ARAHAN PE~GE~ffiA.NGAN SUK.ADANA SEBAGAT IBUKOTA KABUPATEN LAM.PUNG TTh-IDR DALAM UPA YA MENDORONG EKSISTENSr FUNGSl-FUNGSl KOTA.tWA
TESlS Karya tuli<; sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister dari Institut Teknologi :Bandung
Oleb
SAM SATRIABADRA
Nh'\1 : 25403025 Program Srudi Pereocanaan \Vilayah dan Kota
~STlTUT TEKNOl,OGT llA!\'l)lJNG 2006
ARAHANPE!\GEMBANGANSUKADANA SEBAGAI IBUKOTA KABUPATE!\ LM-lPUNG TIMUR DALA~f UPA YA MENDORO!\G EKSISTENSJ FUNGSI-FUNGST KOTANY A
Olch
Sam Satriabadra NIM : 25403025
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Instuut Teknologi Bandung
Meogetahui/Menyetujui:
Tanggal
.
Pembimbiog,
-
r~
'
-
Arief Rosyiedi, Drs., MSP., ~f.Arcb., Ph.D i\lP. 131474018
Sekretaris Progrrun Magister J'ercncanaan Wilayab dan Kota lrutitut Teknologi Bandung,
-
ABSTRA.K
ARAIIAN PE .GE~{BANGAN S KADANA SEBAGAI IBUKOTA KABlPATEN LAMPUNG Tfl\fUR DA LAM UPA YA !'rlE~DORONG EKSJSTENSr FUNGSJ-FU~GSJ KOTAN\'A Oleh
Sam Satriabadra Nr.11 : 25403025
Pcnuasatahan-permasalahun yang terdapai dalam suaur kota akun berbeda dengan kota lainnya karena masing-rnasing kota mcmiliki kcunikan-keunikan Jokal yang mungkin tidak tcrdapat pada kota lamnya, Pcrmasalahan-pcrrnasalahan kota juga akan sangat dipengaruhi olch bcrbagai fungsi yang mclekat pada kola dimaksud. Suatu kota yang berstatus sebagai ibukota kabupatcn tentu akan mcmiliki permasalahan yang lebih komplcks dibandmgkan dengan kola yang tidak mcmiliki status tcrscbut, Sukadana
rnerupakan
ibukota
kabupaien yang pcnctapannya scmng dengan
disahkannya Kabupaten Larnpuag Timur sebagai kabupaten baru hasil pernckaran dan Kabupaten Larnpung Tengan pada tahun 1999. Konsekuensmya adalah selam harus rnelayani dirinya sendiri, Sukadana JUg
maupuo
perekonomiannya,
Sukadana
saat ini masih belum
menunjukkan karaktensriknya sebagai suatu wilayah perkotaan, tcrutama karena basis ekonomi dan struktu:r sosial pcnduduknya yang masih bersandar pada sektor pertaruan tradisional. Penelitian
ini
dilakukan
unruk merumuskan
arahan-arahan pengcmbangan
Sukadana yang akan bermanfaat dalam upaya mcndorong eksistensi fungsifungsinya sebagai suatu ibukoia kabcpatcn, Pcnelitian ini didasarkan pada berbagai potensi dan pcrmasalahan internal macpun eksternal kota yang dianggap
II
signifikan dalam mempengaruhi eksistensi fungsi-fungsi kota yang melekat pada Kola Sukadana. Penelitian ini menggunakan metode dcskriptif analitis yang didasarkan pada kondisi-kondisi fisik keruangan, prasarnna dan sarana perkotaan, karakteristik srrukrur ckonomi kota, karakteristik sosial kependudukan dan berbagai permasalahan dan potcnsi kota dalam korueks regional. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sccara umurn eksistensi fungsi-fungsi kola yang rnelekat pada Kola Sukadana belum bcrjalan secara optimal. Hal ini terutama disebabkan oleh berbagai kctcroatasan yang dirniliki nleh Sukadana sebagai ihukota kabupatcn yang usianya rnasih relanf muda, Penelitian ini menghasilkan output berupa araban-arahan pcngembangan untuk rncndorong eksistensi fungsi-fungsi Sukadana scbagai suatu ibukota kabupaten, Arahan-arahan pengembangan terbagi mcnjadi tiga kelompok yang masing-masing akan mendukung fungsi utama Sukadana scbagai pusat administrasi pernerintahan, sebagai pusat pengembangan wilayah dan sebagai pusat pelayanan masyarakat
Dcngan dirumuskannya arahan-arahan pengcmbangan Sukadana diharapkan bahwa setiap ftlngsi kota seperti rersebut di aias dapat berkernbang secara bcrtahap dcngan mcmperhatikan bcrbage: potcnsi dan pcrrnasalahan yang ada, Namun denukian ha$1I penehuan i111 rnasih berupn arnhan-arahan pcngembangan yang bet si fut makro dan urn um sehingga penelitian l~nj utan yang dapat menguraikan sccara lcbih detail arahan-araban pcngcmbangan yang rclah dirumuskan, akan lcbih mcmudahkan dalam tcknls opcrasional pclaksanaannya di
lapangan. Kata kuncl: pengcmbangan kota, rungsi ibukota kabupatcn,
ABSTRACT
GUIDANCE Ol'SIJKADANA
DEVELOPMENT
IN EMERGING IT'S FUNCTIONS AS CAPITAL CITY OF l~AST LAMPUNG DISTRICT
By Sam Satr-iabadra NII\'! : 25403025 Issues faced by cities arc di fferem from each other due to specific situations in each city. The issues will be greatly influenced hy functions resemble in the city. They nrc usually mere complicated in 11 capital city compared to the others. Since 1999, Sukadana has been established as capital city ot East Larnpung District as new district separated from formerly its main district of Cenual Lampung, 11 results in consequence tlia1 Sukadana should serve not only itselfhut it should also serve i1s lrimerlands. As
or
Sukadanu, in its relatively young age. has experienced with issues related 10 i1~ functions that has not optimally work yet, II j, indicated by complex i,.~ues anti Iimituions in many aspects: infrastructure :11:d facility of the city, sociodcmcgruphic, and economic. Up lo present davs, Sukadana has not yet shown its characleristic as nu urban area, particularly, because its economic base and sociodemographic structure ~Ii II depend 1111 1 rad it ion al aeritulturc sector. Based on discussion above, this research is conducted to formulate guidance for Sukadana development that will he very useful to emerge its lunction« performance as a capital city. The research is based on various city's internal and external potent and problems that are concerned to be significantly affect existence of functions of Sukadana. The research employs analytical descriptive method based 011 rhc state of physical space, urban infrastructure and facil ities, characteristic of urban economic structure, characteristic of socio-demographic, various problems, and city's potency in regional context. In general. the research's result demonstrates that the functions of Sukadana have net worked optimally yet due 10 the lirnuntions attached to Sukadana as a young-age-capital city. Output of the research is guidance of Sukadana development to emerge performance of its Iuuctious. The guidance is divided into three groups that each of them will support the functions of Sukadana as centre of governance administration, centre of regional development, and centre of public service.
iv
The objective of formulation of Sukadana development guidance is lo stimulate the city's functions 10 develop gradually by considering the ex isling potencies and
problems. However, the research still display:. macro development guidance. For practical purpose. any related future research(s) should be more detail in formulating guidance for development. Keywords: urban development, functions of the capital city
fEOOMA'.\' l't:NGGIJNAAN TESIS Tesis S2 yang tidak dipublikasikan tcrdattar dan tersedia ell Perpustakaan Institut Teknologi Bandung, dan terbuka untuk umum dengan ketentuan bahwa hak cipta ada pada pengarang dengan mengiJrnti aturan HAKI yang berlaku di lnstitut Teknologi
Bandung.
Referensi
kepustakaan dipcrkenankan dicatat, tctapi
pengutipan atau peringkasan hanya dapat dilakukan seizin peagarang daa harus discrtai dcngan kebiasaan ilmiah untuk menyebnrkan sumbernya.
Memperbanyak atau mcnerbitkan
sebagian atau scluruh tests haruslah seizin
Direktur Program Pascasarjana, Institut Tcknologi Bandung.
Dipersembahkan kepada Mamah dan Bapak, lstri don Soudoro-soudaraku tercmta
KAT A Pf:XGANTAR
Puji dan syukur atas scgala nikmat yang telah diberikan Allah Swt. kepada penulis sehingga dapat rnenyelesaikan tesis yang bcrjudul "Araban Pengcmbangan Sukadana
Sebagai Ibukota
Kabupatcn Lampuog Timur Dalam
Upaya
Mcndorong Eksistensi Fungsl-rungsi Kotanya" sebagai salah saru syarat unruk memperolch gelar Pasca Sarjana Strata II dalam bidang Percncanaan Wilayah dun Kora, Insnrut Teknologi Bandung (PWK-ITB).
Selama proses penyusunan
tcsis ini
penulis banyak rnendapat bantuan dan
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis rnengharurkan ucapan terima kasih dan penghargaan yang sctinggi-tingginya kepada : I. Arief Rosyiedi, Drs., MSP., M.Arch., PhD selaku pembimbing tesis atas scgala saran, bimbingan dan nasehat selama kegiatan pcnyusunan rcsis: 2. [wan Kustiwan, Ir., MSP., yang telah bersedia menguj1 dan memberikan saran serta masukan dalam pcnyempurnaan tesis, 3. Ridwan Surriadr, ST .. MSP., yang telah bcrsedia mcnguji dan memberikan saran serta masukan dalam pcnyempurnaan resis: 4. Sici Sutriah Nurzaman, Ir.. MSP. yang telah membenkan bimbingan tesis pada
saat-saat awal kegiatan penelitian; 5. Ilaryo Winarso, tr , M.Eng, Ph.D sebagai dosen wali; 6. Badan Perencanaan Pernbangunan Nasional (Bapenas), yang telah memberi dukungan finansial selama srudi; 7,
Reknn-rekan
Program Magister Perencanaan Wilayah dan Kola Angkatan
Tah'.111 2003; ~. Karyawan Departemen Planologi/l'erencanaan Wilayah dao Kora ITB: 9. Pernerintah Kahupaten Lampung Timur, yang telah membcri dukungan selarna studi Jan penulisan lc~i~;
10. Seluruh pegawai Bappeda Kahupatcn Lampung Timur yang telah memberikan dukungan moril selarnu studi; ! I. Sena pihak-pihak
lain yang tclah banyak membantu
namun tidak dapat
disebutkan satu-persarr. sernoga Allah Swt. membalas arnal kebaikannya.
vu
Akhir kara penulis bcrharap scrnoga karya tulis ini dapat memberikan swnbangan perrukiran dan dapat menjadi refercnsi bagi pihak-pihak yang memerlukannya. Segala bentuk saran dan kritik yang mernbangun sangat penulis harapkan karena akan bennanfaat. untuk pengembangan dim penyempumaannya di rnasa darang
Scmoga karya tulis ini dapat memenuhi fungsinya, amin. Bandung, Oktober 2006
Penulis
DAFTAR ISl
ABSTRAK
i
ABSTRACT
iu
PE00)1AN PENGGUNAAK TESIS
v
K.\ TA PENGA!'ITAR
vi viii
l)Af'TAR ISI
DA_FTAR GA.i.\-IBAR
xi
DAFTAR TAlJhL Bab I Pcndabuluan
xii ..
.. l
L l Latar Bclakang
1
I.2
Perumusan Persoalan
4
1.3
Tujuan, Sasaran dan ManfaatPenelitian
5
I. 4
Kerangka Pemikiran
7
1.5
Ruang Lingkup
9
15. l Lingkup Wilayah
9
I 5.2 Lmgkup Maren
9
16
Sistemauka Penulisan
II
Bab D Tinjauan Literatur
14
11.1
Konsepsi Pembangunan Kola dan lbuko:a Kabupaten
14
11.2
Fungsi dan Perun Ibukota Kabupaien
21
II.3 Strategi Pembangunan Ibukota Kabupaten
24
11.3. l Aspek-Aspek Penting dalam Pcmbangunan Ibukota Kabupaten
27
fl.3.2
29
Bab
Pernbiayaan dan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan Kota
rn Desain
Penelitian
JJ
Ill.I
-:-ahapan Persiapan Penelitian
33
lll.2
Metode dan Instrumen Pengumpulan Data
34
TIT.3 Mctodc Anal isis Data
36
IX
Bab lV Karakteristik Umum Kola Sukndana
38
IV. I Wilayah J\dminisrrasi Kota Sukadana
38
!V.2 Karakteristik Fisik Dasar
.40
TV.2.1 Topografi dan lklim
.40
I V.2.2 Kondisi Geologis
41
fV.2.3 Pola Penggunaan Laban
41
JV.3 Karakteristik Prasarana dan Sarana
42
IVJ. I Sistem Transportasi dan Perhubungan
42
lV.3.2 Utilitas Perkotaan
43
IV.4 Karakteristik Ekonomi Kota Sukadana
-
.47
JV.5 Karakterisrik Sosial Kependudukan
51
IV.5.1 Jumlah dan Pola Sebaran Penduduk
_,
51
TV.5.2 Tingkat Pcndidikan !:Jab V Analisls
51
Pengembangan
Sukadana
Sebagai lbukota Kabupaten
Lampung Timur
52
V. I Analisls F.ksiStensi Fungsr-Fungsi Kota Sukadana
V.1.1
Analisis
Eksistensi
Pemeriruahan.x.;
Fungsi
Kota
53
Sebagai
Pusat
Administrasi
..
53
V. l.1.1
Analisis Dasar hukum Kclcmbagaan
V.1.1.2
Analisis Sumber Daya Aparatur
55
V.1.1.3 Analisis Sumber Daya Peralatan
57
V.1.2
.
~.1
Analisis Eksistensi Fungsi Kota Sbagai Pusar Pengernbangan Wilayah 59
V.1.2.1
Analisis Fungsi Sebagai Pusat Perdagangan
60
V.1.2.2
Analisis Fungsi Sebagai Pusat Pcngolaban Hasil Pertanian
62
V.1.2.3 Analisis Fungsi Sebagai Pusat Perindustrian V.1.3 V. t.3.1
63
Anal isis Hksistensi Fungsi Kora Sebagai Pusat Pelayanan Masyarakat Analisis dari Segi Pelayanan Kesehatan
67
V. l .3.2 Analisis dari Segi Pelavanan Pcndid.ikan
V.2 Analisis Potensi Kuta Sukadana V.2.1
.. .. ..
68 ..
Analisis Potcnsi Pengembangan Fisik Keruangan
V. '!.. 2 Anal is is Potensi Pcngcmbangan Prasarana dan Sarana V.2.3
66
Analisis Potensi Pengcmbangan Sosial dan Kependudukan
. .
69 69 73 76
.<
V.2.4
Analisis Potcnsi Pcngcmbangan Perckonomian
80
V.2.5
Analisis Potensi Regional
88
V.3 Pcrumusan Konscp dan Arahan Pcngcmbangan Sukadana
92
Pcrumusan Konsep Pcngembangan Sukadana,
92
V.3.2 Arahan Pengcmbangan Fungsi-fungsi Kora Sukadana
94
V.3.1
V.3.2. I Arahan
Pcngembangan
Fungsi
Sukadana
Sebagai
Administrasi Pemcrintahan V.3.2.2
Arahan
Pengembangan
98 Fungsi
Sukadana
Sebagai
Pengembangan Wilayah V.3.2.3 Arahan
Pengernbangan
Pusat
Pusat 100
Fungsi
Sukadana
Sebagai
Pusat
Pclayanan Masyarakat
I 0.3
Bab VI Kesimpulan dan Rekomendasi
110
VL I Kesirnpulan
110
V1 2 Rekomendasi
.
..
.. ..
.. 114
Vl.3 Kclernahan Studi dan Catatan untuk Studi Lanjutan
116
DAf'TAR l'lJSATi\K/\.
xiii
Gambar T.1
Kerangka Pcrnikiran Studi
I0
Garnbar J.2 Pela Orientasi Wilayah Kajian
13
Gambar Ill.I Tahapan Peneliuan
35
Garn bar IV I Peta Wilayah Kola Sukadana
39
Gambar V. I Struktur Tata Ruang Kahupaten I .ampnng Timur
.
71
Gambar V.2 Peta Daya Dukung Lahan Kola Sukadana
74
Garnbar V.3 Peta Jaringan Jalan Kota Sukadana
77
DAFT AR TABEl~
Tabcl IV. I Ruas-ruas Jalan Utama di Kota Sukadana
.42
Tabet IV.2 Panjang Jalan Menurut Jenis Pennukaan dan Kondisi Jalan di Kecarnatan Sukadana
43
Tabel JV.3 Banyaknya Rumah Tangga Pengguna Listrik PLN dan Non PLN di Kecarnatan Sukadana
44
Tabel IV.4 Ketersediaan Fasilitas Pendidikan di Kecamatan Sukadana
.45
Tabcl IV.5 Sarana Perckonomian Menurut Desa di Kota Sukadana
.47
Tabcl JV.6 Jumlah Rumah Tangga Mcnunn Mara Pcncaharian
48
Tabel !V.7 J umlah lndustri Menurut Jenisnya Tabet fV.8 Jwulah,
Kepadatau
Kola Sukadana
dan
Laju
.49
Penumbuhan
Peududuk
-
50
Tabel V. I
Jurnlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pcndidikan
58
Tabet V.2
Jumlah Unit Usaha dan Ter.agaKerja
66
Tabcl V.3
Standar Kcbutuhan Fasilitas Kcschatan
68
Tabel V.4
Standar Kebutuhan Fasilitas Pendidikan
69
Tabel V.5
Jumlah,
Kepadatan
dan
Laju
Perturnbuhan
Penduduk
Kora Sukadana
Tabet V.6
Jurnlah,
Kepadatan
78 dan
laju
Pertumbuhan
Penduduk
di Kawasan Efektif'Kota Tabet V.7
Proyeksi Penduduk di B\>.'K Kawasan F.fektifKota ..
Tabet V.8
Volume dan Nilai Ekspor Kornoditas Pcrtanian
Tabel V.9
Produksi ?adi dan Palawija Kabupaten LampungTimur
79
..
80 ,
81 82
label V. JO Produksi Buah-buahan Kabupaten Larnpung Timur
83
Tabcl V.11
85
Jumlah PPL, kelompok Tani dan KcluargaTani
Tabcl V. 12 Produksi Tanarnan Perkebunan
87
Tabcl \i.13 Arahan Pengernbangan Sukadana Sebagai Ibukota Kabupaten .,.,I 05
Bab I Pendahuluan
I. I Latar Bclakang
Pertumbuhan dan pcrkcrnbangan scbuah kota mcrupakan hal yang sccara alami pasti terjadi. Yang rnembcdakan perkembangan dan pcrtumbuhan antara satu kota
dengan yang lainnya adalah dalam ha! kccepatan turnbuh dan berkembangnya. Banyak faktoryang menyebabkan proses tumbuh dan bcrkcrnbangnya suatu kota berbeda antara satu kola dengan lainnya. Faktor-faktortcrscbut adalah berkcnaan dengan fakior kctenagakerjuan, iisik koia, lingkungan, sistem rransponasi, kondisi sosial dan ekonorni
mnsyarakainya dan lain-Jain.
Dengan demikian, proses
pertumbuhan dan perkernbangan yang rcrjadi tidak tcrlcpas dari adanya bcrbagai dinamika kchidupan kota yang mempengaruhinya baik yang datang dari internal maupun ckstcrnal kota tcrscbut. Dinamika internal terjadi karena adanya kegiatan masyarakat yang tinggal di wilavah kota tcrscbut. Dalam I ingkup wilayah yang lebih luas, pertumbuhan dan perkembangnn suatu kota tidak akan tcrlcpas pula dari pengaruh yang timbul dari dinarnika kota-kota luinnyu yang juga rnengulurni proses turnbuh Ja11 bci kembang.
Dalam bal dirnana suatu kola bersarus sebagai ibukota kabupaten/kota maka kcberadaannya akan mcnjadi sangat signifikan bagi stimulasi
perturnbuhan dan
perkcmbangan seluruh wilnyah kabupatcn/kota secara keseluruhan. Hal. ini dapat difahami karcna suatu ibukota kabupaien/kota memiliki fungsi-fungsi terscndiri yang berbeda dengan wilayah lainnya dalam kabupaten/kota tersebut, misalnya Iungsi pclayanan ya11g rucngandung konsekuensi bahwa selain mclayani dirinya sendin, ibuko:a kabupaten juga harus rnelayani wil ayah lain di bawahnya. Kola Sukadana adalah salah satu kota yang bersarus sebagai ibukota kabupaten yang kebcradaaunya mengikuti
pernhentuknn Kabupaten Lampung Timur.
Kabupaten Lampung Timur sendir! merupakan aasil pcmccahan dari Kabupaten Lampung Tengah yang pembentukannya didasarkan pada U U no. 12 tahun l 999
2
tentang Pernbentukan Kabupaten Way- Kanan, Kabupatcn Lampung Timur dan Kata Metro. Scjalan dengan pernbentukan Kabupaten Lampung Timur maka ditetapkan pula Kota Sukadana sebagai lbukota Kabupatcn Lampung Timur'. Secara urnum aspck historis memegang peranan yang sangat penting dalam penetapan Kata Sukadana scbagai Ibukota Kabupaten Lampung Timur. Hal ini ticfak terlepas dari sejarah Kora Sukadana uu sendiri yang pada masa lampau bcrfungsi sebagai pusat pemerintahan, baik pada masa kolonialismc Belanda rnaupun pada masa Pemerintahan Repubhk Indonesia Kota Sukadana pcrnah mcnjadi pusat pemerintahan marga dan pcmerintahan ncgcri yang terdiri dari Marga Sukadana, Marga Tiga, ~arga Nuban dan Marga Unyat Way Seputih, Narnun sejak tahun 1972 Pemerimahan Negeri sedikit demi sedikit dihapuskan dan kewajiban Pcmcrintahan Negcri dralihkan kcpada Pcmerimahan Kccamatan setcmpat dan dalam pcrkcrnbangan sclanjutnya Sukadana dibemuk menjadi pusat wilayah kerju Pernbaruu Bupati Lampung Tengah Wi'ayah Timur, sebelum akhirnya ditetapkan sebagai Ibukota Kabupaten Lampung Timur. Dcngan melihat scjarah perkemhangan Kota Sukadana scjak zaman pcmerintahan Bclanda hinggn kini maka tcrlihat bahwa Kota Sukadana merupaksn kotn yang memiliki peran penting sebagai pusat pemenntahan dan bahkan sebagai salah satu pusat perdagangan regional yang cukup pcnung di Provinsi Lampung terutama untuk komoditas penanian lada hitam. Namun ternyaia hal tersebut dalam kenyataannya tidak diikuti dengan pcrkcmbangan kota yang cukup signifikan, bahkan cendcn.ug mengalami stagnasi.
Sccara visual dapar tcrlihat bahwn Kota Sukadana masih belum memiliki karakteristik sebagai suatu wilayah perkoraan, terutama jika dilihat dari sisi kelengkapan prasarana dan sarana fisik koia serta kondisi sosial kependudukan
dan perekonomiannya, Sccara umum ha! ini juga dapat tcrlihat jelas dari pola penggunaan tanah wilayah kota yang didommasi oleh laban penanian dan perladangan. Kondisi ini tentu akan berpcngaruh tcrhadap eksistensi fungsi-Iungsi 1 Pssal 10 ayat 2. UU Ne. 12 Tahun 1999 mecyerecan bahwa tbu'
3
Kora Sukadana secara keseluruhan tcrutama bagi fungsi-fungsi yang dipcngaruhi oleh potensi-potensi ko:a yang bclum rergah seperti potensi perekonomian dan kependudukannya.
Terdapat tiga Iungsi utama Sukadana sebagai ibukota kabupaten yairu (1) sebagai pusat adrninistrasi pemerintahan, (2) pusat pengembangan wilayah dan (3) pusat pelayanan masyarakat. Ketiga fungsi utama ini didukung oleh fungsi pendukung yaitu: (1) fungsi scbagai pusat perdagangan, (2) fungsi sebagai pusai pengolahan basil pertanian, (3) fungsi scbagai pusat perindustrian, (4) fungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan dan (5) fungsi sebagai pusat pelayanan pcndidikan 1inggi. Fungsi- fungsi ini ditetapkan scbagai fungsi-fungsi utama dan pendukungnya yang dicmban oleh Kuta Sukadana sebagai konsekuensi dari pcnctapan starusnya sebagai ibukota Kabupaten Lampung Timur.
Secara ideal fungsi-fungsi di atas seharusnya dapai secara optimal menunjukkan
cksisrensinya dalam pembanganan Kuta Sukadana, Narnun karena berbagai kekurangan dan hambaran sebagai
SL31u
ibukota kabupaten yang belum lama
terbentuk maka eksistensi fungsi-Iungsi kota rersebui masih belum menunjukkan perkembangan yang sigmfikan, Oleh karena itu sebagaimana layaknya suatu lbukota kabupaten yang mcmiliki fungsi-fungsi koia yang spesifik dan bcrbeda dengan wilayah-wilayah lamnya maka sudah seharusnya ada suatu upaya ideruifikasi dan perumusan arahan-arahan pengembangan yang didasarkan pada berbagai porensi dan permasalahan kota, baik dalam ruang lingkup internal maupun regional. Arahan-arahan ini diharapkan dapat rnendorong dan menjadi stunulan bag: eksisteusi fungsi-fungsi Kota Sukadana tersebut di atas sehingga dengan sernakin eksisnya fungsi-Iungsi tersebut maka akan secara langsung mcmpcngaruhi perkernbangan
Kota
Sukadana
dan juga
mempengaruhi
perkembangan wilayah-wilayah bclakangnya di sci uruh Kabupaten Lampung Timur
4
1.2
Perurnusan Persoalao
Sebagai Ibukota Kabupaten yang relatif belum lama ierberuuk rnaka Kuta Sukadana masih rnemiliki berbagai kekurangan yang terkait dengan statusnya sebagai ibukota kabupaten, baik yang bersifat Iisik maupun non-fisik. Oleh karena itu diperlukan suatu perencanaan yang dapat mendorong proses tumbuh dan berkembangnya Kota Sukadana sehingga kcbcradaannya bcnar-benar ditunjukkan melalui eksistensi fungsi-fungsi kotanya sebagai sebuah ibukota kabupaten,
Beberapa masalah yang dapat dirumuskan berkcnaan dengan fungsi-fungsi Kota
Sukadana sebagai suatu ibukota kabupaten yaitu: I.
Kota Sukadana mcm.liki bcbcrapa fungsi utama', yaitu: •
Sebagai pusat administrasi perneriruahan,
•
Sebagai pusat pcngcmbangan wilayah, dan
•
Sebagai pusat pelayanan masyarakat
Sela in fungsi utama tcrdapat pula fungsi-fungsi penunjang yaitu: •
sebagai pusat perdagangan,
•
scbagai tcmpat pcngolahan basil pcrtaruan,
•
scbagai pusat pcrindustrian,
•
sebagai pusat pelayanan kcscharan, dan
•
sebagai pusat pcndidikan tingi,ti.
Dengan memperhatikan kondis: real istis yang rcrjadi di lapangan maka fungsi-
fungsi tersebut di atas masih belum dapar menunjukan eksistensinya
secara
optimal. Secara kasat mata hal ini diindikasikan dengan berbagai kondisi yang tidak mendukung eksrstcnsi fungsi-fungsi tersebut di alas seperti pertumbuhan pcnduduk dan ekonomi yang relutif lam bat, kcicrscdiaan prasarana dan sarana perkotaan yang belum memadai, struktur sosial dan perekonomian yang masih didominasi oleh sektor pertanian. dan lain-lain. Meskipun Kota Sukadana sccara historis rnemiliki scjarah sebagai pusat
pemerintahan namun ternyata hal ini tidak menjadikan Kota Sukadana berkembang secara signifikan. Prasarana dan sarana pendukung sebagai 'Tercantun dan rersirat dalarn Rcnstra,RTRWKabupaten Larnpung Timur dan RDTR Kora Sukadana
5
sebuab ibukota kabupaten masih sangat kurang dan belum memadai yang rnengmdikastkan bahwa fungsi pelayanan Kota Sukadana sebagai Jbukota Kabupaten Lampung Timur juga belum dapat berjalan secara optimal. 2. Bel um tergalinya sektor-sektor perekonomian potensial, terutama yang terkait dengan sektor ekonorni perkotaan seperti sektor industri dan jasa, Sektor ini akan berperan untuk menjadi daya tarik dan stimulan bagi pertumbuban dan perkernbangan Kota Sukadana yang akhimya akan berpengaruh langsung terhadap eksistersi beberapa fungsi kota yang disandang Kora Sukadana.
Bertolak dari rumusaa persoalan penelitian, maka secara garis besar dapat diturunkan beberapa pertanyaan penelirian sebagai berikut : L Bagaimana kondisi faktual eksistensi fungsi-fungsi Kola Sukadana? Melalui
penggalian data dan informasi yang lebih lanjut pertanyaan ini akan diuraikan sehingga diperoleh jawaban yang akan menunjuskan kondisi faktual eksistensi fungsi-fungsi Kola Sukadana pada saat dilakukannya penelitian; 2. Faktor-faktor apa saja yang menyebahkan fungsi-fungsi Kole Sukadana belum
menuniukkan eksistensinya secara optimal? Penanyaaa un diaiukan untuk mcnggali faktor-faktor yang berpengaruh dalam cksistensi fungsi-fungsi Kota Sukadana. 3.
Apa potensi dan permasalahan yang dimiliki oleh Kota Sukadana yang dapat
rncnjadi dasar penimbangan untuk mendorong eksistensi fungsi-fungsi Kola yang melekat paoanya? 4. Bagaimana konsep dan arahan pengembaagan Kora Sukadana terkait dengan fungsi-fungsi Kotanya? 1.3
Tujuan, Sasaran dan Manfaat Penelitian
Sesuai dengan latar belakang masalah yang telah dikemukakan dJ atas maka tujuan penelitian ini diarahkan pada upaya-upaya untok merumuskan arahan
pengernbangan Kola Suka
yang akan
berperan dalam
Ui)
untuk
mendorong eksistensi fungsi-fungsinya sebagai lbukota Kabupaten Lampung Timur. Dengan upaya in' maka fungsi-fungsi Kota Sukadana sebagai lbukota
Kabupatcn Lampung Timur dapat didorong eksistensinya berdasarkan suatu
6
perencanaan pembangunan yang srstemaus dan didasarkan pada berbagai potensi dan perrnasalahan kota, baik dalam lingkup internal maupun eksrernalnya.
Ln:uk mencapaitujuan tersebur maka sasaran yang ingin dicapai adalah; l. Mengidentifikasi eksistensi fungsi-fungsi Kota Sukadana pada saat ini secara
faktual menurut situasi dan kondisinya di lapangan; 2. Menganahsis potensi-potensi yang dimiliki Kota Sukadana yang herpengaruh terhadap optima'isasi fungsi-fungsi koia; 3. Merumuskan arahan pengembangan Sukadana dalam upaya mendorong eksistensi fungsi-fungsi Kota Sukadana sebagai Ibukota Kabupaten Lampung Timur: Man1aac yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah: l. Dapar mengetahui kondisi riil eksistensi fungsi-fungsi Kota Sukadana pada saat dilakukannya penelitian can juga dapat mengetahui faktor-Iaktor yang berpengaruh terhadap eksistcnsi fungsi-fungsi Kora Sukadana tersebur; 2. Deugan adanya arahan pengembangan Sukadana yang dirumuskan diharapkan dapar rnenstimulasi upaya-upaya unruk mendorong eksistensi fungsi-fungsi Kota Sukadana menjadi lebih baik pada masa catang sehingga dapat mempengaruht kualuas pelayanan pubhk maupun adrmrnstrasi pcmermtahan, baik untuk Kota Sukadana scndiri maupun untuk wilayah-wilayab pada hirarki dibawahnya (hinterland); 3. Dengan
adanya arahan
pengembangan Sukadana
diharapkan
dapat
menstimulasi tergalinya potensi-porensi kota yang pada akhimya akan bermuara pada kesejahteraan rnasyarakat Kota Sukadana khususnya dan masyarakat Kabupaten Lampung Timur pada umurnnya;
4. Arahan-arahan pengembangan Sukadana yang dirumuskau diharapkan dapat rnenjadi referensi bagi penyusunan program-program pernbangunan kota selanjutnya
yang lebih
diimplementasikan.
detail dan secara teknis
operasional
dapat
7
1,4
Kerangka l'emikiran
Sebagaimana tclah diuraikan di atas bahwa Kota Sukadana ditetapkan sebagai ibukora Kabupaten sejalan dengan pembentukan Kabupatcn Lampung Timur iru
sendiri. Sejarah sebagai pusar pcmcrintahan pada masa lampau yang disandang Kota Sukadana iernyata belwn menjamin pcrtumbuhan dan pcrkembangan kota menjadi lebih baik daripada wilayah lainnya di Kabupaten Lampung Timur. Kora Sukadana secara kasat rnatn rnasih rerlihat bclum mcmiliki karakreristik scbagai suatu wilayah pcrkotaan, baik dari segi fisik keruangan, sosial kependudukan rnaupun strukrur perekonomiannya.
Prasarana dan sarana yang scmcstinya
menjadi salah satu pendukung bagi cksistensi (ungsi-fungsi kota juga masih bclum rnernadai. Ilal inilah yang menjadi titik perharian dari penelitian ini yang mana menimbulkan hipotesis bahwa eksrstensi fungst-fungsi K.ota Sukadana saat dilakukan penelitiun ini belum berjalan sebaguimana mcstinyu. Penelitian awal rnenunjukkan bahwa berbagai keterbatasan yang mcngharnbat tumbuh dan berkcmbangnya Kota Sukadana banyak ditcmukan dalam berbagai
hal, Keterbatasan-keterbatasan tcrscbut diantarauya adalah keterbatasan prasarana dan saraua kota, struktur perekouomian dan pcrkcrnbangannya yang relatif lambat, sena hambatan sosial dnn budaya, Hal iru tcntu akan berpengaruh icrhadap eksistcnsi Iungsi-lungsi
Kora Sukadana yang akan bcrjalan kurang
optimal. Hal-hal yang tclah diuraikan di atas tentu sangat rncnarik, karcna pada umumnya
suaru ioukota kabupaten merupakan kola yang mcmiliki kclebihan-kelebihan. selain sebagai pusat adrninistrasi pernerintahan, ibukota kabupatcn juga harus didukuug oleh fungsi penuniang sebagai pusat pelayanan kegiatan sosial ekonomi dan
sebagai pusat koleksi, pengolahan dan distnbusi basil produksi. Ibukota
kabupaien juga biasanya merupakan kota terbesar di wilayah yaug dilingkupinya. Pada umumnya
ihukota mempunyai fungsi yang sangat kompleks, dalam artt
ihukota mcrupakan pusat adrninistrasi dan pemerir.tahan, pusat industri scrta pusat
perdagangan (Mc. Gee, 196 7: 29-48).
8
Eksistensi fungsi-fungsi Kota Sukadana sebagai ibukota kabupaten tentu akan sangat berpengaruh terhadap kualitas pelayanan bagi masyarakat dan wilayah Sukadana maupun bagi masyarakat dan wilayah pada hirarki dibawahnya Scbagai scbuah ibukota kabupaten selayaknya Sukadana dapat tumbuh dan berkembang dengan baik dimana eksistensi fungsi-fungsinya dapat bcrkembang dcngan mcmnnfanrkan berbagai potensi dan mengatasi permasalahan yang ada.
Sebagai suatu ibukota kabupatcn yang bclum lama bcrdiri maka cksistcnsi fungsifungsi Kota Sukadana scbagai ibukota kabupaten sangat penting artinya terutama j ika dikaitkan dcngan tujuan hakiki yang ingin dicapai dalam kehidupan sebuah kota yakni terclptanya kcscjahtcraan masyarakar pcnduduknya, Eksistcnsi fungsi-
fungsi Kota Sukadana yang berjalan secara optimal tentu akan rnembcrikan peluang tingkat pencapaian hasil pcmbangunan yang lcbih baik,
Sebagai tahap awal dalam upaya rnendorong eksistensi
fungsi-fungsi Kora
Sukadana perlu dieksplorasi berbagai kondisi faktual mengenai eksistensi tungsifungsi kota saat ini. Kondisi Iaktual yang reridentlfikasi
akan rnemberikan
gambaran umum mengenai cksistcnsi fungsi-fungsi kota tcrsebut pada saat
ditakukan
pcnclitian ini. Sclaojurnya
perlu dilakukan pula analisis berbagai
potcnsi dan pcrmasalahan Sukadana baik yang berasal dari internal maupun eksiemal kola. Hal ini dilakukan sebagai upayu untuk rnencari sisi-sisi kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh Kota Sukadana yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan arahan pcngcmbangan Sukadana. Dari kegiatan cksplorasi mengenai kondisi Iaktual eksistensi fungsi-Iungsi Kola Sukadana tersebut di atas akan diketahui apakah fungsi-fungsi yang melekat pada Kola Sukadana sudah eksis atau belum
I Jal
inilah
yang ukan menjadi
pertimbangan dalam perumusan arahan pengembangan Sukadana. Bagi fungsi kota yang sudah cksis maka arahan pengernbangan
yang dirumuskan
akan
mengarah pada pemantapan fungsi kota tersebut, narnun bag; fungsi kora yang bclum cksis maka arahan pengernbangan akan diarahkan pada pcningkntau fungsi
9
kota tcrscbut. Kerangka pcmikiran tersebut di atas, dalam bentuk diagram dapat dilihat pada gambar I. L 1.5
Ruang Lingkup
Kuang lingkup penelirian terdiri dan dua bagran utama yaitu yang terkait dengan wilayah kajian dan materi kajian yang mcnjadi objck pcnclitian. 1.5.1
Lingkup \Vil11y11h
Wilayah kajian yang menjadi objek penelitian dalam tesis ini adalah Kora Sukadana scbagai Ibukota Kabupatcn Lampung Timur dan wilayah efektif
perkotaan sukadana, yang rnerupakan kawasan pengernbangan kola tahap awal, Kota Sukadana sendiri secara adrninistratif berstatus sebagai lbukota Kabupaten Lampung Timur. Sccara umum,
Kota
Sukadana akan rncnjadi
memperhatikan batasan-batasau adrninistratif
objck pcnclitian
dengan
dan fungsinya sebagai sebuah
ibukota kabupaten Peta oriernasi wilayah kajian yang 111enjadi objek penelitian dapat dil ihat pada gambar 1.2. 1.5.2
Llngkup Matcri
Secara urnum penclitiau
ini dilakukan
untuk merumuskan
arahan-arahan
pengernbangan Kota Sukadana tcrutarna dalam upaya mcndorong eksistensi fungsi-iungsinya sebagat lbukota Kabupaten Lampung Timur. Penelitian menggunakan
metode
deskriptif
analitis
yang
pada dasarnya
ini
mencoba
mengannlisis berbagai data kuanritatif dan kualitaiif yang berhasil dipcroleh dari kegiatan pene.itian utama
untuk
dan pengurnpular; data. Data-data ini merupakan indikator
pemccahan
pcrmasalahan-permasaluhan
penclitian
yang akan
diurarkan dan dianalisis sehingga dapat menjadi alat untuk rnendukung penarikan suaru kesimpulan kualitatif
10
Pcmbenrukon Knbupn1en Lampung Timur L A
Kota Sukad:ma Sebagni Ibukotn
T
l
A
R Aspct H1sto1 •S
Us1a sebogni
dalam Pcncrnpan
lbukota Kabupaten
lbukota Kabupatcn
Rolatifbnrn
Fungsi-fungsl SukodAna Sebagni l'Oukotn Kabupatcn flelum Optimal?
Prnsarena Dan Sara no
c f. A
~I
Kc1t:(bAt\l.son
R
Perkembangan
l'erekononuon
-
'
1.~1nh:u
-.
Kc1crbt'1lt1Slln
J\nyg;uan Pcmbooguna11
I(
A
N
G
Mt1111l:ml1111 $\,1.)11tl •
Kcpendudukan &
Budnr•
-,----------------------------
----------------------------
Perlu l)irumusk•n Arnh•n Pct\gembnngnn Fw1gsi-fong.si Sukadnno Scbagoi lbukotA KobJpmcu. 'I
•
Kondis1 Eks1s11ng Kow Sul.od<11u1 >Cb•¥ui lbukotu Kabul)atcn
•
v,,,
,
<,;
Potcnsial
Fnl't\1.11
~------------~
Funssi-funJl$1 Su~odru10 Scbogo1 lbukota Kabup(1tcn
I
Lucraturl
Toontis Dekumen Pcrcncanaan
k---·
I' A
11
I
A
I' A SuCuh ck$1s
~
foill!>I
N
Behun cksis
ftul/jSI
A
Ko1a'
I, I
s
'
I
/-J;
s
Pcrumusan Arahar. Pengcmbangan Fungsi-fuogsi Kot• Sukadana
I.
.
-----
Pemanrapen Fungsi Koia yang Sudah Eksis
Garnbar LI
------------ Funssi . Kora Pe11lngkatan
Behun Eksls
Kerangka Pemikiran Studi
yang
11
Ruang lingkup materi penelitian yang akan dilakukan dibatasi pada kajian-kajian yang terkait dengan karakteristik spcsifik Kota Sukadana sebagai lbukota Kabupaten Lampung Timur, yang rneliputi karakterisrik wilayah internal dan ckstcrnal Kota Sukadana. Karakteristik internal mcncakup aspck-aspck fisik dasar dan kcruangan kota, prasarana dan sarana perkotaan, kondisi sosial dan kependudukan, serta struktur perekonom ian Kota Sukadana. Karakteristi k wilayah eksternal kota rneliputi kedudukan Kota Sukadana dalam konteks regional kota sehingga akan dapat diide01ifikasi
gambaran dan hubungaan antara Kota
Sukadana sebagai lbukota Kabupaten dengan wilayah regional yang lebih luas Hal-hal tcrsehut di atas akan menjadi rnasukan bagi analisis yang akan dilakukan dalam upaya mcndorong cksistcnsi fungsi-fungsi Kota Sukadana scbagai lbukota Kabupaten Lampung Timur melalui perumusan arahan pcngcmbangan Sukadana, Output dari pcnclitian ini adalah arahan-arahan untuk mcndorong eksistensi fungsi-fungsinya sebagai ibukota kabi.paten. Arahan-arahan ini diharapkan dapat menjadi rnasukan dan bahsn pertirnbangan hagi para pengambil keputusan yang
berkompeten dalam pembangunan Kora Sukadana untuk menentukan programprogram pembangunan yang lebih detail dan secara tekms operasional dapat diimplementasikan. f.6
Sistematika Penulisan
Sistematika penulisao laporau peuelirian ini akan disajikan seperti bcrikut: BAB I
Pendahuluan; Bab mi diawah dengan latar belakang permasalahan, pcrumusan persoalan, dan kemudian drlanjutkan dengan tujuan,
sasaran dan manfaat
penelitian
yang ingin dicapai,
kerangka
pcmikiran, ruang lingkup penelitian, serta sistematika penulisan
DADTJ
Tinjauan
Literatur;
akan
rncnguraikan
tcori-tcori dari berbagai
literatur yang terkait dengan konscp, fungsi-fungsi suatu kola dan
ibukota kabupaten. Selain itu akan diuraikan pula teori-teori yang berkenaan dengan pcmbangunan kora dun ihukota kabupaten. B..\B ill
Desain Penelitian: mcnjelaskan langkah-langkahpenelitian yang akan dilakukan
mulai
dari persiapan
penelitian,
metode dan instrnmen
12
pengumpulan data sena metode analisis data yang akan dilakukan
Mctodc-rnetode tersebut akan digunakan mulai tahap awal pcnclitian hingga proses pcrumusan arahan pengembangan Sukadana dalam
upaya mcndorong eksistensi fungsi-fungsi Kota Sukadana. BAB IV
Karakteristik Umum Kora Sukadana: rnenguraikan kondisi umwn wilayah kajian yaitu Kora Sukadana dengan memperhatikan berbagai kondisi internal dan ekstcrnal wilayah kajian. Gambaran umum wilayah
kajian
mcrupakan
kondisi
eksisting
yang
akan
mcnggambarkan kondisi fisik dasai, sosiat kcpcndudukau, ~ont.li~i perekonornian, serta prasarana dan sarana wilayah yang ada, Data-data tcrscbut akan mcnggambarkan berbagai potensi dan permasalahan yang ada di wilayah kajian yang akan digunakan sebagai data bag1 analisis pnda bah sclanjutnnya.
BAJ3 V
Anolisis
Pcngembangan
Sukadana
Sebagai Ibukota Kabupaten
Lampung Timur; mcnguraikan analisis-analisis
unruk merumuskan
arahan pengernbangan Sukadana yang merupakan upaya-upaya untuk
mendorong
eksistensi
fungsi-fungsi
kotanya. Analisi«
dilakukan
teiutama untuk mcngetahui eksistcnsi lu11gsi-f'u11gsi kola Sukadaua saar ini dan mengidentifikasi bermanfaat
dalam
pengembangan
proses
Sukadana
berbagai potensi kota yang akan perumusan
scbagai
Ibukota
konsep
dan
Kabupatcn
arahan Lampung
Timur. BAB Vl
Kcsimpulan dan Rckomendasi; berisi kesimpulan hasil
kegiaran
pcnclitian untuk mcrumuskan arahan pengembangan Sukadana dalam upaya mendorong
cksistensi
Iungsi-Iungsinya
scbagai
lbukota
Kabupaten Larnpung Timur. Selain i:u akan dikemukakan pula saran dan rekomendasi bagi stakeholderpembangunan Sukadana terutama
bagi kalangau eksekutif Pernerintah Kabupaten Lampung Timur, legislari f, kalangan swasta dan pengusaha serta rnasyarakat um urn.
Dalam bab ini juga diuraikan kclcmahan studi dan saran untuk penelitian-penelitian
lanjuran yang akan dilakukan,
13
Lau: Jawa
PETAORIENTASI WILAYAH KAJIAN 100000
-
Legeno3
-
Kola sukacana
D
Kab. Lamtlm
0
-
~00000 1400000 Miles
Sumber : Bappeda Kabupaten L ampung Timu
Gambar L2. Peta Oricntasi Wilayah Kajian
Bab II Tinjauan
ll.l
Litcratur
Konsepsi l'embangunan Kota dan lbukota Kabupaten
Untuk memahami pemhangunan suara ibukora kabupatcn rnaka tcr!cbih dahulu perlu difatami mer.genai defimsi dan sonsepsi kola secara umum serta proses pertumbuhan dan perkernbangannya, Terdapa1 berbagai dcfinisi yang mcncoba rnenjelaskan mengenai pengernan mendcfinisikan
Dickinson pernukirnan
kota, Beberapa pemikiran
yang mencoba
kota adalah sepeni dikemukakan bcrikui:
dalam Ja)adinau1 (1992)
mendefinisikan
kora scbagai suatu
yang bangunan rumahnya rapat dan pcnduduknya berrnata-
pencnhanan bukan dari pcnanian. Kota dicirikan dengan adanya prasarana perkoraan sepeni bangunan yang bcsar untuk pemcrintahan, rumah sakit, sekolah,
pasar, alun-alun dan tarnan yang luas sene jalar. aspal yang lebar. Pemahaman ini mcmberi perspektif pada bentuk bangunan kota. Mayer, mclihat kota scbaga! tcmpat bermukim penduduknya. Baginya yang terpenting bukan rumah unggal, jalan raya, rumah ibadah, kaotor, taman, kanal dan sebagainya melamkan penghuni yang menciptakan segalanva
i:u. Kora
berbcda dcngan desa, karcna mempunyai jiwa, organisasi. kesenian
dan
kebudayaannya sendiri, Ma" Weber memandang suatu tempat sebagai kota jika penghuninya sebagian besar telah mampu memenuhi kehutuhannya
melalui pasar serempai, adapun
barang-barangnya dibuat ditempat lerscbut ditambah dari dacrah pedcsaan. Christallcr, melihat kora dengan fungsinya sebagai penyelenggara dan penyedia jasa-jasa bagi dacrah sckitarnya, Merurutnya kota merupakan daerah pusat
pelayanan
15
Sjoberg, rnelihat kola sebagai tcmpat timbutnya suatu gotongan spesialis non penanian, dimana yang berpendrdikan
merupakan bagian penduduk yang
terpcnting.
Harris dan Ullman, melihat kota sebagai pusai untuk pemukiman dan pernanfaatan bumi oleh rnanusia Manusia dr sana menempati dan rnengeksploitasi sumbcr daya bumi. hat ini mendorong pertumbuhan kota yang sangat pesat, tetapi juga menimbulkan terjadmya kcmiskinan dan permasalahan sosial Menurut Freeman ( 1974 ). ko1a mengandung empat hat utarna yanu: (I) penyedia fasilitas perdagangan bagi seluruh warga; (2) menyediakan lahan usaha bagi pcnduduk; (3) penyedra jasa profosional (bank.kesehatan, dtl ): serta (4) memiliki kegiatan indusrri (pabrik). Kota dianggap sebagai pusat pasar sehingga pcrdagangan merupakan basis jaringan dalam suaru kota. Dcngan mcmperhatikan berbagai pemahaman kota seperu di atas, terlihar bahwa sccara umum kota mcmiliki cin-cin utama yang mcnonjol yang herkenaan dcngan bcrbagai fasilitas prasarana dan sarana fisik, dinamika pcrckonornian, scrta dinamika sosial dan budayanya. Faktor-faktor tcrsebut akan sangat dominan perbedaannya j ika dibandingkan desa, Pada umumaya kota-kota di Indonesia berkernbang dari suatu desa atau pernukiman keeil yan!I secara spasial ruempuuyai lokasi strategis bagi kegiatan perdagangan Sejalan dcngan waktu maka kota mengalami perkernbangan sebagai akibat dari pertarnbahan penduduk, perubahan sosio-ckonomi dan budayanya scrta
interaksinya dengan kota-kota lain dan daerah disekitarnya perkembangan
Secara lisik,
suatu kota dapat dicirikan dari penduduknya yang semakin
bertambah dan padat, bangunan-bangunannya yang scmakin rapat dan wilayab terbangunnya terutama pemukimannya cendcrung scmaki n luas. serta semakin lengkapnya fasilitas kota yang mendukung kegiatan sosial dan ekonorni kota
(Branch, 1996).
16
Melville C. Branch ( 1995), mengungkapkun bahwa terdapat beberapa unsur yang dapat
mempcngaruhi
perkembangan
sebuah
kota. Unsur
pertama
yang
dikemukakannya tcrkait dcngan keadaan geografis sebuah kola. Menurutnya, kondisi geografis mcrupakan pertirnbangan yang sangat penting pada awal pcnentuan lokasi scbuah kola Kondisi geografis juga akan mcmpcngaruhi Iungsi dan bentuk Iisik sebuah kota. Unsur kcdua adalah terkait dengan site (tapak) unsur ini akan berperan dalam
rncncntukan kcnyamanan dan keamanan dalarn sebuah kota, Sebagai contoh, terkait dengan situ adalah adanya kemiringau lahnn pada suatu lokasi yang akan
sangat menentukan pola drainase
Fungsi kola merupakan unsur lamnya yang sar.gat berperan dalam mcncntukan
eksistensi sebuah kota, fungsi kola rncrupakan unsur utama yang mempengaruhi setiap aspek dari berfungsi dan berkernbangnya sebuah kota, Fungsi-fungs: kota akan bcrboda antara satu kota dengan kota lainnya. Kora dapm merupakan ibukota negara atau negara bagian, scbagai suaru wadah untuk kegiatan rekreasi kcagamaan, militer dan lain-lain. sccara
lUnt1111
Iungsi dasar sebuah kota akan
1erce1111i11 dari kegiatan ekonomi dan sosio-politik,
sifat-sifat flsik dan tata
ruangnya. llnsur Jain yang akan mempengaruhi perkembangan sebuah kota adalah sejarah dan kebudayaan kola tersebut, Sejarah dan kebudayaan suatu kota akan mcmpcngaruhi karakter Iisik dan sifat-sifat kemasyarakatan kota tersebut. Perkernbangan dan perturnbuhan suaru kota temu akan berpengaruh pula terhadap ukuran bcsar dan kccilnya suatu kola. Dengan memperhatikan besar kecilnya sebuah kola maka terdapai empat jenis perkembangan kota, yaitu.
I. berkembangnya suatu kota kecil berupa kota baru yang dimulai dengan dikembangkannya
suatu perumahan berskala besar, Kota
kecil demikian
biasanya tcrlctak di wilayah metropolitan dari suaru kota metropolis dan yang mcmiliki jaringan perhubungan yang baik dcngan kola bcsar. Umumnya pcnduduk yang tinggal di kola kccil atau mcncngah dcmikian bckcrja di kota besar tersebut. Untuk jenis kola kecil atau rnenengah seperti ini akan
17
diperlukan pcngcmbangan fasiliias umum dan fasiliras sosial yang memadai untuk rncmcnuhi kcbutuhan
pcnduduknya
serta peningkatan fungsi dan
pelayanan perhubungan scrta sistem telekomunikast dengan kola besar yang merupakan tempat bekerjanya sebagian dari penduduknya, 2. berkembangnya suatu kota kecil atau mencngah baik sebagai kota baru atau dari kota atau desa besar yang sudah ada menjadi suaru pusat adminisrrasi pernerintahan. Pada umumnya kola dermkian merupakan tempat relokasi dari pusat pcmcrintahan kabupatcn yang scmula berlokasi di suaru kota. Pengembangan kota kecil atau menengah sebagai pusat administrasi pemerintahan daerah yang disenai dcngan pengembangan prasarana dan sarana sosial dan um um merupakan pol a pengembangan kota menengah yang upikal
kcci I dan
di Indonesia khususnya dan di negara sedang
bcrkcmbang pada umumnya (Scott, 1980; Hardopy, 1985). 3. bcrkcmbangnya l..otn kccil dan mencngah yang tclah ada karena potcnsi
kcgiaten usaha yn:ig ada didalamnya mcngalami pcrkcmbangan, sepcni kota pcrtambangan, kota mdustri, dan lain-lain. Penduduknya sebagaian besar
rerdin dari pekerja pertambangan, industri atau kegiatan khusus lainnya, perkernbangan kota tlemikian akan sangat bcrgantung Jlililil uaik turuunya kegiatan usaha di dalarnnya.
4. bcrkernbangnya koia kecrl dan mcnengab baru yang dimulai dengan didinkannya kegiatan usaha sepeni adanya kawasan indusiri berskala besar, Karena adanya tuntutan kebutuhan prasarana dan sarana yang mcnuojang
pcngembangan kegiatan irdustri tersebut maka kawasan indusm ini akan bcrkembang menjadi suatu kota industri atau industrial new town (Djoko Sujarto, 1990). Secara internal, perkernbangan dan pertumbuhan suatu kola juga akan sangat dipengaruhi olch bcrhagai kegraian clan dinamika kote tcrsebui, baik yang dilakukan oleh penduduknya manpun oleh pemenntahrya. Seiam dari faktor internal,
perkembar.gan dan pe:tumbuhan
kota tidak akan tcrlcpas pula dari
adanya dinamrka ekstemal yang mempengaruhinya. Dcngan dcmikian dalam
proses perencanaa'i pembangunan suatu kola, akan sangat penting artinya untuk
IS
merupertimbangkan
bet bagai kondisi yang berkernbang secara dinamis baik dari
internal maupun eksternal kota tersebut.
Kegiatan
pcmbangunan
mernakan
waktu
internasional
kota
panjang,
merupakan
melibatkan
serta menycrap
kegiatan seluruh
yang sangat
warga
hampir seluruh sumbcr
dan
kompleks,
bahkan
dunia
daya, Dengan demikian
maka pernbangunau suaru kota mutlak memerlukan suatu perencanaan yang baik sehingga dapat mencapai suatu hasil pembangunan yang lebih sempurna.
Terdapat beberapa pengertian yang mencoba menguraikan rnengenai definisi pembangunan dan perencanaan pembangunan, antara Jain: a. Pernbangunan sebagai proses yang memungkinkan
anggota masyarakat
mcningkatkan kapasitas personal dan institusional dalam memobilisasi dan
mengelola sumberdaya untuk menghasilkan perbaikan kualitas yang sesuai dengau
aspuasi
mereka
sendiri,
berkelanjutan,
adil
dan
merata
(David Konen, 1990}; b. Pembangunan yang dilakukan oleh negara-negara berkembang secara umum merupakan
suatu
proses
kcgiatan
yang cirencanakan
dalam
upaya
meningkatkan pcrtumbuhan ekonomi, perubahan sosial dan modernisasi bangsa untuk mencapai peningkatan kualuas hidup manusia dan kescjahteraan rakyat (Agus Suryono, 200 I);
c. Pcmbangunan scharusnya rnerupakan suatu proses yang saling terkait antara proses perturnbuhan ekonomi, pcrubahan sosial dan dernokrasi poluik yang terjadi dalarn lingkaran sebab akibat kumulatif'(circular cumulative causation) (Myrdal, 1956, dalam Agus Suryono, 200 I 56). d
Perencanaan pernbangunan dapat diarrikan sebagai suatu proses perumusan altemauf-alrcrnarif atau keputusan-keputusan yang didasarkan pada data-data dan fakta-takta yang akan digunakan sebagai baban unruk melaksanakan
serangkaian kcgiatan/aktivitas kemasyarakatan bark yang bersifat fisik (material) maupun nonfisik (mental dan spiritual) dalam rangka mencapai tujuan yang lebih baik (Riyadi, 2003:7).
l9
Secara
urnurn
proses pembangunan tcrsusun dari tiga kcgiatan mama yakru
perencanaan, pelaksanaan dan pcngcndalian, Perencanaan merupakan kegiatan
pembangunan yang sangat peniing karena akan mcncntukan arah, prioritas dan strategi pembangunan yang akan dilakukan.
Perencanaan
yang baik dapat
diibaratkan scbagi sebuah perjalanan yang tel ah melewati setengan jalan, sehingga sisanya tinggal melaksanakan
dan mcngendaltkan
Scpanjang pclaksannnnnya
konsisten, pengendaliannya efektif serta faktor-faktor pengganggu tidak banyak muncul atau jikapun
muncul
tidak
membcrikan
pcngaruh
mcmhiaskan pelaksanaan pembangunan, maka pembangunan
yang mampu
dapat dikatakan
tinggal menunggu waktu untuk sampai di tujuan (Nugroho, 2003).
Dalarn proses pernbangunan di lndoncsia,
pcmcriruah (baik pemerintah pusat
maupun pcmcrintah daerah) memegang peranan yang sangat penting tcrutarna
dalam memberikan
pengarahan dalam
perencanaan pembangunan. Sejak
berg11lirnyA era otonomi daerah telah terjadi pcrubahan paradigma dalam proses percncanaan pembaugunan,
ya11!! 111u11a pcrcncanaan pcmbangunan pada masa lalu
lebih didominasi oleh pemerintah pusat (1np-rlown plrmning), scdangkan pada era otonomi justru sebaliknya,
daerah didoroug untuk lebih mandiri daJam proses
pcrcncanaan pcmbangunan dcngan pcrtimhangan bahwa pemerintah daerah lebrh mengetahui
berbagai
permasalahan
dan
kondisi
dacrahnya
dibandiugkan
pernerintah pusat. Perencanaan pembangunan d1 daerah semakm mengakornodasi
berbagai aspirasi seluruh stakeholder daerah yang bersangkutan (bot10111-up planmng).
Puda era otonorni daerah terjadi juga suatu fenomena yakn.i terjadinya berbagai aspirasi masyarakat untuk membentuk suatu kabupaten/kota ham, bahkan provms: baru. Beberapa dnerah akhirnya dapat mernbentuk provinsi/kabupaten/kota
melalui proses pernekaran wilayahnya. Dengan tcrbenruknya kabupaten/kota baru maka ditetapkan suatu ibukota bagi provinsi/ kabupaten/kora yang haru tersehut. ['enetapan suatu ibukota kabupatcrvkota beru hasil pemekaran teruu memrliki
berbagai konsekuensi baik yang bcrkaitan dcngan penyediaan berbagai prasarana dan sarana fisik maupun non-fisik yang memadai.
20
Kebijakan penetapan suatu kota sebagai ibukota kabupatcn seringkali didasarkan pada adanya kegiatan
ekonomi
atau kcbudayaan,
kemudian
fungsinya
ditambahkan sebagai pusat administrasi dan perneriruahan bagi daerah sekitarnya. Kondisi dcmikian pada akhirnya akan rncmposisikan ibukota kabupaten sebagai pusat dan pendorong pertumbuhan kora-kota lainnya dan desa-desa di dalam wilayah kabupaten tersebut (hmterlamf) dcngan kcwcnangan adrninistratif yang dimilikinya.
tbukora kabupaten dapat didefinisikan scbagai pusat adrninistrasi pernerintahan
kabupatcn yang pengembangannya diruujang olch fnktor-faktor pcndukung scbagai pemusatan kegiatan pelayanan, pusat disrribusi, koleksi dan pengolahan hasil pcrtanian disamping adanya kemungkinan scbagai dacrah industri dari suatu
macam komoditas tcrtentu (Sujarto, 2004: 95). Karakteristik
unik yang dimilild
olch suatu ibukota kabupaten
tentu akan
bcrpengaruh pula terhadap program-program pcmbangunan yang akan di lakukan. Bcrbeda dengan program-program program-program pernbangunan komplcksitas yang lebih
tingg!
pernbangunan
di wilayah belakangnya,
pada suatu ibukota kabupaten akan memiliki Kai ini dapai terjadi
karena suatu ibukota
kabupaten selain harus melayani dirinya sendiri, juga harus melayani wilayahwilayah di ba wahnya, Pada umumnya ibukota kabupaten berkedudukan pada wilayah yang memil iki berbagai keunggulan yang lebib domman dibandingkan dengan wilayah-wilayah
Iainnya dalam kabupaten yang bcrsangkutan. Ibukota kabupaten biasanya tidak hanya bcrfungsi scbagai tcmpat kcdudukan pusat pemerintahan kabupatcn saja melainkan juga memiliki kckuatan ckonomi yang dapar menjamin kelangsungan kchidupan k.ota tcrscbut scbagai kota yang mandiri dan lcngkap (self.mstained & self contained').
21
11.2 Fungsi dan Peran Ibukota Kabupaten Fungsi kota merupakan unsur ~·ang sangat berperan dalam menentukan eksistcnsi sebueh kola. Fungsi kola merupakan unsur mama yang mempengaruhi setiap aspek dari berfungsi dan berkembangnya sebuab kota (Melville C. Branch, 1995). Fungsi-fungsi kota akan berbeda antara satu kola dengan kota lainnya Kota dapat merupakan ibukota negara atau negara bagian, sebagai suatu wadah untuk kcgiatan rckreasi keagamaan, militer dan lain-lain. secara umum fungsi dasar sebuah kota akan tercernun dan kegiatan ekonorni dan sosio-pohtik, sifat-sifat fisik dan tata ruangnya,
Pada umumnya setiap wilayah, baik wilayah administratif
rnaupun wilayah
pembangunan mempunyai kota besar, sedang dan kecil sebagai pusatnya. Wilayah administrasi sepeni propinsi, kabupaten dan kecamatan masing-masing mempunyai ibukota sebagai pusai yang biasanya merupakan kota terbesar yang terdapat dalam Iingkup daerahnya. Selain berfungsi sebagai pusat administrasi pemerintahan, ibukota tersebut juga merupakaa pasat berbagai pclayanau yang disediakan pemerintab bagi penduduk kota dan desa yang terletak diwilayahnya
yang disalurkan melalui hirarki perangkat aparat pemeriotah yang berada pada masing-rnasing ibukota wilayah adminisirasi (lbrahim, 1976: 72).
Suam ibukoia kabupaten biasanya memiliki
karaktcristik unik dao perbedaan
tersendiri jika dibandingkan dengan kota-kota lain yang lidak berstatus sebagai
ibukota kabupaten. Karakterisnk unik dan perbedaan yang dirniliki oleh suatu ibukota
kabupaten terutama berkcnaan dengan fungsi
pelayanan yang
disandangnya, yang mana suatu ibukota kabupaten sclain harus melayani dirinya sendiri juga harus melayani wilayah Jain(hinterland) yang berada dibawahnya. Selain fungsi pelayanan yang dimilikinya, suatu ibukota kabupatcn scnngkali dipandang sebagai representasi dari keseluruhan wilayah kabupaten tersebut, sehingga perkcmbangan
dan pertumbuhannya akan sering diidentikan
dengan
perturnbuhan dau perkembangan wilaya'i-wilayah lain di kabupaten tersebut,
Pertumbchan dan perkernbangan yang baik dari suatu ibukota kabupaten akan
22
sangat bcrpcngaruh terhadap pertumbuhan dan perkcmbangan wilayah-wilayah lainnya dalam kabupatcn tcrscbut. Hal irn terjadi karena dalam suatu ibukota yang tumbuh dan berkernbang dengan baik akan terdapat peningkaran fungsi palayanan terhadap wilayah-wilayah dibawahnya seperti peningkatan
pelayanan yang
bersifat administratif pelayanan sosial, ckonomi, budaya dan lain-lainnya.
Dari penelitian yang dilakukan olch Lernbaga Afiliasi Penelitian dart lndustri (LAPI) ITB (2002:
V-4) tentang pencntuan
tokasi
ibukota
kabupaten
Tasikmalaya, disebutkan bahwa berdasarkan aktifitas kegiaran yang dilakukan oleh scbuah ibukota serta untuk menjabarkan pengertian sebuah ibukota kabupaten sebagai pusar pemcrintahan, dapat disirnpulkan bahwa fungsi utama ibukota kabupaten ialah sebagai berikut l.
Merupakan pusat administrasi pemerintahan Kemampuan suatu daerah dalam mengemban
fungsi
sebagai
pusai
administrasi pernerintahan sangat didukung oleh kemarnpuan daerah tersebur dalarn mengelola suatu
sistem kelembagaan pemerinrahan yang ada.
Kemampuan pengelolaan suatu lcmbaga akan dipengamhi olch uga hal yairu adanya dasar hukurn tcntang kelcmbagaan, sumber daya manusia dan surnber daya peralatan, 2. Mcrupakan pusat pcngcmbangan wilayah sckitarnya Kcmampuan suatu dacrah untuk dapat mengembangkan dacrah sekitarnya dapat dilakukan jika daerah tersebut telab dapat rnelewati ambang batas
pertumbuhan yang mampu rnenyangga kebutuhannya sendiri (self sustained growth). Untuk dapat mencapai periumbuhan tersebut maka harus didukung
olch kondisi pcrckonomian yang memadai. Sebagai pusat pertumbuhan wilayah, pusat pemerintahan diharapkan dapat mcnumbuhkan scktor-scktor kegiatan
yang
disekitarnya,
dapal
Selanjutnya
menunjang kehidupan
perekonomian
wilayah
pusat pertumbuhan tcrscbut dapai bcrkcrnbang
menjadi model dalam pengcmbangan wilayah sekitarnya serta menumbuhkan kegiatan perekonomian dalam wilayah tersebut (Golany, 1976: 44).
3. Mcrupakan pusat pelayanan masyarakar. Dalam rnengemban fungsi sebagai pusat pelayanan masyarakat, rnaka ibukota kabupatcu harus dapat menjadi pusar kegiatan yang bersifat pelayanan kepada rnasyarakat baik bagi masyarakat di daerah tersebut maupun daerah sekitarnya dalarn lingkup kabupatcn. Kegiatan pelayanan yang diberikan oleh ibukota
kabupaten dapat berupa kegiatan administratif maupun kegiatan sosial. Untuk mengetahui tingkat pelayanan suatu daerah, salah satunya dapat dilihat dari ketersediaan fasilitas publik yang dimilikinya. Semakin lengkap fasilitas yang dimiliki
maka akan semakin baik dalam mcmberikan pelayanan terhadap
masyarakatnya, Untuk meugcrnban fungsi tersebut maka ibukota kabupaten
harus dapat menyediakan jasa-jasa pelayanan bark administratifmaupun sosial bagi masyarakainya Dari basil pcnelitian lain diketahui pula bahwa pada umurunya ibukota kabupaten mempunyai fungsi yang sangat kompleks dan biasanya suatu ibukota rnerupakan
pusai admmisrrasi dan pemerimanan, pusat industri serta pusat perdagangan (McGee, 1967; 29-48). Berdasarkan hal tersebut maka fungsi ibukota kabupatcn yang biasanya merupakan kota terbesar di dalam suatu wilayah kabupatea selain sebagai pusai administrasi
pemerintahan
kabupaten Juga harus didukung
oleh
fungsi pcnunjang sebagai pusat pelayanan kegiatan sosial ekonomi dan sebagai pusat koleksi, pengolahan dan distribusi hasil produksi
Dari penjclasan-penielasan di alas dapat disimpulkan
bahwa suatu ibukota
kabupaten memiliki peran yang sangat sentral da!am proses pernbangunan suatu wilayah, karcna cksistcnsinya akan mcmpcngaruhi tumbuh dan bcrkcmbangnya suatu wilayah. Fungsi-fungsi suatu ibukota kabupaten yang terirnplernentasi secara optimal akan berpengaruh posiuf tidak hanya pada kola tersebut saja tetapi juga
akan
mempengaruhi turnbuh dan
i1111terl.andnya,
berkcmbangnya wilayah-wilayah
Il.3
Srratcgi Pembangunan
lbukota Kabupaten
Penyusunan strategr pembangunan merupakan
langkah yang sangat peering dan
harus dilakukau dalam upaya me necahkan berbagai permasalahan dan kendala dalam
pembangunan suatu ibukota kabupaten. Penyusunan sirategi ini juga
dimaksudkan
untuk
menggali
potensi-potensi
kola dan memaksimalkan
pemaufaaunnya melalui cara-cara yang sistematis dan ilmiah. Dengan adanya suatu kcgiatan pemaangunan yang terrencana maka kola diharapknn akan tnmbuh dan berkembang secara optimal sehingga cksistcnsi kola akan sangat dirasakan oleh masvarakat pcnduduknya dan jika kota rerscbut
berstatus sebagai ibukota maka manfaat penumbuhan dan perkembangannya juga akan dirasakun oleh wilayah ilmr.:rlandnya.
Pcnyusunan stratcgi pembangunan koia tidak akan terlepas dari konsep perencanaan kota secara umum Perencanaan koia scndiri merupakan seni untuk
mcuduga pcrubahan, mcngarur kckuatan renemu scperti fisrk, sosial, ekonomi dan politik dalarn meneruucan lokasr dan oen.uk sektor tcrtcntu (Ratcliffe. 1982), sedangkan tujuan perencannan koia adalah untuk meningkatkan lingkungau fisik yang harmonis, menyenangkan dan nyaman. Dalam komeks sosial, percncanaan kota adalah untuk kcpuasan dan kebahagiaan penduduknya (Cherry, dalam Ratcliffe. 1982). Dengan dernikian perencanaan koia mempunyai tujuau uuruk menyelaraskan kondisi sosial dan ekonom· unruk kepentingan publik dan prihadi Dari segi penyusunan strategi ocmbangunan suatu ibukota kabupaten maka pola kcbijakan pcmbangunan dim pengernbangan kola harus didasarkan pada suatu wawasan bahwa suatu kota tidak terlepas dari suaiu wilayah yang lcbih luas. Bahkan suatu ibukota kabupaten seharusnya berperan penting sebagai "front
tcrdepan" dari
kemajuan
wr.ayah
belakangnya
thinterlands
(Kcyfitz,
"liusastro, I 960). Beberapa faktor pentiog yang dapat dijailikan sebagai bahan pertimbangan dalarn
merencanakan suatu strategi pembangunan dan mengoptimalkan fungsi-fungsi
25 kota (kota kecil dan rnenengah) adalah dengan memperhatikan kondisi-kondisi ideal yang harus dipenuhi seperti diuraikan berikut:
1
I. besarnya permintaan akan barang dan jasa dari penduduk di wilayah tersebut yang akan mernungkinkan perolehan keuntungan bagi penanarn modal; 2. mcmiliki sistcm transportasi dan komunikasi yang baik; 3. kesesuaian skala dan diversifikasi scktor usaha yang memungkinkan bagi berbagai usaha untuk mcmbuka cabang kcgiatannya di luar kota bcsar; 4. kcmudahan memperoleh tenaga kerja serta tersedianya lahan yang murah; 5. prasarana dan ketersediaan jasa pelayanan yang baik termasuk perbankan, fasilitas oarruan teknik, fasilitas urnurn, dan fasilitas sosial bagi pekerja tcrmasuk perumahan pekerja dan berbagai pelayanannya yang disesuaikan dengan keburuhan bagi penghuni yang bekerja di kota kecil atau kota menengah itu seudir.; 6. tingkat pendidikan sumber daya manusia clan penduduk umurnnya yang cukup dapat menunjang kegiatan ekonomi; 7. adanya hubungan pemasaran dengan tingkat regional dan nasional; &
fungsi perneriruahan daerah yanu kuat dan efisien disertai kuatnya basis data dati i nformasi;
9. kemudahan untuk komumkasi dan negosiasi dengan berbagai tingkatan birokrasi, instansi pernerintahan dan insiansi yang terkait dengan kegiatan usaha: l 0. ada peluang untuk dapat memperluas investasi di sektor non industri.
11. adanya sistern rnanajemcn dan pengendalian yang maju yaitu dalam jaringan sistem komunikasi berteknologi spasial
maju yang memungkinkan penyebaran secara
berbagai aktivitas usaha dengan tetap berada dalarn jaringan
manajcmcn dan kontrol dari kantor pusamya; 12. adanya potensi kepariwisataan yang terkait dengan lingkungan alarm seperri panta.i, danau, sungai atau ruang terbuka alami dan cagar alarn; 13. letak geografis, keadaan ropografi dan Iingkungan alam yang sesuat dan menunjang berbagai kegiatan usana yang akan dikembangkan,
1
Sui.i~~.r: Manaiernen Pcrkotaan, Pengembangan Program dau Irnplemenrasi, Badiklat De-pdagri
26
Dal am merencanakan suategi pembangunan sebuah kota maka penenruan sasaran menjadi sangat pealing artinya. Sasaran harus memiliki jangka
waktu tertentu
scbagai acuan untuk menilai keberhasilan dari perencanaan pcmbangunan, Sasaran yang ditenrukan waktunya (j angka pendek a tau jangka panjang) akan menjadi deskripsi tentang apa yang ingin dicapai oleh kota/urban area dalam
jangka waktu rnendatang (misalnya, 2 atau 5 tahun). Tcrdapat 7 kriteria untuk menent:ukan sasaran yang mgin dicapai dalam pembangunan kota:' I. dapa: diterima (acceptable); tujuan harus wajar dan tepat agar dapat diierima sernua stakeholder. 2. lentur/fleksibel (flexible); rujuan harus dapat bcradaptasi rerhadap pcrubahan
yang tidak terduga atau I uar biasa, 3
dapat diukur (measurable); tujuan harus jelas dan konkret menyatakan apa
yang akan dicapai dan kapan tujuan rcrscbut dapat dicapai. 4. rnemberikan motivasi (motivating); sasaran seoaiknya tidak terlalu ringgi sehingga rnenimbulkan frustasi bagi eksekuiif yang harus rnencapainya, ietapi
ridak terlalu rcndah sehingga tcrlalu rnudah dicapai. Sasaran pada tiogkat yang optimal dapat mcmotivasi pelaksana umuk mencapainya dalam kondisi paling produktif 5. sesuai/cocok (suitable);
setiap sasaran hams discsuaikan dengan nusi
organisasi. Sasaran yang tidak cocok dapat rnenjatuhkan misi yang rnerupakan ruj uan secara keseluruhan. 6. dapat dimengerti (understable): sctiap sasaran harus dapat difahami oleh seuap pelaksana pada seluruh tingkatan agar dapat mengetahui knteria utama
penilaian kincrja mereka. Persepsi yang ada antar pelaksana tidak boleh berlainan. 7. dapat dicapai (achievable); tujuan harus dapat dicapai dan bukan sesuaiu yang
tidak rasional atau diawang-awang.
1
Sumber: Pengambilan Kcputusan Stratejik uruuk organisasi Publik dan Organisasi Non Profit.
27 Selain hal-hal di atas, terdapai hal penling lain yru e juga akan sangat berperan dalam upaya perubangunan suaru kota yaiiu adanya suatu \'i~i yang jelas yang ingin dicapai oleh kota tcrsebut di masa yang akan datang. Terkait dengan visi suaru kola, The World [Jank rnengemukakan bahwa visi suatu kota akan mcnggarnbarkan nilai seluruh aspek yang terdapat dalam kota tersebut, Selain itu juga akan merefleksikan hal-hal yang unik dan kota tersebut dalam hubungannya dengan dunia luar, baik yang terkait dcngan kcgiatan ckonomi, sejarah, kehidupan masyarakarnya maupun kondisi fisiknya.
Visi suaru kota mcnjadi sangat pcnting arunya dalam proses pcmbangunan kota sehingga upaya pencapaian kehrdupan kota yang lcbih baik di masa yang akan du tung akan menjadi lebih jclas dan tcrarah.
11.3.1. Aspck-Aspck Pcnting Dulum Pcmbangunan lbukotn Kabupatcn Dalam proses pcmbanguoan lbukota kabupatcn tcrdapat bcbcrapa aspck pcnting' yang akan berperan untuk mcncapai hasil yong baik. Aspek-uspek penting tersebut adalah, (I) aspek lingkungan. (2) aspek potensi dan rnasalah, (3) aspek institus: perencana, (4) aspek ruang dar. waktu, don (5) aspck legalises! kcbijakan,
A$pc1< Li11gku11ga11 Aspek lingkungan sangat penting artinya karena memiliki dampak yang sangat
besar torhadap keberhasilan program-program pernbangunan. Yang dimaksud lingkungan disini adalah lingkungan dalam arti luas yang meliputi lingkungan fisik, sosial, budaya, ckonomi, dan politik. Menurut Rakhmat Riyadi \2001). dalam pembangunan kora terdapat tiga ha) ulama yang sangat bcrpcngaruh yaitu aspek fisik, aspek sosial dau aspek ekonomi. Aspek lingkungan dapat dilihat dari
sisi lingkungan internal maupun eksternal (hinterland dan wilayah yang lebih luas).
Pembangunan
yang kurang memperhatikan
masalah lingkungan akan memilik.i
nilai relevansi yang rendah terhadap pcrubahan, terutama yang terkaii dengan
28
rnasalah-rnasalah
kemasyarakatan
scbagai
komponen
penting
dalam
pem bangunan.
Aspek Potensi D1111 Mas11/11!t Potensi dan masalah mcrupakan dua hal penting dan perlu diketahui dalam proses percncanaan pcmbangunan kota. Potensi dan masalah merupakan fakta-fakta yang ada di lapangan dan sangat bcrpengaruh terhadap prases pembangunan. Poteosi dan masalah dapat dijadikan sebagai pijakan awal dalam proses pcnyusunan perencanaan perubangunan kola yang akan mcnjadi dasar analisis sclanjutnya. Aspek Instltusl Perencana
Dalam proses pembangunan suatu ibukota kabupatcn peranan institusi berkompeten
yang
akan sangat pcnting artinya karena mcrupakan perurnus dan
penyusun rencana-rencana yang akan dibuat. lnstitusi perencana adalah organisasi pemerintah ynne ber1an!JL'1mciaw11b melakukan perencanaan pembangunan kota Pada dasarnya perencanaan mernenuhi
merupakun
kcwajiban-kewajibunnyn
pcrcncanaan
kota/rbukota
dikoordinasikan
kabupatcn
tugas pemerintah
kepada maka
dalam
masyarakut.
Dalam
institusi
perencana
rangka konteks harus
oleh instansi tersendin. Hal ini pcnting kareua pcrcncanaan
pembangunan ibukota kabupaten merupakan pekerjaan yang kornpleks, sehingga diperlukan suatu intstitusi yang bertanggungjawab untuk melaksanakan
atau
rnengkoordinasikannya. Aspek Rm111g Dan Waktu
Sumu strategi pernbangunan akan terikai olch suatu dimensi ruang dan waktu yang akan menjadi indikator dan landasan untuk bngi proses-proses pemhangunan
pada tahap selanjutnya. Aspek ruang dan waktu hams jclas mcnggarnbarkan suatu kebutuhan dalam
11111mg
yang tepat tenrang kapan suatu strategi pembangunan
daerah mulai disusun, kapan mulai dibcrlakukan, berapa lama masa ocrlakunya dan kapan cvaluasi atau perencanaan ulang (replanning).
29
Dalam proses pembangunandi Indonesia dikenal liga jangka waktu pernbangunan yakni jangka pendek (I tahunan), jangka menengah (5 tahunan) dan jangka panjang (di atas 5 tahunan) (Riyadi, 2003: 14). Meskipun berbeda dalam wakui, namun dalam proses pembangunan yang ideal, perencanaan dalam setiap periode waktu harus memiliki keterkaitan dan mcnunjukkan kcsinambungan yang terus rnenerus samapi batas waktu yang duetapkan seba.~ suatu fuse pernbangunan.. Aspek legalisasi Kebijakan Dalam perencanaan pembangunan, peranan legalisasi kebijakan tidak kalah penting dibaadingkan dengan aspck-aspek yang lainnya, Aspek ini dianggap penting ketika hasil percncanaan pembangunan daerah dipandang sebagai suatu
keputusan dari suatu kebijakan yang harus dilaksanaken, Pelanggaran terhadap suatu hasil perencanaan dapat s1liha1 sebagat suaru penyelewengan yang dapat mengakibatkan implikasi hukurn terhadap pelanggarnya. Dengan adanya legalisasi
kebijakan
terhadap
basil
perencanaan
pcmbangunan,
maka
implemcntasinya harus sesua: dengan batasan-batasan yang telah di tetapkan. TT.3.2.. Pembiayaan dan Partisipasi Masyarakar Dalam Pembangunan Kota Pcmbangunan kota atau ibukota kabupatcn adalah kcgiatan yang mcmcrlukan
biaya yang besar, oleh karena itu pelaksanaannya harus benar-benar setius dan dilandasi komitmen untuk mencapai basil yang terbaik, Merujuk pada prinsip ekonomi bahwa kegiatan harus benar-benar memperhitungkan cost dan benefit,
sehingga biaya yang dikeluarkaa hams sebanding dengaa manfaat yang akan
diperoleh dari kegiatan pembangunan tcrsebut. Pembiayaan pembangunnn kola kabupaten harus sudah dapat diperhitungkan atau dipertimbangkan sedini mungkin mulai dari jumlah yang dibutuhkan (anggaran), darimana sumber pendanaannya, dan bagaimana sistcrn pengelolaannya,
Sehubungan dengan pembiayaan pcmbangunan kota maka terdapat beberapa prinsip yang melandasinyayakni: I. Optimasi; pcnggunaan sumber-sumber dana melalui keterpaduan program/sektor dan keterpaduan antar sumber dana yang berasal dari:
antar
30
•
Pemerintah Kabupaten/Kota yaitu APBD II (P/\DS dan PBB).
•
Pemerintah Provinsi,
•
Bantuan Pemcrirnah Pusat berupa hrbah (DIP Dcpartemen Teknis, INPRES, dll.),
• Pinjarnan Pcmcrintah baik dana yang berasat dan dalarn rnaupun luar ncecri " , •
Pinjaman dari lembaga keuangan/pcrbankan.
• Swadaya dana antara sumbcr-surnbcr tcrsebur di atas, 2. 1\fob/llsasi; pcrlunya pcrungkatan mobihsasi dana masyarakat scndiri mclalui proyek-proyek yang bcrsifat cost recovery baik langsung maupun tidak langsung serta upaya unruk mcningkatkan
pcnerimaan retribusi dan pajak serta
menggunakan dana pinjaman.
3.
Desentrallsasi
dan
mcmperhaukan
dekonsemrast;
azas prioritas
dan
kcrcrpaduan antar komponen melalui bimbingan dnn pcmbinaan pemerintah propinsi dun pusat, 4. Kesepakarcn dan keterptuiunn; perlunya kesepakaran dalam pcrcncanaan, program dan pendanaan baik di tingkat pusat, propinsi maupun di iingkat kabupaten/kota.
5. Keseimbangan; antara perencanaan
1>0110111
''P dan top down.
Sela in dari sisi pcrnbiayaannya, pernbangunan koia juga selalu akan bersentuhan dengan berbagai perrnasalahan yang berkaitan dengan heterogenitas masyarakat yang mcnjadi ciri khas kota. I Jntuk itu, pengetahuan mengenai efektivitas reran masyarakat
dalam
pembangunan
kota,
serta dasar-dasnr
pemberdayaan rnasyarakat dalam pcmbangenan
harus dimiliki
teknik
untuk
kota merupakan kapasiias yang
oleh aparatur daerah termasuk para aktivis
pengernbangan
masyarakut darr kola.
Pada tahun
1994, UNCHS di Nairobi
Paradigm, yang
mendeklarasikan
pada inrinya adalah bahwa dalam
The New Planning
proses pcnyusunan
pcrcncanaan pcmbangunan kota hams mclalui/mernpertimbangkan communitypartioipauon, involvement <>/ al! interest groups. horizontal and vertical
31
coordmauon, sustainability, financud-feassbituy: subsidiary and interacuon of
physical and economic planning.
Penjabaran dari dcklarasi ini oleh masing-masing
negara diadopsi dengan
konsensus bahwa masyarakatlah yang mcnjadi target program-program publik, Siapa yang akan terpengaruh .angsung oleh perencanaan pembangunan kota dan pcrcncanaan pernbangunan berhak memberikan andilnya dalam keputusankcputusan yang dibuat, Hal ini dilatarbelakangi kekurangbcrhasilan sistem percncanaan nasional dan komprchensif yang penycsunannya didominasi olch pcmcrintah.
Dalam perjalanan sejarah pcrcncanaan pcmbangunan kota, wilayah dan kawasan .• munculnya bcrbagai pendekatan dengan terminologi baru scperti bottom-up planning, participatory planning; democratic planning, grass root planning,
pub!«: mvotvement, collaborouve plannmg, advocacy planning, dan sebagainya menunjukkan adanya kesamaan dalam hal filosofi dasar yairu dalam suatu dcmokrasi, anggota masyarakat harus 111c111il.k' kescmpatan berpcran serta di dalam proses pengambilan kepumsan unruk mcncnrukan masa depan mereka, Dengan demikian, untuk menciptakan suatu keseunbangan amara sistem ekonorni,
lingkungan dan sosial maka diperlukan juga suaru proses manajemen kola yang rnengakomodasi pc ran scrta aktl f masyarakat, Dalam konsep ini tercarnpur konsep
pemerintahan, par tisipasi
partisipasi,
penciptaan konsensus dan pelaksanaan
yang baik sehingga mernungkinkan
strarcgi
kola-kola untuk rnerumuskan
tujuan, mengakses sumberdaya dan mengiderrifikasi langkah-langkah stratcgis untuk implcmcntasinya,
Partisipasi masyarakat juga merupakan salah saru faktor yang berpengaruh terhadap pembangunan kota yang
berkelanjutan, Ekobudiharjo
( 1999)
mengungkapkan bahwa kota yang berkelarjutan aarus mermhki kekuatan ekonomi, kondisi lingkungan yang scrasi, koudisi sosial yang bcrkcadilan, tingkat
peran serta masyarakat dalam pernbangunan yang linggi dan konservasi energ]
32 yang tcrkendali dengan baik. IJcngan denukian peran masyarakat dalam pembangunan kota tidak dapat dipungkin karena sangat penting artinya dan turut menentukan masa depan kota tersebut.
Sclain paradigma peran aktif masyarakat, saat ini juga tcrdapat paradigma pembangunan yang sedang berkcmbang yaitu paradigma pembangunan yang didasarkan pada Good Governance. Good Governance atau tata pemerintahan yang baik mcmiliki tiga domain yang memiliki kesetaraan dalam kchidupan
berbangsa, bcmegara. dan bermasyarakat. Keuga domain itu adalah: (I) Negara ntau Pernerintahan (state); (2) Scktor swasta atau dunia usaha (private sector); dan
(3) Masyarakat (society). Paradigma mt juga tentu akan berpengaruh terhadap proses pcmbangunan kola sccara umum.
Bab Ill
Desain Pcnelitian
Penelitian merupakan aktifitas dan metode berfikir yang menggunakan merode ilnuah sccara terancang dan sisternatis untuk mcmccahkan arau rncncmukan jawaban scsuatu masalah (Faisal, 2001: 4). Dalam pclaksanaan penelitian, terlebih dahulu perlu ditetapkan desain penelitian yang akan menjadi kerangka untuk melakukan tahapan-tahapan penelitian. Dalam penelitian ini, dcsain penelinan tcrbagi menjadi tiga bagian utama yakni: I.
tahapan persiapan penelitian,
2. metode dan instrurnen pengumpulan data, 3. rnetode analisis data. Tahapan-tahapan dalarn peneliuan di atas akan didasarkan pada tujuan yang ingin dicapai scpcrti telah diungkapkan di bagian pendahuluan pada bab I, yaitu unruk merumuskan arahan pengernbangan Kora Sukadana yang akan berperan dalam upaya untuk mendorong eksistensi
fungsi-fungsinya
sebagai Ibukota Kabupatcn
Lampung Timur. Tahapan-tahapan ini juga tidak akan tcrlcpas dan upaya unruk
rnencapai sasaran-sasarau peuclitian seperti yang telah diuraikan rerdahulu. Secara skemaiis, tahapan-tahapan penelirian yang akan dilakukan dapat dilihat pada gambar Ill.I.
ffl. l Tahapan l'ersiapan Penelitian Dalam suaiu kegiatan penelitian, perencanaan tahapan-tahapan yang akan dilakukan menjadi sangat penting artinya karena akan rnenentukan lingkal keherhasilan pencapaian tujuan peneluian yang lcbih baik. Dalam tahapan ini dilakukan pcrsiapan pckcrjaan pcnclitian yang akan dilakukan, baik yang mcnyangkut.pcrsiapan administratif maupun persiapan teknis. Pada tahap pcrsiapau ini dilakukan survey dan pengamaran awal terhadap objek penelitian yaitu Kota Sukadana. Pengamatan awal akan berperan dalam penernuan hipotesis
tentang siruasi
clan knndisi
nbjek penelitian
yaitu
mengenai
34 pcrmasalahan dsn kondisi fungsi-fungsi Kora Sukadana secara umum. Hipotesis sangat penting dalam peneliuan karena menjadi dasar bagi eksplorasi yang lebih rncndalam mengenai data-data dan informasi yang diperlukan bagi penelitian ini, Dari pengamaian awal tclah diperoleh suatu hipotesis tentang kondisi objek
pcnelitian (Kota Sukadana) yaitu "Ftwgsi-fsmg~·i Kora Sukadunu sebagai
ibukota Kabupaten U1mp1111g Timur he/um me11u11jukk1111 eksistensinya secara optimal".
Selain untuk menentukan hipotesis, pengamatan awal juga akan berperun dalam pengurnpulan data-data pendukung penelitian yang bersifat umum. Pada tahap ini juga dilakukan studi literatur scbagai upaya untuk mencari Jandasan teori peudukung
penelirian yang tepat. Penelusuran/srudi literarur dilakukan
unruk
memahami hal-hal yang berkaitan dengan fungsi-fungsi kota dan faktor-faktor yang
berpengaruh rerhadap pembangunan suaru ibukota kabupaten dan
pembangunan kota pada urnurnnya. Studi literatur juga akan manjadi panduan untuk rnelakukan analisis terhadap data-data dan informasi yang dipcrolch dalam pcnclitian ini.
Lll.2 Metode dan Lnstrumen Pengumpulan Data Data yang diperlukan dalam penelitian ini terdiri dari data pruner dan data sekunder. Berdasarkan tahapan studi yang akan dilakukan, maka untuk mencapai
tujuan studi, metode pengwnpulan data yang dilakukan adalah sebagai berikut: I. Survei primer; dilakukan dengan cara observasi, yaitu pengamatan langsung di lapangan untuk mernbandingkan
data-data dan informasi yang diperoleh dari
berhagai somber sekunder dengan realitas di lapangan. Hal ini dilakukan
unuik rnemudahkan dalam memberikan gambaran umum mengenai wilayah studi. Dalarn kegiatan un dilakukan juga pengarnbilan gambar pada lokasi
studi yang berupa dokumentasi foto-foto kondisi Kola Sukadana. 2. Survei Sekunder. meliputi pengumpulan data-data bcrupa litcratur melalui instansi-instansi yang terkait dengan bahasan studi, terurama dari dokumendokurnen perencanaan pembangunan daerah dan data-data statistik yang rnendukung penelitian.
36
geologi, hidrologi, klimatologr, dan potensi sumberdaya alam; 4. kondisi
fisik binaan, meliputi
pcnggunaan
lahan, prasarana
dan sarana
perkotaan utama (pcrbclanjaan, pendidikan, kesehatan, olah raga dan rckreasi, peribadatan, pemcrintahan/bangunan umum) dan prasarana/utilitas pcrkotaan (jaringan jalan, air bersih, drainase, pcmbuangan limbah, listrik, telepon). Jadi sccara garis bcsar dapat disimpulkan bahwa data-data yang diperlukan dalam penelitian ini rnchputi data yang terkait dcngan hal-hal scbagai berikur I.
Data adrninistratif Kora Sukadana dan Kabupatcn Lampung Timur,
2. Data statistik kcpcndudukan dan perekonorman, 3. Aspek fisik dasar dan lingkungan, 4. Scktor-sektor perekonomian potensta], 5. Prasarana dan Sarana kota, 6. Sosial dan kultur penduduk, 7
Dara-data lainnya yang berasal dan wilayah eksiemal Kota Sukadana dan Kabupaten Lampung Timur, clan.
8. Data pcndukung larnnya
fll.3 Metode Analisis Data
Metodologi yang digunakan dalarn per:ehuan rm adalah deskriptif analuis. Mctodc dcskripiif merupakan prosedur pernecahan rnasalah yang diselidiki dengan menggambarkan/melukiskan keadaan subyek/obyek penelitian pada saai sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau scbagaimana adanya. Metode
rru udak terbatas sampai pada pcngumpulan clan mcnyusun data, tetapi rnehpuu juga analisa dun interpretasi tentang arti data tersebut, mengukur dimensi suatu
gejala, mengadakan ktasifikasi gcjala, menilai gejala, menetapkan standar, menetapkan
hubungan
antar
gejala-gejala
yang
ditemukan
dan lain-lain
(Nawawi, 2001: 63). Dalam metode deskriprif pengga:nbaran obyek penelitan dilakukan berdasarkan data dan informasi yang diperoleh melalui pengamatan lapangan dan data-data dari instansi terkait yang akan dianalisa crruk memouat pemecahan terhadap
37
persoalan-pcrsoalan yang muncul dengan memberikan keternuan dan batasanbatasan yang harus dipenuhi dalam perumusan arahan-arahan pengembangan Kora Sukadana,
Aplikasi
metode deskriptif dalam penelitian ini diawali dengan kegiatan
mengurnpulkan data-data awal dan studi litcratur. Data dikumpulkan dari sumbcrsurnber yang kompeten clan terkait dengan proses kegiatan perencanaan. Selanj utnya dilaxukan survei
lapangan, untuk lebih mempertajam dan
mengidcnukkan secara lebih teliu mengenai wilayah perencanaan di lapangan. Pada tahapan ini akan dilakukan penelitian clan eksplorasi data dan infonnasi mengenai wilayah kajian secera langsung dan membandingkan basil studi literatur dcngan kondisi sebenarnya di lapangan, Hal ini dilakukan untuk lebih dapat menangkap is.i-isu dan persoalan-persoalan yang poiensial uniuk mendukung proses perunusan arahan pengembangan Sukadana
Tahap berikutnya yang dikembangkan adalah tahap pengelornpokan chm simplikasi data secara sistematis sehingga dapat mcmbcrikan gambaran wilayah perencanaan secara lebih terpcrinci. Data-data ini selaniutnya akan menjadi bahan masukan unruk analisis data. Pada tahapan ini dilakukan analisis terhadap aspckaspek fisik dan keruangan, prasarana dan sarana, perekonornian, sosial kependudukan dan poiensi regional kota. Analisis regional diarahkan untuk meninjau fungsi Kora Sukadana dalam konstelasi wilayah regional, baik dalam ..vilayah Kabupatcn Lampung Timur maupun dalam sistem kota-kota di Propinsi Lampung secara umum.
Analisis-analisis tersebut di atas pada dasamya adalah unru.k menentukan fungsi
Kora Sukadana sesungguhnya dalam konstelasi wilayah yang lebih luas yakni sebagai ibukota Kabupaten Lampung Tunur, Eal ini dilakukan sebagai langkah awal penentuan konsep pengembangan Kota Sukadana, Di sisi lain, analisis internal diarahkan untuk mcmahami potensi dan permasalahan pembangunan kota
sccara umum yang meneakup aspek-aspek fisik keruangan, prasarana dan sarana kota, sosial dan kependudukan, dan perekonomian Kora Sukadana.
Bab T\i Karakteristik Umum Kora Sukadaua
IV.I \Vilayah Administrasl Kota Sukaclana Kora Sukadana merupakan kota kecamarar, yang berfungsi sebagai ibukota Kabupaten Lampung Timur. Kabuparen Lampung Timur sendiri adalah salah saiu kabupatcn hasil pernekaran wilayah Propinsi Lampung pa
merupakan pecahan dari Kabupaten Larnpung Tcngah. Kola Sukadana yang secara administmtif
merupakan daerah kecamatan ditetapkan menjadi ihukora
Kabupaten l.ampung Timur berdasarkan Undang-undang No. 12 Tahun 1999 dan disesuaikan olch Merueri Dalam Negeri pada tanggal 21 april 1999.
Bcrdasarkan RUTR Kota Sukudana Tahun 1999 kawasan fungsional Kota Sukadana secara administrarif dcsa/kclurahan
mcliputi
termasuk dalam
wilayah
18 desa/kelurahan
yang tcrdin dari 13
Keca111a!i111 Sukadana
rermasuk wilayah Kecamatan Bumi /\gung (sebelunmya
dan 5 desa
bernama Kecamatan
Pernbantu Donornulyo). Luas wilayah fungsional Kora Sukadana adalah 434,()2 Kmi. tuas Kecamatan Sukadana sendiri adalah 756,75 Km2 den luas Kecamatan Bumi Agung adalah 73, 17 Km2. Sccara administmtif
wilayah yang rnelingkupi
Kora Sukadana adalah: •
Sebelah Utara berbatasan dcngan Kecamatan Porboiinggo, Desa Rantau Jaya Udik Dua dan Taman Nasional Way Kambas,
•
Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Way Jepara dan Kawasan PT. NTF.
•
Scbelah Selatan berbatasan dengan Kecarnatan Marga Tigu dun Kecamatan Sekampung.
•
Seaelah Barnt berbaiasan dengan Desa Bumi Ayudan Dcsa Rajabasn Batang Hari
Kata Sukadana Garnbar IV I.
dan batasan-batasan
adminisrrasinya
dapat
dihhat
pada
39
Peta Wila ah Kota Sukadana N
Leoenda
i\
/" ~u·•
200COO
0
200000
ACOOOO Miles
Sumber Beppeda Lampung Timur
Gambar IV. I Peta Wilayah Kota Sukadana
40
Berdasarkan RUTR-nya, Kota Sukadana dibagi menjadi 4 Bagian Wilayah Kota (BWK) yaitu BWK A, ilWK B, BWK C dan BWK D Pembagian kawasan dan
fungsi BWK-BWK rersebut adaloh sebagai bcrikut: I. Kawasan B\111}( A. mempunyai fungsi kawasan sebagai pusat pemerin.tahan,
pusat jasa perekonomian regional clan lcota, pusat pendidikan clan pusat pelayaoan sosial masyarakat. Batas-batas Kawasan BWK A adalah Desa Terbanggi Marga, Kelurah.ao Mataram Marga, Kelurahan Pasar Sukadana, Kelurahan Sukadana dan Desa Surabaya Udik.
2. Kawasan BWK B, mempunyai fungsi kawasan sebagai pusat permukiman, pertanian dan konservasi, Batas-batas Kawasan BWK D adal.ah Kelurahan Negara Nabeng, Kelurahan Sukadana Ilir, Desa Muara Jaya daa Desa R.antau Jaya Udik. 3. Kawasan BWK C, rnempunyai fungsi kawasan sebagai pusat pemerintahan, permukiman, konscrvasi, dan jasa perekonomiau lokal. Batas-batas K.awasan BWK C adalah Desa Donornulyo, Desa Nyampir, Desa Bumi Tinggi, dan Desa Lihan. 4. Kawasan BWK 0, mempunyai fungsi kawasan sebagai pusat pengembangan perekonomisn, budidaya pertanian clan agroforl!stry Batas-batas Kawasan BWK D adalah Dess Sukadana Timur, Desa Bumi Nabuog Udik, Desa Pakuan Aki, Desa Putra Aji Dua Win Desa Catur Swak:o. IV.2 Karakteristlk Fi.sik Dasar IV.2.1 Topografi dan lk1i.m
Secara urnum, Kota Sukadana merupakan wilayah yang sebagian besar wilayahnya
berupa
dataran
dan sedikir berbukrt-bukit. Kemiringan wilsyah
berkisar antar 0 - 3 % dimana pusat kota berada pada daerah cekungan Jan
merupakan muara dari bcrbagai sungai terutama songa1 Way Sukadana. Ketinggian dari muka air laut berkisar amara 30 - 60 meter. Pada daersh dataran dengan ketinggian 30 - 60 meter Tempcratur udara rata-rata berkisar antara 26° C · 7.~° C, temperatur maksimum (yang sangat jarang dialami)
-I I
adalah 33° C dan juga temperatur minimum 22" C. lklim wilayah adalah tropishumid dengan arah angin antara bulan November - Maret bertiup dari arah Barat dan Barar Laut dan
antara
bulan Juli- Agustus angin beniup dari arah Timur dan
Tenggara dengan kecepatan angin rata-rata 5,83 km/jam. Rata-rata kelembaban udara sekitar 80% - 88%. IV.2.2 Kondisi Geologis Kond.si geologi Kora Sukadana pada umurnnya merupakan lapisan sedimcn yang tertutup pula oleh endapan 1uffi1 massam sebagai hasil dari cebu gunung api di
Bukit Barisan (Zaman Pleistosin) yang memberuuk dararan penepfa;n.Selain itu terdapai juga T .apisan Palembang yang ditandai dengan singkapan endapan tufja massam, Lapisan Palembang merupakan pcngantar dari endapan minyak bumi. Sukadana Basalt yang merupakan p!ateau dnnngi dengan intrusi desit yang
tcrjadi pada Zaman Holasin. Singkapan plateau ini tidak mcrata, scbagian ditutupi oleh endapan alluvin sepeni pasir vulrans, yang berasal dari debu-debu gunung berapi Potensi mineral di wilayah Kota Sukadana adalah mineral besi, dimana endapan besi berakumulasi
pada rnineral-mmeral ya•g mengandur.g besi yang terjadi
akibat proses hldrotermal pada bagian sotak p.aieau Sukadana Basalt. JV.2.3 Pola Penggunaao Laban Pola pcnggunaan lahan di wilayah Kecamatan Sukadana terdiri atas pcnggunaan
untuk
lahan
pertaman
sawah,
perkebunan,
peladangan,
pekarangan,
kolamfempang, hutan dan penggunaan lahan. Dari pola yang bcragam tersebut, penggunaan paling dominan adalah untuk peladangan yairu harnpir 68 Vo dati total wilayah.
Dari
luasan guna lahan permukur.ar
yang hanya sekitar 15 %
mengindikasikan bahwa konsemrasi penduduk di kabupaten ini masih relatif rendah.
42
IV .3 Karakteristik Prasarana dan Sarans rV.3.1 Sistcm Transportasi dan Perhobuugan
Sistem janngan jalan yang ada d1 Kota Sukadana bcrtumpu pada beberapa runs jalan utama sepcrti pada tabcl IV. I. Dalam lingkup kcta struktur ruang kota yang konsentris di pusat kola dengan pola jaringan jalan radial dimana jalan utama menjadi rulang punggung pergerakan lokal maupun regional.
Sedangkan kondisi jalan menurut jenis jalan yang di Kecamatan Sukadana diuraikan pada tabel TV.2.
Tabel TV. I Ruas-ruas Jalan Utama di Kora Sukadana No, l.
NAMA RUAS JALAN
Jalan Dalam Kota Sukadana
IJRAJAN Panjang nias 17.1 Km. lebar 3,5 m.
----------------2. Sukadana - Muara Jaya
Pan_iang ruas 9 K 11 • lebar 6 .n
------
3.
Sukadana- Pe!uasan
Paitang ruas 8 Km.. lebar 6 m.
-----------------------------4. Rantau Jaya Udik - Sumkan Batu Pan::mg ruas 8 Km.. Iebar 3 m. dan 6 rn
s.
Sukadana Banding-Trans Pramuka
Panjaog ruas 8,6 Km, !ebzr 3,5 m. dan 6 m,
6.
Terbanggi Ma:-ga - Way Areng
P~njar.gruas 5.7 Km. lebar 3.5 m
7
Sukadana -Tama11 Sari
Pa.njar.gnsas I~ Km . lebar 3-.. 5 m.
8.
Srikayu - Kuripan
Panjar.gruas 7 Km !ebar 3.5 m. d2D 6 m.
9.
Negara Nabung -Kantor B~pa1o
P1njac3ruas6 Km., lebar 3,5 m.dao 6 m
10.
Negeri Ram - Bumi Jawa
Panjar.g ruas
IL
Pakuan Aji - ·ranjung Kari
Panj.;r.g mas 29.S K.m.. lebar 3.5 m
1 Z.
Way Arung - Hugo "-1ulyo
ranjang
13.
Giri Kano - :-legeri Jemanten
Panjang ruas S
14
Melaris- Trans Polri
Partlang nm 5 Km.. lebar 5 m,
15.
Sp. Kuripan - Pinggcd.mi
Panjang ruas 5,8 Km., lebar 3,5 m.
-----------------~
IU!S
to Km, lebar 6 m. 6 K..,,-, .• lebar 3.5 m. IC,-,,.•
Surnber · Dinos Biaamarga Kabcpareo 1.amp~ng Ti:nur Tahun 200J
lebar 6 m
43
IV.3.2
Utilitas Perkotaan
Jaringan Ustri«
Ketersediaan jaringan listrik di Wilayah Kecarnatan Sukadana terutama dilayani oleh Koperasi Lisuik Pedesaan (KLP) sebagai salah saiu bentuk usaha di bawah naungan Perusahaan Listrik Negara (PLN). Karakteristik pemanfaatan
sistcm
jaringun listrik di Kecamatan Sukadana diuraikan pada tabcl IV.J. Tabcl IV.2
Panjang Jalan Menurut Jen is Permukann dun Kmdisi Jalan di Kecamatan Sukadana (Km)
No.
.Jen is Jalan
Baik
Buruk
Jumlah
Jalan Propinsi
100.00
0,00
100,00
2.
Jalan Kabupaten
180,00
0,00
180,00
" .J.
Jnlan I Iormix
99,75
0,25
100,0U
4.
Jalan Pcnetrasr
90 • 50
0,75
91,25
5.
Julan Onderlagh
95,50
6,50
102,00
6
Jalan Tanah
I J 5,00
20,00
135,00
Sumber Dinas Oinamarg~ Kabupatcn La-npuug Timur T.J1un 2003
JaringanAir tierslt:
Berdasarkan data teknik PDAM Way lrang Cabang Way Jepara untuk Kecamatan Sukadana kapasitas terpasang saat ini acalah sebesar I 0 liter/dctik, dengan sumber air berasal dari Sungai Pegaduan dengan instalasi pengolah air di Desa Sukadana. Jumlah desa pelayanan adalah scbanyak 6 dcsa dcngar: penduduk pelayauan schcsar 30.146 j iwa, Namen dari sistem yang ada penduduk yang tcrlayani hanya sebanyak 4. 760 jiwa (sekitar 15,8 %). Dengan rendahnya pemanfaatan air bersih
dari PDAM tersebut maka sebagian besar penduduk masih menggunakan air bersih yang bcrasal dari sumur-sumur rumah tangga unluk kehidupan sehan-hari.
44
Jarlngan Telekomunikasi
Layanan telekomunikasi dengan jaringan telepon di Kecamatan Sukadana hanya terdapat pada kantor-kantor pemerintahan, .aringan ke seluruh wilayah kecarnatan belurn terpasang, sehingga kecepatan hubungan intra maupun inter wilayah masih sangat Iambat, Kondisi ini teruunya sangat mcmpcngaruhi kcccpatan proses komcnikasi dan transfer infonnasi. Oleh karena nu perencanaan pengemoangan kota yang dilakukan harus memberikan perhatian yang serius terhadap ketersediaan sistcm telekomunrkasi. TabelJV.3
Banyaknya Rumah Tanega Pengguna Listrik PLN dan Non PLN di Kecamatan Sukadana l'io
DESA
I
5
Terbanggi Marga Mataram Marga Negara Nabung S ukadana Pasar Sukadana
6 7
PLN
NON PL'.\' 0
342
IJ3 0
383 666
14
1.296
0
2.967
Sukadana Dir
0
1.044
0
813
85
224
47
2.376
189
69
11
Muara Jaya Putra Aji Dua Pakuan AJ1 Rumi Nabung Udik SukadanaTimur
12
Rantau Jaya Udik
13 14
Surabaya Udik Donomulyo
15
Nyarnpir
16
Bumi Tinggi
17 18
2 0 .}
4
8 9 10
0
603
105
263
0
655
256 !08 58
963 284 328
Lehan
0
637
Catur S wako
0
396
Jumlah
975
Sember : Kecamatan Sukadzna Dalao Aogka
Iahun 2C02
14.309
-15
Jaringan Druinase Saluran drainase menggunakan saluran terbuka dengan Sungai Sukadana berfungsi sebagai saluran primer. Saluran drainasc untuk kawasan-kawasan terbangun, sebagian besar rnasih berupa saluran dari tanah, Saluran drainase yang berbentuk beton hanya pada bcbcrapa oagian wrlayah saja, lingkungan perumahan sebagian besar bclum dilingkupi saluran berupa beton tersebut
Sistem Persampahan. Di wilayah Kora Sukadana belum rerdapa: sistem pengeiolaan persarnpaban yang tcrorganisir, sistern penanganan masih individual pada tiap rumah tangga yaitu dengan cara ditimbun, dibakar ataupun dibuang di sungai Sarena pengclolaan sampah lainnya seperti bak-bak sampah maupun temper pcmbuangau akhirnya (TPA)juga masih belum ada,
TabeJ JV.4 Keiersediaan Fasilitas Pencidikan di Kccamata-i Sukadana .fENlS SEKOL"fl
l
JLl.\IL.ui SEKOLAH
Tarnan Kanak-kanak
19
Ncgeri
0
Swasra
I()
Sekola b Dasar Negeri
2
4
Swasta
0
SLTP
10
Negeri
7
Swas-a
3
5-MU
2
Z\egc:i
5
S"wasta
1
~fl{
l
Negeri Swasta 6
Pcrguruan Tinggi
Sumbce : Kccarnaran Sukadana d.;a;n Angka 2002
0
Saruna Pemeri11t11/11111
Pada awal penetapan Kota Sukadana sebagai ibukota Kabupate:n Lampung Timur sarana pemerintahan yang ada sangat tidak memadai karena bclum ada Iasilitas gedung permanen. Kamor-kamor pemcrintah dan pusat pelayanan umum masih mcnempati rumah-rumah konrrakan scdcrhana milik masyarakat Kora Sukadana. Narnun sejak tahun 2003 dengan selesainya pembangunan kawasan pcrkanroran pernerintah Kabupaten Lampung Timur di kawasan Sukadana Ilir maka seluruh dinas dan mstansi pemerintah telah memiliki kanror yang cukup rcpresentatif Kantor-kanror yang bersifat
pelaysnan umurn dan pclayanan kedinasan
diternpatkan dalaru saru kawasan perkantoran pemeriruah Kabupaten Larnpung Timur. S11ra11a Pendidikan
Tingkat ketersediaan fasilitas pendidikan di Kecamatan Sukadana dilihat pada
tabcl IV.4. Tingkat ketersediaan fasilitas pendidikan dilihat dari jcnis sckolah dan jumlah sekolah baik sekolah swasta maupun sckolah negeri.
S11m11a
Perdagangan
Ketersedraan sarana perdagangan memiliki peranan yang penting dalam kaitannya
terhadap tingkai perekonomian sua:u wilayah, Kelancaran kegiatan perekonomian suatu wilayah sangat citentukan oleh ketersediaan sarana pendukungnya.
Demikian halnya dengan Sukadana, tingkar kehidupan ekonomi wilayahnya akan sangar drtenrukan oleh keberadaan fasihtas perekonomiannya Selah satu bentuk fasilitas tersebut adalah fasilitas perdagangan, Kctcrscdiaan fosilitas perdagangan di Sukadana tcrdiri dari bcberapa macam sehingga implikasi terhadap penduduk sangarlah besar, yairu dalam hal unruk kelancaran kegiaran perekocomian sehariharinya. Bentuk ketersediaannya berupa pasar, pertokoan, KUD, bank dan rurnah
makan, Keiersediaan fasilitas tersebut dirinci per bagian wilayah (desa) seperti pada tahel IV.5 •
.:,7
IV.4 Karakteristik Ekonomi Kohl Sukadana Pada umumnya srrukrur mata peocaharian penduduk di Kabupatcn Lampung
Timur masih didominasi pada sektor pnmer terutama pada scktor pertanian tanaman pangau. Hal ini terlihat dari luasan peruntukan lahan paling dominan
untuk pertanian tanaman pangan Oleh karena itu dorninasi pendapatan regional oruto menurut scktoradalah pada bidang tersebur.
Tabet IV.5 Sarana Pcrekonornian Meourut Desa DESA
PASAR
TOKO/ KlOS
KOPERAS!
BANK
Sukadana 2
.,
Purrs Aji Dua
"a~1.'"" Aji
4
Berni Nabung Udik
5
Sukadana Timur
6
Surabaya Udi.<
7
Muera Jaya
8
Rantau Jaya Udik
o
Sokadana Pasar
10
Mataram Marga
L
Terbsnggi Marga
lZ
Sukadana Uir
13
~egara Nabung
14
Dcnomulvo
15
Nyampir
16
Bumi Tingg_i
Ji
Lehan
18
Carur Swako
112
2
3
3
Sumber : Kecarnaran Sakadana dalam A.ngka 2:l02
Srruktur mata pencahanan penduduk pada sektor pertanian juga masih menjadi karakteristik utama pcrekonomian di Kota Sukacana, Sccara tcrpcrinci diuraikan seperti pada 1 abe! I \'.6.
't •" •. ,, .~"
* ~.;
Ir
48
Walaupun Kola Sukadana telah ditetapkan sebagai ibukota kabupaten tetapi cin
pertaruan masth sangat dominan baik dan segi pemanfaatan lahan dan struktur pekerjaan
masyarakat.
Hampir 60 % dari total jumlah nunah tangga Kota
Sukadana memiliki mata peocabarian bertani, 18 % pada sektor perdagangan dan sekitar 15 % bekerja di bidang mdustn, ,;,.
~
{.
TABELIV.6 J umlah Rumah Tangga Menurut Mata Pencaharian T ahun 2002 Pekerjau Uan>a
Deso/.Kelurahan
Nu
1 Dou Terbanxgi Mqa
162
2
Kclurahan Matar:m Marga
213
3
Kdurohan
Nesara Nal>W18
.H6
4
Ke!urabao Sukadana
;>..,.,
(,46
5
Kclurahan Sukadaua
1 671
2
3
o
s
4
6
Julllld 7
8
9
39
0
49
4
0
8
0
262
so
0
63
5
0
II
0
141
2
18
0
9R
6
0
n
()
513
?.
1'1R
;
?.13
17
9
l9
0
J.097
36 428
4
536
43
3
89
0
2 Sil
II
3
21
0
Kelurahan Su~ad1111A II.ii
428
5
107
c
135
1
Desa M.ar• Ja)1l
38~
2
97
0
122
3
2
16
0
110 ---631
g
Putro AJI Du•
168
0
32
0
54
2
0
9
0
265
9
PokuanA11
8 361
l
441
36
3
74
0
2.319
n
D,.,,,, Nao'"'ll Udlk
142
2
33
0
4j
2
0
~
0
2.10
11
S.i.a.Jina Tunur
250
62
0
1')
6
12
0
41:
12
Riuitau Jaya UdJk
2H
3
64
0
80
7
2
IS
0
42}
13
Surabaya Udik
:>&4
2
9~
0
121
10
1
18
0
632
14
Dooomulyo
7~0
2
118
18 224
42
3
44
0
I 211
15
Nyomp1t
230
0
5~
6
73
14
0
11
0
392
16
Bunu Iongg1
225
2
57
6
71
13
10
0
3&5
17
L.cllan
347
1&
93
JO 11&
22
2
16
0
636
.......C.:aturSwako
232
3
58
14
0
11
0
393
Jwnlah
8.153
51l..S9S 157
30
423
0
U.663
6 ---
-ll
1 3 5
Pertaman
1.395
992.059
4
lndustri Perdagangan
2 Pertambangan dan gallan 4 Konstruks1 fl P4'!0!JAngkulan
7.
Keuangan
8 Jasa-Jasa
9.
Lamnya
s·"mber Kecamatan Suklldana Dalam Angka 2002
73
49
Secara garis besar, ;.egiaran perekonomian utama yang dilakukan oleh penduduk Kora Sukadana, dikelompokkan dalam :; kegiatar utama yairu di bi dang:
a. Kegiatan Pcrtanian, sesuai dengan karakterisrik fisik lahan yang bcrpotensi untuk dikembangkan pertanian lahan kering dan perkebunan, maka kegiatan pertanian yang mcndominasi daerah im adalah ladang dengan komoditas
dorninan yaitu ubl kayu serta perkebunan Jada, kelapa, dan coklar. Kegiatan perkebunan ini di dorninasi oleh usaha pcrkcbunan rakyat, Tabel IV.7
Jumlah Industri Menurut Jeaisnya Tahun 2002 Desa/Kelurahan
No
Heler Padi
Bata!Genteog
Kerajinan
Lainnya
Desa Terbanggi Maiga
0
z
8
30
2
Ke.urahar, Ma:aram Marga
0
9
5
3
Keiurahar Negara :-labung
0
11
5
4
Kelurahan Sukadaaa Pasar
0
,, ,
.
25
5
Keluraban Sukadana
~
215
19
6
Kelurahan Sukadana Ilir
34
18
0
7
Desa Muara Jayt
0
4
25
8
Putra Aji Dua
2
6
12
9
Pakuan Aji
12
156
10
10
Bumi Nabuog Udik
12
8
11
Sukadana ·1 imur
2
21
9
17
R antau faya t.:dik
0
ac
l2
13
SurabayaUdik
0
30
s
58
557
168
0
0
0
0
Jumlah
JO
Sumber : Kccariatan Sukedana Dalan11\ngki 2002
b. Kcgiatan Perdagangao,
scbagai ciri suatu kota, perdagangan di Kota
Sukadana telah mulai rcrbcntuk walaupun masih dalam skala lokal dan terbatas
bagi
pelavanan
masyarakat
kola.
Pengernbangan
kegiatan
perdagengan yang ada di pasar lama Ci Kclurahan Pasar Sukadana sangat berpotensi sebagai pusar mama perdagangan baik lokal maupun regional.
50
Kegiatan pcrdagangan di Kora Sukadana difasilitasi bcrupa pasar tradisional, warung, dan toko
c. Kegiatan Industr], industri yang bcrkernbang di Kota Sukadana adalah jenis industri kccil, yaitu industri yang dilakukan
di rumah dan yang dikelola secara
individual. Jonis industri yang dikembangkan adalah industri penanian (heler padi), industri bahan bangunan scrta industri kerajinan. Tabcl IV.8 Jumlah, Kepadatan dan Laju Pcrrumbuhan Pcnduduk
2002
Kota Sukadana Tahun 1997
No.
Nama Desn
Luas (km2)
Sukedana
,
3
Pakuan Ajl
166,1(\
4
Bumi Nabunp. Udik
24,0C
1.218
1.230
24,31
2 261
~.5
3.516
7
Muuru Jaya
8
J{a111•11 Jaya lhlik
1999
2001
1.267
1,274
1.165
1.170
567
0,28
SS
-1,5 I
10 520 10.536 10.882
10.883
os
(),51
1.238
1 319
1.323
s~
l,70
2 26R
227R
?.. 1\1)0
2.66~
110
3,54
3.525
3.53'1
2.78$
2.787
I I IS
-4,13
3 151
}.157
:;, 189
3.215
554
0,45
2 l 7() 2 J~3
2.191
1.800
1.7?7
60
-3,46
J,53
10.6"7
5 8 3 143 30,00
l.2i3
Pertumbuhan
2002 (jiwa/km2) Rnt11-ro1n (%)
24.5 13 698 13 712 11 745 13.887 13.~?1 21,14
9 Sukadana Pasar
o, 7 5,9:;1
5.947
5.963
6.3~8
6 387
953
10 Mataram Marya
2.'3
2.063
2.072 2.078
2.359
2361
I 027
2.87
11
2.5
1.340
1.346
l.JS4
1.578
1 582
OJJ
3,57
;,9
3.527
3543
3 .5 5() 4.566
4.566
578
S,85
13 :\cgarn Nabung
31.39
2 ~01
2.509 2.5 JS
2.708 2.710
86
1,66
14 Donoroulyo
11,00
5.386
5.405
5.423
5442
5460
496
0,27
Nyamplr
6,00
I 792
1.799
1.805
1812
1818
JOJ
IJ,2\1
16 Bumi Ting.~i
15.00
I 9C8
1.917
1.923
1931
1938
129
0,31
17 Lehan
10.88
2.9G9
2.918
1,926
2935
29'3
270
0,23
18 Carur Swaim
10,00
1.8C4
l,8M
1,$22
18~1
1g40
184
0.40
422.98 67.057 67.142 67.315 69.238 69.337
164
0,68
IS
'T c.rbane,siMarga
Kola Sukad•n•
'
1998
Putra Aji Dua
12 Sukadana Hir
'
1997
2
s Sukada.1a Tinur -6 Surabaya Udik
Kt.padacan
Penduduk Tahue ,
Sumbc: · Kccamatan Sukadana Da.am A.nj!,ka 20C•2
51
.~. TV.S Karakteristik Sosial Kependudukan IV.5.1 Jumlah dan Pola Sebarao Penduduk
Jumlah penduduk Kota Sukadana pada tahun 2002 sebanyak 69.337 jiwa, kepadatan rata-rata kota adalah sebesar 164 jiwa'km'. Perkembangan jumlah penduduk dapat dilihat pada tabel IV.8.
IV.5.2 Tingkat l'endidikan Tingkat pcndidikan pcnduduk di Kecamatan Sukadana dapat didekati dcngan ketersediaan fasilitas pendrdikan yang tersedia Dari darn ketersediaan fasilitas pendidikan scpcrti terlihar pada tabcl IV.4. tahapan terakhir fasilitas pendidrkan formal yang rersedia hanya sampat setingkat seknlah menengab ringkat atas (SLTA). Untuk tingkat lanjutnn scpcrti akaJcmi ataupun perguruan tinggi belum
tcrscdia Kondisi ini tentunya assn bcrpengar .rh terhadap kualitas sumber daya manusia lokal. meskipun udak menutup kc:nungkinan untuk mencmpuhnya di luar wilayah .
•
•
..
BabV
Analisis Pengembaugan Sukadana Sebagai Ibukotn Kabupaten Lampung Timur Pada bab ini akan diuraikan analisis-analisis
yang bertujuan untuk mcngctahui
kondisi faktual fungsi-fengsi Sukadana sebagai suatu ibukota kabupatcn. Analisisanalisis yan[l dilakukan akan diarahkan pada upaya-upaya pcngernbangan Kola Sukadana sebagai suatu ibukota kabupaten melahu optimalisasi Iungsi-Iungsi kotanya. Analis1s-anallsi~ ini akan memberikan gambaran mengenai fungsi-fungsi Kota Sukadana saat iru dan arahan-arahan pcngcmbangannya di rnasa datang. Seperti tclah diuraikan pada bab tcrdahulu, Kora Sukadana mcmiliki tiga fungsi utarna yang mcrupakan konsekuensi yang harus diemban sebagai suatu ibukota
kabupaten yaitu (I) sebagai pusat administrasi pcmcrintahen, (2) sebagai pusut pcngcrnbangan wilayah, dan (3) sebagai pusat pelaynnan masyarakat, Selain tiga fung~i utama tersebur, Korn Sukadana juga memiliki fungsi-fungsi pendukung yang akan menguatkan fungsi-fungsi utamanya yaitu: (I) sebagai pusat pcrdagangan, (2) sebagai tempat pengolahan hasil pertanian, (3) sebagai pusat perindustrian, (4) Stlbagai pusat pelayanan kesehatan, dan (5) scbagai pusat
pendidikan tinggi, Fungsi-fungsi tersebut di atas merupakan fungsi-fungsi yang mclekat pada Kota Sukadana yang tcrcantum Jan ti.:r~iiat dalarn dokurncn-dokurnen
perencanaan
pembangunan Kora Sukadana dan Kabupaten Lampung Timur. Fungsi-fungsi ini tercantum dalam dokumen Renstra dan RTRW Kabupaten Larnpung Timur. serta
RDTR Kota Sukadana, Berikut akan diuraikan aualisis-aualisis
yang berkaitan dengan eksistensi fungsi-
fungsi Kota Sukadana terutama berkaitan dengan kelernbagaan. sumber daya aparatur, sumber daya peralatan, potensi dan permasalahan fisik kcruangan, prasarana
dan
sarana
kota,
sosial
keper.dudukan,
perekouomian,
dan
53
I
kcwilayabannya Analisis dilakukan terhadap poiensi-potensi dan pcrmasalahanpermasalahan yang cukup
signifikan
untuk menentukan
arahan-arahan
peugernbangannya.
V.1
Analisis Eksisrensi Fungsl-Iungsi Kota Sukadana
V.1.1
Analisis
Eksistensi
Fuagsi Kota
Sehagai
Pusat
Administrasi
Pemerintahan
Analisis fungsi kora sebagai pcsat admmisirasi pemerintahan akan didasarkan pada tiga hal vaitu: (I) dasar hukun; kclcmbagaan, (2) sumber daya aparatur dan
(3) sumber daya peralatan. Keuga hal tersebur merupakan faktor- faktor utama yang akan menjadi pendorong hagi eksistensi fungsi Kora Sukadana sebagai pusat administrasi pernerintahan . V.1.1.1 Analisis Dasar Hokum Kelembsgaan
Fungsi utama Kota Sukadana sebagai pusai administrasi pemerintahan secara otomatis mclekat pada Kola Sukadana karena starusnya sebagai ibukota Kabupaten Lampung Timur. Status scbagai ibukota kabupaten ditetapkan melalui
Undang-undang nomor 12 tahun 1999 temang Pemberuukan Kabupaten Way
Kanan, Kabupaten Lampung Timur, dan Kota Merro. Pasal JO ayat 2 dalam Undang-undang tersebut menyaiakan secara jelas bahv..-a ibukota Kabupaten I .arnpung Timur bcrkedudukan di Sukadana. Dengan adanya Lndang-undang ini maka Sukadana telah memiliki dasar hukum untuk dapat menjalankan fungsinya sebagai pusat admimstrasi pemenntahan Untuk Jebih rnendukung fungsi Sukadana sebagai ibukota kabupaien maka keberadaan organisasi dan tata kerja pemerintah daerah rnenjadi sangar penting artinya.
Organisasi
pemerintah daerah harus disusun berdasarkan kebutuban
daerah yang dipengaruhi oleh karakteristik daerah itu sendiri.
Untuk
menindaklanjuti keberadaan Undang-undang nomor 12 zahcn 1999 dan untuk lcbih rncnjamin bcrjalannya pcmcrintahan secara baik maka telah ditetapkan riga
Peraturan Daerah (Perda) yang rnengatur tentang pembentukan organisasi clan tara kerja pemerintahan daerah Kabupaten Lampung Timur. yaitu:
54
L Peraturan Daerah nomor 39 tahun 2000, tenrang Pembentukan Organisasi dan Tata Kcrja Sekretariat Dacrah, Sekretariat DPRD dan Pemerintah Kecamatan Kabuparen Lampung Timur; 2. Peraturan Daerah nomor 40 tahun 2000, tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Dacrah Kabupaten Lampung Timur, dan; 3. Peraturan Daerah nomor 41 tahun 2000, tentang Pcmbentukan Organisasi dan
Tata Kerja l.embaga Tcknis Dacrah. Kctiga
Pcrda
tersebui
dalam
pclaksaoaannya
merupakan
upaya
untuk
mcugorganisasikan jalannya pemerintahan sehingga pelaksanaan pembangunan dapat dijalankan ulch instansi/dinas
yang kompetcn mcnurut wewcnang yang
re IH h d irentukan.
Dalam kenyataannya
organisasi
kclcrnhagaan
pernerintah
daerah
tersebut
dirasakan belum efisicn dan cfcktif karcna siruktur organisasinya 11111sih tcrlalu gemuk, Hal ini scbetulnya
sudah diupayakan solusmya olch pemenmah pusat
dcngan mengeluarkan Peraturan Pemerintah nomor OS !ahun 2003 tcntang Organisasi
Perangkat Daerah yang rncmungkinkan
pcnataan kclembagaan
organisasi daerah lebih cfisicn dan cfcktif karcna struktur orgamsasi dibuat lebih
ramping. Organisasi perangkat daerah hanya akan terdiri dari dua bidang saja, tidak sepeni saat ini yang dapat rnencapai rata-rata 5 bidang. I Ial ini tentu akan berpengaruh terhadap penghematan anggaran terutama untuk tunjangan jabatan
strukturat, Kabopaten Lampung Timur hingga saat ini belum rnenjalankan Peraturan Pcmerintah ini dan masih mcngacu pada tiga Perda lama.
Saal ini di Kola Sukadana terdapat 27 kantor dinas/instansi pemerintah ditambah dengan sekretariat pemeriutah daerah dan sekretariat l)PRD Kabupaten l.ampung
Timur. Keberadaan kantor-kantor dinas tersebut akan sangat berpengaruh terhadap eksistensi fungsi kota sebagai pusat udministrusi pernerintahan karena semuanya akan berperan dalam seriap scktor yang rncnjadi wewenangnya. Sclaiu
27 kantor dinas/instansi tersebut masih terdapat pula dun kantor kecamatan dan 1 ll kantor dcsa yang mcrupakan kccamatan-kccamatan
kedalam wilayah Kora Sukadana.
dan dcsa-dcsa yang masuk
55
V.1.1.2 Analisis Sumber Daya Apararur
Sebagai kota yang memiliki fungsi sehagai pusat administrasi pemeriniahan maka dukungan aparatur mcnjadi saagai penting artinya karena keberadaannya mcrupakan pcmerintahan
kunci bagi berjalannya pcmcnntahan secara haik
Apararur
merupakan ujung tombak bagi bcrjalannya fungsi-fungsi yang
melekat pada Kota Sukadaana terutama yang berkenaan dengan admmrstrasi pemcrintahan. Padn tahun 2004 jumlah pegawai perrcrintah Kabupatcn Lampung Timur adalah sebanyak 9.481 orang. P1opc11si terbesar dari jumlah pegawai tersebui adalah pada dinas Pendidikan Dasar schanyak 5 939 pegawai dan Dinas
Penclidikan
Mcncngah, Kejuruan dan Tingg1 sebanyak 1.37.J pcgawai, Jurnlah ini sangat wajar
mcnglngat sebagian besar pegawai pada kedua dmas tcrscbut adalah bcrupa tenaga guru yang tersebar di seluruh Kabupatcn Lsmpung Timur. Dalam kontcks Kota Sukadana sebagai ibukota kabupaten, maka aparatur pcmeriruuhun yang terknit langsung dengan fungst sebagai pusat adrninistrasi pcmerintahan adalah aparatur yang merupakan pegawai Sekretariat Pernerintah Daerah dan diuas-drnas daerah yang berkedudukan di 1buk01a kabupaten, Hal ini didasarkan pada kondisi bahwa secara tekms kcgiatan administrasi pemcnntahan
lebih banyak dilakukan pada kantor sckrctariat dacrah dan kantor-kamor dinas tcrutarna yang berkaitan dengan kcgiatan
adrninistrasi perencanaan dan
pelaksanann pernbangunan daerah. Pada saat ini, dari jumlah seluruh pegawai Kabupaten Lampung Timur sebanyak 9.481
uran\;
tcrdapat l.712 pegawai yang bekerja pada dinasiinstansi yang
bcrkedudukan dt Sukadana, termasuk pegawai Sekretanat Pemerintah Daerah dan
Sekretariat DPRD. Dari jumlah terscbut, 33% pegawai berpendidikan 03, 32,4%
bcrpendidikan SLT1-\, clan 24,7% berpendidikan sarjana. Dengan melihat proporsi tcrsebut terlihat bahwa tingkat pendidikan pegawai yang bekerja pada dinas/instansi scrta Sckrcrariar Pemerintah Daerah dan DPRD dapat dikatakan telah cukup memadai. Hal ini dapat dibandingkan dcngan pegawai yang
56
berpendtdikan di bawah SLTi\ yang hanya mcncapai 3,1% berpendidikan SD dan
4,4% berpcndidikan Sl.Tl'. Hal ini tentu menjadi modal sumber daya aparatur yang cukup signifikan
uruuk mendukung fungsi Sukadana sebagai pusat
adrmmstrasi pcmcrintahan
Jika dibandingkan dengan saat awal pembcntukan Kahupaten Larnpung Timur rnaka saat ini keberadaan apnratur pcmcrintahan pada kantor sekretariat daerah dan kantor-kantor dmas relatif sudah mencukupi. Hal rm dundikasikan dengan
telah tcrisinya scluruh jabatan struktural dan fungsionnl yang didukung scjurnlah staf-stafnya. Scmcnrara pada saat awal pcmbcntukan Kabupaten Larnpung Timur,
apararur pcmcrintah pada sekretariat dacrah dan kantor-kanror dinas hanya didukung oleh bebciapu
01a11g
staf saja dan rnnsih banvak kckosongan pada
jabaran srruktural rnaupun fungsional, Kcbcradaan aparatur pemerintah dari segi tingkat pcndidikan juga dapat dikatakan
•
sudah relatif memadai pada saat ini. Hal ini dimdikasikan
dcngan proses
penerimaan calon pcgawai negeri sipil baru (CPNS} pada tahun 1999, tahun 2000, dnn tahun 2003 melalui
masing dinas/instansi
seleksi yang didasarkan
pada kebutuhan riil masing-
pemenntah daerah, Penerimaan CPNS baru pada riga tahun
tersebut telah dapat memenuhi kebutuhan pegawai sesuai pendidikannya baik yang beiIatar bclakang pendidikan
pcndidikan SLTA, diploma maupun sarjana. Tingkat
pegawai pada masing-masing
organisasi pemerintah daerah dapat
dilihat pada label V. I. Permasalahan
dan kendala
yang saat ini cukup signifikan
terkait dengan
keberadaan pegawai adalah masih banyaknya pegawai yang berdomisili di luar
Sukadana, I lal ini lebih banyak disehabkan oleh pegawai-pegawai yang masih belum lama pindab/mutasi dari kabupaten lain, sehingga belurn memiliki tempat tinggal tetap di Sukadana. Selain itu juga disebabkan kurangnya fasilitas umum dan sosial yang dapat menarik
Sukadana. Pengaruh langsung pelayanan
acministrasi
para pegawai untuk tinggal dan menetap di dari kondisi ini adalah berkurangnya tingkat
pemenntahan
karena banyak pcgawai yang datang
57
terlambat atau pulang Lebih cepat karena hams menempuh jarak yang cukup jauh dari tempat tinggal kc karnor (sebagian besar tinggal di Kota Metro dan Bandar Lampung),
V.I.1.3 Analisis Sumber Daya Peralatan Untuk mendukung eksistensi fungsi Kota Sukadana sebagai ibukota kabupaten maka sumber daya peralatan juga menjadi sangat penting artinya karena hal ini akan menjadi pendukung bagi pelaksanaan kegiatan-kegiatan administrasi pcmcrintahaa secara optimal. "anpa sumbcr daya peralatan yang memadai maka kegiaian yang terkait dengan adminisrrasi pemerintahan akan banyak terhambat, terutama yang berkaitan dengan kegiatan yang memerlukan basis data dan mformasi dacrah yang akurat Pada awal pernbentukan Kabupaten La:npung Timur yakni dari tahun I 999 hingga tahun 2002 sumbcr daya pcralatan yang dimiliki pcmcrintah dacrah masih sangat mirurn baik berupa bangunan kamor maupun peralaian pendukungnya. Ha! ini diindikasikan dengan belum terbangunnya prasarana dan sarana pcrkantoran bagi dinas dan instansi yang berkedudukan
di Kota Sukacana, Pada saat itu
seluruh kantor dinas/instansi pemerintah masih menempan rumah penduduk yang disewa untuk digunakan sebagai kantor. Kantor-kantor pemerimah daerah pada saat itu juga masih belum mem.liki peralatan pendukung (seperti komputer, mcubelair, kcndaraan dinas] yang mcmadai.
Baru pada tahun 2003, pemerintah daerah dapat menyelesaikan pernbangunan
fasilitas perkantoran yang berada dalam satu kawasan di Desa Sukadana llir. Pada tahun ini juga selurun peralatan pendukung kantor scpcrti meubelair dan komputcr dapat dilcngkapi.
Sclain itu, sctiap kantor dinas/mstansi juga tclah dilengkapi
kendaraan dinas sebagai sarana mobilitas scgiatan kantor. Dengan indikasi ini terlihat bahwa sejak tahun 2003 kegiatan perkantoran sudah didukung oleh prasarana dan sarana yang mcmadai sebingga dari segi sumber daya peralatan
maka Kota Sukadana sudah dapat mendukung lebih baik terhadap eksistensi fungsi kota sebagai pusat administrasi pemerintahan.
58
Tabel V.I
Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tnhun 2004 No
llraian
SD
SLTP
St.TA
01
02
03
SI
S2
0
0
I I
0
J
19
0
O
5
O
o
13
0
0
18
0
'J
0 0
21 9
0 0
0
4
8
60
0
0
0
0
0 0
.lml
-------------------Sekret aria t Daerah 0 0 61 0 I 13 62 3 140 --------------2 Sekretariat DPKU 0 l s O 0 13 lI 2 32 ------------------3 ll Awasda 0 0 5 0 (J I 30 _4__ B_a_,_P.,_P-:1•
S
llopcdalda
n Pro -7-- DTnas l)ert:.tnian u1n:in1(1n pans~n & lion ikuhura 8 Dlnas l'cternakan
11
Keburanan [)inas Pertambangan dan
i Dina$ Permdati Dinns Kcschaun lOncr
12
13
14 IS
J4
20 ---------------------0 0 3 0 ~ I~ 2 18
9
Dinas Perikanan & Kelautan ---10 Din as Perkebunsn dan
3
21
42
11
35
----------
6
11
2R
Q
3
17
0
0
4
)4
24
0 0
0
2
Jy
2<)
c
Tin!!~i -I(i.,.--,;.Dir1aTKebudayaandon
IS
2
04
64 J)nsa1 2 152 96 0 2 Dina; Pcndidika11 -------------------------Menengah, Kejunian & IS ISS 0 0 0 I IS
---DinM Pendidiknn
0
7 43
2
l
,.-~
0
3
0
0
0
9
0
0
377
0
J!)(i
()
?
IS
17
t>nriwisato niM~ Sosoakenrars
18
Oinas Cipta Karya
0
3
18
0
0
4
S
2
- --2435
19
!)ina~ H111a marga
18
JO
30
0
0
J
18
0
79
20
Dinas Pengairan
21
25 44 65 0 0 4 8 I 147 ----------~~------~~---~~-Ui nas Perhubungan 2 16 O 1 7 2 30
22 23 24
25 26 27
Kantor Kepeududukan &
Oi~o11da
Q
0
12
0
0
Kantor Kesbai:glinmas
0
0
8
0
0
Kantor PMn
O
O
4
O
O
Kantor Pengcloiaan Pasar
I
0
13
0
Kantor Polisi Pamong Praja
0
5 ~
g
Capil
0
2
15
0
29
4
0
13
0
8
0
12
0
3
6
0
23
0
0
2
0
I0
(J
0
o
2 c,
o
14 1.712
J U~1LA1l
53
75
555
0
6
566
423
34
r·t:RSliNTi\SE (01.)
3, 1
4,4
32,4
0
0,4
33
24,7
1,99
Sumber • Lampung Tirrut dalam Angh Tal-un 2004/2005
100
59
Hasil anallsis terhadap eksistensi fungsi Sukadana scbagai pusat administrasi pemerintahan secara ringkas dapat diurarkan sebagai berikut, I. Fungsi sebagai pusat pernenntahan telah dilandasi oleh dasar hukum
kelembagaan yakni dengan adanya UU nomor 12 tahun 1999, Perda Kabupaten Larnpung Timur nomor 39, 40 dan 41 tahun 2000. Namun perdaperda ini menyebabkau struktur organisasi perangkat daerah meajadi terlalu ,. ~~-
·_;
gemuk sehingga rneuiadi beban bagi anggaran daerah. 2. Kuanntas sumber daya aparamr sudah mendukung pelaksanaan fungsi kota
sehagai pusat administrasi pemerintahan. Selain itu, dilihat dari tingkat pendidikan pegawai dapat dikat.akan telah cukup memadai yang dundikasikan dengan proporsi pegawai dengan tingkot pcndidiknn SLTA. Diploma dan Sarjana yang relatif lebih besar,
3. Masin terdapat kendata terl
efek:ti.f pelayanan admmJstrasi pemerlntaban. 4. Sumber days poralatan sudah memadai dan mendukung eksisrensi fungsi sebagai pusat admmianasi pemerintahan, terutama SCJak tahun 2003, yang mana seluruh kantor dinas/instansi telah selesai dibangun dan dilengkapi sarana penuojangnya seperti menbelair, komputer dan kendaraan dinns. Kekurangan yang teridentifikasi adalah pada pcrnanfaatan peralatan tenrtama rnasih kurangnya penyediaan dan permnakhiran basis data yaug aksesibel dan up 10 date bagi seluruh stakeholder.
V.1.2 Analisis
Eksisce11.Si Funglli Kota Sebagai
Pusat Pengembangiio
Wilayah
Fungsi sebagai pusat pengembengan wilayah mengandung konsekuensi bnhwa Kota Sukadaoa harus menuliki keunggulan-keunggutan yang dapat menjadi pemicu bagi pengembangan wilayah-wilayah belakangnya dt seluruh Kabupaien Lampung Timur. Fungsi ini juga harus didukung oleh fungsi-fungsi lainnya
60
sebagai fungsi penunjang yang akan berpengaruh rcrhadap cksistensi Iungsi utamanya yakni sebagai pusat pengembangan wi layah.
Kemampuan Sukadana umuk dapat mengembangkan dacrah sekitarnya dapat dilakukan jika Sukadana telah dapat menyangga dan mcmenuhi kebutuhannya sendiri (self sustained growth) Dengan demikian sebagai pusat pengembangan wilayah, Sukadana harus didukung oleb kondisi perekonomian yang memadai sebagai sebuah kota yang mandin.
Untuk mendukung fungsinya sebagai pusat pengembangan wilayah, Sukadana memiliki
tiga fungsi penunjang
yang beroricntasi pada
pengembangan
perekonornian kota dalam skala lokal maupun regional Tiga fungsi penunjang ini tcrcantum dalam dokumen-cokumen perencanaan pembangunan daerah yakni dalam Renstra Kabupaten Lampung Timur, RTRW Kabupaten Larnpung Timur dan RDTR Kota Sukadana. Tiga fungsi peounjang tersebut ialah: (I) scbagai pusai perdagangan, (2) sebagai tempat pengolahan hasil penanian, dan t3) sebagai pusat perindustrian. Keriga fungsi penunjang rersebut merupakan pendukung urama bagi tercapainya optimalisasi fungsi utama Sukadana sebagai pusat pengemhangan wila yah Analisis-analisis terhadap ketiga fungsi tersebut perlu dilakukan mengingat sebagai pusat pengernbangan wilayah maka Kota Sukadana harus dapat menjadi growth center yang dapat membangkitkan juga wilayah-wilayah
Analisis-analisis
belakangnya.
tersebut tidak terlepas pula kaitannya dari fungsi-fungsi
penunjang yang diemban Sukadana yakni sebagai pusat perdagangan, pusat
pengolahan hasil pertanian dan ousat pcrindustrian. V.l.:Z.1 Analisis Fungsl Sebagai Pusat Perdagaugan Fungsi sebagai pusat perdagangan merupakan fungsi pendukung bagi fungsi
utama Sukada.na sebagai pusat pengembangan wilayah. Untuk mengetahui cksistensi Sukadana sebagai pusat perdagangan maka dapat dilihat dari
61
kctersediaan prasarana dan sarana pcndukung sebagai pusat perdagangan regional dan karakteristik perekonomian koianya
Kercrsediaan prasarana dan sarana pendukung Kora Sukadana unruk mendorong fungsi sebagai pusat perdagangan saat im rnasih belum memadai yang diindikasikan dcngan beberapa kondisi berikut: I. Belum ada prasarana dan sarana perdagangan regional. Dari tabel JV.5 dapat
terlihat bahwa Kora Sukadana hanya memiliki 2 unit pasar dengan skala lokal yang terletak di Desa Sukadana Pasar dan Desa Muara Jaya. Keberadaan pasar lokal ini hanya ditujukan umuk memenuhi keburuhan hidup sehari-hari warga Kota Sukadana dan bukan ditujukan sebagai sentra perdagangan regional Perdagangan regional, tcrutama untuk komoditas-komoditas pertaniau lebi h banyak dtlakukan rne.alui sentra-sentra perdagangan regional di Kot.a Metro dan Kola Bandar Lampung, Dua kora tersebut saat ini memiliki keunggulan dalam penyediaan berbagai fasilitas pendukung perdagangan regional sehingga proses koleksi dao distriousi komoditas pertanian lcbih banyak dilakukan oleh kedua kota tersebut. 2. Sistem transportasi Kata Sukadana belum mendukung berkernbangnya proses perdagangan regional. Kondisi jalan lokal dan jalan lingkungan sebagai kunci aksesibilitas bagi pergerakan orang, barang dan jasa masih di dominasi oleh jalan tanah dan onderlagh. Hal ini tentu akan menghambar proses koleksi dan distribusi komoditas-komoditas perdagangan dari dan ke senrra-sentra
produksi di seluruh Kabupaten Lampung Timur. Sclain kondisi jalan yar.g belum memadai, saai ini juga belum tersedia terminal angkutan umum Jokal dan regional, hanya ada perhcrnian angkutan um um yang rnasih berupa terminal bayangau di sekitar pusai Sukadana Pasar.
Se lam itu sarana angkutan umum yang mclayam pergerakan orang, barang dan jasa juga belum memadai, hanya terdapat sekitar 12 minibus, 31 mikrolet/pickup
aksesibilitas
yang sangat
bark untuk perdagangan
regional
yang dapat
rnenghubungkan pasar Sumarera dan Jawa mclalui Pclabuhan Bakauheni di Lampung Selatan. 3. Belum ada sistem perbankan dengan sistem on lme. Saat ini hanya terdapat 2
kantor bank yang beroperasi yailu Bank Rakyat Indonesia (BRI Unit) dan Bank Perkrediran Rakyat (BPR). Kondisi ini sangar tidak kondusif untuk perkcmbangan Kota Sukadana sebagai pusat perdagangan, karena fungsi perbankan sangat vital terutama untuk proses transaksi perdagangan dan keperluan kredit. Transaksi perdagangan regional tentu sangat mcmcrlukan jasa perbankan yang lebih baik pelayananyasepeni tersedianya fasilitas sisrem real I ime on ! ine.
4. Pangsa pasar perdagangan regional (Pulau Sumatera dan Jaw-a) yang sangai potensial belum dapat cimanfaatkan karena kererbatasan-keterbarasan seperti tersebut di atas, Pasar regional Pulau Surnatcra dan Jawa lebih banyak
dilaxukan melalui perantaraan Kora Bandar Lampung sebagai pusat koleksi dan distribusi tingkat provirsi,
V.1.2.2 Analisis Fungsi Sebagai Pusat Pengolahan Hasil Pertanian Scbagai suatu kota yang rnerniliki fungs! sebagai pusat pengembangan wilayah,
maka keberadaan fungsi pcnunjang sebagai pusat pengolahan pertanian sangat penting artinya bagi stimulasi perkembangan wilayah belakang Kota Sukadana.
Komodnas-kornoditas pertanian yang dihasilkan oleh wilayah belakang Kota Sukadana semestinya dapar dikoleksi dan didistribusi oleh Kola Sukadana baik dalam bcntuk mentah maupun olahan,
l'roduksi hasil pertanian yang cukup dominan dari Kota Sukadana maupun Kabupaten Lampung Timur teutu akan lebih memberikan nilai ekonornis yang lebih tinggi jika dapat diolah dan diberi nilai tambah sebelum dijual ke pasaran. Untuk Jebih meningkatkan nilai tambah (vaiue added) produk/komoditas hasil pertanian yang dihasilkau, bai], oleh Kota Sukadana sendiri maupun Kabupaten Lampung Timur secara keseluruhan maka sangat penling untuk memiliki sentrasentra pengolahan hasil pertanian, baik dalam skala kecil, menengah maupun
63
besar, Jika ha! ini dapat tcrwujud rnaka akan terjadi efek penjalaran yang dapat rnemicu lapangan kcrja baru dan juga perkernbangan sekror ekonomi lainnya. Pada saat ini Kata Sukadana masih belum dapat mengemban fungsinya sebagai pusat pengolahan hasil pertanian. Hal ini diindikasikan dengan kondisi-kondisi sebagai berikut I. Belum ada sentra-scntra pcngolahan basil pertaruan. Kalaupun ada masih
berupa industri rumah tangga dengan kapasitas produksi yang tidak terlalu signifikan, Hasil-hasil produksi kornoduas perranian saat ini lcbih banyak dijual sebagai bahan mcntah ke sentra-sentra perdagangan regional yakni kc Kola Metro clan Kata Bandar Lampung. Saar ini kedua kota inilah yang lebih banyak berperan dalam proses kolcksi dun distribusi serta pengolahau hasilhasil pertanian yang dihasilkan oteb Kora Sukadana dan Kabupaten Lampung Timur secara umum. 2. Dacrah hinterland sebagai penghasil komoditas-komoditas pertanian juga
lebih banyak menjual basil pcrtanian secara langsung ke Kota Metro dan Bandar Larnpung. Hal ini tentu sangat merugikan karena banyak sekali potensi ekonorni yang ridak dapat dirnanfaarkan dan juga
nilangnya potensi
Pcndapatan Asli Daerah (PAD} dari sektor ini. V.1.2.3 Analisis Fungsi Sebagai Pusat Pcrindustrian
Fungsi sebagai pusat perindustrian merupakan pendukung bagi fungsi Kora Sukadana scbagai pusar pengcmbangan wilayah yang akan berdampak pada terbukanya Iapangan kerja barn selain scktor pcrtanian dan pcrdagangan. Scktor perindustrian akan mernerlukan tenaga kerja dalarn jumlah yang relatif besar terutama jika berdiri industri dengan skala bcsar. Demikian
pula pada scktor
industri kecil dan menengah bahkan industri rumah tangga pun akan menyerap
tenaga kerja dalam jumlah besar jika perkembangannya didukung oleh pangsa pasar yang potensial bagi produk industri yang dihasilkan.
Saal ini Kota Sukadana
belum dapat rnengernban
fungsi sebagai pusat
perindusrrian karena berbagai keterbatasan dan kondisi-kondisi sepeni berikut ini:
6-i
1. Prasarana dan sarana pendukung untuk pengembangan pusat perindustrian belum rnernadai, terutama dalam penvediaan utilitas perkotaan seperti energi listrik, sarana telekomunikasi scpcrti telepon, air bersih, sarana pcmbuangan limbah dar. drainase yang masih terbatas. Sebagian besar tenaga listrik masih disuplai oleh koperasi listrik (KLP} dengan kualitas dan kuanuias pelayanan yang sangat minim karena ~ering terjadi pemadaman dan jumlah dayanya yang sangai terbaras. Selain itu harga per Kwh listrik juga relatif lebih mahal dari harga listrik yang disuplai langsung oleh PLN. Jaringan lisrrik PLN pada tahun 2003 rnernang telah rnasuk ke wilayah Kota Sukadana, narnun masih rerbatas untuk melayani wilayah perkantoran dan scbagian kecil penduduk saja. Saat ini PLN hanya marnpu mensuplai sebanyak 6% saja dan sisanya masih disuplai olch Koperasi Listrik Pedesaan (KLP). 2. Behun terdapat sentra-scnrra indusrri kecil dan rnenengah yang cukup signifikan Dari label IV 7 dapat dilihat bahwa industri yang ada saat ini sebagian bcsar adalah industri rumah tangga. Jurnlah rumah tangga yang bekerja pada sektor industri sebetulnya cukup hesar yakni sebanyak 2.059 rumah tangga (sekitar
15%
dari total jumlah rurnah tangga), namun
keberadaannya belum rnampu meojadikan Kota Sukadana sebagai pusat perindustrian 3. Belum terdapat industri besar baik yang berbasis pcnanian clan kehutanan (IHPK), industri yang bcrbasis logam mesin dan elektronika (Il..ME) maupun industri yang berbasis Kimia dan Aneka (L'(M). Hal ini disebabkau belum
adanya kawasan industri yang dcfinitif sehingga belum dapat menarik investor industri besar untuk menanamkan modalnya di Kora Sukadana Selain itu adanya pcrsaingan daerah dalam menarik investor juga menjadi kendala tersendiri bagi Kota Sukadana untuk mcngembangkan fungsi sebagai pusat perindustrian. Daerah-daerah yang lebih mapan seperti Kota Metro clan
Bandar Lampung tentu mem.iJiki daya rarik yang lebih baik bagi para calon investor karena didukung oleh berbagai prasarana dan sarana yang lebih kondusif untuk pengembangan perindustriannya. rnerniliki
Kota Bandar Lampung telah
kawasan industri yang cukup kompetiuf kareua lokasinya berada
dekat Pelabuhan Panjang yang rnerupakan pintu gerbang bagi pemasaran
65
hasil-hasil
mdustri kc Pulau jawa dan didukung
kctersediaan
berbagai
keleugkapan prasarana dan sarananya. Eksistensi fungsi Sukadana sebaga; pusat pengembangan wilayah dapat dtlihat pula dari jumlah unit usaha dan tenaga kcrja pada sektor perindusrrian. Jumlah
unit usaha dan tenaga kerja dalam sektor ini dapat menjadi indikator sampai sejauh rnana perkemhangan fungsi Sukadana sebagai pusat perindustrian relatif terhadap wilayah lainnya di Kabupaten l.ampung Timur.
Dari tabcl V.2 dapat diketahui bahwa sektor-sektor usaha dan tcnaga kcrja yang berhasil diserap oleh Sukadana masih teninggal dibandingkan kccamatankecamatan lain terutama oleh kccamatan-kecarnatan yang berbatasan langsung dengan Sukadana yaitu Kecamatan Sekampung, Kecamaian Way Jepara, Kecamatan Pekaloogan, dan Kecamaian Purbolinggo. Hal ini menjad:i sangat ironis karena posi si Sukadana berada Ci tcngah-rengah kecamatan-kecamatan
tcrsebui yaag justru lebih maju dalam sektor-sektor perekonomiannva Jika dihubungkan dengan perencanaan wilayah maka kondisi tersebut di atas dapat
menjelaskan
bahwa
eksistensi
fungsi
Sukadana
sebagai
pusat
pengernbangan wilayah sangat dipengaruhi oleh eksistensi fungsi-fungsi wilayah lain (kecamatan-kecamatan lain) yang telah ditctapkan dalam dokumen-dokumen perencanaan daerah seperti RTRW. Dalam RTRW Kabupaten Lampung Timur,
kecamatan-kecarnatan tersebut di atas yain; Kecamatan Sekampuog, Kecamatan Way Jepara, Kecamatan Pekalongan, Kecarnatan Purbolinggo dan Kecamatan Labuhan Maringgai juga
memiliki fungs: yang diarahkan pada kegiatau
perindustrian, perdagangan dan jasa. Hal ini tentu sang-at mempengaruhJ eksrstcnsi fungsi-fungsi Sukadana terutama sebagai pusat penndustrian, perdagangan
dan
pengolahan hasil pertanian karena akan terjadi tarik menarik kepeucingan dan
adanya kompetisi dalam pengembangan fungsi-fungsi utarna Kota Sukadana dengan kecamatan-kecarnatan tersebut,
66
Tabel V.2 Jumlah i.Jnit Usaha dan Tenaga Kcrja Tahun 2003
No.
Jumlah
Kecamatan
Unit Usaba
Tenaga Kerjn
I.
Metro Kibang
183
625
2.
llatan~nri
219
638
3.
Sckampung
374
I 100
4.
Margatiga
170
243
5.
Sckampuna Udil.
288
956
6
Jabung
272
921
1
Labuhan Ma:ingsai
283
865
8.
Way Jepara
386
I 292
9
Sukadana
110
338
10.
l'ekaloogan
348
I 159
11.
283
948
12
Kaman Ulara Purbolinggo
303
I 040
13
Bartnahari Kuban
ISi
1 087
14.
Bumi Agung
Sl
135
15
l'u!Mlinwi 111~111
40
101
16
I Abuhannuu
80
SJS
17
Rr~j• Se el>Ah
43
ISS
18
Mataram Baru
2:2
436
19.
~andar Sribha"'o:l<>
95
272
20
Mtlinting
45
130
2 l.
Gunung Pelindung
SI
150
22.
Waway Katya
31
102
23.
l'asir Sakti
69
160
403?
13 390
Jumlah
Somber · Diaas P.:riudagkop Kabupaten Lampeng Timur.
V.1.3 Analisis Eksistecs! Fungsi Kora Sebagai Pusat Pelayanan Masyarakat Analisis fungsi Sukadana scbagai pusat pelayanan masyarakat akan didasarkan pada dua fungsi pcnunjangnya yairu sebagai pusat pelayanan kesehatan dan
sebagai pusat pelayanan pendidikan. Keduanya sangat signifikan untuk mendukung fungsi Sukadana sebagai pusat pelayanan masyarakat, tidak hanya
67
unruk masyarakat
Sukadana namun juga untuk seluruh
masyarakai Kabupaten
Larnpung Timur.
Kedua fungsi penunjang yang akan dibahas adalah fungsi Sukadana sebagai pusat pclayanan kesehatan dan sebagai pusat pclayanan pcndidikan tinggr, Kcdua fungsi mi menjadi prioriras pcngcmbangan sepern tertera dalam dokumen-dokumen percncanaan daerah yairu dalam Rensrra Kabupaten l.ampung Timur, RTRW Kabupatcn l.ampung Timur dan dalam RDTR Kota Sukadana, Y.1.3.1 An11lisis dari Scgi Pelayanan Kesehatan Tingkat pclayanan keseharan Kota Sukadana dapat didekati dari ketcrscdiaan fasilitas kesehatan dan sumber daya manusianya. Jumlah sarana kesehatan saat ini masih belum mcrnadai untuk mcmcnuhi kehutuhan sarans pclayanan kesehatan
untuk Kota Sukadana rnaupun Kabupatcn L11mpu11g Timur Secara urnurn kondisi pelayanan kesehatan Sukadana sebagai tbukota kabupaten dapat dilihat dari indikasi-indikasi
bcrikut:
I. Kcbutuhan rul tcrhadap pelayanan kesehatan rnasih rnengalarm kekurangan
karena belum rncmenuhi rasio yang scimbang, Sarana pelayanan kesehatan yang rnusih belurn
dapat melayani kekurangan
masyarakat
pengohalan
yang masih
sebanyak
apotik/toko
obat, dan belum adanya puskcsmas
adalah keberadaan l 8 unit,
belurn
desa. Kebutuhan
baJal adanya sarana
kesehatan dan kekurangannya dapat dilihat pada tabel V.3.
2. Pada tahun 2004 telah sclcsai dibangun Rumah Sakii Daerah Sukadana dengan skala pclayanan nngkat kabupaten. Dengan berdirinya Rumah Sakrt Daerah Sukadana maka kcbutuhan pelayanan kesehatan unruk Kabupaien Lampung Timur tcrutarna unluk yang memerlukan rawat inap dan penanganan dokter spesialis tclah dapat terpenuhi. 3
Adanya dukungan tenaga dokter dan pararncdis serta doktcr spcsialis. Jumlah dokter di Kota Sukadana saat ini scbanyak 9 orang, dokter gigi I orang, apoteker 2 orang, perawat 14 orang, dan bidan 15 orang. terdapat 4 orang doktcr spcsialis
Saat ini juga sudah
yang bcrtugas di Rumah Sakit Daerab
Sukadana . Jurn lah ini tentu masih sangat kurang jika rnelihat skala pelayanan
I_
68
yang mencakup seluruh Kaoupaten Lampung Timur dcngan jurnlah penduduk
mencapai 69.337 jiwa 4. Keuadaan aporik/toko obar menyebabkan kcbutuhan obat yang tidak dapat diperoleh di Kota Sukadana banyak: dibeli dari Kora Metro clan Kota Bandar lampung. 'label V.3
Standar Keburuhan Fasilitas Kesehatan Jumlah Penduduk 69.337
Jenis Fasilitas
Rasio
B
13000
Apotik
1:30000
Remah
Bersalin Puskesmas Desa Puskesmas Kecamatan
Standar Kebutuhan
l:l<sisting
Kckurangan
.,._,
5
18
2
0
'.!
1:20.000
.,
II
0
1:30.000
2
0
2
1:?5.000
Rumah sakit
0 0
Sumber ; Hasil hnaliris
V.1.3.2 Analisis dari Segi Pelayanan Pcndidikan
Tingkat pelayanan pendidikan Kora Sukadana dapa: didckau dari kctcrsediaan fasilitas pendicikan dan sumber daya manusianya. Jumlah sarana pendidikan dasar dan menengah saat ini sudah relatif memadai umuk memenuhi kebutuhan Kota Sukadana maupun Kabupaten Lampung Timur karena sudah mendekan rasio optimal, narnun untuk pclayanan pcndidikan pra sckolah (T:{) masih belum memadai. Untuk pendidikan tinggi juga masih belum dapat terpcnuhi karcna belum tersedianya sarana dan prasarananya. Kondisi prasarana dan sarana pendidikan dan staodar kebuiuhan fasilitas pendidikan Kabupaten Larnpung Timur dapai dilihat pada tabcl V.4.
Salah satu yang menjadi perhatian terkai: dengan pelayanan pendidikan adalah bahwa Kota Sukadana memiliki fungsi penunjang yaitu sebagai pusat pendidikan tinggi, namun dalam realitasaya bal ini bclum dapat tcrpcauhi karcna tidak adanya
prasarana dan sarana pcndukungnya. Hal ini temu rncnycbabkan fungsi ini belum
69
dapat tercapai, Selama ini pendidikan tinggi masyarakat Kabupaten Larnpung Timur lebih beroricntasi ke Kora Metro dan Kora Bandar Lampung yang telah memiliki kelengkapan fasiliras pendukung pelaksanaan pendidikan tinggi. Tabel Y.4 Standar Kehutuhan Fasilitas Pendidikan .Jumlah Penduduk 69.337
Jenis Fasilit:lS
Rasio
Standar
Eksisting
Kekurangan
19
50
TK
I 1.000
Kebutuhan 69
sn
l.3.0CO
", "'
35
0
SLTP
1:10.000
''
10
o
SLTA
1:20.0QO
3
4
0
J
0
Pen:!idikar. tinggi
Sumbcr: Hasil Analisis
V.2 Analisis Potensi Kora Sukadana V.2.1 Analisis Potensi Pengembangan Flsik Keruangan
Keberadaan Kota Sukadana sebagai ibukota Kabupaten Lampung Timur yang relatif rnasih baru sebenarnya ditunjang oleh berbagai potensi yang dapat menjadi modal bagi pertumbuhan dan perkembangannya. Potensi-potensi ini tidak rerbaias hanya dalarn konteks Internal Kola Sukadana tetapi juga dalam konteks wilayah ekstemal/regional yang lebih luas lagi. Scbagai sebuah kota yang berstatus
ibukota kabupaten, berbagai potensi Kata Sukadana tersebut dapat dieksplorasi sehingga dapat tercipta suatu kondisi yang benar-benar dapat mcnjamin
pertumbuhan dan perkembangan kola. yang lebih baik, yang akhimya bermuara pada kesejahteraan masyarakatnya, Hal ini tentu tidak terlepas dari upaya-upaya
yung harus dilakukan untuk mcndorong cksistcnsi bcrbagai fungsi kota yang rnelekat padanya, Jika dilihat dari aspck fisik dan kcruangan maka Kota Sukudana mcmiliki potcnsi
pengembangan yang sangat baik sebagai kawasan perkotaan yang akan mendukung fungsi-fungsi utamanya yaitu:
70
I. Kerersediaan lahan kosong yang belurn terbangun. Keburuhan ruang bagi proses pertumbuhan dan perkembangan kota mutlak diperlukan. Hal ini berkaitan dengan alokasi bagi peruntukan fuugsional sebuah kawasan dalarn kota tersebut. Ketersediaan lahan kosong (yang be! um 1erbangun) dalam sebuah kota akan sangai mendukung dalam proses pertumbuhan
kota, yaitu
kernudahan
dalam
alokasi
ruang
untuk
pengembangan. Potensi fisik keruangan Kora Sukadana sangat besar terutama
dengan ketcrscdiaan lahan yang relatif masih kosong dan memenuhi syarat untuk menjadi built-up area mengingat kondisi topografinya yang relatif datar deagan kemmngan antara 0% sampai dengan 3%. Kondisi eksisting luasan wilayah yang belum terbangun berupa penggunaan untuk pcnanian dan perkebunan vang mencapai 68% dari total I uas wilayah sehingga ketersediaan lahan untuk pengernbangan kota masih cukup luas.
Alokasi bagi pengembangan kawasan terbangun kota (pusat-pusat kegiatan dan sarana-prasarana kota) dapat diarahkan pada lokasi-lokasi tersebut, yang tentunya akan bcrimplikasi pada perubahan fungsi kawasannya. Jika dikaitkan dengan kebutuhan pengembangan fisik dalam rencana pengembangannya, Kora Sukadana relatif tidak memiliki kendala mengingat kondisi fisik, topografi dan kondisi geoluginya sangat mendukung bagi pengembangan kawasan terbangun. 2. Memiliki posisi yang sangat strategis, baik dalam struktur pelayanan Kora
Sukadana maupun dalam sistem kota-kota di Kabuparen Lampung Timur yang orientasi perkembangannya pada jalur jalan Lintas Timur Sumatera. Strukur
pelayanan Kota Sukadana dapat dilihat pada gambar VJ. 3 Potensi fisik keruangan di wilayah Kota Sukadana juga didukung dcngan adanya Rencaca Detail Tata Ruang Kora Sukadana
(RDTR.K) yang
berimplikasi pada sernakin jelasnya rencana pengembangan tata ruangnya. Keuntungan yang depat diperolch dengan adanya RDTRK tersebut adalah;
71
-
-,
--~ •
STRUKTUR
TATA
RUANG
~-~-. .... '"'"".......----
•
...
__...,__ ...
,,
LAMTIM
A
c.E}E•,er
••
KAB.
lf;g~
0
90000,0 Kil?S
~-· •..-...a..ll
h ..o.f'
Gambar V.J Struktur Tata Ruang Kabupaten Lampung Timur
a
Adanya pembagian kola kedalam empat Bagian Wilayah Kota (BVlK A.
B, C dan D) beserta fungsi-fungsi kawasannya yang semakin memperjelas arah pernanfaatan ruang dalam Kota Sukadana, Peruntukan lahan menjadi
semakin detail dan terrencana sehingga arahan pemanfaatan lahan dapat lebih optimal jrka disesuaikan dcngan rencana yang telah diteiapkan, b Teridentifikasinya
kawasan pr.oritas Kota Sukadana
yakni dengan
ditetapkannya Kawasan Efektif Kota (Urban Effective Area) di 13WK /\ yang meliputi Desa Terbanggi Marga, Kelurahan Mataram Marga, Kelurahan Pasar Sukadana, Kelurahan Sukadana dan Desa Surabaya Udik, Kawasan ini diproyeksikan seoagai pusat perturnbuhan (growth center) wilayah Kora Sukadana. B\llK A juga diproyeksikao sebagai kawasan penumbuhan Sukadana - Way Jepara -
Labuhan Maringgai -
Sribhawono. Dalam RTRW Kabupaten Lampung Timur, kawasan pertumbuhan ini disebutkan sebagai kawasan prioritas di Kabupaten l.ampung Timur yang memiliki potensi perkembangan yang lebih cepat, llal ini menjadikan perencanaan pengembangan Kola Sukadana pada ta hap awal lebih terIokus pada BWK A yang memiliki prioritas pengembangan yang lebih feasible karcna memiliki kelebihan-kelebihan dibandmgkan dengan B\VK lainnya dalam ha! kelengkapan prasarana dan sarana, pola permukiman yang lebih padat clan tcratur sorta memiliki aksesibilitas yang
cukup baik untuk pergerakan internal kota maupun regional. Oleh karena itu B\VK A rnemiliki potensi struktur ruang dan rentang kendali pelayanan yang lebih baik ke setiap kawasan perkotaan. Scmentara pada BWK
lainnya yakni BWK B, C dan D perencanaan pembangunan tahap awal tidak terlalu diprioritaskan karcna bcrbagai kctcrbatasan yang terdapat pada B\'iK-BWK iersebut seperti, kepadatan dan pola persebaran penduduk yang rendah, prasarana dan sarana pendukung yang rnasih
minim
sehingga me:nbutuhkan anggaran yang tidak sedikit jika harus
membanguo dari awal. c
Tersusunnya rencana alokasi pemanfaatan ruang kawasan prioriras kota beserta kebutuhan prasarana dan sarana perkoraan sekaligus tcrsusunnya persyaratan-persyaratan teknis pengembangan kawasan perkotaan.
4. Jika dilihat dari daya dukung .ahan, Kota Sukadana juga sangat potcnsial
dengan luas lahan potensial bagi pengembangan kota yakni seluas 30.346 Ha (sekitar 40% dari luas total Kota Sukadana). Peta daya dukung lahan Kora Sukadana dapat dil ihat pada gambar V.2.
5. Kawasan Iimitasi atau batasan pcngembangan yang terindikasi hanya bcrkaitan dengan keberadaan kawasan lindung yaitu dergan adanya Taman Nasional Way Kambas di sebeiah Utara Kota, sehingga areal tcrsebui
dilindungi dan tidak bisa dikembangkan tanpa adanya pengaturan-pengaturan yang bersi fat khusus. Dcngan tidak terlalu banyaknya kawasan Iimitasi rnaka proses pembangunan dapa: lebih fleksibel karena ketersediaan ruang yang rnasi h sangar luas.
V.2.2 Analisis Potensi Pengembangan Prasarana dan Sarans Sistem Transponasi Sistem transportasi dalam suatu wilayab merupakan salah satu aspek utama yang a kan memacu pertumbuhan dan perkembangan suatu
kota
Kelancaran
transportasi dan pcrhubungan antar wilayah akan sangat dipengarubi oleb ketersediaan dan kondis: prasarata dan sarana yang ada. Sistem jaringan jalan sebagai salah satu bentuk utilitas perkotaan mermhki peranan yang sangat penting dalam proses penurnbuhan dan perkernbangan kola. Aksesibilitas pergerakan antar pusar-pusat pertumbuhan dalam kota maupun hubungan dengan wilayah sekitar akan sangat dipengaruhi oleh ketersediaan dan j uga kualitas jaringan jalannya. Berikm adalah uraian yang berkaitan dcngan
poiensi sistern transportasi Kota Sukadana: I. Kondisi jalur jalan Limas Timur Snmarera yang melalui Kota Sukadana dao Kabupatcn Lampung Timur secang dalam tahap proses penyelesaian
pembangunannya, Dengan selesainya pembangunan ialur jalan ini maka aksesibilitas regional baik untuk wilayah Pulau Sumatera maupun ke Pulau Jawa melalui Pelabuhan Laut Baknuheni menjadi lcbih baik.
74
••
.,
. . ...... :
PETA DA YA DUKUNG LAH,ON
Legenda ~
Jala:. Linlts Tunu,. Sumar.r1
" GJ" Dtil
B -
l5i
Kawasan l.Jm•taSt 1
200000
-
--
0
200000 400000 Mites
---
----
N
A Sumber. Bappeela KSl)UpetenLarnpung Ttmu
Gambar V.2 Peta Daya Dukung Lahan Kota Sukadana
75
2. Jalan-jalan
perintis dan jalan penetrasi telah rnencapai seluruh wilayab
Kabupaten Lampuog Timur. Meskipun kondisinya masih berupa jalan onderlagh danjalan tanah namun sudah ada aksesibilitas kc seluruh wilayah Kabupaten Lampung Timur terutama yang menjadi sentra-sentra produksi, 3. Adanya rencana pembangunao Pelabuhan Laut Labuhan Maringgai yang direncanakan menghubungkan
Kabupaten
Lampung
Timur (Labuhan
Maringgai) dcngan Jakarta dan Provinsi Bamen rnembuka peluang unruk membuka akses pasar regional ?ulau Jawa. Diperkirakan biaya transportasi laut melalui pelabuhan ini akan 'cbih murah dibandingkan jika harus rnelalui pelabuhan Bakauheni di Lampung Selatan atau Pelabuhan Panjang di Bandar Lampung. 4. Jika dilihat dari aspek transponasi wilayah, maka Kota Sukadana saa1 mi sudah merniliki aksesibilitas yang cukup baik terutama scjak diterapkannya Kuta Sukadana sebagai Ibukota Kabupatea Lampung Timur dan dibangunnya Jalur Jalan Lintas Timur Sumatera yang melalui Kota Sukadana Sistem transportasi utama yang dapat menjangkau sebagian bcsar wilayah Kabupaten Lampung Timur
adalah sistern
transportasi darai.
Dalam jaringan
transportasinya. Kota Sukadana memiliki keunrungao yaitu dilewan oleh jalur regional wilayah timur yang meoghubungkan Kola Menggala dan salah satu pelabuhan di Propinsi Lanpung yang terdapat di Kabupaten Larnpung Timur yaitu Pelabuhan Laut Labuhan Mannggai, 5. Selain adanya jalur jalan regional antar propinsi yaitu jalur Lintas Timur Sumatera, terdapat pula jalur jalan regional dalam propinsi yaitu jalur jalan Kora Metro - Sukadana- Way Jepara. Jalur jalan ini mernberikan keuntungan bagi berkembangnya fungsi Kola Sukadana dalaru lingkup kola maupun
Kabupaten Lampung Timur secara keseluruhan. Sistem Prasarana dan Sarana Perkotaan
Penyediaan prasarana (infrastruktur) dan sarana (fasilitas) perkotaan yang memadai baik dari segi jenis, kualitas, kuantitas maupun skala pclayanannya dalam wilayah makro maupun kota menjadi sangai penting artinya bagi Kota Sukadana. Sebagai ibukota kabupaten yang menjadi pusat pertumbuhan (growth
76
ce111er), Kuta Sukadana berkewajiban memberikan pclayanan bagi dirinya sendiri
maupur bagi wilayah kabupaten. Wilayah Korn Sukadana merupakan kawasan yang berperan sebagai pusat orientasi dalam pelayanan bagi penduduk sehingga penyediaan prasarana dan sarana perkotaan tidak hanya untuk pelayanan lingkup kota saja tetapi juga untuk pelayanan skala kabupalen.
Secara umum prasarana dan sarana perkotaau Sukadana saat ini relatif masih belum memadai. Prasarana dan sarana yang dirasakan telah cukup rnemadai adalah yang berkaitan dengan pclayanan kesehatan meskipun masih terdapat juga kekurangan dalam penyediaan beberapa fasilitas kesehatan. Jumlah prasarana dan sarana untuk mendukung fungsi sebagai pusat pelayanan rnasyarakat dalam kcsehatan
relatif lebih baik karena sebagian besar sudan dapat memenuhi
kebutuhan masyarakar terhadap pclayanan kesehatan bark dalarn lingkup Kota Sukadana rnaupun Kabupatcn Larnpung Timur. Kekurangannya adalah belum tercapainya rasio optimal dalam penyediaan balai kesehatan, apotek dan puskesrnas desa.
V.2.3 Analisis Potensi Pengembangan Sosial dan Kcpcndudukan Keberadaan dan ketersediaan sumber daya manusia dalam suatu wilayah akan sangat menenrukan proses dan arah pcrkcmbangan wilayah bersangkutan. Hal ini dikaitkan dengan keandalan dan pola pikir yang akan mendukung dan berperan terhadap penentuan dan pelaksanaan kebijakan-kebijakan wilayah, Selain dari sisi kualitas, potensi sumberdaya manusia ditcmukan juga oleh kuanritas sumber daya yakni jurnlah penduduk dan persebarannya. Penduduk merupakan kornponen utarna dalam suaiu wilayah yang akan memberikan ciri kehidupan 'dengan semua pola kegiatannya. Karakteristik kependudukan akan sangat mempengaruhi pola pcrtumbuhan dan pcrkembangan
suatu wilayah. Kondisi kependudukan juga merupakan salah saru aspek utarna untuk dapat mengindikasikan ungkat
perkemhangan
suatu wilayah.
17
Kt Pttabi.~•n Balauhtl'll
)
... ·~· . '\ ..... '•: .. •,•/''•
-,
~·
Peta Jaringan Jalan Kota Sukadana
- -
200000 legend a:
N
Jalan Lintas Timur Sumatera Oesa
e
Jalan
t::J Kola sukadana 1
;
-
200000 400000 Mile
-
N
A Sumber Bappeda Kebupaten temnm
Gambar V.3 Peta Jaringan Jalan Kota Sukadana
78
Tabel VS Jumlah, Kepadatan dan Laju Pcrtumhuhan Penduduk Kora Sukadana Tahuu 1997 - 2002
No.
Luas ~umaDesa (km2)
Sukadaoa 2
Pullll Aji
3
n,,.
Penduduk Tahun •
Kepadatao
Pertumbuhsn
(jiwo}lunl)
R•t•· rnto (%)
1997
1998
1999
2001
2001
24.5 13,69X
13.722
13.745
U.887
IJ.891
51>1
1.274
1.16.S
1.170
SS
• l,51
10,S:ib llJ. 882
IU.883
6~
0,51
~5
1,70
0,28
21,14
1.267
L273
Pakuan Aji
166,16
10
10.520
4
Buiri !'Jabuns Udik
24.00
1.218
1230
I B8
1.319
1,32:;
s
Suk~d'111B T:m·)r
24,JI
2.261
2 268
2.2n
l.660
2.fi65
110
3.54
6
Surnb•y• Udik
2.S
>.516
3.525
3.534
2.7RR
2.7M7
1.11 S
-4, 13
7
Muarn Jaya
58
3.143
J.151
3.157
3.139
3.2:~
554
1).45
8
Ranlnu fayo Udik
30,00
2.176
2.183
2.191
I HOO
1.797
M
·3.46
9
Si:ktldono Pasnr
6.7
~.931
5.947
5 963
~388
6387
953
1.53
10
Mai.arom \1"C'
2.3
i 0~3
2.072
2.078
2.359
2 3~1
I 027
2,87
II
I crb~n~w Margn
25
I .~4(1
1.346
1.354
1,578
I 5!2
633
1,~i
12
Sukod:i.oo Iii:
7.~
3.527
~.543
a.ssc
4 SGG
J.5~6
~78
5,8$
13
N<sara Nobuny
31.39
2 SOI
2.509
2 518
2 7(i8
2.710
S6
1,66
14
°''"'"""l)'O
11,00
5.3~G
5.405
5.•23
~442
5460
496
0,27
15
N)ampir
6,00
1.792
I 79~
1.805
1812
IX18
303
0,29
16 flurni TinMw
lS,01)
1908
1.917
I 92l
1931
1938
129
0.11
17
Leben
10.88
2.909
2.9J&
z 926
29;5
2943
270
0.23
18
Caltu Swako
10,00
1.804
1.8H
J.822
18~1
1~4n
J84
0,40
69.)37
164
0,68
Kota Sukadana
422.98 67.057 67.142
67.315 69.2JS
Sumhcr · Kecamatan Subrl~na Dalam Angka 2002
Potensi-potensi
pcngernbangan
sosial
kepcndudukan
Kola Sukadana dapat
diuratkan sebagai berikut: 1.
Dengan ditetapkannya
Kota Sukadana scbagni ibukotu Kabupatcn Larnpung
Timur maka potensi sumber daya manusia dari segi kuantitas dipcrkirakan
akan sernakin membesar mengingar
fungsi, peran dan kedudukan straregis
79
yang mclckat pada Kota Sukadana sejak menjadi ibukota Kabuparen Lampung Timur akan menarrk ams migrasi penduduk dari luar Kota Sukadana. Diperkirakan pada masa-masa mendatang Sukadana akan menjadi wilayah penarik pergcrakan penduduk dengan volume yang besar, bcrkaitan dengan proses migrasi kedalam yang akan terjadi,
Tabcl V.6 Jumlah, Kepadatan dan Laju Pertumbuhan Penduduk D1 Kuwasan EfcktifKota Tahun 2002
:.lo
Nomi Ots.il
Kelurahan
LUAS
Juu~ah Pcoduduk
(Kn12) 1991
1998
T•hun -
KeptrlJlllAn Pertumbuha: n (Jiwo.'Kml) Rall·Ral• (%)
1999
2001
2001
1,;54
1,578
1,582
6)3
3.Si
2.359 i..'l6 l
1027
2.8i
3 Keh.. ahan Ncg.u• Nab1tis 31.3? 2,5(11 2.309 2..SIS 2,708 2,710
SG
I ()()
~.9H S.963 6)RR 6,1K7
0~3
1.53
24.50 13,6SR D.722 13.7~5 13.887 13.891
561
028
Deso Tetbon&P Morgo
i Kelurnhan Matnr.im Mati1t
4 Kclurahan Suknd.ina Posot
s
Kclurohon Suk>cbno
2 5~
1.3~0 ',346
l3"l 2.063 2,072 2.on
6.70 S.9n
6 Kclu:ahan :SVkn
?QO 3527 35H
)JS-0 .:,SGS ~.S66
S?R
5.85
7 Oc~o ~·lu:.r11 J~o
S.80 3.14.1
;.is; 3.18) 3.2:5
5$4
0
81.09 32,203 32.290 32.J6S 3~.675 34.712
42A
2.32
K~wasan EfoktirKota
3.151
45
Samber · ROTR Kota Sukildana caltun 2003
2 Dari struktur umur penduduknya, Kota Sukadana mcmpunyai struktur usia rnuda l berbentuk piramida) atau sebagian besar penduduknya berusia muda. Besarnya jumlah penduduk usia n:uda menyebabkan bcsamya kebutuhan akan fasilitas pendidikan dan kesehatan. Rasio beban ketergantungan di Kola
Sukadana mencapai 44 %. Artinya bahwa sctiap 100 orang yang produktif ( dcwasa I l 5-64 tahun) harus menanggung beban 44 orang yang belurn/udak produktit: Hal tersebut sccara tidak langsung menjadi potensi sumber daya manusia ke depan, karena akan terjadi akumulasi usia muda yang produktif
untuk tahun rnendatang yang sangat positif bagi perkcmbangan kota.
80
J. Terdapat pcrtumbuhan pcnduduk yang rclati f besar di Kelurahan Sukadana Jlir
sebesar 5,85 % per tahun, Hal
1111
drsebabkan karcna pada kelurahan terscbut
terdapat kawasan pusat pemcrintahan kabupaten sehingga pertambahan penduduk di kawasan tersebut mengalami
peningkatan yang lebih besar.
Dengan adanya pcrtumbuhan penduduk di pusat kota maim dapa! menjadi indikas! bahwa Kora Sukadana sudah dapar menarik migrasi masuk terutama pada pusat-pusar pelayanan dan pemcrintahan, Tabel V.7 Proyeks: Penduduk di BW:<. Kawasan Efektif Kola Berdasarkan
Metoda Pcrtumbuhan Alami No
Kawns1111 EfcktifKotn
l.Alju Pn11l11rf11k (jiw•) h:cpodnt•n (jiw• I km2) (%) Lw1s(k011)
•
2002
2008
2002
2008
nesa l'erbangsi Marg.1
~.YI
1,582
1.953
2.SO
633
781
2 Kelurahan Mataram Murga
2 $7
2,361
2,798
2.30
1027
1216
3 Kelurahan Negara Nabung
1.66
2,710
2,9'.) I
Jl,39
86
95
4 Kelurehan Sukadana rasar
1.53
6,3K7
6,996
11.70
953
1044
S Kclcrehan Sckodnnn
0.28
14, 126
24.50
567
577
6 Kelurahan Sukadana llir
S.85
4,566
6,422
7.90
578
813
7 Dos11 Mi:•ra Jaya
0.45
3,215
3,303
s.so
554
569
,Jurnlah
2.,32
34,712
38,589
81.09
428
476
.3,891
Sumber : RDTR Kora Sukadana talnm 2003
V.2.4 Annlisis Potcnsi Pcngcmbangan
Pcrckonomian
Dari segi struktur maw pencahanan penduduk maka Kola Sukadana rnasih didorninasi oleh sektor primer tcruiama pada sektor pertanian tanaman pangan. Hal ini terlihat dari luasan peruntukan lahan yang paling dorninun adalah untuk pertanian
tanaman
pangan.
Hal
1111
juga
rnenjadi
gambaran umwn rnata
pencaharian utama di Kabupaten Larnpung Timur. Oleh karena itu dorninasi
pendapatan regional bruto menurut sektor ptm adalah di bidang tersebut, Kondisi inr juga menjadi gambaran umum struktur mata pcncaharian penduduk Kola Sukadana, Meskipun Kota Sukadana sudah ditctapkan scbagai ibukota Kabupatcn
81
Lampung Timur namun tidak secara langsung mengubah struktur mata pencaharian penduduknya.
Secara urnum sektor perekonomian utama Kora Sukadana adalah pada sektor ekonorni yang berbasis pertanian. Hal ini dapai dilihai dari mata pencaharian utarna penduduk Kota Sukadana yang bekerja pada sektor pertanian mcncapai 60 % dari total rumah tangga Bidang pekerjaan yang banyak ditekuni setelah sektor
pertanian adalah di sektor perdagangan yanu sekitar I 8 %, kemudian di sektor industri sekitar 15 %. 1. Scktor Pertanian Sektor perckonomian suatu kota adalah salah satu aspek yang memilrkr
peranan sangat besar daJam mendukung laju pertumbuhan dan perkembangan wilayahnya, Karakierisuk sektor ini dapat berupa ketersediaan lapangan pekerjaan yang beragam, ,,_eterscdiaan surnher claya alam dan lahan potensial, ataupun ketersediaan daya dukung fasilitas ckonominya. Untuk mcmlukur.g dan mernacu pertumbuhan dan perkembangannya, sebuah wilayah harus memiliki minimal satu potcnsi sektor ekonomi yang dapat menjadi sektor unggulan atau andalan, Tabel V. 8 Volume dan Nilai Eksport Komoditas Pertanian Kabupaten Larnpung Timur tahun 2004 No
Komoditas
Volume [lapon (Ton)
Lada Hiram
8409.88
2
Kopi
I 3>6.91'>
·'
Kakao
4
Kopra
5
Tapioka
6
Pisang Segar
-
79657 3 325.18
Nilai Ekspor (USS)
10.;16.<57, 17 794.035,41 1.041.555.01
>20.993. 14
22.W4.52
3.95'.929,06
:; 458.51
1.47 .. %5.00
Sumber ·Dina> Perin&glmp Kab Lanuim
Ciri perekonornian suatu daerah dirunjukkaa oleb sumbangnn masing-masing sektor ekono.ni/lapangan usaha yang menggambarkan strukiur ekonomi
82
daerah tersebut. Secara kuantitatif ha1 im dapat diulrur dengan mdikator PDRB menurut lapangan usaha atas dasar hatga berlaku, Berdasarkan data statistik pada tahun 2003 strukiur pcrekononnan daerah Kabupaten Larnpung Timur
mencmpartan sektor
pertaaian sebagai
sektor yang rnemberikan kontribusi
terbesar dalam PDRB yakni sebesar 55,12%, terutama dari pertauian tanaman
pangan dan perkebuaan Sektor lain yang rnemberikan kontribusi cukup besar adalah sektoe pcrdagangan yaitu sebesar 16,64%. Angka statistik ini secara
umwn menggambarkaa bahwa kegiatan agnbisnis menjadi sektor penggerak
utama yang rnana sekior primer atau hulu adalah pertanian dan sektor hilimya perdagangan.
Tabet V.9 Produksi Padi dan Palawija Kabupaten Lampung Timur tahun 2004 No
Produksi (Ton)
KoPlodiUs Pa.ii Sawah
329.927
2
fa4j l.adang
Jb.91 l
3
fad1 Sawah+Ladang
34683S
4
Jagung
393 676
s
Keddei
$04
G
Ka
876
7
Ubil
s
Ketela .Rai:nbat
9
Ka.:aag lu)au
705921 5.145 56)
Somber Dinas Pertanisn Tanamall J>angan d:u Hortlkulrura Ksb lamtim
Karakteristik pcrclconom ian gambaran
mara pencaharian
sua1 o
wilayah dapat dii dentifikasi j uga dari
penduduknya
Keterseciaan
bidang-bidang
pek:erjaan yang beragam dapat dijadikan indikasi pertumbuhan sektor-sektor pcrekonomian suatu wilayah, Sedang peosentase (banyaknya) penduduk yang
be kerj a di sektor -sektor yang ada akan menggambarkan potensi per sektornya, Mata penca'iarian pen
sektor perekonomian.
83
Jika dilihat dari karakterisuk
fisik wilayah dengan jenis ranah endapan
(aluvial) maka Kota Sukadana secara fisik mcmiliki
potcnsi ekonorni untuk
pengembangan pertanian lahan kering dan perkebunan.
Komodrtas utama
sekror perkebunan yang dihasilkan Kota Sukadana berupa lada dan kelapa dalam telah lama menjadi komoditas unggulan l.uas areal penanarnan lada yang juga merupakan komoditas unggulan Kabuparen Lampung Timur pada tahun 2002 mencapai 427 Ha. dan kclapa dalam mcncapa: 800 Ha. Khusus unruk komoduas lada, Kota Sukadana sudah sejak lama terkcnal dcngan produk black pepper yang merupakan komoditas ekspon unggulan, Tabet V. I 0 Produksi Buah-buahan Kabupaten Larnpung Timur tahun 2004 ~o
Komodlt111
i\lvokat
Produk.!i (Ton) :i 400
2
Mangga
16988
3
Rambutan
50349
4
Duku
s
Jeruk Besar
l7.091
6
Durian
16.459
7
J11mbc Biji
5.732
g
Jambu Air
15 178
9
Sawo
2 l.221
tO
Pepaya
114.391
11
P1sa118
410.589
12
Nenas
R l~i
13
S:iluk
17 05)
14
J7.W:>
IS
Nangka Be limbing
I()
Sukun
4.432
17
Petai
J.245
18
Mehnjo
6.231
6.191
2.10(>
Sumber: Dinas Pertania;i Tanaman Pangan dan llo:likultura Kah. Lamtirn
Kota Sukadana juga terkenal sebagai penghasil komoditas ubi kayu, jagung dan kelapa dalam yang cukup besar. Pada tahuu 2002 ubikayu dibudidayakan
84
dengan luas areal pcnanamaa terbcsar vakni mencapai 11. 471 Ha. dan komoditas jagung ditanam pada areal seluas 4.160 Ha .. Komoditas-kornoditas
tersebut rnerupakan unggulan sektor penanian yang pembudidayaanya bahkan rnelcbibr penanarnan komoditas padi sawah yang hanya meliputi areal seluas 3.369 Ha.
Sccara bistorikal, sektor ekonomi yang pemah mcnjadi unggulan/andalan Sukadana adalah di bidang perkebunan tennama jenis tanaman lada. Olch karena
itu
diutikberatkan
arahar
pengc.nbangan scktor
pcrekonomian juga
dapat
pada peneembangan komoduas perkebunan jenis tanaman lada
sebagai sektor unggulan makro. Selain karena aspck bistoris, daya dukung lahan wilayah lnmerland (belakang) Kora Sukadana yang berbentuk lahan
perkcbunan
relah terscdia.
Dengan arahan pengcmbangan
kc scktor
perkebunan lada rersebui maka diharapkan Koia Sukadana dapat berkembang dengan pesat secara ekonomis,
Kalau dilihat bcrdasar pola penggunaan lahannya sektor ekonomi potensial lainnya
untuk dikembangkan adalah jenis pcnggunaan untuk peladangan,
Dllihat dari produksi taaamaa untuk tanah ladang tcrbcsar adalah ha~il uhi kayu, Jumlah produksi panen ub: kayu adalah rata-rata per tahun adalah scbcsar l.385.442 k winlal bahkan pada iahun 2004 produksinva mencapai
705.921 ton Jumlah produksi yang besar ini teniunya merupakan sebuah potensi untuk dikembangkan. Sclain hasil ladang tersebut, hasil pertanian Jain yang iuga cukup besar adalah tanaman padi. Produksi panen rata-rata per tahun adalah sebesar 625 456 kwintal, sedangkan unruk komoditas jagung inencapai 746.320 kwintal, Sckior pertanian mi juga pcrlu perhatian karcna
bisa menjadi sektor andalan yang dapat membangkitkan perekonomian kota pada masa mendatang,
Meskipun Kota Sukadana telah dirctapkan sebagai kola dengan status ibukota kabupatcn namun ternyata karakierisuk rratapencaharian penduduknya masih pada sektor pertanian vang sebenarnya bukan menjad, karakteristik pekerjaan
85
masyarakat perkotaan. Penduduk Sukadana sebagian bcsar bekerja di bidang pertanian yaitu sebanyak 8.153 rumah tangga (sekitar 60 % dari total l3.668
rumah tangga). Dominasi sektor pertaruan ini adalah di wilayah Kecamatan Sukadana yaitu sebanyak 6.419 rumah tangga, sedangkan total di Kecamatan Bumi Agung sebanyak 1.734 rumah tangga Tabel v.u Jumlah PPL dan Kelompok Tani Kabupaten Lampung Timur tahun 2004 Xo
Kecamatan
PPL K•lompok Tani
MctroKilxmg
4
61
~ ~
B~tang.hlri
5
30
3
&kampung
s
$7
~
Marga Tiga
4
93
Sekampung Udik
5
96
6
lalrung
8
163
7
Pasir sakti
8
72
8
WawayKarya
4
76
9
Labuhan Maringgal
3
63
10
_>..1ataram Baru
·'
26
11
Bandar Sribhawoso
3
51
12
Melinting
2
36
13
(]unungPelir.dung
~
14
WayJepua
70
15
Braja Selebah
2
37
16
Labuhanratu
3
54
17
Sukadana
ii
127
18
Bumi Agw:g
3
46
19
Baraagbari Nut:an
8
103
20
Pekaloagae
6
i'3
21
Raman Utara
9
83
22
Porbolinggo
5
61
.J
WayBungur
4
40
Jumlah
1 :4
,
,,
'"
I 620
Su:nber: Dinas Pertanian Tana.man Pangan can Horukultura Kllb. Lamtim
86
Banyaknya rumah tangga yang bckcrja di sektor penanian apabila dikaitkan dengan pola guna lahan yang ada sangatlah tepat/sesuai, karena luasnya jenis penggunaan lahan untuk pcrtanian baik sawah, Jadang maupun kebun, Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ciri pcrekonomian Sukadana, sebagai sektor ekonorni dasarnya (economic bases, adalah bidang pertanian, Hal ini tentu akan merupakan modal dasar bag: pola dan kebijakan pengembangan kota karena kebijakan pengembangan kora akan sangat dipeugaruhi oleh kondisi dasar scktor perekonomiau tersebut. Namun perlu diccrmati pula bahwa pola pengembangannya tidak hanya terbaras pada dan untuk sektor pertanian saja namun sektor-sektor ekonomi lamnyajuga dalarn proporsi yang lebih rendah. 2. Scktor rndustri Di wilayah Kota Sukadana kegiatan in
besar. Angka ini tentu tidak terlalu signifikan untuk mendukung fungsi kota scbaga: pusat pcrindustrian. Hal ini mernang dapat difahami karena sebagian besar penduduk Kota Sukadana rnem il iki mata pencaharian pada sektor pertanian yang rnencapai 60% dari total jumlah rnmah tangga. Namun dengan rnelihat potensi komoditas pertanian yang cukup besar dihasilkan di wilayah Kola Sukadana maka pada rnasa datang potensi industri yang dapat dikernbangkan pengolahan
adalah industri-industri
komoditas-komodiras
pertanian
yang berorientasi pada
unggulan
Kota
Sukadana
(agroisndum) seperti Jada, ubikayu dan kelapa dan komoditas-kornoditas pcrtanian Iainnya. Pengembangan agroindustri tentu akan mendukung fungsi kota sebagai pusat pengolahan has ii pertaman dan sckal i gus rnendukung fungsi kola sebagai pusar perindustrian yang berbasis komoditas pertanian.
87
Tabcl V.12
Produksi Tanaman Perkebunan Kabupaten Lampung Timur tahun 2004 No
Jenis Tauainau
Luas Areal (.Ra.)
Area
64,25
Produksi (ton) 24.48
2
Cabc Jawa
634,00
3
Cengkch
169,75
10,50
4
Kakao
7 35&,00
5.987,33
5
Kayu Manis
O,W
0,00
6
Kapuk
698,25
59,JR
7
Karel
590.CO
208,83
8
Kelapa Dalam
9
Kclapa Hibrida
IC
25351,25
185,51
27.736,46
25(1, 75
220,10
Kelapa Sawit
l 587,2$
1.302, 15
ll
Kopi Robusta
1 446,50
586,39
12
Lada
9 •182,60
l'.l
Pinang
73,48
30,58
14
Vanilli
183,25
27,63
15
Jahe
99,25
448,05
16
Kencur
79.~0
157,52
17
Kunyi1
I 72,50
522,68
I~
Lengkcas
69~75
208,26
19
l'embakau
23,00
7,59
20
Temulawak
6.50
9.47
21
Wijen
:1,2)
3,28
6.861,59
Surnber: Dinas Perkebunan dan Kehutanan Kab. Lamiim 3. Scktor Perdagangan Sektor ekonomi lain yang bisa menjadi andalan bagi pengembangan Kota Sukadana adalah sektor perdagangan. Lokasi pusat perdagangan lama yang
berada di Desa
Pasar Sukadana merupakan sektor potensial untuk
dikernbangkan. Diharapkan fungsi pelayaran skala kota dapat dilaksanakan oleh pusat perdagangan rersebut, bahkan diharapkan mcnjadi pusat pclayanan
dcngan skala regional mengmgai pusai perdagangan tersebut juga pernah
88
berkernbang dengan pesat pada waktu Sukadana mcnjadi salah satu kota
penting d1 Lampung Tengan yaitu sebagai wilayah kerja pembamu bupati Wilayah Timur, sebelurn akhimya berpindah ke Kota Metro. V.2.5 Analisis Potensi Regional
Potensi Kota Sukadana dalam koateks regional ridak akan tcrlepas dari peranan historis pada rnasa lalunya, Secara historis Kota Sukadana memegang peranan
yang sangat penting dalarn perkembangan Provinsi Lampung seeara keseluruhan, Pecan penting Kora Sukadana dimulai terutama sejak tahun 1934 - 1935, yang
maua Pe111c1 intah Belanda mendatangkan kolonis dari Pulau Jawa sebanyak 13.899 jiwa yang sebagian besar ditempatkan di daerab kolonisasi Sukadana. Kemudian diikuri oleh Pemerintah RI pada tanggal 12 Desember 1950 yang memulai program transmigrasi.
Program transmigrasi ini ditandai dcngan adanya perpindahan dan penempatan
transmigran sebanyak 23 kepala keluarga (77 orang) dari kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo, eks Karesidenan Kedu, Jawa Tengah Mereka dibawa dari
Jawa menuju ke Sukadana, Karcsidenan Lampung Dengan adanya program ini Sukadana rnengalami banyak perubahan dimana terjadt juga pembauran antara penduduk lokal dengan pendatang dari Jawa,
Pada zarnan Pemerintahan
Belanda Suka
merupakan bagian dari Under Afdeling Sukadano yang dikepalai oleh seorang Controleur berkebangsaan Belanda dan dibantu seorang Demang berkebangsaan pribumi/Indoncsia, Onder Afdeling Sukadana tcrbagi menjadi 3 Distrik yaitu Onder Distrik Sukadana, Onder Distrik Labuhan Manngga! dan Onder Distrik Gunung Sug1h. Onder Distrik Sucadana sendiri terdi:i dar; 4 marga yaitu. Marga Sukadana, Marga Tiga, Marga Nuban dan Marga Unyai Way Sepunh. Pada tahun 1946-1947 jumlah marga bertarnbah 2 marga yaitu Marga Tercsan Unyai dan Marga Selagai Lingga Tambahan jwnlah marga terjadi karena adanya perubaban batas wilayah adrmrustrasi serta perkcmbangan dan perpindahan penduduk.
89
Pada tahun l953 sampai dengan 1975 pemerintahan marga dibubarkan dan sebagai gantinya diberlakukan Pemerintahan Negeri yang dipimpin seorang Kcpala Negeri dan Dewan Negeri. Pada saat itu Sukadana merupakan pusat dari Pemerintahan Negeri Sukadana.
Pada tahun 1972 Pemerintahan Negeri sedikit demi sedikit dihapuskan dan kcwaj iban Pernerintahan Negeri dialihkan kepada Pemerimahan Kecarnatan setempat. Dalam perkembangan selanjutnya Sukadana dibentuk menjadi pusat wilayah kerja Pernbantu Bupati Larnpung Tengah Wilayah Timur dan sclanjutnya sejalan dcngan dibcrlakukannya otonomi daerah maka dibentuklah Kabupaten Lampung Timur pada tahun 1999 berdasarkan Undang-undang Nomor 12 Tahun 1999 dcngan
ibukotanya Sukadana.
Dengan mclihat perkembangan
Kora
Sukadana sejak zarnan pemerintahan Belanda bingga kini maka rerlihat bahwa Kota Sukadana merupakan koia yang sudah cukup lama berdiri dan mcmiliki scjnrah sebagai pusat pcmcrintahan dan sebagat pusat perekonomian dengan skala regional yang berpusat d1 Sukadana Pasar
Jika dilihat dalam pcta maka secara gcogralis Kota Sukadana berada dr tengahtengah wilayah administrasi Kabupatcn Lampung Timur. Posisi Kota Sukadana yang seperti ini tentu sangat straiegrs karena mcnjadikan jarak antara lbukota kabupaten dengan wilayah kecamatan-kccamatan discluruh kabupaten menjadi lebih seragam dan berpengaruh terhadap tingkat aksesibilitas yang Iebih baik, Dalam konteks pengcmbangan Kabupatcn lampung Timur, Kota Sukadana memcgang peranan yang sangat penung baik dari sisi perrumbuhan ekonomi wilayah maupun dalam fungsi pclayanan sosial-ekonomi dan pernerimahan. Peran tersebut akan mencakup peran ekonorni dan peran sebagai Ibukota Kabupaten
Lampung Timur yang rnemberikan pclayanan publik skala kabupatcn. Dalam hubungannya dcngan peran ekonomi wilayah, Kota Sukadana diharapkan dapat berfungsi sebaga: pusat koleksi clan distribusi barang yang berasal dari Kabupatcn Lampung Timur. Melalui Sukadana, komodin-komoditi >lratc.;gis yang
90
bcrasal dari 23 kecamatan di Kabupatcn r .arnpung l imur diharapkan dapat rnenembus pasar yang lebih Juas dan udak bergantung dengan pasar lokal yang rclatif kecil. Pasar disekitar Kabupaten Lampung Timur, seperri Kora Metro, Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Lampung Tengah merupakan pasar potensial yang bisa dimanfaatkan. Sclain itu, aksesibilitas yang cukup baik ke Pelabuhan
Bakauheni merupakan peluang yang cukup strategis untuk menembus pasar Pulau Jawa.
Hal lain yang menjadikan posisi Kota Sukadana menjadi sangat strategis adalah dengan adanya pembangunan jalur jalao Limas Timur Sumatera yang melewau Kota Sukadana. I lal ini temu saja akan rnernbawa dampak yang cukup signifikan bagi pcrkcmbangan dan percepatan
pcrtumbuhan Kota Sukadana secara
keseluruhan karena aksesibilitas Kora men1ad1 lebih baik Keberadaan Kota Sukadana yang dilalui oleh jalur jalan Limas Timur Surnatera :ncrupakan asct penring yang dapat menopang fungsi koleksi dan distribusi Kata Sukadana secara lebih luas. Peran kolcksi dan divribusi ridak hanya mencakup Kabupatcn Lampung Timur,
tetapi dapat bcrpcran scbagai salah satu pusat koleks: dao disrribusi penting di l'ropinsi Lampung yang dapat berperan amar kabupaten bahkan antar propinsi. Dengan demikian Kota Sukadana dapat memanfaatkan posisi strategisnya agar mem peroleh keumungan dalam perdagangan dan mobiliras faktor produksi antar kabupaten dan antar propinsi. Pcran tcrschur hisa diwujudkan bila Kota Sukadana diarahkan sebagai pusat jasa transportasi yang ca?al mcngambil scbag.an mlai
tambah yang terjadi da'am proses perdagangan antar kabupaten dan antar propinsi.
Hal
rersebur akan
scmakin dipcrkuat
dengan
adanya
rencana
pengembangan Pelabuhau Laut Labuhan Maringgai di pautai Timur Propinsi Larnpung yang masin mengarah kepada pengembangan kawasan Timur Lampung dan menjadi salah satu jalur pengernbangan regiona.,
Dalam konteks pelayanan publi.k. Kola Sukadana dapal diringkatkan kapasitas pelayanannya yang mencakup seluruh Kabuparen Lampung Timur. Kerika Kota
91
Sukadana rnasih rnerupakan bagian dari Kabupaten Lampung Tengah, Kora Sukadana mcrupakan kota orde 3 yang rnenjadi pusar SWP lV yang berfungsi sebagai pusat pclayanan Kecamaran Sukadana, Way Jepara, Jabung dan Labuhan Maringgai. Dcngan dibcrlakukannya Undang-Undang No. 12 tahun 1999 maka Kora Sukadana telah bcrfungsi scbagai lbukota Kabupaten Lampung Timur yang akan terus didorong fungsinya sebagai pusat pcmcrintahan sorta pusat pelayanan publik yang mcmiliki cakupan yang lcbih luas yang melrpun scluruh kccarnatan di Kabupaten Lampung Timur.
Dalam konstelasi regional, Kora Sukadana termasuk kota dcngan lokasi strategis yaitu bernda pada jalur perhubungan timur yang rnenjadi penghubung antara Kora Menggala dan salah satu pclabuhan
di Propinsi Larnpung yaitu Labuhan
Maringgai, Lctak yang stratcgis ini sccara tidak langsung ukan rnempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan wilayah kotanya.
Dalam RTRW Propinsi Lampung Kota Sukadana dikategonknn scbagar kota yang
merniliki hirarki pusat pelayanan Sekunder B dengan fungsi urama sebagai pusat
pemerintahan dan pcrdagangan. Ditinjau dari rosisinya kcdudukan Kota Sukadana akan rnempunyai peranan yang cukup penting di wilayah Propinsi Lampung dan Kabupaten
Lampung Timur
karcnu
terkait dengan
pengembangan
sistern
prasarana wilayah serta pengembanga» beberapa kawasan andalan di bagian timur Provinsi Lampung, yaitu •
Berada pada jalur pores regional lintas Timur I ampung yang menghubungkan
Bakauheni dengan kabuputen lainnya, •
Dalam RTRW Propmsi Lampung, Kota Sukadana dinyatakan sebagai Kola Pusat Pelayanan Sekunder .II, dcngan arah pengcmbangan fungsi kora
sebagai kola pusat pemerintahan, perdagangan danjasa serta pcrmukiman. Namun dcmikian, terlepas dari posisi strategis yang dirniliki Kora Sukadana seperti telah diuraikan di alas terdapat hal-hal yang Jebih penting yaitu bagaimana strategi yang hams dijalankan agar peluang-peluang strategis tersebut dapal
92
dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin bagi upaya-upaya pengembungan don perceoaian penumbuhan
Kora Sukadana,
V.3 Perumusan Konscp dan Arahan Pengtmbangan Sukadana Perumusan konscp dan arahan pengembangan Kora Sukadana perlu dilakukan dcngan memperhatikan bcrbagai kondisi faklual seperf yang ielah diuraikan dalam analisis-analisis V.3.1 Dengan
mcngcnai cksistensi fungsi-fungsi Kota Sukadana di atas
Pcrumusan Konsep Pengembangan Sukadana mcmpcrhatikan
berbagai
kondisi
don eksrsiensi
fungsi-fungsi
Kota
Sukadana saat ini yang telah reridentifikasi maka dapat dirumuskan suatu konsep pengernbangan Sukadana melalui optimalisasi datang.
Konscp pengembangan
bcrbagai kondisi
riil
fungsi-fungsi
fungsi-fungsi
yang dirumuskan
kotanya di masa
haruslah
bcrsandar
pada
Kota Sukadana saat ini di lapangan yaitu
dcngan rncmpcrharikan berbagai potensi dan pcrmasalahan yang ada, Oleh karena itu konscp
pengernbangan
Sukadana yang ditctapkan
untuk mcndorong
eks1stens1
udaluh: "Pcmanfaatan
Pengembangan
Prasarana
dan Sarana
Fungsi-Fungsl
Kotn Sukndnna
Sebugai
fungsi-fungsi
Kora
Potcnsi-Potensi Kora dan
Untult
lbukota
.'.\1endorong optimallsas! Kabupaten
Lampuug
Timur"
Kota Sukadana sebenarnya merniliki potensi-potensi yang dapat dikernbangkan secera ekonomrs namun hingga saat mi masih helum rergaf secara optimal baik
potensi fisik keruaugan, sosial kcpcndudukan, pcrckonomian maupun potensi regionalnya. Hal inilah yang mendasari konsep pengembangan dalarn upaya mendorong eksistensi fungsi-fungsi kota diarahkan untuk memanfaatkan potensipoiensi yang belum tergali tersebut. Selain itu konsep pengembangan juga
diarahkan pada pengernbangan prasarana dan sarana pendukung kota karcna pemnunnyu yang sangat besar dalam rnendukung eksistensi fungsi-fungsi Sukadana scbagai suatu ibukota kahupaten.
Dalam tahap implementasinya, konsep pengernoangan unruk mendorong ekistensi fungsi-fungsi
kota tersebut di atas tidak boleh tertcpas dari adanya suatu visi yang
akan meniadi panduan umuk menentukan tujuan utama yang ingln dicapai dari arahan-arahan
pengembangan
yang akan dirumuskan.
Visi yang akan menjadi
panduan bagi konsep pcngembangan
tersebut adalah visi Kabupaten Lampung
Timur
Visi Kabuparen
dan Visi Kota Sukadana,
"Terwujudnya
Kabupaten
Lampuug Timur
Lampung
Sdia~ai
Timur
yaitu:
)lotor l'enggerak
Ekonomi Regional dcngan Masyarakat yang Scjahtera di Bumei Tuwah BepmlHn".
Visi Kabupaten Lampuog Timur memiliki kara kunci "scbagai motor pcnggerak ekonomi regional .. , ha! ini mcmberikan mdrkasi bahwa Kabupaien Lampung Timur di masa datang harus mcmiliki kekuatan pada scktor ckonomi yang dapet berperan dalarn lingkup regional. Segala potensi yang ada di Kabupatcn Larnpung Timur harus dieksplorasi untuk tcrcapainya kesejahteraan masyarakarnya. Selaiu visi kabapaien terdapat pula Visi Kota Sukadana yaitu; ~Mcnjadikan Korn Sukadana
Seh11g~i
Pusnr Pertumbuhsn
Ekonomi,
• osial dan Kebudaysan
Kabupatcn Lampung Timur".
Visi Kora Sukadara, scpcni
halnya visi Kabupaten Lampung Timur joga
rncnirikberatkan pada perturnbuhan sektor perekonomian yang diharapkan dapat rneojadi surnber kesejahteraan masyarakamya. Hal ini tentu sejalan dengan lungsi-fungsi
yang melekat pada Kota Sukadana yakni fungsi sebagai pusat
administrasi pemerintahan, pusat pengcmbangan wilayah dan pusai pelayanan rnasyarakat.
Dengan melihat Visi Kabupaten Larnpung Timur dan V1si Kotz Sukadana maka terliaat pula bahwa konsep pengembangan untuk mendorong eksistensi fungsifungsi Kota Sukadana sangat sejalan dengan visi yan3 ingin dicapai oleh Kora Sukadana maupun Kabupatcn Lampung Timur sccara luas. Dapat dilihat bahwa
kedua visi tcrscbut di atas saling menguatkan dan mendukung yakni dengan
menitikberatkan fungsi-fungsi
V.3.2
pada pengembangan
pcrckonomian
yang juga tcrsirat dalam
Kota Sukadana.
Arahan Pengembangan
Arahan pcngernbangan
untuk oprimalisasi
Fungsi-fungsi
Kota Sukadana
fungsi-fungsi Kora Sukadana akan didasan olch tujuan
fungsi-fungsi Sukadana sebagai ibusota kabuparcn dan juga
didasari oleh sasaran yang ingin dicapai oleh masing-masing fungsi. Arahan pengembangan fungsi-Iungsi Sukadana sebagai .bukora kabupaten [uga didasari oleh analisis eksitensi fungsi-fungsi kota sepern yang tclah duraikan sebelumnya
Dcngan memperhaukan berbagai kondisi nil Kota Sukadana saat ini yang telah tcridoruifikasi berbagai potensi dan permasalahannya maka konscp pcngcmbangan umuk mendorong eksistensi fungsi-fungsi Kota Sukadana terebut di atas dapat diuraikan per fungs: yang melekat pada Kola Sukadana.
I Iasil analisis
tcrhadap eksistensi fungs] J..ota sebaga] pusai pengernbangan
wilayah di atas secara nngkas dapat diuraikan sebagai berikut. l. Fisik keruangan Sukadana sanga: mendukung pengembangan fungsi utarna kota sebagai pusat pengembangan wilayah
Kondisi fisik kcruangan juga
sangai mcndukung pengembangan fungsi-fungsi penunjang Sukadana sebagai nusat perdagangan, pusat pengolahan h~1I pertanian dan sebagai pusat perindustrian, Hal irn didasarkan pada kondisi fisrk kcruangan Sukadana, yaitu:
a. Kondisi topografi yang relatif datar dengan kemiringan
0
3%,
rnernungkinkan pengembangan serura-scnua perdagangan dan industri yang lcbih fleksibel.
b. Kondisi gcologis sangat cocok untuk pcrtanian lahan kering karena lapisan tanah top soil oerupa endapan vulkanis dar pelapukan batuan yang menjadikan tanah sanga: subur. Jerus tanah endapan (alluvial) di Sukadana secara fisik memiliki poteasi ekonomi untuk pcngembangan pertanian
Iahan kermg dan perkebunan.
95
c. Sebagian besar wilayah dapat dikembangkan,
Hanya sedikit kawasan
limitas: di bagian Utara kota karena berbatasan dengan Taman Nasional Way Kambas. d. Secaia geografis berada di tengah wilayah Kabupaten Lampung Timur
sehingga lebih aksesibel ke seluruh wilayah kahupaten, e. Masih terscdia banyak lahan kosong untuk pengembangan karena sekiiar 68% peruntukan lahan masih berupa perladangan tradisional yang memungkinkan pengembangan kola lebih Ileksibel. f
Harga lanan relatif masih murah, karcna Sukadana masih dalam tahap awal pcngcrnbangan kota.
g. Sudah dibuat Rencana Detail Tata Ruang (RDTR) Kora Sukadana pada tahun 2003 sehingga perunrukan lahan untuk pengembangan menjadi lebih jelas dan terarah. 2. Dari segi prasarana dan sarana, masih banyak kekurangan yang udak mendukung pemanfaatan potensi-potensi
kota yang sangat besar untuk
pengembangan fungsi-fungsi Sukadana sebagai pusat perdagangan, pusat pengolahan basil pertanian dan pusat perindustrian. Hal ini terindikasi dari kondisi prasarana dan sarana kota saat ini yaitu: a. belum ada sentra perdagangan regional, hanya terdapat pasar ska la lokal di sekitar Sukadana Pasar yang hanya mernenuhi kebutuhan komunitas lokal. b. Belum ada senira pengolahan basil penanian. Kornoditas pertanian seperti Jada, kelapa dan ubikayu cenderung lebih banyak dijual langsung sebagai bahan mentah ke luar wilayah terutama ke Kora Metro dan Bandar I.ampung. c Belum ada sentra industri menengah dan besar, hanya terdapat industri rumah tangga. l Ial ini memicu penjualan kornoditas pcnanian laugsuug ke sentra-scntra perdagangan regional di Kota Metro dan bandar l.ampung. d. Sistern transportasi belum memadai untuk mendukung fungsi kota sebagai pusat pengcmbangan wilayah, dengan indikasi-indikasi scbagai berikut: i.
Prasarana ialan lokal yang masih berupa jalan oatu dan tanah sehingga menghambat rnobilitas. Di Kota Sukadana Panjang jalan beraspal
96
hanya 58,47 Km. sisanyajalan onderlagh/batu 27 Km dan jalan tanah 52,15 Km_ 11.
Belum ada terminal lokal dan regional, masih berupa terminal bayangan di Sukadana Paw
111.
Sararn angkutan umum belum memadai hanya ada 12 minibus, 31 mlkrolet/prckup dan 151 ojek dengan jam operasional yang sangat terbatas,
rv. Utilitas perkotaan {air bersih, listrik, telepon, saluran limbah, pernbuangan sampah) masih terbaras. 3. Dari segi sosral kependudul..an masih ierdapat kendala yang kurang mendukung pengembangan Sukadana sebagai pusat pengcmbangan wilayah. I [al ini diindikasikan deugan kondisi-kondist scbagai bcrikui: a. jumlah penduduk masih sangat rendah, kcpadatan penduduk hanya 164 oranglkm2 atau I ,64 orang/lfa dengan perturnbuhan yang rclatif lam bat hanya 0,31 % (Iebih rendah dari rata-rata pertumbuhan nasional maupun propinsi), b persebaran pcnduduk yang tidak mcrata (masih mcngikuti pola ribbon
developmenn. c, Kuahtas ~l)M Kota Sukadana adalah menengah cenderung rendah (IPM Sukadana 64,63; Bumi Agung 59.70) lebih rendah jika dibandingkan lPM Kabupaten Lampung Timur 65.7
4. Dari segi perekonomian kota terdapat beberapa kondisi yang mendukung fungsi sebagai pusat pengcmbangan wilayah terutama dengan adanya potensr perckonomian yang berbasis pertanian. Namun rcrdapai pula kendala untuk pcngernbangan fungsi kola sebagai pusat pcngcmbangan wilayab terutama
yang terkait dengan ksraktcristik ekonomi kota yang belum dapat mernicu perkembangan sektor jasa. Sebagai suatu ibukora kabupaten seharusnya
Su.kadana memiliki basis ekonomi yang lebih baik dari wilayah-wilayah Iain di Kabupatcn Lampung Timur. Beberapa bal yang ieridentifikasi dari kondisi perekonomian kota adalah sebagai benkur
a. Sukadana mcrniliki potens: perekonorman potcnsral pada agribisnis dan agroi ndustri. Hal ini didukung dengan kondisi fisik yang sangat baik untuk
q•I
pengembangan pertanian lahan kcnng Selain
i111
juga memiliki lahan
pengcmbangan pertanian yang masih luas dirnana 68% lahan Kota Sukadana saat ini masih berupa perladangan yang dapat dikembangkan menjadi lahan pertanian yang lebih modern melalui penerapan teknologi pcrtanian mutakhir. b. Memiliki komoditas pertanian unggulan yang memiliki nilai ekonomis tinggi karcna mcrupakan komoditas eksport (Jada hitam, kelapa dalam, ubi kayu) dengan tingkat produksi yang cukup besar, Komoduas lain adalah jagung, kopi dan coklat yang juga potensial dikembangkan. Komoditaskornoditas ini juga merupakan andalan wilayah belakang (hinterland) Sukadana sehingga potcnsial untuk menjadi pendukung Sukadana.
c. Karaktcristik ekonomi Sukadana belurr; rnenunjukkan sebagai kawasan perkotaan yang bertumpu pada scktor perdagangan dan jasa serta indusrri, namun masih pada sektor pertanian tradisional. Hal ini mcnyebabkan tidak ocrkembangnya sektor jasa seperti perbankan Saat ini hanya ada dua bank yang beroperasi di Sukadana yakni BR! & BPR dengan sistern yang beiurn on line. 5. Dari segi potensi regional, Kora Sukadana memiliki potensial yang sangat besar untuk pengembangan fungsi sebagai pusat pengembangan wilayah. Hal ini terindikasi dengan hal-hal sebagai benkut: a. Sukadana berada pada poros jalur jalan regional Limas Timur Sumatera yang menghubungkan kora-kota besar di Sumatera dan menjadi akses menuju Pulau Jawa rnelalui Pelabuhan Bakauheni di Lampung Selatan. b. Adanya potcnsi pasar regional (Bandar Lampung, Kota Metro, Jakarta dan Jawa) yang relatifbesar terutama untuk komodltas-kornoditas pertanian c. Adanya pernbangunan Pelabuhan Laut l.abuhan Maringgai di Kabupaten Lampung Timur dapa; mcnjadi alternatif
rnenuju Jakarta dan Bunten
dengan pcrkiraan biaya yang Jebih murah dan wakru 1empuh yang lebih singkat. d. Adanya dominasi Kora Metro dan Kota Bandar Lampung dalam perdagangan regional dan pcrindustrian.
Perdagangan regional dan
perindustrian lebih banyak berpusat di kota-kota tcrscbut karcna mcmang
98
tclah rnerniliki
kclengkapan
perdagangan
regional
dan
pcudukungnya, perindustnan
Karena belum ada sentra maka
komoduas-komoditas
pertanian hasil produksi dari Sukadana dan Kabupaten Lampung Timur
lcbih banyak dijual langsung ke kota-kota tersebui.
Pada dasarnya fungsi-fungsi yang melekat pada Kola Sukadana rnerupakan satu
kesatuan yang sating terkait dan salmg mempengaruhi, Fungsi yang satu akan menjadi pcndukung bagi eksistcnsi fungsi lamnya. Fungsi-tungsi Kota Sukadana
sebagai pusat admmistrasi perncrinrahan, pusat pengcmbangan wilayah, dan pusat pclayanan masyarakat pada saat mi belum dapat berjalan sccara optimal karena kcberadaan beberapa fungsi pcndukung kora yang belum eksis yang diindikasikan
dengan bcrbagai pcrrnasalahan yang cukup signifikan rnasing-masing disebabknn
tcrkait dcngan cksistcnsi
f'ungs1 kora tersebut, Selain itu, kctidakoptimalan
j11ea terjadi
bnnynknya potcnsi yang masih bclum dapat dimanfaatkan
untuk
mcndukung eksistensi fungsi-fungsi kota tersebut.
Dari hasil
analisis
terhadap fungsi-fungsr
kota dan anahsts
polensi fisik
keruangan, prasarana don sarana, sosial kependuduknn, pcrekonomian dan potcnsi
regional
kota
dapat
ditarik
kesimpulan
suaiu
adanya
mdikasr-mdrkasr
keridakopiimalan pada masing-rnasing fungsi Kota Sukadana. V.3.2.I Arahan
Pengembangan
Admlnistrasi
Fungsi
Sukadana
Scbagai
Pusat
Pemerlntahan
Arahan pengernbangan Iungsi Sukadana sebagai pusat adminisrrasi pcmcrintahan didasari oleh tiga hal utama yakni: dasar hukum kelembagaan, sumber daya aparatur dan surnber daya peralatan, Dari analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa dengan dasar ketiga hal tersebut Fungsi Sukadana
scbaga]
pusat administrasi pemerinraban sudah bcrjalan rclatif baik meskipun masib
terdapat kekurangan-kekurangan. Fungsi Sukadana sebagai pusat admirustrasi pemcrimahan sudah dapat berjalan relarif baik
terutama karena dipengaruhi
oleh status Kota Sukadana sendiri
99
e,
scbagai ibukota Kabuparcn Lampung Timur yang menjadikan tungsi sebagai pusat pemerintahan secara otomatis cksis. Pembangunan prasarana dan sarana baru perkantoran dinas dan instansi perncrintah yang berkelompok dalam satu area turut mendukung eksistensi
fungsi
Kota Sukadana
sebagai pusat
pemcriruahan. Kelengkapan peralatan kantor juga sangat mendukung terhadap opumalisasi fungsi Sukadana sebagai pusat admmistrnsi pemerintahan. Selain iru penerirnaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) baru pada rahun 1999, 2000 dan 2003 dalarn jurnlah yang rclarif besar rclah dapat memenuhi koburuhan pegawai pada dinas/instansi pcmerintah,
Dengan mcmperhatikan kondisi-kondisr
atas maka arahan pengcmbangau
scperti telah diuraikan dalam analisis di
fu11~~1 Sukadana sebagai pusat administrasi
pcmcrimahan dapat drarahkan scba3ai bcrikut: I. Peruuaan organisasi
kctcmbagaan pemenntah
daerah sehiugga dipcroleh
komposisi yang paling cfektif dan efisren dcngan mengacu pada Peraruran Pernerintah
Nomor 08 tuhun 2003 tc111a11g Organisasi
Dengan diimplementasikannya
Perangknt Daerah,
Peraturan Pernerintah ini diharapkan akan
terjadi ofisiensi clan efektifitas dalam srruktur organisasi pemerintah daerah karena teijadi pcmrnpingan dalam struktur organisasinya, Selama ini dengan mengacu pada Perd.a nomor 39,40 dan 41 tahun 2000, struktur organisasi perangkat daerah Kabupaten Larupuug Timur sangat gemuk karena sctiap dinas daerah rata-rata mcrniliki
lima bidang, sedangkan dengan Peraturan
Perncrintah nornor 08 tahun 2003 struktur organisasi akan dipangkas maksimal hanya terdiri dari dua bidang saja. llal ini tentu berpengaruh tcrhadap penghernatan anggaran karcna adanya tunjangan struktural yang dihilangkan dan juga pada kinerja perangkat daerah yang lebih ringkas .. 2. l'eningkatan efektrtitas dan efisiensi kinerja apararur pemerintah daerah. Saat
ini 75% PNS unggal di luar wilayah Sukadana (scbagian bcsar di Kota Metro dan Bandar Lampung) sehingga mengurangi kualitas pelayanan karena sering datang terlambat dan pulang lcbih cepat. Harns ada upaya untuk menstimulasi
!>NS untuk tinggal di Sukadana scbagai upaya untuk mcningkatkan cfektifitas dan efisiensi pelayanan administrasi pemerintahan melalui pcmberian insentif
JOO
•
(misalnya dengan pernberian subsidi pernilikan rumah). Dengan tinggalnya PNS di Sukadana juga akan memberikan efek ckonomi (rerutama pada sektor informal) bagi perkembangan Sukadana sendiri misalnya akan memicu perkemhangan
warung kcbutuhan
sehari-hari,
warung makan, tcmpat
kontrakan dan lain-Jain. 3 Pemanfaatan meningkatkan
sumber
daya peralatun
aksesibilitas
sccara optimal
terutama
untuk
stakeholder terhadap data-data dan iuformasi
percr:canaan dan pelaksanaan pcmbangunan Saat mi basis data dan inforrnasi bclum dapat diakses sccara optimal buik olch stakeholder pcmbangunan rerutama olch masyarakat umum. Padahal dengan kclcngkapan pertalaran hal
ini sangat mungkin dilakukan. Misalnya dengan telah adanya jaringnn telepon dengan nkscsibiluas
internet
dapat dlbuar suatu suns/website
pcmcrmtah
daerah yang rcpresentauf dengan updaung data yang akurat, Hal ini tcntu memudahkan akscsibilitas stakeholder dalarn rnernenuhi kebutuhan data-data dan informasi mcngenai perencanaan dan pcmhangunan daerahnya.
V.3.2.2
Arahan
Pengembangan
Fungsi
Sukad:11111
Scbagal
Pusat
Pengcmbangan \Vilayab Arahan pcngembangan fungsi Sukadana scbagai pusat pengembangan wilayah dilandasi oleh liga eksistcnsi fungsi-Iungsi penunjangnya yakni: Iungsi sebagai pusat pcidagangan, pusat peugolahan basil pertanian clan pusat perindustrian. Dari analisis yang tclah dilakukan
dapat disimpulkan
bahwa Fungsi scbsgai pusat
pengembangan wilayah masih belum dapat berjalan
sccara optimal. Hal ini
didasarkan pada kondisi bahwa Iungsi-fungsi pendukungnya yauu sebagai pusat perdagangan, pusat pengolahan basil pertanian dan pusut perindusrrian bclum dapat
berjalan
kererbatasan
sccara optimal.
Kota Sukadana
masih
mcrniliki
banvak
dalarn prasarana dan sarans pendukung umuk menjadi pusat
pcngcmbangan wilayah.
Dari basil analisis dapat diketahui perdagangan
bahwa fungsi
pcnunjang
sebagai pusat
belum berjalan optimal. Ketiadaan prasarana dau sarana
perdagangan yang representattf masib menjadi kendala untuk rnelakukan kegiatan
l0 I
•
kolcksi dan distribusi komoditas-kornoditas perdagangan baik lokal maupun regional Saat ini kegiatan perdagangan yang ada di Kota Sukadana masih bersifat lokal yang berpusar di Sukadana Pasar, Keberadaan jalur jalan regional Lintas Timur Sumatera yang mclintasi Kota Sukadana juga belum dapat dimanfaatkan sebagai sarana umuk mcngembangkan perdagangan regional. Kota Sukadana saat ini hanya berperan sebagai kota transit, bukan sebagai kota tujuan dalam proses perdagangan regional.
Dari hasil analisis juga diketahui bahwa fungsi penunjanz
sebagai pusat
pengolahaa basil pertanian dan fungsi sebagai pusat perindustrian belum dnpat berjalan secara optimal. Hal ini didasarkan pada kondisi Kota Sukadana
yang belum memiliki industri menengah atau besar untuk kegiatan pengolahan hasil pertanian maupun kegiatan industri. Saar ini belum ada industri pengolahan baik dalarn skala meneogah atau skala besar, Kegiatan industri yang ada saat ini hanya dalarn skala kecil dan rumah tangga saja. Dcngan mernperhatikan analisis
terhadap eksrstcnsi fungsi sebagai pusat
pengernbangan wilayah dan analisis terhadap potcnsi-potcnsi fisik keruangan, prasarana dan sarana, sosial kependudukan, perekonornian dan potensi regional rnaka arahan pengembangan Sukadana adalah sebagai berikut: a. Pengembangau prasaiana dan sarana perkotaan yang mernadai uatuk mendukung fungsi-fungsi kota yang ada Tersedianya prasarana dun sarana kota yang mcmadai baik untuk tingkat lokal maupun regional akan rnendorong pertumbuhan dan perkembangan kota secara signifikan. Hal ini disebabkan akan terjadinya peningkatan pelayanan kota bagi rnasyarakat baik dai i sisi pclayanan publik, ekonomi, sosial maupun kependudukan.
b. Pengernbangan agribisnis dan agroindustri dengan dukungan sumberdaya lokal sebagai sektor ekonomi poteusial yang akau mendukung Iungsi-Iungsi kola. Sebagai wilayah yang mermhki basis ekonomi pada sektor pertanian maka pengembangan agnbisnis dan agroiudustri harus menjadi prioritas utama dalam upaya mendorong eksistensi fungsi-fungsi Kota Sukadana, terutama bagi
101
•
eksisrensi fungsi pcnunjang Kota Sukadana sebagai pusat perdagangan, pusat pengolahan hasil pertanian dan pusat perindustrian yang akan memicu fungsi ulama sebagai pusat pengembangan wrlayah, c. Pengembangan sistem transportasi sebagai kunci aksesibilitas dan mobi I nas tingkat Jobi dan regional. Urgensi sistcm transportasi menjadi sangai viral terutama dalam meningkatkan mobilitas berbagai aktivitas ekonomi Kora Sukadana dalarn upaya-upaya pemanfaatan dan pengembangan potcnsinya, Mobi'.itas orang, barang dan jasa akan lebih optimal jika kc.crsediaan prasarana dan sarana transportasi dapat diprioritaskan pengembangannya, d. Penciptaan pangsa pasar komoditas perdagangan terutama komoditas pertanian dalam lingkup regional. Saleh satu aspck penting dalam keberbasilan pcrdagangan adalah adanya sentra-senrra pcmasaran dcngan pangsa pasar yang jelas dan potcnsial. Penguasaan pangsa pasar yang luas terutama dalam lingkup regional akan berdampak posirif
terhadap perkcrnbangan fungsi-fungsi koia secara
kcseluruhan. e. Pcngernbangan kualitas SOM sebagai tenaga kerja terdidik, SVM yang berkualitas merupakan
fakror pemicu yang positif unruk
pertumbuhan dan perkembangan kota, Keberadaannya akan lebih membawa dinamika
yang
positif
terutama tcrhadap perkembangan sektor-sektor
perekonomian potensial. Pengembangan SOM tidak akan terlepas dari kualitas pendidikan dan kcsehaian masyarakatnya sehingga pengembangan kualitas SDM harus sejalan dcngan pengembangan prasarana dan asrana pendukung pendidikan dan keseharan masyarakat,
f Perlunya kebijakan pcngembangan kependudukan.
Dengan melihat kondisi kependudukan seperti diuraikan di atas rnaka perlu dirumuskan suaru
rcncana
pengembangan disrribusi pcnduduk
dan
pertumbuhannya di se.iap lingkungan kota, Tahap pertama dapat dilakukan di kawasan
efektif
mcmpcrtimbangkan
kota
sebagai
potensi
tiuk
terjadinya
prcu nugrasi
perrumbuhan
dengan
penduduk
karena
pengembangan prasarana dan sarana kola. Hal ini terutama karena adanya
103
•
pusar pemcrirnahan Kabupatcn l.arnpung Timur di Kawasan efektif kota serta pengcmbangan pusat perckonomian dan pelayanan kota diperkirakan akan mengakibatkan terjadinya migrasi masuk yang cukup besar. Hal ini tentu dapat mempcngaruhi perkembangan penduduk d1 Kola Sukadana sccara kcsoluruhan yang akan bcrtambah tidal hanya karena pertumbuhan alarniah, tctapi juga melalui arus migrasi masuk yane jumlahnya kcmungkinan akan jauh lebih besar daripada pcrtumbuhan pcnduduk alamiah, V.3.2.3 Arahan Pengembnngnn llungsi Sukadana Sebagai Pusat Pclayanan Masyarakat Arahan pengembangan fungsi Sukadana sebagai pusnt pclayanan masyarakat dilandasi dun hal uiama yakni dari kcterscdlaan fasilitas pcndidikan dan fasiluas kesehatannya. Dari analisis yang tclah dilakukan dapat disimpulkun bahwa fungsi scbagai pusat pelayauau masyarakat pun belum dapat berjalan dengun balk
terutama
karena
pelaynnun
kcschatan
arlany11
kP.t~rbatasao
dan pendidikan.
sarana keschaian Sukadana saat
1111
dalam
prasuran»
Namun demikian
clan sarans
dari prasarana dan
sudah mcndekati kondisi yang ideal. Saat ini
Sukadana kekurangan dalam penyediaan balni pengobatan, apotik/toko obat dan puskesmas desa, Kekurangan lain yang teridentifikasi adalah terkait dengan Iungsi penunjang Sukadana sebagai pusat pendidikan 1inggi yane belum dapat berjalan secara optimal karcna belum adauya prasarana dan sarana pcndukungnya. Saat ini belurn ada perguruan linggi di Kola Sukadana, sehingga pendrdikan unggt masyarakat Kabupaten Lampung Timur masih berorientasi pada Kola Metro clan Kota Bandar Larnpung. Dcngan bcrdasarkan
pad a kondisi-kondisi
rersebut di alas maka arahan
pengembangan Sukadana sebagai pusat pelayanan rnasyarakat dapat diarahkan sebagai bcrikui: I. Peningkatan kualitas dan kuantitas pclayanan tcnaga dokter dan pararnedis
melalui pernanfaatan prasarana dan saran a kcschatan sccara optimal.
104
2. Mendorong pendirian apotek dan toko obat baik oleh swasta maupun pernerintah, karena saat ini belum tersedia sarana apotek dan toko obat. J. Meningkatkan rasio kebutuhan sarana pendidikan hingga pada batas optimal dan mendorong pengembangan pendidikan tinggi untuk mendukung fungsi
scbagai pusat pcndidikan tinggi.
Arahan-arahan pengembangan Sukadana melalui
optimalisasi fungsi-fungsinya
sebagai ibukota kabupaten sccara ringkas dapat dilihat pada tabel V.13.
•
V\
0
.....
,..;
N
z
< <
"'
"'... "'
-----
cc 0
~, ~
i
~
.;;;
~-
e
"' ~
l"'
....-e
~
6~
ii-¬ c
~ ~
c
...: ~ ~
v. @
~0 ~ -,; ~
0
~
"' iii a :l -e z
<
"
s: 0
~
••e
s,
i! ..,...:;
"' ;-~i~ s:s y~ -~ l 1~ «
~ ~c
.,,"
o
~
:t>e gr1e
=
...~~
~';:
-" 2
c e J!
.B -5 ~ -:{.~
ee e ~:!
"
<
;;>
3 ,_
"' -e § -1J ~ ,; § ~
'E ~
~~
l~ 5
"'" E .; ! c
i•
-§
~c c :E ::: " £ ~~ ~ ~ ~ ~Jl
•~-
&
c
•E
" ~ i' :& 0 "' "'t: .i:i ~ "' ·c ~ 4l ~ .s -e• ·a ·;; ,...e ·g ~ :::: ..,. ~~
1·g 5
....
.,
N
~
~. I .,, "' 1"
.~u"'31-
-e
0
·g ~!:!:! •• -~ e• 1~ e-~ ~ ;
~·a. :::
5
c
c
~E= ~.: § ..::£·-~ ,._
~ o;
3
•
~ .g•
~ Oi"
~
~
~ §~
:;; ~ ~
~
§
t
3
~
·~
e ~ ·~ ;
.<. 0
" • •
2:
r.
",,=>"
--
;< '-:
~ <;;
·- = ·-
.:£
"'
J,,
I Bab VI Kesimpulan dan Rekomendasi Berdasarkan analisis-anal isis yang telah dilakukan pada bab terdahulu, maka dalam bab im akan diuraikan kesimpulan-kesimpulan hasil penclitian untuk merumuskan arahan-arahan pcngembangan Sukadana sebagai ibukoia Kabupaten Larnpung Timur dalarn upaya mendorong eksisrensi lungsi-fungsi kotanya. Selain itu diuraikan pula rekomendasi-rekomcndasibagi pihak-pihak yang tcrkait dengan basil penelitian ini, terutama sebagai referensi dalam perencanaan pengcmbangan Sukadana sebagai ibukota Kabupaten Lampung Timur di masa datang, Has ii pen el itian ini tentu sangat dibatasi oleh berbagai hal yang mcnycbabkan tidak semua aspck dapat terakomodasi dalam penelitian ini Untuk itu dalam bab ini juga akan diuraikan kelemahan-kelemahan penelitian dan catatan-catatan untuk penelitian lebih lanjut yang lcbih detail dan dapat melengkapi pencliuan ini.
VL1
Kesimpulan
Pennasalahan suatu kabupaten yang belum lama terbemuk saagatlah kompleks, Hal ini sangat wajar karena sebagai sebuah kabupaten baru rnaka akan sangat banyak diternui kekuraogan-kekurangen dan pcrmasalahan-permasalahan baru yang sebelumnya ridak ada kerika kabupaten tersebut masih bergabung dengan kabupaten la.ma sebagai indaknya
Salah satu permasalahan yang cukup signifikan adalah berkaitan dengan keberadaan ibukota
kabupaten yang ditc:apkan sejalan dengan pembentukan
kabupaten barn hasil pemekaran tersebut. Permasalahan-permasalahan yang muncul tidak hanya berupa permasalahan fisik keruangan namun juga berkaitan dengan pcrmasalahan perekonomian, sosial dan kependudukan, Permasalahan-
permasalahan tersebut akhirnya juga akan berpengaruh terhadap eksistensi dan kinerja fungsi-fnngsi kota yane disandang oleh suatu ibukota kabupaten.
I
I IJ
Kora Sukadana yang tcrbcntuk sejalan dcngan pcmbentukan Kabupatcn Larnpung Timur (hasil pernekaran dari Kabupaten Larnpung Tengah) juga rnengalami berbagai permasalahan, terutama berkaitan dengan fungsi-Iungsi kotanya yang bclum menunjukkan cksisteusinya sccara optimal. Terdapat tiga Iungsi utama Sukadana scbagai ibukota Kabupaten Lampung Timur yaitu: (I) sebagai pusat administrasi pemerintahan, (2) sebagai pusat pengernbangan wilayah, dan (3) sebagai pusat pelayanan masvarakat, Sclain
nga fungsi utama tersebut, Sukadana juga memiliki fungsi-fungsi
pendukung yang menguatkan
keberadaan fungsi-Iungsi
utamanya yairu.
(I) sebagai pusat pcrdagangan, (2) sebagai terupat pengolahau hasil pertanian, (3) sebagai pusat pcrindusman. ( 4) sebagai pusat pelayanan kesehatan, dan (5) sebagai pusat pendidikan tinggi. Ketidakopnmalan fungsi-fungsi Kota Sukadana terindikasi dari berbagai realitas yang teridentifikasi di lapangan yang mengindikasikan
bahwa eksisrensi dan
kincrja fungsi-fungsi tersebut secara umum memang belum optimal. Dari
pcnclitian yang-dilakukan diperolch kesimpulan-kesimpulan bcrikut: Fungsi sebagai pusat adrninistrasi pemerintahan sudah berjalan relatif bark meskipun masih terdapat kekurangan-kekurangan terutama pada kinerja aparat pernerintahan. 2
Fungsi sebagai pusat pengernbangan wilayah masih belurn dapat berjalan
secara optimal, karena ridak didukung oleh eksistensi yang optimal dari fungsi-fungsi pendukungnya yaitu rungsi sebagai pusat perdagangan, pusat pengolahan basil pertaniar dan pusat perindustrian, Pcnyebab utama tidak cksisnya fungsi sebagai pusat pengcmbangan wilayah terutarna adalah karena belum mernadainya dukungan prasarana dan sarana kota, Hal iru sangat wajar mengingat Sukadana mcrupakan ibukota kabupaten yang bcrusia relatif baru
dan bclum memiliki prasarana dan sarana kola yang lengkap sebelumuya. 3 Fungsi penuniang sebagai pusat perdagangan belum berjalan opnmal. Hal lcbih banyak disebabkan oleh kctiadaan prasarana dan sarana pendukungnya.
1111
112
4
Fungsi penunjang scbagai pusar pengnlohnn hasi] pertanian dan fungsi sebagai
pusat perindustnan juga belum dapat berjalan secara optimal. Seperti halnya fungsi sebagai pusat perdagangan, fungsi-fungsi ini pun tidak berjalan optimal karcna kurangnya dukungan prasarana dan sarana. 5 Fungsi sebagai pusat pelayanan masyarakat belum dapat berjalan dengan baik. Meskipun sudah memiliki Rumah Sakit Daerah namun Sukadaaa masih kckurangan minimal 18 balai pengobatan, 2 apotik/toko obat dan 2 puskesmas desa Kekurangan ini tentu juga menunjukkau adanya kekurangan dalam penyediaan tenaga kesehatan, Sementara nu fungsi penunjang sebagai pusat pelayanan pendidikan tinggi juga belum dapat berjalan karena tidak adanya prasarana dan sarana
pendidikan tinggi yang tersedia Saat ini pelayanan pendidilan baru sebatas pendidikan menengab
alas
yang kond1sinya sudah relatif mcmadai karena
prasarana dan saraua pendukungnya sudah hampir mcndekati rasio optimal. Jika dikaitkan dengan Visi yang ingm dicapai, baik Visi Kabupatcn Lampong
Timur maupun Vis1 Kola Sukadana yang menmkberatkan pada pembangunan perekonomian baik lokal maupun regional maka ketidakoptimalan fungsi-fungsi kota tersebut di atas akan sangat menghambat proses tercapainya visi-visi
tersebut, terutatna karena tidak optimalnya fungsi sebagai pusat pengembangan wilayah. Umuk lebih memperjelas aeahan pengembangan Sukadana sebagai ibukota
kabupaten maka ditetapkan konsep pengembangan uutuk mendorong eksistcnsi dan opnmalisasi fungsi-fungsi kota yaitu: "Pemaofaatan l'oteosi-f'otemi Kotll dao Peagembangnn Prasarana Fungsi·Fungsi
Kot11 Sukadaoa
dan Sarana Untuk Mendorong opthnalwsi 8ebagai
Ibulsota Kabupaten
Lamp1111g
Timur". Penetapau konsep tersebut lebih banyak dilandasi oleh adanya k.ondis1 keterbatasan prasarana dan sarana yang sangat menonjol Selain itu juga
-· - --
....
.
. - - --
113
didaserkan pada berbagai potcnsi kota yang sangat besar namun belum dapat
digali, dimanfaatkan dan dikembangkan Dari hasil analisis diperoleh araban-ereban pengembangan Sukadana untuk mendorong eksistensi tiga fungsi utaman:yasebagai ibukota Kabupaten Lampung
Timur, yaitu· I. Arahan pengembaugan Sukadana untuk mendorong eksistensi fungsi sebagai pusat administrasi pemerintahan, yaitu: a) Penataan organisasi kelembagaan pemerintah daerah sehingga diperoleh komposisi yang palmg efektif dan efisien dengan mengacu pada Peraturan
Pemerint.ah Nomor 08 t.ahun 2003 tentang Organisasi Perangkst Daerah. Dengan penerapan peraturan ini diharapkan organisasi pemerintah daerah akan rnenjadi lebih ramping yang bcrakibct pada peaghematan anggaran
serta peningkatan efektititas dan eflsiensi kerja. b) Peningkaten efek:tifitas dan efisiensi kinerja aparatw pemerintah daerah. Saat int 75% PNS tinggal di luar wilayah Sukadano. (sebagian besar di Kota Metro dan Bandar Lampung) sehingga mengurangi kualitas pelayanan karene pegawai sering datan.g terlamhat dart pulang lebi.heepat. Harus ada upaya. untuk rnenstimulasi PNS untuk tinggal di Sukadana sebagai upaya untuk meninglcatkan efel.."tifttas dan ,efisiensi pelaya.nan adminisrrasi pemerintahan (misalnya melalui pemberian inseonf berupa subsidi wrtuk pemilikan rumah). c) Pemanfaatan sumber daya peralatan secara optimal terutama untuk mcningkatkan aksesibilitas stakeholder terhadap data-data dan mfonnasi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
2. Araho.n pengembangan Sukedana untuk mendorong eksistensi fungsi scbagai pusat pengembangan wilayah yaitu: a) Pengembangan prasarana dan sarana perkotaan yang memadai untuk
mendukung fungsi-fungsi kota yang ada terutarna untuk roenduk1mg fungsi sebagai pusat perdagangan, pusat pengolahan hasil pertan1an dan pusat perindusuian )'llng merupakan pendukung funfl,5• utama sebagai pusat pengembangan wilayah,
114
b) Pcngcmbangan agribisnis dan agroindustri dengan dukungan sumberdaya
lokal dan wilayah bclakang Sukadana (hinterland) scbagai senor ekonomi potensial yang akan mendukung fungsi-fungsi kota, c) Pengernbangan sistem transponasi yang memadai (prasarana dan sarana jalan, terminal dan angkutan umum) sebagai kunci aksesibilitas dan rnobilitas skala lokal dan regional yang merdukung pergerakan orang, barang dan jasa secara tebih bark. d) Penciptaan pangsa pasar komoditas perdagangan terutama komoditaskomoditas pertanian dalam lingkup regional. c) Pengernbangan kualitas SDM dalam upaya menyediakan tenaga kcrja tcrdidik. t) Pcngcrnbangan
kependudukan
untuk mcmicu
pcrtarnbahan jumlah
penduduk terutama dar i proses migrasi masuk Hal ini harus dilakukan karena pada saat ini jumlah dan kepadatan penduduk sangat kecil dan tidak mendukung untuk pengembangan koia. Pcrlu dilakukan pula upaya untuk menstimutasi
persebaran penduduk supaya lebih mcrata tidak hanya
mengikuti polo ribbon development.
3. Arahen pcngembangan Sukadana umuk mendorong eksisiens! fungsi sebagai pusat pelayanan masyarakat yauu: a) Peningkatan
kualitas
pelayanan tenaga dokter dan paramedis melalui
pemanfaatan prasarana dan sarana kesehatan secara optimal. b) Mendoiong peuduian balai peugobayan, apotek dan toke obat baik oleh
swastn maupun pemerintah sena pendirian puskesmas desa, untuk rncrncnuhi rasio optimal fasiliias kcschaian. c) Meningkatkao upaya untuk memeouhi rasio kebutuhan sarans pendidikan hingga mencapai batas optimal dan mcndorong
pcngcmbangan dan
pembangunan prasarana dan sarana pendidikan tinggi untuk rnenduk ung fungsi sebagai pusat pcndidikan tinggi, Vl.2 Rekomendasi Scsuai dengan hasil analisis. telah dirumuskan araban-arahan pengembangan Sukadana
sebaga:
lbukota
Kabupaten lampung Timur
untuk
mendorong
115
eksistcnsi fungsi-fungsi kotanya, Hal mengindikasikan eksistensinya
1111
didasarkan pada realitas di lapangan yang
bahwa fungsi-fungsi Kota Sukadana belum menunjukkan
secara opcimal.
Arahan-arahan
peugembangan
yang
telah
dirumuskan mcrupakan panduan dalam upaya mendorong eksistcnsi fungsi-fungsi kora schmgga keberadaannya diharapkan dapat 111cnjadi salah satu kunci untuk rnernecahkan perrnasalahan-pcrmasnlahan yang tclah rerideruifikasi sebelumaya,
Dcngan masih banyaknya keierbatasan dan kendala dalam upaya mcndorong
eksisrcnsi fungsi-fungsi kota, rcrutama dalarn hal pcnycdiaan prasarana dan sarana perkotaan ynng tcruu akan mernerlukan atokasl anggaran yang sangat besar dalaru pcngadaannya maka sangat penting artinya uruuk rnenctapkan prioritas-pnoritas pclaksacaan strategi-stratcgi pembangunan pcrnbangunan akan mcnradrkan
sclunjutnya. Penyusunan prioritas
tahapan-tahapan
lcbih sistcmaris
pcmbangunan
don disesuaiknn dcngan sumbcr daya yang ada, Selain iii. pcnjabaran lebih detail rnenjadi srratcgl-straregt
pemoangunan dan rcncana-rencana
tekms opcrasional dan bersifat implcmentatif
tindak yang lcbih
akan sangat bcrpcran delam
perccpatan pencaparan tungsi-fungsi Kora Sukadaua scbagai sebuah ibukota kahupaten secara optimal.
Hasil
peneliuan
mi secara umum dapat rncnjadi salah satu relerensi hAei
stakeholder pcmbangunan Sukadana untuk pengambrlan kcputusan yang tcrkait
dengan kcpennngan masing-masing baik dari kalangan eksekutif, legislatif, rnasyarakat urnum maupun pengusaha/calon investor. Bag: kalangan eksekuuf hasil penelitian ini dapat menjadi refcrcnsi yang akan melengkapi dokumcn-dokumcn
pcrcncanaan pcmbangunan yang tclah ada, baik
yang berupa perencanaan tisik maupun non-fisik misalnya untuk mcndukung Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), Rcncana Umum Tata Ruang Kota (RtJTRK),
Rcncana
Detail
Tata
Ruang
Kofa
(RDTRK),
pcrencanaan
pcngcmbangan ekonomi kerakyatan, perencanaan keciptakaryaau, perencanaan prasarana dan sarana transportasi, dan lain-lain.
ll6
Dagi kalangan legtslatif basil penelitian ini dapat menjadi refurensi yang akan mendukung dalam pengambilan kepoiusan-keputusan dan penentuan prioritasprioritas pembangunan yang dipcrlukan oleh masyarakat Sukadana maupun masyarakar Kabupaten Lampung Timur, terutarna dalam kaitannya dengan alokasi anggaran pembangunan bagi kepentingan publik yang sangat terbatas,
Bagi kalangan swasta, pengusaha daa calon investor, hasil penelitian ini dapat mernberikan gambaran potensi-potensi Sukadana yang sangat besar terutama
dalam sektor pertanian namun masih belum dapat digali dan dimantaafkan secara optimal. Dengan demikian para pengusaha dan eaten investro dapat melihat secara umum adanya potensi pengembangan usaha di Sukadana terutama yang mengarab pada kcgiaten agribisnis dan agroindustri.
Bagi mMyarakat umurn hasil penelitian im dapat menjadi stimulan bagi pengembangan dan perungkatan kualitas penghidupan. M.asyarak.at harus dapat memaafaatkan potensi-potensi yang sangat besa.r di Sukadana. Dengan tergalinya potensi-potensi ekonomi dan pemanfaatannya yang optimal maka diharapkan dapat mengurangi migrasi keluar teDAga-tenaga potensial usia produktif seperti yang selama in( sering terjadi dan yang lebib penting akan memicu peningkatan k:uah las SDM secara keseluruhan. VJ.3 Kelemabao Studi dan Catatan uutuk Studi Lanjutan Arahan-arahan pengembangan Sukadana yang telah dirumuskan akan banyak menemui
kendala
dalam
implemeotasmya
terutama
berkenaan dengan
keterbatasau-keterbarasan dalam alokasi anggaran pembangunan dan sumber daya yang tersedia. Oleh karena itu penentuan prioritas pelaksanaan menjadi strategi-
strstegi akan memegang pemnan pcnting dalam tercapamya optirnahsasi masingmasing Iungsi kota. Berkcnaan dengan basil penehtian mi maka tcrdapat beberapa kelemahan
I
terotama dalam hal dukungan keterseihaan data dan infonnasi mengeuai Kota
Suk.adana di lapangan yang masrh sangat minim. Sebagian besar data rnerupakan
~
~
------
•...
117
darn induk yang bersifat umum dengan cakupan wilayah Kabupatcn Lampung Timur atau provinsi. Data-data Kota Sukadana juga mesih banyak yang tidak berdasarkan time senes artinya suatu data hanya iersedia pada tahun tertentu saja dan tidak pada tahun-tahun selanjutnya Tingkat konsistensi suatu data yang diperoleh dari satu instansi dengan instansi lainnya pun masih sangat kurang, tcrutarna data-data yang diperoleh dari sumbcr Kabupaten Lampung Tengah sebagai kabupaten induk sebelum terjadi pemekaran wilayah. Keterbatasan dalam data-data rcrsebur berusaha dieliminasi dengan cara memanfaatkan data-data kualitatif yang diperolch dari hasil observasi di lapangan, Hal ini cukup mernbanru terutama jika kebcradaan data-data kuantitatif tidak mendukung dilakukannya suaru analisis,
Kelemahan lainnya dari peneliuan ini adalah berkenaan dengan hasil akhir penelitian berupa arahan-arahan pengembangan yang masih bersifai umum dan
makro, Dcngan demikian dibarapkan pada penetitian-pcnctlrian lanjutan yang akan dilakukan dapat dilakukan penyusunan strategi-strategi pembangunan jangka pendek (I tahunan) yang dirinci sccara lebih detail Jan formal dan juga disusun
berdasarkan prioritasnya. Hal ini akan sangat membantu bagi implementasi setiap arahan
peugembaugan
yang
telah dirumuskan rnenjadi kegiatan-kegiatan
pernbangunan yang lebih implementarif dari segi teknis dan operasional dcngan disesuaikan dcngan sumbcr daya yang tersedia baik sumber daya mauusia maupun pembiayaannya.
OAFTAI{ PliSTAK~
Buku:
I. Arikunto, S. (1998),
Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek.
PT. Rineka Ci pta, Jakarta; 2. Branch, M. C. ( 1996), Perencanaan Kora Komprehensif. Pengantar dun Penjeiasan, Edisi ke-Z (terjemahan),
Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta; 3. Catanese, A. ( 1986), Penguntar Perencanaan Kora, Erlangga, Jakarta; 4.
Daljoeni, N ( l 99R), ( ;eogl'fJji K1>111 dnn Deso, Pencrbir Alumni, Bandung;
c
Freeman, T. W. ( 1974), Cieogruphy and Plam1111?,. Hutchingson and Co., London;
6. Hadari,
N. (200 I),
Mctode l'enelitian Bidang. Sosial, Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta; 7. Jayadinata, J.T. ( 1992), Tata (i1111a Tanah do/am I'erenoanaan Pedesaan, l'erkotaan don wtlayah, Pcncrbit ITB, Bandung; 8. Koestoer, R.l!. (2001), Duncnst Keruangan Kota: Teori don Kasus, Pcncrbit
Universitas lndonesia-Ul Press, Jakarta; <J. Koryati, D. (2004), Kebijakan clan Manajemen Pembangunan Wi/11yC1h, Penerbit YPAPI, Yogyakane; lO. Moleong,
L. (2002),
Metodologi Penelitian
Kualitatif,
PT. Remaja
Rosdakarya, Bandung; 11. Ratcliffe, J. ( 1982),
An Introducuon
to Town and Country Plannmg,
Hutchinson, London; J 2. Riduan (2002), Skala Pe11g11k11ran Vartabel-vartabet Penettttan, CV. Alfabeta,
Bandung;
13. Riyadi (2003), Perencanaan Pembangunan Daerah: Straleg1 Meflggali Potensi do/am Mewujudkan Oto1101111 Daerah. PT. Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta; 14. Rukrnana, Nana D.W.; Dr Florian Steinberg; (r. Robert van der HofT (1993), Manajemen l'embangunan Prasarana Perko/cum; PT. Pustaka T ndonesia; J akarta;
LP3ES
6. FlPS Kabupaten Lampung Timur; Lampung Timur Dalam Angka Tahun 2003, 7. BPS Kabupatcn l.ampung Timur; Indeks Pcmbangunan Manusia Kabupateu Lampung Timur Tahun 2003; S. BPS Kabupaieu
Lampung
Timur; Produk Domcstik Regional
Kabupaten Lampung Timur Tahun [999-2004.
Brute