Preview Sidang 3 – Tugas Akhir
ARAHAN PENINGKATAN EKONOMI MASYARAKAT PETANI JERUK SIAM BERDASARKAN PERSPEKTIF PETANI DI KECAMATAN BANGOREJO, KABUPATEN BANYUWANGI Disusun: Nyimas Martha Olfiana 3609.100.049 Dosen Pembimbing: Adjie Pamungkas, ST. Mdev Plg. Phd Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota Fakultas Teknik Sipil Dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya 2013
LOKASI KECAMATAN BANGOREJO
BATAS WILAYAH PENELITIAN
LATAR BELAKANG Kecamatan Bangorejo merupakan salah satu daerah pertanian jeruk siam yang memberikan kontribusi tinggi terhadap PDRB Kabupaten sektor pertanian sebesar 16,89%.
Pertanian jeruk siam menjadi sektor yang menonjol di Kecamatan Bangorejo, tetapi masih belum mampu berkembang, berperan, berkontribusi dalam perekonomian Kecamatan Bangorejo itu sendiri. Hal ini disebabkan belum adanya penyuluh pertanian, sempitnya kepemilikikan lahan garapan, belum optimalnya peran lembaga permodalan, dan belum meratanya bantuan dari pemerintah kepada petani jeruuk siam. Perekonomian berkembang.
Kecamatan
Bangorejo
masih
tertinggal
dan
tidak
Tingkat pendapatan masyarakat masih rendah, yaitu 750.000 per bulan dan tingginya angka kemiskinan petani jeruk siam sebesar 89,07%.
KONDISI KECAMATAN BANGOREJO
Akses Jalan Utama di Desa Sambimulyo, dan Desa Kebondalem
Rumah petani jeruk di Desa Temurejo dan petani jeruk Desa Ringentelu
Pasar
Irigasi Teknis
Pemetikan Jeruk
Pertanian Jeruk
KONDISI PERTANIAN JERUK DI KECAMATAN BANGOREJO
Lahan Pertanian Jeruk
Koperasi Simpan Pinjam Petani
Pensortiran Hasil Panen Jeruk
Kelompok Tani Jeruk
Pengemasan Hasil Panen Jeruk
Penjualan Hasil Panen Jeruk
PETA PENGGUNAN LAHAN DI KEC. BANGOREJO
Kondisi Fisik Lahan Tekstur Tanah 3%
•
Jenis tanah meliputi : Grumosol Kelabu, komplek latosol coklat kemerahan litosol, alluvial coklat kemerahan, komplek mediteran merah dan regosol cokelat.
•
Kecamatan Bangorejo memiliki curah hujan 1701-2500 mm/tahun.
Sedang Kasar
97%
Kedalaman Tanah 90 cm
60 - 90 cm
Kemiringan Tanah di Kecamatan Bangorejo (Ha) 27% 73%
0-2% 2-15% 9.021,07 2.917,97
15-40% 942,64
>40% 54,90
Kondisi Ketersediaan Lahan •
Kecamatan Bangorejo termasuk dalam kelas tanah II merupakan lahan yang sesuai untuk dikembangkan sebagai daerah produksi pertanian.
•
Lahan kering di wilayah ini menempati luasan 57, 5 ha, dimana penggunaan lahannya terdiri dari : o Tegalan o Kebun campuran o Permukiman o Tambak o Tanah terlantar
Kawasan Persawahan Telah dimanfaatkan
Belum dimanfaatkan 27%
73%
LAHAN PERTANIAN JERUK LUAS LAHAN PERTANIAN
KEPEMILIKAN LAHAN PERTANIAN 11% 5% 27%
57%
Tidak memiliki < 0,5
0,5 - 2
SAWAH
26%
TEGAL PEKARANGAN
2%
>2
Kondisi Lahan Pertanian Jeruk
72%
INFRASTRUKTUR PERTANIAN JERUK Kondisi Jaringan Jalan menuju Pertanian Jeruk Siam
Kondisi Jaringan Irigasi Pertanian Jeruk Siam
JARAK ANTARA LOKASI PERTANIAN JERUK SIAM DENGAN PASAR
KONDISI JALAN DI KECAMATAN BANGOREJO
PETA JARINGAN JALAN DI KEC. BANGOREJO
PETA JARINGAN IRIGASI DI KEC. BANGOREJO
TENAGA KERJA PERTANIAN JERUK JUMLAH PETANI JERUK BERDASARKAN TINGKAT PENDIDIKAN 5% 3%
JUMLAH PETANI BERDASARKAN USIA
Belum pernah sekolah 12%
Tidak Tamat SD 14%
36%
SD/ Sederajat SMP/ Sederajat
11% 19%
< 20 Tahun
9% 44%
17%
31 – 40 Tahun
SMA/ Sederajat Diploma (D1/ D2/ D3)
21 – 30 Tahun
30%
> 40 Tahun
Sarjana (S1/ S2/ S3)
TINGKAT KEMAMPUAN TEKNOLOGI PETANI JERUK SIAM
TEKNOLOGI • Penerapan teknologi digunakan yaitu: › Pembibitan › Pengendalian hama
yang
PRODUKSI, PEMASARAN DAN KELOMPOK TANI PERKEMBANGAN PRODUKSI JERUK Produksi (Ton) 176.472,1
82.030
Kelurahan / Desa 140.602
78.853,90
79.490
2007
2008
2009
2010
JUMLAH KELOMPOK TANI DI TIAP DESA DI KEC.BANGOREJO
2011
2012
Sambimulyo Kebondalem Sukorejo Sambirejo Bangorejo Ringentelu Temurejo Jumlah
Jumlah Kelompok Tani 8 7 3 7 6 4 9 44
Total Anggota 1881 375 52 328 418 305 1044 4403
Sumber : Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan 2013
Terdapat empat saluran pemasaran jeruk siam di lokasi penelitian, yaitu: (1) petani – pengepul – pengecer lokal – konsumen lokal, (2) petani – pedagang lokal, pengecer luar daerah – konsumen luar daerah, (3) petani – pedagang propinsi – pengecer luar daerah – konsumen luar daerah (4) petani – pedagang propinsi – industri pengolahan.
Wilayah Pemasaran Jeruk Siam
MODAL Modal Usaha Tani
Modal Sendiri
40% 60%
Modal Pinjaman
• Lembaga permodalan yang ada pada wilayah studi terdiri dari : 1. Lembaga Keuangan Mikro Informal 2. Koperasi Unit Desa (KUD) 3. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) 4. Bank Umum (BRI) 5. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Pengembangan Wilayah
Pertumbuhan Ekonomi Pengembangan Ekonomi Lokal
Prinsip – prinsip PEL Komponen PEL
Indikator Peran aktif stakeholders dalam bekerjasama membangun pertanian jeruk siam Ketersediaan lahan produksi pertanian jeruk siam Kondisi fisik tanah Ketersediaan sarana peningkatan hasil pertanian jeruk siam Lokasi pertanian jeruk siam menuju sub pusat pemasaran Ketersediaan infrastuktur pertanian jeruk siam Ketersediaan sumber daya alam pertanian jeruk siam Ketersediaan petani pertanian jeruk siam Kemampuan petani untuk mengelola sumber daya yang ada Kondisi pasar yang mendukung untuk peningkatan produksi pertanian jeruk siam Kelembagaan dari kegiatan ekonomi yang sedang berlangsung Ketersediaan permodalan untuk pertanian jeruk siam
Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam
TINJAUAN PUSTAKA
PERTANYAAN PENELITIAN Faktor apa saja yang berpengaruh terhadap peningkatan ekonomi masyarakat petani jeruk siam di Kecamatan Bangorejo
Kabupaten Banyuwangi?
TUJUAN PENELITIAN Merumuskan Arahan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam Berdasarkan Perspektif Petani Di Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi
SASARAN PENELITIAN
1
• Menganalisa faktor yang berpengaruh terhadap peningkatan ekonomi masyarakat petani jeruk siam di Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi.
2
• Menganalisa kinerja faktor yang mempengaruhi dalam peningkatan ekonomi masyarakat petani jeruk siam di Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi.
3
• Merumuskan arahan peningkatan ekonomi masyarakat petani jeruk siam di Kecamatan Bangorejo Kabupaten Banyuwangi.
METODOLOGI PENELITIAN PENDEKATAN PENELITIAN • Rasionalistik memiliki karakteristik penelitian yang berdasarkan pada konsep teori yang telah ada sebelumnya.
JENIS PENELITIAN • Jenis Penelitian ini yaitu deskriptif kuantitatif dan kualitatif • Penelitian deskriptif bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat hubungan antarfenomena yang diselidiki. • Penelitian kuantitatif merupakan penelitian yang menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data, serta penampilan datanya. • Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan jenis data teks, peta, dan lainlain misalnya, data kondisi lingkungan fisik kemudian diolah dengan metode overlay, metode pembobotan faktor, serta penentuan lokasi dari beberapa alternatif lokasi yang teridentifikasi.
VARIABEL PENELITIAN Variabel Penelitian
Definisi Operasional Peran aktif pemerintah setempat dalam peningkatan Peran pemerintah setempat dalam pertanian jeruk siam ekonomi di kawasan pertanian jeruk siam berupa kebijakan, dan subsidi Peran aktif pihak swasta dalam peningkatan ekonomi di Peran pihak swasta setempat dalam pertanian jeruk siam kawasan pertanian jeruk siam, berupa bantuan permodalan dan kerjasama industri pengolahan. Jumah petani jeruk siam yang tergabung dalam Partisipasi petani jeruk siam dalam kelompok tani kelompok tani Luasan kepemilikan lahan garapan setiap petani jeruk Luas kepemilikan lahan garapan petani jeruk siam siam yang bergabung dalam kelompok tani untuk pertanian jeruk siam Kondisi jenis tanah yang sesuai untuk dikembangkan Jenis Tanah pertanian jeruk siam Kondisi topografi yang sesuai untuk pertanianjeruk siam Topografi agar hasil sumber daya ini lebih optimal jumlah bangunan pendukung untuk mengelola hasil Jumlah bangunan produksi hasil pertanian jeruk siam pertanian jeruk siam Jarak lokasi pertanian jeruk siam dengan sub pusat Kedekatan jarak antara lokasi pertanian jeruk siam pemasaran dengan wilayah pemasaran Kondisi jaringan jalan pertanian jeruk siam untuk Jaringan jalan kawasan pertanian jeruk siam mencapai tujuan ke pasar Ketersediaan jaringan irigasi pertanian pada setiap Jaringan irigasi pertanian jeruk siam lahan pertanian jeruk siam
VARIABEL PENELITIAN Variabel Penelitian
Definisi Operasional Ketersediaan bahan baku yang kontinu sepanjang tahun, yaitu jumlah produksi pertanian jeruk siam Kontinuitas bahan baku jeruk siam setiap tahun sebagai upaya untuk menyediakan lapangan kerja. Kemampuan petani didasarkan pada usia petani jeruk Usia petani jeruk siam siam untuk dapat bekerja pada sektor pertanian Kemampuan petani jeruk siam berdasarkan tingkat Tingkat pendidikan petani jeruk siam pendidikan formal dan non formal Kemampuan petani berdasarkan tingkat kemampuan Kemampuan teknologi petani jeruk siam penguasaan teknologi petani jeruk siam Jumlah dan lokasi permintaan pasar terhadap produk Permintaan pasar terhadap produk jeruk siam jeruk siam. Ketersediaan sumber daya manusia yang berpotensi Ketersediaan pengelola pertanian jeruk siam dijadikan pengelola pertanian jeruk siam Kepemilikan modal sendiri dari petani dan sumber Kepemilikan modal usaha tani jeruk siam modal untuk keberlanjutan usaha tani jeruk siam Ketersediaan lembaga permodalan untuk usaha tani Jumlah dan peran lembaga permodalan dalam jeruk siam mendukung pengembangan usaha tani jeruk siam
POPULASI DAN SAMPEL Sampel Tiap Desa di Kecamatan Bangorejo, Kabupaten Banyuwangi
POPULASI
• Seluruh Petani Jeruk yang bergabung dalam Kelompok Tani Di Kec.Bangorejo SAMPEL • N’=N/1+N(e)2 4403/1+4403(0,1)2 = 907,77926 ≈ 98
No 1 2 3 4 5 6 7
Desa Sambimulyo Kebondalem Sukorejo Sambirejo Bangorejo Ringentelu Temurejo Total
Jumlah Populasi Petani 1.881 375 52 328 418 305 1.044 4.403
Sampel 42 8 1 7 9 7 24 98
TAHAPAN ANALISA Uji Validitas & Reliabilitas Analisa Skala Guttman
Sasaran 1
Analisa Deskriptif
Sasaran 2
Variabel yg berpengaruh terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat petani jeruk siam
Faktor yg Mempengaruhi Peningkatan Ekonomi Masyarakat petani jeruk siam
Penilaian kinerja Faktor Faktor yang memiliki kinerja kurang baik dan tidak baik
Sasaran 3
Analisa Deskriptif
Hasil Penelitian + Studi Literatur
Analisa Deskriptif
Arahan Peningkatan Ekonomi Masyarakat petani jeruk siam Di Kec. Bangorejo – Kab. Banyuwangi
Analisa Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam Variabel diperoleh berdasarkan sintesa pustaka.
Penyebaran kuesioner dan hasil jawaban ditabulasikan
Uji validitas dan reliabeltas dari variabel terpilih
Teknik analisa product moment pearson (Dilakukan dengan aplikasi SPSS)
Analisa Skala Guttman
Valid jika nilai r (korelasi > t tabel dan reliabel jika memiliki nilai cronbach’s alpha > 0,60.
N = 98 dengan α=5%, sehingga angka kritik (r tabel) senilai 0,1321
Jawaban YA > nilai jarak interval (49,5)
Kuesioner yang diajukan kepada 98 responden dengan pernyataan (ya – tidak) terhadap variabel
Variabel yg berpengaruh terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat petani jeruk siam
Analisa Deskriptif
Faktor berpengaruh terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat petani jeruk siam
HASIL ANALISA SASARAN 1 Variabel yang berpengaruh
Variabel yang tidak berpengaruh
1. Peran pemerintah setempat dalam pertanian jeruk siam 2. Peran pihak swasta setempat dalam pertanian jeruk siam 3. Partisipasi petani jeruk siam dalam Kelompok Tani 4. Luas kepemilikan lahan garapan petani jeruk siam 5. Jenis Tanah 6. Topografi 7. Jaringan Jalan kawasan pertanian jeruk siam 8. Jaringan Irigasi pertanian jeruk siam 9. Kontinutas bahan baku jeruk siam 10. Kemampuan teknologi petani jeruk siam 11. Permintaan pasar terhadap produk jeruk siam 12. Ketersediaan pengelola pertanian jeruk siam 13. Kepemilikan modal usaha tani jeruk siam 14. Ketersediaan lembaga permodalan usaha tani jeruk siam 1. 2. 3. 4.
Jumlah bangunan pengelola hasil pertanian jeruk siam Jarak lokasi pertanian jeruk siam dengan sub pusat pemasaran Usia petani jeruk siam Tingkat pendidikan petani jeruk siam
Analisa Deskriptif Perumusan Faktor yang Berpengaruh terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam
Variabel diperoleh berdasarkan hasil analisa sebelumnya
Identifikasi variabel terpilih berdasarkan kondisi eksisting dan tinjauan teori/studi literatur
Faktor yang Berpengaruh terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam
Hasil Analisa Deskriptif Perumusan Faktor yang Berpengaruh terhadap Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam
1. Dukungan pemerintah dan pihak swasta terhadap program peningkatan ekonomi masyarakat petani jeruk siam 2. Kesamaan tujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota kelompok tani 3. Pemerataan luas kepemilikan lahan garapan petani jeruk siam 4. Kesuburan jenis tanah untuk budidaya jeruk siam. 5. Kondisi kelerengan pertanian jeruk siam 6. Ketersediaan infrastruktur pendukung pertanian jeruk siam 7. Jumlah produktivitas jeruk siam untuk memenuhi permintaan pasar. 8. Kapasitas pelatihan dan pengalaman petani jeruk siam dalam penerapan teknologi 9. Ketersediaan Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) sebagai fasilitator dialog diantara stakeholders 10.Dukungan permodalan usaha tani untuk menjamin kemandirian petani 11.Ketersediaan lembaga permodalan dalam memberikan kredit usaha.
Analisa Kinerja Faktor yang Mempengaruhi Dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam Kuisioner
Faktor diperoleh berdasarkan hasil analisa sebelumnya
Analisa Deskriptif
Deskripsi Kinerja Petani Berdasarkan Faktor yang Terpilih
Membandingkan kondisi eksisting + kebijakan/studi literatur Skala Penilaian
Analisa Kinerja Faktor yang Mempengaruhi Dalam Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam
HASIL ANALISA SASARAN 2 Faktor yang memiliki kinerja Baik adalah 1. Kesamaan tujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota, 2. Kesuburan jenis tanah untuk budidaya jeruk siam, 3. Kondisi kelerengan pertanian jeruk siam terhadap wilayah pemasaran, dan 4. Jumlah produktivitas jeruk siam untuk memenuhi permintaan pasar. Faktor yang memiliki kinerja Cukup adalah 1. Ketersediaan infrastruktur pendukung pertanian jeruk siam, 2. Kapasitas pelatihan dan pengalaman petani jeruk siam dalam penerapan teknologi, dan 3. Dukungan permodalan usaha tani untuk menjamin kemandirian petani.
Faktor yang memiliki kinerja Tidak Baik adalah 1. Dukungan pemerintah dan pihak swasta terhadap program peningkatan ekonomi masyarakat petani jeruk siam, 2. Pemerataan luas kepemilikan lahan garapan petani jeruk siam, dan 3. Ketersediaan petugas penyuluh lapangan (PPL) sebagai fasilitator dialog diantara stakeholders. 4. Ketersediaan lembaga permodalan dalam memberikan kredit usaha.
Perumusan Arahan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam Dengan Konsep PEL Berdasarkan Perspektif Petani Di Kec. Bangorejo - Kab. Banyuwangi
Faktor yang diperoleh berdasarkan hasil analisa sebelumnya
Identifikasi faktor terpilih berdasarkan kondisi eksisting dan tinjauan teori/studi literatur
Arahan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam Dengan Konsep PEL Berdasarkan Perspektif Petani Di Kec. Bangorejo Kab. Banyuwangi
Analisa Deskriptif
Analisa Deskriptif Arahan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam
Hasil Analisa Sebelumnya
Arahan Pengembangan Dari Studi Literatur
Hasil penelitian, kondisi eksisting
Arahan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam Berdasarkan Perspektif Petani Di Kec. Bangorejo Kab. Banyuwangi
Arahan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam Berdasarkan Perspektif Petani Di Kec. Bangorejo - Kab. Banyuwangi Dukungan pemerintah dan pihak swasta terhadap program peningkatan ekonomi masyarakat petani jeruk siam
Pemerataan luas kepemilikan lahan garapan petani jeruk siam
Pemerataan penerima subsidi kepada masyarakat dan atau kelompok masyarakat/petani (poktan/ gapoktan) di Kecamatan Bangorejo yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala Dinas Provinsi/ Kabupaten/ Kota Peningkatan kemudahan akses kredit usaha rakyat dengan dana bergulir dalam melakukan pinjaman untuk mendukung pengembangan kegiatan usaha tani jeruk siam. Membangun kemitraan antara stakeholders dalam menjamin pembelian hasil produksi jeruk siam milik petani sesuai kesepakatan bersama
Perluasan lahan dengan memanfaatkan lahan sawah dan tegalan yang belum dimanfaatkan dan kondisi fisik tanah sesuai untuk dikembangkan pertanian jeruk siam di Kecamatan Bangorejo. Perluasan lahan sawah ini diarahkan untuk petani yang memiliki luasan < 2 ha. Peningkatan kualitas lahan yang sudah ada untuk meningkatkan produktifitas pertanian dengan menggunakan rekayasa teknologi modern untuk pengolahan tanah, pemberian pupuk dan pengairan yang cukup. Perluasan lahan sawah ini diarahkan untuk petani yang memiliki luasan > 2 ha.
Arahan Perluasan Lahan Garapan Petani
Arahan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam Dengan Konsep PEL Berdasarkan Perspektif Petani Di Kec. Bangorejo - Kab. Banyuwangi
Pembentukan sumberdaya manusia (SDM) penyuluh melalui koordinasi secara efektif terkait penyelenggaraan penyuluh pertanian secara keseluruhan mulai dari pemerintah pusat hingga pada tingkat desa/kelurahan.
Pengadaan dan pengoptimalan peran lembaga keuangan (bank perkreditan) sebagai akses antara petani dan pihak swasta untuk menjalin kerjasama dalam peningkatan ekonomi masyarakat petani jeruk siam Peningkatan kemampuan manajemen bisnis dengan memberikan bimbingan berupa pelatihan-pelatihan manajemen bisnis dalam meningkatkan kualitas SDM Pengusaha kecil/ koperasi /kelompoktani.
Ketersediaan petugas penyuluh lapangan (PPL) sebagai fasilitator dialog diantara stakeholders
Ketersediaan lembaga permodalan dalam memberikan kredit usaha
KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis serta pembahasan yang dilakukan sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa : Faktor yang berpengaruh
1. Dukungan pemerintah dan pihak swasta terhadap program peningkatan ekonomi masyarakat petani jeruk siam 2. Kesamaan tujuan untuk meningkatkan dan mengembangkan usaha anggota kelompok tani 3. Pemerataan luas kepemilikan lahan garapan petani jeruk siam 4. Kesuburan jenis tanah untuk budidaya jeruk siam. 5. Kondisi kelerengan pertanian jeruk siam 6. Ketersediaan infrastruktur pendukung pertanian jeruk siam 7. Jumlah produktivitas jeruk siam untuk memenuhi permintaan pasar. 8. Kapasitas pelatihan dan pengalaman petani jeruk siam dalam penerapan teknologi 9. Ketersediaan petugas penyuluh lapangan (PPL) sebagai fasilitator dialog diantara stakeholders 10. Dukungan permodalan usaha tani untuk menjamin kemandirian petani 11. Ketersediaan lembaga permodalan dalam memberikan kredit usaha.
KESIMPULAN Faktor yang memiliki kinerja kurang baik dan tidak baik
1. Dukungan pemerintah dan pihak swasta terhadap program peningkatan ekonomi masyrakat petani jeruk siam 2. Pemerataan luas kepemilikan lahan garapan petani jeruk siam 3. Ketersediaan petugas penyuluh lapangan (PPL) sebagai fasilitator dialog diantara stakeholders 4. Ketersediaan lembaga permodalan dalam memberikan kredit usaha
KESIMPULAN Arahan Peningkatan Ekonomi Masyarakat Petani Jeruk Siam
Pemerataan penerima subsidi kepada masyarakat dan atau kelompok masyarakat/petani (poktan/ gapoktan) di Kecamatan Bangorejo yang ditetapkan melalui Keputusan Kepala Dinas Provinsi/ Kabupaten/ Kota Peningkatan kemudahan akses kredit usaha rakyat dengan pemberian suku bunga rendah dalam melakukan pinjaman untuk mendukung pengembangan kegiatan usaha tani jeruk siam. Membangun kemitraan antara stakeholders dalam menjamin pembelian hasil produksi jeruk siam milik petani sesuai kesepakatan bersama Perluasan lahan dengan memanfaatkan lahan sawah dan tegalan yang belum dimanfaatkan dan kondisi fisik tanah sesuai untuk dikembangkan pertanian jeruk siam di Kecamatan Bangorejo. Peningkatan kualitas lahan yang sudah ada untuk meningkatkan produktifitas pertanian dengan menggunakan rekayasa teknologi modern untuk pengolahan tanah, pemberian pupuk dan pengairan yang cukup. Pembentukan sumberdaya manusia (SDM) penyuluh melalui koordinasi secara efektif terkait penyelenggaraan penyuluh pertanian secara keseluruhan mulai dari pemerintah pusat hingga pada tingkat desa/kelurahan. Pengadaan dan pengoptimalan peran lembaga keuangan (bank perkreditan) sebagai akses antara petani dan pihak swasta untuk menjalin kerjasama dalam peningkatan ekonomi masyarakat petani jeruk siam Peningkatan kemampuan manajemen bisnis dengan memberikan bimbingan berupa pelatihan-pelatihan manajemen bisnis dalam meningkatkan kualitas SDM Pengusaha kecil/ koperasi /kelompoktani.
SARAN Perlu adanya studi lanjutan mengenai dampak dari pengembangan ini terhadap kegiatankegiatan yang ditimbulkan dari setiap arahan pengembangan yang dibuat
Hasil arahan dari penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan pertanian jeruk siam di Kabupaten Banyuwangi.