DAFTAR PUSTAKA
1. American Academy of Pediatrics Steering Committee on Quality Improvement and Management, Subcommitee on Febrile Seizures. Febrile seizures: clinical practice guideline for the long-term management of child with simple febrile seizures. Pediatrics. 2008;121(6):1281-6. 2. Shinnar S. Febrile seizures and mesial temporal sclerosis. Epilepsy Curr. 2003;3: 115-8. 3. Waruiru C, Appleton R. Febrile seizures: an update. Arc Dis Child. 2004;89(8):751-6. 4. Shinnar S, Glauser TA. Febrile seizures. J Child Neurol 17 Suppl 1.2002:544-52. 5. Berman RE, Kliegman RM, Jenson HB. Febrile seizure. In: Berman Re, Kliegman RM, Jenson HB. Nelson Textbook of Pediatrics. 16 ed. Philadelphia: WB Saunders Co; 2000. p. 1818-9 6. Arzimanoglou A, Guerrini R. Aicardi J. edAicardi’s Epilepsy in Children. 3 ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins. 2004: 220-34. 7. SyndiSeineld DO, Pellock JM. Recent research on febrile seizures: A review. J NeurolNeurophysiol 4. 2013:165. 8. Rosman NP. Evaluation of the child who convulses with fever. Paediatric Drugs 2003;5:457-61. 9. Miliar JS. Evaluation and treatment of child with febrile seizure. Am Fam Physician. 2006;73(10):1761-4. 10. Reese CG, Karen Oehler, Leslie ET. Febrile seizures: risk, evaluation and prognosis. Am Fam Physician. 2012;85(2):149-53. 11. Knudsen FU. Febrile seizures: treatment and prognosis. Epilepsia. 2000; 41 (1):2-9. 12. Fuadi, Tjipta Bahtera, Noor Wijayahadi. Faktor risiko bangkitan kejang demam pada anak. Sari Pediatri. 2010; 12(3): 142-9.
54
56
13. Subcommitte on Febrile Seizure American Academy of Pediatrics. Febrile seizures: clinical practice guidelines for the long-term management of child with simple febrile seizure. Pediatric. 2008;121:1281-6. 14. Fetveit, A. Assessment of febrile seizures in children. Eur J Pediatric. 2008; 167: 17-27. 15. Berg AT. Recurrent febrile seizures. In: Baran TZ, Shinnar S, Editors. Febrile seizures. San Diego: Academic Press; 2002: 27-51 16. Chung B, Wat LCY, Wong V. Febrile seizure in southern Chinese children: incidence abd recurrence. Pediatric Neurology. 2006;34:121-6. 17. Halon, Wassmer. Effects of information on parental knowledge of febrile convulsions. 1999; 8: 421-3. 18. Mei-Chih Huang, ChingChuan Liu, Chao Ching Huang. Effects of an educational program on parents with febrile convulsive children. 1998; 18(2): 150-5. 19. Mei Chih Huang, Chao Ching Huang, Karen Thomas. Febrile convulsions: Development and validation of a questionnaire to measure parental knowledge, attitudes, concerns, and practices. 2006; 105(1): 38-48. 20. Marudur PT, Herini ES, Satria CD. Predictive factors for recurrent febrile seizures in children. PaediatricaIndonesiana. 2012; 52(6): 317-23. 21. Hesdorffer DC, Benn EK, Bagiella E, Nordii D, Pellock J, et al. Distribution of febrile seizure duration and associations with development. Ann Neurol. 2011; 70:93-100. 22. Waruiru C, Appleton R. Febrile seizure: an update. Arch Dis Child. 2004; 89: 751-6. 23. Hesdorffer DC, Benn EK, Bagiella E, Nordii D, Pellock J, et al. Distribution of febrile seizure duration and associations with development. Ann Neurol. 2011; 70: 93-100. 24. Poesponegoro HD, Widodo DP, Ismael S. Konsensuskejangdemam. UKK neurologi PP-IDAI. Jakarta: BalaiPenerbit IDAI; 2005.
57
25. American Academy of Pediatrics. Practice Paramater. Long-term treatment of the child with simple febrile seizures. Pediatrics. 1999; 103: 1307-9. 26. Bahtera T, Putranti AH, Sareharto TP. KejangDemamdalamBuku Ajar IlmuKesehatanAnak. Semarang: BalaiPenerbit UNDIP; 2011. p. 134-40. 27. American academy of Pediatrics. Committee on Quality Improvement, Subcommitee on Febrile Seizures. Practice Paramater: Long-term Treatment of the Child with Simple Febrile Seizures. Pediatrics. 1999; 103 (6): 1307-9. 28. Shinnar S. Febrile seizures. In: Swaiman K F, Aswal S, Pediatric Neurology Principles and Practice. 3. St Louis: Mosby. 1999: 676-81. 29. Menkes JH, Sankar R,. Paroxysmal disorder. In: Menkes JH, Sarnat BH ed, Child Neurology. 6 ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins JR. 2000: 987-91. 30. Sapirman VK, Goldman RD. Update prophylactic therapy for recurrent febrile seizures. Mt Pediatric 2005; 20(2): 104-7. 31. Leaffer EB, Hinton VJ, Heasdorffer DC. Longitudinal assesment of skill development in children with first febrile seizure. Epilepsy & Behavior. 2013; 28(1): 83-7. 32. Gradnner DK, Murray RK. Membran: struktur, susunan & fungsinya. Dalam: Ronardi D H, Oswari J ed. Biokimia Harper (alihbahas) cetakanke 1. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC: 2009; 435-55. 33. Kang JQ,Wangzhen S, Macdonald RL. Why does fever trigger febrile seizures? GABA receptor gama 2 subunit mutations associated with idiopathic generalized epilepsies have temperatur-dependent trafficking deficiencies. Neuroscience Journal. 2006; 26(9); 2590-7. 34. Fishman MA. Kejang demam. Dalam: Rudolph AM, Hoffman JIE, Rudolph CD. Buku Ajar Pediatri Rudolph Volume 3. Jakarta: EGC; 2007. p. 2160-1.
58
35. Behrman RE, Kliegman R, Arvin AM. Kejang demam. Dalam: Behrman RE, Kliegman R, Arvin AM. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Edisi 15 Volume 3. Jakarta: EGC; 2012. p. 2059-60. 36. Notoadmodjo S. Ilmu perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2010. p. 47-68. 37. Notoadmodjo S. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta; 2003. p. 114-35. 38. Wawan A, Dewi M. Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap, dan perilaku manusia.Yogyakarta: Nuha Medika; 2010. 39. Bensley, Robert J. Metode pendidikan kesehatan masyarakat edisi 2 Jakarta: EGC;2003. 40. Departemen Kehakiman RI. Bahan pokok penyuluhan hukum undangundang kesehatan dan undang-undang psikotropika 1997/1998. Jakarta; 1997. 41. Telephone Interviews Mackman Research [Internet]. 2013 [cited2014 February 14]. Available from: http:// www. Mackmanresearch .co.uk / research-methods/telephone-interviews/ 42. Opdenakker, Raymond. Advantages and Disadvantages of Four Interview Techniques
in
Qualitative Research [Internet]. Forum
Qualitative
Research Volume 7 No 4 Art 11. September 2006 [cited 2014 February 14]. Available from: www. qualitative-research. Net /index. Php /fqs/article/view/175/392 43. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar metode penelitian klinis edisi ke4. Jakarta: Sagung Seto; 2011. p. 359-60. 44. Dahlan, MS. Langkah-langkah membuat proposal penelitian bidang kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Sagung Seto; 2009. p. 81-6. 45. Dahlan, MS. Besar sampel dan cara pengambilan sampel dalam penelitian kedokteran dan kesehatan. Jakarta: Salemba Medika; 2010 .p. 72-5.
59
LAMPIRAN 1
60
LAMPIRAN 2
61
LAMPIRAN 3 JUDUL PENELITIAN : Pengaruh Penyuluhan tentang Kejang Demam Anak terhadap Peningkatan Pengetahuan Orang Tua (Studi di Klinik Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang) PENELITI
: Muhamad Arip Amir Udin Persetujuan Setelah Penjelasan (INFORMED CONSENT)
Berikut ini naskah yang akan dibacakan pada Responden Penelitian: Yang terhormat Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari. Saya, Muhamad Arip Amir Udin, mahasiswa Strata 1 Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penyuluhan tentang Kejang Demam Anak terhadap Peningkatan Pengetahuan Orang Tua (Studi di Klinik Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang)”. Peneliti mengambil topik tersebut karena kejang demam sering didapat pada anak. Namun, pada kenyataannya pengetahuan orang tua tentang kejang demam masih rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang kejang demam terhadap peningkatan pengetahuan orang tua. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan wawasan yang lebih jelas mengenai kejang demam serta memberi petunjuk bagi penelitian selanjutnya. Berdasarkan pemilihan pada orang tua pasien di klinik Anak Rumah Sakit Umum Pusat Dr. Kariadi Semarang, Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari saya pilih untuk menjadi responden dalam penelitian ini. Oleh sebab itu, saya bermaksud memohon kerjasama Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari untuk menjadi subjek penelitian dengan cara menjawab kuesioner dan menjawab pertanyaan tambahan yang diajukan apabila diperlukan. Penelitian ini tidak akan membahayakan kesehatan Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari sebagai responden. Selain itu, dengan menjadi responden penelitian ini, Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari akan mendapatkan penyuluhan tentang kejang demam untuk memberikan wawasan yang lebih jelas tentang kejang demam dan diharapkan hal tersebut dapat meningkatkan pengetahuan Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari tentang kejang demam sehingga tatalaksana dan pengelolaan kejadian kejang demam dapat diketahui dan dilakukan dengan sebaik-baiknya. Berikut ini prosedur perlakuan yang akan dilakukan oleh peneliti:
62
a. Peneliti melakukan penelitian setelah mendapatkan ethical clearance dan ijin dari Direktur Utama RSUP Dr. Kariadi Semarang. b. Peneliti meminta informed consent dan memberikan kuesioner yang sudah diujivaliditas kepada responden sebagai pretest. c. Peneliti melaksanakan penyuluhan dengan metode pendekatan individual menggunakan media ceramah dengan alat bantu leaflet dan boleh dibawa pulang. Materi penyuluhan sudah disahkan kepada dosen ahli. d. Peneliti memberikan kuesioner kepada responden sebagai posttest 3 minggu setelah penyuluhan dilaksanakan. e. Analisi data Dalam hal ini, peneliti menjamin dan akan menjaga kerahasiaan data Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari. Terima kasih atas kerjasama Bapak/ Ibu/ Saudara/ Saudari. Setelah mendengar dan memahami penjelasan Penelitian, dengan ini saya menyatakan SETUJU / TIDAK SETUJU Untuk ikut sebagai responden/ sampel penelitian. Semarang, 2014 Nama Terang :
Nama Terang :
Alamat
Alamat
:
:
63
64
65
LAMPIRAN 4 Hasil Output Analisis Program Statistik 1. Karakteristik Responden Jenis Kelamin Responden Frequency Valid
Perempuan Laki-laki Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
11
55.0
55.0
55.0
9
45.0
45.0
100.0
20
100.0
100.0
Klasifikasi usia Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
21-25
3
15.0
15.0
15.0
26-30
4
20.0
20.0
35.0
31-35
7
35.0
35.0
70.0
36-40
6
30.0
30.0
100.0
Total
20
100.0
100.0
Pekerjaanresponden Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
PNS
1
5.0
5.0
5.0
Swasta
3
15.0
15.0
20.0
Wiraswasta
5
25.0
25.0
45.0
Lain-lain
5
25.0
25.0
70.0
Tidak Bekerja
6
30.0
30.0
100.0
20
100.0
100.0
Total
66
Pendidikan terakhir responden Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
SD
3
15.0
15.0
15.0
SMP
5
25.0
25.0
40.0
SMA
11
55.0
55.0
95.0
1
5.0
5.0
100.0
20
100.0
100.0
Perguruan Tinggi Total
2. Pengetahuan orang tua sebelum penyuluhan Statistic Skor sebelum penyuluhan Mean
20.60
95% Confidence Interval Lower Bound for Mean Upper Bound
17.82
5% Trimmed Mean
20.67
Median
21.00
Variance
35.305
Std. Deviation
Std. Error 1.329
23.38
5.942
Minimum
10
Maximum
30
Range
20
Interquartile Range
10
Skewness
-.293
.512
Kurtosis
-.877
.992
67
Uji normalitas data skor sebelum penyuluhan Kolmogorov-Smirnova Statistic Skor sebelum penyuluhan
df
.121
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
Shapiro-Wilk
Sig. 20
.200*
Statistic .955
df
Sig. 20
.452
68
3. Pengetahuan orang tua sesudah penyuluhan Statistic Skor setelah 3 minggu penyuluhan
Std. Error
Mean
39.90
95% Confidence Interval Lower Bound for Mean Upper Bound
38.64
5% Trimmed Mean
39.94
Median
40.00
Variance
7.253
Std. Deviation
2.693
.602
41.16
Minimum
35
Maximum
44
Range
9
Interquartile Range
4
Skewness
-.080
.512
Kurtosis
-.788
.992
69
Uji normalitas data pengetahuan sesudah penyuluhan Kolmogorov-Smirnova Statistic Skor setelah 3 minggu penyuluhan
.110
df
Shapiro-Wilk
Sig. 20
Statistic
.200*
.952
df
Sig. 20
a. Lilliefors Significance Correction *. This is a lower bound of the true significance.
4. Perbedaan pengetahuan orang tua sebelum dan sesudah penyuluhan Skor setelah 3 Skor sebelum minggu penyuluhan penyuluhan N
Valid
20
20
0
0
Mean
20.60
39.85
Median
21.00
40.00
16
38a
5.942
2.661
35.305
7.082
-.293
-.045
.512
.512
-.877
-.687
.992
.992
Minimum
10
35
Maximum
30
44
Missing
Mode Std. Deviation Variance Skewness Std. Error of Skewness Kurtosis Std. Error of Kurtosis
a. Multiple modes exist. The smallest value is shown
.398
70
Mean Pair 1
Pair 2
Pair 3
Pair 4
Pair 5
Pair 6
N
Std. Error Mean
Std. Deviation
skor pretest etiologi
4.80
20
2.118
.474
skorpostestetiologi
7.75
20
.444
.099
skor pretest definisi
3.00
20
1.522
.340
skorpostestdefinisi
8.45
20
.826
.185
skor pretest faktorrisiko
1.60
20
1.142
.255
skorpostestfaktorrisiko
4.30
20
1.031
.231
skor pretest pencegahan
3.50
20
2.013
.450
skorpostetspencegahan
7.60
20
1.353
.303
skor pretest manajemen
5.95
20
1.504
.336
skorpostestmanajemen
8.80
20
.616
.138
skor pretest komplikasi
1.75
20
.851
.190
skorpostestkomplikasi
3.00
20
.000
.000
Paired Differences
Std. Deviati Mean on Pair 1 Skor sebelum penyuluhan Skor setelah 3 -19.300 minggu penyuluhan
4.635
Std. Error Mean
1.036
95% Confidence Interval of the Difference Lower
Upper
t
-21.469
-17.131 -18.621
df
19
Sig. (2tailed)
.000
71
72
LAMPIRAN 5 SURAT PERMOHONAN VALIDASI KUESIONER
Yth. Di tempat Yang bertandatangan di bawah ini, Nama
: Muhamad Arip Amir Udin
NIM
: 22010110130150
Program Studi
: Program Pendidikan Sarjana Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Judul KTI
: Pengaruh Penyuluhan tentang Kejang Demam terhadap Pengetahuan Orang Tua (Studi di Klinik Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang)
Pembimbing 1
: dr. Tun Paksi Sareharto, Msi. Med., Sp. A
Pembimbing 2
:dr. Hermawan Istiadi, Msi. Med
Dengan ini memohon kesediaan Ibu/Bapak untuk melakukan validasi kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian tersebut di atas. Adapun validasi dilakukan dengan memberikan skor sebagai berikut: +1
= Apabila peguji setuju dengan pertanyaan tersebut.
0
= Apabila penguji ragu dengan pertanyaan tersebut.
-1
= Apabila penguji tidak setuju dengan pertanyaan tersebut. Semarang,
2014 Peneliti
MuhamadArip Amir Udin 22010110130150
73
LAMPIRAN 6 No:
LEMBAR KUESIONER PENELITIAN PENGARUH PENYULUHAN TENTANG KEJANG DEMAM ANAK TERHADAP PENGETAHUAN ORANGTUA (Studi di Klinik Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang) (Isilah sesuai kondisi Bapak/Ibu, beri tanda pada kotak yang tersedia) Identitas responden 1. Nama orang tua : Usia orang tua : 2. Alamat : 3. Nama Anak : L/P Usia anak: 4. Pekerjaan orang tua : No telp: Ayah Ibu PNS PNS Swasta Swasta Wiraswasta Wiraswasta Lain-lain, sebutkan : Lain-lain, sebutkan : Tidak bekerja Tidak bekerja 5. Pendidikan terakhir Ayah Ibu Tidak tamat SD Tidak tamat SD SD SD SMP SMP SMA SMA Perguruan Tingi Perguruan Tinggi Pasca Sarjana Pasca Sarjana 6. Pendapatan per bulan (Rupiah) < 1.205.000 ≥ 1.205.000 7. Jumlah anggota keluarga yang ditanggung: 8. Sumber biaya pengobatan: JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) Pribadi Asuransi swasta Dibiayai kantor
74
No:
Pengetahuan tentang Kejang Demam NO 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Pertanyaan Apakah Bapak/Ibu pernah mendengar istilah Kejang demam? Ya Tidak Jika Ya, dari mana sumber informasi tersebut? (Boleh diisi lebih dari satu jawaban) Internet Koran/ Majalah/ Tayangan TV Orang lain (orang tua, kerabat, tetangga, dll) Dokter/ Perawat/ Bidan/ Tenaga kesehatan lain Apakah kejang demam adalah penyakit yang dibawa sejak lahir? Ya Tidak Tidak tahu Apakah kejang demam merupakan penyakit yang diturunkan? Ya Tidak Tidak tahu Apakah demam tinggi dapat menyebabkan kejang pada anak? Ya Tidak Tidak tahu Apakah kejang demam banyak terjadi pada bayi dan balita? Ya Tidak Tidak tahu Apakah anak yang pernah kejang tanpa demam termasuk penderita kejang demam? Ya Tidak Tidak tahu Apakah kejang demam dapat dicetuskan oleh radang telinga, radang tenggorokan? Ya Tidak Tidak tahu
Skor
1 0
0 1 0
0 1 0
1 0 0
1 0 0
0 1 0
1 0 0
Skoring
75
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
Apakah serangan kejang dapat timbul lebih dari satu kali selama anak demam? Ya Tidak Tidak tahu Apakah riwayat keluarga dengan kejang demam dapat meningkatkan risiko terjadinya kejang demam? Ya Tidak Tidak tahu Apakah kejang demam dapat disebabkan oleh penyakit yang diderita saat hamil? Ya Tidak Tidak tahu Sebutkan faktor-faktor risiko lain kejang demam (Boleh mengisi lebih dari 1 jawaban) Merokok saat hamil Peradangan lambung/sakit maag Lainnya, sebutkan,…………….. Tidak tahu Apakah kejang demam merupakan akibat dari infeksi di otak? Ya Tidak Tidak tahu Apakah kejang demam merupakan penyakit yang menular? Ya Tidak Tidak tahu Apakah kejang demam merupakan akibat dari pengaruh roh/setan? Ya Tidak Tidak tahu Apa saja kelompok jenis kejang demam? (Boleh mengisi lebih dari 1 jawaban) Kejang demam sederhana Kejang demam kompleks Tidak tahu
1 0 0
1 0 0
1 0 0
1 1 1 0
0 1 0
0 1 0
0 1 0
1 1 0
76
16.
17.
18.
19.
20.
21.
Apa tipe gambaran kejang pada kejang demam? (Boleh mengisi lebih dari 1 jawaban) Kaku-Kelonjotan Kaku/ Tonik K a k u sebagian tubuh/ unilateral Atonik/ lemas Bengong-Diam (Absans) Tidak tahu Apa Bapak/Ibu tahu bagaimana pencegahan kejangdemam? (Boleh mengisi lebih dari 1 jawaban) Pola hidup yang sehat Menjaga kebersihan diri dan lingkungan Menuntaskan pengobatan radang tenggorokan Menurunkan/mencegah demam Tidak tahu Bagaimana cara menilai anak demam atau tidak? (Boleh mengisi lebih dari 1 jawaban) Mengukur dengan pengukur suhu Meraba kening, leher, dada anak Membandingkan suhu tubuh ibu dengan anak Tidak tahu Apa yang Ibu/ Bapak lakukan saat anak mengalami demam? (Boleh mengisi lebih dari 1 jawaban) Memberi obat penurun panas Mengompres Memberi minum Tidak tahu Apa yang Ibu/ Bapak lakukan saat anak mengalami kejang? (Boleh mengisi lebih dari 1 jawaban) Memberi obat anti kejang Membawa anak ke rumah sakit/dokter terdekat Mengguyur anak dengan air Memijat anak Menurunkan suhu tubuhya agar tidak kejang Tidak tahu Apa yang ibu/ bapak lakukan untuk mencegah kambuhnya kejang pada saat anak demam? (Boleh mengisi lebih dari 1 jawaban) M e n u r u n k a n p a n as s e ge r a Memberi obat anti kejang minum (oral) Memberi obat anti kejang lewat dubur Mencari penyebab demam dan penyakitnya Tidak tahu
1 1 1 1 1 0
1 1 1 1 0 1 1 1 0
1 1 1 0
1 1 0 0 0 0
1 1 0 1 0
77
22.
23.
24.
25.
26.
27.
Apa yang Ibu/ Bapak lakukan apabila anak masih kejang walaupun telah diberi obat penurun panas dan sudah diberi 2 kali obat anti kejang? (Boleh mengisi lebih dari 1 jawaban) Membiarkan kejang berhenti sendiri Segera ke RumahSakit/ dokter terdekat Memberikan obat yang sama Tidak tahu Menurut Bapak/ Ibu apakah kejang demam bisa sembuh atau tidak? Ya Tidak Tidak tahu Menurut Bapak/ Ibu apakah kejang demam bisa berulang? Ya Tidak Tidak tahu Menurut Bapak/ Ibu apakah kejang demam bisa menjadi epilepsi? Ya Tidak Tidak tahu Menurut Bapak/Ibu seberapa sering anak dengan kejang demam perlu dibawa berobat/ kontrol? Teratur sesuai anjuran dokter Tidak teratur Tidak perlu Menurut Bapak/ Ibu kapan anak perlu dibawa ke dokter? (Boleh mengisi lebih dari 1 jawaban) Saat demam tinggi Saat setelah kejang Kejang lebih dari 2 kali sehari Tidak tahu
0 1 0 0
1 0 0
1 0 0
1 0 0
1 0 0
1 1 1 0
78
LAMPIRAN 7 SURAT PERMOHONAN PENGESAHAN MATERI DAN LEAFLET PENYULUHAN
Yth. Di tempat
Yang bertandatangan di bawah ini, Nama
: Muhamad Arip Amir Udin
NIM
: 22010110130150
Program Studi
: Program Pendidikan Sarjana Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Judul KTI
: Pengaruh Penyuluhan tentang Kejang Demam terhadap Pengetahuan Orang Tua (Studi di Klinik Anak RSUP Dr. Kariadi Semarang)
Pembimbing 1
: dr. Tun Paksi Sareharto, Msi. Med., Sp. A
Pembimbing 2
: dr. Hermawan Istiadi, Msi. Med
Dengan ini memohon kesediaan Ibu/ Bapak untuk memberikan masukan terhadap materi dan leaflet penyuluhan tentang kejang demam yang digunakan dalam penelitian tersebut di atas. Terima kasih. Semarang,
2014 Peneliti
Muhamad Arip Amir Udin 22010110130150
79
LAMPIRAN 8
80
81
LAMPIRAN 9
82
Identitas Nama
: Muhamad Arip Amir Udin
NIM
: 22010110130150
Tempat/tanggal lahir : Klaten, 4 Oktober 1992 Jenis kelamin
: Laki-laki
Alamat
: Birit RT 05, RW 02, Birit, Wedi, Klaten
Nomortelepon
:-
NomorHP
: 085725067860
e-mail
:
[email protected]
Riwayat Pendidikan Formal 1. SD
: SD N 1 Sukorejo Klaten
Lulus tahun : 2004
2. SMP
: SMP Negeri 1 Wedi Klaten
Lulus tahun : 2007
3. SMA
: SMAN 1 Jogonalan Klaten
Lulus tahun : 2010
4. FK UNDIP
: Masuk tahun : 2010
Keanggotaan Organisasi 1. SENAT MAHASISWA FK UNDIP 2. ROHIS KU FK UNDIP 3. BEM KU FK UNDIP
Pengalaman Penelitian Pengalaman publikasi tulisan ilmiah Pengalaman presentasi karya ilmiah Pengalaman mengikuti lomba karya ilmiah -
Tahun 2012 s/d 2013 Tahun 2011 s/d 2012 Tahun 2011