Tolekat
KEC. KARANGPENANG
'-"'--.\ i
\
I
t
j Grunggurgan
\
,.:'
i"-.-----,.
DEsA
TLAMBAH
NOMORDAN SKALAPETA
"r*, j
*.-.t. ;. ..\t',,-.-'/ i W'
/
PETA
:
3 18
02'00'
Bob lll-82
Aspek Rencono Peloksonoon don lmplementosi Progrom pembongunon
fun caru U mum fatu Wang Ko ta
(W.fffi(Q It(l{I(srang Qeoory
Rencana pembangunan kota merupakan pedoman bagi pembangunan kota. Rencana tersebut akan benar-benar dapat dijadikan pegangan bagi aparat pemerintah
Pernerintah daerah, apabifa ditunjang oleh adanyan peraturan perundangan yang
memped
dasar hukum bagi
pelaksanaan
pembangunannya.
Untuk menunjang pelaksanaan rencana pembangunan kota tersebut, maka aspek-aspek yang perlu diperhatikan meliputi
a.
Tahapan dan Prioritas Pembangunan
b.
Arahan Penanganan Lingkungan
:
c. Indikasi Program dan Proyek serta Pendanaan d. Aspek Kelembagaan Pembangunan e. Aspek Hukum Dalam Pelaksanaan
fli?!f, n!ffi f,1f f, ?ilnfli$fi f, f,il ?Iir 11{1?L!fi1
!fiTf,il ?ltttltnffi
??ffi 3 f,ntf fl
nfl
4.1. TAHAPAN DAN PRIORITAS
PEMBANGUNAN
Dalam menentukan prioritas program-program pembangunan Kota Karang Penang dilandasi oleh beberapa pertimbangan seperti
1,
:
Pemenuhan Kebutuhan;
Alokasi sarana dan prasarana perkotaan pada setiap tahapan didasarkan pada peningkatan jumlah penduduknya. Tentunya sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan pada setiap tahapan.
BablV
-
1
Qgnrana'Umum tata R,yang l(ota (cftUfffiQ IIQ{I(prang eenang
2' Keterpaduan;
Dari
harus terintegrasi baik secara sektoral maupun tata ruang, sehingga memberikan Seluruh program pembangunan yang dilaksanakan pada setiap tahapan,
pertimbangan-pertimbangan
di atas selanjutnya disusun program-program
pembangunan dan tahapan pelaksanaannya, untuk tebih jelasnya dapat dilihat pada
Tabel4.1.
manfaat yang optimal.
3.
Efek GanG: Setiap seKor/sub sektor pembangunan yang dikembangkan pada suatu lokasi pada tahap yang lebih awal, harus mampu merangsang perkembangan
sektor/sub sektor pembangunan pada tahap berikutnya atau pada lokasi-lokasi lainnya.
4.
Pemecahan Masalah:
Program p€mbangunan yang ditaksanakan pada setiap tiahapan, harus dapat menyelesaikan persoalan yang dihadapi pada waktu itu.
5.
Strategis;
Program pembangunan yang dalam jangka pendek tidak akan memberikan
maniaat secara langsung dan besar, tetapi dalam jangka panjang akan memberikan implikasi perubahan yang mendasar
dan struktural
yang
termanifestasi dalam pola tata ruang yang dituju.
6.
Kesesuaian dengan Rencana yang sudah
ada;
./
Apabila suatu program pembangunan telah ditetapkan untuk ditaksanakan berdasarkan rencana yang telah disetujui, maka rencana tersebut diadikan
pedoman bagi Pemerintah Daerah, sehingga program-programnya p€rlu diprioritaskan.
BablV
-
2
funcaru'()mum {ata Qlrang Kota
Tabel
(W}fW) Iffi\prang
cpetung
4.1. TAHAPAN DAN PRtoRtrAs pRocRAM
PELAKSANAAN
PEMBANGUNAN FISIK KECAMATAN KARANG PENANG
-
Pembangunan fasilitas pendidikan yang ada disepanjang jalan arteri sekunder agar pusat pelayanan tidak terkonsentrasi hanya di pusat saja.
TAHAPAN
PRIORITAS
Tahap Persiapan
Persiapan Pelaksanaan Rencana yang dititik beratkan pada pemantapan operasionalisasi Kota Karang penang sebagai pusat
pembangunan Kecamatan, selanjutnya penyusunan konsep peraturan pengawasan dan persiapan aparatur pengelola serta pengendalian perkembangan kota yang siap untuk menghadapi
- Peningkatan sksesibilitas antar bagian wilayah kota - P-embuatan dan peningkatan jaringan jalan - P'enyediaan sarana dan Prasarana antara lain perumahan
dan,
transportasi dan utilitas.
-
pelaksanaan rencana, usaha-usaha persiapan penanggulangan
Pengembangan lndustri yang berkaitan terhadap sektor basis jasa usaha lebih lanjut bidang pertanian, dengan pengembangan
sektor Industri, Pertanian, (pengepakan dan jenis industri lain
peningkatan/pembangunan jaringan jalan Arteri Primer/sekunder dan jalan lokal primer
yang baru sebagai pola pengembangan.
- Peningkatan/pengintensifan penggalian/
pengeksploitasian
pengolahan garam.
Tahap
I
Penyediaan dan Pembentukan Kota Karang Penang sebagai pusat pemasaran.
-
Peningkatan prasarana pendidikan dan pengaturan lokasi TK, Pendidikan Dasar 9 Tahun dan SLTA
di pusat kota
-
Menyediakan dan melengkapi fasilitas umum pelayanan wilayah dan lokalyang ada sebagaifaktor pengikat kawasan pemukiman.
-
Peningkatan pengadaan serta pengalokasian lokasi prasarana pelayanan sosial.
Peningkatan/pengintensifan pola
tata ruang
terutama penataanlpemindahan terminal, pelataran bongkar muat
barang (terminal cargo, pengaturan/ penataan lalu lintas antar kota, agar lalu lintas antar kota tidak terganggu. Peningkatan fasilitas dan utilitas
Peningkatan jalan-jalan lokal dan peningkatan aksesibilitas
kota
Pembangunan Perumahan
Merupakan tahap penyempurnaan dan aktualisasi dari usaha pengembangan yang didahulukan pada tahaptahap sebelumnya.
Pembangunan/penataan jalan arteri primer dan jalan lokal primer.
Pengembangan industri yang berkaitan
antara fungsi-fungsi kegiatan didalam
!
Penyediaan sarana Prasarana antara lain fasilitas Transportasi, Perumahan dan Utilitas.
Tahap ll
Usaha peningkatan kondisi jaringan jalan Arteri Sekunder, kolektor sekunder, dan geometris dan sempadan bangunan, untuk mempercepat perkembangan ke arah Barat dan ke arah Selatan.
BablV
-3
Rgntaru Umum tata fuang Kott
(W-ffW) IffiI(prang
eenang
a.
4.2. ARAHAN PENANGANAN LINGKUNGAN
Pembuatan lingkungan baru pada umumnya ditujukan untuk permukiman
Perkembangan fisik kota, diketahui bahwa masa yang akan datang fasilitas
penduduk. Peningkatan junlah penduduk
perkotaan, akan makin bertambah sebagai akibat dari meningkatnya aktivitas ekonomi
kota dan bertambahnya penduduk. Ini berarti akan terjadi perluasan
Unit Lingkungan Baru
pengurangan kepadatan penduduk
wilayah
mensyaratkan p"r'b"ngrn"n
terbangun, untuk menampung aktivitas-aktivitas tersebut. Konsekuansi dari hal ini
unit
di masa mendatang dan perlunya
pada
kawasan-kawasan tertentu
fingkungan
baru di dalam
wilayah
perencanaan.
adalah harus diketahui besarnya lahan potensial yang dapat dikembangkan sebagai b.
areal pengembangan kota, atau dengan perkataan lain perlu diketahui besarnya
Beberapa lingkungan tertentu
wilayah efektif perkotaan. Sehubungan dengan hal tersebut, maka pengertian
-
dapat menampung luas kebutuhan kuantitatif yang diperlukan sesuai dengan perkiraan pertumbuhan kehidupan dan penghidupan kota;
Suatu wilayah yang mempunyai perkembangan wilayah terbangun cukup c.
tinggi, dalam arti terdapatnya kegiatan fungsional
di wilayah
efektif
perkotaan mempunyai intensitas yang relatif tinggi dibandingkan dengan daerah lainnya.
kawasan perencanaan perlu ditingkatkan
kesemrawutan dan dan kumuh. Bentuk perbaikan yang dapat dilakukan adalah
Suatu wilayah yang mempunyai potensi fisik dasar yang dapat manampung perkembangan kota di masa mendatang. Dalam arti bahwa wilayah tersebut
*
di
kualitasnya, karena bila dibiarkan perkembangannya, akan mengarah pada
mengenaiwilayah efektif perkotaan adalah sebagai berikut :
*
Unit Lingkungan Yang Akan Diperbaiki.
Perbaikan sarana dan prasarana lingkungan; Pengurangan kepadatan penduduk; Kebutuhan lahan; Penambahan sarana dan prasarana lingkungan.
Unit Lingkungan yang Akan Dilindungi
Beberapa komponen guna lahan tertentu perlu dilindungi sejak dini untuk menghindari perubahan fungsi penetrasi kegiatan lain pada unit lingkungan
tersebut, dan sebagai daerah penyangga (buffer zone) perencanaan seperti Berdasarkan hal tersebut di atas terdapat skala-skala penanganan lingkungan yang akan diciptakan, ditingkatkan, maupun dilindungi, sebagaimana diuraikan berikut
:
di
dalam wilayah
di pinggir sungai, dan pantai, di sekitar kawasan
industri.
serta di kawasan bukit di bagian Timur.
ini.
BablV
-
4
Qgnraru'Umum
4.3.
tata fuang Kott (KEWO |ffiI(prang enang
INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN
Untuk mengetahui program-program pembangunan
dirumuskan sumber-sumber pembiayaan. Rencana Umum Tata Ruang Kota Karang
di kota Karang Penang
Penang yang disusun, merupakan arahan bagi rencana-rencana selanjutnya yaitu
dilihat dari bobot kepentingannya atau program mana yang harus diprioritaskan dan
Rencana Teknik Ruang Kota (RTRK). Dengan demikian dapat dipergunakan dalam
program yang mana yang harus ditangguhkan, maka dilakukan pengelompokkan
arahan pengaturan dan pengendalian pembangunan. Akan tetapi untuk sampai pada
dengan metode pembobotan dari program pembangunan. Artinya apabila dinilai dari
tahap pelaksanaan pembangunan, diperlukan beberapa tahapan lagi berupa rencana
pembobotan dari pembangunan itu mempunyai nilai paling tinggi, maka program itu
terinci serta rencana teknis lainnya. Untuk itu arahan perumusan sumber-sumber
harus diprioritaskan dan ditempatkan pada periode pertama. Selanjutnya apabila nilai
pembiayaan untuk setiap tahapan adalah sebagai berikut
pembobotan itu rendah, maka ditempatkan pada periode-periode berikutnya.
Dari keempat tahapan di atas, diharapkan setiap akhir tahapan atau akhir
Kriteria pembobotan ini dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut:
-
-
Prioritas Pertama (dengan bobot 4)
periode dilakukan evaluasi. Hal
Sifatnya pengadaan atau penyediaan sarana yang belum ada serta mempunyai
dan bila perlu program-program mana yang harus dibatalkan dal;am jangka waktu
kebutuhan yang mendesak.
setiap periode.
Prioritas Kedua (dengan bobot 3)
Tinjauan dari aspek tujuan dimaksudkan untuk
;
-
kebutuhan yang mendesak. Prioritas Ketiga (dengan bobot 2)
:
Pemahaman terhadap kemampuan Pendapatan Asli Daerah untuk melihat kemampuan Kabupaten Sampang dalam pengelotaan pembiayaan programprogram pembangunan atas dasar kemampuan sendiri.
;
Sifatnya peningkatan atau penambahan sarana yang sudah ada serta mempunyai
-
kebutuhan yang tidak mendesak.
-
ini penting untuk mempertimbangkan program-
program mana yang harus didahulukan, program-program yang harus ditangguhkan
;
Sifatnya peningkatan atau penambahan sarana yang sudah ada serta mempunyai
-
:
Prioritas Keempat (dengan bobot 1)
Penjajagan kemungkinan peningkatan sumber-sumber pendapatan asli daerah sendiri guna meningkatkan kemampuan pembiayaan pembangunan. Sedangkan tinjauan dari aspek kebijaksanaan (poticy) dimaksudkan untuk:
;
Sifatnya peningkatan atau penambahan sarana yang belum ada serta mempunyai
-
kebutuhan yang tidak mendesak. (Lihat Tabel 4.2 dan 4. 3)
Pemerintah Pusat untuk pembiayaan program pembangunan lintas sektoral
Aspek pendanaan merupakan hal yang sangat penting dalam pelaksanaan
suatu rencana. Oleh karenanya, untuk setiap program pembangunan
Pemahaman terhadap keserasian kebijaksanaan Pemerintah Daerah dengan
perlu
-
;
Pemahaman terhadap keserasian pembiayaan program pembangunan bidang soaial ekonomi.
BablV
-5
funrana Umum tata Qyang Kot4
(WfW)
flQ(,l(srang eanng
Pada umumnya apabila aspek tujuan dan aspek kebijaksanaan dilaksanakan
3.
Pajak daerah;
di bidang ekonomi yang
4.
Laba BUMD;
di bidang sosial. Hal ini disebabkan
5.
Penerimaan Dinas-dinas;
peranan Pemerintah Daerah yang lebih mengutamakan kepentingan masyarakat
6.
Penerimaan lain-lain yang sah.
secara serasi, maka akan terwujud suatu kebijaksanaan mengarah kepada peningkatan kesejahteraan
dengan
titik
berat pada pemberian pelayanan. Di samping peningkatan sumber
pembiayaan pembangunan dari pendapatan asli daerah sendiri. Faktor partisipasi
A. Anggaran Pendapatan Daerah
masyarakat lebih diutamakan begitu pula diiringi dengan semangat jiwa dan disiplin
Anggaran pendapatan daerah Kabupaten Sampang yang paling banyak diperoleh
Aparatur Pemerintah Daerah.
dari pendapatan penerimaan subsidi/perimbangan keuangan , kemudian disusul
Bertolak dari uraian
di atas, pembiayaan pembangunan merupakan hal yang
dengan penerimaan dari pajak-pajak.
pokok bagi terlaksananya pengelolaan pembangunan dari rencana pembangunan
Melihat keadaan tersebut di atas, jelas bahwa pengeluaran untuk pembangunan
yang telah ditetapkan. Mengingat status kota Karangf Penang merupakan bagian
perlu ditingkatkan lagi. Hal ini penting artinya, terutama dalam hubungannya
wilayah dari Kabupaten Sampang, maka baik pembiayaan maupun pendapatan di
dengan upaya peningkatan kualitas lingkungan permukiman. pentingnya
dalam pengelolaan pembangunan kota masih menginduk dan masih bersatu dengan
mengutamakan pengeluaran untuk pembangunan dari anggaran daerah yang
pembiayaan dan pendapatan Kabupaten Sampang.
diambil dari Pendapatan Asli Daerah Sendiri (PADS) dan IPEDA/PBB, karena
Berdasarkan hal tersebut
di atas, maka sumber pembiayaan
Kota Karang Penang dipenuhi oleh
pembangunan
anggaran pembangunan dari Pemerintah Pusat sering mengalami keterbatasan sehingga pelaksanaan program pembangunan di daerah menjadi terhambat.
:
1.
Pendapatan Asli Daerah Sendiri (PAD);
Untuk masa yang akan datang, khususnya bagi penanganan pembangunan Kota
2.
sumbangan/bantuan lnstansi Vertikal atau Instansi yang rebih tinggi;
Karang Penang, perlu diperhatikan tingkat kepentingan masing-masing proyek
3.
Swadaya Masyarakat.
dalam rangka penggunaan atau pengalokasian dana pembangunan yang berdaya
Besaran pendapatan merupakan penjumlahan penerimaan asli daerah sendiri dan APBD yang berasal dari
1. luran
2.
:
dari beberapa sumber
guna dan berhasil guna, dengan cara menyesuaikan dan
menselaraskan
pengalokasian dan sektoral maupun dana lainnya.
Pembangunan Daerah (IPEDA/PBB);
Retribusi Daerah;
BablV
-6
furcarn Umum tata Q,gng Kott
B. Sektor
(WfW)
fiQ{I(prang
{pcnang
Swadaya Masyarakat
C. Kemampuan Keuangan Daerah
Yang dimaksudkan dengan sektor swadaya masyarakat adalah pemanfataan
Kemampuan keuangan daerah mengandung pengertian tentang kemampuan
modal masyarakat yang diambil dari tabungan-tabungan, dan bantuan langsung
Pemerintah Kabupaten sampang dalam pembangunan daerah, khususnya dalam
masyarakat itu sendiri. Apabila dari dana masyarakat dapat dihimpun sebesar
pembangunan kota Karang Penang. Kemampuan tersebut diantaranya dalam hal
mungkin, maka kelancaran kegiatan pembangunan akan lebih terjamin.
pendanaan yang tercermin dalam APBD terutama dalam pembiayaan
Apabila sektor swadaya masyarakat di Kota Karang Penang sudah cukup memberi
pembangunan.
arti, hal ini disebabkan telah meningkatnya tingkat pendapatan penduduk, sehingga
Seperti diketahui bahwa APBD adalah merupakan pencerminan
memperlihatkan hasrat menabung yang cukup besar. Seperti sec€lra kualitatif dana
Pembangunan Daerah. Dengan demikian, secara garis besar dapat dilihat apakah
dapat dihimpun oleh Bank Pemerintah (BPD dan BRI). Di Kota Karang Penang
alokasi anggaran belanja ditekankan pada pelayanan terhadap kegiatan ekonomi
menunjukkan kecenderungan yang meningkat, hal ini mencerminkan bahwa bidang
atau ditekankan pada kesejahteraan warganya.
perbankan menunjukkan perkembangan yang berarti dalam menyerap modal dari
politik
Dari pengertian dan maksud di atas, maka dari anatisis sumber pembiayaan
masyarakat terutama yang menonjol dalam pemberian kredit. Kebijaksaan
pembelanjaan
Pemerintah dalam pemberian kredit tersebut mengandung harapan dapat memberi
bagaimana kemampuan keuangan daerah Kabupaten Sampang, dalam pengelolaan
dorongan dan merangsang perkembangan kegiatan usaha khususnya di wilayah
Pembangunan Daerah, lebih khusus lagi pengelolaan Kota Karang penang.
Kota Karang Penang.
Berdasarkan hal tersebut dengan melihat sumber pembiayaan pembangunan yang di
Kebijaksanaan Pemerintah tersebut jika dilihat dari segi kecenderungannya dimasa
dapat dari pendapatan asfi daerah sendiri (PADS) dan IPEDA/PBB dibandingkan
yang akan datang akan mendorong pula terhadap usaha-usaha swasta untuk turut
dengan sumbangan dari instansi vertikal atau instansi yang lebih tinggi, maka terlihat
berperan serta dalam pembangunan kota. Usaha tersebut, akan meryrpakan usaha
proporsi yang tidak seimbang. Hal
yang positif karena adanya usaha pembangunan dari masyarakat, walaupun tentu
pembangunan daerah atau subsidi maupun investasi langsung dari insatansi yang
dengan harapan kebutuhan masyarakat akan lebih cepat tertanggulangi.
lebih atas cukup besar, ini berartijuga bahwa kemampuan kabupaten Sampang dalam
dan swadaya masyarakat bila dikaji lebih lanjut akan
ini
diketahui
menunjukkan bahwa ketergantungan
pengelolaan pembangunan daerahnya belum cukup untuk membiayai dari pendapatan asli daerah sendiri.
BablV
-
7
funcana Umum
tan Aaung Kott (WfW) II(J(I(srang
emang
Oleh sebab itu, mengingat keuangan daerah belurn cukup mampu membiayai
pembangunan daerah, maka untuk
tetap
mempertahankan bahkan untuk
meningkatkannya diperlukan uapaya untuk meningkatkan kemampuan keuangan daerah tersebut. Retribusi daerah, IPEDA/PBB, dan Pajak Daerah, mempunyai peran
-
yang cukup besar dalam keuangan daerah, dan untuk masa yang akan datang perlu ditingkatkan sebagai salah satu usaha dalam peningkatan sumber-sumber keuangan
baru, baik secara formal maupun non formal yang ada di wilayah Kabupaten Sampang, khususnya Kota Karang penang sendiri.
Pajak kendaraan tidak bermotor; Retribusi sampahlkotoran; dan Retribusi sempadan/ijin mendirikan bangunan.
Sedangkan usaha ekstensifikasi yang ditujukan untuk mencari sumber-sumber pajak dan retribusi baru di Kota Karang penang yakni sebagai berikut
-
Dalam usaha menggali sumber-sumber keuangan bagi pendapatan asli daerah
sendiri tersebut, harus diperhatikan potensi-potensi yang ada, khususnya diwilayah
Pajak pendaftaran perusahaan;
:
Retribusi ijin penggunaan trotoar; Retribusi ijin bongkar muatan kendaraan bermotor roda 4 atau lebih dijalan jalur tertentu.;
-
Retribusi dari surat ijin tempat usaha.
Kota Karang Penang dapat diarahkan pada usaha-usaha intensifikasi pemungutan dan ekstensifikasi pemungutan retribusi dan pajak, dapat dimanfaatkan untuk sumber program-program penggunaan lintas sektoral.
-
ASPEKKELEMBAGAANPEMBANGUNAN
Proses pembangunan melalui pelaksanaan program-program yang telah
Usaha peningkatan melalui intensifikasi pajak dan retribusi tertentu tersebut di atas antara lain
4.4.
:
direncanakan, perlu ditunjang oleh kemampuan administrasi yang baik dan teratur, disamping kemampuan pengetahuan serta keahlian yang memadai dibidang sosial
Pajak atas pertunjukan dan keramaian umum:
ekonomi. Tanpa adanya aparat administrasi yang mempunyai kemampuan
Pajakradio/televisi;
pengetahuan serta keahlian, maka pelaksanaan pembangunan cenderung mengalami
Pajak
pembangunan;
Pajak potong hewan;
r
kemacetan dan hasil yang dicapai tidak sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Pelaksanaan pembangunan akan menyangkut keikutsertaan berbagai Instansi
Pajak penerangan jalan;
atau Badan Pemerintah, ataupun pihak swasta, dan masyarakat yuang menjamin
Retribusi terminaldan parkir;
kelancaran proses pelaksanaan pembangunan. Untuk itu perlu diperhatikan prosedur
Retribusi pasar, pertokoan, dan pedagang kaki lima; dan
administrasi pelaksanaan untuk mewujudkan setiap program perencanaan yaitu
Retribusi parkir kendaraan bermotor:
BablV
-
8
(R7n^caru Umum
tata fuang Kotn (Wltrug Il$(I(prang eetwng
penetapan garis kerja dan garis koordinasi antara Dinas-dinas yang terlibat, Badan
5.
Pelaksana, dan Perencana.
Sehubungan dengan
itu
mekanisrne keria
pelaksanaan pembangunan kota diatur sebagai berikut
1-
dari
-
-
rencana tata ruang dengan mengadakan pengawasan-pengawasan yang
Ruang Kota yang merupakan kebijaksanaan pembangunan fisik kota;
sifatnya preventif
-
Memonitor pelaksanaan Rencana Tata Ruang Kota dengan setiap 1 tahun
Mengadakan koordinasi dengan Bappeda, Dinas Pekerjaan Umum, dan
sekali;
Kantor Badan Pertahanan Nasional daerah, untuk masalah-masalah teknis
Mengevaluasidan merevisi Rencana Tata Ruang setiap 5 tahun sekali;
yang berhubungan dengan pembangunan kota.
Menjabarkan Rencana Kota
ke dalam program-program
pelaksanaan
Instansi yang langsung terlibat dalam pelaksanaan pembangunan tersebut, maka diharapkan pengelolaan terhadap wilayah kota akan lebih tertib dan teratur.
Mengkoordinasi pelaksanaan pembangunan kota antar Instansi-instansi
Dinas Pekerjaan Umum Daerah (DpUD)
Rencana akan menjadi panduan pembangunan yang jelas pelaksanaannya bila
dalam penerapannya terhadap prosedur peijinan yang jelas. Secara garis besar perijinan dapat dikelompokkan ke dalam
;
Melaksanakan pembangunan prasarana fisik kota; Mengadakan pengukuran dalam rangka sertifikat atas
Bagian Penyusunan Program
tanah i
;
Badan Pertahanan Nasional Daerah;
-
Menjaga konsistensi peruntukan lahan seperti yang telah ditetapkan dalam
Menyusun Rencana Umum Tata Ruang Kota dan Rencana Detail Tata
Melaksanakan pengendalian dan pengawasan kegiatan pembangunan kota.
4.
Memberikan keterangan pertama mengenai tata ruang kota di wilayahnya
masyarakat.
:
yang ada, horisontal, dan vertiak.
-
;
beserta gambaran situasi dan kondisi eksisting wilayah perkotaan kepada
pembangunan tahunan;
3.
-
masing+nasing aparat
BAPPEDA, dengan tugas fungsional sesuai KEPPRES No. 27 tahun 19g0,
-
Mengadakan pengukuran dalam rangka sertifikat atas tanah.
Kantor Kecamatan
:
secara khusus dalam kaitannya dengan rencana kota
2.
-
Memberikan ijin lokasi industri berdasarkan Pakta 23 Oktober 1993 sesuai
-
:
ljin kesesuaian bangunan dengan rencana kota
ljin Mendirikan Bangunan (lMB)
;
;
ljin Penggunaan Bangunan (lpB)
;
ljin desain pengamanan bangunan.
Setiap bangunan di dalam kota (wilayah perencanaan) diharuskan memiliki ijin bangunan. Untuk itu diperlukan suatu peraturan Daerah yang mengatur tentang g€lra,
dengan'advice planning'dari Dinas Perencanaan dan Tata Kota;
BablV
-
9
Qamana Umum
tau
fuung Kota (rylqqgQ IIQ(I(prang ea*ng
prosedur, syarat-syarat untuk memperoleh ijin bangunan serta Instansi yang diberi
maupun Pemerintah sendiri dengan tujuan agar rencana teknis pembangunan
kewenangan untuk itu, yaitu Dinas pekerjaan umum setempat. Syarat-syarat untuk memperoleh IMB ditetapkan antara lain adalah
-
fisik yang berlaku.
Sistem periiinan yang harus dilakukan untuk memperoleh langkah-langkah yang
:
Ada ijin prinsip dari Bappeda
terarah namun memenuhi sasaran memerlukan keterpaduan
Ada bukti pemilikan tanah yanh jelas
antara
pengawasan dan konsultasi antara semua instansi yang berwenang di atas.
Untuk bangunan-bangunan tertentu perlu ada studi kelayakan lebih dahulu; dan Ada gambargambar konstruksi.
4.5.
Dalam pemberian ijin bangunan ini apabila Dinas PU merasa ada hal-hal yang ganjif dalam permintaan lMB, dapat berkonsultasidengan Bappeda dan BpN Daerah.
Tercakup dalam sistem perijinan pembangunan ini adalah koordinasi perijinan
RENCANA PENGEMBANGAN PRASARANA KOTA
Pembahasan mengenai prasarana perkotaan ini akan meliputi dua aspek, yaitu
aspek teknis dan pendanaan. Secara umum didalam rencana pengembangan prasarana kota akan meliputi 6 (enam) sektor, yaitu
:
dari lembaga-lembaga yang mengandung sistem perijinan. pemberian tMB dan lpB
akan melibatkan semua pihak atau Instansi yang berkaitan dengana mekanisme pembangunan di daerah, serta badan eksekutif yang berwenang dalam pengambilan
keputusan untuk tingkat daerah. Instansi yang berkaitan dalam pemberian penggunaan tanah dan bangunan adalah sebagai berikut
-
;;in
:
;
;
;
i,
Dinas Pekerjaan Umum, khususnya bagian perencanaan sebagai rencana
n Sektor Perbaikan Prasarana Kampung/pedesaan
pembangunan kota secara teknis;
D Sektor Perbaikan
Prasarana pasar
Kantor Badan Pertahanan Nasional daerah. sebagai instansi yang berwenang dalam penyusunan rencana pembangunan kota serta melaksanakan evaluasi sejauh mana rencana tersebut dilaksanakan;
-
n Sektor Jalan Kota n Sektor Pembuangan Air Hujan (Drainase) n Sektor Penyediaan Air Bersih n Sektor Pengelolaan persampahan -
Dinas Pekerjaan Umum bagian Pengawasan Pembangunan, yang berwenang dalam mengawasi pelaksanaan pembangunan fisik yang dilakukan oleh swasta
4.5.1. SEKTOR JALAN KOTA Suatu lbu Kota Kecamatan (lKK), Kota Karang Penang dapat dianggap sebagai suatu kota kecil dengan penduduk sekitar 50.000 jiwa. Secara umum, arus talu lintas yang ada di dalam wilayah IKK didominasi oleh kendaraan roda dua dan kendaraan
tidak bermotor. Untuk jalan utamanya, didominasi oleh kendaraan antar kota yang
Bab
lV -
10
furcatn'U mum tata Qyang Kota (WTA@ I&(J(I(prang
cpenang
melalui IKK tersebut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa arus lalu lintas yang
Berdasarkan prinsipprinsip dasar di atas, maka jelas bahwa pendekatan didalam
dihasilkan oleh IKK sendiri retatif sangat kecil. Arahan pengembangan untuk akhir
mengatasi masalah transportasi
tahun perencanaan sektor jalan kota secara garis besar adarah
infrastruktur dan sistem pelayanan yang sudah tersedia atau menambah fasilitas baru.
ft= n?
:
Pelebaran jalan utama yang menembus kota menjadi lebih lebar sesuai
Guna memecahkan masalah jaringan jalan kota dalam kaitannya dengan rencana pengembangan yang akan diimplementasikan, maka penekanan dari perencanaan
Pengadaan dan penyediaan angkutan umum, yang dapat melayani seluruh
jalan adalah sebagai berikut:
@ @
Sedangkan prinsip dalam menyelesaikan masalah transportasi akan menerapkan
Transportas Kota harus dapat melayani kebutuhan dasar dari masyarakat
Peningkatan
di
dalam infrastruktur dan pelayanan transportasi untuk
03
yaitu
dengan
Rehabilitasijalan lokal, dengan atau tanpa perkerasan yang dibutuhkan oleh
Menentukan rangking prioritas pembangunan serta pemeliharaan infrastruktur transportasi kota.
menunjang strategi pertumbuhan ekonomi daerah.
0F (F 13
Pengamanan terhadap investasi yang telah dilakukan,
masyarakat.
@
ekonomi lemah.
Pemilihan skema Traffic Management yang murah.
melaksa na kan pemeliharaan infrastru ktu r secara sistematis.
@
Enam Konsep Dasar, yaitu:
03
penggunaan
dengan standard yang berlaku.
bagian kota.
03
kota adalah mengoptimalkan
Kota Karang Penang merupakan ibu kota kecamatan yang mempunyai letak
Pengintegrasian dan usaha pembangunan infrastruktur kota.
sangat strategis, yaitu pada lintas jalan regional utara-selatan, serta mempunyai akses
Pemecahan masalah transportasi dengan biaya yang rendah.
yang sangat baik menuju arah barat dan timur melalui Jalan Propinsi/Kolektor. Dari
Penggunaan prinsip Cosf Recovery, baik didalam pengoperasian angkutan
kenyataan tersebut, kapasitas jalan utama
umum maupun dalam penyediaan infrastruktur.
dan relatif padat, ditambah beban lalu lintas lokal di Kota Karang Penang sendiri.
Kebutuhan sistem desentralisasi dan peningkatan tanggung jawab serta
Bertolak dari keadaan tersebut maka perlu adanya pengembangan sistem jaringan
kemampuan aparat daerah didalam penanganan masalah transportasi.
jalan.
di Kota Karang Penang akan meningkat
Pada saat ini, bangunan penunjang prasarana jaringan jalan yang berupa jembatan, di wilayah perencanaan terdapat beberapa buah, jembatan tersebut adalah
jembatan-jembatan yang melintas/memotong
jalan utama fialan
kabupaten),
Bab
lV
-
11
Qgncatu Umum
tata fuang Kotn (,N.ffffig l,le(t(prang rkrcng
sedangkan jembatan yang lain merupakan lembatan kecil yang terdapat diwilayah administrasi Karang Penang.
Pola pergerakan lalu lintas yang terdapat di wilayah studi Kota Karang penang tidak menunjukkan haf yang spesifik.
o3 G o3 o3
Angkutan umum yang berfungsi sebagai jasa pelayanan lokal dan regional
Pelebaran jalan. Pembuatan saluran samping. Penerangan. Trotoar.
Untuk menyelesaikan semua masalah transportasi (jalan) sesuai dengan /
sebagian besar masih terkonsentrasi melalui pusat kota. Secara umum, tampak saat
pendekatan serta standard yang berlaku, maka diperlukan biaya yang besar. Karena
ini tingkat pelayanan angkutan masih rendah. Pada saat ini di wilayah Kota belum
keterbatasan dana pada Pemerintah Kabupaten Sampang terbatas, maka kegiatan
terdapat Sub Terminalyang memenuhi syarat.
harus dibatasi sampai pada batas kebutuhan dasar yang dapat diterima bagi Kota Karang Penang. Ini dapat dilakukan atas dasar kriteria penentuan prioritas di atas.
Langkah yang disarankan
.
:
Untuk jangka pendek, pemasangan rambu larangan parkir pada satu sisi
4.s.2. SEKTOR PEMBUANGAN AtR HUJAN (DRA|NASE).
jalan dan pemberian batas kecepatan, terutama di depan pasar dan sub
.
Program prasarana drainase kota, disusun dengan maksud agar dapat
terminaf, sehingga diharapkan tingkat arus tidak terganggu.
memberikan gambaran yang lebih terarah mengenai pola pembangunan dan
untuk jangka panjang, perlu adanya pembangunan jalan akses baru dan
penyaluran air hujan secara menyeluruh
pelebaran badan jalan serta pembuatan trotoar dan drainasenya,
Penang.
mengingat di daerah tersebut bila hujan akan terjadi genangan, adapun pelebarannya sesuai dengan standard untuk jalan kabupaten.
di dalam wilayah perkotaan IKK
Karang
Lingkup dan sasaran penyusunan program meliputi jaringan pembuangan utama,
saluran sekunder yang penting serta sungai-sungai atau pembuangan alam yang dianggap sebagai air penampung/penerima akhir, yang terletak dalam batas wilayah
Adapun untuk elemen jalan kota, prioritasnya didasarkan pada fungsinya terhadap nilai strukturaf jafan, kemudian nilai keamanan lkelancaran dan yang terakhir adalah estetika. Jadi, untuk elemen jalan kota, urutan prioritasnya adalah
13 Bs
Pavement Bettermenf dengan drsfress point > S0. Pavement rehabilitation dengan disfress point antara 10
:
kota.
Sistem drainase perkotaan di wilayah Kota Karang Penang sebagian besar terdiri dari saluran terbuka alami (saluran tanah) dengan dimensi rata-rata lebar atas
0,60 m dan tinggi 0,30 m. Sistem ini sekarang kurang berfungsi, selain karena
-
50.
dimensinya relatif kecil juga disebabkan karena pendangkalan akibat erosi tebing dan
Bab
lV
-
12
Qg:ncatu Umum ltata
fuang t(ota
$pfIffi) I\(KWang {penartg
dasar saluran. Hal ini menyebabkan air melimpah ke wilayah sekitarnya, sehingga
tedadi genangan
di
beberapa tempat dengan ketinggian
+ 30 cm. Guna
sebagai badan air penerima akhir yang ada diwilayah tKK.
mengantisipasi keadaan seperti ini, semua saluran drainase perlu direncanakan dengan konstruksi yang permanen.
daerah penangkap air dengan badan air penerima akhir. Bangunan-bangunan Penunjang, seperti gorong-gorong, syphon, talang,
Kriteria dan Tingkat Pelayanan.
manhole, pompa air.
Program Drainase untuk lbukota Kecamatan (lKK), pada dasarnya disesuaikan dan dipengaruhi oleh luas wilayah dari kota kecamatan serta fungsi pokok dari
setiap bagian wilayah kota tersebut, ditinjau dari segi aktivitas/kegiatan yang
Guna menentukan urutan prioritas daerah pelayanan skala lKK, didasarkan pada tingkat kepadatan penduduk dan tingkat permasalahan/dampak yang
ada.
ditimbulkan oleh adanya genangan/banjir di suatu wirayah lKK.
IKK diklasifikasikan sebagai kota yang berukuran kecil dengan
jumlah
penduduk sampai dengan atau berkisar 50.000 jiwa, serta dengan tingkat kelengkapan prasarana kota yang masih terbatas dan terkonsentrasi pada pusat kota.
Pada saat ini, beberapa jaringan jalan
di Kota Karang penang belum
mempunyai saluran pematusan, sehingga pengaliran
air hujan
hanya
mengandalkan resapan tanah yang cukup baik. Adapun saluran di tepi kanan kiri jalan (side ditch) yang sudah ada, sebagian masih merupakan saluarn alam
Pendekatan dan metodologi yang digunakan untuk menyusun program penanganan masalah drainase/penyaluran air hujan skala lKK, ditujukan dan ditekankan pada wilayah kota yang menjadi pusat kegiatan masyarakat serta
dan sebagian kecil sudah diplengseng yang berupa safuran terbuka dan tertutup.
Jaringan drainase yang direncakan merupakan saturan drainase yang dibuat di
wilayah pemukiman permanen.
tepi kanan maupun kirijalan dengan kondisi saluran yang kokoh dan permanen,
Komponen utama sistem drainase skala lKK, diklasifikasikan berdasarkan fungsi-fungsi pokoknyadi dafam keseluruhan sistem, yaitu
.
agar dapat mengurangi sedimentasi dari pengikisan tebing dan dasar saluran.
Sistem drainase alami Kota Karang Penang, terdiri dari sejumlah sungai , baik
kecil maupun sedang. Sungai yang sedang mempunyai daerah penyerapan air
Bab
IV
-
13
funcarn Umum
tau fuang Kott (WtWg
lk(J(I(prang eenang
hujan yang berlokasi lebih jauh ke wilayah pedalaman. Sungai tersebut
wtlayah kota yang cukup pesat dan didukung dengan adanya kepadatan penduduk
mempunyai alur yang berbelok-belok.
yang cenderung meningkat. Dengan demikian apabila hal ini tidak terkendali tentunya
Saluran tersebut juga dimanfaatkan sebagai pematus dan penggelontor. Untuk
akan menimbulkan kawasan pemukiman yang kumuh dan dapat
penggelontoran saluran drainase, maka saluran-saluran tersebut harus
lingkungan sekitamya. Salah satu pelayanan untuk meningkatkan mutu dan kualitas
digunakan secara optimal.
kesehatan masyarakat tersebut adalah dengan pengadaan sarana air bersih melalui
mengganggu
t
perptpaan.
Peningkatan aktifitas perkotaan
dari tahun ke tahun sejalan
dengan
Pada prinsipnya, program penyediaan air bersih ditujukan untuk memenuhi
perkembangan kota dan meningkatnya taraf hidup warga masyarakat akan
kebutuhan rumah tangga maupun untuk kebuthan
menuntut aspek-aspek pelayanan perkotaan yang lebih baik. Bertitik tolak dari
industri, sekolah, perusahaan, pasar dan lain sebagainya.
hal tersebut, diperlukan suatu antisipasi untuk program penanganan , yang meliputi
:
di fuar rumah tangga
seperti
Dalam kaitannya dengan perencanaan ruang, prioritas tahapan pelayanan perlu disesuaikan dengan rencana dan skenario perkembangan kota yang dipengaruhi oleh pengertian daerah perkotaan. Karenanya penekanan diberikan pada pola penyebaran
cukup serta kemampuan yang memadai.
penduduk yang dapat dicerminkan dari tingkat kepadatan penduduk pada suatu Bagian Wilayah Perkotaan.
terhadap saluran, sehingga tersedia ruang yang cukup bagi pertugas inspeksi unutk monitor aliran air dan melakukan pekerjaan pemeliharaan.
Mengingat air baku yang akan dipergunakan untuk air bersih selama setama kurun waktu perencanaan adalah air tanah yang berasal dari air tanah dalam, maka
biaya opergsionalisasinya akan menjadi mahal. Sumber air baku lainnya akan pengembangan kota.
diupayakan berasal dari wilayah Kecamatan Omben, namun dengan konsekuensi biaya perpipaan dan pengaliran yang relatif mahal, karena kontur yang berbukit.
4.5.3. SEKTOR PENYEDIAAN AIR BERSIH Penydiaan
air bersih merupakan salah satu program untuk meningkatkan
Untuk jangka panjang, pelayanan air bersih alan terbagi dalam beberapa prioritas:
kesehatan masyarakat. Penyediaan air bersih penduduk perkotaan termasuk wilayah
Kota Karang Penang ini sangat diperlukan mengingat pertumbuhan penduduk di
Bab
lV
- 14
Qgncaru Umum,Ibta
(Xtn$g
elnng
l,t(J(l(grangeenang
^pto
r
Prioritas
1.
Sesuai dengan tingkat keterbatasan pelayanan dan mengingat bahwa
Penyediaan sarana dan prasarana untuk penyediaan
.
o
air bersih,
yang
persampahan di Kota Karang Penang belum ditangani oleh Dinas Kebersihan maupun
meliputi sarana pengambilan air baku, bangunan penampung air bersih
instansi lain semacam UPTD kebersihan, maka penekanan pelayanan selama 5 (lima)
serta jaringan transmisi yang diperlukan.
tahun pertama adalah memanfaatkan dan mengoptimalkan fungsi
Prioritas 2.
organisasi
pengeloal sampah maupun prasarana dan peralatan yang sudah ada. Kecuati jika
,
Perlengkapan sarana yang diperlukan seperti jaringan-jaringan distribusi
penduduk pada daerah tersebut diatas, yang sampai saat ini belum mendapatkan
serta pemasangan unit-unit pelayanan untuk prioritas pertama pelayanan
pelayanan menunjukkan kemauan dan kemampuan utnuk mendapatkan pelayanan
yaitu daerah kepadatan > 150 jiwa/Ha.
dari sistem yang ada.
Prioritas 3.
Dengan demikian dapat diasumsikan bahwa daerah dengan kepadatan
Pembangunan sarana-sarana penunjang yang diperlukan seperti ruang
penduduk > 100 jiwa/Ha, ditentukan sebagai daerah yang layak untuk mendapatkan
itu lebih ditekankan pada langkah-langkah
prioritas pertama pelayanan persampahan, mengingat bahwa dengan kepadatan
kantor, disamping
pengembangan dan perluasan jaringan.
penduduk seperti diatas, buangan sampah sudah tidak dapat lagi dikeloal sec€lra setempaUindividu melainkan harus ditangani melalui sistem pelayanan umum/public
4.5.4. SEKTOR PENG ELOLA.AN PERSAMPAHAN.
service.
Untuk menunjang program-program pengelolaan sektor persampahan, maka perencanaa Sarana dan prasarana sistem persampahan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan masyarakat yang didukung oleh kriteria dan tingkat pelayanan yang saat ini ada diwilayah Kota Karang Penang.
Perencanaan investasi saran
4.5.5. PRASARANA PASAR Prasarana pasar, pada dasarnya ditujukan untuk meningkatkan kondisi prasarana pasar dan diharapkan mampu mengurangi gangguan lingkungan pasar
dan prasaraha sektor persampahan
dititik
beratkan untuk menunjang sistem operasional persampahan yang sesuai dengan kondisi wilayah, kemampuan pemerintah setempat dalam mengelota dan menyiapkan dana serta peran serta masyarakat dalam menunjang kelancaran sistem.
terhadap daerah hunian sekitamya serta meningkatkan kualitas lingkungan pemukiman sekitar pasar.
Pendekatan yang digunakan dalam menyusun program jangka menengah ini,
didasari oleh pengertian tingkatan pasar berdasarkan fungsi dan jenisnya dimana
indikasi penekanannya adalah terhadap faktor-faktor yang berkaitan dengan
Bab
lV
-
15
fig:ncaru Umum
(ata
R3tang l@ta
(qUfWO II(J{I(srang emnng
pasar dan yang lerpenting adalah hubungan antar elemen pada setiap tingkatan pasar yang aoa. pola/bentuk kegiatan pasar, karaKerislik denah/lay out pasar, dimensi/ukuran
s€cara keseluruhan kegiatan penyiapan prasarana pasar akan melalui dan tahapan sebagai berikut
o
o '
Pasar yang ada di lGta Karang penang adahh pasar umum, dimana pasar umum ini berfungsi sebagai pasar kota dan kecamatan yang menjuat b€rbagai macam kepertuan, terutama bahan sandang dan pang€n.
proses
:
Komponsn-komponen peruailvpeningt
penetapan jumlah pasar, menentukan karakler kedudukannya dengan mempertimbangkan aspek€sp€k sosial, ekonomi serta keuangan. Tahapan pada tingkat rencana pengembangan kota, yang meliputi
meliputi penetapan lay out pasar dan lingkungan sekitamya, menetapkan rencana dan memper0mbangkan sistem organisasi pengelola dan sistem pengelolaan Keuangan.
Tahapan pada tingkat rencana perbaikan prasarana pasar, yang
r' r' r' r'
prasamna pasar yang meligi
memenukan
:
perbaikan jalan setapak.
pembuatan saluran mikro drainase. penyediaan sistem pengelolaan & sarana persampanan. peningkatan sarana^empat parkf kenoaraan.
Kes€luruhan program perbaikan
dan peningkatan komponen prasa€na
tersebut, dimaksudkan agar fungsi pelayanan pasar dapat lebih optimal dalam rangka
meningkatkan perekonomian kota sekaligus msngurangi gangguan lingkungan dari pasar terfiadap daerah hunian di s€kitarnya.
Berdasarkan arahan dari RUTRK disebutkan bahwa dalam kaitannya dengan
rencana pengembangan perdagangan untuk skala kota/regional untuk mendukung perekonomian kota terdapat 2 kemungkinan, antara lain meliputi
'
Peningkatan petayanan pasar yang .lingkungan
:
,ada melatui
perbaikan/penataan
pasar agar dapat menunjang kegiatan pasar yang lebih efisien dan
lancar.
o
Pemindahan lokasi pasar dengan lebih dufu melakukan studi khusus mengenai pilihan lokasi yang tepat dan memenuhi syarat..
Bab
lV
-
16
Qgncatw Umum
tata
Estang
Kott (KffWQ II(J(I(qrang eerung
Tabel 4.2
INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN KECAMATAN KARANG PENANG 2003-2013 Program No.
SektorlSub Sektor
t_
Perbnian dan Perkebunan
1
Pertanian Tanaman Pangan
Kegiatan
Volume
Pembangunan
Peningkatan Sarana Pengembangan 2ertanian Tanaman Budidaya Perlanian Pangan Unggulan
Pa*ira Lokacl
APBN
Paket Mu[i Tahun
Karang Penang Oloh,
Paket Multi Tahun
Karang Penang Oloh,
Paket Multi Tahun
Gunung Keusan, Karang Penang Oloh,
APBD
APBD Keb
Proo-
Tahun Pelaksanaan BLN
Swasta
Masyarakat
tl
ill
Gunung Keusan,
tv
V
Instansi Tekait
Dinas Pertanian dan Perkebunan
Pengembangan
2
3
4
Petemakan
Perkebunan
Pengairan
)eningkatan Sarana Budidaya Pelemakan Pelemakan Unggulan Pengembangan Peningkatan Sarana Budidaya Perkebunan Perkebunan Unooulan
Pengembangan dan Pemeliharaan
B\rvk I, B\trk
lndustri
1
Pertarnbangan dan Energi
Pembinaan lndustri lndustri Usaha Kecil dan Menengah Genling dan Bata
Paket Multi Tahun
Karang Penang Onjul dan Tlambah
Rehabilitasi dan Peningkatan dan Pemelihalaan Jalan Rehabilitasi Jalan
Paket Multi Tahun
Semua BWK
Pengembangan
t, 1
Pe rh u bu
ll,
Brr'/k
Dinas Pertanian dan Perkebunan
!:
''
-' -r
' '..
lll
Dinas Pertanian dan Perkebunan
:-:.::11;1
.."-.
r'".1;r:'.-::
Paket Mutti Tahun
Pengairan
Saluran
n
Gunung Keusan,
::
:.: ,
aj::
Dinas Perlanian dan Perkebunan
.=i:i rj:.::::
(Ulara Kecamatan)
..
Dinas Perinduslrian Daerah
ngan dan Pariwisata
Prasarana Jalan
'1r,. .-_,,;.; ll:.:.'..*l1iri# -..,'
' j Rehabilitasi Jembatan
Rehabilitasi Jembatan
Paket Multi Tahun
Karang Penang Onjur, Karang Penang Oloh, Gunung Keusan dan
,
Dinas PU Bina Margi
l.,
":tt * Dinas PU Bina Margi
Tlarnbah
Pemeliharaan Jalan Pemeliharaan Jalan r gilYOUAqT I Uat
2
l-ransportasi
Pembangunan Fasilitas
T
Pembangunan
Terminal Kota
Sarana Penerangan Jalan Umum
)ariwisala
Semua BWK
Dinas PU Bina Margi
I
Pembangunan
3
Paket Multi Tahun
Pengadaan Bang. Serbaguna
Paket Mutti Tahun
Eh^rk
Pusat Kota
Dinas PU Bina Marg:
Paket Multi Tahun
Tiap Pusat BWK (Desa)
Dinas PU Bina Margi
Tiap Pusal Desa
ffiffi
Kantor Sekda
Bab
lV
-
17
funcatw Umumtau Qyang I(pta (frWl$1) I't"ty,t(9rong {pcnang
Progrrrn No.
N
Sektor/Sub Sektor Perchaanoan dan
Keglrtan Volume
Prmbrngrunrn
Perdagangan
Pcmclihanen
Pembangunan Sarana Pasar Kota
Sarana
Pakei Mutti Tahun
Perekonomien
Koperasi
v
Agama
1
Agama
vt
Pengembangan Kegiatan Koperasi
Peningkalan dan Pemeliharaan Sarana Peribatatan
v,t
,|
2
Gunung Keusan, Tlambah, Blu'uran
.:!i?
...'.::
Buknalet
Pengadaan Sarana Pendukung Koperasi
Pembangunan Mesjid Raya Kota
Paket Multi Tahun
APBD
Krh
r 'i: ji: ., .. ,.:a
::-ri'i. ,:::-.:::a;:
.,.
.i'.
r'
,:r
BLN
Tahun Pelaksanaan
Swasta
..
,
.
Masyarakat
-
t-lil
,.t.:,,1-,,t:,':;{
.::
:::,t:.iif.
,,1,...*. 1 Paket
,.1-.t.r :!r1ri j-ti' :1';rlj,:: :: , ,' .: .rari
Tiap Pusat BWK (Desa)
,
Paket Mu]li Tahun
il
tv
V
lnstansi Tekait
Dinas Pasar/Dispenda
:rl
Tiapn Pusat BWK (Desa)
ft
.i
-';;;i .,i 1...:-.,i]
-: .:.i-1. : i_
I
'
',-],-j,
Dinas Pasar/Dispenda Dinas Perdagangan dan Koperasi
;
BWK Pusat Kota
-li..ii
.':
i;ji
,::,
Rehabilitasi Sarana Peribadatan (Masjid & Langgar)
Paket Multi Tahun
Semua BWK
Peningkatan dan Pembangunan Bangunan SD
Paket Multi Tahun
Sernua BWK
Peningkatan dan Pembangunan Bangunan SLTP
Paket Multi Tahun
Semua BWK
Peningkatan dan Pembangunan Bangunan SLTA
Paket Mulli Tahun
Semua BWK
Peningkalan dan Pembangunan Puskesmas
Paket Mutli Tahun
Tiap Pusat BWK (Desa)
Peningkatan dan Pembangunan Balai Pengobatan
Paket Multi Tahun
Tiap Pusat BWK
Peningkalan dan Pembangunan Apotik
Paket Multi Tahun
Tiap Pusal B\tt/K (Desa)
Pembinaan Progran KB dan Kependudukan
Paket Multi Tahun
Semua BWK
Dinas Permukiman
ttt.; Dinas Permukiman
Pe ndidi ka n da n Kebu dayaa n
Naslonal Fsrlrrg^qtat
1
APBN
.:1
Rehabililasi Sarana dan Prasarana Perdagangan Umun
2
APBD Proo-
Koo.r'/d Pcningkaien dan
1
Perkiraan Sumber Pendanaan Lokasi
Pendidikan Dasar
I udt
I
Pemeliharaan Sarana Pendidikan
.t:' ,
.'r::
fl':tt',# ,-:1..
r'l :,.
.:',ir-;'..
t:.
#tr'$
Iii"={ t,rutj'';
Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan
,: Dinas Pendidikan
Kesehata n, Kepend u du ka n, ahteraan Sosial
d a n Kes ej
Kesehatan
(ependudukan
Peningkatan dan Pemeliharaan Sarana Kesehalan
Kependudukan dan KB
;i::_:
(Desa)
-',r:: i!
i5,t,;'t';1
11* .i.,':
rff :
Dinas Kesehatan
i
,.::,,.1l r.'f ;I.-','..'
Dinas Kesehatan
',y',.,|;,
,i:,
Dinas Kesehalan
(antor KB
Bab
lV
-
18
Qgn
cana Umum
(att
Qgang Kota
(WlqJO lffiI(grang errw.rg Program
No.
v,,t
Sektor/Sub Sektor
Volume
Perumahan dan Pemukiman
Rehabilitasi
APBN
APBD Kah
BLN
Swasta
Tehun Polaksanaan
ll.sy.nkrt
I
I
ut
tv
v
Instansi Tekait
Peningkatan dan Pembangunan Permukiman
Paket Muhi Tahun
Semua BWK
Dinas Permukiman
Peningkatan dan Pembangunan Fasilitas Umum
Paket Multi Tahun
Semua BIA/K
Dinas Permukiman
Paket Multi Tahun
Semua B\IVK
Dinas Permukiman
rsr[lrg^dlatt
uall
Pembangunan Taman dan Jalur Lliiar
r
Peningkatan dan Pembangunan Sarana Olah raga Rehabilitasi dan Pengadaan
Drainase Rehabililasi dan Pengadaan MCK Umum
Rehabilitasi dan Pengadaan Area Perkuburan
1
APBD Pron
Pemukiman
rermukiman
D<
Pertlraan Sumber Pendanaan Lokasi
Perumahan Ratryat dan
>eningkalan dan 1
Kegiatan
Pembangunan
'
-,,',.
ffi
Paket Multi Tahun
Semua BWK
Paket Multi Tahun
Semua BWK
Paket Muhi Tahun
Semua BWK
Dinas Permukiman
Paket Multi Tahun
'i -,; ;-it ,,,,. 1.
Semua BWK
;i'i*:*"rur:
Dinas Permukiman
1 Paket
BWK Pusd Kota
Bagian Pemerinlahan dan Kecamatan
Paket Muhi Tahun
Semua BWK
Bagian Pemerintahan dan Kecamalan
1 Pakel
BWK Pusat Kota
,.,.niii
'it'ii ,,
11 ;'..
''
Dinas Permukiman
ffi
Dinas Permukiman
-;".,".
ji;iri,q:
Aparatur Pemerintahan
Aparatur Pemerintahan
Peningkatan dan Peningkatan dan Rehabilitasi Sarana Pembangunan Pemerintahan Kanlor Kecamatan Peningkatan dan Pembangunan Kantor Desa Peningkatan dan Pembangunan Balai Perlemuan
'{:
t:).)
'-..:
i:liil'i
Bagian
Pemerintahan dan Kecamatan
Bab
lV
- 19
funcaru Umum tata fuang t(ota (A{JffflQ II(J{I(9 rang cpcnang
Program No.
x
1
SektorlSub Sektor
Keglatan Volume
Pembangunan
dir Bersih
rembangunan Peningkatan dan Rehabilitasi Sarana Sumur Dalam Air Bersih lSumberAir)
Ierminal Air ffandon Air'l
Klb
8LN
Swasta
Masyarakat
il
ilt
IV
v
Instansi Tekait
Persampahan
Telepon
Pakel Multi Tahun
Semua BWK
PDAM
BWK Pusat Kola
Dinas Kebersihan
Pakel Multi Tahun
B\ffK Pusat Kota
Dinas Kebersihan
Paket MuRi Tahun
Semua BWK
Peningkatan dan Pembangunan Rehabilitasi Sarana Waduk ctan )rainase Bendung Air Sungai Pembangunan dan Peningkatan Drainase Jalan Peningkalan dan Pembangunan Peningkatan dan Jaringan Satuan Rehabilitasi Sarana Sambungan Telekomunikasi Komersial dan Temoal Tinooal Pembangunan dan Peningkatan Pelayanan Telepon Umum Peningkalaft dan Pembangunan Rehabilitasi Sarana Jaringan Didtribusi Kelistrikan Tempat Tinggal
ffiffipendanaan
Paket Multi Tahun
PDAM PDAM
:,'
Semua BWK
Dinas Kebersihan
..tt..r'.r;'.'i : i::'jr'f;: ::':;
ffiffi
Dinas Pengairan
;,{:iii Paket Multi Tahun
lfi' i'
Semua BWK
Dinas Pengairan
.::..i
Paket Muhi Tahun
+H
Semua BIA/K
.t'i
Paket Mulli Tahun
Paket Multi Tahun
utama
lPendanaan pendukung (Sekunder)
-
I
Paket Multi Tahun
Rehabilitasi Sarana Pengadaan TPS
l.T.
PDAM
Semua BWK
Peningkalan dan Listrik
Semua BWK
Paket Multi Tahun
Peningkatan dan
Drainase
Paket Multi Tahun
Pembanguna Jaringan Distribusi
Pengadaan TPA Kapasitas Kecil Pengadaan Sarana Pengumpulan dan Pembuangan Sampah
5
Pmo,
Tahun Pelaksanaan
Paket Muhi Tahun
Persampahan
4
APAil
APBD
Pembangunan Jaringan Pipa Utama SumberAir
Peningkatan dan
3
Pertlraan Sumber Pendanaan APBO
ltfrlitas Umum
Pembangunan
2
Lokrsi
$','..''..,,, :l:.4' .t
Semua BWK
-
.-.r,i....:
-': rl:
:,:ll
l:; i' ;;:a.'t
Telkom
:.'''j," :','.,i-
s*itil:i
Semua BWK
:. j'l.r:: l. :..
Telkom
i, l:;
PLN
Tahap Tahap Tahap Tahap Tahap
I
ll
lll lV V
Th Th Th Th
200&2005 20092007
2007-2009 200$201 1 Th 2011-2013
Bab
lV
-
20
Tabel 4.3
INDIKASI PROGRAM PEMBANGUNAN KOTA KARANG PENANG 2003.2013 Program No.
Sclrtor/Sub So*tor
I
Pertanla n dan Perkebuna n
1
Pertanian Tanaman Pangan
Kegiatan
Pembangunan
Peningkatan Sarana Pengembangan Pertanian Tanaman Budidaya Pertanian Pangan
Perkaraan Sumber Pendanaan
Vofurne
1 Paket
Lo*asi
APBT)
APBN
Proo.
APBD t(ab.
BLN
Swasta
ti'"i
Semua BWK
Unggulan
Tahun Pelaksanaan
Masyarakat
I
tl
ill
tv
V
Instansi Tekait
Dnas Perlanian dan Perkebunan
Pengembangan 2
Petemakan
Peningkatan Sarana Petemakan
Budidaya
Petemakan
. .-
1 Paket
:'1,
i ,:-'i1; -,,1'
Semua BWK
;.:
..::i':iir.1ii
Unooulan
:.:*
i!ir.inlrt
Pengembangan 3
4
Perkebunan
Pengairan
lndustri
1
Pertambangan dan Energi
1
2
Perkebunan
Perkebunan Unooulan Pengembangan dan
Pengairan
Pemeliharaan
1 Paket
!;;.: :;;,', :', l;,
Dinas Pertanian dan
Semua BWK
Perkebunan
1 Paket
t']i]"1' 1,-';;: -'-'. . ij .'-:,
Semua BWK
Pengembangan Induslri Usaha Genting dan Bata
1 Paket
Rehabilitasi dan Pemelihataan Jalan
Peningkatan dan
Paket Multi
Rehabilitasi Jalan
Tahun
Rehabilitasi Jembalan
Rehabilitasi Jembatan
Paket Multi Tahun
Semua BWK
Pemeliharaan Jalan
Pemeliharaan Jalan
Paket Multi Tahun
Semua BWK
Paket Multi Tahun
Bwk Pusat Kola
Pembinaan Industri Kecil dan Menengah
.*iii'i
BWK
i.:
ff
ri.:'l:;:-r:
Dinas Pertanian dan Perkebunan
Dnas Perindustrian
II
Daerah
Perhubungan dan Pariwisata Prasarana Jalan
Transportasi
Pengadaan dan Pembangunan Pembangunan Terminal Kota Fasilitas Transportas Pembangunan Sarana Penerangan Jalan Umum
3
',,'
Safuran
il
t,t
Peningkatan Sarana Budidaya
Dinas Pertanian dan Perkebunan
li,:;
Pariwisata
Pengadaan Bang. Serbaguna
Semua BWK
i:'t;-"$ ;', r:; -.,
:;-
Tahun
1 Paket
Dinas PU Bina Marga
.i-jr..',-
Ehryk
Pusal
Kota
Dinas PU Bina Marga
,;i.,1.;:ii! '-iri.*...i! i,l','-, "iio j:a.:a:a'':l,',., ::,:'.j t,:* ,: il,tiijfi j., . ,,, i:i. J' l:r'r ! :.: -r'I i:':i 'l:r'j':il;
' :1.
t.i:::.
Pakel Multi
$ffi.
Dinas PU Bina Marga
ffi srif#
Dinas PU Bina Marga
i,*i.i +i
ffi.
Dinas PU Bina Marga
BWK Pusat Kota
Kantor Sekda
Qgnc aru U mum lta ta Qsang Ko t4
(WTA09 fie(I(prang Oman g Program
No.
N
SektorlSub Sektor Pe rda g a ng a n da n Kope
Perkiraan Sumber Pendanaan Volume
Pembangunan
Perdagangan
Pembangunan
Agama
1
Agama
Pendidihan Nasional
Kegiatan Koperasi
Peningkatan dan Pemeliharaan Sarana Peribatatan
da
v,,
1
Masyrrekat
I
ll
Il
tv
v
Instansi Tekait
8WK Pusal Kota
Dnas Pasar/Dispendr
Rehabilitasi Sarana dan Prasarana Perdagangan Umum
Pakei Multi Tahun
Semua BWK
Dnas Pasar/Dispend:
Pengadaan Sarana Pendukung Koperasi
1 Paket
Semua BWK
Dnas Perdagangan
Pembangunan
Mesjid Raya Kota
i-:.:
dan Koperasi
Paket Multi
Tahun
BWK Pusat Kota
Dinas Permukiman ::,::,
Pendidikan Dasar
rY^arqt t uqt
1
Pemeliharaan Sarana Pendidikan
Peningkatan dan Pembangunan Bangunan SD
Paket Multi
Tahun
Paket Multi
Tahun
Peningkatan dan Pembangunan Bangunan SLTP
Paket Multi Tahun
Peningkatan dan Pembangunan Bangunan SLTA
Pakel Multi Tahun
Semua BWK
Dinas Permukiman
. t...,..,
Semua BWK
: '.
g*i*
Dinas Pendidikan i:ri.;1i,i;.,;i
u-iif
Semua B\NK
Semua BWK
l:rii '.'r '1 ' . :'',-- .' ',:' .-i t'. l ,'i;:i.',iatai::. :;,i .. ,,,;'1'." i
, .:r ::-:a
-.
-.;
l.t.,: :,,,t+il
Dinas Pendidikan
i:,t.,
li
Dinas Pendidikan
t:t,i::.i
Kesehata n, Kepnduduka n, d a n Kesej a hte ra a n S osi a I
Kesehatan
Peningkatan dan Pemeliharaan Sarana Kesehatan
Peningkatan dan Pembangunan Puskesmas Peningkatan dan Pembangunan Balai Pengobdtan Peningkatan dan Pembangunan Apotik
2
Swasta
PrLrlunaan
n Kebudayaan F sr Ul
1
BLN
Tahun
Tahun
Rehabilitasi Sarana Peribadatan (Masjid & Langgar)
VI
APBN
APBD Kab.
Paket Mulli
Sarana Pasar Kota
Pengembangan
Koperasi
v
APBD Proo.
I gql I
Pemeliharaan Sarana h^-^t---^-1--
2
Lokasi
rasi r sr rI tv^qrql
1
Kegiatan
Kependudukan
Kependudukan dan KB
Pembinaan Program KB dan Kependudukan
Paket Mulli
Tahun Paket Mulli
Tahun Paket Multi
Tahun Paket Multi
Tahun
Semua BWK
.'i:..1,i,
Jl-,'.'1
il'.
Dinas Kesehatan
Semua BWK
Dinas Kesehatan
Semua BWK
Dinas Kesehatan
Semua BWK
Kantor KB
Bab
lV
-
22
Qsncaru Umum (ata eyang Ko tu
(rcff$Q l{l(,I(srang ee na ng Program
No.
wil
1
Sektor/Sub Sektor
Kegbten Volsme
Pembangunan
Lokasi
Perkiraan Sumber Pendanaan APBD BLN Swasta ProoKab
APBD
APBN
Perumahan dan Pemukiman
Peningkatan den Rehabilitasi Permukiman
Peningkatan dan Pembangunan Permukiman
I sr
arr
al,^alqt
I
tl
ill
IV
V
Instansi Tekait
u:i-.
Paket Multi
Tahun Paket Multi
Tahun
Semua BWK
Dinas Permukiman
Semua BWK
Dinas Permukiman
Semua BWK
Dinas Permukiman
I got I
Pembangunan Taman dan Jalur
Paket Multi
Tahun
-
Peningkatan dan Pembangunan Sarana Olah raga
Paket Multi Tahun
Semua BWK
Rehabilitasi dan Pengadaan Drainase
Pakel Multi Tahun
Semua BWK
';'t't-:
Rehabilitasi dan Pengadaan MCK Umum Rehabilitasi dan Pengadaan Area Perkuburan
Dinas Permukiman
:' .. .:.:t::: ',1::rl.r'-.1 :..
1
Masyarakat
Perumahan Rakyatdan Pemuklman
Peningkatan dan Pembangunan Fasilitas Umum
D(
Tahun Pelaksanaan
Dinas Permukiman
,.,;: i.: 1;
Paket Multi
Tahun Paket Multi
Tahun
Semua BWK
Dinas Permukiman
Semua BWK
Dinas Permukiman
Aparatur Pemerintahan
Aparalur Pemerintahan
Peningkatan dan Rehabilitasi Sarana Pemeriniahan
Peningkatan dan Pembangunan Kantor Kecamatan Peningkatan dan Pembangunan Kantor Desa Peningkalan dan Pembangunan Balai Perlemuan
1 Pakel
Paket Multi
Tahun
1 Paket
BWK Pusat
Bagian Pemerintahan dan Kecamalan
Kota
Semua BWK
fitii ;
':,i'
BWK Pusat Kota
,ii,,
.
,."..
Bagian Pemerintahan dan Kecamatan Bagian Pemerintahan dan Kecamatan
Bab
lV
- 23
funcua Umum (ata Qyang'I(ota (ftlXt(lQ flfl('l(grangeenang Program IV,o.
x
Sektor/Sub Sektor
Wltnt
Lokasi
APBD Proo-
APBN
APBD Kab.
Air Bersih
Pernbangunan Sumur Dalam
Rehabilitasi Sarana (SumberAir) Air Bersih Pembangunan Terminal Air (fandor Pembangunan Jaringan Pipa Utama Sumber Air Pembanguna
Jaringan tlistribusi
Persampahan
Peningkatan dan Rehabilitasi Sarana Persampahan
Pengadaan TPS
j-":
Paket Multi Tahun
Swasta
Masyarakat
il
ill
IV
v
Instanci Tokrit
.:
Semua BWK
PDAM itilj':j
Paket Multi Tahun
Semua BWK
', t!:
PDAM '
Pakel Multi Tahun Paket Multi Tahun
Paket Multi Tahun
,t
,..i
PDAM
Semua BWK
PDAM
,i.jll
l:..:'. '' .I.:'l
BWK Pusat Kota
'j.ri-tj
i.
.,.,,r:.-:j
,i
.';,':;:::-:
:r:-:::+
'j
Pengadaan TPA Kapasitas Kecil
Pengadaan Sarana Pengumpulan dan Pembuangan Sampah
3
BLN
Tahun Pelaksanaan
Umum
Air)
2
Perkiraan Sumber Pendanaan Volume
Pembangunan
Peningkatan dan 1
Kegiatan
Drainase
Peningkatan dan Rehabilitasi Sarana Drainase
Paket Multi Tahun
.,.r.tt' Dinas Kebersihan
Kota
rniiH Paket Multi Tahun
Semua BWK
Dinas Kebersihan
ti r tr,.: :
Paket Multi Tahun
Semua BWK
Air Sungai
:. \,a!::)::.: .,,.I ;. ;,1;i;.,
,,.,
:: -t .,..
a.:-
:1..
l.
.:
::
l
,1 '"i,''.!
1
=t.'',. Dinas Pengairan
.
'l:i.ijlt.l.. 1_i::
Pembangunan dan Peningkatan Drainase Jalan
Dinas Kebersihan
BWK Pusat
Peningkatan dan Pembangunan Waduk dan Bendung
j,1:
Paket Multi Tahun
Semua BWK
-: r'r:., lt
l. :r. , i
.j:ri{it:
Dinas Pengairan
Bab
lV -
24
Qgncann'Umum llata Egang Kota
(WTW<) II(J(I(4rang eenang
Program SektorlSub Sektor
No.
Telepon
Rehabililasi Sarana Telekomunikasi
D
Listrik
Kelislrikan
Lokasi
APBN
APEO Prco-
APAD
K.b.
BLN
Swasta
Tahun Pelaksanaan
Masyarakat
I
tl
ill
IV
V
Instansi Tekait
Peningkatan dan Pembangunan
Jaringan Saluan
Paket Multi
Sambungan Komersial dan Tempat Tinggal
Tahun
Pembangunan dan Peningkatan Pelayanan Telepon Umum Peningkatan dan Rehabilitasi Sarana
Pertinrn Sumber Pendanaan Volume
Pembangunan
Peningkatan dan 4
Kegiatan
Peningkatan dan Pembangunan Jaringan Didtribusi Tempat Tinggal
Paket Multi
Tahun
Semua BWK
Tefkom
Semua BWK
Telkom
jj-ai-i:11...:
Paket Multi Tahun
Pendanaan Uiama Pendanaan Pendukung (Sekunder)
Semua BWK
*-ir.iL'' PLN
=,,
Tahap Tahap Tahap Tahap Tahap
I lf lll lV V
Th 2003-2005
Th 20O5-2OO7 Th 2007-2009 Th 20092011 Th 2011-2013
Bab
lV
-
25
1
i {
ffan
Lokasi Kantor Kecamatan, Di Desa Karang Penang Onjur ditetapkan Sebagai Kawasan Pemerintahan di IKK Karang Penang
Perlunya penataan kawasan yang terpadu terarah yang tertuang dalam RUTRK IKK Karang Penang.
Prasarana jalan dan jembatan yang diperlukan manajemen pemeliharaan yang kontinyu untuk memperlancar aksesibilitas di IKK Karang Penang
Potensi Sumber Daya Alam di Kecamatan Karang Penang Yang Perlu digali dan dioptimalkan untuk dapat meningkatkan Daya Saing.
Foto urTry r.l
.ll
* j ttq."
;; t ,F
Sarana Peribadatan di IKK Karang Penang yang terletak di BWK ll
Puskesmas Di IKK Karang Penang Siap menunjang pelayanan Masyarakat
Pusat Perniagaan di IKK Karang Penang memerlukan pengaturan yang lebih terprogram
Sarana Air Bersih yang dimiliki warga, di musim kemarau dirasa kurang optimal.
Jaringan Listrik Tegangan Menengah yang siap mendistribusikan ke Jaringan Rumah Tangga
Industri genteng di Kecamatan Karang Penang
L-2
a
'pffan
Lampiran 2 ARAHAN STANDAR DISTRIBUSI FASILITAS DAN KEBUTUHAN RUANG TIAP BAGIAN WII-AYAH DAN UNIT LINGKUNGAN KOTA KARANGPENANG
KEBUTUHAN LUAS FAS PEI.AYANAN 30.000.P (Ha) PENDIDIKAN TK
,!
1,200 1,600 30,000 120,000 200,000
o.12 0.36 o.42 o.42 4
Tersebar Tersebar Pusat Kota Pusat Kota Pusat Kota
3,000 12,000 3,000 30,000 30,000 120,000
0.03 0.03 o.12 o.12 o.12 2.4
Tersebar Tersebar Tersebar Tersebar Tersebar Pusat Kota
Langgar Masjid Masjid Raya (Kota)
2,500 30,000 120,000
0.03 o.17 1.2
Tersebar Tersebar Pusat Kota
KiosM/arung
0.03 0.3 0.3
4 Pasar Distrik/Kota 5 Pusat Perbelanjaan (Ruko)
1,200 12,000 12,000 30,000 120,000
1.5 1.5
Tersebar Pusat Lingkungan Pusat Lingkungan Pusat Kota Pusat Kota
1 Perbengkelan 2 Pompa Bensin 3 Industri Kecil 4 Industri Sedang 5 Perbengkelan Khusus
30,000 120,000 50,000 120,000 120,000
1.5 0.08 5 25 1.5
Pusat Lingkungan Pusat Kota Sesuai Peruntukan Sesuai Peruntukan Pusat Kota
1
2 SD 3 SLTP
4 SLTA 5 Perguruan Tinggi
KEBUTUI-I,AN LUAS FAS PELAYANAN 12.000.P (Ha)
KESEHATAN 1
Praktek Dokter
2 Apotik 3 Balai Pengobatan
4 BKIA/Bersalin 5 Puskesmas 6 Rumah Sakit PERIBADATAN
PERDAGANGAN 1
2 Pasar Lingkungan 3 Pertokoan Lokal
INDUSTRI/JASA
L-3
Lampiran 2 ARAHAN STANDAR DISTRIBUSI FASILITAS DAN KEBUTUHAN RUANG TIAP BAGIAN WILAYAH DAN UNIT LINGKUNGAN KOTA KARANGPENANG KEBUTUI{AN LUAS FAS PELAYAIIAN 120.000.P (Ha)
KEBUTUT{AN LUAS FAS PEISYANAT{ 30.000.P (Ha)
KEBUTUHAN LUAS FAS PELAYAI{,,AN 12.000.P (Ha)
REKREASI & OR
Taman Bermain 2 Lapangan Olah Raga 1
o.12 1.2
5 Penginapan
3,000 12,000 30,000 120,000 200,000
1 Pos Keamanan Lingkung 2 Pos Polisi(sektor) 3 4 Kantor Pemerintahan (Kec) 5 Kantor Pos Pembantu 5 Kantor Pos Kota 7 Pemadam Kebakaran 8 Kantor Pelayanan Lain
3,000 30,000 120,000 120,000 30,000 120,000 120,000 120,000
0.03 0.03
0.08 0.03 0.0s 0.05 0.09
Tersebar Pusat Lingkungan Pusat Kota Pusat Kota Pusat Lingkungan Pusat Kota Pusat Kota Pusat Kota
30,000 120,000 120,000
0.08 1.8. 1.2
Sesuai Peruntukan Sesuai Peruntukan Sesuai Peruntukan
3
Sesuai Peruntukan
3
4
2 4.4 o.2
Tersebar Tersebar Pusat Kota Pusat Kota Pusat Kota
PEMERINTAHAN
0.1
TRANSPORTASI
Parkir Lingkungan Parkir Kota TerminaUSub Terminal PEMAKAMAN
Pemakaman
JUMLAH LUAS FASILITAS
L-1
Lampiran 2 ARAHAN STANDAR DISTRIBUSI FASILITAS DAN KEBUTUHAN RUANG TIAP BAGIAN WILAYAH DAN UNIT LINGKUNGAN KOTA I(ARANGPENANG NO
KELOMPOK FASILITAS
J
JAI.AN
K
UTILITAS
JENIS FASILITAS
PENDUDUK PENDUKUNG
10% 3o/o
Drainase Air Bersih Air Kotor Listrik Telepon
L
KAWASAN Perladangan DAN JALUR HIJAU
M
KONSERVASI
N
LAHAN PRODUKTIT Pertanian/Perkebunan
Hutan
0.6% 0.6% 0.6% 0.6% 0.6% 20"/o
STANDAR LUAS (Ha)
KETERANGAN LOKASI
KEBUTUHAN LUAS FAS PELAYANAN 120.000.P (Ha)
KEBUTUHAN LUAS FAS PEISYANAN 30.000.P (Ha)
KEBUTUHAN LUAS FAS PEI.AYANAN 12.000.P (Ha)
Dari Luas Wilay6h Dari Dari Dari Dari Dari Dari
Luas Luas Luas Luas Luas Luas
Wilayah Wilayah Wilayah Wilayah Wilayah Wilayah
Dari Luas Wilayah
Kebutuhan
Dari Luas Wilayah
Kebutuhan
Dari Luas Wilayah
Penjelasan: 1
Jumlah luas tiap pusat pelayanan Disesuaikan dengan jumlah penduduk pendukungnya Untuk poin J,K,L,M,N akan disesuaikan dengan jumlah luas kawasan perencanaan dan dengan mempertimbangkan rencana tampung dan luas pemukiman penduduk Jalur hijau yang dimaksud adalah buffer yang dapat membatasi area kota dengan penggunaal lahan lainnya
Sumber, Diolah dari : 1 Permendagri No. 1411998, tentang Pentaan Ruang Terbuka H'rjau DiPerkotaan 2 Permendagri No. 21987, tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota 3 Permen PU No.54/PRT/1991, tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana 4 Kepmen PU No.Km31/1995, tentang Fasilitas TransportasiJalan 5 Kepmendagr/PU No.640/1986, tentang Perencanaan Tata Ruang Kota 6 PP No.43 1993, tentang Prasarana dan lalulintas jalan 7 PP No.64 1996, tentang pelaksanaan hak kewajiban, peran serta dalam penataan ruang
L-5
Lampiran 3 KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELAYANAN NAP BAGIAN WTLAYAH DAN UI.TIT LINGKUNGAN KOTA KARANGPENANG
Nama BWIVUL FunqsiBWK Standar Pelavanan
I dan ll Pusat Kota (CBD) 120,000.00
PENDIDIKAN 1
1,20A 1,600 30,000 120,000 200,000
0.12 0.36 0.42 0.42
3,000 12,000 3,000 30,000 30,000 120,000
0.03 0.03 o.12 0.12 0.12
2.4
DilayanaiJalan Utama
Langgar Masjid Masjid Raya (Kota)
2,500 30,000 120,000
0.03 0.17 1.2
DilayanaiJalan Utama
KiosAf/arung
1,200 12,000 12,000 30,000 120,000
0.03 0.3 0.3 1.5 1.5
DilayanaiJalan Utama DilayanaiJalan Utama
30,000 120,000 50,000 120,000 120,000
1.5
2 3
4 5 Perguruan Tinggi
4
DilayanaiJalan Utama
KESEHATAN 1
Praktek Dokter
2 3 Balai Pengobatan 4 BKIA/Bersalin 5 Puskesmas 6 Rumah Sakit
PERDAGANGAN 1
2 Pasar Lingkungan 3 Pertokoan Lokal
4 Pasar Distrik/Kota 5 Pusat Perbelanjaan (Ruko) NDUSTRI'JASA Perbengkelan 2 Pompa Bensin 3 Industri Kecil 4 Industri Sedang 1
5
'
0.08
DilayanaiJalan Utama
5
25 1.5
DilayanaiJalan Utama
L-6
Lampiran 3 KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELAYANAN TIAP BAGIAN WILAYAH DAN UNIT LINGKUNGAN KOTA KARANGPENANG
NO
F
KELOMPOK FASILITAS
JENIS FASILITAS
2 3
4 5
Taman Bermain Lapangan Olah Raga Taman Kota Gedung Olah Raga Penginapan
STANDAR LUAS (Ha)
UNIT FASILITAS EKSISTING
KEBUTUHAN FASILITAS PEI.AYANAN
RENCANA PERTAMBAHAN FAS.PEIAYANAN
KETERANGAN LOIGSI FAS.PEI-AYANAN
3,000 12,000 30,000 120,000 200,000
o.12
3,000 30,000 120,000 120,000 30,000 120,000 120,000 120,000
0.03 0.03
30,000 120,000 120,000
0.08
12,000
3
1.2 2
0.4 0.2
2.00 0.40
2.00 0.40
DilayanaiJalan Utama DilayanaiJalan Utama
0.10 0.08
0.10 0.08
DilayanaiJalan Utama DilayanaiJalan Utama
0.05 0.05 0.09
0.05 0.05 0.09
DilayanaiJalan Utama DilayanaiJalan Utama DilayanaiJalan Utama
1.80 1.24
1.80 1.20
DilayanaiJalan Utama DilayanaiJalan Utama
14.37
13.87
PEMERINTAHAN 1 Pos Keamanan Lingkungan 2 Pos Polisi(sektor) 3 Kantor Polisi Kota 4 Kantor Pemerintahan (Kec)
5 Kantor Pos Pembantu 6 Kantor Pos Kota
7 Pemadam Kebakaran 8 Kantor Pelayanan Lain H
PENDUDUK PENDUKUNG
I dan ll Pusat Kota (CBD) 120.000.00
REKREASI & OR 1
G
Nama BWIVUL Funqsi BWK Standar Pelavanan
0.1
0.08 0.03 0.05 0.05 0.09
TRANSPORTASI 1
Parkir Lingkungan
2 Parkir Kota 3 TerminaUSub Terminal
PEMAKAMAN
Pemakaman
1.8 1.2
JUMLAH LUAS FASILITAS Sumber, Diolah dari : 1 Permendagri No. 1411998, tentang Pentaan Ruang Terbuka Hijau Di perkotaan 2 Permendagri No. a1987, tentang pedomah penyusunan Rencana Kota 3 Permen PU No.54/PRT/1991, tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana 4 Kepmen PU No.Km31/1ggs, tentang Fasilitas TransportasiJalan 5 KepmendagrilPU No.640/1986, tentang perencanaan Tata Ruang Kota 6 PP No.43 1993, tentang Prasarana dan lalulintas jalan 7 PP No-64 1996, tentang pelaksanaan hak kewajiban, peran serta dalam penataan ruang
L-7
Lampiran 4
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELAYANAN TIAP BAGIAN WILAYAH DAN UNIT LINGKUNGAN KOTA I(ARANGPENANG NO
F
KELOMPOK FASILITAS
JENIS FASILITAS
UNIT FASILITAS EKSISTING
30.000.00
KEBUTUHAN FASILITAS
RENCANA
KETERANGAN
PERTAMBAHAN
PEISYANAN
FAS.PEI.AYANAN
LOKASI FAS.PETAYAT{AN
Taman Bermain Lapangan Olah Raga Taman Kota Gedung Olah Raga Penginapan
200,000
Pos Keamanan Lingkungan Pos Polisi(sektor) Kantor Polisi Kota Kantor Pemerintahan (Kec) Kantor Pos Pembantu Kantor Pos Kota Pemadam Kebakaran Kantor Pelayanan Lain
3,000 30,000 120,000 120,000 30,000 120,000 120,000 120,000
0.03 0.03
30,000
0.08 1.8 1.2
0.08
120,000 120,000 12.000
3
3.00
3,000 12,000
30,000 120,000
0.12 1.2 2 0.4 o.2
2.00
2.00
Di Pusat Lingkungan
0.05
Di Pusat Lingkungan
PEMERINTAHAN 1
2 3
4 5 6
7 8
0.03
0.1
0.08 0.03 0.05 0.05
0.03
0.09
TRANSPORTAST 1 Parkir Lingkungan 2 Parkir Kota 3 TerminaUSub Terminal
I
STANDAR LUAS (Ha)
I dan ll
Pelavanan Pemukiman
REKREASI & OR 1
H
PENDTJDUK
PENDUKUNG
2 3 4 5 G
Nama BWI(UL Funqsi BWK Standar Pelavanan
PEMAI(AMAN
Pemakaman
JUMI.AH LUAS FASILITAS
8.89
5.21
Sumber, Diolah dari : 1 Permendagri No. 14l1998, tentang Pentaan Ruang Terbuka Hijau Di perkotaan
2 Permendagri No. u1g|z, tentang pedoman penyusunan Rencana Kota 3 Permen PU No.54/PRT/1991, tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana 4 Kepmen PU No.Km31/1ggs, tentang Fasilitas TransportasiJalan 5 KepmendagrilPU No.640/1986, tentang perencahaan Tata Ruang Kota 6 PP No.43 1993, tentang prasarana dan lalulintas jatan 7 PP No.64 1996, tentang pelaksanaan hak kewajiban, peran serta dalam penataan ruang
L-8
Lampiran 4 KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELAYANAN TIAP BAGIAN WILAYAH DAN UNIT LINGKUNGAN KOTA KARANGPENANG
Nama BWI(UL Funqsi BWK Standar Pelayanan
I dan ll Pelayanan Pemukiman 30.000.00
JENIS FASILITAS
TK
1,200 1,600 30,000 120,000 200,000
0.12 0.36 0.42 0.42 4
3,000 12,000 3,000 30,000 30,000 120,000
0.03 0.03 0.12 0.12 o.12 2.4
Langgar Masjid Masjid Raya (Kota)
2,500 30,000 120,000
0.03 o.17 1.2
KiosM/arung
4 Pasar DistriUKota 5 Pusat Perbelanjaan (Ruko)
1,200 12,000 12,000 30,000 120,000
0.03 0.3 0.3 1.5 1.5
Perbengkelan 2 Pompa Bensin 3 Industri Kecil 4 Industri Sedang 5
30,000 120,000 50,000 120,000 120,000
1.5 0.08
1
2 SD 3 SLTP
4 SLTA 5 Perguruan Tinggi KESEHATAN 1
Praktek Dokter
2 3 BalaiPengobatan
4 BKIA/Bersalin 5 Puskesmas 6 Rumah Sakit
Tambah Unit Di Pusat Lingkungan Di Pusat Lingkungan
PERIBADATAN
PERDAGANGAN 1
2 Pasar Lingkungan 3 Pertokoan Lokal
Di Pusat Lingkungan
NDUSTRI/JASA 1
Dilayanijalan utama
5
25 1.5
L-9
Lampiran 5
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PEI-AYANAN TIAP BAGIAN WILAYAH DAN UNIT LINGKUNGAN KOTA KARANGPENANG
NO
IA
B
c
KELOMPOK FASILITAS
JENIS FASILITAS
PENDUDUK PENDUKUNG
STANDAR LUAS (Ha)
1 TK 2 SD 3 SLTP 4 SLTA 5 Perguruan Tinggi
1,200 1,600 30,000 120,000 200,000
o.12 0.36 0.42 0.42 4
UNIT FASILTIAS EKSISTING
KEBUTUHAN FASILITAS PETAYANAN
RENCAT.IA
KETERANCAAN
PERTAMBAHAN FAS.PELAYANAN
LOKASI
FAS.PEIAYANAN
1 Praktek Dokter 2 Apotik 3 Balai Pengobatan 4 BKIA/Bersalin 5 Puskesmas 6 Rumah Sakit
3,000 12,000 3,000 30,000 30,000 120,000
0.03 0.03 o.12 o.12 o.12 2.4
Langgar 2 Masjid 3 Masjid Raya (Kota)
2,500 30,000 120,000
0.03 o.17 1.2
1,200 12,000 12,000 30,000 120,000
0.03 0.3 0.3 1.5 1.5
30,000 120,000 50,000 120,000 120,000
1.5 0.08 5 25 1.5
3
1.44
0.60
Di Pusat Lingkungan
0.09 0.03 0.36
0.09 0.03 0.36
Di Pusat Lingkungan Di Pusat Lingkungan Di Pusat Lingkungan
0.30 0.30
Di Pusat Lingkungan Di Pusat Lingkungan
KESEHATAN
PERIBADATAN
6
0.09
PERDAGANGAN 1
KiosM/arung
2 Pasar Lingkungan 3 Pertokoan Lokal 4 Pasar Distrit
Standar Pelayanan
i.02.01 Pelavanan Pemukiman 12.000.00
PENDIDIKAN
1
D
Nama BWIVUL
FunqsiBWK
0.30 0.30
INDUSTRI/JASA 1
Perbengkelan
2 Pompa Bensin 3 lndustri Kecil
4 IndustriSedang 5 Perbengkelan Khusus
L- l0
Lampiran 5
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PEI.AYANAN TIAP BAGIAN WII-AYAH DAN UNIT LINGKUNGAN KOTA KARANGPENANG NO
F
KELOMPOK FASILITAS
JENIS FASILITAS
UNIT FASILITAS EKSISTING
3,000 12,000 30,000 120,000 200,000
0.12 1.2 2 0.4 0.2
3,000 30,000 120,000 120,000 30,000 120,000 120,000 120,000
0.03 0.03
6 7 8
Pos Keamanan Lingkungan Pos Polisi (sektor) Kantor Polisi Kota Kantor Pemerintahan (Kec) Kantor Pos Pembantu Kantor Pos Kota Pemadam Kebakaran Kantor Pelayanan Lain
1
Parkir Lingkungan
30,000 120,000 120,000
0.08 1.8 1.2
12.000
3
3
4 5
KEBUTUHAN FASILITAS PEI.AYANAN
RENCANA PERTAMBAHAN FAS.PETAYANAN
Pelavanan Pemukiman 12.000.00
KETERANGAN LOIGSI FAS.PETAYAT.IAN
1.20
1.20
Di Pusat Lingkungan
0.03
0.03
Di Pusat Lingkungan
3.84
2.91
PEMERINTAHAN 1
2 3
4 5
0.1
0.08 0.03 0.05 0.05 0.09
TRANSPORTASI 2 Parkir Kota 3 TerminaUSub Terminal
I
STANDAR LUAS (Ha)
Taman Bermain Lapangan Olah Raga Taman Kota Gedung Olah Raga Penginapan
2
H
PENDUDUK PENDUKUNG
1.02.01
REKREASI & OR 1
G
Nama BWI(UL Funqsi BWK Standar Pelavanan
PEMAKAMAN
Pemakaman
JUMLAH LUAS FASILITAS Sumber, Diolah dari : 1 Permendagri No. 1411998, tentang Pentaah Ruang Terbuka Hijau Di Perkotaan
2 Permendagri No. 211987, tentang pedoman penyusunan Rencana Kota 3 Permen PU No.54/PRT/1991, tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana 4 Kepmen PU No.Km31/1995, tentang Fasilitas Transportasi Jalan 5 Kepmendagri/PU No.640/1986, tentang perencanaan Tata Ruang Kota 6 PP No.43 1993, tentang Prasarana dan lalulintas jalan 7 PP No.64 1996, tentang pelaksanaan hak kewajiban, peran serta dalam penataan ruang
L-
1t
Lampiran
6
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELAYANAN TIAP BAGIAN WII.AYAH DAN UNIT LINGKUNGAN KOTA KARANGPENANG NO
F
KELOMPOK FASILITAS
JENIS FASILITAS
PENDUDUK PENDUKUNG
Taman Bermain
3,000 12,000 30,000 120,000 200,000
o.12 1.2
3,000 30,000 120,000 120,000 30,000 120,000 120,000 120,000
0.03 0.03
8
Pos Keamanan Lingkungan Pos Polisi(sektor) Kantor Polisi Kota Kantor Pemerintahan (Kec) Kantor Pos Pembantu Kantor Pos Kota Pemadam Kebakaran Kantor Pelayanan Lain
1
Parkir Lingkungan
30,000 120,000 120,000
0.08 .1.8 1.2
12.000
3
1
4 Gedung Olah Raga 5 Penginapan
2 3
4 5 6
7
RENCANA PERTAMBAHAN FAS.PETAYANAN
KETERANGAN LOI(ASI FAS.PEI-AYANAN
1.20
1.20
Di Pusat Lingkungan
0.03
0.03
DiPusat Lingkungan
3.84
2.56
2
0.4 o.2
0.1
0.08 0.03 0.05 0.05 0.09
TRANSPORTASI 2 Parkir Kota 3 TerminaUSub Terminal
I
KEBUTUHAN FASILITAS PEIAYANAN
PEMERINTAHAN 1
H
UNIT FASILITAS EKSISTING
t.02.02 Pelavanan Pemukiman 12.000.00
REKREASI & OR 2 Lapangan Olah Raga 3 Taman Kota
G
STANDAR LUAS (Ha)
Nama BWI(UL Funqsi BWK Standar Pelayanan
PEMAKAMAN
Pemakaman
JUMLAH LUAS FASILITAS
Sumber, Diolah dari : 1 Permendagri No. 14l1998, tentang Pentaan Ruang Terbuka
H'rjau DiPerkotaan
2 Permendagri No. A1987, tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota 3 Permen PU No.54/PRT/1991, tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana 4 Kepmen PU No.Km31/1995, tentang Fasilitas TransportasiJalan 5 Kepmendagri/PU No.640/1986, tentang Perencanaan Tata Ruang Kota 6 PP No.43 1993, tentang Prasarana dan lalulintas jalan 7 PP No.64 1996, tentang pelaksanaan hak kewajiban, peran serta dalam penataan ruang
L-12
Lampiran
6
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PEI-AYANAN TIAP BAGIAN WILAYAH DAN UNIT LINGKUNGAN KOTA I(ARANGPENANG NO
A
KELOMPOK FASILITAS
JENIS FASILITAS
c
D
STANDAR LUAS (Ha)
UNIT FASILITAS EKSISTING
1,200 1,600 30,000 120,000 200,000
0.121
2 SD 3 SLTP 4 SLTA 5 Perguruan Tinggi
KEBUTUHAN FASILITAS PETAYANAN
RENCANA PERTAMBAHAN FAS.PEIAYANAN
KETERANGAN LOKASI FAS.PEIAYANAN
1 Praktek Dokter 2 Apotik 3 Balai Pengobatan 4 BKIA/Bersalin 5 Puskesmas 6 Rumah Sakit
3,000 12,000 3,000 30,000 30,000 120,000
1 Langgar 2 Masjid 3 Masjid Raya (Kota)
TK
1.44
0.25
Di Pusat Lingkungan
0.03 0.03 o.12 o.12 o.12 2.4
0.09 0.03 0.36
0.09 0.03 0.36
DiPusat Lingkungan DiPusat Lingkungan DiPusat Lingkungan
2,500 30,000 120,000
0_03
0.09
1,200 12,000 12,000 30,000 120,000
0.03 0.3 0.3 1.5 1.5
0.30 0.30
DiPusat Lingkungan Di Pusat Lingkungan
30,000 120,000 50,000 120,000 120,000
1.5 0.08
0.361
o.421 o.421 4
KESEHATAN
PERIBADATAN 0.17 1.2
PERDAGANGAN 1
KiosM/arung
2 Pasar Lingkungan 3 Pertokoan Lokal 4 Pasar Distrik/Kota 5 Pusat Perlcelanjaan (Ruko) E
PENDUDUK PENDUKUNG
t.02.02 Pelavanan Pemukiman 12,000.00
PENDIDIKAN 1
B
Nama BWK/UL Funqsi BWK Standar Pelavanan
0.30 0.30
INDUSTRI/JASA 1
2 3 4 5
Perbengkelan Pompa Bensin lndustri Kecil IndustriSedang Perbenqkelan Khusus
5
25 1.5
L-
13
Lampiran 7 KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILTTAS PEI.AYANAN TIAP BAGIAN WII.AYAH DAN UNIT LINGKUNGAN KOTA I(ARANGPENANG NO
A
KELOMPOK FASILITAS
JENIS FASILITAS
0.121 0.361
KEBUTUHAN FASILITAS PELAYANAN
RENCANA PERTAMBAHAN FAS.PEIAYANAN
KETERANGAN LOKASI FAS.PELAYANAN
Praktek Dokter Apotik Balai Pengobatan BKIA/Bersalin Puskesmas Rumah Sakit
3,000 12,000 3,000 30,000 30,000 120,000
Langgar 2 Masjid 3 Masjid Raya (Kota)
1.44
10
Di Pusat Lingkungan
0.03 0.03 o.12 0.12 0.12 2.4
0.09 0.03 0.36
0.09 0.03 0.36
DiPusat Lingkungan DiPusat Lingkungan
2,500 30,000 120,000
0.03 0.17 1.2
0.09
5
KiosMarung Pasar Lingkungan Pertokoan Lokal Pasar Distrik/Kota Pusat Perbelanjaan (Ruko)
1,200 12,000 12,000 30,000 120,000
0.03 0.3 0.3 1.5 1.5
1
Perbengkelan
30,000 120,000 50,000 120,000 120,000
1.5 0.08
0.42 o.42 4
KESEHATAN
Di Pusat Lingkungan
PERIBADATAN 1
PERDAGANGAN 1
2 3
4
E
UNIT FASILTTAS EKSISTING
1,200 1,600 30,000 120,000 200,000
1
D
STANDAR LUAS (Ha)
2 SD 3 SLTP 4 SLTA 5 Perguruan Tinggi
2 3 4 5 6
c
PENDUDUK PENDUKUNG
t.02-03 Pelavanan Pemukiman 12.000.o0
PENDIDIKAN 1 TK
B
Nama BWI(UL Funqsi BWK Standar Pelavanan
0.30 0.30
Di Pusat Lingkungan Di Pusat Lingkungan
INDUSTRI/JASA 2 Pompa Bensin 3 Industri Kecil
4 IndustriSedang 5 Perbengkelan Khusus
5
25 1.5
L-
14
Lampiran 7 KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELAYANAN TIAP BAGIAN WII.AYAH DAN UNIT LINGKUNGAN KOTA I(ARANGPENANG NO
F
KELOMPOK FASILITAS
JENIS FASILITAS
UNIT FASILITAS EKSISTING
3,000 12,000 30,000 120,000 200,000
0.12 1.2 2 o.4 o.2
3,000 30,000 120,000 120,000 30,000 120,000 120,000 120,000
0.03 0.03
I
Pos Keamanan Lingkungan Pos Polisi (sektor) Kantor Polisi Kota Kantor Pemerintahan (Kec) Kantor Pos Pembantu Kantor Pos Kota Pemadam Kebakaran Kantor Pelayanan Lain
1
Parkir Lingkungan
30,000 120,000 120,000
0.08 1.8 1.2
12.000
3
4 5
KEBUTUHAN FASILITAS PELAYANAN
RENCANA PERTAMBAHAN
FAS.PEI.AYAMN
PelaYanan Pemukiman 12.000.00
KETERANGAN LOKASI FAS.PEISYANAN
1.20
1.20
Di Pusat Lingkungan
0.03
0.03
DiPusat Lingkungan
3.84
2.81
PEMERINTAHAN 1
2
3
4 5 6 7
0.1
0.08 0.03 0.05 0.05 0.09
TRANSPORTASI 2 Parkir Kota 3 TerminaUSub Terminal
I
STANDAR LUAS (Ha)
Taman Bermain Lapangan Olah Raga Taman Kota Gedung Olah Raga Penginapan
2 3
H
PENDUDUK PENDUKUNG
1.02.03
REKREASI & OR 1
G
Nama BWIVUL FunqsiBWK Standar Pelavanan
PEMAKAMAN
Pemakaman
JUMLAH LUAS FASILITAS Sumber, Diolah dari : 1 Permendagri No. 14l1998, tentang Pentaan Ruang Terbuka Hijau Di Perkotaan 2 Permendagri No. u1987, tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota 3 Permen PU No.54/PRT/1991, tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana 4 Kepmen PU No.Km3l/1995, tentang Fasilitas TransportasiJalan 5 KepmendagrilPU No.640/1986, tentang Perencanaan Tata Ruang Kota 6 PP No.43 1993, tentang Prasarana dan lalulintas jalan 7 PP No.64 1996, tentang pelaksanaan hak kewajiban, peran serta dalam penataan ruang
L-
15
Lampiran 8 KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELAYANAN TIAP BAGIAN WILAYAH DAN UNIT LINGKUNGAN KOTA KARANGPENANG NO
A
B
KELOMPOK FASILITAS
JENIS FASILITAS
1
TK
2 3 4 5
SD SLTP SLTA Perguruan Tinggi
1,2A0 1,600 30,000 120,000 200,000
1
Praktek Dokter Apotik Balai Pengobatan BKIA/Bersalin Puskesmas Rumah Sakit
1 Langgar 2 Masjid 3 Masjid Raya (Kota)
5 6
UNIT FASILITAS EKSISTING
KEBUTUHAN FASILITAS PETAYANAN
RENCANA PERTAMBAHAN FAS.PELAYANAN
KETERANGAN LOKASI FAS.PELAYANAN
o.121 I
0.36i 0.42 0.42 4
1.44
1.44
Di Pusat Lingkungan
3,000 12,000 3,000 30,000 30,000 120,000
0.03 0.03 0.12
0.09 0.03 0.36
0.09 0.03 0.36
Di Pusat Lingkungan DiPusat Lingkungan Di Pusat Lingkungan
2,500 30,000 120,000
0.03 0.17 1.2
1,200 12,000 12,000 30,000 120,000
0.03 0.3 0.3 1.5 1.5
0.30 0.30
Di Pusat Lingkungan Di Pusat Lingkungan
30,000 120,000 50,000 120,000 120,000
1.5 0.08 5 25 1.5
a12
ai2 2.4
PERIBADATAN 0.09
PERDAGANGAN 1
KiosM/arung
2 Pasar Lingkungan 3 Pertokoan Lokal 4 Pasar DistriklKota 5 Pusat Perbelanjaan (Ruko) E
STANDAR LUAS (Ha)
Pelavanan Pemukiman 12.000.o0
KESEHATAN
4
D
PENDUDUK PENDUKUNG
11.01.01
PENDIDIKAN
2 3
c
Nama BWIflJL Funqsi BWK Standar Pelavanan
0.30 0.30
INDUSTRI/JASA 1
2 3 4 5
Perbengketan Pompa Bensin Industri Kecil Industri Sedang Perbengkelan Khusus
L - 16
Lampiran 8 KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASTLITAS PETAYANAN TIAP BAGIAN WII.AYA}I DAN UNIT LINGKUNGAN KOTA I(ARANGPENANG NO
KELOMPOK FASIL]TAS
JENIS FASILITAS
Nama BWIVUL
PENDUDUK PENDUKUNG
STANDAR LUAS (Ha)
UNIT FASILITAS EKSISTING
KEBUTUHAN FASILITAS
PELAYAMN F
G
H
11.01.01
FungsiBWK Standar Pelavanan
Pelayanan Pemukiman 12,000.00
RENCANA PERTAMBAHAN FAS.PEIAYANAN
KETERANGAN LOIGSI FAS.PEI.AYANAN
REKREASI & OR
Taman Bermain Lapangan Olah Raga Taman Kota Gedung Olah Raga Penginapan
3,000 12,000 30,000 120,000 200,000
o.12
Pos Keamanan Lingkungan Pos Polisi(sektor) Kantor Polisi Kota Kantor Pemerintahan (Kec) Kantor Pos Pembantu Kantor Pos Kota Pemadam Kebakaran Kantor Pelayanan Lain
3,000 30,000 120,000 120,000 30,000 120,000 120,000 120,000
0.03 0.03 0.08 0.03 0.05 0.05 0.09
30,000 120,000 120,000
0.08 1.8 1.2
12.000
3
1.2
1.20
1.20
Di Pusat Lingkungan
0.03
0.03
Di Pusat Lingkungan
3.84
3.7s
2 0.4 0.2
PEMERINTAHAN
0.1
TRANSPORTAST
Parkir Lingkungan Parkir Kota 3 TerminaUSub Terminal PEMAKAMAN
Pemakaman
JUMLAH LUAS FASILITAS Sumber, Diolah dari : 1 Permendagri No. 1411998, tentang Pentaan Ruang Terbuka Hijau Di perkotaan 2 Permendagri No. 2tlg|T,tentang pedoman penyusunan Rencana Kota 3 Permen PU No-54/PRT/1991, tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana 4 Kepmen PU No.Km31/1995, tentang Fasititas TransportasiJalan 5 Kepmendagri/PU No.640/19g6, tentang perencanaan Tata Ruang Kota 6 PP No.43 1993, tentang prasarana dan lalutintas jalan 7 PP No-64 1996, tentang pelaksanaan hak kewajiban, peran serta dalam penataan ruang
L-17
Lampiran
9
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELAYANAN TIAP BAGIAN WILAYAH DAN UNIT LINGKUNGAN KOTA KARANGPENANG NO
A
KELOMPOK FASILITAS
JENIS FASILITAS
0.12 0.36 o.42 o.42 4
Praktek Dokter Apotik Balai Pengobatan BKIA/Bersalin Puskesmas Rumah Sakit
3,000 12,000 3,000 30,000 30,000 120,000
0.03 0.03 o.12 0.12 o.12 2.4
1 Langgar 2 Masjid 3 Masjid Raya (Kota)
2,500 30,000 120,000
0.03 o.17 1.2
1,200 12,000 12,000 30,000 120,000
0.03 0.3 0.3 1.5 1.5
30,000 120,000 50,000 120,000 120,000
1.5 0.08 5 25 1.5
3 SLTP 4 SLTA 5 Perguruan Tinggi
1
KEBUTUHAN FASILITAS PETAYANAN
RENCAT.IA
PERTAMBAHAN FAS.PEI-AYANAN
KETERANGAN LOKASI FAS.PETAYANAN
2
1.44
10
Di Pusat Lingkungan
0.09 0.03 0.36
0.09 0.03 0.36
Di Pusat Lingkungan Di Pusat Lingkungan Di Pusat Lingkungan
PERIBADATAN 3
0.09
PERDAGANGAN 1
KiosMlarung
2 Pasar Lingkungan 3 Pertokoan Lokal 4 Pasar Distrilc/Kota 5 Pusat Perbelanjaan (Ruko) E
UNIT FASILffAS EKSISTING
KESEHATAN 2 3 4 5 6
D
STANDAR LUAS (Ha)
1,200 1,600 30,000 120,000 200,000
TK
2 SD
c
PENDUDUK PENDUKUNG
11.01.02
Pelayanan Pemukiman 12.000.00
PENDIDIKAN 1
B
Nama BWIVUL FunosiBWK Standar Pelavanan
0.30 0.30
Di Pusat Lingkungan Di Pusat Lingkungan
INDUSTRI/JASA 1
2 3
4 5
Perbengkelan Pompa Bensin Industri Kecil IndustriSedang Perbengkelan Khusus
L-
18
Lampiran
9
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELAYANAN TIAP BAGIAN WILAYAH DAN UNIT LTNGKUNGAN KOTA KAR,ANGPENANG NO
F
KELOMPOK FASILITAS
JENIS FASILITAS
1
Pos Keamanan Lingkungan Pos Polisi (sektor) Kantor Polisi Kota Kantor Pemerintahan (Kec) Kantor Pos Pembantu Kantor Pos Kota Pemadam Kebakaran Kantor Pelayanan Lain
KEBUTUHAN FASILITAS PELAYANAN
RENCANA PERTAMBAHAN FAS.PELAYANAN
KETERANGAN LOKASI FAS.PELAYANAN
3,000 12,000 30,000 120,000 200,000
0.12 1.2 2 o.4 0.2
3,000 30,000 120,000 120,000 30,000 120,000 120,000 120,000
0.03 0.03
30,000 120,000 120,000
0.08 1.8 1.2
12.000
3
1.20
1.20
DiPusat Lingkungan
0.03
0.03
DiPusat Lingkungan
3.84
2.81
0.1
0.08 0.03 0.05 0.05 0.09
TRANSPORTASI 1 Parkir Lingkungan 2 Parkir Kota 3 TerminaUSub Terminal
I
UNIT FASILITAS EKSISTING
PEMERINTAHAN 2 3 4 5 6 7 8
H
STANDAR LUAS (Ha)
il.01.02 Pelavanan Pemukiman 12.000.o0
REKREASI & OR 1 Taman Bermain 2 Lapangan Olah Raga 3 Taman Kota 4 Gedung Olah Raga 5 Penginapan
G
PENDUDUK PENDUKUNG
Nama BWI(UL Funqsi BWK Standar Pelavanan
PEMAKAMAN
Pemakaman
JUMLAH LUAS FASILITAS
Sumber, Diolah dari : 1 Permendagri No. 14l1998, tentang Pentaan Ruang Terbuka H'rjau Di Perkotaan 2 Permendagri No. 211987, tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota 3 Permen PU No.54/PRT/1991, tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana
4 Kepmen PU No.Km31/1995, tentang Fasilitas TransportasiJalan 5 Kepmendagri/PU No.640/1986, tentang Perencanaan Tata Ruang Kota 6 PP No.43 1993, tentang Prasarana dan lalulintas jalan 7 PP No.64 1996, tentang pelaksanaan hak kewajiban, peran serta datam penataan
ruang
L-
19
Lampiran 10 KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PEI.AYANAN TIAP BAGIAN WILAYAH DAN UNIT LINGKUNGAN KOTA I(ARANGPENANG
Nama BWIVUL Funqsi BWK Standar Pelavanan
11.01.03
Pelavanan Pemukiman 12,[email protected]
PENDIDIKAN TK
4 SLTA 5 Perguruan Tinggi
1,200 1,600 30,000 120,000 200,000
0.12 0.36 o.42 o.42 4
Praktek Dokter 2 3 Balai Pengobatan 4 BKIA/Bersalin 5 Puskesmas 6 Rumah Sakit
3,000 12,000 3,000 30,000 30,000 120,000
0.03 0.03 o.12 o.12 o.12 2.4
Masjid Raya (Kota)
2,500 30,000 120,000
0.03 0.17 1.2
2 3 4 5
KiosM/arung Pasar Lingkungan Pertokoan Lokal Pasar DistriUKota Pusat Perbelanjaan (Ruko)
1,200 12,000 12,000 30,000 120,000
0.03 0.3 0.3 1.5 1.5
1
Perbengkelan
30,000 120,000 50,000 120,000 120,000
1.5
1
2 SD 3 SLTP
DiPusat Lingkungan
KESEHATAN 1
DiPusat Lingkungan DiPusat Lingkungan Di Pusat Lingkungan
PERIBADATAN Langgar
PERDAGANGAN 1
DiPusat Lingkungan Di Pusat Lingkungan
INDUSTRI/JASA 2 Pompa Bensin 3 Industri Kecil
4 Industri Sedang 5 Perbengkelan Khusus
0.08 5 25 1.5
L -24
Lampiran 10 KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASTLITAS PELAYANAN TIAP BAGIAN WILAYAH DAN UNIT LINGKUNGAN KOTA KARANGPENANG NO
F
KELOMPOK FASILITAS
JENIS FASILITAS
Taman Bermain
0.12 1.2 2 o.4 o.2
3,000 30,000 120,000 120,000 30,000 120,000 120,000 120,000
0.03 0.03
I
Pos Keamanan Lingkungan Pos Polisi (sektor) Kantor Polisi Kota Kantor Pemerintahan (Kec) Kantor Pos Pembantu Kantor Pos Kota Pemadam Kebakaran Kantor Pelayanan Lain
1
Parkir Lingkungan
30,000 120,000 120,000
0.08 1.8
12,000
3
4 Gedung Olah Raga 5 Penginapan
KEBUTUHAN FASILITAS PEISYANAN
RENCANA PERTAMBAHAN FAS.PEI.AYANAN
KETERANGAN LOKASI FAS.PETAYANAN
1.20
1.20
Di Pusat Lingkungan
0.03
0.03
Di Pusat Lingkungan
3.84
3.21
PEMERINTAHAN 1
2 3
4 5 6
7
0.1
0.08 0.03 0.05 0.05 0.09
TRANSPORTASI 2 Parkir Kota
3 TerminaUSub Terminal I
UNIT FASILITAS EKSISTING
3,000 12,000 30,000 120,000 200,000
1
H
STANDAR LUAS (Ha)
il.01.03 Pelavanan Pemukiman 12,000.00
REKREASI & OR 2 Lapangan Olah Raga 3 Taman Kota
G
PENDUDUK PENDUKUNG
Nama BWI(UL Funqsi BWK Standar Pelavanan
PEMAI(AMAN
Pemakaman
1_2
JUMLAH LUAS FASILITAS
Sumber, Diolah
dari:
1 Permendagri No. 14l1998, tentang Pentaan Ruang Terbuka Hijau Di Perkotaan 2 Permendagri No. a1987,tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota
3 Permen PU No.54/PRT/1991, tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana 4 Kepmen PU No.Km31/1995, tentang Fasilitas TransportasiJalan 5 Kepmendagri/PU No.640/1986, tentang Perencanaan Tata Ruang Kota 6 PP No.43 1993, tentang Prasarana dan lalulintas jalan 7 PP No.64 1996, tentang pelaksanaan hak kewajiban, peran serta dalam penataan ruang
L-21
Lampiran
11
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PEI-AYANAN TIAP BAGIAN WILAYAH DAN UNIT LINGKUNGAN KOTA KARANGPENANG NO
A
KELOMPOK FASILITAS
JENIS FASILITAS
2 3 4 5
1,200 1,600 30,000 120,000 200,000
SD SLTP SLTA Perguruan Tinggi
KESEHATAN 1 Praktek Dokter 2 Apotik 3 Balai Pengobatan 4 BKIA/Bersalin 5 Puskesmas 6 Rumah Sakit
c
STANDAR LUAS (Ha)
UNIT FASILITAS EKSISTING
KEBUTUHAN FASILITAS PELAYANAN
ilt.01.01 Pelavanan Pemukiman 12.000.00
RENCANA PERTAMBAHAN FAS.PELAYAMN
KETERANGAN LOKASI FAS.PELAYANAN
PENDIDIKAN 1 TK
B
PENDUDUK PENDUKUNG
Nama BWI(UL Funqsi BWK Standar Pelavanan
3,000 12,000 3,000 30,000 30,000 120,000
0.121 0.361
1.44
1.44
Di Pusat Lingkungan
0.09 0.03 0.36
0.09 0.03 0.36
Di Pusat Lingkungan Di Pusat Lingkungan Di Pusat Lingkungan
0.30 0.30
Di Pusat Lingkungan Di Pusat Lingkungan
o.42l|
::l 0.031 0.121 0.121
o.121 2.41
PERIBADATAN
I
Langgar 2 lMasjid 3 lMasjid Raya (Kota) 1
2,500 30,000 120,000
o.o3l
1,200 12,000 12,000 30,000 120,000
0.03 0.3 0.3 1.5 1.5
30,000 120,000 50,000 120,000 120,000
1.5 0.08 5 25 1.5
0.09
0.171 1.21
I
D
PERDAGANGAN
I
I
1
lKiosMrarung 2 lPasar Lingkungan 3 lPertokoan Lokal 4 lPasar DistriUKota 5 leusat Perbelanjaan (Ruko) E
IINDUSTRI/JASA 1
Perbengkelan
l
2 Pompa Bensin 3 Industri Kecil 4 IndustriSedang 5 Perbenqkelan Khusus
0.30 0.30
L-22
Lampiran
11
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PEI-AYANAN TIAP BAGIAN WILAYAH DAN UNIT LINGKUNGAN KOTA I(ARANGPENANG NO
F
KELOMPOK FASILITAS
JENIS FASILITAS
STANDAR LUAS (Ha)
UNIT FASILITAS EKSISTING
Taman Bermain Lapangan Olah Raga Taman Kota Gedung Olah Raga Penginapan
3,000 12,000 30,000 120,000 200,000
o.12 1.2 2 0.4 0.2
3,000 30,000 120,000 120,000 30,000 120,000 120,000 120,000
0.03 0.03
7 8
Pos Keamanan Lingkungan Pos Polisi(sektor) Kantor Polisi Kota Kantor Pemerintahan (Kec) Kantor Pos Pembantu Kantor Pos Kota Pemadam Kebakaran Kantor Pelayanan Lain
1
Parkir Lingkungan
30,000 120,000 120,000
0.08 1.8
.1.2
12.000
3
2 3
4 5
KEBUTUHAN FASILITAS PELAYANAN
RENCAM PERTAMBAHAN FAS.PELAYANAN
KETERANGAN LOKASI FAS.PELAYANAN
1.20
1.20
Di Pusat Lingkungan
0.03
0.03
Di Pusat Lingkungan
3.84
3.7s
PEMERINTAHAN 1
2 3
4 5 6
H
PENDUDUK PENDUKUNG
ilt.01.01 Pelavanan Pemukiman 12.000.00
REKREASI & OR 1
G
Nama BWlguL Funqsi BWK Standar Pelayanan
0.1
0.08 0.03 0.05 0.05 0.09
TRANSPORTASI 2 Parkir Kota 3
lTerminaUSub Terminal I
I
PEMAKAMAN
lPemakaman
JUMLAH LUAS FASILITAS
Sumber, Diolah dari : 1 Permendagri No. 14l1998, tentang Pentaan Ruang Terbuka Hijau Di Perkotaan 2 Permendagri No. U1987, tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota 3 Permen PU No.54/PRT/1991, tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana 4 Kepmen PU No.Km31/1995, tentang Fasilitas TransportasiJalan 5 Kepmendagri/PU No.640/1986, tentang Perencanaan Tata Ruang Kota 6 PP No.43 1993, tentang Prasarana dan lalulintas jalan 7 PP No.64 1996, tentang pelaksanaan hak kewajiban, peran serta dalam penataan ruang
L,-)3
Lampiran 12 KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELAYANAN TIAP BAGIAN WI1AYAH DAN UNIT LINGKUNGAN KOTA KARANGPENANG NO
A
B
KELOMPOK FASILITAS
JENIS FASILITAS
1
TK
1,200 1,600 30,000 120,000 200,000
o.12J
SD SLTP SLTA Perguruan Tinggi
UNIT FASILITAS EKSISTING
KEBUTUHAN FASILITAS PETAYANAN
RENCANA PERTAMBAHAN FAS.PELAYANAN
Pelavanan Pemukiman 12.000.00 KETERANGAN LOKASI FAS.PELAYANAN
2 3 4 5
Praktek Dokter Apotik Balai Pengobatan BKIA/Bersalin Puskesmas 6 Rumah Sakit
3,000 12,000 3,000 30,000 30,000 120,000
0.03 0.03 o.12 0.12 0.12 2.4
Langgar 2 Masjid 3 Masjid Raya (Kota)
2,500 30,000 120,000
0.03
1,200 12,000 12,000 30,000 120,000
0.03 0.3 0.3 1.5 1.5
30,000 120,000 50,000 120,000 120,000
1.5 0.08 5 25 1.5
0.361
2
1.44
10
Di Pusat Lingkungan
0.09 0.03 0.36
0.09 0.03 0.36
Di Pusat Lingkungan Di Pusat Lingkungan Di Pusat Lingkungan
4.42 0.42 4
KESEHATAN
PERIBADATAN 3
0.09
o.'17
1.2
PERDAGANGAN 1
KiosM/arung
2 Pasar Lingkungan 3 Pertokoan Lokal 4 Pasar DistriklKota 5 Pusat Perbelanjaa n (Ruko) E
STANDAR LUAS (Ha)
2 3 4 5
1
D
PENDUDUK PENDUKUNG
111.01.02
PENDIDIKAN
1
c
Nama BWI(UL Funosi BWK Standar Pelavanan
0.30 0.30
Di Pusat Lingkungan Di Pusat Lingkungan
INDUSTRI/JASA 1
Perbengkelan
2 Pompa Bensin 3 Industri Kecil
4 IndustriSedang 5 Perbengkelan Khusus
L-24
Lampiran 12 KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PEI-AYANAN TIAP BAGTAN WILAYAH DAN UNIT LINGKUNGAN KOTA KARANGPENANG KELOMPOK FASILITAS
NO
JENIS FASILITAS
PENDUDUK PENDUKUNG
STANDAR LUAS (Ha)
UNIT FASILITAS EKSISTING
KEBUTUHAN FASILITAS PELAYANAN
Nama BWIVUL FunqsiBWK Standar Pelavanan
Pelavanan Pemukinan 12,[email protected]
RENCANA PERTAMBAHAN FAS.PEI.AYANAN
KETERANGAN LOKASI FAS.PELAYAI.IAN
111.(}1.02
REKREASI & OR
F
5
Taman Bermain Lapangan Olah Raga Taman Kota Gedung Olah Raga Penginapan
3,000 12,000 30,000 120,000 200,000
0.12 1.2 2 o.4 o.2
1
Pos Keamanan Lingkungan
3,000 30,000 120,000 120,000 30,000 120,000 120,000 120,000
0.03 0.03
30,000 120,000 120,000
0.08 1.8 1.2
12,000
3
1
2 3
4
1.20
1.20
DiPusat Lingkungan
0.03
0.03
Di Pusat Lingkungan
3.84
2.81
PEMERINTAHAN
G
2 Pos Polisi (sektor) 3 Kantor PolisiKota
4 Kantor Pemerintahan (Kec) 5 Kantor Pos Pembantu 6 Kantor Pos Kota 7 Pemadam Kebakaran 8 Kantor Pelayanan Lain
0.1
0.08 0.03 0.05 0.05 0.09
TRANSPORTASI
H
1
Parkir Lingkungan
2 Parkir Kota 3 TerminaUSub Terminal
PEMAI(AMAN
I
Pemakaman
JUMI..AH LUAS FASILITAS
1
2 3 4 5 6 7
Sumber, Diolah dari : PermendagriNo. 1411998, tentang Pentaan Ruahg Terbuka Hijau Di Perkotaan Permendagri No. a1987, tentang Pedoman penyusunan Rencana Kota Permen PU No.54/PRT/1991, tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Kepmen PU No.Km31/1995, tentang Fasilitas Transportasi Jalan KepmendagrilPU No.640/1986, tentang perencanaan Tata Ruang Kota PP No.43 1993, tentang Prasarana dan lalulintas jalan PP No.64 1996, tentang pelaksanaan hak kewajiban, peran serta datam penataan ruang
L-2s
Lampiran 13 Nama BWI(UL Funqsi BWK Standar Pelayanan
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELAYANAN TIAP BAGIAN WILAYAH DAN UNIT LINGKUNGAN KOTA IGRANGPENANG NO
A
B
KELOMPOK FASILITAS
JENIS FASILITAS
1,200 1,600 30,000 120,000 200,000
0.121 0.361
KEBUTUHAN FASILITAS PELAYANAN
RENCANA PERTAMBAHAN FAS.PELAYANAN
KETERANGAN LOKASI FAS.PETAYANAN
Praktek Dokter Apotik Balai Pengobatan BKIA/Bersalin Puskesmas Rumah Sakit
3,000 12,000 3,000 30,000 30,000 120,000
,.ral
1
Langgar 2 Masjid 3 Masjid Raya (Kota)
2,500 30,000 120,000
0.03 0.17 1.2
1
1,200 12,000 12,000 30,000 120,000
0.03 0.3 0.3 1.5 1.5
30,000 120,000 50,000 120,000 120,000
1.5 0.08
1.44
0.80
Di Pusat Lingkungan
0.09 0.03 0.36
0.09 0.03 0.36
Di Pusat Lingkungan Di Pusat Lingkungan Di Pusat Lingkungan
0.42, o.42ll 4l
KESEHATAN
4 5 6
0.031
0.12'. 0.121 0.12 |
,01
PERIBADATAN
I
0.09
PERDAGANGAN lKiosM/arung 2 lPasar Lingkungan 3 lPertokoan Lokal 4 lPasar DistriUKota 5 lPusat Perbelanjaan (Ruko)
E
UNIT FASILITAS EKSISTING
1l TK 2l SD 3l SLTP 4l SLTA 5l Perguruan Tinggi
2 3
D
STANDAR LUAS (Ha)
PENDIDIKAN
1
c
PENDUDUK PENDUKUNG
ilt.01.03 Pelavanan Pemukiman 12,000.00
0.30 0.30
Di Pusat Lingkungan Di Pusat Lingkungan
INDUSTRI/JASA 1
2 3
4 5
Perbengkelan Pompa Bensin Industri Kecil lndustriSedang Perbengkelan Khusus
5
25 1.5
L-26
Lampiran 13 Nama BWK/UL Funqsi BWK Standar Pelavanan
KEBUTUHAN PENGEMBANGAN FASILITAS PELAYANAN TIAP BAGIAN WILAYAH DAN UNIT LINGKUNGAN KOTA KARANGPENANG
ilt.01.03 Pelavanan Pemukiman 12,000.00
REKREASI & OR 1
2 3 4 5
Taman Bermain Lapangan Olah Raga Taman Kota Gedung Olah Raga Penginapan
3,000 12,000 30,000 120,000 200,000
o.12 1.2
Pos Keamanan Lingkungan Pos Polisi (sektor) Kantor Polisi Kota Kantor Pemerintahan (Kec) Kantor Pos Pembantu Kantor Pos Kota Pemadam Kebakaran Kantor Pelayanan Lain
3,000 30,000 120,000 120,000 30,000 120,000 120,000 120,000
0.03 0.03
Parkir Lingkungan Parkir Kota Terminal/Sub Terminal
30,000 120,000 120,000
0.08 1.8
12,000
3
Di Pusat Lingkungan
2
0.4 o.2
PEMERINTAHAN 1
2 3
4 5 6
7 8
Di Pusat Lingkungan
0.1
0.08 0.03 0.05 0.05 0.09
TRANSPORTASI
PEMAKAMAN
Pemakaman
1.2
JUMLAH LUAS FASILITAS
Sumber, Diolah dari : 1 Permendagri No. 14l1998, tentang Pentaan Ruang Terbuka Hijau Di Perkotaan 2 Permendagri No. U1987, tentang Pedoman Penyusunan Rencana Kota 3 Permen PU No.54/PRT/1991. tentang Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana 4 Kepmen PU No.Km31/1995, tentang Fasilitas TransportasiJalan
5 Kepmendagri/PU No.640/1986. tentang Perencanaan Tata Ruang Kota 6 PP No.43 1993. tentang Prasarana dan lalulintas jalan 7 PP No.64 1996. tentang pelaksanaan hak kewajiban, peran serta dalam penataan ruang
L-27
ffan
KONSEPSI $STEM LINGKUNGAN KOTA
o
€
e
s
s
PUSAT PELAYANAN KOTA
@
e6
@e @@@
PUSAT PELAYANAN BWK PUSAT PELAYANAN LINGKUNGAN
@ @ €a
L-28
POLA PERKEMBANGAII MULTI PUSAT
------_--aatt--Oecaaa
, , I
I t
t'a
.a Penggunaarllahan lebih efflsien'.. t a Beban pusat kota dikurangi I I o Aksesibilitas baik dan dapat diatur tt \O Interaksi antar fungsi kota trnggi .i -
is---ooto
L-29
POLA HT]BT]NGAN INTENSIFIKASI DAI{ EKSTENSIFIKASI RUANG KOTA
z 3 o r-'l M
o F 0
zr-'! F zl-( t-l
PUSAT
KOTA
n
e e
SUB PUSAT
JARAK
KOTA
Perkembangan melebar akan terjadi berbanding lurus dengan fungsi jarak. Intensitas pusat kota akan digantikan oleh sub pusat kota pada pusat-pusat pemukiman. Tingkat intensitas kegiatan akan berbanding terbalik dengan fungsi jarak.
L-30
PENGATURAN SISTEM PARKIR KOTA
PERSYARATAN RUANG DAN JALAN ANTARA UNTUK PARKIR DILA}IAN ATAU GARAST PADA BERBAGAI SUDIJT
PERSYARATAN RUANG UNTUK BERBAGAI SUDI'T PARKIR
L-31
RENCANA TIPOLOGI SALURAN PEMATTISAN
@
l-o.ro
-l
KETERANGAN . A : SALURAN PRIMERTERTUTLIP B : SALURANPRIMERTERBLTKA C : SALURAN SEKT.INDEP.TERBUKA D : SALURAN TERSIERTEBTIKA
L-32
SISTEM PEMBUANGAN CARA
I:
SISTEM TERBUKA
I sffiERtu-l
CARA
I:
l-roNdffil
AI\TSAIUPAS
TEMPAT PEMBUAI{GAN
SISTEM TERTUTUP
rTiffiEffiAE-l
6--
r-wm-sE--l
PENG SAMPAESEMENTARA
\-
--r'^-f^
NT
L-33
SISTEM PE,NGIIMPULAN DAN PENGANGKTITAN SAMPATI o
n [q . .: :.
@
M
KETERANGAN:
1. SUMBER SAMPAH DARI JAIAN 2. SUMBER SAMPAH DARI RUMAH 3. SUMBER SAMPAH DARI PASAR/ INDUSTRI 4. GEROBAK SAMPAH KEULING 5. TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH SEMENTARA 6. TRUK PENGANGKUT SAMPAH 7. TEMPAT PEMBUANGANAKHIR
I I
@v
c
L-34
rh I'r|NSEP SISTEM I
Y
PENYEDIAAN AIR BERSIH KOTA PENGOI-AIIAN DEsrA'FE8n4lYS
PENYTMPANAI\
xnax
ultun
f-FefCOEo
SAM BU
N
G.ltli }L{LA }fdN -F^'St'::itu
rlr Ot e lStm
L-35
PENAMPANG JALAN
Aspal
Aspal
Aspal Rusak
@
Batu dan Pasir
L-37
PE
I\ANGANIAN DAE RAH ALIRAI\ SI]NGAI
KtrTERANGA}{: B
: TEPI S{.INGAI : DALAM SUNGAI A AC : BD: 2a . D/'I,RAH PERLINDUNGAN SUNGAI A DAN
L - 38