1
HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG DOKUMENTASI KEPERAWATAN DENGAN SIKAP PERAWAT DALAM PENDOKUMENTASIAN PROSES KEPERAWATAN DI PUSKESMAS KARTASURA DAN PUSKESMAS BAKI Aprilina Dian Kusumaningrum, Meri Oktariani* Rufaida Nur Fitriana* ABSTRAK Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan harus menunjukkan sikap profesional kepada seluruh pasien yang dirawatnya. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan memandang pasien sebagai pusat perhatian. Sikap dan tingkah laku dalam memberikan pelayanan keperawatan meliputi rasa empati, kepedulian, menghargai orang lain dan tenggang rasa. Pengetahuan tinggi yang dimiliki perawat sebagai sarana mencapai profesionalisme keperawatan, melalui pengetahuannya maka keperawatan tersebut diharapkan mempercepat proses perubahan atau transisi menuju yang lebih baik Tujuan dari penelitian ini secara umum untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan tentang dokumentasi keperawatan dengan sikap perawat dalam pendokumentasian proses keperawatan di Puskesmas Kartasura Dan Puskesmas Baki Penelitian dilakukan pada perawat di Puskesmas Kartasura dan Puskesmas Baki. Analisis data dengan menggunakan uji statistik chi square dengan signifikansi 0,05. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan perawat yang bekerja di Puskesmas Kartasura dan Puskesmas Baki mayoritas termasuk kedalam kategori baik yaitu 34 orang atau 70,8 %. Sikap perawat tentang proses pendokumentasi keperawatam mayoritas masuk dalam kategori baik yaitu 36 orang atau 75 %.Terdapat hubungan antara tingkat pengetahuan tentang dokumentasi keperawatan dengan sikap perawat dalam pendokumentasian proses keperawatan di Puskesmas Kartasura Dan Puskesmas Baki dengan nilai chi square (c2) sebesar 13,445 lebih besar chi square tabel 5,99 dengan signifikansi 0,001 lebih kecil dari 0,05. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan masukan pihak manajemen puskesmas dalam upaya meningkatkan kualitas perawat dalam pendokumentasian proses keperawatan Kata kunci: Tingkat Pengetahuan, Sikap Perawat Daftar Pustaka : 39 (2001 – 2014) ABSTRACT When extending nursing care, a nurse should show his or her professional attitudes to all of the clients he or she takes care. He or she views the clients as the center of attention. The attitudes and behaviors when extending the nursing care include feeling of empathy, concern, respect for others, and tolerance. High knowledge level is a medium for him or her to achieve the nursing professionalism, and through the knowledge the nursing care extended is expected to accelerate the healing process or the transition to a better state. The objective of this research is to investigate the correlation between the nurses’ knowledge level of nursing documentation and their attitude on the nursing process documentation at Community Health Center of Kartasura and Community Health Center of Baki. This research was conducted at the two aforementioned Community Health Centers. The data of research were analyzed by using the Chi square Test at the significance level of 0.05.
1
2
The result of research shows that 34 nurses (70.8%) employed at the two Community Health Centers had a good knowledge level. 34 nurses (75%) had a good attitude on the nursing process documentation. Thus, there was a correlation between the nurses’ knowledge level of nursing documentation and their attitude on the nursing process documentation at Community Health Center of Kartasura and Community Health Center of Baki as indicated by the value of Chi-square (c2) = 13.445 which was greater than the value of the Chi-square table = 5.99 with the significance level of 0.001 which was less than 0.05. Thus, the result of this research was expected to give inputs to the management of the two Community Health Centers in an effort of improving the quality of their nurses in the nursing process documentation. Keywords: Nurses, knowledge level, attitude References: 39 (2001 – 2014) * Dosen Stikes Kusuma Husada Surakarta
3
lingkungannya (Profil Puskesmas Kartasura,
PENDAHULUAN Peran puskesmas adalah sebagai
2010). Menurut
penanggungjawab penyelenggaraan upaya
Peraturan
kesehatan untuk jenjang pertama diwilayah
Kesehatan
kerjanya
MENKES/ 148/I/2010 tentang Izin dan
masing-masing
(Satrianegara,
RI
Menteri
NOMOR
HK.02.02/-
2014). Demikian juga peran Puskesmas
Penyelenggaraan
Kartasura
dalam
menjelaskan perawat dituntut untuk mampu
pembangunan kesehatan, guna mencapai
menentukan kriteria dalam menilai rencana
keberhasilannya
keperawatan, menilai tingkat pencapaian
berperan
penting
dalam
pembangunan
Praktik
Perawat,
kesehatan tersebut berbagai upaya bidang
tujuan,
kesehatan
perubahan yang diperlukan, mengevaluasi
diselenggarakan
menyeluruh, wilayah
berjenang
Kecamatan
secara
dan
terpadu
Kartasura.
di
Setiap
data
mengidentifikasi
permasalahan
perubahan-
keperawatan,
mendokumentasikan
dalam
proses
perlu
memiliki
puskesmas memiliki visi dam misi, adapun
keperawatan.
Perawat
visi
pengetahuan,
keterampilan,
dari
Puskesmas
Kartasura
adalah
serta
dan
sikap
terwujudnya Kecamatan Kartasura sehat
profesional termasuk keterampilan teknikal
tahun 2015 maksudnya masyarakat Kartasura
dan interpersonal, hal ini guna memenuhi
hidup dalam lingkungan yang sehat dan
tuntutan dan mengikuti perkembangan yang
berperilaku bersih dan sehat, memiliki
terjadi (Sumarni, dkk, 2014).
kemampuan untuk menjangkau pelayanan
Perawat dalam memberikan asuhan
kesehatan yang bermutu secara adil, merata
keperawatan
dan
derajat
profesional kepada seluruh pasien yang
Untuk
dirawatnya. Sikap merupakan konsep paling
terjangkau
kesehatan mencapai
serta
memiliki
setinggi-tingginya. visi,
ada
4
misi,
yaitu
penting
harus
dalam
menunjukkan
psikologi
sosial
sikap
yang
menggerakkan pembangunan berwawasan
membahas unsur sikap baik sebagai perawat
kesehatan,
kemandirian
(Wawan dan Dewi, 2010). Sikap merupakan
masyarakat untuk dapat berperilaku hidup
reaksi atau respon yang masih tertutup dari
sehat,
meningkatkan
seseorang terhadap stimulus atau objek
pelayanan kesehatan yang bermutu, merata
(Sunaryo, 2013). Perawat dalam memberikan
dan
dan
pelayanan keperawatan memandang pasien
meningkatkan kesehatan kesehatan individu,
sebagai pusat perhatian. Sikap dan tingkah
keluarga
laku
mendorong
memelihara
terjangkau,
dan
dan
serta
memelihara
masyarakat
beserta
dalam
keperawatan
memberikan meliputi
rasa
pelayanan empati,
4
kepedulian, menghargai orang lain dan
pengetahuannya.
tenggang rasa. Pemahaman perawat tentang
mempengaruhi pengetahuan tersebut antara
nilai, klien, dan profesional akan sangat
lain,
membantu dalam proses pelayanan kesehatan
pelatihan, dan lingkungan (Notoatmodjo,
atau yang lainnya (Wawan dan Dewi, 2010).
2007).
Perawat bertanggung jawab atas pelayanan
terhadap dokumentasi keperawatan yang
kesehatan pasien selama duapuluh empat
dapat
jam,
pendidikan perawat, pengalaman perawat,
maka
sikap
berpengaruh
dan
terhadap
perilakunya
persepsi
pasien
Selain sikap perawat terhadap faktor yang
berhubungan
pendokumentasian
pendidikan,
dengan
proses
keperawatan
yaitu
dipengaruhi
oleh
latar
belakang
pelatihan terkait pendokumentasian yang
perawat tinggal atau bekerja (Dermawan, 2012). Berdasarkan hasil studi pendahuluan dilihat
sendiri. Pengetahuan tinggi yang dimiliki
kesehatan
perawat
keterampilan perawat
profesionalisme
pengalaman,
Begitu pula pengetahuan perawat
pengetahuan yang dimiliki perawat itu
sebagai
yang
pernah diikuti, dan juga lingkungan tempat
terhadap dirinya (Gaffar, 2009).
lain
yaitu
Faktor-faktor
sarana
mencapai
keperawatan,
melalui
dalam
upaya
masyarakat,
pengembangan pengetahuan
dan
dalam pelaksanaan
pendokumentasian dirasakan belum optimal.
pengetahuannya maka keperawatan tersebut
Hal
diharapkan mempercepat proses perubahan
perawat
atau
baik
Puskesmas Baki dengan tingkat pendidikan
(Nursalam, 2013). Pengetahuan sangat erat
yang berbeda-beda. Studi pendahuluan ini
hubungannya dengan pendidikan, dimana
dilakukan lima orang perawat Puskesmas
diharapkan bahwa dengan pendidikan yang
Kartasura dan 5 perawat rawat inap di
tinggi maka orang tersebut akan semakin luas
Puskesmas Baki, keseluruhan berpendidikan
pula
tingkat
transisi
menuju
yang
lebih
pengetahuannya. Akan tetapi perlu
ini
dikarenakan di
terdapat
Puskesmas
Sekolah
beberapa
Kartasura
Perawat
dan
Kesehatan.
ditekankan, bukan berarti seseorang yang
Kemampuan perawat Puskesmas Kartasura
berpendidikan rendah mutlak berpengetahuan
dalam proses pendokumentasian diketahui 2
rendah pula (Wawan dan Dewi, 2010).
perawat yang belum memahami tentang
Kinerja perawat dalam melakukan
dokumentasi keperawatan seperti mengenai
dokumentasian tentu tidak terlepas dari
dasar-dasar
tingkat
Sedangkan
pengetahuannya
pendokumentasian
terhadap
keperawatan.
sistem Hal
ini
dokumentasi perawat
keperawatan.
Puskesmas
Baki
diketahui ada 3 perawat yang kurangnya
sesuai dengan pernyataan bahwa kinerja
kesadaran
seseorang akan dipengaruhi oleh tingkat
dokumentasi
perawat
akan
keperawatan
pentingnya menyebabkan
5
pencatatan terkadang tidak lengkap. Menurut Dermawan (2012) kesalahan dalam membuat
Baik Total
34 48
70,8 % 100,0 %
atau pengisian dokumentasi yang tidak
Pada tabel 1. di atas dapat diketahui
lengkap akan membuat informasi tentang
bahwa sebagian besar perawat yang
riwayat pasien menjadi kabur. Berdasarkan
bekerja di Puskesmas Kartasura dan
temuan hasil studi pendahuluan ini peneliti
Puskesmas Baki masuk dalam kategori
tertarik
tingkat
tingkat pengetahuan yang baik yaitu 34
tentang
orang atau 70,8 %, terdapat 14 orang
serta
perawat atau 29,2 % masuk dalam
untuk
pengetahuan
mengetahui perawat
pendokumentasian
keperawatan
dikaitkan dengan sikap perawat dalam proses
kategori pengetahuan yang cukup baik. 2. Sikap Perawat tentang Dokumentasi
pelaksanaannya.
Keperawatan METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif
dengan
pendekatan
cross
sectional. Lokasi penelitian di Puskesmas
Tabel 2. Sikap Perawat dalam Pendokumentasian Proses Keperawatan Sikap Frekuensi Prosentase Buruk 12 25,0 % Baik 36 75,0 % Total 48 100,0 %
Kartasura dan Puskesmas Baki pada tanggal tanggal 8 Juni 2015 sampai dengan 13 Juni 2015. Populasi yang digunakan peneliti adalah perawat di Puskesmas Kartasura yaitu 24 orang dan perawat Puskesmas Baki yang berjumlah 24 orang diambil dengan teknik total sampling. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner. Teknik analisis data meliputi analisis univariat dan analisis bivariat dengan menggunakan uji statistik chi-square.
Pada tabel 2. di atas dapat diketahui bahwa sebagian besar perawat yang bekerja di Puskesmas Kartasura dan Puskesmas Baki masuk dalam kategori memiliki sikap yang baik dalam proses pendokumentasian keperawatan yaitu 36 orang atau 75 %, dan terdapat 12 orang perawat atau 25 % masuk dalam kategori memiliki sikap yang buruk dalam proses pendolumentasian keperawatan. 3. Hubungan
HASIL PENELITIAN 1. Tingkat Pengetahuan Perawat tentang Dokumentasi Keperawatan Tabel 1. Tingkat Pengetahuan Perawat tentang Dokumentasi Keperawatan Tingkat Frekuensi Prosentase Pengetahuan Cukup Baik 14 29,2 %
Antara
Tingkat
Pengetahuan Tentang Dokumentasi Keperawatan Dengan Sikap Perawat Dalam
Pendokumentasian
Proses
Keperawatan di Puskesmas Kartasura dan Puskesmas Baki
6
Berdasarkan hasil analisis diketahui
Adapun hasil analisa tabulasi silang
hubungan
pengetahuan
antara
tentang
tingkat
dokumentasi
bahwa nilai chi square (c2) sebesar 13,445
dengan
p
value
0,000.
keperawatan dengan sikap perawat dalam
Berdasarkan
pendokumentasian proses keperawatan di
sebelumnya bahwa jika pvalue lebih dari
Puskesmas Kartasura dan Puskesmas
α maka Ho diterima dan Ha ditolak yang
Baki akan disajikan pada tabel 3 berikut
berarti 0 berarti tidak ada hubungan
ini.
antara
Tabel 3. Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Tentang Dokumentasi Keperawatan Dengan Sikap Perawat Dalam Pendokumentasian Proses Keperawatan di Puskesmas Kartasura dan Puskesmas Baki Tingkat Sikap Perawat Jumlah Baik Pengetahuan Buruk Cukup baik 9 5 14 18,8 % 10,4 % 29,2 % 3 6,3 % 12 25 %
Jumlah
31 32 64,6 % 70,8 % 36 48 75 % 100,0 %
tingkat
di
bab
pengetahuan
tentang
dokumentasi keperawatan dengan sikap perawat dalam pendokumentasian proses keperawatan di Puskesmas Kartasura dan Puskesmas Baki. Sebaliknya jika p value kurang dari α maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti berarti ada hubungan antara
Baik
ketentuan
tingkat pengetahuan tentang
dokumentasi keperawatan dengan sikap perawat dalam pendokumentasian proses keperawatan di Puskesmas Kartasura dan
Berdasarkan tabel 3. di atas maka di antara tentang
tingkat
pengetahuan
dokumentasi
Puskesmas Baki.
perawat
Berdasarkan
ketentuan
tersebut
keperawatan
diketahui bahwa c2 sebesar 13,445
dikatakan cukup baik dengan sikapnya
dibanding dengan nilai c2 tabel dengan
buruk terdapat
9 orang atau 18,8 %
sedangkan 5 orang atau 10,4 % perawat memiliki sikap baik. Selanjutnya tingkat pengetahuan
perawat
tentang
dokumentasi keperawatan dikatakan baik dengan sikap buruk terdapat 3 orang atau 6,3 % dab 31 orang atau 64,6 % lainnya memiliki sikap baik. Tabel 4. Hasil Uji Bivariat dengan Chi Square Value df p value Chi Square 13,445 1 0,000
5,99. Pembandingan ini menggunakan derajat
bebas
=
2
dengan
nilai
signifikansi p value (0,000) < α (0,05) maka Ho ditolak dan Ha diterima berarti berarti ada hubungan antara pengetahuan
tentang
tingkat
dokumentasi
keperawatan dengan sikap perawat dalam pendokumentasian proses keperawatan di Puskesmas Kartasura dan Puskesmas Baki.
7
PEMBAHASAN
sehingga
tindakan
1. Tingkat Pengetahuan Perawat tentang
dilandasi
oleh
analisis
menunjukkan
bahwa
yang
pengetahuan
akan
memberikan pelayanan yang lebih baik
Dokumentasi Keperawatan Hasil
perawat
univariat
dengan
perawat
yang
yang
melakukan tindakannya tanpa didasari
bekerja di Puskesmas Kartasura dan
oleh pengetahuan. Pengetahuan perawat
Puskesmas
juga
Baki
perawat
dibandingkan
sudah
memahami
sangat
berperngaruh
tentang dokumentasi keperawatan. Hal
kelengkapan
ini menunjukkan bahwa skor jawaban
asuhan keperawatan.
responden antara 7 - 13 memiliki
Hasil
jawaban
yang
benar.
pengisian
terhadap
dokumentasi
penelitian
ini
sesuai
Pengetahuan
dengan hasil penelitian yang dilakukan
perawat di Puskesmas Kartasura dan
oleh Adryani, dkk. (2012) menunjukkan
Puskesmas Baki masuk kategori baik
bahwa
dalam
menyatakan
pemahaman
keperawatan pengertian
dokumentasi
diantaranya dokumentasi
33
responden perawat
(61,1%) memiliki
mengenai
pengetahuan yang baik dalam diagnosa
keperawatan,
keperawatan pasien hipertensi dan 25
tujuan dari dokumentasi keperawatan,
responden
manfaat dan kepentingan. Pemahaman
pengetahuan cukup serta 8 responden
yang baik dalam hal strategi dokumentasi
(14,8%)
pengkajian,
keperawatan pasien hipertensi kurang
diagnose,
pelaksanaan
dan
perencanaan, evaluasi
dari
keperawatan. Serta peran perawat dalam pendokumentasian proses keperawatan.
(46,3%)
yang
memiliki
memiliki
diagnosa
baik. 2. Sikap Perawat tentang Dokumentasi Keperawatan
(2013)
Hasil penelitian menunjukkan
pelaksanaan
sebagian besar perawat yang bekerja di
pendokumentasian harus dimiliki oleh
Puskesmas Kartasura dan Puskesmas
berbagai profesi tenaga kesehatan salah
Baki masuk dalam kategori memiliki
satunya adalah perawat. Seorang perawat
sikap
mempunyai peran dalam melaksanakan
pendokumentasian keperawatan yaitu 36
pendokumentasian asuhan keperawatan
orang atau 75 %, dan terdapat 12 orang
dalam rekam medis. Menurut Nuryani
perawat atau 25 % masuk dalam kategori
dan Susanti (2014) pengetahuan perawat
memiliki sikap yang buruk dalam proses
menentukan tindakan perawat dalam
pendolumentasian keperawatan.
Menurut pengetahuan
Damayanti
memberikan pelayanan kepada pasien,
yang
baik
dalam
proses
8
Menurut
Zakiyah
(2011)
menjelaskan suatu sikap yang dipunyai individu
mengenai
sebagai
suatu
penghayatan
terhadap
objek.
pekerjaannya
Hasil
penelitian
ini
sesuai
dihasilkan dari persepsi mereka terhadap
dengan hasil penelitian yang dilakukan
pekerjaannya, didasarkan pada faktor
oleh Adryani, dkk. (2012) menunjukkan
lingkungan
bahwa
kerja,
gaya
supervisi,
menunjukkan
bahwa
32
kebijakan dan prosedur Hal ini sesuai
responden (59,3%) mempunyai diagnosa
dengan teori sikap yang mengatakan
keperawatan pasien hipertensi baik dan
bahwa
23 responden (42,6%) memiliki sikap
melalui tindakan dan belajar,
seseorang
akan
mendapatkan
baik serta 9 responden (16,7%) yang
kepercayaan dan sikap terhadap sesuatu
memiliki diagnosa keperawatan pasien
yang pada giliranya akan mempengarui
hipertensi kurang baik. Temuan Zakiyah
perilaku.
perilaku
(2011) hasil penelitian menunjukkan
anggapan
bahwa sikap dan pendidikan perawat
Teori
mengatakan bahwa
perubahan
berdasarkan
perubahan
perilaku
individu
tergantung kepada kebutuhan. Perilaku dilatar belakangi oleh kebutuhan individu yang
bersangkutan.
(2012),
sikap
predisposisi tanggapan
Menurut
seseorang
berpengaruh
terhadap
praktik
pendokumentasian asuhan keperawatan. 3. Hubungan
antara
Tingkat
Azwar
Pengetahuan
adalah
Keperawatan dengan Sikap Perawat
untuk
memberikan
terhadap
rangsangan
lingkungan yang dapat membimbing
dalam
tentang
Dokumentasi
Pendokumentasian
Proses
Keperawatan di Puskesmas Kartasura Dan Puskesmas Baki
laku orang tersebut. Sikap
Hasil penelitian menunjukkan
merupakan salah satu komponen dalam
bahwa ada hubungan antara tingkat
faktor predisposisi terbentuknya perilaku.
pengetahuan
Menurut Efendi dan Makhfudli (2009),
keperawatan dengan sikap perawat dalam
sikap adalah reaksi atau respon tertutup
pendokumentasian proses keperawatan di
dari seseorang terhadap suatu stimulus
Puskesmas Kartasura dan Puskesmas
atau
Baki.
tingkah
objek.
menunjukan
Sikap suatu
aktivitas,
akan
predisposisi
sebuah
merupakan
kesiapan
tentang
Dengan
dokumentasi
demikian
hipotesis
belum
tentu
tindakan
atau
alternatif (ha) yang diajukan terbukti
menjadi
kebenarannya. Hal ini menunjukkan
tetapi tindakan. untuk
Sikap bereaksi
terhadap objek di lingkungan tertentu
kecenderungan pengetahuan
semakin perawat
di
baik Puskesmas
Kartasura dan Puskesmas Baki, maka
9
semakin baik pula sikap perawat dalam
serta dalam pembangunan. Ketiga hasil
proses
penelitian di atas semakin menguatkan
pendokumentasian
hasil
hasil penelitian yang peneliti lakukan,
keperawatannya. Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian Utami dan Supratman
bahwa pengetahuan memiliki hubungan dengan sikap seseorang. Berdasarkan
(2009) yang telah membuktikan bahwa
pengamatan
ada hubungan antara pengetahuan dan
Adryani, dkk. (2012), berasumsi bahwa
sikap
antara pengetahuan dan sikap perawat
perawat
dalam
pemenuhan
kebutuhan spiritual pasien. Didukung
sangat
pula oleh Zakiyah (2011) menunjukkan
keperawatan pasien hiertensi sehingga
bahwa sikap dan pendidikan perawat
dalam memberikan pelayanan, perawat
berpengaruh
praktik
harus memiliki wawasan yang luas dan
pendokumentasian asuhan keperawatan.
perawat harus bersikap profesional agar
Perawat yang mempunyai sikap baik dan
tercipta harapan-harapan yang diinginkan
perawat
baik perawat itu sendiri maupun klien.
terhadap
dengan
latar
belakang
mempengaruhi
Menilik
pendidikan S1 keperawatan cenderung
beberapa
diagnosa
penelitian
melakukan pendoku-mentasian asuhan
terdahulu yang di sajikan di atas, peneliti
keperawatan dengan baik. Perawat yang
telah membuktikan dalam penelitian ini
mempunyai sikap yang baik akan berfikir
bahwa pengetahuan ada hubungannya
dan dan mempunyai keyakinan bahwa
dengan sikap perawat dalam pelaksanaan
dirinya harus bekerja dengan baik.
proses pendokumentasian keperawatan
Pendidikan
pada pasien. Semakin tinggi pengetahuan
kemampuan
dapat dan
meningkatkan
kualitas
seseorang,
perawat
tentang
dokumentasi
tingkat
keperawatan maka semakin baik pula
pendidikan seseorang maka semakin
sikap perawat dalam pelaksanaan proses
tinggi
pendokumentasian
sehingga
semakin
pula
tinggi
keinginan
untuk
mengaplikasikan pengetahuannya dalam
keperawatan
pada
pasien
bekerja. Pendidikan perawat yang tinggi memegang
peran
penting
dalam
mempengaruhi sikap perawat tentang
SIMPULAN 1. Tingkat pengetahuan
perawat yang
keperawatan.
bekerja di Puskesmas Kartasura dan
mempengaruhi
Puskesmas Baki mayoritas termasuk
seseorang akan pola hidup terutama
kedalam kategori baik yaitu 34 orang
dalam memotivasi untuk sikap berperan
atau 70,8 %.
pendokumentasian Pendidikan
dapat
10
2. Sikap
perawat
tentang
proses
3. Bagi Peneliti Lain
pendokumentasi keperawatam mayoritas
Diharapkan dalam melakukan penelitian
masuk dalam kategori baik yaitu 36
dengan pokok permasalahan yang hampir
orang atau 75 %.
mirip, maka perlu menambahan variabel,
3. Terdapat
hubungan
pengetahuan
antara
tentang
tingkat
dokumentasi
jumlah
responden,
lokasi
penelitian
untuk menekankan tingkat pengetahuan
keperawatan dengan sikap perawat dalam
perawat
pendokumentasian proses
keperawatan dengan sikap perawat dalam
keperawatan
di Puskesmas Kartasura Dan Puskesmas Baki dengan nilai chi square (c2) sebesar
tentang
dokumentasi
proses pendokumentasian keperawatan. 4. Bagi Manajemen Puskesmas
16,269 lebih besar chi square tabel 5,99
Sesuai dengan wewenang yang dimiliki
dengan signifikansi 0,001 lebih kecil dari
puskesmas
0,05.
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
dalam
menyelenggarakan
tentang pembangunan kesehatan maka SARAN
diperlukan sumber daya manusia yang
1. Bagi Puskesmas
berkualitas, diharapkan hasil penelitian
Diharapkan Puskesmas Kartasura dan
ini dapat memberikan masukan pihak
Puskesmas Baki selalu membimbing dan
manajemen puskesmas dalam upaya
mengarahkan
tenaga
meningkatkan kualitas pegawai baik
kesehatan khususnya perawat tentang
medis maupun non medis khususnya
pentingnya
proses
perawat dalam pendokumentasian proses
dan
keperawatan dengan mengikutsertakan
pelayanan
para perawat secara periodik untuk
yang
mengikuti pendidikan maupun pelatihan
pada
seluruh
pendokumentasian
keperawatan
guna
menjaga
meningkatkan
kualitas
keperawatan.
Bimbingan
maksudkan
dapat
berbentuk
pendampingan sampai perawat paham mengenai
proses
proses
pendokumentasian
keperawatan.
pendokumentasian UCAPAN TERIMA KASIH
keperawatan
Penulis mengucapkan terima kasih kepada
2. Bagi Institusi Pendidikan Dokumentasi
mengenai
keperawatan
yang
Puskesmas Kartasura dan Puskesmas Baki
dilaksanakan secara baik dan benar akan
Kabupaten
membantu para mahasiswa dalam proses
penelitian yang telah membantu pelaksanaan
belajar mengajar untuk mendapatkan
penelitian ini.
pengetahuan
dan
membandingkannya
baik teori maupun praktik.
Sukoharjo
dan
responden
11
Utami,
DAFTAR PUSTAKA Andryani, I.E., Imayani, dan Kadir, A. 2012. “Hubungan Pengetahuan dan Sikap Perawat dalam Diagnosa Keperawatan pada Pasien Hipertensi di Instalasi Rawat Inap Lontara I RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar”. Jurnal Ilmu Keperawatan. Vo 1 No 5. Pp 1-8. Azwar, S. 2012. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dermawan, D. 2012. Proses Keperawatan : Penerapan Konsep dan Kerangka Kerja. Magelang: Gosyen Publishing. Effendy, F. Dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktik dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Gaffar,
L.O. J. 2009. Keperawatan Profesional. Jakarta: EGC.
Notoatmodjo, Soekidjo. 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Nursalam. 2013. Manajemen Keperawatan : Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta: Salemba Medika. Satrianegara, F.M. 2014. Organisasi dan Manajemen Pelayanan Kesehatan: Teori dan Aplikasi dalam Pelayanan Puskesmas dan Rumah Sakit. Jakarta: Salemba Medika. Sumarni, E.E.S., Utami, G.T., dan Elita, V. 2014. “Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Sikap Perawat tentang Pemberian Obat Terhadap Tindakan Pendokumentasian Keperawatan”. Jurnal Ilmu Keperawatan. Vol 2 No 6. Pp 1-7. Sunaryo. 2013. Psikologi Keperawatan. Jakarta: ECG.
untuk
Y.W. dan Supratman. 2009. “Hubungan Antara Pengetahuan Dengan Sikap Perawat Dalam Pemenuhan Kebutuhan Spiritual Pasien di BRSUD Sukoharjo”. Berita Ilmu Keperawatan ISSN 1979-2697, Vol. 2 No. 2, Juni 2009: 69-74
Wawan, A. dan Dewi, H. 2011. Teori dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap, dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Medika. Zakiyah, A. 2011. “Hubungan Sikap dan Karakteristik Perawat Dengan Pendokumentasian Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit Umum Sidoarjo”. Jurnal Ilmu Keperawatan. Vol 2 No 4. Pp 1-8