ARAHAN PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI JAGUNG DI KABUPATEN KEDIRI
Nama NRP
: Puji Rahayu : 3609 100 059
Dosen Pembimbing: Ardy Maulidy Navastara, ST., MT.
Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan Institut Teknologi Sepuluh Nopember 2014
LATAR BELAKANG Visi dan misi dinas pertanian kabupaten Kediri: Terwujudnya pertanian yang berwawasan Agribisnis dan Agroindustri Dengan produksi jagung per tahun rata-rata 3,3 juta kuintal dan lahan potensial jagung di Kediri mencapai 3 54.650 ha/tahun maka pemanfaatan jagung bisa dimaksimalkan
• Adanya industri kecil menengah yang menggarap hasil panen jagung belum berkembang secara maksimal • Kendala distribusi bahan baku ke daerah yang sedikit hasil produksinya • Keterbatasan tenaga kerja, bahan baku yang minim dan skala pemasaran yang kurang terjangkau • Sentra pengolah hasil jagung yang tidak bertahan lama.
Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 2
RUMUSAN MASALAH, TUJUAN DAN SASARAN Rumusan Masalah: Bagaimana Arahan Pengembangan Agroindustri Pengolahan Jagung di Kabupaten Kediri Tujuan: Menentukan arahan pengembangan agroindustri jagung di Kabupaten Kediri untuk dapat memaksimalkan pengolahan hasil panen jagung.
Sasaran: wilayah •Menentukan potensial jagung yang terdapat di kabupaten Kediri •Menentukan Faktor–faktor yang mempengaruhi perkembangan Agroindustri Jagung di kabupaten Kediri •Menentukan arahan pengembangan industri pengolahan jagung di Kabupaten Kediri.
Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 3
PETA ADMINISTRASI KABUPATEN KEDIRI
Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 4
TINJAUAN PUSTAKA
Industri
Hasil Pertanian
Industri pengolahan Jagung
Industri: aktivitas pabrik dimana input produksi berupa bahan baku diproses menjadi suatu hasil akhir yang lebih bernilai, atau dapat diartikan manufaktur. Hamilton dan J. Linge (1983) Soeharjo (1991) agroindustri adalah pengolahan hasil pertanian.merupakan bagian dari enam subsistem agribisnis , subsistem penyediaan sarana produksi dan peralatan , usaha tani, pengolahan hasil (agroindustri), pemasaran, sarana dan pembinaan.
Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 5
Daun
Pakan Ternak Kompos
Tanaman Jagung
Jagung Klobot
Buah Jagung
Jagung Pipilan
Pakan Ternak Industri Rokok Kompos Bungkus makanan Grit
Pakan ternak Bahan pangan
Tepung
Pakan ternak Bahan pangan Bahan baku industri Pakan ternak Bahan pangan Bahan baku industri
Pati Lembaga
Tongkol Rambut
Batang
Kulit ari
Minyak Bahan Baku ndustri
Pakan Ternak Kompos Pulp Bahan Bakar
Rambut Pulp Kertas Bahan Bakar Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 6
TEORI INTER-SEKTOR BERIMBANG Hasil Pertanian Pendapatan Pertani an
Hasil Industri
Industri
Pendapatan Produk –produk jasa Pendapatan
Sumber: Ernan, 2009 (dalam buku perencanaan dan pengembangan wilayah) Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 7
SINTESA TINJAUAN PUSTAKA No
1
Sintesa Teori
Faktor
Menentukan wilayah potensial jagung yang terdapat di kabupaten Bahan Baku Kediri
Variabel Jumlah produksi jagung yang dihasilkan di masing – masing kecamatan Jumlah Tenaga Kerja
2
Faktor–faktor yang mempengaruhi pengembangan Agroindustri Jagung di kabupaten Kediri
Modal Pembiayaan Awal Pengolahan Tenaga Kerja Fasilitas Produksi
Usia Tenaga Kerja Pendidikan tenaga kerja
Jumlah alat pengolah Jagung
Sumber: Hasil Sintesa Tinjauan Pustaka, Penulis 2013
Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 8
SKEMA ANALISA KONSEP
Penyediaan Bahan Baku
Daun: Pakan Ternak Kompos
Indikator Penelitian
Bahan Baku
Jagung
Modal
Agroindustri
Pengolahan
Tenaga Kerja
Proses
Buah: Pakan Ternak Industri Rokok Kompos Bungkus Makanan Bahan Pangan Bahan Baku Industri Minyak Pulp Bahan Bakar
Produksi Alat Pengolah
Kriteria Industri
Batang: Pulp Kertas Bahan Bakar
Pemasaran Industri Besar
Industri Sedang
Industri Kecil
Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 9
TAHAPAN PENELITAN
Tujuan
Tinjauan Pustaka Penentuan Indikator Penentuan Variabel
Analisa LQ dan SSA
Menentukan Wilayah potensial penghasil Jagung Analisa Faktor
Menentukan Faktor yang mempengaruhi perkembangan Agroindustri jagung
Analisa Deskriptif
Penentuan arahan pengembangan industri pengolahan jagung di kabupaten kediri. Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 10
HASIL DAN PEMBAHASAN Kabupaten Kediri sebelum Tahun 2004 memiliki 23 wilayah kecamatan, kemudian terjadi pemekaran wilayah menjadi 26 kecamatan sesuai Peraturan Daerah No. 19 Tahun 2004. Pemekaran terjadi karena peningkatan jumlah penduduk. Sehingga memicu terjadinya alih fungsi lahan yang pada kondisi faktualnya mengalami penurunan lahan sawah menjadi lahan non sawah
Gambaran Umum
Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 11
Luas Wilayah vs Luas Panen Luas (Km2)
Luas Panen 3872
3255
3143
3008 2716 2393
2563
2197
2074 1878
1763
1974
1790
1899
1832
1721
1314 843 577
629
1006
964 657
598
609
737
102,7380,42 41,85 44,81 42,38 51,96 76,58 94,05 88,59 50,83 68,25105,6541,67 47,21 39,21 29,98 47,88 42,5 36,22 24,86 35,58 16,47 22,12 72,55 34,5 47,2
Kecamatan Kepung, luas wilayah 609 Km2, dan luas tanaman jagung 105,65 Ha. kecamatan Plemahan luas wilayah 3872 Km2 luas tanaman jagung 47,88 Ha Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 12
Peningkatan Jumlah Penduduk 1.600.000 1.550.000
Kepadatan penduduk akan mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pemerataan penduduk hampir semua terdistribusi dengan baik di masing – masing kecamatan
1.500.000 1.450.000 1.400.000 1.350.000 1.300.000
2004
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
Jumlah Penduduk
Sumber: Kabupaten Kediri dalam angka, 2012
Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 13
Jumlah Penduduk Menurut Jumlah Pendidikan
140000
Jumlah penduduk menurut tingkat pendidikan akan mempengaruhi jenis pekerjaan yang akan diperoleh karena menyangkut kreatifitas tenaga kerja
120000 100000 80000 60000 40000 20000 0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 PT
SMA
SMP
SD
Sumber: Kabupaten Kediri dalam angka, 2012 Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 14
PETA PERSEBARAN PENDUDUK
Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 15
KONDISI PERTANIAN JAGUNG Hasil produksi jagung di kabupaten Kediri pada tahun 2004 – mengalami 2008 perubahan. Penurunan yang signifikan terjadi pada tahun 2006, sedangkan untuk tahun selanjutnya bisa berjalan dengan stabil
Sumber: RTRW Kabupaten Kediri
Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 16
HASIL PRODUKSI PERTANIAN JAGUNG 350000 300000 250000 200000 150000 100000 50000 0
Luas Panen
Besar Produksi
Sumber: Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Kediri, 2011
Persebaran hasil produksi jagung di masing – masing kecamatan di kabupaten Kediri pada tahun 2011 menunjukkan bahwa kecamatan papar unggul dan menjadi kecamatan dengan produktififtas tertinggi yakni mencapai 95,1 ton/Ha Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 17
KETERSEDIAAN ALAT PENGOLAH JAGUNG
Jumlah alat pengolah jagung
Tarokan
Grogol
Banyakan
6 14 22 Ngasem
10 6 Gampengrejo
Kunjang
76 Keyenkidul
Badas
Pagu
Pare
30 Papar
8
Purwoasri
9
42 46 Plemahan
0
Kandangan
Gurah
0 12 0 Kepung
4
Puncu
0
Plosoklaten
Ngancar
Wates
9 13 26 0 Kandat
3
Ringinrejo
4
Kras
Semen
Mojo
10 6
Ngadiluwih
252
Sumber: Kecamatan dalam Angka, 2011
Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 18
INDUSTRI PENGOLAH JAGUNG Berkembangnya Industri pengolahan jagung tersebar di beberapa kecamatan di kabupaten Kediri menjadi faktor pendorong untuk terus mengembangkan industri pengolah jagung. Produk yang dihasilkan berkaitan dengan skala pemasaran yang akan dilakukan. Ransum pakan ternak bisa mencapai skana pemasaran Nasional.
No
Hasil produksi
Tempat
Skala pemasaran
1
Ransum,pakan ternak
Wates
Lokal
2
Penggilingan
Puncu
Lokal
3
Penggilingan
Pare
Lokal
4
makanan ternak
pare
Lokal
5
Jagung oce
pare
Lokal
6
makanan ringan
ngasem
Lokal
7
makanan ternak
pare
Lokal
8
Penggilingan
gurah
Lokal
9
makanan ternak
Wates
Lokal
10
beras jagung
papar
Lokal
11
Marning
gurah
Lokal
12
Kopi
gurah
Lokal
13
makanan ternak
ngancar
Lokal
14
jagung giling
Puncu
Lokal
15
Kopi
ngasem
Lokal
16
Krupuk
kanyen kidul
-
17
Marning
pagu
Lokal
18
Wafer
kanyen kidul
Regonal, Nasional
19
pakan ternak
Pare
Regonal
20
jagung pipilan
Pare
Lokal, regional
21
makanan ringan
ngadiluwih
Lokal
22
Ransum,pakan ternak
Wates
Lokal, Regional, Nasional
23
Ransum,pakan ternak
Pare
Lokal
Sumber: Dinas Koperasi, Industri dan Perdagangan Kabupaten Kediri
Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 19
PETA PERSEBARAN INDUSTRI PENGOLAH JAGUNG
Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 20
RATA – RATA JUMLAH TENAGA KERJA
Dilihat dari penyebaran industri pengolah jagung yang ada, dibandingkan dengan teori maka didapatkan rata-rata tenaga kerja yang digunakan oleh industri kecil, sedang dan besar pengolah jagung di kabupaten Kediri
100 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
Rata-Rata Jumlah Tenaga Kerja
Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 21
RATA – RATA MODAL 900000000
Sedangkan untuk penyediaan modal di masing – masing industri pengolah jagung yang sudah ada adalah seperti yang terlihat pada grafik di samping
800000000
700000000
600000000
500000000
400000000
300000000
200000000
Plosoklaten Gurah Puncu Kepung Kandangan Pare Badas Kunjang Plemahan Purwoasri Papar Pagu Keyenkidul Gampengrejo Ngasem Banyakan Grogol Tarokan
0
Mojo Semen Ngadiluwih Kras Ringinrejo Kandat Wates
100000000
Rata-Rata Modal
Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 22
ANALISA
Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 23
ANALISA WILAYAH POTENSIAL No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Hasil LQ Kecamatan Ngadiluwih Kecamatan Kras Kecamatan Ringinrejo Kecamatan Ngancar Kecamatan Plosoklaten Kecamatan Gurah Kecamatan Puncu Kecamatan Pare Kecamatan Plemahan Kecamatan Papar Kecamatan Pagu Kecamatan Kayenkidul Kecamatan Ngasem
Hasil SSA Kecamatan Ringinrejo Kecamatan Kandat Kecamatan Plosoklaten Kecamatan Gurah Kecamatan Badas Kecamatan Pagu Kecamatan Kayenkidul Kecamatan Ngasem Kecamatan Grogol Kecamatan Tarokan
Overlay Kecamatan Ringinrejo Kecamatan Plosoklaten Kecamatan Gurah Kecamatan Pagu Kecamatan Kayenkidul Kecamatan Ngasem
Sumber: Penulis, 2014
Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 24
PETA WILAYAH POTENSIAL
Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 25
ANALISA FAKTOR PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI
Dari analisa menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi pengembangan Agroindustri jagung adalah jumlah tenaga kerja, biaya awal usia tenaga kerja dan pendidikan tenaga kerja Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 26
ARAHAN PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI Pakan Kecamata Ternak n Kompos Ringinrejo Bahan baku Industri Bahan pangan Minyak Pulp Kertas
Bahan bakar
Tidak tersedia Tidak tersedia Tidak tersedia Tidak tersedia Tidak tersedia Tidak tersedia Tidak tersedia Tidak tersedia
dilakukan a. pengembangan menjadi wilayah pertanian. Untuk itu dalam b. pengembangan kawasan industri pengolah jagung, c. kecamatan Ringinrejo sebagai pendukung dalam d. penyediaan bahan baku.
Tingkat pendidikan penduduk Kecamatan (tenaga kerja): perkembangan di Ngadiluwih, Kras, sektor pendidikan tercatat Mojo, Kandat, dan sebanyak 73 lembaga pendidikan Ringinrejo, Modal: modal yang disediakan berpusat di dalam industri pengolahan jagung perkotaan belum ada karena belum tersedia Ngadiluwih industri atau sentra pengolah sebagai PKLp, dengan kegiatan jagung. yang Usia Produktif penduduk (tenaga utama dikembangkan kerja): masih lebih dari 60% meliputi berusia produktif yang tersebar di pertanian dan berbagai kecamatan secara berpotensi difokuskan merata. Jumlah tenaga kerja: karena tidak menjadi ada industri atau sentra pengolah penyedia bahan baku jagung di kecamatan Ringinrejo, jagung yang maka tidak ada tenaga kerja memasok ke pengolah jagung disana. industri pengolah jagung.
Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 27
ARAHAN PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI Kecamatan Pakan Plosoklaten Ternak Kompos Bahan baku Industri Bahan pangan Minyak Pulp Kertas
Bahan bakar
Tidak tersedia Tidak tersedia Tidak tersedia Tidak tersedia Tidak tersedia Tidak tersedia Tidak tersedia Tidak tersedia
Kebijakan dari a. bappeda daerah yang menjadi kawasan agropolitan, yakni Ngancar, b. Wates, Plosoklaten, Kandat. penentuan sebagai kawasan c. agropolitan adalah adanya potensi pertanian di masing – d. masing
Tingkat pendidikan penduduk difokuskan (tenaga kerja): perkembangan di sebagai sektor pendidikan tercatat penyedia jagung di industri sebanyak 129 lembaga wilayah pendidikan sekitarnya. Hal Modal: modal yang disediakan ini dilakukan dalam industri pengolahan sebagai salah jagung belum ada karena belum satu bentuk tersedia industri atau sentra upaya mendukung pengolah jagung. pengembangan Usia Produktif penduduk (tenaga perkebunan dan kerja): masih lebih dari 60% kegiatan berusia produktif yang tersebar pertanian di di berbagai kecamatan secara kecamatan Plosoklaten. merata. Jumlah tenaga kerja: karena Belum adanya tidak ada industri atau sentra kegiatan pengolah jagung di kecamatan pengolah jagung sebelumnya Plosoklaten, maka tidak ada tenaga kerja pengolah jagung disana.
Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 28
ARAHAN PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI Kecamatan Pakan Ternak Gurah Kompos Bahan baku Industri Bahan pangan Minyak Pulp Kertas Bahan bakar
Di kecamatan Gurah Tersedia a. Tingkat pendidikan penduduk a. (tenaga kerja): perkembangan di Tidak tersedia sudah tersebar beberapa sentra pengolah jagung Tersedia sektor pendidikan tercatat sebanyak yang mengahasilkan 116 lembaga pendidikan marning, bisa dibilang Tersedia dalam jumlah yang besar b. Modal: Dari 2 pengolah jagung b. tersebut dan dikomparasikan Tidak tersedia karena hampir semua Tidak tersedia penduduk yang berada di dengan kebijakan UU RI No. 5 Tahun 1984, untuk industri dengan Tidak tersedia desa Gabru tersebut memproduksi marning. Tidak tersedia skala pemasaran lokal (Dinas Sehingga ketika bisa koperasi dan perdagangan dikembangkan menjadi kabupaten Kediri) mempunyai sebuah industri lebih modal sebesar 200juta. baik meneruskan pengolahan yang sudah c. Usia Produktif penduduk (tenaga c. ada agar pengolahan kerja): dilihat dari kondisi usia tersebut tidak tergeser produktif penduduk kabupaten dengan jenis produksi Kediri, masih lebih dari 60% yang baru. berusia produktif yang tersebar di berbagai kecamatan secara merata. d. Jumlah tenaga kerja: Untuk itu dalam skala lokal, penyediaan tenaga kerja rata – rata paling banyak mencapai 20 orang.
Memaksimalkan pengolahan marning yang sudah ada Meningkatkan pengolahan dalam penggilingan yang kemudian berlanjut pengolahan menjadi pakan ternak Memaksimalkan pengolahan kopi, baik langsung jadi dalam bentuk bubuk kopi atau menjadi bahan baku untuk industri kopi (pengolahan terpisah)
Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 29
ARAHAN PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI Kecamatan Pakan Pagu Ternak Kompos Bahan baku Industri Bahan pangan Minyak Pulp Kertas Bahan bakar
Tidak tersedia melihat potensi a. kabupaten Kediri Tidak tersedia secara umum, dan Pagu Tidak tersedia kecamatan khususnya dengan hasil b. pertanian yang besar, Tersedia sangat memungkinkan Tidak tersedia apabila dikembangkan Tidak tersedia sebuah pabrik yang hasil Tidak tersedia mengolah Tidak tersedia pertanian, khususnya jagung. hasilnya bisa c. melayani kebutuhan masyarakat kabupaten Kediri bagian barat.
d.
Tingkat pendidikan penduduk (tenaga kerja): perkembangan di sektor pendidikan tercatat sebanyak lebih dari 70 lembaga pendidikan Modal: Dari 2 pengolah jagung tersebut dan dikomparasikan dengan kebijakan UU RI No. 5 Tahun 1984, untuk industri dengan skala pemasaran lokal (Dinas koperasi dan perdagangan kabupaten Kediri) mempunyai modal sebesar 200juta. Usia Produktif penduduk (tenaga kerja): dilihat dari kondisi usia produktif penduduk kabupaten Kediri, masih lebih dari 60% berusia produktif yang tersebar di berbagai kecamatan secara merata. Jumlah tenaga kerja: Untuk itu dalam skala lokal, penyediaan tenaga kerja rata – rata paling banyak mencapai 20 orang. Namun pada kondisi eksistingnya penggunaan tenaga kerja masih sekitar 4 sampai 5 orang yang statusnya masih anggota keluarga
SSWP D yang terdiri dari Kecamatan Ngasem, Gampengrejo, Gurah, Pagu, Kayenkidul, dan Plosoklaten, berpusat di Kecamatan Ngasem sebagai PKL, mempunyai kegiatan utama yang dikembangkan meliputi perdagangan, industri, pusat pemerintahan, pemasaran/jasa, pertanian, pendidikan, dan pariwisata.
Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 30
ARAHAN PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI Kecamatan Pakan Ternak Kayenkidul Kompos Bahan baku Industri Bahan pangan Minyak Pulp Kertas
Tidak tersedia Di kecamatan a. sudah Tidak tersedia Kayenkidul Tidak tersedia ada beberapa sentra pengolah jagung. dan Tersedia hasil yang diproduksi b. Tidak tersedia juga sudah tersebar Tidak tersedia sampai skala regional Tidak tersedia
c.
d.
Tingkat pendidikan penduduk (tenaga kerja): perkembangan di sektor pendidikan tercatat sebanyak 58 lembaga pendidikan Modal: Dari 2 pengolah jagung tersebut dan dikomparasikan dengan kebijakan UU RI No. 5 Tahun 1984, untuk industri dengan skala pemasaran Regional (Dinas koperasi dan perdagangan kabupaten Kediri) mempunyai modal sebesar 600juta. Usia Produktif penduduk (tenaga kerja): dilihat dari kondisi usia produktif penduduk kabupaten Kediri, masih lebih dari 60% berusia produktif yang tersebar di berbagai kecamatan secara merata. Jumlah tenaga kerja: skala regional, penyediaan tenaga kerja rata – rata antara 21 sampai 99 orang. Pada kondisi eksistingnya, keberadaan kegiatan pengolah jagung yang berada di kecamatan Kayenkidul ini masih belum memanfaatkan memanfaatkan jumlah tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan, masih sekitar 5-12 orang.
Pengembangan SSWP D yang terdiri dari Kecamatan Ngasem, Gampengrejo, Gurah, Pagu, Kayenkidul, dan Plosoklaten, berpusat di Kecamatan Ngasem sebagai PKL, mempunyai kegiatan utama yang dikembangkan meliputi perdagangan, industri, pusat pemerintahan, pemasaran/jasa, pertanian, pendidikan, dan pariwisata
Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 31
ARAHAN PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI Kecamatan Pakan Ternak Ngasem Kompos Bahan baku Industri Bahan pangan Minyak Pulp Kertas Bahan bakar
Tidak tersedia Tidak tersedia Tersedia Tersedia Tidak tersedia Tidak tersedia Tidak tersedia Tidak tersedia
Ngasem juga a. berpotensi dikembangkan menjadi industri kecil menengah. b. Untuk itu memungkinkan apabila dikembangkan c. sebuah pabrik yang mengolah hasil pertanian, khususnya jagung. d.
Tingkat pendidikan penduduk (tenaga kerja): perkembangan di sektor pendidikan tercatat sebanyak 71 lembaga pendidikan Modal:industri dengan skala pemasaran lokal (Dinas koperasi dan perdagangan kabupaten Kediri) mempunyai modal sebesar 200juta. Usia Produktif penduduk (tenaga kerja): dilihat dari kondisi usia produktif penduduk kabupaten Kediri, masih lebih dari 60% berusia produktif yang tersebar di berbagai kecamatan secara merata. Jumlah tenaga kerja:Kondisi eksistingnya skala pemasaran juga lokal, penentuan tenaga kerja sam dengan modal yang mengkomparasikan kebijakan. Untuk itu dalam skala lokal, penyediaan tenaga kerja rata – rata paling banyak mencapai 20 orang. Dan tenaga kerja ini tersedia di kecamatan Ngasem.
Memaksimalkan produksi makanan ringan yang sudah ada dengan memanfaatkan tenaga kerja lokal dan yang sudah berpengalaman dibidangknya Memaksimalkan pengolahan kopi, baik langsung jadi dalam bentuk bubuk kopi atau menjadi bahan baku untuk industri kopi (pengolahan terpisah),
Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 32
PETA WILAYAH PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI
Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 33
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan: Berpedoman dari wilayah potensial yakni Ringinrejo, Plosoklaten, Gurah, Pagu, Kayenkidul dan Ngasem. , dikomparasikan dengan keberadaan indstri pengolah jagung yang sudah ada, dan usulan dari stakeholder, maka bisa ditentukan wilayah khusus untuk pengembangan agroindustri jagung yakni dengan hasil bahwa kecamatan Ringinrejo dan kecamatan Plosoklaten difokuskan dalam penyediaan bahan baku. Sedangkan kecamatan Gurah, Pagu, Kayenkidul dan Ngasem dikembangkan dengan agroindustri jagung. Pengembangan tersebut dilakukan sebagai upaya memaksimalkan kegiatan pengolah jagung yang sudah ada sebelumnya.
Saran Kecamatan Gurah dan kecamatan Pagu: memaksimalkan penyediaan modal sebagai upaya untuk mengembangkan kegiatan industri yang sudah ada. Hasil peroduksi dimaksimalkan dengan pengolahan jagung menjadi makanan ringan (marning) Kecamatan Kayenkidul: memaksimalkan jumlah tenaga kerja yang akan diserap oleh Agroindustri dan mengupayakan peningkatan tingkat pendidikan bagi tenaga kerjanya Hasil peroduksi dimaksimalkan dengan pengolahan jagung menjadi makanan ringan (wafer dan krupuk) Kecamatan Ngasem: memaksimalkan kualitas dan kuantitas produksi karena dari modal, tenaga kerja, produktifitas tenaga kerja maupun tingkat pendidikan sudah mendukung Hasil peroduksi dimaksimalkan dengan pengolahan jagung menjadi makanan ringan dan bahan baku industri (campuran kopi)
Arahan Pengembangan Agroindustri Jagung di Kabupaten Kediri Page 34
TERIMA KASIH