Modul ke:
Antropologi Psikologi Wujud dan Unsur Kebudayaan
Fakultas
PSIKOLOGI
Program Studi
Psikologi
Wenny Hikmah Syahputri, M.Psi., Psi.
Wujud Kebudayaan Koentjaraningrat menyebutkan kebudayaan ada tiga wujud yaitu: 1. Wujud pertama, kebudayaan sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma, peraturan dan sebagainya. Sifatnya abstrak, tidak dapat diraba atau difoto. Lokasinya ada di dalam kepala atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran. Ide dan gagasan manusia banyak hidup bersama dalam suatu masyarakat, memberi jiwa kepada masyarakat. System ini dalam bahasa Indonesia untuk menyebut wujud ideal dari kebudayaan yaitu adat istiadat.
2.
2.
Wujud kedua, kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat. Wujud ini disebut system sosial. System ini terdiri dari aktivitas‐aktivitas manusia yang berinteraksi, berhubungan, dan bergaul satu sama lain dari detik ke detik, dar hari ke hari. Selalu menurut pola‐pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Wujud ketiga kebudayaan sebagai benda‐benda hasil karya manusia. Wujud ini disebut kebudayaan fisik. Berupa seluruh hasil fisik dan aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat. Sifatnya paling konkret dan berupa benda‐benda atau hal‐hal yang dapat diraba, dilihat, dan difoto.
Unsur Kebudayaan C. Kluckhohn mengemukakan ada 7 unsur kebudayaan secara universal (universal categories of culture) yaitu: 1. Bahasa Bahasa merupakan alat bentuk komunikasi bisa berbentuk lisan maupun tulisan. 2. sistem pengetahuan • perkembangan Ilmu pengetahuan sangat berpengaruh terhadap pola perilakau masyarakat setempat. Contoh pengetahuan adalah Flora dan fauna, Waktu, ruang dan bilangan, Tubuh manusia dan perilaku antar sesama manusia.
Unsur Kebudayaan 3. sistem tekhnologi dan peralatan Sistem yang timbul karena manusia mampu menciptakan barang – barang dan sesuatu yang baru agar dapat memenuhi kebutuhan hidup dan membedakan manusia dengam makhluk hidup yang lain. Contoh dari sistem teknologi seperti: • Produksi, distribusi, transportasi • Peralatan komunikasi • Peralatan konsumsi dalam bentuk wadah • Pakaian dan perhiasan • Tempat berlindung dan perumahan • Senjata •
Unsur Kebudayaan 4. Sistem kesenian bisa berbentuk seni pertunjukan (tari, wayang, lenong, opera dsb). seni rupa (gaya lukisan, gambar, iklan di suatu tempat). seni media (foto, video, dsb ) Seni patung/pahat, Relief, Lukisan, Rias, Vokal, Musik, Bangunan, kesusastraan, drama.
Unsur Kebudayaan 5. sistem mata pencarian hidup semakin prestisius pekerjaan orang maka akan semakin elit dan bergengsi gaya hidupnya. kebiasaan seorang pekerja kantoran akan lebih banyak individualis dari pada seorang petani desa yang hampir selalu berkumpul untuk canda tawa dengan tetangga di sore hari. Hal ini meliputi: • Berburu dan mengumpulkan makanan • Bercocok tanam • Peternakan • Perikanan • Perdagangan
Unsur Kebudayaan 6. Sistem religi yang dimaksud disini adalah agama secara historis, bukan agama secara normatif . misal : islam mengajarkan hubungan baik antara manusia dengan manusia, manusia dengan tuhan, dan manusia dengan lingkungan alam (Normatif) maka saat ajaran ini di tangkap oleh orang‐orang yang mempunyai inpretatif bermacam‐macam ada yang menggunakan Kenduri, ada yang menggunakan Selamatan dsb (Historis).
Unsur Kebudayaan 7. Sistem kekerabatan dan organisasi kemasyarakatan suatu Organisasi mempunyai Visi Misi masing masing yang membentuk karakter Organisasi itu. Misalkan jika dalam lingkungan Universitas organisasi yang terkonsentrasi pada Jurnalistik akan tampak anggota yang cenderung serius, kritis, kaku, dan pemikir dengan gaya komunikasi dialektis/berdebat. Sebaliknya Organisasi yang terkonsentrasi seperti seni misalkan Paduan Suara Mahasiswa akan tampak luwes, riang, dan ramai dengan gaya komunikasi bersahabat. Bentuk organisasi seperti Kekerabatan, Asosiasi dan perkumpulan, Sistem kenegaraan, Sistem kesatuan hidup, dan Perkumpulan
Referensi : Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta Herimanto & Winarno. 2008. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Terima Kasih Wenny Hikmah Syahputri, M.Psi, Psi