Pengaruh Current Ratio, Earning Per Share, Debt Equity Ratio, dan Return On Equity Terhadap Kebijakan Deviden (Dividend Payout Ratio) Studi Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Morris Witaradya E. S. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Jl. MT. Haryono No. 165 Malang
[email protected]
Pembimbing: Dr. Andarwati, SE., ME
Abstract Background of this research aimed to determine the effect of independent variables, consisting of the Current Ratio, Earnings Per Share, Debt Equity Ratio, and Return On Equity of the dividend policy of a company, as a dependent variable, either simultaneously, or partially, and to find out which of the independent variables are the most dominant effect on the dividend policy. Objects in this study is manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange, with a period of study in 2010-2011. Type of this research is is explanotory Research, which describes whether there is influence between the variables under study through a hypothesis testing performed. This research sampling are using with census method with criteria which consists of 41 companies. Data analysis tool used is the Multiple Linear Regression. The results of this research showed simultaneous independent variables researched affect dividend policy on a sample of manufacturing firms. And partially, only variables Eraning Per Share and Debt to Equity Ratio which has a significant impact on dividend policy on a sample of manufacturing firms. While the variable current ratio and return on equity has no significant effect on dividend policy. Variable Earning Per Share has the most dominant effect on the dividend policy of the company. Keyword: Dividend Payout Ratio, Current Ratio, Earning Per Share, Debt Equity Ratio, and Return On Equity ilmu pengetahuan dan teknologi, teknologi informasi, dukungan penuh dari pemerintah, dan perubahan lingkungan masyarakat Indonesia itu sendiri. Tentu saja dampak dari perkembangan perkembangan dunia usaha ini salah satunya adalah munculnya persaingan yang amat ketat antara pelaku usaha satu sama lain.
PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha di Indonesia saat ini bertumbuh sangat cepat dan pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya perusahaanperusahaan yang berdiri di Indonesia. Pekembangan dunia usaha ini tak lepas dari banyak faktor, diantaranya berkembangnya 1
Kebijakan dividen merupakan salah satu topik yang paling banyak diperdebatkan dan merupakan inti teori dari keuangan perusahaan yang masih menduduki tempat utama. Banyak peneliti mempresentasikan berbagai macam teori dan bukti empiris tapi permasalahan utamanya masih belum terselesaikan dan masih sangat terbuka untuk dibahas lebih lanjut. Dalam perkembangan ekonomi, keputusan apakah perusahaan akan membayar dividen atau menahannya sebagai laba yang ditahan telah diperhatikan sangat hati-hati baik oleh investor maupun manajemen perusahaan.
membuktikan bahwa variabel CR, EPS, DER, dan ROE baik secara bersama-sama (simultan) maupun secara individual (parsial) berpengaruh terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur di BEI. Kemudian untuk mengetahui manakah diantara variabel CR, EPS, DER, dan ROE, yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap kebijakan dividen pada perusahaan manufaktur di BEI. TINJAUAN PUSTAKA Menurut Bambang Riyanto (2001:265), dividen merupakan aliran kas yang dibayarkan kepada para pemegang saham (equity investors). Keuntungan para pemegang saham atau investor dapat berupa dividen dan capital gain (CG).Keuntungan yang didapat dari selisih lebih antara harga jual saham dengan harga beli saham disebut CG.
Isu kebijakan dividen sangat penting dicermati karena beberapa alasan. Pertama, perusahaan dapat menggunakan dividen sebagai alat untuk sinyal finansial bagi orang luar selain stabilitas dan prospek pertumbuhan perusahaan. Kedua, dividen memainkan peran penting dalam struktur modal perusahaan.
Menurut Kieso, et al (2002:602) mengungkapkan bahwa bentuk-bentuk dividen yang dibagikan kepada para investor antara lain Dividen Tunai (Cash Dividend), Property Dividend, Liquid Dividend, Dividen Saham (Stock Dividend), dan Sertifikat Dividen (Script Dividend).
Untuk mengukur kinerja keuangan suatu perusahaan guna mengambil sebuah kebijakan dividen yang tepat, maka digunakanlah suatu rasio pembanding unttuk menganalisis rasio fundamental perusahaan. Terdapat banyak sekali rasio yang dipergunakan dalam mengukur kinerja keuangan ini, baik yang berasal dari teori tentang kebijakan dividen, literatur, maupun penelitian-penelitian terdahulu.
Terdapat beberapa teori kebijakan dividen yang antara lain teori “Dividen Tidak Relevan” Dari MM (Brigham and Houston, 2011:211), Teori “The Bird in the Hand” (Brigham and Houston, 2011:212), Teori Perbedaan Pajak (Brigham and Ehrhardt, 2005: 616), Teori “Clientele Effect” (Brigham and Ehrhardt, 2005:618), Teori Residual Dividend Policy (Brigham and Ehrhardt, 2005:624), Teori Hipotesis Kontrak (Myers, 1997 dalam Smith and Watts, 1992), Teori “Signaling Hypothesis” (Miller and Rock, 1985), Teori Hipotesis Pecking Order (Myers dan Majluf, 1983)
Maka dari banyak rasio tersebut, penulis merasa perlu mempertimbangkan beberapa rasio seperti Current Ratio (CR), Earning Per Share (EPS), Debt to Equity Ratio(DER), Return On Equity (ROE) untuk dijadikan sebagai variabel pembanding dengan kebijakan dividen perusahaan. Berdasar latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis seberapa besar pengaruh dari variabel-vriabel yang telah ditentukan dalam penelitian ini terhadap Dividend Payout Ratio (DPR) pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia (BEI). Maka dari itu, inti dari tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui, menganalisis, dan
Menurut Bambang Riyanto (2001:269) ada macam-macam kebijakan dividen antara lain Kebijakan dividen yang stabil, Kebijakan dividen dengan penetapan jumlah dividen minimal plus jumlah ekstra tertentu, Kebijakan dividen dengan penetapan DPR yang konstan, Kebijakan dividen yang fleksibel. 2
Variabel penelitian yang diduga berpengaruh terhadap kebijakan dividen diantaranya: CR termasuk dalam Rasio Likuiditas. Rasio Likuiditas adalah rasio yang menunjukkan hubungan antara kas dan aset lancar perusahaan lainnya dengan kewajiban lancarnya. EPS adalah rasio yang menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penghasilan (earning) pada tiap lembar sahamnya. DER merupakan rasio antara hutang dan ekuitas (modal), dan dinyatakan dalam persen (%).ROE adalah salah satu rasio yang kerap dipergunakan untuk mengukur tingkat hasil invetasi yang dilakukan oleh investor / pemegang saham pada suatu perusahaan.
Berikut adalah gambar kerangka pikir dan kerangka konseptual dalam penelitian ini:
Adapun penelitian ini berpedoman pula pada penelitian terdahulu diantaranya Sutrisno (2001), hasil penelitiannya menunjukkan bahwa hanya variable cash position dan DER yang berpengaruh signifikan terhadap DPR Kania dan Bacon (2005) yang mengemukakan bahwa hanya variabel EPS berpengaruh positif signifikan terhadap DPR, sedangkan variabel ROE, Sales Growth, CR, Debt to Total Assets, insider ownership, Institusional Ownership, dan penggunaan modal memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap DPR. Kashif Imran (2011) dengan hasil penelitiannya yaitu EPS, profitability, sales growth, dan firm size berpengaruh signifikan terhadap dividend per sharejuga akan berakumulasi pula pada besaran DPR. Lalu Candra Karami (2011) dengan hasil penelitiannya adalah DER berpengaruh signifikan dan negatif terhadap DPR sedangkan CR pengaruh secara signifikan dan positif terhadap DPR. Santhi Appannan and Lee Wei Sim (2011) yang menyatakan bahwa variabel DER sebagai penentu keputusan pembayaran dividen. Abdul Rehman and Haruto Takumi (2012) yang menemukan bahwa di Pakistan profitabilitas, DER dan market to book value ratio adalah penentu yang signifikan terhadap rasio pembayaran dividen. Hubungan DER, profitabilitas, CR dan besaran pajak perusahaan ditemukan adanya hubungan positif dengan kebijakan dividen suatu perusahan
Maka dari itu didapat hipotesis sebagai berikut: H1 : variabel CR, EPS, DER, ROE secara simultan berpengaruh terhadap DPR. H2 : variabel CR, EPS, DER, ROE secara parsial berpengaruh terhadap DPR. H3 : variabel EPS berpengaruh paling dominan terhadap DPR. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat mengembangkan penelitian terdahulu dengan topik yang sama. Jenis penelitian ini adalah penelitian penjelasan (Explanatory Research), yaitu penelitian yang menyoroti hubungan antara variabel penelitian yang diawali dengan pengumpulan data, pengolahan data, penyajian, dan analisis data untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
3
Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI secara berturut-turut tahun 2009-2011. Berdasarkan populasi yang sudah ditentukan terdapat 130 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2011. Pengambilan sampel diambil dengan metode sensus dengan kriteria-kriteria tertentu agar mendapatkan sampel yang representatif. Kriteria yang ditetapkan peneliti dalam pengambilan sampel penelitian ini diantaranya adalah: perusahaan manufaktur tersebut selalu membayarkan sejumlah cash dividend terhadap investor selama 2 (dua) tahun penelitian (2010 – 2011), dan Perusahan tersebut membayarkan cash dividend kurang dengan besaran kurang dari 100%. Maka didapat sampel sebanyak 41 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.
Sumber: (Brigham and Houston, 2012:134)
EPS dapat dihitung dengan rumus:
Sumber: (Brigham dan Houston, 2012:94)
DER dapat dirumuskan sebagai berikut:
Sumber: (Van Horne, 1998:699)
ROE dapat dirumuskan sebagai berikut:
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif, dimana datadata dikumpulkan, diolah, dan disajikan oleh pihak lain. Data pada variabel terikat (dependent) yang diperlukan untuk penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan yang dikeluarkan pada per 31 Desember 2010 hingga 31 Desember 2011. Sedangakan data pada variabel bebas (independent) yang diperlukan untuk penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan yang dikeluarkan pada per 31 Desember 2009 hingga 31 Desember 2010.
Sumber: (Brigham and Houston, 2012:149)
Analisis data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah analisis yang menggunakan model regresi linier berganda (Multiple Linear Regression Model), yaitu Yi = ai + b1X1i + b2X2i + b3X3i + b4X4i + ei Dimana: Y
= Dividen Payout Ratio
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan mengumpulkan semua historis dokumen tentang perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada periode 2009-2011.
i
= Data ke-
X1
= CR
X2
= EPS
X3
= DER
penelitian ini menggunakan satu variabel dependent / terikat (Y), yaitu DPR, dan empat variabel independent / bebas (Xn), yatiyu X1 = CR, X2 = EPS, X3 = DER, X4 = ROE.
X4
= ROE
e
= Kesalahan Pengganggu
b2 – b1= Koefisien Regresi
DPR dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Dalam uji regresi linier berganda, amat perlu menghindari adanya penyimpangan asumsi kasik, diantaranya Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas, Uji Autokorelasi, dan Uji Heteroskedastisitas.
Sumber: (Robert Ang, 1997:623)
Sesuai dengan penelitian ini, maka pengujian hipotesisnya antara lain: Uji Hipotesis
CR dapat dihitung dengan rumus: 4
Pertama / Uji Simultan (F Test), Uji Hipotesis Kedua / Uji Parsial (t Test), Koefisien Determinasi (R2). Hasil Analisis Untuk menguji asumsi normalitas dapat digunakan metode uji statistik Kolmogorov smirnov sebagai berikut:
didapatkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara nilai prediksi dari y dengan nilai mutlak dari residual hasil regresi sehingga dikatakan bahwa tidak terjadi pelanggaran pada asumsi heterokedastisitas.
Dari pengujian tersebut ditunjukkan bahwa galat atau residual memiliki distribusi normal. Sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi normalitas galat telah terpenuhi.
Analisis regresi digunakan untuk mendapatkan variabel-variabel yang mempengaruhi. DPR. Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan software SPSS 15 didapatkan hasil sebagai berikut:
Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dapat dilihat dari Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai VIF >10 maka menunjukkan adanya multikolinieritas. Apabila sebaliknya VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas
Dari hasil tersebut, mala didapatkan persamaan regresi sebagai berikut:
masing-masing variabel bebas menunjukkan nilai VIF yang tidak lebih dari nilai 10, maka asumsi tidak terjadi multikolinieritas telah terpenuhi.
Y=29.147+0.018X1+0.002X2-2.955X30.003X4 Pengujian hipotesis 1 dilakukan untuk menguji dan menunjukkan apakah secara bersama-sama (simultan) semua variabel bebas (independent) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat (dependent). Semua variabel tersebut diuji secara serentak dengan menggunakan uji F atau ANOVA sebagai berikut
Uji non autokorelasi bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu pada periode tertentu dengan variabel pengganggu periode seblumnya dengan menggunakan uji statistik Durbin Watson
didapatkan bahwa nilai du
didapatkan bahwa nilai F hasil penghitungan lebih besar daripada Ftabel (6.390 > 2.490) dan p-value < alpha (0.000< 0.05). Dari kedua perbandingan tersebut dapat diambil keputusan bahwa H1 diterima pada taraf α = 0.05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Pengujian asumsi heterokedastisitas pada penelitian menggunakan korelasi spearman sebagai berikut: 5
terdapat pengaruh yang signifikan secara simultan antara CR, EPS, DER, ROE terhadap DPR. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh adanya peningkatan laba bersih perusahaan yang diiringi dengan meningkatnya nilai aset lancar perusahaan serta modal perusahaan, sekaligus menurunnya nilai kewajiban, baik kewajiban jangka pendek, maupun jangka panjang perusahaan. Dengan adanya peningkatan tersebut, maka mempengaruhi besaran nilai DPR yang dibayarkan oleh perusahaan kepada investor, sekaligus memperkuat kepercayan kreditur kepada perusahaan terkait dalam meminjamkan sejumlah dana modal.
Pada penelitian ini berhasil menemukan adanya pengaruh secara parsial antara variabel EPS terhadap variabel DPR. Diduga dengan cukup besarnya rata-rata nilai EPS pada sampel perusahaan manufaktur pada tahun 2009-2010, hal ini mengakibatkan investor merasa perlu untuk melakukan pembagian jumlah dividen yang logis dan kalkulatif. Sehingga ada pembagian yang proporsional antara jumlah dividen yang dibagikan kepada investor, dan jumlah dividen yang ditahan oleh manajemen perusahaan. Pada penelitian ini berhasil menemukan adanya pengaruh secara parsial antara variabel DER terhadap variabel DPR. Rasio rata-rata DER pada sampel perusahaan manufaktur pada tahun 2009–2010 ini termasuk cukup besar, namun masih dalam tingkat kewajaran yang ditentukan oleh kreditur. Tak sedikit pula dari sampel-sampel perusahaan diatas mulai menunjukkan semakin mengecilnya nilai DER dari tahun ke tahun. Semakin kecil rasio ini, maka semakin perusahaan tersebut semakin dipercaya oleh kreditur untuk bisa memenuhi kewajibannya dalam membayar hutang. Dengan kepercayaan kreditur tersebut, maka operasional. Hal ini mengakibatkan berkewajiban membayar hutang pokok dan bunga, sehingga perusahaan berimbas pula pada penurunan nilai DPR.
Pengujian model regresi secara parsial digunakan untuk mengetahui apakah masingmasing variabel independen pembentuk model regresi secara individu memiliki pengaruh yang signifikan terhadap DPR. Pengujian model regresi secara parsial adalah sebagai berikut
Maka didapat hasil bahwa hanya variabel EPS dan DER yang berpengaruh signifikan dengan DPR. Penelitian ini tidak berhasil menemukan adanya pengaruh secara parsial antara variabel CR terhadap variabel DPR Hal ini diduga adanya kesenjangan nilai hutang lancar yang terdapat pada perusahaanperusahaan sampel. Kesenjangan ini dapat terlihat dari nilai tertinggi dan terendah CR yang sangat besar pada sampel perusahaanperusahaan manufaktur yang ada. Tidak semua dari Current Assets tersebut liquid. Terdapat diantaranya Current Assets yang tidak liquid seperti pos piutang dan persediaan. Hal ini menyebabkan tidak adanya persediaan kas yang dapat dipergunakan untuk membayarkan dividen kepada investor, namun perusahaan tetap mampu membayarkan dividen dari laba perusahaan itu sendiri.
Penelitian ini tidak berhasil menemukan adanya pengaruh secara parsial antara variabel ROE terhadap variabel DPR. Hal ini kemungkinan terjadi karena besaran nilai laba bersih yang kerap diikuti oleh naiknya modal sendiri yang berasal dari investor dalam jumlah yang relatif besar, dan juga kehendak manajemen perusahaan untuk menahan laba guna meningkatkan modal kerja pada tahun operasional berikutnya, maupun guna ekspansi perusahaan. Pengujian hipotesis 3 bertujuan untuk mengetahui variabel mana yang berpengaruh dominan terhadap keberhasilan kerja dilihat dari standardized coefficient beta sebagai berkut:
6
dividen saja namun juga dari fluktuasi harga saham. Oleh karenanya apabila investor pada saat tersebut tidak menghendaki adanya pembagian dividen maka laba perusahaan yang diperoleh tersebut lebih baik dipergunakan untuk ekspansi perusahaan. Sehingga akan meningkatkan kinerja perusahaan, yang pada akhirnya akan meningkatkan harga saham, dan kondisi ini akan meningkatkan keuntungan bagi investor.
Dari hasil pengujian variabel dominan ini menunjukkan bahwa variabel EPS memiliki standardized coefficient beta tertinggi sehingga berarti bahwa EPS berdominan mempengaruhi DPR.
PENUTUP
Dalam penelitian ini didapatkan R square sebesar 0.249. Hal ini menunjukkan keragaman variabel dependent DPR (y) hanya dapat dijelaskan sebesar 24.9% oleh variabel independent X, sisanya sebesar 75.1% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model. Hal ini kemungkinan disebabkan oleh cukup besarnya peningkatan nilai rata-rata laba bersih perusahaan-perusahaan pada tahun 2009-2010 yang kemudian dapat meningkatkan besaran nilai dividen yang dibagikan kepada investor per lembar sahamnya. Besarnya nilai peningkatan laba bersih ini kemungkinan mengakibatkan perusahaan berkewajiban membayarkan sejumlah dividen kepada investor daripada ditahan untuk kepentingan ekspansi perusahaan.
Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya, didapatkan sebuah kesimpulan bahwa terdapat pengaruh secara bersamasama (simultan) antara variabel CR, EPS, DER, ROE terhadap DPR pada sampel perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Kemungkinan hal ini terjadi karena adanya pengingkatan laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan, sehingga mengakibatkan meningkatnya aset lancar dan besaran cash dividend yang dibayarkan oleh perusahaan kepada investor. Namun hal ini tidak diimbangi oleh meningkatnya tingkat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan modalnya sendiri. Akibatnya rasio-rasio kewajiban lancar juga turut meningkat. Secara parsial hanya variabel EPS dan DER yang berpengaruh secara signifikan terhadap DPR. Adapun hanya terdapat dua variabel bebas (independent) yang berpengaruh terhadap kebijakan dividen dimungkinkan karena meningkatnya laba bersih perusahaan per lembar sahamnya. Peningkatan laba bersih ini juga dapat berimbas pada meningkatnya besaran nilai cash dividend yang dibayarkan kepada investor. Sedangkan pada sisi lain, peningkatan laba perusahaan juga turut meningkatkan ekuitas pada beberapa perusahaan dengan menahan laba bersih tersebut. Sehingga peningkatan ekuitas tersebut berpengaruh signifikan negative terhadap besaran nilai cash dividend yang dibayarkan kepada investor. Adapun variabelvaribel lain yang tidak signifikan dimungkinkan karena menurunnya kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba dengan modal sendiri, meskipun aset lancarnya meningkat, sehingga
Dari hasil penelitian ini, dapat diketahui bahwa variabel-variabel yang terdiri dari CR, EPS, DER, dan ROE mempunyai pengaruh secara simultan terhadap DPR. Dari hasil penelitian diatas, EPS memiliki pengaruh paling dominan terhadap DPR. EPS menjadi dasar dari penentuan DPR. Sehingga hal ini turut memperbesar kepercayaan kreditur dan investor atas kinerja dan kelangsungan hidup perusahaan. Dengan demikian diharapkan variabel-variabel pada penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi para investor dalam menginvestasikan dananya pada perusahaan, guna memperoleh keuntungan yang tinggi, dan resiko yang kecil. Sehingga dalam pelaksanaannya nanti akan dapat saling menguntungkan antara pihak perusahaan dan investor. Karena tidak semua investor hanya menginginkan laba dari 7
mengakibatkan meningkatnya hutang lancar, dan beberapa manajemen perusahaan berkehendak agar menahan laba sebagai inisiatif investasi dalam bentuk modal sendiri atau ekspansi perusahaan.
Contemporary Issues in Business Research, Volume 1, Issue No. 1, 2012, P.20-27 Ang, Robert, 1997, Pasar Modal Indonesia, Mediasoft Indonesia: Jakarta
Dari keempat variabel bebas (independent) yang terdapat pada penelitian ini, variabel EPS berpengaruh paling dominan terhadap variabel dependen DPR. Hal ini dimungkinkan bahwa faktor laba yang dihasilkan oleh perusahaan per lembar saham nya amat diminati oleh investor sebagai acuan untuk seberapa besar nilai cash dividend yang dibayarkan kepada investor.
Arikunto, S, 2002, Prosedur Suatu Penelitian – Pendekatan Praktek, Edisi Revisi Kelima, Rineka Cipta: Jakarta. Bambang Riyanto, 2001, Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Ketujuh, BPFE UGM: Yogyakarta
Berdasarkan kesimpulan diatas dan keterbatasan penelitian, maka peneliti dapat memberikan beberapa saran, diantaranya bagi perusahaan disarankan untuk memperhatikan faktor internal dan eksternal perusahaan ketika hendak menentukan kebijakan dividen. Ada baiknya apabila sebelum perusahaan menentukan kebijakan dividen harus mengkaji terlebih dahulu apa saja faktorfaktor yang mempengaruhi besar kecilnya pembagian dividen pada perusahaan tersebut, sehingga dalam pelaksanaannya nanti akan dapat saling menguntungkan antara pihak perusahaan dan investor. Bagi investor, disarankan untuk memperhatikan besaran nilai DER perusahaan, dan terutama nilai EPS yang dalam penelitian ini merupakan variabel yang berpengaruh paling dominan terhadap variabel DPR, yaitu nilai dividen yang nantinya akan diterima investor. Kemudian bagi peneliti selanjutnya, ada baiknya apabila dikembangkan dengan menggunakan sampel perusahaan-perusahaan dari sektor industri yang lain, misalnya sektor utama, maupun jasa. Atau dapat pula peneliti selanjutnya menggunakan salah satu sektor saja pada penelitinnya, sebab bila dalam satu sekor, kemungkinan tidak akan terjadi ketimpangan data.
Brigham, Eugene F., 1998, Financial Management Theory and Practice, 9th edition, Atlantic Publishers and Distributors New Delhi: India Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston, 2001. Manajemen Keuangan, Edisi 8, Buku 2, Terjemahan oleh Dodo Suharto, 2001, Salemba Empat: Jakarta Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston, 2012. Dasar-dasar Manajemen Keuangan, Buku 1, Edisi 10, Terjemahan oleh Ali Akbar Yulianto, 2006, Salemba Empat: Jakarta Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston, 2011, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Buku 2, Edisi 11, Terjemahan oleh Ali Akbar Yulianto, 2007, Penerbit Salemba Empat: Jakarta Brigham, Eugene F.and Michael C. Ehrhardt, 2005, Financial Management (International Student Edition), SouthWestern Cengage Learning: Singapore
DAFTAR PUSTAKA
Dessy Handa Sari, 2011, Pengaruh Curent Ratio, Collaterizable Assets, Current Ratio, dan Return On Equity Terhadap Kebijakan Dividen, Skripsi, Fakultas Ekonomi, Universitas Brwajijaya: Malang
Abdul Rehman, Haruto Takumi, 2012, Determinants of Dividend Payout Ratio: Evidence From Karachi Stock Exchange (KSE), Journal of 8
Dini Rosdini, 2009, Pengaruh Free Cash Flow Terhadap Dividend Payout Ratio, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 3(2), 14-26, Universitas Padjajaran: Bandung
Salim, 2002, Edisi 10, Jilid 1, Penerbit Erlangga: Jakarta. Lalu Candra Karami, 2011, The Influence Of Lverage and Liquidity On Dividend Policy, (Empirical Study on Listed Companies in Indonesia Stock Exchange of LQ45 in 2008-2010), Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya: Malang.
Fabozzi Frank J, 1999, Manajemen Investasi, Diterjemahkan oleh tim Salemba Empat, 2000, Buku 1, Salemba Empat: Jakarta Ghozali, Imam, 2009, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi 4, BPUNDIP: Semarang
Lukas Setia Atmaja, 2008, Teori dan Paktik Manajemen Keuangan, Edisi 1, Andi Offset: Yogyakarta
Gibson, James L., Ivancevich, John M., Donnely James H. Jr., 1996, Organisasi: Perilaku, Struktur dan Proses, Diterjemahkan oleh Nunuk Adiarni, 1996, Edisi 8, Jilid 1, Binarupa Aksara: Jakarta
Miller M.H., Rock K., 1985, Dividend policy under asymmetric information. Journal Finance Vol. 40, No. 4. (Sep., 1985), pp. 1031-1051. Modigliani, F. and Miller, M.H., 1958, The cost of capital, corporation finance and the theory of investment. American Economic Review. 47(3): 261-297.
Gujarati Damodar N., 2003, Basic Econometrics, 4th Edition, Mc GrawHill, New York: USA Hanafi, Mahmud M., 2004. Manajemen Keuangan, Edisi 1, BPFE UGM: Yogyakarta
Myers, Stewart C. and Nicholas S. Majluf, 1983, Corporate Financing and Investment Decision When Firms Have Information The Investors Do Not Have, National Bureau of Economic Research
Kania, Sharon L., Frank W, Bacon, 2005, What Factors Motivate The Corporate Dividend Decision?, ASBBS E-Journal, Volume 1 No 5, Longwood University, (online), http://asbbs.org/files/2005/PDF/Kania.p df
Ross, A., Westerfield, R.W. and Jordan, B.D., 2008, Pengantar Keuangan Perusahaan (Corporate Finance Fudamental), diterjemahkan oleh Ali Akbar Yulianto, Rafika Yuniasih, dan Christine. 2009, Buku 1, Edisi 8, Salemba Empat: Jakarta
Khasif Imran, 2011, Determinants of Dividend Payout Policy: A Case of Pakistan Engineering Sector, The Romanian Economic Journal (P.47-60), Applied Economics Research Center (AERC), University of Karachi: Pakistan
Santhi Appannan and Lee Wei Sim, 2011, A Study On Leading Determinants Of Dividen Policy In Malaysia Listed Companies For Food IndustryUnder Consumer Product Sector. 2nd International Conference On Business And Economic Research (2nd ICBER 2011) (P.945-959), Faculty of Business
Kieso, Donald E., Jerry J. Weygandt, dan Terry D. Warfield, 2002, Intermediate Accounting, Diterjemahkan oleh Emil 9
Management, Malaysia
AIMST
University:
Singarimbun Masri dan Sofian Effendi, 1995, Metode Penelitian Survei, Edisi Revisi, LP3ES: Jakarta. Smith Jr. C.W., dan R.L. Watts, 1992, The Investment Opportunity Set and Corporate Financing, Dividend, and Compensation Policies, Journal of Financial Economics 32, 263-292 Sritua Arief, 1993, Metodologi Penelitian Ekonomi, Edisi Pertama, Univestitas Indonesia Press: Jakarta Sutrisno, 2001, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Publik di Indonesia, TEMA, Volume II, Nomor 1, Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya: Malang Van Horne James C., 1998, Financial Management and Policy – 11th Edition, Prentice Hall New Jersey: USA Van
Horne James C., dan John M. Wachowicz, Jr., 1998, Prinsip-prinsip Manajemen Keuangan, Diterjemahkan oleh Heru Sutojo, Buku 2, Edisi 9, Salemba Empat: Jakarta.
Weston J. Fred dan Copeland Thomas E., 1997, Manajemen Keuangan – Jilid 2 – Edisi Kesembilan, Terjemahan Oleh Joko A. dan Kibrandoko, 1997, Binarupa Aksara: Jakarta
10