ANNUAL REPORT 2012 To Create A Better Life For All
LAPORAN TAHUNAN 2012 PT. TRISULA INTERNATIONAL Tbk.
Daftar Isi
Table of Contents
KILAS KINERJA 2012 PERFORMANCE HIGHLIGHTS 2012 1 Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights 5 Grafik Ikhtisar Keuangan / Financial Highlights Graphic
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD OF DIRECTORS REPORT 6 Laporan Dewan Komisaris / Board of Commissioners Report 10 Laporan Direksi / Board of Directors Report
PROFIL PERUSAHAAN COMPANY PROFILE 14 Identitas Perusahaan / Company Identity 14 Sekilas Perusahaan / Company in Brief 16 Kegiatan Usaha / Line of Business 19 Peristiwa Penting yang Terjadi di Tahun 2012 / Significant Events in 2012 20 Struktur Organisasi / Orgnization Structure 21 Visi, Misi, dan Filosofi Perusahaan / Vision, Mission, and Company's Phylosophy 22 Profil Dewan Komisaris / Board of Commissioners' Profile 24 Profil Direksi / Board of Directors' Profile 26 Sumber Daya Manusia / Human Resources 28 Komposisi Pemegang Saham / Shareholders Composition 28 Anak Perusahaan dan Strukturnya / Subsidiaries and Its Structure 32 Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan / Capital Market Supporting Proffesionals
33
Wilayah Kerja dan Peta Operasional / Work Area and Operation Map 34 Pengembangan Usaha / Business Development
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN MANAGEMENT DISCCUSION AND ANALYSIS 35 Tinjauan Umum / General Overview 36 Tinjauan Operasional / Operational Overview 37 Uraian Atas Kinerja Keuangan Perusahaan / Description of Company;s Financial Performance 38 Laporan Laba Rugi / Report of the Company's Income 40 Rasio Keuangan / Financial Ratio 42 Struktur Modal, Kebijakan Manajemen Atas Struktur Modal dan Tingkat Solvabilitas / Capital Structure, Management Policy Capital Structure and Solvability Rate 43 Aspek Pemasaran / Marketing Aspect 46 Uraian Mengenai Kebijakan Dividen dan Jumlah Dividen / Description of Dividend's Policy and Total Dividend 47 Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi, atau Restrukturisasi Utang/Modal / Material Description of Invesment, Expansion, Divesment, Acquisition, or Capital/Payment Restructuring 47 Kebijakan Akuntansi / Accounting Policy
TATA KELOLA PERUSAHAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE 48 Perkembangan GCG / GCG Development 48 Organ Tata Kelola Perusahaan / GCG Instruments 48 Dewan Komisaris / Board of Commissioners 50 Direksi / Board of Directors 51 Teknologi Informasi / Information Technology 53 Komite Audit / Audit Committee 54 Komite Nominasi dan Remunerasi / Nomination and Remuneration Committee 55 Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary 56 Audit Internal / Internal Audit 57 Manajemen Risiko / Risk Management
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSBILITY 62 CSR Pendidikan / CSR's Education 62 Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan / Health, Safety, and Environment
LAPORAN KEUANGAN FINANCIAL REPORT Lembar Pertanggungjawaban Laporan Tahunan / Statement of Responsibility of Annual Report
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
NERACA / BALANCE SHEET Uraian / Description
Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah
2012
2011
2010
ASET / ASSET ASET LANCAR / CURRENT ASSET Kas dan Setara Kas / Cash and Cash Equivalent
56.089.462.390
17.197.798.273
13.176.061.621
Piutang usaha/ Account Receivables Pihak ketiga/ Third Parties Pihak berelasi/ Related Parties
90.864.195.696 2.585.800.159
48.808.634.202 834.884.706
43.913.827.346 1.624.381.624
638.428.248
2.195.920.016
1.063.962.675
110.011.958.638
91.589.506.440
74.911.746.277
Uang muka/ Down Payment
17.444.367.102
4.022.974.280
9.366.455.325
Pajak dibayar di muka/ Prepaid Tax
2.881.647.285
2.577.612.335
1.469.553.555
Biaya dibayar di muka/ Prepaid Cost
6.010.902.940
2.450.776.446
822.001.607
286.526.762.458
169.678.106.698
146.347.990.030
427.243.299
467.549.953
1.027.786.899
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 80.370.102.344 pada tahun 2012, Rp 79.040.329.885 pada tahun 2011 dan Rp 73.516.523.494 pada tahun 2010/ Net of accumulated depreciation of Rp 80.370.102.344 in 2012, Rp 79.040.329.885 in 2011 and Rp 73.516.523.494 in 2010
71.267.277.531
65.237.468.561
63.584.326.971
Properti investasi - setelah dikurangi kumulasi penyusutan sebesar Rp 1.025.735.699 pada tahun 2012, Rp 224.816.014 pada tahun 2011 dan Rp 190.666.745 pada tahun 2010/ Investment propertynet accumulated depreciation of Rp 1.025.735.699 in 2012, Rp 224.816.014 in 2011 and Rp 190.666.745 in 2010
5.657.249.658
458.169.344
492.318.613
Uang jaminan/ Refundable deposits
1.855.109.188
668.427.149
446.853.567
514.629.826
844.285.266
65.633.567
-
603.238.310
-
79.721.509.502
68.279.138.583
65.616.919.617
366.248.271.960
237.957.245.281
211.964.909.647
Piutang lain-lain - Pihak ketiga/ Other Receivables- Third Parties Persediaan - bersih/ Net Inventory
Jumlah Aset Lancar/ Total Current Asset
Aset pajak tangguhan - bersih/ Net- Deferred Tax Asset
Aset tidak lancar lainnya/ Other non-current asset Beban emisi saham ditangguhkan/ Deferred shares issuance costs Jumlah Aset Tidak Lancar/ Total non-current assets JUMLAH ASET/ TOTAL ASSETS
2012 Annual Report • Trisula International
ASET TIDAK LANCAR/ Non-Current Asset
1
Dalam jutaan Rupiah / In million Rupiah
Uraian / Description
2012
2011
2010
57.517.475.405
59.687.176.435
63.497.604.455
Hutang usaha/ Trade Payables Pihak ketiga/ Third Parties Pihak berelasi/ Related parties
29.094.556.799 5.721.362.553
20.683.356.380 2.377.560.621
20.004.792.297 3.450.549.516
Hutang lain-lain/ Other Payables Pihak ketiga/ Third Parties Pihak berelasi/ Related Parties
3.423.386.185 354.467.830
1.671.866.785 -
1.039.490.468 -
10.049.317.063
6.380.703.314
4.898.282.404
3.267.306.418
2.222.398.011
2.578.873.347
472.804.198
343.782.069
34.363.572
2.783.284.973 1.539.514.756 330.794.068
594.444.444 1.422.431.838 -
401.904.462 -
114.554.270.248
95.383.719.897
95.905.860.521
5.847.831.632 1.286.390.510 413.492.487
2.350.000.000 2.515.689.029 -
663.611.488 -
Pendapatan diterima di muka/ Prepaid Revenue
904.399.131
-
-
Liabilitas pajak tangguhan - bersih/ Net- Deferred Tax Liabilities
336.872.937
199.507.095
133.373.804
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang/ Long-Term Employees Benefit Liabilities
348.543.866
1.180.642.668
3.935.739.096
9.137.530.563
6.245.838.792
4.732.724.388
123.691.800.811
101.629.558.689
100.638.584.909
LIABILITAS DAN EKUITAS/ LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS/ LIABILITIES LIABILITAS JANGKA PENDEK/ SHORT-TERM LIABILITIES Hutang bank jangka pendek/ Short Term Bank Loans
Hutang pajak/ Taxes Payable Beban masih harus dibayar/ Accrued Expenses Pendapatan diterima di muka/ Prepaid Revenue Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun/ Long Term Liabilities with maturities of a year Hutang bank/ Bank Loans Hutang pembiayaan konsumen/ Consumer Financing Loans Hutang lain-lain/ Other Loans Jumlah Liabilitas Jangka Pendek/ Total Short Term Liabilities
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
LIABILITAS JANGKA PANJANG/ Long Term Liabilities
2
Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun/ Long-Term Liabilities with maturities of a year Hutang bank/ Bank Loans Hutang pembiayaan konsumen/ Consumer Financing Loans Hutang lain-lain/ Other Loans
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang/ Total Long-Term Liabilities JUMLAH LIABILITAS/ TOTAL LIABILITIES
Dalam jutaan Rupiah
Uraian / Description
2012
2011
2010
EKUITAS / EQUITY
Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham pada tahun 2012 dan 2011 serta Rp 1.000.000 per saham pada tahun 2010/ Capital Shares- par value Rp 100 per share in 2012 and 2011 and Rp 1.000.000 per share in 2010 Modal dasar - 2.800.000.000 saham pada tahun 2012, 1.400.000.000 saham pada tahun 2011 dan 140.000 saham pada tahun 2010/ Authorized capital- 2.800.000.000 shares in 2012, 1.400.000.000 shares in 2011 and 1.400.000 shares in 2010 Modal ditempatkan dan disetor penuh - 1.000.000.000 saham pada tahun 2012, 700.000.000 saham pada tahun 2011 dan 35.000 saham pada tahun 2010/ Fully paid up capital1.000.000.000 shares in 2012, 700.000.000 shares in 2011 and 35.000 shares in 2010
100.000.000.000
70.000.000.000
35.000.000.000
54.410.000.000
-
-
5.651.360.355
4.142.346.076
(177.975.480)
-
26.003.180.147
55.166.201.065
1.000.000.000 28.461.966.479
1.000.000.000 6.746.434.441
1.000.000.000 535.547.596
189.523.326.834
107.891.960.664
91.523.773.181
53.033.144.315
28.435.725.928
19.802.551.557
JUMLAH EKUITAS/ TOTAL EQUITY
242.556.471.149
136.327.686.592
111.326.324.738
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS/ TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
366.248.271.960
237.957.245.281
211.964.909.647
Tambahan modal disetor - bersih / Net- Additional paid-in Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Difference in value of restructuring transactions of entities under common control Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali/ Equity pro-forma of restructuring transactions of entities under common control Saldo laba/ Retained earnings Telah ditentukan penggunaannya/ Appropriated Belum ditentukan penggunaannya/ Unappropriated Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk/ Total equity attributable to holders of the parent KEPENTINGAN NONPENGENDALI/ NON-CONTROLLING INTERESTS
2012 Annual Report • Trisula International
EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK/ EQUITY ATTRIBUTABLE TO HOLDERS OF THE PARENT
3
LABA RUGI KOMPREHENSIF / COMPREHENSIVE INCOME Uraian / Description PENJUALAN BERSIH/ NET SALES
2011 470.116.723.006
BEBAN POKOK PENJUALAN/ COST OF SALES
(412.481.896.963)
(367.696.725.183)
LABA KOTOR / GROSS PROFIT
146.404.619.012
102.419.997.823
Beban penjualan dan pemasaran / Cost of Sales and Marketing
(35.767.230.444)
(19.808.019.079)
Beban umum dan administrasi / General and Administrative Cost
(51.792.006.528)
(43.054.672.711)
Rugi selisih kurs / Foreign Exchange Loss
(690.235.399)
(1.774.949.100)
Pendapatan lain-lain/ Other revenues
4.470.652.205
2.735.452.285
62.625.798.846
40.517.809.218
1.144.364.902
199.279.638
Beban keuangan/ Finance Cost
(4.037.047.268)
(3.889.971.783)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN/ Profit before income tax
59.733.116.480
36.827.117.073
BEBAN PAJAK PENGHASILAN/ Cost of Income tax
(15.340.081.922)
(9.196.405.218)
LABA TAHUN BERJALAN - SETELAH DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA/ Profit for the year- after pro-forma adjustment
44.393.034.558
27.630.711.855
DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA/ Proforma adjustment
(6.505.834.133)
(11.475.650.639)
LABA TAHUN BERJALAN - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA/ Profit for the year- before pro-forma adjustment
37.887.200.425
16.155.061.216
-
-
37.887.200.425
16.155.061.216
30.221.366.171 14.171.668.387
17.686.537.484 9.944.174.371
44.393.034.558
27.630.711.855
23.715.532.038 14.171.668.387
6.210.886.845 9.944.174.371
37.887.200.425
16.155.061.216
27,82
11,57
Pendapatan bunga/ Interest Income
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN/ OTHER COMPREHENSIVE INCOME JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN/ TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
2012 558.886.515.975
LABA USAHA / Operating income
4
Dalam jutaan Rupiah / In Million Rupiah
LABA TAHUN BERJALAN - SETELAH DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA/ PROFIT FOR THE YEAR- AFTER PROFORMA ADJUSTMENT ATTRIBUTABLE TO Pemilik entitas induk/ Holder of the parent Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling interest JUMLAH/ TOTAL LABA TAHUN BERJALAN - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA/ PROFIT FOR THE YEAR- BEFORE PROFORMA ADJUSTMENT ATTRIBUTABLE TO Pemilik entitas induk/ Holder of the parent Kepentingan nonpengendali/ Non-controlling interest JUMLAH/ TOTAL LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA/ BASIC EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO HOLDER OF THE PARENT
Grafik Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Graphic
ASET LANCAR / CURRENT ASSETS
LIABILITAS/ LIABILITIES
Dalam jutaan Rupiah / In Million Rupiah
Dalam jutaan Rupiah/ In Million Rupiah
286.527
320
160
280
140
240
120
200 160
169.678
123.691 100.638
101.629
100
146.347
80
120
60
80
40
40
20
0
0 2010
2011
2012
2010
EKUITAS/ EQUITY
2011
2012
LABA USAHA/ OPERATING PROFIT
Dalam jutaan Rupiah/ In Million Rupiah
Dalam jutaan Rupiah/ In Million Rupiah
242.556 240
80
210
70
180
60
150
50
111.326
136.327
40.517
40
90
30
60
20
30
10
0
0 2010
2011
2012
2010
2011
2012
2012 Annual Report • Trisula International
120
62.625
5
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
Dewan Komisaris menilai bahwa kinerja Direksi dalam mengelola Perusahaan telah berhasil dengan baik, arahan Dewan Komisaris kepada Direksi adalah senantiasa melaksanakan tight control operational dengan baik dan mencapai peluang yang dapat diraih Perusahaan.
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
The Board of Commissioners has appraised the Board of Directors a excellent performance in maintaining the Company. The guidance Board of Commissioners provided to the Board of Directors was to conducting a tight control operational continually and accomplishing an exceptional opportunity for the Company to develop.
DEDIE SUHERLAN Komisaris Utama | President Commisioners
6
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
Para Pemegang Saham yang Terhormat,
Dear distinguished Shareholders,
Pertama-tama, kami mengucap syukur kepada Tuhan Yang
First of all, we would like to express our gratitude to God The
Maha Esa bahwa kita semua telah melewati tahun 2012
Almighty that we have passed 2012 smoothly. For the Company,
dengan lancar dan baik. Sejarah mencatat bahwa tahun 2012
2012 is the year of prosperity as well as challenges, as in this
merupakan tahun yang penuh berkah dan tantangan bagi
year PT Trisula International has officially been a limited liability
perusahaan, di mana pada tahun ini PT Trisula International
whose shares have been traded at Indonesia Stock Exchange on
resmi menjadi perusahaan terbuka yang sahamnya sudah
June 28, 2012. As the Company’s management has promised,
diperjualbelikan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 28 Juni
public funding will be used for development of Trisula’s retail
2012. Sesuai janji yang dibuat oleh manajemen Trisula, hasil
industry. Having officially titled as PT Trisula International Tbk
perolehan dana publik digunakan untuk pengembangan sektor
(Trisula), Trisula prepared itself to continuously grow and “To
ritel yang dimiliki Trisula. Dengan resminya menyandang nama
Create A Better Life For All” for people, which is in line with the
PT Trisula International Tbk (Trisula), Trisula memastikan diri
Company’s philosophy.
untuk menjadi perusahaan yang ingin terus berkembang dan menjadikan tempat untuk “To Create A Better Life For All” bagi banyak insan, sesuai dengan filosofi yang dimiliki.
PENILAIAN TERHADAP KINERJA
ASSESSMENT TOWARDS PERFORMANCE
Dewan Komisaris menilai bahwa kinerja Direksi sudah
Board of Commissioners has appraised Board of Directors
mengelola Perseroan dengan baik dan sesuai dengan janjinya
an excellent performance in developing the Company’s retail
dalam pengembangan segmen ritelnya. Terlihat pertumbuhan
industry. It is recorded that the Company’s net income from
pendapatan bersih ritel yang naik sebesar 40% dibandingkan
retail industry shows significant increase by 40% compared to
hasil tahun 2011, dan penambahan jumlah gerai dari 165-titik
that of 2011, and Director’s achievement in adding stores – from
penjualan menjadi 230-titik penjualan merupakan kinerja
165 stores to 230 stores – deserves an appreciation. Addition of
yang patut diapresiasi untuk Direksi Trisula. Penambahan
a new brand, G2000 in Trisula’s portfolio proves that Trisula’s
merek baru G2000 dalam portofolio Trisula juga dibuktikan
management is committed to develop this retail industry.
bahwa manajemen Trisula sungguh berkomitmen untuk terus
Di sisi lain, penjualan ekspor Trisula di era kondisi ekonomi
Nevertheless, Board of Commissioners observes that despite
global yang masih penuh dengan ketidakpastian, sekali lagi
of the uncertain global economy, Trisula’s management gains
Dewan Komisaris melihat hasil gemilang yang diberikan oleh
impressive export sales amounted to 14% increase compared to
manajemen dengan mencapai 14% dibanding tahun 2011.
that of in 2011. Trisula deserves a high appreciation for focusing
Apresiasi juga patut diberikan untuk Trisula yang fokus disetiap
on all business sectors so as Trisula maintains to gain impressive
bidang sehingga penanganan penjualan ekspor di kondisi
result despite the fact that export sales is not as good as
yang relative tidak sebaik domestik, Trisula masih bertahan
domestic sales.
memberikan hasil yang cemerlang.
2012 Annual Report • Trisula International
mengembangkan segmen ritel ini.
7
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
PROSPEK USAHA
BUSINESS PROSPECT
Dewan Komisaris menyadari bahwa untuk mampu menghadapi
The Board of Commissioners realized in order to maintain the
tantangan lingkungan bisnis yang dinamis, kami harus belajar
business in a dynamic industry, they have to continue learning
dan berjuang untuk melakukan kinerja terbaik. Perseroan
and attempting the best performance. The Company has an
memiliki manfaat besar sebagai Perusahaan Garmen yang
essential obligation as a Garment Company that has not only
memiliki Aktivitas Ritel Produksi sekaligus sebagai Produsen
Production Retail Activity but also Garment Production which is
Garmen yang tidak ditemukan pada Perusahaan sejenis.
rarely found in similar other companies.
Guna meningkatkan kualitas kinerja Perusahaan, Dewan
In order to upgrade the Company’s perfomance quality, the
Komisaris telah membentuk komite-komite yang membantu
Board of Commissioners has formed several committees due to
tugas dan fungsi Dewan Komisaris dalam mengawasi
help the Board of Directors’ duty and functions in supervising
Perusahaan melalui sistem dan prosedur yang sudah ditentukan,
the Company by agreed system and procedure and performing
serta penyampaian laporan yang tepat waktu. Komite tersebut
an promptly reports. The committees formed are Audit
terdiri dari Komite Audit dan Komite Nominasi dan Remunerasi.
Committee and Nomination and Remuneration Committee.
Dua komite ini bersama dengan Dewan Komisaris senantiasa
These two along with the Board of Directors conduct supervision
melakukan pengawasan atas pengurusan dan pengelolaan
to the Company’s management especially due to guarantee
Perseroan,
akuntabilitas,
its accountability, transparency and fairness in making any
transparansi dan keadilan dalam pengambilan keputusan.
terutama
dalam
menjamin
decision. The Audit Committee along with the Corporate
Komite Audit bersama dengan Sekretaris Perusahaan bekerja
Secretary uphold the Company’s integrity and honesty by
keras untuk meningkatkan kepercayaan atas kebenaran dan
sharing its information to all shareholders and public.
kehandalan informasi Perusahaan yang kami ungkap kepada
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
seluruh Pemengang Saham dan masyarakat.
8
Di masa mendatang, Trisula yakin bahwa potensi pasar industri
Trisula believes the potential of retail industry market will
ritel akan terus meningkat mengingat tingkat pertumbuhan
continually add up in the future in accordance with the
ekonomi makro domestik yang sangat potensial dan
promising domestic macro economic growth, in addition to a
menjanjikan, disamping adanya corporate action yang bijaksana.
prudent corporate action.
PERUBAHAN KOMPOSISI DEWAN KOMISARIS
CHANGE IN BOARD OF COMMISSIONERS
Dalam tahun 2012 tidak ada perubahan dalam komposisi
In 2013, there had been in changes applied in the structure of
anggota Dewan Komisaris. Namun saat laporan tahunan ini
the Board of Commissioners’ structure. Though at the time this
dibuat, kami menerima berita meninggal dunia karena sakit
report was constituted, we received an obituary on behalf of Mr.
dari Bapak Liem Siau Bok yang menjabat sebagai Komisaris
Liem Siau Bok, the Company’s Independent Commissioner, who
Independen pada tanggal 13 Maret 2013.
passed away due to sickness on 13 March 2013.
Kami atas nama Dewan Komisaris, bersama seluruh jajaran
The board of Commissioners, with Board of Directors and
Direksi dan segenap karyawan Perseroan menyampaikan turut
the Company’s employees, conveys their condolences and
berduka cita dan mengucapkan terima kasih atas dedikasi dan
gratitude for the dedication and contribution of Mr. Liem Siau
peran Bapak Liem Siau Bok bagi Perseroan selama ini.
Bok to the Company.
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners Report
Adapun penggantian posisi Komisaris Independen, akan
The change in Independent Commissioner’s position will be
dilakukan pada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 2013.
conducted in General Meeting of Shareholders (RUPS) 2013.
APRESIASI
APPRECIATION
Sebagai
mengucapkan
At last, the Board of Commissioners deliver our highest
penghargaan dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada
penutup,
Dewan
Komisaris
appreciation and gratitude to all of our customers, partners and
seluruh pelanggan, mitra kerja, dan Para Pemegang Saham atas
shareholders for the support and trust that have been given.
dukungan dan kepercayaan yang diberikan sepanjang tahun ini.
The Board of Commissioners express our highest appreciation
Kemudian Dewan Komisaris juga menyampaikan penghargaan
and gratitude to all of our Directors and employees for all of the
dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Direksi beserta
cooperation and dedication consistently through the year.
seluruh karyawan atas kerja keras dan dedikasi yang konsisten sepanjang tahun ini.
Atas nama Dewan Komisaris, On behalf of the Board of Commissioners,
2012 Annual Report • Trisula International
DEDIE SUHERLAN
9
Laporan Direksi Board of Directors Report
Direksi senantiasa mengupayakan untuk membangun kinerja berdasarkan spirit QCC (Quality, Care, and Commitment) guna menciptakan kinerja terbaik yang diberikan kepada pelanggan.
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
The Board of Directors continues to uphold performance on QCC (Quality, Care and Commitment) spirit due to create the best service for customers.
10
TJHOI LISA TJAHJADI Direktur Utama | President Director
Laporan Direksi Board of Directors Report
Sepanjang tahun 2012, kondisi ekonomi global masih diwarnai
During 2012, economy global was on uncertainty condition.
oleh kondisi yang masih penuh dengan ketidakpastian. Hal ini
It effected the economy growth in powerful countries such
mebawa pertumbuhan yang sangat lambat khususnya bagi
as USA, Europe and China. The restained brought an adverse
negara-negara kuat seperti USA, Eropa dan bahkan sudah
impact to countries that depended on foreign market, as well
merambat ke China. Pertumbuhan ekonomi yang terhambat
as affected a negative trend in certain economy sectors. Due to
ini telah membawa dampak buruk bagi sebagian negara
cope with the negative economy growth, numerous companies
yang pasarnya sangat bergantung pada luar negeri, dan pada
diverted its market to a more potential market and implement
akhirnya membawa tren negatif pada sektor ekonomi tertentu
an anticipated policy.
di sebagian negara. Maka banyak perusahaan yang mengalihkan market ekonominya pada pasar potensial dan menerapkan kebijakan antisipatif guna menghadapi tren negatif ekonomi dunia. Ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan yang lebih baik
Economy condition in Indonesia remains high on 6,2% which
dibandingkan banyak negara, yaitu berada di kisaran 6,2%.
reflects an exceptional growth in comparison with many other
Kenyataan ini telah memiliki daya tarik tersendiri dan membawa
countries. This will benefit Indonesia as investors’ appealing
Indonesia menjadi zona investasi yang menarik bagi investor
targets, both from local and foreign, to particularly invest in
dalam maupun luar negeri dan secara khusus untuk sektor Ritel.
retail business.
KEBIJAKAN STRATEGIS PERUSAHAAN
COMPANY’S STRATEGIC POLICY
Menyikapi hal ini, Direksi memastikan untuk menerapkan
The Board of Directors upholds strategic policy as follows:
beberapa kebijakan strategis: • Untuk pasar domestik, Direksi mengambil kebijakan yang
• For domestic market, the Board of Directors took aggressive
lebih agresif dan expansif antara lain seperti membuka
and expansive policy such as launching new outlets, adding
gerai-gerai baru, serta menambah assortment barang
assortment from each brands and launching new brands in
dari setiap merek yang ada, bahkan menambah merek
the Company’s portfolio.
baru dalam portfolio merek-merek yang dipasarkan oleh • For foreign sales, The Board of Directors took preventative
• Untuk portofolio penjualan luar negeri, Direksi mengambil
measures for degrading countries such as European
langkah preventif atas negara-negara yang lebih terpuruk
countries and too expansive measures for secured and
seperti Zona Eropa dan sekitarnya, dan lebih mengambil
stable countries such as Japan and Australia. The Company
langkah expansif untuk negara yang bertahan dan stabil
prevaricated deal with America until its economic situation
seperti Jepang dan Australia. Untuk negara besar seperti
stable and condusive.
Amerika, perusahaaan mengambil sikap waspada dan hatihati dengan memilih pelanggan yang lebih berkualitas, sambil menunggu ekonomi negara tersebut kondusif dan stabil.
PENCAPAIAN DI TAHUN 2012
ACHIEVEMENTS IN 2012
Pada bulan September tahun 2012, perusahaan berhasil
On September 2012, the Company succeeded in expanding
menambah 1 (satu) merek G2000 yang sangat dikenal di pasaran
its brands by adding 1 (one) brand, G2000, which is popular in
2012 Annual Report • Trisula International
Perseroan.
11
Laporan Direksi Board of Directors Report
regional dengan sistim bekerja sama dengan “principle G2000”
regional market with cooperation system named “principle
dari Hongkong. Perusahaan juga terus mengembangkan titik–
G2000” from HongKong. The Company commit to develop its
titik penjualan dan berhasil menambahkan dari jumlah 165 titik
sales point from 165 to 230 sales point.
penjualan menjadi 230 titik penjualan. Trisula menerapkan kebijakan-kebijakan lain yang dilakukan di
Trisula executed policies performed in 2012 such as below:
tahun 2012 adalah: • Berinovasi dengan memperbaiki kualitas produk serta tampilan gerai.
• Innovating and improving products’ quality and stores’ appearance.
• Meningkatkan kualitas sumber daya manusia di setiap bagian terutama para “Sales Assistants” di setiap gerai dan
• Improving human resources’ quality especially in Sales Assistants in every outlet the Company owns.
toko-toko perusahaan. • Memperkuat Sistim Teknologi Informasi untuk memberikan
• Enhancing Technology Information System due to conduct
pengontrolan Inventory yang lebih baik serta informasi
a better control on Inventory and Information so that the
perputaran barang yang lebih akurat sehingga dapat
Company is able to gain more accurate understanding on
membantu management untuk mengetahui lebih akurat
customers’ preferences.
selera pasar atas produk yang dijual. sales-
• For international market, Trisula has been assigning sales
representatives di USA, Australia, Singapore, Malaysia dan
representatives in the USA, Australia, Singapore, Malaysia
Korea Selatan dengan tujuan untuk lebih dekat dengan
and South Korea in order to provide a better and more
Customers, sehingga dapat memberikan pelayanan yang
accurate service for its customers.
• Untuk
pasar
International,
menempatkan
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
lebih cepat dan memuaskan. Hasil dari langkah-langkah tersebut diatas, Perusahaan dan
Result of the Company and Subsidiaries’ strategies is shown
Entitas Anak berhasil mencatat penjualan bersih sebesar Rp 559
in the Company’s net sales amounted to Rp. 559 billion or
miliar meningkat sebesar Rp 89 miliar atau 19% dibandingkan
increased by Rp. 89 billion or 19% compared to that of in 2011
penjualan bersih tahun 2011 sebesar Rp. 470 miliar. Dan Laba
which was Rp. 470 billion. In addition, the Company’s Net Profit
Bersih Entitas Induk (Perseroan) tercatat sebesar Rp. 30,2
reached Rp. 30,2 billion, an increase of 71% compared of that of
miliar, naik sebesar 71% dibandingkan tahun sebelumnya yang
the previous year which was Rp. 17,7 billion.
tercatat sebesar Rp 17,7 miliar. Peningkatan tersebut merupakan kerja keras seluruh insan
The increase remains every aspect of the Company contribution
Trisula atas konsistensinya dalam menerapkan strategi
with their consistency in implementing a good marketing
pemasaran dengan baik.
strategy.
PROSPEK USAHA
BUSINESS OULOOK
Perusahaan meyakini bahwa prospek usaha perusahaan
Trisula is in the opinion of a bright prospect in domestic retail
khususnya di segmen ritel domestik akan lebih baik. Hal
business. It is based on numerous economy facts that support
ini didasarkan pada beberapa fakta ekonomi yang dapat
the Company performance such as follows:
meningkatkan kinerja Perusahaan di masa mendatang, antara lain: 12
Laporan Direksi Board of Directors Report
• Pasar Domestik: ekonomi Indonesia di tahun 2013 masih
• Domestic market: Indonesia economy in 2013 is predicted to
diperkirakan tumbuh di kisaran angka 6,5%. Dengan
reach 6,5% growth. With the City Minimum Wage significant
adanya kenaikan UMK (Upah Minimum Kota) yang cukup
grow, public’s purchasing power will increase and affect the
tinggi akan berdampak pada daya beli masyarakat yang
retail business a positive trend in the future.
meningkat, sehingga akan memberikan dampak positif untuk bisnis Retail di masa mendatang. • Pasar International: Perusahaan meyakini Ekonomi USA
• International market: Trisula believes the economy situation
sudah mulai menunjukan titik terang dan hal ini akan
in the USA has started to show a bright prospect which
memberikan dampak positif bagi perusahaan yang sudah
will have a good impact from the Company that records
memiliki rekor beberapa pelanggan loyal yang baik. Pasar
numerous loyal customers. Market in Japan and Australia
Jepang dan Australia yang cukup dikuasai oleh perusahaan
the Company enforce becomes a good defence for business
menjadikan pertahanan yang baik pula bagi perusahaan.
the Company possess. The Company has started to expand
Selain itu, perusahaan juga sudah mulai membuka pasar
a new promising market in South Korea. By diversing
baru untuk Korea Selatan yang cukup menjanjikan. Pada
the market risk, the Company believes its prospect in
akhirnya dengan men diversifikasi resiko pasar, perusahaan
international market in 2013 carries a bright prospect.
yakin prospek usaha untuk pasar International di tahun 2013
PERUBAHAN KOMPOSISI ANGGOTA DIREKSI
CHANGES OF BOARD OF DIRECTORS COMPOSITION
Selama tahun 2012, tidak terdapat perubahan komposisi
During 2012, there were no changes on the Board of Directors
anggota Direksi.
member.
APRESIASI
APRECIATION
Sebagai rangkaian penutup, kami atas nama seluruh jajaran
At the end, we in the name of the Board of Directors express
Direksi mengucapkan rasa terima kasih dan apresiasi tinggi
our highest gratitude and appreciation to the Board of
kepada Dewan Komisaris atas segala arahan yang diberikan
Commissioners of all guidance provided. Gratitude and
kepada Direksi. Penghargaan dan terima kasih juga disampaikan
appreciation is also we deliver to shareholders, customers
pada Para Pemegang Saham, pelanggan, dan mitra kerja sama
and partners for their support, cooperation and trust that has
atas dukungan, kerja sama dan kepercayaan yang telah terjalin
been conducted impeccably. The Board of Directors deliver its
baik selama ini. Direksi juga menyampaikan terima kasih dan
highest gratitude and appreciation to all employees dedicated
penghargaan kepada seluruh karyawan yang telah berdedikasi
their work to achieve the Company’s vision and mission through
dalam mencapai visi dan misi Perusahaan melalui target dan
accomplished targets.
pencapaian tanpa kenal lelah. Atas nama Direksi, On behalf of the Board of Directors,
2012 Annual Report • Trisula International
ini masih tergolong baik.
TJHOI LISA TJAHJADI 13
Profil Perusahaan Company Profile
IDENTITAS PERUSAHAAN
COMPANY IDENTITY
Nama Perusahaan
Company’s Name
: PT Trisula International Tbk
: PT Trisula International Tbk
Alamat Kantor Pusat : Trisula Center
Head Office Address : Trisula Center
Jalan Lingkar Luar Barat Blok A no 1
Jalan Lingkar Luar Barat Blok A no 1
Rawa Buaya, Cengkareng,
Rawa Buaya, Cengkareng,
Jakarta 11740, Indonesia
Jakarta 11740, Indonesia
Telp
: +62 21 5835-7377
Telp
: +62 21 5835-7377
Faks
: +62 21 5835-8033
Faks
: +62 21 5835-8033
Email
:
[email protected]
Email
:
[email protected]
Website
: www.trisula.co.id
Website
: www.trisula.co.id
Kegiatan Usaha
: Bidang perdagangan pakaian jadi
Business Activity
: Clothing trading (garment), garment
(garmen), industri garmen,
industry and textile industry
dan industri tekstil
SEKILAS PERUSAHAAN
COMPANY IN BRIEF
Sebagai bagian dari group Trisula yang sudah berdiri sejak
As a part of Trisula group which was established since 1968
tahun 1968 dan sangat dikenal dengan merek textile Bellini
and was known under the brand of Bellini and Caterina, the
dan Caterina, Perusahaan dibentuk khusus bergerak di sektor
Company was specially established in 1994 to be engaged in
ritel pada tahun 1994. Pada saat itu, kegiatan masih bersifat
retail business. At that time, the Company’s business activities
divisi dari seluruh kegiatan group secara keseluruhan dengan
was conducted under a division of all group’s business activities,
menghasilkan dan menjual produk celana merek JOBB.
by producing and selling pants with the brand of JOBB. At the
Kemudian pada saat yang sama, Perusahaan juga memperoleh
same time, the Company has successfully gained trust from
kepercayaan dari pemilik merek Jack Nicklaus untuk memegang
brand owner Jack Nicklaus to have the license to market its
lisensi pemasaran pakaian, celana dan aksesori untuk pasar
clothes, pants and accessories in Indonesia.
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
seluruh Indonesia. Kegiatan ritel in terus berkembang dan produk2 JOBB dan
Retail activities continued to develop and JOBB and Jack
Jack Nicklaus masuk dalam Department Store dan Mal besar
Nicklaus products has been spread in big Department Stores
di Indonesia. Untuk menunjang perkembangan ritel ini,
and Malls all over Indonesia. To support this retail business
Perusahaan di dirikan secara independen dan pada tahun
development, the Company was independently established
2004, berdirilah badan hukum khusus bergerak di bidang Ritel
under the name of PT Transindo Global Fashion in 2004. JOBB
ini dengan menggunakan nama PT. Transindo Global Fashion.
brand has been developed by producing not only pants but also
Perdagangan merek JOBB juga terus dikembangkan bukan
shirts, suits and accessories with the basis of “Full Concept”. This
menjadi merek yang hanya memiliki celana panjang saja,
concept was created to be focused on “Office Wear” concept.
namun menjadi satu merek yang memiliki sifat “Full Concept”
Jack Nicklaus brand has been well handled and continued
dengan kemeja, jas dan aksesorinya. Konsep tersebut dibentuk
to develop, influencing a good relationship between the
untuk fokus pada konsep “Office Wear”. Merek Jack Nicklaus
Company and the brand owner; and hence the license has been
pun ditangani dengan baik dan terus berkembang dan membuat
continuously extending until now.
pemilik merek merasa nyaman dengan hubungan yang terjalin bersama Perusahaan dan terus memperpanjang lisensinya 14
sampai saat ini.
Trisula merupakan perusahaan pertama yang bergerak dalam bidang industri tekstil Indonesia yang berhasil mendapatkan ISO 9000. Trisula represents the first company in Indonesia’s textile industry achieving ISO 9000. Melihat perkembangan yang pesat dan yakin akan prospek yang
Having observed that retail business has potential future
baik di masa mendatang, pada tahun 2010, Perusahaan merubah
business prospect, the Company changed its name to PT Trisula
nama menjadi PT. Trisula International dan menyiapkan diri
International and prepared itself to be an open company. In
untuk menjadi perusahaan terbuka. Dalam memperisapkan
the process, the Company acquired PT Trimas Sarana Garment
diri menjadi Perusahaan terbuka, Perusahaan mengakuisisi
Industry and PT Trisula Garmindo Manufacturing as an effort
PT. Trimas Sarana Garment Industry dan PT. Trisula Garmindo
to enrich the Company’s performance in garment export sales.
Manufacturing untuk lebih memperkaya kinerja Perusahaan
Eventually, PT Trisula International Tbk has been realized on
dibidang penjualan garmen ekspor. Pada akhirnya, terealisasilah
June 28, 2012 by releasing 300.000.000 shares or 30% of total
PT. Trisula International Tbk pada tanggal 28 Juni 2012, dengan
shares owned by the Company. The utilization of public fund was
melepas sebanyak 300.000.000 lembar saham atau 30% dari
in the pursuance of continuously developing retail sector as well
saham yang dimiliki. Penggunaan dana publik ditujukan untuk
as acquiring 50% shares of PT Trisco Tailored Manufacturing.
terus mengembangkan sektor ritel dan juga mengakuisisi 50% saham PT. Trisco Tailored Manufacturing yang sudah memiliki
Di tahun 2012, Perusahaan sudah memiliki 4 merek yang
By 2012, the Company has 4 brands, which are JOBB, Jack
dipasarkan yaitu JOBB, Jack Nicklaus, UniAisa dan Man Club.
Nicklaus, UniAisa and Man Club. By successfully receiving public
Dengan berhasilnya menerima dana publik, Perusahaan terus
fund, the Company is committed to continuously develop its
mengembangkan sayap ritel nya dengan menggandeng merek
business retail by creating joint venture with G2000 brand
G2000 dari Hongkong dengan membentuk usaha patungan
from Hongkong and establishing PT Tridusaribu Bersatu with
dengan G2000 Hk di tahun 2012 dengan nama PT. Triduaribu
the purpose of expanding the market share G2000 brand in
Bersatu dengan tujuan guna memperluas pangsa pasar G2000
Indonesia. The Company owns 51% shares in this joint venture
di Indonesia. Di perusahaan ini, Perusahaan menguasai 51%
company. By the end of December 2012, the Company has 230
saham. Hingga akhir Desember 2012, jumlah gerai penjualan
stores, comprising of 29 shops in Malls, and the rest the form
Perusahaan mencapai 230 titik penjualan yang terdiri dari 29
of counters in big department stores, such as in Debenhams,
gerai dalam bentuk toko didalam Mal, dan sisanya gerai dalam
Sarinah, Matahari, Centro, Sogo, Seibu, Metro, Keris Gallery
bentuk counter di department store seperti Debenhams,
and Golden Truly.
Sarinah, Matahari, Centro, Sogo, Seibu, Metro, Keris Gallery, dan Golden Truly. Di masa mendatang, Trisula akan memperkuat bisnis ritel dengan
In the future, Trisula will strengthen its business retail by adding
berupaya menambah minimal satu merek fashion. Penambahan
as least one fashion brand. It is targeted to be conducted in
merek ini ditargetkan akan selesai pada tahun 2013.
2013.
2012 Annual Report • Trisula International
kinerja yang baik.
15
KEGIATAN USAHA
LINE OF BUSINESS
Dengan memiliki 4 (empat) anak perusahaan yang bergerak
By having 4 (four) subsidiaries engaged in retail domestic and
di bidang ritel domestik dan ekspor garmen, bidang usaha
garment export, the Company’s business sectors are comprised
Perusahaan dapat di kategori kan sebagai berikut :
as follows:
PERDAGANGAN ECERAN (RITEL)
RETAIL TRADE
Segmen ritel yang dijalankan oleh Trisula adalah memasarkan
Retail segment Trisula owns market apparel products in various
produk-produk apparel dengan beberapa merek. Adapun
brands. To date, these are the brands it markets are JOBB, Jack
merek-merek yang dipasarkan saat ini adalah JOBB, Jack
Nicklaus, UniAsia, Man Club dan G2000. These apparel brands
Nicklaus, UniAsia, Man Club dan G2000. Pemasaran merek-
marketing was conducted through distribution network by
merek apparel ini dilakukan melalui jaringan distribusi yang
companies all over Indonesia’s big cities such as Jabotabek,
dimiliki oleh perusahaan hampir diseluruh kota besar di
Bandung, Surabaya, Medan, Makasar, Balikpapan, etc. The
Indonesia, seperti Jabotabek, Bandung, Surabaya, Medan,
network represents the Company’s outlet points in cooperation
Makasar, Balikpapan, dan sebagainya. Jaringan distribusi
with modern market centers such as Mal and Department
merupakan titik-titik penjualan perusahaan melalui kerjasama
Stores. In the end of 2012, the Company already possessed 230
dengan pusat perdagangan modern, seperti Mal dan
outlets and still developing.
Department Store. Pada akhir tahun 2012, Perusahaan sudah memiliki sebanyak 230-titik penjualan dan perusahaan akan terus mengembangkan titik-titik penjualan ini. Dengan konsisten berkomitmen untuk kualitas dan pelayanan,
With a consistent commitment to perform the best quality and
Trisula
service, Trisula gained credibility from department stores and
telah
berhasil
mendapatkan
kepercayaan
dari
department store besar, outlet ritel (mall) yang didirikan di
retail outlet (mall) all over the country.
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
seluruh negeri.
16
INDUSTRI GARMENT
GARMENT INDUSTRY
Melalui anak perusahaan, Trisula memiliki industry garmen
Through its subsidiary, Trisula owns garment industry
yang berkonsentrasi pada produksi pakaian jadi dengan
concentrated in clothing production in various international
berbagai merek international, seperti Perry Ellis, Hart Schafner
brands such as Perry Ellis, Hart Schafner & Marx, Hush Puppies,
& Marx, Hush Puppies, Eminent, Mizuno, dan sebagainya.
Eminent, Mizuno, etc. Eventhough those products are exported
Adapun produk-produk tersebut di ekspor ke berbagai Negara
to several countries such as USA, UK, Australia, Japan, Korea,
seperti USA, UK, Australia, Japan, Korea, dan negara-negara
Singapore and Malaysia. Trisula has a role as international
di Asia Tenggara, seperti Singapore dan Malaysia. Selain itu,
company serving Corporate Wear in Indonesia and abroad such
Trisula juga sudah berperan sebagai produsen global yang
as Singapore, Malaysia, Macau, dan Australia.
melayani permintaan Corporate Wear di Indonesia maupun di manca Negara, seperti Singapore, Malaysia, Macau, dan Australia.
PRODUK
PRODUCTS
Produk-produk dan merek-merek yang dipasarkan Perusahaan
The Company’s products and brands spread in 230 stores by the
yang tersebar di 230 titik penjualan hingga akhir Desember
end of December 2012 are comprising as follows:
2012 adalah sebagai berikut : • JOBB, merek ini merupakan merek apparel Trisula yang
• JOBB is the first Trisula apparel brand. JOBB’s target market
pertama. JOBB memiliki target pemasaran yang ditujukan
is young executives with the age ranging from 25-40 years
bagi eksekutif muda untuk kelompok usia 25-40. Terdiri
old. JOBB products are focused on office attire, with its
atas produk pakaian kantor, sasaran merek ini adalah
target market is urban middle-class communities. JOBB is
segmen kelas menengah kota-kota besar. JOBB sangat
known as the brand of comfortable pant patterns.
dikenal dengan merek yang memiliki patern ukuran celana yang dapat memberikan kenyamanan bagi pemakainya. • Jack Nicklaus, merupakan merek yang menyandang nama
• Jack Nicklaus, represents a legendary golfer’s name
pegolf legendaris yang ditunjukan kepada kelas menengah
targeted for 30-45 years old middle-class segment and is
usia 30-45 tahun, merek ini terinspirasi oleh budaya
inspired from golf culture as a lifestyle. The lifestyle of the
olahraga golf sebagai bagian dari gaya hidup. Gaya hidup
age range marked by a mature style.
kelompok umur ini ditandai oleh selera yang matang, dan desain produknya pun mencerminkan kematangan usia 30-
2012 Annual Report • Trisula International
45 tahun.
17
• UniAsia merek ini memasuki pasar garmen dengan fokus
• UniAsia, the brand appeared in the garment market with
pada pasar pegawai instansi pemerintah dan perusahaan
the focus of government employee’s market between 30-
dengan kelompok usia 30-45 tahun. UniAsia juga terus
45 years old. UniAsia continually develop to be the uniform
berkembang menjadi merek seragam bagi korporasi2 di
brand for corporates in Indonesia.
Indonesia • Man Club merupakan produk Trisula yang memasuki dunia
• Man Club, represents Trisula’s product for young, smart
retail dengan konsep young, smart and dynamic Men’s
and dynamic men’s casual. The brand focused for men
Casual. Merek ini fokus kepada pasaran untuk kelompok
aged 25-35 years old characterized with polo shirts, t-shirts,
usia 25-35 tahun, dengan Polo Shirt, T-Shirt, serta kemeja,
shirts, chinos/ denim, bermuda (shorts), jackets and hats.
chinos/denim, bermuda, jaket dan topi. Seluruh produk
Every product are made from high quality material strictly
menggunakan bahan berkualitas tinggi yang diseleksi
selected from suppliers.
ketat dari beberapa supplier. • G2000 adalah merek pakaian yang membidik pembeli
• G2000 is a clothing brand targeting the upper middle-class
pria dan wanita kelas menengah atas, dengan fokus untuk
men and women business attire. The brand was another
pakaian kantoran. Merek ini merupakan penambahan
portfolio Trisula sales.
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
portofolio produk yang telah dipasarkan Trisula.
18
• Corporate Apparel (Industri garmen seragam) menjadi
• Corporate Apparel (uniform garment industry) became
fokus Trisula lainnya dalam memfasilitasi kebutuhan
the other focus of Trisula in facilitating uniform needs for
seragam sektor perbankan, penerbangan, perhotelan dan
banking sector, aviation sector, hotel and resorts, and
resor, serta instansi pemerintahan.
govenments’ agencies.
Peristiwa Penting Yang Terjadi Di Tahun 2012 Significant Events 2012
dengan tanggal listing perdana pada
Perusahaan berhasil menambahkan titik penjualan sebanyak 65 lokasi sepanjang tahun 2012. Hal ini tidak termasuk titik-titik penjualan yang
tanggal 28 Juni 2012, dengan harga
bersifat promosi yang pada tahun
perdana sebesar Rp 300.- per lembar
2012 mencapai sejumlah 43-titik.
saham The Company succeeded to join exchange on prime date listing on June 28th, 2012 with an initial price of Rp 300.- a share
The Company accomplished expanding 65 outlets locations during 2012. The addition did not included promotion sales that reached 43 points in 2012.
3
Perusahaan melakukan akuisisi PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing di bulan July 2012 The Company acquired PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing in July 2012
2
Jack Nicklaus memberikan “Award for Excellence” kepada Trisula sebagai perusahaan yang mencetak pertumbuhan penjualan terbesar sepanjang tahun 2012 Jack Nicklaus awarded Trisula “Award for Excellence” as the highest sales growth company during 2012
4
Perusahaan berhasil menggandeng G2000 HongKong bekerja sama membangun usaha patungan dan mengembangkan pemasaran merek G2000 di Indonesia The Company succeeded cooperating with G2000 HongKong establishing a joint venture and developing G2000 in Indonesia
2012 Annual Report • Trisula International
1
Perusahaan berhasil melantai di bursa
5
19
STRUKTUR ORGANISASI
ORGANIZATION STRUCTURE
Dewan Komisaris Board of Commissioners Dedie Suherlan Lim Kwang Tak Liem Siau Bok Presiden Direktur President Director Tjhoi Lisa Tjahjadi
Sekertaris Perusahaan Corporate Secretary Marcus Brotoatmodjo
Direktur Keuangan & Admin Financial Director & Admin Tjhoi Lisa Tjahjadi / Yohanes Linero
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
General Manager Admin & Support
20
Manajer Akuntasi & Keuangan (Accounting & Finance Manager)
Audit Internal Internal Audit
Direktur Pemasaran Internasional International Marketing Director Lalit Matai
Marketing Team for International Market
Direktur Pemasaran Domestik Domestic Marketing Director Rudolf Simarmata
General Manager Sales & Marketing
Senior General Manager
Manajer Merek Dagang (Brand Manager)
Bagian Personalia (Human Resources Department)
Perancang (Designer)
Bagian Gudang (Warehouse Suppervisor)
Manajer Pengadaan Barang (Merchandising Manager)
Bagian IT (IT Department)
Marketing Communication, Fit -Out
VISI, MISI, DAN FILOSOFI PERUSAHAAN
VISION, MISSION AND CORPORATE’S PHYLOSOPHY
Trisula Spirit – QCC Spirit
Trisula Spirit – QCC Spirit
Spirit
: Quality, Care and Commitment
Spirit
: Quality, Care and Commitment
Philosophy
: To create a better life for all
Philosophy
: To create a better life for all
Vision
: To be a very competitive company
Vision
: To be a very competitive company
Mission
: Profitable growth through customer
Mission
: Profitable growth through customer
satisfaction and strong leadership : Keep the promise
satisfaction and strong leadership Tag-line
: Keep the promise
LOGO
LOGO
Warna biru: masing-masing garis warna biru yang membentuk
Blue color – each blue line forms a circle reflects “Quality”,
lingkaran melambangkan “Quality”, “Care”, dan “Commitment”
“Care”, dan “Commitment”
Warna kuning: melambangkan “To Create A Better Life For All),
Yellow represents – yellow reflects “To Create A Better Life For
dimana lingkaran bergulir dinamis ke atas untuk kehidupan
All”, where a rolling circle dynamically to top for a better life.
yang lebih baik.
2012 Annual Report • Trisula International
Tag-line
21
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
DEDIE SUHERLAN
Warga Negara Indonesia, 47 tahun. Lahir
Indonesia citizen, 47 years old. Born on
di Bandung pada tanggal 15 Desember
December 15th, 1965 in Bandung. Received his
1965. Meraih gelar Associate Art Degree dari
bachelor degree in Associate Art Degree from
Pasadena City College, Pasadena, USA pada
Pasadena City College, Pasadena, USA in 1984
tahun 1984 dan Bachelor of Science dalam
and Bachelor of Science on Business Marketing
bidang Business Marketing dari University of
from University Southern California, USA in
Southern California, USA pada tahun 1987. Di
1987. In 1990, he participated in Training an
tahun 1990, berpartisipasi dalam Training and
dTextile Development in Suzukura Textile,
Textile Development in Suzukura Textile, Tocio
Tocio City, Japan.
City, Japan.
Komisaris Utama President Commisioners
Beliau memiliki pengalaman lebih dari 20
He has experienced more than 20 years in
tahun dalam bidang industri tekstil dan
textile and garment industry in Indonesia.
garmen di Indonesia. Beliau adalah orang
He was the person initiated JOBB, Kaori and
yang mencetus pengadaan merek JOBB,
Accura procurement in 1995, license Jack
Kaori, dan Accura pada tahun 1995, pencetus
Nicklaus Apparel agreement in Indonesia in
perjanjian lisensi merek Jack Nicklaus Apparel
1994 and the establishment of Just Jait in
di Indonesia pada tahun 1994, dan pencetus
2006.
pendirian Just Jait Indonesia pada tahun 2006. Beliau pernah menjabat sebagai Presiden
He worked as President Director of PT Trimas
Direktur PT Trimas Sarana Garment Industry
Sarana Garment Industry in 1990 to 2003.
pada tahun 1990 hingga 2003. Beliau juga
He was assigned as President Director of PT
pernah menjabat sebagai Presiden Direktur
Trisula Textile Industries in 2003 to 2010 and
PT Trisula Textile Industries dan sebagai
as Commissioner of PT Southern Cross Textile
Komisaris PT Southern Cross Textile Industry
Industry in 2008-2011.
masing-masing dijabat pada tahun 2003 –
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
2010 dan 2008 – 2011.
22
Jabatan yang saat ini diemban beliau
His career to date is the Commissioner of
adalah sebagai Komisaris PT Batununggal
PT Batununggal Perkasa, Director of Trisula
Perkasa, Direktur Trisula Corporation Pte Ltd,
Corporation Ltd, President Commissioner of
Komisaris Utama Perseroan, serta sebagai
the Company and President Director of PT
Presiden Direktur PT Trisula Garmindo
Trisula Garmindo Manufactruring.
Manufactruring.
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners Profile
Warga Negara Indonesia, 55 tahun. Lahir
Indonesia citizen, 55 years old. Born in Jakarta,
di Jakarta pada tanggal 9 Oktober 1957.
October 9th, 1957. Received his bachelor
Meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Fakultas
degree in Accountancy from Economy Faculty
Ekonomi Universitas Indonesia pada tahun
of University of Indonesia in 1980.
Beliau pernah menjabat sebagai Direktur di
He was appointed as director in several
beberapa Perusahaan antara lain Direktur PT
companies such as PT Trimex Sarana Trisula,
Trimex Sarana Trisula, Direktur PT Southern
PT Southern Cross Textile Industry, Trisula
Cross Textile Industry, Direktur Trisula
Corporation Pte Ltd, Trisula Corporation Pte
LIM KWANG TAK
Corporation Pte Ltd, serta menjabat sebagai
Ltd, and as President Director of PT Trisula
Komisaris
Presiden Direktur PT Trisula Textile Industries.
Textile Industries.
Commisioners
Saat ini, beliau menjabat sebagai Senior
To date, he works as a Senior Consultant
Konsultan
PT
and shareholder in PT BAS, Commissioner
Garmindo
of PT Trisula Garmindo Manufacturing,
Manufacturing, Direktur Utama PT Trisula
President Director of PT Trisula Insan Tiara,
Insan Tiara, Presiden Direktur PT Trimas
President Director of PT Trimas Sarana
Sarana Garment Industry, Komisaris PT
Garment Industry, Commissioner of PT Trisula
Trisula Textile Industries, Komisaris PT Mido
Textile Industries, Commissioner of PT Mido
Indonesia, dan sebagai Komisaris PT Trisula
Indonesia, and Commissioner of PT Trisula
International Tbk.
International Tbk.
Warga Negara Indonesia, 56 Tahun. Lahir
Indonesia citizen, 56 years old. Born in Jakarta,
di Jakarta, 26 Desember 1956. Meraih gelar
December 26th, 1956. Received his Diploma
Diploma Manajemen dari Akademi Sekretaris
degree in Management from Secretary and
dan Manajemen Indonesia (ASMI).
Management Academy of Indonesia (ASMI).
Beliau pernah menjabat sebagai Komisaris
He worked as Commissioner of PT Duta
PT Duta Artistiksa Dinamika, Komisaris PT
Artistiksa Dinamika, Commissioner of PT
Here Inti Upaya dan Komisari PT Empotium.
Here Inti Upaya and Commissioner of PT
Saat ini jabatan yang tengah diemban beliau
Empotium. To date, he was assigned as
antara lain sebagai Presiden Komisaris PT
President Commissioner of PT Triwarsana,
LIEM SIAU BOK
Triwarsana, Komisaris PT Asia Kaolin Raya,
Commissioner of PT Asia Kaolin Raya, and
Komisaris Independen
dan sebagai Komisaris Independen PT Trisula
Independent Commissioner of PT Trisula
Independent Commisioners
International Tbk.
International Tbk.
BAS,
dan
Komisaris
Pemegang PT
saham
Trisula
2012 Annual Report • Trisula International
1980.
23
Profil Direksi Board of Directors Profile
TJHOI LISA TJAHJADI Direktur Utama
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
President Director
24
LALIT MATAI Direktur Pemasaran Internasional International Marketing Director
Warga Negara Indonesia, 50 tahun. Lahir di Jakarta pada tanggal 5 Agustus 1962. Menjabat sebagai Direktur Utama PT Trisula Inernational Tbk merangkap Direktur Keuangan Warga Negara Indonesia. Meraih gelar Bachelor dalam bidang Business Administration dari York University, Toronto, Canada pada tahun 1985.
Indonesia citizen, 50 years old. Born in Jakarta on August 5th, 1962. Appointed as President Director of PT Trisula Inernational Tbk along with Financial Director Indonesia citizen. Received her Bachelor degree in Business Administration from York University, Toronto, Canada in 1985.
Beliau memiliki pengalaman selama 12 tahun di dunia perbankan sebagai Vice President di sebuah Bank Swasta Nasional. Beliau juga pernah menjabat sebagai Direktur Trisula Corporation Pte Ltd dan Komisaris di PT Transindo Global Fashion.
She was experienced in banking for 12 years as Vice President in a National Private Bank. She also was assigned as Director of Trisula Corporation Pte Ltd and Commissioner of PT Transindo Global Fashion.
Saat ini, beliau menjabat sebagai Direktur Orientex Marketing (M) Sdn Bhd, Komisaris PT Trimas Sarana Garment Industry, Komisaris PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing dan Direktur Utama PT Trisula International Tbk.
To date, she was assigned as Director of Orientex Marketing (M) Sdn Bhd, Commissioner of PT Trimas Sarana Garment Industry, Commissioner of PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing and President Director of PT Trisula International Tbk.
Warga Negara India, 43 Tahun Lahir di India pada tanggal 8 Juli 1969. Meraih gelar Bachelor dalam bidang Business Administration dari Delhi University, India pada tahun 1990 dan gelar Master dalam bidang Business Administration and Marketing dari Institue of Management Technology, Ghaziabad, India pada tahun 1992.
Lalit Matai is a 43-year-old Indian citizen. He was born in India on July 8, 1969. He obtained his Bachelor degree in Business Administration from Delhi University, India, in 1990. In 1992, he obtained his Master degree in Business Administration and Marketing from Intitue of Management Technologym Ghaziabad, India.
Beliau pernah menjabat sebagai Marketing Manager (Manajer Pemasaran) di PT Bali Nirwana Garment, Business Development Manager (Manajer Pengembangan Bisnis) di PT Trimex Sarana Trisula, dan General Manager (Sales) (Manajer Umum Pemasaran) di Trans International Fashion Ltd.
Prior to serving as International Marketing Director, he was titled to various positions, such as Marketing Manager at PT Bali Nirwana Garment, Business Development Manager at PT Trimex Sarana Trisula and General Manager (Sales) at Trans International Fashion Ltd.
Hingga saat ini beliau aktif menjabat sebagai Direktur Trans International Fashion Ltd, Komisaris TSC, Direktur Trisula Corporation Pte Ltd, Direktur Mido Uniform Pte Ltd, Direktur PT Trisula International Tbk.
Lalit Matai serves as Director at Trans International Fashion Ltd., TSC Commissioner, Director at Trisula Corporation Pte Ltd., Director at Mido Uniforms Pte Ltd., and Director at PT Trisula International Tbk.
Profil Direksi Board of Directors Profile
Rudolf Simarmata is a 41-year-old Indonesian citizen. He was born in Jakarta on September 26, 1971. He obtained his Bachelor degree in Agriculture Mechanism from Institut Pertanian Bogor in 1995.
Beliau pernah menjabat sebagai Section Head Sales (Kepala Seksi Penjualan) di PT Motorollain Corporation, Operation Manager (Manajer Operasional) PT Busanagraha Rahayu, Brand dan Marketing Manager (Manajer Penjualan dan Operasional) PT Trimex Sarana Trisula, Direktur PT Transindo Global Fashion, dan Direktur Utama PT Transindo Global Fashion.
He was assigned as Section Head Sales at PT Motorollain Corporation, Operation Manager PT Busanagraha Rahayu, Brand and Marketing Manager (Sales and Operational Manager) At PT Trimex Sarana Trisula, Director at PT Transindo Global Fashion, and President Director at PT Transindo Global Fashion.
Saat ini, beliau menjabat sebagai Direktur Pemasaran Domestik di PT Trisula International Tbk.
Rudolf Simarmata is currently serving as Domestic Marketing Director at PT Trisula International Tbk.
Warga Negara Indonesia, 56 Tahun. Lahir di Tanjung Pinang pada tanggal 6 Nopember 1956. Meraih gelar Sarjana Ekonomi Akuntansi dari Universitas Katolik Parahyangan pada tahun 1985.
Yohanes Linero is a 56-year-old Indonesian citizen. He was born in Tanjung Pinang on November 6, 1956. He obtained his Bachelor degree in Economic Accounting from Universitas Katolik Parahyangan in 1985.
Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Divisi Admin & Keuangan PT Southern Cross Textile Industry, Direktur PT Trimex Sarana Trisula, Direktur Utama PT Trisenta Interior Manufacturing, Direktur PT Trisula Textile Industries, Direktur Utama PT Tritirta Inti Mandiri, Komisaris PT Tritirta Inti Mandiri, dan Komisaris Utama PT Chitose Indonesia Manufacturing.
Before he was appointed as Non-affiliated Director of the Company, he served as Head Division of Admin and Finance of Pt Southern Cross Textile Industry, Director of PT Trimex Sarana Trisula, President Director of PT Trisenta Interior Manufacturing, Director of PT Trisula Textile Industries, President Director of PT Tritirta Inti Mandiri, and Chief Commissioner of PT Chitose Indonesia Manufacturing.
Saat ini, beliau aktif menjabat sebagai Komisaris PT Sinarsakti Mandiri, serta Direktur tidak terafiliasi PT Trisula International Tbk.
At the present time, he actively serves as Commissioner of PT Sinarsakti Mandiri and Non-affiliated Director of PT Trisula International Tbk.
RUDOLF SIMARMATA Direktur Pemasaran Domestik Domestic Marketing Director
YOHANES LINERO Direktur Tidak Terafiliasi, Direktur Operasional Non-affiliated Director, Operational Director
2012 Annual Report • Trisula International
Warga Negara Indonesia, 41 Tahun. Lahir di Jakarta pada tanggal 26 September 1971. Meraih gelar Sarjana Jurusan Mekanisasi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor, Indonesia pada tahun 1995.
25
Sumber Daya Manusia Human Resource
PELATIHAN DAN PEMBINAAN SDM
HUMAN RESOURCES TRAININGS AND WORKSHOPS
Trisula mempunyai Spirit - Quality, Care, and Commitment (spirit
Trisula has Spirit-Quality, Care and Commitment (spirit QCC)
QCC) yang harus dipahami oleh seluruh SDM di Trisula. Oleh
that needs to be implemented by all human resources at Trisula.
karena itu, Perusahaan melakukan pelatihan dan pembinaan
Hence, trainings and workshops are critical and serve as the
karyawan sebagai media untuk memahami spirit QCC Trisula.
employees’ media to fully-understand Trisula’s QCC.
Selama tahun 2012, Trisula telah menyelenggarakan seminar
During 2012, Trisula has held seminars and trainings to improve
dan pelatihan untuk meningkatkan self of belongin karyawan
employees’ as well as managers’ sense of belonging. Those
serta kepemimpinan. Sekaligus sebagai implementasi atas
trainings also serve as the implementation of the Company’s
prinsip-prinsip dalam tata kelola perusahaan yang baik. Seminar
good corporate governance principles. The Company’s has held
dan pelatihan yang telah dilakukan antara lain:
these following trainings and workshops:
• Trisula Leadership Coaching Program
• Trisula Leadership Coaching Program
• Pelatihan Perencanaan dan Pengendalian Produksi
• Training of Production’s Planning and Control
• Team Building
•
• Penanaman Spirit Trisula
• Trisula Spirit Embodiment
• Pelatihan Karakter Kerja
• Work Character Trainings
Selain itu, Trisula juga melakukan pembinaan SDM yang telah
Other than those trainings, Trisula has also held several
dilaksanakan, antara lain:
workshops, such as:
• Peningkatan disiplin karyawan dalam pencapaian target
• Improvement of the employees’ disciplinary sense to finish
penyelesaian pekerjaan baik secara kuantitas maupun
Team Building
works (both based on quantity and quality)
secara kualitas. • Peningkatan rasa kebersamaan dari semua anggota
• Improvement of togetherness among the organization’s
organisasi dengan tujuan keberhasilan dalam pencapaian
members with the purpose to achieve business target
target usaha untuk memperoleh keuntungan yang
and gain more revenue which lead to the improvement of
pada
employees’ wealth so that the sense of owning the Company
gilirannya
akan
meningkatkan
kesejahteraan
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
karyawan sehingga dapat tercapai apa yang diharapkan
26
can be improved
oleh manajemen yaitu peningkatan rasa ikut memiliki perusahaan. • Pemberian
insentif
produksi
dan
penjualan
sesuai
pencapaian hasil. • Kesejahteraan karyawan program Jamsostek, Asuransi
• Providing incentive on production and sales in accordance with the achieved results • Employees’ Wealth Program, Jamsostek, Health allowances
Kesehatan • Penyusunan daftar gaji karyawan yang sesuai dengan kemampuan, latar belakang pendidikan, masa kerja, minimal telah disesuaikan dengan ketentuan UMP setempat.
• Composition of employees’ salary based on their educational background, work period, and regional minimum wage.
Sumber Daya Manusia Human Resource
KOMPOSISI DAN JUMLAH SDM
THE COMPANY’S TOTAL HUMAN RESOURCES AND ITS COMPOSITION
Di tahun 2012, total SDM Perseroan beserta Anak Perusahaan
In 2012, Human Resources of the Company and its subsidiaries
sebanyak 5230 orang. Komposisi dan jumlah karyawan Trisula
are 5230 persons. Trisula’s total employees and its composition
berdasarkan jenjang manajemen, pendidikan, usia, serta status
based on managerial levels, educational background, age, and
secara komparatif dijabarkan sebagai berikut:
status are comparatively depicted as follows:
TABEL Komposisi Karyawan Perseroan menurut “Jenjang
Composition of Company’s Employees Based on “Managerial
Manajemen”
Levels 2012
2011
2010
Perseroan/Company Direksi/Directors
7
5
3
Manajer/Managers
7
11
8
47
59
41
Staff/Staffs Non Staff/Non-staffs
604
397
313
Total
665
472
365
TABEL Komposisi Karyawan Perseroan Menurut “Jenjang
Tabel of the Company’s Employees Based on “Educational
Pendidikan”
Background” 2012
2011
2010
1
2
0
21
16
9
Pasca Sarjana/Post-graduates Sarjana/Bachelors Diploma/Diplomas
11
10
12
SLTA/High school graduates
632
444
344
Total
665
472
365
TENAGA KERJA ASING
THE COMPANY’S FOREIGN EMPLOYEES
Hingga Laporan Tahunan ini diterbitkan, Trisula telah
Until this Annual Report has been issued, Trisula has 1 (one)
mempekerjakan 1 (satu) orang tenaga kerja asing, yaitu Lalit
foreign employee, that is Lalit Matai, an India citizen, who
Matai, Warga Negara India, sebagai Direktur Pemasaran
serves as the Company’s International Marketing Director
Internasional.
2012 Annual Report • Trisula International
Perseroan/Company
27
Komposisi Pemegang Saham Composition Of Shareholders
PT. Karya Dwimanunggal Sejahtera (“KDS”) 280.000.000 saham PT. Trisula Intan Tiara (“TNT”) 420.000.000 saham Masyarakat 300.000.000 saham
Anak Perusahaan dan strukturnya Structures of Subsidiaries
PT Tritirta Saranadamai
PT Tritirta Saranadamai
PT Tritirta Saranadamai (TSD) didirikan pada tanggal 4
PT Tritirta Saranadamai (TSD) was established on March 4,
Maret 1993. Perusahaan ini fokus pada bisnis dalam bidang
1993. This subsidiary is engaged in construction business, trade,
pembangunan, perdagangan, perindustrian dan jasa. Kegiatan
industrial business and service. TSD’s business activities focus
usaha yang tengah dijalankan TSD adalah jasa penyewaan dan
on rental services and property management.
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
manajemen properti. Hingga akhir Desember 2012, Trisula memliki 98% atas
By the end of December 2012, Trisula owns 98% ownership
kepemilikan saham TSD dan total aset yang dimiliki Perusahaan
shares of TSD with TSD’s total asset as per December 31, 2012
mencapai Rp 20,2 miliar.
amounted to Rp. 20,2 billion.
Keterangan / Description
Jumlah Saham Total Shares
Jumlah Nilai Nominal (Rp) Total Par Value (Rp)
%
Modal Dasar / Autorised Capital
19.300
19.300.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Paid-Up Capital - Perseroan / the Company - Kiky Suherlan / Kiky Suherlan
18.914 386
18.914.000.000 386.000.000
98,00 2,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Total of Paid-Up Capital
19.300
19.300.000.000
100,00
-
-
Saham Dalam Portepel / Shares in Portepel 28
Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham Par Value Rp 1.000.000 per shares
Anak Perusahaan dan strukturnya Structures of Subsidiaries
Berdasarkan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Composition of TSD’s Board of Commissioner and Directors
tanggal 6 Mei 2011 susunan Dewan Komisaris dan Direksi TSD
based on Resolution of General Shareholders Meeting on May
adalah sebagai berikut:
6, 2011, is depicted as follows:
Dewan Komisaris / Board of Commissioners Komisaris / Commissioner: Widjaya Djohan
Direksi / Directors Direktur / Director: YA Duhita Laksmiwati
Alamat Kantor:
Office Address;
Jl. Lingkar Luar Barat Blok A no 1,
Jl. Lingkar Luar Barat Blok A no 1,
Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng
Kelurahan Rawa Buaya, Kecamatan Cengkareng
Jakarta Barat 11740
Jakarta Barat 11740
T: +62 21 58357377
T: +62 21 58357377
F: +62 21 58358039
F: +62 21 58358039
PT Trisula Garmindo Manufacturing
PT Trisula Garmindo Manufacturing
PT Trisula Garmindo Manufacturing (TGM) didirikan pada
PT Trisula Garmindo Manufacturing (TGM) was established
tanggal 27 April 1999, Perusahaan ini memiliki fokus pada bisnis
on April 27, 1999. This subsidiary focuses its business on the
dalam bidang industri pakaian jadi. TGM menjalankan kegiatan
apparel business. TGM’s apparel business covers national and
usaha industri pakaian jadi termasuk dalam pemasaran di dalam
international market.
maupun di luar negeri. Berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham TGM
Composition of TGM’s Board of Commissioners and Directors
tanggal 19 Maret 2012, susunan anggota Komisaris dan Direksi
based on Shareholders’ Circular Resolution on March 19, 2012
TGM adalah sebagai berikut:
is depicted as follows:
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Presiden Direktur / President Director : Dedie Suherlan Direktur / Director : Apong Dedah Mustikawati Direktur / Director : Kartono Budiman
Saat ini, Trisula memiliki 95% atas kepemilikan saham TGM dan
At the present time, Trisula owns 95% ownership shares of TGM
total aset TGM pada tanggal 31 Desember 2012 adalah Rp 83,3
withTGM’s total asset as per December 31, 2012 amounted to
miliar.
Rp 83,3 billion.
Keterangan / Description
Nilai Nominal Rp 1.000.000,- per saham Par Value Rp 1.000.000 per shares Jumlah Saham Total Shares
Jumlah Nilai Nominal (Rp) Total Par Value (Rp)
%
Modal Dasar / Authorised Capital
21.000
21.000.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Paid-Up Capital - Perseroan / the Company - TNT/TNT
19.950 1.050
19.950.000.000 1.050.000.000
95,00 5,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Total Paid-Up Capital
21.000
21.000.000.000
100,00
-
-
Saham Dalam Portepel / Shares in Portepel
2012 Annual Report • Trisula International
Komisaris / Commissioner: Lim Kwang Tak
Direksi / Directors
29
Anak Perusahaan dan strukturnya Structures of Subsidiaries
Alamat Kantor:
Office Address:
Jl. Kopo Soreang Km. 11, 5 Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Jl. Kopo Soreang Km. 11,5 Bandung, West Java, Indonesia
T: +62 22 - 589 6870
T: +62 22 - 589 6870
F: +62 22 - 589 3443
F: +62 22 - 589 3443
PT Trimas Sarana Garment Industry
PT Trimas Sarana Garment Industry
PT Trimas Sarana Garment Industry (TMS) didirikan pada
PT Trimas Sarana Garment Industry (TMS) was established
tanggal 9 November 1990. Fokus utama TMS yaitu menjalankan
on November 9, 1990. TMS focuses its business on garment
bisnis industri garmen dan mayoritas hasil produksinya untuk
industry. Most of its products are for Japan export market.
pasaran ekspor Jepang. Berdasarkan Keputusan Sirkular
TMS’ Board of Commissioners and Board of Directors based on
Sebagai Pengganti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Circular Resolution as the Replacement of General Shareholders
tanggal 28 Juli 2011, susunan Dewan Komisaris dan Direksi dari
Meeting on July 28, 2011 is depicted as follows:
TMS adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris / Board of Commissioners Komisaris / Commissioner : Tjhoi Lisa Tjahjadi
Direksi / Directors Presiden Direktur / President Director: Lim Kwang Tak Direktur / Director : Harry Kurniadi Direktur / Directors : Tomohiro Nagata
Saat ini, Trisula memiliki 95% atas kepemilikan saham TMS dan
At the present time, Trisula owns 95% ownership shares of TMS
total aset TMS pada tanggal 31 Desember 2012 adalah Rp 43,3
and TMS’ total asset as per December 31, 2012 amounted to Rp
miliar.
43,3 billion.
Keterangan / Description
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
Modal Dasar / Authorised Capital
30
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Paid-Up Capital - Perseroan / the Company - TNT/TNT Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Total Paid-Up Capital Saham Dalam Portepel / Shares in Portepel
Nilai Nominal Rp 1.025.200.000,- per saham Par Value Rp 1.025.200.000 per shares Jumlah Saham Total Shares
Jumlah Nilai Nominal (Rp) Total Par Value (Rp)
%
1.000
1.025.200.000
950 50
973.940.000 51.260.000
95,00 5,00
1.000
1.025.200.000
100,00
-
-
Alamat Kantor:
Office address:
Jl. Raya Kopo Km. 7 No. 82 Bandung, Jawa Barat, Indonesia
Jl. Raya Kopo Km. 7 No. 82 Bandung, West Java, Indonesia
T: +62 22 - 540 0488
T: +62 22 - 540 0488
F: +62 22 - 540 7505
F: +62 22 - 540 7505
Anak Perusahaan dan strukturnya Structures of Subsidiaries
PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing
PT Trisco Tailored Apparel Manufactruing
Trisula mengakuisisi 50% kepemilikan saham PT Trisco Tailored
Trisula acquired 50% ownership shares of PT Trisco Tailored
Apparel Manufacturing (TSC) pada bulan Juli tahun 2012,
Apparel Manufacturing (TSC) on July 2012 with acquisition
dengan nilai perolehan Rp 27 milyar. Berbeda dengan Entitas
value of Rp 27 billion. Different with other subsidiaries, this
Anak lainnya, Perusahaan ini fokus kepada produksi garmen
Subsidiary focuses on garment production with the orientation
dengan orientasi pada ‘Corporate Wear’ atau ‘Uniform Wear”.
in Corporate Wear or Uniform Wear. TSC’s products are supplied
Adapun hasil produksi TSC dipasok ke korporasi-korporasi
to national and international corporate, specializing in Airlines,
di luar negeri maupun dalam negeri dengan melayani sektor
Banking and Government institutions.
Airlines, Perbankan dan Instansi Pemerintah. Total aset TSC Rp 111,4 milyar pada tanggal 31 Desember 2012.
As per December 31, 2012, TSC’s total asset amounted to Rp. 111,4 billion.
Modal Dasar / Authorised Capital
Jumlah Saham Total Shares
Jumlah Nilai Nominal (Rp) Total Par Value (Rp)
%
13.895
100.044.000.000
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Paid-Up Capital - PT. Trinico Indonesia / PT. Trinico Indonesia - Perseroan / the Company
2.779 2.779
20.008.800.000 20.008.800.000
50,00 50,00
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh / Total Paid-Up Capital
5.558
40.017.600.000
100,00
Saham Dalam Portepel / Shares in Portepel
8.337
60.026.400.000
Alamat Kantor
Office Address
Alamat: Jl Raya Kopo Soreang Km 11, 5 Katapang-Soreang
Address: Jl Raya Kopo Soreang Km 11, 5 Katapang-Soreang
Bandung 40971
Bandung 40971
T: +62 22 - 5897183
T: +62 22 - 5897183
F: +62 22 – 5897186
F: +62 22 – 5897186
2012 Annual Report • Trisula International
Keterangan / Description
Nilai Nominal Rp 7.200.000,- per saham Par Value Rp 7.200.000 per shares
31
Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
Capital market supporting proffessionals
32
Auditor Independen:
Independent Auditor:
Kantor Akuntan Publik Anwar & Rekan
Public Accountant Office Anwar & Partners
Permata Kuningan Building 5th Floor
Permata Kuningan Building 5th Floor
Jl. Kuningan Mulia Kav. 9C
Jl. Kuningan Mulia Kav. 9C
Jakarta 12980 - Indonesia
Jakarta 12980 - Indonesia
P: + 62 21 - 83 780 750
P: + 62 21 - 83 780 750
F: + 62 21 - 83 780 735
F: + 62 21 - 83 780 735
Website: www.anwar-rekan.com
Website: www.anwar-rekan.com
e-mail:
[email protected]
e-mail:
[email protected]
Lembaga Penjamin Pelaksana Emisi Efek:
Underwriter:
PT Sinarmas Sekuritas
PT Sinarmas Sekuritas
BII Plaza, Tower III 5th Floor
BII Plaza, Tower III 5th Floor
Jln. M.H. Thamrim No. 51 Jakarta 10350
Jln. M.H. Thamrim No. 51 Jakarta 10350
T: +62 21 - 392 5550
T: +62 21 - 392 5550
F: +62 21 - 392 5579
F: +62 21 - 392 5579
Website: www.sinarmassekuritas.co.id
Website: www.sinarmassekuritas.co.id
e-mail:
[email protected]
e-mail:
[email protected]
Wilayah Kerja dan Peta Operasional Work and Operation Map Area
Luar Negeri
Jumlah Customers
Dalam Negeri
jumlah toko & gerai
International Coverage
Jumlah customers
National Coverage
Total Stores and Kiosks
USA
9
Jabodetabek
128
UK
4
jawa barat/ west java
15
EU
3
jawa tengah/ central java
20
Japan
19
jawa timur/ east java
23
Aus
10
sumatera selatan/ south
11
Korea
3
sumatera
SE Asia
4
sumatera utara/ north sumatera
15
indonesia timur/ east Indonesia
17
region
EU USA ASIA
AUS
2012 Annual Report • Trisula International
JAPAN
33
Pengembangan Usaha Business Development
Guna menciptakan Perusahaan yang berkelanjutan, Trisula
In order to create a sustainable company, Trisula is always
senantiasa berupaya untuk mengembangkan bisnis dan
committed to expand its business and achieve success. In the
mencapai kesuksesan Perusahaan. Di masa mendatang, Trisula
future, Trisula has prepared business expansion plans, such as:
telah mempersiapkan rencana pengembangan bisnis, antara lain: Dalam bidang pemasaran domestik,
In domestic marketing,
• Melihat potensi pasar domestik yang sangat besar, Trisula
• Recognizing potential domestic market, Trisula has been
terus melakukan pengembangan usaha melalui pembukaan
developing its business by opening of stores and new mall
gerai-gerai dan mall baru di Department Store maupun di
in Department Stores or other cities in Indonesia with the
kota-kota baru di Indonesia dengan target jumlah gerai
target of 350 stores by the end of 2015.
sebanyak 350 di akhir tahun 2015. • Selain itu Trisula juga akan terus meningkatkan design dan
• Besides, Trisula is committed to improve its brand’s design
kualitas produk merek dan mutu pelayanan Sales Assistant
and quality product and its store’s Sales Assistant service in
dari setiap merek di setiap gerai guna meningkatkan nilai
order to improve the Company’s Brand Equity
Brand Equity yang diperdagangkan Perusahaan terus meningkat. • Akuisisi merek baru dengan target minimal 1 (satu) merek baru di tahun 2013. • Pengembangan
anak
• Acquisition of new brand with the target of 1 (one) brand in 2013
perusahaan
guna
mendukung
kegiatan bisnis Trisula.
• Subsidiaries development to support Trisula’s business activities
Dalam bidang pemasaran international, Trisula mengambil
In international marketing, Trisula takes a prudent step in the
sikap untuk waspada dan hati-hati terhadap ketidakpastian
midst of uncertain global economy condition while still eyeing
ekonomi global dengan tetap mencermati peluang pasar
for international business prospect.
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
international yang ada.
34
Dalam bidang SDM, Trisula berkomitmen untuk meningkatkan
In human resources management, Trisula is committed to
kapasitas dan kapabilitas SDM melalui proses rekrutmen yang
improve human resources’ capacity and capability through
baik, serta menyelenggarakan pelatihan dan pengembangan
well-managed recruitment process, trainings and optimal
karyawan yang optimal. Trisula optimis bahwa setiap individu di
employees’ development programs. Trisula is optimistic that all
Perusahaan merupakan orang-orang yang memiliki kompetensi
the Company’s individuals have their own area of expertise.
sesuai dengan bidang masing-masing. Investasi
di
bidang Teknologi
Informasi
(TI)
dengan
Investment in Information Technology through joint venture
menggandeng Microsoft senilai US$ 150 ribu guna memperbarui
with Microsoft which worth US$ 150.000 in order to upgrade the
sistem TI dengan membeli produk Microsoft Dynamics.
Company’s IT system by purchasing Microsoft Dynamics.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
TINJAUAN UMUM
OVERVIEW
Industri Ritel
Retail Industry
Populasi Indonesia yang mencapai 240 juta penduduk selalu
Population in Indonesia, which has reached 240 million, serves
menjadi dasar pertimbangan untuk setiap pengusaha yang
as a consideration for every entrepreneur who wants to step into
ingin terjun di industri Ritel. Namun bila dilihat kembali sejak
retail business. If we take a look back at 1998, Indonesian crisis
krisis Asia tahun 1998, Indonesia terkena dampak yang cukup
has badly affected Indonesia’s economic and political condition.
besar secara ekonomi maupun politik. Saat itu Pendapatan Per
At that time, Gross Domestic Consumption was still under
Kapita (Gross Domestic Consumption) masih di bawah nilai USD
USD 1,000 which was relatively low compared to Singapore
1,000 dan relatif masih rendah dibandingkan negara-negara
and Malaysia. Thus, as Indonesia serves as the manufacturer
tetangga seperti Singapore dan Malaysia. Maka, sebagai negara
whose workers gained low income, Indonesian people’s buying
produsen dengan pendapatan tenaga kerja yang masih rendah
power was still low. This condition was worsened by Indonesia’s
membuat daya beli masyarakatpun menjadi masih lemah. Di
political condition, making Retail industry less appealing for
tambahkan keadaan politik saat-saat itu yang masih belum
both national and international investors.
stabil, membuat industri Ritel menjadi kurang menarik bagi para investor dalam maupun luar negeri. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia dan stabilitas
In line with the improvement in Indonesia’s economic growth
politik yang terus membaik, pertumbuhan ekonomi Indonesia
and political stability, it is recorded that Indonesia’s economic
dalam 10 tahun terakhir mencatat rata-rata pertumbuhan
growth for the past 10 years is at the average of 4%-6% per year.
sebesar 4%-6% per tahun. Di tahun 2012, Pendapatan Per
In 2012, Income Per Capita has amounted to USD 4,700, which is
Kapita mencapai USD 4,700, hal ini didukung oleh penduduk
supported by the growth of middle class people and their buying
kelas menengah yang terus bertambah diiringi dengan daya beli
power. Besides, according to Statistic Indonesia, percentage of
masyarakat yang terus meningkat. Selain itu, menurut Badan
Indonesia’s citizen in the category of 15 - 65-year-old productive
Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Indonesia yang masuk
age has reached 70%.
Hal ini merupakan faktor penentu bagi industri Ritel di
This marks as a crucial factor of Retail industry in Indonesia that
Indonesia yang terus mengalami pertumbuhan gemilang
has shown significant growth up to two digits % for the past
bahkan sampai dengan dua digit % di beberapa tahun terakhir.
few years. This economic growth has drawn the attention from
Dan pertumbuhan ekonomi ini telah menarik investor dalam
national and international investors to develop retail industry in
dan luar negeri untuk masuk dan mengembangkan bisnis ritel
Indonesia.
dalam negeri. Industri TPT Nasional
National TPT Industry
Selama lebih dari 15 tahun terakhir, Industri TPT (Tekstil dan
For more than 15 years, TPT (Textile and Textile Product)
Produk Tekstil) menjadi komoditas ekspor non migas yang
Industry has served as non-fuel export commodity with the
memberikan kontribusi terbesar bagi negara. Ekspor Indonesia
biggest contribution to the country. Indonesia’s export through
pada produk-produk yang dihasilkan oleh industri TPT ini dari
TPT industry has shown significant growth year by year.
2012 Annual Report • Trisula International
dalam usia produktif 15-65 tahun sebanyak 70%.
tahun ke tahun menunjukkan angka yang meningkat.
35
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Industri TPT senantiasa tumbuh sejalan dengan pertumbuhan
TPT industry sustainably grows in line with the improvement
penduduk serta merupakan industri bisnis dengan skala global
of population growth. TPT industry serves as a dynamic and
yang senantiasa eksis, dinamis, dan berkembang. Industri
developing business industry in global scale. TPT industry is
TPT melibatkan banyak pekerja dengan berbagai macam
involving many workers with various competencies so as the
kemampuan dan kompetensi agar produk yang dihasilkan
product that they produce is in mutual accord with market
sesuai dengan kebutuhan pasar. Sehingga industri ini banyak
needs. This is the reason this industry needs many workers and
menyerap tenaga kerja dan turut memberikan kontribusi besar
offers big contribution to the country.
terhadap negara. Industri TPT nasional sangat dipengaruhi oleh perilaku pasar
National TPT industry is influenced by market’s dynamics shown
yang terlihat dari trend permintaan yang cepat berubah, sensitif
from demand trend which is rapidly changed and sensitive to
terhadap harga, serta pendeknya jangka waktu pemesanan.
price, and the shorter of order time. Nevertheless, TPT industry
Meski demikian, Industri TPT dalam negeri mempunyai
is potential and has its own market share supported by TPT
potensi dan pangsa pasar yang cukup baik yang didukung
capability to provide contribution to PDB (Gross Domestic
oleh kemampuan industri TPT dalam memberikan kontribusi
Income), the country’s foreign exchange and employment. In
terhadap PDB, perolehan devisa negara, dan penyerapan
addition, Indonesia has the potency to provide raw materials for
tenaga kerja. Selain itu, Indonesia juga merupakan negara yang
TPT industry, such as agricultural wastes, bamboos, and other
memiliki potensi penyediaan bahan baku industri TPT yang
fibrous sources.
cukup besar, seperti limbah pertanian, bambu, dan sumber serat lainnya. Kontribusi yang diberikan oleh industri TPT membuktikan
Contribution from TPT industry proves that in the midst of
bahwa di tengah ketidakpastian ekonomi, Industri TPT mampu
uncertain global economic condition, TPT remains solid and
bertahan dan berkontribusi bagi negara. Dengan demikian,
provides contribution to the country. Therefore, TPT industry
hal ini merupakan pangsa pasar yang harus diraih oleh Trisula
serves as a market share that needs to be achieved by Trisula
sebagai perusahaan yang bergerak di bidang indrustri Tekstil
as a company which runs in Textile and Textile Product industry.
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
dan Produk Tekstil.
36
TINJAUAN OPERASIONAL
OPERATIONAL OVERVIEW
Keadaan ekonomi makro domestik yang cukup baik dan
The conducive and stable condition of domestic macro
stabil mendorong kenaikan konsumsi masyarakat secara
economy encourages the inclining consumption of general
umum. Trisula melihat peluang ini dan dengan pengalaman
community. Trisula managed to seize the opportunity and
di segmen Ritel yang telah dimiliki sejak tahun 1995, Trisula
with the experience it gains since 1995 in Retail segment,
senantIasa mengembangkan sektor ritel dengan tetap fokus
Trisula consistently develop the retail section by staying focus
pada pendistribusian produk apparel bermerek. Terkait
in the distribution of branded apparel products. Regarding this
dengan bidang ini, Trisula telah mempunyai kapasitas dalam
section, Trisula possess a capacity in providing and distributing
penyediaan produk dan distribusi sehingga kemajuan ekonomi
the product, turning the inclining condition of Indonesian’s
makro Indonesia memberikan imbas positif kepada Trisula.
macro economy to be an advantage for Trisula.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Hal ini dapat dilihat penjualan Ritel Domestik Trisula terus
This is visible in the inclining growth of Domestic Retail sales
mengalami pertumbuhan sebesar 18% di tahun 2010, 25%
of Trisula which consistently growing, such as 18% in 2010,
di tahun 2011 dan 39% di tahun 2012. Dan Trisula akan terus
25% in 2011 and 39% in 2012. Trisula will continually develop
mengembangkan segmen ini karena yakin industri Ritel di
the segment because of its belief of a bright future of Retail’s
Indonesia memiliki masa depan yang cerah.
industry.
Di pasar International, Trisula sudah memiliki pengalaman
In international market, Trisula had acquired quite a long
cukup lama dalam memproduksi dan mengekspor produknya
time experience in producing and exporting its products to
ke manca negara. Adapun ekspor atas produk-produk Trisula
some countries. Specifically, Trisula is branching its export to
cukup tersebar di beberapa negara besar seperti Amerika,
numerous big countries such as USA, England, Australia, Japan,
Inggris, Australia, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura
South Korea, Malaysia, Singapore and Macau. From these
dan Macau. Dari sekian jumlah negara pengimpor produk
numerous countries which import Trisula’s products, 70% is
Trisula, sekitar 70% secara merata tersebar di Amerika,
equally spread in USA, Japan and Australia and 30% is spread
Jepang, dan Australia dan sebesar 30% tersebar di negara-
in other countries. Trisula is consistently wise in selecting the
negara lainnya. Trisula senatiasa bijak dalam memilih negara
destination countries for its products’ export, even conducting
tujuan ekspor produk sampai ada penelitian pelanggan yang
a qualified consumers’ research in the chosen countries to view
berkualitas di negara yang terpilih guna melihat resiko pasar
the diversified markets.
Di tengah kondisi pasar International yang masih belum
In the middle of the currently bleak condition of International
cemerlang, Trisula masih bisa membukukan peningkatan
market, Trisula was able to do bookkeeping with inclining sales
penjualan sebagai berikut:
as listed below:
2010 – 32%;
2010 – 32%;
2011 – 24%;
2011 – 24%;
2012 – 18%
2012 – 18%
URAIAN ATAS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
DESCRIPTION OF COMPANY’S FINANCIAL PERFORMANCE
Ekonomi Indonesia yang tumbuh positif dikisaran 6,4%
The positively growing economic rate of Indonesia, which is
berdampak baik bagi penjualan domestik Perusahaan, angka
6,4%, is bringing a positive impact to the Company’s domestic
pertumbuhan penjualan domestik yang diraih Perusahaan
sales, visible in the number of domestic sales’ growth acquired
menunjukan pertumbuhan pada kisaran 39%. Ekonomi
by the Company, which is 39%. The relatively unsteady
Global yang relatif belum stabil tidak berpengaruh signifikan
condition of global economy does not pose a damaging impact
karena China sebagai negara produsen terbesar sedang
since China, the biggest producer’s country, is experiencing an
mengalami “Konsolidasi Internal” sehingga perusahaan dapat
“Internal Consolidation”, it lead the Company to experience the
menikmati perlimpahan order yang keluar dari China. Maka
orders coming out of China. This results in an increase in the
terlihat peningkatan penjualan International Perusahaan juga
Company's International sale, showing a 14% growth.
2012 Annual Report • Trisula International
yang terdiversifikasi.
menunjukan pertumbuhan sebesar 14%. 37
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
LAPORAN LABA RUGI
REPORT OF THE COMPANY’S INCOME
Pertumbuhan pendapatan bersih, beban dan laba Perseroan
The growth of net revenue, expenses and income of the
ditampilkan dalam tabel di bawah ini:
Company are listed in the table below:
dalam jutaan rupiah / in million rupiah Uraian / Description
2012 Audit / 2012’s Audit
2011 disajikan kembali / 2011 restated
558.887
470.117
412.482
367.697
Beban usaha / Operating Expenses
83.779
61.902
Laba usaha / Operating Income
62.626
40.518
44.393
27.631
30.221
17.687
Penjualan bersih / Net Sales Beban pokok pendapatan / Cost of Revenue
Laba bersih setelah dampak penyesuaian proforma / Net Income after the impact of performance’s adjustment
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
Laba bersih - Entitas Pengendali
38
* Laporan keuangan tahun 2011 telah disajikan kembali untuk mencerminkan dampak retrospektif dari penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
* Financial report of 2011 was represented to reflect retrospective effect from SFAS No. 38 (2004 Revision) related to “Restructuring Account with Entities under Common Control”
Penjualan Bersih
Net Sales
Penjualan bersih Perseroan dan Entitas Anak tahun 2012
Both Company and its subsidiaries’ net sales in 2012 amounted
mencapai Rp 558.887 juta, naik 93,92% dibandingkan dengan
to Rp 558.887 million, increased 93,92% compared to 2011 net
penjualan tahun 2011 Rp 288.199 juta. Kenaikan ini disebabkan
sales Rp 288.199 million. The significant increase was driven by
oleh realisasi akuisisi TSC pada bulan Juli 2012 yang memberikan
acquisition on TSC on June 2012. In pursuant with SFAS that
kenaikan penjualan yang signifikan. Namun apabila mengikuti
stipulates presentation of financial report in 2011, net sales
PSAK yang mengharuskan penyajian kembali pada laporan
showed increase of Rp 88.770 million or 18.88%. The increase
keuangan tahun 2011, maka penjualan bersih menunjukan
was affected by the development of domestic retail, the better
peningkatan sebesar Rp 88.770 juta atau 18,88%. Kenaikan
performance of available stores and the expansion of new stores
tersebut disebabkan oleh membaiknya pasaran domestik ritel,
in the end of 2012. Furthermore, trends in Japan and Australia
pertumbuhan kinerja yang baik dari gerai-gerai yang ada, serta
market also showed a significant increase in export sector.
dibukanya beberapa toko dan gerai hingga akhir tahun 2012. Penjualan export juga menjunkukan peningkatan di pasaran Jepang dan Australia. Beban Pokok Pendapatan
Cost of Revenue
Beban pokok penjualan Perseroan dan Entitas Anak tahun 2012
Both Company and its subsidiaries’ cost of revenue in 2012
mencapai Rp 412.482 juta, naik sebesar Rp 44.785 juta atau
amounted to Rp 412.482 million, an increase of Rp 44.785
12,18% dibandingkan dengan beban pokok penjualan tahun
million or 12,18% compared to last year’s of Rp 367.697 million.
2011 sebesar Rp 367.697 juta. Hal ini disebabkan oleh kontribusi
It is contributed by sales cost and salary cost that develop each
peningkatan penjualan dari masing-masing perusahaan
year. The increase also affected the Company gross profit that
diikuti dengan biaya buruh yang meningkat setiap tahun pada
increased as Rp 146.405 million in 2012, an increase of Rp 43.985
umumnya. Tetapi peningkatan jumlah ini tetap memberikan
million or 42,95% compared to last year’s of rp 102.420 million.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
perbaikan laba kotor yang membaik di tahun 2012 yaitu sebesar
Percentage of gross profit in 2012 was increased as 26,2% from
Rp 146.405 juta, naik sebesar Rp 43.985 juta atau 42,95%
last year’s as 21,8%.
dibandingkan dengan laba kotor tahun 2011 sebesar Rp 102.420 juta. Persentase laba kotor pada tahun 2012 sebesar 26,2%, mengalami kenaikan dari persentase laba kotor tahun 2011 sebesar 21,8%. Beban Usaha
Operating Expenses
Beban usaha Perseroan dan Entitas Anak tahun 2012 mencapai
Both Company and its subsidiaries’ operating expenses in 2012
Rp 83.779 juta, mengalami kenaikan signifikan sebesar Rp 21.877
amounted to Rp 83.779 million, a significant increase as of Rp
juta atau 35,34% dibandingkan dengan beban usaha tahun 2011
21.877 million or 35,34% compared to last year’s operating
yang sebesar Rp 61.902 juta.
expenses of Rp 61.902 million.
Kenaikan beban usaha Rp 21.877 juta tersebut disebabkan
The increase was driven by the expansion of 65 new stores
oleh penambahan 65 titik penjualan berupa gerai dan toko
launched in 2012. Furthermore, the Company expanded a
pada tahun 2012. Selain itu, ekspansi bisnis retail dengan
new Brand which was G2000 that contributed a significant
penambahan Brand baru yaitu G2000 memberikan kontribusi
increase. Another cause was also contributed by the Company’s
kenaikan biaya operasional yang cukup besar. Kenaikan beban
expansion in Japan and Australia in 2012.
usaha juga disebabkan oleh kenaikan biaya operasional sebagai dampak atas ekspansi usaha industri garmen di pasaran Jepang
LABA
PROFIT
Laba Usaha
Income of Operations
Pada tahun 2012, Perseroan dan Entitas Anak berhasil
In 2012, both the Company and its subsidiaries recorded a solid
membukukan laba usaha sebesar Rp 62.626 juta naik sebesar
operation income as Rp 62.626 million, an increase of Rp 22.108
Rp22.108 juta atau 54,56% dibandingkan dengan laba usaha
million or 54,56% compared to last year’s operation income of
pada tahun 2011 sebesar Rp 40.518 juta. Hal ini disebabkan oleh
Rp 40.518 million. This was driven by sales increase and gross
kenaikan penjualan, perbaikan laba kotor, dan pengontrolan
profit, also a better control in finance performance.
biaya yang baik. Laba Bersih
Net profit
Laba bersih Perseroan dan Entitas Anak tahun 2012 adalah
Both the Company and its subsidiaries’ net profit in 2012
sebesar Rp 30.221 juta naik sebesar Rp 12.534 juta atau 70,87%
amounted to Rp 30.221 million, increased for Rp 12.534 million
dibandingkan dengan laba bersih pada tahun 2011 sebesar Rp
or 70,87% from last year’s net profit of Rp 17.687 million. This
17.687 juta setelah disajikan kembali. Hal ini disebabkan oleh
was driven by solid operational performance of both the
kinerja operasional Perseroan dan Entitas Anak yang semakin
Company and its subsidiaries. The situation of domestic and
baik dibandingkan dengan tahun 2011. Kinerja dari kegiatan
international market was also contributed for the Company’s
pasar domestik maupun international memberikan kontribusi
net profit increase.
2012 Annual Report • Trisula International
dan Australia pada tahun 2012.
pada Laba Bersih yang membaik. 39
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
RASIO KEUANGAN
FINANCIAL RATIO
1. Likuiditas
1. Liquidity
Rasio likuiditas adalah tingkat kemampuan Perusahaan untuk
Liquidity ratio is the Company’s capability level to comply all
memenuhi seluruh liabilitas jangka pendek yang diukur dengan
the short term liabilities which is measured by a comparison
perbandingan antara aset lancar dengan liabilitas jangka
between current assets and short term liabilities.
pendek. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, rasio likuiditas
Dated December 31st, 2012 and 2011, each of the Company
Perseroan dan Entitas Anak masing-masing adalah sebesar
and its subsidiaries’ liquidity ratio amounted to 250,12% and
250,12% dan 177,89%. Aset lancar tahun 2012 tercatat sebesar
177,89%. Current asset in 2012 was recorded as Rp 286.527
Rp 286.527 juta meningkat sebesar Rp 116.849 atau 68,86%
million, increased as Rp 116.849 or 68,86% compared to last
dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp 169.678 juta.
year’s ratio of Rp 169.678 million. Both the Company and its
Sedangkan liabilitas jangka pendek Perseroan dan Entitas Anak
subsidiaries’ current liabilities amounted to Rp 114.554 million
tercatat sebesar Rp 114.554 juta meningkat sebesar Rp 19.170
increased as Rp 19.170 million or 20,1% compared to last year’s
atau 20,1% dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp 95.384
of Rp 95.384 million.
juta. Dalam jutaan Rupiah / in million rupiah 31 Desember
Keterangan/ Description
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
2011
Aset lancar/ Current Asset Liabilitas jangka pendek/ Current Liabilities
286.527 114.554
169.678 95.384
Rasio Likuiditas/ Liquidity Ratio
250,12%
177,89%
* Laporan keuangan tahun 2011 telah disajikan kembali untuk mencerminkan dampak retrospektif dari penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
40
2012
* Financial report of 2011 was represented to reflect retrospective effect from SFAS No. 38 (2004 Revision) related to “Restructuring Account with Entities under Common Control”
ARUS KAS
CASH FLOW
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
Cash Flow from Operating Activities
Kas Bersih yang diperoleh dari Aktivitas Operasi tahun 2012
Net cash used for operating activities in 2012 amounted to
sebesar Rp 3.685 juta, turun sekitar 74,35% dibandingkan tahun
Rp 3.685 million, decreased as 74,35% compared to last year’s of
sebelumnya sebesar Rp 14.372 juta. Arus kas dari kegiatan
Rp 14.372 million. Cash flow from operating activities and bank
operasi dan pinjaman bank akan menjadi andalan Perusahaan
loans become the Company prominent mainstay to funding
untuk terus mendanai kegiatan operasi dan belanja modal
operating activities and business capital.
bisnis. Arus kas bersih dari Aktivitas operasi pada tahun 2012 terdiri
Net cash flow from operating activities in 2012 consisted cash
dari penerimaan kas dari pelanggan sekitar Rp 516.113 juta,
received from customers of Rp 516.113 million, cash paid to
pembayaran kas kepada pemasok Rp 356.077 juta, pembayaran
suppliers of Rp 356.077 million, cash paid to employees of
kas kepada karyawan sekitar Rp 115.104 juta, pembayaran pajak
Rp 115.104 million, income tax payment of Rp 12.039 million
penghasilan Rp 12,039 juta, dan pembayaran untuk aktivitas
and other cash paid to operating activities of Rp 29.109 million.
operasi lainnya sekitar Rp 29.109 juta.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Arus Kas untuk Aktivitas Investasi
Cash Flow Used for Investing Activities
Pada tahun 2012, kas bersih yang digunakan untuk aktivitas
In 2012, net cash used for investing activities amounted to Rp
investasi adalah sebesar Rp 61.381 juta naik 48,05%
61.381 million, an increase of 48,05% compared to last year’s
dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar Rp. 41.460 juta.
net cash of Rp 41.460 million.
Kas bersih yang digunakan untuk aktivitas investasi terdiri dari
Net cash used for investing activities consisted of sale from fixed
hasil penjualan aset tetap sebesar Rp 959 juta, perolehan aset
property that amounted to Rp 959 million, the revenue from fixed
tetap Rp 20.041 juta, akuisisi TSC dari entitas sepengendali Rp
asset at Rp 20.041 million, the acquisition TSC from controlling
27.000 juta, dan penyertaan modal pada PT Triduaribu Bersatu
entity at Rp 27.000 million, and investment in PT Triduaribu
Rp 15.300 juta. Kas untuk aktivitas investasi terutama digunakan
Bersatu at Rp 15.300 million. Cash for investing activities was
untuk perolehan aset tetap seperti untuk pembukaan gerai dan
used for acquisition of property and equipment such as launching
toko serta untuk penambahan aset tidak lancar lainnya.
of new stores and adding of other non-current assets.
Arus Kas untuk Aktivitas Pendanaan
Cash Flow Used for Financing Activities
Pada tahun 2012, kas bersih yang diperoleh dari aktivitas
In 2012, cash flow from financing activities amounted to Rp
pendanaan adalah sebesar Rp 96.588 juta. Sebagian besar dari
96.588 million. Most of the financing activities derived mainly
aktivitas pendanaan ini diperoleh dari penambahan setoran
from additional paid-up capital of Initial Offering of Rp 90.000
modal yang diperoleh dari Penawaran Saham Perdana sebesar
million before deducted by issuing costs.
Rp 90.000 juta bersih, sebelum dikurangi biaya-biaya emisi. Tabel berikut menggambarkan informasi terkait arus kas
Table below depicted information related to the Company
historikal Perseroan.
historical cash flow.
Dalam jutaan Rupiah / in million rupiah 31 Desember 2012
Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi / Net Cash from (for) Operating Activities 3.685 Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi / Net Cash Used for Investing Activities (61.381) Kas Bersih yang Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan / Net Cash from (Used for) Financing 96.588 Activities
2011 14.372 (41.460) 31.110
* Laporan keuangan tahun 2011 telah disajikan kembali untuk mencerminkan dampak retrospektif dari penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali"
* Financial report of 2011 was represented to reflect retrospective effect from SFAS No. 38 (2004 Revision) related to “Restructuring Account with Entities under Common Control”
2. Rasio Rentabilitas
2. Earnings Ratio
Rasio rentabilitas diukur dengan membandingkan laba bersih
Earnings ratio is measured by comparing the net income to the
terhadap jumlah ekuitas serta membandingkan laba bersih
total equity and comparing the net income to the assets (return
terhadap aktiva (imbal hasil investasi).
on assets).
2012 Annual Report • Trisula International
Keterangan/ Description
41
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Imbal hasil ekuitas (Return On Equity) untuk tahun yang berakhir
Imbal hasil ekuitas (Return On Equity) untuk tahun yang
pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masing-masing
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masing-
adalah sebesar 18,30%, dan 20,27%.
masing adalah sebesar 18,30%, dan 20,27%.
Dalam jutaan Rupiah / in million rupiah 31 Desember
Keterangan/ Description
2012
Laba Bersih Setelah Dampak Penyesuaian Proforma/ Net Profit After
2011 44.393
27.631
Total Ekuitas/ Total Equity
242.556
136.328
Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity)
18,30%
20,27%
Pro-Forma Adjustment
* Laporan keuangan tahun 2011 telah disajikan kembali untuk mencerminkan dampak retrospektif dari penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
* Financial report of 2011 was represented to reflect retrospective effect from SFAS No. 38 (2004 Revision) related to “Restructuring Account with Entities under Common Control”
Imbal hasil investasi (Return On Assets) untuk tahun-tahun yang
Return on Assets for fiscal year 2012 and 2011 ending on
berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-
December 31st amounted to 12,12% and 11,61%.
masing adalah sebesar 12,12% dan 11,61%. Dalam jutaan Rupiah / in million rupiah 31 Desember
Keterangan/ Description
2012
Laba Bersih Setelah Dampak Penyesuaian Proforma/ Net Profit After
2011 44.393
27.631
366.248
237.957
12,12%
11,61%
Pro Forma Adjustment Total Aset/ Total Assets
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
Imbal Hasil Aset (Return on Asset)
42
* Laporan keuangan tahun 2011 telah disajikan kembali untuk mencerminkan dampak retrospektif dari penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
* Financial report of 2011 was represented to reflect retrospective effect from SFAS No. 38 (2004 Revision) related to “Restructuring Account with Entities under Common Control”
STRUKTUR MODAL, KEBIJAKAN MANAJEMEN ATAS STRUKTUR MODAL DAN TINGKAT SOLVABILITAS
CAPITAL STRUCTURE, MANAGEMENT POLICY OF CAPITAL STRUCTURE AND SOLVABILITY RATE
SOLVABILITAS
SOLVABILITY
Solvabilitas menunjukkan kemampuan Perseroan dan Entitas
Solvability reflects the capability of Company and its
Anak dalam melunasi seluruh kewajibannya yang diukur dengan
subsidiaries' entity in paying its entire responsibility which is
membandingkan jumlah liabilitas konsolidasi terhadap jumlah
measured by comparing the consolidated liability total with total
ekuitas konsolidasi (solvabilitas ekuitas) dan jumlah liabilitas
consolidated equity (equity solvability) and total consolidated
konsolidasi terhadap jumlah aset konsolidasi (solvabilitas aset).
liability to total consolidated asset (assets solvability).
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Pada tahun 2012, Perusahaan mencatat kenaikan penjualan ritel 40,32% lebih besar dibanding tahun 2011. In 2012, the Company listed a raise in retail sales, increasing 40,32% more than 2011.
Solvabilitas ekuitas untuk tahun-tahun yang berakhir pada
The equity solvability for the years ended on 31 December 2012
tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masing-masing adalah
and 2011 was 51,00% and 74,55%, respectively.
sebesar 51,00% dan 74,55%. Dalam jutaan Rupiah / in million rupiah Keterangan/ Description
31 Desember 2012
2011
Total Liabilitas
123.692
101.630
Total Ekuitas/ Total Equity
242.556
136.328
Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity)
51,00%
74,55%
Solvabilitas aset untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
The assets solvability for the years ended on 31 December 2012
31 Desember 2012 dan 2011 sebesar 33,77% dan 42,71%
and 2011 was 33,77% and 42.71%, respectively.
Dalam jutaan Rupiah / in million rupiah 31 Desember 2012
2011
Total Liabilitas
123.692
101.630
Total Aset/ Total Assets
366.248
237.957
33,77%
42,71%
Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity)
ASPEK PEMASARAN
MARKETING ASPECT
Pada tahun 2012, Perusahaan mencatat kenaikan penjualan ritel
In 2012, the Company listed a raise in retail sales, increasing
40,32% lebih besar dibanding tahun 2011. Trisula berpendapat
40,32% more than 2011. Trisula believes the incline of sales
bahwa kenaikan penjualan tersebut merupakan dampak positif
as a positive impact of the amicable and steady condition
dari keadaan ekonomi makro domestik yang baik dan stabil
of domestic macro economy which generally advancing the
yang secara umum mendorong kenaikan konsumsi masyarakat.
community’s consumption.
2012 Annual Report • Trisula International
Keterangan/ Description
43
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Trisula memiliki kapasitas dalam penyediaan produk dan
Trisula is capable in providing and distributing the branded
distribusi produk apparel bermerek sehingga mendapatkan
apparel products hence it acquires positive impact. Trisula
imbas positif. Trisula menyadari bahwa kebutuhan akan produk
realizes that the demand of branded products for working
bermerek untuk keperluan bekerja, seragam, dan life style
purposes, uniform, and life style is consistently rising. In order
senantiasa meningkat, untuk itu Perusahaan harus mampu
to comply with it, the Company shall be able to maximize its
memenuhi kebutuhan tersebut dengan maksimal.
ability.
Dalam mencapai aspek pemasaran yang terbaik, baik untuk
In order to achieve the best aspect of marketing, both
strategi pemasaran international maupun domestik, Trisula
international and domestic marketing strategies, Trisula
senantiasa menerapkan Unique Selling Proposition, yang
consistently conducts Unique Selling Proposition, which is
berlandasan Quality, Service, and Value. Trisula yakin dengan
based on Quality, Service, and Value. Trisula is determinative,
terus menggunakan strategi ini, Trisula akan selalu unggul di
by consistently implementing this strategy, Trisula will also
kalangan kompetisi dunia usaha yang sejenis.
consistently be the leader in similar business’ competition.
STRATEGI PEMASARAN DAN PANGSA PASAR
Marketing Strategy and Market Share
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
44
Internasional
International
Trisula memasarkan hasil produksi ke berbagai negara, kinerja
Trisula markets its products to various countries, and 84,25%
keuangan Perusahaan sekitar 84,25% berasal dari ekspor.
of the Company’s financial performance is originated from the
negara-negara yang menjadi tujuan ekspor Trisula antara lain
export to Trisula’s export destination countries such as USA,
Amerika, Eropa, Jepang, Australia serta Korea Selatan. Trisula
Europe continent, Japan, Australia and South Korea. Trisula
memiliki strategi pemasaran yang diterapkan melihat peluang
possesses marketing strategies which are implemented to view
pasar yang ada di berbagai negara, antara lain:
the markets available in various countries such as:
• Ekonomi
• Economy
Kecenderungan ekonomi di Amerika dan Eropa membuat
The centralization of economy in USA and Europe continent
Trisula mengalihkan ekspor ke negara lain, seperti Australia
turn Trisula’s export destination to other countries, such as
dan Jepang yang memiliki pertumbuhan ekonomi yang
Australia and Japan whose economic growth are steady.
stabil. Melalui kedua Negara ini, nilai ekspor yang dihasilkan
Through these two countries, the export value gained
mencapai sekitar 50% dibandingkan dengan negara
reached 50% compared to other countries, The marketing
lainnya. Strategi pemasaran yang dilakukan Trisula adalah
strategies conducted by Trisula are through entering the
dengan memasuki middle and high segment, serta menjalin
middle and high segment, also establishing an amicable
hubungan baik dengan pelanggan di luar negeri.
relations with these foreign consumers.
• Company Advantage
• Company Advantage
Pada pasar luar negeri di tahun 2012, Trisula melihat bahwa
In 2012’s foreign market, Trisula found the Company’s
keuntungan Perusahaan terhadap eastern market memiliki
revenue was more significant in eastern market compared
jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan western
to western market. This fact became the referential fact for
market. Hal ini menjadi referensi bagi Perusahaan untuk
the Company to develop its export in eastern market.
mengembangkan ekspor di eastern market.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Pada tahun 2012, Trisula sukses meningkatkan penjualan
In 2012, Trisula managed to increase its products’ sales,
produk dengan jenis casual, hal ini disebabkan kondisi
particularly the casual kind products. This is caused by
ekonomi global yang menurun dan konsumen cenderung
the steadily declining condition of global economy and
memilih produk semiformal terutama di Eropa dan Amerika.
consumers tend to choose the semiformal products,
Domestik
Domestic
Pelayanan Gerai
Vendors’ Services
Pada pasar domestik, Trisula memiliki 230 gerai yang terdiri
In domestic market, Trisula currently managed 230 vendors
dari 28 gerai dalam bentuk ‘Stand Alone Shop’ di dalam Mal,
consist of 28 vendors in a form of stand-alone shop inside malls,
dan sisanya sebanyak 202 gerai di department store seperti
and the rest 202 vendors are inside the department stores such
Debenhams, Sogo, Metro, Centro, Matahari, Sarinah dan
as Debenhams, Sogo, Metro, Centro, Matahari, Sarinah, and
lain-lain. Penjualan yang dilakukan melalui gerai ini memiliki
other department stores. The sales conducted through these
strategi pemasaran fundamental yang harus ditetapkan, seperti
vendors must be conducted through fundamental marketing
penyediaan produk yang berkwalitas dan model yang terkini,
strategy’s implementation, such as providing the qualified
pelayanan Sales Assistants yang ramah dan penataan gerai
products and the recent models, the amicable service of sales
yang menarik.
assistants and the attractive display of vendors.
2012 Annual Report • Trisula International
particularly in Europe continent and USA.
45
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
Promosi Produk
Product’s Promotion
Perusahaan juga melakukan promosi produk dan penawaran
The Company also conducted product’s promotions and
harga spesial melalui berbagai media seperti media cetak
special price offers through various types of media such as
serta aktifitas promo lainnya. Dengan promosi ini, diharapkan
printed media and other promotion’s activities. Through these
mampu menancapkan eksistensi produk-produk Trisula dan
promotion activities, Trisula’s products are expected to establish
mendekatkan produk-produk tersebut dengan konsumen.
their existence and become familiar to the consumers.
Monitoring Market
Market’s Monitoring
Trisula senantiasa berupaya untuk memberikan produk
Trisula consistently tries to provide products with the best
dengan value terbaik. Oleh karena itu, Perusahaan senantiasa
value. In order to achieve the goal, the Company consistently
memonitor potensi pasar ritel sesuai dengan target dari masing-
monitors the retail market’s potential in accordance with each
masing produk dan membuka gerai baru sebagai upaya dalam
product’s target and establishes new vendors as a form of effort
mengembangkan usaha sekaligus mempelajari kemungkinan
to develop the business and learning the possibilities of adding
untuk menambah merk.
new brands.
SDM Pemasaran
Marketing Human Resources
Trisula senantiasa meningkatkan keahlian SDM pemasaran
Trisula consistently increases its Human Resources (HR) trough
melalui proses rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan
recruitment process, training, and HR’s development. Every
SDM. Setiap SDM pemasaran Trisula harus memahami chain/
marketing HR shall possess an amicable comprehension of the
rantai atas proses order dan aspek penting dalam Perusahaan.
chain of order process and vital aspects in the Company. Each
Diharapkan setiap individu di perusahaan adalah orang-orang
individual in the Company is expected to be the people with
yang mempunyai kemampuan sesuai dengan bidang masin-
capability in accordance with their fields.
masing. Di masa mendatang, Trisula akan menjalankan strategi
In the future, Trisula will conduct the existing marketing strategy
pemasaran yang sudah ada dan meningkatkan strategi yang
and improving other strategies by evaluating these strategies
belum maksimal dengan mengevaluasi strategi tersebut secara
periodically.
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
berkala.
46
URAIAN MENGENAI KEBIJAKAN DIVIDEN DAN JUMLAH DIVIDEN
DESCRIPTION OF DIVIDEND’S POLICY AND TOTAL DIVIDEND
Pada awal rencana Trisula untuk menjadi perusahaan terbuka,
At the beginning of Trisula’s intention to be an open company,
melalui prospektusnya, Trisula sudah menyatakan dalam
through its prospectus, Trisula had stated in its permitted
kapasitas yang diizinkan, Trisula akan membagikan dividen
capacity, Trisula will distribute the dividend to shareholders
kepada Pemegang Saham dengan nilai maximum 25% dari Nilai
with maximum 25% value from Net Income Value after
Laba Bersih setelah pajak. Namun melihat kinerja yang baik di
taxation. Nevertheless, considering the amicable performance
tahun 2012, dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa, Trisula tidak
in 2012, by the grace of Almighty God, Trisula is not closing the
menutup kemungkinan untuk memberikan Dividen di atas
opportunity of distributing more than 25% dividend from its Net
angka 25% dari Nilai Laba Bersihnya.
Income Value.
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis
INFORMASI MATERIAL MENGENAI INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI, AKUISISI, ATAU RESTRUKTURISASI UTANG/MODAL
MATERIAL DESCRIPTION OF INVESTMENT, EXPANSION, DIVESTMENT, ACQUISITION, OR CAPITAL/PAYMENT RESTRUCTURING
Perusahaan
Apparel
The Company acquired PT Trisco Tailored Apparel manufacturing
Manufacturing (‘TSC”) dengan menggunakan sebagian dana
mengakuisi
PT
Trisco
Tailored
by utilizing a portion of IPO’s fund to significantly increase the
IPO guna meningkatkan penjualan yang signifikan. Dari hasil
sales. From this acquisition, the Company listed a consolidated
akuisisi ini, Perseroan mencatat penjualan bersih konsolidasi
net sales in 2012 amounted to Rp. 558 billion sales compared
pada tahun 2012 sebesar Rp. 558 milyar dibandingkan dengan
to the result of previous year which was Rp. 288 billion. The
tahun 2011 sebelum akuisisi TSC sebesar Rp. 288 miliar. Laba
Company’s consolidated net profit had also increased in 2012,
bersih Perseroan secara konsolidasi sebesar Rp 30 milyar juga
which was 30 billion compared to the consolidated net profit in
mengalami penigkatan pada tahun 2012 apabila dibandingkan
2011 prior to TSC's acquisition which was Rp 8 billion.
dengan laba bersih konsolidasi tahun 2011 sebelum akuisisi TSC
Perusahaan saat ini memiliki perbandingan struktur Utang/
The Company is currently possesses a capital/payment structure
Modal pada 1:2. Perusahaan memiliki kemampuan untuk
comparison in 1:2. The company is capable to increase the loans
meningkatkan
kinerja
for the increasing performance of the Company by continually
perusahaan dengan terus berkembang. Manajemen senantiasa
developing. The Management is consistently ensuring the
memastikan bahwa setiap pinjaman yang diperoleh, harus
positive development of the Company gained from the acquired
menghasilkan pertumbuhan yang positif bagi perusahaan.
loans.
KEBIJAKAN AKUNTANSI
ACCOUNTING POLICY
Perusahaan menyusun laporan keuangan konsolidasian sesuai
The Company arranges the consolidated financial report
dengan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku umum di
in accordance to the Financial Accounting Standard which
Indonesia. Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian
is applicable in general in Indonesia. The measurement of
Perusahaan
pinjaman
adalah
demi
konsep
biaya
meningkatkan
(historical
consolidated financial report is the historical cost concept,
cost), kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan
perolehan
except some particular accounts arranged based on other
pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan
measurement, as described in the accounting policy of each
akuntansi masing-masing akun.
account.
2012 Annual Report • Trisula International
yaiti sebesar Rp 8 milyar.
47
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
PERKEMBANGAN GCG
GCG DEVELOPMENT
Bagi Trisula, GCG merupakan prinsip-prinsip yang mengarahkan
For Trisula, GCG is the principles which direct and control
dan mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan
the company to reach a balance between the powers and
antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam
the company’s authorities in providing its responsibilities to
memberikan pertanggung-jawabannya kepada Pemegang
shareholders. These GCG principles has become the standard
Saham. Prinsip-prinsip GCG menjadi perangkat standar yang
devices to repair the image, efficiency, effectiveness, and the
bertujuan untuk memperbaiki citra, efisiensi, efektifitas dan
Company’s social responsibility. The GCG principles reflected in
tanggung-jawab sosial perusahaan. Prinsip-prinsip GCG
multiple aspects conducted by Trisula are as listed below:
tercermin yang diterapkan Trisula meliputi berbagai aspek, antara lain: • Transparency adalah keterbukaan dalam melaksanakan
• Transparency is the transparency in conducting the process
proses pengambilan keputusan, dan informasi materiil dan
of decision taking, and material description and relevance
relevan mengenai perusahaan.
regarding the Company.
• Accountability adalah pelaksanaan, kejelasan fungsi
• Accountability is the conducting, function’s clarity and the
dan pertanggungjawaban organ sehingga pengelolaan
organ’s responsibility hence the management of company
perusahaan terlaksana secara efektif.
is conducted effectively.
• Responsibility adalah kepatuhan perusahaan terhadap
• Responsibility is the company’s compliance to the
peraturan dan undang-undang pemerintah yang dikelola
government’s regulation and law which is managed
secara profesional tanpa benturan kepentingan dan tekanan
professionally without conflicting interest and pressure
dari pihak lain.
from other parties.
• Independency adalah suatu keadaan dimana perusahaan
• Independency is a state where the Company is managed
dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan
professionally without any conflicting interest and pressure
dan tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan
from any party which is not in accordance with the applicable
peraturan undang-undang yang berlaku dan prinsip-prinsip
law and principles of healthy corporation.
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
korporasi yang sehat.
48
• Fairness adalah keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi
• Fairness is the justice and fairness in accomplishing
hak-hak stakeholders yang timbul berdasarkan perjanjian
the interest of stakeholders which appear based on the
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
applicable agreement and law.
ORGAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
GCG INSTRUMENTS
Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Tugas dan Tanggung Jawab
Tasks and Responsibilities
Dewan Komisaris diangkat oleh Rapat Umum Pemegang
Board of Commissioners is appointed by General Meeting
Saham dan bertanggung jawab kepada Pemegang Saham
of Shareholders and being responsible to shareholders
dengan masa jabatan lima tahun. Dewan Komisaris terdiri dari
with five years tenure of service. Board of Commissioners is
tiga orang anggota Komisaris, termasuk satu orang adalah
consisted of three Commissioners, including one Independent
Komisaris Independen.
Commissioner.
Tata Kelola Perusahaanan Good Corporate Governance
Bagi Trisula, GCG merupakan prinsip-prinsip yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar mencapai keseimbangan antara kekuatan serta kewenangan perusahaan dalam memberikan pertanggung-jawabannya kepada Pemegang Saham. For Trisula, GCG is the principles which direct and control the company to reach a balance between the powers and the company’s authorities in providing its responsibilities to shareholders.
Tugas dan tanggung jawab Komisaris:
Commissioner’s tasks and responsibilities:
• Melaksanakan tugas, tanggung jawab dan wewenang
• Conducting the tasks, responsibilities and authorities in
sesuai dengan ketentuan anggaran dasar Perusahaan,
accordance with the Company’s Articles of Association, law
peraturan perundang-undangan dan keputusan Rapat
and decisions of General Meeting of Shareholders
Umum Pemegang Saham. • Melaksakan pengawasan atas kebijakan Direksi dan
• Conducting supervisions of the Directors’ policies and
memberikan saran kepada Direksi guna kepentingan
providing advices to Directors for the interest of Company,
Perusahaan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perusahaan.
in accordance with the intention and purpose of Company.
• Menerapkan dan memastikan manajemen risiko dan
• Implementing and ensuring the amicable risk management
prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam
and GCG principles in each business activity of the
setiap kegiatan bisnis Perusahaan.
Company.
• Memberikan pengarahan strategis, dan optimalisasi kinerja
• Providing strategic briefing, and performance optimization
dari Direksi secara efektif dan efisien sejalan dengan Visi
from the Directors effectively and efficiently which is in
dan Misi Perusahaan.
accordance with the vision and mission of the Company.
• Memberikan advise dan monitor yang berkaitan dengan
target in the current year.
• Memberikan laporan dalam RUPS jika ada kecenderungan kinerja yang menurun.
• Providing report in General Meeting of Shareholders in
2012 Annual Report • Trisula International
target Perusahaan di tahun berjalan.
• Providing advice and monitoring related to the Company’s
condition of declining performance.
Frekuensi Kehadiran Rapat Dewan Komisaris
The Presence Frequencies of the meeting of Board of Commissioners
Selama tahun 2012, Dewan Komisaris telah mengadakan rapat
In 2012, Board of Commissioners had conducted meeting for 3
sebanyak 3 kali dengan tingkat kehadiran sebesar 78%.
times with 78% presence rate.
Nama / Name
Jabatan / Position
Kehadiran /Presence
Dedie Suherlan
Komisaris Utama / President Commissioner
100%
Lim Kwang Tak
Komisaris / Commissioner
100%
Liem Siau Bok
Komisaris Independen / Independent Commissioner
33%
49
Tata Kelola Perusahaanan Good Corporate Governance
Direksi
Directors
Direksi diangkat oleh Rapat Umum Pemegang Saham dengan
Directors are appointed in General Meeting of Shareholders
masa jabatan lima tahun. Direksi bertanggung jawab atas
with five-year tenure of service. Directors are responsible for
pengelolaan Perusahaan dengan mengedepankan prinsip
the management of Company by affirming vigilant and cautious
waspada dan hati-hati dalam penerapan tata kelola perusahaan
principles in the amicable implementation of the Company’s
yang baik.
GCG
Tugas dan Tanggung Jawab
Tasks and Responsibilities
• Direksi bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan
• Directors are completely responsible for the implementation
kepengurusan Perusahaan.
of the Company’s management.
• Direksi bertanggung jawab dalam mengelola Perusahaan
• Directors are responsible in managing the Company in
sesuai dengan ketentuan dan tanggung jawabnya yang
accordance with their responsibilities and regulation which
telah diatur dalam anggaran dasar Perusahaan.
are listed in the Company’s Articles of Association.
• Direksi bertanggung jawab dalam mengelola risiko dan tata kelola perusahaan dalam setiap kegiatan bisnis Perusahaan. • Direksi menetapkan susunan organisasi dan tata kerja Perusahaan dengan persetujuan Dewan Komisaris.
• Directors are responsible in managing the risks and GCG in every business aspect of the Company. • Directors appointed the structure of organization and the Company’s work procedures with the agreement from Board of Commissioners.
• Direksi bertanggung jawab dalam pengambilan keputusan
• Directors are responsible in strategic decision taking of the
strategis Perusahaan dengan tidak mengesampingkan
Company by not putting aside the budget in the current
budget di tahun berjalan, termasuk peraturan-peraturan
year, including the regulation as an open company.
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
sebagai perusahaan terbuka.
50
• Direksi melakukan pertanggung jawaban kepada Pemegang
• Directors are conducting responsibilities of the Company’s
Saham melalui Rapat Umum Pemegang Saham atas kinerja
performance to shareholders in General Meeting of
Perusahaan.
Shareholders.
• Direksi berhak mewakili Perusahaan di dalam dan di luar
• Directors are entitled to represent the Company inside
pengadilan tentang kejadian-kejadian yang berkaitan
and outside the court regarding the events related to the
dengan Perusahaan.
Company.
• Direksi bertanggung jawab terhadap perbuatan hukum
• Directors are responsible for the legal actions to conduct
untuk melakukan transaksi material dan harus mendapat
material transactions and must be under the agreement
persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham yang
of General Meeting of Shareholders which is in accordance
sejalan dengan visi dan misi Perusahaan.
with the vision and mission of the Company
Frekuensi Kehadiran Rapat Direksi
The Presence Frequencies of the Meeting of Directors
Selama tahun 2012, direksi sudah mengadakan rapat sebanyak
In 2012, Board of Directors had conducted 5 meetings.
5 kali.
Tata Kelola Perusahaanan Good Corporate Governance
Jabatan / Position
Nama / Name Tjhoi Lisa Tjahjadi Lalit Matai Rudolf Simarmata Yohanes Linero
Direktur Utama / President Director Direktur Pemasaran Internasional / International Marketing Director Direktur Pemasaran Domestik / Domestic Marketing Director
Kehadiran /Presence 100% 100% 100%
Direktur Tidak Terafiliasi, Direktur Operasional / Un-affiliated Director, Operating Director
80%
TEKNOLOGI INFORMASI
INFORMATION TECHNOLOGY
Perkembangan ekonomi dunia semakin sulit untuk diprediksi,
The development of the world’s economy is consistently harder
Perusahaan mutlak membutuhkan sistem yang mampu
to predict. The Company absolutely in need of a system which
mendukung bisnis perusahaan guna memperlancar arus
support the Company’s business to expedite the internal and
informasi internal maupun eksternal. Teknologi Informasi (TI)
external information flow. Information Technology (IT) in
pada masa kini merupakan salah satu solusi penting kelancaran
the present time is one of the vital solutions to support the
bisnis perusahaan, intensitas penggunaan TI secara optimal
Company’s business. The intensity of IT’s utilization has been
terbukti mampu menunjang kinerja dan memaksimalkan
proved in supporting the performance and maximizing the
strategi pemasaran perusahaan.
Company’s marketing strategy optimally.
Bagi Trisula, penggunaan sistem TI menjadi penting sebagai
For Trisula, the utilization of IT system becomes vital as the
dorongan perusahaan untuk berkembang dan meraih pasar
advancement for the Company to develop and seize the
yang lebih luas. Trisula percaya bahwa TI akan sangat membantu
broader market. Trisula believes of the assistance of IT for the
bagi manajemen untuk mengambil keputusan yang cepat, tepat
management to make proper, quick, and timely decision.
waktu, dan tepat sasaran. Sehingga Perusahaan membutuhkan TI yang akurat dan dapat mengikuti perkembangan bisnis
Tahun 2012, Trisula telah melakukan beberapa peningkatan TI
The implementation of high technology of IT is necessary for
serta efisiensi sumber daya TI dengan memperbaiki sistem yang
supporting the Company’s business development. In 2012,
sesuai dengan bidang bisnis antara lain:
Trisula has improved its IT’s efficiency through business system such as:
• Eksplorasi tentang sistem aplikasi,
• Exploration on application system,
• Operasi dan infrastruktur sistem TI, serta
• IT operation and infrastructures, and
• Mengetahui proses sosialisasi produk ke pasar.
• Identifying products’ dissemination to the market.
Sistem Teknologi Informasi yang menunjang kinerja perusahaan
Trisula has leveraged the use of IT system such as Enterprise
dan telah dibangun Trisula adalah sistem aplikasi Enterprise
Resource Planning (ERP) products of Microsoft Dynamics.
Resource Planning (ERP) dan pembelian produk Microsoft
2012 Annual Report • Trisula International
Perusahaan.
Dynamics. 51
Tata Kelola Perusahaanan Good Corporate Governance
Penggunaan sistem TI menjadi penting sebagai dorongan perusahaan untuk berkembang dan meraih pasar yang lebih luas. Trisula percaya bahwa TI akan sangat membantu bagi manajemen untuk mengambil keputusan yang cepat, tepat waktu, dan tepat sasaran. The utilization of IT system becomes vital as the advancement for the Company to develop and seize the broader market. Trisula believes of the assistance of IT for the management to make proper, quick, and timely decision.
Enterprise Resource Planning
Enterprise Resource Planning
ERP membantu Trisula dalam mengembangkan Perusahaan
Trisula leverages ERP to market its product. The ERP application
dalam proses penjualan produk. Aplikasi ERP ini membantu
is a system to integrate sales activities, inventories, production,
Trisula sehingga memiliki suatu sistem terintegrasi yang
finance, and accounting.
menghubungkan kegiatan penjualan, inventori, produksi serta
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
keuangan dan akunting.
52
Produk Microsoft Dynamics
Products of Microsoft Dynamics
Tahun 2012, guna mengantisipasi pertumbuhan penjualan
In 2012, in order to anticipate the Company’s sales growth,
yang semakin meningkat Trisula berencana untuk investasi
Trisula planned to invest in IT by creating partnership with
di bidang IT dengan menggandeng Microsoft. Kerja sama ini
Microsoft, namely “Keep The Promise”, that aims to improve
bernama “Keep The Promise” bertujuan untuk mengefisienkan
the efficiency and effectiveness of retail sales so that customers
dan mengefektifkan penjualan ritel sehingga konsumen dapat
can make transactions in a quick, timely, and accurate manner.
meninjau harga dan transaksi dengan cepat, tepat dan akurat.
It is estimated that the partnership will continue until April 2013.
Proyek ini diperkirakan selesai pada April 2013.
KOMITE AUDIT
AUDIT COMMITTEE
Komposisi Komite Audit
Composition of Audit Committee
Komite Audit mulai terbentuk pada tanggal 21 Desember 2012.
Audit Committee was established on December 21, 2012.
Susunan Komite Audit di tahun 2012 adalah sebagai berikut:
The Composition of Audit Committee in 2012 is as follows:
• Liem Siau Bok, Ketua Komite Audit
• Liem Siau Bok, Head of Audit Committee
• Michell Suharli, Anggota
• Michell Suharli, Member
• Ong Po Han, Anggota
• Ong Po Han, Member
Tata Kelola Perusahaanan Good Corporate Governance
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit
Roles and Responsibilities of Audit Committee
Komite Audit bertugas dan bertanggung jawab untuk
Audit Committee is responsible for providing input to Board of
memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris mengenai
Commissioners regarding any report or others from Board of
laporan dan atau hal-hal lain yang disampaikan kepada Direksi,
Directors, furthermore identifying any matter that is of concern
serta mengindentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian
to Board of Commissioners such as:
Dewan Komisaris antara lain: • Melakukan pemantauan dan evaluasi atas perencanaan dan
• Monitoring
and
evaluating
audit’s
work
plan,
its
pelaksanaan audit serta pemantauan atas tindak lanjut hasil
implementation, and findings to assess the adequacy of the
audit. Hal ini dilakukan dalam rangka menilai kecukupan
Company’s internal control.
pengendali internal Perusahaan. • Melakukan Pembahasan Rencana Kerja Unit Audit Internal
• Discussing the Annual Work Plan of Internal Audit Unit.
selama satu tahun. • Menyelenggarakan pertemuan rutin antara Komite Audit
• Holding periodic meetings attended by Audit Committee
dengan Unit Audit Internal dalam rangka membahas
and Internal Audit Unit to discuss the audit findings,
temuan audit terutama yang menanggung risiko yang
particularly those that pose risk for the sustainability of the
dapat memperngaruhi kelangsungan usaha Perusahaan.
Company.
• Mengevaluasi laporan hasil pemeriksaan audit eksternal,
• Evaluating report from external audit, Bapepam-LK, and
Bapepam-LK maupun pelaksanaan audit oleh Kantor
Public Accounting Firm that perform with prevailing audits
Akuntan Publik dengan standar audit yang berlaku. • Kesesuaian antara laporan keuangan dengan standar akuntansi yang berlaku. • Memberikan
rekomendasi
standards. • Evaluating the conformance of financial statements with the applicable accounting standards.
mengenai
penunjukkan
• Providing recommendation concerning the appointment of
Akuntan Publik dan/atau Kantor Akuntan Publik kepada
Public Accountant and/or Public Accounting Firm to Board
Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum
of Commissioners and General Meetings of Shareholders.
2012 Annual Report • Trisula International
Pemegang Saham.
53
Tata Kelola Perusahaanan Good Corporate Governance
Profil Komite Audit
Profile of Audit Committee
Liem Siau Bok
Liem Siau Bok
Profil Liem Siau Bok, telah disajikan dalam profil anggota
Profile of Liem Siau Bok has been presented in the section of
Dewan Komisaris
profile of members of Board of Commissioners. Michell Suhari
Michell Suharli
Indonesian citizen, born on November 2, 1977. He completed his
Warga Negara Indonesia, lahir pada tanggal 2 November 1977.
Magister school of Accounting in Universitas Trisakti and was an
Beliau menyelesaikan pendidikan Pascasarjana dalam bidang
Honors Student in 2004.
Ilmu Akuntasi di Universitas Trisakti dan merupakan lulusan terbaik pada tahun 2004. He began his career as Junior Auditor in public accounting firm Mengawali karir sebagai Junior Auditor di lembaga akuntan
of Paul Hadiwinata, Atmadja & Hidajat. He was also a Senior
publik Paul Hadiwinata, Atmadja & Hidajat, beliau juga pernah
Manager at PT Centra Lingga Perkasa.
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
menjabat sebagai Senior Manager PT Centra Lingga Perkasa.
54
Saat ini, beliau aktif menjabat sebagai Managing Director di
He is currently a Managing Director in management business
lembaga konsultan bisnis managemen Winnindo Business
consultancy of Winnindo Business Consult, Partner at PT
Consult, Partner di PT Leading Edge Aliance Kantor Akuntan
Leading Edge Aliance Public Accounting Firm of Joachim
Publik Joachim Sulistyo & Rekan, Serta sebagai Anggota Komite
Sulistyo & Partner, and member of Audit Committee of PT Tirta
Audit PT Tirta Mahakam Resources Tbk.
Mahakam Resources Tbk.
Ong Po Han
Ong Po Han
Warga Negara Indonesia, 48 tahun. Lahir di Jakarta pada tanggal
Indonesian citizen, 48 years old. Born in Jakarta on September
6 September 1964. Menempuh pendidikan S-1 ekonomi dan
6, 1964. He obtained his Bachelor of Economics and took
S-2 Finance di Universitas Atma Jaya. Beliau pernah menjabat
Finance for his Master at Universitas Atma Jaya. He was a Senior
sebagai Senior Consultant, serta Partner di PT Bina Analisindo
Consulatant and Partner at PT Bina Analisindo Semesta. He is
Semesta. Saat ini, beliau aktif menjabat sebagai Management
currently a Management Consultancy at PT Bina Analisindo
Consultancy di PT Bina Analisindo Semesta serta sebagai Dosen
Semesta and Lecturer in Finance and Accounting at Universitas
Finance and Accounting di Universitas Atma Jaya.
Atma Jaya.
KOMITE NOMINASI DAN REMUNERASI
NOMINATION AND REMUNERATION COMMITTEE
Saat ini, Perusahaan belum memiliki Komite Nominasi dan Remunerasi dan akan membentuk Komite tersebut di masa yang akan datang.
The Company will establish Nomination and Remuneration Committee in the future.
Tata Kelola Perusahaanan Good Corporate Governance
SEKRETARIS PERUSAHAAN
CORPORATE SECRETARY
Profil Sekretaris Perusahaan
Profile of Corporate Secretary
Marcus Brotoatmodjo
Marcus Brotoatmodjo
Warga Negara Indonesia, lahir pada tanggal 19 September
Indonesian citizen, born on September 19, 1964. He obtained his
1964. Beliau Mendapatkan gelar Bachelor of Science dari
Bachelor of Science from University of Southern California, USA
University of Southern California, USA pada tahun 1986.
in 1986. Prior to serving as the Company’s Corporate Secretary,
Sebelum menjabat sebagai Corporate Secretary Perseroan,
he was Director of PT Tricom Jatimandiri (1994-2000), Director
beliau menjabat sebagai Direktur PT Tricom Jatimandiri (1994-
of Micro Research Business Solution (1998-2000), Senior of IT
2000), Direktur Micro Research Business Solution (1998-2000),
Manager Trisula Group (2000-2010), Commissioner of PT Tritirta
Senior IT Manager Trisula Group (2000-2010), Komisaris PT
Saranadamai (2008-2011), Vice of Director of PT Trisula Insan
Tritirta Saranadamai (2008-2011), Wakil Direktur PT Trisula
Tiara (2010-2011).
Insan Tiara (2010-2011). Saat ini, selain menjabat sebagai Corporate Secretary PT Trisula
To date, besides serving as a Corporate Secretary of PT Trisula
International Tbk, beliau juga menjabat sebagai Direktur PT
International Tbk, he is working as Director of PT Trisula Insan
Trisula Insan Tiara, serta Direktur Orientex Marketing (M) Sdn
Tiara and of Orientex Marketing (M) Sdn Bhd.
Bhd. Tugas Sekretaris Perusahaan
Roles of Corporate Secretary
Sesuai dengan peraturan Bapepam dan LK no IX.1.4 dan BEI
Pursuant to regulation of Bapepam-LK no IX.1.4 and BEI no
no 1A, Perusahaan mengangkat Sekretaris Perusahaan dengan
1A, the Company assigns the Corporate Secretary with the
tugas antara lain sebagai berikut:
following duties:
• Memberikan pelayanan masyarakat atas setiap informasi
• Providing information to the Shareholders regarding the
yang dibutuhkan Pemegang Saham berkaitan dengan
Company’s condition.
kondisi Perusahaan perkembangan
pasar
modal
khususnya
peraturan-peraturan yang berlaku di pasar modal. • Sebagai penghubung antara Perusahaan dengan Bapepam,
• Keeping up with the development in capital market, particularly concerning the regulation. • Bridging the Company with Bapepam, Investor, and public.
Investor dan masyarakat. • Memberikan masukan kepada Direksi Perusahaan untuk mematuhi undang-undang yang berlaku. • Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham dan Paparan Publik. • Menyiapkan Laporan Tahunan untuk pemegang saham.
• Giving advice to Board of Directors to comply with the prevailing regulation. • Holding General Meetings of Shareholders and Public Expose. • Preparing Annual Report for shareholders.
2012 Annual Report • Trisula International
• Mengikuti
55
Tata Kelola Perusahaanan Good Corporate Governance
Kegiatan Sekretaris Perusahaan Tahun 2012
Activities of Corporate Secretary in 2012
Pada tahun 2012, Sekretaris Perusahaan telah melaksanakan
Throughout 2012, the Corporate Secretary has performed their
berbagai kegiatan yang terkait dengan tugas dan tanggung
duties such as:
jawabnya: • Korespondensi Sekretaris Perusahaan dengan Otoritas
• Corporate Secretary’s Correspondence with Authority from
Pasar Modal Tahun 2012:
Capital Market 2012:
• Kerjasama dengan anak perusahaan baru, yaitu PT
• Partnership with new subsidiary, namely PT Triduaribu
Triduaribu Bersatu, untuk melakukan pemasaran dan
Bersatu to market and sell its product.
penjualan produk usaha. • Laporan penggunaan dana hasil Penawaran Umum,
• Submitting report on utilization of funds from Public
dan Revisi penggunaan dana tersebut kepada BEI dan
Offering, and Revision of the report to BEI and Bapepam-
Bapepam - LK.
LK.
• Penyampaian susunan Komite Audit dan Komisaris
• Reporting the composition of Audit Committee and
Independen kepada BEI dan Bapepam - LK, terkait
Independent Commissioners to BEI and Bapepam-LK,
Peraturan Bapepam Nomor IX.I.5 tentang Pembentukan
responding to Regulation of Bapepam Number IX.I.5
dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit.
concerning the Establishment and Guidelines of Audit Committee Work.
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
• Menyelenggarakan
Press
Release
terkait
informasi
• Holding Press Release to disseminate information to
perusahaan yang patut diketahui oleh publik, seperti laba
public, such as the Company’s profit in the semester I that
perusahaan pada semester I yang tumbuh 310%, laporan
grew to 310%, report of analyst of Sinarmas Sekuritas, the
analyst Sinarmas Sekuritas, Akuisisi Perusahaan, dan
Company’s Acquisition, and Trisula’s profit that grew to 41%
keuntungan Trisula yang naik hingga 41% di tahun 2012.
in 2012.
AUDIT INTERNAL
INTERNAL AUDIT
Tugas dan Tanggung Jawab Audit Internal
Roles and Responsibilities of Internal Audit
• Bersama Komite Audit menyusun dan melaksanakan
• In cooperation with Audit Committee, preparing and
rencana audit yang telah dibahas dengan dan disetujui oleh
implementing audit’s work plan that has gained approval
Presiden Direktur, dalam rangka menguji dan mengevaluasi
from President Director to assess and evaluate the
kecukupan dan efektivitas dari sistem yang dimiliki,
adequacy and effectiveness of the prevailing system, the
pengawasan internal dan kepatuhan seluruh unit kerja
internal control, and the compliance of all work units to the
terhadap prosedur dan pelaporan. • Menjamin seluruh kegiatan yang mengandung risiko cukup material diaudit secara periodic dalam jangka waktu yang
audited periodically in measurable time.
memadai. • Menerbitkan laporan temuan dan rekomendasi berdasarkan
• Publishing report on findings and recommendation based
laporan audit kepada manajemen. Temuan yang signifikan
on audit report to management. Significant findings
wajib dilaporkan kepada Direksi dan Dewan Komisaris.
are required to be reported to Board of Directors and
• Melaporkan kecukupan dan fungsi manajemen risiko, kepatuhan dan fungsi pengendalian lainnya kepada manajemen.
56
applicable procedures. • Ensuring that all activities that pose high risk in material are
• Memberikan rekomendasi kepada manajemen mengenai
Commissioners. • Reporting the adequacy, risk management, compliance, and other controlling function to the management. • Providing recommendation to the management on the
Tata Kelola Perusahaanan Good Corporate Governance
peningkatan ke arah lebih baik di seluruh kegiatan
areas of improvement of the Company’s activities and its
perusahaan dan penerapan tata kelola perusahaan yang
good corporate governance.
baik. Sepanjang tahun 2012, Audit Internal telah melakukan
Throughout 2012, Internal Audit has evaluated the following:
pemeriksaan sebagai berikut:
• General Audit
• Audit Umum
Audit umum merupakan pelaksanaan audit yang dilakukan atas seluruh kegiatan bisnis dan operasional Perusahaan.
• Audit Teknologi Informasi
General Audit is performed for all business activities and the Company’s operations.
• Audit of Information Technology IT Audit is performed for the Company’s information
Audit TI adalah audit yang dilakukan atas sistem teknologi informasi yang ada di Perusahaan.
technology system. • Special Audit
• Audit Khusus
Audit Khusus merupakan audit yang dilakukan atas
Special Audit is performed on special purpose, based on urgent needs or requirement from stakeholders.
pertimbangan tertentu berdasarkan tingkat urgensinya atau atas permintaan stakeholder.
MANAJEMEN RISIKO
RISK MANAGEMENT
Risiko-risiko yang dihadapi Perusahaan
Risks Encountered by the Company
Perusahaan senantiasa memastikan setiap aktivitas dijalankan
The Company continues to ensure the credible financial
oleh tim operasional, taat pada peraturan dan perundang-
statements and that any activity conducted by operational
undangan yang berlaku dan penyajian laporan keuangan
team conforms to the applicable laws. Trisula is of the opinion
yang dapat dipercaya. Trisula memahami bahwa setiap usaha
that business operation will entail risks. Risks that is potentially
yang dijalankan memiliki risiko tersendiri yang tidak dapat
posed to the Company’s business are:
dihindarkan. Berikut ini dijelaskan risiko-risiko yang terkait dengan bisnis Perusahaan, antara lain: 1. Risiko Persaingan Usaha Perdagangan Pakaian Jadi
1. Risk of Garment Competition
Trisula memiliki kompetitor dengan merek ternama baik
Indonesia’s garment retail market is entered by many
dalam level internasional maupun nasional yang memenuhi
companies with good reputation in national and
pasar ritel garmen di Indonesia. Hal ini menyebabkan
international level, marking a strong competitor for Trisula.
konsumen memiliki banyak pilihan untuk produk pakaian
With many companies engaging in the business, Trisula will
jadi sehingga tercipta persaingan harga, kualitas, dan
compete in price, quality, and services. The risk posed due
pelayanan. Risiko ini menjadi pertimbangan utama
to such competition is of concern to the Company as it can
Perusahaan
penurunan
decrease the Company’s revenue and inventories. This risk
dan perputaran persediaan barang yang
might also be encountered when the Company fails to meet
pendapatan
karena
dapat
menyebabkan
melambat jika tidak mampu memenuhi selera konsumen.
the customers’ satisfaction.
2012 Annual Report • Trisula International
(Garmen)
57
Tata Kelola Perusahaanan Good Corporate Governance
2. Risiko Ketepatan Waktu
2. Risk of Punctuality
Ketidaktepatan waktu distribusi produk ke berbagai titik
Unpunctuality in distributing products can lead to
penjualan dapat menyebabkan kegagalan Perusahaan
customers’ dissatisfaction due to failure of meeting their
dalam
sehingga
demands. In international market, the unpunctuality in
Perusahaan akan kehilangan loyalitas pelanggan. Pada level
distributing export products will bring negative impacts on
international, ketidaktepatan waktu dalam pengiriman
the partnership where claim can potentially be imposed.
produk ekspor akan berdampak negatif pada hubungan
This will adversely affect the Company’s net income.
memenuhi
permintaan
konsumen
kerjasama dan timbulnya biaya denda (claim). Hal ini akan berdampak buruk bagi pendapatan bersih Perusahaan. 3. Risiko Pemutusan Hubungan dengan Pemegang Lisensi
3. Risk of Breach of Contract with License Holder
Risiko pemutusan hubungan dengan pemegang lisensi
Risk of breach of contract with license holder is related
berkaitan dengan perjanjian kepemilikan hak lisensi untuk
to license agreement on selling and marketing foreign
menjual dan memasarkan produk merek luar negeri yang
products. The license agreement is required to be renewed
sifatnya harus diperbaharui secara berkala dalam jangka
periodically in a given period of time. This risk will be
waktu tertentu. Risiko ini terjadi apabila pada saat jatuh
encountered if the license holder is overdue for prolong the
tempo, pemegang lisensi tidak memperpanjang perjanjian
contract, which then will negatively affect the Company’s
lisensi dengan Perusahaan. Hal ini akan berdampak buruk
performance and revenue.
bagi kinerja dan pendapatan Perseroan. 4. Risiko Kontrak dengan Department Store dan Mal
4. Risk of Contract with Department Store and Mall
Department Store dan Mal merupakan salah satu titik
Department Store and Mal is the Company’s target market
distribusi utama bagi Perusahaan dalam menjual dan
to distribute its products. The severance of partnership with
memasarkan produknya. Pemutusan hubungan kerja sama
Department Store and Mall is a risk that will strongly affect
Perusahaan dengan Department Store dan Mal merupakan
the Company’s overall performance.
risiko yang sangat berpengaruh kepada kinerja Perseroan
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
secara keseluruhan.
58
5. Risiko Perubahan Kondisi Ekonomi, Politik dan Keamanan
5. Risk of Changes in Economic, Political, and Secure Condition
Situasi politik dan keamanan yang tidak stabil dapat
The unstable political and secure condition will affect public
mempengaruhi minat masyarakat untuk mengunjungi Mal
interest to visit Mal or shopping center. Economic condition
atau tempat-tempat perbelanjaan. Kondisi ekonomi di
in customers’ country such as Europe, America, and Japan
negara pelanggan seperti Eropa, Amerika dan Jepang sangat
will also bring impacts on the Company’s export activities.
berpengaruh kepada kinerja Perusahaan yang berorientasi
Changes in economic, political, and secure condition will
ekspor. Perubahan Kondisi Ekonomi, Politik dan Keamanan
cause the Company’s export downturn, resulting in the
akan mengurangi job order Perusahaan ke negera tersebut.
decrease in the Company’s net income and performance.
Hal-hal ini akan berdampak pada pendapatan bersih dan kinerja Perseroan yang menurun.
Tata Kelola Perusahaanan Good Corporate Governance
6. Risiko Perubahan Suku Bunga
6. Risk of Changes in Interest Rate
Risiko Perubahan Suku Bunga terjadi apabila terdapat
Risk of Changes in Interest Rate is posed when the Bank
peningkatan suku bunga atas hutang yang diterapkan
increases the interest rate. This will result in the Company’s
oleh bank. Maka akan mempengaruhi kinerja keuangan
financial performance, such as the decrease in the
Perseroan
Company’s revenue.
dimana
biaya
bunga
akan
mengurangi
pendapatan ataupun laba Perseroan. 7. Risiko Fluktuasi Kurs
7. Risk of Fluctuation in Exchange Rate
Risiko ini terkait dengan beberapa transaksi penjualan dan
The fluctuation of the exchange rate may give impact to
pengeluaran yang dilakukan dalam mata uang asing. Adanya
the Company’s performance as majority of the income are
fluktuasi kurs dapat mempengaruhi kinerja Perusahaan
dominated with foreign currency like USD and AUD, while
karena pendapatan Perusahaan banyak didominasi dengan
majority of the expenses are in IDR.
mata uang asing seperti USD dan AUD. Namun pengeluaran Perusahaan lebih didominasi oleh mata uang Rupiah. 8. Risiko Kegagalan/Keterlambatan Pembayaran
8. Risk of Failure/Default
Keterlambatan pembayaran dapat terjadi pada saat
Risk of default might occur during high season such as
menghadapi ‘high season’ seperti lebaran dan tahun baru
Lebaran and New Year where the Company usually provides
dimana Perusahaan biasanya menyediakan inventory
more stocks than that at regular day, resulting in a more
yang lebih tinggi dari biasanya sehingga mengakibatkan
strict cash circulation.
perputaran kas yang lebih ketat. 9. Risiko Kenaikan Biaya
9. Risk of Cost Increase
yang memiliki intensitas jumlah pekerja yang tinggi.
The cost increase results in the Company’s operation which has significant number of workers.
10. Risiko Tidak Tercapainya Mutu
10. Risk of Not Meeting Quality
Tingkat mutu Brand yang dipasarkan merupakan faktor penting bagi Perusahaan. Kegagalan tidak tercapainya
The product quality is essential for the Company. Risk of Not Meeting Quality shall also be taken into account.
mutu merupakan faktor yang harus dipertimbangkan. Antisipasi Risiko Perusahaan
Anticipation of the Company’s Risk
Guna mengantisipasi risiko usaha yang ada, Perusahaan
In order to anticipate the Company’s risk, the Company take
mengambil langkah-langkah antisipatif sebagai berikut:
anticipator strategies such as:
1. Dalam menghadapi risiko persaingan usaha, perusahaan
1. In addressing the risk of business competition, the Company
membentuk tim yang kuat dan solid dengan kompetensi,
forms solid and competent team who are well-experienced
pengetahuan, dan berpengalaman di bidang garmen.
in garment business. The Company creates clear identity
Perusahaan membentuk identitas yang jelas dari setiap
in each brand and maintains its quality in all merchandise
merek yang dipasarkan disertai dengan kontrol kualitas
produced. Each brand is managed by a reliable team so that
yang dilakukan secara ketat untuk setiap merchandise dari
the Company is optimistic about its products and services to
setiap brand. Setiap brand memiliki tim yang sangat fokus
win the business competition.
2012 Annual Report • Trisula International
Kenaikan biaya berdampak pada operational perusahaan
59
Tata Kelola Perusahaanan Good Corporate Governance
dalam penanganannya. Dengan demikian perusahaan yakin atas produk dan pelayanannya dan selalu siap menghadapi persaingan usaha. 2. Dalam menghadapi risiko ketepatan waktu, Perusahaan
2. To anticipate punctuality risk, the Company forms a
membentuk tim di bagian merchandising, sourcing dan
merchandising, sourcing, and designer team who will
designer. Tim ini bekerja sama dengan pabrik-pabrik yang
cooperate with the Company’s suppliers. The cooperation
menjadi supplier dari Perusahaan, kerja sama ini terbukti
has been proven effective to supply the inventories for the
dapat menunjang kebutuhan Perusahaan dalam melakukan
Company in the due date, particularly in the high season
penyediaan barang tepat waktunya khususnya di saat ‘High
such as in Idul Fitri, Christmas, New Year, and Chinese
Season’ antara lain: Hari Raya Idul Fitri, Hari Raya Natal dan
New Year. The cooperation with the suppliers to develop
Tahun Baru serta Hari Raya Imlek. Hubungan dengan para
its business has been well maintained for five years by the
supplier sudah terbina selama lebih dari 5 tahun sehingga
Company.
Perusahaan juga memiliki loyalitas pemasok (supplier) yang ingin bersama-sama berkembang dalam bisnis usaha ini. 3. Perusahaan sudah menjadi pemegang lisensi merek
3. The Company has been legally a Jack Nicklaus’ license holder
Jack Nicklaus dan menjalankan distribusi penjualannya
and distributed is products in Indonesia for over 15 years.
di Indonesia lebih dari 15 tahun. Pasang surut hubungan
The Company has continued to maintain its partnership
dengan Prinsipal sudah dinilai sangat baik dimana dalam
and operated the business by giving mutual benefit. The
menjalankan usaha ini Perseroan selalu memegang prinsip
open relationship with the partners can mitigate the risk of
‘Mutual Benefit’ bagi kedua belah pihak. Hubungan
severance of relation.
keterbukaan satu sama lain ini mengurangi risiko di
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
putuskannya hubungan antara prinsipal dan Perseroan.
60
4. Perusahaan menjalin hubungan kerja sama yang baik
4. The Company creates good partnership with many
dengan seluruh department store dan pusat perbelanjaan
prominent department stores and shopping centers in
terkemuka di seluruh Indonesia. Hal ini memudahkan
Indonesia. This partnership enables the Company to widely
Perseroan dalam membuka titik penjualan baru melalui
expand its distribution. The widely known quality product
gerai-gerai di department store maupun toko-toko di mal.
of the Company and professional partnership with the
Kualitas dari setiap merek Perusahaan yang sudah diterima
authorities from the Mall and department stores has been
luas di pasaran serta hubungan baik yang sudah terjalin lama
proven effective to minimize the risk of breach of contract.
dengan pihak Mal dan department store telah mengurangi risiko pemutusan kontrak dari Department Store dan Mal 5. Situasi Ekonomi Global, Politik dan Keamanan dalam negeri
5. Despite global economic and political condition that is
merupakan faktor yang di luar pengendalian perusahaan.
beyond the Company’s control, the Company continues
Namun perusahaan dalam menjalankan usaha, selalu
to apply prudence principles to maintain its cash flow. The
menganut prinsip kehati-hatian khususnya dalam menjaga
Company also continuously establishes good relation to
Cash Flow perusahaan dengan baik, serta selalu menjaga
business partners and all of its employees. This will help the
hubungan baik dengan relasi bisnis dan seluruh karyawan
Company to address potential challenges.
Tata Kelola Perusahaanan Good Corporate Governance
yang bekerja. Hal ini sangat membantu ketika perusahaan harus menghadapi sesuatu faktor yang diluar pengendalian perusahaan. 6. Perusahaan selalu berupaya menjalankan roda usaha
6. The Company continues to exert its efforts to run the
dengan prinsip ‘effcient and effective’. Hal ini sangat
business with “efficient and effective” principles. This
membantu Perusahaan apabila terjadi kenaikan suku bunga
strategy will help the Company to deal with the increase in
tidak dapat dihindari oleh perusahaan.
interest rate.
7. Perusahaan menjalankan usaha dalam kategori pasar
7. The Company operates its business in domestic and
domestik dan international. Dengan demikian Perusahaan
foreign sector. Therefore, the Company gains its revenue
memperoleh pendapatan dalam mata uang Rp. USD
in both USD and AUD. This conduct will help the Company
maupun AUD. Hal ini sangat membantu menstabilisasikan
to maintain the stability of its revenue. In addition, the
pendapatan perusahaan atas gejala mata uang yang
Company also has FX line in banks that can be used in any
dihadapi. Diluar itu, Perusahaan juga memiliki FX line
time for ‘hedge’ in the required transaction.
di bank yang dapat sewaktu2 digunakan hanya untuk melakukans ‘hedge’ transaksi kewajiban yang dibutuhkan. 8. Perusahaan memiliki tim administrasi keuangan yang baik
8. The Company has established financial administration team
sehingga hal2 untuk pembayaran kewajiban diusahakan
to anticipate the risk of default. The anticipatory strategy
untuk tidak mengalami keterlambatan. Hal ini dapat dilihat
has been proven effective, reflected in good relationship
dari hubungan baik dengan ‘suppliers’ yang terjalin cukup
between the Company and its suppliers.
9. Perusahaan
selalu
mengantisipasi
kenaikan
biaya
9. The Company has continued to anticipate the increase in
operasional
setiap
tahunnya
berusaha
untuk
operational costs occurred every year and will improve
memperbaiki Laba Kotor Usaha agar selalu dapat
its gross profit to successfully address the increase. The
menghadapi kenaikan. Prinsip ‘Efficient dan Effective’ selalu
“Efficient and Effective” principles are always upheld by the
menjadi landasan dasar Perusahaan.
Company.
dan
10. Dalam menentukan ‘supplier’, harus melewati seleksi yang ketat bagi Perusahaan. Tujuan dari ketentuan ini adalah untuk selalu menjaga agar Mutu dan Kualitas dari setiap produk Perusahaan sungguh dapat terjaga.
10. The Company strictly selects its suppliers to maintain and ensure its product quality.
2012 Annual Report • Trisula International
lama dan baik.
61
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
CSR Pendidikan Tanggung
Jawab
Sosial
CSR’s Education Perusahaan
Social
The implementation of Corporate Social Responsibility program
Responsibility (CSR)) adalah bentuk kontribusi Perusahaan
is the Company’s commitment to contribute to economic
terhadap pembangunan
berkelanjutan. Trisula
sustainability. Trisula is fully aware that every business activities
meyadari bahwa setiap kegiatan bisnis dan operasional harus
are required to deliver added value to shareholders and public
menciptakan manfaat bagi stakeholder dan masyarakat di
in the vicinity of the Company’s area. This represents the
lokasi Perusahaan. Manfaat yang diciptakan merupakan wujud
Company’s commitment to improve public welfare.
ekonomi
(Corporate
kepedulian terhadap masyarakat. Trisula memiliki filosofi ”To Create A Better Life For All”
Trisula upholds the philosophy of “To Create A Better Life
(menciptakan kehidupan yang lebih bagi semua nya), program
For All”. Trisula’s CSR program will help the Company to give
CSR Trisula menjadi wadah guna menciptakan dan mendorong
positive contribution to society.
dampak yang positif melalui kegiatan pada lingkungan dan masyarakat. Sejalan dengan filosofi tersebut, Trisula meyakini bahwa masa
In line with the philosophy, Trisula believes that Indonesia’s
depan bangsa Indonesia ada ditangan anak-anak sehingga
future is strongly dependent to the condition of its young
bentuk CSR Trisula fokus pada pendidikan anak-anak, terutama
generation. Therefore, Trisula’s CSR programs focuses on the
yang kurang mampu. CSR Trisula mengambil bagian dalam
welfare of unfortunate children. As a subsidiary of TNT, Trisula
menunjang program beasiswa di perusahaan induk, TNT, bagi
also takes part in its program of providing scholarship for
anak-anak di seluruh Indonesia yang saat ini sudah mencapai
Indonesia’s students. The scholarship has been given to 1.318
lebih dari 1.318 anak di Kalimantan, Jawa, Sumatera, Papua,
students from Kalimantan, Java, Sumatera, Papua, and other
dan beberapa kota dan pulau lainnya. Trisula berkomitmen
cities. Trisula is also committed to continuously improve its CSR
untuk senantiasa meningkatkan program CSR setiap tahunnya
program every year by establishing cooperation with competent
dengan menggandeng Yayasan yang berkompeten dan
institution that put concerns on social issues and education.
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
memiliki komitmen di bidang sosial pendidikan.
62
Biaya Tanggung Jawab Sosial Perseroan (CSR) yang telah
Expenses incurred for the Company’s CSR programs in 2012
dikeluarkan Perseroan pada tahun 2012 sampai dengan laporan
as of the writing of this annual report was more than Rp 1,1
tahunan ini ditulis adalah lebih dari Rp 1,1 milliar.
billion.
KESEHATAN, KESELAMATAN KERJA DAN LINGKUNGAN
OCCUPATIONAL HEALTH, SAFETY, AND ENVIRONMENT
Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Occupational Health and Safety
Kesehatan,
(K3L)
The Company is committed to ensure the occupational health
merupakan upaya Perusahaan untuk menciptakan keselamatan
Keselamatan
Kerja
dan
Lingkungan
and safety of its employees and mitigate negative impacts on
kerja karyawan serta meminimalisir dampak negatif terhadap
the environment by upholding HSE principles. The Company
lingkungan. Dalam K3L ini, Trisula menerapkan sistem K3L
implements HSE system by work procedures that will help
dengan prosedur-prosedur kerja yang dapat melindungi
ensuring the safety of employees and public in the Company’s
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Trisula meyakini bahwa masa depan bangsa Indonesia ada ditangan anak-anak sehingga bentuk CSR Trisula fokus pada pendidikan anak-anak, terutama yang kurang mampu. Trisula believes that Indonesia’s future is strongly dependent to the condition of its young generation. Therefore, Trisula’s CSR programs focuses on the welfare of unfortunate children..
karyawan, perusahaan, lingkungan hidup, dan masyarakat
surroundings from accident at work. The HSE dissemination and
sekitar dari bahaya akibat kecelakaan kerja. Sosialisasi dan
the monitoring process of HSE implementation is conducted
pengawasan terhadap seluruh aspek K3L ini dilakukan secara
periodically.
periodik dan komunikatif. Aspek kesehatan dan keselamatan kerja yang diciptakan
The Company’s occupational health and safety aspects cover
Perusahaan
any effort to create safe and convenient workplace for the
meliputi
seluruh
rangkaian
usaha
untuk
menciptakan suasana kerja yang aman dan tentram bagi para
employees.
karyawan yang bekerja di perusahaan yang bersangkutan. Komitmen Terhadap Lingkungan
Commitment to Environment
Setiap kegiatan produksi Perusahaan terdapat limbah industri
Waste from the Company’s garment production has been
garmen yang dihasilkan. Limbah garmen tersebut secara ilmiah
scientifically proven harmless for the environment near the
tidak membahayakan lingkungan sekitar Perusahaan, meski
Company’s area. Nevertheless, the Company takes initiatives to
demikian Perusahaan berinisiatif untuk melakukan daur ulang
recycle the waste.
Proses daur ulang limbah ini merupakan proyek K3L Trisula
This recycle process is Trisula’s HSE long-term project to make
dalam
the Company conform to green standards.
jangka
panjang
Perusahaan
guna
menciptakan
Perusahaan dengan standar ‘green’. Trisula meyakini bahwa aspek K3L merupakan hak asasi dalam
Trisula is of the opinion that ensuring HSE is obligatory for the
bisnis yang wajib dipenuhi Perusahaan.
Company.
2012 Annual Report • Trisula International
terhadap limbah garmen tersebut.
63
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 Dan Laporan Auditor Independen
DAFTAR ISI
Halaman Laporan Auditor Independen Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian .......................................................................................
1-3
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian ..........................................................................
4-5
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian ...................................................................................
6 - 10
Laporan Arus Kas Konsolidasian …...............................................................................................
11
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian.............................................................................
12 - 77
PORAN AUDITOR INDEPENDEN
Laporan No. AR/L-052/13 Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi PT Trisula International Tbk Kami telah mengaudit laporan posisi keuangan konsolidasian PT Trisula International (“Perusahaan”) dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, laporan perubahan ekuitas konsolidasian dan laporan arus kas konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Laporan keuangan konsolidasian adalah tanggung jawab manajemen Perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan konsolidasian berdasarkan audit kami. Kami tidak mengaudit laporan keuangan PT Trimas Sarana Garment Industry (TMS), PT Trisula Garmindo Manufacturing (TGM) dan PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing (TSC), Entitas Anak, tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010 yang seluruhnya mencerminkan jumlah aset sekitar 88% dari jumlah aset konsolidasian tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010. Laporan keuangan tersebut seluruhnya diaudit oleh auditor independen lain yang dalam laporannya bertanggal 9 Maret 2011, 9 Maret 2011 dan 23 Februari 2012 menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan tersebut. Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami, dan laporan dari auditor independen lain tersebut, memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Menurut pendapat kami, berdasarkan audit kami dan laporan dari auditor independen lain, laporan keuangan konsolidasian yang kami sebut di atas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT Trisula International Tbk dan Entitas Anak tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta hasil usaha dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2012 dan 2011 sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 1d, 2e dan 4 atas laporan keuangan konsolidasian, pada tanggal 19 Juli 2012, Perusahaan telah mengakuisisi saham PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing (TSC), Entitas Anak, dari entitas sepengendali. Transaksi akuisisi ini dicatat dengan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (pooling of interest) sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Sehubungan dengan hal tersebut, laporan keuangan konsolidasian tahun 2011 dan laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 telah disajikan kembali guna mencerminkan dampak proforma bahwa seolah-olah transaksi akuisisi saham tersebut telah terjadi sejak tanggal paling awal dari periode komparatif yang disajikan. Kami telah mengaudit penyesuaian yang diterapkan untuk menyajikan kembali laporan posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010 terkait dengan penerapan retrospektif dari PSAK No. 38 (Revisi 2004) tersebut dan, menurut pendapat kami, penyesuaian tersebut wajar serta telah diterapkan dengan semestinya.
Di samping itu, sebagaimana dijelaskan dalam Catatan 2c atas laporan keuangan konsolidasian, efektif 1 Januari 2012, Perusahaan dan Entitas Anak telah menerapkan beberapa Standar Akuntansi Keuangan, baru ataupun revisi, yang wajib untuk diterapkan sejak tanggal tersebut. Kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak telah diubah untuk menyesuaikan dengan ketentuan transisi dari masing-masing standar tersebut.
KANTOR AKUNTAN PUBLIK ANWAR & REKAN
Agustinus Sugiharto, CPA Izin Akuntan Publik No. AP. 0629 20 Maret 2013
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 Desember 2012 Dan 2011 Serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d, 2e dan 4) Catatan
2012
2011
2010
2g,2h,2s,5,33,34 2g,2i,2s,6,33,34
56.089.462.390
17.197.798.273
13.176.061.621
90.864.195.696 2.585.800.159 638.428.248 110.011.958.638 17.444.367.102 2.881.647.285 6.010.902.940
48.808.634.202 834.884.706 2.195.920.016 91.589.506.440 4.022.974.280 2.577.612.335 2.450.776.446
43.913.827.346 1.624.381.624 1.063.962.675 74.911.746.277 9.366.455.325 1.469.553.555 822.001.607
286.526.762.458
169.678.106.698
146.347.990.030
427.243.299
467.549.953
1.027.786.899
2l,2n,3,10
71.267.277.531
65.237.468.561
63.584.326.971
2m,2n,3,11 2g,2i,33,34
5.657.249.658 1.855.109.188 514.629.826 -
458.169.344 668.427.149 844.285.266 603.238.310
492.318.613 446.853.567 65.633.567 -
79.721.509.502
68.279.138.583
65.616.919.617
366.248.271.960
237.957.245.281
211.964.909.647
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Piutang lain-lain - Pihak ketiga Persediaan - bersih Uang muka Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka
2f,32 2g,2i,33,34 2j,3,7 8 14a 2k,9
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 80.370.102.344 pada tahun 2012, Rp 79.040.329.885 pada tahun 2011 dan Rp 73.516.523.494 pada tahun 2010 Properti investasi - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 1.025.735.699 pada tahun 2012, Rp 224.816.014 pada tahun 2011 dan Rp 190.666.745 pada tahun 2010 Uang jaminan Aset tidak lancar lainnya Beban emisi saham ditangguhkan Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET
2t,14e
1c,2o,2q
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012 Dan 2011 Serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d, 2e dan 4) Catatan
2012
2011
2010
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Hutang lain-lain Pihak ketiga Pihak berelasi Hutang pajak Beban masih harus dibayar Pendapatan diterima di muka Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank Hutang pembiayaan konsumen Hutang lain-lain
2g,12,33,34 2g,13,33,34
57.517.475.405
59.687.176.435
63.497.604.455
29.094.556.799 5.721.362.553
20.683.356.380 2.377.560.621
20.004.792.297 3.450.549.516
2f,32 3,14b 2g,15,33,34 2r
3.423.386.185 354.467.830 10.049.317.063 3.267.306.418 472.804.198
1.671.866.785 6.380.703.314 2.222.398.011 343.782.069
1.039.490.468 4.898.282.404 2.578.873.347 34.363.572
2g,32,34 16
2.783.284.973
594.444.444
-
17 18
1.539.514.756 330.794.068
1.422.431.838 -
401.904.462 -
114.554.270.248
95.383.719.897
95.905.860.521
2g,33,34 16
5.847.831.632
2.350.000.000
-
17 18 2r 2t,14e
1.286.390.510 413.492.487 904.399.131 336.872.937
2.515.689.029 199.507.095
663.611.488 133.373.804
348.543.866
1.180.642.668
3.935.739.096
9.137.530.563
6.245.838.792
4.732.724.388
123.691.800.811
101.629.558.689
100.638.584.909
2f,32 2g,33,34
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Hutang bank Hutang pembiayaan konsumen Hutang lain-lain Pendapatan diterima di muka Liabilitas pajak tangguhan - bersih Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
2p,3,19
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang JUMLAH LIABILITAS
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) 31 Desember 2012 Dan 2011 Serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d, 2e dan 4) Catatan
2012
2011
2010
EKUITAS EKUITAS YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Modal saham - nilai nominal Rp 100 per saham pada tahun 2012 dan 2011 serta Rp 1.000.000 per saham pada tahun 2010 Modal dasar - 2.800.000.000 saham pada tahun 2012, 1.400.000.000 saham pada tahun 2011 dan 140.000 saham pada tahun 2010 Modal ditempatkan dan disetor penuh 1.000.000.000 saham pada tahun 2012, 700.000.000 saham pada tahun 2011 dan 35.000 saham pada tahun 2010 Tambahan modal disetor - bersih Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya
1c,20 1c,2q,21
100.000.000.000 54.410.000.000
70.000.000.000 -
35.000.000.000 -
1d,2e,4
5.651.360.355
4.142.346.076
(177.975.480)
1d,2e,4
-
26.003.180.147
55.166.201.065
1.000.000.000
1.000.000.000
1.000.000.000
28.461.966.479
6.746.434.441
535.547.596
189.523.326.834
107.891.960.664
91.523.773.181
53.033.144.315
28.435.725.928
19.802.551.557
JUMLAH EKUITAS
242.556.471.149
136.327.686.592
111.326.324.738
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
366.248.271.960
237.957.245.281
211.964.909.647
20
Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk KEPENTINGAN NONPENGENDALI
2d
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d, 2e dan 4)
Catatan
2012
PENJUALAN BERSIH
2f,2r,25,32
558.886.515.975
470.116.723.006
BEBAN POKOK PENJUALAN
2f,2r,26,32
(412.481.896.963)
(367.696.725.183)
146.404.619.012
102.419.997.823
(35.767.230.444) (51.792.006.528) (690.235.399) 4.470.652.205
(19.808.019.079) (43.054.672.711) (1.774.949.100) 2.735.452.285
62.625.798.846
40.517.809.218
1.144.364.902 (4.037.047.268)
199.279.638 (3.889.971.783)
59.733.116.480
36.827.117.073
LABA KOTOR Beban penjualan dan pemasaran Beban umum dan administrasi Rugi selisih kurs Pendapatan lain-lain
2r,27 2r,28 2r 2r,29
LABA USAHA Pendapatan bunga Beban keuangan
2r 2r,30
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN
2t,14c
LABA TAHUN BERJALAN - SETELAH DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA
1d,2e,4
LABA TAHUN BERJALAN - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
(15.340.081.922)
44.393.034.558
27.630.711.855
(6.505.834.133)
(11.475.650.639)
37.887.200.425
16.155.061.216
-
-
37.887.200.425
16.155.061.216
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
(9.196.405.218)
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2011 Catatan LABA TAHUN BERJALAN - SETELAH DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
30.221.366.171 14.171.668.387
17.686.537.484 9.944.174.371
44.393.034.558
27.630.711.855
23.715.532.038 14.171.668.387
6.210.886.845 9.944.174.371
37.887.200.425
16.155.061.216
27,82
11,57
1d,2d,2e,4
JUMLAH
LABA PER SAHAM DASAR YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA
2012
1d,2d,2e,4
JUMLAH LABA TAHUN BERJALAN - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d, 2e dan 4)
1d,20c,31
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
-
35.000.000.000
Penambahan setoran modal saham (Catatan 20b)
Bagian penambahan setoran modal saham TSC oleh pemegang saham nonpengendali (Catatan 1d,2e,4)
35.000.000.000
-
Penyesuaian retrospektif sehubungan dengan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (Catatan 1d,2e,4)
Saldo 1 Januari 2011Disajikan Kembali
35.000.000.000
Saldo 1 Januari 2011
Modal Saham
Tambahan Modal Disetor - Bersih
-
-
-
-
-
-
-
55.166.201.065
17.433.647.598
37.732.553.467
Proforma Ekuitas Dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
-
1.000.000.000
-
1.000.000.000
Telah Ditentukan Penggunaannya
-
-
-
535.547.596
-
535.547.596
Belum Ditentukan Penggunaannya
Saldo Laba
6
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
-
-
(177.975.480)
-
(177.975.480)
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
-
35.000.000.000
91.523.773.181
17.433.647.598
74.090.125.583
Jumlah
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13.500.000.000
-
19.802.551.557
17.433.647.598
2.368.903.959
Kepentingan Nonpengendali
13.500.000.000
35.000.000.000
111.326.324.738
34.867.295.196
76.459.029.542
Jumlah Ekuitas
-
-
-
Penyesuaian proforma dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (Catatan 1d, 2e, 4)
Laba bersih tahun 2011setelah dampak penyesuaian proforma
Pembalikan akun proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali akuisisi saham TMS dan TGM (Catatan 1d, 2e,4)
Modal Saham
Tambahan Modal Disetor - Bersih
-
-
-
-
-
-
(39.577.671.557)
-
10.414.650.639
Proforma Ekuitas Dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Telah Ditentukan Penggunaannya
-
-
-
17.686.537.484
(11.475.650.639)
Belum Ditentukan Penggunaannya
Saldo Laba
7
17.686.537.484
(1.061.000.000)
Jumlah
- (39.577.671.557)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-
-
9.944.174.371
Kepentingan Nonpengendali
(39.577.671.557)
27.630.711.855
(1.061.000.000)
Jumlah Ekuitas
-
-
70.000.000.000
Selisih yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali akuisi saham TMS dan TGM (Catatan1d, 2e,4)
Dividen tunai TMS, dan TSC, Entitas Anak (Catatan 23)
Saldo 31 Desember 2011 - Disajikan kembali
Modal Saham
Tambahan Modal Disetor - Bersih
-
-
-
-
-
26.003.180.147
Proforma Ekuitas Dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
-
-
1.000.000.000
Telah Ditentukan Penggunaannya
-
-
6.746.434.441
Belum Ditentukan Penggunaannya
Saldo Laba
8
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4.142.346.076
-
4.320.321.556
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
107.891.960.664
-
4.320.321.556
Jumlah
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-
28.435.725.928
(14.811.000.000)
Kepentingan Nonpengendali
136.327.686.592
(14.811.000.000)
4.320.321.556
Jumlah Ekuitas
-
-
-
Laba bersih tahun 2012 setelah dampak penyesuaian proforma
Penyesuaian proforma dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali (Catatan 1d,2e, 4)
30.000.000.000
Penambahan setoran modal saham melalui penawaran umum perdana (Catatan 1c,20d)
Selisih yang timbul dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali akuisi saham TSC (Catatan 1d,2e, 4)
70.000.000.000
Saldo 31 Desember 2011 - Disajikan Kembali (lanjutan)
Modal Saham
-
-
-
-
54.410.000.000
Tambahan Modal Disetor - Bersih
6.505.834.133
-
-
-
26.003.180.147
Proforma Ekuitas Dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
-
-
-
-
1.000.000.000
Telah Ditentukan Penggunaannya
(6.505.834.133)
30.221.366.171
-
-
6.746.434.441
Belum Ditentukan Penggunaannya
Saldo Laba
9
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
-
-
1.509.014.279
-
4.142.346.076
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
-
30.221.366.171
1.509.014.279
84.410.000.000
107.891.960.664
Jumlah
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-
14.171.668.387
-
-
28.435.725.928
Kepentingan Nonpengendali
-
44.393.034.558
1.509.014.279
84.410.000.000
136.327.686.592
Jumlah Ekuitas
-
-
-
-
100.000.000.000
Dividen tunai Perusahaan (Catatan 24)
Dividen tunai Entitas Anak (Catatan 24 )
Bagian setoran modal saham TDB oleh pemegang saham nonpengendali (Catatan 1d)
Pembalikan akun proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali akuisisi saham TSC (Catatan 1d,2e, 4)
Saldo 31 Desember 2012
Modal Saham
-
-
-
-
54.410.000.000
Tambahan Modal Disetor - Bersih
-
-
-
-
-
-
-
(32.509.014.280)
Proforma Ekuitas Dari Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
-
-
-
-
1.000.000.000
Telah Ditentukan Penggunaannya
-
-
28.461.966.479
-
-
(2.000.000.000)
Belum Ditentukan Penggunaannya
Saldo Laba
10
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5.651.360.355
Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali
Ekuitas Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk
-
189.523.326.834
(32.509.014.280)
-
(2.000.000.000)
Jumlah
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
-
53.033.144.315
-
14.700.000.000
(4.274.250.000 )
Kepentingan Nonpengendali
242.556.471.149
(32.509.014.280)
14.700.000.000
(4.274.250.000)
(2.000.000.000)
Jumlah Ekuitas
PT TRISULA INTERNATIONALTbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2011 2012
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok Pembayaran kas kepada karyawan Penerimaan dari: Pendapatan bunga Pendapatan lain-lain Pembayaran untuk: Pajak penghasilan Beban keuangan Aktivitas operasi lainnya
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
516.113.460.293 (356.077.142.835 ) (115.103.792.793 )
467.666.838.369 (370.383.783.060) (70.332.287.637)
1.144.364.902 2.794.094.382
199.279.638 1.389.445.480
(12.039.723.213) (4.037.047.268) (29.108.639.969)
(6.514.757.339) (3.889.971.783) (3.762.786.716)
3.685.573.499
14.371.976.952
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS INVESTASI Hasil penjualan aset tetap (Catatan 10) Perolehan aset tetap (Catatan 10 dan 37) Penyertaan saham pada TDB (Catatan 1d) Akuisisi TSC dari entitas sepengendali (Catatan 1d)
959.557.000 (20.041.496.778) (15.300.000.000) (27.000.000.000)
3.229.015.158 (8.370.450.523) (36.318.350.000)
Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi
(61.381.939.778)
(41.459.785.365)
90.000.000.000
-
14.700.000.000 -
13.500.000.000 35.000.000.000
6.377.364.749 (666.666.660) 744.286.556 (1.136.241.529) (2.000.000.000) (2.169.701.030)
3.000.000.000 (55.555.556) (1.110.233.049) (3.810.428.020)
(4.274.250.000) (4.986.761.690)
(14.811.000.000) (603.238.310)
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
96.588.030.396
31.109.545.065
KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS
38.891.664.117
4.021.736.652
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
17.197.798.273
13.176.061.621
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
56.089.462.390
17.197.798.273
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi
ARUS KAS UNTUK AKTIVITAS PENDANAAN Hasil penawaran umum perdana (Catatan 1c dan 20d) Penambahan setoran modal saham: Entitas Anak Perusahaan (Catatan 20b) Hutang bank jangka panjang Penerimaan Pembayaran Penerimaan dari hutang lain-lain - jangka panjang Pembayaran hutang pembiayaan konsumen Pembayaran dividen tunai (Catatan 24) Penurunan hutang bank jangka pendek Bagian pemegang saham nonpengendali atas dividen tunai Entitas Anak Pembayaran beban emisi saham (Catatan 21)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
11
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM a. Pendirian Perusahaan PT Trisula International (“Perusahaan”) didirikan dengan nama PT Transindo Global Fashion berdasarkan Akta Notaris Achmad Bajumi, S.H., No. 38 tanggal 13 Desember 2004 yang kemudian diubah dengan Akta No. 26 dari Notaris yang sama tanggal 15 Februari 2005. Akta Pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C-14733 HT.01.01.TH.2005 tanggal 31 Mei 2005 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69, Tambahan No. 9315 tanggal 30 Agustus 2005. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., No. 11 tanggal 6 Juli 2012, sehubungan dengan kepastian tentang jumlah saham yang diterbitkan oleh Perusahaan serta jumlah saham yang ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum perdana. Perubahan tersebut telah diterima dan dicatat di dalam database Sistem Administrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-AH.01.10-29704 Tahun 2012 tanggal 10 Agustus 2012 (lihat Catatan 1c dan 20d). Perusahaan tergabung dalam Trisula grup di mana PT Trisula Insan Tiara merupakan entitas induk terakhir (ultimate parent entity). b. Kegiatan Usaha Sesuai dengan Pasal 3 dari Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan antara lain menjalankan usaha dalam bidang perdagangan pakaian jadi (garmen), industri garmen, industri tekstil serta usaha terkait lainya. Perusahaan berkedudukan di Gedung Trisula Center, Jln. Lingkar Luar Barat Blok A No. 1, Jakarta Barat dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 2005. Perusahaan melakukan penjualan secara langsung melalui gerai penjualan (sales outlet) milik sendiri dan secara konsinyasi melalui kerja sama dengan retailer di beberapa pusat perbelanjaan yang tersebar di kawasan Jabodetabek, Manado, Surabaya, Bandung, Malang, Bali, Jambi, Palembang, Gorontalo, Yogyakarta, Bandar Lampung dan Makassar. c. Penawaran Umum Saham Perusahaan Pada tanggal 15 Juni 2012, Perusahaan memperoleh Pernyataan Efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) melalui Surat No. S-7469/BL/2012 untuk melakukan penawaran umum perdana saham biasa atas nama sejumlah 300.000.000 saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Indonesia (BEI) pada harga penawaran Rp 300 per saham dengan disertai dengan penerbitan 75.000.000 Waran Seri 1. Waran Seri 1 tersebut memberikan hak kepada setiap pemegangnya untuk membeli satu saham biasa atas nama pada harga pelaksanaan Rp 300 per saham. Masa pelaksanaan Waran Seri 1 akan berakhir pada tanggal 28 Juni 2017. Bila Waran Seri 1 tersebut tidak dilaksanakan hingga habis masa berlakunya, Waran Seri 1 tersebut menjadi kedaluarsa, tidak bernilai dan tidak berlaku lagi. Adapun masa pelaksanaan Waran Seri 1 mulai berlaku pada tanggal 28 Desember 2012 dan akan berakhir pada tanggal 28 Juni 2017. Pada tanggal 28 Juni 2012, seluruh saham Perusahaan dan Waran Seri 1 tersebut telah tercatat di BEI.
12
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Struktur Entitas Anak Ringkasan informasi tentang Entitas Anak yang dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan Perusahaan adalah sebagai berikut:
Entitas Anak
PT Tritirta Saranadamai (TSD)
Tempat Kedudukan
Jakarta
Persentase Kepemilikan
Bidang Usaha
Tahun Awal Operasi Komersial
Jumlah Aset Sebelum Eliminasi 2012
2011
Penyewaan dan manajemen properti
98%
2008
20.198.593.117
20.057.048.386
PT Trimas Sarana Garment Industry (TMS)
Bandung
Industri garmen (ekspor)
95%
1991
43.266.162.658
32.071.485.258
PT Trisula Garmindo Manufacturing (TGM)
Bandung
Industri garmen (ekspor)
95%
1998
83.344.787.983
67.804.119.769
PT Trisco Tailored Apparel Manufacturing (TSC)
Bandung
Industri garmen (ekspor)
50%
2000
PT Triduaribu Bersatu (TDB) *)
Jakarta
Perdagangan pakaian jadi dan alas kaki (impor)
51%
2012
*)
111.386.093.555 72.978.543.171
29.727.950.961
-
TDB didirikan pada tanggal 3 September 2012
Akuisisi Saham TSD Pada tanggal 16 Desember 2010, Perusahaan mengakuisisi 98 lembar saham TSD yang mewakili 98% kepemilikan dari PT Tritirta Inti Mandiri, entitas sepengendali (under common control), dengan biaya perolehan sebesar Rp 3.000.000.000. Bagian proporsional Perusahaan atas jumlah tercatat aset bersih TSD pada tanggal akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 2.822.024.520 sehingga transaksi ini menimbulkan “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebesar Rp 177.975.480 yang seluruhnya dicatat sebagai bagian dari ekuitas (lihat Catatan 2e dan 4). Setelah akuisisi saham tersebut, pada tanggal yang sama, Perusahaan mengambil bagian dari penambahan setoran modal saham TSD yang disetor penuh sebesar Rp 15.944.000.000. Dengan demikian seluruh biaya perolehan atas saham TSD adalah sebesar Rp 18.944.000.000. Akuisisi Saham TMS Pada tanggal 3 Juni 2011, Perusahaan mengakuisisi 95% kepemilikan saham TMS dari PT Trisula Textile Industries sebanyak 460 lembar saham (46%) dan dari Asia Restructuring Capital, Ltd., sebanyak 490 lembar saham (49%), keduanya adalah entitas sepengendali, dengan keseluruhan biaya perolehan sebesar Rp 14.250.000.000. Bagian proporsional Perusahaan atas jumlah tercatat aset bersih TMS pada tanggal akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 14.373.277.896 sehingga transaksi ini menimbulkan “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebesar Rp 123.277.896 yang seluruhnya dicatat sebagai bagian dari ekuitas (lihat Catatan 2e dan 4). Akuisisi Saham TGM Pada tanggal 3 Juni 2011, Perusahaan mengakuisisi 95% kepemilikan saham TGM dari PT Trisula Insan Tiara sebanyak 18.900 lembar saham (90%) dan dari PT Trisula Textile Industries sebanyak 1.050 lembar saham (5%), keduanya adalah entitas sepengendali, dengan keseluruhan biaya perolehan sebesar Rp 21.007.350.000. Bagian proporsional Perusahaan atas jumlah tercatat aset bersih TGM pada tanggal akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 25.204.393.660 sehingga transaksi ini menimbulkan “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebesar Rp 4.197.043.660 yang seluruhnya dicatat sebagai bagian dari ekuitas (lihat Catatan 2e dan 4). 13
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) d. Struktur Entitas Anak (lanjutan) Akuisisi Saham TSC Pada tanggal 19 Juli 2012, Perusahaan mengakuisisi 50% kepemilikan saham TSC dari PT Trisula Insan Tiara sebanyak 2.779 lembar saham (50%) yang merupakan entitas sepengendali, dengan keseluruhan biaya perolehan sebesar Rp 27.000.000.000. Bagian proporsional Perusahaan atas jumlah tercatat aset bersih TSC pada tanggal akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 28.509.014.279 sehingga transaksi ini menimbulkan “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” sebesar Rp 1.509.014.279 yang seluruhnya juga dicatat sebagai bagian dari ekuitas (lihat Catatan 2e dan 4). Penyertaan Saham TDB Berdasarkan Akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., No. 1, tanggal 3 September 2012, Perusahaan dan Trading 2000 Limited, Hong Kong, pihak ketiga, telah sepakat untuk mendirikan PT Triduaribu Bersatu (TDB) di mana dari jumlah modal ditempatkan TDB, Perusahaan telah mengambil bagian dan menyetor secara penuh sejumlah 153 saham atau senilai Rp 15.300.000.000. Jumlah penyertaan saham tersebut mencerminkan kepemilikan sebesar 51%. e. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Susunan Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
: : :
Dedie Suherlan Lim Kwang Tak Liem Siau Bok
Dewan Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Direktur Tidak Terafiliasi
: : : :
Tjhoi Lisa Tjahjadi Lalit Matai Rudolf Simarmata Yohanes Linero
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: : :
Liem Siau Bok Michell Suharli Ong Po Han
Seluruh anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi (selain dari Komisaris Independen dan Direktur Tidak Terafiliasi) merupakan personil manajemen kunci Perusahaan. Manajemen kunci memiliki wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan aktivitas Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah keseluruhan karyawan tetap yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak masing-masing adalah 1.443 dan 1.529 orang (tidak diaudit).
14
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1. UMUM (lanjutan) f.
Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian ini telah diotorisasi untuk diterbitkan oleh Dewan Direksi Perusahaan, selaku pihak yang bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, pada tanggal 20 Maret 2013.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING a. Kepatuhan terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian ini telah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK - IAI) serta peraturan terkait yang diterbitkan oleh BAPEPAM-LK khususnya Peraturan No. VIII.G.7, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik”. b. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun atas basis akrual. Laporan keuangan konsolidasian tersebut diukur berdasarkan biaya perolehan, kecuali untuk beberapa akun tertentu (seperti persediaan) yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun yang tersebut. Laporan arus kas konsolidasian tersebut disusun dengan menggunakan metode langsung (direct method) di mana arus kas dikelompokkan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Mata uang fungsional dan mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah. c. Perubahan Kebijakan Akuntansi Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian konsisten dengan tahun-tahun sebelumnya, kecuali untuk hal-hal yang terkait dengan penerapan beberapa SAK, baik baru ataupun revisi, yang berlaku efektif 1 Januari 2012. Perubahan SAK yang memiliki dampak signifikan terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak adalah:
PSAK No. 24 (Revisi 2010) tentang “Imbalan Kerja” yang memperkenalkan alternatif pengakuan keuntungan (kerugian) aktuarial di mana seluruhnya dapat diakui melalui pendapatan komprehensif lainnya. PSAK revisi ini juga menambahkan beberapa ketentuan mengenai pengungkapan seperti antara lain, -
persentase atau jumlah setiap kategori utama yang membentuk nilai wajar dari aset program, deksripsi naratif mengenai dasar yang digunakan untuk menentukan ekspektasi tingkat imbal hasil aset program secara keseluruhan, jumlah nilai kini liabilitas imbalan pasti dan nilai wajar aset program untuk tahun berjalan dan empat tahun sebelumnya serta, jumlah penyesuaian yang muncul atas aset dan liabilitas program untuk tahun berjalan dan empat tahun sebelumnya.
Manajemen tetap memilih untuk menggunakan pendekatan koridor seperti tahun-tahun sebelumnya dalam pengakuan terhadap keuntungan (kerugian) aktuarial (lihat Catatan 2p).
15
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan)
PSAK No. 60 tentang “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” yang menggabungkan dan memperluas sejumlah persyaratan pengungkapan atas instrumen keuangan. Prinsip utama dari PSAK baru ini adalah untuk mengungkapkan informasi yang memadai sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak terhadap kinerja dan posisi keuangan. PSAK baru ini juga menambahkan ketentuan mengenai pengungkapan risiko, manajemen risiko dan analisis sensitivitas untuk instrumen keuangan atas perubahan dari risiko-risiko yang terkait. Beberapa ketentuan baru lainnya adalah, -
pengungkapan kualitatif dan kuantitatif atas dampak dari risiko-risiko keuangan, penambahan pengungkapan untuk hal-hal yang mempengaruhi jumlah laba komprehensif di mana keuntungan dan kerugian dipisahkan berdasarkan kategori instrumen keuangan, pengungkapan nilai wajar untuk setiap kelompok aset dan liabilitas keuangan serta pengungkapan hirarki nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar pada tanggal pelaporan.
Kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak telah diubah dan beberapa pengungkapan juga telah ditambahkan untuk menyesuaikan dengan ketentuan transisi dari masing-masing SAK tersebut. Perubahan SAK yang relevan lainnya, yang juga berlaku efektif 1 Januari 2012, namun tidak memiliki dampak signifikan terhadap penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: -
PSAK No. 10 (Revisi 2010) tentang "Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing" yang menjelaskan bagaimana memasukkan transaksi dalam valuta asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan suatu entitas serta bagaimana menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian.
-
PSAK No. 13 (Revisi 2011) tentang “Properti Investasi” yang mengatur perlakuan akuntansi untuk properti investasi dan pengungkapannya dalam laporan keuangan.
-
PSAK No. 16 (Revisi 2011) tentang “Aset Tetap” yang menentukan perlakuan akuntansi untuk aset tetap sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi Perusahaan dan Entitas Anak pada aset tetap dan perubahannya. Bahasan utama di dalam akuntansi terhadap aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, beban penyusutan dan kerugian penurunan nilai yang harus diakui.
-
PSAK No. 26 (Revisi 2011) tentang Biaya Pinjaman" yang mengatur akuntansi untuk biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi atau pembuatan aset kualifikasian.
-
PSAK No. 30 (Revisi 2011) tentang “Sewa” yang mengatur mengenai klasifikasi dari setiap elemen sebagai sewa pembiayaan atau sewa operasi secara terpisah, jika sewa meliputi tanah dan bangunan. Suatu aset sewa yang diklasifikasikan sebagai aset tersedia untuk dijual dicatat sesuai dengan PSAK No. 58 (Revisi 2009) tentang “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.
-
PSAK No. 46 (Revisi 2010) tentang “Pajak Penghasilan” yang mengatur perlakuan akuntansi untuk konsekuensi pajak kini dan masa depan atas (a) pemulihan masa depan dari jumlah tercatat aset (liabilitas) yang diakui di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dan (b) transaksi-transaksi dan kejadian lain pada periode kini yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Standar revisi ini juga terkait dengan aset pajak tangguhan yang timbul dari rugi fiskal atau kredit pajak yang belum dimanfaatkan serta penyajian dan pengungkapan pajak penghasilan di dalam laporan keuangan konsolidasian. 16
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Perubahan Kebijakan Akuntansi (lanjutan) -
PSAK No. 50 (Revisi 2010) tentang “Instrumen Keuangan: Penyajian” yang mengatur mengenai prinsip-prinsip penyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan untuk saling hapus antara aset dan liabilitas keuangan. Prinsip di dalam PSAK ini melengkapi prinsip mengenai pengakuan dan pengukuran atas aset dan liabilitas keuangan di dalam PSAK No. 55 (Revisi 2011) dan PSAK No. 60.
-
PSAK No. 55 (Revisi 2011) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” yang mengatur mengenai prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran aset dan liabilitas keuangan serta kontrak untuk pembelian atau penjualan intrumen non-keuangan. Ketentuan mengenai penyajian informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK No. 50 (Revisi 2010) sedangkan mengenai pengungkapan diatur dalam PSAK No. 60.
-
PSAK No. 56 (Revisi 2011) tentang “Laba Per Saham” yang mengatur mengenai prinsip-prinsip penentuan dan penyajian laba per saham sehingga meningkatkan daya banding antar entitas yang berbeda dalam periode yang sama atau antara periode yang berbeda dalam entitas yang sama. PSAK revisi ini menekankan pada faktor penyebut dalam perhitungan laba per saham.
-
ISAK No. 25 tentang “Hak atas Tanah” yang mengatur mengenai perlakuan biaya pengurusan legal yang timbul dalam perolehan awal atau perpanjangan hak atas tanah.
d. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan, selaku entitas induk, dan seluruh Entitas Anak sebagai suatu entitas ekonomi tunggal (lihat Catatan 1d). Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki, baik secara langsung atapun tidak langsung, lebih dari setengah (50%) kekuasaan suara pada entitas anak. Entitas anak dikonsolidasian sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal ketika Perusahaan memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal ketika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak. Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi yang sama untuk tiap transaksi dan peristiwa lain dalam keadaan yang serupa, kecuali dinyatakan lain. Seluruh saldo, penghasilan dan beban intra perusahaan yang material, termasuk keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi dari transaksi intra perusahaan dan dividen, dieliminasi secara penuh. Kepentingan Nonpengendali (KNP) adalah bagian dari ekuitas entitas anak yang tidak dapat diatribusikan baik secara langsung ataupun tidak langsung kepada Perusahaan. KNP disajikan pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian ekuitas yang dapat diatribusikan kepada Perusahaan, selaku entitas induk. Seluruh laba rugi komprehensif konsolidasian diatribusikan kepada Perusahaan dan KNP, bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP memiliki saldo defisit. Perubahan dalam bagian kepemilikan Perusahaan atas entitas anak namun tanpa kehilangan pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika Perusahaan kehilangan pengendalian atas entitas anak maka Perusahaan pada tanggal hilangnya pengendalian tersebut: • menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak pada nilai tercatatnya; • menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; • mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima dan distribusi saham (jika ada); • mengakui setiap sisa investasi pada entitas anak pada nilai wajarnya; • mereklasifikasi bagian Perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba dan; • mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. 17
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e. Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Berdasarkan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali tidak menimbulkan laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun entitas sepengendali dan tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi pemilikan atas aset, saham, liabilitas atau instrumen lainnya yang dipertukarkan, sehingga aset maupun liabilitas yang pemilikannya dialihkan tersebut dicatat sesuai dengan nilai buku. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku sehubungan dengan transaksi restrukturisasi antara Perusahaan dengan perusahaan lain yang merupakan entitas sepengendali, disajikan sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Saldo akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dapat berubah pada saat adanya transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama, peristiwa kuasi reorganisasi, hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi serta pelepasan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali kepada pihak ketiga. f.
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagaimana didefinisikan di dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010) mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”. Berdasarkan PSAK tersebut, (1) Orang atau anggota keluarga terdekatnya dikatakan memiliki relasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian ataupun pengendalian bersama terhadap Perusahaan dan Entitas Anak, (ii) memiliki pengaruh signifikan terhadap Perusahaan dan Entitas Anak, atau (iii) merupakan personil manajemen kunci dari Perusahaan dan Entitas Anak ataupun entitas induk dari Perusahaan (2) Suatu entitas memiliki relasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak jika memenuhi salah satu dari hal berikut ini: (i) Entitas tersebut dengan Perusahaan dan Entitas Anak adalah anggota dari kelompok usaha yang sama, (ii) Merupakan entitas asosiasi atau ventura bersama dari Perusahaan dan Entitas Anak (atau entitas asosiasi atau ventura bersama tersebut merupakan anggota suatu kelompok usaha di mana Perusahaan dan Entitas Anak adalah anggota dari kelompok usaha tersebut), (iii) Entitas tersebut dengan Perusahaan dan Entitas Anak adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama, (iv) Satu entitas yang merupakan ventura bersama dari Perusahaan dan Entitas Anak serta entitas lain yang merupakan entitas asosiasi dari Perusahaan dan Entitas Anak, (v) Entitas yang merupakan suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Perusahaan dan Entitas Anak atau entitas yang terkait dengan Perusahaan dan Entitas Anak. Jika Perusahaan dan Entitas Anak adalah penyelenggara program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Perusahaan dan Entitas Anak, (vi) Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam angka (1) di atas, (vii) Entitas yang dipengaruhi secara signifikan oleh orang yang diidentifikasi dalam angka (1) (i) atau orang yang bersangkutan merupakan personil manajemen kunci dari entitas tersebut (atau entitas induk dari entitas). Seluruh saldo dan transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan di dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
18
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. Instrumen Keuangan Aset Keuangan Pengakuan Awal Aset Keuangan Aset keuangan diakui apabila Perusahaan dan Entitas Anak memiliki hak kontraktual untuk menerima kas atau aset keuangan lainnya dari entitas lain. Seluruh pembelian atau penjualan aset keuangan secara reguler diakui pada tanggal transaksi yaitu tanggal ketika di mana Perusahaan dan Entitas Anak berketetapan untuk membeli atau menjual suatu aset keuangan. Pengukuran pada Saat Pengakuan Awal Aset Keuangan Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (fair value through profit and loss) (FVTPL). Aset keuangan yang diukur pada FVTPL pada saat pengakuan awal juga diukur sebesar nilai wajar, namun biaya transaksi yang timbul seluruhnya akan langsung dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Pengukuran setelah Pengakuan Awal Aset Keuangan Pengukuran setelah pengakuan awal tergantung pada bagaimana aset keuangan tersebut dikategorikan yaitu: (i) Aset keuangan yang diukur pada FVTPL yang merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan (held for trading) atau pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh manajemen (apabila memenuhi kriteria-kriteria tertentu) untuk diukur pada kelompok ini. Aset keuangan dalam kelompok ini diukur pada nilai wajarnya tanpa dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi saat penjualan atau pelepasan lain. Seluruh keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar, termasuk selisih kurs, bunga dan dividen, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. (ii) Pinjaman yang diberikan dan piutang (loan and receivable) di mana merupakan aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak memiliki kuotasi di pasar aktif. Kelompok aset keuangan ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai (jika ada). (iii) Aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity) yaitu aset keuangan nonderivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan serta Perusahaan dan Entitas Anak mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Kelompok aset ini diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai (jika ada). (iv) Aset keuangan yang tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau aset keuangan yang tidak dikelompokkan ke dalam salah satu dari tiga (3) kategori di atas. Aset keuangan tersedia untuk dijual diukur sebesar nilai wajar tanpa harus dikurangi biaya transaksi yang mungkin terjadi saat penjualan atau pelepasan lain. Perubahan nilai wajar dari aset keuangan diakui sebagai pendapatan komprehensif lainnya [kecuali untuk kerugian penurunan nilai, laba (rugi) selisih kurs dan bunga yang dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif] sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya.
19
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. Instrumen Keuangan (lanjutan) Aset Keuangan (lanjutan) Seluruh aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak yang meliputi akun kas dan setara kas, seluruh akun piutang dan uang jaminan dikategorikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang. Penghentian Pengakuan atas Aset Keuangan Pengakuan aset keuangan dihentikan, jika dan hanya jika, hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir atau Perusahaan dan Entitas Anak telah, secara substansial, mentransfer aset keuangan dan transfer tersebut telah memenuhi kriteria penghentian pengakuan. Pada saat penghentian aset keuangan, selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari 1) pembayaran yang diterima (termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi liabilitas baru yang ditanggung) dan 2) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui dalam ekuitas, harus diakui sebagai laba atau rugi. Liabilitas Keuangan Pengakuan dan Pengukuran Liabilitas Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak mengakui liabilitas keuangan pada saat timbulnya liabilitas kontraktual untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lainnya kepada entitas lain. Pada saat pengakuan awal, dalam hal liabilitas keuangan tidak diukur pada FVTPL, liabilitas keuangan diukur pada nilai wajar dikurangi biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dengan liabilitas tersebut. Setelah pengakuan awal, Perusahaan dan Entitas Anak mengukur seluruh akun liabilitas keuangan, yang meliputi akun hutang bank jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain, beban masih harus dibayar dan hutang bank jangka panjang, pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan FVTPL. Penghentian Pengakuan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas kontraktual telah dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluarsa. Saling Hapus antar Instrumen Keuangan Aset dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, jika dan hanya jika, 1) Perusahaan dan Entitas Anak saat ini memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum dengan entitas lain untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan 2) berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Estimasi Nilai Wajar Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan kuotasi harga penutupan di pasar aktif yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian.
20
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) g. Instrumen Keuangan (lanjutan) Estimasi Nilai Wajar (lanjutan) Apabila pasar untuk suatu instrumen keuangan tidak aktif, Perusahaan dan Entitas Anak dapat menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang meliputi penggunaan transaksi pasar wajar terkini antar pihak-pihak yang mengerti, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto dan model penetapan harga opsi. h. Kas dan Setara Kas Akun kas dan setara kas meliputi saldo kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya dan tidak dipergunakan sebagai jaminan atas pinjaman serta tidak dibatasi penggunaannya. i.
Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan Seluruh aset keuangan atau kelompok aset keuangan, kecuali yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), dievaluasi terhadap kemungkinan penurunan nilai. Penurunan nilai dan kerugian penurunan nilai diakui, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang objektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa merugikan, yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan atau kelompok aset keuangan, yang berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan di mana dapat diestimasi secara andal. Bukti objektif penurunan nilai dapat meliputi beberapa indikasi seperti pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam memiliki kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan data terobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, di mana termasuk memburuknya status pembayaran pihak peminjam atau suatu kondisi yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset keuangan. Untuk kelompok aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi Kerugian penurunan nilai diukur sebagai selisih antara jumlah tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif pada saat pengakuan awal dari aset tersebut. Jumlah tercatat aset keuangan tersebut, disajikan setelah dikurangi baik secara langsung maupun menggunakan akun cadangan. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Manajemen pertama kali akan menentukan bukti objektif penurunan nilai individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual dan secara kolektif untuk aset lainnya. Jika tidak terdapat bukti objektif mengenai penurunan nilai aset keuangan secara individual, terlepas aset tersebut signifikan ataupun tidak, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan dengan risiko kredit yang serupa dan menentukan penurunan nilai secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya diakui secara individual, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Apabila pada periode berikutnya jumlah kerugian penurunan nilai berkurang dan penurunan tersebut dapat dikaitkan secara objektif dengan peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka rugi penurunan nilai yang lalu dipulihkan, baik secara langsung ataupun dengan menggunakan akun cadangan. Namun demikian pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan jumlah tercatat aset melebihi biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan. Jumlah pemulihan aset keuangan tersebut diakui di dalam laporan laba rugi komprehensif. 21
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) i.
Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan (lanjutan) Untuk kelompok aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal serta aset keuangan jangka pendek lainnya dicatat pada biaya perolehan. Penurunan yang signifikan atau berkepanjangan atas nilai wajar dari aset keuangan tersebut di bawah biaya perolehannya merupakan suatu bukti objektif penurunan nilai. Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan tersebut diukur berdasarkan selisih antara jumlah tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa depan yang didiskontokan dengan tingkat pengembalian yang berlaku di pasar untuk aset keuangan serupa. Kerugian penurunan tersebut tidak dapat dipulihkan.
j.
Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan persediaan terdiri dari seluruh biaya pembelian, biaya konversi, dan biaya-biaya lain yang timbul sampai persediaan berada dalam kondisi dan lokasi saat ini. Sedangkan nilai realisasi neto adalah estimasi harga jual dalam kegiatan usaha dikurangi estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang diperlukan untuk melaksanakan penjualan. Biaya persediaan dihitung dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang (weighted average method). Penyisihan penurunan nilai persediaan karena adanya keusangan, kerusakan dan cacat, ditentukan secara berkala berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan masing-masing persediaan untuk mencerminkan nilai realisasi neto. Seluruh penurunan nilai persediaan di bawah nilai realisasi neto dan seluruh kerugian persediaan lainnya (jika ada) diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan.
k. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method). l.
Aset Tetap Pada saat pengakuan awal, aset tetap diukur pada biaya perolehan yang meliputi harga pembelian, biaya pinjaman dan biaya lainnya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diperlukan. Biaya perolehan juga termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Setelah pengakuan awal, Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan model biaya di mana seluruh aset tetap diukur (kecuali tanah yang tidak disusutkan) sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi kerugian penurunan nilai (jika ada). Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya.
22
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) l.
Aset Tetap (lanjutan) Penyusutan dihitung sejak aset tersebut siap untuk digunakan dengan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap yang bersangkutan: Tahun Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan pabrik Kendaraan Peralatan kantor dan perabot
4 - 20 4-8 4-8 4-8 4-8
Masa manfaat ekonomis, nilai residu dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan pengaruh dari setiap perubahan estimasi tersebut (jika ada) berlaku prospektif. Aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau ketika tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset tetap) diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun aset tersebut dihentikan pengakuannya. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan aset dalam penyelesaian tersebut akan dipindahkan ke masingmasing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Sebagaimana diatur di dalam ISAK No. 25 tentang “Hak atas Tanah”, biaya hak legal atas tanah ketika tanah pertama kali diperoleh, baik dalam bentuk Hak Guna Usaha, Hak Bangunan dan Hak Pakai, diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah dan tidak disusutkan, kecuali terdapat bukti yang mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai bagian dari aset takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomik tanah, mana yang lebih pendek. m. Properti Investasi Properti investasi adalah properti (meliputi tanah, bangunan atau prasarana yang menjadi bagian dari tanah dan/atau bangunan) yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak untuk menghasilkan rental atau kenaikan nilai atau kedua-duanya dan tidak untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang dan jasa; atau untuk tujuan administratif; atau untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Setelah pengakuan awal Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan model biaya di mana properti investasi dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan penurunan nilai (jika ada). Jumlah tercatat termasuk bagian biaya penggantian dari properti investasi yang ada pada saat terjadinya biaya, jika kriteria pengakuan terpenuhi, dan tidak termasuk biaya harian penggunaan properti investasi tersebut. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis properti investasi yaitu 20 tahun. Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian atau pelepasan tersebut.
23
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) m. Properti Investasi (lanjutan) Transfer ke properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukan dengan berakhirnya pemakaian oleh pemilik, dimulainya sewa operasi kepada pihak lain. Sedangkan transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika, terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukkan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik atau dimulainya pengembangan untuk dijual. n. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Sesuai dengan PSAK No. 48 (Revisi 2009) tentang "Penurunan Nilai Aset", pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan dan Entitas Anak menilai apakah terdapat indikasi suatu aset non-keuangan mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, maka Perusahaan dan Entitas Anak membuat estimasi formal jumlah terpulihkan (recoverable amount) atas aset tersebut. Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara 1) nilai wajar aset atau unit penghasil kas (UPK) dikurangi biaya untuk menjual dengan 2) nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Sedangkan dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Perusahaan dan Entitas Anak menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Apabila nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan jumlah tercatat aset diturunkan nilainya menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penilaian yang dilakukan pada setiap tanggal pelaporan juga menguji apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika terdapat indikasi tersebut, maka manajemen mengestimasi jumlah terpulihkan aset atau UPK tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya akan dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai yang terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, setelah dikurangi penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan aset disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya. o. Beban Emisi Saham Ditangguhkan Beban-beban yang berhubungan secara langsung dengan rencana penawaran umum perdana saham Perusahaan (lihat Catatan 1c dan 20c) ditangguhkan dan akan dikurangkan dengan akun tambahan modal disetor yang timbul dari selisih antara harga penawaran umum perdana dengan nilai nominal saham (lihat Catatan 2q).
24
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) p. Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Perhitungan imbalan pasca kerja jangka panjang didasarkan pada ketentuan di dalam Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dengan menggunakan metode aktuarial Projected Unit Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi neto dari keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi jumlah yang lebih besar di antara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program (jika ada) pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian aktuarial ini dibagi selama rata-rata sisa masa kerja ekspektasian dari para karyawan. Selanjutnya, biaya jasa lalu dibebankan pada saat imbalan tersebut telah menjadi hak (vested) dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vest. Jika imbalan tersebut menjadi vest segera setelah program imbalan pasti diperkenalkan atau program tersebut diubah, biaya jasa lalu segera diakui. Jumlah yang diakui sebagai liabilitas imbalan pasti pada laporan posisi keuangan konsolidasian merupakan jumlah neto dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada akhir periode pelaporan (yang didiskontokan dengan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah pada pasar aktif) ditambah keuntungan (dikurangi kerugian) yang belum diakui, dikurangi biaya jasa lalu yang belum diakui serta dikurangi nilai wajar aset program yang akan digunakan untuk penyelesaian liabilitas secara langsung (jika ada). q. Tambahan Modal Disetor Akun tambahan modal disetor seluruhnya meliputi agio saham yang merupakan kelebihan setoran pemegang saham di atas nilai nominal setelah dikurangi dengan biaya emisi saham. Biaya emisi saham merupakan seluruh biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham sebagaimana diatur dalam peraturan BAPEPAM-LK. Biaya-biaya seperti biaya pencatatan saham di bursa atas saham yang sudah beredar, biaya yang berkaitan dengan dividen saham atau pemecahan saham dan biaya lain yang tidak dapat diatribusikan secara langsung dengan penerbitan saham, dibebankan langsung pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. r.
Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh dan nilainya dapat diukur secara andal. Pendapatan tersebut diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima. Manajemen menerapkan kriteria spesifik berikut di mana pendapatan dari: - penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang dagangan kepada pelanggan, - penjualan ekspor diakui ketika barang dagangan telah dikapalkan, - penjualan konsinyasi melalui pihak ketiga diakui pada saat terjadinya penjualan dari pihak ketiga tersebut, - jasa sewa diakui sesuai dengan masa sewa (garis lurus) sebagaimana disebutkan di dalam kontrak sewa. Seluruh penerimaan dari pelanggan yang belum memenuhi kriteria pengakuan pendapatan disajikan sebagai bagian dari akun “Pendapatan Diterima di Muka” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).
s. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat ke dalam mata uang fungsional (Rupiah) berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disajikan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, nilai kurs yang digunakan untuk konversi ke dalam mata uang Rupiah adalah sebagai berikut: 25
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) s. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing (lanjutan) 2012 Dolar AS Euro Poundsterling Dolar Hong Kong Dolar Selandia Baru Dolar Australia t.
9.670 12.810 15.579 1.247 7.931 10.025
2011 9.068 11.739 13.969 1.167 7.006 9.203
Pajak Penghasilan Pajak Kini Aset (liabilitas) pajak kini ditentukan sebesar jumlah ekspektasi restitusi dari (atau dibayarkan kepada) otoritas perpajakan yang dihitung menggunakan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak kini diakui atas laba kena pajak di dalam laporan laba rugi kompehensif konsolidasian tahun berjalan kecuali apabila pajak tersebut terkait dengan transaksi yang diakui di luar laba rugi (baik diakui pada pendapatan komprehensif lainnya ataupun dibebankan secara langsung ke ekuitas). Manajemen secara berkala mengevaluasi jumlah yang dilaporkan di dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) terkait dengan keadaan di mana peraturan pajak yang berlaku memerlukan interpretasi dan, jika diperlukan, manajemen akan menghitung provisi atas jumlah yang mungkin timbul. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer antara dasar pajak aset dan liabilitas dengan jumlah tercatatnya pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, serta atas kredit pajak dan akumulasi rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang masih dapat dimanfaatkan. Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah setiap akhir tanggal pelaporan dan dikurangi ketika tidak terdapat kemungkinan bahwa laba kena pajak akan tersedia dalam jumlah yang memadai untuk memanfaatkan seluruh atau sebagian aset pajak tangguhan tersebut. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diekspektasikan akan berlaku ketika aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian. Pajak tangguhan diakui atas laba kena pajak di dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan kecuali apabila pajak tersebut terkait dengan transaksi yang diakui di luar laba rugi (baik diakui pada pendapatan komprehensif lainnya ataupun dibebankan secara langsung ke ekuitas). Pajak Final Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 5/2002 tanggal 23 Maret 2002, setiap pendapatan sewa atas tanah dan/atau bangunan merupakan objek dari pajak penghasilan final sebesar 10% dan beban yang berhubungan dengan kegiatan di atas tidak dapat dikurangkan untuk tujuan perhitungan pajak penghasilan badan. Perbedaan antara jumlah tercatat aset dan liabilitas yang terkait dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset ataupun liabilitas pajak tangguhan.
26
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) t.
Pajak Penghasilan (lanjutan) Pajak Final (lanjutan) Atas penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan final, beban pajak penghasilan diakui secara proporsional dengan jumlah pendapatan yang diakui pada tahun berjalan. Selisih antara jumlah pajak penghasilan yang terhutang dengan jumlah yang dibebankan sebagai pajak kini di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian diakui sebagai pajak dibayar di muka atau hutang pajak.
u. Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada Perusahaan selaku entitas induk selama tahun berjalan dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. v. Segmen Operasi Segmen operasi disajikan dengan cara yang sesuai dengan pelaporan internal yang diberikan oleh para manajer segmen kepada pembuat keputusan operasional. Segmen operasi tersebut dikelola secara independen oleh tiap-tiap manajer yang bertanggungjawab atas kinerja dari masing-masing segmen operasi yang ada dalam lingkup wewenangnya. Sedangkan pembuat keputusan operasional adalah pihak yang melakukan penelaahan terhadap laporan segmen di mana laporan tersebut akan digunakan sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya dan menilai kinerja segmen. 3.
PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Penyusunan laporan keuangan konsolidasian mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang akan mempengaruhi jumlah-jumlah pendapatan, beban, aset dan liabilitas yang dilaporkan, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi pada akhir periode pelaporan. Adanya ketidakpastian terkait dengan asumsi dan estimasi dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas pada periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan dalam Penerapan Kebijakan Akuntansi Pertimbangan yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah-jumlah yang diakui dalam laporan keuangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan dan Entitas Anak: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan Entitas Anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan di dalam PSAK No. 55 (Revisi 2011) telah dipenuhi, termasuk ketika manajemen mengelompokkan seluruh aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang (lihat Catatan 2g dan 32). Penentuan Mata Uang Fungsional Mata uang fungsional adalah mata uang pada lingkungan ekonomi utama di mana Perusahaan dan Entitas Anak beroperasi. Mata uang tersebut merupakan mata uang yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa atau mata uang dari satu negara yang kekuatan persaingan dan pengaruhnya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa. Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan mata uang fungsional yang paling tepat dalam menggambarkan pengaruh ekonomi dari transaksi, peristiwa dan kondisi yang mendasari operasi Perusahaan dan Entitas Anak.
27
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3. PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Sumber Estimasi Ketidakpastian Asumsi dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Perusahaan dan Entitas Anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada tolak ukur yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Keadaan dan asumsi mengenai perkembangan masa depan yang ada saat ini dapat berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Perusahaan dan Entitas Anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya Penyisihan Penurunan Nilai dan Keusangan Persediaan Penyisihan penurunan nilai masing-masing persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan keadaan yang ada, termasuk namun tidak terbatas pada, kondisi fisik persediaan, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk melaksanakan penjualan. Penyisihan penurunan ditetapkan berdasarkan estimasi terbaik manajemen dan dievaluasi kembali serta disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi tersebut. Jumlah tercatat persediaan sebelum penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masingmasing adalah sebesar Rp 110.586.849.883 dan Rp 91.772.480.820 (lihat Catatan 7). Penyusutan Aset Tetap dan Properti Investasi Biaya perolehan aset tetap dan properti investasi disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dari aset yang bersangkutan. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset berkisar antara 4 sampai dengan 20 tahun (lihat Catatan 2l dan 2m). Estimasi tersebut adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri sejenis. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai residu aset yang bersangkutan, dan karenanya biaya penyusutan masa depan memiliki kemungkinan untuk direvisi. Jumlah tercatat aset tetap Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 71.267.277.531 dan Rp 65.237.468.561 (lihat Catatan 10). Sedangkan jumlah tercatat properti investasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masing-masing adalah sebesar Rp 5.657.249.658 dan Rp 458.169.344 (lihat Catatan 11). Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang Penentuan liabilitas imbalan kerja jangka panjang bergantung pada pemilihan asumsi aktuaria yang digunakan untuk menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut meliputi antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan sebelumnya yang memiliki pengaruh lebih besar antara 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar aset program, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan (lihat Catatan 2p dan 19). Meskipun manajemen berkeyakinan bahwa asumsi pada tanggal pelaporan tersebut wajar dan telah sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan Entitas Anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas dan beban imbalan kerja jangka panjang. Jumlah tercatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, masing-masing adalah sebesar Rp 348.543.866 dan Rp 1.180.642.668 (lihat Catatan 19).
28
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
PERTIMBANGAN MANAJEMEN DAN SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (lanjutan) Sumber Estimasi Ketidakpastian (lanjutan) Pajak Penghasilan Perusahaan dan Entitas Anak selaku wajib pajak menghitung liabilitas perpajakannya secara self assessment berdasarkan pada peraturan yang berlaku. Perhitungan tersebut dianggap benar selama belum terdapat ketetapan dari Direktur Jenderal Pajak atas jumlah pajak yang terhutang atau ketika sampai dengan jangka waktu lima (5) tahun (masa daluwarsa pajak) tidak terdapat ketetapan pajak yang diterbitkan. Perbedaan jumlah pajak penghasilan yang terhutang dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti pemeriksaan pajak, penemuan bukti-bukti pajak baru dan perbedaan interpretasi antara manajemen dan pejabat kantor pajak terhadap peraturan pajak tertentu. Perbedaan hasil aktual dan jumlah tercatat tersebut dapat mempengaruhi jumlah tagihan pajak, hutang pajak, beban pajak dan aset pajak tangguhan. Jumlah tercatat hutang pajak penghasilan badan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 10.049.317.063 dan Rp 6.380.703.314 (lihat Catatan 14b).
4.
TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
SEPENGENDALI
DAN
PENYAJIAN
KEMBALI
Pada tanggal 16 Desember 2010, Perusahaan melakukan akuisisi atas saham TSD dan pada tanggal 3 Juni 2011, Perusahaan melakukan akuisisi atas saham TMS dan TGM (lihat Catatan 1d). Seluruh transaksi akuisisi tersebut dilakukan dengan pihak-pihak yang merupakan entitas sepengendali dan hubungan tersebut tidak bersifat sementara. Ringkasan dari transaksi akuisisi saham tersebut adalah sebagai berikut:
Biaya Perolehan
Bagian Atas Jumlah Tercatat Aset Bersih
TSD TMS TGM
3.000.000.000 14.250.000.000 21.007.350.000
2.822.024.520 14.373.277.896 25.204.393.660
(177.975.480) 123.277.896 4.197.043.660
Jumlah
38.257.350.000
42.399.696.076
4.142.346.076
Selisih
Transaksi di atas merupakan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali dan oleh karena itu dicatat sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Jumlah selisih yang timbul antara biaya perolehan dan bagian proporsional atas jumlah tercatat aset bersih Entitas Anak yang diakuisisi tersebut yaitu sebesar Rp 4.142.346.076 seluruhnya diakui sebagai “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2011. Pada tanggal 19 Juli 2012, Perusahaan melakukan akusisi atas saham TSC (lihat Catatan 1d) dari pihak yang merupakan entitas sepengendali dengan ringkasan transaksi sebagai berikut: Biaya perolehan Bagian atas jumlah tercatat aset bersih TSC Selisih
27.000.000.000 28.509.014.279 1.509.014.279
Dalam kaitannya dengan penerapan PSAK No. 38 di atas, seluruh transaksi akusisi saham TSC tersebut seolah-olah telah dilakukan sejak tanggal 1 Januari 2011. Laporan posisi keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas Anak tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010 dan laporan keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 disajikan kembali untuk mencerminkan dampak proforma transaksi akusisi saham TSC. Guna mencerminkan dampak proforma tersebut, seluruh bagian atas laba bersih Entitas Anak sebelum tanggal akusisi dikonsolidasikan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian di mana seluruhnya dicatat dan disajikan dalam akun “Dampak Penyesuaian Proforma”. 29
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
PENYAJIAN KEMBALI
Berikut adalah ikhtisar laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010 serta laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebelum transaksi akuisisi saham TSC. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Sebelum Akuisisi TSC 2011
2010
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Persediaan - bersih Uang muka Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka
7.670.934.960 36.816.936.646 1.973.544.771 64.905.940.203 1.727.905.730 1.274.120.414 3.100.794.690
7.805.898.600 32.191.374.406 1.026.118.773 51.111.942.990 5.152.702.900 1.005.751.096 696.167.307
Jumlah Aset Lancar
117.470.177.414
98.989.956.072
ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - bersih Properti investasi - bersih Uang jaminan Beban emisi saham ditangguhkan
89.326.351 29.912.331.578 16.494.747.171 675.927.149 603.238.310
246.455.176 27.093.855.579 17.507.258.344 446.853.567 -
Jumlah Aset Tidak Lancar
47.775.570.559
45.294.422.666
165.245.747.973
144.284.378.738
JUMLAH ASET
30
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
PENYAJIAN KEMBALI
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Sebelum Akuisisi TSC 2011
2010
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABLITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Hutang pajak Pendapatan diterima di muka Beban masih harus dibayar Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
56.490.946.831 16.538.129.652 548.999.047 890.932.269 343.782.070 1.410.705.597
49.370.295.301 12.423.975.770 699.220.821 1.141.263.943 34.363.574 1.409.051.369
734.602.397
71.900.118
76.958.097.863
65.150.070.896
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas pajak tangguhan - bersih Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
2.586.174.048 199.507.095 1.180.642.668
87.945.854 133.373.804 2.453.958.642
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
3.966.323.811
2.675.278.300
80.924.421.674
67.825.349.196
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba
70.000.000.000 4.142.346.076 7.746.434.442
35.000.000.000 (177.975.480) 37.732.553.467 1.535.547.596
Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
81.888.780.518
74.090.125.583
2.432.545.781
2.368.903.959
84.321.326.299
76.459.029.542
165.245.747.973
144.284.378.738
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS
Kepentingan Nonpengendali JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
31
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian Setelah Akuisisi TSC 2011
2010
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Persediaan - bersih Uang muka Pajak dibayar di muka Biaya dibayar di muka
17.197.798.273 49.643.518.908 2.195.920.016 91.589.506.440 4.022.974.280 2.577.612.335 2.450.776.446
13.176.061.621 45.538.208.970 1.063.962.675 74.911.746.277 9.366.455.325 1.469.553.555 822.001.607
169.678.106.698
146.347.990.030
ASET TIDAK LANCAR Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - bersih Properti investasi - bersih Uang jaminan Aset tidak lancar lainnya Beban emisi saham ditangguhkan
467.549.953 65.237.468.561 458.169.344 668.427.149 844.285.266 603.238.310
1.027.786.899 63.584.326.971 492.318.613 439.353.567 73.133.567 -
Jumlah Aset Tidak Lancar
68.279.138.583
65.616.919.617
237.957.245.281
211.964.909.647
Jumlah Aset Lancar
JUMLAH ASET
32
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI DAN PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian (lanjutan) Setelah Akuisisi TSC 2011
2010
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Hutang pajak Beban masih harus dibayar Pendapatan diterima di muka Bagian liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
59.687.176.435 23.060.917.001 1.671.866.785 6.380.703.314 2.222.398.011 343.782.069
63.497.604.455 23.455.341.813 1.039.490.468 4.898.282.404 2.578.873.347 34.363.572
2.016.876.282
401.904.462
95.383.719.897
95.905.860.521
LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Liabilitas pajak tangguhan - bersih Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
4.865.689.029 199.507.095 1.180.642.668
663.611.488 133.373.804 3.935.739.096
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
6.245.838.792
4.732.724.388
101.629.558.689
100.638.584.909
70.000.000.000 4.142.346.076 26.003.180.147 7.746.434.441
35.000.000.000 (177.975.480) 55.166.201.065 1.535.547.596
107.891.960.664
91.523.773.181
28.435.725.928
19.802.551.557
JUMLAH EKUITAS
136.327.686.592
111.326.324.738
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
237.957.245.281
211.964.909.647
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Proforma ekuitas dari transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Saldo laba Jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Kepentingan Nonpengendali
33
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
4.
TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
PENYAJIAN KEMBALI
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 2011 Sebelum Akusisi TSC PENJUALAN BERSIH
Setelah Akusisi TSC
288.199.231.881
BEBAN POKOK PENJUALAN
(235.838.683.552 )
LABA KOTOR Penjualan dan pemasaran Umum dan administrasi Pendapatan lain-lain Beban lain-lain
470.116.723.006 (367.696.725.183)
52.360.548.329
102.419.997.823
(18.799.453.655 ) (19.669.683.506 ) 1.112.942.708 (810.616.691 )
(19.808.019.079) (43.054.672.711) 2.735.452.285 (1.774.949.100)
LABA USAHA
14.193.737.185
40.517.809.218
Pendapatan bunga Beban keuangan
41.281.972 (3.075.731.302 )
199.279.638 (3.889.971.783)
LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN
11.159.287.855
36.827.117.073
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
(2.789.641.097 )
(9.196.405.218)
8.369.646.758
27.630.711.855
LABA TAHUN BERJALAN - SETELAH DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA
(1.845.118.090 )
LABA TAHUN BERJALAN - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA
(11.475.650.639)
6.524.528.668
16.155.061.216
-
-
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
6.524.528.668
16.155.061.216
LABA TAHUN BERJALAN - SETELAH DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
8.056.004.936 313.641.822
17.686.537.484 9.944.174.370
JUMLAH
8.369.646.758
27.630.711.855
LABA TAHUN BERJALAN - SEBELUM DAMPAK PENYESUAIAN PROFORMA YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA Pemilik entitas induk Kepentingan nonpengendali
6.210.886.846 313.641.822
6.210.886.845 9.944.174.371
JUMLAH
6.524.528.668
16.155.061.216
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN
34
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
5. KAS DAN SETARA KAS Akun ini terdiri dari: 2011 2012 Kas
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
300.879.164
202.347.085
11.296.968.011 1.955.356.753 940.930.174 573.940.579 401.228.301 184.689.674 125.726.695 103.908.077 2.478.676 1.745.000
236.132.623 7.711.552.506 1.932.925.615 117.260.787 575.380.449 218.966.686 34.948.346 2.685.964 -
10.441.092.376 6.174.058.762 4.925.562.839 12.995.997 -
2.450.590.909 2.284.081.210 18.639.454 28.622.870
470.375.358
143.480.640
9.806.979
183.129
Sub-jumlah
37.620.864.251
15.755.451.188
Deposito berjangka - Rupiah PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Permata Tbk
13.000.000.000 3.750.000.000 1.417.718.975
1.240.000.000 -
Sub-jumlah
18.167.718.975
1.240.000.000
Jumlah
56.089.462.390
17.197.798.273
Bank Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Resona Perdania PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk Dolar AS PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Resona Perdania PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Central Asia Tbk Dolar Australia PT Bank OCBC NISP Tbk Euro PT Bank OCBC NISP Tbk
Tingkat suku bunga deposito berjangka berkisar antara 5,5% - 8,50% per tahun pada tahun 2012 dan berkisar antara 6,75% - 8,00% per tahun pada tahun 2011. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat saldo kas dan setara kas yang ditempatkan pada pihak-pihak yang berelasi ataupun yang digunakan sebagai jaminan atas pinjaman.
35
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6. PIUTANG USAHA a. Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2011 2012
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Pihak ketiga Pihak berelasi (lihat Catatan 32)
90.864.195.696 2.585.800.159
48.808.634.202 834.884.706
Jumlah
93.449.995.855
49.643.518.908
b. Rincian saldo piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2011 2012
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Dolar AS Dolar Australia Rupiah Dolar Selandia Baru
72.436.186.562 11.195.349.076 9.638.187.794 180.272.423
38.717.932.748 4.583.930.272 6.292.188.111 49.467.777
Jumlah
93.449.995.855
49.643.518.908
c. Rincian saldo piutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut: 2011 2012 Lancar Telah jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari Jumlah
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
47.804.857.825
33.287.035.906
17.231.868.231 17.003.947.074 5.281.674.572 6.127.648.153
13.711.940.281 1.635.476.847 182.508.575 826.557.299
93.449.995.855
49.643.518.908
Manajemen berkeyakinan tidak terdapat adanya bukti objektif penurunan nilai atas piutang usaha dan bahwa seluruh saldo tersebut dapat tertagih, sehingga tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai atas piutang. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, piutang usaha TMS dan TGM dijaminkan atas pinjaman dari PT Bank Resona Perdania dan PT Bank OCBC NISP Tbk (lihat Catatan 12).
36
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7. PERSEDIAAN Rincian persediaan adalah sebagai berikut: 2011 2012 Barang jadi Bahan baku Bahan pembantu Barang dalam proses Suku cadang
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
45.618.613.330 33.091.044.421 16.325.730.859 14.750.278.885 801.182.388
36.947.768.947 22.019.969.412 16.948.607.712 15.285.957.689 570.177.060
Jumlah Penyisihan penurunan nilai persediaan
110.586.849.883 (574.891.245)
91.772.480.820 (182.974.380)
Bersih
110.011.958.638
91.589.506.440
Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2011 2012
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Saldo awal Beban penyisihan penurunan nilai persediaan Penghapusan persediaan
182.974.380 430.993.363 (39.076.498)
182.974.380 -
Saldo akhir
574.891.245
182.974.380
Berdasarkan hasil penelaahan berkala terhadap keadaan fisik dan nilai realisasi neto persediaan, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas keusangan dan penurunan nilai persediaan. Biaya persediaan yang diakui sebagai bagian dari beban pokok penjualan pada tahun 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 218.607.514.282 dan Rp 242.059.676.115 (lihat Catatan 26). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, persediaan milik Perusahaan, TMS, TGM dan TSC digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank UOB Indonesia, PT Bank Resona Perdania dan PT Bank OCBC NISP Tbk (lihat Catatan 12). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebanjiran, kebakaran, kerusuhan dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan adalah sebagai berikut: 2012 Rupiah Dolar AS Dolar Australia Poundsterling Euro Dolar Hong Kong
60.555.866.536 5.589.446 2.434.821 356.604 60.923 4.883
2011 37.000.000.000 7.848.392 9.781 16.599 46.012 4.947
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut.
37
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8. UANG MUKA Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
2012 Pemasok - pihak ketiga Pameran Lain-lain
17.213.667.124 77.800.000 152.899.978
3.721.933.100 270.241.993 30.799.187
Jumlah
17.444.367.102
4.022.974.280
Uang muka yang dibayarkan kepada pemasok terkait dengan pembelian persediaan.
9. BIAYA DIBAYAR DI MUKA Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
2012 Sewa Asuransi
5.832.054.121 178.848.819
2.286.522.098 164.254.348
Jumlah
6.010.902.940
2.450.776.446
10. ASET TETAP Rincian dan mutasi aset tetap adalah sebagai berikut: 2012
Saldo Awal
Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan pabrik Kendaraan Peralatan kantor dan perabot Sub-jumlah Aset dalam penyelesaian bangunan Jumlah Biaya Perolehan
Penambahan
Reklasifikasi ke Akun Properti Investasi
Pengurangan
Saldo Akhir
13.790.851.737
-
-
(3.408.100.000)
10.382.751.737
47.569.639.284 68.530.830.125 3.710.122.349 3.810.633.662
1.076.700.000 12.053.533.557 514.030.085 373.786.363
6.859.332.016 119.500.000
(2.591.900.000) -
46.054.439.284 73.725.031.666 4.224.152.434 4.064.920.025
6.865.721.289
4.228.287.835
-
-
11.094.009.124
144.277.798.446
18.246.337.840
6.978.832.016
(6.000.000.000)
149.545.304.270
-
2.092.075.605
-
-
2.092.075.605
144.277.798.446
20.338.413.445
6.978.832.016
(6.000.000.000)
151.637.379.875
38
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (lanjutan) 2012 (lanjutan)
Saldo Awal
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Mesin Peralatan pabrik Kendaraan Peralatan kantor dan perabot Jumlah Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
Reklasifikasi ke Akun Properti Investasi
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
16.139.854.005 53.980.122.693 2.366.637.259 1.507.157.468
2.374.647.626 4.274.471.361 279.626.218 673.173.556
6.431.426.547 119.500.000
(637.175.417) -
17.877.326.214 51.823.167.507 2.646.263.477 2.060.831.024
5.046.558.460
915.955.662
-
-
5.962.514.122
79.040.329.885
8.517.874.423
6.550.926.547
(637.175.417)
80.370.102.344
65.237.468.561
71.267.277.531
2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Saldo Awal
Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan Prasarana Mesin Peralatan pabrik Kendaraan Peralatan kantor dan perabot Jumlah Biaya Perolehan
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan Prasarana Mesin Peralatan pabrik Kendaraan Peralatan kantor dan perabot Jumlah Akumulasi Penyusutan
Nilai Buku
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
13.790.851.737
-
-
-
13.790.851.737
45.860.268.559 65.088.262.559 2.985.678.378 3.242.244.864
1.709.370.725 7.450.600.963 724.443.971 1.736.695.909
4.008.033.397 1.168.307.111
-
47.569.639.284 68.530.830.125 3.710.122.349 3.810.633.662
6.133.544.368
732.176.921
-
-
6.865.721.289
137.100.850.465
12.353.288.489
5.176.340.508
-
144.277.798.446
13.592.018.069 51.494.480.166 2.145.700.652 1.831.879.226
2.547.835.936 3.867.040.216 220.936.607 605.136.860
1.381.397.689 929.858.618
-
16.139.854.005 53.980.122.693 2.366.637.259 1.507.157.468
4.452.445.381
594.113.079
-
-
5.046.558.460
73.516.523.494
7.835.062.698
2.311.256.307
-
79.040.329.885
63.584.326.971
65.237.468.561
39
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (lanjutan) Penyusutan dibebankan pada beban usaha tahun berjalan dengan rincian sebagai berikut: 2011 2012
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Beban pokok penjualan (lihat Catatan 26) Penjualan dan pemasaran (lihat Catatan 27) Umum dan administrasi (lihat Catatan 28)
5.662.156.355 365.008.847 2.490.709.221
5.380.238.962 76.517.965 2.378.305.771
Jumlah
8.517.874.423
7.835.062.698
Perhitungan laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: 2011 2012
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Hasil penjualan Nilai buku
959.557.000 379.810.881
3.229.015.158 2.865.084.201
Laba penjualan aset tetap (lihat Catatan 29)
579.746.119
363.930.957
Pada tahun 2012, pengurangan aset tetap termasuk pengembalian mesin milik TMS dengan nilai buku Rp 48.094.588 kepada pemasok. Kerugian yang timbul dari pengembalian tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan Lain-lain - Lain-lain” Pada tanggal 31 Desember 2012, akun aset dalam penyelesaian seluruhnya merupakan akumulasi biaya pembangunan bangunan pabrik TSC. Persentase jumlah tercatat aset dalam penyelesaian terhadap nilai kontrak adalah sekitar 30%. Bangunan pabrik tersebut diperkirakan akan selesai pada bulan Juni 2013. Pada tanggal 31 Desember 2012, aset tetap digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (lihat Catatan 12 dan 16) dan hutang jangka panjang lainnya (lihat Catatan 18) dengan ringkasan sebagai berikut: Kelompok Aset
Dijaminkan kepada
Tanah
PT Bank Resona Perdania, PT Bank OCBC NISP Tbk dan PT Bank UOB Indonesia
Mesin dan peralatan pabrik
PT Bank OCBC NISP Tbk dan PT Bumiputera Finance
Seluruh kelompok aset tanah dan bangunan adalah atas nama Perusahaan dan Entitas Anak dengan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB). Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, aset tetap telah diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebanjiran, kerusuhan, kebakaran, sabotase dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebagai berikut:
40
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10. ASET TETAP (lanjutan) 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
2012 Rupiah Dolar AS
145.962.655.707 4.000.000
85.331.863.531 3.100.000
Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, jumlah tercatat bruto dari aset tetap yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan masing-masing adalah sebesar Rp 41.330.949.799 dan Rp 35.084.412.817. Berdasarkan penelaahan manajemen, tidak terdapat kejadian, peristiwa atau keadaaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. 11. PROPERTI INVESTASI Rincian dan mutasi properti investasi adalah sebagai berikut: 2012 Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi dari Akun Aset Tetap
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Tanah Bangunan dan prasarana Apartemen
682.985.358
-
-
3.408.100.000 2.591.900.000 -
3.408.100.000 2.591.900.000 682.985.358
Jumlah Biaya Perolehan
682.985.358
-
-
6.000.000.000
6.682.985.358
Akumulasi Penyusutan Bangunan dan prasarana Apartemen
224.816.014
129.595.000 34.149.269
-
637.175.417 -
766.770.417 258.965.283
Jumlah Akumulasi Penyusutan
224.816.014
163.744.269
-
637.175.417
Nilai Buku
458.169.344
1.025.735.700 5.657.249.658
41
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11. PROPERTI INVESTASI (lanjutan) 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Saldo Awal
Penambahan
Pengurangan
Saldo Akhir
Biaya Perolehan Apartemen
682.985.358
-
-
682.985.358
Akumulasi Penyusutan Apartemen
190.666.745
34.149.269
-
224.816.014
Nilai Buku
492.318.613
458.169.344
Penyusutan atas properti investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah masing-masing sebesar Rp 163.744.269 dan Rp 34.149.269 yang dibebankan pada akun beban umum dan adminstrasi (lihat Catatan 28). Reklasifikasi properti investasi pada tahun 2012 terkait dengan: Tanah dan bangunan pabrik milik TMS yang berada di Desa Cilampeni, Kecamatan Katapang, Bandung dan disewakan kepada PT Nissiel Garment Manufacturer, pihak berelasi (lihat Catatan 32). Tanah dan bangunan kantor milik TSD yang dikenal dengan nama Trisula Center yang berada di Rawa Buaya, Jakarta Barat. Reklasifikasi tersebut dilakukan mengingat 58,66 % dari bangunan kantor tersebut digunakan sendiri untuk kepentingan Perusahaan dan Entitas Anak. Berdasarkan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi dan Bangunan Tahun 2012, bulan Januari 2012, Nilai Jual Obyek Pajak (NJOP) atas properti investasi yang meliputi tanah dan bangunan pabrik milik TMS dan unit apartemen milik TSD masing-masing adalah sebesar Rp 13.296.656.000 dan Rp 1.634.175.000. Properti investasi berupa unit apartemen dengan Sertifikat Hak Milik Satuan Rumah Susun No. 1472/XVI/3/Karet Tengsin adalah atas nama TSD. Nilai wajar dari properti investasi tersebut pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 1.560.000.000 sebagaimana dilaporkan oleh KJPP Felix Sutandar & Rekan, penilai independen, dengan laporan No. FSR/PV-FS/020122/2012 tanggal 1 Februari 2012. Manajemen meyakini, tidak terdapat kejadian, peristiwa atau keadaaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai properti investasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Pada tahun 2011, seluruh properti investasi telah diasuransikan terhadap risiko gempa bumi, kebakaran, kebanjiran dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 20.000.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko-risiko tersebut. Properti investasi atas nama TMS digunakan jaminan hutang bank jangka pendek (lihat Catatan 12).
42
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK Akun ini merupakan hutang bank (seluruhnya pihak ketiga) dengan rincian sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
2012 PT Bank Resona Perdania Letter of credit Aksep ekspor valas Demand Loan
18.132.973.581 4.835.000.000 1.934.000.000
17.108.256.275 8.977.320.000 -
Sub-jumlah
24.901.973.581
26.085.576.275
PT Bank OCBC NISP Tbk Post import financing Pre export financing Pinjaman Rekening Koran (PRK) Dolar AS Pinjaman Tetap on Demand
21.056.305.580 3.168.581.761 5.456.614.483 1.934.000.000
14.386.385.533 5.134.614.627 3.627.200.000
Sub-jumlah
31.615.501.824
23.148.200.160
1.000.000.000
10.000.000.000
-
453.400.000
57.517.475.405
59.687.176.435
PT Bank UOB Indonesia Revolving Credit Facility (RCF) PT Bank ICBC Demand loan Jumlah
PT Bank Resona Perdania (BRP) a. TMS Berdasarkan Akta Perubahan Pengakuan Hutang No. 39 tanggal 15 Juni 2011 dari Notaris Tien Norman Lubis, S.H., yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Surat dari BRP tentang “Perubahan Perjanjian Kredit” No. 010396EFB dan 010397EFB tanggal 25 November 2012, TMS, Entitas Anak, memperoleh beberapa fasilitas kredit yang seluruhnya digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan pembelian impor dengan ringkasan sebagai berikut: Bunga Nama Fasilitas Maksimum Kredit per Tahun Aksep Ekspor Valuta Asing I Aksep Ekspor Valuta Asing II Sight Letter of Credit
$AS 1.300.000 $AS 700.000 $AS 700.000
COLF+2% COLF+2% COLF+2%
Berdasarkan perjanjian tersebut, jumlah maksimum fasilitas sight L/C apabila digunakan bersamasama dengan fasilitas Kredit Aksep Ekspor Valuta Asing II adalah sebesar $AS 700.000. Perusahaan telah mendapat persetujuan perpanjangan dari BRP atas seluruh fasilitas di atas sampai dengan tanggal 26 November 2013.
43
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank Resona Perdania (BRP) (lanjutan) a. TMS (lanjutan) Fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan: - Tanah dan bangunan dengan luas 8.453 m2 dan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) No. 157 atas nama TMS yang berada di Desa Sayati, Kecamatan Soreang, Bandung (lihat Catatan 10 dan 11), - Piutang pihak ketiga TMS senilai $AS 750.000 (lihat Catatan 6), - Persediaan milik TMS dengan nilai sebesar $AS 750.000 (lihat Catatan 7). Sehubungan dengan perjanjian tersebut TMS, tanpa persetujuan tertulis dari pihak bank, tidak diperkenankan untuk antara lain: -
Memperoleh pinjaman dari pihak lain dan/atau menjaminkan aset. Memberikan pinjaman kepada pihak lain di luar transaksi normal usaha. Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan ataupun penyertaan modal.
Berdasarkan Akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto S.H., No. 66 tanggal 28 Juli 2011, TMS melakukan perubahan Anggaran Dasar, susunan pemegang saham dan susunan pengurus Perusahaan. Sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan dari BRP, pihak bank menyatakan telah menerima pelaporan dari Perusahaan perihal perubahan Anggaran Dasar tersebut. b. TGM Berdasarkan Perjanjian Kredit yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Perubahan Perjanjian Kredit No. 00021BPL dan No.100135EFB, tanggal 26 November 2012, TGM telah memperoleh perpanjangan fasilitas Letter of Credit dan pinjaman aksep dari BRP dengan plafon gabungan sebesar $AS 2.000.000. Fasilitas ini berlaku hingga tanggal 26 November 2013 dan dikenai bunga COLF+2,625%. Pinjaman ini dijamin dengan tanah dan bangunan dengan luas 8.453 m2 dan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 157 atas nama TMS yang berada di Desa Sayati, Kecamatan Soreang, Bandung (lihat Catatan 10), persediaan milik TGM senilai Rp 16.000.000.000 (lihat Catatan 7) dan jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari PT Trisula Insan Tiara, pemegang saham Perusahaan (lihat Catatan 32). Selain itu, berdasarkan Perjanjian Kredit (Non-Komitmen) No. 110040FLB tanggal 26 November 2012, TGM juga memperoleh fasilitas PVA Plafond dengan jumlah maksimum $AS 500.000 yang digunakan untuk kebutuhan modal kerja. Fasilitas ini berlaku hingga tanggal 26 November 2013 dan dikenai bunga COLF+2,75%. Jaminan atas fasilitas ini adalah piutang usaha milik TGM senilai Rp 8.000.000.000 (lihat Catatan 6). Sehubungan dengan perjanjian tersebut TGM, tanpa persetujuan tertulis dari pihak bank, tidak diperkenankan untuk antara lain melakukan: - Memperoleh pinjaman dari pihak lain dan/atau menjaminkan aset. - Memberikan pinjaman kepada pihak lain di luar transaksi normal usaha. - Melakukan peleburan, penggabungan, pengambilalihan ataupun penyertaan modal. Berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan dari BRP, pihak bank menyatakan telah menerima pelaporan dari TGM perihal perubahan Anggaran Dasar.
44
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) a. TGM Berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit Perbankan No. 17 tanggal 15 Juni 2008 dari Notaris Wijaya Sunarman, S.H., yang telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Surat No. 010/Comm/M-Bdg/01010/00674/YW/III/2012 tanggal 11 Mei 2012 yang kemudian dinyatakan dengan Akta Perubahan No. 21 dari Notaris Adriani Budiono, S.H., TGM memperoleh perpanjangan dan penambahan fasilitas kredit dari NISP, yang seluruhnya digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan pembelian impor, dengan ringkasan sebagai berikut:
Nama Fasilitas PRK (Overdraft) Dolar AS Fasilitas Kombinasi Dolar AS Demand loan Dolar AS
Maksimum Kredit $AS 1.000.000 $AS 4.000.000 $AS 400.000
Jangka Waktu 15 Juni 2013 15 Juni 2013 15 Juni 2013
Bunga per Tahun 6% - 7% 5% 6%
Fasilitas kombinasi di atas meliputi antara lain fasilitas kredit Post Import Financing (PIF), Letter of Credit dan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN). Dari jumlah gabungan maksimum kredit $AS 4.000.000 tersebut. Di samping itu, TGM juga memperoleh perpanjangan fasilitas Forex Line Dolar AS dan Pinjaman Rekening Koran dengan maksimum kredit masing-masing sebesar $AS 1.000.000 dan Rp 500.000.000 serta penambahan fasilitas Clean Nego dengan maksimum kredit $AS 2.000.000. Jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 15 Juni 2013 dan dapat diperpanjang kembali. Seluruh fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan: - tanah dan bangunan seluas 14.117 m2 dengan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 15 atas nama TGM yang berada di Desa Cilampeni, Kecamatan Soreang, Bandung (lihat Catatan 10); - jaminan perusahaan dari PT Trisula Insan Tiara (pemegang saham Perusahaan) (lihat Catatan 32); - piutang, persediaan, aset tetap berupa mesin-mesin dan peralatan tekstil milik TGM (lihat Catatan 6, 7 dan 10). Sehubungan dengan perjanjian tersebut TGM, tanpa persetujuan tertulis dari pihak bank, tidak diperkenankan untuk antara lain mengubah Anggaran Dasar dan susunan pengurus. Selain itu, TGM juga diwajibkan untuk memelihara rasio debt to equity maksimum 2,75X. b. TSC Berdasarkan Perjanjian Pemberian Kredit dari NISP, di mana terakhir telah dirubah dengan Perjanjian Pemberian Kredit No. 016/COMM/M-BDG/01010/00674/YW/V/2012 tanggal 20 Juni 2012, TSC memperoleh fasilitas kredit sebagai berikut: a. Fasilitas Kredit Rekening Koran (KRK) dengan maksimum kredit sebesar $AS 300.000. Jangka waktu fasilitas 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 15 Juni 2013. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan modal kerja. b. Fasilitas Pre Export Financing dengan maksimum kredit sebesar $AS 1.300.000. Jangka waktu fasilitas 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 15 Juni 2013. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan modal kerja.
45
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) (lanjutan) b.
TSC (lanjutan) c. Fasilitas Past Importing Financing (SLC/ULC/UPAS/SKBDN) dengan maksimum kredit sebesar $AS 1.300.000. Jangka waktu fasilitas 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 15 Juni 2013. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan L/C. d. Fasilitas Forex Line dengan maksimum kredit sebesar $AS 3.300.000. Jangka waktu fasilitas 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 15 Juni 2013. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan hedging kurs. Fasilitas pinjaman di atas dijamin antara lain dengan: a. Tanah dan bangunan pabrik dengan bukti kepemilikan berupa SHGB No.16 dan 38 yang terletak di Komplek Industri Trikencana, Kopo Soreang, KM 11,5, Bandung atas nama TSC dengan nilai sebesar Rp 25.225.000.000 (lihat Catatan 10). b. Mesin-mesin garmen milik TSC dengan nilai sebesar Rp 17.727.000.000 (lihat Catatan 10). c. Persediaan milik TSC dengan nilai sebesar Rp 10.000.000.000 (lihat Catatan 7). Sehubungan dengan perjanjian tersebut TSC tanpa persetujuan tertulis dari NISP, tidak diperkenankan untuk antara lain: -
merubah susunan pemegang saham dan pengurus, merubah sifat dan kegiatan usaha, melakukan konsolidasi, merger, dan akuisisi, menerima pinjaman dari pihak lain kecuali perjanjian yang telah ada sebelum perjanjian dilakukan, - membubarkan perseroan dan/atau mengajukan permohonan kepailitan dan/atau penundaan pembayaran kepada Pengadilan Niaga, - mendapatkan fasilitas kredit baru dari bank lain dan/atau lembaga keuangan lainnya, - mengalihkan sebagian atau seluruh hak dan/atau kewajiban perseroan berdasarkan perjanjian kredit kepada pihak lain. PT Bank UOB Indonesia (UOB) Berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Kredit dan Pemberian Jaminan No. 6 tanggal 20 April 2010 dari Notaris Adriani Budiono, S.H., yang telah beberapa kali mengalami perubahan terakhir dengan Akta No. 37 tanggal 17 Juli 2012 dari Notaris Elisa Kurniati, S.H., Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman (lihat Catatan 16) dengan rincian sebagai berikut: -
Fasilitas Promissory Notes (PN) yang kemudian diubah menjadi fasilitas Revolving Credit Facility (RCF) dengan maksimum kredit sebesar Rp 17.800.000.000. Jangka waktu fasilitas adalah 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 20 April 2013. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perusahaan dan dikenai bunga 11% per tahun.
-
Fasilitas Kredit Investasi Aktiva Tetap 2 (KIAT 2) dengan maksimum kredit sebesar Rp 3.000.000.000. Jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 3 Desember 2016 dan akan dilunasi dalam 60 kali angsuran. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan investasi Perusahaan dan dikenai bunga 11% per tahun. Seluruh saldo yang timbul dari fasilitas ini diakui sebagai bagian dari liabilitas jangka panjang (lihat Catatan 16).
-
Penambahan dalam bentuk Fasilitas Kredit Rekening Koran (KRK) dengan maksimum kredit sebesar Rp 1.000.000.000. Jangka waktu fasilitas adalah 12 bulan dan akan berakhir pada tanggal 20 April 2013. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan modal kerja Perusahaan dan dikenai bunga 11% per tahun.
46
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank UOB Indonesia (UOB) (lanjutan) Fasilitas pinjaman di atas dijamin antara lain dengan: -
-
-
-
tanah dan bangunan dengan luas keseluruhan 6.315 m2 dan bukti kepemilikan berupa Sertifikat Hak Milik (SHM) No. 794/Ledeng atas nama Winiaty Suherlan (pihak berelasi) (lihat Catatan 32) yang berada di Kecamatan Cidadap, Bandung, tanah dan bangunan dengan luas keseluruhan 125 m2 dan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 670/Selapanjang Jaya atas nama Perusahaan yang berada di Kecamatan Neglasari, Tangerang (lihat Catatan 10), tanah dan bangunan dengan luas keseluruhan 620 m2 dan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 641/Selapanjang Jaya atas nama Perusahaan yang berada di Kecamatan Neglasari, Tangerang (lihat Catatan 10), jaminan perusahaan (corporate guarantee) dari PT Trisula Insan Tiara (pemegang saham Perusahaan) (lihat Catatan 32), persediaan milik Perusahaan dengan nilai sebesar Rp 20.000.000.000 (lihat Catatan 7).
Sehubungan dengan perjanjian kredit di atas, tanpa persetujuan tertulis dari UOB, Perusahaan tidak diperkenankan untuk antara lain: -
Membubarkan perseroan atau meminta dinyatakan pailit atau meminta penundaan pembayaran hutang melalui Pengadilan Niaga. Mengadakan perjanjian yang dapat menimbulkan kewajiban Perusahaan untuk membayar kepada pihak ketiga, kecuali dalam rangka menjalankan usaha perusahaan sehari-hari. Mengikatkan diri sebagai penjamin/penanggung (corporate guarantor) yang baru kepada pihak lain.
PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) TMS Berdasarkan Akta Notaris Mellyani Noor Shandra, S.H., No. 173 dan 174 tentang Perjanjian Kredit dan Perjanjian Pembukaan Letter of Credit yang masing-masing bertanggal 26 Juli 2010 di mana kemudian telah diubah terakhir dengan Surat Perubahan Perjanjian Kredit No. 098/ICBC-BDG/PTD/VII/2011/P1 dan No. 099/ICBC-BDG/LC/VII/2011/P1 yang masing-masing bertanggal 25 Juli 2011, TMS memperoleh fasilitas pinjaman tetap on demand dan fasilitas Sight Letter of Credit dengan maksimum kredit masing-masing sebesar $AS 1.000.000 dan $AS 500.000. Kedua fasilitas tersebut digunakan untuk kebutuhan modal kerja dan dikenai bunga 6% per tahun (dapat berubah sewaktu-waktu). Fasilitas ini berlaku untuk jangka waktu 12 bulan yaitu hingga tanggal 26 April 2013 dan dapat diperpanjang kembali. Pinjaman tersebut dijamin antara lain dengan: a. Tanah dengan luas keseluruhan 820 m2 dan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 00105/Ciracas atas nama Chandra Andriati (pihak berelasi) (lihat Catatan 32) yang berada di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur; b. Tanah dengan luas keseluruhan 106.910 m2 dan bukti kepemilikan berupa SHGB No. 89/Ciracas atas nama PT Southern Cross Textile Industry (pihak berelasi) (lihat Catatan 32) yang berada di Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur; Sehubungan dengan perjanjian tersebut, TMS tanpa persetujuan tertulis dari ICBC tidak diperkenankan untuk antara lain: a. Menjaminkan aset. b. Memperoleh pinjaman/memberikan pinjaman kepada pihak lain di luar transaksi normal usaha. c. Mengubah Anggaran Dasar, susunan pengurus dan pemegang saham.
47
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12. HUTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) PT Bank ICBC Indonesia (ICBC) (lanjutan) TMS (lanjutan) Selain hal tersebut diatas, TMS diwajibkan untuk menjaga rasio hutang terhadap modal dengan nilai maksimum 1,50X. Berdasarkan Akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto S.H., No. 66 tanggal 28 Juli 2011, TMS melakukan perubahan Anggaran Dasar, susunan pemegang saham dan pengurus. Sesuai dengan Surat Penerimaan Pemberitahuan dari ICBC, pihak bank menyatakan telah menerima pelaporan dari TMS perihal perubahan Anggaran Dasar, susunan pemegang saham dan pengurus serta pembagian dividen. Seluruh fasilitas ini telah dilunasi pada tahun 2012.
13. HUTANG USAHA a. Rincian hutang usaha berdasarkan pihak-pihak yang bertransaksi adalah sebagai berikut: 2011 2012
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Pihak ketiga Pihak berelasi (lihat Catatan 32)
29.094.556.799 5.721.362.553
20.683.356.380 2.377.560.621
Jumlah
34.815.919.352
23.060.917.001
b. Rincian hutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut: 2011 2012
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Dolar AS Rupiah Dolar Australia Euro Poundsterling Dolar Hong Kong
23.334.142.981 9.560.137.323 1.794.057.960 114.042.134 13.130.449 408.505
11.438.959.736 10.340.031.820 1.247.973.192 22.178.466 11.773.787 -
Jumlah
34.815.919.352
23.060.917.001
48
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13. HUTANG USAHA (lanjutan) c. Sedangkan rincian akun hutang usaha berdasarkan umur adalah sebagai berikut: 2011 2012
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Belum jatuh tempo Telah jatuh tempo 1 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari Lebih dari 90 hari
11.746.618.403
8.051.332.061
11.553.842.430 5.961.755.209 943.722.881 4.609.980.429
5.650.377.342 4.129.219.753 2.196.673.834 3.033.314.011
Jumlah
34.815.919.352
23.060.917.001
Tidak ada jaminan khusus yang diberikan oleh Perusahaan dan Entitas Anak sehubungan dengan hutang usaha di atas.
14. PERPAJAKAN a. Pajak Dibayar di Muka Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh akun ini merupakan Pajak Pertambahan Nilai yang dapat dikompensasikan ke masa pajak berikutnya. b. Hutang Pajak Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2011 2012
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Perusahaan Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) final Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai
99.611.061 62.634.898 10.539.054 45.498.665 48.484.568 1.471.058 329.293.481
53.001.447 27.771.926 10.736.696 55.323.271 45.669.524 4.843.639 -
Sub-jumlah
597.532.785
197.346.503
49
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. PERPAJAKAN (lanjutan) 2011 2012
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Entitas Anak Pajak Penghasilan Pasal 4 (2) final Pasal 21 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29 Pajak Pertambahan Nilai
23.641.452 922.746.115 97.559.522 575.151.066 18.302.682 7.814.383.441 -
109.115.362 294.593.178 11.455.782 201.610.812 5.013.175.996 553.405.681
Sub-jumlah
9.451.784.278
6.183.356.811
10.049.317.063
6.380.703.314
Jumlah c. Beban Pajak Penghasilan
Rincian beban pajak penghasilan tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2011 2012
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Pajak kini Perusahaan Entitas Anak
741.741.250 14.420.668.176
546.739.250 8.023.295.731
Sub-jumlah
15.162.409.426
8.570.034.981
177.672.496
626.370.237
15.340.081.922
9.196.405.218
Pajak tangguhan Jumlah
d. Pajak Penghasilan Badan Rekonsiliasi antara laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2011 2012 Laba sebelum beban pajak penghasilan berdasarkan laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Dikurangi laba sebelum beban pajak penghasilan - Entitas Anak Pendapatan dividen dari Entitas Anak yang dieliminasi Laba sebelum beban pajak penghasilan yang diatribusikan kepada Perusahaan 50
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
59.733.116.480
36.827.117.073
(57.211.164.267 )
(34.718.154.030)
5.570.750.000
4.750.000.000
8.092.702.213
6.858.963.043
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
Pajak Penghasilan Badan (lanjutan) 2011 2012 Beda waktu Penyisihan penurunan nilai persediaan Beban imbalan kerja karyawan Pembayaran manfaat karyawan melalui program dana pesangon Beda tetap Beban yang tidak dapat dikurangkan secara pajak Pendapatan dividen yang bukan merupakan objek pajak penghasilan Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan bersifat final Taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
324.981.387 177.204.189
66.542.475 109.745.424
(119.423.250)
(71.211.823)
92.409.519
84.373.534
(5.570.750.000)
(4.750.000.000)
(30.158.964)
(111.455.486)
2.966.965.094
2.186.957.167
Perhitungan beban pajak penghasilan kini dan hutang pajak penghasilan Pasal 29 - Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Taksiran penghasilan kena pajak (dibulatkan)
2.966.965.000
2.186.957.000
Beban pajak penghasilan - kini
741.741.250
546.739.250
Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25
129.937.000 44.700.000 565.633.192
755.272 541.140.339
Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka
740.270.192
541.895.611
1.471.058
4.843.639
Hutang pajak penghasilan Pasal 29 Perusahaan
Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dengan jumlah yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku atas laba sebelum beban pajak penghasilan adalah sebagai berikut: 2011 2012
Laba sebelum beban pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian Laba sebelum beban pajak penghasilan Entitas Anak 51
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
59.733.116.480
36.827.117.073
(57.211.164.267)
(34.718.154.030 )
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. PERPAJAKAN (lanjutan) d.
Pajak Penghasilan Badan (lanjutan) 2011 2012
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Penghasilan dividen dari Entitas Anak yang dieliminasi
5.570.750.000
4.750.000.000
Laba sebelum beban pajak penghasilan yang diatribusikan kepada Perusahaan
8.092.702.213
6.858.963.043
Beban pajak penghasilan badan yang dihitung pada tarif pajak yang berlaku
2.023.175.500
1.714.740.750
23.102.380
21.093.352
Pengaruh pajak atas beda tetap Beban yang tidak dapat dikurangkan secara pajak Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan bersifat final Penyesuaian lainnya
(1.400.227.241) 16.635.627
(1.215.363.871) -
Beban pajak penghasilan Perusahaan Entitas Anak
662.686.266 14.677.395.656
520.470.231 8.675.934.987
Beban pajak penghasilan konsolidasian
15.340.081.922
9.196.405.218
Jumlah taksiran penghasilan kena pajak di atas menjadi dasar dalam perhitungan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) tahun 2012 dan 2011 yang disampaikan kepada Kantor Pajak. e.
Pajak Penghasilan Tangguhan Rincian manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2011 2012
Manfaat Pajak Penghasilan Tangguhan Perusahaan Entitas Anak
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
79.054.954 187.047.046
26.269.019 48.976.787
266.102.000
75.245.806
Beban Pajak Penghasilan Tangguhan Entitas Anak
(443.774.496)
(701.616.043)
Bersih
(177.672.496)
(626.370.237)
52
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14. PERPAJAKAN (lanjutan) e.
Pajak Penghasilan Tangguhan (lanjutan) Sedangkan rincian aset (liabilitas) pajak tangguhan yang seluruhnya timbul dari perbedaan temporer antara pelaporan komersial dan fiskal Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: 2011 2012
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Aset Pajak Tangguhan - Bersih Perusahaan Entitas Anak
168.381.313 258.861.986
89.326.351 378.223.602
Jumlah
427.243.299
467.549.953
(336.872.937)
(199.507.095)
Liabilitas Pajak Tangguhan - Bersih Entitas Anak
15. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini merupakan beban yang masih harus dibayarkan atas: 2011 2012
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Bonus Jaminan sosial tenaga kerja Pengangkutan Listrik, air dan telepon Royalti (lihat Catatan 35) Promosi dan pemasaran Komisi Asuransi Lain-lain
1.140.846.226 456.989.849 437.294.141 376.038.912 234.000.000 67.290.470 41.250.000 16.888.695 496.708.125
177.575.319 406.092.766 291.531.536 699.633.228 104.237.224 163.351.442 379.976.496
Jumlah
3.267.306.418
2.222.398.011
16. HUTANG BANK JANGKA PANJANG Akun ini merupakan hutang bank (seluruhnya pihak ketiga) dengan rincian sebagai berikut: 2011 2012
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
PT Bank OCBC NISP Tbk - Term Loan 1 (TL) PT Bank UOB Indonesia - Kredit Investasi Aset Tetap 2 (KIAT 2) PT Bank Resona Perdania - Term Loan (TL)
4.639.099.247
-
2.277.777.778 1.714.239.580
2.944.444.444 -
Jumlah
8.631.116.605
2.944.444.444
53
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16. HUTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 2011 2012
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
2.783.284.973
594.444.444
Bagian jangka panjang
5.847.831.632
2.350.000.000
PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP) Berdasarkan surat penegasan persetujuan kredit dari (NISP) No. 016/COMM/MBDG/01010/00674/YW/V/2012 tanggal 20 Juni 2012, TSC memperoleh fasilitas kredit sebagai berikut: a. Fasilitas kredit Term Loan (TL) 1 dengan maksimum kredit sebesar $AS 550.000. Jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 10 Juni 2016. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan investasi dan dikenakan bunga sebesar 5,75% per tahun. b. Fasilitas kredit TL 2 dengan maksimum kredit sebesar $AS 600.000. Jangka waktu fasilitas 60 bulan. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan investasi dan dikenakan bunga sebesar 5,75% per tahun. Seluruh fasilitas pinjaman di atas dikenakan pembatasan serta dijamin dengan jaminan yang sama seperti halnya hutang jangka pendek yang diperoleh dari bank yang sama (lihat Catatan 12) ditambah dengan jaminan berupa mesin-mesin senilai Rp 5.800.000.000 (lihat Catatan 10). PT Bank UOB Indonesia (UOB) Berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Kredit dan Pemberian Jaminan No. 6 tanggal 20 April 2011 dari Notaris Adriani Budiono, S.H., dan telah diubah dengan Perjanjian Kredit No. 10/BRV/0134 tanggal 3 Desember 2011, Perusahaan memperoleh Fasilitas Kredit Investasi Aktiva Tetap 2 (KIAT 2) dengan maksimum kredit sebesar Rp 3.000.000.000. Jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 3 Desember 2016 dan akan dilunasi dalam 60 kali angsuran. Fasilitas ini digunakan untuk kebutuhan investasi Perusahaan dan dikenai bunga 11% per tahun. Fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan jaminan dan memiliki pembatasan yang sama seperti halnya hutang bank jangka pendek yang diperoleh dari bank yang sama (lihat Catatan 12). PT Bank Resona Perdania (BRP) Berdasarkan Perjanjian Kredit No. 120018FLB tanggal 21 Februari 2012, TMS memperoleh Fasilitas Kredit Non Revolving dengan maksimum kredit sebesar $AS 225.000. Fasilitas ini digunakan untuk investasi. Jangka waktu fasilitas sampai dengan 22 Februari 2015 dan dikenai bunga sebesar COLF + 2,375% per tahun. Fasilitas kredit ini dijamin dengan mesin–mesin senilai $AS 288.286,13 atau setara dengan Rp 2.591.692.309 (lihat Catatan 10). Sehubungan dengan perjanjian tersebut TMS, tanpa persetujuan tertulis dari BRP, tidak diperkenankan untuk antara lain: -
Memperoleh kredit dalam bentuk apapun dari pihak lain untuk modal kerja ataupun pinjaman lainnya; Mengikatkan diri sebagai penanggung/penjamin terhadap pihak lain; Membayar hutang dan/atau memberikan pinjaman kepada perusahaan afiliasinya, kecuali dalam rangka menjalankan usaha sehari-hari; Mengajukan permohonan pailit; Membagikan dividen kepada pemegang saham; Melakukan penggabungan usaha (merger) atau konsolidasi dan mengakuisisi perusahaan lain. 54
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17. HUTANG PEMBIAYAAN KONSUMEN Perusahaan dan Entitas Anak memiliki beberapa perjanjian untuk pembiayaan kendaraan. Jangka waktu dari masing-masing perjanjian pembiayaan adalah 3 (tiga) tahun dengan tingkat bunga efektif yang berkisar antara 7,55% hingga 11,76% per tahun. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, rincian pembayaran minimum di masa depan berdasarkan perjanjian pembiayaan tersebut adalah sebagai berikut: 2011 2012
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai dua tahun Lebih dari dua tahun
1.660.099.480 1.229.092.279 90.649.194
1.651.836.988 1.536.844.201 1.052.440.124
Jumlah Dikurangi beban bunga yang belum jatuh tempo
2.979.840.953 153.935.687
4.241.121.313 303.000.446
Nilai sekarang atas pembayaran minimum Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
2.825.905.266
3.938.120.867
1.539.514.756
1.422.431.838
Bagian jangka panjang
1.286.390.510
2.515.689.029
Perjanjian pembiayaan di atas dijamin dengan kendaraan yang menjadi objek dari perjanjian yang bersangkutan di mana Perusahaan dan Entitas Anak tidak diperkenankan untuk melakukan penjualan dan/atau memindahkan hak kepemilikan atas kendaraan tersebut sampai dengan perjanjian pembiayaan lunas.
18. HUTANG LAIN-LAIN JANGKA PANJANG Berdasarkan Perjanjian Pemberian Fasilitas Kredit No. CJ00353-11 tanggal 9 Februari 2012, TGM memperoleh fasilitas kredit dari PT Bumiputera Finance (pihak ketiga) untuk pembiayaan pembelian mesin. Jangka waktu fasilitas sampai dengan Februari 2015 dengan tingkat bunga efektif yang berkisar antara 9% hingga 12%. Rincian pembayaran minimum di masa depan dari perjanjian pembiayaan tersebut adalah sebagai berikut: Sampai dengan satu tahun Lebih dari satu tahun sampai dua tahun Lebih dari dua tahun
352.909.261 341.103.738 83.434.211
Jumlah
777.447.210
Dikurangi beban bunga yang belum jatuh tempo
33.160.655
Nilai sekarang atas pembayaran minimum
744.286.555
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
330.794.068
Bagian jangka panjang
413.492.487
55
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18. HUTANG LAIN-LAIN JANGKA PANJANG (lanjutan) Fasilitas pinjaman di atas dijamin dengan mesin yang dimiliki oleh TGM senilai $AS 128.281 (lihat Catatan 10). TGM tidak diperkenankan untuk melakukan penjualan dan/atau memindahkan hak kepemilikan atas mesin tersebut sampai dengan pinjaman tersebut dilunasi.
19. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan dan Entitas Anak mencatat liabilitas imbalan kerja jangka panjang minimum yang diwajibkan dalam Undang-undang Ketenagakerjaan. Liabilitas tersebut diakui berdasarkan perhitungan yang dilakukan oleh PT Kompujasa Aktuaria Indonesia, aktuaris independen, yang dalam laporannya masing-masing bertanggal 31 Desember 2012 dan 2 Februari 2011 menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi utama sebagai berikut: 2012 Umur pensiun normal (tahun) Tingkat kenaikan gaji (per tahun) Tingkat bunga diskonto (per tahun) Tingkat pengunduran diri (per tahun)
2011 55 6% 7%
6% sampai dengan usia 20 dan berkurang secara linear sampai dengan 0% pada usia 52
Hasil yang diharapkan dari aset program Tingkat mortalitas
55 6% 7% 6% sampai dengan usia 20 dan berkurang secara linear sampai dengan 0% pada usia 52
7% TMI 2011
7% TMI 2011
Perubahan nilai kini dari liabilitas imbalan kerja jangka panjang selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2011 2012
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Saldo awal tahun Beban jasa kini Beban bunga Pembayaran iuran Dana Pensiun Lembaga Keuangan Kerugian aktuarial
6.627.858.962 852.236.211 530.228.718 (877.247.219) 1.604.586.711
4.578.674.143 619.730.801 457.867.416 (71.211.823) 1.042.798.425
Saldo akhir tahun
8.737.663.383
6.627.858.962
Perubahan dari nilai wajar aset program selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2011 2012
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Saldo awal tahun Iuran yang diterima Pembayaran manfaat dari asuransi Hasil yang diharapkan dari aset program Kerugian aktuarial
5.235.636.448 3.113.357.308 (757.823.969) 366.494.551 (74.263.445)
5.235.636.448 -
Saldo akhir tahun
7.883.400.893
5.235.636.448
56
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan) Rincian liabilitas imbalan kerja jangka panjang yang disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut: 2011 2012 Nilai kini liabilitas imbalan pasti Nilai wajar aset program
Kerugian aktuarial yang belum diakui Jumlah Liabilitas yang diakui dalam Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
8.737.663.383 (7.883.400.893)
6.627.858.962 (5.235.636.448)
854.262.490 (505.718.624)
1.392.222.514 (211.579.846)
348.543.866
1.180.642.668
Komponen dari beban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: 2011 2012
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Biaya jasa kini Biaya bunga Hasil yang diharapkan dari aset program Kerugian aktuarial
852.236.211 530.228.718 (366.494.551) 1.384.711.378
619.730.801 457.867.416 1.439.594.523 34.559.103
Jumlah Beban Imbalan Kerja Karyawan
2.400.681.756
2.551.751.843
Mutasi liabilitas imbalan kerja jangka panjang selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: 2011 2012 Saldo awal Beban imbalan kerja karyawan (lihat Catatan 28) Pembayaran manfaat karyawan melalui program dana pesangon Saldo Akhir
1.180.642.668 2.400.681.756
3.935.739.096 2.551.751.843
(3.232.780.558)
(5.306.848.271)
348.543.866
57
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
1.180.642.668
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19. LIABILITAS IMBALAN KERJA JANGKA PANJANG (lanjutan) Jumlah periode tahunan saat ini dan periode empat tahun sebelumnya dari nilai kini imbalan pasti dan penyesuaian yang timbul atas aset (liabilitas) program adalah sebagai berikut: 2012 Nilai kini liabilitas imbalan pasti Nilai wajar aset program
2011
2010
2009
2008
(8.737.663.383)
(6.627.858.962)
(4.578.674.143)
(2.778.894.384)
(2.321.662.831)
7.883.400.893
5.235.636.448
-
-
-
(854.262.490)
(1.392.222.514)
(4.578.674.143)
(2.778.894.384)
(2.321.662.831)
676.575.989
(271.425.524)
523.828.043
(52.671.834)
-
(177.686.501)
(1.663.648.038)
-
-
-
Defisit Penyesuaian liabilitas program Penyesuaian aset program
Berdasarkan Perjanjian Penutupan Pesangon, manajemen Perusahaan dan Entitas Anak (kecuali TSD dan TDB) telah mengalihkan sebagian tanggung jawab atas liabilitas minimum pembayaran imbalan pasca kerja jangka panjang, sebagaimana diatur di dalam Undang-undang, dengan mengikuti program asuransi dana pesangon (iuran pasti) yang diselenggarakan oleh PT AIA Financial, pihak ketiga. Jumlah iuran pasti yang dibayarkan selama tahun 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp 877.247.219 dan Rp 71.211.823.
20. MODAL SAHAM Susunan Pemegang Saham Rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 berdasarkan Daftar Pemegang Saham yang diterbitkan oleh PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek, adalah sebagai berikut: 2012
Pemegang Saham PT Trisula Insan Tiara PT Karya Dwimanunggal Sejahtera Masyarakat (masing-masing dengan pemilikan kurang dari 5%) Jumlah
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan (%)
Jumlah
420.000.000 280.000.000
42,00 28,00
42.000.000.000 28.000.000.000
300.000.000
30,00
30.000.000.000
1.000.000.000
100,00
100.000.000.000
58
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. MODAL SAHAM (lanjutan) Sedangkan rincian pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: 2011
Pemegang Saham
Jumlah Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh
Persentase Pemilikan (%)
Jumlah
PT Trisula Insan Tiara PT Karya Dwimanunggal Sejahtera
420.000.000 280.000.000
60,00 40,00
42.000.000.000 28.000.000.000
Jumlah
700.000.000
100,00
70.000.000.000
Perubahan jumlah saham yang beredar selama tahun berjalan adalah sebagai berikut: Saldo 1 Januari 2011 - setelah memperhitungkan dampak perubahan nilai nominal saham (lihat Catatan 20a) Penambahan modal saham (lihat Catatan 20b) Saldo 31 Desember 2011 Penambahan modal saham melalui penawaran umum perdana (lihat Catatan 1c dan 20d) Saldo 31 Desember 2012
350.000 saham 350.000 saham 700.000 saham 300.000 saham 1.000.000 saham
a. Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) No. 2 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., tanggal 2 Maret 2011, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui untuk mengubah nilai nominal saham dari semula Rp 1.000.000 per saham menjadi Rp 100 per saham. b. Pada tanggal 20 Juni 2011, sesuai dengan hasil keputusan RUPSLB yang telah dinyatakan dengan Akta No. 58 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmantho, S.H., para pemegang saham telah menyetujui peningkatan modal ditempatkan Perusahaan dari semula sebesar Rp 35.000.000.000 yang terbagi atas 350.000.000 saham menjadi sebesar Rp 70.000.000.000 yang terbagi atas 700.000.000 saham di mana seluruhnya telah diambil bagian dan disetor penuh oleh PT Trisula Insan Tiara dan PT Karya Dwimanunggal Sejahtera masing-masing sebesar 210.000.000 saham dan 140.000.000 saham atau masing-masing senilai Rp 21.000.000.000 dan Rp 14.000.000.000. Peningkatan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-34494.AH.01.02.Tahun2011 tanggal 8 Juli 2011. c. Berdasarkan Berita Acara RUPSLB yang dinyatakan dengan Akta Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmantho, S.H., No. 2 tanggal 1 Februari 2012, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui antara lain: - Perubahan status Perusahaan dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka, - Menerbitkan saham baru dalam simpanan sebanyak-banyaknya 400.000.000 saham dengan nilai keseluruhan Rp 40.000.000.000 melalui Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat. - Menerbitkan waran, apabila dianggap perlu berdasarkan keputusan Direksi, sebanyak-banyaknya 100.000.000 lembar atau senilai Rp 10.000.000.000 59
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. MODAL SAHAM (lanjutan) - Perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan No. IX.J.1, Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM-LK No. Kep-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 (termasuk perubahan nama Perusahaan menjadi PT Trisula International Tbk dan peningkatan modal dasar menjadi Rp 280.000.000.000 yang terbagi atas 2.800.000.000 dengan nilai nominal Rp 100). Akta perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-07845.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 15 Februari 2012. d. Pada tanggal 6 Juli 2012, sesuai dengan Pernyataan Dewan Komisaris Sehubungan Dengan Penawaran Umum Terbatas PT Trisula International Tbk sebagaimana dinyatakan dalam Akta No. 11 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., Dewan Komisaris Perusahaan telah menyatakan kepastian atas jumlah peningkatan modal ditempatkan Perusahaan dari semula sebesar Rp 70.000.000.000 yang terbagi atas 700.000.000 saham menjadi sebesar Rp 100.000.000.000 yang terbagi atas 1.000.000.000 saham di mana seluruhnya telah diambil bagian dan disetor penuh oleh PT Trisula Insan Tiara, PT Karya Dwimanunggal Sejahtera dan masyarakat masing-masing sejumlah 420.000.000 saham, 280.000.000 saham dan 300.000.000 saham atau masing-masing senilai Rp 42.000.000.000, Rp 28.000.000.000 dan Rp 30.000.000.000. Akta tersebut telah diterima dan dicatat dalam database Sistem Adminstrasi Badan Hukum Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat No. AHU-AH.01.1029704 Tahun 2012 tanggal 10 Agustus 2012. Pengelolaan Modal Tujuan utama pengelolaan modal Perusahaan adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat antara jumlah liabilitas dan ekuitas guna mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham. Perusahaan mengelola dan melakukan penyesuaian terhadap struktur permodalan berdasarkan perubahan kondisi ekonomi dan kebutuhan bisnis. Dalam rangka memelihara dan mengelola struktur permodalan, Perusahaan dapat menyesuaikan besaran dividen bagi pemegang saham, menerbitkan saham baru, melakukan penawaran umum (lihat Catatan 1c), membeli kembali saham yang beredar, mengusahakan pendanaan melalui pinjaman ataupun menjual aset untuk mengurangi pinjaman. Kebijakan manajemen adalah mempertahankan secara konsisten struktur permodalan yang sehat dalam jangka panjang guna mengamankan akses terhadap berbagai alternatif pendanaan pada biaya (cost of fund) yang wajar. Tidak ada ketentuan ataupun peraturan khusus yang ditetapkan bagi Perusahaan mengenai jumlah permodalan selain dari yang diatur di dalam Undang-undang No. 1/1995 tanggal 7 Maret 1995 mengenai Perseroan Terbatas yang kemudian diubah dengan Undang-undang No. 40/2007 tanggal 16 Agustus 2007. Namun demikian, terkait dengan persyaratan di dalam fasilitas hutang bank, Perusahaan dimungkinkan untuk wajib memelihara rasio keuangan tertentu. Sebagaimana praktek yang berlaku umum, Perusahaan mengevaluasi struktur permodalan melalui rasio hutang terhadap modal (gearing ratio) yang dihitung melalui pembagian antara hutang neto dengan modal. Hutang neto adalah jumlah liabilitas sebagaimana disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian dikurangi dengan jumlah kas dan setara kas. Sedangkan modal meliputi seluruh ekuitas, termasuk dengan KNP. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, perhitungan rasio tersebut adalah sebagai berikut:
60
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20. MODAL SAHAM (lanjutan) 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
2012 Jumlah liabilitas Dikurangi kas dan setara kas Hutang neto Jumlah ekuitas
123.691.800.811 56.089.462.390
101.629.558.689 17.197.798.273
67.602.338.421
84.431.760.416
242.556.471.149
136.327.686.592
0,28
0,62
Rasio hutang terhadap modal
21. TAMBAHAN MODAL DISETOR Pada tanggal 31 Desember 2012, rincian akun ini adalah sebagai berikut: Agio saham sehubungan dengan penawaran umum perdana (lihat Catatan 1c) Dikurangi biaya emisi saham
60.000.000.000 (5.590.000.000)
Bersih
54.410.000.000
22. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA Berdasarkan Undang-undang No. 1/1995 tanggal 7 Maret 1995 mengenai Perseroan Terbatas, sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang No. 40/2007 tanggal 16 Agustus 2007, Perusahaan diharuskan untuk membuat penyisihan cadangan wajib hingga sekurang-kurangnya sebesar 20% dari jumlah modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh. Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada tanggal 2 Maret 2011 sebagaimana dinyatakan dengan Akta No. 1 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., telah menyetujui penyisihan cadangan wajib sejumlah Rp 1.000.000.000 dari saldo laba tanggal 31 Desember 2010. 23. KEPENTINGAN NONPENGENDALI Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
2012 Saldo Awal Bagian kepentingan nonpengendali atas Laba tahun berjalan Dividen tunai Entitas Anak (lihat Catatan 24) Dividen tunai TMS dan TSC (lihat Catatan 24) Bagian penambahan setoran modal saham TDB oleh pemegang saham nonpengendali Bagian penambahan setoran modal saham TSC oleh pemegang saham nonpengendali
28.435.725.928 14.171.668.387 (4.274.250.000) -
Saldo Akhir
61
19.802.551.557 9.944.174.371 (14.811.000.000)
14.700.000.000
-
-
13.500.000.000
53.033.144.315
28.435.725.928
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24. DIVIDEN TUNAI Perusahaan Berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham No. 23 tanggal 15 Februari 2012, para pemegang saham Perusahaan telah menyetujui pembayaran dividen tunai tahun buku 2011 sebesar Rp 2.000.000.000 atau sebesar Rp 2 per saham. Entitas Anak
Berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham yang dinyatakan kembali dalam Akta RUPSLB No. 137 tanggal 30 Desember 2011 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., tanggal 28 Desember 2011, para pemegang saham TSC telah menyetujui pembayaran dividen tunai interim tahun 2011 sebesar Rp 29.122.000.000 atau sebesar Rp 5.239.655 per saham yang berasal dari laba bersih sampai dengan tanggal 31 Desember 2011. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham, yang dinyatakan kembali dalam Akta RUPSLB No. 70 tanggal 30 April 2012 dari Notaris Popie Savitri Martosuhardjo Pharmanto, S.H., para pemegang saham TSC telah menyetujui pembayaran dividen tunai tahun buku 2011 sebesar Rp 8.000.000.000 atau sebesar Rp 1.439.366 per saham.
Pada 14 Oktober 2011, Sesuai keputusan RUPST, pemegang saham TMS menyetujui pembagian dividen tunai tahun buku 2010 sebesar Rp 5.000.000.000 atau 5.000.000 per saham. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham tanggal 20 Desember 2012 para pemegang saham telah menyetujui pembagian dividen tunai interim tahun buku 2012 sebesar Rp 2.700.000.000 atau sebesar Rp 2.700.000 per saham.
Berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham, yang dinyatakan kembali dalam Akta No. 42 tanggal 19 Maret 2012 dari Notaris Popie Savitri Martosihardjo Pharmanto, S.H., para pemegang saham TGM telah menyetujui pembayaran dividen tunai tahun buku 2011 sebesar Rp 745.000.000 atau sebesar Rp 35.476 per saham. Selanjutnya berdasarkan Keputusan Sirkular Para Pemegang Saham tanggal 20 Desember 2012 para pemegang saham telah menyetujui pembagian dividen tunai interim tahun buku 2012 sebesar Rp 1.800.000.000 atau sebesar Rp 85.714 per saham.
Berdasarkan Risalah Rapat umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 16 April 2012, para pemegang saham TSD telah menyetujui pembayaran dividen tunai tahun buku 2011 sebesar Rp 600.000.000 atau sebesar Rp 31.088 per saham.
25. PENJUALAN BERSIH Akun ini terdiri dari: 2011 2012 Penjualan produk pakaian jadi Ekspor Lokal Konsinyasi Non-konsinyasi Jumlah
62
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
470.875.678.184
413.429.063.288
50.701.819.727 37.309.018.064
39.120.617.665 17.567.042.053
558.886.515.975
470.116.723.006
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25. PENJUALAN BERSIH (lanjutan) Pelanggan dengan nilai penjualan yang melebihi 10% dari jumlah kumulatif penjualan bersih selama tahun berjalan adalah kepada Trans International Fashion Ltd dan Wisco Australia Pty dengan rata-rata nilai transaksi masing-masing sekitar 11% dan 17% pada tanggal 31 Desember 2012 dan 17% dan 26% pada tanggal 31 Desember 2011. 26. BEBAN POKOK PENJUALAN Rincian beban pokok penjualan adalah sebagai berikut: 2011 2012
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Bahan baku yang digunakan Upah langsung Beban jasa maklon dan biaya produksi tidak langsung lainnya Penyusutan (lihat Catatan 10)
218.607.514.282 71.223.357.307
242.059.676.115 35.197.870.272
76.366.178.673 5.662.156.355
67.503.365.140 5.380.238.962
Jumlah biaya produksi tahun berjalan
371.859.206.617
350.141.150.489
Persediaan setengah jadi (lihat Catatan 7) Awal tahun Akhir tahun
15.285.957.689 (14.750.278.885)
14.762.664.292 (15.285.957.689)
Beban pokok produksi Pembelian persediaan barang jadi - bersih
372.394.885.421 48.757.855.925
349.617.857.092 32.011.658.748
Persediaan barang jadi tersedia untuk dijual Persediaan barang jadi (lihat Catatan 7) Awal tahun Akhir tahun
421.152.741.346
381.629.515.840
36.947.768.947 (45.618.613.330)
23.014.978.290 (36.947.768.947)
Beban pokok penjualan
412.481.896.963
367.696.725.183
Tidak ada pemasok dengan nilai transaksi pembelian yang melebihi 10% dari jumlah kumulatif penjualan bersih selama tahun berjalan.
63
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27. BEBAN PENJUALAN DAN PEMASARAN Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2011 2012
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Gaji dan tunjangan Operasional gerai penjualan Pengangkutan Komisi Promosi Royalti (lihat Catatan 35) Perlengkapan Pemeliharaan dan perawatan Penyusutan (lihat Catatan 10) Perjalanan dinas Jamuan dan sumbangan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10.000.000)
11.569.180.211 8.625.014.854 8.221.889.441 2.308.328.675 1.824.394.991 1.639.893.550 418.651.797 389.204.890 365.008.847 275.811.444 21.399.972 108.451.772
7.477.046.297 5.334.280.783 2.148.364.567 1.102.823.633 1.320.141.049 1.016.800.215 390.012.855 318.200.522 76.517.965 530.794.811 9.640.370 83.396.012
Jumlah
35.767.230.444
19.808.019.079
28. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Rincian akun ini adalah sebagai berikut: 2011 2012
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Gaji dan tunjangan Perjalanan dinas Penyusutan (lihat Catatan 10 dan 11) Alat tulis dan perlengkapan kantor Imbalan kerja karyawan (lihat Catatan 19) Jamuan dan sumbangan Informasi dan teknologi Jasa profesional Administrasi bank Listrik, air dan telepon Pemeliharaan dan perawatan Asuransi Pelatihan Perizinan Sewa Pajak Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 10.000.000)
31.360.200.132 2.672.609.594 2.654.453.490 2.641.590.990 2.400.681.756 1.827.950.614 1.606.897.046 1.510.225.778 1.494.621.581 891.647.185 582.009.710 558.404.340 541.255.917 241.300.686 208.986.668 23.885.258 575.285.783
27.229.977.651 1.032.394.461 2.412.455.040 1.816.223.505 2.551.757.843 470.905.487 722.737.703 1.281.863.535 1.123.308.297 1.864.147.689 853.128.090 249.984.570 907.789.036 128.563.670 181.421.168 86.339.360 141.675.606
Jumlah
51.792.006.528
43.054.672.711
64
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29. PENDAPATAN LAIN-LAIN Rincian pendapatan lain-lain adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
2012 Sewa Laba selisih kurs Laba penjualan aset tetap (lihat Catatan 10) Lain-lain
1.967.470.787 1.144.906.281 579.746.119 778.529.018
1.577.864.385 363.930.957 793.656.943
Jumlah
4.470.652.205
2.735.452.285
30. BEBAN KEUANGAN Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
2012 Bunga atas pinjaman bank Bunga atas hutang pembiayaan konsumen
2.578.044.983 1.459.002.285
3.660.028.122 229.943.661
Jumlah
4.037.047.268
3.889.971.783
31. LABA PER SAHAM Perhitungan laba per saham sebagaimana disajikan di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
2012 Laba tahun berjalan - sebelum dampak penyesuaian proforma yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk Jumlah rata-rata tertimbang saham (lihat Catatan 2u dan 20) Laba per Saham
23.715.532.038
6.210.886.845
852.459.016
536.986.301
27,82
11,57
Perusahaan tidak menghitung laba per saham dilusian karena masa pelaksanaan Waran Seri 1 akan efektif pada tahun 2013.
65
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI Dalam kegiatan usaha utamanya, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihakpihak berelasi yang dilakukan pada persyaratan dan ketentuan sebagaimana pada umumnya. Sifat hubungan dan jenis transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi tersebut diikhtisarkan sebagai berikut: No
Nama Pihak
Sifat Relasi
Jenis Transaksi
1.
PT Trisula Insan Tiara (lihat Catatan 29 dan 20)
Pemegang saham
Sewa kantor
2.
PT Karya Dwimanunggal Sejahtera (lihat Catatan 20 dan 29)
Pemegang saham
Sewa kantor
3.
PT Trisula Textile Industries (lihat Catatan 12, 29 dan 26)
Entitas sepengendali
Sewa kantor dan pembelian persediaan
4.
PT Tritirta Inti Mandiri (lihat Catatan 29)
Entitas sepengendali
Penjualan dan sewa kantor
5.
PT Southern Cross Textile Industry (lihat Catatan 12 dan 26)
Entitas sepengendali
Penjamin hutang bank, sewa kantor dan pembelian persediaan
6.
PT Nissiel Garment Manufacturer (lihat Catatan 25)
Entitas sepengendali
Penjualan dan sewa pabrik
7.
PT Mido Indonesia (lihat Catatan 25)
Entitas sepengendali
Penjualan
8.
PT Chitose Indonesia Manufacturing (lihat Catatan 29)
Entitas sepengendali
Sewa kantor
9.
Chandra Andriati (lihat Catatan 12)
Direksi dari perusahaan afiliasi
Penjamin hutang bank
10.
Winiaty Suherlan (lihat Catatan 12)
Anggota keluarga dekat dari manajemen kunci Perusahaan
Penjamin hutang bank
66
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan) Rincian saldo yang timbul dari transaksi dengan pihak-pihak berelasi di atas pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
2012 Piutang usaha (lihat Catatan 6) Pemegang saham PT Trisula Insan Tiara PT Karya Dwimanunggal Sejahtera Entitas sepengendali PT Tritirta Inti Mandiri PT Mido Indonesia PT Trisula Textile Industries PT Southern Cross Textile Industry PT Nissiel Garment Manufacturer PT Chitose Indonesia Manufacturing
79.784.100 39.215.000
40.251.800
2.434.501.059 27.900.000 4.400.000 -
39.215.000 632.133.732 4.400.000 117.733.299 1.150.875
Jumlah
2.585.800.159
834.884.706
0,71%
0,35%
% terhadap jumlah aset Hutang usaha (lihat Catatan 13) Pemegang saham PT Trisula Insan Tiara Entitas sepengendali PT Nissiel Garment Manufacturer PT Trisula Textile Industries PT Southern Cross Textile Industry
56.802.762
43.389.212
3.286.390.114 1.939.680.336 438.489.341
1.893.359.912 440.811.497
Jumlah
5.721.362.553
2.377.560.621
4,63%
2,34%
Hutang lain-lain Pemegang saham PT Trisula Insan Tiara Entitas sepengendali PT Chitose Indonesia Manufacturing
261.537.130
-
92.930.700
-
Jumlah
354.467.830
-
0,29%
0,00%
% terhadap jumlah liabilitas
% terhadap jumlah liabilitas
67
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (lanjutan)
2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
2012 Penjualan (lihat Catatan 25) Entitas sepengendali PT Mido Indonesia PT Nissiel Garment Manufacturer
5.699.636.756 524.544.344
1.531.137.291 380.728.519
Jumlah
6.224.181.100
1.911.865.810
% terhadap jumlah penjualan bersih
1,11%
0,40%
Pembelian Entitas sepengendali PT Nissiel Garment Manufacturer PT Trisula Textile Industries PT Southern Cross Textile Industry PT Nissiel Garment Manufacturer
15.143.285.347 8.559.136.785 2.175.110.940 -
12.117.212.933 3.134.242.362 730.169.980
Jumlah
25.877.533.072
15.981.625.275
4,63%
3,40%
250.250.000
147.416.667
1.536.707.000
1.007.420.667
30.015.021
21.167.147
Sub Jumlah
1.566.722.021
1.028.587.814
Jumlah
1.816.972.021
1.176.004.481
3,51%
2,73%
% terhadap jumlah penjualan bersih
Imbalan kerja manajemen kunci Dewan Komisaris Gaji dan imbalan jangka pendek Dewan Direksi Gaji dan imbalan jangka pendek Imbalan pasca kerja jangka panjang (lihat Catatan 2p dan 19)
% terhadap jumlah beban usaha
68
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33. NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Aset Keuangan Ringkasan aset keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang seluruhnya dikategorikan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang (lihat Catatan 2g) adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
2012 Kas dan setara kas Piutang usaha Piutang lain-lain Uang jaminan Jumlah aset keuangan
56.089.462.390 93.449.995.855 638.428.248 1.855.109.188
17.197.798.273 49.643.518.908 2.195.920.016 668.427.149
152.032.995.681
69.705.664.346
42%
29%
% terhadap jumlah aset
Aset keuangan, selain uang jaminan, seluruhnya merupakan aset lancar yang berjangka pendek di mana jumlah tercatat aset tersebut telah mencerminkan nilai wajarnya. Uang jaminan sekalipun berjangka panjang namun dicatat sebesar biaya perolehan karena nilai wajarnya tidak dapat ditentukan secara andal. Liabilitas Keuangan Ringkasan liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang seluruhnya diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi adalah sebagai berikut: 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
2012 Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Beban masih harus dibayar Liabilitas jangka panjang
57.517.475.405 34.815.919.352 3.777.854.015 3.267.306.418 12.201.308.426
59.687.176.435 23.060.917.001 1.671.866.785 2.222.398.011 6.882.565.311
Jumlah liabilitas keuangan
111.579.863.616
93.524.923.543
90%
92%
% terhadap jumlah liabilitas
Akun hutang bank jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain dan beban masih harus dibayar seluruhnya merupakan liabilitas berjangka pendek sehingga jumlah tercatat dari akun-akun tersebut telah mencerminkan nilai wajarnya. Jumlah tercatat dari akun liabilitas jangka panjang, yang meliputi hutang bank jangka panjang, hutang pembiayaan konsumen dan hutang jangka panjang lainnya juga telah mencerminkan nilai wajarnya mengingat bahwa seluruh liabilitas tersebut dikenakan suku bunga pasar.
69
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN Instrumen keuangan yang dimiliki oleh Perusahaan dan Entitas Anak memiliki eksposur risiko dalam bentuk risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kebijakan manajemen terhadap risiko keuangan dimaksudkan guna meminimumkan potensi dan dampak keuangan merugikan yang mungkin timbul dari risiko-risiko tersebut. Dalam kaitannya dengan hal ini, manajemen tidak memperkenankan adanya transaksi derivatif yang bertujuan spekulatif. Berikut ini adalah ikhtisar kebijakan dan tujuan manajemen risiko keuangan Perusahaan dan Entitas Anak: a.
Risiko Suku Bunga Risiko ini merupakan risiko di mana arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan dari suku bunga pasar. Secara potensial, risiko ini timbul dari hutang bank, baik jangka pendek ataupun jangka panjang, yang nilai tercatatnya mencerminkan masingmasing sekitar 53% dan 73% dari jumlah liabilitas pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Manajemen tidak memiliki kebijakan formal dalam bentuk lindung nilai atas risiko ini. Namun demikian, manajemen senantiasa memantau kecenderungan suku bunga pasar dan mengembangkan berbagai alternatif pembiayaan dengan cost of fund yang wajar. Dalam kurun waktu 24 bulan terakhir tidak terdapat fluktuasi perubahan suku bunga dalam rentang yang signifikan. Manajemen juga meyakini bahwa dalam 12 bulan mendatang keadaan yang serupa masih berlaku mengingat indikator-indikator makro ekonomi yang relatif stabil.
b.
Risiko Mata Uang Risiko mata uang adalah risiko di mana arus kas kontraktual dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Risiko ini timbul mengingat sebagian transaksi penjualan dan pembelian dilakukan dalam mata uang asing (di mana sebagian besar dalam mata uang Dolar AS). Keberadaan saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing juga menimbulkan eksposur risiko mata uang bagi Perusahaan dan Entitas Anak. Ringkasan saldo aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing, di mana sebagian besar dalam mata uang Dolar AS, pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2012 Mata Uang Asing Aset Moneter Kas dan setara kas Dolar AS Euro Dolar Australia Piutang usaha Dolar AS Dolar Australia Dolar Selandia Baru Piutang lain-lain Dolar AS Uang jaminan Dolar AS Jumlah Aset Moneter
2011 Setara Rupiah
Mata Uang Asing
Setara Rupiah
2.229.919 16 46.918
21.563.313.636 204.958 470.371.013
527.342 16 15.591
4.781.934.444 187.824 143.480.640
7.490.816 1.116.700 22.730
72.436.186.562 11.195.349.076 180.272.423
4.291.692 498.108 7.060
38.917.063.459 4.583.930.272 49.467.742
17.247
166.781.240
109.263
990.796.884
42.193
408.006.600
-
-
106.420.485.508
70
49.466.861.265
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. Risiko Mata Uang (lanjutan) 2011 Disajikan Kembali
(lihat Catatan 1d,2e,4)
2012 Mata Uang Asing Liabilitas Moneter Hutang bank jangka pendek Dolar AS Hutang usaha Dolar AS Euro Poundsterling Dolar Australia Dolar Hong Kong Hutang lain-lain Dolar AS Dolar Australia Hutang bank jangka panjang Dolar AS Hutang pembiayaan konsumen Dolar AS Hutang jangka panjang lainnya Dolar AS
Setara Rupiah
Mata Uang Asing
Setara Rupiah
5.844.620
56.517.475.405
5.126.924
46.490.946.832
2.413.045 8.903 843 178.952 327
23.334.142.981 114.042.134 13.130.449 1.794.057.960 408.505
1.228.528 301 1.111 135.303 -
11.140.294.111 3.533.434 15.517.479 1.245.152.221
89.868 381
869.023.560 3.819.671
8.452 -
76.642.736 -
479.742
4.639.105.140
-
-
187.382
1.811.983.940
253.846
2.301.875.528
76.969
744.286.559
-
-
Jumlah Liabilitas Moneter
89.841.476.304
61.273.962.341
Aset (Liabilitas) Moneter – Bersih
16.579.009.204
(11.807.101.076)
Tabel berikut menunjukkan sensitivitas Perusahaan dan Entitas Anak terhadap perubahan kurs Rupiah terhadap mata uang asing. Tingkat sensitivitas di bawah ini mewakili penilaian manajemen terhadap perubahan yang mungkin terjadi pada kurs mata uang asing. Analisis sensitivitas hanya mencakup aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing. Analisis tersebut menunjukkan dampak yang terjadi atas laba setelah pajak serta ekuitas Perusahaan dan Entitas Anak, di mana kurs mata uang asing menguat pada persentase tertentu terhadap Rupiah, dengan asumsi seluruh variabel lainnya konstan. Pada persentase yang sama, melemahnya kurs mata uang asing terhadap Rupiah, akan membawa dampak yang sama terhadap laba setelah pajak dan ekuitas, namun berlawanan arah dengan dampak menguatnya kurs mata uang asing. 2012 Dampak terhadap Tingkat Sensitivitas
Dolar AS Menguat Melemah Euro Menguat Melemah 71
Laba (Rugi)
Ekuitas
2,24% (2,24%)
111.888.867 (111.888.867)
111.888.867 (111.888.867)
2,48% (2,48%)
2.113.885 (2.113.885)
2.113.885 (2.113.885)
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) b. Risiko Mata Uang (lanjutan) 2012 (lanjutan) Dampak terhadap Tingkat Sensitivitas
Poundsterling Menguat Melemah Dolar Australia Menguat Melemah Dolar Selandia Baru Menguat Melemah Dolar Hong Kong Menguat Melemah
Laba (Rugi)
Ekuitas
2,99% (2,99%)
294.071 (294.071)
294.071 (294.071)
2,64% (2,64%)
195.415.949 (195.415.949)
195.415.949 (195.415.949)
3,27% (3,27%)
4.423.986 (4.423.986)
4.423.986 (4.423.986)
2,28% (2,28%)
6.987 (6.987)
6.987 (6.987)
2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4) Dampak terhadap Tingkat Sensitivitas
Dolar Amerika Serikat Menguat Melemah Euro Menguat Melemah Dolar Australia Menguat Melemah Poundsterling Menguat Melemah Dolar Selandia Baru Menguat Melemah
Laba (Rugi)
Ekuitas
(2,31%) 2,31%
(265.786.473) 265.786.473
(265.786.473) 265.786.473
1,69% (1,69%)
42.476 (42.476)
42.476 (42.476)
1,89% (1,89%)
49.376.374 (49.376.374)
49.376.374 (49.376.374)
1,55% (1,55%)
180.440 (180.440)
180.440 (180.440)
3,10% (3,10%)
1.150.195 (1.150.195)
1.150.195 (1.150.195)
Selain memanfaatkan fasilitas forex line dari bank, Perusahaan dan Entitas Anak tidak memiliki kebijakan formal lindung nilai untuk mengelola risiko ini. Namun, guna meminimalisir eksposur risiko yang ada, manajemen mengupayakan lindung nilai natural secara terbatas antara penjualan ekspor dan pembelian impor, saldo aset dan liabilitas moneter serta antara aliran arus kas masuk dan keluar dalam mata uang asing. Manajemen senantiasa memantau perkembangan dan kecenderungan pergerakan kurs mata uang asing dalam basis harian serta memproyeksikan kesesuaian antara kebutuhan dan penagihan dalam mata uang asing hingga beberapa periode ke depan. 72
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) c.
Risiko Kredit Risiko kredit adalah risiko di mana salah satu pihak yang terikat dalam kontrak atas instrumen keuangan gagal memenuhi kewajibannya sehingga menyebabkan pihak lain mengalami kerugian keuangan. Eksposur risiko kredit yang dihadapi Perusahaan dan Entitas Anak terutama terkait dengan penempatan (simpanan) dana di bank dan kredit (piutang) yang diberikan kepada pelanggan. Guna meminimumkan eksposur yang ada atas simpanan dana di bank, Perusahaan dan Entitas Anak hanya akan menempatkan dana pada bank yang memiliki reputasi dan kredibilitas yang baik. Manajemen juga senantiasa memantau kesehatan bank serta mempertimbangkan keikutsertaan bank di dalam Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Terhadap eksposur yang terkait dengan dengan piutang, Perusahaan dan Entitas Anak menerapkan manajemen kredit dengan prinsip kehati-hatian di mana mencakup prosedur verifikasi kredit, pertimbangan atas kredibilitas pelanggan dan penetapan jaminan kredit. Manajemen juga senantiasa memantau kolektibilitas penagihan dan mengupayakan secara maksimum kebijakan zero bad debt. Nilai maksimum dari eksposur risiko kredit yang terkait dengan piutang usaha adalah sebesar nilai tercatat sebagaimana diungkapkan pada Catatan 6. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan atas saldo piutang usaha.
d.
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas (risiko pendanaan) adalah risiko di mana Perusahaan dan Entitas Anak akan mengalami kesulitan memperoleh dana tunai dalam rangka memenuhi komitmennya atas instrumen keuangan. Tujuan pengelolaan terkait dengan risiko ini terutama adalah untuk menjaga tingkat kas dalam besaran yang memadai guna mendanai kebutuhan operasional dan menutup liabilitas (terutama liabilitas dalam jangka pendek). Pengelolaan kas mencakup proyeksi hingga beberapa periode ke depan, menjaga profil jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan, memantau rencana dan realisasi arus kas, senantiasa mengupayakan penagihan kepada pelanggan secara tepat waktu, memastikan ketersediaan komitmen fasilitas kredit dan mengupayakan berbagai alternatif pendanaan. Tabel berikut menyajikan ringkasan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2012 berdasarkan pembayaran kontraktual yang tidak didiskontokan: 2012
Kurang dari 1 tahun Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Beban masih harus dibayar Liabilitas jangka panjang Jumlah
1 sampai dengan 2 tahun
2 sampai dengan 5 tahun
Jumlah
57.517.475.405 34.815.919.352 3.777.854.015 3.267.306.418 4.653.593.797
6.607.208.057
940.506.572
57.517.475.405 34.815.919.352 3.777.854.015 3.267.306.418 12.201.308.426
104.032.148.987
6.607.208.057
940.506.572
111.579.863.616
73
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan) d. Risiko Likuiditas (lanjutan) 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Kurang dari 1 tahun
1 sampai dengan 2 tahun
2 sampai dengan 5 tahun
Jumlah
Hutang bank jangka pendek Hutang usaha Hutang lain-lain Beban masih harus dibayar Liabilitas jangka panjang
59.687.176.435 23.060.917.001 1.671.866.785 2.222.398.011 2.016.876.282
3.921.244.594
944.444.435
59.687.176.435 23.060.917.001 1.671.866.785 2.222.398.011 6.882.565.311
Jumlah
88.659.234.514
3.921.244.594
944.444.435
93.524.923.543
35. PERJANJIAN PENTING Pada tanggal 1 Januari 2005, Perusahaan dan Jack Nicklaus Apparel International/Far East (JNAI/FE) (pihak ketiga) mendatangani perjanjian “Jack Nicklaus Trademark License Agreement”. Perjanjian tersebut telah beberapa kali diubah, terakhir pada tanggal 9 September 2011. Berdasarkan perjanjian ini, Perusahaan mendapatkan lisensi dari JNAI/FE untuk pemasaran dan penjualan produk dengan merk dagang “Jack Nicklaus” hingga tanggal 31 Desember 2014 dan dapat diperpanjang kembali. Sehubungan dengan itu, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi target penjualan minimum tahunan. Apabila Perusahaan tidak dapat memenuhi target penjualan minimum tersebut, pihak JNAI/FE dapat menghentikan perjanjian ini dengan pemberitahuan tertulis terlebih dahulu. Atas perjanjian ini, Perusahaan diharuskan untuk memberikan jaminan minimum pembayaran setiap tiga bulan kepada pihak JNAI/FE. Selain itu, Perusahaan juga membayar royalti pada jumlah tertentu kepada pihak JNAI/FE yang dihitung dari nilai penjualan bersih.
36. INFORMASI SEGMEN Manajemen mengidentifikasi informasi dan mengevaluasi kinerja berdasarkan jenis usaha yaitu dalam segmen retail dan garmen sebagai berikut:
74
Liabilitas segmen
21.207.832.428
238.675.397.749
7.787.324.483
Laba bersih
Aset segmen
7.787.324.483 -
Laba sebelum kepentingan nonpengendali Dampak penyesuaian proforma Kepentingan nonpengendali
(896.148.715)
8.683.473.198
Laba sebelum beban pajak penghasilan segmen
Beban pajak penghasilan - bersih
1.046.434.114 (1.418.399.190)
Pendapatan keuangan Beban keuangan
(25.143.479.103) (8.524.298.855) 9.747.401.175 (21.531.194)
Beban penjualan dan pemasaran Beban umum dan administrasi Pendapatan lain-lain Beban lain-lain 9.055.438.274
32.997.346.251
Laba kotor segmen
Laba usaha segmen
76.736.181.382 43.738.835.131
Retail
Penjualan bersih Beban pokok penjualan
36. INFORMASI SEGMEN (lanjutan)
75
116.406.788.374
237.997.044.196
42.176.460.079
42.176.460.079 -
(14.443.933.207)
56.620.393.286
97.930.788 (2.618.648.078)
59.141.110.576
(12.699.669.460) (45.668.757.672) 3.001.403.664 (668.704.205)
115.176.838.249
492.015.210.502 376.838.372.253
Garmen
137.614.620.802
476.672.441.945
49.963.784.562
49.963.784.562 -
(15.340.081.922)
65.303.866.484
1.144.364.902 (4.037.047.268)
68.196.548.850
(37.843.148.563) (54.193.056.527) 12.748.804.839 (690.235.399)
148.174.184.500
568.751.391.884 420.577.207.384
Jumlah
2012
(13.922.819.991)
(110.424.169.985)
(26.248.252.524)
(5.570.750.004) (6.505.834.133) (14.171.668.387)
-
(5.570.750.004)
-
(5.570.750.004)
2.075.918.119 2.401.049.999 (8.278.152.634) -
(1.769.565.488)
(9.864.875.909) (8.095.310.421)
Eliminasi
PT TRISULA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
123.691.800.811
366.248.271.960
23.715.532.038
44.393.034.558 (6.505.834.133) (14.171.668.387)
(15.340.081.922)
59.733.116.480
1.144.364.902 (4.037.047.268)
62.625.798.846
(35.767.230.444) (51.792.006.528) 4.470.652.205 (690.235.399)
146.404.619.012
558.886.515.975 412.481.896.963
Bersih
PT TRISULA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 2011 Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Retail
Garmen
Jumlah
Eliminasi
Bersih
Penjualan bersih Beban pokok penjualan
54.687.370.340 31.721.284.173
420.092.575.731 340.780.130.203
474.779.946.071 372.501.414.376
Laba kotor segmen
22.966.086.167
79.312.445.528
102.278.531.695
(16.478.577.039) (6.015.310.627) 8.815.605.038 (86.434.955)
(3.329.442.040) (39.448.665.081) 1.079.150.242 (1.547.048.015)
(19.808.019.079) (45.463.975.708) 9.894.755.280 (1.633.482.970)
2.409.302.997 (7.159.302.995) (141.466.130)
(19.808.019.079) (43.054.672.711) 2.735.452.285 (1.774.949.100)
9.201.368.584
36.066.440.634
45.267.809.218
(4.750.000.000)
40.517.809.218
19.764.519 (1.139.443.252)
179.515.119 (2.750.528.531)
199.279.638 (3.889.971.783)
8.081.689.851
33.495.427.222
41.577.117.073
(8.300.404.006)
(9.196.405.218)
Beban penjualan dan pemasaran Beban umum dan administrasi Pendapatan lain-lain Beban lain-lain Laba usaha segmen Pendapatan keuangan Beban keuangan Laba sebelum beban pajak penghasilan segmen Beban pajak penghasilan - bersih
(896.001.212)
(4.663.223.065) (4.804.689.193) 141.466.128
(4.750.000.000) -
470.116.723.006 367.696.725.183 102.419.997.823
199.279.638 (3.889.971.783) 36.827.117.073 (9.196.405.218)
Laba sebelum kepentingan nonpengendali Dampak penyesuaian proforma Kepentingan nonpengendali
7.185.688.639 -
25.195.023.216 -
32.380.711.855 -
(4.750.000.000) (11.475.650.639) (9.944.174.371)
27.630.711.855 (11.475.650.639) (9.944.174.371)
Laba bersih
7.185.688.639
25.195.023.216
32.380.711.855
(26.169.825.010)
6.210.886.845
121.395.370.509
172.854.148.198
294.249.518.707
(56.292.273.426)
237.957.245.281
23.525.129.662
80.195.352.455
103.720.482.117
(2.090.903.428)
101.629.578.689
Aset segmen Liabilitas segmen
76
PT TRISULA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37. AKTIVITAS YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: 2011 2012
Disajikan Kembali (lihat Catatan 1d,2e,4)
Reklasifikasi beban emisi saham ditangguhkan ke tambahan modal disetor
603.238.310
-
Penambahan aset tetap melalui hutang pembiayaan konsumen (lihat Catatan 10 dan 17)
296.916.667
3.982.837.966
38. PERISTIWA PENTING SETELAH TANGGAL PELAPORAN Berdasarkan Perjanjian kredit dengan PT Bank UOB Indonesia No. 1056/ETB-BDG/XI/2012 tanggal 7 Februari 2013, pihak bank telah memperpanjang jangka waktu fasilitas kredit (lihat Catatan 12 dan 16) sebagai berikut: -
Fasilitas Revolving Credit Facility (RCF) akan berakhir pada tanggal 30 Oktober 2013 dan dikenai bunga 10,75% per tahun.
-
Fasilitas Kredit Investasi Aktiva Tetap 2 (KIAT 2) dengan jangka waktu fasilitas sampai dengan tanggal 5 Mei 2016 dan akan dilunasi dalam 60 kali angsuran serta dikenai bunga 10,75% per tahun.
-
Fasilitas Kredit Rekening Koran (KRK) akan berakhir pada tanggal 30 Oktober 2013 dan dikenai bunga 10,75% per tahun.
39. PENERBITAN REVISI STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN Pada tanggal 11 September 2012, DSAK-IAI telah menerbitkan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali”. PSAK ini menggantikan PSAK No. 38 (Revisi 2004) tentang “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan juga sekaligus membatalkan PSAK No. 38 (Revisi 2012) tentang “Kombinasi Entitas Bisnis Entitas Sepengendali” yang telah disahkan pada tanggal 26 Januari 2012. PSAK ini mengatur mengenai kombinasi bisnis di antara entitas sepengendali, baik untuk entitas yang menerima bisnis maupun entitas yang melepaskan bisnis. PSAK ini berlaku efektif tanggal 1 Januari 2013. Perusahaan dan Entitas Anak sedang mengevaluasi mengenai penerapan PSAK ini dan belum dapat menentukan kemungkinan dampak yang timbul terhadap laporan keuangan konsolidasian.
77
PT TRISULA INTERNATIONAL TBK DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 Dan 2011 (Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
78
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2012 PT Trisula International Tbk. Statement of Members of Board of Commissioners and Board of Directors on the Responsibility for the 2012 Annual Report of PT Trisula International Tbk. Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan PT Trisula International Tbk tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan dan laporan keuangan perusahaan.
We, the undersigned, testify that all information in the Annual Report of PT Trisula International Tbk for 2012 is presented in its entirety and we are fully responsible for the correctness of the contents in the Annual Report and Financial Report of the Company.
Demikian penyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
This statement is hereby made in all truthfulness.
Dewan Komisaris Board of Commissioners
Dede Suherlan Komisaris Utama President Commissioner
Lim Kwang Tak
Liem Siau Bok
Komisaris Commissioner
Komisaris Independen Independent Commisioners
Direksi
Laporan Tahunan 2012 • Trisula International
Board of Directors
64
Tjhoi Lisa Tjahjadi
Lalit Matai
Direktur Utama President Director
Direktur Pemasaran Internasional International Marketing Director
Rudolf Simarmata
Yohanes Linero
Direktur Pemasaran Domestik Domestic Marketing Director
Direktur Tidak Terafiliasi, Direktur Operasional Non-affiliated Director, Operational Director
PT. TRISULA INTERNATIONAL Tbk.
To Create A Better Life For All
PT TRISULA INTERNATIONAL Tbk. Trisula Center Jalan Lingkar Luar Barat Blok A No. 1 Rawa Buaya, Cengkareng Jakarta 11740 - Indonesia Phone: (+6221) 5835-7377 Fax: (+6221) 5835-8033 Email:
[email protected]
www.trisula.co.id laporan tahunan annual report
2012