PENILAIAN KINERJA KOPERASI WANITA “INTAN PERMATA” DESA PANDANAJENG TUMPANG BERDASARKAN PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN UKM NO.14/PER/M.KUKM./XII/2009 (PERIODE 2011-2013)
Annisa Kartikasari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 165 Malang
[email protected]
Dosen Pembimbing: Dra. Juni Herawati, MM.
ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kinerja Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang selama tahun 2011-2013. Untuk mengetahui keadaan kinerja koperasi ini, digunakan alat penilaian kinerja yang berpedoman pada Peraturan Menteri Koperasi dan UKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 dimana penilaiannya didasarkan pada tujuah aspek yaitu aspek permodalan, aspek kualitas aktiva produktif, aspek manajemen, aspek efisiensi, aspek likuiditas, aspek kemandirian dan pertumbuhan serta aspek jatidiri koperasi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif yang mendeskripsikan keadaan kesehatan Kinerja Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang dengan menggunakan laporan neraca dan laporan Sisa Hasil Usaha koperasi sebagai sumber datanya. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan dokumentasi dan wawancara, sedangkan untuk teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan rasio-rasio yang terdapat pada ketujuh aspek yang telah disebutkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Kinerja Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang selama tahun 2011-2013 memperoleh predikat “SEHAT”. Dari ketujuah spek yang telah dinilai, aspek kualitas aktiva produktif, aspek efisiensi, aspek kemandirian dan pertumbuhan serta aspek jatidiri koperasi merupakan aspek yang paling berperan dan berkinerja baik dibandingkan aspek-aspek lainnya dengan perolehan skor sempurna setiap tahunnya. Kata Kunci: Permodalan, Kualitas Aktiva Produktif, Efisiensi, Manajemen, Likuiditas, Kemandirian dan Pertumbuhan, Jatidiri Koperasi
1
PERFORMANCE ASSESSMENTOF KOPERASI WANITA “INTAN PERMATA” DESA PANDANAJENG TUMPANGBASED ON THE REGULATION OF THEMINISTEROF COOPERATIVESAND SMALL AND MEDIUM ENTERPRISES NUMBER 14/PER/M.KUKM./XII/2009 (PERIOD 2011-2013)
Annisa Kartikasari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono 165 Malang
[email protected]
Dosen Pembimbing: Dra. Juni Herawati, MM.
ABSTRACT This research aims to analyse the perfomance of Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang during 2011-2013. To analyze the state ofcooperative performance, use performance assessment tool based on the Regulation of the Minister of Cooperatives and Small and Medium Enterprises Number 14/Per/M.KUKM/XII/2009 where the assessment is based on sevenaspects: capital, productiveness asset qualityaspects, management aspects, aspects of efficiency, liquidity aspects, independence and growth aspects, and aspects of identity of the cooperatives. This research is a descriptive study that describes the state of health of performance Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang by the balance sheet and statements of net income cooperative as its data source. Data collection techniques usedthe documentation and interviews, while for data analysis techniques in this research using the ratios contained in the seven aspects mentioned. The results showed that the performances of Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang during 2011-2013 predicated "HEALTHY". From the seven aspects that has been assessed, productiveness asset qualityaspects, aspects of efficiency, independence and growth aspects, and aspects of identity of the cooperativesis the most responsible and the most performing well better than any other aspect of the acquisition of perfect scores for each year. Keywords: Capital, ProductivenessAssetQuality, Efficiency, Liquidity, Independence and Growth, the Cooperative Identity
2
Management,
Namun pada kenyataannya, peran koperasi masih relatif kecil bila dilihat dari sudut pandang pengentasan kemiskinan (Nasution, 2008:170). Hal ini antara lain disebabkan karena belum optimalnya pemberdayaan terhadap sumber daya manusia pelaku koperasi, kapasitas usaha koperasi, sarana dan prasarana yang mendukung, sistem kelembagaan serta pengawasan bagi usaha koperasi khususnya pada bidang manajemen dan pengelolaan koperasi, sehingga masih banyak koperasi yang tidak mampu melakukan tugasnya dengan maksimal. Untuk dapat melaksanakan perannya serta mencapai tujuan yang telah ditetapkan, perlu adanya pengelolaan koperasi yang profesional agar menghasilkan kinerja koperasi yang baik mengingat persaingan usaha dalam dunia ekonomi yang semakin sengit. Salah satu cara menilai kinerja koperasi adalah dengan melakukan analisis laporan keuangan koperasi menggunakan standar pengukuran kinerja koperasi yaitu Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) dan Unit Simpan Pinjam (USP) Koperasi.Adapun beberapa aspek yang digunakan dalam penilaian kinerja koperasi adalah aspek permodalan, aspek kualitas aktiva produktif, aspek manajemen, aspek likuiditas, aspek kemandirian dan pertumbuhan, serta aspek jatidiri koperasi. Objek pada penelitian ini adalah Koperasi Wanita “Intan Permata” yang terletak di Desa Pandanajeng Kecamatan Tumpang
PENDAHULUAN Fenomena era globalisasi tidak hanya menjadi wacana yang dapat diperdebatkan dalam setiap kesempatan melainkan sudah menjadi kenyataan yang harus dihadapi oleh sebagian besar negara. Khusus pada bidang ekonomi, globalisasi menampilkan bentuknya dengan prinsip perdagangan bebas antar-negara di seluruh dunia. Salah satu realisasi dari prinsip ini yaitu dengan adanya Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang resmi berlaku pada akhir tahun 2015. Terciptanya integrasi kawasan dalam bentuk Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) menjadi suatu tantangan yang akan dihadapi negara-negara di kawasan tersebut salah satunya Indonesia. Muncul pemikiran bahwa efek negatif globalisasi ekonomi bisa dilawan dengan penerapan strategi pembangunan yang tepat serta nasionalisme ekonomi. Namun, hal ini hanya dapat dibangun melalui suatu lembaga tertentu yang didalamnya memungkinkan untuk dapat menumbuhkan nilai-nilai nasionalisme. Mustahil jika nasionalisme ekonomi dijalankan pada lembaga-lembaga ekonomi kapitalis yang hanya memikirkan keuntungan saja. Satu-satunya alternatif yang tersisa hanyalah koperasi (Nasution, 2008:141). Prinsip yang mendasari koperasi yakni prinsip demokrasi ekonomi, adalah senjata yang ampuh untuk mempertahankan diri dalam persaingan bebas. Sesuai dengan UUD 1945 khususnya Pasal 33 ayat (1) yang berbunyi “perekonomian Indonesia disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Bangun yang sesuai dengan itu adalah Koperasi.
3
Kabupaten Malang. Koperasi ini juga masih baru berdiri lima tahun dengan 67 anggota yang bergabung. Karena masih tergolong koperasi yang baru berdiri, keberadaan modal hanya berasal dari anggota sendiri. Tetapi disisi lain, dengan sedikitnya anggota menjadikan koperasi ini mempunyai jangkauan kontrol yang baik sehingga ketertiban anggota dalam membayar simpanan maupun pinjaman dapat tercipta tanpa adanya pinjaman macet. Selain itu, yang menjadi ketertarikan dalam memilih objek penelitian ini adalah keberhasilan koperasi dalam menjalankan aktivitasnya. Hal ini dapat diihat dari perkembangan asetnya yang semakin meningkat, kemandirian koperasi yang semakin baik serta kinerja yang sehat jika dilihat dari laporan keuangannya. Penelitian ini diharapkan dapat membantu koperasi khususnya Koperasi Wanita “Intan Permata” dalam mengelola keuangannya sehingga dapat menjadi koperasi yang sehat dan mampu meningkatkan kesejahteraan anggotaserta kinerja koperasinya. Berdasarkan latar belakang di atas, judul yang diambil dalam penelitian ini adalah “Penilaian Kinerja Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang Berdasarkan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 (Periode 2011-2013)”.
mengenai bagaimana tingkat kesehatan koperasi yang ditinjaudari kinerja keuangan Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang selama periode 2011-2013. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang berasal dari angkaangka yang ada pada laporan keuangan Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang yang akan diolah lebih lanjut. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah hasil wawancara peneliti dengan pengurus koperasi. Sedangkan data sekunder yang digunakanadalah laporan keuangan Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang periode 2011-2013 beserta dokumendokumen lain yang mampu mendukung proses penelitian. Tujuan dari penggunaan alat analisis data adalah untuk menyederhanakan data kedalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan (Sugiyono, 2010:206).Dasar analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan KSP dan USP. Dalam peraturan tersebut, terdapat aspek-aspek yang digunakan dalam penilaian, yaitu sebagai berikut: a. Aspek permodalan(bobot penilaian 15%) b. Aspek kualitas aktiva produktif (bobot penilaian 25%) c. Aspek manajemen (bobot penilaian 15%)
METODE PENELITIAN Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan studi kasus pada Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan serta memberikan gambaran
4
1.
d. Aspek efisiensi (bobot penilaian 10%) e. Aspek likuiditas (bobot penilaian 15%) f. Aspek kemandirian dan pertumbuhan (bobot penilaian 10%) g. Aspek jatidiri koperasi (bobot penilaian 10%) Pada setiap aspek tersebut memiliki rasio-rasio perhitungan yang mempunyai skor nilai berbedabeda. Total skor dari ketujuh aspek tersebut akan menunjukkan kondisi kesehatan koperasi(sehat, cukup sehat, kurang sehat, tidak sehat atau sangat tidak sehat). Khusus untuk aspek manajemen, akan diajukan beberapa pertanyaan kepada pengurus Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang sesuai dengan komponenyang tertuang pada Peraturan Menteri Koperasi dan UKM Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan KSP dan USP.
2.
3.
4.
HASIL PENELITIAN Tabel 4.1 adalah perhitungan setiap rasio pada beberapa aspek penilaian kinerja Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang sesuaiPeraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No.14/Per/M.KUKM/XII/2009.
5.
6.
Tabel 4.1 Perolehan Skor Pada Tiap Aspek No
Skor
Aspek Penilaian 2011
2012
2013
7.
Aspek Permodalan a. Modal Sendiri terhadap Total Aset b. Modal Sendiri terhadap Pinjaman Diberikan yang Berisiko c. Kecukupan Modal Sendiri Aspek Kualitas Aktiva Produktif a. Volume Pinjaman pada Anggota terhadap Volume Pinjaman Diberikan b. Risiko Pinjaman Bermasalah terhadap Volume Pinjaman c. Cadangan Risiko terhadap Pinjaman Bermasalah d. Pinjaman yang Berisiko terhadap Pinjaman yang Diberikan Aspek Manajemen a. Manajemen Umum b. Kelembagaan c. Manajemen Permodalan d. Manajemen Aktiva e. Manajemen Likuiditas Aspek Efisiensi a. Beban Operasi Anggota Terhadap Partisipasi Bruto b. Beban Usaha Terhadap SHU Kotor c. Efisiensi Pelayanan Aspek Likuiditas a. Rasio Kas b. Pinjaman yang Diberikan Terhadap Dana yang Diterima Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan a. Rentabilitas Aset b. Rentabilitas Modal Sendiri c. Kemandirian Operasional Pelayanan Aspek Jatidiri Koperasi a. Partisipasi Bruto b. Promosi Ekonomi Anggota (PEA) Jumlah
5
1,50
3,00
3,00
6,00
6,00
6,00
3,00
3,00
3,00
10,0
10,0
10,0
5,00
5,00
5,00
5,00
5,00
5,00
5,00
5,00
5,00
2,75 3,00 2,40
2,75 3,00 2,40
2,75 3,00 2,40
2,10 2,40
2,10 2,40
2,10 2,40
4,00
4,00
4,00
4,00
4,00
4,00
2,00
2,00
2,00
2,50 5,00
2,50 5,00
2,50 5,00
3,00 3,00
3,00 3,00
3,00 3,00
4,00
4,00
4,00
7,00 3,00
7,00 3,00
7,00 3,00
85,65
87,15
87,15
Sumber : Data diolah (2015)
Desa Pandanajeng Tumpang. Selainn karena piutang yang dihasilkan masih relatif kecil, juga belum tercukupinya jumlah kas untuk dipinjamkan sehingga pinjaman hanya dapat diberikan kepada anggota saja. Beberapa kebijakan atau evaluasi yang dapat dilakukan oleh Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang untuk dapat memperbaiki rasionya, yang pertama yaitu meningkatkan jumlah simpanan sukarela anggota. Tetapi perlu diingat bahwa dengan memberikan bunga pinjaman maka dapat mengurangi SHU yang akan diperoleh anggota. Kedua, menambah produk simpanan seperti tabungan anak dan tabungan sekolah untuk masa depan. Ketiga, meningkatkan piutang anggota dan non anggota. sehingga kinerja yang dihasilkan oleh Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang juga semakin meningkat serta menjadi koperasi yang sehat setiap tahunnya. Tetapi, disamping itu resiko pinjaman macet atau pinjaman bermasalah yang dimiliki koperasi juga akan bertambah. Hal ini yang perlu dijadikan catatan untuk lebih mengontrol para anggota yang melakukan pinjaman. b. Aspek Kualitas Aktiva Produktif Pada aspek ini Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang sudah menunjukkan hasil yang baik. Aspek ini merupakan salah satu aspek dengan penyumbang skor tertinggi. Semua rasio yang dihasilkan mendapatkan skor sempurna. Rasio volume pinjaman pada anggota terhadap volume pinjaman diberikan mendapatkan nilai sempurna dengan skor penuh. Semua pinjaman yang
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa pada aspek permodalan khususnya pada rasio modal sendiri, aspek manajemen khususnya pada manajemen umum, permodalan, aktiva dan likuiditas serta pada aspek likuiditas khususnya pada rasio kas belum mendapatkan skor sesuai standar bobot yang telah ditentukan. Sedangkan untuk aspek kualitas aktiva produktif, aspek efisiensi, aspek kemandirian dan pertumbuhan serta aspek jatidiri koperasi pada setiap rasionya telah mendapatkan skor penuh sesuai standar. PEMBAHASAN Berdasarkan perhitungan skor pada tabel 4.1, dengan berpedoman pada penetapan predikat tingkat kesehatan koperasi menurut Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Unit Simpan Pinjam (USP) Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang untuk tahun 2011 hingga 2013 secara keseluruhan mendapatkan predikat “SEHAT”. Tetapi, jika dianalisis satu-persatu pada aspeknya, terdapat beberapa aspek yang perlu untuk dilakukan koreksi dan diperhatikan. a. Aspek Permodalan Pada aspek permodalan, kinerja dari Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang sudah menunjukkan kondisi yang sehat dimana terdapat dua rasio dari tiga rasio yang mendapatkan nilai sempurna. Terkecuali pada rasio modal sendiri terhadap total aset, belum dapat menghasilkan nilai sempurna. Hal ini disebabkan oleh kecilnya jumlah aset daripada modal sendiri yang dimiliki Koperasi Wanita “Intan Permata” 6
diberikan merupakan pinjaman yang diberikan pada anggota. Hal ini dikarenakan, masih kecilnya modal yang dimiliki oleh koperasi sehingga hanya dapat memberikan pinjaman kepada anggota saja. Selain itu, belum adanya sisa modal untuk memenuhi pengajuan pinjaman dari non anggota. Begitu pula dengan rasio risiko pinjaman bermasalah terhadap volume pinjaman, rasio cadangan risiko terhadap pinjaman bermasalah dan rasio pinjaman yang berisiko terhadap pinjaman yang diberikan yang juga mendapatkan nilai sempurna. Hal ini dikarenakan tidak adanya pinjaman yang bermasalah maupun pinjaman yang berisiko, sehingga semua pinjaman yang diberikan dapat dikembalikan oleh anggota. Disamping itu, juga didukung oleh ketertiban dari para anggota dalam membayar angsuran sehingga cadangan risiko yang dipersiapkan sebagai cadangan dari pinjaman yang bermasalah juga belum dipergunakan sama sekali. Oleh karena itu, kondisi ini perlu dipertahankan agar kedepannya Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang dapat selalu meningkatkan kinerjanya. c. Aspek Manajemen Aspek ini merupakan salah satu yang menghasilkan nilai terendah. Dari kelima aspek yang ada dalam aspek manajemen, hanya terdapat satu aspek yaitu kelembagaan yang mampu mendapatkan nilai sempurna. Keempat aspek lainnya belum menghasilkan nilai sempurna. Pada aspek manajemen umum, terdapat 1 jawaban “tidak” dari 12 pertanyaan yang diajukan. Hal ini dikarenakan, Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng
Tumpang belum didukung oleh sarana kerja yang memadai seperti masih kurangnya peralatan kerja seperti komputer serta gedung atau kantor sebagai tempat kerjanya. Selain itu, untuk terus dapat mempertahankan kesehatan kinerja koperasi, disiplin serta kualitas kerja para pengurus harus tetap dipertahankan. Pada aspek manajemen aktiva, terdapat 3 jawaban “tidak” dari 10 pertanyaan yang diajukan. Hal ini disebabkan karena tidak adanya agunan atau jaminan bagi peminjam yang semuanya adalah anggota koperasi dan tidak terdapat pengikatan barang agunan. Selain itu, aturan pinjaman juga harus diperketat untuk menghindari adanya pinjaman bermasalah. Pada aspek manjemen permodalan, terdapat 1 jawaban “tidak” dari 5 pertanyaan yang diajukan karena besarnya pertumbuhan modal sendiri lebih kecil dari tingkat pertumbuhan aset. Terbukti dengan pertumbuhan aset yang lebih besar dari tahun sebelumnya yaitu 29,8% (2012) dan 79,4% (2013). Selain itu, pertumbuhan modal sendiri lebih kecil yaitu 24,2% (2012) dan 64,1% (2013). Sehingga untuk tahun berikutnya, pertumbuhan modal sendiri harus lebih ditingkatkan dengan tambahan donasi dari pemerintah, perekrutan anggota sebanyak-banyaknya, menaikkan jumlah simpanan pokok dan simpanan wajib serta mengupayakan tidak adanya pinjaman bermasalah. Sedangkan pada aspek manjemen likuiditas, jawaban “tidak” diberikan karena belum adanya kerjasama pendanaan dari lembaga keuangan lainnya sebagai fasilitas pinjaman yang akan diterima
7
untuk menjaga likuiditas koperasi. Tetapi perlu diingat, dengan adanya kerjasama atau pinjaman dri pihak lain, akan berpengaruh kepada pendapatan SHU koperasi. Disamping itu, hal ini akan mempengaruhi total kewajiban lancar dan pendapatan koperasi yang berpengaruh pada rasio kas dan rasio partisipasi bruto. d. Aspek Efisiensi Pada aspek efisiensi, Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang telah mendapatkan nilai dan skor sempurna. Hal ini dikarenakan beban operasi yang menjadi beban koperasi lebih kecil dari pasrtisipasi bruto anggota serta beban usaha yang tidak melebihi 40% dari jumlah SHU kotor. Selain itu, hasil sempurna juga dipengaruhi oleh jumlah biaya honor yang lebih kecil dari total pinjaman yang diberikan. Keadaan ini perlu dipertahankan oleh koperasi, agar kedepannya kinerja dari Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang semakin sehat. e. Aspek Likuiditas Aspek likuiditas merupakan salah satu aspek yang terendah. Dalam aspek ini terdapat dua rasio, rasio kas dan rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima. Rasio pinjaman yang diberikan terhadap dana yang diterima telah mendapatkan skor sempurna. Keadaan ini harus terus dipertahankan oleh Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang. Sebaliknya, pada rasio kas telah mendapatkan nilai terkecil yaitu 2,5 dimana nilai sempurnanya adalah 10,00. Hal ini disebabkan oleh jumlah penerimaan kas yang lebih besar yang berasal dari setoran
simpanan para anggota dimana Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang tidak memiliki beban pokok yang diberikan kepada simpanan anggotanya sehingga koperasi memiliki kewajiban yang lebih kecil. Oleh karena itu, untuk dapat menghasilkan kinerja koperasi yang maksimal, diperlukan beberapa perbaikan seperti meningkatkan simpanan sukarela anggota sebagai tambahan modal dalam upaya memaksimalkan pinjaman khususnya kepada anggota dan non anggota sehingga akan berpengaruh pada peningkatan SHU yang diperoleh koperasi. Selain itu, koperasi juga harus dapat menggunakan jumlah kas sesuai dengan kebutuhan akan kewajiban lancar serta memanfaatkannya dengan baik sehingga rasio yang dihasilkan dapat seimbang dan tentunya kinerja yang dihasilkan Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang selalu sehat f. Aspek Kemandirian dan Pertumbuhan Aspek kemandirian dan pertumbuhan merupakan salah satu aspek yang terbaik. Dalam aspek ini, Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang telah mendapatkan nilai dan skor sempurna. Hanya saja, terdapat beberapa hal dalam aspek kemandirian dan pertumbuhan yang harus menjadi koreksi untuk kedepannya. Seperti pada rasio rentabilitas aset, walaupun nilainya sempurna, tetapi rasio yang dihasilkan mengalami fluktuasi khususnya pada tahun 2013 yang disebabkan oleh lebih besarnya pertumbuhan total aset koperasi. Hal yang perlu menjadi koreksi Koperasi Wanita “Intan Permata” pada rasio
8
ini adalah, harus mengelola asetnya agar menjadi lebih baik dengan cara meningkatkan pinjaman dan mengefisienkan beban operasi koperasi. Sama halnya dengan rasio rentabilitas modal sendiri dan rasio kemandirian operasional, hasil rasio pada tahun 2013 juga mengalami penurunan yang disebabkan oleh peningkatan modal sendiri yang lebih besar serta peningkatan beban usaha dan beban perkoperasian yang juga lebih besar. Hal yang perlu diperhatikan adalah dengan adanya peningkatan modal sendiri yang cukup tinggi, maka seharusnya Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa pandanajeng Tumpang mampu untuk meningkatkan pinjaman sehingga akan menambah jumlah pendapatan dan partisipasi koperasi. Dengan begitu, SHU yang diterima anggota juga akan meningkat. Selain itu, koperasi juga harus lebih meningkatkan pelayanan kepada anggota dalam rangka mensejahterakan anggotanya dimana hal tersebut dapat meningkatkan pertumbuhan partisipasi netto koperasi sehingga dapat dipastikan tidak terjadi penurunan hasil rasio yang dapat mempengaruhi kinerja Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa pandanajeng Tumpang. g. Aspek Jatidiri Koperasi Aspek jatidiri koperasi juga salah satu aspek yang terbaik. Pada aspek ini, Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang telah mendapatkan nilai dan skor sempurna. Hal ini perlu dipertahankan mengingat koperasi harus dapat memberikan manfaat sebesar-besarnya pada anggota. Manfaat ini bukan hanya berupa SHU, melainkan manfaat lain yang bersifat ekonomi yang juga dapat
diperoleh anggota seperti dana sosial dan dana pendidikan. Dana sosial diberikan saat anggota mengalami musibah. Sedangkan dana pendidikan tidak diberikan dalam bentuk uang melainkan dalam bentuk pelatihan ketrampilan seperti yang sudah dilakukan koperasi sebelumnya yaitu pelatihan membuat kriping singkong dan kripik pisang coklat, pembuatan batik cap serta kerajinan tangan dari daun agel. Selain itu, koperasi juga mengadakan seminar dengan mendatangkan seorang narasumber yang ahli dalam bidang koperasi dan UKM, pengajian, bazar, dan kegiatan lain yang bermanfaat dengan tujuan menambah wawasan dan kemampuan anggota. Dapat diketahui bahwa Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang sudah melakukan tugasnya dengan baik yaitu dengan memberikan manfaat kepada anggota berupa SHU dan fasilitas lainnya. Walaupun nilai rasio yang dihasilkan semakin menurun, namun koperasi tetap berhasil dalam memberikan manfaat yang bertujuan mensejahterakan anggotanya. Dalam aspek ini, juga terdapat hal yang perlu dibenahi dan dijadikan koreksi yaitu pemberian bunga pokok berupa bunga simpanan anggota. Untuk kedepannya, diharapkan Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang dapat memberikan bunga pokok bagi simpanan para anggota. Hal ini dapat meningkatkan kesadaran anggota untuk melakukan penyetoran uang berupa simpanan sukarela sebanyak mungkin dengan tujuan mendapatkan bunga setinggi mungkin. Disisi lain juga akan menambah jumlah pendapatan kas koperasi dimana koperasi dapat
9
1. Bagi Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang Dengan adanya Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 yang menjadi pedoman untuk menilai kesehatan kinerja koperasi, diharapkan Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang dapat terus melakukan penilaian kinerja setiap tahunnya untuk mengetahui kondisi kesehatan koperasinya serta memperbaiki aspek-aspek yang masih kurang, terlebih lagi pada rasio kas yang menjadi bagian dari aspek likuiditas. Saran yang dapat diberikan untuk meningkatkan kinerja Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang adalah dengan meningkatkan jumlah anggota khususnya para ibu-ibu yang memiliki usaha atau pekerjaan, memberikan pinjaman kepada anggota maupun non anggota yang bersifat produktif dengan tujuan sebagai penambahan modal ataupun pengembangan usaha, memberikan pengarahan maupun kegiatan yang bertujuan menambah wawasan para anggota misalnya pelatihan dengan tema home industry yang mengangkat produk unggulan desa sebagai bahan bakunya serta meningkatkan kerjasama antara anggota dengan pengurus koperasi guna bersama-sama ikut serta dalam memperbaiki kekurangan yang ada sehingga tidak menutup kemungkinan dapat memperbaiki kinerja Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang menjadi lebih sehat. 2. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat menggunakan Peraturan Menteri Koperasi dan
memberikan pelayanan atau jasa semaksimal mungkin baik untuk anggota maupun non anggota yang membutuhkan. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai penilaian kinerja Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang yang disesuaikan dengan Peraturan Menteri Koperasi dan UKM No14/Per/M.KUKM/XII/2009 selama tahun 2011 hingga 2013, maka dapat diambil kesimpulan bahwa: 1. Tingkat kesehatan Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang selama tahun 2011 hingga 2013 telah mendapatkan predikat “SEHAT”. Tetapi perolehan ini belum tergolong dalam kondisi sehat yang sepenuhnya, sehingga masih terdapat beberapa aspek yang perlu diperbaiki. 2. Dari ketujuh aspek yang dinilai, aspek kualitas aktiva produktif, aspek efisiensi, aspek kemandirian dan pertumbuhan serta aspek jatidiri koperasi merupakan aspek yang terbaik dibandingkan dengan aspek lainnya karena memperoleh skor maksimal dalam setiap rasionya. 3. Aspek likuiditas merupakan aspek yang memiliki kinerja dan total skor terendah jika dibandingkan dengan aspekaspek yang lain. Saran Berdasarkan kesimpulan yang ada, maka saran yang dapat diberikan kepada Koperasi Wanita “Intan Permata” Desa Pandanajeng Tumpang maupun kepada peneliti selanjutnya adalah sebagai berikut:
10
UKM No14/Per/M.KUKM/XII/2009 sebagai pedoman dalam meneliti kesehatan koperasi. Selain itu, diharapkan peneliti selanjutnya dapat lebih teliti dalam melakukan perhitungan dan analisis hasil penelitian, baik dengan objek koperasi yang sejenis maupun koperasi yang lain.
(http://www.depkop.go.id/datakoperasi) Hendar. 2010. Manajemen Perusahaan Koperasi. Erlangga, Jakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2004. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta. Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta Karnia Nur Aniza. 2014. Penilaian Kinerja Koperasi Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM RI No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 (Studi Kasus USP Koperasi Wanita Serba Usaha Setia Budi Malang. Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang. Mamduh M. Hanafi dan Abdul Halim. 2003. Analisis Laporan Keuangan. UPP AMP YPKN, Yogyakarta. Moeljadi. 2006. Manajemen Keuangan: Pendekatan Kuantitatif dan Kualitatif. Bayumedia Publising, Malang. Mohammad Hatta. 1954. Kumpulan Karangan. Balai Buku Indonesia, Jakarta. Muhammad Syamsul Adzim. 2013. Penilaian Kinerja Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Sejahtera Ngadiluwih Berdasarkan Undang-Undang No. 20/Per/M.KUKM/XI/2008 (Periode Pengamatan 20102011). Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang. Munawir. 2005. Analisis Laporan Keuangan. Liberty, Yogyakarta.
DAFTAR PUSTAKA Anonimous. 1945. Undang Undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 1. Jakarta. Anonimous. 1992. Undang Undang Tahun 1992 Nomor 25 Tentang Perkoperasian. Jakarta Anonimous. 2009. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No.20/Per/M.KUKM/XI/2008 Tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam Koperasi. Jakarta Arifin Sitio dan Halomoan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan Praktik. Erlangga, Jakarta. Baswir, Revrisond. 2000. Koperasi Indonesia. BPFE, Yogyakarta. Brigham dan Houston. 2006. Dasardasar Manajemen Keuangan, terjemahan oleh Ali Akbar Yulianto. Salemba Empat, Jakarta. Chaniago. 1984. Perkoperasian Indonesia. Angkasa, Bandung Departemen Koperasi. Kementrian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia. (Online). Diakses pada 16 November 2014
11
Munkner, Hans. 1989. Cooperative Ideas, Principles and Practice. Marburg, Jerman. Nasution, Muslimin. 2008. Koperasi Menjawab Kondisi Ekonomi Nasional. PIP dan LPEK, Jakarta. Novia Lukhita W. 2013. Analisis Kinerja Keuangan Unit Simpan Pinjam Koperasi Pegawai Republik Indonesia Universitas Brawijaya.Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang Pabundu Tika. 2006. Metodologi Riset Bisnis. PT. Bumi Aksara, Jakarta. Panuji S. 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Prenada Media Group, Jakarta. Priest Winka Sajida. 2014. Penilaian Kinerja Koperasi Kayawan Harapan Sejahtera Tulungagung Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No. 14/Per/M.KUKM/XII/2009 (Tahun 2009-2010).Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya, Malang. R. M. MargonoDjojohadikoesoemo. 1941. Sepuluh Tahun Koperasi: Penerangan tentang Koperasi oleh Pemerintah 1930-1940. Balai Pustaka, Jakarta. Ridwan S. Dan Inge B. 2003. Manajemen Keuangan I. Literata Lintas Media, Jakarta. Rudianto. 2010. Akuntansi Koperasi. Erlangga, Jakarta. Salim A Idrus. 2008. Kinerja Manajer dan Bisnis Koperasi. UIN Press, Malang. Siswanto Sutoyo dan Fritz Kleinsteuber. 2004. Financial
Management for NonFinancial Executives (Manajemen Keunagan bagi Eksekutif Non-Keuangan). Damar Mulia Pustaka, Jakarta. Soemarso S. R. 2005. Akuntansi Suatu Pengantari. Salemba Empat, Jakarta. Sri Edi Swasono. 1997. Mewaspadai Pasar Bebas Dalam Globalisasi dalam Manajemen Dalam Era Globalisasi. PT. Elex Media Komputindo, Jakarta Subramanyam, K. R. Dan Wild John J. 2010. Analisis Laporan Keuangan, terjemahan oleh Yanti Dewi. Salemba Empat, Jakarta. Sucipto. 2003. Penilaian Kinerja Keuangan. Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, R & D. Alfabeta, Bandung. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Alfabeta, Bandung. Suliyanto. 2009. Metode Riset Bisnis. Andi, Yogyakarta. Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis.UII Press, Yogyakarta. Tatik S, Sri Lestari dan Wiwik Lestari. 2013. Manajemen Koperasi. Graha Ilmu, Yogyakarta. Wales, Jimmy. 2009. Laporan Keuangan. (Online). Diakses pada 16 November 2014. (http://www.ensiklopedia.com) Warren, Reeve, Duchac, Wahyuni, Soepriyanto, Jusuf dan Djakman. 2010. Principles of Accounting–Indonesia Adaptation (Pengantar Akuntansi – Adaptasi
12
Indonesia). Salemba Empat, Jakarta. Weston, Fred, dan Thomas E Copeland. 1995. Manajemen Keuangan. Terjemahan A. Jaka Wasana dan Kibrandoko. 2000. PT Binarupa, Jakarta Wirjono P. 1969. Hukum Perkumpulan, Perseroan dan Koperasi di Indonesia. Dian Rakyat, Jakarta.
13