Annual R e po r t 2011
Confidence and Expertise
Leading to Performance
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Bagi masyarakat Bali, layangan Janggan memiliki arti sakral karena erat kaitannya dengan ritual keagamaan. Pembuatan layangan Janggan membutuhkan keahlian yang diturunkan dari generasi ke generasi, sedangkan untuk menerbangkannya pun dibutuhkan pengalaman dan kerja tim. Layangan Janggan menggambarkan TPI yang sedang terbang dengan anggunnya di ketinggian berkat keahlian, pengalaman dan rasa pecaya diri seluruh insan TPI. For the Balinese, the Janggan kite has a sacred meaning due to its close relationship with religious ritual. The making of Janggan kite requires expertise that is handed down from one generation to another, while flying it needs both experience and team work. The Janggan kite symbolizes TPI, which is flying high gracefully due to the expertise, experience and confidence of TPI staff and management.
Daftar Isi | Table of Contents
03
Visi, Misi dan Tata Nilai Perusahaan Vision, Mission and Corporate Values
26
Laporan Presiden Direktur President Director’s Report
04
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
30
Profil Direksi Directors’ Profiles
06
Kepiawaian Berbisnis Business Expertise
36
Analisis dan Pembahasan Manajemen Management Discussion and Analysis a. Tinjauan Operasi/Operational Review b. Tinjauan Keuangan/Financial Review
07
Confidence and Expertise Leading to Performance
08
TUGU Selayang Pandang TUGU in Brief
09
Sejarah Singkat Brief History
10
Produk dan Jasa Products and Services
14
Struktur Organisasi dan Korporasi Organisation and Corporate Structure
15
Penghargaan 2011 Awards 2011
16
Peristiwa Penting 2011 Important Events in 2011
18
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioner’s Report
22
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Profiles
04
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
46
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
82
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
87
Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resource Development
93
Teknologi Informasi Information Technology
96
Informasi Perusahaan Corporate Data
97
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan Responsibility for Annual Report Laporan Keuangan Financial Report
VISI & MISI / Tata Nilai Perusahaan VISION & MISSION / Corporate Values
VISI/vision Diakui sebagai perusahaan asuransi dan manajemen risiko terkemuka berkelas dunia To be recognized as a world-class insurance and risk-management company
MISI/mission •
Menyediakan produk dan jasa asuransi serta manajemen risiko dengan mengutamakan kepuasan pelanggan
•
Menyelenggarakan kegiatan usaha yang menciptakan iklim kerja kondusif bagi komunitas perusahaan untuk berkontribusi secara maksimal demi pertumbuhan dan kelangsungan hidup perusahaan
•
Menjalankan bisnis asuransi dan manajemen risiko secara etikal untuk meningkatkan nilai Pemegang Saham secara maksimal
•
Berperan serta dalam usaha pengembangan ekonomi nasional
•
Berusaha dan bekerja dengan semangat bertumbuh-kembang bersama pelanggan dan pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya
•
Provide insurance and services products as well as risk management that prioritize consumer satisfaction
•
Conduct business activities that can create work environments to all employees giving their utmost to the development and sustainability of the company
•
Uphold ethical values in conducting insurance business and risk management in order to boost shareholder value
•
Participate in efforts to develop the country’s economy
•
Strive to grow with customers and other stakeholders
TATA NILAI perusahaan/corporate values •
Integritas, yang berarti satunya kata dan perbuatan yang dilaksanakan secara konsisten, akuntabel, dan bertanggung jawab yang dilandasi kejujuran, etika, keberanian moral, dan bebas konflik kepentingan
• Komitmen, yang berarti menjalankan tugas dan kewajiban secara profesional dan sepenuh hati dengan mendayagunakan semua
potensi dan kapabilitas yang dimiliki •
Keterbukaan, yang berarti sikap positif terhadap pendapat dan gagasan yang disampaikan secara bertanggung jawab, kesediaan berbagi informasi dan pengetahuan demi kemajuan dan kelangsungan hidup perusahaan, serta transparansi penyelenggaraan perusahaan
• Kebersamaan, yang berarti sikap saling percaya dan saling menghormati serta kesediaan bekerja sama secara tulus dengan
mengacu pada visi, misi dan tata nilai bersama untuk meningkatkan kinerja perusahaan dan kualitas kehidupan masyarakat • Integrity means practicing what we preach consistently, accountably and responsibly based on honesty, ethical values, moral
legitimacy, and without any conflict of interest •
Commitment means doing tasks and duties professionally and wholeheartedly in accordance with full potential and capabilities
•
Openness means positive thinking and opinions and ideas conveyed responsibly, willingness to share information and knowledge for the company’s development and sustainability, and transparency in managing the company
•
Togetherness means mutual trust and respect, and readiness to cooperate sincerely in line with the company’s vision, mission, and corporate values in order to improve the company’s performance and the quality of life among the public
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
05
Ikhtisar Keuangan Financial Highlights
Angka-angka pada tabel dan grafik dalam Laporan Tahunan ini menggunakan notasi Bahasa Indonesia Numerical notation in all tables and graphs in this Annual Report are in Bahasa Indonesia Keterangan/Description
2007
2008
2009
2010 (*)
2011
Laba Rugi/Income Statements Pendapatan Usaha/Operating Income
366.348.505
342.401.564
389.523.372
369.827.901
465.027.552
Laba (Rugi)/Net Profit
136.968.252
100.880.996
123.768.408
28.829.963
137.454.840
N/A
N/A
N/A
14.831,966
145.620.448
Jumlah Aset/Total Assets
2.885.504.023
3.510.985.954
3.386.681.789
3.160.382.262
3.357.567.559
Jumah Ekuitas
1.543.917.173
1.641.176.599
1.695.032.377
1.645.588.562
1.789.020.090
137.117.917
88.978.574
167.197.435
180.583.412
185.207.330
1.084.791.667
1.624.112.973
1.450.747.348
1.568.547.469
1.514.793.700
Rasio Margin Laba Kotor/Gross Profit Margin
47%
49%
74%
40%
55%
Rasio Margin Laba Usaha/Operating Margin
45%
25%
37%
23%
37%
Nilai Aset Bersih per Saham (Rp)/Net Asset Value per Share (Rp)
5%
3%
4%
1%
4%
Rasio Laba terhadap Jumlah Aset/Return on Assets
9%
7%
8%
0%
4%
Rasio Laba terhadap Jumlah Ekuitas/Return on Equity
9%
7%
8%
2%
8%
38%
47%
43%
50%
46%
1.600
1.600
1.600
1.600
1.600
Total Laba (Rugi) Komprehensif/Total Comprehensive Income Posisi Keuangan Konsolidasian/Consolidated Statements of Finacial Position
Aset Tetap - Bersih/Fixed assets - net Jumlah Kewajiban/Total Liabilities Analisis Rasio dan Informasi Lainnya/Ratio Analysis and Other Information
Rasio Kewajiban terhadap Jumlah Aset/ Liabilities on Assets Ratio Jumlah Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh (dalam jutaan)/Issued Shares (in million)
(*) Dinyatakan dan diklasifikasikan ulang, lihat Laporan Keuangan yang diaudit/Restated and reclassified, refer to Audited Financial Statetment
Komposisi Pemegang Saham Shareholders’ Composition Jumlah Saham Number of shares
%
PT. Pertamina (Persero)
1.040.000.000
65,00
PT. Sakti Laksana Prima
281.600.000
17,60
Siti Taskiyah
194.400.000
12,15
84.000.000
5,25
Mohammad Satya Permadi
06
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Ikhtisar Keuangan
Financial Highlights
Tabel Aktiva/Table of Asset (dalam Jutaan Rupiah) 4.000.000
Tabel Investasi/Tabel of Investment (dalam Jutaan Rupiah) 3.000.000
3.000.000
1.995.583
2.255.874
2.269.192
2.000.000
1.000.000
1.000.000
0
2007 2008 2009 2010 2011
Tabel Ekuitas/Table of Equity (dalam Jutaan Rupiah) 1.641.177
1.695.032
3.357.568
3.160.382
2007 2008 2009 2010 2011
Tabel Premi Bruto/Table of Gross Premium (dalam Jutaan Rupiah)
2.000.000
1.543.917
3.386.682
2.885.504
2.276.137
2.171.986
2.000.000
0
3.510.986
1.789.020
1.645.589
3.000.000.000
2.000.000.000
1.593.731.937
1.831.133.013 1.788.907.621
1.935.172.054 1.649.670.500
1.000.000 1.000.000.000
0
2007 2008 2009 2010 2011
0
Tabel Hasil Underwriting/ Table of Underwriting Result (dalam Jutaan Rupiah)
Tabel Klaim Bruto/Table of Gross Claims (dalam Jutaan Rupiah) 600.000.000
595.843.560
591.804.186
583.482.923
543.304.811
2007 2008 2009 2010 2011
285.111.879
300.000.000
252.406.993
622.264.747
500.000.000 400.000.000
200.000.000
300.000.000
171.562.848
165.715.951
147.048.464
100.000.000
200.000.000 100.000.000 0
2007 2008 2009 2010 2011
0
2007 2008 2009 2010 2011
Tabel Laba Bersih/Table of Net Income (dalam Jutaan Rupiah) 150.000.000
137.454.840
136.968.252 100.880.996
123.768.408
100.000.000
50.000.000
0
28.829.963
2007 2008 2009 2010 2011
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
07
Kepiawaian Berbisnis Business Expertise Lingkungan internal dan eksternal selalu berubah. Oleh karena itu memerlukan organisasi yang memiliki ketrampilan berbisnis atau “Business Expertise” yang dapat mengatasi perubahanperubahan, terutama yang berdampak signifikan pada Perseroan. “Business Expertise” mencerminkan kepiawaian Perusahaan dalam mengelola perubahan-perubahan yang terjadi dan selalu mengupayakan perubahan ke arah yang positif. The environment, both internal and external, are subject to constant change. This calls for the organization to have “Business Expertise” that can assist the Company in overcoming the changes, particularly those that significantly affect the Company. The “Business Expertise” reflects the Company’s skill in managing the changes for the better.
Nothingisistoo tooBIG BIGfor for Nothing usus
08
Nothing is too BIG for us lebih dari sekedar sebuah slogan. Ini merupakan semangat kepercayaan diri juga rendah hati yang harus diyakini dan dijalankan oleh semua orang dan semua hal yang mewakili Tugu Pratama Indonesia sebagai sebuah merek yang kuat dan berkelas.
The motto ‘nothing is too BIG for us’ is more than just a slogan for Tugu. It reflects confidence and humility adopted and lived out by all Tugu employees and is manifested in everything that represents Tugu as a strong and high-class brand.
Kami adalah salah satu perusahaan asuransi umum terbesar di Indonesia yang didukung oleh kekuatan finansial, jaringan yang luas, reabilitas serta keahlian yang telah diakui dan dibuktikan dengan berbagai macam pencapaian yang telah diraih.
Supported by a strong financial structure, extensive network, and expertise, we are one of the largest general insurance companies in Indonesia as proven by various achievements and awards received so far.
Tidak ada satupun yang lebih tahu mengenai Indonesia selain kita, warga negara Indonesia. Udara yang kita hirup, air yang kita minum, tanah yang kita pijak serta orang-orang yang ada di sekitar kita beserta dengan risiko dan tantangannya masing-masing adalah jawaban atas semangat dari nothing is too BIG for us.
No one knows Indonesia better than we, Indonesian citizens, do. The air we breath, the water we drink, and the land we stand on, as well as the people around us, along with their risks and challenges, are answers to our ‘nothing is too BIG for us’ spirit.
Semangat utama kami adalah untuk memberikan pelayanan terbaik guna melakukan perbaikan berkelanjutan yang menjadi komitmen terbesar kami untuk membawa seluruh pihak terkait mencapai sebuah masa depan yang gemilang.
Our main thrust is rendering best services to ensure sustainable improvement, which is our biggest commitment, in order to lead all stakeholders into a greater destiny.
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Tema/Theme
Confidence and Expertise Leading to Performance
Net profit jumped by
377 %
Kinerja PT TuguPratama Indonesia (TPI) yang mencatat kenaikan laba bersih 377% tidak terlepas dari pengalamannya selama 30 tahun dalam menjalankan usaha asuransi di Indonesia. Warisan pengalaman yang dikelola dengan baik dan diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya inilah membedakan TPI dari perusahaan asuransi lain yang memiliki jam terbang jauh di bawahnya.
TPI performance with net profit 377% cannot be separated from the Company’s 30-year experience in doing insurance business in Indonesia. The experiences that are well preserved and handed over from one generation to another has made TPI different from other insurance companies with far shorter period of operation.
Proses pewarisan pengalaman dan pengetahuan ini juga menjembatani jurang pemisah antar generasi di TPI sehingga seluruh manajemen dan staf memiliki visi, misi, dan etos kerja yang sama. Pewarisan itu juga menumbuhkan rasa bangga dalam diri semua insan TPI karena mereka merasa menjadi bagian dan sekaligus penerus tradisi dari salah satu perusahaan asuransi terbesar dan terkemuka di tanah air.
The process of handing over the experiences and knowledge has also bridged generation gap at TPI so that all management and staff share the same vision, mission, and working spirit. The handing over has also nurtured pride in TPI’s employees as they feel being part of as well as carriers of the tradition of one of big and leading insurance companies in Indonesia.
Kebanggaan ini membuat semua karyawan TPI melangkah dengan percaya diri di tengah iklim usaha yang menantang sekalipun. Oleh karena itulah manajemen dan seluruh staf TPI tetap bergerak mantap dan selalu optimis di tengah berbagai krisis ekonomi baik di dalam maupun di luar negeri. Kenaikan laba bersih yang spektakuler tahun ini membuktikan bahwa pengalaman TPI selama 30 tahun dan kepercayaan dirinya sungguh dapat diandalkan.
The pride has made us more confident in stepping forward amid challenging business situation. That is the reason that TPI’s management and staff keep moving forward and are always optimistic in facing economic crisis both in Indonesia as well as overseas. This year’s spectacular net profit rise has proved that TPI’s 30-year experience and confidence can really be counted on.
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
09
Tugu selayang pandang Tugu in brief
PT Tugu Pratama Indonesia (TPI adalah perusahaan asuransi umum terbesar di Indonesia, dengan pengalaman lebih dari 30 tahun dan kondisi keuangan yang kokoh. Didirikan 25 November 1981 dengan akta notaris Tan Thong Kie No. 9/1981 sebagai perusahaan asuransi umum, TPI sejak awal menjadi salah satu pemain utama di sektor asuransi minyak dan gas Indonesia, dengan klien-klien yang berasal dari perusahaan dalam dan luar negeri, khususnya PT Pertamina (Persero) dan afiliasinya serta para kontraktor bagi hasil atau production sharing contractors (KPS).
PT Tugu Pratama Indonesia (TPI) is one of the largest general insurance companies in Indonesia, with experiences of almost 30 years and solid financial condition. Founded as a general insurance company on 25th November 1981 with Notarial Deed No. No. 9/1981 from notary public Tan Thong Kie, Tugu has from the very beginning become a major player in Indonesia’s oil and gas insurance sector, listing both domestic and foreign companies as clients, particularly state-owned oil company PT Pertamina (Persero) and its affiliates as well as production sharing contractors (KPS).
Cakupan bisnis TPI pada masa itu adalah pemberian pertanggungjawaban risiko atas kekayaan dan kepentingan industri minyak nasional. Namun seiring dengan berjalannya waktu dan pertumbuhan usaha ke depan, TPI mulai melebarkan segmen usahanya di pasar dalam negeri dengan menawarkan produkproduk asuransi nonminyak dan gas (nonmigas). Kini, nasabahnya berasal dari berbagai sektor industri, antara lain perbankan, penerbangan, dan bahkan teknologi.
Initially, Tugu focused on protection of the country’s oil industry’s wealth and interest only. However, as time passes by and taking into account future business development, Tugu started to expand its business segment in domestic market by offering non-oil/gas insurance products and now its clients come from various sectors, including the banking, airline, and even technology industries.
Pengalaman panjang menjadi bekal TPI dalam menghadapi situasi pasar yang kian dinamis. Ekspansi usaha TPI akan terus berlanjut baik di dalam maupun di luar negeri. Sejumlah cabang sudah di buka di berbagai kota, khususnya di kota-kota yang dekat dengan daerah pertambangan misalnya di Balikpapan, untuk menggarap pasar di sana, sementara di kawasan Asia TPI sudah memiliki anak usaha di Hong Kong. TPI akan terus bertumbuh seiring dengan makin bertambahnya pengalaman dan keahliannya di industri asuransi.
010
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
The long experience has strengthened TPI in facing the increasingly dynamic market situation. TPI’s businesses continue to expand both domestically and internationally. Some office branches have been opened in some cities, particularly in areas adjacent to mining industries, for instance in the city of Balikpapan, to tap into the opportunities in those markets. In Asia, TPI has established a subsidiary in Hong Kong. TPI will continue to expand along with its accumulation of experience and expertise in the insurance industry.
logo 30 th
1981 - 1984 Tugu didirikan untuk melakukan perlindungan risiko dalam negeri dengan fokus pada perlindungan aset Pertamina, khususnya di usaha/operasi minyak dan gas. Tugu was founded to provide risk protection in Indonesia by focusing on protecting PT Pertamina’s (Persero) assets, particularly in its oil and gas operational activities.
1985 – 1997 Ekspansi bisnis dengan penyertaan di perusahaan asuransi dalam dan luar negeri di bawah pengelolaan oleh PT TP Interindo sebagai investment holding. Expanding the business by investing in insurance companies both in Indonesia and abroad. The expansion was conducted under PT TP Interindo as a holding investment company.
1998 – 2003 Kondisi Indonesia pascareformasi mendorong Tugu untuk melakukan konsolidasi dan restrukturisasi untuk pertumbuhan berkelanjutan. Indonesia’s post-reformation era encouraged Tugu to consolidate and restructure its organization towards a sustainable growth.
2003 – 2007 Implementasi UU RI No.22 Tahun 2001 tentang minyak dan gas bumi mendorong perusahaan untuk berinovasi, antara lain dengan meluncurkan produk syariah dan mengimplementasikan integrated IT system (TIS Net/TIS Finance, TWA).
Sejarah Singkat Brief History
The implementation of Indonesian Law No.22, 2001, on oil and gas urged the Company to innovate by, among others, launching Sharia-based products and implementing the Integrated IT System (TIS Net/ TIS Finance, TWA).
2008 - 2011 Kepemilikan saham mayoritas 65% oleh Pertamina, namun telah terjadi perubahan struktur pemegang saham lainnya di TPI. Perusahaan mulai fokus pada strategi optimalisasi sumber daya dan revitalisasi pasar; berupaya melakukan penetrasi pada sektor nonenergi baik melalui asuransi konvensional maupun syariah, meluncurkan asuransi kesehatan. TPI mempertahankan predikat Sangat Bagus (versi Rating Asuransi InfoBank) selama 2 tahun berturutturut, serta meraih Bank Indonesia Award untuk Pelaporan LLD Terbaik, dan memperoleh rating AA(idn) oleh Fitch Ratings. The majority (65%) of shares are owned by PT Pertamina (Persero) but some changes in the shareholder composition have taken place. TPI started focusing on the strategy of optimizing the resources and market revitalization. The Company has been penetrating the non-energy sector through conventional as well as sharia-based products. TPI has also launched health insurance product, maintained the Very Good predicate from the InfoBank Insurance Rating for two consecutive years, and received the Bank Indonesia Award for the Best LLD Reporting, and received the AA(idn) rating from Fitch Ratings.
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
011
Produk dan jasa Products & Services
Produk
Selama hampir tiga puluh tahun melayani pasar asuransi umum Indonesia, Perusahaan telah meluncurkan berbagai produk unggulan. Secara garis besar, produk Tugu bisa dibagi dalam dua kelompok : Asuransi Umum Konvensional dan Asuransi Umum Syariah.
Products Over 30 years of serving Indonesia’s general insurance market, Tugu has launched various products. In general, Tugu’s products are categorized into two main groups: Conventional Insurance, and Sharia General Insurance.
I. Asuransi Umum Konvensional
I. Conventional General Insurance
1.1. Asuransi Energi (Onshore & Offshore) Jenis produk asuransi ini memberikan jaminan untuk segala risiko yang terkait dengan pengeboran maupun pengolahan minyak dan gas, serta risiko lain yang terkait dengan sektor energi seperti panas bumi dan listrik. Berikut ini adalah produk-produk yang termasuk dalam Asuransi Energi. • Onshore & Offshore Physical Damage & Well Control • Onshore & Offshore Rig • Property Under Construction • Land Rig Insurance • Business Interruption • Onshore Program • Offshore Program • Tailor-made Policies
1.1. Energy Insurance (Onshore & Offshore) This types of insurance products provide protection against all risks related to both drilling and gas and oil processing, and other risks associated with geothermal energy and electricity. Energy Insurance comprises several products: • Onshore & Offshore Physical Damage & Well Control • Onshore& Offshore Rig • Property Under Construction • Land Rig Insurance • Business Interruption • Onshore Program • Offshore Program • Tailor-made Policies
1.2. Asuransi Marine Produk Asuransi Pengangkutan dan Rangka Kapal adalah produk asuransi Tugu yang memberikan jaminan ganti rugi atas risiko-risiko terjadinya kerusakan barang-barang yang dipertanggungkan, baik yang diangkut melalui udara, maupun darat sampai ke tempat tujuan. Selain menanggung risiko tersebut, asuransi ini juga menjamin kerugian akibat
1.2. Marine Insurance Marine Insurance is the Tugu product offering compensation guarantees for damage to goods transported by air, sea, or overland. Marine Insurance also covers losses associated with the damage to vessel hulls and machinery, and liability to third parties. The Marine Insurance’s products include:
12
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
The Best Conventional Insurance and Sharia General Insurance
Produk dan jasa
Products & Services
kerusakan pada rangka kapal serta mesin kapal, serta jaminan tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga. Berikut ini adalah produk-produk Marine Insurance Tugu. • Marine Cargo Policy • Marine Cargo Open Cover • Air Cargo • Land Transit • Marine Hull • Builder Risks • Protection and Indemnity • Voyage Cover
• Marine Cargo Policy • Marine Cargo Open Cover • Air Cargo • Land Transit • Marine Hull • Builder Risks • Protection and Indemnity • Voyage Cover
1.3. Asuransi Penerbangan Produk-produk Asuransi Penerbangan menjamin kerugian atas kerusakan pada pesawat terbang, mesin dan atau berbagai peralatan lainnya, dan juga jaminan tanggung jawab hukum terhadap pihak ketiga. Berikut ini adalah produk-produk Asuransi Penerbangan: • Hull, Spares & Liability • Hull War Political • Crew Personal Accident & Loss of License • Refueling Liability • Airstrip Liability • Satellite Launch Liability & In-orbit • Aviation War Hijacking and Other Perils Excess Liability • Airport Owners & Operators Liability • Hull Deductible
1.3. Aviation Insurance Aviation Insurance products provide protection against loss or damage to aircraft, engine, and/ or other components as well as liability to third parties. The following are our Aviation Insurance products: • Hull, Spares & Liability • Hull War Political • Crew Personal Accident & Loss of License • Refueling Liability • Airstrip Liability • Satellite Launch Liability & In-orbit • Aviation War Hijacking and Other Perils Excess Liability • Airport Owners & Operators Liability • Hull Deductible
1.4. Asuransi Rekayasa Produk asuransi ini menjamin kerugian karena terhambatnya proyek bangunan dalam masa konstruksi, atau proyek pemasangan mesin, serta kerusakan peralatan elektronik akibat kecelakaan. Berikut ini adalah produk-produk Asuransi Rekayasa Tugu. • Contractor’s All-Risk • All-Risk Erection Insurance • All-Risk Construction Plant and Heavy Equipment • Machinery Breakdown • Business Interruption/Lost Profits Following Machinery Breakdown
1.4. Engineering Insurance Engineering Insurance products cover losses due to delays in building projects during the construction period, or machinery installation projects and electronic equipment damage due to accidents. Our Engineering Insurance products are: • Contractor’s All-Risk • All-Risk Erection Insurance • All-Risk Construction Plant and Heavy Equipment • Machinery Breakdown • Business Interruption/Lost Profits Following Machinery Breakdown
1.5. Asuransi Kebakaran Produk asuransi ini menjamin risiko kerugian terhadap aset (properti), bangunan, maupun isi bangunan. Produk-produk Asuransi Kebakaran Tugu adalah sebagai berikut. • Property All Risk / Industrial All Risks • Business Interruption • Fire & Allied Perils • Civil Engineering Completed Risk • Indonesian Standard Fire Policy • Indonesian Standard Earthquake Policy • House / Office Contents
1.5. Property & Pecuniary Insurance This product covers risk of loss on assets (property), buildings, and building contents. Our Property & Pecuniary Insurance products include: • Property All Risk / Industrial All Risks • Business Interruption • Fire & Allied Perils • Civil Engineering Completed Risk • Indonesian Standard Fire Policy • Indonesian Standard Earthquake Policy • House / Office Contents
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
13
Produk dan jasa Products & Services
1.6. Credit & Suretyship Insurance Produk asuransi ini memberikan jaminan risiko kerugian terhadap kredit yang diberikan hingga menjamin risiko dalam proses penawaran dan pembiayaan obligasi. Berikut ini adalah produkproduk Credit & Suretyship Insurance Tugu. • Bid Bond Insurance • Advance Payment Bond • Maintenance Bond • Credit
1.6. Credit & Suretyship Insurance Credit and Suretyship Insurance products guarantee against credit losses. It also covers risks in the bidding process and bond financing. Our Credit and Suretyship products are as follows: • Bid Bond Insurance • Advance Payment Bond • Maintenance Bond • Credit
1.7. Asuransi Kesehatan Produk ini memberikan jaminan berupa manfaat medis atau yang diperlukan secara medis sesuai dengan jenis dan besarnya manfaat asuransi kesehatan yang terdapat dalam daftar manfaat atas risiko-risiko yang dijamin dalam polis, atau sebagai akibat langsung (proximate cause) dari risiko-risiko yang dijamin dalam polis, termasuk penyediaan alat bantu yang diperlukan atau diperuntukkan dalam rangkaian tindakan medis. Luas Jaminan Asuransi Kesehatan Tugu adalah sebagai berikut : • Rawat Inap • Rawat Jalan • Melahirkan • Rawat Gigi dan Kacamata • Penyakit Kritis
1.7. Health Insurance Health Insurance products offer protection in the form of medical benefits or other necessary medical advice based on the type and amount of health insurance benefits included in the policy or as a result of direct (proximately caused) risk covered in the policy, including providing tools or equipment required for certain medical procedures. The following are our Health Insurance policies: • Inpatient • Outpatient • Maternity • Dental & Vision • Critical Diseases
1.8. Miscellaneous Insurance Asuransi ini memberikan jaminan terhadap risikorisiko tuntutan pihak ketiga yang mengakibatkan cidera badan maupun kerugian harta benda, risiko kerugian keuangan pada saat pengantaran uang maupun di tempat penyimpanan, risiko kecelakaan pada saat melakukan pekerjaan maupun perjalanan wisata, risiko tanggung jawab direksi dan pejabat perusahaan akibat kebijakan atau wewenang yang diputuskan serta risiko kerugian terhadap kerusakan kendaraan bermotor. Berikut ini adalah produk-produk Miscellaneous Insurance Tugu. • TPL atau CGL • Public & Product Liability • Umbrella Catastrophic Liability • Employer’s Liability • Workmen’s Compensation • Cash in Transit • Cash in Safe • Fidelity Guarantee • Personal Accident • Travel Insurance • Burglary atau Thief • Hole in One • D&O (Director & Officers Liability) • Surety Bond • Customs Bond
1.8. Miscellaneous Insurance Miscellaneous Insurance products provide protection against risks of third party claims for bodily injury or property loss, financial loss during money delivery or when kept in safety box, work or travel accidents, liability of directors and officers arising out of their authority or policies and risk of loss of damage to motor vehicles. The following are our Miscellaneous Insurance products: • TPL atau CGL • Public & Product Liability • Umbrella Catastrophic Liability • Employer’s Liability • Workmen’s Compensation • Cash in Transit • Cash in Safe • Fidelity Guarantee • Personal Accident • Travel Insurance • Burglary or Thief • Hole in One • D&O (Director & Officers Liability) • Surety Bond • Customs Bond
14
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Produk dan jasa
Products & Services
II. Asuransi Umum Syariah
II. Sharia General Insurance
Seluruh produk Asuransi Syariah merupakan produk-produk asuransi (ta’min) Tugu yang pengelolaannya berdasarkan pada prinsipprinsip syariah. Asuransi Syariah memberikan solusi sesuai dengan kebutuhan bisnis konsumen dalam memberikan jasa pengelolaan asuransi (ta’min) kerugian mulai dari perlindungan standar hingga perlindungan yang disesuaikan dengan kebutuhan konsumen. Produk-produk Asuransi Syariah adalah sebagai berikut:
All Sharia Insurance products are an insurance product (ta’min) managed according to sharia principles. Sharia Insurance offers solutions in accordance with consumer’s business needs, with policies ranging from standard protection to tailor-made plans. The following are our Tugu’s Sharia Insurance products:
• Asuransi (Ta’min) Property “All Risks” atau industrial “All Risks” • Asuransi (Ta’min) Gangguan Usaha atau Business Interruption • Asuransi (Ta’min) Kebongkaran atau Burglary • Asuransi (Ta’min) Uang atau Money • Asuransi (Ta’min) Pengangkutan atau Marine Cargo, yang memberikan jaminan atas pengiriman barang melalui: • Pengangkutan via laut • Pengangkutan via udara • Pengangkutan via darat • Asuransi (Ta’min) Tanggung Gugat atau Liability • Asuransi (Ta’min) Rekayasa, antara lain: • Asuransi (Ta’min) Konstruksi atau Contractor’s All Risks • Asuransi (Ta’min) Pemasangan Mesin atau Erection All Risks • Asuransi (Ta’min) Kerusakan Mesin atau Machinery Breakdown • Asuransi (Ta’min) Peralatan Elektronik atau Electronic Equipment
• Property Insurance “All Risk” or Industrial “All Risk” • Business Interruption Insurance • Burglary Insurance • Money Insurance • Marine Cargo Insurance provides protection for goods shipped by: • Sea • Air • Land • Liability Insurance • Engineering Insurance • Contractor’s All Risk Insurance • Erection All Risk Insurance • Machinery Breakdown Insurance • Electronic Equipment Insurance • Contractor’s Plant and Machinery Insurance • Other Tailor-Made Insurance Products • Tailor Made Insurance offers both standard and modified insurance protections based on the needs of customers such as: • Plate Glass protection for any loss or damage to building glasses • Neon Sign offers collateral for billboards
• Asuransi (Ta’min) Alat Berat atau Contractor’s Plant and Machinery • Asuransi (Ta’min) Lainnya Sesuai Kebutuhan Atau Tailor-Made • Produk asuransi ini merupakan produkproduk asuransi (ta’min) lainnya, baik yang menggunakan sertifikat standar maupun modifikasi yang telah disesuaikan dengan kebutuhan dari para peserta lain seperti: • Plate Glass, yang memberikan jaminan atas kerugian atau kerusakan terhadap kaca-kaca bangunan (gedung) • Neon Sign, yang memberikan jaminan atas papan reklame
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
15
Struktur Organisasi & Korporasi Organisation & Corporate Structure Struktur Organisasi Organisation Structure PRESIDENT DIRECTOR
Marketing Director
SBU Executive Director I - Oil & Gas
Financial & Corporate Service Director
Technical Director
Underwriting Group
Treasury Group
Corporate Secretary Group
Reinsurance Group
Accounting Group
Internal Audit Group
Claim Group
Investment Group
Strategic Planning Group
Portfolio Group
IT Group
Oil & Gas 1 Group
Oil & Gas 2 Group
HRD & GA Group
SBU Executive Director II - Non Oil & Gas surabaya branch Corporate Group
bandung representative
Consumer Group
Medan representative
Sharia Group
balikpapan representative
Struktur Korporasi TUGU GROUP Corporation Structure TUGU GROUP pt. tugu pratama indonesia
pt. tugu pratama interindo
pt. tugu insurance company (hongkong)
pt. aj tugu mandiri pt. pratama mitra sejati pt. tugu reasuransi indonesia pt. synergi rmc pt. asuransi staco mandiri
16
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
pt. asuransi samsung tugu
pt. as. maipark indnesia
Penghargaan 2011 Awards 2011
Lembaga pemeringkat internasional Fitch Ratings menaikkan rating TPI pada bulan September dari A+ (idn) menjadi AA- (idn) untuk kategori National Insurer Financial Strength (IFS) dengan prospek “STABIL”. International rating agency Fitch Ratings increased TPI’s rating in September from AA-(idn) to AA-(idn) in the category of National Insurer Financial Strength (IFS) with a stable outlook.
Karim Business Consulting menganugerahkan kepada TPI peringkat ketiga The Most Profitable Investment Islamic General Insurance with the Asset Above Rp 50 Billion. Penghargaan diberikan pada acara Islamic Finance Award ke-8, November 10, 2011 Karim Business Consulting awarded TPI the 3rd Rank in the category of The Best Islamic General Insurance Asset Above Rp 50 Billion. The award was given on the 8th Islamic Finance Award, November 10, 2011
Karim Business Consulting menganugerahkan kepada TPI peringkat kedua The Most Profitable Investment Islamic General Insurance with the Asset Above Rp 50 Billion. Penghargaan diberikan pada acara Islamic Finance Award ke-8, November 10, 2011 Karim Business Consulting awarded TPI the 2nd Rank in the category of The Most Profitable Investment Islamic General Insurance with the Asset Above Rp 50 Billion. The award was given on the 8th Islamic Finance Award, November 10, 2011
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
17
Peristiwa Penting 2011 Important Events 2011
• 11 Januari 2011: Presiden Direktur Baru - Serah Terima Jabatan Presiden Direktur TPI kepada Evita M. Tagor dan penandatanganan Pakta Integritas oleh seluruh Direksi Perseroan dihadapan Dewan Komisaris Perseroan.
• 31 Januari 2011: Pengesahan RKAP 2011 – Keputusan RUPS TPI Akta Notaris No. 17 tanggal 31 Januari 2011 oleh Notaris Lenny Janis Ishak, SH., MKn. Mengesahkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2011.
• 11 January 2011: New President Director – President Director Position was handed over to Evita M. Tagor, followed by the signing of Integrity Pact by all Directors in the presence of The Board of Commissioners.
• RKAP 2011 Approved – The General Meeting of Shareholders (GMS) approved the Company Budget 2011 through the Notary Deed No.17, dated January 31, signed by Public Notary Lenny Janis Ishak, SH., Mkn.
• 14 Maret 2011: Komisaris TPI – Sesuai Keputusan RUPS TPI tanggal 14 Maret 2011 dengan Akta Notaris Vivi Novita Rido, SH., M.Kn, Alexander Rusli diangkat menjadi Komisaris TPI. • TPI Commissioner – Based on TPI GMS dated March 14, 2011 and the Notary Deed of Vivi Novita Rido, SH.. M.Kn, Alexander Rusli was appointed TPI Commissioner.
• TPI menandatangani perjanjian kerjasama dengan Asuransi Ekspor impor Indonesia tanggal 10 Oktober 2011 dalam bidang dukungan kapasitas asuransi umum, asuransi ekspor dan suretyship. • TPI signed Cooperation Agreement with Asuransi Ekspor Impor Indonesia on capacity support to general insurance, export insurance and suretyship on October 10, 2011.
• Presiden Komisaris TPI - Keputusan RUPS TPI berdasarkan Akta Notaris No. 5 tanggal 11 Oktober 2010 oleh Notaris Lenny Janis Ishak, SH., Djaelani Sutomo diangkat menjadi Presiden Komisaris TPI. • TPI President Commissioner – Based on TPI GMS and Notary Deed No.5, dated October 11, 2010, signed by Public Notary, Lenny Janis Ishak, SH., Djaelani Sutomo was appointed TPI President Commissioner.
• TPI mensponsori tim ekspedisi sebesar Rp 300 juta pertahun. Ekspedisi tersebut dilakukan pada tahun 2010 dan akan berakhir pada tahun 2012. • TPI has sponsored the expedition team to seven world’s mountain peaks by channeling Rp 30 million per year. The expedition started in 2010 and will end in 2012.
18
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Peristiwa Penting 2011 Peristiwa Penting 2011
• 27 November - Logo TPI diresmikan dengan dihadiri antara lain oleh Presiden Direktur PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan, Direktur Keuangan Pertamina M. Afdal Bahaudin, dan Presiden Direktur TPI Evita M. Tagor dan Direktur Teknik TPI Choky Leonard Tobing. • 27 November - The inauguration of TPI logo was attended by among others President Director of PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawa, Finance Director of PT Pertamina (Persero) M. Afdal Bahaudin, and TPI President Director Evita M. Tagor and TPI Technical Director Choky Leonard Tobing.
• 12 Desember 2011: Sinergi Bisnis - Penandatanganan MOU dengan PT. Patra Jasa tentang Sinergi Bisnis. • 12 December 2011: Business Synergy – The signing of MOU with PT Patra Jasa on Business Synergy.
• 2 Desember- TPI mengadakan Gala Dinner bertema “A Triumph of Togetherness” untuk merayakan kebersamaan bersama sejumlah nasabah setianya, antara lain Lion Air, PT Pertamina, Matthew Daniel, dan TOTAL EP. • TPI held a Gala dinner themed “A Triumph of Togetherness” to celebrate its relationships with some loyal customers, which include Lion Air, PT Pertamina, Matthew Daniel, and TOTAL EP.
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
19
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
Djaelani Sutomo Presiden Komisaris/President Commissioner
Pemegang saham yang terhormat,
The AA- rating by Fitch reflects our solid financial condition.
Tahun 2011 merupakan tahun yang membahagiakan bagi TPI karena di tengah tekanan berat pada industri asuransi di dunia terkait terjadinya beberapa bencana alam di beberapa negara, seperti banjir di Thailand, Tsunami di Jepang dan gempa di New Zealand, dan krisis ekonomi yang memburuk di Eropa, kinerja keuangan TPI justru menunjukkan peningkatan yang menggembirakan. Dear Stakeholders The year 2011 is a pleasing year for TPI as amid heavy pressures on the world’s insurance industry caused by some natural disasters in some countries, such as flood in Thailand, tsunami in Japan, earthquake in New Zealand and the worsening crisis in Europe, TPI’s financial performance increased significantly.
20
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
Kinerja TPI tidak terlepas dari daya tahan perekonomian Indonesia di tengah berbagai krisis dunia tersebut. Kondisi perekonomian di Indonesia yang terus bertumbuh di sepanjang 2011 berdampak positif pada iklim usaha di Indonesia, termasuk sektor industri asuransi nasional. Kondisi perekonomian yang sangat kondusif itu mendukung upaya pihak manajemen TPI untuk terus melakukan pembenahan ke dalam dan sekaligus penataan dan penerapan strategi ke luar.
TPI’s performance cannot be separated from the resilience of Indonesian economy amid the challenging crisis. The continuously growing Indonesian economy in 2011 has positively impacted the business climate, including the national insurance industry, in Indonesia. Such positive economic condition has supported TPI management to carry on inward improvements as well as outward initiatives.
Strategi ke dalam dilakukan melalui penerapan konsisten Tata Kelola atau Good Corporate Governance (GCG), sedangkan penataan dan penerapan strategi ke luar dilakukan lewat konsolidasi yang berujung pada penetrasi yang makin tajam dan terarah. Hasilnya cukup menggembirakan. Proses bisnis menjadi lebih rapi dan bersih, serta peningkatan pendapatan underwriting netto sebesar 72%, penurunan beban klaim sebesar 13%, yang berujung pada lonjakan laba bersih sebesar 377% menjadi Rp 137,45 miliar. Kesehatan keuangan TPI juga tetap dikelola dengan baik sehingga Risk Based Capital (RBC) berada pada tingkat 312,89 %, yang jauh melampaui persyaratan Pemerintah sebesar 120%.
The inward strategy is carried out by consistently implementing the Good Corporate Governance (GCG), while the outward strategy is conducted by consolidating business units that has resulted in deeper and more focused market penetration. These strategies yielded encouraging results. Our business process has become well organized and transparent, our underwriting netto has increased by 72%, while the gross claim declined by 13% and, therefore our net profit has jumped by 377% t Rp 137.45 billion. Of special note is our financial condition remains well managed that the Risk Based Capital (RBC) reaches 312.89% or far above the Government’s requirement of 120%.
Melihat kondisi keuangan TPI yang kokoh dan kinerja manajemen yang baik, Fitch sebagai lembaga pemeringkat Internasional telah menetapkan rating AA- kepada TPI sebagai cerminan bahwa TPI memiliki kemampuan dalam pengelolaan asuransi, khususnya di sektor minyak dan gas (migas), kekuatan modal dan likuiditas, serta memiliki kemampuan untuk mengelola risiko yang lebih besar. Hal ini memberikan dampak positif bagi pengembangan usaha TPI dalam menyerap peluang pasar yang ada.
Based on TPI’s solid financial condition as well as good management performance, international rating agency Fitch has granted TPI the AArate, which means that TPI has the capability to manage an insurance company, especially the insurance in the oil and gas sector, and strong assets and liquidity, and the capacity to handle bigger risks. All these facts provide positive impacts for our business expansion in the market.
Berbagai pencapaian manajemen TPI tersebut merupakan bukti nyata bahwa pengalaman dan pengetahuan TPI sungguh dapat diandalkan. Perjalanan panjang TPI selama lebih dari 30 tahun tidak saja layak disyukuri tapi juga merupakan warisan berharga untuk dikelola dengan bijak oleh seluruh insan TPI. Pengalaman di bidang industri perasuransian, pemahaman terhadap pasar dan perubahannya serta kemampuan untuk memenangkan persaingan usaha secara sehat merupakan kekuatan utama TPI di tengah persaingan di industri asuransi yang kian meningkat. Dewan Komisaris menghargai kemampuan Direksi untuk memanfaatkan kekuatan utama TPI ini di sepanjang tahun 2011 seperti yang tercermin dalam kinerja TPI yang sangat baik.
This performances of TPI’s management demonstrate that the experiences and knowledge that we have acquired in our 30 yearoperation have become a legacy that should be treasured and prudently managed by all of us. The experiences on the insurance industry, our knowledge of the market and its changes, and our ability to win business competitions in a proper way have become TPI’s strength amid increasingly tough competition in the industry. The Board of Commissioners appreciate the Board of Directors for having successfully leveraged on this strength throughout 2011 as reflected in excellent TPI’s performances.
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
21
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
Dewan Komisaris juga berterima kasih atas berbagai masukan penting yang diberikan oleh Komite Audit, Komite Pemasaran dan Komite Teknik. Komite Audit telah bekerja keras dalam mengidentifikasi sejumlah risiko sehingga Dewan Komisaris dapat memberikan arahan strategis kepada Direksi untuk mengelola risiko dengan sebaik-baiknya. Sejumlah masukan dari Komite Pemasaran terkait isu-isu pemasaran dan potensi usaha juga sangat berguna dalam membantu kami dalam mencermati prospek dan rencana usaha TPI ke depan. Sedangkan masukan dari Komite Teknik terkait pengelolaan klaim sangat membantu dalam upaya TPI menekan beban usaha.
The Commissioners also thank for all important input from the Audit Committee, Marketing Committee and Technical Committee. The Audit Committee has work hard to identify all risks that the Board of Commissioners was able to use them in our strategic advice to the Directors in managing the company. Some input from the Marketing Committee pertaining to marketing and business potentials are also useful in assisting us to plan for TPI’s future businesses. At the same time, the feedbacks from the Technical Committee regarding the claim management is very useful for our effort to lower TPI’s operating expenses.
Harapan Dewan Komisaris di Tahun 2012
Commissioners’ Expectation in 2012
Beberapa strategi dapat dijalankan oleh Direksi untuk menangkap peluang bisnis yang ada melalui revitalisasi dan optimalisasi bisnis, pilihan strategi yang akurat diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan pasar dan meningkatkan pangsa pasar perusahaan. Potensi bisnis turunan dari sektor Migas dan Korporasi yang merupakan pasar setia (loyal market) TPI dapat di layani lebih cepat dan efisien. Hal lain yang harus dilakukan adalah peningkatan implementasi manajemen risiko di tingkat korporasi secara lebih sistematis dan menyeluruh.
The Directors are expected to adopt some strategies to grab business opportunities through revitalizing and optimizing business units, selecting the acurate strategy to accelerate the market growth as well as the Company’s market share. Derivative businesses from the oil and gas and corporate sectors, which are TPI’s loyal market should be quickly and efficiently managed. Another good thing to be carried out is the enhancement of risk management in corporate level in a systematic and comprehensive way.
Secara umum, Dewan Komisaris menilai prospek usaha dan sejumlah inisiatif yang disusun oleh Direksi sudah cukup baik dan telah mengakomodasi harapan Dewan Komisaris seperti tersebut di atas. Dengan konsistensi pelaksanaan revitalisasi dan optimalisasi bisnis serta strategi yang akurat tadi, Dewan Komisaris yakin bahwa TPI akan terus melaju dalam pertumbuhan yang berkelanjutan.
In general, the Commissioners consider the business prospect and initiatives presented by the Directors sufficient to accommodate our expectations. By consistently implementing the business revitalization and optimalization, we believe that TPI can accelerate its move towards a sustainable growth.
Dalam kesempatan ini, Dewan Komisaris mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ferederick S.T Siahaan yang telah menunaikan tugas dan kewajibannya dengan baik selama menjabat sebagai Presiden Komisaris TPI dari tahun 10 Juli 2008 - 10 Juli 2011. Ucapan terima kasih juga kami layangkan kepada Bapak Achmad Sofyan yang telah menyelesaikan tugas
On this occasion, the Commissioners would like to thank Federick S.T. Siahaan who has fulfilled well his roles and responsibility as TPI President Director from July 10, 2008 – July 10, 2011. We would like also to express similar gratitude to Achmad Sofyan, who has carried out well his roles and responsibility as Commissioner to February 17, 2011. Thus, since this year’s October
22
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Laporan Dewan Komisaris Board of Commissioners’ Report
dan tanggung jawabnya dengan baik sebagai Komisaris TPI sampai 17 Februari 2011. Dengan ini, sejak 11 Oktober 2011, komposisi Dewan Komisaris TPI terdiri dari Bapak Djaelani Sutomo sebagai Presiden Komisaris, Alexander Rusli dan M. Rudy Salahuddin Ramto sebagai Komisaris, dan Ibu Hilda Rossieta dan Bapak Robert Arthur Simanjuntak tetap sebagai Komisaris Independen.
2011, the Board of Commissioners consists of Djaelani Sutomo as President Commissioner, Alexander Rusli and M. Rudy Salahudidin Ramto as Commissioners, and Hilda Rossieta and Robert Arthur Simanjuntak as Independent Commissioners.
Akhirnya, atas nama Dewan Komisaris, perkenankanlah saya juga mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada para pemegang saham atas dukungannya. Selain itu, kami juga berterima kasih kepada Direksi dan seluruh insan TPI atas segala kerja keras mereka di tahun ini. Berkat kerja keras itulah maka TPI berhasil melaju di tengah perekonomian dan iklim pasar yang semakin mendukung. Semoga, TPI terus mempertahankan perannya di industri asuransi nasional, dan menjadi pemain regional yang disegani.
Last but not least, the Board of Commissioners would like to thank the shareholders for their full support throughout the year. In addition, we would like to express our gratitude to TPI’s Directors and employees for their hard work in this year, which has enabled TPI to continue growing amid increasingly supporting market condition. We hope TPI be able to maintain its role in the national insurance industry and become a well respected regional player.
Jakarta, 27 Maret 2012 Atas nama Dewan Komisaris on behalf of the Board of Commissioners
Djaelani Sutomo Presiden Komisaris President Commissioner
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
23
Profil Dewan Komisaris Board of Commissioner’s Profiles
Djaelani Sutomo
24
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Alexander Rusli
Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioner’s Profiles
M. Rudy Salahuddin Ramto
Hilda Rossieta
Robert Arthur Simanjuntak
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
25
Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Profiles
Djaelani Sutomo
Presiden Komisaris / President Commissioner
Menerima amanah sebagai Presiden Komisaris Perseroan pada 24 November 2011. Pria warga negara Indonesia kelahiran 6 Juni 1956 ini sejak Februari 2010 menjabat sebagai Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero). Sebelum itu, pada tahun 2008 sampai Februari 2010 mendapat kepercayaan sebagai Presiden Direktur PT Pertamina Tongkang, yang merupakan salah satu anak perusahaan PT Pertamina (Persero). Sejumlah jabatan lain yang pernah diembannya di PT Pertamina (Persero) adalah VP Pemasaran BBM Retail (2008), Kepala Divisi Pemasaran BBM (2007), Kepala Divisi BBM (2006) dan General Manager Pelumas (2003). He accepted the appointment as President Commissioner on November 24, 2011. Born on June 6, 1956, this Indonesian citizen served as Marketing and Commercial Director of PT Pertamina (Persero) since February 2010. Previously, he had served as President Director of PT Pertamina Tongkang, which is a subsidiary of PT Pertamina (Persero), from 2008 to February 2010. His other previous positions in PT Pertamina (Persero) were VP Marketing Fuel Retail (2008), Head of Fuel Marketing Division (2006) and General Manager Lubricant (2003).
Alexander Rusli
Komisaris / Commissioner
Pria kelahiran 20 Februari 1971 ini mendapatkan gelar Bachelor of Business, Information System dari Curtin University of Technology pada tahun 1992, dan pada tahun 1993 mendapatkan gelar Bachelor of Commerce (Hons), Information Systems dari Curtin Univerisity dan pada tahun 2000 mendapatkan gelar Doctor of Phylosophy, Information System dari Curtin University of Technology. Pengalaman kerjanya bermula sebagai Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (2001-2007). Kemudian dari tahun 2007 sampai dengan 2009 beliau dipercaya sebagai Staf Ahli Kementerian BUMN dan Komisaris Kertas Kraft Aceh, dan sampai saat ini juga menjabat sebagai Komisaris Independen PT. Krakatau Steel (Tbk). Pada tahun 2009 sampai dengan 2010 dipercaya sebagai Presiden Komisaris PT. Geodipa Energi, dan pada tahun 2010 sampai saat ini dipercaya sebagai Komisaris Independen PT. Indosat Tbk. dan sebagai Direktur Eksekutif PT. Northstar Pacific Capital dan sejak 11 Oktober 2011 dipercaya sebagai anggota Dewa Komisaris TPI. Born on February 1971, he earned Bachelor of Business degree, Information System, from Curtin University of Technology in 1992 and Bachelor of Commerce (Hons), Information Systems from Curtin University, and in 2000 received Doctor of Philosophy, Information System, from Curtin University of Technology. He started his career as expert staff of Indonesian Minister of Communications and Information (2001-2007). From 20072009, he was AN expert staff to the Minister of State-owned Enterprises, and since 2010 he has served as Independent Commissioner in PT Indosat Tbk. and Executive Director of PT. Northstar Pacific Capital. Since October 2011, he has become Commissioner in TPI.
Robert Arthur Simanjuntak
Independen / Independent Commissioner
Menjabat sebagai Komisaris Independen sejak awal September 2010. Pria warga negara Indonesia kelahiran 7Juli 1962 ini aktif mengajar di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sejak 1986, menjadi peneliti pada Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI). Hingga kini dia telah menghasilkan puluhan karya riset ilmiah dan berbagai tulisan di jurnal akademis. Sejak April 2008, dia diangkat menjadi Guru Besar Ilmu Ekonomi di Universitas Indonesia. Di samping itu, sejak 2002, dia menjadi Tenaga Ahli Menteri Keuangan bidang Desentralisasi Fiskal, dan pada 2000-2004 juga pernah menjadi Staf Ahli Panitia Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI). Dia meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada 1986, melanjutkan studi di bidang Ekonomi dan Keuangan Negara di University of Birmingham, Inggris, hingga mendapatkan gelar Master pada 1988, dan Doktor pada 1998. Robert Arthur Simanjuntak was appointed independent commissioner of TPI in September 2010. An Indonesian citizen born on July 7, 1962, Simanjuntak has been a lecturer in economics at the University of Indonesia (UI) since 1986 and is also a researcher in the Institute for Economic and Community Faculty of Economics, University of Indonesia (UI LPEM). He has authored dozens of articles and other publications for academic journals. In 2008, he was granted as Professor of Economics . Since 2002, he has served as expert staff for fiscal decentralization at the Ministry of Finance and from 2000 to 2004 as budget expert at the House of Representatives (DPR). He received an undergraduate degree in economics from the University of Indonesia in 1986; a Masters of Arts in Economics and Finance from the University of Birmingham, England; and a doctorate degree in 1998.
26
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Profil Dewan Komisaris
Board of Commissioners’ Profiles
Hilda Rossieta
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Menjabat sebagai Komisaris Independen TPI pada pertengahan 2010. Wanita warga negara Indonesia kelahiran 21 November 1959 ini juga menjabat sebagai Kepala Pascasarjana Ilmu Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan aktif melakukan penelitian dan publikasi ilmiah dalam bidang Corporate Governance, Akuntansi Manajemen, Akuntansi Keuangan dan Pasar Modal. Dia memulai karirnya sebagai dosen di jurusan Akuntansi - Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sejak tahun 1985. Setelah menyelesaikan pendidikan S2 nya, dia bergabung dengan Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LM FEUI) dan aktif menjadi pembicara pada berbagai pelatihan, seminar maupun workshop yang diselenggarakan oleh LM FEUI. Sedangkan proyek konsultasi yang ditanganinya sebagian besar adalah penyusunan Corporate Plan dan sistem Balance Score Card berbagai perusahaan BUMN. Dia meraih gelar Sarjana Ekonomi dalam bidang akuntansi dari Universitas Indonesia pada tahun 1984, memperoleh gelar Master of Commerce dalam bidang Akuntansi Manajemen dari The University of New South Wales- Sydney- Australia pada tahun 1992, dan mendapatkan gelar Doctor of Philosophy dalam bidang Akuntansi dan Keuangan dari Manchester Business School, The University of Manchester- England, pada tahun 2006. An Indonesian citizen born in November 21, 1959, Hilda Rossieta was appointed Independent Commissioner of TPI in mid-2010. She started her career in 1985 as a lecturer in Accounting Department, Economics Faculty the University of Indonesia (FEUI). After completing her Master degree, she joined the Management Institute - Faculty of Economics – the University of Indonesia (LM FEUI). During her service in LM FEUI, she actively served as speaker in various trainings, seminars and workshops. As for the consulting services, she led her team to conduct several projects to formulate the Corporate Plan and Balanced Score Card System of several State Owned Enterprises. Currently, she is in charge as Program Head of Postgraduate Program in Accounting, FEUI and actively doing research and publications in the area of Corporate Governance, Management Accounting, Financial Accounting and Capital Market. She completed her economics bachelor degree majoring in Accounting from the University of Indonesia in 1984, her Master of Commerce concentrating in Management Accounting from the University of New South Wales – Sydney – Australia in 1992, and her PhD degree in Accounting and Finance from the Manchester Business School, the University of Manchester, England, in 2006.
M. Rudy Salahuddin Ramto Komisaris / Commissioner
Menjabat sebagai Komisaris TPI sejak 2010. Pria warga negara Indonesia kelahiran Jakarta 11 Juli 1968 ini berkarir di Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/BAPPENAS dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Sejumlah jabatan penting yang pernah didudukinya antara lain: Kasubdit Pos dan Telematika dan Kasubdit Pengembangan & Pemanfaatan Energi di BAPPENAS, serta Direktur Pengembangan Promosi dan Direktur Pameran dan Sarana Promosi di BKPM. Saat ini dia menjabat sebagai Direktur Perencanaan Jasa dan Kawasan BKPM. Meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Indonesia pada 1993, Master of Engineering Management pada tahun 1995 dari The George Washington University, Amerika Serikat serta meraih gelar Doktor dalam bidang Transport and Logistics Management di universitas yang sama pada tahun 2002 atas beasiswa dari OTO-BAPPENAS. An Indonesian citizen born in Jakarta on July 11, 1968, M. Rudy Salahuddin Ramto has been a Tugu commissioner since 2010. Previously, he developed his career at the Ministry of National Planning and Development (BAPPENAS) and the Investment Coordinating Board (BKPM). His former key positions include Sub-directorat Head of Post and Telematics and Head of Energy Development and Utilization at the BAPPENAS, and Director of Exhibition and Promotion Infrastructure at the BKPM. Currently, he is Director of Service and Area Planning at BKPM. He received a civil engineering degree from the University of Indonesia in 1993; and a masters of engineering management in 1995, and PhD in 2002 from George Washington University, Washington D.C., United States, with the scholarship from OTO-BAPPENAS.
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
27
Laporan Dewan Direksi Board of Directors’ Report
Evita M. Tagor Presiden Direktur/President Director
Pemegang saham yang terhormat,
Net underwriting rose by
72%
due to revitalization and consolidation
28
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Ketika saya ditunjuk sebagai Presiden Direktur TPI pada akhir 2010, saya melihat bahwa perusahaan ini memiliki potensi yang besar untuk meningkatkan pertumbuhan. Perjalanan panjangnya selama 30 tahun telah mengakumulasikan pengetahuan yang tak ternilai harganya, sementara sumber daya manusianya telah banyak makan asam garam di industri perasuransian. Dengan penguatan tata kelola dan konsolidasi internal maupun dengan anak-anak perusahaan, saya yakin TPI akan semakin menanjak kinerjanya. Dear Shareholders, When I was appointed to be TPI President Director at the end of 2010, I understood that this Company has all the potentials to increase its growth. Throughout its 30 years of operation, TPI has accummulated invaluable knowledge, while its employees have had vast experiences in the insurance industry. I do believe that by strengthening the corporate governance and conducted internal consolidation involving all subsidiaries TPI will be able to enhance its performance.
Laporan Dewan Direksi
Board of Directors’ Report
Tata Kelola dan Konsolidasi Penguatan tata kelola dan konsolidasi tersebut merupakan kunci bagi TPI untuk meningkatkan kinerja secara berkelanjutan. Situasi pasar telah berubah, dan TPI tidak bisa lagi mengharapkan bahwa kedekatannya dengan PT Pertamina (Persero) akan menjamin kelangsungan sumber pendapatannya dari perusahaan minyak dan gas tersebut. Penerapan tata kelola di PT Pertamina (Persero) dan perusahaan-perusahaan milik negara (BUMN) lainnya memaksa TPI untuk bersaing ketat dengan berbagai perusahaan asuransi lainnya di ceruk pasar yang secara tradisional menjadi sumber pendapatan TPI. Selain itu, perusahaan-perusahaan dalam negeri pun sudah mulai menerapkan tata kelola. Tanpa penguatan tata kelola, pertumbuhan TPI ke depan akan menghadapi tantangan besar.
Good Corporate Consolidation
Governance
and
The strengthening of good corporate governance (GCG) and consolidation become a key for TPI to increase its performance sustainably. The market has changed and TPI cannot expect to use its affiliation with PT Pertamina (Persero) to secure its sources of income. The implementation of GCG in PT Pertamina (Persero) and other stateowned enterprises has forced TPI to compete on equal basis with other insurance companies precisely in the market niche that traditionally becomes TPI’s source of income. In addition, most domestic companies have implemented GCG. Thus, without strengthening its GCG, TPI’s future growth will face a huge challenge.
Krisis yang terjadi di Eropa dan kesulitan ekonomi yang terus membayangi Amerika Serikat telah sedikit banyak membuat semua sektor usaha di tanah air meningkatkan kewaspadaannya. Kita mensyukuri daya tahan ekonomi kita yang mampu menahan tekanan krisis ekonomi dari luar tersebut sehingga pertumbuhan ekonomi masih positif 6,5%, inflasi dapat dikendalikan pada 3,8% sehingga daya beli masyarakat cukup baik, yang pada gilirannya telah menggerakkan roda perekonomian melalui konsumsi domestik yang meningkat. Ini semua menjadikan negara kita tujuan investasi yang menarik, terutama di sektor pertambangan, minyak dan gas, perkebunan dan infrastruktur. TPI berpeluang besar meningkatkan pertumbuhannya bila dapat memanfaatkan keadaan ini. Untuk memaksimalkan kinerja TPI itulah konsolidasi perusahaan harus dijalankan sehingga sasaransasaran bisnis semakin terarah dan terfokus.
The crisis in Europe and troubled economy of the USA has somehow alerted all business sectors in Indonesia. We thank God for the resilience of our economy, which is able to withstand pressures from the economic crisis so that our economy still grew positively by 6.5% and the inflation could be control at 3.6%. As a result, the people’s purchasing power is still good and, therefore their increased consumption has generated the economy. These factors have made our economy attractive investment destination that flow particularly in the mining, oil and gas, plantation and infrastructure sectors. TPI has a big opportunity to increase its growth if the Company can take advantage of this situation. To maximize TPI’s performance, the Company must consolidate its businesses to be able to focus on business target.
Bersama segenap Direksi dan jajaran manajemen di bawahnya, saya memulai kebijakan penerapan tata kelola yang mencakup penajaman visi, misi dan budaya perusahaan, penguatan fungsi audit internal dan manajemen risiko serta perbaikan signifikan di proses bisnis. Termasuk dalam perbaikan proses bisnis adalah konsolidasi ke dalam dan dengan segenap anak perusahaan. Hasilnya, setiap unit bisnis mulai menunjukkan peningkatan fungsi masing-masing sejalan dengan proses yang semakin rapi dengan ruang gerak yang tertata dan terarah. Saling tumpang tindih dalam proses bisnis, baik dengan sesama unit di TPI maupun dengan unit-unit di anak-anak perusahaan, dapat dihindari. Peran fungsi infrastruktur teknologi informasi (IT) menjadi penting di sini, karena dengan makin
With all Directors and those in the management, I started the policy to implement GCG, which includes the sharpening of vision, mission and corporate culture, strengthening of the internal audit function and risk management; and significant improvement in the business process. The business process improvement includes carrying out consolidation internally and with subsidiaries. This resulted in increased function of each business unit in line with improved process and well-organized structure. The overlapping of business process among subsidiaries and business units can be avoided. The role of IT function has become important as maximum support of IT has made business process more organized and transparent.
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
29
Laporan Dewan Direksi Board of Directors’ Report
maksimalnya dukungan dari IT maka proses bisnis menjadi makin lancar dan transparan. Kinerja Keuangan
Financial Performance
Pelaksanaan konsisten dari kebijakan tadi mulai membuahkan hasil yang menggembirakan. Pendapatan net underwriting meningkat sebesar 72% sementara total beban klaim menurun 13% sehingga laba bersih melonjak 377%. Kinerja yang membesarkan hati ini sesuai dengan target kita, yakni peningkatan pendapatan net underwriting baik dari kenaikan premi bruto maupun pendapatan komisi, yang keduanya hasil dari perbaikan signifikan dari proses bisnis; serta penurunan beban klaim yang merupakan hasil dari perbaikan manajemen risiko. Lonjakan laba bersih yang sangat signifikan sungguh membesarkan hati karena ini membuktikan bahwa kebijakan dan eksekusi kebijakan kita berjalan dengan baik.
The consistent implementation of the two policies, i.e. GCG and business process improvement, has led to encouraging results. Our net underwriting income rose 72%, while our total claim declined 13% enabling our profit to jump 377%. These promising results are in line with our target, i.e. increased net underwriting from both gross premium and commission, both of which are the consequence of significant improvement in the business process; and decreased claim resulted from improved risk management. The sharp rise of net profit is very encouraging as it shows that our policy and its implementation have been well carried out.
Prospek Usaha
Busines Prospect
Ke depannya, kedua kebijakan utama tadi, yakni penguatan tata kelola dan konsolidasi, akan terus dijalankan, sementara beberapa kebijakan strategis lain untuk membuat TPI makin kompetitif terus diramu sesuai dengan dinamika pasar. Perekonomian Indonesia diharapkan tetap kuat di tahun 2012. Dampak kenaikan harga bahan bakar bersubsidi diharapkan berlangsung tidak terlalu lama. Sektor minyak dan gas, pertambangan, perkebunan dan infrastruktur terus bertumbuh dan tetap menjadi sumber pendapatan penting dari TPI, sementara segmensegmen lain seperti asuransi kesehatan dan asuransi syariah juga masih menjanjikan peluang bertumbuh yang besar. Dengan dukungan pengalaman panjang di industry perasuransian dan pembangunan sumber daya manusia yang unggul, TPI akan terus bertumbuh karena “Nothing is too Big for Us”.
We are determined to carry forward the two policies i.e., strengthening the GCG and the consolidation, while carrying on creating strategies to make TPI more competitive amid market dynamism. Indonesian economy is expected to remain strong in 2012. The impact of subsidized fuel price increase, if it takes place, will not last too long. The oil and gas, mining, plantation and infrastructure sectors will continue to grow and remain as important TPI’s sources of income, while other sectors such as health and sharia sectors also promise a huge growth opportunity. With the support of our long experience in the insurance sector and in building up strong human resources, TPI will keep growing as “Nothing is too Big for Us”.
Penghargaan
Acknowledgement
Menutup tahun yang menggembirakan ini, Direksi mengucapkan terima kasih sebesarbesarnya kepada para pemegang saham atas kepercayaan dan dukungan kepada kami di sepanjang tahun ini. Direksi juga menghargai setinggi-tingginya arahan dari Dewan Komisaris, terutama mengenai peningkatan dalam pengelolaan pengetahuan dan pengalaman atau “knowledge management” yang berkontribusi
In closing this year, the Board of Directors expresses our gratitude to stakeholders for their trust and support to us throughout the year. The Directors also appreciate all advice given by the Board of Commissioners, particularly that pertaining to the so-called knowledge management, which will contribute significantly to TPI’s progress. Finally, we also thank all employees for their support and cooperation so
30
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Laporan Dewan Direksi
Board of Directors’ Report
besar pada kemajuan TPI. Akhirnya, kami juga mengucapkan terima kasih atas dukungan dan kerja sama yang baik dari semua karyawan di semua tingkatan sehingga kita semua bisa menutup tahun ini dengan kepala tegak dan penuh percaya diri. Semoga langkah kita ke depan semakin mantap, rapi dan terarah menuju suatu masa depan yang sungguh gemilang.
that we can proudly and confidently close this year. May we move forward more confidently and focused towards a greater destiny.
Jakarta, 27 Maret 2012 Atas nama Direksi on behalf of the Board of Directors,
Evita M. Tagor Presiden Direktur President Director
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
31
Profil Dewan Direksi Board of Directors’ Profiles
Choky Leonard Tobing
32
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Evita M. Tagor
Profil Dewan Direksi
Board of Directors’ Profiles
Wahyu Suswinto
Mohammad Jusuf Adi
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
33
Profil Dewan Direksi
Board of Directors’ Profiles
Evita M. Tagor
Presiden Direktur / President Director
Menjabat sebagai Presiden Direktur TPI sejak akhir Desember 2010. Wanita warga negara Indonesia kelahiran Jakarta 9 Juni 1960 ini mengawali karirnya di Direktorat Keuangan PT Pertamina (Persero) pada 1987, namun pada kurun waktu 2001-2004 sempat ditugaskan menjadi Manajer Risiko dan Portfolio di Direktorat Hilir perusahaan yang sama, hingga akhirnya kembali bertugas di Direktorat Keuangan sebagai Kepala Divisi Pendanaan di Direktorat Keuangan sebagai Kepala Divisi Pendanaan dan Porfolio Anak Perusahaan, sekaligus menjadi Komisaris di TPI untuk periode 2006-2008. Jabatan puncaknya di PT Pertamina (Persero) adalah Senior Vice President Treasury & Corporate Finance di Direktorat Keuangan. Dia adalah lulusan Fakultas Ekonomi jurusan Akuntansi di Universitas Indonesia pada 1985, dan meraih gelar Magister Managemen di Universitas Indonesia pada 1998. An Indonesian citizen. Born on 9th of June 1960 in Jakarta, Evita M. Tagor was appointed President Director of Tugu in December 2010. Evita started her professional career in the Finance Directorate of PT Pertamina (Persero) in 1987. From 2001 to 2004, Evita was Portfolio and Risk Manager in the Downstream Directorate in the same company before she was made head of Financing and Portfolio for Subsidiary Companies, also in Pertamina. From 2006 to 2008, Evita also served as a commissioner of Tugu. Her latest position in Pertamina was Senior Vice President Treasury & Corporate Finance in the Finance Directorate. She earned an undergraduate degree in Accounting from the University of Indonesia’s Economics Faculty and Magister of Management from the same university in 1998.
Mohammad Jusuf Adi
Direktur Marketing / Marketing Director
Menjabat sebagai Direktur Marketing TPI sejak Oktober 2007. Pria warga negara Indonesia kelahiran Kairo, Mesir, 8 Mei 1961 ini meniti karir awalnya sebagai staf di PT Asuransi Kredit Indonesia pada 19861992, selanjutnya bergabung dengan PT Staco Jasapratama sebagai Asisten Manajer di Divisi Teknik pada 1992-1996, dan menjadi Kepala Divisi Teknik di PT Asuransi Takaful Umum pada 1995-1999. Kemudian, dia bergabung dengan PT Jardine Lloyd Thompson sebagai Divisional Director for Energy/ Natural Resources pada 1999-2003. Setelah itu dia bergabung dengan PT Mandirire International yang merupakan broker reasuransi sebagai President Direktur hingga 2007. Dia menyelesaikan kuliahnya di Kansas State University dalam bidang Urban Design pada 1984. Dia menjadi anggota Indonesia Risk Management Association, International Academy of Project Management dan mengantongi Certified General Insurance Specialist (CGIS) tahun 2010 serta anggota APARI dengan brevet Ahli Pialang Asuransi Indonesia (APAI). An Indonesian citizen, born on May 8, 1961 in Cairo, Egypt. Mohammad Jusuf Adi was appointed Marketing Director of Tugu in October 2007. He started his career in insurance industry as a staff in PT Asuransi Kredit Indonesia from 1986 to 1992. In 1992, he joined PT Staco Jasapratama as Assistant Manager in the Technical Division and left the company in 1996. From 1995 to 1999, he was Technical Division Head of PT Asuransi Takaful Umum before joining PT Jardine Lloyd Thompson as Divisional Director for Energy/ Natural Resources from 1999 to 2003 and became President Director of the insurance brokerage company until October 2007. A member of Indonesia Risk Management Association, Mohammad Jusuf Adi is a graduate of Kansas State University majoring in Urban Design in 1984.
34
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Profil Dewan Direksi
Board of Directors’ Profiles
Choky Leonard Tobing
Direktur Teknik / Technical Director
Menjabat sebagai Direktur Teknik TPI sejak Oktober 2007. Pria warga negara Indonesia kelahiran Jakarta 19 Oktober 1961 ini memiliki pengalaman 25 tahun lebih di bisnis asuransi, baik di dalam maupun di luar negeri. Sejumlah jabatan penting yang pernah didudukinya adalah Direktur PT Asuransi Cigna Indonesia pada 1995-1999, Managing Director di PT Asuransi Bali Citra pada 1999-2009, Kepala P/C/ Manager dan General Marketing Manager di Keppel Insurance, Singapore, Associate Director kemudian Country Director Indonesia di Pana Harrison Asia Pte. Ltd., Singapore, pada 2004-2007. Dia adalah lulusan Wichita State University, Kansas, Amerika Serikat, di bidang Business Adminstration dan memiliki gelar Certified General Insurance. An Indonesian citizen. Choky Leonard Tobing has been Tugu’s Technical Director since October 2007. Born on 19th October 1961, Choky Leonard Tobing has over 25 years in both national and international insurance industry. He has also held several important corporate positions, including Director of PT Asuransi Cigna Indonesia from 1995 to 1999, Managing Director of PT Asuransi Bali Citra in 1999-2009, Head of P/C/ Manager and General Manager in Keppell Insurance in Singapore, Associate Director of Pana Harrison Asia Pte. Ltd. in Singapore from 2004 to 2006, and Country Director Indonesia of Pana Harrison Asia Pte. Ltd. from 2004 to 2007. He is a graduate of Wichita State University in Kansas, the United States of America majoring in Business Administration.
Wahyu Suswinto
Direktur Keuangan dan Jasa Korporat / Director of Finance and Corporate Service
Menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Jasa Korporat TPI sejak 2008. Pria warga negara Indonesia kelahiran Surabaya 25 Desember 1957 ini memulai karirnya di Badan Pemeriksaan Keuangan dan Pembangunan pada 1984, sebelum bergabung dengan PT Pertamina (Persero) pada 1986 sebagai staf keuangan di Kantor Pusat PT Pertamina (Persero). Selanjutnya, dia pernah menduduki berbagai jabatan manajerial di Pertamina (Persero) sebelum akhirnya menduduki jabatan Vice President Controller di Direktorat Keuangan, PT Pertamina (Persero). Kemudian pada 2007, dia dipercaya menjadi Vice President Finance for Upstream Business PT Pertamina (Persero). Dia adalah alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya, Malang, pada 1984. An Indonesian citizen, born on 25th of December 1957 in Surabaya, East Java. Wahyu Suswinto has been Tugu’s Director of Finance and Corporate Service since 2008. He started his professional career with the Development and Finance Comptroller (BPKP) in 1984 before joining PT Pertamina (Persero) in 1986 as a finance staff at its Headquarters in Jakarta. He has held several managerial positions in PT Pertamia (Persero) before he was appointed as Vice President Controller in the Finance Directorate of PT Pertamina and in 2007 he was appointed as its Vice President of Finance for Upstream Businesses. He graduated from the faculty of economics of state-owned Brawijaya University in Malang, East Java in 1984.
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
35
36
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
We aim to be the Pride of All A kite winning competition is the source of pride of not only the owner but of all team members and even the village that has produced the kite. We aim to be the source of pride of all stakeholders
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
37
Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
1. Tinjauan Operasi
1. Operational Review
Di tengah badai krisis ekonomi di Eropa, perekonomian Indonesia mampu tumbuh sebesar 6,5%, sementara inflasi berada pada tingkat 3,79 persen atau lebih rendah dari perkiraan Badan Pusat Statistisk (BPS) sebesar 4,5% dan perkiraan Bank Indonesia (BI) sebesar 4%. Suku bunga acuan BI pun berada pada tingkat 6%, turun 50 basis poin dari 6,5% pada tahun sebelumnya. Di tambah dengan stabilitas politik yang tetap terjaga dalam koridor demokrasi, situasi perekonomian yang kondusif ini membuat berbagai sektor usaha di Indonesia bertumbuh.
Amid the European economic crisis, the Indonesian economy is able to grow by 6.5% and the inflation rate is under control at 3.79%, or is lower than 4.5% and 4% as estimated respectively by the Central Bureau of Statistics (BPS) and the Bank of Indonesia (BI). The BI’s benchmark interest rate is also at 6% or 50 basis point lower than that in the previous year. Coupled with well managed political condition under a working democracy, the improved economic situation has enabled various business sectors to grow.
Bangkitnya berbagai sektor usaha tersebut berdampak langsung pada pertumbuhan di sektor asuransi.Data dari Biro Perasuransian di Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) menunjukkan bahwa perolehan premi industri asuransi sebelum diaudit pada tahun ini sebesar Rp 136,6 triliun, atau tumbuh 27% dari tahun 2010. Dari jumlah itu, asuransi jiwa berkontribusi Rp 97,16 triliun, atau 71,1% dari total premi, sementara kontribusi asuransi umum sebesar Rp 39,44 triliun. Dengan demikian, sebagian besar kue pasar industri asuransi dinikmati oleh sektor asuransi jiwa, yang terus bertumbuh dalam perolehan preminya. Tahun 2011, premi yang berhasil dinikmati sektor asuransi jiwa tumbuh sebesar 28,7%, namun premi yang dikumpulkan oleh sektor asuransi umum juga bertumbuh 23,1%.
The growth of various business sectors has generated businesses in the insurance sector. Data released by the Insurance Bureau of the Capital Market and Financial Institution Supervisory Agency (Bapepam – LK) showed that this year’s unaudited premium income of insurance industry amounts to Rp 136.6 trillion, or 27% growth. Of the total premium income, the life insurance contributed Rp 97.16 trillion or 71.1% of the total premium, while the general insurance’s contribution reaches Rp 39.44 trillion. In other words, most of the market share of insurance industry is controlled by the health insurance sector, which is continuously growing in its premium income. In 2011, the life insurance’s premium income grew by 28.7%, and the general insurance sector also grew by 23.1%.
38
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Our gross premium rose by
17.3% and underwriting income
14.6%
Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Keterangan/Description
Membaiknya iklim usaha di tahun ini berdampak positif pada kinerja TPI. Sebagai perusahaan dengan pengalaman 30 tahun, TPI merespon perbaikan kondisi perekonomian dengan melakukan inisiatif merevitalisasi dan mengoptimalkan bisnis di semua unit usahanya serta memberdayakan anak-anak perusahaannya. Termasuk dalam inisiatif ini adalah peningkatan penerapan GCG dan konsolidasi antarunit usaha. Penerapan GCG berdampak pada perbaikan proses bisnis menjadi lebih rapi, terukur dan terarah, sementara konsolidasi antarunit usaha membuat setiap unit usaha semakin fokus pada bidang usahanya. Benturan kepentingan antarunit usaha pun dapat dicegah.
This year’s improved business climate has positively impacted TPI’s performance. Having 30-year experience, TPI responded the improved economic condition by launching initiatives to revitalize and optimize its business units, and empower subsidiaries. Included in the initiatives are the enhanced GCG implementation and consolidation of business units. The GCG implementation has improved the business process, which becomes well structured, well measured and more focused, while the consolidation of business units has enabled each of the units to be more focused on its business field. Thus, any collision with other business units in winning new businesses can be avoided.
Hasilnya, dari sisi pendapatan, perolehan premi bruto (pendapatan usaha) TPI tahun ini meningkat 17,30% menjadi Rp 1,94 triliun dibandingkan tahun sebelumnya, sementara pendapatan underwriting meningkat 14,6% menjadi Rp 513, 11 miliar. Selain kenaikan premi bruto, kenaikan signifikan berasal dari pendapatan komisi neto yang meningkat sebesar 100% menjadi Rp 138,90 miliar. Peningkatan pendapatan underwriting dan komisi neto memungkinkan pendapatan underwriting netonaik sebesar 72% menjadi Rp 252,40 miliar. Semua perbaikan kinerja keuangan ini berpengaruh pada perolehan laba bersih TPI yang melonjak sebesar 377% dibandingkan tahun sebelumnya sehingga mencapai Rp 137,45 miliar.
This initiatives have brought a positive result as TPI’s gross premium rose by 17.30% to Rp 1.94 trillion compared to that in the previous year, while the underwriting income surged by 14.6% to Rp 513.11 billion. In addition to rising gross premium income, a significant increase came from the net commission, which jumped by 100% to Rp 138.90 billion. The rises of underwriting income and net commission enable the net underwriting income to surge 72% to Rp 252.40 billion. These financial performances have enabled TPI’s net profit to jump 377% compared to that in the previous year to Rp 137.45 billion.
Sasaran 2011 Target in 2011
Realisasi 2011 Realization in 2011
Realisasi 2010 Realization in 2010
Naik/ Turun dari target 2011 Increase/ Decrease from 2011 realization
Naik/ Turun dari target 2010 Increase/ Decrease from 2010 realization
Premi Bruto Gross Premium
2,913,420,707
1,935,172,084
1,649,670,500
-33.58%
17.30%
Komisi Neto Net Commission
-111,749,641
138,893,479
68,602,103
-224.29%
100%
Pendapatan Underwriting Underwriting Income
877,870,761
513,109,629
447,884,057
-41.55%
14,56%
Underwriting Neto Net Underwriting
344,149,272
252,406,993
147,048,464
-26.66%
72%
Laba Bersih Net Profit
256,754,217
137,454,840
28,829,963
-46.46%
377%
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
39
Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Kinerja keuangan yang bagus ini membuktikan bahwa pengetahuan dan pengalaman yang terakumulasi selama 30 tahun dapat diandalkan dalam pengelolaan TPI. Akumulasi pengetahuan dan pengalaman itu mampu membalikkan keadaan, yakni dari laba bersih yang tertekan di tahun 2010 ke laba bersih yang melonjak drastis di tahun 2011. Kinerja keuangan tersebut diraih dengan tetap memperkokoh solvabilitas Perusahaan, yang mencatat kenaikan Risk Based Capital (RBC) sebesar 11% menjadi 313%, atau jauh melampaui persyaratan Pemerintah sebesar 120%. Berikut ini adalah kinerja masing-masing unit usaha di TPI.
The excellent financial performance proves that the 30-year accumulated knowledge and experiences can be counted on in managing TPI. The accumulated knowledge and experiences have enabled the Company to make a U-turn from a pressured net profit in 2010 to a drastically surging net profit in 2011. The Company has been able to reach the excellent financial performance while well maintaining its solvability, as reflected in the 11% increase in Risk Based Capital (RBC) to 313% or being higher than the Government’s requirement of 120%. The following is each business unit’s performance.
1.1. Reasuransi
1.1. Reinsurance
Bergeraknya sektor ekonomi sebagai hasil pertumbuhan ekonomi yang bagus membuat kue pasar dari sektor reasuransi berrtumbuh positif bagi TPI. Saat ini sekitar 56 % dari pendapatan premi bruto perusahaan asuransi di Indonesia direasuransikan, dengan demikian pasar reasuransi bertumbuh seiring dengan pertumbuhan pasar asuransi pada umumnya. Dengan perolehan premi bruto industri asuransi umum di dalam negeri menurut Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) sebesar Rp 34,3 triliun, maka pasar reasuransi adalah sebesar Rp 19,2 triliiun. Bila dari jumlah tersebut 30% diserap oleh perusahaan reasuransi dalam negeri, maka pasar reasuransi mencapai Rp 5,7 triliun.
The improved economic sector has impacted TPI positively. As 56-percent gross premium income of Indonesian insurance companies is reinsured, the reinsurance market offers huge growth potential. Based on the data of the Indonesian General Insurance Association (AAJI), the gross pemium of domestic general insurance industry amounted to Rp 34.3 trillion. Thus, the reinsurance market is worth Rp 19.2 trillion. If 30% of the amount was absorbed by domestic reinsurance companies, the domestic reinsurance would reach Rp 5.7 trillion.
Pangsa pasar TPI di sektor reasuransi meningkat dengan pendapatan usaha reasuransi sebesar Rp 247,87 miliar atau naik 7% dari pendapatan usaha tahun lalu sebesar Rp 231,94 miliar. Peningkatan berasal dari peningkatan pendapatan underwriting neto dari anak perusahaan yaitu Tugu Insurance Co. Ltd.
TPI’s market share in the reinsurance sector has boosted its income from reinsurance business unit to Rp 247.87 billion or an increase of 7% from Rp 231.94 billion in the previous year. Such increase was contributed by the net underwritting income from its subsidiaries, Tugu Insurance Co. Ltd.
1.2. Energy Insurance
1.2. Energy Insurance
Sektor energi merupakan pasar tradisional TPI yang memulai usahanya dengan membidik premi dari proyek-proyek minyak dan gas (migas), baik dari PT Pertamina (Persero) maupun para kontraktor bagi hasil (Production Sharing Contractors). Menurut Global Petroleum Survey 2011, kondisi investasi sektor hulu migas di Indonesia tergolong salah satu yang terburuk di dunia. Investasi untuk eksplorasi pengeboran blok-blok migas baru menurun sehingga produksi migas hanya mengandalkan lapangan-lapangan yang sudah tua. Kondisi investasi di hulu yang cenderung tidak menunjukkan peningkatan berdampak pada perusahaan-perusahaan asuransi yang membidik sektor energi. Dengan
The energy sector is TPI’s traditional market. The Company started its business by focusing on oil and gas projects both from state-owned oil and gas company PT Pertamina, and production sharing contractors. The Global Petroleum Survey 2011 reveals that the investment climate in the upstream oil and gas sector in Indonesia is one of the worst in the world. The investments in new oil and gas blocks keep declining in such a way that oil and gas production relies on old fields. This slowing down of investment has pressured income of insurance companies that focus their business on the energy sector. Consequently, their premium income comes only from existing clients. This year’s increased income from this
40
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
jumlah proyek eksplorasi pengeboran yang tidak menunjukkan peningkatan, maka sumber pendapatan premi menjadi terbatas pada ladang-ladang migas yang sudah ada.Kenaikan pendapatan premi pun lebih disebabkan oleh terjadinya kenaikan harga premi dari proyekproyek yang sudah berjalan. Energy Insurance TPI mencatat kenaikan pendapatan usaha sebesar 45% menjadi Rp 443,20 miliar dibandingkan dengan pendapatan usaha tahun lalu sebesar Rp 306,30 miliar. Kenaikan pendapatan usaha ini berasal dari peningkatan premi minyak dan gas (migas) dari antara lain Pertamina, BP Migas, ConocoPhillips, Donggi Senoro, Star energy, Hess, Kangean Energy Indonesia Ltd. , dan BP Berau Ltd. 1.3. Marine Insurance Pendapatan usaha Marine Insurance, yang terdiri dari hull dan cargo, pada tahun ini sebesar Rp252,90 miliar atau naik 15% dibandingkan dengan Rp 219,37 miliar pada tahun sebelumnya. Kenaikan pendapatan usaha ini terutama berasal dari cover cargo dan rangka kapal PT Pertamina (Persero) dan Sukses Ocean Khatulistiwa Line.
sector is mainly generated by the premium price hike rather than by new projects.
TPI Energy Insurance has booked operating income increase of 45% to Rp 443.20 billion compared to Rp 306.30 billion in the previous year. This rise is due to the increase of oil and gas premium paid by, among others, PT Pertamina (Persero), BP Migas, ConocoPhillips, Donggi Senoro, Star Energy, Hess, Kangean Energy Indonesia Ltd., and BP Berau Ltd. 1.3. Marine Insurance Marine Insurance’s income consisting of hull and cargo coverage amounted to Rp 252.90 billion or 15% rise compared to Rp 219.37 billion of the previous year. The increase of operating income is due to cargo and hull coverage owned by PT Pertamina (Persero) and Sukses Ocean Khatulistiwa Line.
1.4. Aviation Insurance
1.4. Aviation Insurance
Segmen Aviation Insurance mencatat pendapatan usaha sebesar Rp 349,93 miliar pada tahun ini, atau naik sebesar 12% dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 313,16 miliar. Pendapatan usaha meningkat terutama karena adanya kenaikan pendapatan dari cover Lion Air, Pelita Air, Merpati NA dan Travira Air.
Aviation Insurance recorded this year’s operating income of Rp 349.93 billion or 12% increase compared to Rp 313.16 billion of the previous year. The surge of the operating profit was caused mainly by the increase of income from the coverage of Lion Air, Pelita Air, Merpati NA and Travira Air.
1.5. Engineering Insurance
1.5. Engineering Insurance
Pada tahun ini, Engineering Insurance meraih pendapatan usaha sebesar Rp 79,1 miliar atau naik 78% dari pendapatan usaha tahun sebelumnya sebesar Rp 44,53 miliar. Kenaikan pendapatan usaha ini disebabkan terutama oleh peningkatan premi dari Donggi Senoro, Rekayasa Industri, Media Karya Sentosa, dan PT. PLN (Persero).
Engineering Insurance booked this year’s operating income of Rp 79.1 billion or 78% increase from Rp 44.53 billion in the previous year. Such an increase of operating income was generated mainly by the premium income from Donggi Senoro, Rekayasa Industry, Media Karya Sentosa and PT PLN (Persero).
1.6. Property & Pecuniary Insurance
1.6. Property & Pecuniary Insurance
Property & Pecuniary Insurance meraih premi bruto sebesar Rp 453,08 miliar pada tahun ini atau naik 25% dibandingkan dengan perolehan premi bruto tahun sebelumnya sebesar Rp 361,71 miliar. Kenaikan/penurunan pendapatan premi bruto ini disebabkan oleh terjadinya peningkatan premi dari sejumlah pelanggan setia, antara lain PT Pertamina (Persero), TPPI, Indah Kiat Pulp dan Paper, PT Telkom Tbk., PT
Property & Pecuniary Insurance’s gross premium reached Rp 453.08 billion in this year or 25% rise compared to Rp 361.71 billion in the previous year. The premium income surge is due to the increase of premium income from some loyal clients, such as PT Pertamina (Persero), TPPI, Indah Kiat Pulp and Paper, PT Telkom Tbk., PT Barik Kertas Tjiwi Kimia Tbk., PT Chandra Asri Tbk., PT Pindo Deli Pulp and Papermills, and PT Indosat Tbk.
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
41
Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Parbrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk., PT Chandra Asri Tbk., PT Pindo Deli Pulp and Papermills, dan PT Indosat Tbk. 1.7. Credit & Suretyship Insurance
1.7. Credit & Suretyship Insurance
Segmen Credit & Surety Insurance membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 2,73 miliar atau turun 25% dibandingkan dengan pendapatan usaha pada tahun sebelumnya sebesar Rp3,66 miliar. Pendapatan usaha ini disebabkan oleh penurunan dari suretyship nonkonstruksi Pertamina dan proyek perusahaan swasta lainnya serta penurunan asuransi jaminan pengadaan bahan bakar minyak Pertamina.
Credit & Surety Insurance booked this year’s operating profit of Rp 2.73 billion or 25% decline compared to Rp 3.66 billion in the previous year. This drop in the operating profit was caused by the declines in the non-construction suretyship income from PT Pertamina (Persero) and other private sector’s projects and also the decreased income from fuel provision suretyship from PT Pertamina (Persero).
1.8. Health Insurance
1.8. Health Insurance
Jaminan Health Insurance dari TPI juga termasuk penyediaan alat bantu yang diperlukan/ diperuntukkan dalam rangkaian tindakan medis. Pada tahun 2011, segmen Health Insurance meraih pendapatan usaha sebesar Rp 15,58 miliar atau turun 61% dibandingkan dengan pendapatan usaha tahun sebelumnya sebesar Rp 39,50 miliar. Penurunan ini disebabkan terutama oleh berkurangnya pendapatan dari asuransi kesehatan PT Pertamina (Persero).
Health Insurance benefit includes the provision of aid tools needed for medical treatment. In 2011, Health Insurance booked an operating income of Rp 15.58 billion or 61% down from Rp 39.50 billion in the previous year due to decreased income from health insurance premium of PT Pertamina (Persero).
1.9. Sharia Insurance
1.9. Sharia Insurance
Mengingat kontribusi pendapatan dari Sharia Insuranse tidak dikonsolidasikan ke dalam Laporan Keuangan Konsolidasian TPI maka tidak dilaporkan dalam laporan tahunan ini.
Considering that the Sharia Insurance’s income is not consolidated in the financial report, TPI doesn’t report about its financial performance in this year’s report.
Sharia Insuranse mencatat pemasukan premium bruto sebesar Rp 4,35 miliar, atau turun 77,4% dari Rp 19,36 miliar di tahun sebelumnya.
Sharia Insurance recorded gross premium income of Rp 4.35 billion, or a 77.4 percent decline from Rp 19.36 billion in the previous year.
1.10. Miscellaneous Insurance
1.10. Miscellaneous Insurance
Pada tahun 2011, segmen ini mencatat pendapatan usaha sebesar Rp 90,77 miliar atau turun 13% dibandingkan dengan Rp104,66 miliar pada tahun sebelumnya. Penurunan pendapatan usaha ini disebabkan terutama turunnya oleh pendapatan premi Public Liability asuransi tabung gas Pertamina dan penurunan premi satelite dari Indosat.
This year’s operating profit income of the Miscellaneous Insurance is Rp 90.77 billion or 13% decline compared to Rp 104.66 billion in the previous year. The drop of operating income is due the declining premium income from Public Liability premium paid by PT Pertamina (Persero) for the coverage of gas containers and also the decreased of premium from PT Indosat’s satellite coverage.
2. Tinjauan Keuangan
2. Financial Review
Kinerja keuangan TPI tahun ini sangat bagus. Laba Bersih meningkat cukup tajam sebesar 377% karena kenaikan pendapatan underwriting neto sebesar 72% dan pendapatan usaha lain, yakni pendapatan dari anak perusahaan sebesar 15%. Sementara pertumbuhan beban usaha dapat
This year’s TPI financial performance is promising. The net profit jumped 337% due to the 72-percent increase of the net underwriting income and other operating income, i.e. incomes from subsidiaries that rose 15%. On the other hand, the operating expenses could be controlled at
42
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
dikendalikan di tingkat 2%. Terkait pencapaian laba bersih dibandingkan dengan nilai ekuitas tahun ini maka diperoleh tingkat pengembalian ekuitas (ROE) TPI sebesar 8%, atau bergerak naik dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 2%. Sedangkan bila dibandingkan dengan posisi aset, maka pengembalian aset (ROA) tahun ini mencapai 4%, atau mencatat kenaikan bila dibandingkan dengan ROA tahun lalu sebesar 1%. Semua angka dan rasio keuangan tahun ini menunjukkan bahwa TPI menjadi perusahaan asuransi yang menguntungkan (profitable).
2%. Based on this year’s net profit performance and the Company’s total equity, TPI’s ROE reaches 8% or is up from the previous year’s 2%. Based on the amount of assets, the Company’s ROA reaches 4%, which is an increase from the previous year’s 1%. These financial figures and ratios show that TPI has become a profitable company.
2.1. Aset
2.1. Assets
Jumlah keseluruhan aset TPI Pada tahun 2011 mencapai Rp 3,36 triliun, atau tumbuh sebesar 6% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan aset ini berasal dari peningkatan Nominal Investasi, Kas dan Bank, Piutang Premi dan Reasuransi, dan Aktiva Pajak Tangguhan.
TPI’s total amount of assets is Rp 3.36 trillion or a growth of 6% compared to the previous year’s amount. The growth of assets was triggered by the increase of investments, Cash and Banks, Premiun and Reinsurance Receivables, and deferred tax assets.
Bagian terbesar atau 68% dari aset TPI berupa investasi sebesar Rp 2,27 triliun, yang bertumbuh 5% dari investasi di tahun sebelumnya. Pada tahun ini, sebagian besar atau 57% dari investasi dilakukan dalam bentuk efek-efek, sedangkan sisanya dalam bentuk deposito berjangka. Sementara tahun sebelumnya, sebagian besar atau 61% dari investasi dilakukan dalam bentuk deposito berjangka. Penurunan drastis investasi dalam bentuk deposito berjangka pada tahun ini disebabkan oleh penurunan suku bunga deposito berjangka.
Most of the assets or around 68% of them consist of investments amounting to Rp 2.27 trillion or a 5-percent growth from the previous year’s investments. Most of this year’s investments or 57% of them are done in shares, while the remaining is in time deposits. This is in contrast to the previous year’s investments, which were mostly done in time deposits. This year’s drastic decline of investments in time deposit was caused by the drop in time deposit interest rate.
Rincian investasi berbentuk efek-efek TPI adalah sebagai berikut:
The investments in stocks are as follows:
1. Saham 2. Obligasi 3. Reksadana
1. Shares 2. Bonds 3. Mutual funds
Beberapa Komponen Aset yang Alami Peningkatan (dalam miliar Rupiah) Growing Asset Components (in Thousand Rupiah) Aset
2011
2010
Naik (%)
2,276,136,964
2,171,986,248
5
52,916,150
39,325,604
35
Piutang Premi – setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai/ Premium Receivables – net of allowance for impairment losses
485,044,053
416,784,968
16
Piutang reasuransi – setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai/ Reinsurance Receivables – net of allowance for impairment losses
165,097,171
98,626,828
67
Jumlah Investasi/ Total Investments Kas dan bank/ Cash and Banks
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
43
Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Pertumbuhan signifikan pada komponen aset terjadi pada Piutang Reasuransi yang meningkat sebesar Rp 68 % menjadi Rp 165 miliar. Sementara Piutang Premi bertumbuh 17% menjadi Rp 485 miliar.
The significant growth in assets was generated by the Reinsurance Receivables that increased 68% to Rp 165 billion. The Premium Receivables grew by 17% to Rp 485 billion.
Komponen aset yang mengalami penurunan signifikan adalah Aset Lain-lain, yang turun 71% menjadi Rp 26,16 miliar.
The asset component that declined significantly is Other Assets, which dropped 71% to Rp 26.16 billion.
2.2. Kewajiban
2.2. Kewajiban
Jumlah keseluruhan kewajiban TPI pada tahun ini naik 4% menjadi Rp 1,57 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan ini disebabkan oleh peningkatan Estimasi klaim retensi sendiri dan Liabilitas Imbalan Kerja. Namun, persentase pertumbuhan jumlah kewajiban masih lebih rendah bila dibandingkan dengan persentase pertumbuhan aset yang mencapai 6%.
TPI’s total liabilities in this year rose 4% to Rp 1.57 trillion compared to the previous year. The increase is caused by the surge in the amount of Estimated Own Retention Claims and Employee Benefit Obligations. However, the percentage of liability growth is lower than that of asset growth that reaches 6%.
Estimasi klaim retensi sendiri yang naik 52% menjadi Rp 433 miliar dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Sementara Liabilitas imbalan kerja meningkat 15% menjadi Rp 134,7 miliar dibandingkan tahun sebelumnya karena bertambahnya jumlah karyawan. Demikian pula dengan Utang lain-lain yang melonjak 334,9% menjadi Rp 75 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini disebabkan oleh pendapatan sewa entitas anak perusahaan dari penyewa yang diterima di depan oleh entitas anak perusahaan dari penyewa gedung, uang jaminan sewa dan utang usaha syariah.
The Estimated Own Estimated Claims surged 52% to Rp 433 billion compared to that in the previous year. The Employee Benefit Obligation increased 15% to Rp 134.7 billion compared to that in the previous year due to new hires. Other Payables were also up 334.9% to Rp 75 billion from the previous year. This increase of Other Payables is due to the prepayment received by subsidiaries from office building rent and sharia operating payable.
Komponen Kewajiban yang Naik (dalam milar Rupiah) Increased Liability Components (in billion Rupiah) Kewajiban/ Liability
2011
2010
NAIK/ UP(%)
Estimasi klaim retensi sendiri/ Estimated Own Retention Claim
433,019,518
286,537,916
52
Liabilitas imbalan kerja/ Employee Benefit Obligation
134,732,132
117,286,224
15
2.3. Ekuitas
2.3. Equity
Ekuitas TPI terdiri antara lain dari modal ditempatkan dan disetor, selisih kurs penjabaran laporan keuangan, selisih transaksi perubahan ekuitas perusahaan asosiasi, selisih transaksi restrukturisasi dan saldo laba. Ekuitas TPI tahun ini tumbuh sebesar 9% menjadi Rp 1,79 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan
TPI’s equity consists of issued and fully paid capital, translation adjustments, differences due to changes of equity in associates, difference in value of restructuring transaction between entities under common control, and both appropriated and unappropriated retained earnings. This year’s TPI equity grew by 9% to Rp
44
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
Risk Based Capital (RBC) is at
313%
or above the required
120%
Tabel Ekuitas dalam 5 tahun (2007 – 2011) Table of Equity in 5 years (2007-2011) 2007
2008
2009
2010
2011
1.543.917
1.641.177
1.695.032
1.645.589
1.789.020
ini disebabkan oleh peningkatan Saldo Laba akibat kenaikan Laba Bersih dari Rp 28,83 miliar menjadi Rp 137,45 miliar. Saldo laba yang telah ditentukan penggunaannya sebesar Rp 398,96 miliar, sementara Saldo laba yang belum ditentukan penggunaannya sebesar Rp 1,10 triliun. Total saldo laba tahun ini meningkat 10% dibandingkan tahun sebelumnya sehingga menjadi Rp 967,56 miliar.
1.79 trillion compared to that in the previous year. The growth is due to increased retained earnings, which is in turn caused by the rise of net profit from Rp 28.83 billion to Rp 137.45 billion. The appropriated retained earnings amounted to Rp 398.96 billion, while the unappropriated retained earnings reached Rp 1,10 trillion. This year’s total retained earnings increased 10% from the previous year’s Rp 967.56 billion.
Peningkatan laba bersih TPI sebesar 377% yang jauh lebih besar daripada persentase peningkatan ekuitas TPI sebesar 9% membuat pengembalian ekuitas (ROE) TPI mencapai 8% pada tahun ini, atau meningkat bila dibandingkan dengan 2% pada tahun sebelumnya.
TPI’s net profit increase of 377% is higher than the 9-percent growth percentage of its equity, as a result this year’s ROE reached 8% compared to 2% in the previous year.
2.4. Pendapatan
2.4. Income
Pendapatan TPI terdiri antara lain dari tiga komponen utama, yakni pendapatan underwriting neto, hasil investasi dan pendapatan usaha lainnya. Pendapatan TPI tahun ini meningkat 26% menjadi Rp 465 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan pendapatan ini disebabkan oleh
TPI’s income consists of three components, i.e. incomes from net underwriting, investments and other operating revenues. The Company’s income in this year surges 26% to Rp 465 billion compared to that in the previous year. The income growth is due to the increase in the net
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
45
Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
terjadinya peningkatan underwriting neto dan pendapatan usaha lainnya yang berasal dari anak perusahaan.
underwriting and other operating income from subsidiaries.
Pendapatan underwriting neto tumbuh sebesar 72% menjadi Rp 252,41 miliar dibandingkan tahun sebelumnya, antara lain karena meningkatnya premi bruto sebesar 17% dan naiknya pendapatan komisi neto sebesar 102% menjadi Rp 138,90 miliar. Sementara sebagian besar kenaikan premi bruto berasal dari kenaikan harga premi.
The net underwriting income grows by 72% to Rp 252.41 billion from the previous year due to, among others, gross premium increase of 17% and the rise in the net commission income of 102% to Rp 138.90 billion. Meanwhile, most of the gross premium growth originates from the rise in premium prices.
Pendapatan usaha lainnya yang naik sebesar 15% menjadi Rp 89,11 miliar dibandingkan tahun lalu merupakan pertanda terjadinya perbaikan di anak-anak perusahaan TPI sebagai hasil dari pemberdayaan yang dilakukan TPI di sepanjang tahun 2011.
The income from other operating revenues that grows 15% to Rp 89.11 billion from the previous year is a sign of the improved performance of TPI’s subsidiaries, which is a result of subsidiary empowerment carried out in 2011.
Hasil investasi tahun ini mengalami penurunan sebesar 15% menjadi Rp 123,50 miliar dibandingkan tahun sebelumnya. Penurunan ini disebabkan oleh antara lain penurunan suku bunga deposito berjangka.
This year’s income from investment declined slightly by 15% to Rp 123.50 billion compared to that in the previous year. The drop is due to, among others, the decline of time deposit interest rate.
2.5. Beban Usaha
2.5. Operating Expenses
Beban usaha TPI tahun ini meningkat 2% menjadi Rp 303 miliar dibandingkan tahun sebelumnya akibat peningkatan dari biaya operasional, seperti adanya kenaikan gaji pegawai, biaya pemasaran, biaya perawatan dan perbaikan aktiva tetap dan biaya alat kantor.
This year’s operating expenses in TPI increased 2% to Rp 303 billion compared to the previous year’s due to the rise in operational expenses, such as the increases of employee salaries, marketing expenses, fixed assets’ maintenance fees and of office stationeries.
Kenaikan Beban usaha sebesar 2% tersebut masih berada di dalam batas anggaran beban usaha yang ditetapkan oleh pihak manajemen TPI. Kenaikan Beban usaha ini juga jauh di bawah persentase kenaikan pendapatan tahun ini sebesar 26% sehingga secara operasional TPI menjadi perusahaan yang cukup menguntungkan (profitable).
The 2-percent rise of operating expenses is still under the limit of the Company’s expense budget approved by the management. The increase of operating expenses is also still lower than the 26-percent growth of income so that operation wise TPI has become a profitable company.
2.6. Laba Bersih
2.6. Net Profit
Laba bersih TPI tahun ini naik tajam 377% menjadi Rp 137,46 triliun dibandingkan tahun sebelumnya. Lonjakan tajam ini berasal dari kenaikan pendapatan underwriting neto dan pendapatan usaha lainnya dari anak perusahaan.
This year’s net profit of TPI jumped sharply by 377% to Rp 137.46 billion compared to that in the previous year. This spectacular increase was triggered by the rises of net underwriting income and other incomes from the Company’s subsidiaries.
Dibandingkan dengan nilai total aset yang digunakan untuk operasi tahun ini, maka Laba Operasi berada pada tingkat pengembalian aset atau Return on Asset (ROA) yang cukup baik, yakni 4%.
46
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Compared to the total assets used for this year’s operation, the Company’s ROA reaches 4%.
Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
3. Analisis Kemampuan Membayar Hutang & Kolektibilitas Piutang
3. Analysis on Debt Repayment Ability & Collectability of Account Receivables
Tingkat kesehatan dan kemampuan perusahaan asuransi membayar kewajiban atau solvabilitas diukur dengan menggunakan rasio Risk Based Capital (RBC) seperti yang dituangkan dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik
The ability of an insurance company to service its debts is measured by the Risk Based Capital ratio as stipulated in the Decree of the Finance
Tabel Laba Bersih Dalam 5 Tahun (2007-2011) Tabel Laba Bersih Dalam 5 Tahun (2007-2011) 2007
2008
2009
2010
2011
136.968.252
100.881.996
123.768.408
28.829.963
137.454.840
Indonesia No. 424/KMK.06/2003 tanggal 30 September 2003 yang telah diubah beberapa kali dengan Peraturan Menteri Keuangan No.135/PMK.05/2005 tanggal 23 Desember 2003 dan Peraturan Menteri Keuangan No.158/ PMK.010/2008 tanggal 28 Oktober 2008. Ketentuan Pemerintah tersebut menetapkan batas tingkat RBC perusahaan asuransi sebesar 120%. Namun, per 31 Desember 2011, TPI memiliki Risk Based Capital (RBC) sebesari 313% atau jauh melampaui ketentuan Pemerintah sebesar 120%. Bahkan dibandingkan dengan RBC TPI tahun sebelumnya, maka RBC tahun ini ada peningkatan sebesar 11%.Dengan demikian, TPI berada pada tingkat kesehatan dan solvabilitas yang baik.
Minister of the Republic of Indonesia No. 424/ KMK.06/2003 dated 30 September 2003, which has been amended several times by the Regulation of the Finance Minister No.135/ PMK.05/2005 dated 23 December 2003 and The Regulation of the Minister of Finance No.158/ PMK.010/2008 dated 28 October 2008. The Government’s regulations state that the RBC of an insurance company is 120%. However, as of December 31, 2011, TPI’s RBC reaches 313% or far beyond the 120% requirement. Compared to TPI’s RBC in the previous year, there is an increase of 11%. In other words, TPI’s financial condition is sound.
4. Struktur Modal & Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal
4. Capital Structure & Management’s Policy on Capital Structure
Per 31 Desember 2011 struktur modal TPI terdiri dari modal dasar dan modal disetor. Modal dasar sebesar Rp 500 miliar sedangkan modal disetor sebesar Rp 160 miliar. Adapun kewajiban yang disetor sesuai dengan peraturan pemerintah bagi perusahaan asuransi adalah sebesar Rp 40 miliar. Manajemen TPI mengambil kebijakan bahwa untuk pembiayaan Perusahaan dilaksanakan dengan memanfaatkan sumber dana sendiri atau ekuitas.
As of December 31, 2001, TPI’s capital structure consists of authorized share capital and issued and fully paid capital. The authorized share capital amounts to Rp 500 billion, while the issued and fully paid capital reaches Rp 160 billion. In line with the Government’s requirement for an insurance company to have a paid up capital for Rp 40 billion, TPI’s management has taken the policy to finance company activities with equity.
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
47
Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
5. Ikatan Material untuk Investasi Barang dan Modal
5. Commitments for Capital Expenditure
TPI tidak memiliki ikatan material untuk investasi barang modal.
TPI did not make any commitment for capital expenditure in 2011.
6. Peningkatan/Penurunan Material Penjualan/Pendapatan Bersih
dari
6. Material Increase/Decrease in Sales/Net Income Profit
Di sepanjang 2011, tidak terjadi peningkatan atau penurunan material dari penjualan atau pendapatan bersih TPI.
TPI did record any material increase or decrease in sales or net income in 2011.
7. Dampak Perubahan Harga pada Penjualan/ Pendapatan Bersih dan Laba
7. Price Change Impact on Sales/ Net Income and Profit
Di sepanjang tahun 2011 krisis ekonomi di Eropa berpengaruh pada harga-harga saham di seluruh dunia, termasuk di Bursa Efek Indonesia (BEI). Mengingat pada tahun ini sebagian besar investasi dilakukan dalam bentuk efekefek, maka terjadi penurunan pendapatan dari investasi TPI sebesar 15%.Sementara pengaruh penurunan pendapatan investasi ini terhadap laba bersih tahun ini tidak terlalu signifikan karena pada saat yang sama terjadi kenaikan pendapatan underwriting net sebesar 72% dan pendapatan usaha lain sebesar 15%. Sedangkan dampak perubahan harga-harga saham tahun sebelumnya tidak berdampak signifikan pada laba bersih TPI, mengingat pada tahun itu sebagian besar investasi atau 60% investasi dilakukan dalam bentuk deposito berjangka.
The European economic crisis throughout 2011 has impacted share prices all over the world, including the Indonesian Stock Exchange (IDX). As most of this year’s investments of TPI are done in the form of stocks, income from investments dropped 15%. However, the impact of such decline on the net profit is not too significant as increased income from net underwriting and other businesses respectively of 72% and 15% take place on the same time. Meanwhile, the impacts of share price changes in the previous year did not bring significant impact on TPI’s net profit as most of its investments or 60% of them were placed in time deposit.
8. Informasi dan Fakta Material setelah Tanggal Laporan Akuntan
8. Subsequent Events
Tidak ada informasi dan fakta material setelah tanggal laporan akuntan)
There wasn’t any material subsequent event occurring after the date of the accountant’s report.
9. Uraian tentang Prospek Usaha
9. Business Prospect
TPI tetap optimis dapat terus bertumbuh di tahun-tahun mendatang. Sementara sektor asuransi energi diharapkan tidak banyak mengalami perubahan, karena jumlah korporasi di sektor ini tidak akan meningkat pesat dalam waktu dekat, namun TPI akan terus menggarak ceruk pasar tertentu. Ke depan, TPI akan memanfaatkan hubungan dekatnya dengan Korea Selatan melalui kemitraan di PT Asuransi Samsung TPI untuk menggarap ceruk pasar kalangan korporasi Korea Selatan yang berbisnis dan berinvestasi di Indonesia. Dengan tetap memanfaatkan hubungan timbal-balik dengan
TPI remains optimistic to be able to record growth in the coming years. The energy insurance sector is expected not to undergo any change as the number of companies in this sector will not drastically increase in the near future. TPI will keep working to tap opportunities in niche markets. In future, TPI will take advantage of its close ties with South Korea through its partnership company PT Asuransi Samsung to develop the niche market of South Korean companies that are doing business and investing in Indonesia. TPI will also encourage its subsdiary in Hong Kong,
48
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
pihak Korea Selatan, TPI akan mendorong anak perusahaannya di Hong Kong, Tugu Insurance Company Limited Hong Kong, untuk masuk ke pasar Korea Selatan. Sementara dengan mitra dari Hong Kong, TPI akan menggarap pasar Hong Kong dan China.
Tugu Insurance Company Limited Hong Kong, to develop the Hong Kong and Chinese market.
10. Uraian tentang Aspek Pemasaran
10. Marketing Prospect
TPI merupakan asuransi dengan pangsa pasar korporasi, bukan ritel. Untuk itu TPI akan membuka cabang-cabang di sejumlah tempat yang memiliki permintaan tinggi terhadap berbagai produk bonding, seperti surety bond, performance bond, penjaminan aset dan kargo. Oleh karena itu, kami membuka cabang-cabang di kota-kota di sekitar pertambangan batubara, dan pengolahan minyak dan gas. Namun, mengingat besarnya pangsa pasar ritel, TPI mendorong anak perusahaannya untuk menggarap pasar ritel. Untuk itu, TPI memberdayakan dan mensinergikan langkah-langkah pemasaran dari anak-anak perusahaannya sehingga masingmasing bisa lebih fokus pada ceruk pasarnya dan menghindari tumpang-tindih di ceruk pasar tertentu.
TPI focuses on the corporate market sector instead of the retail one. TPI plans to open branches in some places with high demand for bonding products such as surety bond, performance bond, assets and cargo coverage. For this reason, TPI has opened branches in cities located around coal mining, oil and gas processing zones. Considering the big potential in the retail market, TPI has encouraged its subsidiaries to tap into the opportunity in this market. TPI has empowered and synergized its own marketing strategy with the subsidiaries’ strategies to enable both TPI and the subsidiaries to be more focused on their respective market niches and avoid any overlapping marketing targets.
11. Uraian Kebijakan Dividen
11. Dividend Policy
TPI mengacu pada ketentuan dalam Anggaran Dasar Perusahaan dalam kebijakan pembagian dividen per tahunnya. Besaran prosentase pembagian dividen tersebut ditentukan setiap tahun dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
TPI complies with the stipulations in the Company’s Article of Association regarding the annual dividend payment, of which the amount is decided on every year by the General Meeting of Shareholders (GMS).
12. Informasi Material
12. Material Information
Selama tahun 2011 Perseroan tidak mencatat adanya kejadian material.
Throughout 2001, TPI did not identify any material events.
13. Informasi Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan dan/ Transaksi dengan Afiliasi
13. Transactions with Conflict of Interest and/ Transactions with Affiliated Companies
Hingga 31 Desember 2011 tidak ada transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan transaksi dengan afiliasi.
As of December 3011, 2011, TPI identified neither transactions with conflict of interest nor transactions with affiliated companies.
14. Uraian Perubahan Peraturan Perundangundangan yang berpengaruh Signifikan
14. Significant Law/ Regulation
Sepanjang 2011 tidak ada peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan bagi TPI.
Throughout 2011, there was no law or regulation that may have significant impact on the Company’s operations.
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
49
Analisis dan Diskusi Manajemen Management Discussion and Analysis
15. Uraian Perubahan Kebijakan Akuntansi
15. Change in the Accounting Standard
Semua informasi keuangan yang dikeluarkan Perseroan dibuat sesuai dengan prinsip-prinsip dan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia serta peraturan dan perundangan yang berlaku di Indonesia. Selama tahun 2011, tidak ada perubahan kebijakan akuntansi yang dilakukan oleh TPI.
All financial reports issued by the Company are presented in strict compliance with Indonesia’s Standard Financial Accounting and rules and regulations applicable in Indonesia. Throughout 2011, TPI mad no change in its accounting policy.
50
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Well structured and cordinated The Janggan kite is a story of teamwork and coordination. When happy, skillful and well coordinated people fly a well-made kite, it will fly high. Our people are work as a team in a well developed structure. That’s the secret of our sucess.
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
49
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Penerapan Tata Kelola: Menuju Perusahaan Asuransi dan Manajemen Risiko Kelas Dunia
GCG Implementation: Towards a World Class Insurance and Risk Management Company
Sejak awal berdirinya hingga sekarang, TPI menganggap kepercayaan klien sebagai aset yang harus dikelola dengan baik. Oleh karenanya, pengelolaan dana dari klien dan penyelenggaraan operasional perusahaan dijalankan sebaik-baiknya dengan mengacu pada visi, misi dan Anggaran Dasar Perusahaan, yang dalam perkembangannya mengacu pula pada prinsip-prinsip tata kelola yang baik atau good corporate governance (GCG).
Since the start of its establishment, TPI has considered client’s trust assets to be properly managed. For this reason, the funds received from clients and the Company’s operation should be well taken care of by taking into account the Company’s vision, mission and Article of Association, which comply with the principles of good corporate governance (GCG).
Dari pengalamannya beroperasi selama 30 tahun, TPI menyadari bahwa runtuhnya sejumlah perusahaan besar di dalam dan luar negeri disebabkan oleh buruknya praktik tata kelola, termasuk diantaranya pengendalian risiko dan proses penunjukan anggota manajemen puncak yang kurang dapat dipertanggungjawabkan. Praktik tata kelola yang buruk tersebut memunculkan berbagai krisis dan skandal yang mencoreng kredibilitas dunia usaha.
Based on its 30-year operation, TPI realizes that the fall of some big corporations in Indonesia as well as other countries have been triggered by bad practices of GCG, which include poor risk management and bad process of appointing those in top management positions. These bad GCG practices have created crises and scandals that have tarnished the image of business sector.
TPI menyambut gembira dikeluarkannya kebijakan nasional tentang tata kelola seperti dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan oleh Komite Nasional Kebijakan Governance. Kedua kebijakan tersebut menjadi acuan TPI dalam memperkuat praktik-praktik tata kelolanya selama ini dalam mempercepat langkah Perseroan untuk mewujudkan visi sebagai Perusahaan Asuransi dan Manajemen Risiko Kelas Dunia.
TPI welcomes the issuance of a national policy on GCG in the form of Law Number 40 year 2007 regarding Limited Liability Company (PT) and the General Guidance on Good Corporate Governance in Indonesia by the National Committee on Governance Policy. The two policies have become a benchmark for TPI in strengthening its GCG practices so as to accelerate the Company’s effort to realize the vision to be a World Class Insurance and Risk Management Company.
Jejak Langkah/ Milestone Penerapan Tata Kelola di TPI GCG Milestones in TPI
2012
2011 2010
implementasi tahap awal Sosialisasi
2009
Awareness Raising
Perencanaan Pedoman Tata Kelola, Pakta Integritas, Pedoman Etika Launch of GCG Guidance, Integrity Pact, Code of Ethics
50
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Initial implementation
Implementasi tahap lanjutan Next stage implementation
Perusahaan Asuransi & Manajemen Risiko Kelas Dunia World Class Insurance and Risk Management Company
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
GCG Guideline and Integrity Pact form two stong pillars in our GCG implementation
Prinsip-Prinsip GCG
GCG Principles
Perseroan memahami, menghayati dan mengamalkan kelima prinsip GCG, Transparansi, Akuntabilitas, Tanggung Jawab, Kemandirian dan Kewajaran.Dalam konteks sebagai perusahaan asuransi dan reasuransi, TPI memahami kelima prinsip tersebut sebagai berikut.
The company fully understands and puts into practice five GCG principles: transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness. As an insurance and reinsurance company, TPI understands and implements GCG principles.
• Transparansi
• Transparency
Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai Perseroan. TPI menerapkan prinsip transparansi antara lain dengan:
Transparency in decision-making and disclosure of materials and important information about the company. TPI implements this principle by, among others:
o Menetapkan
target tahunan dan strategi perusahaan secara kolektif dan terbuka dan transparan; o Menerbitkan laporan tahunan dan neraca keuangan (balance sheet) perusahaan setiap tahun; o Memanfaatkan situs Internet untuk menjelaskan produk asuransi perseroan dan informasi lainnya kepada semua pemangku kepentingan, termasuk pemegan saham dan nasabah.
o Setting
the annual target and corporate strategy collectively, openly, and transparently; o Publishing annual report and balance sheet every year; o Utilizing the Internet to explain insurance products and other information to all stakeholders, including shareholders and clients.
• Akuntabilitas
• Accountability
Prinsip akuntabilitas diwujudkan dalam kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban setiap organ perusahaan sehingga Perseroan dapat mengelola operasinya secara efektif. Akuntabilitas adalah prasyarat mutlak untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan. TPI menerapkan Akuntabilitas antara lain dengan:
The Accountability Principle is manifested in the clarity of function, implementation, and responsibility of each company organ so that the company can manage its operations effectively. Accountability is a prerequisite for achieving sustainable performance. TPI implements this principle, inter alia, by:
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
51
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
o Menetapkan
tugas dan tanggung jawab yang jelas bagi Dewan Komisaris, Direksi, dan staf lainnya sesuai dengan visi dan misi perusahaan, sasaran usaha, dan strategi perusahaan; o Menciptakan struktur, sistem, dan prosedur operasi standar yang menjamin adanya mekanisme pengawasan (check and balance); o Mengembangkan sistim pengendalian internal yang efektif dan efisien.
o Defining
• Tanggungjawab
• Responsibility
TPI mengartikan Tanggungjawab sebagai kesesuaian dalam pengelolaan perusahaan dengan berbagai peraturan perundangundangan yang berlaku dan prinsip korporasi yang sehat, termasuk pelaksanaan tanggung jawab terhadap masyarakat sekitar dan lingkungan. Perseroan menerapkan prinsip tanggungjawab ini antara lain dengan:
TPI understands the Responsibility Principle as conformance in the management of the company to existing rules and regulations and healthy corporate principles, including the honoring of social and environmental responsibilities. The company implements this principle, inter alia, by:
o Mematuhi
ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Perusahaan, serta peraturan perundang-undangan yang berlaku, termasuk ketentuan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan, persaingan usaha, kesehatan, dan keselamatan kerja; o Membayar kewajiban perpajakan dengan baik dan tepat waktu; o Melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility(CSR); o Senantiasa berpegang pada etika bisnis dan pedoman perilaku yang telah disepakati. • Kemandirian TPI memahami prinsip Kemandirian sebagai pengelolaan Perseroan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan prinsip korporasi. Penerapan prinsip ini di TPI antara lain: o Direksi
dan semua staf di bawahnya bekerja secara independen tanpa tunduk terhadap berbegai tekanan atau kepentingan; o Masing-masing organ perusahaan harus menghindari pengaruh atau tekanan dari pihak manapun, bebas dari benturan kepentingan sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan secara obyektif; o Masing-masing organ Perusahaan harus melaksanakan fungsi dan tugasnya sesuai dengan anggaran dasar, peraturan perusahaan, dan peraturan perundang-undangan.
52
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
clear tasks and responsibilities for the Boards of Comissioners and Directors, and other staff, in line with the company’s vision, mission, business targets, and corporate strategy; o Creating structures, systems, and standard operating procedures that ensures checks and balances; o Developing effective and efficient internal control mechanisms.
o Complying
with the company’s articles of association and existing regulations, including regulations on labor, business competition, health, and work safety; o Fulfilling tax obligations in a good and timely manner; o Impementing corporate social responsibility (CSR) programs; o Always adhering to agreed business ethics and code of conduct.
• Independence TPI understands the Independence Principle as managing the company professionally without conflict of interest and influence or pressure from any party that might violate existing regulations and corporate principles. This principle is implemented, inter alia, by: o Directors and all staff working independently without subjecting themselves to [entangling] pressures or interests; o Each corporate organ avoids influence or pressure from any other parties, [and stays] free from conflicts of interest, to allow it to make decisions based on objective considerations; o Each corporate organ must carry out its functions and tasks in accordance with the company’s articles, company regulations, and existing laws and regulations.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
• Kewajaran
• Fairness
Prinsip Kewajaran ini di TPI diartikan sebagai keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak para pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Prinsip kewajaran ini diterapkan dalam:
Fairness Principle is understood as justice and equality in respecting the rights of stakeholders that exists as a result of an agreement or existing regulations. This principle is implemented, inter alia, by:
o Perlakuan
yang wajar dan setara kepada pemangku kepentingan sesuai dengan manfaat dan kontribusi yang diberikan kepada perusahaan; o Memberikan kesempatan yang sama kepada seluruh pemangku kepentingan untuk menyampaikan masukan dan pendapat bagi kepentingan Perusahaan; o Memberikan kesempatan yang sama dalam penerimaan pegawai, berkarier dan melaksanakan tugas secara profesional tanpa membedakan suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, serta kondisi fisik.
o Fair
and equal treatment of all stakeholders based on their role and contribution to the company; o Providing equal opportunities to all stakeholders to give input and opinions to the company; o Providing equal opportunities to all job seekers for career development, and carrying out tasks professionally without discrimination on grounds of ethnicity, religion, race, group, gender, or physical condition.
Prinsip Syariah
Syariah Principles
Sebagai perusahaan asuransi dan re-asuransi yang memiliki izin usaha atau beroperasi dengan prinsip syariah, Perseroan mengembangkan GCG berdasarkan empat (4) prinsip, yakni Sidiq, Tabligh, Fathonah dan Amanah, yang di dalamnya juga mengandung unsur prinsipprinsip GCG seperti yang dihayati dan diamalkan di TPI. Berikut adalah uraian tentang keempat prinsip Syariah tersebut.
As an insurance and reinsurance company that has the license to operate a sharia-based business, TPI has developed GCG based on four sharia principles, namely Sidiq, Tabligh, Fathonah, and Amanah, all of which have inherent value in terms of GCG principles and are put into practice by Tugu. Briefly, the four principles are:
• Sidiq memiliki arti benar/jujur;
• Tabligh means saying truthfully
• Tabligh memiliki arti menyampaikan dengan benar; • Fathonah memiliki arti cerdas; • Amanah memiliki arti dapat dipercaya.
• Fathonah means intelligent ideas
Pedoman Tata Kelola
Corporate Governance Guideline
Sebagai wujud komitmen pelaksanaan GCG, baik dalam koridor bisnis konvensional maupun syariah, Perseroan menerbitkan Pedoman Tata Kelola Perseroan untuk semua insan TPI dan anak perusahaannya. Secara garis besar, pedoman tata kelola TPI memuat sejumlah hal penting, antara lain pola hubungan kerja Dewan Komisaris dengan Direksi, tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi. Pedoman tersebut disosialisasikan ke segenap karyawan.
As a manifestation of commitment to implementing GCG principles both in conventional insurance and sharia insurance, the Company has issued Corporate Governance Guidelines for all staff of TPI and its subsidiaries. The guidelines contain several important issues such as work relations between the Boards of Commissioners and Directors, tasks and responsibilities of the Board of Commissioners and Directors. Information about the guidelines has been provided to all TPI employees.
Pakta Integritas Manajemen menyusun Pakta Integritas untuk mendukung pelaksanaan GCG di Perseroan.Pakta Integritas tersebut ditandatangani pada triwulan pertama sejak 2008 oleh setiap karyawan dari
• Sidiq means truthful or honest
• Amanah means trustworthy
Integrity Pact The management has developed the Integrity Pact to support the GCG implementation in the
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
53
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
level Direksi hingga staf. Secara garis besar, Pakta Integritas menegaskan komitmen terhadap pelaksanaan GCG dan Tata Perilaku. Struktur GCG Organ utama GCG di TPI adalah: • Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) sebagai forum pengambil keputusan tertinggi bagi Pemegang Saham Perseroan. • Dewan Komisaris sebagai pengawas jalannya pengelolaan Perseroan oleh Direksi • Direksi sebagai pengurus Perseroan Rapat Umum Pemegang Saham Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ Perseroan yang memiliki kewenangan yang tidak diberikan kepada Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS memiliki kewenangan antara lain mengangkat dan memberhentikan anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan Komisaris dan Direksi, menyetujui anggaran dasar Perseroan, serta menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris dan Direksi. RUPS juga merupakan forum yang sah bagi Dewan Komisaris dan Dewan Direksi untuk memberikan laporan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan kinerja mereka kepada pemegang saham. RUPS terdiri dari RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa. Di sepanjang tahun 2011, TPI melaksanakan satu (1) kali RUPS Tahunan dan enam (6) kali RUPS Luar Biasa.
54
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Company. The Integrity Pact was signed in the first quarter of 2008 by every employee of all levels, i.e. from the Board of Directors to ordinary staff. Basically, the Integrity Pact confirms the commitment to the implementation of GCG and Code of Conduct. GCG Structure The main organs of GCG in TPI are: • The General Meeting of Shareholders (GMS) as the highest decision-making forum for shareholders; • Board of Commissioners (BoC) as the company’s supervisors; • Board of Directors (BoD) as the company’s management. General Meeting of Shareholders The GMS is the company’s highest organ with authority that cannot be delegated to the BoC or BoD.GMS has the authority to, inter alia, appoint and terminate members of the BoC and BoD, evaluate the performance of the BoC and BoD, approve amendments to the company’s articles of association, and set the amount of remuneration for commissioners and directors. GMS is also the legitimate forum for commissioners and directors to submit reports and account for the implementation of their tasks and performance to shareholders. GMS consists of the Annual GMS and Extraordinary GMS. In 2011, TPI conducted one (1) Annual GMS and six (6) Extraordinary GMS. The Annual GMS was conducted on June 9, 2001 and issued the following resolutions:
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
RUPS Tahunan TPI dilaksanakan pada 9 Juni 2011 dan telah menghasilkan berbagai keputusan berikut: 1. Persetujuan Laporan Tahunan 2010 dan laporan pelaksanaan tugas pengawasan Dewan Komisaris selama tahun 2010. 2. Pengesahan Laporan Keuangan tahun 2010 3. Penetapan penggunaan laba Perseroan tahun 2010 4. Penetapan tantiem Dewan Komisaris dan Direksi 5. Penunjukan Kantor Akuntan Publik 2011 Sepanjang 2011, TPI telah melaksanakan RUPS Luar Biasa sebanyak lima (5) kali dengan rincian pada tabel di bawah ini.
No
Tanggal/ Date
1. Approval of the Annual Report 2010 and supervisory report of the BoC throughout 201; 2. Approval of Financial Report 2010; 3. Approval of the use of Company’s profit in 2010; 4. Approval of the amount of bonus for the BoC and BoD; 5. Appointment of Public Accountant Firm in 2011.
Throughout 2011, TPI held five (5) Extraordinary GMS with the following details.
Keputusan/ Resolutions
1
25 Januari 25 January
• Pengangkatan ibu Evita M. Tagor sebagai Presiden Direktur/ Appointment of Evita M. Tagor as President Director
2
31 Januari 31 January
• Pengesahan RKAP 2011/ Approval of Budget 2011 • Menyetujui KPI Akta No. 17 Notaris/ Approval of KPI Akta no.17 Notaris
3
23 Februari 23 February
• Perpanjangan masa jabatan Bapak Wahyu Suswinto sebagai Direktur Keuangan perusahaan/ Extension of office terms of Wahyu Suswinto as Finance Director
4
14 Maret 14 March
• Menggantikan bapak Achmad Sofyan sebagai anggota dewan Komisaris/ Appointment of Achmad Sofyan as Commissioner • Pengangkatan Bapak Alexander Rusli sebagai anggota Dewan Komisaris/ Appointment of Alexander Rusli as Commissioner
5
9 Juni 9 June
• Penundaan pelaksanaan IPO/ Postponement of IPO • Penambahan modal TPI/ Increase of TPI capital
6
11 Oktober 11 October
• Menyetujui pemberhentian bapak Ferederick ST. Siahaan sebagai Presiden Komisaris/ Approval of resignation of Ferederick ST Siahaan as President Commissioner
Dewan Komisaris
The Board of Commissioners
Sesuai dengan AD/ART TPI, Dewan Komisaris bertugas dan bertanggung jawab secara kolektif dalam menjalankan tugasnya.Kedudukan setiap anggota Dewan Komisaris TPI adalah setara.Tugas Presiden Komisaris adalah melakukan koordinasi kegiatan anggota Dewan Komisaris.Baik Presiden Komisaris maupun Komisaris TPI lainnya bertugas selama 3 tahun setelah penunjukan dan penetapan mereka oleh RUPS melalui Surat Keputusan dalam bentuk Akta Notaris.
According to TPI’s Article of Association, the BoC members carry out their roles and responsibilities collectively. All members of the BOC are equal. The President Commissioner is in charge of coordinating activities of Commissioners. The term of office of all Commissioners is three years effective since the time of their appointment by GMS, which is written in a Notary Deed.
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
55
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Proses pemilihan anggota Dewan Komisaris TPI The appointment process of TPI BOC members
Pemegang saham ajukan calon
Calon jalani fit % proper test di Kementerian Keuangan
shareholders propose candidate
Candidate undergoes fit & proper test at Finance Ministry
Sesuai Anggaran Dasar, pasal 17 ayat 6, masa jabatan anggota Dewan Komisaris berakhir dalam hal: (1) Mengundurkan diri sesuai ketentuan (2) Tidak lagi memenuhi persyaratan perundangundangan yang berlaku (3) Meninggal dunia (4) Diberhentikan berdasarkan keputusan RUPS
Setelah calon lulus, pemegang saham ajukan permintaan RUPS
RUPS setujui calon yang lulus menjadi anggota Dewan Komisaris
If the candidate passes the test, shareholders request GMS
GMS approves teh candidates BOC members
Based on TPI Article of Association, article 17 point 6, BOC term of office ends if they: (1) Resign pursuant to the existing rule; (2) Can no longer meet any legal requirement; (3) Pass away; (4) Be terminated by GMS resolution.
Susunan dan Struktur Dewan Komisaris
BoC Composition and Structure
Dewan Komisaris TPI terdiri dari satu (1) orang Presiden Komisaris dan empat (4) orang Anggota Komisaris. Melalui Akta Notaris Lanny Janis No. 5 tertanggal 11 Oktober 2011, TPI menetapkan pengangkatan Djaelani Sutomo sebagai Presiden Komisaris. Berikut komposisi Anggota Dewan Komisaris TPI per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
TPI BoC consists of one (1) President Commissioner and four (4) Commissioners. Through the Notary Deed issued by Notary Lanny Janis Number 5 dated October 11, 2011, TPI appointed Djaelani Sutomo as President Commissioner. As of December 31, 2011, TPI BoC structure is as follows:
• Djaelani Sutomo - Presiden Komisaris • Alexander Rusli - Komisaris • Robert Arthur Simandjuntak - Komisaris • Hilda Rosietta - KomisarisIndependen • M. Rudy Salahuddin Ramto - Komisaris Independen
• Djaelani Sutomo - President Commissioner • Alexander Rusli - Commissioner • Robert Arthur Simandjuntak - Independent Commissioner • Hilda Rosietta - Independent Commissioner • M. Rudy Salahuddin Ramto - Commissioner
Independensi Dewan Komisaris
Independence of BoC
Dalam menjalankan tugas, tanggung jawab dan kewajiban, Dewan Komisaris TPI bertindak independen, yakni tidak mempunyai benturan kepentingan yang mempengaruhi kemandirian mereka dalam menjalankan tugas maupun mempengaruhi hubungan mereka antara satu sama lain ataupun hubungan kerja mereka
TPI BoC members carry out their roles and responsibility independently, i.e. without any conflict of interest that affects their independence or influences their relationships to one another or their relationships with the BoD. The BOC’s independence is supported by the following facts:
56
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
dengan Direksi. Berikut ini adalah beberapa aspek pendukung independensi Dewan Komisaris TPI:
a. TPI Article of Association states that 20% of BoC are Independent Commissioners, the presence of whom serve to create business and working condition that enables BoC members to act objectively, fairly and prioritize the interest of shareholders;
a. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan tentang independensi Dewan Komisaris, maka 20% dari anggota Dewan Komisaris TPI merupakan Komisaris Independen. Keberadaan Komisaris Independen ini bertujuan menciptakan iklim dan suasan kerja yang memungkinkan masing-masing anggota Dewan Komisaris bertindak secara obyektif, wajar(fair) dan menempatkan semua kepentingan para pemangku kepentingan.
b. BoC members are not related to each other by blood kinship up to 3rd degree either vertically or horizontally or by marriage;
b. Anggota Dewan Komisaris tidak memiliki mempunyai hubungan darah satu sama lain sampai derajat ketiga, baik secara vertikal maupun horizontal, atau karena pernikahan.
Hubungan keluarga dan Hubungan Bisnis/ Utang Piutang Komisaris & Direksi Family and Business Relationship/ Debtor and Creditor Relationship of Commissioners and Directors Hubungan Keluarga sampai derajat ketiga/ Related up to 3rd degree
Hubungan Bisnis/ Utang Piutang/ Debtor Creditor Relationship
Keterangan/Description Direksi/ BoD
Pemegang Saham/ Shareholders
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Evita M. Tagor
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
M. Jusuf Adi
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Choky Leonard Tobing
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Wahyu Suswinto
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Dewan Komisaris/ BoC
Direksi/ BoD
Pemegang Saham/ Shareholders
Djaelani Sutomo
Tidak/ No
Tidak/ No
Tidak/ No
Alexander Rusli
Tidak/ No
Tidak/ No
M. Rudy Salahuddin Ramto
Tidak/ No
Hilda Rossieta Robert Arthur Simanjuntak
Dewan Komisaris/ BoC
Dewan Komisaris/BoC
Direksi/BoD
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
57
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tugas dan Tanggungjawab Dewan Komisaris
BoC Roles and Responsibilities
Tugas Utama Dewan Komisaris adalah melakukan pengawasan terhadap pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi serta memberikan nasehat kepada Direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (selanjutnya disingkat RJPP), Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (selanjutnya disingkat RKAP) serta ketentuanketentuan Anggaran Dasar dan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (selanjutnya disingkat RUPS) dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BoC’s main role is to supervise the Company’s management by the BoD and advise the BoD in matters such as the implementation of the Company’s Long Term Plan (RJPP), Company’s Work Plan and Budget (RKAP) and other stipulations of the Company’s Article of Association and resolutions of the GMS and other requirements of law.
Dewan Komisaris secara bersama-sama memantau manajemen Perusahaan dan memberikan nasihat kepada Direksi demi kepentingan perusahaan. Dewan Komisaris juga bertanggungjawab untuk memastikan bahwa dalam situasi apa pun Direksi selalu melakukan tugas mereka sesuai dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD - ART) perseroan. Berikut ini adalah sejumlah tugas Dewan Komisaris:
Collectively, BoC members monitor the Company’s management and advise BoD for the Company’s best interest. The BoC is also responsible to ensure that the BoD always carries out their duty pursuant to the Company’s Article of Association and Bylaws. Their roles are as follows:
• Mengawasi kebijakan Direksi dalam menjalankan Perseroan serta memberikan nasihat kepada Direksi; • Bertanggung jawab secara tanggung renteng terhadap pihak yang dirugikan karena kesalahannya membuat/menyetujui perhitungan tahunan yang tidak benar dan/ atau menyesatkan, kecuali dapat dibuktikan bahwa keadaan tersebut bukan karena kesalahannya; • Mengawasi pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perseroan (RJPP) serta Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan (RKAP); • Memantau dan mengevaluasi kinerja Direksi; • Mengawasi efektivitas penerapan corporate governance (GCG);
good
• Memantau kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku; • Mengusulkan Auditor Eksternal untuk disahkan dalam RUPS dan memantau pelaksanaan penugasan Auditor Eksternal; • Menyusun pembagian tugas dan wewenang setiap anggota Direksi, sebagai pendelegasian dari RUPS; • Menyusun pembagian tugas di antara anggota Dewan Komisaris sesuai dengan keahlian dan pengalaman masing-masing anggota Komisaris; • Membuat pedoman program pengenalan untuk Komisaris baru.
58
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
• Supervising policies of directors in managing the company and giving advice to directors; • Collectively taking responsibility for their mistakes in making or approving wrongful or misleading annual calculations, unless they can prove that the losses were not caused by their mistakes; • Supervising and implementing the company’s long-term plan (RJPP) and annual work plan and budget (RKAP); • Monitoring and evaluating performance of directors; • Ensuring effective implementation of good corporate governance principles; • Monitoring the company’s compliance with existing regulations; • Nominating external auditor to be approved by shareholders meetings and monitoring the work of external auditors; • Clearly establishing the duties and authorities of each Company director as mandated by GMS; • Clearly establishing division of work among members of the Board of Commissioners in line with the expertise and experience of each; • Drafting guidelines for new Commissioner(s).
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Hak dan Wewenang Dewan Komisaris
BoC Rights and Authorities
Agar Dewan Komisaris dapat melaksanakan tugasnya, para anggota Dewan Komisaris, baik bersama-sama maupun sendiri-sendiri berwenang untuk:
To enable members of BoC to carry out their duties, they have the following rights either collectively or individually:
1. Setiap waktu dalam jam kerja kantor Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh Perseroan dan berhak memeriksa semua pembukuan, surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan oleh Direksi;
1. Commissioners have the right to enter the offices, courtyard or other places used by or under the company’s control at any time during office hours and to examine the bookkeeping, documents, or other evidence; check and match cash funds and others; and have the rights to know every action or policy taken by directors;
2. Berhak bertanya kepada Direksi mengenai pengurusan kegiatan usaha Perseroan dan meminta kepada Direksi menghadiri rapat Dewan Komisaris untuk memperoleh penjelasan tentang kondisi Perseroan; 3. Meminta secara tertulis menyelenggarakan rapat Direksi;
untuk
4. Setiap waktu berhak memberhentikan untuk sementara seorang atau lebih anggota Direksi apabila anggota Direksi tersebut bertindak bertentangan dengan Anggaran Dasar dan/ atau Peraturan Perundang-undangan yang berlaku 5. Berhak membentuk Komite untuk membantu pelaksanaan tugasnya. 6. Menyelenggarakan rapat Dewan Komisaris setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh seorang atau lebih anggota Komisaris atau atas permintaan tertulis seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan dari 1 (satu) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili 1/10 (satu persepuluh) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah;
2. They also have the right to ask the directors about the company’s business activities and order directors to attend meetings of the Board of Commissioners in order to receive explanations regarding the status of the company; 3. Submit written request for directors to hold a meeting; 4. Suspend one or more directors if they are deemed to have violated the company’s articles of association and/or existing regulations; 5. Have the right to establish a committee to help carry out their duties; 6. Holding Board of Commissioners meetings when deemed necessary by one or more commissioners or upon a written request by one or more directors or upon the request of one or more shareholders that have at least 10 percent of the shares with voting rights; 7. Have the authority to make decisions in or outside meetings
7. Berwenang untuk mengambil keputusan di dalam maupun di luar rapat Dewan Komisaris. Kewajiban Dewan Komisaris
BoC Obligations
Dalam melaksanakan tugasnya, Dewan Komisaris berkewajiban:
The BOC has the following obligations:
1. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan pengurusan Perseroan serta memberi nasihat kepada Direksi termasuk pelaksanaan (RJPP), (RKAP serta ketentuan-ketentuan Anggaran Dasar dan RUPS, dan peraturan perundangundangan yang berlaku;
1. Supervise the BoD’s policies in carrying out the Company’s management and providing advise to BoD, including the in implementation of the Company’s GMS, RKAP and other items written in the Article of Association and GMS and existing law;
2. Mematuhi Anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
2. Comply with the Article of Association and existing law;
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
59
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
3. Melaksanakan prinsip-prinsip profesionalisme, efesiensi, transparansi, kemandirian, akuntabilitas, serta kewajaran;
3. Implement the principles of professionalism, efficiency, transparency, independence, accountability and fairness;
4. Bertindak sewaktu-waktu/setiap saat untuk kepentingan dan usaha Perseroan dan bertanggung jawab kepada perseroan yang dalam ini diwakili oleh RUPS;
4. Act any time for the interest of and the business of the Company and be responsible to the Company as represented by GMS;
5. Membuat risalah Rapat Dewan Komisaris dan menyimpan salinannya;
6. Report about its ownership or its family ownership of the Company’s shares or other companies’ shares to the Company ;
6. Melaporkan kepada Perseroan mengenai kepemilikan sahamnya dan/atau keluarganya pada Perseroan tersebut dan Perseroan lain; 7. Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau kepada RUPS; 8. Menetapkan batasan-batasan nilai perbuatan hukum Direksi; 9. Menetapkan keputusan batasan-batasan nilai dari perbuatan hukum Direksi yang memerlukan persetujuan tertulis Dewan Komisaris; 10. Memberikan putusan terhadap usulan perbuatan hukum Direksi yang memerlukan persetujuan tertulis;
5. Make minutes of BoC meeting and file them;
7. Provide reports on its supervisory tasks that have been accomplished in the previous fiscal year to GMS; 8. Fix the limits of legal act of BoD; 9. Issue decision about the limits of legal act of Directors that need the approval of BoC; 10. Decide on the proposals pertaining to legal act of Directors that need written approvals; 11. Provide response to give opinion and suggestion to GMS regarding the proposal of legal act to be implemented by the BoD that can be submitted to GMS for approval.
11. Memberikan tanggapan untuk memberikan pendapat dan saran kepada RUPS atas usulan perbuatan hukum yang akan dilaksanakan oleh Direksi yang diajukan kepada RUPS untuk mendapatkan persetujuan. Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris
Implementation of BoC Roles
Dewan Komisaris melakukan rapat rutin setiap bulan, termasuk rapat dengan Direksi guna membahas kinerja Direksi pada bulan sebelumnya dan rencana Direksi bulan berikutnya. Pada tahun ini, Dewan Komisaris melakukan rapat internal 13 kali, dan rapat bersama Direksi 17 kali. Rekomendasi yang diberikan Dewan Komisaris kepada Direksi sepanjang tahun 2011 antara lain :
The BoC conducted monthly meetings, including those with the BoD to discuss about BoD’s performance in the previous month and BoD’s plan of work in the coming months. Throughout this year, the BoC conducted 13 internal meetings and 17 joint meetings with the BoD. The BoC gave the following recommendations in 2011:
• Evaluasi RKAP tahun 2011
• Optimize TPI’s and subsidiaries’ performances;
• Optimalisasi kinerja TPI dan anak perusahaan
• Enhance compliance with GCG;
• Peningkatan kepatuhan terhadap tata kelola perseroan
• Settle legal cases;
• Evaluate the RKAP 2011;
• Penyelesaian kasus-kasus hukum
• Diversify market through optimizing market opportunities;
• Diversifikasi pasar melalui optimalisasi peluang pasar
• Fix an ideal investment composition to have optimum returns;
• Penetapan komposisi investasi yang ideal agar memberikan tingkat imbal jasa optimal
• Adjust Key Performance Indicators (KPI) in line with the ones in insurance industry;
• Key Performance Indicators (KPI) yang sesuai dengan industri asuransi
• Enhance human resources management as one of the Company’s assets;
60
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
• Peningkatan pengelolaan sumber daya manusia sebagai salah satu aset Perseroan • Sinkronisasi sistem informasi yang terpadu
• Synchronize an integrated information system; • Accelerate legal cases settlement.
• Percepatan penyelesaian kasus-kasus hukum Selain rapat rutin dengan Direksi, Dewan Komisaris mengirimkan tim untuk melaksanakan kegiatan audit di anak perusahaan, yaitu Tugu Insurance Company (TIC) Hongkong pada tanggal 19 – 21 April 2011. Kegiatan ini merupakan bagian dari proses akuntabilitas laporan keuangan Perseroan.
In addition to regular meetings with the BoD, the BoC also sent a team to conduct audit activities in subsidiaries, i.e. Tugu Insurance Company (TIC) Hong Kong on April 19-21, 2011. The activities are part of accountability in the Company’s financial statement.
Tingkat Kehadiran Komisaris dalam Rapat Dewan Komisaris / Attendance of Commissioners in BOC Meeting(s) Nama/ Name
Periode/ Period
Jumlah Rapat/ Number of Meeting(s)
Jumlah Hadir/ Attendance
%
Ferederick S.T. Siahaan
10 Juli (July) 2008 – 10 Juli (July) 2011
8
8
100%
Djaelani Sutomo
24 November 2011 – 31 Desember (December) 2011
0
0
-
Achmad Sofyan
1
1
100%
1
0
-
M. Rudy Salahuddin Ramto
30 Oktober (October) 2007 – 17 Februari (February) 2011 11 Oktober (October) 2011 – 31 Desember (December) 2011 16 Agustus (August) 2010 – 31 Desember (December) 2011
13
11
85%
Hilda Rossieta
18 Agustus (August) 2010 – 31 Desember (December) 2011
13
13
100%
Robert A. Simanjuntak
16 Agustus (August) 2010 – 31 Desember (December) 2011
13
12
92%
Alexander Rusli
Tingkat Kehadiran Komisaris dalam Rapat Koordinasi dengan Direksi / Commissioners Attendance in Coordination Meeting(s) with BOD Nama/ Name
Periode/ Period
Ferederick S.T. Siahaan
10 Juli (July) 2008 – 10 Juli (July) 2011
Djaelani Sutomo Achmad Sofyan Alexander Rusli M. Rudy Salahuddin Ramto Hilda Rossieta Robert A. Simanjuntak
Jumlah Rapat/ Number of Meeting(s)
Jumlah Hadir/ Attendance
%
10
10
100%
24 November 2011 – 31 Desember (December) 2011
3
2
67%
30 Oktober (October) 2007 – 17 Februari (February) 2011 11 Oktober (October) 2011– 31 Desember (December) 2011 11 Oktober (October) 2011– 31 Desember (December) 2011 11 Oktober (October) 2011– 31 Desember (December) 2011 16 Agustus (August) 2010 – 31 Desember (December) 2011
1
1
100%
6
5
83%
17
13
76%
17
15
88%
17
13
76%
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
61
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Pelatihan Komisaris
Trainings for Commissioners
TPI memiliki program untuk memperluas wawasan dan meningkatkan kompetensi seluruh jajarannya, termasuk Komisaris. Pada tahun ini, Komisaris TPI mengikuti berbagai program seminar dan lokakarya di berbagai tempat. Berikut adalah daftar seminar dan lokakarya serta nama-nama Komisaris yang mengikutinya.
TPI has programs to increase the understanding and competence of all TPI human resources, including Commissioners. This year TPI Commissioners joined seminars in various places. The table below shows Commissioners who joined the programs.
Nama/ Name
Kegiatan dan lokasi/ Activity and Location
Hilda Rossieta
Seminar IAI, dengan tema: “Toward One Global Standard in Asia-Oceania: The Challenges and Opportunities of IFRS Adoption in Asia-Oceania Countries” yang diselenggarakan pada tanggal 23 – 26 Mei 2011 di Hotel Discovery Kartika Plaza, Pantai Kuta, Bali Seminar IAI with the theme: “Toward One Global Standard in Asia-Oceania: The Challenges and Opportunities of IFRS Adoption in Asia-Oceania Countries”, held on May 23-26 at Hotel Discovery Kartika Plaza, Pantai Kuta, Bali
Hilda Rossieta
Pertemuan: “OECD Asian Roundtable on Corporate Governance 2011” Yang diselenggarakan pada tanggal 3 – 5 Oktober 2011 di Hotel Ayodya, Bali Convention: “OECD Asian Roundtable on Corporate Governance 2011”, held on October 3-5, 2011, at Hotel Ayodya, Bali
Remunerasi
Remuneration
Sesuai dengan Pernyataan Keputusan Rapat No. 29 tanggal 31 Januari 2008 menetapkan besarnya honorarium untuk Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan.
Based on the Resolution Number 29 dated January 1, 2008, GMS fixed honorarium for BoC and BoD.
Remunerasi untuk Komisaris dan Direktur terdiri dari dua komponen besar, yakni honorarium dan fasilitas.Setelah dikurangi komponen pajak penghasilan, maka komisaris dan direktur mendapatkan penghasilan bersih (take home pay). Berikut adalah tabel remunerasi untuk Komisaris dan Direktur pada 2011.
Board of Directors
Direksi Direksi adalah organ perusahaan yang berfungsi mengurus perusahaan sehingga mencapai maksud dan tujuan perusahaan. Proses pemilihan anggota Direksi TPI melalui beberapa tahap seperti tahapan yang ada dalam proses penunjukan komisaris Perseroan.Masa jabatan Direksi adalah tiga (3) tahun, namun RUPS memiliki wewenang untuk memberhentikan baik presiden direktur maupun direktur bila melanggar ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan.
62
Remunerations for Commissioners and Directors consist of two main components, i.e. honorarium and benefits. After deducted by income tax, Commissioners and Directors earn their take home pay. See the following table to find Commissioners’ and Directors’ remunerations in 2011.
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Board of Directors (BoD) is the Company’s organ whose function is to manage the Company so as to achieve the Company’s purpose and goals. The appointment of BoD members is done in some stages, which are similar to the ones in Commissioners’ appointment. BoD’s term of office is three (3) years, however, GMS has the authority to terminate both president directors as well as directors if they breach requirements of the Article of Association.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Remunerasi seluruh anggota Dewan Komisaris dalam 1 tahun (Rp Juta) BoC Remuneration in 1 year Honorarium Fasilitas Pajak Total
1.403 0 779 2.182
Remunerasi seluruh anggota Direksi dalam 1 tahun (Rp Juta) BoD Remuneration in 1 year Honorarium Fasilitas Pajak Total
2.486 760 1.540 4.786
* Fasilitas Direksi adalah tunjangan perumahan dan tunjangan listrik selam 1 tahun/ Directors’ benefits consist of housing and electricity benefits for 1 year.
Susunan dan Struktur Direksi
BoD Composition and Structure
Berdasarkan Akta Notaris No. 17 Vivi Novita Rido, SH, Mkn tertanggal 25 Januari 2011 menetapkan bahwa Evita M. Tagor sebagai Presiden Direktur. Dengan demikian susunan direksi TPI terdiri dari satu (1) orang Presiden Direktur dan tiga (3) Direktur. Namun pada pertengahan tahun, satu diantaranya telah meninggalkan jajaran direksi yaitu Wahyu Suswinto dar jabatannya sebagai Direktur Keuangan dan Jasa Korporat.
Based on the Notary Deed Number 17 issued by Vivi Novita Rido, SH, Mkn dated January 25, 2011, Evita M. Tagor is appointed as President Director. The BoD composition consists of one (1) President Director and three (3) Directors. However, in the mid of the year, one of the directors, i.e. Wahyu Suswinto resigned from his position as Finance and Corporate Service Director.
Selama tahun 2011, susunan dan struktur Direksi TPI adalah sebagai berikut:
Throughout 2011, BoD structure are as follows:
• Evita M. Tagor - Presiden Direktur
• Evita M. Tagor - President Director
• Mohammad Jusuf Ardi - Direktur Marketing
• Mohammad Jusuf Adi - Marketing Director
• Choky Leonard Tobing - Direktur Teknik
• Choky Leonard Tobing - Technical Director
• Wahyu Suswinto - Direktur Keuangan dan Jasa Korporat
• Wahyu Suswinto - Finance and Corporate Service Director
Independensi Direksi
BoD Independence
Susunan Direksi TPI ditentukan sedemikian rupa sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang efektif, akurat, dan cepat serta memungkinkan mereka bertindak secara independen, yakni tanpa adanya kepentingan yang dapat mempengaruhi kemampuan Direksi untuk melakukan tugas mereka secara independen dan kritis. Direksi juga tidak memiliki hubungan darah satu sama lain sampai derajat ketiga, baik secara vertikal maupun horizontal, atau karena pernikahan. Tabel Hubungan keluarga dan Hubungan Bisnis/ Utang Piutang Direksi dapat lihat pada halaman 53.
TPI’s BoD composition is set to enable an effective, accurate and quick decision making and make directors to act independently, i.e. without any conflicting interest that can influence BoD’s abilities to do their roles independently and critically. The BoD members are not related to each other up to 3rd degree either vertically or horizontally, or through marriage. Please see the table on the relationships of BoD members to each other on page 53.
Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
BoD Roles and Responsibilities
Menurut Anggaran Dasar dan Rumah Tangga TPI, Direksi adalah organ Perseroan yang bertugas dan bertanggung jawab menjalankan roda perusahaan sesuai dengan tujuan dan obyektif
Based on TPI Article of Association and Bylaws, BoD is a Company’s organ whose roles and responsibilities are to manage the Company in accordance with its purpose and objectives.
composition
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
and
63
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
perusahaan. Direksi harus memimpin dengan itikad baik dan penuh tanggung jawab demi kepentingan perusahaan. Berikut ini adalah tugas, tanggung jawab dan kewajiban Direksi:
The BoD must lead with good intention and responsibility for the interest of the Company. The roles and responsibilities of BoD are as follows:
• Menjalankan pengurusan Perseroan untuk kepentingan Perseroan dan sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan;
• Managing the company solely for the company’s interest in line with its purposes;
• Melaksanakan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP) dan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP), termasuk pencapaian target keuangan dan nonkeuangan; • Menindaklanjuti temuan audit dari Auditor Internal dan Auditor Eksternal serta melaporkannya kepada Komisaris; • Menyelenggarakan RUPS dan membuat risalah RUPS; • Menyiapkan RJPP, menandatangani bersama dengan Komisaris, dan menyampaikannya kepada RUPS untuk mendapat pengesahan; • Menyiapkan RKAP dan menyampaikannya kepada Komisaris untuk ditelaah dan diserahkan kepada RUPS untuk memperoleh pengesahan; • Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan jalannya Perseroaan dalam bentuk laporan lainnya jika diminta oleh RUPS dan/atau Komisaris; • Menyusun dan menyampaikan laporan tahunan yang telah ditandatangani bersama Komisaris kepada RUPS untuk memperoleh pengesahan; • Melaporkan kepada Perseroan mengenai saham yang dimiliki anggota Direksi yang bersangkutan dan/atau keluarganya dalam Perseroan dan perseroan lain untuk selanjutnya dicatat dalam daftar khusus dan melaporkannya dalam laporan tahunan; • Tidak dibenarkan memberikan kepada Pemegang Saham.
• Implementing the company’s long-term plans, work plan and annual budget, including achievement of both financial and nonfinancial targets; • Following up on the findings of both internal and external auditors and reporting the findings to the Board of Commissioners; • Organizing GMS and shareholders meetings;
taking
notes
at
• Preparing the RJPP, jointly signing it with Board of Commissioners, and presenting it to GMS for approval; • Preparing RKAP and submitting it to Board of Commissioners to be examined and submitted to GMS for approval; • Submitting accountability report and giving explanation on the latest condition of the company in the form of reports if so required by the GMS and/or Commissioners; • Preparing and submitting the Annual Report signed by the Board of Commissioners and Directors to GMS for approval; • Reporting to the company shares of TPI or its subsidiaries owned by the Directors and/ or their family members to be included in the special registry and annual report; • Directors are not allowed to give loans to shareholders.
pinjaman
Hak dan Wewenang Direksi
BoD Rights and Authorities
• Mewakili Perseroan di dalam dan di luar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian;
• Representing the company in and outside the court for all matters and in all cases;
• Mengikat Perseroan dengan pihak lain atau pihak lain dengan Perseroan ;
• Entering agreements on behalf of the company and binding the company to other parties or vice versa;
• Melakukan tindakan atas nama Perseroan, dengan batasan dan jumlah yang ditentukan RUPS;
• Acting on behalf of the company, with such limitations and number of cases as determined by GMS;
• Menyelenggarakan rapat Direksi setiap waktu bilamana dipandang perlu oleh seorang atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan
• Holding meeting when deemed necessary by one or more director, or upon a written request by one or more commissioners, or upon
64
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
tertulis dari seorang atau lebih anggota Komisaris atau atas permintaan tertulis dari satu (1) pemegang saham atau lebih yang bersama-sama mewakili satu persepuluh (1/10) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara yang sah; • Menetapkan kebijakan-kebijakan berkaitan dengan pengelolaan Perseroan, termasuk kebijakan-kebijakan di bidang ketenagakerjaan; • Anggota Direksi tidak berwenang mewakili Perseroan apabila: o Terjadi perkara di pengadilan antara Perseroan
written request by one or more shareholders controlling at least one-tenth of shares with voting rights; • Making policies relevant to the company’s management, including labor policies; • A director is not allowed to represent the company if o He
or she is involved in a legal battle against the company in court
o The
said director has a conflict of interests with the company.
dengan anggota Direksi yang bersangkutan; atau
o
Anggota Direksi yang bersangkutan mempunyai benturan kepentingan dengan Perseroan
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Direksi
Implementation Responsibilities
Menurut Anggaran Dasar Perseroan, Direksi mengadakan pertemuan minimal 1 kali dalam setahun. Namun, di sepanjang tahun 2011, Direksi TPI mengadakan Rapat Direksi sebanyak 20 kali, dengan berbagai agenda strategis dan keputusan. Berikut ini adalah sejumlah strategi yang dibahas dan diputuskan dalam rapat-rapat Direksi:
In line with the Company’s Article of Association, the BoD holds a meeting at the minimum in a year. However, throughout 2011, the BoD held 20 meetings with various strategic agenda that produced the following resolutions:
1. Pengembangan budaya IT
1. Development of IT culture;
2. Program People and Organization Allignment di bidang Human Resources Development Perseroan
2. People and Organization Allignment in the Human Resources Development;
3. Bidang CSR perseroan berpartisipasi pada program Seven Summit dan sebagainya.
of
BoD
Roles
and
3. Participate in the Seven Summit as part of the Company’s CSR program.
Indikator Kinerja Direksi
BoD Key Performance Indicator
Kinerja Direksi terkait erat dengan penetapan remunerasi. Pengukuran kinerja Direksi dilakukan sesuai dengan berbagai kriteria dalam Kontrak Kerja Manajemen yang terdiri dari target-target keuangan tertentu, seperti:
BoD performance is closely related to their remuneration. The measurement of BoD performance is done based on some criteria, which include:
• • • • • • • • •
Revenue Growth Net Income Growth Economic Profit, RBC Beban klaim neto/pendapatan premi neto Cadangan teknis ditambah modal sendiri/ pendapatan premi netto Cadangan teknis/investasi Investasi /cadangan teknis ditambah hutang klaim Latihan kebakaran atau gempa/HSE Motion Realisasi RKAP, dan penyelesaian temuan audit yang harus dicapai dalam periode tahun buku tertentu.
• Revenue Growth • Net Income Growth • Economic Profit, RBC • Net claim/ net premium income • Technical reserve plus own capital/ net premium income • Technical reserve/investment • Investment /technical reserve plus claim payable • Training on fire or earthquake/HSE Motion • RKAP realization and settlement of audit findings in certain book period.
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
65
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tabel Kehadiran Rapat Direksi / Table of BOD Attendance Jumlah Rapat/ Number of Meeting(s)
Jumlah Hadir/ Attendance
%
Evita M. Tagor
19
19
100
Mohammad Jusuf Ardi
19 19
17 18
90 95
Nama
Choky Leonard Tobing
Tabel Kehadiran Rapat Koordinasi Direksi dan Dewan Komisaris/ Table of Attendance in Coordination Meeting between BoD and BoC
Nama/ Name
Periode/ Period
Ferederick S.T. Siahaan
10 Juli (July) 2008 – 10 Juli (July) 2011
Djaelani Sutomo
Jumlah Rapat/ Number of Meeting(s)
Jumlah Hadir/ Number of Attendance
10
10
100%
24 November 2011 – 31 Desember (December) 2011
3
2
67%
Achmad Sofyan
30 Oktober(October) 2007 – 17 Februari (February) 2011
1
1
100%
Alexander Rusli
11 Oktober (October) 2011 – 31 Desember (December) 2011
6
5
83%
M. Rudy Salahuddin Ramto
11 Oktober (October) 2011 – 31 Desember (December) 2011
17
13
76%
Hilda Rossieta
11 Oktober (October) 2011 – 31 Desember (December) 2011
17
15
88%
Robert A. Simanjuntak
16 Agustus (August) 2010 – 31 Desember (December) 2011
17
13
76%
Remunerasi
Remuneration
Sesuai dengan anggaran dasar perseroan, RUPS Tahunan menetapkan besarnya honorarium untuk Komisaris Perseroan. RUPS juga memberikan kuasa dan wewenang kepada Dewan Komisaris untuk menentukan besarnya gaji dan tunjangan serta penghasilan dari dari Dewan Direksi. Besaran remunerasi Direksi bisa dilihat pada halaman 59.
Pursuant to the Company’s Article of Association, the annual GMS fixes the amount of honorarium for Commissioners. The GMS has also authorized the BoC to fix the amount of BoD’s salaries and benefits. BoD’s remunerations can be found on page 59.
Program Pelatihan Direksi
BoD Training Program
Perusahaan mendorong pimpinan seniornya untuk tetap mengikuti program pelatihan untuk meningkatkan kemampuan mereka.Berikut ini adalah daftar training atau seminar yang diikuti dewan direksi, baik sebagai pembicara maupun sebagai peserta.
The Company encourages senior management to take trainings to enhance their capabilities. The following list is trainings or seminars in which the BoD members participated either as participants or speakers.
66
%
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
PELATIHAN DIREKSI TPI 2011/ TPI BOD TRAINING IN 2011 Nama/ Name
Evita M. Tagor
Mohammad Jusuf Adi
Choky Leanard Tobing
Mohammad Jusuf Adi
Pelatihan/ Training
Lokasi & Tanggal/ Locaton & Date
11th Singapore International Reinsurance Conference
Singapore, 30 Oktober (October) -2 November 2011
Media Handling Training
Jakarta, 10 Agustus (August) 2011
ESQ Leadership Basic Training
Jakarta, 18-21 Mei (May) 2011
Certified General Insurance Specialist CGIS
Hongkong, 15-19 Agustus (August) 2011
Media Handling Training
Jakarta, 10 Agustus (August) 2011
ESQ Leadership Basic Training
Jakarta, 18-21 Mei (May) 2011
Holding Company Management
Bogor, 22-23 Juli (July) 2011
11th Singapore International Reinsurance Conference
Singapore, 30 Oktober (October) -2 November 2011
Managing Capital in Practice Seminar 2011
Thailand, 3-6 Agustus (August) 2011
Certified General Insurance Specialist CGIS
Hongkong, 15-19 Agustus (August) 2011
Media Handling Training
Jakarta, 10 Agustus (August) 2011
ESQ Leadership Basic Training
Jakarta, 18-21 Mei (May) 2011
Media Handling Training
Jakarta, 10 Agustus (August) 2011
ESQ Leadership Basic Training
Jakarta, 18-21 Mei (May) 2011
Komite di bawah Komisaris
Committees under BoD
Dalam rangka memenuhi ketentuan GCG Perseroan telah memiliki Satuan Pengawas Internal (SPI), Pedoman GCG, Pedoman Perilaku (Code of Conduct), Pakta Integritas dan Pedoman Prinsip Mengenal Nasabah. Peranan SPI dan pedomanpedoman tersebut menjadi acuan dan tolok ukur bagi seluruh insan PERSEROAN dalam menjalankan pengelolaan dan pengurusan Perseroan.
To meet the requirements of GCG, the Company has formed the Internal Supervisory Unit (SPI), GCG Guideline, Code of Conduct, Integrity Pact and Principle Guidelines About Customers. The SPI and those guidelines serve as points of reference and benchmarks for all TPI’s employees in running the Company.
Untuk mengefektifkan tindakan pengawasan yang dilaksanakan oleh Dewan Komisaris terhadap jalannya kepengurusan oleh Direksi, Dewan Komisaris telah dilengkapi dengan organ pendukung yaitu Komite Audit, Komite Teknik dan Komite Pemasaran.
To ensure the effectiveness of BoC supervision over BoD’s way of managing the Company, the BoC has some supporting organs, i.e. Audit Committee, Technical Committee, and Marketing Committee.
Komite Audit
Audit Committee
Komite Audit dibentuk untuk membantu dan memfasilitasi Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas pengawasan. Kedudukan,
Audit Committee assists and facilitates the BoC in carrying out their supervisiory roles. The structure, roles and responsibility of Audit
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
67
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
tugas dan tanggung jawab Komite Audit serta hubungan kelembagaan antara Komite Audit dengan Auditor Internal, Direksi dan Auditor Eksternal dituangkan dalam Piagam Komite Audit dan ditandatangani oleh Presiden Komisaris dan Ketua Komite Audit.
Committee and the institutional relationship between the Audit Committee and Internal Auditor, BoD and External Auditor are elaborated in the Audit Committee Charter, which is signed by President Commissioner and Head of Audit Committee.
Susunan dan Struktur Komite Audit
Composition and Structure of Audit Committee
Komite Audit terdiri dari seorang Ketua dan sekurang-kurangnya dua orang anggota dengan komposisi sebagai berikut: • Ketua Komite Audit adalah salah satu anggota Komisaris Independen; • Anggota Komite Audit dapat berasal dari anggota Dewan Komisaris dan atau dari pihak luar perseroan yang independen.
The Audit Committee has one Chairperson and at least two members with the following composition: • Audit Committee Head is an Independent Commissioners; • Audit Committee members can come from members of BoC or those from outside the Company who are independent.
Susunan Komite Audit Tugu untuk tahun 2011 adalah sebagai berikut:
TPI’s Audit Committee Composition in 2011 is as follows:
a. Hilda Rossieta - Ketua b. Tjahjono Adi Sutjipto - Anggota c. Rallyati A. Wibowo - Anggota
a. Hilda Rossieta – Head b. Tjahjono Adi Sutjipto – Member c. Rallyati A. Wibowo – Member
Kualifikasi Anggota Komite Audit
Audit Committee Member Qualification
• Anggota Komite Audit harus memiliki komitmen yang teguh dan integritas yang tinggi, kemampuan berkomunikasi secara efektif serta memiliki pengetahuan, pengalaman dan keahlian teknis dalam bidang tugasnya.
• Members of the Audit Committee must have strong commitment and high integrity; ability to communicate effectively; and knowledge, experience, and technical expertise in their duties;
• Anggota Komite Audit TPI terdiri dari ahli independen dan tidak memiliki keterkaitan atau kepentingan tugas, baik di tingkat manajemen maupun operasional. • Anggota Komite tidak memiliki benturan kepentingan dengan kepentingan Perseroan dalam melaksanakan tugasnya. • Ketua dan Anggota Komite diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Komisaris dengan masa kerja satu tahun yang dapat diperpanjang masa keanggotaannya dengan tidak mengurangi hak Komisaris untuk memberhentikannya sewaktu-waktu.
• TPI Audit Committee Members are independent experts who don’t have any ties or interest related to their duty both in the management as well as operational levels • Members of the Audit Committee must not have interests that conflict with those of the Company in carrying out their tasks; • Appointments and terminations of the chair and other Audit Committee members are carried out by the President Commissioner with tenure of one year and can be extended; without prejudice to Commissioners’ rights to terminate them any time.
Independensi Komite Audit
Audit Committee Independence
Untuk menjaga independensinya, Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen dengan anggota yang tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan.
To ensure their independence, an independent commissioner chairs the Audit Committee, while its members have no business affiliation with the company.
Tugas dan TanggungJawab
Roles and Responsibilities
• Membantu Dewan Komisaris dalam mendorong terbentuknya sistem pengendalian
• Assisting the BoC in establishing an adequate internal controls;
68
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
internal yang memadai; • Membantu Dewan Komisaris dalam meningkatkan kualitas keterbukaan dan pelaporan keuangan; • Membantu Dewan Komisaris dalam menilai efektivitas kegiatan audit, baik yang dilaksanakan Auditor Internal maupun Auditor Eksternal;
• Assisting the BoC in improving quality of openness and financial reporting; • Helping the BoC in assessing effectiveness of audits, either performed by internal or external auditors; • Conducting periodical analysis on the Audit Committee Charter;
• Mengkaji ulang secara berkala Piagam Komite Audit;
• Identifying issues that require the attention of the BoC;
• Mengidentifikasi hal yang perhatian Dewan Komisaris;
• Evaluating the management;
memerlukan
• Mengevaluasi pengelolaan risiko; • Mengevaluasi ketaatan Perseroan pada peraturan internal dan perundang-undangan; • Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
company’s
existing
risk
• Evaluating the company’s compliance with internal regulations and existing regulations and laws; • Doing other duties assigned by the Commissioners in line with existing regulations;
• Melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya kepada Komisaris baik secara berkala maupun sewaktu-waktu apabila dibutuhkan.
• Reporting the results of implementation of their duties to Commissioners periodically or as needed.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
Implementation of Roles and Responsibilities
• Sepanjang tahun 2011, Komite Audit memastikan perseroan berjalan sesuai dengan prinsip–prinsip GCG yang berlaku. Dalam hal pelaporan kepada regulasi maupun masyarakat, komite audit bersama dengan management melakukan diskusi dalam upaya peningkatan kualita laporan keuangan serta memastikan laporan keuangan audit tahun 2011 selesai pada waktunya dengan pendapat wajar tanpa pengecualian.
- Throughout 2011, the Audit Committee ensured that the Company was managed in line with the GCG principles. To enhance the accountability to the regulators and the people, the Audit Committee with the management discussed about efforts to boost the quality of financial statements and ensured that the audited 2011 financial statements to be completed on time and declared appropriate without exception;
• Komite Audit secara berkala berkomunikasi dan koordinasi dengan audit internal untuk memastikan pengendalian internal perusahaan berjalan dengan baik.
- The Audi Committee periodically communicated and coordinated with internal audit to ensure the Company’s internal control to be done properly;
• Memastikan perusahaan telah menerapkan standar akuntansi sesuai revisi yang berlaku sejak tahun 2011.
- The Audit Committee ensured the Company to have applied the revised accounting standard that has been enforced since 2011.
Frekuensi Pertemuan
Frequency of Meeting
Sepanjang tahun 2011, mengadakan 6 kali rapat.
Komite
Audit
Throughout 2011, the Audit Committee held six (6) meetings.
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
69
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Profil Anggota Komite Audit Profiles of Audit Committee Members
Hilda Rossieta – Ketua Komite Audit / Head of Audit Committee Menjabat sebagai Ketua Komite Audit TPI sejak tahun 2010. Wanita kelahiran 21 Nopember 1959 ini mulai meniti karier sebagai dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, dan juga menjadi salah satu anggota Lembaga Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LM FEUI). Selama karirnya, dia juga aktif menjadi pembicara pada setiap proyek yang dilakukan oleh LM FEUI. Selain itu, dia juga berpengalaman sebagai Corporate Consultant Accounting dan Finance dalam berbagai jenis proyek. Dia meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia, belajar di The University of New South Wales pada tahun 1992, dan mendapatkan gelar Doctor of Philosophy dalam bidang Akuntansi dan Keuangan di Manchester Business School, The University of Manchester, pada tahun 2008. Born on November 21, 1959, Hilda Rossieta was appointed as Chairman of Audit Committee of TPI since 2010. She started her career as a lecturer in the Faculty of Economics of state-owned University of Indonesia and became a member of the Management Institute of University of Indonesia’s Economic Faculty (LM FEUI). She has also been active as speaker in every project undertaken by LM FEUI. She has also been involved in Corporate Consultant Accounting and Finance projects. She earned her undergraduate (S1) degree in Economics from the University of Indonesia and obtained Doctor of Philosophy degree in Accounting and Finance from the Manchester Business School, the University of Manchester, in 2008.
Tjahjono Adi Sutjipto – Anggota / Member Ditunjuk menjadi anggota Komite Audit TPI pada bulan Mei 2010. Bergabung dengan TPI pada tahun 1993 sebagai staf administrasi di Kantor Pusat Tugu di Jakarta, pria kelahiran Jayapura 12 Pebruari 1966 ini telah memegang berbagai posisi di perusahaan, termasuk manajer perencanaan strategis dan eksekutif perencanaan strategis yang bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur. Tjahjono menyelesaikan S2 di bidang Manajemen Internasional pada program Magister Manajemen Universitas Indonesia dan telah mengikuti berbagai pelatihan di dalam dan luar negeri dan seorang profesional bersertifikat (certified professional) dalam bidang Management Risk dari Lembaga Sertifikasi Profesi Manajemen Risiko. Tjahjono Adi Sutjipto was appointed as a member of the Audit Committee in May 2010. He joined TPI in 1993 as an administration staffer at the Jakarta headquarters and has held various positions in the company, including manager of strategic planning and executive of strategic planning, reporting directly to the president director. Born in Jayapura, Papua on February 12, 1966, Tjahjono earned his post-graduate degree in International Management from state-owned University of Indonesia. He has also attended various trainings in Indonesia and overseas and is certified as a risk management professional by the Risk Management Profession Certification Agency.
70
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Aria Farahmita – Anggota / Member Lulusan cum laude dari Program Master di bidang Manajemen Keuangan Universitas Indonesia ini adalah dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Farah memperoleh banyak penghargaan atas capaian prestasi akademiknya, antara lain: tesis terbaik dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan Toyota Top Student dari PT. Toyota Astra Motor, Indonesia. Saat ini, Farah yang mempunyai gelar profesi CPA dan IFRS trainer, juga aktif sebagai instruktur IFRS di Ikatan Akuntan Indonesia. Farah pernah menjabat sebagai Komite Audit di Bank Jabar Banten, Tbk, manajer audit di KAP Amir, Abadi, Jusuf dan rekan, asisten direktur keuangan Universitas Indonesia, dan manajer keuangan Universitas Indonesia. Dia juga pernah mengikuti berbagai program pelatihan, seminar dan lokakarya di bidang akuntansi. Graduated cum laude from the Master Program in Management Studies from the Universitas Indonesia, Aria Farahmita became a lecturer in the Economics Faculty of the University. Farahmita received many awards for academic performance, including the best thesis from the Economics Department of Universitas Indonesia and Toyota Top Student from PT Toyota Astra Motor, Indonesia. Farahmita earned CPA and IFRS Trainer and was also active as IFRS instructor at the Indonesian Accounting Association. Farahmita was a member of Audit Committee of Bank Jabar Banten Tbk., Audit Manager in Public Accountant Firm Amir, Abadi, Jusuf and associates, Assistant to Finance Director in the Universitas Indonesia, and Finance Manager in Universitas Indonesia. She has joined various training programs, seminars and workshops in accouting.
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
71
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Komite Pemasaran
Marketing Commitee
Komite Pemasaran dibentuk oleh dan untuk membatu Dewan Komisaris di bidang pemasaran. Anggota komite bekerja secara kolektif dan mandiri serta bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.
The Marketing Committee is established by and to assist the BoC in the marketing field. Members of the Marketing Committee work collectively and independently, and report to the BoC directly.
Susunan dan Struktur Komite Pemasaran
Composition and Structure of Marketing Committee
Susunan Komite Pemasaran adalah sebagai berikut: M. Rudy Salahuddin Ramto : Ketua M. Jauhary : Anggota Efektif sejak tanggal 1 Desember 2011, susunan Komite Pemasaran mengalami perubahan menjadi sebagai berikut: Alexander Rusli : Ketua M. Rudy Salahuddin Ramto : Anggota M. Jauhary : Anggota
The Marketing Committee composition is as follows: M. Rudy Salahuddin Ramto : Chairman M. Jauhary : Member Effective on December 1, 2011, the Marketing Committee structure has changed as follows: Alexander Rusli : Chairman M. Rudy Salahuddin Ramto : Member M. Jauhary : Member
Independensi Komite Pemasaran
The Independence of Marketing Committee
Komite Pemasran diketuai oleh seorang Komisaris Independen dengan anggota yang tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan.
The Marketing Committee is led by an Independent Commissioner with members who are not affiliated with the Company.
Tugas dan Tanggung Jawab
Roles and Responsibilities
• Evaluasi Atas Informasi Keuangan • Review Target dan Realisasi Pemasaran • Review Kinerja Industri Asuransi dan Target Internal Perusahaan • Review Marketing Plan • Efektivitas Pengendalian Internal • Review SOP Pemasaran dan Kewenangan Sesuai Dengan Jenjang Jabatan • Pelaporan Resiko dan Pelaksanaan Manajemen Resiko • Pemeriksaan Keputusan Rapat Direksi • Penelaahan Pengaduan Pihak Ketiga dan Permasalahan Hukum • Pelaksanaan Tugas Khusus • Menjaga Kerahasiaan Dokumen • Melaksanakan Self Assesment Pelaksanaan Tugas Komite Pemasaran • Menyusun Pedoman Kerja Komite Pemasaran (Marketing Committee Charter);
• Evaluate financial information; • Review target dan marketing realization; • Review insurance industry performance and internal target of the Company; • Review marketing plan; • Ensure effectiveness of internal control; • Review marketing SOP and responsibility in accordance with staff positions; • Report risk and implement risk management; • Examine BoD meeting’s resolutions; • Review third party’s complaint and legal problems; • Implement specific tasks; • Keep document confidentiality; • Do Self Assesment in the implementation of Marketing Committee’s tasks; • Develop Marketing Committee Charter;
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab
Implementation of Roles and Responsibilities
• Perhitungan Profitabilitas per Account Perusahaan • Identifikasi peluang bisnis dan diversifikasi produk asuransi • Review Kinerja Pemasaran dibandingkan dengan pesaing di industry asuransi • Pembahasan isu-isu di Direktorat Pemasaran
• Calculated profitability of each Company’s account; • Identified business opportunities and diversification of insurance products; • Review marketing performance in comparison with competitors in the insurance industry; • Deliberated issues in the Marketing Directorate.
72
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Laporan Komite Pemasaran
Report of Marketing Committee
• Tahun 2011, Komite Pemasaran mulai menerapkan perhitungan profitabilitas untuk menghitung pendapatan dan biaya dari masing-masing klien, sehingga penetapan tarif premi dapat bersaing dengan perusahaan asuransi lainnya. • Menerapkan GCG dan akuntabilitas di perusahaan dengan memisahkan aktivitas pemasaran dan underwriting khususnya pada Unit Migas I, sehingga unit Migas I akan lebih fokus pada aktivitas pemasaran. • Identifikasi peluang bisnis dan diversifikasi produk untuk meningkatkan pangsa pasar TPI sekaligus melakukan penetrasi pasar pada klien Migas. • Usulan KPI Pemasaran untuk meningkatkan produktivitas. • Revitalisasi sumber pendapatan dan optimalisasi biaya operasional.
• Marketing Committee started to implement profitability calculation to know the income from each client and the expenses incurred; this calculation is needed to enable the Company to set competitive premium tariff; • Implemented GCG and accountability by separating marketing activities from underwriting activities in the Unit Migas I so that the Unit Migas I can focus more on marketing activities; • Identified business opportunities and product diversification to increase TPI’s market share as well as penetrate Oil and Gas market; • Proposed Marketing KPI to increase productivity; • Revitalized income sources and minimized operational costs.
Komite Teknik
Technical Committee
Komite Teknik membantu Dewan Komisaris mengawasi pelaksanaan kebijakan perseroan di bidang manajemen resiko, khususnya dalam penempatan resiko dan pengelolaan klaim. Dalam melaksanakan tugasnya, Komite Teknik bersifat mandiri dan memberikan laporan dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris. Komite Teknik memiliki kewenangan untuk meminta keterangan kepada Direksi mengenai hasil pemeriksaan atau hasil pelaksanaan tugas Komite Teknik. Selain itu, Komite Teknik memberikan usul/ saran, pandangan kepada Direksi atas kinerja operasional Perseroan.
The Technical Committee helps the BoC supervise the implementation of Company policies regarding risk management, especially in taking risks and claim management. In carrying out its duties the Technical Committee is independent and reports directly to the BoC. The Technical Committee has the authority to receiving explanations from directors regarding examination results or the implementation of Technical Committee’s duties. In addition, the Committee is to give suggestions and opinions to directors on the company’s operational performance.
Susunan dan Struktur Komite Teknik Susunan Komite Teknik adalah sebagai berikut: Robert A. Simanjuntak Sera K. Maengkom
: Ketua : Anggota
Efektif sejak tanggal 1 Desember 2011, susunan Komite Teknik mengalami perubahan menjadi sebagai berikut: Robert A. Simanjuntak Hilda Rossieta Sera K. Maengkom
: Ketua : Anggota : Anggota
Composition Committee
and
Structure
of
Technical
The Technical Commmittee’s composition and structure are as follows: Robert A. Simanjuntak : Chairman Sera K. Maengkom : Member Since December 1, 2011, Technical Committee’s composition has been changed as follows: Robert A. Simanjuntak Hilda Rossieta Sera K. Maengkom
: Chairman : Member : Member
Independensi Komite Teknik
Independence of Technical Committee
Komite Teknik diketuai oleh seorang Komisaris dengan anggota yang tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan.
The Technical Committee is chaired by a Commissioner and its members have no affiliation with the Company.
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
73
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tugas dan Tanggung Jawab
Roles and Responsibilities
• Memastikan bahwa rencana kerja Direktorat Teknik tercapai sesuai target yang telah ditetapkan berdasarkan kebijakan Perseroan; • Memastikan bahwa perseroan melakukan penempatan risiko secara benar berdasarkan prinsip Underwriting Guideline dan Underwriting Authority yang telah ditetapkan Perseroan; • Memastikan bahwa kerja sama Perseroan dengan lembaga penunjang asuransi lain; (Reasuransi, Broker, Surveyor, dan Loss Adjuster) telah berpedoman pada prinsip Tata Kelola Perusahaan (GCG) dan mengacu pada Code of Conduct yang ditetapkan oleh Perseroan; • Memastikan bahwa pengelolaan klaim dilakukan secara benar berdasarkan kebijakan Perseroan; • Memastikan bahwa rekanan Surveyor dan Loss Adjuster yang ditunjuk oleh Perseroan telah memenuhi seluruh persyaratan administratif dan teknis berdasarkan acuan pedoman pengadaan barang dan jasa Perseroan dan dilakukan review kinerja setiap tahunnya; • Menyusun Pedoman Kerja Komite Teknik (Technical Committee Charter) TPI;
• Ensure that the Technical Directorate achieves its work target set by the company’s policy; • Ensure that the company designates risks correctly in line with Underwriting Guidelines and Underwriting Authority set by the Company; • Ensure that the company’s cooperation with other supporting institutions (reinsurance companies, broker, surveyor, and loss adjusters) complies with GCG principles and the company’s Code of Conduct; • Ensuring that claims are managed properly based on company policies; • Ensuring that surveyor and loss adjuster partners meet all administrative and technical requirements based on goods and service procurement guidelines; and that their performance is reviewed annually; • Drafting guidelines for Technical Committee Charter of PT TUGU PRATAMA INDONESIA;
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab • Tahun 2011, Komite Teknik memastikan bahwa manajemen telah melakukan fungsi Underwriting, Reasuransi dan Klaim yang sesuai dengan ketentuan Underwriting Guidelines yang telah ditetapkan Perusahaan;
74
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
The Implementation Responsibilities
of
Roles
and
• In 2011, the Technical Committee ensured that the management had carried out their underwriting, reinsurance and claim functions pursuant to the Underwriting Guidelines of the Company; • Ensured that the owned retention had been increased to reap optimum underwriting profit by taking into account the policy of prudence;
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
• Memastikan bahwa retensi sendiri telah ditingkatkan untuk memperoleh Hasil Underwriting yang optimal dengan tetap memperhatikan prinsip kehati-hatian; • Memastikan penerapan GCG dalam penentuan pihak ketiga yang independen misalnya loss adjuster; Pada akhir tahun 2011, Dewan Komisaris membentuk Komite SDM, Organisasi dan Remunerasi serta Komite Teknologi Informasi. Komite SDM, Organisasi dan Remunerasi Komite SDM, Organisasi dan Remunerasi membantu Dewan Komisaris mengawasi pelaksanaan di bidang sumber daya manusia dan keorganisasian. Dalam melaksanakan tugasnya, Komite SDM, Organisasi dan Remunerasi bersifat mandiri dan memberikan laporan dan bertanggungjawab langsung kepada Dewan Komisaris.
• Ensured the implementation of GCG in selecting an independent third party, for instance loss adjuster;
By the year end, the BoC established the Human Resources, Organization and Remuneration Committee and the Information Technology Committee. Human Resources, Organization Remuneration Committee
and
The Human Resources, Organization and Remuneration Committee was established at the end of the year by the BoC. The Committee assists the BoC to supervise the implementation of policies in human resources and organization. In carrying out its duties, the Committee is independent and reports directly to the BoC.
Tugas dan Wewenang
Roles and Responsibilities
• Memastikan bahwa rencana kerja Direktorat Keuangan dan Jasa Korporat tercapai sesuai target yang telah ditetapkan berdasarkan kebijakan Perseroan; • Memastikan bahwa dalam melaksanakan kegiatan sumber daya dan keorganisasian, Perseroan telah berpedoman pada prinsip Tata Kelola Perusahaan (GCG) dan mengacu pada Code of Conduct yang ditetapkan oleh Perseroan; • Memastikan pelaksanaan seleksi dan prosedur nominasi bagi anggota Dewan Komisaris, Direksi dan para eksekutif lainnya dalam Perseroan sesuai dengan standar dan operasional prosedur yang telah ditetapkan; • Memastikan pelaksanaan sistem penilaian berjalan sebagaimana mestinya dan memberikan rekomendasi tentang jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi: • Melakukan monitoring terhadap pelaksanaan sistem penggajian, pemberian tunjangan serta fasilitas lainnya; • Melakukan reviu terhadap kinerja sumber daya manusia dan keorganisasian; • Menyusun Pedoman Kerja Komite SDM, Organisasi dan Remunerasi (Human Resources, Organization and Remuneration Committee Charter). • Memberikan usul/saran, pandangan kepada Direksi atas kinerja operasional perseroan.
• Ensure the work plan of Finance and Corporate Service Directorate is achieved in accordance with the target set by Company’s policy; • Ensure that in carrying out activities related to human resources and organization, the Company has upheld GCG principels and the Code of Conduct; • Ensure that the selection and procedure of nomination of BOC and BOD members and other Company’s executives is carried out in accordance with the SOP; • Ensure that assessment system has worked well and is capable of providing recommendations about the number of BoC and BoD members; • Monitor payroll system, benefit and other facilities provision; • Review the performance of human resources and organization; • Develop Human Resources, Organization and Remuneration Committee’s Charter; • Provide suggestion and views to BoD regarding the operational performance of the Company.
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
75
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Susunan Komite SDM, Organisasi dan Remunerasi adalah sebagai berikut:
Composition and Structure of Human Resources, Organization and Remuneration Committee:
M. Rudy Salahuddin Ramto : Ketua Robert A. Simanjuntak : Anggota Hary Noegroho Soelistianto : Anggota
M. Rudy Salahuddin Ramto : Chairman Robert A. Simanjuntak : Member Hary Noegroho Soelistianto : Member
Komite teknologi informasi
Information Technology Committee
Komite Teknologi Informasi membantu Dewan Komisaris mengawasi pelaksanaan di bidang teknologi informasi. Komite Teknologi Informasi bersifat mandiri baik dalam pelaksanaan tugas maupun dalam pelaporannya dan bertanggung jawab langsung kepada Dewan Komisaris.
The Information Technology (IT) Committee was set up at the end of the year by the BoC. The Committee assists the BoC to supervise the implementation of policies in information Technology. The IT Committee is independent in carrying out their duties and reports directly to the BoC.
Tugas dan Wewenang • Memastikan bahwa rencana kerja Direktorat Keuangan dan Jasa Korporat tercapai sesuai target yang telah ditetapkan berdasarkan kebijakan Perseroan; • Memastikan bahwa dalam melaksanakan kegiatan teknologi informasi, Perseroan telah berpedoman pada prinsip Tata Kelola Perusahaan (GCG) dan mengacu pada Code of Conduct yang ditetapkan oleh Perseroan; • Memantau pelaksanaan sistem yang berjalan pada Perseroan; • Melakukan reviu terhadap kinerja teknologi informasi; • Menyusun Pedoman Kerja Komite Teknologi Informasi (Information Technology Committee Charter). • Memberikan usul/saran, pandangan kepada Direksi atas kinerja operasional perseroan.
Roles and Responsibilities • Ensure the work plan of Finance and Corporate Service Directorate is achieved as targeted by the Company’s policy; • Ensure that in carrying out activities in IT, the Company has upheld GCG principles and Code of Conduct; • Monitor system implementation in the Company; • Review IT performance; • Develop IT Committee’s Charter; • Provide suggestion and view to BoD regarding the Company’s operational performance.
Susunan Komite Teknologi Informasi
Composition and Structure of IT Committee Alexander Rusli : Chairman Hilda Rossieta : Member
Susunan Komite Teknologi Informasi adalah sebagai berikut: Alexander Rusli Hilda Rossieta
: Ketua : Anggota
Perseroan hingga bulan Desember 2011 telah melangsungkan Rapat Dewan Komisaris, rapat Direksi dan rapat Komite-Komite Dewan Komisaris yaitu Komite Audit, Komite Pemasaran dan Komite Teknik sebagai berikut:
As of December 2011, the Company conducted the following meetings, i.e. the meetings of BoC, BoD and Audit Committee, Marketing Committee and Tehnical Committee:
No.
Jumlah Rapat/Type of Meeting
Jumlah Rapat/Number of Meeting(s)
1.
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi/ BoC and BoD
17
2.
Rapat Komite Audit/ Audit Committee
6
3.
Rapat Komite Pemasaran/ Marketing Committee
1
4.
Rapat Komite Teknik/ Technical Committee
2
76
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Kualitas implementasi prinsip tata kelola atau GCG telah berjalan dengan baik dan konsisten di semua lini, termasuk peningkatan analisa Manajemen Risiko yang cermat membuat Perseroan meraih peringkat “AA-(IDN)” Nasional degan prospek stabil dari FitchRatings untuk tahun 2011.
The GCG principles have been well and consistently implemented throughout the Company, including in enhancing the analysis on Risk Management. The quality of GCG implementation has enabled the Company to have the national ”AA-(IDN)” rating with stable prospect from FitchRating in 2011.
Fungsi Management Resiko
Risk Management Function
Saat ini Fungsi Management Resiko setingkat Manager berada di bawah Group Head Portofolio. Namun masih belum berfungsi sebagaimana yang diharapkan karena masih belum memadainya job description sebagai Enterprise Risks Management. Kedepan sedang diproses Struktur organisasi Perseroan yang baru, termasuk Fungsi Management Resiko yang memiliki tanggung jawab dalam hal mengidentifikasi resiko, meginventarisasi resiko, memetakan resiko, berkoordinasi dengan Internal Audit, dan melaporkan kepada Direksi tentang resiko-resiko yang High, medium dan low.
The Risk Management Function is carried out by a manager under Group Head Portofolio. The Risk Management Function has not been able to optimize its function due to the lack of Enterprise isk Management job description; however, in the new corporate structure, the Risk Management Function will be responsible in three areas, i.e. identifying, inventorying and mapping risks in coordination with the Intenal udit. The Risk Management Function will report to BoD regarding high, medium and low risks.
Pusat Pengaduan Konsumen
Consumer Call Center
Saat ini Perseroan belum memiliki Pusat Pengaduan Kosumen. Kedepannya Perseroan akan membentuk unit pengaduan konsumen sebagai bagian perbaikan layanan terhadap Tertanggung.
The Company is yet to have a consumer call center. The Company will establish a consumer call center as part of its service improvement to clients.
Sekretaris Perusahaan
Corporate Secretary
Sekretaris perusahaan (Corporate Secretary Group Head) adalah pejabat perseroan yang diangkat oleh Direksi untuk bertindak sebagai penghubung antara Direksi dengan Dewan Komisaris, Pemegang Saham; masyarakat dan media massa (liaison officer), sebagai koordinator atas kepatuhan di bidang hukum dan mengadministrasikan dokumen penting Perseroan.
The Corporate Secretary Group Head is appointed by the Directors to act as a liaison officer between the Directors and Board of Commissioners, Shareholders, the society, and the media, as coordinator for legal compliance and filing important documents of the company.
Kedudukan, dan Kualifikasi
Position and Qualification
• Sekretaris perusahaan diangkat, diberhentikan, dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden Direktur; • Memiliki pengetahuan mengenai peraturan yang berkaitan dengan Perseroan, hubungan masyarakat, ketrampilan administratif, dan pengalaman yang mendukung pelaksanaan tugasnya.
• The Corporate Secretary is appointed, terminated, and is directly responsible to the President Director; • Have knowledge on laws and regulations dealing with companies, public relations, administrative skills, and other experiences supporting execution of his or her duties.
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
77
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tugas dan Perusahaan
Tanggung
Jawab
Sekretaris
• Sebagai penghubung antara Direksi denganDewan Komisaris, Pemegang Saham; masyarakat, media massa (mewakili Perseroan dalam berkomunikasi dengan masyarakat, regulator, lembaga atau asosiasi lain yang berkaitan dengan Perseroan); • Sebagai koordinator atas kepatuhan di bidang hukum, administrasi, pelaporan dan komunikasi; • Sebagai administrator yang mengelola dokumen tertentu Perseroan; • Menyiapkan penyelenggaraan RUPS; • Mengkoordinasikan dan menghadiri rapat Direksi dan rapat gabungan antara Komisaris dengan Direksi; • Mempersiapkan undangan, jadwal, agenda, materi dan menyusun risalah rapat; • Mengelola dan menyimpan dokumen yang terkait dengan kegiatan Perseroan meliputi dokumen RUPS, risalah rapat Direksi, risalah rapat gabungan antara Direksi dengan Komisaris, Daftar Pemegang Saham, Daftar Khusus Perseroan dan dokumen-dokumen Perseroan yang penting lainnya; • Mencatat Daftar Khusus berkaitan dengan Direksi dan keluarganya serta Komisaris dan keluarganya baik dalam Perseroan maupun afiliasinya yang mencakup kepemilikan saham, hubungan bisnis, dan peranan lain yang menimbulkan benturan kepentingan dengan kepentingan Perseroan; • Mewakili Perseroan dalam berkomunikasi dengan pihak lain yang memiliki kepentingan terhadap Perseroan; • Menentukan kriteria mengenai jenis dan materi informasi yang dapat disampaikan kepada pemangku kepentingan, termasuk informasi yang dapat disampaikan sebagai dokumen publik; • Memberikan pelayanan kepada pemangku kepentingan atas setiap informasi relevan yang dibutuhkan; • Merencanakan dan melaksanakan kegiatan Perseroan yang melibatkan pihak eksternal yang bertujuan untuk membentuk citra Perseroan; • Memelihara dan memutakhirkan informasi tentang Perseroan yang disampaikan kepada pemangku kepentingan, baik dalam website, buletin, atau media informasi lainnya.
78
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Roles and Secretary
Responsibilities
of
Corporate
• As a liaison officer between the Directors and Board of Commissioners, Shareholders, and the media (representing the company in dealing with the public, regulator, other institutions or associations related to the company); • As coordinator in legal compliance, administration, and reporting and communication system; • As administrator in managing certain documents of the company; • Preparing and facilitating GMS; • Coordinating and attending Directors’ Meetings and joint meetings between the Directors and BoC; • Preparing invitation, schedule, agenda, material, and minutes of the meetings; • Managing and filing company documents such GMS documents, minutes of Directors meetings, minutes of joint Directors and Commissioners meetings, list of shareholders, and other important documents; • Keeping Special Lists of Directors and their family members and Commissioners and their family members, both in the holding company and its subsidiaries, particularly regarding share ownership, business deals, and other activities that may cause conflict of interests with the company; • Representing the company in communicating with parties that have stakes with the Company; • Determining types of and information materials that can be given to stakeholders, including information that can be presented as public document; • Providing relevant information needed by stakeholders; • Initiating and leading company activities involving external parties with the aim of enhancing the company’s image; • Maintaining and updating information given to stakeholders, both through its website and other information means.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Sekretaris Perusahaan/ The implementation of Roles and Responsibilities of Coporate Secretary Profil Kegiatan/Type of Activity
Tanggal/Date 1-10-2011
Distribusi Siaran Pers “Tugu Pratama Naik Peringkat Jadi AA-(idn)”/Distributed Media Release “Tugu Pratama Naik Peringkat Jadi AA-(idn)”
15-11-2011
Mendampingi Direksi TPI dalam kunjungan ke Bisnis Indonesia/Accompanied TPI BoD in the visit to Bisnis Indonesia newspaper
31-11-2011
Mengundang media untuk Peringatan HUT Ke-30 TPI di Jakarta/Invited the media to attend the 30th Anniversay of TPI in Jakarta
27-10-2011
Kegiatan “Funbike & Carnival” dalam Rangkaian HUT 30 tahun
2 -12- 2011
Kegiatan Triumph Nite ( Gala Dinner)
15-1-2012
Kegiatan Golf Partee
18-1-2012
Melakukan Media Visit to Jakarta Post
26-1-2012
Melakukan Media Visit to Kontan Sekretaris Perusahaan
Profile of Corporate Secretary
Direksi mengangkat Ronny Suhendi Kartawidjaya menjadi Corporate Secretary Group Head TPI sejak Mei 2010. Sebelumnya, beliau adalah Group Head untuk Sumber Daya Manusia (HRD) dan General Affairs (GA)diTPI. Pria kelahiran Jakarta 21 Oktober 1961 ini adalah lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia dan telah memegang berbagai posisi di berbagai bidang industri, antara lainperbankan, manufacturing & trading sebelum bergabung dengan TPI tahun 2001. Dan sebagai manifestasi semangat pembelajaran sepanjang hidup (life-long learning), Ronny juga telah mengikuti berbagai pelatihan, seperti Pendidikan dan Pelatihan Corporate Secretary, pelatihan mengenai Transformational Leadership, ESQ Training, Management Qolbu, dan Balance Scorecard. Bapak dua putri ini juga aktif berorganisasi seperti di HRD Club Indonesian Insurance Association Council, di mana dia menjabat sebagai chairman pada tahun 2001-2003 dan anggota dari Ikatan Sarjana Psikologi Indonesia (Indonesian Psychologist Association) sejak 1987.
The Board of Directors appointed Ronny Suhendi Kartawidjaya as Corporate Secretary Group Head TPI in Mei 2010. Prior to that, Ronny was Group Head for Human Resources Development (HRD) and General Affairs of TPI. Born on January 21, 1961, Ronny graduated from the Faculty of Psychology, University of Indonesia, and had held various important corporate positions in various industry sectors, including banking, manufacturing & trading, prior to joining Tugu in 2001. And as a manifestation of his lifelong learning spirit, Ronny has also attended various trainings, such as Corporate Secretary, Transformational Leadership, ESQ Training, Management of Qolbu, and Balance Scorecard. The father of two daughters is also active organizations such as HRD Club Indonesian Insurance Association Council, where he was the chairman from 2001 to 2003, and a member of the Indonesian Psychologists’ Association since 1987.
Internal Audit
Internal Audit
TPI membentuk Internal Audit Group untuk melakukan pemeriksaan di seluruh kegiatan operasional perusahaan.Auditor Internal merupakan unit kerja Perseroan yang melaksanakan kegiatan assurance dan konsultasi yang dilakukan secara independen dan obyektif dengan tujuan memberikan nilai tambah kegiatan operasi Perseroan, membantu Perseroan dalam mencapai tujuannya, melalui suatu pendekatan yang sistematis dan teratur dalam mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko, pengendalian, proses tata kelola, dan implementasi etika bisnis;
TPI has established the Internal Audit Group to supervise all operational activities of the Company. The Internal Auditor Group is a work unit that carries out assurance and consulting works independently and objectively with the goal of providing added value to the Company’s operational activities, assisting the Company to accomplish its purpose through a systematic approach in evaluating and increasing the effectiveness of risk management and control, GCG process and business ethics implementation.
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
79
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Kedudukan dan Kualifikasi
Position and Qualification
• Auditor Internal mempunyai kedudukan langsung di bawah Presiden Direktur untuk menjamin independensinya dari kegiatan atau unit kerja yang diaudit; • Kepala auditor internal diangkat dan diberhentikan oleh Presiden Direktur setelah mendapat persetujuan dari Komisaris
• The Internal Auditor is directly under the President Director to ensure its independence from other activities or units being audited; • Chairman of the Internal Auditor is appointed and terminated by the President Director with the approval of Commissioners.
Perangkat-Perangkat Kerja Internal Audit
Tools of Internal Audit
Internal Audit Group memiliki perangkatperangkat kerja, yaitu: • Internal Audit Charter • Komite Audit Charter • Pedoman Umum Pemeriksaan • Pedoman Pemeriksaan Khusus
The Internal Audit Group has some working tools as follows: • Internal Audit Charter • Audit Charter Committee • Supervision Guidelines • Special Supervision Guidelines
Jumlah Pegawai Audit Internal
Internal Audit Personnel Number
Hingga 31 Desember 2011, jumlah pegawai di unit Internal Audit TPI mencapai 3 orang dengan berbagai tingkatan pendidikan.
As of December 31, 2011, the number of personnel in the Internal Audit unit was 3 persons who had various positions and levels of education.
Tugas dan Tanggung Jawab Internal Audit • Membuat Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT); • Memonitor tindak lanjut temuan hasil pemeriksaan ; • Memastikan sistem pengendalian internal Perseroan berfungsi secara efektif dan efisien; • Melaksanakan tugas pemeriksaan pada seluruh aktivitas usaha; • Melakukan audit guna mendorong terciptanya kepatuhan baik pekerja maupun manajemen Perseroan kepada peraturan perundangundangan yang berlaku; • Melakukan audit khusus (investigasi) untuk mengungkap kasus yang mempunyai indikasi terjadinya penyalahgunaan wewenang, penggelapan, penyelewengan, dan kecurangan (fraud); • Memberikan saran-saran perbaikan yang diperlukan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diaudit kepada semua tingkatan manajemen; • Memberikan konsultasi terhadap seluruh jajaran manajemen mengenai upaya peningkatan efektivitas pengendalian intern, peningkatan efisiensi, manajemen risiko, dan kegiatan lainnya terkait dengan peningkatan kinerja; • Mendukung penerapan GCG di lingkungan Perseroan; • Melaporkan seluruh hasil kegiatan pemeriksaan langsung kepada Presiden Direktur.
80
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Roles and Responsibilities of Internal Audit • Develop Annual Supervision Program (PKPT); • Monitor achievements and monitor strategy as a whole and make periodical analysis; • Ensure that the company’s internal control mechanism works effectively and efficiently; • Supervise all business activities; • Conduct audits that are aimed at encouraging employees’ and management’s compliance with the current laws and regulations; • Conduct special audit (investigation audit) to unveil possible abuses of power, embezzlement, and fraud; • Offer suggestions for necessary improvements and objective information regarding activities being audited to the management; • Provide counsel to the management on how to boost effectiveness of internal control system and efficiency, risk management, and other endeavors aimed at improving the company’s performance; • Support the implementation of GCG principles in the company; • Report results of its monitoring activities directly to the President Director.
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
No
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Internal Audit
The Implementation and Accountability Report of Internal Audit
Internal Audit melakukan pemeriksaan di semester pertama 2011 sebanyak dua (2) obyek pemeriksaan, yaitu pemeriksaan operasional pada anak perusaaan TPI, yakni PT Pratama Mitra Sejati (PT PMS), dan dilanjutkan dengan pemeriksaan khusus (Joint Audit) pada PT PMS bersama-sama dengan Satuan Pengawas Internal (SPI) Pertamina (persero) & Tim Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan (BPKP) Pusat. Sedangkan di semester kedua sebanyak empat (4) obyek pemeriksaan, yakni pemeriksaan Syariah Group, Tugu Insurance Company Limited, PT Synergy Risk Management Consultant dan Pemeriksaan khusus pertanggungjawaban uang muka Syariah Group. Berikut adalah rincian pemeriksaan yang dilakukan oleh Internal Audit:
The Internal Audi conducted audits in the first semester 2011 on two (2) audit objects, i.e. operational audit on TPI’s subsidiaries PT Pratama Mitra Sejati (PT SMS), which was carried on with a special audit to be conducted jointly with Pertamina’s Internal Supervision Unit (SPI) and a team of Board of Supervisors Finance and Development (BPKP) Head Office. In the second semester, the Internal Audit conducted four audits on four audit objects, i.e. Syariah Group, Tugu Insurance Company Limited, PT Synergy Risk Management Consultant; and a special audit on the accountability of down payment of Syariah Group. The details of the works of Internal Audit are listed in the table below.
Obyek pemeriksaan/ Audit object
Jumlah temuan/ Number of findings
Status awal/ Early Status Blm selesai/ to be completed
Selesai/ Done
Status di akhir 2011/ Status by end of 2011 Blm selesai/ to be completed
Selesai/ done
Keterangan/ Notes
1
PT PMS
15
11
4
11
4
Ditindak lanjuti dengan dilakukannya Joint Audit bersama-sama dgn SPI Pertamina (Persero) & BPKP Pusat/ To be followed up by a joint audit involving Pertamina’s SPI and Head Office of BPKP
2
Joint audit dgn SPI Pertamina & BPKP/ Joint audit with Pertamina’s SPI & BPKP
9
9
0
9
0
Sudah ditindaklanjuti oleh Direksi & Komisaris PT PMS/ followed up by BoD and BoC
3
Syariah Group
11
8
3
8
3
14
Manajemen PT Synergy menindaklanjuti temuan audit sambil proses audit berjalan/ PT Synergy’s management followed up audit findings while the audit process was going on
3
6
Akan ditindaklanjuti oleh Direksi & Komisaris AP tersebut / To be followed up by the subsidiary’s BoD & BoC
0
1
0
Menunggu Punishment dari Direksi & HRD / waiting for punishment from BOD and HRD
27
32
27
4
PT Synergy Risk Management Consultant
5
Tugu Insurance Limited Keuangan
9
3
6
6
Pemeriksaan khusus atas Pertanggung jawaban uang muka Syariah / Special audit on the accountability of down payment of Syariah
1
1
Total
59
32
14
0
-
14
0
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
81
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Tenaga Ahli Asuransi Kerugian
Loss Insurance Experts
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 124/PMK.010/2008 tentang Penyelenggaraan Lini Usaha Asuransi Kredit Dan Suretyship, maka Perseroan harus memiliki tenaga ahli asuransi kerugian.Saat ini perusahaan memiliki 46 orang tenaga ahli asuransi kerugian.
Pursuant to the Regulation of the Finance Minister of Republic of Indonesia Number 124/PMK.010/2008 on Credit Insurance and Suretyship, the Company currently has 46 loss insurance experts.
Kualifikasi
Qualification
• Memiliki kualifikasi sebagai ahli manajemen asuransi kerugian dari Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI) atau asosiasi sejenis dari luar negeri setelah terlebih dahulu memperoleh pengakuan dari AAMAI; • Memiliki pengalaman kerja dalam bidang pengelolaan risiko; • Tidak sedang dalam pengenaan sanksi dari asosiasi profesi; • Terdaftar sebagai tenaga ahli asuransi kerugian di Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan pada Departemen Keuangan.
• Have qualifications as a management expert in the loss insurance issued by the Association of Indonesian Insurance Management Experts (AAMAI) or similar association overseas endorsed by the AAMAI; • Have work experiences in risk management; • Not under sanctions by any professional association; • Listed as a loss insurance expert in the Directorate General of the Financial Institution, Finance Ministry.
Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Asuransi Kerugian
Roles and Responsibilities of Loss Insurance Experts
• Melakukan evaluasi terhadap aspek teknis penyelenggaraan usaha asuransi kerugian; • Dalam melaksanakan tugasnya berpedoman pada standar praktik dan kode etik profesi yang berlaku.
• Evaluating all technical aspects of the loss insurance management; • In carrying out their duties, the experts must comply with existing standard practice and code of ethics of the profession.
82
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Tenaga Asuransi Kerugian
The Implementation of Roles and Responsibilities of Loss Insurance Experts
Berdasarkan KMK No. 426/KMK.06/2003 mengenai Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Asuransi, maka tugas utama Tenaga Asuransi Kerusgian adalah melakukan evaluasi terhadap aspek teknis penyelenggaraan asuransi kerugian.
Pursuant to the KMK Number 426.06/2003 on the Operation License and Insurance Corporate Institution, the loss insurance experts have conducted their main responsibilities on evaluating technical aspects of loss insurance business.
Dewan Pengawas Syariah
Shariah Board of Supervisors
Sebagai perusahaan yang memiliki izin usaha asuransi berdasarkan prinsip syariah, maka Perseroan harus memiliki Dewan Pengawas Syariah (DPS), yaitu badan independen yang bertugas melakukan pengarahan, pemberian konsultasi, melakukan evaluasi dan pengawasan kegiatan perseroan dalam rangka memastikan dipatuhinya prinsip syariah sebagaimana telah ditentukan oleh Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Regulasi dari Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (AASI).
As a company that has a license to implement insurance based on sharia principle, the Company must have Sharia Board of Supervisors (DPS), an independent unit in charge of giving direction and consultation and evaluating and supervising the company activities to ensure that it complies with the sharia principles set through the religious edict (Fatwa) of the Indonesia Council of Ulema (MUI) and regulations of the Indonesian Syariah Insurance Association (AASI).
Kedudukan dan Kualifikasi
Structure and Qualification
Dewan Pengawas Syariah merupakan badan independen yang diangkat oleh RUPS dan disahkan oleh Dewan Syariah Nasional. Anggota Dewan Pengawas Syariah harus memiliki keahlian di bidang fiqih muamalat dan pengetahuan di bidang perasuransian.
The Sharia Board of Supervisors is an independent body which is appointed by GMS and approved by the National Syariah Board. Sharia Board of Supervisors’ members should have expertise in the fiqih muamalat and knowledge in insurance.
Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Pengawas Syariah
Roles and Responsibilities of Sharia Board of Supervisors
• Memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi kegiatan Perseroan agar sesuai dengan prinsip syariah;
• Offering advice and suggestions to Directors and supervising company activities to ensure that they are in line with the sharia principles;
• Memastikan produk, jasa yang ditawarkan kepada masyarakat, investasi atau proyek yang ditangani serta pengelolaan Perseroan sesuai dengan prinsip-prinsip syariah;
• Ensuring that products and services offered to the public, investment or project undertaken by the company, and the company’s management are in line with the sharia principles;
• Memberikan pernyataan bahwa penyelenggaraan usaha syariah sesuai atau menyimpang dari prinsip syariah bersamaan dengan penyampaian laporan operasional Perseroan;
• When submitting their report on company operations, state opinion whether or not the company’s sharia business activities comply with or deviate from the sharia principles;
• Melakukan pengarahan, pemberian konsultasi, melakukan evaluasi dan pengawasan kegiatan Perseroan dalam rangka memastikan dipatuhinya prinsip syariah sebagaimana telah ditentukan oleh fatwa dan syariah Islam
• Giving direction and consultation, evaluating and supervising company activities to ensure that they comply with the sharia principles as stipulated in the fatwa and Islamic sharia.
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
83
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Akuntan Peseroan
Company’s Accountant
Kantor Akuntan Publik Tanuredja & Wibisana & Rekan adalah Kantor Akuntan Publik yang melakukan audit laporan keuangan TPI. Akuntan telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan dalam 1 periode.
Public Accountant Firm Tanuredja & Wibisana & Rekan is the accountant firm that audited TPI’s financial reprts. The accountant firm has audited the Company’s financial report in one (1) period.
Manajemen Risiko di Perusahaan
Risk Management in the Company
• Sistem manajemen risiko yang ada pada perseroan khususnya dalam penempatan risiko dan pengelolaan klaim dilakukan oleh Komite Teknik.
• The Company’s existing management risk, particularly on risk designation and management was carried out by the Technical Committee;
• Dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh Komite Teknik atas efektivitas sistem manajemen risiko di Perseroan dinilai sudah baik dan efektif.
• Based on the evaluation on the risk management system effectiveness by the Technical Committee, the risk management system has been functioning well and effectively.
• Risiko-risiko yang dihadapi Perseroan terdiri dari berbagai risiko seperti: o Fluktuasi kurs/suku bunga. Upaya mengelola risiko tersebut dilakukan dengan sistem Aset dan Liability Manajemen;
o
Persaingan usaha akibat adanya Regulasi Peraturan Menteri BUMN No. 05 tahun 2008. Upaya mengelola adalah dengan meningkatkan profesionalisme dan pelayanan Perseroan kepada para Tertanggung.
Perkara Penting yang Dihadapi Perusahaan, Entitas Anak, Anggota Direksi/ Komisaris Tidak ada perkara penting yang dihadapi Perusahaan, Entitas Anak, Anggota Direksi/ komisaris di sepanjang tahun 2011. Akses Informasi dan Data Perusahaan Sebagai sebuah perusahaan yang menjunjung tinggi asas transparansi dan akuntabilitas, TPI dan anak usahanya membuka seluas-luasnya akses informasi baik kepada nasabah maupun pihakpihak lain yang berkepentingan.Penyampaian informasi terkini yang lengkap, cepat, tepat waktu, dan mudah sekaligus dapat diharapkan bisa meningkatkan citra perusahaan. Untuk itu, TPI menyediakan situs website www.tugu.com yang menyampaikan semua informasi yang terus diperbaharui secara berkala. Selain itu, Perseroan juga menerbitkan laporan keuangan setiap tahunan minimal di 2 (dua) buah media massa nasional.
84
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
• Risks faced by the Company are as follows: o Foreign exchange volatility To overcome it, the risk management was done with Asset and Liability Management system ; o
Business competition due to the issuance of the Regulation of Minister of State-owned Enterprises Number 05, 2008. To overcome it, the Risk Management has increased proffesionalism and quality of service to clients.
CSR – Consumer Aspect As part of TPI’s responsibility to clients, it has provided clear information on its products and services. All information is uploaded on the Company’s website, www.Tugu.com. In addition, the Company has special unit that handles and process all client’s complaints. Important Case Faced by the Company, Subsidiaries, BoC and BoD Members No important case faced by the Company, subsidiaries and BoC and BoD members throughout 2011. Information Access and Corporate Data As a company that upholds the principles of transparency and accountability, TPI and its subsidiaries open the widest possible access for information to clients and other stakeholders. The disclosure of latest information quickly and
Tata Kelola Perusahaan
Good Corporate Governance
Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku (Code of Conduct) Perseroan telah memiliki Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku yang disusun untuk menjadi acuan perilaku bagi Komisaris, Direksi dan semua insan TPI dalam mengelola Perseroan guna mencapai visi, misi dan tujuan Perseroan. Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku bertujuan sebagai berikut. • Mengidentifikasi nilai dan standar etika selaras dengan visi dan misi Perseroan; • Menjabarkan Tata Nilai Unggulan Utama, yaitu Integritas, Komitmen, Keterbukaan dan Kebersamaan, dan Tata Nilai Unggulan Pendukung, yakni Takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Profesional dan Fokus pada Pelanggan; • Menjadi acuan perilaku insan TPI dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab masing-masing dan berinteraksi dengan para pemangku kepentingan; • Menjelaskan secara rinci standar etika agar insan TPI dapat menilai bentuk kegiatan yang diinginkan dan membantu memberikan pertimbangan jika menemui keragu-raguan dalam bertindak.
accessibly can enhance the Company’s image. For this reason, TPI provides a website that displays periodically updated information. The Company also issues financial reports every year and posts the reports on at least two national media. Business Ethics and Code of Conduct The Company has owned Business Ethics and Code of Conducts that served as guidance for commissioners, directors and all TPI’s employees in assisting the Company to reach its vision, mission and purposes. The Business Ethics and Code of Conducts are as follows. • Identify values and ethical standard in line with the Company’s vision and mission; • Elaborate Core Excellent Values, namely Integrity, Commitment, Openness and Togetherness, and Supporting Excelent Values, i.e. Faith in God, Professionalism and Focus on Client; • Become a point of reference for TPI employees in carrying out their roles and responsibilities and interacting with stakeholders; • Elaborate the ethics standard so that TPI employees can assess the form of activities they expect and have direction when in doubt.
Kegiatan Sosialisasi Pedoman Etika Usaha dan Tata Perilaku
Business Ethics and Code of Conduct Awareness Raising Campaign
Di sepanjang 2011, TPI melakukan sosialisasi Kode Etik kepada seluruh pekerja sebanyak dua kali.
Throughout 2011, TPI conducted two events of awareness raising campaign for employees.
Whistleblowing System
Whistleblowing System
Hingga Desember 2011, Perseroan belum menerapkan Whistleblowing System.
As of December 2011, the Company had not applied Whistleblowing System.
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
85
Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility
Tanggung Jawab Sosial
Corporate social responsibility
TPI memahami bahwa pelaksanaan tanggung jawab sosial (CSR) perusahaan merupakan bagian penting dari upaya Perseroan untuk mengawal dan menjamin keberlangsungan usahanya, serta untuk mewujudkan visinya menjadi perusahaan asuransi dan manajemen risiko terkemuka berkelas dunia. Sejak tahun 2004, Corporate Secretary Group menjadi penanggung jawab utama program-program CSR TPI.
TPI understands that the coporate social responsibility (CSR) is an important part of its effort to safeguard and assure its business sustainability as well as to realize its vision to become a leading and world class insurance and risk management company. Since 2004, Corporate Secretary Group has been in charge of carrying out TPI CSR programs.
Sesuai dengan pasal 74 Undang-undang No. 40 tahun 2007, perusahaan diwajibkan untuk melakukan Corporate Social Responsibility (CSR) dalam bentuk peningkatan kepedulian perseroan terhadap lingkungan yang merupakan komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Pursuant to Article 74 of Law Number 40, 2007, companies are obliged to do CSR in the forms of the Company’s care for the environment, which is part of its commitment to take active participation in meeting and enhancing the wellfare of the society.
MISI CSR Perseroan adalah :
The Company’s CSR Mission is : ”BUILDING TRUST BY ENHANCING CORPORATE’S IMAGE”
”MEMBANGUN KEPERCAYAAN PENINGKATAN CITRA PERSEROAN”
DENGAN
Selama tahun 2011, Perseroan telah mengeluarkan dana untuk kegiatan CSR sebesar Rp. 500.000.000,- (Lima ratus juta rupiah) dalam bentuk berbagai kegiatan sebagai berikut:
86
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Throughout 2011, the Company has channeled funds worth Rp 500 million for the following CSR activities:
Obtaining license to operate by enhancing social role
Tanggung Jawab Sosial
Corporate Social Responsibility
CSR Bidang Lingkungan hidup
CSR – Environmental Aspect
TPI memahami bahwa praktik-praktik ramah lingkungan dapat mengurangi bencana, seperti tanah longsor, banjir bandang, dan bahkan perubahan iklim yang membawa lebih banyak bencana lagi. Secara internal perusahaan, TPI telah melakukan berbagai kegiatan untuk menjaga kelestarian lingkungan, antara lain penghematan pemakaian listrik, air, dan kertas. Meski kelihatannya kecil, namun langkah-langkah tersebut dipastikan sedikit banyak mengurangi jumlah emisi karbon baik dari generator listrik PLN maupun dari pabrik-pabrik kertas. TPI belum menghitung kuantitas penghematan listrik, air dan kertas yang dilakukan, namun dalam tahuntahun mendatang, penghitungan cermat akan dilakukan, sekaligus dengan langkah konkret untuk melakukan kegiatan CSR di bidang lingkungan, seperti penanaman pohon.
TPI understands that environmentally friendly business practices can reduce disasters suchas landslide, devastating flood and even climate change that leads to bigger disasters. Internally, TPI has conducted various activities to participate in conserving the environment, such as reducing the use of electricity, water and paper. Eventhough the efforts look insignificant, the Company believes that those steps have reduced the volume of CO2 emission from electricity generation of state-owned power company PT PLN as well as from paper manufacturers. TPI is yet to calculate the saving from reducing electricity, water and paper use, but detailed calculation will be provided in the coming years coupled with concrete steps to conduct CSR activities for the environment such as tree planting.
CSR di Bidang Ketenagakerjaan, K3
CSR – Human Resources Aspect
Perseroan menganggap karyawan sebagai aset penting, dan TPI hanya bisa maju bila kesejahteraan para karyawan terjamin, hak-hak mereka dihormati dan dlindungi, dan peluang peningkatan karier mereka terbuka lebar. Untuk itu TPI sepenuhnya mengikuti semua peraturan dan perundang-undangan mengenai ketenagakerjaan, dan memberi semua karyawan kebebasan untuk berserikat. Hubungan kerja pun diatur sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Ke depan, TPI akan meningkatkan pelatihan-pelatihan untuk karyawannya untuk meningkatkan kompetensi mereka.
The Company considers employees important assets. TPI can only make progress if the employees’ welfare is guaranteed, their rights are respected and protected and their career enhancement opportunities are wide opened. TPI has complied with all laws and bylaws on human resources by, among others, providing freedom for employees to form a labor union. The Company has signed a joint work agreement (PKB) with the labor union. In the future, TPI will increase the frequency of trainings for employees to enhance their competence.
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
87
Tanggung Jawab Sosial
Corporate Social Responsibility
CSR di Bidang Kemasyarakatan • Kebijakan: TPI ingin terus memperkuat kepercayaan dari pemangku kepentingan, meningkatkan citra Perseroan, dan memberikan manfaat pada pembangunan bangsa. Oleh karena itu, kegiatan kemasyarakatan diarahkan untuk bantuan pendidikan, fasilitas belajar dan sarana ibadah yang sangat penting untuk pembangunan kualitas generasi muda. • Kegiatan: TPI bekerja sama dengan Pertamina dalam memberikan sumbangan ke beberapa yayasan, antara lain Yayasan An- Najam Rabbani. Sumbangan tersebut diberikan dalam bentuk sarana ibadah. TPI juga menyelesaikan bantuan pembangunan 3 buah gedung untuk sarana belajar mengajar beserta furnitur yang dibutuhkan. Selain itu, TPI juga memberikan fasilitas magang kepada anak-anak kurang mampu yang bersekolah di STIMRA. Program magang ini sudah dilakukan sejak tahun 2008. Jumlah dana untuk CSR di bidang kemasyarakatan ini adalah Rp 333 juta, dengan rincian sebagai berikut sarana ibadah Rp 100 juta, dan 3 buah sarana gedung belajar dan furnitur Rp 201 juta, serta fasilitas magang untuk anak-anak kurang mampu di STIMRA sebesar Rp 32 juta; • Dampak keuangan dari kegiatan: Pemberdayaan yang dilakukan TPI akan berdampak pada perbaikan fasilitas belajar dan mengajar serta beribadah, juga kesempatan kerja bagi masyarakat. Dalam jangka panjang, peningkatan sarana dan prasarana tersebut akan meningkatkan sumber daya manusia yang berguna bagi bangsa dan negara, termasuk bagi TPI sendiri. CSR di Bidang Tanggung Jawab Konsumen Sebagai wujud tanggung jawabnya terhadap klien, TPI memberikan informasi sejelas-jelasnya mengenai berbagai produk dan layanannya. Semua informasi itu dimuat dalam situs Internet Perseroan, yakni di www. Tugu.com Selain itu, Perseroan memiliki bagian khusus yang menangani dan memproses pengaduan atau keluhan klien.
88
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
CSR – Society Aspect • Policy: TPI would like to strengthen stakeholders’ trust, enhance the Company’s image, and benefit the nation’s development. For this reason, the Company’s CSR for the society aims at providing assistance for education and worship facilities that are important for enhancing the quality of the young generataion. • Activities: TPI worked together with Pertamina in assisting some foundations, such as the Yayasan AnNajam Rabbani. The contribution was given in the forms of worship accessories. TPI has also completed the construction of three (3) school buildings and provided the furniture for those buildings. In addition, TPI also accepted underprivelledged students as interns, especially those who studied at STIMRA. The internship program has been provided since 2008. The amount of funds channeled for CSR program for the society was Rp 333 million, which was used for contributing accessories for worship worth Rp 100 million, and 3 school buildings plus furniture worth Rp 201 million, and funding internship program worth Rp 32 million for STIMRA students; • Financial Impacts of the CSR Activities: The empowerment carried out by TPI will improve education and worship facilities and provide job opportunities. In the long term, the improved facilities will enhance the quality of human resources, which in turn will be useful for the nation and TPI itself.
Tanggung Jawab Sosial
Corporate Social Responsibility
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
89
Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development
Pembangunan sumber daya manusia (SDM) merupakan salah satu komponen penting pendukung keberadaan TPI. Dalam kondisi pasar yang berubah-ubah dan jumlah pesaing yang kian meningkat, peran SDM yang memiliki kompetensi tinggi merupakan syarat mutlak untuk bertahan dan berkembang. Di TPI, pengembangan SDM dilakukan melalui pengembangan kompetensi hard skill dan soft skill yang berorientasi pada kebutuhan riil pekerja, peningkatan perolehan gelar profesi asuransi dan nonasuransi serta upaya mendorong pekerja untuk mengikuti pendidikan formal jenjang S-2.
Human resources development is an important component that supports TPI’s presence. Amid market dynamism and increased number of competitors, the role of highly competent human resources becomes vital for survival and progress. At TPI, human resources are developed by enhancing the competence in both hard skill and soft skill, which are based on employees’ real needs. The Company also encourages employees to earn professional insurance certificates as well as certificates in other fields. In addition, employees are motivated to pursue post graduate studies.
Program pelatihan aspek soft skill mencakup kompetensi manajemen dan kepemimpinan, ESQ (Emotional Spiritual Quotient), motivasi, dan problem solving. Sedangkan aspek hard skill, mencakup keterampilan teknis di bidang asuransi dan non-asuransi, serta sharing of knowledge asuransi dari para senior ke para juniornya.
Training programs related to soft skills include managerial and leadership skills, Emotional Spiritual Quotient, and motivation sessions, while the programs related to hard skills consist of technical skill in the fields of insurance and non-insurance as well as knowledge sharing on insurance from senior to junio employees.
Untuk mempersiapkan kader pimpinan TPI kedepan, selain melakukan pembinaan dan kaderisasi staff yang sudah ada kami juga mengadakan program recruitment Management Trainee. Sedangkan untuk karyawan senior, TPI melaksanakan sharing knowledge and experience yaitu kegiatan pelatihan dalam bentuk interaksi langsung dengan sesama karyawan untuk pemecahan masalah konkret. Pelatihan berbentuk interaksi ini bertujuan sebagai alih pengetahuan dan sekaligus mendukung kelancaran proses suksesi kepemimpinan di TPI.
To prepare for future TPI leadership, the Company has conducted the recruitment of Management Trainees in addition to training its staff. For the senior employees, TPI let them participate in a sharing of knowledge program, which is a direct interaction among employees oriented to concrete problem solutions. This interaction training facilitates sharing of knowledge and supports smooth succession for TPI leadership.
Anggaran dan Peserta Pelatihan
Budget and Training Participants
TPI mengalokasikan sejumlah anggaran pelatihan bagi karyawan. Jumlah investasi untuk peningkatan kualitas SDM dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan dan kami senantiasa berupaya mematuhi ketentuan batas minimal 5% dari total biaya pegawai untuk alokasi biaya pengembangan SDM.
TPI allocates certain amount of budget for employee training program. The amount of investment for enhancing the quality of human resources increases every year along with the Company’s effort to meet the required fund for human resources development amounting to a minimum 5% of total employee expenses.
Jumlah SDM yang mengikuti program pelatihan dalam berbagai bentuk, termasuk seminar dan lokakarya, juga meningkat dari tahun ke tahun. Bila pada 2008 jumlahnya sebesar 107 karyawan maka pada tahun 2010 jumlah tersebut meningkat menjadi 116 karyawan, sedangkan pada tahun 2011 jumlahnya 255 karyawan.
The number of employees who participate in various trainings, including seminars and workshops, also increases every year. Compared to 107 employees who participated in various trainings in 2008, the number rose to 116 in 2011 and employees in 2011.
90
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development
Our people are well trained in both soft and hard skills
Tabel Pelatihan Karyawan di Dalam Negeri 2011 Table of Employee Training in Indonesia in 2011 Nama Pelatihan/ Name of Training
Penyelenggara & Lokasi/ Organizer & Location
Jumlah Peserta/ Number of Participant(s)
ESQ Leadership Basic Training
ESQ 165 - Jakarta
241
Media Handling Training
Kiroyan Partners - Jakarta
10
HR for Non-HR Manager
Lutan Edukasi - Jakarta
20
6th HR Expo 2011
Intipesan - Jakarta
4
Asia Offshore Energy Conference
AOEC - Bali
1
Bond Investment Outlook 2012
Infovesta - Jakarta
1
Building World Class IT Organization
Sharing Vision - Jakarta
1
Business Analyst Foundation + Exam
ATI – Jakarta
2
Business Process Improvement
FKSPI – Jakarta
2
Certified Professional Human Resources (CPHR)
QQ International – Jakarta
1
Change Management
PPM Manajemen -Jakarta
1
Collecting The Great Stock
Infovesta - Jakarta
1
Collection Management
Prospero - Jakarta
2
Configuring, Managing and Maintaining Windows Server 2008
ATI – Jakarta
1
Corporate Cash Management
BMI – Jakarta
1
Corporate Valuation
Prasetiya Mulya – Jakarta
1
Economic Capital Modeling for Insurers
AAUI – Jakarta
2
ERMA-Asia Pasific Risk Management Conference
KNKG – Bali
1
Fotografi untuk Praktisi Humas & PR
Sinergy Consulting - Bandung
2
Fund Manager Long Course
Bina Insan - Jakarta
4
Holding Company Management
JCG & PTC – Bogor
2
How to Develop Your KRI
LSPMR – Jakarta
1
How to Internalize GCG Into Corp. Culture
Value Consult – Jakarta
1
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
91
Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development
92
Nama Pelatihan/ Name of Training
Penyelenggara & Lokasi/ Organizer & Location
Jumlah Peserta/ Number of Participant(s)
Hubungan Industrial Berbasis Kebijakan Organisasi
HRD Club - Jakarta
1
Insurance Seminar
Deloitte - Jakarta
8
Integrated New Product Dev. & Innovation
Prasetiya Mulya – Jakarta
3
International Certified Software Testing + Exam
ATI – Jakarta
2
International Course on Islamic Insurance
LPKG dab IIS - Jakarta
1
Management for Professional Secretary
PPM Manajemen -Jakarta
1
Negotiation & Lobbying Skills for Decision Makers
Intipesan Konsulindo – Bali
1
Negotiation Skills in Business
Prasetiya Mulya – Jakarta
1
NEP 5th Annual Investors Conference
Northstar - Bali
2
Pelatihan Brevet Pajak A & B
Ikatan Akuntan Indonesia – Jakarta
2
Pelatihan Brevet Pajak C
Ikatan Akuntan Indonesia – Jakarta
1
Pembahasan Pedoman Penyusunan Laporan Manajemen AP Pertamina
Pertamina – Semarang
2
Pengelolaan dan Pengendalian Kas
DHN Consulting – Jakarta
1
Practical Claim Handling of Engineering Insurance
WDA – Jakarta
1
Practical Claim Handling of Motor Car Insurance
WDA – Jakarta
2
Professional Debt Collection Skills
M-know Consulting – Jakarta
3
PSAK Terkini sesuai dengan Program Konvergensi IFRS dan Penerapannya
PTC - Jakarta
1
Psychometrics At Work
ASI - Jakarta
1
Risk Management, Insurance & Taxation in Upstream Oil & Gas Industry
Indocita Training – Bandung
1
Seminar Hukum Klaim Asuransi
AAUI - Jakarta
1
Seminar IFRS - PSAK 62
AAUI - Bogor
7
Seminar Implementasi PSAK 62 Kontrak Asuransi
CPE Indonesia - Jakarta
1
Seminar Nasional Bancassurance
Tugu Re - Jakarta
2
Seminar Penerapan Manajemen Risiko sebagai Alat untuk Meningkatkan Kinerja Industri Asuransi
AAUI - Jakarta
1
Seminar Risiko Hukum bagi Direksi dan Dewan Komisaris
CFIS - Bali
1
Standard Operating Procedure IT
TDS - Bandung
1
Strategic IT Architecture Planning
ATD Solution - Jakarta
1
System Analyst & Design
ATI – Jakarta
2
The Power of Stock Technical Analysis
Infovesta - Jakarta
2
Training AMS & RBA
Pertamina – Jakarta
1
Training CFA Level 1
Bina Insan – Jakarta
1
Training Dashboard Reporting
EQTrain – Jakarta
5
Training Design Graphic E-book
IDS – Jakarta
3
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development
Nama Pelatihan/ Name of Training
Penyelenggara & Lokasi/ Organizer & Location
Jumlah Peserta/ Number of Participant(s)
Training Penyusunan Annual Report
Lex Mundus T&C – Jakarta
2
Training PQA Awareness
PLC - Bandung
2
Training Risk Analysis for Upstream Petroleum Industry
Citramuda Perkasa – Bali
1
Ujian CPMA
IAMI - Jakarta
2
Underwriting Asuransi Alat Berat
STIMRA – Jakarta
5
Variable Pay - Sales Incentive Design
Towers Watson - Jakarta
1
Workshop Adjustment Property Claim
AAMAI - Jakarta
2
Workshop Board and Executive Development for Insurance
ISEA - Bogor
1
Workshop dan Dialog Nasional HI
LPPHI – Jakarta
3
Workshop Manajemen Penempatan Dana Perusahaan
Majalah Kontan - Jakarta
1
Workshop Menghitung Muatan Kapal
LPMA-STMA Trisaksi – Jakarta
1
Workshop Modus Kejahatan Klaim Kendaraan Bermotor
AAUI - Jakarta
1
Workshop Pembangkit Listrik Gas dan Batubara
LPMA-STMA Trisaksi – Jakarta
2
Workshop Penyusunan Annual Report
ICSA - Jakarta
2
Workshop Surety Bond
WDA – Jakarta
3
Workshop Underwriting Asuransi Liability
LPMA-STMA Trisaksi – Jakarta
1
Workshop Underwriting CAR & EAR
STIMRA – Jakarta
3
Worskshop Risk Assessment Techniques
LSPMR – Bali
4
Tabel Pelatihan Karyawan ke Luar Negeri 2011 Nama Pelatihan/ Name of Training
Penyelenggara & Lokasi/ Organizer & Location
Jumlah Peserta/ Number of Participant(s)
11th Singapore International Reinsurance Conference
SCI - Singapore
3
2011 Asian Claims Executive Conference
Munich Re - Thailand
1
A Comprehensive Course in Aviation Insurance
MII - Malaysia
1
A Comprehensive Course in Insurance Fraud and Investigate Workshop
MII - Malaysia
1
Advanced Business Interruption Insurance
SCI - Singapore
1
AON Benfield Asia Property Treaty Reinsurance Workshop Applying Fire Engineering Knowledge in Property Survey & Loss Controls Certified General Insurance Specialist CGIS
AON- Singapore
1
MII - Malaysia
1
TUN International - Hongkong
2
D&O Liability and Other Financial/Specialty Lines Coverage & Analysis
SCI - Singapore
1
Designing An Insurance Programme Using Risk Management Approach
MII - Malaysia
1
FAIR International Health Insurance Conference 2011
MII - Malaysia
1
Managing Capital in Practice Seminar 2011
Guy Carpenter - Thailand
1
Reinsurance Workshop 2011
Mitsui Sumitomo - Singapore
1
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
93
Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development
Nama Pelatihan/ Name of Training
Penyelenggara & Lokasi/ Organizer & Location
Jumlah Peserta/ Number of Participant(s)
Project Cargo & Marine Loss of Profit Insurance – Insight & Analysis
SCI - Singapore
1
Seminar ReIndo Syariah 2011
REindo - China
1
The Aon Energy Insurance Seminar
AON – UK
1
Trade Credit Insurance Seminar
Guy Carpenter - Malaysia
2
Training Finance Function - Risk Review and Audit of Life, General & Takaful Reinsurers
MII - Malaysia
1
Training International Liability Insurance
IIHK – Hongkong
1
Training Maritime Law and Marine Insurance Claims Understanding Reinsurance Agreement and Dispute Resolution Alternative Workshop Understanding of Oil & Gas Contract
Richards Hogg Lindley – UK
1
SCI - Singapore
1
MII - Malaysia
2
KPI dan Penghargaan
KPI and Recognition
Perseroan senantiasa mendorong karyawan untuk menampilkan kinerja terbaik mereka. Selain menyediakan pelatihan terus-menerus, TPI menggunakan Key Performance Indicator (KPI) dalam mengevaluasi kinerja karyawan. Dan hasil penilaian kinerja (performance appraisal) setiap karyawan digunakan untuk menentukan insentif, besaran kenaikan gaji, dan promosi. KPI karyawan berbeda-beda berdasarkan pada grade atau jabatan.
The Company always encourages employees to demonstrate their best performance. In addition to taking into account the employees’ training participation, TPI uses Key Performance Indicator (KPI) to evaluate employee performance. The result of each employee’s performance appraisal will be used to determine his or her incentives, the amount of salary and promotion.
Hubungan Manajemen dan Karyawan
Management and Employee Relationship
Untuk menciptakan suasana kerja yang kondusif, Direksi TPI Senantiasa menjalin komunikasi terbuka dengan karyawan dan staf manajemen perusahaan. Setiap tahun, Direksi menyelenggarakan berbagai kegiatan untuk membangun budaya organisasi dan meningkatkan motivasi karyawan sehingga perusahaan bisa mencapai kinerja tinggi. Pada tahun 2011, bertepatan dengan ulang tahun TPI yang ke 30, Perusahaan mengadakan sejumlah kegiatan antara lain :
To create a good working environment, TPI BoD always opens the channels of communications with employees and management staff. Every year, the BoD holds various activities to cultivate corporate culture and boost the employees’ motivation to enable the Company to reach high performances. In 2011, on the 3oth anniversary of TPI, the Company held various activities, among others:
1. Internal Celebration sebagai puncak perayaan ulang tahun TPI 2. Fun Bike & Carnival bersama anggota keluarga dan para klien TPI 3. Tugu Golf Party bersama para klien TPI Direksi juga mendorong karyawan untuk menyampaikan pendapat dan persepsi mereka mengenai perusahaan, termasuk tantangan dan peluang yang dihadapi perusahaan, atau masalah yang mereka hadapi di tempat kerja. Untuk itu, perusahaan setiap tahun mengadakan
94
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
1. Internal Celebration , marking the peak of TPI anniversary program ; 2. Fun Bike & Carnival, involving employees’ family members and clients; 3. Tugu Golf Party with TPI clients
The BoD also encourages employees to express their opinion and views on the Company, including its challenges and opportunities, or problems. Every year, the Company holds a meeting of dialogue between BoD and employees, the meeting of which serves also as
Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development
pertemuan antara direksi dan karyawan sebagai media komunikasi dan sosialisasi mengenai kebijakan dan hal-hal terbaru yang sedang dihadapi perusahaan.
the media for communications and awareness raising on policies and the latest issues faced by the Company.
Untuk meningkatkan kerja sama lintas fungsi dan meningkatkan komunikasi efektif dan berbagi informasi, manajemen menciptakan satu sistim penyebaran informasi melalui media intranet yang disebut IntrAccess yang memungkinkan semua karyawan dapat mengakses informasi terbaru mengenai perusahaan seperti pergantian direksi, penghargaan yang diterima perusahaan, dan informasi lainnya seperti berita suka dan duka karyawan TPI.
To enhance inter-function collaboration and increase effective communications and information sharing, the management has created a system of information distribution called IntrAccess, which enables all employees to access the latest information about the Company, such as changes in the BoD, awards received by the Company and other information, including news of employees.
Manajemen juga mendorong karyawan TPI untuk membentuk Serikat Pekerja (SP) guna menjembatani kesepahaman antara perusahaan dan karyawan dalam pencapaian visi dan misi. Lebih dari itu, SP juga merupakan bentuk pengakuan perusahaan terhadap peranan penting karyawan, karena melalui SP perusahaan mempertimbangkan masukan-masukan dari karyawan dalam membuat kebijakan perusahaan yang terkait pekerja, seperti Perjanjian Kerja Bersama.
The management has also encouraged TPI employees to form a labor union that can facilitate agreements between the Company and its employees on questions such as the achievement in realizing the corporate vision and mission. In addition, the labor union also shows the Company’s recognition on the important role of the employees, as through it the Company can receive input from the employees, which is useful for the development of a Joint Work Agreement.
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
95
Pengembangan Sumber Daya Manusia Human Resources Development
Pekerja Berdasarkan Usia/ Employees by Age
Usia/Age < 30 (45)
Jumlah Pekerja yang Memiliki Gelar Profesi Asuransi dibandingkan dengan Pekerja Lainnya/ The number of Employees who have insurance-related professional certificates and non-certified employees
Usia 31-40 (34)
19%
Non-Gelar/Non-Degree Holders (53)
14%
Usia 41-50 (51)
22%
22%
78%
45%
Gelar Asuransi/Certified (185)
usia > 51 (108)
Tingkat Pendidikan Pekerja/ Employees’ Level of Education SD / Elementary School(3) S2 /Master Degree(24)
10%
1%
Komposisi Pekerja berdasarkan Jender/ Employees by Gender
SMP/Junior High School (4)
2%
SMA/Senior High School (28)
12%
Diploma (31)
13%
S1/Undergraduate (148)
62%
96
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Pria/Male (70)
29%
Wanita/Female (168)
71%
Teknologi Informasi Information Technology
All data are well secured as we do a comprehensive IT audit every 6 months
TPI telah mengembangkan sistem manajemen informasi Enterprise Resource Planning (ERP), yakni Tugu Insurance Solution (TIS). Dengan menggunakan TIS seluruh aspek dalam perusahaan menjadi terintegrasi.
TPI has developed its own Enterprise Resource Planning (ERP) information management system called Tugu Insurance Solution (TIS). The use of TIS has integrated all aspects in the Company.
TIS.Net dan TIS Finance
TIS.Net and TIS Finance
TIS terdiri dari TIS.Net dan TIS Finance. TIS.Net mengintegrasikan berbagai fungsi operasional perusahaan, seperti marketing, underwriting, reinsurance, dan klaim. Sedangkan TIS Finance menyatukan fungsi-fungsi keuangan perusahaan, yakni treasury, investment dan accounting.
TIS.Net consists of two building blocks: TIS.Net and TIS Finance. TIS.Net integrates TPI’s operational functions such as marketing, underwriting, reinsurance, claim. While TIS Finance integrates the company’s financial functions such as treasury, investment and accounting.
Dengan adanya TIS.Net dan TIS Finance maka berbagai fungsi yang ada di perusahaan dapat melakukan pencatatan hasil produksi (premi dan klaim), hutang-piutang, pengelolaan investasi, administrasi perpajakan, pengelolaan aset tetap, perencanaan angggaran tahunan, dan proses akuntansi untuk menghasilkan laporan-laporan keuangan.
TIS.Net and TIS Finance enable various functions to record premiums and claims, liabilitiesreceivables, investment management, tax administration, fixed asset management, annual budget plans and accounting process for financial reports.
TWA
TWA
Selain itu, TIS juga terbukti mendorong timbulnya inovasi, antara lain inovasi pengembangan TIS Web Access (TWA) yang merupakan sebuah aplikasi untuk pelanggan. Memanfaatkan aplikasi TWA, pelanggan dapat melakukan proses penutupan asuransi ke Tugu setiap saat dan dimana saja dengan melalui browser yang terkoneksi dengan internet.
TIS has resulted in the development of TIS web Access (TWA), i.e. a customer application. By using the TWA, clients can process the closing deal of insurance in TPI any time and at any place through a browser that is connected with the internet.
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
97
Teknologi Informasi Information Technology
Hingga 31 Desember 2011, TPI telah mengembangkan TWA dengan sejumlah klien perusahaan, seperti Bank Syariah Mandiri untuk penutupan asuransi Fire, Motor, Cargo, Heavy Equipment, Money dan Gold; dengan klien Permodalan Nasional Madani untuk penutupan asuransi Fire, Motor, dan Money Insurance; dengan PT Pertamina, PT Lestari Mahaputra Buana, PT Bukit Asam dan PT Donggi Senoro LNG untuk penutupan Cargo; dan dengan PT Badak NGL untuk penutupan Cargo dan Contractor All Risks.
As of December 31, 2011, TPI had developed TWA with some corporate clients, such as Bank Syariah Mandiri for closing deals in Fire, Motor, Cargo, Heavy Equipment, Money and Gold insurance; with Permodalan Nasional Madani for closing deals in Fire, Motor, and Money Insurance; with PT Pertamina, PT Lestari Mahaputra Buana, PT Bukit Asam and PT Donggi Senoro LNG for closing deal in Cargo; and with PT Badak NGL for closing deals in Cargo and Contractor All Risks.
Keamanan TI
IT Security
Untuk menjamin keamanan data, TPI menggunakan perangkat lunak (software) keamanan dengan lisensi resmi untuk anti-virus, anti-spam, dan firewall.
To safeguard its data security, TPI has used officially licensed security software for anti-virus, anti-spam and firewall.
TPI memiliki intranet untuk mendistribusikan informasi dari pihak manajemen, Sekretaris Perusahaan dan organisasi/unit internal pendukung usaha perusahaan kepada seluruh pekerja. Selain penyebaran informasi, intranet digunakan untuk mendistribusikan aplikasi internal, baik aplikasi bisnis maupun aplikasi pendukung untuk pengguna (user).
To distribute information from the management, Corporate Secretary and other internal supporting organizations/ units to all employees, TPI uses the intranet. In addition to distributing information, the intranet is also used to distribute internal applications, both business as well as supporting applications to users.
Bandung VPN
DMZ - A
100 Mbps LAN SURABAYA
172: 16.1.x
Medan VPN
JKTWEBAPP03 Web App SVF?
182 Kbps FRame Relay
3Com 3000
LAN Surabaya IRONPORT Email Gateway
Cisco 1.750
192.168.31.x JKTWEBAPP03 Tugu Web SVF?
640 Kbps Map net 3Com Netbuilder
ALLOT-NAP
3Com Core Builder 7200
NOKIA Firewall
ALLOT-SBY
JKTISA01 Proxy Svr
Switch 3300
Orinoco
DMZ - B
JKTSEC02 With Updt Svr
100 Mbps LAN JAKARTA
LAN Jakarta
192.168.31.x - 192.168.14.x
98
Cisco 2600
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
We are here to stay
Like the tradition of flying Janggan kite that remains strong in Balinese society, TPI keeps strengthening its presence in the domestic and regional insurance industry
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
99
Informasi Perusahaan Informasi Perusahaan
Head Office
Independent Auditor:
Wisma Tugu I Jalan H.R. Rasuna Said Kav. C8-9, Kuningan Jakarta 12920 Telepon (62-21) 529 61777 (hunting) Faksimili (62-21) 529 61555, 529 62555 e-mail:
[email protected] http://www.tugu.com
Kantor Akuntan Publik
Branch Office Surabaya Wisma Tugu Darmo Jalan Raya Darmo 64 Surabaya 60264 Telepon (62-31) 566 4470 (hunting) Faksimili (62-31) 566 4471 Representative Offices Bandung Wisma HSBC Lantai 7E Jalan Asia Afrika No. 116 Bandung 40261 Telepon (62-22) 426 7294 Faksimili (62-22) 426 7294 Medan Gedung Mandiri Lantai 5 Imam Bonjol No. 16D Medan 20112 Telepon (62-61)453 6640 Faksimili (62-61) 5666717 Balikpapan Panin Tower – Grand Sudirman Jl. Jend. Sudirman No. 9 Lt. 9 Balikpapan, Kalimantan Timur Tugu Insurance Company Hong Kong 44th Floor Office Convention Plaza 1 Harbour Road, Wanchai. Hong Kong Telepon (+852) 282 42939 Faksimili (+852) 282 43070
100
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
Osman Bing Satrio & Rekan (Member of Deloitte Touche Tohmatsu) Wisma Antara Lantai 12 Jalan Medan Merdeka Selatan No. 17 Jakarta 10110 Telepon (62-21) 231 2879, 231 2955, 231 2381 Faksimili (62-21) 384 0387, 231 3325 e-mail:
[email protected] http://www.deloitte.com Bankers • Bank Mandiri • Citibank N.A. • Deutsche Bank • Bank Syariah Mega Indonesia • Bank CIMB Niaga • Bank Bukopin • BNI - Bank Negara Indonesia • Bank Syariah Mandiri
Tanggung Jawab Pelaporan Tahunan
Responsibility for the Annual Reporting
Laporan Tahunan ini, berikut laporan keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab Manajemen PT Tugu Pratama Indonesia dan dijamin kebenarannya oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tandatangannya masing-masing di bawah ini pada bulan April 2012. This Annual Report, and the accompanying financial statements and its related information, are the responsibility of the Management of PT Tugu Pratama Indonesiaand have been approved by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors whose signatures appear below signed in April 2012.
Dewan Komisaris / Board of Commissioners
Djaelani Sutomo Presiden Komisaris / President Commissioner
Alexander Rusli
Komisaris / Commissioner
M. Rudy Salahuddin Ramto Komisaris / Commissioner
Hilda Rossieta
Komisaris Independen / Independent Commissioner
Robert Arthur Simanjuntak Komisaris Independen / Independent Commissioner
Dewan Direksi / Board of Directors
Evita M. Tagor Presiden Direktur / President Director
Mohammad Jusuf Adi
Choky Leonard Tobing
Direktur Marketing / Marketing Director
Direktur Teknik / Technical Director
Wahyu Suswinto
Direktur Keuangan dan Jasa Korporat / Director of Finance and Corporate Service
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
101
102
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
103
104
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
105
106
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
107
108
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
109
110
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
111
112
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
113
114
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
115
116
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
117
118
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
119
120
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
121
122
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
123
124
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
125
126
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
127
128
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
129
130
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
131
132
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
133
134
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
135
136
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
137
138
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
139
140
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
141
142
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
BIG TEAMWORK BIG
RISK BIG ACHIEVEMENT
BIG INNOVATION BIG SERVICE BIG HEART BIG IDEA BIG COMMITMENT BIG SMILE BIG MIND BIG COMPASSION
BIG CHALLENGE BIG SPIRIT
PT Tugu Pratama Indonesia Annual Report 2011
143