Mulai Halaman 20
Oleh: Azizah Nur Fitriana dan Jaenal Jalalludin © Azizah Nur Fitriana dan Jaenal Jalalludin, 2013 Hak Cipta Dilindungi oleh Undang-Undang
Yayasan Al Fath Al Mubin Masjid Al Fath Vila Nusa Indah 3 Blok KE-KH, Bojong Kulur, Gunung Putri Bogor 16969 (021) 8243 2834
[email protected] Penulis : Azizah Nur Fitriana dan Jaenal Jalalludin Editor : Jaenal Jalalludin Desain Sampul dan Layout: Jaenal Jalalludin
Cetakan I, April 2013 Dicetak dengan teknologi Print on Demand (PoD)
xvi+208; 19 cm x 13 cm. ISBN : 978-602-17739-0-1
Dengan mengucap syukur kehadirat Allah Swt, pengumpulan naskah ini dapat terselesaikan hingga menjadi sebuah Antologi yang sederhana. Walaupun tulisan demi tulisan ini terkesan sederhana tapi percayalah penulis menginginkan pembaca menerima wacana lebih dari biasa saja. Bagi penulis pribadi, hikmah menulis naskah ini telah menjadi penawar kehausan setelah lama mendambakan sebuah buku kumpulan naskah cerita dan
puisi. Dengan
semangat membara kedua penulis mengingatkan satu sama lain untuk segera merampungkan penciptaan buku ini, sehingga dapat memperkaya khazanah perbukuan Nusantara. Berbicara tentang antologi, sesungguhnya kita akan menemukan banyak hal yang masih dapat didiskusikan. Halhal tersebut bisa jadi berkaitan dengan bentuk, isi, diksi, jenis tulisan, serta genre naskah itu sendiri. Di samping itu, antologi juga sangat dipengaruhi oleh pencipta dan proses penciptaannya serta persoalan kehidupan zaman yang melingkupinya.
Dalam
perkembangannya,
keberadaan
Antologi
sangat beragam dan dinamis. Misalnya, saat ini begitu banyak buku Antologi baik puisi maupun cerpen. Dalam hal ini penulis berkeinginan menciptakan sesuatu yang unik dengan menyatukan dua jenis tulisan yakni antara puisi dan cerpen. Sehingga jadilah buku yang sedang anda baca ini. Naskah-naskah yang di paparkan dalam buku ini bukan semata wayang untuk menghibur. Tapi lebih dari itu, untuk
menyampaikan
sebuah
pesan
dan
pengalaman
inspiratif. Buku ini menghadirkan kalimat dengan gaya tutur sederhana dan bahasa yang ringan sehingga mudah di maknai. Semoga buku ini memberikan hikmah bagi penulis pribadi dan pembaca serta seluruh pihak yang haus akan cerita inspiratif. Dan apa yang ditulis dan buku ini semoga mencukupi harapan pembaca seluruhnya yang menyemangati penulis untuk menciptakan sebuah buku antologi luar biasa ini. Penulis menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang bersedia membantu secara moril maupun materil. Terkhusus untuk keluarga tercinta, terima kasih atas curahan kasih sayang yang meniupkan ruh semangat di jiwa penulis. Untuk selalu semangat berkarya menitipkan keabadian lewat rangkaian kata.
Terselip rasa haru melihat semangat, kerja keras, dan kemandirian penulis dalam menyelesaikan karya yang diinginkan, sehingga buku ini dapat diterbitkan. Untuk menginspirasi dan menemani setiap para pencari inspirasi. Semangat Menulis!!!
Medan, 23 Maret 2013
Penulis
Pengantar Penulis
vii
Cinta
2
Setiap Lembarmu
3
Mulai Halaman 20
5
Bidadariku
16
Membawakan Cinta
17
Rindu Menderu Deram
18
Cinta Amerta
19
Seuntai
30
Diam
31
Gadis Paling Bahagia
33
Perihal Waktu Yang Memungutmu
40
Kita
41
Sahabat
42
Sahabat Yang Mencinta
43
Pagi Yang Cukup Lugu
58
Terima Kasihku
59
Ayah
60
Kronologi Lakonku
61
Jangan Pasang Wajah Kecewa
68
Jiran
69
Indahnya Bertetangga
71
Ku Berikan Cintaku
78
Hati yang Tersentuh
79
Ada Cinta di Ruang Inap
81
Kerisauan Hati
86
Menjelma Dalam Cinta
87
Kupilih Kurma
89
Setelah Tangis
98
Buliran Yang Mengkristal
100
Air Mata dan Soto Jawa
101
Datangnya Cinta
110
Angin Cinta
111
Angin-Angin Cinta
113
Cintaku Lelap
126
Mimpi
127
Aquariumku
128
Aquarium Cinta
129
Mengharapkanmu
136
Barcelona, Spain
137
Idola
138
Aku Padamu David Silva
139
Kesedihanku
144
Jarum Suntik, Dedemit
145
Sakit
146
Sakit Gigi
147
Mata Teduh
152
Takkan Melupa
153
Ikatan Setia
155
Menahan Rindu
162
Zaitun Cinta
163
Demi CInta
165
Bercinta Dengan Kata
176
Goresan
177
Kertas-Kertas Hikmah
179
Jejak-Jejak Perjalanan
193
Rindu Malam
194
Tak Usahlah
195
Impian Kami
196
Kata Mereka
199
Tentang Penulis
203
Ada sebuah kata yang paling indah di dunia ini. Ia mampu menumpahkan air ukhuwah untuk memadamkan api pertengkaran. Ia juga tak mudah untuk didefinisikan oleh setiap kata yang terucap. Ia adalah
Cinta
. Yang dapat membuat
penyakit berubah menjadi obat, air mata berubah jadi senyuman dan sendiri menjadi bersama. Itulah cinta. Ia tertulis dibibir hati dan akan terus tertulis dalam buku kenangan terindah dalam setiap langkah hidup. yang menyejukkan jiwa. Kubuka secara perlahan untuk memaknainya dengan mata, pikiran, hati dan jiwa. Mencari makna yang terkandung dirahim kata Cinta.
Mulai Halaman 20
Dan ku awali cerita cinta ini dengan sejuta keindahan yang terus menemani dalam langkah kaki bersama senyuman cinta untukku, untukmu, dan untuk kita semua, bersama mengukir rasa indah ini kepenjuru dunia.
MULAI HALAMAN 20 Oleh Jaenal Jalalludin
Dulu pagi tak seperti ini, tak ada kicauan burung tapi yang ada hanya raungan kendaraan yang berjalan hilir mudik. Tak ada kabut pagi yang mendinginkan tapi berganti dengan kepulan asap panas pekat jalanan. Bising, panas, dan udara tak sehat yang membuat pernafasan begitu sesak sampai ke bawah paru. Itulah Jakarta, ibu kota Nusantara yang penuh dengan berjuta masalah. Mulai dari macet, banjir dan masalah lainnya. “Faiz, sarapan sini, katanya kamu mau ke gedung sate?” Panggilan Teh Ninih membuyarkan lamunantu tentang dua kota yang berbeda. Tampak surabi yang menggoda selera makan tersaji di atas meja, lengkap dengan kuahnya dan teh hangat di pagi yang dingin ini. “Lilis mana teh? Kok tidak sarapan bareng?” “Oh, Lilis sudah pergi ke sekolah dari tadi. Maklum kan jarak ke sekolahnya teh jauh,” Jawab Teh Ninih.